dinding dan kolom

118
DINDING DAN KOLOM

Upload: tegar-shidarta

Post on 30-Jun-2015

1.545 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinding dan Kolom

DINDINGDAN

KOLOM

Page 2: Dinding dan Kolom

KELOMPOK2

SITI MUNAWARAH (100406014)DONI TRI HARIANSYAH (100406015)

NOVI ISTIGFARINI (100406016)REVINDA KARTIKA CAHYA (100406017)

PUTRI HASRIDA (100406018)AGUNG TRI PUTRA (100406019)

DWI RATIKA WULANDARI (100406020)AMINI FADILLA (100406021)

CANDRA KIRANA NADEAK (100406022)MELIANA (100406023)

SHERLY CHANDRA (100406024)JENNY (100406025)

MELIA OKTIVA (100406026)

Page 3: Dinding dan Kolom

RANGKA DINDING

Dinding-dinding rumah konvensional memiliki rangka bagian dalam yang terbuat dari kayu.Namun, sebagian rumah yang lebih modern dibangun dengan rangka dari bahan metal.

Kedua jenis rangka ini mungkin tidak menyokong beberapa bagian dari rumah.

Namun semua rangka dinding harus menyokong semua bagian dinding, jendela

dan pintu.Rangka dinding juga harus menyediakan ruang

untuk jalur kabel listrik, saluran air, saluran pemanas, penyekatan (insulation), dan

fungsi-fungsi lainnya yang harus ditanam ke dalam dinding.

Page 4: Dinding dan Kolom

1. Rangka Pokok2. Rangka Jendela3. Rangka Pintu 

APA SAJA YANG TERDAPAT DALAM RANGKA DINDING?

Page 5: Dinding dan Kolom

RANGKA POKOK

Sebagian dinding dibuat dengan rangka kayu vertikal dan horizontal setebal 2 x 4 inci,

sementara rangka kayu 2 x 6 inci digunakan untuk dinding yang lebih kokoh dan

membutuhkan ketebalan ekstra. Misalnya, untuk dinding kamar mandi yang memerlukan ruang yang lebih besar untuk menanam pipa

saluran air di dalamnya. Rangka vertikal dipasang di sepanjang sisi pada setiap jarak

16-24 inci, sementara rangka horizontal untuk bagian atas dibuat dari 2 lapis rangka kayu 2

x 4 inci tadi (double top plate) juga untuk bagian bawah dinding (sole plate).

Page 6: Dinding dan Kolom

RANGKA JENDELA

Untuk jendela, biasanya memiliki rangka ganda untuk ambang bawahnya yang

terbuat dari kayu setebal 2 x 4 juga yang diletakkan secara horizontal. Rangka

jendela ini akan memotong kayu rangka pokok dinding. Rangka jendela dibuat

sesuai dengan bentuk jendela, berarti 2 horizontal (bagian atas atau header, dan ambang bawah jendela tadi) juga untuk

kedua sisi samping (trimmer stud). Rangka samping jendela dipasang

melekat dengan rangka pokok dinding (king stud) sebagai penyokongnya.

Page 7: Dinding dan Kolom

RANGKA PINTURangka pintu juga hampir mirip dengan rangka jendela, kecuali untuk pintu tidak

diperlukan rangka penyokong ambang bawah pintu. Untuk setiap sisi dinding yang

memiliki bukaan, baik itu pintu atau jendela, di antara rangka pokok yang dipasang vertikal sebaiknya dipasang

rangka horizontal di tengah-tengahnya (bukan termasuk rangka pokok atas dan bawah) untuk menutup jarak antar balok

kayu dan membuatnya lebih kokoh.

Page 8: Dinding dan Kolom

PENGERTIAN DINDING

Tembok merupakan suatu dinding dari bangunan.

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area.

Page 9: Dinding dan Kolom

FUNGSI DINDINGDinding-dinding bangunan dari segi fisika bangunan mengemban fungsi antara lain:

1. FUNGSI PENUTUP ATAU PEMBATAS RUANG

Pembatasan menyangkut segi penglihatan (visual), dan berkat dinding tersebut manusia dapat terlindung dari pandangan orang lain yang tidak sepantasnya, sehingga kepribadian dan martabat manusia terjamin.

Dan lagi dinding dapat sebagai perlindungan terhadap bunyi atau suara-suara yang mengganggu atau sebaliknya agar suasana dalam ruangan jangan sampai keluar/kedengaran oleh tetangga yang lain.

Disini dinding berfungsi sebagai penutup dan pembatas pendengaran.

Page 10: Dinding dan Kolom

2. FUNGSI KEAMANANDinding diartikan manusia selaku unsur bangunan demi keamanan. Hal ini mudah dimengerti tetapi harus diingat bahwa keamanan rumah tidak hanya tergantung dari kekuatan, seolah-olah seperti dinding benteng jaman dahulu sehingga rumah kita dengan sendirinya aman. Tetapi bagaimanapun juga keadaannya, ternyata dalam masyarakat dinding-dinding merupakan salah satu unsur keamanan yang wajar untuk dibuat.

Page 11: Dinding dan Kolom

3 JENIS UTAMA DINDING STRUKTURAL

1. DINDING BANGUNANDinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca.

 2. DINDING PEMBATAS (BOUNDARY)

Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar.

3. DINDING PENAHAN (RETAINING)Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan

Page 12: Dinding dan Kolom

FAKTOR-FAKTOR DALAM MEREKABENTUK PEMBUATAN DINDING

1. Kestabilan2. Kekuatan3. Tahan cuaca4. Rintangan kebakaran5. Rintangan kepada pengaliran

dan penyerapan bunyi

Page 13: Dinding dan Kolom

JENIS-JENIS KERUSAKAN

1. Kerusakan pada bangunan2. Kerusakan pada dinding3. Keretakan awal pada dinding

tembok

Page 14: Dinding dan Kolom

PENYEBAB KERUSAKAN PADA BANGUNAN

1. KONDISI TANAH DAN GEOLOGI Kondisi tanah mempengaruhi kerusakan pada bangunan, kegagalan tanah dapat terjadi dalam bentuk tanah longsor, penurunan tanah dan likuifaksi (pelulukan). Intensitas goncangan berhubungan langsung dengan jenis lapisan tanah tempat bangunan. Jenis tanah pasir sangat halus dan tanah liat yang sensitif harus dihindari karena akan rusak jika digoncang oleh gempa bumi.

2. KONFIGURASI BANGUNAN Teratur dan simetris adalah yang baik, denah bangunan berbentuk persegi teratur dan simetris terhadap sumbu bangunannya.

3. BUKAAN (PINTU DAN JENDELA) Kekakuan bangunan ditentukan juga oleh banyaknya bukaan-bukaan. Kegagalan sering terjadi pada sudut bukaan

Page 15: Dinding dan Kolom

PENYEBAB KERUSAKAN PADA DINDING 1. Dinding cenderung retak pada arah diagonal

akibat beban tarikan. 2. Dinding-dinding cenderung untuk berpisah

akibat hubungan dinding yang tidak benar. 3. Dinding cenderung runtuh akibat beban

permukaan, tidak mampu menahan momen guling.

4. Kegagalan pada sudut-sudut dinding, kehancuran setempat.

5. Kegagalan dinding pada sudut bukaan.6. Kegagalan dinding amping yang tidak

diperkuat.7. Kegagalan akibat beban geser, retak pada

dinding berbentuk horizontal.

Page 16: Dinding dan Kolom

PENYEBAB KERETAKAN AWAL PADA DINDING TEMBOK

1. Susut bahan2. Tebal plesteran dan acian3. Pelaksanaan konstruksi4. Retakan pada dinding atas karena beban

terpusat5. Retak pada daerah bukaan

Page 17: Dinding dan Kolom

BAHAN DASAR DINDING

1. Bata merah2. Batako3. Semen portland4. Pasir5. Adukan pasangan

tembok

Page 18: Dinding dan Kolom

BATA MERAHUkuran dan bentuk bata harus benar, tidak mudah patah atau pecah, sudut-

sudutnya siku-siku, bebas dari debu dan kotoran yang menempel, bila diketuk ringan dengan benda keras berbunyi nyaring.

Sesaat belum dipakai, bata harus dibasahi dulu dengan air dengan merendamnya 2 - 8 menit dalam air bersih.Hasil produksi bata merah tidak lazim diuji.

Kualitas bata merah yang rendah disebut "bata rakyat" dan kualitas yang menengah dan baik disebut "bata pabrik".

Tinggi rendahnya kualitas bata merah ini bergantung pada: 1. Kualitas tanah lempung sebagai bahan mentah 2. Metode serta pengawasan proses pengolahan dan percetakan 3. Proses pembakaran

 Penyimpangan tumpukan bata sedemikian rupa sehingga terlindung dari

kelembaban tanah dan hujan, tumpukan diberi penutup plastik, sebelumnya pada tumpukan paling bawah diberi alas papan.

Page 19: Dinding dan Kolom

BATAKO

Ukuran dan bentuk harus benar, tidak mudah pecah, sudut-sudutnya siku-siku dan tidak mudah direpihkan dengan jari, bebas dari debu dan kotoran lain yang menempel.

Pada lapisan paling bawah tumpukan diberi alas yang kering, tumpukan batako dilindungi

kemungkinan menjadi basah atau lembab dengan ditutupi lapisan plastik.

Pada saat hendak dipakai, batako perlu dibawahi dengan menyapukan kuas basah,

jangan merendam batako kedalam air.Dari hasil penelitian sebaiknya dipakai batako

yang berumur lebih dari 2 bulan.

Page 20: Dinding dan Kolom

SEMEN PORTLAND

Harus memenuhi Standar Industri Indonesia (SII) dan dihasilkan dari pabrik yang mempunyai riwayat kualitas yang

baik.Tempat penyimpanan semen harus terlindung dari kelembaban atau

terlindung dari keadaan cuaca yang merusak, jarak minimal dasar

penyimpanan 30 cm dari permukaan tanah.

Page 21: Dinding dan Kolom

PASIR

Tempat penimbunan pasir harus dibersihkan, pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan tanah liat, zat alkali, bahan organik dan kotoran lain yang merusak.

Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%, apabila kadar lumpur melampaui

5%, maka pasir tersebut harus dicuci.

Page 22: Dinding dan Kolom

ADUKAN PASANGAN TEMBOK

Adukan adalah campuran dari bahan pengikat, bahan pengisi dan air. Bahan pengikat adalah semen atau kapur, sedangkan bahan pengisi adalah pasir atau trass. Fungsi adukan dalam pemasangan adalah pengikat antara bata atau batako juga meratakan permukaan atas pasangan tembok. Untuk mendapatkan kekuatan geser dan kekuatan lentur yang cukup dibutuhkan adukan yang mempunyai kekuatan tekan minimal harus sama dengan kekuatan tekan bata maupun batako pasangannya.

Page 23: Dinding dan Kolom

KOMPOSISIBerdasarkan pengalaman penelitian komposisi campuran adukan 1PC : 5PS dan 1PC : 6PS memenuhi persyaratan teknis pasangan bata.

Bahan pengikat semen mempunyai proses pergeseran relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan bahan pengikat lain, daya ikat semen tinggi sedangkan penyusutannya termasuk rendah.

Bahan pengikat kapur mempunyai proses pengerasan lama, dan penyusutannya besar yang menyebabkan retak-retak. Kapur sebaiknya direndam dulu sebelum digunakan selama 18 - 24 jam.  Berdasarkan pengalaman komposisi adukan untuk pemasangan batako adalah ¼PC : 1Kp : 5Trs, atau ¼PC : 1Kp : 6Trs memenuhi persyaratan teknis dan sedikit retakannya. Bahan pengisi agregat harus keras dan bergradasi baik. Sedangkan air untuk adukan dipakai air bersih.

Page 24: Dinding dan Kolom

PENGUJIANPengujian yang dilakukan terhadap bahan dan pasangan, adalah sebagai berikut:1. Bentuk dan ukuran2. Penyerapan (absorbsi)3. Kuat tekan4. Kuat lentur dan modulus elastis5. Kuat geser

Page 25: Dinding dan Kolom

PEKERJAAN PEMASANGAN 1. Adukan diletakan, cukup untuk satu buah, bata/batako diletakan dengan

cara seolah-olah pesawat udara mendarat. Dengan cara ini kita meletakannya pada posisi yang dituju sekaligus ujungnya menggaruk/mendorong sedikit adukan, untuk penyesuaikan posisi cukup digeser kedepan dan belakang secara mendatar.

2. Pasangan harus tetap datar dan tegak lurus, pada pemasangan digunakan tali pelurus. Semua siar vertikal, siar antara dinding dan kolom maupun balok harus terisi penuh, tebal adukan siar ± 1 cm, dengan variasi 3 mm. Pasangan bata/batako yang baru selesai perlu dilindungi dari hujan dan terik matahari, dengan jalan ditutup dengan lembaran plastik, atau disirami/diperciki air tiap hari selama 1 - 2 minggu, atau cara perlindungan lainnya.

3. Sebagai penutup, pasangan tembok diberi plesteran yang gunanya untuk melindungi tembok dari pengaruh cuaca, pengaruh mekanik dan untuk meratakan permukaan pasangan.

4. Kecakapan pekerja Ketrampilan kerja atau kecakapan tukang yang melaksanakan pekerjaan pasangan adalah sangat penting karena merupakan penentu terhadap kualitas pekerjaan pasangan. Bila tukang yang mengerjakan mempunyai pengetahuan cukup tentang sifat-sifat bahan dan mempunyai keterampilan yang baik maka biarpun bahan jelek akan menghasilkan pasangan yang relatif baik.

Page 26: Dinding dan Kolom

BAHAN DINDING BANGUNAN

Sebelum membangun rumah atau renovasi kita perlu membuka wawasan kita seluas-

luasnya tentang material bangunan. Ini dimaksudkan agar kita bisa mendapatkan material yang sesuai dengan kebutuhan

dan dana yang kita punya. Salah satu yang memakan biaya dan waktu dalam

pembuatan rumah adalah pembuatan dinding. Dinding merupakan suatu elemen

penting sebuah rumah yang berfungsi untuk memisahkan atau membentuk ruang.

Page 27: Dinding dan Kolom

MATERIAL DINDING

Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material sebagai berikut :

1. Batu Bata2. Batako3. Kayu4. Kaca5. Bata ringan6. Lembaran (Cladding)7. Anyaman bambu8. Tripleks9. Seng10. Gypsum11. Papan Fiber Semen

Page 28: Dinding dan Kolom

DINDING BATU BATABatu bata merupakan material bangunan yang paling banyak bisa kita jumpai. Dan mengekspose batu bata pada dinding adalah inovasi yang paling mungkin, karena bukannya bahan dinding tersusun dari susunan batu bata. Tapi perlu diingat bahwa tidak semua batu bata bisa nampak indah bila diekspose.

Batu bata yang bisa diekspose memang adalah batu bata hias atau yang lebih dikenal dengan bata press yang mempunyai ukuran yang lebih presisi, lebih kuat, lebih padat, pori lebih kecil, permukaan halus dan warnanya lebih indah serta tentunya lebih mahal daripada batu bata biasa. Sedangkan batu bata biasa pori lebih besar, ukuran tidak presisi dan bentuk tidak rapi, mudah pecah.

Pada umumnya, baik bata biasa maupun bata press, pembuatannya melalui proses yang sama. Bahannya adalah lempung. Semakin baik mutu lempung semakin kecil pori pada hasil akhir bata. Semakin kecil pori semakin kuat bata dan tidak mudah patah atau getas. Kemudian lempung tadi dicetak dalam cetakan bata.

Bata yang baik adalah bata yang memenuhi setiap sudut cetakan dan terasa kenyal karena tidak terlalu banyak air sehingga hasil akhir bata terasa lebih berat dan padat. Proses terakhir ada adalah pengeringan dan kemudian pembakaran. Proses pembakaran juga mempengaruhi mutu bata. Jika dibakar dengan kayu atau sabut kelapa maka hasil akhirnya lebih baik daripada bata yang dibakar dengan bahan sekam.

Page 29: Dinding dan Kolom

UKURAN BATU BATA

Bata kecil 4 x 10 x 20cmBata sedang 5 x 11 x 22cmBata besar 6 x 12 x 24cm Di Indonesia mengenai ukuran bata merah belum ada ukuran yang pasti (standar). Walaupun demikian ada persyaratan yang mutlak. Panjang bata = 2 x lebar bata + satu tebal lapisan perekat vertikalLebar bata = 2 x tebal bata + satu tebal lapisan perekat mendatar Tebal bata = Lebar bata – 1 cm 2 Selain di atas ada yang menentukan ukuran bata dengan mengambil terlebih dahulu ketentuan tebalnya bata.

Page 30: Dinding dan Kolom

Contoh:Tebal bata (t) diambil = 5,5 cmLebar bata = (2 x 5,5) + 1 cm = 12 cmPanjang bata = (2 x 12) + 1 cm = 25 cm

Page 31: Dinding dan Kolom

MACAM-MACAM BENTUK BATA

Batu bata yang dibuat di perusahaan besar yang menggunakan tenaga mesin, terdiri dari macam-macam ukuran yaitu:a. Bata utuhb. ¾ panjang batac. ½ panjang batad. ¼ panjang bata dengan lebar utuhe. ½ lebar bata dengan panjang utuh Catatan:Panjang bata = bujur = b, panjangnya ± 23–25 cmLebar bata = kepala = k, lebarnya ± 11–12 cm Tebal bata ± 5–5,5 cm 

Page 32: Dinding dan Kolom

PENYUSUNAN BATU BATABatu bata disusun menggunakan adukan (spesi).Adukan ini terdiri dari campuran agregat dengan perbandingan campuran isi (biasa dilakukan seharihari).

Adapun campuran yang digunakan tergantung kesediaan bahan campuran yang ada di daerah masing-masing, maka dapat bervariasi, yaitu antara lain:a. 1 kapur : 1 semen merah: 2 pasirb. 1 kapur : 3 trasc. 1 Portland Cement (PC) : 4 pasir (5 pasir atau 6 pasir)d. 1 Portland Cement (PC) : 1 tras : 3 pasir Tras sebagai bahan tambahan supaya tahan lama bila tembok berhubungan dengan zat asam atau garam. Kapur dan semen PC berfungsi sebagai bahan pengikat sedang pasir dan tras sebagai bahan pengisi.

Setiap lapisan apabila bata akan disusun menggunakan adukan (spesi) tebalnya 0,8–1,5 cm dan pada umumnya 1 cm.

Page 33: Dinding dan Kolom

BENTUK PEMASANGANTiap-tiap 1 m2 tebal dinding ½ bata diperlukan bata merah 60–65 buah. Dalam ikatan bata (tebal ½ bata) harus berselisih ½ panjang bata dan terdiri dari dua lapisan ikatan yaitu lapisan kesatu dan lapisan kedua. Pada penyusunan bata ini ada tiga istilah bentuk pemasangan adukan (spesi), yaitu:1.Arah vertikal disebut siar tegak (prepend).2.Arah memanjang disebut siar bujur atau

siar datar (bed joint).3.Arah yang dipasang ke lebar bata disebut

siar lintang.

Page 34: Dinding dan Kolom

PERATURAN HUBUNGAN DINDING BATU BATAUntuk mendapatkan dinding yang kuat, hubungan bata merah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:1. Hubungan harus dibuat sesederhana mungkin

yaitu lapisan-lapisannya terdiri dari dua macam lapisan saja yaitu lapisan melintang dan membujur (lapisan kop dan strek).

2. Jangan menggunakan ukuran bata yang besarnya kurang dari ½ bata, sedapat mungkin menggunakan bata yang utuh seluruh tembok.

3. Siar tegak tidak boleh dibuat terus menerus sehingga merupakan satu garis lurus.

4. Semua siar harus terisi penuh seluruhnya setebal tembok.

Page 35: Dinding dan Kolom

5. Pada sudut-sudut, pertemuan-pertemuan, dan persilangan tembok lapisan-lapisannya saling ganti-berganti, diteruskan dan dihentikan. Lapisan yang diteruskan harus lapisan strek dan yang dihentikan lapisan kop.

6. Semua lapisan strek dihentikan/diakhiri dengan bata ¾ yang banyaknya tergantung dengan tebalnya yaitu diukur dengan kop. Misalnya : tembok 1 bata 2 kop, tembok 1 ½ bata 3 kop, tembok 2 bata 4 kop

7. Di sekeliling sudut yang ada di sebelah luar harus dapat dilihat adanya lain-lain jenis lapisan.

Page 36: Dinding dan Kolom

IKATAN

Selain ketentuan untuk ikatan ½ bata ada jenis ikatan lainnya yang tebalnya lebih dari ½ bata, antara lain:1. Hubungan ¾ bata2. Hubungan tegak (1 bata atau lebih)

terdiri dari 2 lapis3. Hubungan silang (1 bata atau lebih)

terdiri dari 4 lapis4. Hubungan vlams (1 bata atau lebih),

jarang digunakan

Page 37: Dinding dan Kolom

IKATAN SETENGAH BATA

Page 38: Dinding dan Kolom

IKATAN ¾ BATA

Page 39: Dinding dan Kolom

IKATAN TEGAK

Page 40: Dinding dan Kolom

IKATAN SILANG

Page 41: Dinding dan Kolom

IKATAN VLAM

Page 42: Dinding dan Kolom

MENGGANTI BATU BATA YANG RUSAKDinding rumah yang mengalami kerusakan kecil apabila tidak diperbaiki akan mengurangi keindahan rumah Anda. Jika sebagian kecil bata di dinding mengalami kerusakan, tidak perlu repot merombak seluruh sisi dinding, cukup mengganti bata-bata yang mengalami kerusakan saja. Namun ini hanya berlaku jika kerusakan yang terjadi berkisar pada 1-4 buah bata yang berdampingan. Perbaikan minor ini juga hanya bisa dilakukan jika dinding yang rusak bukan merupakan dinding yang merupakan bagian dari rangka struktural bangunan.

Page 43: Dinding dan Kolom

1. Langkah pertama dan paling penting adalah mengenakan perangkat pengaman sebelum Anda melakukan apapun. Siapkan pelindung mata dan sarung tangan kulit untuk melindungi Anda dari kemungkinan terburuk.

2. Dengan bantuan alat pahat dan palu berat, pecahkan bata yang rusak satu per satu. Jika Anda hendak mengganti lebih dari satu bata, mulailah dari bagian atas, kemudian ke bawah. (Anda dapat menggunakan bor untuk membobok potongan bata. Bor di beberapa titik untuk memudahkan pembobokan menggunakan alat pahat dan palu.)

3. Jangan lupa untuk tidak ikut merusak bata-bata lain di sekelilingnya yang masih dalam kondisi baik.

4. Setelah bata dibobok, bersihkan juga sambungan mortar di sekelilingnya agar ruang kosong untuk bata penggantinya benar-benar bersih. Jika perlu, gunakan sikat kawat dan vacuum cleaner untuk membersihkan sisa-sisa mortar yang rontok atau debu-debu di sekitar bata.

5. Kemudian bersihkan ruang kosong tersebut dengan air.

Langkah 1: Angkat bata yang ingin diganti

Page 44: Dinding dan Kolom

Langkah 2: Memasang bata baru1. Mulailah dengan membuat adukan, dengan cara mencampurkan

mortar kering dengan air.2. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya celah kosong

yang akan diisi oleh bata dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran.

3. Sebelum dipasang, basahi bata terlebih dahulu. Selain untuk membersihkan dari debu dan kotoran, juga membantu merekatkan adukan dengan bata.

4. Setelah itu, ‘oleskan’ mortar ke bagian atas dan sisi samping bata, kemudian pasang bata ke ruang kosong yang sudah disiapkan sebelumnya.

5. Saat memasang bata, karena tekanan yang Anda berikan, mortar akan berceceran ke luar. Tekan terus hingga bata baru tadi rata, sejajar dengan bata-bata lainnya. Ratakan juga sambungan mortar sehingga tidak ada bagian yang berjatuhan karena berlebihan pada pasangan bata.

6. Ratakan sambungan mortar hingga rapi dan tidak menggumpal di permukaan dinding.

7. Jika pasangan bata baru tadi sudah hampir kering, gunakan sikat kawat untuk membersihkan mortar yang berlebih.

Page 45: Dinding dan Kolom

Langkah 3: Membuat bata dan sambungan mortar tadi tetap lembab agar bisa segera berfungsi seperti semula

Semprotkan air sedikit demi sedikit dan biarkan selama tiga hari hingga dinding bisa digunakan secara normal.

Page 46: Dinding dan Kolom

PERAWATAN DAN TIPS

PERAWATANPerawatan rutin untuk menjaga kebersihan, dinding bata bisa disikat dengan air dan sabun atau menggunakan alat water gun. Agar tidak terlihat kusam, coating bisa dilakukan ulang setiap tiga tahun sekali. Jika dilihat dari segi perawatan, dinding bata ekspos bisa lebih awet dan hemat dibanding dengan perawatan dinding yang dicat biasa. TIPSUntuk membuat dinding pasangan bata menjadi halus, rapi dan bersih dapat ditutup dengan lapis penutup yang disebut plesteran. Bahan campuran untuk plesteran dibuat sama dengan bahan untuk pasangan batanya. Pada plesteran tepi atau sponneng harus dibuat dengan campuran 1 semen : 2 pasir agar kuat dan tidak mudah rusak. Tebal plesteran antara 1,5 – 2 cm. Pasangan bata yang akan diplester harus dibasahi, dibersihkan dari kotoran dan lumut yang melekat. Untuk memberi warna pada plesteran dapat dipakai kapur atau cat tembok. Pada dinding luar harus digunakan cat tembok yang tahan terhadap pengaruh cuaca luar agar tidak mudah mengelupas dan luntur.

Page 47: Dinding dan Kolom

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Selain mengatasi permasalah dinding agar tidak rembes, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan pada saat pemasangan bata yaitu :1. Bata harus dibasahi sampai gelembung udara dalam bata

ke luar semua2. Tidak boleh ada perekat tegak yang merupakan satu garis

lurus dari bawah sampai ke atas. Untuk pasangan ½ batu selisih perekat tegak ½ batu dan untuk pasangan 1 batu selisih perekat tegak ¼ batu.

3. Potongan bata yang kurang dari ½ batu sebaiknya tidak dipergunakan lagi

4. Ketinggian pemasangan bata setiap harinya tidak lebih dari 1 m agar perekat mengering sempurna

5. Untuk memperoleh pasangan bata yang tegak dan lurus, dipakai bantuan batang kayu yang dipasang berdiri tegak lurus pada kedua tepinya.

Page 48: Dinding dan Kolom

DINDING BATAKOTembok kecuali dibuat dari pasangan bata, dapat juga dibuat dari

pasangan bata-tras-kapur (batako). Untuk menghemat biaya pembangunan rumah, alternatif pemakaian batako banyak

digunakan di banyak tempat. Batako dalam perdagangan terdapat berbagai bentuk dan ukuran. Selain harganya lebih murah per

meternya, dimensi yang lebih besar dan berlubang dapat menghemat 75% plesteran dan 50% beban dinding.

 Bata tras ini campuran dari kapur, tras dan air atau kapur, tras,

pasir dan air atau juga dapat semen portland, tras dan air.Bata tras ini merupakan batu buatan yang tidak dibakar. Kekerasannya tergantung dari campuran yang digunakan.

Kekuatannya tentu lebih rendah dari pada batu bata.Batako yang berkualitas rendah akan mudah pecah karena kadar

semen yang sedikit.Batako hanya digunakan sebagai dinding yang tidak mendukung

beban.

Page 49: Dinding dan Kolom

MACAM UKURAN BATAKO• Ukuran 20 x 20 x 40 cm berlubang digunakan

untuk pasangan dinding tebal 20 cm• Ukuran 20 x 20 x 40 cm berlubang digunakan

untuk sudut-sudut dan pertemuan-pertemuan dinding tebal 20 cm

• Ukuran 10 x 20 x 40 cm berlubang digunakan untuk dinding pemisah tebal 10 cm dan dinding tipis lainnya

Page 50: Dinding dan Kolom

JENIS-JENIS BATAKO

Page 51: Dinding dan Kolom

BENTUK IKATAN DINDING BATAKO

Page 52: Dinding dan Kolom

DINDING KAYU

Kayu digunakan untuk membina rangka dinding dan pelapisan dinding (weather board)sebagai dinding luar sementara papan lapis digunakan sebagai dinding dalam. Kayu banyak digunakan sebagai dinding sekat dalam pembinaan yang berangka konkrit.

Namun disamping kelebihan-kelebihannya, kayu memiki kelemahan diperawatannya yang sulit. Kayu lebih mudah lapuk jika terkena panas dan hujan. Belum lagi serangan rayap untuk daerah tropis seperti negara kita ini.

Page 53: Dinding dan Kolom

PEMASANGAN DINDING KAYU

Pemasangan dinding kayu melibatkan 2 proses, yaitu:

1. Pemasangan rangka kayu2. Pemasangan penutup kayu

Page 54: Dinding dan Kolom

PEMASANGAN RANGKA KAYU

Dinding jenis ini boleh didirikan sebagai rangka bangunan kayu ataupun dinding sekat yang berasingan.Kaedahnya diubah mengikuti keadaan.

Satu rangka mempunyai tiang tegak, tutup tiang, alas tiang, stad, belebas dan rembat yang didirikan dengan kukuh.

Kebanyakan sambungan antar bagian-bagian kayu disambung secara temu dan dipakukan serong dan menggunakan tanggam tertentu.

Page 55: Dinding dan Kolom

PEMASANGAN PENUTUP KAYU

Penutup menggunakan papan jalur ataupun papan tindih untuk dinding luar manakala penutup dinding dalam pula,

dikemaskan dengan menggunakan papan jalur, papan panel dan papan gentian seperti kepingan asbestos,

papan lapis, papan gypsum, dan papan serpih.

Page 56: Dinding dan Kolom

SYARAT-SYARAT PEMASANGAN PENUTUP KAYU1. Berdaya menanggung beban sendiri2. Memberi rintangan kepada resapan air

hujan3. Berupaya menanggung tekanan angin yang

positif dan negatif4. Merintangi masuknya angin5. Menahan cuaca (panas dan sejuk)6. Berupaya meredam bunyi7. Merintangi kebakaran8. Ventilasi yang cukup untuk cahaya dan

udara9. Ukuran yang sesuai

Page 57: Dinding dan Kolom

DINDING KACATak seperti yang terlintas di benak, teknologi modern membuat kaca bisa lebih kuat. Tak mudah ratak atau pecah. Bahkan bisa juga untuk diinjak. Kaca yang seperti ini memiliki ketebalan rata-rata di atas 1cm.

Kaca-kaca transparan berukuran besar dapat membawa nature flow ke dalam ruang. Jika terdapat taman hijau di seputar rumah, dinding kaca akan menyajikan pemandangan tersebut ke dalam ruang. Dengan dinding transparan, batas antara ruang luar dan dalam seolah hilang.

Dinding kaca memberikan efek serupa cermin. Fungsinya bukan untuk memantulkan bayangan ruang, namun lebih pada "meniadakan" batas antarruang.

Page 58: Dinding dan Kolom

KACAKaca memungkinkan banyak cahaya alam masuk, menerangi ruang di dalam rumah. Sehingga, pada siang hari misalnya, tidak diperlukan lampu pada ruang-ruang yang berbatasan langsung dengan ruang luar. Dengan demikian, energi listrik untuk penerangan ruang pun dapat dihemat. Pada malam hari, kaca juga dapat menghadirkan pemandangan alam ke dalam ruangan dan menjadikan ruang lebih romantis.

Keunggulan yang ditawarkan oleh material kaca, tidak lantas mudah pengaplikasiannya. Pelapis dinding berbahan kaca, butuh keahlian khusus dalam pemasangan. Menjamin akan presisi, kerapian dan keamanan, jadi tugas tukang yang berpengalaman.

Page 59: Dinding dan Kolom

APLIKASI KACA PADA DINDINGAda banyak cara pengaplikasian dinding kaca. Bingkai (frame) dapat memberikan tampilan dinding kaca yang lebih kuat dan rapi. Bagi yang tidak menyukai dinding kaca berbingkai, bisa memilih yang frameless atau tanpa frame. Konsep pemasangan ini agak merepotkan dalam hal pemeliharaan, karena kaca tertanam pada dinding. Selain sebagai pembatas dengan ruang luar, kaca juga bisa diaplikasikan sebagai pembatas antarruang. Agar tampilannya tidak polos, bening, dan mungkin malah membahayakan, cobalah beri motif bunga atau sulur pada permukaan kaca menggunakan cutting sticker. Atau jika Anda memiliki hobi melukis, cobalah  melukis di atas kaca. Gunakan cat khusus kaca, yang bisa ditemukan di pasaran. Kaca jadi indah, dan penggunannya pun tak membahayakan.

Page 60: Dinding dan Kolom

JENIS-JENIS KACAKaca umumnya tersedia dalam dua jenis, yaitu:1.KACA CERMIN

Kaca cermin jelas memberikan efek pantul dan mengesankan lapang pada ruang.

2.KACA BENING TEMBUS PANDANGTebal yang layak digunakan jenis kaca bening adalah 5-18mm.Jenis dari kaca bening antara lain tempered, sandblast, dan laminate. Ukuran standar kaca 120x240cm. Namun kita dapat memesannya dengan ukuran yang lebih kecil.

Page 61: Dinding dan Kolom

PEMASANGAN KACA

Pemasangan kaca yang paling banyak dipakai menggunakan dudukan karet dan sealant (lem perekat). Kaca dipasang tepat di cerukan dinding. Cara lain dengan sistem dinabolt (sejenis murbaut). Cara kedua jarang digunakan karena cukup rumit. Membutuhkan struktur tambahan untuk menahan bingkai kaca jadi alasannya.

Page 62: Dinding dan Kolom

PERAWATAN KACA

Berbanding terbalik dengan pemasangan.Justru perawatan dinding kaca sangat

mudah.Cukup dengan cairan pembersih kaca, atau

bahkan kertas koran yang dibasahi air.

Page 63: Dinding dan Kolom

EFEK NEGATIF PEMAKAIAN DINDING KACA

Mengingat banyaknya cahaya matahari yang mungkin masuk melalui dinding kaca, perlu diperhatikan peletakan dinding kaca ini. Sebaiknya hindari

memasang kaca dalam ukuran besar pada dinding rumah sebelah timur, terlebih lagi sebelah barat. Kedua

sisi ini rawan memasukkan banyak cahaya matahari pada pagi dan sore hari. Akibatnya ruangan akan terasa

panas. Idealnya, dinding kaca ditempatkan pada area bangunan yang menghadap ke utara atau selatan.

Page 64: Dinding dan Kolom

DINDING BATA RINGAN

Bata ringan adalah salah satu jenis beton ringan aerasi yang mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1995.

Kelebihannya adalah bobotnya yang jauh lebih ringan dari batu bata ataupun batako. Biasa digunakan untuk bangunan bertingkat untuk

mengurangi pembebanan sehingga biaya pondasi menjadi lebih kecil.

Dimensi yang besar yaitu 60 x 20 x 10/7,7 cm menjadikan pekerjaan dinding cepat selesai. Ukurannya yang presisi juga hanya

membutuhkan speci yang sangat tipis.Kelebihan yang lain adalah kemamampuannya untuk menahan

panas dan suara.Dari segi harga sampai saat ini masih lebih mahal dari batu bata.

Namun pekerjaan pemasangan yang cepat dapat menghemat upah tukang.

Page 65: Dinding dan Kolom

DINDING LEMBARAN (CLADDING)

Bila anda menginginkan pembuatan dinding dengan cepat, anda bisa mengganti dinding konvensional dengan dinding partisi lembaran. Macamnya juga banyak, contohnya, metal cladding, GRC atau Fiber Cement (Kalsiboard) untuk dinding bagian luar, dan gypsum atau multiplex untuk dinding bagian dalam. Rangkanya terbuat dari besi hollow atau baja ringan. Karena bobotnya yang lebih ringan sistem dinding ini cocok digunakan pada bangunan yang berdiri di atas tanah berdaya dukung rendah. Keuntungan lainnya adalah tahan gempa dan harganya pun lebih murah dari dinding konvensional.

Page 66: Dinding dan Kolom

ANYAMAN BAMBUAnyaman bambu (gedhek) cukup familiar bagi kita, bisa digunakan untuk dinding dalam maupun luar. Agar tampak rapi dan tidak terlihat murahan, Anda bisa memesan khusus ke pembuat gedhek agar dibuatkan gedhek yang anyamannya bermotif. Motif ini diperoleh dari penggunaan bambu yang berbeda warna aslinya. Di pasaran, gedhek bermotif yang cukup indah dan rapi ini kebanyakan untuk plafon, sehingga jika untuk dinding Anda sepertinya harus memesan khusus, yang tentunya lebih tebal dan kuat. Gunakan bambu bagian kulitnya, sebab ia cukup kuat terhadap cuaca, dan teksturnya bagus (licin dan mengkilap). Pesanlah agar anyamannya cukup rapat, serta elemen-elemen anyaman seragam. Ukuran bisa disesuaikan dengan kebutuhan dinding yang ada, dan juga segmen rangka kayu yang dipakai. Finishingnya bisa dengan plitur atau vernis.

Page 67: Dinding dan Kolom

TRIPLEKSBahan tripleks mudah ditemukan, dan harganya cukup terjangkau. Harganya antara 40-an ribu (tebal 3 mm) hingga 200-an ribu (tebal 18 mm). Jadi, tinggal Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda, apakah dinding tersebut dirasa membutuhkan tripleks yang paling tebal atau sedang-sedang saja. Untuk pemasangan, harus diberi rangka di dalamnya. Rangka terbuat dari kayu usuk yang lurus, ukurannya seragam, dan permukaan rata (baik juga diserut dulu). Gunanya agar tripleks yang ditempelkan nanti terlihat rapih permukaannya, dan tidak bergelombang atau melengkung. Agar tidak jeblong, satu lembar triplex bisa dibagi empat atau enam bagian, lalu dipasang pada rangka tadi. Pemasangan sebaiknya jangan mepet sambungan, tapi diberi nat tali air saja (seperti pasang plafond zaman dulu, bukan seperti pasang gypsum). Jadi, sambungan dibiarkan saja tanpa harus didempul. Sebabnya, karena jika diusahakan menutup sambungan tripleks, akan tetap berbekas walaupun didempul sekalipun. Beberapa bulan kemudian bekas sambungan akan bergaris dan belang. Untuk finishing, bisa diplitur, divernis, dimelamin, atau dicat (cat kayu). Sebelumnya diamplas dulu biar halus permukaannya, lalu tinggal pengaplikasian bahan cat Anda sesuatu petunjuk pemakaian.

Page 68: Dinding dan Kolom

SENG

Seperti halnya tripleks, material seng juga mudah diperoleh dan cukup murah. Untuk dinding, gunakan seng plat, yang di pasaran harganya kisaran 20-an ribu (seng plat tebal 0.20 mm) hingga 65-an ribu (seng plat tebal 0.40 mm). Seng bisa digunakan untuk dinding dalam maupun luar, sebab cukup kuat terhadap perubahan cuaca (panas, hujan). Aplikasi seng juga seperti tripleks, yakni diberi rangka. Pemasangan bisa saling mepet sambungannya, sebab ia cukup tipis sehingga tidak mencolok batasnya. Bisa juga diberi nat tali air. Finishing dicat kayu/besi (berbasis minyak).

Page 69: Dinding dan Kolom

GYPSUM

Gypsum cukup mudah diperoleh, dengan harga 40 hingga 50-an ribu (ukuran 120×240, tebal 9 mm).

Merek yag ada di pasaran misalnya Jaya, Elephant, Star, dan Knauf.

Seperti tripleks, gypsum sebaiknya untuk dinding dalam saja alias interior.

Pemasangannya memakai rangka yang tidak sebanyak pada tripleks atau seng, cukup sesuai ukuran bahan saja.

Gypsum bisa sangat rapi hasilnya, sebab sambungan bisa didempul dan diratakan, dan setelah dicat maka tidak

terlihat sambungannya.

Page 70: Dinding dan Kolom

Banyak tersedia di pasaran, dengan ukuran 122 x 244 cm. Harganya 40-an ribu (tebal 4 mm), 70-an ribu (tebal 8 mm), dan 90-an ribu (tebal 9 mm).

Fiber semen bisa digunakan untuk dinding dalam ataupun dinding luar.

Adapun pemasangan dan finishing sama dengan gypsum.

PAPAN FIBER SEMEN

Page 71: Dinding dan Kolom

JENIS-JENIS DINDING

Terdapat 2 jenis dinding sebagai pembatas ruang, yaitu:1.Dinding partisi 2.Dinding massif

Page 72: Dinding dan Kolom

DINDING PARTISI

Sebagai pembatas ruang, dinding partisi memiliki sifat yang lebih lentur, karena biasanya tidak menutupi ruang secara penuh.

Kegunaan dinding partisi bisa untuk memisahkan ruang-ruang yang berbeda fungsi, seperti antara ruang keluarga dan ruang makan; pembatas pandangan ke arah titik atau sudut tertentu dalam ruang.

Page 73: Dinding dan Kolom

Partisi biasanya tampil dengan olahan yang variatif, baik dari segi material maupun bentuknya. Hal ini menjadikannya tidak hanya berfungsi sebagai penyekat ruang semata, melainkan juga sebagai elemen dekoratif yang dapat menambah nilai estetika. Bentuknya ada yang berupa sekat transparan, jenis ini berguna untuk memisahkan ruang, namun tetap menjaga kesatuan visual. Selain itu juga ada yang berupa bidang padat yang tak bercelah.

Page 74: Dinding dan Kolom

DINDING MASIFDinding masif menutupi ruang secara penuh.Kegunaan dinding masif bisa untuk memisahkan ruang-ruang yang berbeda fungsi.Hunian berukuran mungil semakin terasa sempit bila terlalu banyak dinding pemisah. Untuk ruang tidur dan kamar mandi, dinding masif mungkin terbilang mutlak. Tetapi dinding di ruang tamu, keluarga dan ruang makan mungkin bisa dikurangi agar rumah terasa lega dan nyaman.

Pembatas ruang atau zona tidak melulu harus tembok. Apalagi, dinding masif dalam rumah dapat mengorbankan sirkulasi udara dan pencahayaan. Akibatnya rumah terasa panas, sumpek dan lembab. Situasi itu tidak ideal untuk rumah beriklim tropis.

Page 75: Dinding dan Kolom

KOLOMKolom adalah batang tekan vertikal dari rangka (frame) struktur yang memikul beban dari balok.

Kolom meneruskan beban-beban dari elevasi atas ke elevasi yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui fondasi.

Karena kolom merupakan komponen tekan, maka keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan keruntuhan (collapse) lantai yang bersangkutan, dan juga merupakan batas runtuh total (ultimate total collapse) seluruh strukturnya.

Oleh karena itu dalam merencanakan kolom perlu lebih teliti, yaitu dengan memberikan kekuatan cadangan yang lebih tinggi daripada yang dilakukan pda balok dan elemen struktur horisontal lainnya, terlebih lagi keruntuhan tekan tidak memberikan peringatan awal yang cukup jelas.

Page 76: Dinding dan Kolom

FUNGSI KOLOM

Sebagai penerus beban-beban dari balok dan lantai dari lantai paling atas sampai lantai paling bawah sampai ke tanah melalui pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.

Page 77: Dinding dan Kolom

PRINSIP EVALUASI KEKUATAN KOLOMKekuatan suatu kolom dievaluasi berdasarkan prinsip-prinsip berikut:1. Kekuatan unsur-unsur harus didasarkan pada

perhitungan yang memenuhi syarat keseimbangan dan kompatibilitas regangan.

2. Regangan di dalam baja tulangan dan beton diasumsikan berbanding lurus dengan jarak terhadap garis netral.

3. Regangan maksimum yang dapat dipakai pada serat tekan ekstrim beton adalah 0,003 (ecu = 0,003)

4. Kurva tegangan-regangan baja bi-linier

Page 78: Dinding dan Kolom

BEBAN BANGUNANBeban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang

diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah

bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan

perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban

dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu

pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah

ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh.

Page 79: Dinding dan Kolom

STRUKTUR KOLOM

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

Page 80: Dinding dan Kolom
Page 82: Dinding dan Kolom

LETAK KOLOM DALAM KONSTRUKSI

Kolom portal harus dibuat terus menerus dan lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama.

Tulangan kolom dibuat berkait dengan sloof tulangan ini memiliki besi utama (yang tegak) dan besi begel (yang kotak-kotak untuk mengikat besi utama. Jarak antar begel/ sengkang berkisar antara 10 hingga 20 cm.

Page 83: Dinding dan Kolom

Kolom dapat diklasifikasikan berdasarkan pada:

Bentuk dan susunan tulangannya Posisi beban pada penampangnya Panjang Kolom dalam hubungannya

dengan dimensi lateralnya

JENIS KOLOM

Page 84: Dinding dan Kolom

BENTUK DAN SUSUNAN TULANG

1. Kolom persegi dengan sengkang Kolom segi-empat atau kolom bujur sangkar dengan tulangan memanjang dang sengkang.

2. Kolom bundar dengan spiralKolom bundar dengan tulangan memanjang dan tulangan lateral berupa sengkang (spiral)

3. Kolom kompositKolom Komposit yang terdiri atas beton dan profil baja struktur didalamnya.

Page 85: Dinding dan Kolom
Page 86: Dinding dan Kolom

POSISI BEBAN PADA PENAMPANG1.Kolom Sentris

Beban bekerja sentris pada penampang.

2.Kolom EksentrisBeban bekerja eksentris pada penampang.

Page 87: Dinding dan Kolom

Jenis kolom berdasarkan posisi beban pada penampang melintang: 1. Beban sentris2. Beban eksentris dengan momen uniaksial3. Beban eksentris dengan momen biaksial

Page 88: Dinding dan Kolom

Pengerjaan Tulangan Kolom Bersama Pembuatan Dinding

Page 90: Dinding dan Kolom

HUBUNGAN KOLOM DENGAN PONDASI DINDING

Berat atap diterima secara merata oleh ring balok dan beban disalurkan ke pondasi melalui media kolom. Selain menerima limpahan beban dari kolom, pondasi juga menahan berat dinding yang ada di atasnya sehingga secara keseluruhan menahan beban bangunan.

Page 92: Dinding dan Kolom

PRINSIP PENERUSAN GAYA PADA KOLOM PONDASI

Balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.

Page 93: Dinding dan Kolom

Konstruksi penutup dinding termasuk pekerjaan pasangan batu hias atau tempel. Fungsi utama penempelan batu hias untuk memperbaiki muka

dinding.Bentuk, jenis, dan penggunaannya

tergantung selera atau dikaitkan dengan fungsi ruangan tetapi tidak

dapat mendukung beban di atasnya.

Page 94: Dinding dan Kolom

KERUNTUHAN KOLOM

Keruntuhan pada kolom biasa terjadi karena tekukan, yaitu deformasi arah lateral dari suatu batang. Sebagai perbandingan perlu dicatat bahwa keruntuhan suatu balok pendek terjadi karena kelelahan bahan. Tekukan, dan juga keruntuhan, suatu kolom dapat terjadi walaupun tegangan maksimum pada balok lebih rendah dari titik lelah bahan.

Page 95: Dinding dan Kolom
Page 96: Dinding dan Kolom

PINTU DAN JENDELABagian rumah yang memberikan sirkulasi udara dan pencahayaan alami adalah pintu dan jendela. Kedua bagian ini sangat penting, baik dalam hal, bentuk, posisi, jenis, dan bahannya. Suatu pintu dan jendela terdiri dari bagian kusen atau gawang dan daun nya. Pemasangan kusen bersifat tetap (permanen) di dalam tembok, sedangkan daun pintu dan jendela digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel. Namun pada penerapannya ada jenis pintu atau jendela mati, dimana daun pintu dipasang tetap pada kusen dengan tujuan sebagai pencahayaan saja.

Page 97: Dinding dan Kolom

PINTU

Pintu pada rumah biasanya menggunakan standar 0,8 – 0,9 m dengan satu daun pintu, sedangkan untuk pintu lebar dengan dua daun biasanya memiliki lebar 1,3 – 1,4 m.

Untuk kamar mandi dipakai pintu dengan lebar 0,7 m. Tinggi pintu standar untuk rumah antara 2,1 – 2,2 m dan untuk garasi 2,3. Tinggi pintu dapat dikolaborasi tergantung keinginan pemilik.

Page 98: Dinding dan Kolom

JENIS-JENIS PINTUBERDASARKAN BAHAN PEMBUATAN

Page 99: Dinding dan Kolom

PINTU ALUMINIUMPintu jenis ini biasanya dilapisi dengan warna kesukaan anda. Bisa cocok di kebanyakan desain interior kontemporer. Pintu aluminium secara umum dibuat dari bahan kaca yang dibingkai aluminium.

Page 100: Dinding dan Kolom

PINTU KAYU

Kebanyakan pintu kayu dibuat bukan dari bahan kayu solid alias padat. Beberapa pintu dibuat dengan kepadatan medium fibreboard inti. Ada juga yang dibuat dari bahan polyboard. Pilihan paling ringan adalah pintu yang menggunakan bahan inti honeycomb yang terbuat dari karton.

Page 101: Dinding dan Kolom

Pintu jenis ini mempunyai irisan-irisan horizontal yang dapat dibuka untuk aliran udara apabila menginginkan privasi dan keamanan.

PINTU LOUVRE

Page 102: Dinding dan Kolom

PINTU FLUSH

Ini adalah pintu paling sederhana dari pintu-pintu yang ada. Ini karena permukaan pintu rata seluruhnya. Pintu flush biasanya digunakan untuk bagian dalam rumah dan dibuat dari fiberglass atau kayu.

Page 103: Dinding dan Kolom

PINTU REL

Gaya pintu yang lebih tua ini dibuat dari serpihan kayu atau kompresan kayu. Sebutannya tergantung pada komponen-komponennya. Untuk komponen vertikal disebut stiles dan komponen horizontal disebut rel.

Page 104: Dinding dan Kolom

Pintu swing atau lebih sering disebut pintu kupu-kupu adalah jenis paling umum, pintu dapat berputar satu putaran sudut, dan kadang-kadang digunakan sepasang seperti pintu-pintu ditempat minum kecil yang anda dapat temukan didapur.

PINTU SWING

Page 105: Dinding dan Kolom

PINTU GESERPintu ini biasanya digunakan untuk menuju taman belakang. Kaca yang besar ventilasi bagus bila dibuka. Dorong yang padat dapat digunakan didalam rumah apabila ruang terbatas dan tidak cukup untuk pintu satu sayap. Sangat bermanfaat didalam kamar mandi. Pintu geser sering disebut pintu kantung karena digeser kedalam kantung dibalik dinding ketika pintu dalam posisi dibuka.

Page 106: Dinding dan Kolom
Page 107: Dinding dan Kolom

Jendela pada dasarnya merupakan akses udara dan cahaya di dalam rumah. Biasanya jendela memiliki cara untuk diatur besar kecil bukaannya sesuai kebutuhan akan penghawaan dan pencahayaan alami.

JENDELA

Page 108: Dinding dan Kolom

PEMBUATAN JENDELA

Pertimbangan konstruksi, estetika, dan fungsi utama jendela penting untuk dipikirkan sebelum membuat jendela. Bentuk dan konstruksi jendela dapat menentukan tampilan sebuah rumah tinggal dipadukan dengan bagian-bagian lain dari sebuah rumah. Ukuran jendela yang baik dalam sebuah ruangan sebaiknya 12%-15% dari luas lantai ruangan. Standar Nasional Indonesia (SNI) menyarankan agar jendela tidak kurang dari 5% dari luas lantai.

Page 109: Dinding dan Kolom

FUNGSI JENDELAJendela berfungsi sebagai sumber masuknya cahaya dan penghawaan alami.Selain itu juga merupakan bagian rumah yang memberikan unsur estetika pada suatu tampilan bangunan rumah.

Page 111: Dinding dan Kolom

BAHAN JENDELA BOOP

'Bop Window' pada intinya merupakan bentuk jendela dengan frame bundar, bukan kotak seperti biasa yang bisa dibuat dengan frame/bingkai beton, kayu, atau material lainnya. Karena bentuknya yang bundar, Bop Window tidak bisa dibuat dari bahan yang pabrikan seperti alumunium, tapi bisa dibuat dari besi yang dilengkungkan.

Page 112: Dinding dan Kolom

Untuk mengaplikasikan jendela Bop window ini cukup sederhana, kita hanya perlu membuat satu jendela pada desain rumah yang berbentuk bundar, tapi memang sebaiknya tidak lebih dari dua buah jendela bop window karena bentuk jendela ini sangat khas dan langsung tertangkap oleh mata begitu melihatnya, disebabkan oleh bentuk lengkung yang merupakan bentuk yang jarang digunakan. 

APLIKASI JENDELA BOOP

Page 113: Dinding dan Kolom

PEMBAGIAN JENDELA BERDASARKAN

CARA PEMBUKAAN

Page 118: Dinding dan Kolom

SEKIANDAN

TERIMA KASIH