dalam melantunkan bhajan

3
DALAM MELANTUNKAN BHAJAN Ketika Bhajan (melantunkan nama Tuhan) dilaksanakan dengan banyak orang maka bhajan seharusnya dilaksanakan dalam bentuk dimana semua orang dapat berpartisipasi aktif dalam melantunkan lagu bhajan dengan mudah. Nada, irama, dsb seharusnya disesuaikan sehingga setiap orang dapat mengikuti bhajan. Jika lead singer mengambil sebuah lagu yang tidak lumrah dikenal oleh bhakta, maka respon atau reaksi dari pengikut bhajan akan menjadi tidak bagus. Maka yang muncul dalam bhajan adalah tidak adanya rasa semangat atau kesungguhan dari para bhakta lainnya. Pikiran mereka akan menjadi bingung, buyar dan kacau. Ketika semua bhakta berperan aktif dalam bhajan, maka getaran (Vibrasi) yang dapat dimunculkan adalah kebahagiaan dan keharmonisan. Banyak dari mereka yang mempersiapkan bhajan yang diperuntukkan bagi banyak orang atau dalam perayaan suci tidak menyadari tentang kapan dan jenis bhajan yang dilantunkan. Seseorang dapat melantukan lagu bhajan sendiri sesuai dengan cara dan kesukaannya, namun dia tidak cocok untuk bhajan untuk banyak orang. Ada beberapa aturan yang harus dijalankan dalam melakukan bhajan dalam jumlah banyak orang. Alapana (perluasan dari melodi) dapat dilakukan dalam keerthana (bhajan sendiri), namun jika dalam bhajan diperuntukkan bagi banyak bhakti maka hal ini tidak mendapatkan tempat. Keran itu dalam bhajan tekanan sepenuhnya pada nama Tuhan. Saat sekarang, kita melaksanakan akhnada bhajan (bhajan tanpa henti 24 jam oleh Sai bhakta di seluruh dunia). Hal ini dilakukan bukan untuk kepentingan dari satu individu, satu bangsa atau satu masyarakat. Hal ini adalah untuk kesejahtraan umat manusia secara keseluruhan. Bhajan yang dilantunkan dapat meresap di dalam ether (angkasa) dalam bentuk gelombang suara dan memenuhi seluruh atmosfer (lapisan udara). Dengan demikian, seluruh lingkungan akan mendapatkan penyucian. Bernafas dalam lapisan udara yang suci akan dapat menyucikan hati. Mengulang-ulang nama Tuhan adalah sebuah proses memberi dan menerima. Dengan melantunkan nama Tuhan akan menjadi sebuah latihan dalam saling berbagi kebahagiaan dan kesucian. Haruslah diingat bahwa suara yang kita keluarkan akan berkumandang di dalam lapisan udara. Lantunan suara kita akan tetap tinggal di ether

Upload: nyoman-sumantra

Post on 03-Jul-2015

370 views

Category:

Spiritual


2 download

DESCRIPTION

Tuntunan Sathya Sai dalam melantunkan Bhajan untuk banyak orang (masyarakat).

TRANSCRIPT

Page 1: Dalam melantunkan bhajan

DALAM MELANTUNKAN BHAJAN

Ketika Bhajan (melantunkan nama Tuhan) dilaksanakan dengan banyak orang maka

bhajan seharusnya dilaksanakan dalam bentuk dimana semua orang dapat berpartisipasi aktif

dalam melantunkan lagu bhajan dengan mudah. Nada, irama, dsb seharusnya disesuaikan

sehingga setiap orang dapat mengikuti bhajan. Jika lead singer mengambil sebuah lagu yang

tidak lumrah dikenal oleh bhakta, maka respon atau reaksi dari pengikut bhajan akan menjadi

tidak bagus. Maka yang muncul dalam bhajan adalah tidak adanya rasa semangat atau

kesungguhan dari para bhakta lainnya. Pikiran mereka akan menjadi bingung, buyar dan kacau.

Ketika semua bhakta berperan aktif dalam bhajan, maka getaran (Vibrasi) yang dapat

dimunculkan adalah kebahagiaan dan keharmonisan.

Banyak dari mereka yang mempersiapkan bhajan yang diperuntukkan bagi banyak orang

atau dalam perayaan suci tidak menyadari tentang kapan dan jenis bhajan yang dilantunkan.

Seseorang dapat melantukan lagu bhajan sendiri sesuai dengan cara dan kesukaannya, namun

dia tidak cocok untuk bhajan untuk banyak orang.

Ada beberapa aturan yang harus dijalankan dalam melakukan bhajan dalam jumlah

banyak orang. Alapana (perluasan dari melodi) dapat dilakukan dalam keerthana (bhajan

sendiri), namun jika dalam bhajan diperuntukkan bagi banyak bhakti maka hal ini tidak

mendapatkan tempat. Keran itu dalam bhajan tekanan sepenuhnya pada nama Tuhan.

Saat sekarang, kita melaksanakan akhnada bhajan (bhajan tanpa henti 24 jam oleh Sai

bhakta di seluruh dunia). Hal ini dilakukan bukan untuk kepentingan dari satu individu, satu

bangsa atau satu masyarakat. Hal ini adalah untuk kesejahtraan umat manusia secara

keseluruhan.

Bhajan yang dilantunkan dapat meresap di dalam ether (angkasa) dalam bentuk

gelombang suara dan memenuhi seluruh atmosfer (lapisan udara). Dengan demikian, seluruh

lingkungan akan mendapatkan penyucian. Bernafas dalam lapisan udara yang suci akan dapat

menyucikan hati. Mengulang-ulang nama Tuhan adalah sebuah proses memberi dan menerima.

Dengan melantunkan nama Tuhan akan menjadi sebuah latihan dalam saling berbagi

kebahagiaan dan kesucian. Haruslah diingat bahwa suara yang kita keluarkan akan

berkumandang di dalam lapisan udara. Lantunan suara kita akan tetap tinggal di ether

Page 2: Dalam melantunkan bhajan

selamanya sebagai gelombang suara dan seseorang yang melantunkan bhajan akan dapat hidup

lebih lama.

Saat sekarang, lapisan udara telah diracuni oleh suara yang bersifat kotor dan jahat. Hal

ini menyebabkan tumbuhnya pikiran dan perasaan yang tidak baik yang mana dapat menuntun

pada tindakan yang tidak baik atau jahat. Jika lapisan udara harus disucikan, maka lapisan udara

harus diisi dengan suara yang suci dan murni. Karena itu, pentingnya meningkatkan pikiran,

perkataan dan tindakan yang suci.

MELANTUNKAN BHAJAN SEHARUSNYA BERSEMANGAT DAN PENUH PERASAAN

Bhajan yang dilantunkan dalam banyak orang seharusnya tidak diperlakukan sebagai

kegemaran atau hobby saja. Ketika ribuan orang bergabung dan larut dalam melantukan

bhajan, maka mereka semua harus sepenuhnya larut serta tenggelam dalam proses dan

pengalaman yang membahagiakan. Lagu yang dilantunkan seharusnya bersemnagat dan penuh

perasaan dan tidak bersifat mekanik (menyanyi semata) atau tidak memberikan inspirasi

(kering). Lagu bhajan yang dilantunkan seharusnya digabungkan dengan bhava (perasaan), raga

(melodi), dan tala (irama). Betapa menyenangkannya pengalaman yang diperoleh ketika semua

lagu yang dilantunkan dapat diikuti semuanya dalam keharmonisan dengan perasaan yang

sama, dalam nada yang sama dan dalam ketepatan waktu yang sama. Ketika ada kesatuan

seperti ini maka keillahian akan dapat dirasakan dengan mudah.

Lagu yang dilantukan harusnya memuliakan nama Tuhan daripada hanya menjabarkan

lambing dan sifat Tuhan. Ketika sifat dijabarkan maka beberapa orang akan menjadi bingung.

Sebagai contoh, jika Tuhan dijabarkan dengan sifat karunaamaya (perwujudan dari welas asih)

maka beberapa bhakta yang sakit akan bertanya mengapa Tuhan tidak mencurahkan welas

asih-Nya kepada dirinya dan memberikan keringanan beban. Sama halnya keraguan akan

muncul ketika keistimewaan Tuhan dimuliakan. Namun ketika lagu yang dilantunkan hanya

terbatas pada nama saja, maka tidak aka nada keraguan yang muncul. Keran itu, para bhakti

harus menempatkan nama Tuhan secara kuat di dalam hatinya dan melantunkannya dengan

semangat. Samyak keerthanam = Sankeerthanam. Sankeerthanam mengandung makna

menyanyi dengan sangat bagus. Hal ini berarti bahwa dalam bhajan dengan banyak orang, para

Page 3: Dalam melantunkan bhajan

peserta harus melantunkan lagu bhajan dengan penuh semangat dan bahagia dengan penuh

perasaan. Mereka tidak boleh terganggu dengan suaranya atau kemampuannya dalam bermain

music. Kesucian perasaan akan mengangkat semuanya. Gambarkan Tuhan di dalam hatimu dan

lantunkanlah nama-Nya – kemudian engkau dapat merasakan kebahagiaan dari melantunkan

nama-Nya. Engkau juga akan dapat membangkitkan kebahagiaan pada yang lainnya.

Nama Rama disusun oleh tiga bijaakshara (akar kata) yang terhubung dengan api,

matahari dan bulan. Secara simbolis berarti bahwa dengan melantunkan nama Rama, kualitas

dari prinsip api akan dapat membakar dosa seseorang, kualitas dari prinsip matahari akan

menghalau kegelapan kebodohan dan bulan dengan kualitas prinsipnya akan menyejukkan

demam yang muncul akibat dari tingginya keinginan yang kita miliki.

Wejangan Baba di Prasanthi Mandir, 8-11-1986

Perayaan akhanda bhajan.