dalam melantunkan bhajan
DESCRIPTION
Tuntunan Sathya Sai dalam melantunkan Bhajan untuk banyak orang (masyarakat).TRANSCRIPT
DALAM MELANTUNKAN BHAJAN
Ketika Bhajan (melantunkan nama Tuhan) dilaksanakan dengan banyak orang maka
bhajan seharusnya dilaksanakan dalam bentuk dimana semua orang dapat berpartisipasi aktif
dalam melantunkan lagu bhajan dengan mudah. Nada, irama, dsb seharusnya disesuaikan
sehingga setiap orang dapat mengikuti bhajan. Jika lead singer mengambil sebuah lagu yang
tidak lumrah dikenal oleh bhakta, maka respon atau reaksi dari pengikut bhajan akan menjadi
tidak bagus. Maka yang muncul dalam bhajan adalah tidak adanya rasa semangat atau
kesungguhan dari para bhakta lainnya. Pikiran mereka akan menjadi bingung, buyar dan kacau.
Ketika semua bhakta berperan aktif dalam bhajan, maka getaran (Vibrasi) yang dapat
dimunculkan adalah kebahagiaan dan keharmonisan.
Banyak dari mereka yang mempersiapkan bhajan yang diperuntukkan bagi banyak orang
atau dalam perayaan suci tidak menyadari tentang kapan dan jenis bhajan yang dilantunkan.
Seseorang dapat melantukan lagu bhajan sendiri sesuai dengan cara dan kesukaannya, namun
dia tidak cocok untuk bhajan untuk banyak orang.
Ada beberapa aturan yang harus dijalankan dalam melakukan bhajan dalam jumlah
banyak orang. Alapana (perluasan dari melodi) dapat dilakukan dalam keerthana (bhajan
sendiri), namun jika dalam bhajan diperuntukkan bagi banyak bhakti maka hal ini tidak
mendapatkan tempat. Keran itu dalam bhajan tekanan sepenuhnya pada nama Tuhan.
Saat sekarang, kita melaksanakan akhnada bhajan (bhajan tanpa henti 24 jam oleh Sai
bhakta di seluruh dunia). Hal ini dilakukan bukan untuk kepentingan dari satu individu, satu
bangsa atau satu masyarakat. Hal ini adalah untuk kesejahtraan umat manusia secara
keseluruhan.
Bhajan yang dilantunkan dapat meresap di dalam ether (angkasa) dalam bentuk
gelombang suara dan memenuhi seluruh atmosfer (lapisan udara). Dengan demikian, seluruh
lingkungan akan mendapatkan penyucian. Bernafas dalam lapisan udara yang suci akan dapat
menyucikan hati. Mengulang-ulang nama Tuhan adalah sebuah proses memberi dan menerima.
Dengan melantunkan nama Tuhan akan menjadi sebuah latihan dalam saling berbagi
kebahagiaan dan kesucian. Haruslah diingat bahwa suara yang kita keluarkan akan
berkumandang di dalam lapisan udara. Lantunan suara kita akan tetap tinggal di ether
selamanya sebagai gelombang suara dan seseorang yang melantunkan bhajan akan dapat hidup
lebih lama.
Saat sekarang, lapisan udara telah diracuni oleh suara yang bersifat kotor dan jahat. Hal
ini menyebabkan tumbuhnya pikiran dan perasaan yang tidak baik yang mana dapat menuntun
pada tindakan yang tidak baik atau jahat. Jika lapisan udara harus disucikan, maka lapisan udara
harus diisi dengan suara yang suci dan murni. Karena itu, pentingnya meningkatkan pikiran,
perkataan dan tindakan yang suci.
MELANTUNKAN BHAJAN SEHARUSNYA BERSEMANGAT DAN PENUH PERASAAN
Bhajan yang dilantunkan dalam banyak orang seharusnya tidak diperlakukan sebagai
kegemaran atau hobby saja. Ketika ribuan orang bergabung dan larut dalam melantukan
bhajan, maka mereka semua harus sepenuhnya larut serta tenggelam dalam proses dan
pengalaman yang membahagiakan. Lagu yang dilantunkan seharusnya bersemnagat dan penuh
perasaan dan tidak bersifat mekanik (menyanyi semata) atau tidak memberikan inspirasi
(kering). Lagu bhajan yang dilantunkan seharusnya digabungkan dengan bhava (perasaan), raga
(melodi), dan tala (irama). Betapa menyenangkannya pengalaman yang diperoleh ketika semua
lagu yang dilantunkan dapat diikuti semuanya dalam keharmonisan dengan perasaan yang
sama, dalam nada yang sama dan dalam ketepatan waktu yang sama. Ketika ada kesatuan
seperti ini maka keillahian akan dapat dirasakan dengan mudah.
Lagu yang dilantukan harusnya memuliakan nama Tuhan daripada hanya menjabarkan
lambing dan sifat Tuhan. Ketika sifat dijabarkan maka beberapa orang akan menjadi bingung.
Sebagai contoh, jika Tuhan dijabarkan dengan sifat karunaamaya (perwujudan dari welas asih)
maka beberapa bhakta yang sakit akan bertanya mengapa Tuhan tidak mencurahkan welas
asih-Nya kepada dirinya dan memberikan keringanan beban. Sama halnya keraguan akan
muncul ketika keistimewaan Tuhan dimuliakan. Namun ketika lagu yang dilantunkan hanya
terbatas pada nama saja, maka tidak aka nada keraguan yang muncul. Keran itu, para bhakti
harus menempatkan nama Tuhan secara kuat di dalam hatinya dan melantunkannya dengan
semangat. Samyak keerthanam = Sankeerthanam. Sankeerthanam mengandung makna
menyanyi dengan sangat bagus. Hal ini berarti bahwa dalam bhajan dengan banyak orang, para
peserta harus melantunkan lagu bhajan dengan penuh semangat dan bahagia dengan penuh
perasaan. Mereka tidak boleh terganggu dengan suaranya atau kemampuannya dalam bermain
music. Kesucian perasaan akan mengangkat semuanya. Gambarkan Tuhan di dalam hatimu dan
lantunkanlah nama-Nya – kemudian engkau dapat merasakan kebahagiaan dari melantunkan
nama-Nya. Engkau juga akan dapat membangkitkan kebahagiaan pada yang lainnya.
Nama Rama disusun oleh tiga bijaakshara (akar kata) yang terhubung dengan api,
matahari dan bulan. Secara simbolis berarti bahwa dengan melantunkan nama Rama, kualitas
dari prinsip api akan dapat membakar dosa seseorang, kualitas dari prinsip matahari akan
menghalau kegelapan kebodohan dan bulan dengan kualitas prinsipnya akan menyejukkan
demam yang muncul akibat dari tingginya keinginan yang kita miliki.
Wejangan Baba di Prasanthi Mandir, 8-11-1986
Perayaan akhanda bhajan.