demam tifoid blok 12.pptx

29
Demam Tifoid Malvin wiraldo livinus 102010399

Upload: malvin

Post on 24-Sep-2015

253 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Demam Tifoid

Demam Tifoid Malvin wiraldo livinus102010399AnamnesaIdentitas Pasien.Keluhan utama.Riwayat penyakit sekarang.Riwayat penyakit dahulu.Riwayat kesehatan keluarga.Riwayat penyakit menahun keluarga.2Kasus demam selama 6 hari. Demam terjadi sepanjang hari dan meninggi pada sore hingga malam hari. Demam disertai dengan nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual, dan muntah. Pasien mengatakan belum BAB sejak 5 hari. Pemeriksaan Fisik Demam bardikardi relative lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta tremor),HepatomegaliSplenomegaliMeteroismusgangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis.Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan rutin:Darah tepi.Hitung jenis leukosit.LED.Kadar SGOT dan SGPT.

5Pemeriksaan PenunjangUji Widal (mengetahui adanya kandungan aglutinin):Aglutinin O (dari tubuh kuman).Aglutinin H (flagella kuman).Aglutinin Vi (simpai kuman).

Aglutinin O dan H digunakan untuk diagnosis tifoid berdasarkan tinggi titernya.

6Pemeriksaan PenunjangKultur darah: Hasil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid, akan tetapi hasil negative tidak menyingkirkan demam tifoid.7DiagnosisDiagnosis akan ditegakkan setelah mendapatkan hasil dari pemeriksaan penunjang:Darah tepi (ditemukan leukopenia).Hitung jenis leukosit (aneosinofilia dan trombosipenia).LED (terjadi peningkatan).Peningkatan SGOT dan SGPT.

8DiagnosisNamun pemeriksaan rutin tersebut memakan waktu agak lama, yang menyebabkan penegakkan diagnosa akan memakan waktu.Oleh karena itu yang lebih sering digunakan adalah deteksi antigen dalam serumDengan menemukan langsung antigen S. typhi dalam serum atau antigen S. typhi Vi dalam urine. Pemeriksaan ini hanya membutuhkan waktu beberapa jam. 9Diagnosis BandingMalariaPenyebab plasmodiumplasmodium vivax plasmodium falciparum Plasmodium malariae Plasmodium ovaleDemam yang turun naik atau intermitten disertai dengan menggigilDiare, muntah, dan terkadang kejang

Diagnosis BandingLeptospiragenus leptospira, family treponemataceae, suatu mikroorganisme spirochaeta.L.interogans yang pathogen L.bifexa yang non pathogen/ saprofit.EpidemiologiAmerika: 0,2 per 100.000Eropa Barat dan Jepang: 4,3-14,5 per 100.000Di negara berkembang: 500 per 100.000 dengan tingkat mortalitas tinggi.WHO memperkirakan terdapat 12,5 juta kasus terjadi tiap tahun di seluruh dunia.

13EtiologiSalmonella typhii adalah basil gram negatif, berflagel, dan tidak berspora. S. typhii memiliki 3 macam antigen yaitu antigen O (somatik berupa kompleks polisakarida), antigen H (flagel), dan antigen Vi.Dalam serum penderita demam tifoid akan terbentuk antibodi terhadap ketiga antigen tersebut. 14EtiologiKuman ini tumbuh dalam suasana aerob dan fakultatif anaerob. Kuman ini mati pada suhu 560C dan pada keadaan kering. Di dalam air dapat bertahan hidup selama 4 minggu dan hidup subur pada medium yang mengandung garam empedu

15Etiologi

16PatofisiologiPasien menelan organisme dari makanan.Sesudah perlekatan terhadap mikrovili tepi bersekat ileum, bakteri masuk epitel usus, melalui lempengan Peyer.Organisme diangkut ke folikel limfa usus, di mana multiplikasi terjadi dalam sel mononuklear.17PatofisiologiMonosit tidak mampu menghancurkan basili pada awal proses penyakit, membawa organisme ini ke dalam limfonodi mesenterika.Organisme kemudian mencapai aliran darah melalui duktus torasikus, menyebabkan bakteremia sementara.Organisme yang sedang bersirkulasi mencapai sel retikuloendotelial dalam hati, limpa dan sumsum tulang serta dapat menumbuhi organ-organ lain.18PatofisiologiSesudah proliferasi dalam sistem retikuloendotelial, bakterermia kumat.Vesika felea terutama rentan terinfeksi dari aliran darah atau melalui sistem biliaris.Multiplikasi lokal dalam dinding kandung empedu menghasilkan sejumlah besar salmonella, yang selanjutnya mencapai usus melalui empedu.19Manifestasi KlinikGejala awal demam, malaise, anoreksia, mialgia, nyeri kepala dan nyeri perut berkembang selama 2-3 hariDemam yang terjadi secara bertingkat menjadi tidak turun-turun dan tinggi dalam 1 minggu.Selama minggu kedua penyakit, demam tinggi bertahan dan kelelahan, anoreksia, batuk dan gejala-gejala perut bertambah parah.

20Manifestasi KlinikTanda-tanda fisik adalah bradikardia relatif, yang tidak seimbang dengan tingginya demam. Hepatomegali, splenomegali dan perut kembung dengan nyeri difus.Sekitar 50% penderita dengan demam enterik, ruam makula atau makulopapular (yaitu bintik merah) tampak pada sekitar hari ke 7 sampai hari ke 10.

21Manifestasi KlinikLesi biasanya berciri sendiri, eritematosa, dan diameter 1-5 mm, lesi agak timbul, dan pada penekanan pucat. Mereka tampak dalam kelompok 10-15 lesi pada dada bagian bawah dan abdomen dan berakhir 2 atau 3 hari. Ronki dan rales tersebar dapat terdengar pada auskultasi dadaPada penyembuhan meninggalkan perubahan warna kulit kecoklatan.

22PengobatanKloramfinekol: 4-6 dosis.50mg/kg/24 jam (per oral).75mg/kg/24 jam (per IV).Ampisilin: 4-6 dosis.200mg/kg/24 jam (per IV).Amoksilin: 3 dosis.100mg/kg/24 jam (per oral).Trimetoprim-Sulfametoksasol: 2 dosis.10mg TMP dan 50mg SMX/kg/24 jam (per oral).

23PengobatanUntuk strain yang resisten:Sefotaksim: 3-4 dosis.200mg/kg/24 jam (per IV).

Pengobatan non medika:Rawat inap pasien.Pemberian bubur saring, bubur kasar, nasi.24Komplikasi KOMPLIKASI INTESTINALPerdarahan ususPerforasi ususIleus paralitikPancreatitisKOMPLIKASI EKSTRA-INTESTINALKomplikasi kardiovaskular : gagal sirkulasi perifer, miokarditis, tromboflebitis.Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombositopenia, KID, thrombosis.Komplikasi paru : pneumonia, empisema, pleuritis.Komplikasi hepatobilier : hepatitis, kolestitis.Komplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis.Komplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis, arthritis.Komplikasi neuropsikiatrik / tifoid toksik.2

PencegahanVaksin Tifoid Oral.Diberikan 4 dosis selang 1 hari dengan pengulangan setiap 5 tahun.Kapsul ditelan utuh sebelum makan dan diminum dengan air dingin (suhu < 370C).Tidak boleh diberikan pada saat demam, penurunan kekebalan tubuh, riwayat alergi dan gangguan pencernaan, bersamaan dengan vaksin polio.26PencegahanVaksin Tifoid Polisakarida Vi.Dosis 1 kali suntukan intramuskuler, biasanya di lengan atas untuk orang dewasa atau di paha atas bagi anak-anak. Suntikan diberikan 2 minggu sebelum berkunjung ke daerah endemik dengan ulangan pemberian setiap 3 tahun.Dapat diberikan pada orang mengalami gangguan imunitas.Jangan diberikan pada keadaan demam, riwayat alergi dan penyakit akut.27PrognosisPrognosis tergantung pada terapi segera,usai penderita, keadaan kesehatan sebelumnya, serotip Salmonella penyebab, dan munculnya komplikasi.Pada penanganan yang tepat maka keadaan pasien akan baik dan sembuh dengan cepat.28Kesimpulan Tifoid merupakan demam yang berlangsung selama 7 hari. Penyebabnya adalah Salmonella thypii yang merupakan indikasi dari lingkungan yang kurang bersih. Komplikasi dari tifoid dapat menimbulkan kematian. Sementara tifoid masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia