draft jambi akhir bab 1

14
  Bab ini akan menjabarkan latar belakang; maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan; ruang lingkup; pendekatan dan metodologi Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP) serta sistematika penulisan laporan. 1.1 LATAR BELAKANG Gambaran ekonomi Jambi tahun 2006-2010 akan dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan eksternal berupa perkembangan globalisasi yang semakin meningkatkan integrasi perekonomian regional, seperti menyatunya pasar Asia Tenggara yang terintegrasi dalam Asean Free Trade Area  (AFTA). Keadaan ini disatu pihak akan menciptakan peluang yang lebih besar bagi perekonomian daerah seperti Jambi, tetapi dilain pihak juga menuntut daya saing perekonomian Jambi yang lebih tinggi. Proses pembangunan yang berlangsung di Provinsi Jambi selama ini telah menghasilkan kemajuan. Hal tersebut terindikasikan dari kontribusi Penerimaan Daerah Sendiri (PDS) yang dalam perkembangannnya selama periode 1999/2000–2003, memberikan kontribusi yang terus meningkat secara positif. Perekonomian Provinsi Jambi pada triwulan III Tahun 2005 ini tumbuh 2,11%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya 1,68%. Demikian  juga pertumbuhan PDRB tahunan pada triwulan laporan tumbuh 5,72%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan PDRB tahunan pada triwulan sebelumnya tumbuh 5,64%. Untuk melanjutkan pembangunan Propinsi Jambi, telah disusun RPJM 2006-2010, meliputi 4 (empat) AGENDA PEMBANGUNAN, yaitu: 1. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi 2. Meningkatkan Kemampuan dan Pemerataan Pembangunan Daerah 3. Meningkatkan Kesejahteraan dan Kehidupan Masyarakat Yang Berkualitas Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  I-1

Upload: ikram-ipung

Post on 11-Jul-2015

138 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 1/14

 

 

Bab ini akan menjabarkan latar belakang; maksud, tujuandan sasaran pekerjaan; ruang lingkup; pendekatan danmetodologi Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  serta sistematikapenulisan laporan. 

1.1  LATAR BELAKANG

Gambaran ekonomi Jambi tahun 2006-2010 akan dipengaruhi oleh

perkembangan lingkungan eksternal berupa perkembangan globalisasi yang

semakin meningkatkan integrasi perekonomian regional, seperti menyatunya

pasar Asia Tenggara yang terintegrasi dalam Asean Free Trade Area  (AFTA).

Keadaan ini disatu pihak akan menciptakan peluang yang lebih besar bagi

perekonomian daerah seperti Jambi, tetapi dilain pihak juga menuntut daya

saing perekonomian Jambi yang lebih tinggi.

Proses pembangunan yang berlangsung di Provinsi Jambi selama ini telah

menghasilkan kemajuan. Hal tersebut terindikasikan dari kontribusi Penerimaan

Daerah Sendiri (PDS) yang dalam perkembangannnya selama periode

1999/2000–2003, memberikan kontribusi yang terus meningkat secara positif.

Perekonomian Provinsi Jambi pada triwulan III Tahun 2005 ini tumbuh 2,11%,

lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya 1,68%. Demikian

  juga pertumbuhan PDRB tahunan pada triwulan laporan tumbuh 5,72%, lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan PDRB tahunan pada triwulan sebelumnya

tumbuh 5,64%.

Untuk melanjutkan pembangunan Propinsi Jambi, telah disusun RPJM 2006-2010,

meliputi 4 (empat) AGENDA PEMBANGUNAN, yaitu:

1.  Meningkatkan Daya Saing Ekonomi

2.  Meningkatkan Kemampuan dan Pemerataan Pembangunan Daerah

3.  Meningkatkan Kesejahteraan dan Kehidupan Masyarakat Yang

Berkualitas

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-1

Page 2: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 2/14

 

4.  Meningkatkan Pembangunan Hukum dan Tata Pemerintahan Yang

Baik

Terkait dengan Agenda 1; meningkatkan daya saing ekonomi; dijabarkan lebih

lanjut pokok-pokok kegiatan, meliputi:

a)  Peningkatan Stabilitas Ekonomi Makro Daerah

b)  Peningkatan Investasi dan Eksport Non Migas

c)  Peningkatan Lapangan Usaha dan Kesempatan Kerja

d)  Peningkatan Daya Saing Agroindustri

e)  Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

f)  Peningkatan Pembangunan Infrastruktur

g)  Peningkatan Kualitas Pengelolaan BUMD

Sebagai bentuk respon terhadap situasi yang dihadapi Jambi saat ini, maka

dalam 5 tahun mendatang, Pemerintah Provinsi Jambi akan berupaya melakukan

akselerasi pembangunan daerah yang akan difokuskan untuk mencapai

peningkatan kualitas pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja yang berbasis

pada sektor pertanian. Melalui upaya ini juga diharapkan akan dapat

meningkatkan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, pendapatan asli

daerah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Kondisi perekonomian yang semakin membaik tersebut diharapkan dapat

menurunkan tingkat pengangguran tenaga kerja dari 6,5 % total angkatan kerja

tahun 2004 menjadi 3,5 % dari total angkatan kerja tahun 2010 nanti. Melalui

pengembangan Kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP), maka selama periode waktu

2006-2010, peningkatan penciptaan kesempatan kerja yang cukup besar

diharapkan terjadi disektor industri pengolahan agribisnis, seperti industri hilir

CPO, kelapa dan crumb rubber ; sektor perdagangan, hotel dan restoran

diharapkan dapat menyerap tenaga kerja 300.000-500.000 orang selama periode

2006-2010

1.2  RUMUSAN PERSOALAN

Lemahnya nilai tukar produk pertanian terutama produk-produk berupa bahan

primer memaksa pemerintah, swasta dan masyarakat untuk dapat meningkatkan

nilai tambah dari sebuah komoditi pertanian berupa bahan primer menjadi bahan

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-2

Page 3: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 3/14

 

  jadi atau setengah jadi. Hal ini juga didukung dengan semakin luasnya upaya

ekstensifikasi perkebunan sawit di Provinsi Jambi yang diperkirakan akan terjadi

booming pada awal tahun 2010. Kondisi demikian jika tidak diimbangi dengan

upaya peningkatan dan pengembangan industri pengolahan sawit yang tidakhanya sebatas penyulingan menjadi minyak sawit mentah (Cruid Palm Oil ) maka

keterpurukan sektor pertanian yang ditandai dengan relatif miskinnya para

petani Jambi, terus berdampak negatif terhadap sektor dan sub sektor lainnya.

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, sektor pertanian mendominasi

perekonomian Provinsi Jambi dengan peningkatan kontribusi cukup signifikan.

Pada tahun 1999, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi berdasarkan harga konstan baru berkisar

27,65 %, kemudian meningkat drastis mencapai 30,22 % pada tahun 2003. Halini menunjukkan bahwa peran sektor pertanian terhadap perekonomian daerah

tetap terbesar, yang berarti pertumbuhan ekonomi yang berbasis ekonomi

kerakyatan telah dapat diimplementasikan. Namun ternyata peningkatan

kontribusi sektor pertanian tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kontribusi

sektor industri pengolahan, dimana selama kurun waktu tersebut perkembangan

kontribusi sektor industri pengolahan relatif stabil. Hal ini mengindikasikan

bahwa produk-produk pertanian yang dihasilkan lebih banyak dipasarkan oleh

petani dalam bentuk bahan primer yang tidak mempunyai nilai tambah, belum

diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi.

Dalam hal penduduk miskin, berdasarkan data penduduk miskin (Badan Pusat

Statistik Jakarta, 2004), jumlah penduduk miskin Provinsi Jambi pada tahun

2002/2003 berada pada ranking ke-3 se-wilayah Sumatera, setelah Bangka

Belitung (1) dan Sumatera Barat (2). Namun jika dibandingkan proporsinya,

Provinsi Jambi memiliki proporsi yang terbesar. Dari hasil-hasil penelitian baik

yang dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi, baik Perguruan Tinggi daerah

maupun yang berasal dari luar daerah, termasuk penelitian yang dilakukan oleh

beberapa LSM, diketahui bahwa tertinggalnya petani Jambi dibandingkan dengan

petani daerah lain di Sumatera paling tidak disebabkan oleh dua faktor, yaitu :

(1) kualitas sumberdaya manusia (SDM) masyarakat pertanian yang rendah dan

(2) posisi tawar yang lemah.

Sehubungan dengan permasalahan di atas paling tidak terdapat dua program

prioritas dan mendasar dalam upaya mengentaskan kemiskinan keluarga petani,

yaitu : (1) Meningkatkan kualitas sumberdaya menusia masyarakat pertanian dan

(2) Meningkatkan posisi tawar petani yang salah satunya melalui peningkatan

nilai tambah produk pertanian melalui industri pengolahan hasil pertanian (agro-

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-3

Page 4: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 4/14

 

industri) atau peningkatan dan pengembangan industri hilir yang mampu

mengolah produk pertanian menjadi bahan jadi atau setengah jadi sesuai dengan

permintaan pasar, baik lokal, domestik maupun pasar mancanegara.

Sementara, disisi lain, pengembangan industri pengolahan di Provinsi Jambi

masih dihadapkan pada beberapa kendala dan tantangan, seperti: (1) buruknya

kinerja perekonomian nasional yang tercermin dalam kinerjanya di perdagangan

internasional, investasi, ketenagakerjaan, dan stabilitas harga yang menyebabkan

kurangnya gairah investor untuk berinvestasi, terutama investor manca negara,

(2) kurang tanggapnya kelembagaan pemerintahan dalam mengembangkan

kebijakan terutama dalam perizinan untuk berinvestasi di Jambi, (3) belum ada

  jaminan konsistensi dan keberlanjutan dari berbagai produk pertanian yang

berhubungan dengan kuantitas maupun kualitas produk, (4) jaminan keamanandan stabilitas politik yang belum menentu, (5) lambannya pengembangan

berbagai peraturan dan perundangan untuk iklim usaha yang kondusif dan

lemahnya koordinasi antar dinas/instansi terkait, (6) belum tersedianya infra

struktur pendukung yang memadai, baik infrastruktur fisik, teknologi, dan

infrastruktur dasar, dan (7) relatif rendahnya kualitas SDM masyarakat pertanian

yang merupakan bagian terbesar dari populasi masyarakat.

  JAMBI AGRO INDUSTRIAL PARK  (JAIP) merupakan gagasan yang diharapkan

mampu mengatasi keterbatasan pengembangan sektor pertanian dan kondisisosial ekonomi petani saat ini di Provinsi Jambi, sekaligus mampu menjawab

tantangan pengembangan sektor industri pengolahan, baik di Provinsi Jambi

sendiri maupun dalam skala nasional. JAIP merupakan kawasan ekonomi yang

memiliki fasilitas dan insentif khusus untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas

ekonomi dari hulu hingga hilir dengan mengedepankan konsep Cluster Industry  

(berbasiskan pada kekhususan komoditi), memfasilitasi tumbuh dan

berkembangnya industri menengah dan kecil (UKM), fokus pada processing 

industries , merupakan Industri pengolahan yang dikembangkan untuk

meningkatkan nilai tambah komoditi unggulan dalam bentuk derrivative

industries .

Gagasan ini perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit, agar tercipta

produk-produk unggulan hasil processing komoditas primer Provinsi Jambi yang

diharapkan mampu meningkatkan kondisi ekonomi kawasan. Langkah konkrit ini

dapat diawali dengan menyusun Studi Kelayakan Pengembangan Kawasan

Industri Terpadu JAIP.

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-4

Page 5: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 5/14

 

1.3  MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

A.  Maksud

Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan studi kelayakan pengembangan

Kawasan Industri Terpadu JAIP di Kawasan Muara Sabak yang dapat dijadikan

sebagai landasan kerja bagi pihak-pihak terkait dalam merealisasikan

pembangunannya.

B.  Tujuan

Tujuan dari pekerjaan ini adalah membantu pihak-pihak terkait untuk

memperoleh gambaran atas rencana pengembangan kawasan Agro-Industri

  Jambi (JAIP), terutama gambaran kelayakan fisik yang diterjemahkan dalam

kelayakan finansial rencana pembangunan kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP).

Disamping itu dukungan sosial ekonomi masyarakat disekitar kawasan

diperlukan untuk mewujudkan pembangunan JAIP. Hal ini diharapkan dapat

menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan (decision

maker ) dan stakeholder  terkait untuk mewujudkan rencana pengembangan

kawasan Agro-Industri yang layak.

C.  Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah:

1)  Terdata seluruh potensi sumberdaya alam dan komoditas unggulan yang

mendukung pengembangan kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP) secara baik

dan benar.

2)  Terumuskan pelayanan prasarana, sarana, dan infrastruktur yang menunjang

bagi pengembangan kawasan Agro-industri Jambi (JAIP).

3)  Terumuskan potensi market (growth opportunity ) eksisting dan peluangnya

di masa mendatang di kawasan Agro-industri Jambi (JAIP)

4)  Terformulasikan kelayakan teknis dan operasional pengembangan kawasan

Agro-industri Jambi (JAIP).

5)  Terumuskan dukungan informasi, pengetahuan dan teknologi terkait

pengembangan kawasan Agro-industri Jambi (JAIP).

6)  Terumuskan pencapaian pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang

terkait JAIP.

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-5

Page 6: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 6/14

 

7)  Teridentifikasinya kemampuan pendanaan dan sistem pembiayaan

pengembangan oleh Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Pusat, swasta, dan masyarakat setempat terkait dengan pengembangan

kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP).

8)  Dapat ditemukenali sistem kelembagaan lokal yang memiliki peluang untuk

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengembangan kawasan Agro-

Industri Jambi (JAIP).

1.4  RUANG LINGKUP

A.  Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah studi ini dibagi atas wilayah kajian dan wilayah perencanaan.

Wilayah kajian meliputi seluruh Provinsi Jambi dan kaitannya dengan wilayah-

wilayah lain di lingkungan regionalnya. Sementara, wilayah perencanaan akan

difokuskan pada kawasan yang dipilih sebagai pengembangan JAIP, seluas 200

ha, disekitar Pelabuhan Muara Sabak.

Gambar 1. 1 Wilayah Administratif Provinsi Jambi

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-6

Page 7: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 7/14

 

B.  Lingkup Materi

Secara keseluruhan studi ini akan mengakomodasi aspek-aspek:

1)  Spasial (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi, Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten/Kota).

2)  Sosial ekonomi (Kondisi sosial ekonomi eksisting dan perkembangannya,

kajian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh secara

signifikan terhadap perkembangan wilayah Provinsi Jambi)

3)  Kelayakan teknis dan ekonomis dari pengembangan kawasan Agro-Industri

 Jambi (JAIP).

C.  Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan Bagi Pengembangan Kawasan

Agro-Industri Jambi (JAIP) pada lokasi terpilih, meliputi:

1)  Pengumpulan data fisik dari calon lokasi yang berkaitan dengan kondisi

topografi dan daya dukung lahan.

2)  Penyusunan rencana garis besar (outline plan).

3)  Penyusunan rencana Preliminary Engineering untuk:

a  Pembentukan muka tanah (grading plan macro )

b  Penyiapan jaringan infrastruktur jaringan jalan, drainase, sewerage,

 jaringan listrik dan jaringan air bersih

c  Sistem Pembangkit listrik (power plant )

d  Sistem pengolahan air limbah (WWTP)

e  Sistem penyediaan air bersih

f   Sistem pengolahan limbah padat.

4)  Penyusunan rencana garis besar atas berbagai fasilitas penunjang lain

seperti kantor pengelola, lapangan olahraga, poliklinik, perumahan

karyawan/guest house dan sebagainya.

5)  Melakukan perkiraan makro atas volume pekerjaan (macro bill of quantity)

dan estimasi biaya pengembangan atas seluruh infrastruktur dan prasarana

penunjang diatas.

6)  Melakukan perkiraan sumber-sumber pendanaan bagi pembangunan.

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-7

Page 8: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 8/14

 

7)  Melakukan perkiraan tahapan pengembangan kawasan Agro-Industri Jambi

(JAIP).

8)  Melakukan analisis kelayakan finansial, baik berdasarkan arus masuk dan

arus keluar (cashflow), sehingga dapat diketahui IRR, PBP, BEP dari rencana

proyek

9)  Menyusun sistem manajemen pengelolaan Kawasan Industri.

D.  Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan pekerjaan ini adalah:

1)  Melakukan akuisisi dan analisa data serta inventori kebijakan terkait

pengembangan kawasan Agro-Industri Jambi (JAIP).

2)  Melakukan cek/survei fisik/observasi lapangan sesuai kebutuhan pekerjaan.

3)  Melakukan koordinasi dengan stakeholders  terutama menyangkut aspek

kelembagaan, kebijakan dan kemampuan pendanaan.

4)  Mendiskusikan konsep perencanaan dengan pemberi tugas atau institusi

terkait pada forum yang telah ditentukan di tingkat pusat maupun di tingkat

daerah.

5)  Melaporkan hasil kerja dari tiap-tiap tahapan kegiatan yang telah ditetapkan.

1.5  KEBUTUHAN FEASIBILITY STUDI (STUDI KELAYAKAN)

Feasibility Study (studi kelayakan) didefinisikan sebagai :

•  penentuan kemungkinan yang tentang proyek yang diusulkan atau

pengembangan yang akan memenuhi sasaran dari investor tertentu.

Sebagai contoh, suatu studi kelayakan untuk suatu usulan subdivisi

perumahan seharusnya: (1) menaksir permintaan untuk unit perumahan

di dalam area; (2) menaksir tingkat penyerapan untuk proyek; (3)

mendiskusikan undang-undang dan pertimbangan lain; (4) peramalan

arus kas; dan (5) meramalkan pengembalian investasi bila diproduksi 

(Business Dictionary) . 

•  bagian dari siklus pengembangan sistem yang bertujuan untuk

menentukan apakah masuk akal untuk mengembangkan beberapa

sistem. Model studi kelayakan yang populer adalah "TELOS", mewakili

Teknis, Ekonomi, Kebijakan (Legall ), Operasional, dan Jadwal (Schedule).

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-8

Page 9: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 9/14

 

-  Kelayakan Teknis: apa teknologi yang ada untuk menerapkan

sistem yang diusulkan? Apakah itu suatu argumen praktis?

-  Kelayakan Ekonomi: apakah sistem hemat biaya? Apakah manfaat

lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan?

-  Kelayakan Kebijakan: adakah konflik antara ketentuan hukum dan

sistem yang diusulkan, contoh: Tindakan Perlindungan Data?

-  Kelayakan Operasional: apakah praktek pekerjaan yang sekarang

dan ada prosedur cukup untuk mendukung sistem yang baru?

-  Kelayakan Jadwal: dapatkah sistem dikembangkan pada waktunya?

(Webster's New Millennium™ Dictionary of English, Preview

Edition).

•  suatu studi persiapan yang dikerjakan sebelum pekerjaan yang nyata dari

suatu proyek untuk memastikan kemungkinan sukses proyek itu. Hal ini

adalah suatu analisa dari solusi alternatif yang mungkin bagi suatu

masalah dan suatu rekomendasi atas alternatif yang terbaik. Studi

kelayakan dapat memutuskan apakah suatu pengolahan pesanan

dilaksanakan oleh suatu sistem baru lebih efisien dibanding yang

sebelumnya.

1.6  PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Secara umum aspek-aspek yang akan dikaji dalam studi kelayakan meliputi:

aspek hukum, sosial-ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek

teknis dan teknologi, aspek manajemen, dan aspek keuangan.

Dengan mempertimbangkan ruang lingkup wilayah kajian dan kedalaman materi,

maka metodologi pengerjaan yang digunakan merupakan metode penyusunan

studi kelayakan (feasibility study ). Secara garis besar, tahapan penyusunan studi

kelayakan meliputi:

1)  Kajian faktor determinan, yang terdiri dari:

a.  Kebijakan daerah yang berpengaruh signifikan terhadap

pengembangan kawasan industri JAIP

b.  Tinjauan rona eksisting wilayah kajian

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-9

Page 10: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 10/14

 

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-10

2)  Kajian faktor internal (identifikasi karakteristik kawasan ditinjau dari

aspek daya dukung fisik lingkungan)

3)  Analisis kelayakan kawasan berdasarkan indikator kelayakan (kebijakan,

spatial dan fisik alam, ekonomi, sosial, infrastruktur, kelembagaan dan

finansial),

4)  Mengidentifikasi tingkat kelayakan pengembangan Kawasan JAIP

5)  Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi bagi penyusunan Masterplan JAIP

A.  Kajian Kelayakan Kebijakan

Merupakan kajian terhadap dukungan dan kelayakan kebijakan dan arahan

yang pernah ada dan berpengaruh atau terkait secara langsung dengan

Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP). Termasuk dalam kebijakan yang

ditelaah antara lain:

Kebijakan penataan ruang, seperti RTRWN, RTRW pulau, RTRW

propinsi, RTRW Kabupaten, RUTR Kecamatan

Kebijakan perwilayahan propinsi dan regional

Kebijakan daerah, seperti RPJM, RPJP, dll

Kajian dilakukan dengan menggunakan metodologi deskriptif analisis,

artinya tidak hanya menjabarkan fakta pengaturan yang ada, tapi juga

menganalisis lebih lanjut dan mendalam mengenai kekurangan dan

kelebihan dari kebijakan-kebijakan tersebut.

Analisis Kelayakan/Dukungan kebijaksanan, yang meliputi :

1.  Analisis peraturan dan rujukan baru yang berpengaruh terhadap

pengembangan Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP);

2.  Analisis kebijaksanaan baru baik yang dikeluarkan oleh pusat,

propinsi/kabupaten (seperti RTRWP, RTRWK, Propeda Propinsi dan

Kabupaten, dll) serta kebijaksanaan sektoral yang berpengaruh

terhadap pengembangan Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP);

3.  Analisis perubahan-perubahan dinamis akibat kebijaksanaan

maupun pertumbuhan ekonomi, yang berpengaruh terhadap

pengembangan Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP);

Page 11: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 11/14

Page 12: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 12/14

 

4.  Analisis paradigma baru pembangunan, karena adanya dampak dari

globalisasi maupun penemuan teknologi baru yang berpengaruh

terhadap perubahan kebijakan pengembangan Kawasan Agro

Industri Jambi (JAIP);

Output dari kajian dukungan kebijakan diharapkan didapat keluaran

berupa:

1.  Derajat dukungan dan

2.  Kelayakan kebijakan terhadap rencana pengembangan Kawasan

Agro Industri Jambi (JAIP).

3.  Pengaruh Kebijakan daerah dan sektoral terhadap pengembangan

Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP).

4.  Pengaruh kebijakan daerah dan sektoral terhadap jenis Agro

Industri yang akan dikembangkan.

B.  Kajian Lingkungan Eksternal

Merupakan kajian terhadap kondisi Regional/Wilayah/Hinterland di luar

Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP) yang berpengaruh atau terkait

secara langsung dengan kawasan.

Kajian dilakukan dengan menggunakan metodologi deskriptif analisis,

artinya tidak hanya menjabarkan fakta pengaturan yang ada, tapi juga

menganalisis lebih lanjut dan mendalam mengenai kelayakan kondisi

regional/wilayah dan wilayah hinterland kawasan tersebut. Kajiannya

mencakup aspek-aspek Ekonomi Wilayah, Fisik dan Spatial Wilayah,

Sosial dan Kependudukan Wilayah, Prasarana dan Sarana (infrastruktur)

Wilayah, Kelembagaan Lingkup Wilayah dan Kajian Finansial/

Pembiayaan Pembangunan Lingkup Wilayah.

C.  Kajian Faktor Internal

Kajian faktor internal akan difokuskan pada analisis terhadap kondisi

dukungan infrastruktur bagi sektor industri di Provinsi Jambi serta

analisis terhadap kondisi lokasi pengembangan JAIP di Muara Sabak,

meliputi analisis posisi dan lokasi, kesesuaian fisik dasar, dukungan

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-12

Page 13: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 13/14

 

ketenagakerjaan (sosial masyarakat), kesesuaian finansial, serta

penetapan jenis dan skala kegiatan industri yang akan dikembangkan.

1.7  KELUARAN PEKERJAAN (OUTPUT)

Hasil akhir (keluaran) dari pekerjaan ini adalah Studi Kelayakan (Feasibility Sudty )

yang merupakan suatu appraisal  guna mengetahui kelayakan suatu kegiatan

untuk dilaksanakan pembangunan.

Studi kelayakan bersifat teknis; berdimensi spasial, menunjuk lokasi dan

berorientasi fisik; berskala (terukur); dan memanfaatkan data primer.

Dokumen studi kelayakan terdiri dari: 1) Potensi demand, 2) Kajian kelayakan

teknis, ekonomi, finansial, dan operasional, 3) Dimensi spasial, dengan

menunjuk lokasi dan besaran fisik, biaya bersifat indikatif, serta 4) Jadwal dan

pola implementasi

Dokumen Studi Kelayakan mempunyai jangkauan penggunaan jangka pendek-

menengah (maksimum 5 tahun) dengan ketentuan harus ditinjau ulang kembali

untuk validasi.

1.8  SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan Draft Laporan Akhir Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) 

Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP) menggunakan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 Menjabarkan latar belakang; maksud, tujuan, dan sasaran; ruang lingkup;

pendekatan dan metodologi; keluaran pekerjaan; dan sistematika

penulisan.

BAB 2 Merupakan bab yang menjabarkan kerangka kebijakan terkait

pengembangan kawasan industri di Provinsi Jambi.

BAB 3 Merupakan kajian dan analisa kondisi pertanian dan perkebunan dalam

mendukung pengembangan sektor pertanian dan industri pertanian di

Provinsi Jambi. Kajian akan mencakup komoditi, kesesuaian lahan,

kebijakan terkait, kelayakkan usaha industri hilir pilihan

BAB 4 Merupakan Anaisa ejauhmana kondisi sektor industri saat ini dan peluang

pengembangannya dimasa mendatang, didukung oleh keberadaan

komoditas-komoditas pertanian yang ada.

.

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-13

Page 14: Draft Jambi Akhir Bab 1

5/11/2018 Draft Jambi Akhir Bab 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-jambi-akhir-bab-1 14/14

 

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kawasan Agro Industri Jambi (JAIP)  

I-14

BAB 5 Merupakan kondisi infrastruktur dalam mendukung pengembangan

sektor industri di Provinsi Jambi. Kajian akan mencakup infrastruktur

transportasi, energi, telekomunikasi, air bersih, dan jaringan irigasi.

BAB 6 Merupakan analusa Tenaga Kerja di Provinsi Jambi. Kajian akan mencakup

Manufaktur Agroindustri

BAB 7 Merupakan Keuangan Daerah di Provinsi Jambi. Kajian akan mencakup

komoditi, kesesuaian lahan, kebijakan terkait, kelayakkan usaha industri

hilir pilihan