decompensatio cordis nyha iv ec pjr.pptx

38
Decompensatio Cordis NYHA IV ec Penyakit Jantung Rematik Oleh: Ririn Setianingrum Pembimbing: dr. Meriah Sembiring, Sp.A

Upload: ririn-setianingrum-gunawan

Post on 25-Nov-2015

124 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Decompensatio Cordis karena Penyakit Jantung Rematik

Decompensatio Cordis NYHA IV ec Penyakit Jantung RematikOleh:Ririn Setianingrum

Pembimbing:dr. Meriah Sembiring, Sp.APendahuluanPenyakit jantung sebagai akibat dari gejala sisa demam rematik yang ditandai dengan terjadinya cacat katup jantungBanyak pada anak umur 5 15 tahunKemiskinan dan Kepadatan pendudukDisebabkan oleh Streptococcus Beta Hemolitikus Grup APENYAKIT JANTUNG REMATIKInfeksi bakteri GAS Antibodi Namun, struktur antigen mirip dengan katup mitral antibodi juga menyerang katup jantung.Pada saat perbaikan katup, akan terdapat jaringan fibrosis katup kaku aliran darah dari atrium ke ventrikel terganggu tekanan atrium meningkat pembesaran atrium fibrilasi atriumKegagalan atrium kiri memompa darah ke ventrikel terjadi aliran darah balik penurunan curah sekuncup ventrikel sehingga jantung berkompensasi dengan dilatasi ventrikel kiri, peningkatan kontraksi miokardium, hipertrofi ventrikel dan atriumPatofisiologiMeningkatnya volume darah pada pembuluh darah paru akan membuat tekanan hidrostatiknya meningkat dan tekanan onkotiknya menurun.Hal ini akan menyebabkan perpindahan cairan keluar yang akan menyebabkan udem paru yang kemudian bisa menyebabkan sesak napas pada penderita. Selain itu, akan menyebabkan hipertensi arteri pulmonalis, hipertensi ventrikel kanan sehingga dapat mengakibatkan gagal jantung kanan.

PatofisiologiDiagnosis PJR (Kriteria Jones)Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi ke jaringan.

Decompansatio CordisPenyakit katup sering disebabkan oleh penyakit jantung rematik. Penyebab utama terjadinya gagal jantung adalah regurgitasi mitral dan stenosis aorta. Regusitasi mitral kelebihan beban volume (peningkatan preload) sedangkan stenosis aorta beban tekanan (peningkatan afterload).EtiologiEtiologiPenyakit jantung kongenital yang diperingan (palliated)Regurgitasi katup atrioventrikularDemam reumatikMiokarditis virusEndokaditis bacterialSebab sekunderHipertensi akibat glomerulonefritisTirotoksitosisKardiomiopati doksosrubisin (adriamycin)Anemia sel sabitKormulmonale akibat kistik fibrosisDerajat Klasifikasi menurut NYHAIAktivitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan sesak napasIIAktivitas fisik sehari-hari menimbulkan sesak napas atau kelelahanIIIAktivitas fisik yang lebih ringan menimbulkan sesak napas.IVPenderita penyakit jantung tak mampu melakukan setiap aktivitas. Sesak napas juga muncul saat istirahatKlasifikasiManifestasi KlinisDiagnosisPenatalaksanaan

Identitas penderita : Nama penderita: An. SW Jenis Kelamin: Laki-Laki Umur: 13 tahunIdentitas Orang tua/wali AYAH :Nama: Tn. S Pekerjaan: Buruh Pendidikan: SD

IBU :Nama: Ny. SK Pendidikan: SDPekerjaan: Ibu rumah tanggaAlamat: Jl. Caping no. 5 27 Sampit

LAPORAN KASUSANAMNESISKeluhan Utama : Sesak nafasRiwayat penyakit sekarang :+ 2 minggu SMRS sesak nafas saat aktivitas. Sesak disertai bunyi saat menarik napasBengkak pada kedua kakiNyeri dada (-)Muntah (-) BAB/BAK tidak ada keluhan. 1 minggu SMRS Sesak semakin bertambahSesak saat berjalan 5 meterSering terbangun malam hari karena sesakLebih nyaman tidur dengan 2 bantal+ 3 hari SMRS Sesak bertambah hebatTidak bisa tidur karena sesakBatukJantung berdebar-debarKaki semakin bengkak dan os tidak bisa berjalanPerut membesar

RPDDemam pada April 2012. Demam tinggi disertai sakit tenggorokan dan nyeri pada sendi bahkan os tidak bisa berjalan. Selama demam os menjalani rawat inap 7 hari.Juli 2012 os tiba-tiba mengeluh sesak napas dan perut membesar. Os dibawa ke RS Sampit dan menurut dokter, jantung os mengalami pembesaran jantung.

Riwayat antenatal :Ibu rutin memeriksa kehamilan ke bidan setiap bulan. Ibu mendapat pil penambah darah dan suntikan TT sebanyak 2x.Riwayat Natal : Spontan/tidak spontan: spontanNilai APGAR: langsung menangisBerat badan lahir: 3500 gramPanjang badan lahir: Ibu lupaLingkar kepala: Ibu lupaPenolong: bidanTempat: Rumah bidanRiwayat Neonatal gerak aktif, kulit kemerahan, menangis kuat.Riwayat Kehamilan dan PersalinanRiwayat PerkembanganTiarap: 3bulanMerangkak: 6bulanDuduk: 7bulanBerdiri: 9bulanBerjalan: 12bulanSaat ini: anak duduk di kelas 3 SD, namun sudah hampir 1 tahun tidak sekolah

Riwayat Perkembangan0 - 6 bulan ASI, jadwal sesuai kemauan anak. Lama menyusu 10 15 menit.6 18 bulanASI + 4x/hari. Lama menyusu 15 menit.Bubur saring dengan kuning telur yang dihaluskan, satu mangkuk kecil 3x sehari.18 bulan 2 tahunASI, 4x/hari. Lama menyusu 15 menitSusu Formula (SGM) 1-2 kali sehari sebanyak 120 ml setiap kali minumBubur nasi dengan lauk pauk, piring kecil 3x sehari2 4tahunSusu Formula (DANCOW) 2-3 kali sehari sebanyak 240 ml setiap kali minumMakanan keluarga (Nasi + telur+sayur) 3 kali sehari sebanyak 1 sendok nasi tiap kali makan4 7 tahun Susu Formula (DANCOW)3 kali/minggu sebanyak 240 ml setiap kali minum. Makanan keluarga (nasi + ikan + sayur) 3 kali sehari sebanyak piring tiap makan.7 tahun sekarangMakanan keluarga (nasi, sayur, ikan, kadang dengan buah) - 1 piring besar 3x sehari.Susu Formula (DANCOW) 3 kali /minggu sebanyak 240 ml/x setiap kali minum.Riwayat KeluargaLaki-lakiGaris keturunan IbuNoNamaUmurL/PKeterangan1.Tn R50 thLSehat2.Ny K42 thPSehat3.An WS13 thLSakit4.An R4 thnPSehatGaris keturunan ayahPerempuanPasienMeninggalAnak tinggal bersama ibu dan adiknya dirumah kayu berukuran 12 x 10 m2, terdiri dari 3 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi beserta WC. Terdapat 3 pintu dan 8 jendela yang sering dibuka. Sumber air minum dan MCK dari Sumur yang menggunakan pompa mesin. Penampungan air dikamar mandi dikuras 1x seminggu. Sampah rumah tangga dibuang ke TPA. Jarak antar rumah 2 meter.

Riwayat Sosial LingkungaKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Kompos mentis GCS : 4 5 - 6 Tensi: 100/70 mmHg Nadi: 96 kali/menit, reguler, kuat angkat Pernafasan: 26 kali/menit Suhu: 36,2 C BB/TB: 24 kg/ 128cm Status gizi: Normal Kulit: kelembaban cukup, turgor cepat kembali Kepala: Mesosefali Mata: Anemis (-), ikterik (+/+) Telinga: Sekret (-) Hidung: Pernapasan cuping hidung (-) Mulut : Mukosa bibir kering Leher: JVP (+)

Pemeriksaan FisikToraks/Paru : Simetris, vesikuler retraksi (-) subcostal dan intracostal, Rh (-/-), Wh (-/-)Jantung Inspeksi : Iktus : terlihat pada ICS V Palpasi : Apeks : teraba Thrill + / - : + Perkusi : Batas kanan: ICS II IV linea parastrenalis dextra Batas kiri : ICS VI linea mid clavicula sinistra Batas atas : ICS II linea parastrenalis dextra ICS II linea parasternalis sinistra Auskultasi: Murmur +Abdomen : Hepar teraba 4 jari BACEkstremitas : akral hangat, edem (-), parese (-) Susunan saraf : N I N XII tidak ada kelainan Genitalia : Laki-laki, tidak ada kelainan Anus : +

Pemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangPemeriksaanHasilNilai RujukanSatuanHEMATOLOGIHemoglobinLeukositEritrositHematokritTrombositRDW-CVMCVMCHMCHCKIMIABilirubin totalBilirubin direkBilirubin indirekSGOTSGPT10,810.63.9732.742719.082.427.233.0

4.531.922.61474811.0 14.04.0 10.54.00-5.5032.00 44.00150 45011.5 14.780.0 97.027 3232.0 38.0

0.20 1.200.00 0.400.20 0.600 - 460 - 48

g/dl/uljuta /u lvol%ribu /u l%flpg%

mg/dlmg/dlmg/dlU/IU/IlPEMERIKSAAN LABORATORIUM (3 Juli 2013)

Pemeriksaan PenunjangFoto ThoraxPemeriksaan tanggal 24/7/2013Kesan: Tampak Kardiomegali

Pemeriksaan PenunjangEKGPemeriksaan tanggal 24/7/2013Kesan: Atrial Flutter, Premature ventricular contractionDD1. Decomp cordis ec Penyakit Jantung Rematik 2. Decomp cordis ec KardiomiopatiDiagnosa Kerja : Decomp cordis ec Penyakit Jantung Rematik

Diagnosis Inj. Furosemid 2 x 20 mgPo Captopril 3 x 12,5 mgPo Digoxin 2 x 0,1 mgPo Ambroxol 3 x cthPo Urdafax 3 x 75 mgNebul Ventolin 1mg + Nacl 3 x1

TatalaksanaQuo ad vitam: Dubia ad malamQuo ad functionam: Dubia ad malamQuo ad sanationam: Dubia ad malamPrognosisGagal jantung merupakan sindroma klinis (sekumpulan tanda dan gejala), yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung, dimana jantung tidak sanggup memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolik jaringan. Gagal jantung ditandai oleh sesak (dyspnea deffort, orthopnea, paroxysmal nocturnal dypsnea, cheyne-stokes respiration) dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas).Dari anamesis, pada awalnya didapatkan sesak pada saat melakukan aktivitas, kemudian sesak muncul pada saat tidak melakukan aktivitas. Hal tersebut merupakan khas sesak yang disebabkan oleh organ jantung.

DISKUSIPada anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan dyspnea deffort, orthopnea, paroxysmal nocturnal dypsnea,hepatomegali, takikardia, gejala edema tungkai bawah, bendungan vena jugularis sehingga memenuhi gejala gagal jantung kongesti.Pada pasien ini tampak terjadi perburukan dari 2 minggu terakhir sampai 3 hari SMRS terdapat perubahan kelas 1 mulai dari sanggup beraktivitas seperti biasa, menjadi terbatas dalam bekerja, tidak bekerja sampai dypsnea saat istirahat (kelas 4).Penyakit gagal jantung yang terjadi pada usia < 50 tahun, terbanyak adalah disebabkan oleh penyakit jantung reumatik. Pada anamnesis didapatkan riwayat demam dan sakit jantung reumatik yang pernah diderita pasien pada tahun 2012. Berdasarkan kriteria Jones; Mayor: Karditis (takikardi, bising jantung), Minor: Demam, AtralgiaEkokardiografi (2012): Left atrioventrikuler dilatasi, mitral regurgitasi, trikuspid regurgitasi.Pada gambaran rontgen thorax didapatkan pembesaran pada jantung.Sklera pada mata yang berwarna kuning dan hipoalbumin disebabkan telah terjadi kongestif hati sebagai akibat bendungan sirkulasi pada vena cava inferior. Terjadinya kongestif pada hati akan mengakibatkan fungsi hati juga ikut terganggu, fungsi hati sebagai ekskresi yang terganggu akan menyebabkan kadar bilirubin yang meningkat sehingga akan memberikan warna kuning pada jaringan (sklera mata). Salah satu fungsi hati lainnya dalam metabolisme protein yang menghasilkan protein plasma berupa albumin juga akan ikut terganggu sehingga terjadi hipoalbumin pada pasien ini.

Telah dilaporkan kasus decompansatio cordis NYHI IV ec PJR pada seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang dirawat di ruang anak RSUD Ulin Banjarmasin. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang berupa foto thorax, ekg dan pemeriksaan darah.Selama perawatan di rumah sakit pasien mendapat terapi Furosemid 2x20 mg, Captopril 2x12,5mg, Digoxin 2x0,01 mg, Ambroxol 3xcth, Urdafak 3x75mg, ventolin dan pemberian O2 apabila pasien mengeluh sesak. Pasien dirawat selama 15 hari. Pasien diperbolehkan pulang dengan kondisi membaik dan disarankan untuk kontrol ulang ke poli anak.

Penutup