dinamika populasi hama penyakit utama...

7
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 93 DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA JAGUNG DAN MUSUH ALAMINYA A. Tenrirawe Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Hama merupakan salah satu faKtor yang menyebabkan kehilangan hasil jagung. Penanaman jagung secara monokultur yang dilakukan beruntun dari musim ke musim, memperkecil keragaman organisme dan dapat mengakibatkan ledakan populasi hama. Dinamika populasi hama jagung merupakan dasar dalam merakit pengendalian hama utama jagung secara efisien. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi sentra produksi jagung di Kediri (Jawa Timur) dalam hamparan 1 ha tahun 2011. Empat varietas jagung unggul nasional yang ditanam terdiri dari varietas Anoman, Sukmaraga, Lamuru, Bima-3, dengan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 6 ulangan. Hasil menunjukkan bahwa Hama yang dominan ditemukan pada umur 2 mst (minggu setelah tanam), 4 mst, 8 mst, dan 10 mst berturut-turut adalah Lalat bibit, Cnaphalocrosis medinalis dalam populasi cukup tinggi, larva penggerek batang, telur penggerek tongkol dan predator yang dominan dengan populasi cukup tinggi adalah Orius sp, Chrysofa sp, kumbang Carabid verania dan Coccinella sp. Dari hasil pengamatan populasi hama utama jagung menunjukkan bahwa penggerek tongkol H. armigera dan penggerek batang O. furnacalis merupakan hama yang dominan dengan populasi tertinggi yang dijumpai pada 10 mst, musuh alami seperti Chrysopa sp. dan Orius sp. berperan dalam mengontrol kedua hama dominan tersebut. Kata kunci: Dinamika, hama utama jagung, varietas PENDAHULUAN Hama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kehilangan hasil pada pertanaman jagung. Hama utama pada berbagai daerah penghasil jagung adalah lalat bibit, Atherigona sp., penggerek batang, Ostrinia furnacalis, penggerek tongkol Helicoverpa armigera, ulat grayak (Mythimna sp. dan Spodoptera sp.), dan tikus. Kehadiran dan tingkat serangan hama utama jagung banyak ditentukan oleh pola tanam setahun. Penggerek batang jagung, O. furnacalis merupakan hama utama jagung yang paling sering mengakibatkan kerusakan dengan kehilangan hasil 4,5 - 54,5% (Baco dan Tandiabang 1988). Penanaman jagung secara monokultur yang dilakukan beruntun dari musim ke musim, memperkecil keragaman organisme dan dapat mengakibatkan ledakan populasi hama. Kondisi lingkungan tertentu dapat mengubah proses fisiologis tanaman yang selanjutnya mempengaruhi nutrisi tanaman yang diserap serangga fitofagus (Kogan 1975). Diketahuinya dinamika populasi hama

Upload: vonhu

Post on 05-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA …kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/10... · Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 93 DINAMIKA POPULASI HAMA

Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013

93

DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA JAGUNG DAN MUSUH ALAMINYA

A. Tenrirawe

Balai Penelitian Tanaman Serealia

ABSTRAK

Hama merupakan salah satu faKtor yang menyebabkan kehilangan hasil jagung. Penanaman jagung secara monokultur yang dilakukan beruntun dari musim ke musim, memperkecil keragaman organisme dan dapat mengakibatkan ledakan populasi hama. Dinamika populasi hama jagung merupakan dasar dalam merakit pengendalian hama utama jagung secara efisien. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi sentra produksi jagung di Kediri (Jawa Timur) dalam hamparan 1 ha tahun 2011. Empat varietas jagung unggul nasional yang ditanam terdiri dari varietas Anoman, Sukmaraga, Lamuru, Bima-3, dengan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 6 ulangan. Hasil menunjukkan bahwa Hama yang dominan ditemukan pada umur 2 mst (minggu setelah tanam), 4 mst, 8 mst, dan 10 mst berturut-turut adalah Lalat bibit, Cnaphalocrosis medinalis dalam populasi cukup tinggi, larva penggerek batang, telur penggerek tongkol dan predator yang dominan dengan populasi cukup tinggi adalah Orius sp, Chrysofa sp, kumbang Carabid verania dan Coccinella sp. Dari hasil pengamatan populasi hama utama jagung menunjukkan bahwa penggerek tongkol H. armigera dan penggerek batang O. furnacalis merupakan hama yang dominan dengan populasi tertinggi yang dijumpai pada 10 mst, musuh alami seperti Chrysopa sp. dan Orius sp. berperan dalam mengontrol kedua hama dominan tersebut. Kata kunci: Dinamika, hama utama jagung, varietas

PENDAHULUAN

Hama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kehilangan hasil pada

pertanaman jagung. Hama utama pada berbagai daerah penghasil jagung adalah lalat

bibit, Atherigona sp., penggerek batang, Ostrinia furnacalis, penggerek tongkol

Helicoverpa armigera, ulat grayak (Mythimna sp. dan Spodoptera sp.), dan tikus.

Kehadiran dan tingkat serangan hama utama jagung banyak ditentukan oleh pola

tanam setahun. Penggerek batang jagung, O. furnacalis merupakan hama utama

jagung yang paling sering mengakibatkan kerusakan dengan kehilangan hasil 4,5 -

54,5% (Baco dan Tandiabang 1988). Penanaman jagung secara monokultur yang

dilakukan beruntun dari musim ke musim, memperkecil keragaman organisme dan

dapat mengakibatkan ledakan populasi hama. Kondisi lingkungan tertentu dapat

mengubah proses fisiologis tanaman yang selanjutnya mempengaruhi nutrisi tanaman

yang diserap serangga fitofagus (Kogan 1975). Diketahuinya dinamika populasi hama

Page 2: DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA …kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/10... · Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 93 DINAMIKA POPULASI HAMA

A. Tenrirawe: Dinamika Populasi Hama Penyakit Utama ….

94

utama jagung serta faktor utama yang menyebabkannya akan menjadi masukan yang

merupakan dasar dalam merakit pengendalian hama tersebut secara efisien.

METODOLOGI

Penelitian ini dilaksanakan di lokasi sentra produksi jagung di Kediri (Jawa

Timur) dalam hamparan 1 ha tahun 2011. Empat varietas jagung unggul nasional yang

ditanam terdiri dari varietas Anoman, Sukmaraga, Lamuru, Bima-3, dengan

menggunakan rancangan acak kelompok dengan 6 ulangan dengan luas plot 22 m x

13 m, ditanam dengan jarak tanam 75 cm x 20 cm, 2 biji perlubang dan setelah tumbuh

dibiarkan satu tanaman per lubang. Pemupukan dengan takaran 400–200–100 kg/ha

untuk urea, SP36, dan KCl. Pupuk pertama diberikan pada umur 10 HST (200–200–

100), pupuk kedua diberikan umur 35 HST (150–0–0). Penyiangan pertama pada umur

15 HST, penyiangan kedua 34 HST. Pembumbunan dilakukan pada 36 HST.

Pengamatan dinamika populasi hama penyakit dan musuh alami dilakukan pada umur

tanaman 2, 4, 6, 8, 10,dan 12 MST, pada 20 rumpun tanaman per dua baris

tanaman/plot.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan 2 mst terhadap populasi hama tanaman pada berbagai

varietas menunjukkan bahwa hama utama yang ditemukan adalah lalat bibit, belalang

dan juga ulat grayak pada 20 tanaman sampel. Jumlah populasi lalat bibit pada

tanaman jagung cukup tinggi namun tanaman recoveri kembali karena kemungkinan

serangan hama lalat bibit agak terlambat menyerang. Jumlah populasi hama lalat bibit

tertinggi pada varietas Sukmaraga dan Anoman. Rata-rata jumlah populasi hama (lalat

bibit) pada berbagai varietas tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata jumlah populasi hama pada 2 mst, Kediri 2011

Varietas Jenis dan jumlah populasi hama

Lalat bibit Belalang Ulat grayak

Bima 3 (A) 11 1 - Anoman (B) 21 2 1 Sukmaraga (C) 25 3 - Lamuru (D) 18 1 -

Page 3: DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA …kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/10... · Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 93 DINAMIKA POPULASI HAMA

Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013

95

Hasil pengamatan 4 mst terhadap populasi hama dan musuh alami pada

berbagai varietas jagung menunjukkan bahwa hama yang dominan yang muncul

adalah Cnaphalocrosis medialis dalam populasi 11-20 ekor dan meningkatnya

populasi tersebut merupakan umur tanaman yang sesuai untuk perkembangan hama

ini, namun serangga ini kurang merusak karena ditemukan populasi musuh alami yang

cukup tinggi, musuh alami tersebut adalah Verania dan Coccinella sp. (Gambar 1)

dan juga ditemukan hama Spodotera litura dan Sesamia inferens dalam populasi

cukup rendah (Tabel 2).

Gambar 1. Predator Verania sp

Tabel 2. Rata-rata jenis, jumlah populasi dan musuh alami hama pada 4 mst, Kediri 2011

Varietas

Jenis, Jumlah populasi hama dan musuh alami

Populasi musuh alami Populasi Hama

Laba-laba

Coccinella sp

Verania C. medinalis Sesamia Spodoptera

Bima 3 (A) 3 2 12 20 1 1 L + 1klp t Anoman (B) 2 9 10 1 - Sukmaraga (C) 1 10 11 1 - Lamuru (D) 1 1 6 11 3 1 L + 1klp t

Rata-rata Populasi O. furnacalis yang ditemukan pada 8 mst dalam bentuk larva

yaitu 1- 2,8 ekor Larva (Tabel 3), serangan penggerek batang jagung terlihat dimulai

dari bunga jantan kemudian menggerek batang jagung (Gambar 2 a dan b) . Rata-rata

Populasi H. armigera tertinggi dijumpai pada 8 mst yaitu 10,4 telur pada perlakuan

Page 4: DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA …kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/10... · Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 93 DINAMIKA POPULASI HAMA

A. Tenrirawe: Dinamika Populasi Hama Penyakit Utama ….

96

varietas Bima 3 (Gambar 3), dan Ulat grayak Mythimna sp. umumnya ditemukan

sangat rendah karena sudah melewati fase tanaman untuk perkembangan ulat grayak.

Secara umum populasi hama lebih rendah pada pertanaman ini, hal ini disebabkan

antara lain karena populasi predator terutama Orius sp. dan Chrysopa sp. sangat

tinggi dimana kedua predator ini berkembang lebih pesat, predator Orius sp., baik larva

maupun dewasanya banyak ditemukan di rambut jagung. Demikian pula telur dan larva

awal H.armigera, sehingga tidak sukar bagi Orius sp untuk memangsa H. armigera.

Cantello dan Jacobson (1999) telah men-demonstrasikan daya pikat nap (volatil)

rambut jagung pada berbagai jenis serangga.

(a) (b)

Gambar 2. Serangan penggerek batang jagung (O. furnacalis) dimulai dari bunga jantan jagung (a) dan menggerek batang (b)

Pada Tabel 3 terlihat bahwa terdapat berbagai predator yang turut berperan

dalam mengatur besarnya populasi beberapa hama utama jagung, Orius sp. dan

Chrysopa sp. hanya mampu memangsa stadia telur dan larva awal dan sebagian

besar ordo Lepidoptera (Teetes et al. 1983). Penggerek tongkol H. armigera

ditemukan pada pertanaman ini dengan populasinya tidak terlalu besar. Populasi

tertinggi hanya 10,4 telur. Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan tingginya

populasi predator seperti., Orius sp. Chrysopa sp. Telur H. armigera yang biasanya

diletakkan di rambut jagung (Gambar 4) terpredasi oleh Orius sp. yang juga selalu ada

di rambut jagung.

Page 5: DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA …kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/10... · Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 93 DINAMIKA POPULASI HAMA

Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013

97

Gambar 3. Populasi telur pada rambut jagung, dan larva mulai menyerang tongkol jagung Sedang telur-telur yang diletakkan dipermukaan daun atau di batang dimangsa

oleh larva dari Chrysopa sp. Serangan penggerek tongkol terjadi baik pada

pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Pada fase pertumbuhan vegetatif hama ini

menyerang titik tumbuh, pada serangan yang berat tanaman akan mati. Pada

penelitian ini keadaan ini tidak terjadi karena baik telur maupun larva awal terperadasi

oleh Orius sp. yang populasinya cukup tinggi pada awal pengamatan (Tabel 3).

Tabel 3. Rata-rata jumlah populasi hama dan musuh alami pada 8 mst, Kediri 2011

Varietas

Jenis, jumlah populasi hama dan musuh alami

Jenis dan populasi musuh alami Jenis dan populasi hama

Orius Chry- sofa

Verania Kumbang Carabid

O.furnacalis H.armigera Mythimna S.litura

Bima 3(A) 572+ 3D 2 T 24.4 11,2 2,8L 10,4T 1L

Anoman (B) - - - - - - - 1 Klp telur

Sukmaraga (C) 566+ 1D 5,4 T 16,2 16,2 1 L 7,6 T 2 L

Lamuru (D) 495,5+4D 2 T 13,6 13,6 1,4 L 7,2 T, 1L 3,4 L

Pada pengamatan 10 mst masih banyak ditemukan larva penggerek tongkol

jagung (H. armigera) dan penggerek batang jagung (O. furnacalis) hal ini disebabkan

karena telur-telur penggerek tongkol jagung yang berhasil lolos dari predator Orius sp

dan Chrysofa sp., larva penggerek tongkol banyak ditemukan pada semua varietas uji

hal ini menunjukkan bahwa tidak ada vatrietas yang lolos dari serangan penggerek

tongkol jagung, tingginya populasi penggerek tongkol jagung disebabkan jumlah telur

yang ditemukan pada pengamatan 8 mst juga masih cukup tinggi sehingga pada

Page 6: DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA …kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/10... · Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 93 DINAMIKA POPULASI HAMA

A. Tenrirawe: Dinamika Populasi Hama Penyakit Utama ….

98

pengamatan 10 mst sudah ditemukan larva-larva yang menyerang tongkol jagung dan

hampir semua sampel pengamatan terserang hama penggerek tongkol jagung (Tabel

4). Tinggi rendahnya populasi penggerek tongkol pada beberapa varietas

kemungkinan disebabkan tinggi rendahnya senyawa fenolik pada tanaman ini, dimana

salah satu senyawa fenolik dapat merupakan toksik terhadap sejumlah serangga

herbivora yang menyebabkan efek antibiosis pada berbagai serangga.

Panda dan Gundev (1995) melaporkan bahwa Gossypol termasuk salah satu

senyawa fenolik merupakan sesquiterpen dimer tipe cadinene dengan dua residu

aldehid, terdapat pada pigmen daun dan bagian lain tanaman. Lebih lanjut Panda dan

Gundev (1995) melaporkan bahwa Gossypol yang dapat membentuk komplek dengan

protein pada saluran gastrointestinal serangga sehingga mereduksi kemampuan

pencernaan atau membentuk komplek dengan enzim pencernaan yang menyebabkan

hilangnya aktifitas enzim.

Tabel 4. Rata-rata jenis, dan jumlah populasi hama pada 10 mst, Kediri 2011

Varietas

Jenis dan jumlah populasi hama

H. armigera (Penggerek tongkol jagung) (ekor)

O. furnacalis (Penggerek batang jagung) (ekor)

Bima 3 (A) 20 2,2 Anoman (B) - - Sukmaraga (C) 20 3,4 Lamuru (D) 20 4,4

KESIMPULAN

Hama yang dominan ditemukan pada umur 2 mst, 4 mst, 8 mst, dan 10 mst

berturut-turut adalah Lalat bibit, Cnaphalocrosis medialis dalam populasi cukup tinggi,

larva penggerek batang, telur penggerek tongkol dan predator yang dominan dengan

populasi cukup tinggi adalah Oreus sp, Chrysofa sp, Kumbang Carabid Verania dan

Coccinella sp. Dari hasil pengamatan populasi hama utama jagung menunjukkan

bahwa penggerek tongkol H. armigera dan penggerek batang O. furnacalis merupakan

hama yang dominan dengan populasi tertinggi dijumpai pada 10 mst, musuh alami

seperti Chrysopa sp. dan Orius sp. berperan dalam mengontrol kedua hama dominan

tersebut.

Page 7: DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA …kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/prosiding/10... · Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 93 DINAMIKA POPULASI HAMA

Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013

99

DAFTAR PUSTAKA

Baco, D. dan J. Tandiabang. 1988. Hama utama jagung dan pengendaliannya. Puslitbangtan. Pp.185-204.

Cantelo, W.W. dan Jacobson, M. 1979. Corn silk volatiles attracts many pest species

of insect. J. Environ. Sci. Health A 14:695-707.

Kogan, M. 1975. Plant resistance in pest management. In Introduction to insect pest management Ed. R.L.Metcalf and W. Luckman. John Willey & Sons. p.11-117.

Panda N, Gundev SK. 1995. Host Plant Resistance to Insect. CAB. INTERNATIONAL

in association with International Rice Research Institute. Philippines Teetes, G.L., K.V.S. Reddy, K. Leuschner, and L.R. House. 1983. Sorghum Insect

Identification Hand book. Information Bulletin No.12. ICRISAT. 124 p.