daftar isi - pelindo.co.id · untuk meningkatkan kompetensi (knowledge & skill) pegawai selain...

282

Upload: tranngoc

Post on 07-Mar-2019

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT

Informasi Hasil Usaha PerusahaanCorporate Business

Kinerja KeuanganFinancial Performance

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT

Laporan Dewan KomisarisBoard Of Commisioners’ Report

Laporan DireksiDirectors’ Report

Pernyataan Dewan Komisaris aan DireksiBoard of Commissioners and Directors Statement

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Informasi PerusahaanCompany Information

Sekilas Pelindo IIIPelindo III in Brief

kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan Pelindo IIIPort Services provided by Pelindo III

Struktur OrganisasiOrganizational Structure

Visi dan Misi PerusahaanCompany Vision and Mission

Dewan KomisarisBoard of Commissioner

DireksiDirectors

Sumber Daya ManusiaHuman Capital

Anak Perusahaan dan Perusahaan PatunganSubsidiaries and Joint Venture

Penghargaan dan Serti�kasiReward and Certi�cation

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJAMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT ANALYSIS AND EXPLANATION ON COMPANY PERFORMANCE

Kegiatan OperasionalOperational Activity

Analisa dan Pembahasan Tentang Hasil Usaha Dan Keuangan Pelindo IIIAnalysis And Discussion On The Business Income And Finance of Pelindo III

Bahasan & Analisa Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang PerusahaanAnalysis of Debt Render and Company Receivable Collectibility Level

Bahasan Mengenai Ikatan Material Untuk Investasi Barang ModalReview on Material Binding for Capital Good

Pencapaian Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013Achievement In 2012 and Projected In 2013

Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Posisi KeuanganSub Segment Events

Prospek Usaha PerusahaanCompany Business Prospect

Aspek Pemasaran Atas Produk Dan/atau Jasa PerusahaanMarketing Aspects on Product and/or Service of Company

Investasi Yang Dilakukan oleh Pelindo III Pada Tahun 2012Investment of Pelindo III in 2012

Peraturan Perundang-undangan Yang Berpengaruh Terhadap PerusahaanRules and Regulations Related to Company Business

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan BaruImplementation of New Financial Accounting Standar

TATA KELOLAPERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tugas Dewan KomisarisDuties of Board of Commissioner

Tugas DireksiDuties of Directors

Remunerasi Komisaris Dan Direksi Remuneration of Board of Commissioners and Director’s

Komite AuditAudit Committee

Komite GCG & Managemen ResikoGCG and Risks Management Committee

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Satuan Pengawas Intern (SPI)Internal Audit Unit (SPI)

Akuntan PerseroanLimited Accounting

Manajemen Risiko dan MutuRisk Management and Quality

Program KemitraanPartnership Program

Program Bina Lingkungan Environment Development Program

Perkara Penting Yang Dihadapi PerusahaanSigni�cant Litigation Cases

Akses InformasiInformation Of Access

Kode EtikEthic code

Whistleblowing SystemWhistleblowing System

LAPORAN KEUANGANFINANCIAL STATEMENTS

8881414182224242628303234384248565859140150154

155167171174177182185186187188192195204209213222223240243246258261270272

Mewujudkan visi perusahaan menjadi pelaku penyedia jasa kepelabuhan yang prima, berkomitmen memacu integrasi logistik nasional, bukanlah persoalan yang mudah. Terinspirasi untuk melakukan inovasi dan terobosan yang cerdas, Perseroan semakin gencar dalam melakukan pengembangan bisnis pelabuhan pada tahun 2012 guna memantapkan diri sebagai “operator terminal” sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.

Pada 5 (lima) tahun terakhir capaian Logistic Performance Index yang menggambarkan capaian efisiensi distrubusi logistik terbaik adalah pada tahun 2007, berdasarkan hal itulah maka pada tahun 2012 Perseroan mencanangkan program pengebangan pelabuhan secara multi years sebagai upaya terciptanya connecting port antar pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia.

Konsep pengembangan tersebut meliputi : aksesibilitas yang baik dengan pusat cargo/ barang (industry), memiliki jaringan konektivitas yang bervariasi, lokasi pelabuhan yang aman dan dekat dengan arus supply chain management, handling charges dan kepastian waktu yang bersaing, fasilitas / peralatan pelabuhan yang lengkap dan kepedulian terhadap persoalan lingkungan nasional.

In order to achieve the company vision to become a primary port service provider which is committed to encourage the national logistic integration is not an easy way. Being inspired to have smart innovations and breakthroughs, the Company incessantly develops the port businesses in 2012 to establish the company as an “Terminal Operator” as stated in the law No. 17 Tahun 2008 regarding the Shipping.

In the last five years, the achievement of Logistic Performance Index showing the the best logistic distribution efficiency is in 2007. Referring to that achievement, in 2012, the Company has planned the port development program for multi years to create a connecting port especially for the ports at the eastern part of Indonesia.

The development concept includes the good accessibility with the cargo/good or industrial center, the variable network connectivity, the safe port location near the supply chain management, the handling charges, the competitive time assurance, the complete port facilities and equipment, and the awareness to national environmental problems

INSPIRING INNOVATIONS

1Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Pada tahun 2012 Perseroan juga fokus pada peningkatan kinerja dan produktifitas SDM pada bidang operasional seperti pelatihan-pelatihan / workshop / seminar dibidang operational baik didalam maupun luar negeri. Selain itu untuk meningkatkan pelayanan pada pengguna jasa, telah diadakan pelatihan seperti Pelatihan 3S (Senyum, Salam, Sapa), pelatihan increasing customer satisfaction, dan pelatihan customer relationship officer. Program lain yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi (knowledge & skill) pegawai selain pendidikan dan pelatihan adalah Program S2 Luar Negeri yang kali pertama dilakukan Pelindo III di tahun 2012 yang telah mengirimkan pegawai-pegawai potensial sebanyak 10 orang untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana (S-2) bidang kepelabuhanan di luar negeri, seperti ITMMA-Belgium, dan sebagainya.

Dengan tidak ada batas dalam era informasi sekarang ini, penyajian laporan keuangan secara tradisional dirasa semakin tidak efektif, efisien, dan ekonomis. Informasi yang dicari paling utama oleh para stakeholder adalah laporan keuangan. Tingkat kompetitif perusahaan saat ini tergantung dari tingkat transparansi penyajian laporan keuangannya yang menggunakan saluran teknologi informasi. Aplikasi ini membantu perusahaan untuk meningkatkan produktifitas dimana proses pelaporan menjadi semakin terorganisasi.

In 2012, Company focussed the improvement of performance and productivity of Human Resouces in operational activities like traning, workshops, seminars either in or out of the country. The Compay has also conducted the “3S” training (Senyum, Salam Sapa = Smile, Greetings, Say Hello), the “Increasing Customer Satisfaction” training, and “Customer Relationship Officer” training. Other programs which have been completed to widen the knowledge and skills apart from the training and education is Post Graduate Program which was conducted for the first time by sending 10 potential employees to study out of the country, like ITMMA-Belgium.

Without any limit in the recent information era, the presentation of traditional financial reporting is not efficient, not effective and not economical. The information most required by the stakeholders is the Financial Report. The level of competitiveness of the company currently depends on the level of transparent of Financial Report presentation using the Information Technology channel. This application supports the Company to improve the productivity of which the reporting process would be well-organized.

2 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Lima program berbasis modernisasi, revitalisasi dan peningkatan kapasitas pelabuhan dilakukan pada pelabuhan utama Jawa Timur dan pintu gerbang Kawasan Indonesia Timur yang terdiri atas :

Pertama, pembangunan Terminal Teluk Lamong, terminal multifungsi yang telah dirancang sejak tahun 1994 oleh PT Pelindo III yang dibangun sebagai perluasan dan penunjang layanan Pelabuhan Tanjung Perak, yang telah memasuki kapasitas maksimal sehingga dapat menghindari kondisi stagnasi maupun kongesti bagi layanan bongkar muat petikemas, general cargo serta komoditas lainnya.

Kedua, rekonfigurasi dan revitalisasi dermaga konvensional di Pelabuhan Tanjung Perak menjadi dedicated terminal atau terminal berfungsi khusus.

Ketiga, mengikuti proses pelelangan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) bertujuan untuk melakukan pendalaman dan memperlebar alur termasuk nantinya mengelola kanal APBS melalui konsep pelayaran tol fee system.

Keempat, pengadaan peralatan untuk layanan bongkar muat guna peningkatan kapasitas produksi dan kinerja bongkar muat dan

Kelima, merancang pembangunan Terminal Penumpang modern yang dilengkapi garbarata untuk peningkatan pelayanan dan kenyamanan penumpang kapal laut.

Five big programs of the modernization, revitalization and improvement of port capacity are purposed for the main port in East Java and the Gateway to Eastern part of Indonesia :

First, development of Teluk Lamong Terminal, a multi-purposed terminal which has been designed since 1994 by PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero). This terminal is built for the development and the service enhancement of Tanjung Perak Port which currently has reached the maximum capacity. This development is to avoid the stagnancy or congestion stagnancy for the services of container handling, general cargo and other commodities.

Second, reconfiguration and revitalization of the conventional wharf at Tanjung Perak Port to become a dedicated terminal with specific functions.

Third, participate in the tender of revitalization of Surabaya West Shipping Channel (APBS) with the purpose to deepen and widen the entrance channel including the management through a toll fee sytem shipping concept.

Fourth, purchase the container handling equipment to improve the productivity capacity and handling performance.

Fifth, design the modern passenger terminal including the connecting bridge (garbarata) to improve the level of service and the comfort for sea ship passenger.

3Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tidak hanya Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Gresik yang posisinya berada di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) saat ini juga tengah dilakukan pembangunan dermaga curah cair sepanjang 190 meter. Kolam pelabuhan juga akan dilakukan pengerukan untuk memudahkan olah gerak kapal yang akan bersandar di Pelabuhan Gresik dan guna peningkatan layanan bongkar muat maka akan dilakukan pengadaan alat bongkar muat berupa fix crane.

Pelabuhan Tanjung Wangi di Banyuwangi yang memiliki panjang dermaga 518 meter dengan kedalaman -12 s.d. -14 meter LWS, kondisi eksisting saat ini banyak melayani kegiatan curah kering, sehingga guna meningkatkan produksi dan kinerja bongkar muat, akan dilakukan pengadaan perlengkapan alat bongkar muat curah kering.

Sedangkan program modernisasi dan peningkatan kapasitas pelabuhan pada pelabuhan di Propinsi Jawa Tengah, diantaranya pada Pelabuhan Tanjung Emas dengan melakukan investasi berupa peninggian dermaga dan lapangan penumpukan serta pengadaan Luffing Crane,  alat tersebut merupakan alat bongkar muat yang dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan handling curah dan kayu log. Tak hanya itu, Pelindo III juga mencanangkan Pelabuhan Tanjung Emas akan bebas rob dengan melakukan program pembangunan “System Polder”.  

Guna memenuhi pelayanan handling petikemas, maka dermaga TPK Semarang akan diperpanjang 105 meter lagi dari panjang dermaga petikemas semula 495 meter menjadi total panjangnya 600 meter, selain itu juga dilakukan pengadaan alat bongkar muat baru serta penambahan Container Yard baru seluas 5,4 hektar.

Sedangkan program modernisasi, revitalisasi dan peningkatan kapasitas pelabuhan pada koridor Kalimantan dilakukan pada beberapa pelabuhan diwilayah kerja Pelindo III diantaranya Pelabuhan Banjarmasin, Sampit, Kumai dan Batulicin-Kotabaru.

Dengan semakin meningkatnya arus barang khususnya petikemas yang melalui Pelabuhan Banjarmasin, maka manajemen Pelindo III

Development is not only for Tanjung Perak Port, the Gresil Port, located at the Surabaya West Shipping Channel (APBS), currently is developing the liquid bulk wharf for 190meters. The wharf would be also be dredged to make the ships movements easier to berth at the port. In order to facilitate the container handling service, a fixed crane would be purchased.

Tanjung Wangi Port in Banyuwango has its wharf length of 518 meters and depth of -12 up to 14 meters LWS (Low Water Spring). The existing service provided is for dry bulk cargo activities, therefore for the production improvement and performance, the equipment supporting the dry bulk cargo would be purchased.

The modernization and port capacity improvement at the Ports in Central Java, for example Tanjung Emas Port. This port has the development of leveling the port and container yard and purchasing the Luffing Crane. This equipment would be functioned to handle dry bulk cargo and logs. This port would be free from “rob” by running the development program of “Polder System”

In order to provide the container handling service, Tanjung Emas Port Semarang would be lengthened for 105 meters more from the current length of 495 meters, and the total length would be 600 meters. New equipments would be purchased and Container Yard expansion would be for another 5.4 hectares.

Meanwhile for the ports in Kalimantan, Pelindo III has planned the development for Banjarmasing Port, Sampit Port, Kumai Port and Batulicin-Kotabaru Port.

With the increase of cargo flow especially containers through Banjarmasin Port, Pelindo III has undertaken strategic steps by improving the facilities, i.e. the

4 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

mengambil langkah strategis dengan meningkatkan fasilitas diantaranya saat ini tengah melakukan penambahan panjang dermaga 265 meter dari panjang eksisting 240 meter sehingga total panjang dermaga petikemas banjarmasin nantinya akan menjadi 505 meter. Pengadaan peralatan bongkar muat baru juga akan dilakukan untuk peningkatan layanan petikemas.

Pelabuhan Bagendang-Sampit juga terus ditingkatkan fasilitas layanannya, setelah sebelumnya didatangkan 2 (dua) unit Rubber Tyred Gantry untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan lift on/off di lapangan penumpukan, direncanakan juga akan ditempatkan alat bongkar muat khusus petikemas yaitu Container Crane.

Sebagai antisipasi terhadap peningkatan arus barang dalam bentuk curah cair maka pada Pelabuhan Kumai juga akan dikembangkan dan dibangun dermaga curah cair. Pelabuhan Batulicin-Kotabaru juga direncanakan akan dilakukan perkuatan dermaga dan dilakukan pengerukan alur pelayaran serta pengadaan alat bongkar muat fixed crane.

Perseroan mendukung serius pengembangan Bali sebagai jalur wisata internasional (international tourism hub), terlebih Bali dijadikan sebagai pintu gerbang pariwisata. Sebagai bukti dari komitmen tersebut, pada tahun 2011 lalu telah dilakukan pendalaman kolam menjadi -9 meter LWS di Pelabuhan Benoa Bali. Selain itu, pelebaran dan pendalaman alur oleh Kementerian Perhubungan agar bisa menerima kunjungan kapal pesiar yang lebih besar lagi. Pada tahun 2012 juga telah dilakukan pelebaran alur pada Bouy 3 yaitu tepat pada alur masuk akan dilebarkan dengan menata karang di sisi timur, sedangkan sisi barat tetap terjaga dan dipertahankan untuk menjaga kelestarian alam (karang hidup). Selanjutnya tahun berikutnya akan dilakukan pengerukan untuk pendalaman kolam dan turning basin pada dermaga Benoa yang nantinya akan menjadi -11 meter LWS pada tahun 2013. Demikian halnya dengan panjang dermaga eksisting (Dermaga kapal Cruise) yang semula 290 meter akan diperpanjang hingga 450 meter, dengan perpanjangan dermaga tersebut maka Pelabuhan Benoa sudah siap juga menjadi turn around port.

wharf lengthening for 265 meter from the existing length of 240 meters, the total length would be 505 meters. New equipment would be purchased to support the container handling services.

Bagendang Port, Sampit is also being developed. 2 units of Rubber Tyred Gantries have been purchased to support the lift on/lift off at the Container Yard. Another new unit of Container Crane would be also allocated.

In order to accommodate the liquid bulk cargo, Kumai Port is being developed by building the liquid bulk cargo wharf at Batulincin-Kotabaru Port. The wharf compacting would be conducted as well as the dredging of the shipping channel and the purchase of a fixed crane for container handling service.

The Company seriously supports the development of Bali as the international tourism hub. As for the commitment, in 2011 the wharf basin has been deepened to become -9 meters LWS at Benoa Port, Bali. The deepening and widening as approved by the Ministry of Transportation are purposed to allow the ships with bigger size to pass. In 2012, the channel widening at Buoy 3 has been completed, i.e. the entrance channel be widened, the corals at the eastern part has been organized, the western part has been kept and maintained to preserve the natural living corals. In 2013, the dredging would be conducted to deepen the wharf and turning basin to become -11 meters LWS. The wharf length would be also lengthened from originally 290 meters to become 450 meters. With those improvement, Benoa Port would be available to be a turn around port.

5Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Meskipun pelabuhan Lembar NTB juga merupakan salah satu destinasi kapal turis dalam melakukan kunjungan di Pulau Lombok, tetapi juga terjadi peningkatan arus barang sehingga akan dilakukan peningkatan kapasitas di Pelabuhan Lembar-NTB dengan perkuatan dermaga dan akan dilakukan pengadaan alat bongkar muat jenis fixed crane.

Perseroan juga telah mulai mengoperasikan Peralatan bongkar muat petikemas modern berupa 1 unit Container Crane dan 2 unit Rubber Tyred Gantry di Pelabuhan Tenau Kupang Nusa Tenggara Timur. Pengoperasian peralatan khusus untuk bongkar muat petikemas dimaksud dalam rangka peningkatan layanan arus petikemas yang akan masuk melalui Pelabuhan Tenau Kupang. Sebagai upaya antisipasi peningkatan barang offshore cargo yang melalui Pelabuhan Tenau Kupang, direncanakan akan dilakukan pembangunan dermaga offshore cargo.

Perseroan juga membangun sinergi dengan para pelanggannya (shipping line, cargo owner dan forwarding) serta asosiasi terkait merupakan suatu upaya dalam rangka turut serta menunjang kelancaran mata rantai logistik nasional. Peningkatan produktifitas dan efisiensi akan mampu menekan biaya logistik dan hal ini tidak bisa dilakukan secara individual tetapi harus kita lakukan secara bersama-sama. Upaya dan langkah konkret telah dilakukan oleh Perseroan berupa modernisasi, revitalisasi dan peningkatan kapasitas pelabuhan.

Pengembangan dan pembangunan fasilitas dan peralatan pelabuhan di wilayah kerja Perseroan dilakukan guna mendukung  Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).  Percepatan dan perluasan pembangunan tersebut dilakukan untuk memperkuat konektivitas nasional, yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated globally connected).

Upaya dan langkah konkret yang dilakukan Perseroan pada tahun 2012 tersebut berupa modernisasi, revitalisasi dan peningkatan kapasitas pelabuhan, hal ini akan berpengaruh pada percepatan peningkatan daya saing sistem logistik nasional. Program pembenahan kinerja

Even though the Lembar Port, West Nusa Tenggara is one of tourism ship destination when they visit Lombok, the cargo volume has also incresed, therefore, the Port capacity should be improved with the wharf compacting and the purchase of fixed cranes.

The Company has started to operate 1 unit of Container Crane and 2 units of Rubber Tyred Gantries at Tenau Port, Kupang, East Nusa Tenggara. The operational of this special container handling equipment is purposed to improve the level of container services which enter the Tenau Port, Kupang. To support the offshore cargo entering Tenau Port, it has been planned to built an offshore cargo wharf.

The Company has built the synergy with the customers, i.e. Shipping Lines, Cargo Owners, Forwarders and related Associations to supporting the acceleration of national logistic chain. The improvement of productivity and efficiency would reduce the logistic cost of which we could not do it individually but cooperatively. The concret initiatives which been done by the Company are the modernization, the revitalization and the improvement of port capacity.

The development of facilities and equipment at the environment of the Company are conducted to support teh Masterplan of Indonesian Economy Acceleration, Expansion and Development (MP3EI). This should be done to strengthen the national connectivity which is locally integrated and globally connected.

The concrete initiatives conducted by the Company in 2012 include the modernization, the revitalization, and the port capacity development. These will effect to the acceleration of national logistic system competitiveness. The improvement of level of service a the Port is also one of the initiatives to reduce the

6 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

pelayanan di pelabuhan juga merupakan salah satu upaya untuk menurunkan biaya logistik dan angkutan laut. Perseroan memandang apabila kinerja pelayanan di pelabuhan ditingkatkan dan infrastrukturnya diperbaiki serta kapasitas ditingkatkan, maka daya saing sistem logistik nasional juga akan meningkat.

logistic and sea transportation costs. The Company considers that if the port service performance is developed, the infrastructure is repaired and the capacity is improved, the national logistic system would be also improved.

7Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

dalam miliar Rupiah | in billion rupiahs

AktivaTotal Assets

8,000

7,000

6,000

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

20122011201020092008

7,442

5,514

4,8834,5614,435

NERACA | BALANCE SHEET 2012 2011 2010 2009 2008AKTIVA | ASSETSJumlah Aktiva Lancar | Total Current Assets 2,588,118 1,620,013 1,414,910 1,491,443 1,654,241 Investasi pada Entitas Asosiasi | Investment in Associated 162,466 52,654 15,972 14,716 22,014 Estimasi Tagihan Pajak | Estimated Claims for Tax Refund 9,554 10,217 59,305 63,613 - Properti Investasi Bersih | Investment Property Nett 32,792 32,889 32,816 32,900 - Aktiva Tetap Bersih| Fixed Assets Nett 4,451,843 3,628,818 3,153,139 2,742,453 2,126,685 Aktiva Lain-Lain | Other Assets 197,562 169,093 206,534 215,927 631,780 JUMLAH AKTIVA | TOTAL ASSETS 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

PASIVA | LIABILITIESJumlah Hutang Lancar | Total Current Liabilities 1,262,762 787,003 681,402 601,338 585,127 Kewajiban Pajak Tangguhan | Deffered Tax Liabilities 99,726 89,534 72,881 64,115 89,635 Hutang Jangka Panjang | Long-Term Liabilities 1,054,788 404,833 438,252 473,979 574,171

EKUITAS | STOKEHOLDER’S EQUITYModal Disetor | Paid Up Capital 1,018,953 809,222 809,222 809,222 809,222 Tambahan Modal Disetor | Editional Contributed Capital 209,730 209,730 209,730 225,242 Saldo Laba Dicadangkan | Returning Appropriated 2,566,863 2,104,452 1,857,761 1,615,126 1,367,918 Saldo Laba belum Dicadangkan | Returning Unappropriated 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357 Selisih atas Perubahan Ekuitas Entitas Anak | Changes in Subsididiaries Equities 969 108 108 108 - Kepentingan Non Pengendali | The Interest of the Non-Controlling 488,207 327,681 289,268 261,687 267,048 Jumlah Ekuitas | Total Equity 5,025,059 4,232,314 3,690,141 3,421,620 3,185,787 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS | TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT

INfoRmASI HASIl USAHA PERUSAHAANCorporate Business

KINERjA KEUANGAN | Financial Performance

(dalam jutaan rupiah kecuali disebutkan lain) | (in millions rupiah unless otherwise stated)

4,500

4,000

3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

20122011

dalam miliar Rupiah | in billion rupiahs

201020092008

4,402

3,452

950781524

3,592

2,9152,863

2,3392,4682,557

2,042 1,942

526516

PendapatanRevenue

LabaProfit

Beban UsahaCommercial Expense

8 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2012 2011 2010 2011 2010

Jumlah saham | Total Shares 1,018,953 809,222 809,222 809,222 809,222

Laba per saham | Profit per Share 932,395 965,274 647,600 649,694 638,091

Seiring dengan bertambah dewasanya perusahaan, laba perusahaan terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2012, laba perusahaan meningkat 21% dibandingkan dengan laba tahun 2011. Di tahun 2011, laba perusahaan meningkat 49% dibandingkan dengan laba tahun 2010.

A long with the growth of company, profit keeps increasing year to year. In 2012, corporate profit has increased for 21% compared 2011. In 2011, corporate profit has increased for 49% compared with 2010.

2012 2011 2010 2009 2008

Pendapatan | Revenue 4,402 3,596 2,863 2,468 2,557

Beban usaha | Commercial Expense 3,452 2,815 2,339 1,942 2,041

Laba | Profit 950 781 524 526 516

Jumlah saham | Total Shares 1,018,953 809,222 809,222 809,222 809,222

Laba per saham | Profit per Share 932,395 965,274 647,600 649,694 638,091

Total Aset | Total Assets 7,442 5,514 4,883 4,561 4,435

NERACA | BALANCE SHEET 2012 2011 2010 2009 2008AKTIVA | ASSETSJumlah Aktiva Lancar | Total Current Assets 2,588,118 1,620,013 1,414,910 1,491,443 1,654,241 Investasi pada Entitas Asosiasi | Investment in Associated 162,466 52,654 15,972 14,716 22,014 Estimasi Tagihan Pajak | Estimated Claims for Tax Refund 9,554 10,217 59,305 63,613 - Properti Investasi Bersih | Investment Property Nett 32,792 32,889 32,816 32,900 - Aktiva Tetap Bersih| Fixed Assets Nett 4,451,843 3,628,818 3,153,139 2,742,453 2,126,685 Aktiva Lain-Lain | Other Assets 197,562 169,093 206,534 215,927 631,780 JUMLAH AKTIVA | TOTAL ASSETS 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

PASIVA | LIABILITIESJumlah Hutang Lancar | Total Current Liabilities 1,262,762 787,003 681,402 601,338 585,127 Kewajiban Pajak Tangguhan | Deffered Tax Liabilities 99,726 89,534 72,881 64,115 89,635 Hutang Jangka Panjang | Long-Term Liabilities 1,054,788 404,833 438,252 473,979 574,171

EKUITAS | STOKEHOLDER’S EQUITYModal Disetor | Paid Up Capital 1,018,953 809,222 809,222 809,222 809,222 Tambahan Modal Disetor | Editional Contributed Capital 209,730 209,730 209,730 225,242 Saldo Laba Dicadangkan | Returning Appropriated 2,566,863 2,104,452 1,857,761 1,615,126 1,367,918 Saldo Laba belum Dicadangkan | Returning Unappropriated 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357 Selisih atas Perubahan Ekuitas Entitas Anak | Changes in Subsididiaries Equities 969 108 108 108 - Kepentingan Non Pengendali | The Interest of the Non-Controlling 488,207 327,681 289,268 261,687 267,048 Jumlah Ekuitas | Total Equity 5,025,059 4,232,314 3,690,141 3,421,620 3,185,787 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS | TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

9Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

LAPORAN LABA (RUGI) | Revenue STATEMENT 2012 2011 2010 2009 2008Pendapatan Usaha | Operating Revenues 4,309,894 3,553,812 2,863,775 2,502,043 2,387,872 Biaya Usaha | Operating Expenses (2,702,744) (2,202,878) (1,854,851) (1,512,578) (1,537,100)Laba Usaha | Operating Profit 1,607,150 1,350,934 1,008,924 989,465 850,772 Laba (Rugi) di Luar Usaha | Non-Operating Revenue (Loss) 91,818 42,045 (911) (34,181) 169,288 Bagian Laba Entitas Asosiasi | Profit from Associate (1,926) 2,151 1,901 1,823 - Laba Sebelum Bunga | Earning Before Interest 1,697,042 1,395,130 1,009,914 957,107 1,020,060 Biaya Bunga Pinjaman | Accrued Interest (6,233) (792) (1,457) (1,065) (2,177)Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Revenue (Loss) Before Taxes 1,690,809 1,394,338 1,008,457 956,042 1,017,883 Beban Pajak Penghasilan | Revenue Tax ExpensesPajak Kini | Current Taxes (434,374) (347,644) (262,626) (247,387) (302,172)Pajak Tangguhan | Tax-deferred Interest (8,181) (17,549) (8,409) 6,044 (3,396)Laba Tahun Berjalan | Profit for the Current Year 1,248,254 1,029,145 737,422 714,699 712,315 Laba yang dapat Diatribusikan Kepada | Net Revenue AtributableKepentingan Non Pengendali | Non Controling Interests 298,187 248,024 213,370 188,952 195,958 Pemilik Entitas Induk | Owner of the Parent 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan | Total Comprehensif Revenue for The Year 1,248,254 1,029,145 737,422 714,699 712,315

Dividen dibayarkan / Amount of Dividend Paid 285,020 287,465 254,719 262,818 246,915

RASIO KEUANGAN | FINANCIAL RATIO 2012 2011 2010 2009 2008Pengembalian atas Ekuitas | Return on Equity (ROE)1) 20.94 20.00 15.41 16.64 17.69 Pengembalian atas Aset | Return on Total Aset (ROA)2) 12.77 14.17 10.73 11.53 11.64 Rasio Cash | Cash Ratio3) 144.69 132.04 142.19 191.62 225.30 Rasio Lancar | Current Ratio4) 204.96 205.85 207.65 248.02 282.71 Periode Penagihan (hari) | Collection Period (days)5) 26 hari 23 hari 22 hari 27 hari 25 hariPerputaran Aktiva | Total Assets Turn Over (TATO)6) 0.69 kali 0.74 kali 0.64 kali 0.6 kali 0.65 kaliJumlah Ekuitas Terhadap Aktiva | Total Equity to Total Assets7) 60.95 70.82 69.65 69.28 65.82

Catatan:

1) ROE merupakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi jumlah ekuitas entitas induk pada 31 Desember akhir tahun.

2) ROA merupakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun.

3) Rasio Kas merupakan jumlah kas, setara kas dan surat berharga dibagi liabilitas jangka pendek pada 31 Desember akhir tahun.

4) Rasio lancar merupakan aset lancar dibagi liabilitas jangka pendek pada 31 Desember akhir tahun.

5) Periode Penagihan merupakan jumlah piutang usaha dibagi dengan pendapatan dikali 365 hari.

Notes :

1) ROE is current year profit which is attributable to owner of parent entity divided by the total of parent entity equity on 31 December (end of year).

2) ROA is current profit which is attributable to parent entity equity divided by the total assets on 31 December (end of year).

3) Cash Ratio is total cash, equivalent to cash and securities divided by short-term liability on 31 December (end of year).

4) Current Ratio is current asset divided by short-term liability on 31 December (end of year).

5) Collection Period is total of accounts receivable divided by the Revenue and multipled by 365 days.

10 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

LAPORAN LABA (RUGI) | Revenue STATEMENT 2012 2011 2010 2009 2008Pendapatan Usaha | Operating Revenues 4,309,894 3,553,812 2,863,775 2,502,043 2,387,872 Biaya Usaha | Operating Expenses (2,702,744) (2,202,878) (1,854,851) (1,512,578) (1,537,100)Laba Usaha | Operating Profit 1,607,150 1,350,934 1,008,924 989,465 850,772 Laba (Rugi) di Luar Usaha | Non-Operating Revenue (Loss) 91,818 42,045 (911) (34,181) 169,288 Bagian Laba Entitas Asosiasi | Profit from Associate (1,926) 2,151 1,901 1,823 - Laba Sebelum Bunga | Earning Before Interest 1,697,042 1,395,130 1,009,914 957,107 1,020,060 Biaya Bunga Pinjaman | Accrued Interest (6,233) (792) (1,457) (1,065) (2,177)Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Revenue (Loss) Before Taxes 1,690,809 1,394,338 1,008,457 956,042 1,017,883 Beban Pajak Penghasilan | Revenue Tax ExpensesPajak Kini | Current Taxes (434,374) (347,644) (262,626) (247,387) (302,172)Pajak Tangguhan | Tax-deferred Interest (8,181) (17,549) (8,409) 6,044 (3,396)Laba Tahun Berjalan | Profit for the Current Year 1,248,254 1,029,145 737,422 714,699 712,315 Laba yang dapat Diatribusikan Kepada | Net Revenue AtributableKepentingan Non Pengendali | Non Controling Interests 298,187 248,024 213,370 188,952 195,958 Pemilik Entitas Induk | Owner of the Parent 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan | Total Comprehensif Revenue for The Year 1,248,254 1,029,145 737,422 714,699 712,315

Dividen dibayarkan / Amount of Dividend Paid 285,020 287,465 254,719 262,818 246,915

RASIO KEUANGAN | FINANCIAL RATIO 2012 2011 2010 2009 2008Pengembalian atas Ekuitas | Return on Equity (ROE)1) 20.94 20.00 15.41 16.64 17.69 Pengembalian atas Aset | Return on Total Aset (ROA)2) 12.77 14.17 10.73 11.53 11.64 Rasio Cash | Cash Ratio3) 144.69 132.04 142.19 191.62 225.30 Rasio Lancar | Current Ratio4) 204.96 205.85 207.65 248.02 282.71 Periode Penagihan (hari) | Collection Period (days)5) 26 hari 23 hari 22 hari 27 hari 25 hariPerputaran Aktiva | Total Assets Turn Over (TATO)6) 0.69 kali 0.74 kali 0.64 kali 0.6 kali 0.65 kaliJumlah Ekuitas Terhadap Aktiva | Total Equity to Total Assets7) 60.95 70.82 69.65 69.28 65.82

6) Perputaran Aktiva merupakan total pendapatan bersih dibagi dengan modal usaha pada 31 Desember akhir tahun.

7) Jumlah Ekuitas Terhadap Aktiva merupakan jumlah ekuitas entitas induk dibagi dengan total aset pada 31 Desember akhir tahun.

6) Total Assets Turn Over is the total net Revenue divided by the business capita on 31 December (end of year).

7) Total Equity to Total Assets is parent entity equity divided by total assets on 31 December (end of year).

11Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

KETERANGAN | DESCRIPTION 2012 2011 2010 2009 2008RASIo KEUANGAN | FINANCIAL RATIO

a. Pengembalian atas Ekuitas | Return on Equity (ROE) 20.94 20.00 15.41 16.64 17.69

Laba setelah pajak x 100% | Profit after Tax x 100%

Ekuitas| Equity

Laba setelah pajak | Profit after Tax 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357

Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali) Equity (excluding the interests of the non-controlling)

4,536,852 3,904,633 3,400,873 3,159,933 2,918,739

b. Pengembalian atas Total Aset | Return on Asset (ROA) 12.77 14.17 10.73 11.53 11.64

Laba setelah pajak x 100% | Profit after Tax x 100%

Total Aset | Total Assets

Laba setelah pajak| Profit after Tax 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357

Total Aset | Total Assets 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

c. Rasio Cash | Cash Ratio 144.69 132.04 142.19 191.62 225.30

(Kas + Bank + Surat Berharga) | Cash + Bank + Securities)

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

Kas + bank | Cash + Bank 575,070 569,017 428,319 360,863 340,538

Surat Berharga | Securities 1,252,062 470,103 540,584 791,425 977,782

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability 1,262,762 787,003 681,402 601,338 585,127

d. Rasio Lancar | Current Ratio 204.96 205.85 207.65 248.02 282.71

Aset Lancar x 100% | Current Asset x 100%

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

Aset Lancar | Current Asset 2,588,118 1,620,013 1,414,910 1,491,443 1,654,241

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability 1,262,762 787,003 681,402 601,338 585,127

e. Periode Penagihan (hari) | Collection Period (days) 26 hari 23 hari 22 hari 27 hari 25 hari

Piutang Usaha | Account Receivables

Pendapatan Usaha | Operating Revenue

Piutang Usaha | Account Receivables 303,507 222,093 172,896 185,744 165,266

Pendapatan Usaha | Operating Revenue 4,309,894 3,553,812 2,863,775 2,502,043 2,387,872

f. Perputaran Aktiva | Total Assets Turn Over (TATO) 0.69 kali 0.74 kali 0.64 kali 0.6 kali 0.65 kali

Total Pendapatan | Total Revenue

Capital Employeed

Total Pendapatan | Total Revenue 4,422,719 3,646,522 2,927,035 2,597,748 2,585,125

Capital Employee (Total Aktiva | Total Current - ADK) 6,394,751 4,958,526 4,561,104 4,316,027 3,958,268

Pendapatan Usaha | Operating Revenue 4,309,894 3,553,812 2,863,775 2,502,043 2,387,872

Pendapatan Diluar Usaha | Revenue outside the business 114,751 90,559 61,359 93,882 197,253

Bagian Laba Investasi | Investment Profit (1,926) 2,151 1,901 1,823 -

Total Aktiva | Total Assets 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

Aktiva Dalam Konstruksi | Asset under Construction 1,047,584 555,158 321,572 245,025 476,452

Capital Employee 6,394,751 4,958,526 4,561,104 4,316,027 3,958,268

g. Jumlah Ekuitas Terhadap Aktiva | Total Equity to Total Assets 60.95 70.82 69.65 69.28 65.82

Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali) Equity (excluding the interests of the non-controlling)

Total Aktiva | Total Assets

Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali)Equity (excluding the interests of the non-controlling)

4,535,883 3,904,526 3,400,766 3,159,825 2,918,739

Modal Disetor | Paid Up Capital 1,018,953 809,222 809,222 809,222 809,222

Tambahan Modal Disetor | Editional Contributed Capital - 209,731 209,731 209,730 225,242

Saldo Laba Dicadangkan | Returning Appropriated 2,566,863 2,104,452 1,857,761 1,615,126 1,367,918

Saldo Laba belum Dicadangkan | Returning Unappropriated 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357

Total Aktiva | Total Assets 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

12 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

KETERANGAN | DESCRIPTION 2012 2011 2010 2009 2008RASIo KEUANGAN | FINANCIAL RATIO

a. Pengembalian atas Ekuitas | Return on Equity (ROE) 20.94 20.00 15.41 16.64 17.69

Laba setelah pajak x 100% | Profit after Tax x 100%

Ekuitas| Equity

Laba setelah pajak | Profit after Tax 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357

Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali) Equity (excluding the interests of the non-controlling)

4,536,852 3,904,633 3,400,873 3,159,933 2,918,739

b. Pengembalian atas Total Aset | Return on Asset (ROA) 12.77 14.17 10.73 11.53 11.64

Laba setelah pajak x 100% | Profit after Tax x 100%

Total Aset | Total Assets

Laba setelah pajak| Profit after Tax 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357

Total Aset | Total Assets 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

c. Rasio Cash | Cash Ratio 144.69 132.04 142.19 191.62 225.30

(Kas + Bank + Surat Berharga) | Cash + Bank + Securities)

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

Kas + bank | Cash + Bank 575,070 569,017 428,319 360,863 340,538

Surat Berharga | Securities 1,252,062 470,103 540,584 791,425 977,782

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability 1,262,762 787,003 681,402 601,338 585,127

d. Rasio Lancar | Current Ratio 204.96 205.85 207.65 248.02 282.71

Aset Lancar x 100% | Current Asset x 100%

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability

Aset Lancar | Current Asset 2,588,118 1,620,013 1,414,910 1,491,443 1,654,241

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability 1,262,762 787,003 681,402 601,338 585,127

e. Periode Penagihan (hari) | Collection Period (days) 26 hari 23 hari 22 hari 27 hari 25 hari

Piutang Usaha | Account Receivables

Pendapatan Usaha | Operating Revenue

Piutang Usaha | Account Receivables 303,507 222,093 172,896 185,744 165,266

Pendapatan Usaha | Operating Revenue 4,309,894 3,553,812 2,863,775 2,502,043 2,387,872

f. Perputaran Aktiva | Total Assets Turn Over (TATO) 0.69 kali 0.74 kali 0.64 kali 0.6 kali 0.65 kali

Total Pendapatan | Total Revenue

Capital Employeed

Total Pendapatan | Total Revenue 4,422,719 3,646,522 2,927,035 2,597,748 2,585,125

Capital Employee (Total Aktiva | Total Current - ADK) 6,394,751 4,958,526 4,561,104 4,316,027 3,958,268

Pendapatan Usaha | Operating Revenue 4,309,894 3,553,812 2,863,775 2,502,043 2,387,872

Pendapatan Diluar Usaha | Revenue outside the business 114,751 90,559 61,359 93,882 197,253

Bagian Laba Investasi | Investment Profit (1,926) 2,151 1,901 1,823 -

Total Aktiva | Total Assets 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

Aktiva Dalam Konstruksi | Asset under Construction 1,047,584 555,158 321,572 245,025 476,452

Capital Employee 6,394,751 4,958,526 4,561,104 4,316,027 3,958,268

g. Jumlah Ekuitas Terhadap Aktiva | Total Equity to Total Assets 60.95 70.82 69.65 69.28 65.82

Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali) Equity (excluding the interests of the non-controlling)

Total Aktiva | Total Assets

Ekuitas (tidak termasuk kepentingan non pengendali)Equity (excluding the interests of the non-controlling)

4,535,883 3,904,526 3,400,766 3,159,825 2,918,739

Modal Disetor | Paid Up Capital 1,018,953 809,222 809,222 809,222 809,222

Tambahan Modal Disetor | Editional Contributed Capital - 209,731 209,731 209,730 225,242

Saldo Laba Dicadangkan | Returning Appropriated 2,566,863 2,104,452 1,857,761 1,615,126 1,367,918

Saldo Laba belum Dicadangkan | Returning Unappropriated 950,067 781,121 524,052 525,747 516,357

Total Aktiva | Total Assets 7,442,335 5,513,684 4,882,676 4,561,052 4,434,720

13Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

lAPoRAN mANAjEmENMANAGeMeNT RePoRT

LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commisioners’ Report

“Pelindo III kembali mampu menunjukkan kinerja yang gemilang melalui berbagai bidang usaha yang dijalankan pada tahun 2012”.

“Pelindo III was again able to perform brilliantly through various areas of the business carried on in 2012”.

14 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pemegang Saham yang Terhormat,

Pelindo III, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran yang sangat besar dalam kemajuan industri dan perdagangan guna mendukung perekonomian Indonesia khususnya untuk daerah Indonesia timur. Sebagai BUMN yang memiliki wilayah kerja pada 7 (tujuh) propinsi yang meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Pelindo III mampu memegang peranan vital sebagai Terminal Operator yang memperlancar distribusi barang dan jasa yang ada di Indonesia, khususnya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pelabuhan terbesar kedua di Indonesia.

Pada tahun 2012, Pelindo III telah mengedepankan berbagai aspek diantaranya keselamatan pelayaran (pemanduan dan penundaan), keselamatan penyelenggaraan pelabuhan, angkutan perairan, lingkungan maritim dan memantapkan kembali posisinya sebagai terminal operator. Pelindo III kembali mampu menunjukkan kinerja yang gemilang melalui berbagai bidang usaha yang dijalankan pada tahun 2012.

Perolehan laba bersih perseroan pada tahun 2012 mencapai Rp. 950,07 milyar atau meningkat 122% dibandingkan dengan realisasi perolehan laba bersih tahun 2011. Tingkat kesehatan perusahaan berada pada posisi “Sehat” kategori “AA” dengan skor 91,50 , hal ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tingkat kesehatan tahun 2011 yang berada pada posisi “sehat” kategori “AA” dengan skor 90,70.

Nilai Key Performance Indikator (KPI) Manajemen dari 21 kelompok indikator yang terbagi dalam 50 sub-indikator, terdapat 40 sub-indikator yang mencapai target dan 10 sub-indikator belum mencapai target, sehingga total nilai kuantitatif KPI pada tahun 2012 meningkat menjadi 129,78 bila dibandingkan dengan total nilai kuantitatif tahun 2011 yaitu 129,75.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dear Shareholders,

Pelindo III, as one of the State-Owned Enterprises (SOEs) have a very big role in the advancement of industry and trade to support the economy of Indonesia, especially for the eastern Indonesia. As a State-Owned Enterprise that has a working area of seven (7) provinces, covering East Java, Central Java, South Kalimantan, Central Kalimantan, Bali, East Nusa Tenggara and West Nusa Tenggara, Pelindo III is able to play a vital role as a terminal operator to improve the distribution of goods and services in Indonesia, particularly the Port of Tanjung Perak Surabaya as the second largest port in Indonesia.

In 2012, Pelindo III promoted various aspects such as safety of navigation (Guiding and delays), the implementation of port security, marine transportation, and maritime environment and re-established its position as a terminal operator. Pelindo III was again able to perform brilliantly through various areas of the business carried on in 2012.

The company’s net profit in 2012 reached Rp. 950.07 billion, an increase of 122% compared with the net profit in 2011. Soundness of the company in the position of “Healthy” category “AA” with a score of 91.50, this is an increase compared to the level of health in 2011 and positioned at “healthy” category “AA” with a score of 90.70.

Value of Key Performance Indicators (KPI) of management of 21 groups’ indicators divided into 50 sub-indicators, there are 40 sub-indicators on target and 10 sub-indicators have not reached the target, so that the total value of quantitative KPIs in 2012 increased to 129.78 if compared to the total value in 2011 reached 129.75.

15Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Proses pengelolaan manajemen perusahaan, termasuk dalam hal pengambilan keputusan, telah dilaksanakan sesuai dengan kaidah Good Corporate Governance (GCG), hal ini sesuai dengan hasil assessment internal tahun 2011 yang telah dilakukan oleh Tim Assessor Internal Pelindo III (Self Assessment) yang menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur sebagai narasumber pendamping dengan nilai akhir 85,21.

Dalam rangka turut mendukung terlaksananya GCG di lingkungan Pelindo III, dalam pelaksanaan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite GCG dan Manajemen Risiko serta secara koordinatif bekerjasama dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI) Pelindo III. Selama tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan program kerjanya diantaranya melakukan pembahasan dengan SPI tentang temuan-temuan baik hasil pengawasan internal maupun eksternal yang perlu ditindaklanjuti, memberikan rekomendasi atas penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta melaksanakan pengawasan melekat yang berpedoman pada job description masing-masing. Sedangkan Komite GCG dan Manajemen Risiko di tahun 2012 telah melakukan pembahasan dalam rangka penyempurnaan/revisi Buku Pedoman GCG meliputi Board Manual dan Code of Corporate Governance, serta menyelesaikan penyusunan Komite GCG dan Manajemen Risiko Charter.

Prospek usaha Pelindo III kedepan sangat menjanjikan, hal ini dapat dilihat dari sejumlah program investasi yang telah dan sedang direncanakan. Dengan meningkatnya daya serap investasi Pelindo III diharapkan dapat meningkatkan pula produktivitas yang dimiliki. Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pelabuhan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas layanan dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pada tahun 2012 terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris Pelindo III dikarenakan telah berakhirnya masa jabatan yang dimiliki. Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bpk. Mudjito, Bpk. Iskandar Abubakar dan Bpk. Gumilang Hardjakoesoema atas dukungannya dalam memajukan Pelindo III dan menyampaikan selamat datang dan selamat bekerja kepada Bpk. Alisjahbana, Bpk. Soritaon Siregar dan Bpk. L. Denny Siahaan sebagai anggota Dewan Komisaris Pelindo III yang baru.

Management processes of the enterprise management, including in decision-making, has been implemented in accordance with the rules of Good Corporate Governance (GCG), which is in line with the results of internal assessment in 2011 that was done by the Internal Assessor Team of Pelindo III (Self Assessment) in collaboration with Provincial Financial Supervisory Agency (BPKP) of East Java as a resource person assistant to the final value of 85.21.

In order to support the implementation of GCG in Pelindo III, in the implementation of the supervisory function, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, Committee of Good Corporate Governance and the Risk Management and works in coordination with the Internal Audit Unit (IAU) Pelindo III. During 2012, the Audit Committee carried out its work program including a discussion with the Internal Audit Unit (SPI) on the findings of both internal and external monitoring results that need to be followed up, provided recommendations on improving management control systems and conducted embedded control based on the job description of each. While the Corporate Governance Committee and Risk Management in the year 2012 had a discussion to improve / revise Handbook of GCG Guideline including Board Manual and Code of Corporate Governance, as well as finalize preparation of Good Corporate Governance Committee and Risk Management Charter.

Pelindo III future business prospects are very promising, this can be seen from the investment programs which have been implemented and been planned. With the increase of investment absorbing capability of Pelindo III, it is expected to as well increase the productivity. Completeness of the port facilities and supporting infrastructure is expected to increase service capacity and create sustainable growth.

In 2012 there were changes in the composition of the Board of Commissioners of Pelido III due to the expiration of the term of office. Board of Commissioners would like to express highest appreciation to Mr. Mudjito, and Mr. Iskandar Abubakar and Mr. Gumilang Hardjakoesoema for their supports in promoting the Pelindo III and would like to welcome and congratulate to Mr. Alisjahbana, Mr. Soritaon Siregar and Mr. L. Denny Siahaan as a new member of the Board of Commissioners of Pelindo III.

16 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah, selaku Pemegang saham, atas dukungan dan kebijakan yang telah mendorong kemajuan Pelindo III. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran manajemen dan pegawai Pelindo III serta anak-anak perusahaan di lingkungan Pelindo III atas kerja keras dan dedikasinya guna mewujudkan kemajuan dan pertumbuhan bersama.

Sebagai penutup, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan kepada perseroan. Seluruh jajaran Pelindo III sangat berkomitmen dan memegang teguh integritas agar tetap mampu menjaga dan meningkatkan pertumbuhan dalam kerangka kebersamaan yang sinergis.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Atas nama Dewan Komisaris

On behalf of the Board of Commissioners

Imam Zaky N. P.

Komisaris utama | President Commisioner

On this occasion, the Board of Commissioners would like to express our highest appreciation to the Government, as shareholder, for the support and policies that have driven advancement of Pelindo III. the Board of Commissioners also want to express appreciation to all staffs of management and employees of Pelindo III, subsidiaries in Pelindo III, for their hard work and dedication to achieve progress and growth together.

In a closing statement, the Board of Commissioners would like to thank all stakeholders for their trust and support to the company. The whole ranges of Pelindo III are very committed and uphold integrity in order to remain able to maintain and increase growth within the framework of a synergistic togetherness.

17Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

LAPORAN DIREKSIDirectors’ Report

“Berbekal resource, competency, integritas, visi, dan komitmen berinovasi yang tinggi, Pelindo III semakin memantapkan kedudukannya sebagai Terminal Operator”.

“With resources, competencies, integrity, vision, and commitment with high innovation, Pelindo III has established its position as a Terminal Operator”.

18 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Kami Hormati,

Tak terasa waktu kian derap menapak, telah banyak dinamika perjalanan perseroan yang membuahkan sumbangsih dan komitmen kemajuan untuk negeri. Pelindo III, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memiliki peran yang sangat signifikan dalam kemajuan industri, perdagangan, dan simpul penting dalam mata rantai logistik, khususnya sebagai pintu gerbang untuk pengembangan perekonomian wilayah timur Indonesia.

Membawahi wilayah kerja pada 7 (tujuh) propinsi yang meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Pelindo III mampu memegang peranan vital sebagai Terminal Operator yang memperlancar distribusi barang dan jasa yang ada di Indonesia, khususnya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pelabuhan terbesar kedua di Indonesia. Dengan keberagaman tipikal pelabuhan dari yang paling sederhana (dermaga kayu) sampai pelabuhan yang sophisticated, latar belakang budaya SDM (yang mewakili budaya 7 propinsi), karakteristik nature of business pada tiap lokasi, merupakan tantangan yang membutuhkan seni penanganan dan penyelesaian yang khusus.

Pada tahun 2012, Pelindo III telah membuktikan serangkaian pencapaian yang lebih bermakna. Perolehan laba bersih perseroan pada tahun 2012 mencapai Rp. 950,07 milyar atau meningkat 122% dibandingkan dengan realisasi perolehan laba bersih tahun 2011. Tingkat kesehatan perusahaan berada pada posisi “Sehat” kategori “AA” dengan skor 91,50 , hal ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tingkat kesehatan tahun 2011 yang berada pada posisi “sehat” kategori “AA” dengan skor 90,70.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Honorable Shareholders and Stakeholders,

We do not feel that time has gone so fast, there have been a lot of dynamics of the company that have given contribution and commitment to the progress of the country. Pelindo III, as one of the State-Owned Enterprises (SOEs), has a very significant role in the progress of industry, trade, and an important node in the logistics chain, particularly as a gateway for economic development of the eastern Indonesia.

Subordinating the work area in 7 (seven) provinces including East Java, Central Java, South Kalimantan, Central Kalimantan, Bali, East Nusa Tenggara and West Nusa Tenggara, Pelindo III is able to play a vital role as a terminal operator to improve the distribution of goods and services in Indonesia, particularly the Port of Tanjung Perak Surabaya as the second largest port in Indonesia. With the diversity of port types from the simplest (timber dock) until the sophisticated one, Human Resources’ cultural background (representing cultures of 7 provinces), the characteristic of nature of business at each location, is a challenge that requires the art of special handling and settlement.

In 2012, Pelindo III proved a more meaningful set of achievements. The company’s net profit in 2012 reached Rp. 950.07 billion, an increase of 122% compared with the net profit in 2011. Soundness of the company in the position of “Healthy” category “AA” with a score of 91.50, this is an increase compared to the level of health in 2011 and positioned at “healthy” category “AA” with a score of 90.70.

19Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Nilai Key Performance Indicator (KPI) Manajemen dari 21 kelompok indikator yang terbagi dalam 50 sub-indikator, terdapat 40 sub-indikator yang mencapai target dan 10 sub-indikator belum mencapai target, sehingga total nilai kuantitatif KPI pada tahun 2012 meningkat menjadi 129,78 bila dibandingkan dengan total nilai kuantitatif tahun 2011 yaitu 129,75.

Proses pengelolaan manajemen perusahaan, termasuk dalam hal pengambilan keputusan, telah dilaksanakan sesuai dengan kaidah Good Corporate Governance (GCG), hal ini sesuai dengan hasil assessment internal tahun 2011 yang telah dilakukan oleh Tim Assessor Internal Pelindo III (Self Assessment) yang menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur sebagai narasumber pendamping dengan nilai akhir 85,21.

Berbekal resource, competency, integritas, visi, dan komitmen berinovasi yang tinggi, Pelindo III semakin memantapkan kedudukannya sebagai Terminal Operator. Berbagai upaya dan terobosan antara lain : rekonfigurasi terminal yang segmented, penguatan dan penambahan armada dan alat bongkar muat, perkokohan dan pengembangan infrastruktur, horizontal dan vertical integration, training serta peningkatan hard dan soft competency.

Pada kesempatan ini, Direksi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah, selaku Pemegang saham, atas dukungan dan kebijakan yang telah mendorong kemajuan Pelindo III. Direksi juga memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai Pelindo III, anak perusahaan dan joint venture di lingkungan Pelindo III, atas kerja cerdas dan dedikasinya guna mewujudkan kemajuan dan pertumbuhan bersama.

Value of Key Performance Indicators (KPI) management of 21 groups of indicators divided into 50 sub-indicators, there are 40 sub-indicators on target and 10 sub-indicators have not reached the target, so that the total value of quantitative KPIs in 2012 increased to 129.78 if compared to the total value in 2011 which reached 129.75.

Management processes of the enterprise management, including in decision-making, has been implemented in accordance with the rules of Good Corporate Governance (GCG), which is in line with the results of internal assessment in 2011 that was done by the Internal Assessor Team I Pelindo III (Self Assessment) in collaboration with Provincial Financial Supervisory Agency (BPKP) of East Java as a resource person assistant to the final value of 85.21.

With resources, competencies, integrity, vision, and commitment with high innovation, Pelindo III has established its position as a Terminal Operator. Various efforts and breakthroughs include: reconfiguration of a segmented terminal, strengthening and addition of fleet and loading and unloading equipment, strengthening and infrastructure development, horizontal and vertical integration, training and improvement of hard and soft competencies.

On this occasion, the Board of Directors would like to express our highest appreciation to the Government, as shareholder, for the support and advancement of policies that have driven Pelindo III. the Board of Directors also want to express appreciation to all employees of Pelindo III, subsidiaries and joint ventures in Pelindo III, their intelligent work and dedication to achieve progress and growth together.

20 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tak lupa pula, rasa terima kasih kami sampaikan kepada para pemangku kepentingan atas kepercayaan, masukan yang konstruktif, serta dukungan kepada perseroan. Akhir kata, tiada hari tanpa kemajuan, segenap upaya demi kemaslahatan dan kejayaan Indonesia.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Atas nama Direksi

On behalf of Director

Djarwo Surjanto

Direktur Utama | President Director

We also do not forget to express our gratitude goes to the stakeholders for the trust, constructive feedback, and support to the company. Finally, no day without progress, all efforts for the benefit and prosperity of Indonesia

21Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBoard of Commissioners and Directors Statement

22 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Sesuai ketentuan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 pada KEP-40/PM/2003 tertanggal 22 Desember 2003 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Pelindo III dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini.

In compliance with the law No. 40 year 2007 on Limited Company and Regulation of Securities and Exchange Commission No. VIII.G.11 on KEP-40/ PM/2003 dated 22 December 2003 concerning with Board of Director’s Responsibility of the Financial Statement.

This Annual Report, the along with Financial Statements and other related financial information, are under the responsibility of Pelindo III Management and have been approved and undersigned by all members of Board of Commissioners and Board of Directors.

ARIE SOELENDROKomisaris | Commissioner

IMAM ZAKYKomisaris Utama | President Commisioner

DJARWO SURJANTODirektur Utama | President Director

FARIS ASSAGAF Direktur Operasi dan TeknikOperations and Engineering Director

WAHYU SUPARYONODirektur Keuangan | Finance Director

A.EDY HIDAYAT N. Direktur Personalia dan Umum Human Resources and General Affairs Director

HUSEIN LATIEFDirektur Komersial dan Pengembangan UsahaCommercial and Business Development Director

ALISJAHBANAKomisaris | Commissioner

SORITAON SIREGAR Komisaris | Commissioner

L. DENNY SIAHAANKomisaris | Commissioner

23Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PRofIl PERUSAHAANCoMPANY PRoFILe

24 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Nama Perusahaan | Company Name : PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Nama Sebutan | Company Name for Short : Pelindo III

Alamat Kantor Pusat | Head Office Address : Jl. Perak Timur 610 Surabaya

Kode Pos | Postal Code : 60165

Nomor Telepon | Telephone Number : +62 (31) 3298631-37

Nomor Fax | Faximile Number : +62 (31) 3295204, 3295207

PO BOX : 853

Tanggal Pendirian | Date of Establishment : 1 Desember 1992

Bidang Usaha | Line of Business : Penyelenggaraaan Jasa KepelabuhananPort Service Management

Jumlah Modal Dasar | Total Authorized Capital : Rp 3.200.000.000.000

Kepemilikan | Ownership : 100% Pemerintah Indonesia100% Indonesian Government

Jumlah Aset | Total Asset : Rp 7,442,335.000.000

Cabang/Anak Perusahaan/Perusahaan PatunganBranch/Subsidiaries/Joint Ventures

: Mengelola 43 cabang pelabuhan yang terdiriatas cabang utama, kelas 1, 2, 3, dan 4, sertamemiliki 7 anak perusahaanManaged 43 port branches consisting of main,major, secondary, tertiary and minor branches,and 7 subsidiaries.

Alamat Website | Website Address : www.pp3.co.id

Alamat Email | Address Email : [email protected]

Kantor Perwakilan | Representative Office : Apartemen Mediterania Palace Residence TowerC/OR/G, Blok A1 Kav. No. 2Jl. Landas Pacu Utara Selatan,Jakarta Pusat 10630, IndonesiaTel. : +62 (21) 30044591, 30044566Fax. : +62 (21) 30044567, 30044566Email: [email protected]

INFORMASI PERUSAHAANCOMPANY INFORMATION

25Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Pelindo III adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor perhubungan. Tugas, wewenang dan tanggung jawab perusahaan ini adalah mengelola Pelabuhan Umum pada tujuh wilayah provinsi Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Sejarah Pelindo III terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini:

• Pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

• Selanjutnya pada kurun waktu 1969- 1983 bentuk Perusahaan Negara diubah dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1969.

Pelindo III is a State-Owned Enterprise engaged in transportations sector. Company’s duty, authority and responsibility are managing port in seven regions covering seven Indonesia provinces of East Java, Central Java, Bali, South Kalimantan, Central Kalimantan, West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara.

History of Pelindo III is divided into several important phases as follows :

• The Company initially belongs to a State Enterprise which Company establishment was set in PP No. 19 of 1960.

• In the period of 1969 – 1983 the Company changed its name into Commercial Port Agency based on Government Regulation No. 1 1969.

SEKILAS PELINDO IIIPelindo III in Brief

26 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

• Kemudian pada kurun waktu tahun 1983-1992, untuk membedakan pengelolaan Pelabuhan Umum yang diusahakan dan yang tidak diusahakan, diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1985.

• Seiring pesatnya perkembangan dunia usaha, maka status Perum diubah menjadi Perseroan pada tahun 1992 dan tertuang dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 5 Tanggal 1 Desember 1992.

Pelindo III yang berkantor pusat di Surabaya, mengelola 43 pelabuhan yang terdiri atas Cabang Utama, kelas I, II, III, IV dan kawasan, Pelindo III juga memiliki 7 anak perusahaan yang tersebar di 7 Provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Pelindo III yang menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan, memiliki peran kunci untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, Pelindo III mampu menggerakkan dan menggairahkan kegiatan ekonomi negara dan masyarakat.

Berdasarkan UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pelindo III berperan sebagai Operator Terminal.

Surat dari Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Laut yang diterbitkan bulan Februari 2011 menjelaskan tentang penunjukan Pelindo III sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP), semakin menegaskan peran Pelindo III sebagai Operator Terminal.

• In period of 1983 – 1992 to distinguish commercial and non commercial public port, company status is changed into Public Port Company (Perum) pursuant to Government Regulation No. 16 of 1983 and Government Regulation No. 6 of 1985.

• Along with rapidly growing world’s business, status of Perum changed into Company in 1992 and stated in the Deed of Notary Imas Fatimah, SH No. 5 On 1 December 1992.

Pelindo III manages 43 branches i.e. main branch, class I, II, III, IV regional branch and Pelindo III has also 7 subsidiaries spread across 7 provinces in East Java, Central Java, South Kalimantan, Central Kalimantan, Bali, West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara.

Pelindo III, provider of port service facilities, has a key role to ensure continuity and hasslefree sea transport. Supported by adequate sea transportation infrastructure, Pelindo III is able to boost and stimulate state’s economy and society.

Pursuant to Law No. 17 of 2008 on Shipping,Pelindo III act as Terminal Operator.

Letter from Ministry of Transportation, Directorate General of Sea Transport, published in February 2011 regarding with appointment of Pelindo III as Commercial Port Agency, to reconfirm Pelindo III as Terminal Operator.

27Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

As stated in the Decree of Minister of Transportation No. KP 88 Year 2011 regarding teh Business Permit of PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) as the Port Business Entity, they provide the port services as the following :

1. Berthing service

2. Fuel and clean water supply

3. Passenger and vehicle transportation service

4. Container and cargo handling service

KEGIATAN PENGUSAHAAN jASA KEPELABUHANAN PELINDO IIIPort Services provided by Pelindo III

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP88 Tahun 2011 Tentang pemberian izin usaha kepada Pelindo III sebagai Badan Usaha Pelabuhan dapat melakukan kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan meliputi:

a. penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat

b. penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih

c. penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau kendaraan

d. penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas

28 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

5. Warehouse and storage service for cargo, handling equipment and port equipment

6. Container terminal, dry and liquid bulk cargo and Ro-Ro service

7. Cargo handling service (loading/discharging)

8. Distribution and consolidated cargo service

9. Vessel tugging service

e. penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan

f. penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, dan Ro-Ro

g. penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang

h. penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang; dan/atau

i. penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal

29Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

STRUKTUR ORGANISASIorganizational Structure

Sekertaris PerusahaanCorporate Secretary

Sumitro AB

Kepala Biro PerencanaanHead of Planning Bureau

Basori

Kelompok Staf Ahli/Khusus

Sm PemasaranSM of Marketing

Putut Sri Muljanto

Sm Rancang BangunSM of Planning and

Design

joko Noerhuda

Sm Supervisi InvestasiSM of Investment

Supervision

Faruq Hidayat

Sm Pemeliharaanfasilitas

SM of FacilityMaintenance

Prasetyadi

Sm manajemenRisiko dan mutu

SM of Risk andQuality Management

Heskiel Sasiang

Sm Kemitraan danBina lingkunganSM of Partnership

and CSR

Dhartono

Sm TresuriSM of Treasury

Yon Irawan

Sm Pelayanan TerminalSM of Terminal Service

Eko Harijadi B.

Sm Akutansi KeuanganSM of Finance Acounting

Yohanes Teguh P.

Sm Pelayanan KapalSM of Ship Service

Capt. Eddy Mulyono

Sm Akutansi manajemenSM of Management

Accounting

Hengki jajang H.

Direktur Komersial danPengembangan Usaha

Commercial and Business Development Director

Husein Latief

Direktur operasionaldan Teknik

Operations and Engineering Director

Faris Assagaf

Direktur KeuanganFinance Director

Wahyu Suparyono

Direksi UtamaPresident Director

Djarwo Surjanto

General ManagerCabang

Direktur AnakPerusahaan

30 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

DAFTAR NAMA GENERAL MANAGER BESERTA KELAS CABANG

Kelas Utama : • GM Perak : RISMARTURE

Kelas 1 A:• GM Banjarmasin : TOTO HELI YANTO

Kelas 1 B:• GM Tanjung Emas : TRI SUHARDI• GM TPKS : SUMARZEN MARZUKI

Kelas 2 A:• GM Gresik : MACHMUD SAMSUDIN• GM Kotabaru : ISKANDAR ZULKARNAIN• GM Tanjung Intan : KOSASIH

Kelas 2 B:• GM Tenau Kupang : RISUN RISWANTO• GM Benoa : IWAN SABATINI• GM Sampit : ABDUL ROFID FANANY

Kelas 3 A:• GM Tanjung Wangi : BANGUN SWASTANTO• GM Kumai : BAMBANG FRY• GM Lembar : MUjIONO

Kelas 3 B:• GM Probolinggo : PUDjIANTO• GM Bima : DADAN DARMAWAN • GM Celukan Bawang : DEWA ADIKUMARAjAYA• GM Maumere : jOHANA PAIRIKAS

Kepala Biro Pengadaan Barang dan jasa

Head of ProcurementBureau

Suprasetyoko

Kepala Biro HukumHead of Legal Bureau

Agus Hermawan

Sm Umum/KepalaKantor Pusat

SM of General Affair / Head Office General Manager

I Ketut juniarta

Sm SistemInformasi

SM of InformationSystem

Hariyana

Sm Kesejateraandan Kinerja SDmSM of HR Welfareand Performance

Gugus Wijonarko

Sm Perencanaan dan pengembangan SDm

SM of HR Planningand Developement

Sudijono

Kepala SatuanPengawasan Intern

Head of Internal Audit Unit

Suryawan FA

Direktur Personaliadan umum

Personnel and General Affair Director

A. Edy Hidayat N.

31Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

VISI

“Menjadi pelaku penyedia jasa kepelabuhanan yang prima, berkomitmen memacu integrasi logistik nasional”

VISI DAN MISI PERUSAHAANCompany Vision And Mission

Penetapan Visi, Misi, telah ditentukan dalam rapat direksi pada tanggal 15 September 2008, dan telah dicantumkan dalam berita acara. Hasil penetapan tersebut dilaporkan kepada Komisaris pada tanggal 17 Oktober 2018.

Visi dan Misi tersebut merupakan gambaran atau target perusahaan yang dijadikan landasan program kerja strategis perusahaan sebagai berikut :

mISI

• Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten ;

• Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik yang kompetitif;

• Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) ;

• Menjadikan SDM yang kompeten, berkinerja handal dan berpekerti luhur ;

• Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan.

The Company Vision and Mission have been established in the Directors Meeting on 15 September 2008 and has been recorded in the Minutes of Directors Meeting. The result was reported to the Board of Commsssioners on 17 October 2018.

The Vision and Mission describes the Company target to be used as a reference of company strategic work plan as the following :

ViSioN

“To become an excellent port service provider and is committed to encourage the national logistics integration”

MiSioN

• To ensure the excellent service providing has consistently met the current standards;

• To encourage the continual national industrial competitiveness through a competitive logistic costs;

• To meet with the expectation of the stakeholders via the principle of equity and Good Corporate Governance (GCG);

• To create competent, qualified, reliable and human resources with lofty manners:

• To support the achievement of state dividend by accelerating the trading flow.

32 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tata Nilai PERUSAHAAN

Budaya Pelindo III nampak pada Tata Nilai Perusahaan berupa SMART (Tercantum dalam Perdir no.PER.01/PM.01/P.III-2010 ) sebagai berikut :

1. Satisfaction (Kepuasan Pelanggan), Senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan melalui kegiatan pelayanan dengan metode dan mekanisme yang berlaku;

2. Motivator, Berkomitmen untuk selalu menjadi motivator dalam meningkatkan SDM yang professional dengan dilandasi iman dan Taqwa;

3. Accurate (Tepat), Bertindak cepat dan tepat dalam mewujudkan kinerja Perusahaan;

4. Reputable (Nama Baik), Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat perusahaan;

5. Totality, Bertindak dan bersikap secara total dalam menciptakan keperdulian sosial bagi masyarakat di lingkungan Perusahaan (via Corporate Social Responsibility).

CoRPoRATE VALuES

The values of Pelindo III reflects in the Corporate Value “SMART” stated in the Rules of Directors No. PER.01/PM.01/P.III-2010 as the following :

1. Satisfaction (Customer Satisfaction), always prioritize the customer satisfaction by providing services using current method and mechanism;

2. Motivator, is committed to be a motivator in developing the human resources to be professional, devoted and faithful’

3. Accurate, quickly and appropriate act in achieving the company performance;

4. Reputable (Good Image), respect the honor and good image of the company;

5. Totality, totally act and behave in creating the social awareness for the community surrounding the Company (via the Corporate Social Responsibility).

Tujuan PERUSAHAAN

Melakukan usaha di bidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menghasilkan barang dan/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

CORPORATE Objectives

To perform port service business and optimizing corporate resources to produce high quality and competitive products and/or services to obtain profit in order to upgrade corporate values by applying Limited Company principles.

33Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioner

1. Imam Zaky Komisaris Utama | President Comissioner

2. Alisjahbana Komisaris | Comissioner

3. Soritaon Siregar Komisaris | Comissioner

4. L. Denny Siahaan Komisaris | Comissioner

5. Arie Soelendro Komisaris | Comissioner

1 4235

34 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Imam Zaky Komisaris Utama | President Comissioner

Lahir di Probolinggo 6 September 1950. Menjabat sebagai Komisaris Pelindo III sejak 2010, diangkat menjadi Komisaris Utama sejak tanggal 21 November 2012. Lulus dari pendidikan Akabri (AAL) di Surabaya (1973), Pendidikan Lanjutan untuk Perwira (Diklapa) di Surabaya (1988), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) di Jakarta (1991) dan Lembaga Ketahanan Nasional/ Lemhanas (2000). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan dengan pangkat terakhir Laksamana Madya. Jabatan lain saat ini sebagai Tim Pakar Manajemen Pertahanan Departemen Pertahanan (2007-sekarang).

Born in Probolinggo, 6 September 1950. Served as Commisioner of Pelindo III since 2010, appointed as President Commisioner since 21 November 2012. Graduated from Naval Academy in Surabaya(1973), advanced education for military officers in Surabaya (1988), Navy staff and Command Academy in Jakarta 1991 and National Defence Agency (2000). Previously served as Inspector General of Departement of defence withVice Admiral as the lastest rank. Other current position is the member of Defence Management Expert team Departement of Defence (2007 – present).

35Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Alisjahbana Komisaris | Comissioner

Lahir di Medan, 12 Mei 1949. Menjabat sebagai Komisaris Pelindo III sejak tahun 2012. Memiliki latar belakang pendidikan termasuk S1 di Institut Teknologi Bandung yang dilanjutkan pendidikan Pasca Sarjana S2 jurusan Urban Management di Erasmus University dan S3 jurusan Sosiologi Perkotaan di Universitas Airlangga. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Surabaya. Saat ini juga merupakan dosen pengajar di Universitas Adi Buana, Surabaya.

Soritaon Siregar Komisaris | Comissioner

Lahir di Medan, 30 Januari 1957. Menjabat sebagai Komisaris Pelindo III sejak tanggal 21 November 2012. Menamatkan program S1 jurusan Ekonomi di Universitas Sumatera Utara dan melanjutkan jenjang S2 jurusan Local Governement Finance di Birmingham University. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Sistem Manajemen Investasi di Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Born in Medan, 12 Mei 1949. Served as Commisioner of Pelindo III since 2012. His educational background are undergraduate degree from Bandung Institute of Techonogy, followed by graduate degree of Urban Management from Erasmus University, and Post Graduate degree of Urban Sociology from Airlangga University. Previously served as Secretary of Surabaya Municipality. Other current position is a lecturer at Adi Buana University, Surabaya.

Born in Medan, 30 January 1957. Served as Commisioner of Pelindo III since 21 November 2012. Obtained Undergraduate Degree of Economic Departement from North Government Finance from Birmingham University. Previously served as Director of Invesment Management System, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.

36 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

L. Denny Siahaan Komisaris | Comissioner

Lahir di Tapanuli, 27 Maret 1952. Menjabat sebagai Komisaris Pelindo III sejak tahun tanggal 21 November 2012. Menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Teknik di Universitas Sumatera Utara dan melanjutkan jenjang S2 jurusan Transportasi di Institut Teknologi Bandung. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Pelindo II (Persero). Saat ini juga merupakan Kepala Badan Litbang di Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Arie SoelendroKomisaris | Comissioner

Lahir di Malang, 29 Desember 1946. Menjabat Komisaris Pelindo III sejak tahun 2009. Menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran (1972) dan pendidikan Pascasarjana (S2) dari Yale University-USA (1983), serta Post Graduate program jurusan International Taxation Law dari Harvard Law School (1984). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pernah menjadi penasihat Timtas Tipikor (2005-2006). Jabatan lain saat ini adalah sebagai staf pengajar Pascasarjana Universitas Indonesia.Born in Tapanuli, 27 March 1952. Served as

Commisioner of Pelindo III since 21 November 2012. Undergraduate degree of Engineering Department from North Sumatra University, graduate degree of Transportation Departement from Bandung Institute of Techonogy. Previously served as Commisioner of PT. Pelindo II (Persero). Other current position is Head of Research and Deveploment Divison, Ministry of Transportation Republic of Indonesia.

Born in Malang, 27 March 1952. Has served as Commisioner of Pelindo III since 2009. Obtained undergraduated degree economic faculty majoring accounting from Padjajaran University and Gradute degree from yale University, USA (1983) and Post Graduated degree majoring International Taxation Law from Harvard Law School (1984). Previously served as Head of Finance and Development Council and Advisor to Timtas Tipikor (2005 – 2006). Other current position is teaching staff on University of Indonesian Graduate Faculty.

37Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

DIREKSIDirectors

1. Djarwo Surjanto Direktur Utama | President Director

2. Faris Assagaf Direktur operasi dan Teknik | Operations and Engineering Director

3. R. Wahyu Suparyono Direktur Keuangan | Finance Director

4. A. Edy Hidayat N. Direktur Personalia dan Umum | Personnel and General Affairs Director

5. Husein Latief Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha | Commercial and Business Development Director

1 22345

38 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Djarwo Surjanto Direktur Utama | President Director

Lahir di Bandung, 12 November 1952. Menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo III sejak tahun 2009. Menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung, dan melanjutkan pendidikan Pascasarjana (S2) jurusan Hydraulic Engineering di IHE-Delft, Belanda. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo IV (2002-2009), Direktur Teknik Pelindo III (1995-2002), dan Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pelindo IV. Jabatan lain saat ini adalah Komisaris Utama PT Terminal Petikemas Surabaya (anak perusahaan Pelindo III).

Born in Bandung, 12 November 1952. Served as President Director of Pelindo III since 2009. Obtained Undergraduate degree majoring Civil Engineering from Bandung Institute of Technology. And graduate degree majoring of Hydraulic Engineering from IHE-Delft, the Netherlands. Previously served as President Director of Pelindo IV (2002-2009), Engineering Director of Pelindo III (1995-2002), and Head of Planning and Development Division of Pelindo IV. Other current position is President Commissioner of PT Terminal Petikemas Surabaya (subsidiary of Pelindo III).

39Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

R. Wahyu SuparyonoDirektur KeuanganFinance Director

Lahir di Magelang 17 Oktober 1959. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Pelindo III sejak tahun 2004. Menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) dari jurusan Ekonomi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan pendidikan Pascasarjana (S2) jurusan Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI. Saat ini sedang mengikuti pendidikan kandidat doctor (S3) di Universitas Brawijaya. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Manager Akuntansi Keuangan Pelindo III. Jabatan lain saat ini adalah Komisaris Utama PT RS PHC (anak perusahaan Pelindo III).

Faris Assagaf Direktur operasi dan TeknikOperations and Engineering Director

Lahir di Ternate, 19 November 1951. Menjabat sebagai Direktur Operasi dan Teknik Pelindo III sejak 2004. Menyelesaikan pendidikan S1 dari fakultas Ekonomi jurusan Ekonomi Umum di Universitas Hasanuddin. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Personalia dan Umum Pelindo IV (2002-2004) dan Senior Manager Bina Usaha Pelindo II (1999-2002). Jabatan lain saat ini adalah Komisaris Utama PT Pelindo Marine Service (anak perusahaan Pelindo III).

Born in Ternate, 19 November 1951. Served as Operations and Engineering Director of Pelindo III since 2004. Obtained Undergraduate degree majoring of Public Economics from Hasanuddin University. Previously served as Personnel and General Affairs Director of Pelindo IV (2002-2004) and Senior Manager of Business Development of Pelindo II (1999-2002). Another current position is President Commisioner of PT Pelindo Marine Service (subsidiary of Pelindo III).

Born in Magelang, 17 October 1959. Served as Finance Director of Pelindo III since 2004. Obtained Undergraduate degree majoring Accounting Economics Department from State Accountancy (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/STAN) and Graduate degree majoring of Management from College of Economic (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi/IPWI), at the moment continuing Post Graduate degree at Brawijaya University. Previously served Finance & Accounting Senior Manager at Pelindo III. Other current position is President Commissioner of PT. RS PHC (Port Health Center, subsidiary of Pelindo III).

40 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

A. Edy Hidayat N.Direktur Personalia dan UmumPersonnel and General Affairs Director

Lahir di Sumedang, 4 Juli 1956. Menjabat sebagai Direktur Personalia dan Umum Pelindo III sejak 2009. Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Keuangan di Universitas Krisna Dwipayana. Melanjutkan pendidikan S2 jurusan Manajemen Perbankan di Universitas Airlangga dan telah menyelesaikan pendidikan S3 bidang Ekonomi di Universitas Airlangga (2007). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Personalia dan Umum pada Pelindo IV (2004-2009), Kepala Biro Perencanaan dan Sistem Informasi Pelindo III (1999-2004). Jabatan lain saat ini adalah Komisaris PT Jasamarga Bali Tol (anak perusahaan pelindo III) serta anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun (DP4).

Husein LatiefDirektur Komersial dan Pengembangan UsahaCommercial and Business Development Director

Lahir di Solo, 15 Juni 1958. Menjabat sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha di Pelindo III sejak 2009. Menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung dan melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2) jurusan Hydraulic Engineering di IHE-Delft, Belanda. Sebelumnya pernah menjabat sebagai General Manager Pelabuhan Panjang Pelindo II. Jabatan lain saat ini adalah Komisaris Utama PT Berlian Jasa Terminal Indonesia – BJTI (anak perusahaan Pelindo III).

Born in Sumedang, 4 July 1956. Served as Personnel and General Affairs Director of Pelindo III since 2009. Obtained Undergraduate degree majoring Finance in Economic Faculty from Krisna Dwipayana University. Graduate degree majoring Banking Management from Airlangga University, Post graduated degree majoring Economics from Airlangga University (2007). Previously served as Personnel and General Affairs Director of Pelindo IV (2004-2009), Head of Planning Bureau and Information System of Pelindo III (1999-2004). Other current positions are Commissioner of PT. Jasamarga Bali Tol (subsidiary of Pelindo III) and Member of Pension Funding of Controller Board.

Born in Solo, 15 June 1958. Served as Commercial and Business Development Director of Pelindo III since 2009. Obtained Undergraduate degree Majoring Civil Engineering in Engineering Faculty from Bandung Institute of Technology, Graduate degree majoring Hydraulic Engineering from IHE-Delft, the Netherlands. Previously served as General Manager of Panjang Port, PT. Pelindo II. Other current position is President Director of PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia/BJTI (subsidiary of Pelindo III).

41Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

jumlah pegawai untuk masing-masing Kelas jabatan

NO URAIAN | Description REALISASI TAHUN 2011Realization 2011

REALISASI TAHUN 2012Realization 2012

1 Kelas Jabatan 1 | Grade 1 0 0

2 Kelas Jabatan 2 | Grade 2 0 0

3 Kelas Jabatan 3 | Grade 3 11 10

4 Kelas Jabatan 4 | Grade 4 28 26

5 Kelas Jabatan 5 | Grade 5 16 17

6 Kelas Jabatan 6 | Grade 6 88 90

7 Kelas Jabatan 7 | Grade 7 29 30

8 Kelas Jabatan 8 | Grade 8 112 129

9 Kelas Jabatan 9 | Grade 9 186 119

10 Kelas Jabatan 10 | Grade 10 230 215

11 Kelas Jabatan 11 | Grade 11 433 383

12 Kelas Jabatan 12 | Grade 12 354 515

13 Kelas Jabatan 13 | Grade 13 302 389

14 Kelas Jabatan 14 | Grade 14 222 192

15 Kelas Jabatan 15 | Grade 15 3 4

16 Kelas Jabatan 16 | Grade 16 0 1

jUMLAH | Total 2.014 2.120

(Sumber : Laporan Manajemen Tahun 2012 setelah Audit)(Source : Audited Management Report 2012)

Tabel data di atas menjelaskan realisasi jumlah pegawai Pelindo III berdasarkan masing-masing level jabatan pada tahun 2012 berjumlah 2.120 pegawai, sedangkan tahun 2011 berjumlah 2.014 pegawai. Terjadi peningkatan jumlah pegawai sebesar 5% atau sebanyak 106 pegawai. Data tahun 2011 menunjukkan bahwa pegawai dengan kelas jabatan 11 memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan kelas jabatan lainnya, yaitu berjumlah 433 orang.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, data tahun 2012 menunjukkan bahwa pegawai dengan kelas jabatan 12 memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan kelas jabatan lainnya, yaitu berjumlah 515 pegawai. Peningkatan jumlah pegawai pada tahun 2012 dengan kelas jabatan 12 yang cukup signifikan, yaitu sebesar 31,3% atau sebanyak 161 pegawai dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena pada tahun 2012 Pelindo III melakukan rekrutmen pegawai organik yang

Above table describes realisation of total numbers of employees of Pelindo III based on each grade in 2012 are 2,120 persons and total numbers of employees in 2011 are 2,014 persons. Data 2011 showed that the total numbers of employees of grade 11 are higher compared with other grades, i.e. 433 persons.

Apart from the previous year, data 2012 showed that the total numbers of employees of grade 12 are higher compared with other grades, i.e. 515 persons. Increase of total numbers of employees in 2012 with quite significant grade 12, i.e. 31.3% or 161 persons compared with the previous year. Caused by several organic employees with recruitment educational background of Undergraduate degree, so that composition of grade 12 is more dominant compared with other grades.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Capital

Total numbers of employees for each grade

42 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

mayoritas memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S-1) sehingga komposisi kelas jabatan 12 lebih dominan dibandingkan dengan kelas jabatan lainnya.

jumlah Pegawai untuk masing-masing tingkat pendidikan

NO URAIANEducation

REALISASI TAHUN 2011Realization 2011

REALISASI TAHUN 2012Realization 2012

1 Sekolah Dasar (SD) | Elementary School 32 22

2 Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) | Junior High School 68 55

3 Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) | Senior High School 683 611

4 Sarjana Muda / Diploma | Diploma 255 341

5 Sarjana (S-1) | Undergraduate 811 900

6 Pasca Sarjana (S-2) | Graduate 164 190

7 Doktor (S-3) | Doctorate 1 1

jUMLAH | Total 2.014 2.120

(Sumber : Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit)(Source : Audited Management Report 2012)

Tabel data di atas menjelaskan bahwa realisasi jumlah pegawai Pelindo III berdasarkan masing-masing tingkat pendidikan pada tahun 2012 berjumlah 2.120 pegawai, sedangkan tahun 2011 berjumlah 2.014 pegawai. Terjadi peningkatan jumlah pegawai sebesar 5% atau sebanyak 106 pegawai. Data tahun 2011 dan 2012 menunjukkan bahwa jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana (S-1) lebih mendominasi dibandingkan tingkat pendidikan lainnya.

Peningkatan jumlah pegawai juga terjadi pada tingkat pendidikan Sarjana Muda / Diploma (D-3) dan Pasca Sarjana (S-2). Namun, jumlah pegawai dengan latar belakang pendidikan Sarjana (S-1) di tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 9,89% atau sebanyak 89 pegawai dibandingkan tahun 2011. Selanjutnya, jumlah pegawai yang mengalami peningkatan adalah pegawai dengan latar belakang pendidikan Sarjana Muda / Diploma (D-3), yaitu sebesar 25,22% atau sebanyak 86 pegawai.

Total numbers of employees for each educational background

Above tabel describes realitation of total numbers of employees of Pelindo III of each educational background in 2012 are 2,120 persons and total numbers of employees in 2011 are 2,014 persons. There was an increase of total numbers of employees for 5% or 106 persons. Data 2011 and 2012 showed that total numbers of employees with Undergraduate degree are more dominant compared with other educational background.

Increase of total numbers of employees is also happened in the level of Diploma and Graduate degree. However, total numbers of employees with Undergraduate degree in 2012 has increased quite significantly, i.e. 9.89% or 89 employees compared with 2011. Increased total further more numbers of employees is for Diploma degree 25.22% or 86 employees.

43Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Peningkatan jumlah pegawai dengan latar pendidikan Sarjana (S-1) maupun Sarjana Muda / Diploma (D-3) disebabkan karena pada tahun 2012 Pelindo III melakukan rekrutmen pegawai organik berjumlah 237 pegawai yang mayoritas memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S-1) maupun Sarjana Muda / Diploma (D-3).

Pelatihan Pegawai yang telah dilakukan

NOjUDUL PELATIHAN | Training Title

REALISASI TAHUN 2011 | Realisation 2011 REALISASI TAHUN 2012 | Realisation 2012

iN-HouSE TRAiNiNG

1 Terminal Operator Angkatan IVTerminal Operator batch IV

Pelatihan Customer Relationship Officer (CRO)Customer Relationship Officer (CRO)

2 Bahasa Inggris : Business CommunicationEnglish Course on Business Communication

Training “Incerasing Customer Satisfaction”Training on “Increasing the Customers’ Satisfaction”

3 Workshop Managerial Competency Enhancement Angkatan IV & VWorkshop on Managerial Competency Enhancement Batch IV & V

Pelatihan 3S (Senyum, Sapa, Salam)Training 3S (Senyum, Sapa, Salam/Smile, Say Hello, Greetings)

4 Managerial Development Program (MDP) Tingkat Utama, Madya, MudaManagerial Development Program (MDP) Tingkat Utama, Madya, Muda

Pelatihan Coaching, Mentoring dan CounselingCoaching, Mentoring and Counseling

5 Sarasehan PUM | Workshop on PUM Workshop Analisa JabatanWorkshop on Grade Analysis

EX-HouSE TRAiNiNG

1 International Port Seminar (Unesco – IHE Delft University – NetherlandsInternational Port Seminar (Unesco – IHE Delft University – the Netherlands

Seminar on Port Management for Developing Countries (Zhejiang – China)Seminar on Port Management for Developing Countries (Zhejiang – China)

2 Seminar On Nautical Accessability and Maritime Traffic ManagementSeminar o Nautical Accessibility and Maritime Traffic Management

Dry Bulk Terminal Conference (Singapore)Dry Bulk Terminal Conference (Singapore)

3 Port Management and Operation Course Singapore Cooperation Program Training Center BelgiumPort Management and Operations Course Singapore Cooperation Program Training Center Belgium

Workshop PFSO ISPS CodeWorkshop on PFSO ISPS Code

4 Conference on Public Private Partnership In Road and Transport Infrastructure (New Delhi – India)Conference on Public Private Partnership In Road and Transport Infrastructure (New Delhi – India)

Training Tenaga Pemeliharaan RTG dan OperatorTraining for RTG Operator and Maintenance Personnel

5 On Port Management for Asian and European CountriesTraining on Port Management for Asian and European Countries

Basic Forwarding CourseBasic Forwarding Course

6 Diklat ISPS Code – Port FacilityTraining on ISPS Code – Port Facility

Pelatihan IMDG CodeIMDG Code

Training for employees undertaken

Increased of total numbers of employees with Undergraduate degree is caused by the recruitment of 237 organic employees witmajoring Undergraduate and Diploma Degree.

44 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

NOjUDUL PELATIHAN | Training Title

REALISASI TAHUN 2011 | Realisation 2011 REALISASI TAHUN 2012 | Realisation 2012

7 Diklat Training on Port Business and ManagementTraining on Port Business and Management

Pelatihan Marine SurveyorTraining on Marine Surveyor

8 Diklat Radio Elektronika dan Operator RadioTraining on Radio Electronical and Operator

Workshop International CruiseWorkshop on International Cruise

9 Workshop Implementasi IMDG CodeWorkshop on Implementation of IMDG Code

Pelatihan Pembentukan Pribadi Profesional Demi Tercapainya Pelayanan PrimaTraining of Professional Personal Development to achieve the Excellent Service

10 Pelatihan Modern Port Management (MPM)Training on Modern Port Management (MPM)

Pelatihan Software PLAXIS dan SAPTraining on PLAXIS and SAP Software

11 Workshop Distinct Job ProfileWorkshop on Distinctive Job Profile

Diklat Dasar-Dasar AuditAwareness Training on Audit

12 Pelatihan Sistem Penggajian Berbasis KinerjaTraining on Performance-based Payroll System

Workshop Survey Kepuasan Pegawai dan SDMWorkshop on Employee’s Satisfaction and Human Resources Survey

13 Diklat dan Ujian Nasional Pengadaan Barang dan JasaTraining on National Examination of Procurement of Good and Service

Diklat Human Resources Management Program (HRMP)Training on Human Resources Management Program (HRMP)

14 Pelatihan KehumasanTraining of Public Relations

Pelatihan PBJ “Metode Penyusunan HPS/OE atas Barang / JasaTraining on “Arrangement Method of HPS/OE of Good/Service

15 Workshop Training Program Corporate LawWorkshop Training Program Corporate Law

Workshop “Menuju Perusahaan BUMN yang Clean dan Clear”Workshop on “Directing to Clean and Clear State Owned Enterprise”

16 Diklat Dasar-Dasar AuditAudit Awareness Training

Bimtek “Peningkatan Ketrampilan dan ProfesionalismeMC dan Public Speaking”Training on “Improving Skills and Professionalism for MC and Public Speaking”

17 Diklat Penyusunan AMDALTraining on AMDAL Preparation

Pelatihan Interpretasi Kriteria Kinerja Unggul dan Metode Merespon Kuesioner KPKUTraining of Criteria Interpretation of Excellent Performance and Questionaire Response Method (KPKU)

18 Diklat Dasar Manajemen K3 dan InternalTraining on Internal Audit and Occupational Safety a& Health Management

Pelatihan Profit Planning & Capital BudgetingTraining on Profit Planning & Capital Budgeting

SERTIFIKASI | Certifications

1 Diklat Sertifikasi Calon Analis Angkatan 1Training and Certification of Analyst Bacth 1

Diklat Sertifikasi Supervisor (Angkatan 2,3,4)Diklat Sertifikasi Supervisor (Angkatan 2,3,4)

2 Diklat Sertifikast Calon Supervisor Angkatan 1Training and Certification of Supervisor Batch 1

Pelatihan Bintek Sertifikasi K3 Operator Mesin Diesel (Genset)Pelatihan Bintek Sertifikasi K3 Operator Mesin Diesel (Genset)

3 Pelatihan dan Sertifikasi K3 UmumTraining and Certification of Occupational Safety & Health Officer

Diklat dan Sertifikasi Calon Ahli K3 UmumTraining and Certification of Occupational Safety & Health Officer

4 Diklat dan Sertifikasi SDM KepelabuhananTraining and Certification Port Human Resources

Certified HRM

5 Workshop Cerfitied Talent ManagementWorkshop on Certified Talent Management

Training CHCM (Certified Human Capital Management)

S2 LUAR NEGERI | Graduate outside the Country

M.Sc. In Transport and Maritime Management – ITMMA BelgiaM.Sc. In Transport and Maritime Management – ITMMA Belgium

M.Sc. In Water Science and Engineering – Unesco IHE Delft BelandaM.Sc. In Water Science and Engineering – Unesco IHE Delft, the Netherlands

(Sumber : Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit)(Source : Audited Management Report 2012)

45Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tabel data pada halaman sebelumnya, menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dari jenis Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang diselenggarakan oleh Pelindo III dari tahun 2011 hingga tahun 2012. Namun, sebagai Terminal Operator, Pelindo III tetap lebih fokus pada peningkatan kinerja dan produktivitas SDM yang berada di bagian operasional sehingga di tahun 2011 lebih didominasi pelatihan-pelatihan/workshop/seminar di bidang operasional, baik di dalam maupun luar negeri selain pelatihan-pelatihan di bidang non operasional yang juga terus dikembangkan, seperti SDM, Keuangan, dan sebagainya.

Seperti halnya tahun 2011, di tahun 2012 Pelindo III masih tetap fokus pada perannya sebagai pelaku penyedia jasa kepelabuhanan yang tidak hanya mampu menunjukkan produktivitas yang optimal, namun juga mampu memberikan pelayanan yang prima (excellent service) kepada pengguna jasa sehingga terdapat beberapa diklat (in-house maupun ex-house) yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam melayani pengguna jasa, seperti: pelatihan 3S (Senyum, Salam, Sapa), pelatihan increasing customer satisfaction, pelatihan Customer Relationship Officer (CRO), dan sebagainya.

Program lain yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi (knowledge & skill) pegawai selain pendidikan dan pelatihan adalah Program S2 Luar Negeri yang kali pertama dilakukan Pelindo III di tahun 2012 yang telah mengirimkan pegawai-pegawai potensial sebanyak 10 orang untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana (S-2) bidang kepelabuhanan di luar negeri, seperti ITMMA-Belgium, dan sebagainya.

Pelatihan karyawan yang diselenggarakan oleh Pelindo III dalam setiap tahunnya hampir merata diikuti oleh pegawai. Hal tersebut dapat terlihat dari data sebagai berikut :

Table in the previous page describes there is no significant difference on Education and Training conducted by Pelindo III from 2011 to 2012. However, as a Terminal Operator, Pelindo III keeps focusing on the performance development and human resources productivity in operational division so that in 2011 is more dominated by training/workshop/seminar in operational fields, whether inside or outside the country. Meanwhile, other non-operational training are also developed, like Human Resources, Finance, and etcetera.

In 2012 Pelindo III still focuses on the role of port services provider which not only shows the maximum productivity, but also capable to provide excellent services to the customers, and therefore, there are several training whether in-house or out-house conducted to improve the employees capability in serving the customers, such as training of 3S (Senyum, Salam, Sapa/Smile, Say Hello, Greetings), training on Increasing Customers’ Satisfaction, training on Customer Relationshio Officer (CRO) and etcetera.

Other program is conducted to improve the employees knowledge and skills apart from the education and training is Graduate degree programs abroad which has been firstly conducted by Pelindo III in 2012 by sending 10 persons of potential employees to be participated in the Graduate Degree majoring ports,such as ITMMA-Belgium, et cetera.

Employee training organized by Pelindo III in each year almost uniformly followed by employees. It can be seen from the following data:

No Tahun Year

jumlah PelatihanTotal Training

jumlah PegawaiTotal Employee %

1 2 3 4 5 = 3/4

1 2011 1,812 2,426 75%

2 2012 1,950 3,479 56%

46 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Above table describes that the expenses realisation in 2012 increased for 6.74% or Rp. 1,503,977,000.00 compared with previous year. Increasing expenses is caused by increasing need of knowledge and skills improvement from year to year. to improve the employees knowledge and skills reached through via the Education and Training Program.

The competency improvement for the employees with specific operational purposes is needed, as they are not only expected to be able to operate the heavy equipment, but also to improve the knowledge and productivity, on how to perform optimal in order to contribute on incerase competitivenss or company excellence. Futhermore, increased expense in Planning Human Resources Development Sub-Division in 2012 is caused by the Graduate degree program, where the company have sent 10 (ten) employees to the universities abroad.

The Graduates are expected to have ports knowledge and able to improve competitiveness of Pelindo III in the future.

Biaya yang telah dikeluarkan

(*) Dalam ribuan

NO URAIAN | Description REALISASI TAHUN 2011Realisation 2011

REALISASI TAHUN 2012Realisation 2012

− Beban Pendidikan dan dan Pengembangan SDMTraining and Human Resources Development

20.820.140 22.324.117

jUMLAH | Total 20.820.140 22.324.117

(Sumber : Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit) (Source : Audited Management Report 2012)

Tabel data di atas menjelaskan bahwa jumlah realisasi biaya tahun 2012 meningkat sebesar 6,74% atau sebesar Rp. 1.503.977.000,- dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan realisasi biaya ini disebabkan karena adanya kebutuhan peningkatan kompetensi (knowledge & skill) pegawai yang dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi (knowledge & skill) pegawai yaitu melalui Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Peningkatan kebutuhan kompetensi pegawai sesuai dengan bidangnya masing-masing, sangat diperlukan khususnya bagi pegawai yang berada di bagian Operasional dimana mereka tidak hanya dituntut untuk memiliki skill (keahlian) dalam mengoperasikan alat berat saja melainkan dituntut untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge) agar mampu menunjukkan produktivitas yang optimal sehingga dapat berdampak pada peningkatan daya saing atau keunggulan perusahaan. Selain itu, peningkatan beban biaya pada Subdit Perencanaan dan Pengembangan SDM pada tahun 2012 disebabkan karena Pelindo III memiliki program S2 Luar Negeri dan telah mengirimkan 10 (sepuluh) orang pegawainya ke berbagai Universitas di Luar Negeri.

Para lulusan S2 Luar Negeri ini diharapkan mampu memiliki pengetahuan khususnya di bidang kepelabuhanan sehingga mampu meningkatkan daya saing Pelindo III di masa mendatang.

Expenses

(*) in thousands

47Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

Pemegang Saham | Shareholder- Pelindo III 50,5%- Kopelindo III 0,50%- P&O Dover. Ltd. 49%

Bidang usaha

• Penyediaan dan pelaksanaan pengusahaan jasa pelayanan operasi kapal, operasi lapangan dan operasi gudang serta penyediaan dan pengusahaan jasa tambat, dermaga, penumpukan petikemas dan air bagi kapal-kapal petikemas yang bertambat di Terminal Petikemas.

• Perencanaan dan pengembangan, pelaksanaan pengelolaan, pengusahaan dan pemasaran usaha jasa baru, rupa-rupa usaha (penyewaan gudang, pas dan parkir) serta usaha jasa-jasa lainnya yang berkaitan dengan terminal petikemas.

• Pelaksanaan penyediaan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan bongkar muat petikemas.

• Perencanaan dan pengelolaan keuangan logistik untuk terminal petikemas

• Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kegiatan terminal petikemas

Busines line :

• Provision and implementation of ship service, yard service, warehouse service, and provision of be thing service, wharf service, container stacking service, water supply service for container ships berthed at the Container Terminal.

• Planning, developing, and operating, managing, marketing of new business lines, (warehouse, entrance pass, parking) and others related with container terminal business.

• Provison, Operational and facility and equipment facilty of container handling service.

• Planning and managing the logistic finance for container terminal.

• Conducting education and training relating to the container handling service.

• Education and training related to activities of container terminals.

Pengurus | ManagementnagementKomisaris Utama | President Commissioner : Djarwo SurjantoAnggota Komisaris | Commissioners : Silvester Budi Agung Eko Harijadi Budijanto Kun Wah Wong (Peter Wong) Kenneth LawDirektur Utama | President Director : Mohammad ZainiWakil Direktur Utama | Vice President Director : Sanjay MehtaDirektur Operasional | Operation Director : Sujeet SinghDirektur Keuangan | Finance Director : Nur SyamsiahDirektur Teknik | Engineering Director : Achmad Baroto

Alamat | AddressJl. Tanjung Mutiara 1 Surabaya 60177 Jawa Timur – IndonesiaPhone : +62 31 3283265 – 70Fax. : +62 31 3291628Web : www.tps.co.id

ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN PATUNGANSubsidiaries and Joint Venture

48 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PT RUMAH SAKIT PRIMASATYA HUSADA CITRA (PT RS PHC)

Pemegang Saham | ShareholdersPelindo III 95,7%,Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia III 4,3%.

Bidang Usaha• Pelayanan Kesehatan• Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan• Pelayanan Jasa Konsultan Manajemen

Kesehatan• Pelayanan Rawat Jalan dengan 20 Klinik• Spesialis • Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam• Pelayanan Kamar Operasi 24 Jam dengan 4

Kamar Operasi• Pelayanan Rawat Inap dengan 198 Tempat

Tidur• Pelayanan Radiologi• Pelayanan Laboratorium• Pelayanan Farmasi• Pelayanan Konsultasi Gizi

Fasilitas Pelayanan• CT – Scan Multi Slice• Radiologi dengan Computed Radiography• ESWL (Pemecah Batu Ginjal)• Polisomnography (Deteksi henti napas waktu

tidur karena ngorok)• Phaecoemulsification (Teknologi operasi mata

dengan perlukaan minimal)• Endoscopy• Haemodialisis (Cuci Darah)

Pengurus | ManagementKomisaris Utama | President Commissioner : Wahyu SuparyonoAnggota Komisaris | Commissioners : Suprasetyoko Hengki jajang HerasmanaDirektur Utama | President Director : Nunung NugrohoDirektur Administrasi & Keuangan : Hargo WahyuonoFinance & Administration DirectorDirektur Pelayanan Medik | Medical Service Director : Agus AkhmadiDirektur Penunjang Pelayanan Medik : Pudji DjanuartonoMedical Supporting Service Director

Alamat | AddressJL. Prapat Kurung Selatan No 1 Tanjung Perak - SurabayaPhone : ( 031 ) 3294801-3Fax : ( 031 ) 3294804IGD 24 Jam : ( 031 ) 3294118Email : [email protected] : http://www.rsphc.co.id

Business line §Medical Service§Education and Training on Medics§Medical Management Consulting Service

§Out-patient service with 20 specialist clinics§Specialists §24 hour Emergency Service§24 hour Operating Theaters (4 units)

§Hospitalization service with 198 bedrooms

§Radiology Service§Laboratory Service§Pharmacy Service§Nutrition Consulting Service

Facilities§CT – Multi Slice Scanning§Computerized Radiography§ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

§PSG (Polisomnography)§Phaecoemulsification

§Endoscopy§Haemodialysis

49Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PT BERLIAN jASA TERMINAL INDONESIA (PT BjTI)

Pemegang Saham | Shareholder• Pelindo III 95%,• Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia III 5%.

Bidang Usaha

• Jasa terminal bongkar muat barang (curah cair, curah kering dan general cargo) dan petikemas.

• Jasa penumpukan barang dan petikemas serta depo petikemas

• Konsolidasi, distribusi dan pengangkutan barang (trucking), serta multi moda transport

• Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) atau Freight forwarding

• Jasa terminal kapal “roll on-roll off”

• Jasa terminal bahan bakar minyak kapal dan supplai bahan bakar kapal

• Usaha penunjang lainnya

Business line :

§Providing bulk cargo handling service (liquid, dry, and general cargo) and containers.

§Container and goods stacking service and container depot.

§Consolidation, distribution and good transportation (trucking) service and multi mode transport

§Expedition Cargo Ship (EMKL) or Freight forwarding

§“RO/RO” (roll on/roll off) service

§Fuel service and supply for ship

§Other supporting businesses

Pengurus | ManagementKomisaris Utama | President Commissioner : Husein LatiefAnggota Komisaris | Commissioners : Suryawan F.A Putut Sri Mulyanto

Direktur Utama | President Director : Rahmat SatriaDirektur Operasi & Teknik : I Putu Ariawan Operations & Engineering DirectorDirektur Keuangan, SDM & Umum : Edhie Riyanto Finance, HRD & General Affairs Director

Alamat | AddressJL. Perak Barat No.379 SurabayaTelp.(031) 3291596 – 97 Fax. 3291598E-Mail : [email protected] : http://tpk.bjti.co.id/

50 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PT PORTEK INDONESIA

Pemegang Saham | Shareholder• Pelindo III 49% • Portek System 51%.

Bidang Usaha

• Penerapan manajemen bisnis dalam hal pemeliharaan dan penyewaan alat-alat bongkar muat dan alat fasilitas pelabuhan lainnya

• Penyediaan, pemasangan dan pengoperasian alat Bongkar Muat batubara dan alat B/M barang curah lainnya

• Menyediakan, menyewakan dan mengoperasikan kapal tunda dan kapal lainnya

• Menyediakan informasi teknologi untuk pelayanan terminal

• Pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan kapal serta penyediaan alat apung

• Pengoperasian terminal serbaguna

Business line

§Business management in container handling equipment maintenance and rental and other port facilities

§Providing, installing and operating charcoal handling equipment and other handling equipment for bulk cargo

§Providing, renting, and operating tug boats and other type of ships

§Providing information and technology for terminal services

§Building, repairing, and maintaining ships and providing floating devices

§Operating multi purposes terminal

Pengurus | ManagementKomisaris Utama | President Commissioner : Prasetyadi Anggota Komisaris | Commissioner : Tok Soon ChongDirektur Utama | President Director : Koo Tiam HockWakil Direktur Utama | Vice President Director : Hendri Handoko

Alamat | AddressJakarta (Main Office)JI. Griya Utama, Sunter Agung Puri Mutiara Blok N117Jakarta Utara 14350, IndonesiaTel: (62-21) - 6531 0681Fax: (62-21) - 6531 0683E-mail: [email protected]

51Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PT AMBANG BARITO NUSAPERSADA

Pemegang Saham | Shareholder• Pelindo III 40%• PD Bangun Banua 60%.

Bidang Usaha• Pengerukan alur sungai, muara sungai dan

muara laut• Pembuatan bendungan berikut

pemeliharaan dan perawatannya• Pengelolaan alur pelayaran

Business line§Dredging rivers and seas

§Building and providing maintenance service

for dams§Managing shipping channel

Pengurus | ManagementKomisaris Utama | President Commissioner : Sufrisman DjaffarAnggota Komisaris | Commissioner : H.A. Zacky HafizieDirektur Utama | President Director : IrhamsyahDirektur | Director : Gatot Suprijono

Alamat | AddressJl. Barito Hilir No 6 Pelabuhan Trisakti BanjarmasinPhone. 0511-4423345, Fax. [email protected]

PT. AMBANG BARITO NUSA PERSADA(PT. AMBAPERS)

52 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PT jASAMARGA BALI TOL

Pemegang Saham | Shareholder• Pelindo III 20%, • PT Jasa Marga 60%, PT Angkasa Pura I 10%, • PT Wijaya Karya 5%, PT Adhi Karya 2%, PT Hutama Karya 2%, • PT Pengembangan Pariwisata Bali 1%.

Bidang Usaha• Membangun dan menyediakan jasa

pelayanan jalan tol.

Business line:§Building and providing tollway service

Pengurus | ManagementKomisaris Utama | President Commissione : Abdul HadiAnggota Komisaris | Commissioner : A. Edy Hidayat N. Robert D. Waloni Wayan B. SuarjayaDirektur Utama | President Director : Akhmad Tito KarimDirektur Keuangan | Finance Director : Ronny HaryantoDirektur Teknik & Operasional : Wiwin KwintandiEngineering & Operations Director

Alamat | AddressKawasan Ikat Plaza, Jl By Pass Ngurah Rai No. 505 Pemogan 80221, Denpasar - Bali Phone: (0361) 725326, Fax : (0361) 725327

53Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PT PELINDO MARINE SERVICE

Pemegang Saham | Shareholder• Pelindo III 95%,• Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia III 5%.

Pengurus | ManagementKomisaris Utama | President Commissioner : Faris AssagafAnggota Komisaris | Commissioner : BasoriDirektur Utama | President Director : Moch. Chairoel AnwarDirektur | Director : Moch. Masduki

Alamat | AddressJalan Prapat Kurung Utara No. 58 Surabaya 60165Phone : (031) 3282321, 3282278 Fax : (031) 3282309Email : [email protected]://pelindomarine.com

Bidang Usaha:• Penyediaan jasa angkutan di perairan• Penyediaan fasilitas dan/atau pemanduan

dan/atau jasa penundaan kapal• Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan

jasa mendorong dan/atau menarik kapal• Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan

jasa berbagai jenis kapal dan tongkang untuk kegiatan spesifik

• Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan jasa galangan untuk pemeliharaan dan/atau perbaikan kapal

• Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan pelayanan pemenuhan kebutuhan logistic kapal dan/atau kru kapal

• Penyediaan kru kapal• Penyediaan fasilitas dan/atau pelayanan

lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengoperasian kapal

Usaha lainnya• Penyediaan dan pengelolaan jasa

konsultasi, surveyor, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan manajemen operasi perkapalan;

• Penyediaan peralatan dan/atau perawatan peralatan dibidang perkapalan;

• Jasa penyelamatan dan penyelaman (salvage).

Business line §Providing water transportation§Providing facilities and/or pilotage service and/or

fowage boats§Providing facilities and/or pushing and/or

pulling ships§Providing facilities and/or service to push and /

or pull the ship

§Providing facilities and/or services of ship docks for maintenance and/or repairs.

§Providing facilities and/or services for ship logistics and/or ship crews

§Providing ship crews§Providing facilities and/or other services

relating to ship management and operational

other businesses §Providing and managing consulting service,

surveyor and education & training relating to ship operational management

§Providing equipment and/or maintenance of equipment for ships

§Providing rescue and diving service (salvage)

54 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

55Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIReward and Certification

PWI jATIm AWARD 2012Jombang, 16 Maret 2012Lembaga / Korporasi Jawa Timur dengan Kinerja Baik

ANUGERAH K3 2012 olEH KEmENAKERTRANS RIJakarta, 26 April 2012Penghargaan Bendera Emas SMK3 bagi Tujuh Cabang Pelabuhan di Lingkungan Pelindo III

INDoNESIA ENTERPRISE RISK mANAGEmENT AWARD 2012Jakarta, 26 April 2012Inisiatif Pengenalan Budaya Manajemen Risiko (Bidang Terminal Operator Pelabuhan)

SURABAyA ToURISm DESTINATIoN AWARD 2012Surabaya, 22 Mei 2012Kapal Wisata Artama III Sebagai Juara Pertama Objek Wisata Terbaik tahun 2012 untuk kategori Informasi Komunikatif

CERTIfICATE of CommENDATIoNJakarta, 30 Mei 2012For Outstanding Dedication & Support to the US Embassy Jakarta Force Protection Detachment

BUmN mARKETING AWARD 2012Jakarta, 20 Juni 2012BRONZE WINNERKategori Tactical Marketing, Strategic Marketing, Special Award

PWI JATIM AWARD 2012Jombang, 16 March 2012Institutions / Corporations in East Java with Good Performance

GIFT FROM GOD OF K3 2012 BY KEMENAKERTRANS RIJakarta, 26 April 2012Golden Flag Award for Seven SMK3 at Port Branch Environmental in Pelindo III

INDONESIA ENTERPRISE RISK MANAGEMENT AWARD 2012Jakarta, 26 April 2012Introduction to Risk Management Culture initiative (Field Terminal Operator Port)

SuRABAYA TOuRISM DESTINATION AWARD 2012Surabaya, 22 May 2012Ship Tourism Artama III Attraction For First Place in 2012 for the category of Best Communicative Information

CERTIFICATE OF COMMENDATIONJakarta, 30 May 2012For Outstanding Dedication & Support to the US Embassy Jakarta Force Protection Detachment

BuMN MARKETING AWARD 2012Jakarta, 20 June 2012BRoNZE WiNNERCategories Tactical Marketing, Strategic Marketing, Special Award

56 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PENGHARGAAN KoPERASI BERPRESTASI TINGKAT PRoPINSI

jAWA TImUR 2012Jombang, 8 Juli 2012

Koperasi Berprestasi Kategori Jasa

PENGHARGAAN KoPERASI BERPRESTASI TINGKAT NASIoNAl

2012Palangkaraya, 12 Juli 2012

Koperasi Berprestasi Kategori Jasa

lEmBAGA mENEjEmEN INfAQ (lmI) AWARD 2012

Surabaya, 16 September 2012Patisipasi Aktif Dalam Program Kegiatan

LMI

INDoNESIA HUmAN CAPITAl STUDy 2012

Jakarta, 11 Oktober 2012The Best For CEO Commitment

PENGHARGAAN PElAyANAN PRImA KEmENTERIAN PERHUBUNGAN 2012

Jakarta, 16 Oktober 2012Penghargaan Prima Pratama, Prima Madya,

dan Prima Utama

ANUGERAH mEDIA HUmAS 2012Makassar, 5 November 2012

Peringkat III Kategori Laporan Kehumasan BUMN

GooD CoRPoRATE GoVERNANCE AWARD 2012

Jakarta, 19 Desember 2012Fair Trusted Company Based on Corporate

Governance Perseption Index (CGPI)

ACHIEVEMENT AWARD LEVEL COOPERATION EAST JAVA PROVINCE 2012 Jombang, 8 July 2012Cooperative Achievement Category Services

COOPERATIVE NATIONAL ACHIEVEMENT AWARDS 2012 Palangkaraya, 12 July 2012 Cooperative Achievement Category Services

INFAQ MANAGEMENT INSTITuTE (LMI) AWARD 2012 Surabaya, 16 September 2012 Active Participation In Program LMI

INDONESIA HuMAN CAPITAL STuDY 2012Jakarta, 11 October 2012The Best For CEO Commitment

EXCELLENT SERVICE MINISTRY OF TRANSPORTATION AWARDS 2012 Jakarta, 16 October 2012 Prima Pratama Award, Associate Prima and Prima Utama

GIFT FROM GOD OF MEDIA PuBLIC RELATIONS 2012 Makassar, 5 November 2012 Category III rankings Reports BUMN PR

GOOD CORPORATE GOVERNANCE AWARD 2012Jakarta, 19 December 2012Fair Trusted Company Based on Corporate Governance Perseption Index (CGPI)

57Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

ANAlISA DAN PEmBAHASAN mANAjAmENATAS KINERjA PERUSAHAANMANAGeMeNT ANALYSIS AND eXPLANATIoNoN CoMPANY PeRFoRMANCe

58 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

TRAFIK

ARUS KUNjUNGAN KAPAL

Realisasi kunjungan kapal pada Tahun 2012 sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini :

Berdasarkan jenis Pelayaran dan Distribusi

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 6

I. PELAYARAN DAN DISTRIBUSI VOYAGE AND DISTRIBUTION

1 Dermaga Umum | Public Wharf

a. Angk. Laut LN a. International Sea Transportation

Unit 3,638 3,310 3,617 91 92

GT 52,828,307 49,931,698 50,455,932 95 99

b. Angk. Laut DN b. Domestic Sea Transportation

Unit 46,079 41,090 43,608 89 94

GT 70,279,058 64,585,708 71,716,164 92 90

JUMLAH 1ToTAL 1

Unit 49,717 44,400 47,225 89 94

GT 123,107,365 114,517,406 122,172,096 93 94

2 DUKSDuKS

a. Angk. Laut LN a. International Sea Transportation

Unit 732 744 692 102 108

GT 19,855,169 17,177,610 19,493,918 87 88

b. Angk. Laut DN b. Domestic Sea Transportation

Unit 7,516 12,871 13,362 171 96

GT 26,732,939 33,519,169 35,873,885 125 93

JUMLAH 2Total 2

Unit 8,248 13,615 14,054 165 97

GT 46,588,108 50,696,779 55,367,803 109 92

3 Rede/Dolphin/L.Point/PinggiranRede/Dolphin/L.Point/Edge

a. Angk. Laut LN a. International Sea Transportation

Unit 1,734 1,560 1,422 90 110

GT 43,310,336 43,820,624 40,185,626 101 109

b. Angk. Laut DN b. Domestic Sea Transportation

Unit 11,897 15,340 11,711 129 131

GT 43,153,763 53,755,627 42,963,440 125 125

JUMLAH 3Total 3

Unit 13,631 16,900 13,133 124 129

GT 86,464,099 97,576,251 83,149,066 113 117

TOTAL TRAFIK (LN/DN)TOTAL TRAFFIC (INTERNATIONAL/DOMESTIC)

a. Angk. Laut LN a. International Sea Transportation

Unit 6,104 5,614 5,731 92 98

GT 115,993,812 110,929,932 110,135,476 96 101

b. Angk. Laut DN b. Domestic Sea Transportation

Unit 65,492 69,301 68,681 106 101

GT 140,165,760 151,860,504 150,553,489 108 101

TOTAL TRAFFIK PELAYARANTOTAL TRAFFIC OF VOYAGE

Unit 71,596 74,915 74,412 105 101

GT 256,159,572 262,790,436 260,688,965 103 101

Tabel 5 : Arus Kapal Berdasarkan Jenis Pelayaran dan DistribusiTable 5 : Ship Flow based on the Types of Voyage and Distribution

KEGIATAN OPERASIONALoperational Activity

TRAFFiC

SHiP CALL

Realisation of ship call in 2012 as stated in the Table below

Based on the Types of Voyage and Distribution

59Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Berdasarkan jenis Kapal

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASIRealisation

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 6

II JENIS KAPALTYPES OF SHIP

1. Kapal Petikemas1. Container Ship

Unit 7,726 7,409 7,067 96 105

GT 49,543,697 51,788,042 46,804,773 105 111

2. Kpl General Cargo2. General Cargo Ship

Unit 10,255 7,789 8,736 76 89

GT 19,236,717 18,016,015 14,880,132 94 121

3. Kapal Bag Cargo3. Bag Cargo Ship

Unit 2,085 2,028 2,628 97 77

GT 3,018,457 3,297,704 4,587,371 109 72

4. Kapal Tanker BBM4. Fuel Tank Ship

Unit 4,698 4,591 4,605 98 100

GT 35,449,142 32,727,441 36,208,963 92 90

5. Kapal C.Cair Non BBM5. Liquid Bulk Non Fuel Ship

Unit 1,304 1,624 1,332 125 122

GT 3,360,765 4,816,759 3,868,792 143 125

6. Kapal Curah Kering (Bulk)6. Dry Bulk Ship

Unit 2,605 2,238 2,873 86 78

GT 61,180,283 57,412,350 59,959,402 94 96

7. Kapal Tongkang7. Barge

Unit 17,826 21,459 21,862 120 98

GT 50,785,244 57,422,984 56,735,387 113 101

8. Kapal Penumpang8. Passenger Ship

Unit 6,032 6,860 5,635 114 122

GT 25,372,132 28,990,041 24,528,582 114 118

9. Perahu / PLM / Pelra / Kapal Perikanan9. Boat/PLM/Pelra/Fish Boat

Unit 11,763 10,199 11,145 87 92

GT 1,792,126 1,735,286 1,547,072 97 112

10. Lain-lain10. Others

Unit 7,302 10,718 8,529 147 126

GT 6,421,009 6,583,814 11,568,491 103 57

JUMLAH TRAFIK (JENIS KAPAL) :TOTAL TRAFFIC (TYPES OF SHIP)

Unit 71,596 74,915 74,412 105 101

GT 256,159,572 262,790,436 260,688,965 103 101

Tabel 6 : Arus Kapal Berdasar Jenis KapalTable 6 : Ship Traffic based on the Types of Ship

Secara umum realisasi arus kunjungan kapal berdasarkan jenis kapal untuk tahun 2012 mencapai 74.915 unit atau 105% dari anggaran sebesar 71.596 unit dan 262.790.436 GT atau 103% dari anggaran sebesar 256.159.572 GT.

Dalam Angkutan Laut Luar Negeri terealisasi 92% dalam satuan unit dan 96% dalam satuan GT dari anggaran dan Angkutan Laut Dalam Negeri terealisasi 106% dalam satuan unit dan 108% dalam satuan GT dari anggaran, penurunan dan kenaikan ini dikarenakan:

Based on Types

In general, Realisation of ship call flow based on the types of ship in 2012 reached 74,915 units or 105% from the budget of 71,596 units and 262,790,436 GT or 103% from the budget of 256,159,572 GT.

The international sea transportation reached 92% in unit and 96% in GT from the budget. The domestic sea transportation reached 106% in unit and 108% in GT from the budget. This decrease and increase were caused by :

60 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

1. Penurunan kunjungan kapal angkutan laut luar negeri dalam satuan Unit dan GT terjadi di beberapa cabang seperti Tanjung Perak, Gresik, Banjarmasin, Kotabaru, Sampit, Kumai, Tanjung Emas, Tanjung Intan dan Maumere, penurunan yang cukup signifikan terjadi di beberapa cabang:

a) Cabang Gresik, arus kunjungan kapal di Dermaga Umum dan DUKS dalam satuan unit terealisasi sebesar 47% dari anggarannya dan dalam satuan GT terealisasi sebesar 69% dari anggaran;

b) Cabang Kumai, arus kunjungan kapal terealisasi sebesar 51% dari anggaran dalam satuan unit dan 82% dari anggaran dalam satuan GT;

c) Cabang Tanjung Intan, arus kunjungan kapal terealisasi sebesar 89% darianggaran dalam satuan unit dan 80% dari anggaran dalam satuan GT;

d) Cabang Maumere, arus kunjungan kapal terealisasi sebesar 80% dari anggaran dalam satuan unit dan 91% dari anggaran dalam satuan GT;

e) Cabang Banjarmasin, arus kunjungan kapal terealisasi sebesar 83% dari dalam anggaran satuan unit dan 98% dari anggaran dalam satuan GT.

2. Peningkatan kunjungan kapal angkutan laut dalam negeri dalam satuan Unit dan GT terjadi di beberapa cabang seperti Tanjung Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin, Sampit, Kumai, Kotabaru, Maumere, Celukan Bawang, kenaikan yang cukup signifikan terjadi di beberapa cabang:

a) Cabang Kotabaru, arus kunjungan kapal dalam negeri terealisasi sebesar 189% dari anggaran dalam satuan unit dan 216% dari anggaran dalam satuan GT dikarenakan adanya kapal yang melakukan kegiatan B/M CPO di Pelabuhan Stagen dan TUKS PT Smart Tarjun, peningkatan kunjungan kapal di Pelabuhan Batulicin khususnya untuk kegiatan kapal penumpang dan Ro-Ro milik PT Pelni dan PT Dharma Lautan serta meningkatnya aktivitas

1. The decrease of international sea transportation in unit and GT happened at several branches like Tanjung Perak, Gresik, Banjarmasin, Kotabaru, Sampit, Kumai, Tanjung Emas, Tanjung Intan and Maumere. Significant decreases happened at :

a) Gresik Branch, the ship call at Public Wharf and DUKS in unit is actualized for 47% from the budget and in GT is actualized for 69% from the budget;

b) Kumai Branch, the ship call is actualized for 51% from the budget in unit and for 82% from the budget in GT;

c) Tanjung Intan Branch, the ship call is actualized for 89% from the budget in unit and for 80% from the budget in GT;

d) Maumere Branch, the ship call is actualized for 80% from the budget in unit and 91% from the budget in GT;

e) Banjarmasin Branch, the ship call is actualized for 83% in unit and for 98% from the budget in GT.

2. The increase of domestis sea transportaion in unit and GT happened at several branches like Tanjung Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin, Sampit, Kumai, Kotabaru, Maumere, Celukan Bawang. Significant increases happened at :

a) Kotabaru Branch, the domestic ship call is actualized for 189% from the budget in unit and for 216% from the budget in GT due to the ships discharging/loading CPO at Stagen Port and TUKS PT. Smart Tarjun. The increase happened at Batulicin Port particularly for passenger ships and Ro-Ro owned by PT. Pelni and PT. Dharma Lautan, and also charchoal transportation at Satui Port and GC ship at TUKS owned by

61Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

pengapalan batubara di Pelabuhan Satui dan peningkatan kunjungan kapal jenis GC di TUKS PT Indocement Tunggal Prakarsa Tarjun;

b) Cabang Kumai, arus kunjungan kapal dalam negeri terealisasi sebesar 135% dari anggaran dalam satuan unit dan 138% dari anggaran dalam satuan GT disebabkan meningkatnya kunjungan kapal sebagai dampak dari perekonomian Kabupaten Kota Waringin Barat yang semakin meningkat;

c) Cabang Sampit, arus kunjungan kapal dalam negeri terealisasi sebesar 107% dari anggaran dalam satuan unit dan 121% dari anggaran dalam satuan GT dikarenakan meningkatnya kunjungan kapal dalam negeri untuk kegiatan bongkar muat barang;

d) Cabang Maumere, arus kunjungan kapal dalam negeri terealisasi sebesar 117% dari anggaran dalam satuan unit dan 111% dari anggaran dalam satuan GT dikarenakan bertambahnya kunjungan kapal wisata luar negeri dan cargo seperti semen dan beras serta mulai beroperasinya kapal milik PT Pelni dan kapal Ro-Ro milik PT Dharma Lautan Utama.

Sedangkan jika diklasifikasikan menurut jenis kapal, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kapal Petikemas terealisasi sebesar 96% dari anggaran dalam satuan unit dan terealisasi 105% dalam satuan GT, hal ini karena:

a) Terjadinya penurunan arus kapal petikemas dalam satuan unit di beberapa cabang pelabuhan seperti Tanjung Perak, Benoa, Banjarmasin, Kotabaru, Tanjung Emas, dan Lembar;

b) Terjadinya kenaikan arus kapal petikemas dalam satuan GT di beberapa cabang pelabuhan seperti Tanjung Perak, Banjarmasin, Sampit, Kumai, Kupang, Lembar, dan Maumere.

2. Kapal General Cargo terealisasi sebesar 76% dari anggaran dalam satuan unit dan 94% dalam satuan GT, hal ini dikarenakan menurunnya arus kapal general cargo di cabang pelabuhan

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tarjun;

b) Kumai Branch, domestic sea transportation is actualized for 135% from the budget in unit and 138% from the budget in GT due to the incrase of ship call as the result of increased economy at Kabupaten West Kota Waringin;

c) Sampit Branch, the domestic sea transportation is actualized for 107% from the budget in unit and 121% from the budget in GT due to the increase of ship call for cargo handling service (discharging/loading);

d) Maumere Branch, the domestic sea transportation is actualized for 117% from the budget in unit and 111% from the budget in GT due to the increase of international tourims ship call and cargo like cement and rice as well as the starting operations of ship owned by PT. Pelni and Ro-Ro owned by PT. Dharma Lautan Utama.

The classification based on the types of ship, Realisations are the following :

1. Container ship is actualized for 96% from the budget in unit and for 105% in GT, due to:

a) Decrease of container ship call in unit at several branches like Tanjung Perak, Benoa, Banjarmasin, Kotabaru, Tanjung Emas, and Lembar;

b) Increase of container ship call in GT at several branches like Tanjung Perak, Banjarmasin, Sampit, Kumai, Kupang, Lembar, and Maumere.

2. General Cargo Ship is actualized for 76% from the budget in unit and for 94% in GT. This is due to the decrease of general cargo ship at several branches like Gresik, Tanjung Tembaga, Tanjung

62 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Gresik, Tanjung Tembaga, Tanjung Wangi, Kupang dan Maumere;

3. Kapal Bag Cargo terealisasi sebesar 2.028 Unit atau 97% dari anggaran, hal ini disebabkan tidak tercapainya arus kapal bag cargo dalam satuan unit di cabang pelabuhan Kotabaru, Kumai dan Lembar;

4. Kapal Tanker BBM dalam satuan unit terealisasi sebanyak 4.591 Unit atau terealisasi sebesar 98% dari anggaran sebesar 4.698 Unit dan dalam satuan GT terealisasi sebanyak 32.727.441 GT atau terealisasi 92% dari anggaran sebesar 35.449.142 GT, hal ini di sebabkan karena tidak tercapainya arus kapal Tanker BBM di beberapa cabang pelabuhan antara lain Tanjung Perak, Gresik, Banjarmasin dan Kotabaru;

5. Kapal Curah Cair Non BBM dalam satuan unit terealisasi sebesar 1.624 Unit atau 125% dari anggaran sebesar 1.304 Unit dan dalam satuan GT terealisasi sebesar 4.816.759 GT atau 143% dari anggaran sebesar 3.360.765 GT, kenaikan ini dikarenakan meningkatnya kegiatan B/M curah cair Non BBM di beberapa cabang pelabuhan antara lain Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Banjarmasin, Tanjung Emas, Kotabaru, Kupang dan Bima;

6. Kapal Curah Kering dalam satuan unit terealisasi sebesar 2.238 Unit atau 86% dari anggaran sebesar 2.605 Unit dan dalam satuan GT terealisasi sebesar 57.412.350 GT atau 94% dari anggaran sebesar 61.180.283 GT, tidak tercapainya trafik kapal curah kering dikarenakan menurunnya kegiatan B/M curah kering di beberapa cabang pelabuhan antara lain Tanjung Perak, Gresik dan Kotabaru;

7. Kunjungan kapal tongkang secara keseluruhan dalam satuan unit terealisasi sebesar 21.459 unit atau 120 % dari anggaran sebesar 17.826 unit dan dalam satuan GT terealisasi sebesar 57.422.984 GT atau 113% dari anggaran sebesar 50.785.244 GT, kenaikan tersebut terjadi di beberapa cabang pelabuhan seperti Tanjung Perak, Gresik, Kotabaru, Kumai dan Tanjung Emas;

Wangi, Kupang and Maumere;

3. Bag Cargo Ship is actualized for 2,028 unit or 97% from the budget. This is due to the unachievable bag cargo ship call unit at several branches likeKotabaru, Kumai and Lembar;

4. Fuel Tank Ship in unit is actualized for 4,591 units or for 98% from the budget for 4,698 units, and in GT it is actualized for 32,727,441 GT or for 92% from the budget for 35,449,142 GT. This is due to unachievable fuel tank ship at several branches like Tanjung Perak, Gresik, Banjarmasin and Kotabaru;

5. Non-fuel liquid bulk ship in unit is actualized for 1,624 units or 125% from the budget for 1,304 units and in GT is actualized for 4,816,759 GT or 143% from the budget for 3,360,765 GT. This is due the increase of fuel liquid bulk activity (discharging/loading) at several branches like Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Banjarmasin, Tanjung Emas, Kotabaru, Kupang and Bima;

6. Dry Bulk Ship in unit is actualized for 2,238 units or 86% from the budget for 2,605 units and in GT is actualized for 57,412,350 GT or for 94% from the budget for 61,180,283 GT. This is due to the unachievable dry bulk ship activity (discharging/loading) at several branches like Tanjung Perak, Gresik and Kotabaru;

7. Barge flow in general in unit is actualized for 21,459 units or 120 % from the budget for 17,826 units and in GT is actualized for 57,422,984 GT or for 113% from the budget for 50,785,244 GT. This increase happened at several branches like Tanjung Perak, Gresik, Kotabaru, Kumai and Tanjung Emas;

63Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

8. Kunjungan kapal Penumpang secara keseluruhan dalam satuan unit terealisasi sebesar 6.860 unit atau 114 % dari anggaran sebesar 6.032 unit dan dalam satuan GT terealisasi sebesar 28.990.041 GT atau 114% dari anggaran sebesar 25.372.132 GT, kenaikan tersebut terjadi karena di beberapa Cabang Pelabuhan seperti Tanjung Perak, Banjarmasin, Kotabaru, Sampit, Kumai, Tanjung Emas, Lembar, Bima dan Maumere terjadi peningkatan kedatangan arus kunjungan kapal penumpang.

8. Passenger ship call in general in unit is actualized for 6,860 units or for 114 % from the budget for 6,032 units and in GT is actualized for 28,990,041 GT or for 114% from the budget for 25,372,132 GT. This increase happened at several branches like Tanjung Perak, Banjarmasin, Kotabaru, Sampit, Kumai, Tanjung Emas, Lembar, Bima and Maumere.

64 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

ARUS BARANG

Realisasi arus barang pada Tahun 2012 digambarkan dalam tabel-tabel berikut :

Berdasarkan Perdagangan dan Distribusi

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5: 6

1. Perdagangan Luar NegeriForeign Trade

a. Impor | Import

Ton 8,561,811 11,723,263 10,056,838 137 117

M3 99,615 70,781 104,416 71 68

Ton/Ltr 13,671,495 9,801,458 11,784,932 72 83

b. Ekpor | Eksport

Ton 23,891,933 26,362,592 32,223,790 110 82

M3 762,814 331,223 355,186 43 93

Ton/Ltr 1,073,135 1,212,300 1,049,297 113 116

Jumlah 1 | Total 1

Ton 32,453,744 38,085,855 42,280,628 117 90

M3 862,429 402,004 459,602 47 87

Ton/Ltr 14,744,630 11,013,758 12,834,229 75 86

2. Perdagangan Dalam NegeriDomestic Trade

a. Bongkar | Bolt

Ton 24,061,254 25,720,363 26,440,281 107 97

M3 3,943,634 3,231,586 3,726,332 82 87

Ton/Ltr 12,261,074 10,561,835 12,274,726 86 86

b. Muat | Loading

Ton 9,492,457 21,905,846 25,970,798 231 84

M3 1,579,022 2,746,546 1,651,272 174 166

Ton/Ltr 10,299,306 10,313,227 10,497,514 100 98

Jumlah 2 | Total 2

Ton 33,553,711 47,626,209 52,411,080 142 91

M3 5,522,656 5,978,132 5,377,604 108 111

Ton/Ltr 22,560,380 20,875,062 22,772,240 93 92

Jumlah 1 + 2Total 1 + 2

Ton 66,007,455 85,712,064 94,691,708 130 91

M3 6,385,085 6,380,136 5,837,206 100 109

Ton/Ltr 37,305,010 31,888,820 35,606,470 85 90

Tabel 7 : Arus Barang Berdasarkan Perdagangan dan DistribusiTable 7 : Cargo Flow based on Trade and Distribution

CARGo TRAFFiC

Realisation of cargo traffic in 2012 is stated in the table as the following :

Based on the Trade and Distribution

65Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Berdasarkan Kemasan dan Distribusi

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 6

A Dermaga UmumPublic Wharf

Ton 37,240,795 41,082,656 38,014,455 110 108

M3 4,052,579 3,222,398 3,925,326 80 82

Ton/Liter 3,039,186 2,572,851 2,812,988 85 91

Box 3,115,227 3,238,011 2,946,437 104 110

Teus 3,795,924 3,921,435 3,581,921 103 109

B DUKS DUKS

Ton 14,965,218 34,311,518 44,765,913 229 77

M3 440,047 225,214 350,624 51 64

Ton/Liter 32,123,024 28,074,679 30,670,162 87 92

Box 2,761 18,629 3,401 675 548

Teus 2,821 18,711 3,443 663 543

C Rede / Loading Point / DolphinRede / Loading Point / Dolphin

Ton 13,801,442 10,317,889 11,911,340 75 87

M3 1,892,459 2,932,524 1,561,256 155 188

Ton/Liter 2,142,800 1,241,290 2,123,320 58 58

Box 91 - 142 0 0

Teus 167 - 276 0 0

T O T A L

Ton 66,007,455 85,712,064 94,691,708 130 91

M3 6,385,085 6,380,136 5,837,206 100 109

Ton/Liter 37,305,010 31,888,820 35,606,470 85 90

Box 3,118,079 3,256,640 2,949,980 104 110

Teus 3,798,912 3,940,146 3,585,640 104 110

Tabel 8 : Arus Barang Berdasarkan Kemasan dan DistribusiTable 8 : Cargo flow based on the Packaging and Distribution

Secara umum realisasi arus barang dalam tahun 2012 masing-masing dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Dalam satuan Ton terealisir 85.712.064 Ton atau 130% dari anggaran sebesar 66.007.455 Ton, tercapainya arus barang dalam satuan Ton dikarenakan:

a) Kenaikan arus barang curah cair non BBM (CPO dan turunannya), pupuk domestik, semen, gandum, kedelai, dan stell product di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak;

Based on Packaging and Distribution

In general Realisation of cargo flow in 2012 are the following :

1. It is actualized for 85,712,064 tons or 130% from the budget for 66,007,455 tons due to :

a) Increase of non-fuel liquid bulk cargo (CPO and associates), domestic fertilizer, cement, wheat, soya beans, and stell products at Tanjung Perak Branch;

66 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

b) Meningkatnya B/M komoditi Curah kering seperti semen curah dan pupuk curah, bag cargo seperti semen, pupuk dan beras di Pelabuhan Cabang Tanjung Wangi;

c) Peningkatan kegiatan pembongkaran komoditi semen bag (semen tiga roda dan semen Holcim) di pelabuhan umum dan semen curah di TUKS PT Semen Tonasa di Pelabuhan Cabang Celukan Bawang karena adanya proyek perluasan bandara dan jalan tol;

d) Telah beroperasinya kegiatan B/M di TUKS Satui oleh PT BJTI dan peningkatan B/M di TUKS PT Borneo Indobara dan PT Berkat Borneo Coal di Pelabuhan Cabang Kotabaru;

e) Terealisasinya kegiatan impor besi konstruksi, ekspor bungkil, cangkang serta CPO di Pelabuhan Cabang Sampit;

f ) Meningkatnya pengiriman bijih besi dan barang material pabrik untuk pembangunan pabrik CPO di Pelabuhan Cabang Kumai;

g) Terdapat kunjungan kapal asing yang melakukan pembongkaran aspal dan batubara di Pelabuhan Cabang Bima Kawasan Badas;

h) Meningkatnya kegiatan B/M barang-barang proyek karena adanya proyek pembangunan jalan tol layang Benoa – Nusa Dua di Pelabuhan Cabang Benoa.

2. Dalam satuan M3 terealisasi 6.380.136 M3 atau relatif sama dengan anggaran sebesar 6.385.085 M3, hal ini disebabkan:

a) Kegiatan B/M plywood, barang-barang proyek (offshore), pertambangan dan listrik di Pelabuhan Cabang Banjarmasin;

b) Kegiatan B/M plywood, molding dan adanya perpindahan pola pengangkutan barang jenis cargo ke petikemas di Pelabuhan Cabang Tanjung Perak;

b) Increase of commodity of dry bulk cargo like bulk cement and bulk fertilizer, bag cargo like cement, fertilizer and rice at Tanjung Wangi Branch;

c) Increase of discharging of commodity of bag cement (Tiga Roda cement and Holcim cement) at Public Wharf and bulk cement at TUKS PT. Semen Tonasa at Celukan Bawang Branch due to the expansion project of airport and tollway;

d) The operational of discharging/loading activities at TUKS Satui by PT. BJTI and at TUKS PT. Borneo Indobara and PT. Berkat Borneo Coal at Kotabaru Branch;

e) Realisation of imported constructing iron exported bungkil (residue of copra after extracting oil), eggshells and CPO at Sampit Branch;

f) Increase of iron ore delivery and factory material for building the CPO factory at Kumai branch;

g) Foreign ship visit discharging asphalt and charchoal at Bima Kawasan Badas;

h) Increase of discharging/loading activities of projecting materials dot the building the tollway from Benoa to Nusa Dua at Benoa branch.

2. In M3 it is actualized for 6,380,136 M3 or relatively the same with the budget for 6,385,085 M3, this is due to :

a) Discharging/loading of plywood, offshore project material, mining and electrical material at Banjarmasin Branch;

b) Discharging/loading of plywood, molding and change of transportation pattern from cargo to container at Tanjung Perak branch;

67Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

c) Kegiatan B/M kapal jenis GC di Pelabuhan Stagen dan Pelabuhan Panjang Pelabuhan Cabang Kotabaru;

d) Kegiatan B/M kayu log dan kayu olahan di Cabang Pelabuhan Sampit;

3. Dalam satuan Ton/Liter terealisasi 31.888.820 Ton/liter atau sebesar 85% dari anggaran sebesar 37.305.010 Ton/liter hal ini disebabkan:

a) Banyak pola distribusi BBM PT Pertamina yang menggunakan jalur darat khususnya distribusi BBM di Pulau Jawa sehingga terjadi penurunan di Pelabuhan Cabang Tanjung Perak, Tanjung Emas dan Tanjung Intan;

b) PT Indonesia Power sejak bulan Desember 2011 tidak beroperasi secara penuh dan beralih sebagai pembangkit listrik cadangan yang menggunakan BBG, sehingga kebutuhan BBM menjadi berkurang di Cabang Pelabuhan Tanjung Emas;

c) Adanya perbaikan kilang milik PT Pertamina yang menyebabkan distribusi BBM khususnya di SBM berkurang di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan.

c) Discharging/loading of GC cargo ship at Stagen and Panjang Pelabuhan, Kotabaru branch;

d) Discharging/loading of logs and processed timber at Sampit branch;

3. In Ton/Liter it is actualized for 31,888,820 Ton/Liter or for 85% from the budget for 37,305,010 Ton/Liter, this is due to :

a) There are many distribution patter of fuel of PT. Pertamina using land transportation particularly fuel distribution at Java Island, and there is a decrease happening at Tanjung Perak, Tanjung Emas dan Tanjung Intan Branch;

b) PT. Indonesia Power since December 2011 is not totally operational and changed to become a spare power station using BBG, the need of fuel decreased at Tanjung Emas Branch;

c) There is a refinery repair owned by PT. Pertamina which caused the fuel distribution particularly SBM decreased Tanjung Intan Branch.

68 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

ARUS PETIKEMAS

Realisasi arus petikemas pada Tahun 2012 terbagi dalam terminal konvensional dan terminal petikemas, sebagaimana tabel dibawah ini :

CoNTAiNER TRAFFiC

Realisation of container traffic in 2012 divided in conventional terminal and container terminal as stated in the table below :

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5: 6

1 TERMINAL KONVENSIONAL CONVENTIONAL TERMINAL

a. Luar Negeria. International

Box 162,004 90,974 129,846 56 70

TEU’s 217,509 119,537 164,664 55 73

b. Dalam Negerib. Domestic

Box 1,404,283 1,510,760 1,287,879 108 117

TEU’s 1,487,128 1,601,731 1,365,564 108 117

Jumlah Terminal Konvensional : Total of Conventional Terminal

Box 1,566,287 1,601,734 1,417,725 102 113

TEU’s 1,704,637 1,721,268 1,530,228 101 112

2 TERMINAL PETIKEMASCONTAINER TERMINAL

a. Luar Negeria. International

Box 1,034,610 1,089,417 1,040,278 105 105

TEU’s 1,527,982 1,599,339 1,516,539 105 105

b. Dalam Negerib. Domestic

Box 517,182 565,489 491,977 109 115

TEU’s 566,293 619,539 538,873 109 115

Jumlah Terminal Petikemas :Total of Container Terminal

Box 1,551,792 1,654,906 1,532,255 107 108

TEU’s 2,094,275 2,218,878 2,055,412 106 108

Jumlah 1 + 2 :Total 1 + 2 :

Box 3,118,079 3,256,640 2,949,980 104 110

TEU’s 3,798,912 3,940,146 3,585,640 104 110 Tabel 9 : Arus PetikemasTable 9 : Container traffic

Realisasi arus petikemas tahun 2012 mencapai 3.256.640 Boks atau sebesar 104% dari anggaran sebesar 3.118.079 Boks, dengan rincian sebagai berikut:

Realisation of container traffic in 2012 reached 3,256,640 boxes or for 104% from the budget for 3,118,079 boxes with the following details :

69Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Terminal Konvensional

Realisasi arus petikemas tahun 2012 di dermaga konvensional sebanyak 1.601.734 Boks atau 102% dari anggaran sebesar 1.566.287 Boks.

Hal ini disebabkan :

1. Telah dioperasikannya secara penuh 3 (tiga ) unit Container Crane di Terminal Multipurpose Nilam Pelabuhan Cabang Tanjung Perak;

2. Adanya perubahan pola angkutan dari barang non kemasan ke petikemas pada Pelabuhan Cabang Tanjung Perak, Kotabaru, Sampit, Kumai, Lembar dan Maumere yang berimbas pada peningkatan arus petikemas di wilayah PT Pelindo III;

3. Adanya investor baru yaitu PT Timur Asrilaut di Pelabuhan Cabang Maumere.

Untuk arus petikemas Luar Negeri pada Terminal Konvensional hanya tercapai 56% dalam satuan boks dan 55% dalam satuan Teu’s. Tidak tercapainya arus petikemas Luar Negeri disebabkan tidak terealisasinya kedatangan kapal COSCO dan Samudera Indonesia di PT BJTI.

Terminal Petikemas

Realisasi arus petikemas tahun 2012 di terminal petikemas terealisasi 1.654.906 Boks atau 107% dari anggaran 1.551.792 Boks, tercapainya arus petikemas pada terminal petikemas disebabkan:

1. PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS)

Arus petikemas tahun 2012 terealisasi 984.178 Boks atau 103% dari anggaran sebesar 958.893 boks, hal ini disebabkan adanya peningkatan arus petikemas baik di dermaga internasional maupun domestik dari yang direncanakan dan tingkat perdagangan nasional mulai menunjukkan peningkatan baik dalam boks maupun Teu’s.

Conventional Terminal

Realisation of container traffic in 2012 at the conventional wharves are 1,601,734 boxes or 102% from the budget for 1,566,287 boxes.

This is due to :

1. It has been operated in full, 3 (three) units of Container Cranes at the Multi Purpose Terminal at Nilan, Tanjung Perak Branch;

2. There is a change of transportation pattern from non-packaging to container at Tanjung Perak, Kotabaru, Sampit, Kumai, Lembar and Maumere which impacts to the increase of container traffic at Pelindo III;

3. There is a new investor, i.e. PT. Timur Asrilaut at Maumere Branch.

For international container traffic at the Conventional Terminal only reaches 56% in boxes and 55% in Teus. The unachievable international container traffic is beyond the expectation due to unrealization of COSCO and Samudera Indonesia vessel to PT BJTI.

Container Terminal

Realisation of container traffic in 2012 at the container terminal is actualized for 1,654,906 boxes or 107% from the budget for 1,551,792 boxes, the container traffic reached at the container terminal due to :

1. PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS)

The container traffic in 2012 is actualized for 984,178 boxes or for 103% from the budget for 958,893 boxes. This is due to the increase of container traffic either in international or domestic, planned and the national trade level started to show an increase in boxes or Teus.

70 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB)

Arus petikemas tahun 2012 terealisiasi 384.323 Boks atau 114% dari anggaran sebesar 337.484 Boks, hal ini disebabkan karena optimalisasi dermaga TPKB untuk melayani kapal petikemas dengan pola terjadwal (window system) untuk jalur Banjarmasin–Surabaya dan jalur Banjarmasin–Jakarta seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.

3. Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS)

Arus petikemas tahun 2012 terealisasi 286.405 Boks atau 112% dari anggaran sebesar 255.415 Boks, hal ini disebabkan:

a) Adanya peningkatan impor melalui Terminal Petikemas Semarang untuk komoditi antara lain tekstil, benang, wood coal product, plastik dan ekspor perabotan, serta bongkar muat petikemas empty;

b) Dibukanya pelayanan handling petikemas domestik secara resmi pada bulan November tahun 2012, sehingga pelayaran SPIL masuk sebagai pionir yang memberikan kontribusi pada peningkatan arus petikemas secara keseluruhan.

2. Container Terminal Banjarmasin (TPKB)

The container traffic in 2012 is actualized for 384,323 boxes or for 114% from the budget for 337,484 boxes. This is due to the optimum service of TPKB for container ships with scheduled window system for the route of Banjarmasin–Surabaya and Banjarmasin–Jakarta with the increase of economical growth of South Kalimantan.

3. Container Terminal Semarang (TPKS)

The container traffic in 2012 is actualized for 286,405 boxes or for 112% from the budget for 255,415 boxes. This is due to :

a) The increase on the imports via Container Terminal Semarang for the commodity like textile, thread, wood coal product, plastic and exported furnitures and empty container discharging/loading;

b) Opening of domestic container handling service in November 2012, so that SPILS (shipping lines) is the pioneer to provide contribution in the increase of container traffic as an overall.

71Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

ARUS PENUMPANG

Gambaran realisasi arus penumpang pada Tahun 2012 sebagaimana tabel di bawah ini :

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5: 6

1 LUAR NEGERI | International

a. Debarkasi/turun | Disembarkation Orang | People 34,926 29,704 35,334 85 84

b. Embarkasi/naik | Embarkation Orang | People 34,479 47,485 33,600 138 141

Jumlah 1 | Total 1 Orang | People 69,405 77,189 68,934 111 112

2 DALAM NEGERI | Domestic

a. Debarkasi/turun | Disembarkation Orang | People 1,652,109 1,741,203 1,810,403 105 96

b. Embarkasi/naik | Embarkation Orang | People 1,649,482 1,633,760 1,727,561 99 95

Jumlah 2 | Total 2 Orang | People 3,301,591 3,374,963 3,537,964 102 95

T O T A L Orang | People 3,370,996 3,452,152 3,606,898 102 96 Tabel 10 : Arus PenumpangTable 10 : Passenger Traffic

Secara umum realisasi arus penumpang tahun 2012 sebesar 3.452.152 orang atau 102% dari anggaran sebesar 3.370.996 orang, dengan rincian sebagai berikut:

a. Arus Penumpang Luar Negeri

Arus penumpang luar negeri tahun 2012 terealisasi 77.189 orang atau 111% dari anggaran sebesar 69.405 orang, hal ini disebabkan karena:

1. Adanya peningkatan kunjungan kapal cruise di Pelabuhan Cabang Lembar yang semula hanya dianggarkan dengan jumlah penumpang sebanyak 11.098 orang dan terealisasi sebanyak 34.512 orang atau sebesar 311% dari anggaran;

2. Adanya realisasi kunjungan kapal cruise di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak dan Kumai dengan jumlah penumpang sebanyak 1.200 orang dan 1.261 orang yang semula tidak dianggarkan

PASSENGER TRAFFiC

Realisation of Passenger Traffic in 2012 is stated in the table below :

In general, Realisation of Passenger Traffic in 2012 is for 3,452,152 pax or for 102% from the budget for 3,370,996 pax with the following details :

a. International Passenger Traffic

The international Passenger Traffic in 2012 is actualized for 77,189 pax or 111% from the budget for 69,405 pax. This is due to :

1. Increase of cruise ship call at Lembar Branch which previously was only budgeted with 11,098 pax and actualized for 34,512 pax or for 311% from the budget;

2. Realisation of cruise ship call at Tanjung Perak and Kumai with total passengers of 1,200 pax and 1,261 pax which is previously not budgeted

72 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

b. Arus Penumpang Dalam Negeri

Arus penumpang dalam negeri tahun 2012 terealisasi 3.374.963 orang atau sebesar 102% dari anggaran sebesar 3.301.591 orang, karena banyaknya embarkasi dan debarkasi penumpang dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Tanjung Emas sebagai pekerja musiman pada perkebunan sawit dan proyek di Pulau Kalimantan.

ARUS HEWAN

Realisasi arus hewan pada Tahun 2012 adalah sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini :

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5: 6

1 LUAR NEGERI | International

a. Impor / turun | Import Ekor 10,903 18,085 22,988 166 79

b. Ekspor / naik | Export Ekor - - - 0 0

Jumlah 1 | Total 1 Ekor 10,903 18,085 22,988 166 79

2 DALAM NEGERI | Domestic

a. Bongkar / turun | Discharge Ekor 23,730 23,357 16,107 98 145

b. Muat / naik | Load Ekor 50,715 58,639 70,797 116 83

Jumlah 2 | Total 2 Ekor 74,445 81,996 86,904 110 94

T O T A L Ekor 85,348 100,081 109,892 117 91 Tabel 11 : Arus HewanTable 11 : Animal Traffic

Secara umum arus hewan tahun 2012 terealisasi 100.081 ekor atau 117% dari anggaran sebesar 85.348 ekor, kenaikan tesebut dikarenakan:

a. Adanya peningkatan arus hewan di Cabang Pelabuhan Kupang dan Bima ;

b. Adanya realisasi arus hewan di beberapa Cabang Pelabuhan seperti Maumere, Lembar, Tanjung Intan, Kumai dan Sampit yang semula tidak dianggarkan.

b. Domestic Passenger Traffic

The domestic Passenger Traffic in 2012 is actualized for 3,374,963 pax or for 102% from the budget for 3,301,591 pax. Due to the high embarkation and disembarkation of passengers from Java island via Tanjung Emas branch as seasonal/incidental labors at oil palm plantation and projects in Kalimantan.

ANiMAL TRAFFiC

Realisation of Animal Traffic in 2012 is stated in the table below :

In general, the Animal Traffic in 2012 is actualized for 100,081 for 117% from the budget for 85,348, the increase is due to :

a. The increase of Animal Traffic at Kupang and Bima;

b. Realisation of Animal Traffic at Maumere, Lembar, Tanjung Intan, Kumai and Sampit which is not budgeted.

73Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

KINERjA OPERASIONAL

Uraian kinerja pelayanan kapal dipisahkan ke dalam dua kelompok yaitu pelayanan untuk kapal-kapal bendera asing dan kapal-kapal berbendera nasional. Sebagaimana diketahui dengan pemberlakuan azas cabotage diharapkan pada tahun 2014 seluruh kapal-kapal niaga yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia telah menggunakan bendera Indonesia guna memperkuat armada perdangangan nasional. Pemisahan pelaporan pelayanan kapal antara asing dan nasional dalam hal ini dikarenakan struktur tarif di Pelabuhan Indonesia III yang membedakan besaran tarif sesuai dengan bendera kapal pengguna jasa.

Kinerja pelayanan kapal selanjutnya didetilkan ke dalam ukuran waiting time, postpone time, approach time, dan berthing time, dimana keempat ukuran tersebut bila digabungkan akan membentuk ukuran siklus total yang dinamakan turn round time (TRT) yang menandai berapa lama durasi kapal di pelabuhan atau bisa juga disebut jumlah jam untuk satu kapal berada di Pelabuhan yang dihitung sejak kapal tiba di lokasi lego jangkar (anchorage area) sampai kapal berangkat meninggalkan lokasi lego jangkar (batas perairan pelabuhan).

oPERATioNAL PERFoRMANCE

The description of ship service performance is divided into two groups, i.e. service for foreign flag and national flag ships. With the commencement of the cabotage principle in 2014, all commercial ships operating at the Indonesia watering areas would be using the Indonesian flag to support the the national trading fleet. The division of ship service reporting between the foreign and national, in this case, is due to the tariff structure at Pelindo III which differentiate the tariff amount as per the flag of the ship.

The ship service performance is detailed in the waiting time, postponing time, approaching time and berthing time, where the integrated of those four measurement will be created a total cycle called “Turn Round Time” (TRT) describing the ship duration at the Port or called as total hours for one ship at the Port calculated since the arrival of ship at the anchorage area up to the departure of ship (port watering border).

74 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Waiting time (WT) terdiri dari dua komponen yaitu waiting time pilot yang diukur dalam satuan menit, dan waiting time for berthing yang diukur dalam satuan jam. Untuk saat ini, ukuran waiting time for berthing masih dihitung berdasarkan waktu penetapan sandar (disebut Nett Waiting Time) setelah pihak pelabuhan memastikan dermaga dalam keadaan kosong dan dilakukan penetapan sandar, sehingga belum mencerminkan waktu tunggu sebenarnya (Gross Waiting Time) dimana kapal secara nyata telah memasuki wilayah pelabuhan dan menunggu di rede selama tambatan belum tersedia.

Postponed Time (PT) adalah waktu tertunda yang tidak bermanfaat selama kapal berada di lokasi lego jangkar sebelum atau sesudah melakukan kegiatan bongkar muat di tambatan atas kehendak atau dilakukan oleh pihak kapal / permintaan agen pelayaran. PT merupakan domain kapal / pelayaran dan merupakan faktor eksternal dalam perhitungan kinerja pelabuhan sehingga tidak dibahas analisis kinerja pelayanan kapal.

Approach Time (AP) merupakan durasi waktu tempuh yang dibutuhkan untuk pergerakan kapal mulai dari rede sampai ke dermaga atau sebaliknya. Angka AT dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu kondisi medan, cuaca, arus laut, dan kepadatan trafik kapal serta kondisi internal kapal berupa jenis kapal dan daya mesin (PK).

Berthing Time (BT) merupakan durasi kapal selama berada di tambatan, dihitung mulai kapal ikat tali (first line) hingga selesai lepas tali (last line). BT terdiri dari tiga komponen yaitu Not Operation Time (NOT), Effective Time (ET), dan Idle Time (IT). NOT merupakan waktu kapal sandar di tambatan yang sengaja tidak digunakan untuk bongkar muat, misalnya istirahat, persiapan bongkar muat (buka tutup palka, lashing/unlashing) dan persiapan berangkat. Effective Time merupakan waktu kapal sandar yang benar-benar digunakan untuk kegiatan B/M. Idle time merupakan waktu kapal sandar yang secara terbuang dalam proses bongkar muat yang menunjukkan ketidakefektifan proses bongkar muat. Dalam laporan ini ukuran BT merupakan bagian dari analisis.

Waiting time (WT) consists of two components, i.e. waiting time pilot measured in minute, and waiting time for berthing measured in hour. For now, the waiting time for berthing is still measured based on the Net Waiting Time after the Port confirmed that the wharf is clear to be berthed, so it does not show the Gross Waiting Time where the ship in real has arrived at the Port area and waiting a the rede when the berthing location not yet available.

Postponed Time (PT) is the delayed time which is not beneficial when the ship is berthed at the anchorage area before or after finishing the activity (discharging/loading) on behalf of or done by the Shipping Lines. PT is the ship domain and is an external factor in calculating the port performance, and therefore, is not mentioned in the analysis of ship service performance.

Approach Time (AP) is the duration of travel time needed for ship movement from the rede to the wharf or vice versa. AP number is influenced by external factor like area condition, climate, sea current, and ship traffic kepadatan and ship internal condition, i.e. ship type and engine power.

Berthing Time (BT) is the ship duration when berthing, calculated from the first line up to last line of ship. BT consists of three components, i.e. Not Operation Time (NOT), Effective Time (ET), dan Idle Time (IT). NOT is the ship time berthing which is not used to discharge/load, like breaking time, open/close the hatch cover, or lashing/unlashing) and preparation to depart. Effective Time is the ship berthing time which is used to discharge/load. Idle time is the ship berthing time which is disposed in the process of discharge/load which shows the non-effectiveness of the activity. In the report, BT is a part of the analysis.

75Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Kinerja pelayanan kapal pada laporan manajemen hanya menampilkan lima pelabuhan utama dari kelompok pelabuhan wajib pandu untuk dievaluasi kinerja kapalnya. Oleh karena terdapat beberapa jenis kapal, maka untuk mencapai perbandingan yang relevan dalam laporan ini hanya digunakan kapal-kapal non petikemas dan curah kering.

KINERjA PELAYANAN KAPAL

Laporan Manajemen tahun 2012 bidang kinerja operasional terdiri dari Waiting Time, Postphone Time, Approach Time dan Berthing Time yang secara keseluruhan menjadi Turn Round Time (TRT), disajikan dalam satuan jam (secara rata-rata) yang dibedakan menurut jenis Pelayanan Kapal Luar Negeri dan Pelayanan Kapal Dalam Negeri adalah sebagai berikut:

Ship service performance in the Management Report only presents five primary ports from the pilotage-compulsory port group of which the ship performance to be evaluated. Since there are several types of ships, in order to achive the relevant comparison in this report, only non-containerized and dry bulk ships are used.

SHiP SERViCE PERFoRMANCE

Management Report 2012 of Operational Performance consists of Waiting Time, Postphone Time, Approach Time dan Berthing Time of which in overall becomes Turn Round Time (TRT), and is presented in hour (in average) and divided into International Ship Service and Domestic Ship Service as the following :

76 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Kinerja Pelayanan Kapal Luar Negeri

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

1 TANJUNG PERAK (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 75.74 71.25 74.05 106 104

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 0.74 0.87 1.00 82 113

- WT for Pilot menit | Minute 20.00 33.00 33.91 35 103

- WT for Berth Jam | Hour 0.41 0.32 0.43 122 126

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 12.00 13.68 12.77 86 93

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 2.00 2.21 2.34 90 106

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 61.00 54.50 57.94 111 106

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 6.00 5.27 5.75 112 108

- Effective Time (ET) Jam | Hour 49.00 42.96 46.27 112 107

- Idle Time (IT) Jam | Hour 6.00 6.27 5.92 96 94

2 TANJUNG EMAS (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 39.00 42.56 33.00 91 71

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 6.00 0.32 2.18 195 185

- WT for Pilot menit | Minute 6.00 3.66 7.80 139 153

- WT for Berth Jam | Hour 6.00 0.26 2.04 196 187

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 0.00 0.00 0.00 0 0

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 1.00 0.73 0.68 127 93

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 32.00 41.51 30.14 30 62

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 2.00 4.16 3.60 (8) 84

- Effective Time (ET) Jam | Hour 24.00 35.20 22.29 53 42

- Idle Time (IT) Jam | Hour 6.00 2.15 4.25 164 149

3 TANJUNG INTAN (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 72.00 135.00 138.00 13 102

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 0.17 0.00 0.00 200 0

- WT for Pilot menit | Minute 0.00 0.00 0.00 0 0

- WT for Berth Jam | Hour 0.00 0.00 0.00 0 0

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 3.00 11.00 31.00 189 165

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 3.00 2.00 3.00 133 133

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 66.00 121.00 104.00 17 84

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 9.00 22.00 24.00 178 108

- Effective Time (ET) Jam | Hour 56.00 77.00 58.50 63 68

- Idle Time (IT) Jam | Hour 1.00 22.00 21.68 178 99

4 BANJARMASIN (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 71.00 170.51 75.51 29 29

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 1.00 0.63 0.87 137 128

- WT for Pilot menit | Minute 15.00 0.00 0.00 200 0

- WT for Berth Jam | Hour 1.00 0.63 0.87 137 128

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 35.00 117.34 40.10 83 83

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 3.00 3.44 2.92 85 82

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 32.00 49.00 31.62 47 45

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 12.00 14.00 12.82 83 91

- Effective Time (ET) Jam | Hour 20.00 34.00 18.59 30 17

- Idle Time (IT) Jam | Hour 0.00 1.00 0.21 0 199

5 KOTABARU (Curah Kering)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 48.17 44.24 48.00 108 108

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 0.17 0.17 0.17 100 100

- WT for Pilot menit | Minute 0.17 0.17 0.17 100 100

- WT for Berth Jam | Hour 0.00 0.00 0.00 0 0

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 0.00 0.00 0.00 0 0

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 1.00 1.00 1.00 100 100

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 47.00 43.22 47.00 108 108

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 0.00 0.00 0.00 0 0

- Effective Time (ET) Jam | Hour 47.00 41.37 41.00 112 99

- Idle Time (IT) Jam | Hour 0.00 1.85 6.00 0 169

Tabel 12 : Kinerja Pelayanan Kapal Luar NegeriTable 12 : International Ship Service Performance

international Ship Service Performance

77Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

1. Turn Round Time (TRT)

Secara umum kinerja pelayanan kapal luar negeri pada realisasi tahun 2012 untuk Turn Round Time lebih lama dari anggaran tahun 2012 yang berarti durasi kapal-kapal luar negeri lebih lama berada di pelabuhan akibat kinerja kurang maksimal serta jenis muatan yang membutuhkan penanganan khusus.

Dari lima cabang pelabuhan yang diukur, terdapat dua cabang yang mencapai TRT lebih cepat dari target yang dianggarkan yaitu:

a) Tanjung Perak, untuk kapal luar negeri non petikemas realisasi TRT mencapai 71,25 jam atau 106% dari target anggaran sebesar 75,74 jam, hal ini dikarenakan B/M dominan dilaksanakan secara TL (truck lossing), sementara jumlah armada angkut cukup memadai sehingga kelancaran B/M terjamin;

b) Kotabaru, realisasi TRT kapal luar negeri curah kering mencapai 44,24 jam atau 108% dari anggaran yang ditetapkan sebesar 48,17 jam. Pencapaian ini dikarenakan kesiapan barang yang akan dimuat terutama untuk muatan curah kering telah tersedia di tempat penumpukan (stockpile) lebih awal dan siap untuk dilakukan pemuatan ke kapal.

Sedangkan tiga cabang pelabuhan yang tidak mencapai target kinerja TRT, yaitu:

a) Tanjung Emas, realisasi TRT mencapai 42,56 jam atau 91% dari target anggaran yang ditetapkan sebesar 39 jam. Tidak tercapainya target TRT disebabkan karena peningkatan volume barang GC seperti kayu log dan coil sehingga berakibat terhadap peningkatan TRT secara keseluruhan;

b) Tanjung Intan, realisasi TRT kapal asing mencapai 135 jam atau 13% dari target anggaran sebesar 72 jam, yang artinya kapal lebih lama di pelabuhan. Kondisi ini dikarenakan meningkatnya PT dan BT pada saat kegiatan bongkar komoditi raw sugar;

1. Turn Round Time (TRT)

In general, international ship service performance in Realisation of 2012 for Turn Round Time longer than 2012 which duration of international ship is longer at the port due to lack of performance and types of cargos which need special service.

From five ports measured, there are two branches reaching faster TRT from the budgeted target :

a) Tanjung Perak, non container international ship, TRT is actualized for 71.25 hours or for 106% from the budgeted target for 75.74 hours. This is due to the dominant discharging/loading done by Truck Lossing. While the number of fleet is adequate to support the acceleration of activity;

b) Kotabaru, dry bulk international ship, TRT is actualized for 44.24 hours or for 108% from the budgeted target for 48.17 hours. The achievement is due to the cargo availability to be loaded particularly for dry bulk available at the stockpile earlier and ready to be loaded onto the ship.

The three port branches which do not achieve the TRT taregt are the following :

a) Tanjung Emas, TRT Realisation reached 42.56 hours or for 91% from the budgeted target for 39 hours. The TRT target not achieved is due to the volume increase of GC cargo like logs and coils and resulted the overall TRT increase;

b) Tanjung Intan, TRT Realisation of international ship reached 135 hours or for 13% from the budgeted target for 72 hours which the ship is longer located at the Port. The condition is due to the increase of PT and BT when discharging raw sugar commodity;

78 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

c) Banjarmasin, realisasi TRT kapal luar negeri non petikemas terealisasi sebesar 170,51 jam dari anggaran sebesar 71 jam. Ketidaktercapaian ini disebabkan meningkatnya PT dan BT, karena ketidaksiapan gudang penerima di luar pelabuhan.

2. Waiting Time (WT)

Kinerja pelayanan kapal luar negeri dalam Waiting Time tahun 2012 secara umum dari 5 (lima) cabang yang menjadi tolok ukur, 4 (empat) cabang mencapai WT yang lebih baik dibandingkan anggarannya. Hal ini berarti kapal tidak perlu menunggu tambatan terlalu lama, kecuali untuk kapal non-petikemas di Cabang Tanjung Perak yang mencatat WT di bawah anggarannya. Tingginya WT tersebut dipengaruhi oleh kesiapan sarana bantu pelayanan pemanduan (SBPP) yang masih belum maksimal.

3. Berthing Time (BT)

Kinerja pelayanan kapal luar negeri dalam Berthing Time secara umum kurang memenuhi target tahun 2012, dari 5 cabang pelabuhan yang dievaluasi, 2 cabang mampu memenuhi target yang diharapkan yaitu Cabang Tanjung Perak dan Kotabaru karena meningkatnya kinerja bongkar muat:

Ketiga cabang yang tidak memenuhi target BT, sebagai berikut :

a) Tanjung Emas, realisasi BT sebesar 41,51 jam atau 30% lebih lama terhadap anggaran sebesar 32 jam yang disebabkan peningkatan effective time akibat peningkatan volume barang non petikemas (general cargo) yang di bongkar di dermaga umum;

b) Tanjung Intan, realisasi BT sebesar 121 jam atau lebih lama dari anggaran yang ditetapkan sebesar 66 jam. Hal ini disebabkan tingginya not operation time (NOT) karena meningkatnya kegiatan bongkar muat raw sugar yang terkendala faktor teknis.

c) Banjarmasin, TRT Realisation of non container international ship reached 170.51 hours from the budgeted target for 71 hours. The TRT target not achieved is due to the increase of PT and BT and the inavailability of receiving warehouses outside the port.

2. Waiting Time (WT)

The international ship service performance in Waiting Time 2012, generally from 5 (five) branches used as benchmarks. 4 (four) branches reached WT better than the budget. This means that the ship does not need to wait for berthing too long, except for non container ship at Tanjung Perak which recorded in WT in the budget. The high WT is influenced by the lack of availability of pilotage service.

3. Berthing Time (BT)

The international ship service performance in Berthing Time in general does not reach the target of 2012. From the 5 (five) branches to be evaluated, there are 2 (two) branches can reach the target, i.e. Tanjung Perak and Kotabaru as for the increase of discharging/loading performance as the following :

The three branches which do not reach the target of BT as the following :

a) Tanjung Emas, BT Realisation is 41.51 hours or for 30% longer than the budget for 32 hours which caused by the increase of effective time due to the volume increase of non container cargo (general cargo) discharged at public wharf:

b) Tanjung Intan, BT Realisation is 121 hours or longer than the budget for 66 hours which caused by the increase of not operatioan time (NOT) due to the increase of raw sugar discharging/loading with technical factor obstacles.

79Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

c) Banjarmasin, realisasi BT sebesar 49 jam atau lebih lama dari anggaran yang ditetapkan sebesar 32 jam. Hal ini disebabkan ketidaksiapan gudang penerima pada saat bongkar komoditi aspal drum.

c) Banjarmasin, BT Realisation is 49 hours or longer than the budget for 32 hours. This is due to the inavailability of receiving warehours when discharging asphalt in drum commodity.

80 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Kinerja Pelayanan Kapal Dalam Negeri

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

1 TANJUNG PERAK (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 60.40 68.06 62.55 87 91

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 1.40 1.62 1.28 84 73

- WT for Pilot menit | Minute 24.00 34.12 30.60 58 88

- WT for Berth Jam | Hour 1.00 1.05 0.77 95 64

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 19.00 23.57 18.68 76 74

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 2.00 1.54 1.78 123 113

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 38.00 41.32 40.81 91 99

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 3.00 1.73 2.08 142 117

- Effective Time (ET) Jam | Hour 30.00 33.86 33.48 87 99

- Idle Time (IT) Jam | Hour 5.00 5.73 5.25 85 91

2 TANJUNG EMAS (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 151.00 93.62 85.60 138 91

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 72.00 0.20 0.40 200 150

- WT for Pilot menit | Minute 5.00 5.25 5.40 95 103

- WT for Berth Jam | Hour 72.00 0.12 0.31 200 161

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 0.00 0.00 0.00 0 0

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 1.00 0.51 0.48 149 94

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 78.00 92.90 84.72 81 90

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 9.00 13.71 12.46 48 90

- Effective Time (ET) Jam | Hour 53.00 69.50 56.47 69 77

- Idle Time (IT) Jam | Hour 15.00 9.69 15.79 135 139

3 TANJUNG INTAN (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 56.17 153.92 140.00 46 90

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 0.17 0.04 0.03 176 67

- WT for Pilot menit | Minute 10.00 0.00 0.00 200 0

- WT for Berth Jam | Hour 0.00 0.04 0.03 0 67

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 3.00 40.17 30.09 160 67

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 3.00 2.26 2.31 125 102

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 50.00 111.45 107.66 89 96

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 8.00 30.00 30.73 170 102

- Effective Time (ET) Jam | Hour 32.00 72.00 66.99 128 93

- Idle Time (IT) Jam | Hour 10.00 9.45 8.94 106 94

4 BANJARMASIN (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 99.20 134.54 130.36 64 97

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 1.20 0.55 0.76 154 128

- WT for Pilot menit | Minute 12.00 0.00 0.00 200 0

- WT for Berth Jam | Hour 1.00 0.55 0.76 145 128

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 55.00 25.93 61.23 153 158

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 3.00 3.44 3.40 85 99

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 40.00 56.79 64.97 58 113

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 10.00 21.00 37.80 179 144

- Effective Time (ET) Jam | Hour 30.00 34.79 26.87 84 71

- Idle Time (IT) Jam | Hour 0.00 1.00 0.30 0 199

5 KOTABARU (Non Petikemas)

a. Turn Round Time (TRT) Jam | Hour 151.17 131.84 100.00 113 68

b. Waiting Time (WT) Jam | Hour 0.17 0.17 0.00 0 0

- WT for Pilot menit | Minute 10.00 0.17 0.00 0 0

- WT for Berth Jam | Hour 0.00 0.00 0.00 0 0

c. Postpone Time (PT) Jam | Hour 0.00 0.00 0.00 0 0

d. Approach Time (AT) Jam | Hour 1.00 1.00 1.00 100 100

e. Berthing Time (BT) Jam | Hour 150.00 124.62 99.00 117 74

- Not Operation Time (NOT) Jam | Hour 40.00 21.00 0.00 0 0

- Effective Time (ET) Jam | Hour 110.00 87.05 59.00 121 52

- Idle Time (IT) Jam | Hour 0.00 16.56 40.00 0 159

Tabel 13 : Kinerja Pelayanan Kapal Dalam Negeri | Table 13 : Domestic Ship Service Performance

Domestic Ship Service Perfomance

81Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

1. Turn Round Time (TRT)

Secara umum kinerja pelayanan kapal dalam negeri pada realisasi tahun 2012 untuk TRT lebih lama dari pada anggaran tahun 2012.

Dari 5 (lima) cabang pelabuhan yang dievaluasi, 3 (tiga) cabang tidak mencapai kinerja yang ditargetkan, yaitu Cabang Tanjung Perak, Tanjung Intan dan Banjarmasin. Sementara realisasi TRT di Cabang Kotabaru dan Tanjung Emas dapat mencapai anggarannya.

Dua cabang pelabuhan yang mampu memenuhi target TRT pada Tahun 2012 untuk kapal-kapal berbendera nasional yaitu :

a) Kotabaru, realisasi TRT sebesar 131 jam dari anggaran sebesar 151,17 jam. Hal ini disebabkan karena kesiapan muatan dan pelayanan pemanduan yang tepat waktu;

b) Tanjung Emas, realisasi TRT mencapai 93,62 jam dari anggaran sebesar151 jam. Tercapainya target TRT disebabkan karena kinerja WT lebih baik dari anggarannya.

Tiga cabang pelabuhan lainnya belum memenuhi target TRT untuk kapal-kapal berbendera nasional yaitu :

a) Tanjung Perak, realisasi TRT mencapai 68,06 jam atau lebih lama dari anggaran yang ditetapkan sebesar 60 jam. Hal ini disebabkan karena kesiapan fasilitas untuk kegiatan bongkar dan TKBM yang belum optimal;

b) Tanjung Intan, realisasi TRT mencapai 153,92 jam atau lebih lama dari anggaran yang ditetapkan sebesar 56,17 jam. Hal ini dikarenakan penurunan PT dan BT karena ketidaksiapan komoditi yang akan dimuat;

c) Banjarmasin, realisasi TRT mencapai 134,54 jam atau lebih lama dari anggaran yang ditetapkan sebesar 99,20 jam. Tingginya TRT disebabkan karena ketidaksiapan gudang penerima komoditi pada saat bongkar.

1. Turn Round Time (TRT)

In general, the domestic ship service performance in the Realisation of 2012 for TRT is longer than the budget in 2012.

From 5 (five) branches to be evaluated, there are 3 (three) branches which have not yet reached the targeted performance, i.e. Tanjung Perak, Tanjung Intan and Banjarmasin. While the TRT actualizaion at Kotabaru and Tanjung Emas reached as budgeted.

Two branches reached the TRT target in 2012 for national flag ships are the following :

a) Kotabaru Branch, TRT Realisation is for 131 hours from the budget for 151.17 hours. This is due to the availability of load and in timely pilotage service;

b) Tanjung Emas Branch, TRT Realisation is for 93.62 hours from the budget for 151 hours. This is due to the better WT performance compared to the budget.

Three branches have not yet reached to the TRT target for national flag ships are :

a) Tanjung Perak Branch, TRT Realisation is for 68.06 hours or longer than the budget for 60 hours. This is due to the lack of available facility for discharging and not optimum Stevedoring Labors;

b) Tanjung Intan Branch, TRT Realisation is for 153.92 hours or longer than the budget for 56.17 hours. This is due to the decrease of PT and BT as for the lack of commodity to be loaded;

c) Banjarmasin Branch, TRT Realisation is for 134.54 hours or longer than the budget for 99.20 hours. The high TRT is due to the lack of warehouse availability to receive the discharged commodity.

82 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Waiting Time (WT)

Kinerja pelayanan kapal dalam negeri untuk waiting time pada 5 (lima) cabang pelabuhan secara umum terealisasi lebih singkat dari anggaran yang ditetapkan. Dari 5 cabang yang dievaluasi hanya 1 cabang yang belum mencapai target WT yaitu Cabang Tanjung Perak dimana WT terealisasi sebesar 1,62 jam atau lebih lama dari anggaran yang ditetapkan sebesar 1,40 jam. Hal ini disebabkan oleh kesiapan sarana bantu pelayanan pemanduan (SBPP) yang masih belum maksimal.

3. Berthing Time (BT)

Kinerja pelayanan kapal dalam negeri dalam Berthing Time secara umum tidak memenuhi target anggaran yang ditetapkan. Dari 5 cabang yang dievaluasi hanya 1 cabang yang mencatat kinerja BT lebih baik dari anggarannya yaitu Cabang Kotabaru. Sedangkan Cabang Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan dan Banjarmasin tidak mencapai target yang dianggarkan. Realisasi BT pada Cabang Kotabaru mencapai 124,62 jam dari anggaran sebesar 150 jam. Hal ini disebabkan karena kesiapan barang yang akan dimuat ke kapal sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih cepat.

Ke 4 cabang pelabuhan yang belum dapat memenuhi target BT yaitu Cabang Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan dan Banjarmasin karena meningkatnya effective time seiring peningkatan volume kegiatan bongkar muat barang.

2. Waiting Time (WT)

The national ship service performance for Waiting Time at 5 (five) branches generally are actualized shorter than the budget. From the 5 (five) branches to be evaluated, there is only 1 (one) branch which has not yet reach the WT target, i.e. Tanjung Perak Branch, where the WT is actualized for 1.62 hours or longer than the budget for 1.40 hours. This is due to the lack of availability of pilotage service.

3. Berthing Time (BT)

The national ship service performance in Berthing Time general has not yet reached the target. From 5 (five) branches to be evaluated, there is one 1 (one) branch has reached a better BT performance than the budget, i.e. Kotabaru Branch. While Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan and Banjarmasin Branch have not yet reached the target. BT Realisation at Kotabaru Branch reached 124.62 hours from the budget for 150 hours. This is due to the availability of cargo to be loaded onto the ship and faster discharging/loading activity.

Four branches which have not yet reached the BT target, i.e. Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan and Banjarmasin Branch, due to the increase of effective time as well as the increase volume of good discharging/loading.

83Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

KINERjA PELAYANAN BARANG

Kinerja pelayanan barang dipisahkan ke dalam dua kelompok yaitu pelayanan B/M untuk kapal berbendera asing dan kapal berbendera nasional.

Kinerja pelayanan barang pada laporan manajemen hanya menampilkan enam cabang pelabuhan yang masuk kategori major port di Pelindo III yaitu Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin, Kotabaru, dan Sampit, karena keenam pelabuhan tersebut mendominasi distribusi muatan termasuk Terminal Petikemas Semarang (TPKS) dan 2 anak perusahaan yaitu PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI).

CARGo SERViCE PERFoRMANCE

Good servic performance is divided into two groups, i.e. foreign and national flag ship services.

Cargo service performance in the Management Report only shows 6 (six) branches in major port category at Pelindo III, i.e. Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin, Kotabaru, and Sampit Branch. Since these six ports dominate cargo distribution including Terminal Petikemas Semarang (TPKS) and 2 (two) other subsidiary companies, i.e. PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS) and PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI).

84 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Pelayanan Barang Luar Negeri

Gambaran kinerja pelayanan barang luar negeri adalah sebagai berikut:

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

1 TANJUNG PERAK

a. Break Bulk Cargo (GC) T/G/H 67 69 61 103 113

b. Bag Cargo T/G/H 54 54 51 100 106

c. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 271 253 142 93 178

d. Curah Cair | Liquid bulk T/G/H 80 217 102 271 213

e. Palletize / Unitize T/G/H 80 149 56 186 266

f. Petikemas Konvensional Conventional Container

B/C/H - 9 13 0 69

2 TANJUNG EMAS

a. Break Bulk Cargo (GC) T/G/H 124 132 136 106 97

b. Bag Cargo T/G/H 25 20 12 80 167

c. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 45 118 44 262 268

d. Curah Cair | Liquid bulk T/G/H 158 182 171 115 106

e. Palletize / Unitize T/G/H - 34 34 0 101

3 TANJUNG INTAN

a. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 91 116 100 127 116

4 BANJARMASIN

a. Break Bulk Cargo (GC) T/G/H - - 24 0 0

5 KOTABARU

a. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 1,386 3,947 1,570 285 251

b. Curah Cair | Liquid bulk T/G/H 956 1,831 983 192 186

6 SAMPIT

a. Curah Cair | Liquid bulk T/G/H 108 223 210 206 106

7 TPKS

a. Per Box B/C/H 24 22 22 92 100

b. Per Ship B/S/H 48 43 45 90 96

8 TPS

a. Per Box B/C/H 27 30 26 111 115

b. Per Ship B/S/H 40 37 34 93 109

9 BJTI

a. Per Box B/C/H 14 25 25 179 100

a. Per Ship B/S/H 44 44 46 100 96

Tabel 14 : Kinerja Pelayanan Barang Luar NegeriTable 14 : International Cargo Service Performance

international Cargo Service

International Cargo service performance is the following :

85Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Produktivitas pelayanan bongkar muat barang luar negeri untuk realisasi tahun 2012, masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

1. General Cargo

a) Tanjung Perak, realisasi produktivitas GC sebesar 69 T/G/H dari target yang ditetapkan sebesar 67 T/G/H. Hal ini dikarenakan bongkar muat dominan dilaksanakan secara truck lossing di Jamrud Utara dan Jamrud Barat, dengan jumlah armada angkut cukup memadai dan kondisi alat bongkar muat baik, sehingga kelancaran bongkar muat dapat terjamin;

b) Tanjung Emas, realisasi produktivitas GC sebesar 132 T/G/H dari target anggaran yang ditetapkan 124 T/G/H. Hal ini dikarenakan adanya kecepatan kegiatan bongkar coil yang ditunjang dengan kesiapan alat transportasi dan alat bongkar muat yang memadai.

2. Bag Cargo

Ada 2 cabang yang memiliki segmen bongkar muat Bag Cargo, produktivitas bongkar muat bagged cargo Cabang Tanjung Perak terealisasi sebesar 54 T/G/H atau mencapai anggaran yang ditargetkan. Sedangkan pada Cabang Tanjung Emas terealisasi sebesar 20 T/G/H dari anggaran yang ditargetkan sebesar 25 T/G/H, hal ini disebabkan karena pembongkaran soda ash memerlukan penanganan khusus dan dermaga dalam kondisi rob, sehingga mempengaruhi aktivitas bongkar.

3. Curah Kering

Terdapat 4 cabang pelabuhan yang memiliki segmen bongkar muat curah kering luar negeri, 3 cabang mampu mencapai target kinerja bongkar muat curah kering luar negeri yang ditetapkan dari anggaran yaitu:

a) Tanjung Emas, realisasi produktivitas curah kering sebesar 118 T/G/H dari target anggaran yang ditetapkan 45 T/G/H. Hal ini karena kegiatan B/M gandum milik PT Sriboga menggunakan ship unloader sehingga pembongkaran muatan dapat

International good service performance International discharging/loading good service productivity for the Realisation in 2012 are the following :

1. General Cargo

a) Tanjung Perak Branch, the GC productivity Realisation is for 69 T/G/H from the budgeted target for 67 T/G/H. This is due to the dominant discharging/loading is truck lossing at the North Jamrud and West Jamrud, with adequate fleet and good handling service, so that the discharging/loading is well serviced;

b) Tanjung Emas, the GC productivity Realisation is for 132 T/G/H from the budgeted target for 124 T/G/H. This is due to the speedy coil discharging suported by availability transportation devices and adequate handling equipment.

2. Bagged Cargo

There are 2 (two) branches having the Bagged Cargo service segment. The productivity of bagged cargo at Tanjung Perak is actualized for 54 T/G/H or reached the budgeted target. While Tanjung Emas is actualized for 20 T/G/H from the budgeted target for 25 T/G/H. This is due to the soda ash discharging needs special treatment while the wharf is in rob condition and this effects the discharging activity.

3. Dry Bulk

There are 4 (four) branches having the international dry bulk service. Three branches have reached the performance as targeted as the following :

a) Tanjung Emas Branch, the bulk cargo productivity is actualized for 118 T/G/H from the target budgeted for 45 T/G/H. This is due to the wheat activity owned by PT. Sriboga using the Ship Unloader and the discharging could be effectively conducted. While for soya bean

86 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

berjalan dengan efektif, sedangkan untuk soyabean dan yellow corn dilaksanakan secara truck lossing dengan menggunakan grab dan hopper dengan kapasitas yang memadai;

b) Tanjung Intan, realisasi produktivitas curah kering sebesar 116 T/G/H dari target anggaran yang ditetapkan 91 T/G/H. Pencapaian target kinerja ini disebabkan karena kegiatan bongkar gandum menggunakan conveyor dan untuk pemuatan pasir besi telah dilakukan stack pasir besi dilapangan penumpukan;

c) Kotabaru, realisasi produktivitas curah kering sebesar 3.947 T/G/H dari target anggaran yang ditetapkan 1.386 T/G/H. Hal ini disebabkan kesiapan komoditi yang akan dimuat ke kapal.

Cabang pelabuhan yang belum dapat memenuhi target untuk kinerja pelayanan barang luar negeri adalah Cabang Tanjung Perak dengan realisasi produktivitas curah kering sebesar 253 T/G/H dari target yang ditetapkan sebesar 271 T/G/H. Tidak tercapainya produktivitas/target kinerja ini dikarenakan B/M dengan menggunakan crane darat (HMC) di Jamrud Utara belum maksimal serta adanya kendala faktor cuaca.

4. Curah cair

Kinerja bongkar muat curah cairtelah mencapai target yang dianggarkan. Kegiatan bongkar muat curah cair ini terdapat pada beberapa cabang yaitu:

a) Tanjung Perak, realisasi produktivitas curah cair sebesar 217 T/G/H dari target anggaran yang ditetapkan 80 T/G/H. Hal ini dikarenakan alat-alat pendukung/pompa dalam keadaan siap untuk pelaksanaan B/M;

b) Tanjung Emas, realisasi produktivitas curah cair sebesar 182 T/G/H dari target anggaran yang ditetapkan 158 T/G/H. Hal ini disebabkan pembongkaran untuk komoditi aspal, molases dan olien TL melalui pipa didukung kapasitas pompa yang memadai;

and yellow corn, the discharging is using truck lossing done by using grab and hopper with sufficient capacity;

b) Tanjung Intan Branch, the bulk cargo productivity is actualized for 116 T/G/H from the budgeted target for 91 T/G/H. The achieved target is due to the wheat discharging service is done using conveyor, and for iron sand, it is stacked at the container yard;

c) Kotabaru, the bulk cargo productivity is actualized for 3,947 T/G/H from the budgeted target for 1,386 T/G/H. This is due to the availability of commodity to be loaded onto the ship.

The branch which has not yet achieved the target of international good service performance is Tanjung Perak Branch, i.e. the bulk cargo productivity Realisation is for 253 T/G/H from the budgeted target for 271 T/G/H. This is due to the lack of discharging activity is done using Harbor Mobile Crane at North Jamrud and bad weather.

4. Liquid Bulk

The liquid bulk discharging has reached the budgeted target, at several branches as the following :

a) Tanjung Perak Branch, the liquid bulk productivity is actualized for 217 T/G/H from the budgeted target for 80 T/G/H. This is due to the availability of supporting equipment/pumps to conduct the service;

b) Tanjung Emas Branch, the liquid bulk productivity is actualized for 182 T/G/H from the budgeted target for 158 T/G/H. This is due to sufficient pump capacity to discharge asphalt, molases and olien TL;

87Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

c) Sampit, realisasi produktivitas curah cair sebesar 223 T/G/H dari target anggaran yang ditetapkan 108 T/G/H. Hal ini dikarenakan alat-alat pendukung/pompa dalam keadaan siap untuk pelaksanaan B/M.

5. unitize / Paletize

Terdapat hanya 2 cabang pelabuhan yang memiliki segmen bongkar muat unitize luar negeri yaitu :

a) Tanjung Perak dengan produktivitas 149 T/G/H dari anggaran yang ditetapkan sebesar 80 T/G/H. Peningkatan ini disebabkan kegiatan B/M secara truck lossing di Terminal Mirah yang ditunjang ketersediaan jumlah armada angkut yang memadai;

b) Tanjung Emas terealisasi produktivitas 34 T/G/H sedangkan di dalam tahun 2012 tidak dianggarkan.

d) Sampit Branch, the liquid bulk productivity is actualized for 223 T/G/H from the budgeted target for 108 T/G/H. This is due the availability of supporting pump to conduct the service..

5. unitized/Paletized

There are only 2 (two) branches having international unitized cargo to be discharged/loaded as the following :

a) Tanjung Perak Branch, the productivity is actualized for 149 T/G/H from the budgeted target for 80 T/G/H. This increase is due to the truck lossing discharging/loading at Mirah Terminal supported by the availability of sufficient transportation fleet;

b) Tanjung Emas, the productivity is actualized for 34 T/G/H, while in 2012 it is not budgeted.

88 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Pelayanan Barang Dalam Negeri

Gambaran kinerja pelayanan barang dalam negeri adalah sebagai berikut :

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

1 TANJUNG PERAK

a. Break Bulk Cargo (GC) T/G/H 27 39 31 144 126

b. Bag Cargo T/G/H 35 30 37 86 81

c. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 88 119 87 135 137

d. Curah Cair | Liquid bulk T/G/H 35 85 63 243 135

e. Palletize / Unitize T/G/H 35 89 42 254 212

f. Petikemas Konvensional Conventional Container

B/C/H 14 14 14 100 100

2 TANJUNG EMAS

a. Break Bulk Cargo (GC) T/G/H 52 45 49 87 92

b. Bag Cargo T/G/H 25 20 21 80 95

c. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 137 116 123 85 94

d. Curah Cair | Liquid bulk T/G/H 110 111 116 101 96

e. Palletize / Unitize T/G/H 32 27 35 84 77

3 TANJUNG INTAN

a. Bag Cargo T/G/H - 51 - 0 0

b. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 250 221 147 88 150

4 BANJARMASIN

a. Break Bulk Cargo (GC) T/G/H 22 23 19 105 121

b. Bag Cargo T/G/H 28 33 28 118 118

c. Petikemas | Container B/C/H - - - 0 0

d. Petikemas Konvensional Conventional Container

B/C/H 20 21 21 105 100

5 KOTABARU

a. Break Bulk Cargo (GC) T/G/H 5 11 42 220 26

b. Bag Cargo T/G/H 15 28 9 187 311

c. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 500 2,510 498 502 504

d. Curah Cair | Liquid bulk T/G/H 80 1,455 137 1,819 1,062

e. Petikemas | Container B/C/H 5 - - 0 0

6 SAMPIT

a. Break Bulk Cargo (GC) T/G/H 29 30 29 103 103

b. Bag Cargo T/G/H 20 - - 0 0

c. Curah Kering | Dry bulk T/G/H 51 - - 0 0

d. Curah Cair | Liquid bulk T/G/H 216 218 200 101 109

e. Palletize / Unitize T/G/H 15 - - 0 0

f. Petikemas | Container B/C/H 11 16 16 145 100

7 TPKS

a. Per Box B/C/H 24 22 22 92 100

b. Per Ship B/S/H 48 43 45 90 96

8 TPS

a. Per Box B/C/H 27 30 26 111 115

b. Per Ship B/S/H 40 37 34 93 109

9 BJTI

a. Per Box B/C/H 14 27 25 193 108

a. Per Ship B/S/H 44 46 43 105 107

Tabel 15 : Kinerja Pelayanan Barang Dalam NegeriTable 15 : Domestic Cargo Service Performance

Domestic Cargo Service

The domestic Cargo service performance is as the following :

89Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Produktivitas pelayanan bongkar muat barang dalam negeri untuk realisasi tahun 2012, masing-masing dijelaskan sebagai berikut

1. General Cargo

Terdapat lima cabang pelabuhan yang memiliki segmen B/M general cargo dalam negeri. Cabang Tanjung Perak, Banjarmasin, Kotabaru dan Sampit mampu mencapai target produktivitas. Sedangkan Cabang Tanjung Emas belum mencapai target yang ditetapkan, realisasi produktivitas B/M GC sebesar 45 T/G/H dari anggaran yang ditetapkan sebesar 52 T/G/H. Hal ini disebabkan karena kegiatan B/M rotan, kayu olah dan barang-barang general cargo lainnya terkendala dengan ship crane yang tidak maksimal.

2. Bag Cargo

Terdapat 5 cabang yang memiliki segmen B/M bag cargo, dimana Cabang Banjarmasin, Kotabaru dan Sampit mencapai target yang ditetapkan dan 2 cabang lainnya yaitu Tanjung Perak dan Tanjung Emas tidak berhasil mencapai target produktivitas yang telah ditetapkan:

a. Cabang Banjarmasin Produktivitas B/M bag cargo terealisasi sebesar 33 T/G/H dari anggaran yang ditargetkan sebesar 28 T/G/H dan Kotabaru, Produktivitas B/M bag cargo terealisasi sebesar 28 T/G/H dari anggaran yang ditargetkan sebesar 15 T/G/H, hal ini disebabkan dukungan dari peralatan bongkar muat yang cukup memadai serta penanganan oleh buruh B/M yang cukup baik;

b. Tanjung Intan, terdapat realisasi sebesar 51 T/G/H, namun di dalam tahun 2012 tidak dianggarkan;

c. Tanjung Emas, realisasi produktivitas sebesar 45 T/G/H dari anggaran yang ditetapkan sebesar 52 T/G/H dan Tanjung Perak terealisasi sebesar 30 T/G/H dari anggaran yang ditetapkan sebesar 35 T/G/H. Hal ini disebabkan proses pembongkaran pupuk dan semen dalam kemasan belum optimal akibat kendala cuaca dan ketidaksiapan armada

The domestic Cargo service for the Realisation in 2012 are the following :

1. General Cargo

There are 5 (five) branches which have the domestic general cargo segments, i.e. Tanjung Perak, Banjarmasin, Kotabaru and Sampit which have reached the productivity target and Tanjung Emas Branch which has not yet reached the productivity target, which is the Realisation of GC service is 45 T/G/H from the budgeted target for 52 T/G/H. This is due to the lack of Ship Crane availability to conduct the service for rattan, wood, and other general cargo.

2. Bagged Cargo

There are 5 (five) branches which have the domestic bagged cargo segments, i.e. Banjarmasin, Kotabaru and Sampit Branch which have reached the target, while the other 2 (two) branches, i.e. Tanjung Perak and Tanjung Emas ahve not yet reached the target budgeted :

a. Banjarmasin Branch, the bagged cargo is actualized for 33 T/G/H from the target budgeted for 28 T/G/H. Kotabaru, the bagged cargo is actualized for 28 T/G/H from the target budgeted for 15 T/G/H. This is due to the sufficient available equipment and good handling from the labors;

b. Tanjung Intan Branch, the bagged cargo is actualized for 51 T/G/H, but it is not budgeted in 2012;

c. Tanjung Emas Branch, the bagged cargo is actualized for 45 T/G/H from the budgeted target for 52 T/G/H and Tanjung Perak Branch is actualized for 30 T/G/H from the budgeted target for 35 T/G/H. This is due to the lack of discharging of fertilizer and cement in packaging as for the bad weather and lack of fleet.

90 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

3. Curah Kering

Kinerja bongkar muat curah kering yang tidak mencapai anggaran terdapat pada 2 cabang, yaitu:

a) Tanjung Emas, realisasi produktivitas Curah Kering pada tahun 2012 sebesar 116 T/G/H dibandingkan anggaran sebesar 137 T/G/H. Belum tercapainya disebabkan kegiatan B/M batubara dan pasir kwarsa terkendala kapasitas alat yang kurang memadai;

b) Tanjung Intan, realisasi kinerja pelayanan barang dalam negeri untuk curah kering pada tahun 2012 sebesar 221 T/G/H dari anggaran sebesar 250 T/G/H, hal ini disebabkan ketidaksiapan komoditi semen yang akan dimuat dari PT HOLCIM.

4. Curah Cair

Terdapat 4 pelabuhan yang memiliki segmen B/M curah cair yaitu Tanjung Perak, Tanjung Emas, Kotabaru dan Sampit dimana kinerja produktivitasnya mencapai anggaran yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan pompa yang digunakan dalam keadaan siap operasi.

5. unitize/Palletize

a) Tanjung Perak, realisasi produktivitas unitized sebesar 89 T/G/H dari anggaran yang ditetapkan sebesar 35 T/G/H. Peningkatan ini disebabkan kegiatan B/M langsung di stack ke dalam gudang di Terminal Mirah.

b) Tanjung Emas, mengalami penurunan realisasi produksi B/M barang palletized/unitized 27 T/G/H dari anggaran 32 T/G/H. Hal ini diakibatkan banyaknya kegiatan bongkar muat untuk komoditi pecah belah yang memerlukan penanganan khusus.

3. Dry Bulk

The dry bulk service performance has not yet reached the target af 2 (two) branches as the following :

a) Tanjung Emas, the dry bulk productivity is actualized in 2012 for 116 T/G/H from the target for 137 T/G/H. The unachievable target is due to the lack of equipment capacity to conduct the discharging/loading of charcoal and quartz sand;

b) Tanjung Intan, the dry bulk productivity is actualized in 2012 for 221 T/G/H from the target for 250 T/G/H. This is due to the lack of availability of cement commodity to be loaded from PT. HOLCIM.

4. Liquid Bulk

There are 4 (four) branches which have liquid cargo service segments, i.e. Tanjung Perak, Tanjung Emas, Kotabaru and Sampit which have reached the target as for the available equipment to conduct the service.

5. unitized/Palletized

a) Tanjung Perak Branch, the unitized/palletized good productivity is actualized for 89 T/G/H from the budgeted target for 35 T/G/H. This increase is due to the direct stacking to the warehouse at Mirah Terminal.

b) Tanjung Emas Branch, the unitized/palletized good productivity decreased for 27 T/G/H from the budgeted target for 32 T/G/H. This is due to too many glasswares commodity to be serviced which need special treatment.

91Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

6. Petikemas

a) TPKS, realisasi Pelayanan petikemas sebesar 22 B/C/H dari anggaran yang ditetapkan sebesar 24 B/C/H. Hal ini disebabkan rusaknya CC 03 dan baru beroperasi pada triwulan III tahun 2012 sehingga efektifitas penggunaan crane rata-rata hanya 2 crane per kapal, hal ini menyebabkan kecepatan bongkar muat tidak seimbang dengan kenaikan arus petikemas.

b) TPS, realisasi Pelayanan petikemas sebesar 30 B/C/H dari anggaran yang ditetapkan sebesar 27 B/C/H. Hal ini disebabkan karena semakin baiknya perencanaan utamanya perencanaan stack di lapangan dan koordinasi dengan pihak terkait serta kesiapan alat yang memadai.

c) BJTI, realisasi Pelayanan petikemas sebesar 16 B/C/H dari anggaran yang ditetapkan sebesar 14 B/C/H.

6. Container

a) TPKS, the container service is actualized for 22 B/C/H from the budgeted target for 24 B/C/H. This is due to the damage of CC 03 and back to operational only in the third quarter of 2012. Therefore, the effectiveness of CC utilization averagely is only 2 units per ship. This causes imbalance speed of service with the increase of container flow.

b) TPS, the container service is actualized for 30 B/C/H from the budgeted target for 27 B/C/H. This is due to the better stacking plan at the container yard and better coordination with related parties as well as the availability of sufficient equipment.

c) BJTI, the container service is actualized for 16 B/C/H from the budgeted target for 14 B/C/H.

92 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

UTILISASI FASILITAS DAN PERALATAN

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:61 TANJUNG PERAK

a. BOR % 70 72 74 103 103 b. BTP T/M' 2,984 3,968 3,037 133 69 c. SOR % 65 44 43 68 98 d. STP T/M2 5 7 13 140 146 e. YOR % 50 42 51 84 118 f. YTP T/M2 23 13 25 57 148

2 TANJUNG EMASa. BOR % 70 70 52 100 65 b. BTP T/M' 12,000 16,222 14,141 135 85 c. SOR % 65 52 45 80 84 d. STP T/M2 10 67 57 670 82 e. YOR % 50 24 24 48 100

3 f. YTP T/M2 38 36 35 95 97 TANJUNG INTANa. BOR % 70 51 42 73 79 b. BTP T/M' 2,048 3,148 3,174 154 101

4 BANJARMASINa. BOR % 70 65 60 93 92 b. BTP T/M' 2,564 121 91 5 67 c. SOR % 70 26 26 37 100 d. STP T/M2 19 17 17 89 100 e. YOR % 70 98 95 140 97 f. YTP T/M2 36 13 32 36 159

5 KOTABARUa. BOR % 70 62 54 88 86 b. BTP T/M' 89,976 89,930 89,900 100 100 c. SOR % 40 10 11 25 109 d. STP T/M2 8 8 4 94 13 e. YOR % 60 33 27 54 80 f. YTP T/M2 121 121 119 100 99

6 SAMPITa. BOR % 70 68 72 97 106 b. BTP T/M' 131 103 68 79 49 c. YOR % 60 65 63 108 97 d. YTP T/M2 114 117 117 103 100

7 TPKSa. BOR % 70 38 35 54 91 b. BTP T/M' 898 1,031 962 115 93 c. STP T/M2 12 13 12 108 92 d. YOR % 80 68 61 85 89 e. YTP T/M2 134 152 143 113 94

8 TPSa. BOR % 70 69 63 99 90 b. BTP T/M' 1,113 1,157 1,098 104 95 c. STP T/M2 11 9 10 79 110 d. YOR % 70 56 57 80 102 e. YTP T/M2 49 154 227 317 132

9 BJTIa. BOR % 70 76 76 109 99 b. BTP T/M' 1,179 3,061 4,987 260 139

Tabel 16 : Utilisasi Fasilitas dan PeralatanTable 16 : Utilization of Facility and Equipment

uTiLiZATioN oF FACiLiTY AND EquiPMENT

93Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

FASILITAS DERMAGA

Berth occupancy Ratio (BoR)

Terdapat 3 cabang pelabuhan yang belum memenuhi target BOR yang telah ditetapkan yaitu Tanjung Intan, Kotabaru dan TPKS. Hal ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Tanjung Intan realisasi BOR sebesar 51% dari anggaran yang ditetapkan 70%. Hal ini disebabkan berkurangnya kunjungan kapal yang mengangkut komoditi pasir besi karena adanya larangan dari pemerintah;

2. Kotabaru, realisasi BOR sebesar 62% dari anggaran yang ditetapkan 70%. Hal ini disebabkan karena tidak terealisasinya kunjungan kapal di Kawasan Mekarputih dan Batulicin yang sudah dianggarkan di tahun 2012;

3. TPK Semarang, realisasi BOR sebesar 38% dari anggaran yang ditetapkan sebesar 70%. Hal ini disebabkan karena kapal yang hanya berkunjung pada saat akhir pekan saja.

WHARF FACiLiTY

Berth occupancy Ratio (BoR)

There are 3 (three) branches which have not yet reached the BOR target, i.e. Tanjung Intan, Kotabaru and TPKS as the following :

1. Tanjung Intan Branch the BOR is actualized for 51% from the budgeted target for 70%. This is due to the decrease of ship call loaded with ferruginous sand commodity as for the prohibition by the government;

2. Kotabaru Branch, the BOR is actualized for 62% from the budgeted target for 70%. This is due to the unachiavable target of ship call at Kawasan Mekarputih and Batulicin which has been budgeted in 2012;

3. TPK Semarang, the BOR is actualized for 38% from the budgeted target for 70%. This is due to the ships only call at weekends.

94 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Shed occupancy Ratio (SoR)

Untuk SOR rata-rata tidak mencapai anggarannya, karena adanya pengaliha fungsi gudang menjadi lapangan penumpukan di Pelabuhan Cabang Tanjung Perak dan masih adanya kesepakatan penyewaan gudang secara langsung di Pelabuhan Cabang Tanjung Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin dan Tanjung Tembaga.

Yard occupancy Ratio (YoR)

Dari 7 cabang pelabuhan dan 2 anak perusahaan yang dievaluasi, hanya 1 cabang yang mencapai realisasi YOR ideal, yaitu cabang Sampit dengan realisasi YOR sebesar 65% dari anggaran yang ditetapkan hanya 60%. Hal ini dikarenakan naiknya arus petikemas dan dwelling time petikemas di lapangan rata-rata selama 6 hari sesuai dengan yang direncanakan.

b. Shed occupancy Ratio (SoR)

The average SOR has not reached the target, as for the function of warehouse changed to become a Container Yard at Tanjung Perak Branch. There are also several agreement of direct renting warehouse at Tanjung Emas, Tanjung Intan, Banjarmasin and Tanjung Tembaga Branch.

c. Yard occupancy Ratio (YoR)

From 7 (seven) branches and 2 subsidiary companies to be evaluated, there are only 1 (one) branch which has reached the ideal YOR Realisation, i.e. Sampit, of which the YOR is actualized for 65% from the budgeted target for 60%. This is due to the increase of container flor and container dwelling time at the Container Yard with average of 6 dayes as planned.

95Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

UTILISASI KAPAL DAN PERALATAN BONGKAR MUAT

Gambaran utilisasi kapal dan peralatan bongkar muat adalah sebagai berikut :

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:61 TANJUNG PERAK

a. Kapal Pandu | Pilotage ship % 50 63 47 126 134 b. Kapal Tunda | Tug Boat % 55 65 58 118 112

2 TANJUNG EMASa. Kapal Pandu | Pilotage ship % 56 56 55 100 102 b. Kapal Tunda | Tug Boat % 30 25 25 83 100

3 TANJUNG INTANa. Kapal Pandu | Pilotage ship % 55 40 76 73 53 b. Kapal Tunda | Tug Boat % 55 14 18 25 78

4 BANJARMASINa. Kapal Pandu | Pilotage ship % 33 33 31 100 106 b. Kapal Tunda | Tug Boat % 34 37 33 109 112 c. Kapal Kepil | Mooring Boat % 60 62 59 103 105 d. Container Crane (CC) % 0 60 43 0 140 e. Transtainer (RTG) % 0 56 62 0 90

5 KOTABARUa. Kapal Pandu | Pilotage ship % 20 14 15 70 93 b. Kapal Tunda | Tug Boat % 33 43 44 130 98

6 TPKS (ALAT TERMINAL PK) a. Container Crane % 36 38 37 106 103 b. Rubber Tyred Gantry % 58 56 56 97 100 c. Top Loader % 15 10 16 67 63 d. Reach Stacker % 45 49 43 109 114 e. Side Loader % 45 14 13 31 108 f. Forklift % 20 21 19 105 111 g. Head Truck % 45 49 48 109 102 h. Reefer Plugs % 13 14 12 108 117

Tabel 17 : Utilisasi Kapal dan Peralatan Bongkar MuatTable 17 : Utilization of Ship and Container Handling Equipment

Kapal Pandu

Dari 5 cabang wajib pandu yang ditampilkan utilitas kapal pandu secara umum mengalami peningkatan kecuali pada cabang Tanjung Intan dan Kotabaru. Cabang Tanjung Intan yang mencapai 40% dari anggaran yang ditetapkan sebesar 55%. Hal ini disebabkan penurunan kunjungan kapal dalam satuan unit sehingga berdampak pada penurunan utilisasi kapal pandu,

uTiLiZATioN oF SHiP AND CoNTAiNER HANDLiNG EquiPMENT

The utilization of ship and container handling equipment are the following :

Pilotage Ship

From 5 (five) branches with compulsory pilotage service which showed at the utility of pilotage service in general increased except at Tanjung Intan and Kotabaru Branch. Tanjung Intan Branch reached 40% from the budgeted target for 55%. This is due to the decrease of ship in unit and affects the decrease of pilotage ship. Kotabaru Branch only reached 14% from the budgeted target for 20%.

96 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

sedangkan Cabang Kotabaru hanya mencapai 14% dari anggaran yang ditetapkan sebesar 20%.

Utilitas kapal pandu di 3 cabang lainnya yaitu Tanjung Perak mencapai 63%, Tanjung Emas mencapai 56% dan Banjarmasin 33% seluruhnya dapat mencapai target anggaran utilisasi yang disebabkan kinerja penyiapan Sarana Bantu Pelayanan Pemanduan (SBPP) oleh PT PMS berjalan optimal.

Kapal Tunda

Dari 5 cabang wajib pandu yang ditampilkan, secara umum mengalami peningkatan kecuali pada Cabang Tanjung Emas dan Tanjung Intan yang tidak mencapai target yang dianggarkan. Tanjung Emas terealisasi sebesar 25% dari yang dianggarkan sebesar 30% dan Tanjung Intan terealisasi 40% dari yang dianggarkan sebesar 55%, hal ini disebabkan penurunan arus kapal secara keseluruhan baik di dermaga umum maupun di TUKS.

The utility of pilotage ship at three other branches, i.e. Tanjung Perak 63%, Tanjung Emas 56% and Banjarmasin 33% have reached the budgeted target of utilization caused by the good availability of Pilotage Service Supporting Tools by PT. PMS .

Tug Boat

From 5 (five) branches with compulsory pilotage service which shows at the utility of pilotage service in general have increased except Tanjung Emas dan Tanjung Intan Branch which have not yet reached the budgeted target. Tanjung Emas is actualized for 25% from the budgeted target for 30% and Tanjung Intan is actualized for 40% from the budgeted target for 55%. This is due to the decrease of ship call overall either at the public wharf or TUKS.

97Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Alat Bongkar Muat Barang

1. Forklift

Ketersediaan forklift milik perusahaan hanya terdapat di TPKS. Realisasi utilisasi forklift tercapai sebesar 21% dari anggaran utilisasi yang ditetapkan sebesar 20 %. Hal ini karena sejalan dengan kenaikan arus barang di CFS yang digunakan sebagai alat utama untuk kegiatan loading dan unloading.

2. Peralatan terminal petikemas

Jenis peralatan Bongkar Muat petikemas yang ditampilkan 8 macam yaitu Container Crane, Rubber Tyre Gantry, Top Loader, Reach Stacker, Side Loader, Forklift, Head Truckdan Reefer Plug. Dari seluruh jenis peralatan tersebut hanya Top Loader dan Side Loader yang tidak tercapai jauh dari target utilisasi dikarenakan kondisi peralatan yang sudah melebihi masa ekonomisnya.

Cargo Handling Equipment

1. Forklift

The forklift owned by the company is only available at TPKS. The forklift utilization is actualized for 21% from the budgeted target for 20 %. This happens at the same time with the increase of good flow at CFS which is used as the primary vehicle to conduct discharging/loading.

2. Containter Terminal Equipment

There are 8 (eight) types of container handling services, i.e. Container Crane, Rubber Tyred Gantry, Top Loader, Reach Stacker, Side Loader, Forklift, Head Truck and Reefer Plug. From those equipment, only Top Loader dan Side Loader have not yet reached the target as the physical condition has exceeded tthe economical life time.

98 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PRODUKSI jASA DAN PENDAPATAN

PELAYANAN jASA KAPAL

Realisasi produksi pelayanan jasa kapal Tahun 2012, sebagaimana tabel dibawah ini :

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

Pelayanan Kapal | Ship Service

1 Labuh | Berthing Gt.Masa 271.543.633 289.193.996 268.963.694 105 106

2 Pemanduan | Pilotage Kpl.Grk 114.554 117.381 112.309 102 105

Gt.Kpl.Grk 497.669.706 552.962.510 496.208.715 111 111

3 Penundaan | Tugging Kpl.Jam 67.221 81.581 60.587 121 135

Gt.Kpl.Jam 273.518.644 449.570.432 248.460.595 164 181

4 Penambatan | Mooring Gt.Etm 265.484.505 268.286.592 239.226.490 101 112Tabel 22 : Produksi Pelayanan Jasa KapalTable 22 : Ship Service Production

Tabel pendapatan jasa pelayanan kapal adalah sebagai berikut :

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6=4:3 7=4:5

Pelayanan Kapal | Ship Service

1 Labuh | Berthing 114.519.752 117.552.662 111.343.377 103 106

2 Pemanduan | Pilotage 94.689.510 99.353.727 94.874.683 105 105

3 Penundaan | Tugging 181.458.510 222.651.037 213.117.453 123 104

4 Penambatan | Mooring 108.022.956 101.041.744 99.897.312 94 101

498.690.378 540.559.170 519.232.825 108 104Tabel 23 : Pendapatan Pelayanan Jasa KapalTable 23 : Ship Service Revenue

PRoDuCT oF SERViCE AND REVENuE

SHiP SERViCE PRoDuCTioN

The ship service production is actualized in 2012 as the following :

Vesel service revenue is the following :

In thousand rupiahs

99Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

jasa Labuh

1. Realisasi produksi labuh tahun 2012 sebesar 286.193.996 GT atau 105 % dari anggaran 271.543.633 GT, tercapainya produksi jasa labuh terjadi di beberapa Cabang Pelabuhan antara lain:

a) Pada Cabang Pelabuhan Banjarmasin disebabkan karena meningkatnya arus kunjungan kapal Ro-Ro, kapal tanker non BBM dan Mother Ship di Open Sea Taboneo serta tongkang batubara;

b) Pada Cabang Pelabuhan Kotabaru disebabkan adanya peningkatan kegiatan kapal Bongkar Muat CPO di Pelabuhan TUKS PT Smart Tarjun dan peningkatan kunjungan kapal di TUKS PT Indocement;

c) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Intan disebabkan karena peningkatan arus kunjungan kapal dalam negeri yang memuat jenis komoditi curah kering (semen curah, klinker dan batubara);

d) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak disebabkan karena peningkatan arus kunjungan kapal dalam negeri khususnya kapal tanker dan tongkang.

2. Pendapatan jasa labuh tahun 2012 terealisasi Rp 117.552.662.000,- atau 103% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 114.519.752.000,- Tercapainya pendapatan ini sesuai dengan peningkatan produksi labuh kapal dalam negeri khususnya kunjungan di dermaga TUKS.

jasa Pemanduan

1. Produksi pemanduan tahun 2012, masing-masing terealisasi 117.381 Kpl.Grk dan 552.962.510 Gt.Kpl.Grk atau masing-masing 102 % dan 111 % dari anggaran 114.554 Kpl.Grk dan 497.669.706 Gt.Kpl.Grk. Kenaikan produksi pemanduan dalam satuan Kpl.Grk yang paling signifikan terjadi:

a) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak disebabkan karena kenaikan jumlah kapal petikemas, kapal cargo, kapal curah cair non BBM dan adanya

Berthing Segment

1. The berthing segment is actualized in 2012 for 286,193,996 GT or 105% from the budget for 271,543,633 GT. The berthing service production at several branches are the following :

a) Banjarmasin Branch, as for the increase of Ro-Ro ship call, non-fuel tank ship and mother ship at Open Sea Taboneo and charcoal barge;

b) Kotabaru Branch, as for the increase of the CPO ship activity at TUKS PT. Smart Tarjun and at TUKS PT. Indocement;

c) Tanjung Intan Branch, as for the increase of domestic ship call loaded with dry bulk cargo (bulk cement, clinker and charcoal);

d) Tanjung Perak Branch, as for the increase of domestic ship call particularly for tank ship and barges

2. The berthing service revenue is actualized in 2012 for Rp 117,552,662,000 or for 103% from the budgeted target for Rp 114,519,752,000. Revenue reached is due to the increase of domestic ship berthing production particulalry the call at TUKS.

Pilotage Segment

1. The pilotage production is actualized in 2012, each of 117,381 Kpl.Grk and 552,962,510 Gt.Kpl.Grk or each of 102% and 111% from the target for 114,554 Kpl.Grk and 497,669,706 Gt.Kpl.Grk. The increase of pilotage production in Kpl.Grk is quite significant :

a) Tanjung Perak Branch, this is due to the increase of numbers of container ship, cargo ship, liquid bulk non-fuel, pilotage service for shifting movement, pilotage service at

100 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

peningkatan pelayanan pandu untuk gerakan tersendiri serta peningkatan pelayanan pemanduan TUKS Gresik khususnya di PT Petrokimia, PT Smelting, PT Maspion dan PT Wilmar;

b) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Intan disebabkan peningkatan kunjungan kapal-kapal dalam negeri yang melakukan gerakan shifting dan naiknya kunjungan kapal ke dermaga PT Pertamina dan kapal tongkang yang mengangkut batubara PLTU.

Sedangkan kenaikan produksi pemanduan dalam satuan GT.Kpl.Grk terjadi:

a) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak disebabkan karena adanya kenaikan GT kapal petikemas, kapal cargo, kapal curah cair non BBM dan peningkatan pemanduan di TUKS Gresik khususnya PT Petrokimia, PT Smelting, PT Maspion dan PT Wilmar;

b) Pada Cabang Pelabuhan Sampit disebabkan karena meningkatnya produksi pemanduan kapal-kapal gerakan tersendiri (shifting);

c) Pada Cabang Pelabuhan Lembar disebabkan meningkatnya kunjungan kapal cruise.

2. Pendapatan jasa pemanduan tahun 2012 terealisasi Rp 99.353.727.000,- atau 105 % dari anggaran yang telah ditetapkansebesar Rp 94.689.160.000,-. Tercapainya pendapatan ini sejalan dengan peningkatan produksi pemanduan dalam satuan GT.Kpl.Grk.

jasa Penundaan

1. Produksi jasa penundaan tahun 2012, masing-masing terealisasi 81.581 Kpl.Jam dan 449.570.432 Gt.Kpl.Jam atau 121% dan 164% dari anggaran 67.221 Kpl.Jam dan 273.518.644 Gt.Kpl.Jam, peningkatan ini terjadi antara lain di cabang:

a) Tanjung Perak, hal ini disebabkan karena peningkatan pelayanan penundaan untuk gerakan tersendiri (shifting) khususnya

TUKS Gresik particularly at PT. Petrokimia, PT. Smelting, PT. Maspion and PT. Wilmar;

b) Tanjung Intan Branch, this is due to the increase of domestic ship service having shifting movement and ship call to the wharf of PT. Pertamina and barges transporting charcoal PLTU.

The increase of pilotage service in GT.Kpl.Grk at the following branches :

a) Tanjung Perak Branch, this is due to the increase of container ship in GT, cargo ship, liquid bulk non-fuel ship, pilotage service at TUKS Gresik, particularly PT. Petrokimia, PT. Smelting, PT. Maspion and PT Wilmar;

b) Sampit Branch, this is due to the pilotage service for shifting ship;

c) Lembar Branch, this is due to the increase of cruise ship

2. The pilotage revenue is actualized in 2012 for Rp 99,353,727,000 or 105 % from the budgeted target for Rp 94,689,160,000. Revenue reached due to the increase of pilotage service in GT.Kpl.Grk.

Tugging Segment

1. The tugging production is actualized in 2012, each of 81,581 Kpl.Hour And 449,570,432 Gt.Kpl.Hour or 121% and 164% from the budgeted target for 67,221 Kpl.Hour and 273,518,644 Gt.Kpl.Hour. The increase happened at the branches as the following :

a) Tanjung Perak Branch, this is due to the increase of tugging service for shifting particularly for container ship, cargo ship,

101Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

untuk kapal petikemas, kapal cargo, kapal curah cair non BBM dan peningkatan pelayanan penundaan di TUKS Gresik;

b) Sampit, hal ini karena adanya peningkatan kegiatan pemanduan yang menggunakan jasa kapal tunda bagi kapal wajib pandu yang keluar masuk di Terminal Bagendang.

2. Pendapatan jasa penundaan tahun 2012 terealisasi Rp 222.651.037.000,- atau 123 % dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 181.458.510.000,-. Tercapainya pendapatan jasa penundaan seiring dengan peningkatan produksi penundaan.

jasa Tambat

1. Produksi jasa tambat tahun 2012 terealisasi 268.286.592 Gt.Etm atau 101 % dari anggaran 265.484.505 Gt.Etm, secara umum produksi tambatan tercapai, antara lain terjadi pada cabang:

a) Tenau/Kupang, hal ini disebabkan karena kenaikan arus kunjungan kapal khususnya petikemas milik PT Meratus dan PT Kanaka Line;

b) Tanjung Wangi, hal ini disebabkan karena meningkatnya kunjungan kapal curah kering, bag cargo dan kapal PT Pertamina berbendera asing;

c) Kumai, hal ini disebabkan rendahnya produktifitas B/M mengakibatkan lamanya kapal di tambatan.

2. Pendapatan jasa tambat tahun 2012 terealisasi Rp 101.041.744.000,- atau 94% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 108.022.956.000,-. Tidak tercapainya pendapatan tersebut disebabkan tidak tercapainya produksi penambatan di pelabuhan Tanjung Perak dibandingkan anggarannya.

liquid bulk non-fuel ship, and increase of tugging service at TUKS Gresik;

b) Sampit Branch, this is due to the increase of pilotage service using tug boats for ships which should have mandatory pilotage service either coming in/going out at Bagendang Terminal.

2. The tugging revenue is actualized in 2012 for Rp 222,651,037,000 or 123% from the budgeted target for Rp 181,458,510,000. The increase revenue happened together with the increase of tugging.

d. Mooring Segment

1. The mooring production is actualized in 2012 for 268,286,592 Gt.Etm or 101% from the budgeted target for 265,484,505 Gt.Etm. In general the mooring production reached at the brances as the following :

a) Tenau/Kupang Branch this is due to the increase of container ship call owned by PT. Meratus and PT. Kanaka Line;

b) Tanjung Wangi Branch, this is due to the increase of dry bulk ship, cargo ship and foreign flag ship of PT. Pertamina;

c) Kumai Branch, this is due to the low of productivity of handling as for long mooring time of ship.

2. The mooring revenue is actualized in 2012 for Rp. 101,041,744,000 or 94% from the budgeted target for Rp. 108,022,956,000. The unachievable revenue was caused by the unachievable mooring production at Tanjung Perak compared to the budget.

102 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PELAYANAN jASA BARANG

Produksi pelayanan jasa barang Tahun 2012, sebagaimana tabel dibawah ini :

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

Budget

REALISASIREALiSA-

TioN1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

Pelayanan Jasa BarangCargo Service

1 Jasa DermagaWharf service

Boks 1.566.287 1.585.273 1.417.666 101 112

Teus 1.709.582 1.712.173 1.529.678 100 112

Ton 29.702.543 41.082.656 32.422.017 138 127

M3 4.210.463 3.222.398 4.322.335 77 75

Ekor | Animal 85.348 106.165 109.659 124 97

Unit 36.000 37.913 37.374 105 101

2 Gudang PenumpukanStorage warehouse

Ton Hari| Ton Day 849.556 879.111 412.918 103 213

M3 Hari | M3 Day 354.852 207.796 465.144 59 45

M2 25.592 15.179 17.603 59 86

3 Lapangan PenumpukanContainer Yard

Ton Hari | Ton Day 1.253.266 7.828.806 1.777.048 625 441

M3 Hari | M3 Day 2.070.577 3.886.134 1.995.939 188 195

Boks hari | Box Day 1.103.362 1.224.719 1.075.284 111 114

Unit Hari | Unit Day 63.095 52.913 90.207 84 59

Ekor Hari | Animal Day

12.000 21.273 12.748 177 167

M2 32.142 33.925 38.926 106 87

4 Paket LumsumLumpsum Package

Ton 338.127 902.509 4.004.697 267 23

M3 31.759 67.049 764.131 211 9

Tabel 24 : Produksi Pelayanan Jasa BarangTable 24 : Cargo Service Production

Cargo Service

The Cargo service is actualized in 2012 as the following :

103Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tabel pendapatan pelayanan jasa barang adalah sebagai berikut :

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6=4:3 7=4:6

Pelayanan Barang | Cargo Service1 Dermaga | Wharf 139.866.931 153.732.023 97.451.764 110 158

2 Gudang | Warehouse01 Pengusahaan | Management 1.393.415 3.991.339 6.239.088 286 64

02 Persewaan | Leasing 2.995.678 2.294.768 2.595.125 77 883 Lapangan Penumpukan | Container Yard

01 Pengusahaan | Management 45.982.565 56.359.626 41.830.582 123 135

02 Persewaan | Leasing 3.811.930 1.062.941 2.984.572 28 364 Paket Lumsum | Lumpsum package 4.366.272 10.589.821 14.548.005 243 73

Jumlah | Total 198.416.791 228.030.821 165.649.139 115 138Tabel 25 : Pendapatan Pelayanan Jasa BarangTable 25 : Good Service Revenue

jasa Dermaga

1. Realisasi produksi dermaga tahun 2012 masing-masing diuraikan sebagai berikut:

a) Dalam satuan Boks terealisasi 1.585.273 Boks atau 101% dari anggaran 1.566.287 Boks, tercapainya produksi ini dikarenakan naiknya arus petikemas yang terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak;

b) Dalam satuan Teu’s terealisasi 1.712.173 Teu’s atau 100% dari anggaran 1.709.582 Teu’s;

c) Dalam satuan Ton terealisasi 41.082.656 ton atau 138 % dari anggaran 29.702.543 ton, tercapainya produksi tersebut disebabkan karena kenaikan arus barang yang terjadi pada cabang:

1) Tanjung Perak, hal ini disebabkan adanya peningkatan kegiatan B/M barang pupuk domestik, semen, dan steel product;

Cargo service revenue is the following :

In thousand rupiahs

Wharf Service

1. The wharf production is actualized in 2012 as the following :

a) In box unit, Production is actualized for 1,585,273 boxes or 101% from the budgeted target for 1,566,287 boxes. Production reached due to the increase of container flow at Tanjung Perak Branch;

b) In Teus unit, Production is actualized for 1,712,173 Teus or 100% from the budgeted target for 1.709.582 Teus;

c) In ton unit, Production is actualized for 41,082,656 tons or 138% from the budgeted target for 29,702,543 tons. Production reached due to the increase of containre flow at the branch:

1) Tanjung Perak Branch, this is due to the increase of domestic fertilizer, cement, and steel product handling;

104 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2) Tanjung Emas, hal ini disebabkan adanya peningkatan kegiatan B/M barang khususnya kayu log dan CPO;

3) Tanjung Intan, hal ini disebabkan adanya peningkatan kegiatan B/M barang luar negeri raw sugar dan alat-alat proyek dan barang dalam negeri di dominasi batubara, semen curah dan klinker.

d) Dalam satuan M3 terealisasi 3.222.398 M3 atau 77 % dari anggaran 4.210.463 M3, tidak tercapainya produksi tersebut antara lain terjadi pada cabang:

1) Tanjung Perak, disebabkan menurunnya B/M plywood Moulding dan adanya perpindahan pola pengangkutan barang Log Cargo ke petikemas;

2) Banjarmasin, disebabkan karena menurunnya bongkaran barang-barang proyek pertambangan dan listrik.

e) Dalam satuan Ekor terealisasi 106.165 ekor atau 124 % dari anggaran 85.348 ekor, tercapainya produksi tersebut antara lain terjadi di Cabang Pelabuhan Bima dan Cabang Tenau/Kupang dikarenakan peningkatan pengiriman hewan potong tujuan Sumatera dan Kalimantan.

f ) Dalam satuan Unit terealisasi 37.913 unit atau 105 % dari anggaran 36.000 unit, tercapainya produksi tersebut terjadi pada PT BJTI.

2. Pendapatan jasa dermaga tahun 2012 terealisasi sebesar Rp 153.732.023.000,- atau 110% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 139.866.931.000,-. Peningkatan pendapatan ini seiring dengan kenaikan produksi jasa dermaga.

2) Tanjung Emas Branch, this is due to the increase of cargo, particularly wood logs and CPO handling;

3) Tanjung Intan Branch, this is due to the increase of international cargo of raw sugar and project equipment and domestic cargo dominated by charcoal, bulk cement and clinker.

d) In M3, it is actualized for 3,222,398 M3 or 77% from the budgeted target for 4,210,463 M3. The unachievable product happened at the branches :

1) Tanjung Perak Branch, it is due to the decrease of plywood molding and the change of cargo transportation pattern from log cargo to container;

2) Banjarmasin Branch, it is due to the decrease of project material discharging and electricity.

e) In animal unit, it is actualized for 106,165 or 124% from the budgeted target for 85,348. Production reached at Bima and Tenau/Kupang Branch, as for the increase of domesticated animal directed to Sumatera and Kalimantan.

f ) In unit, it is actualized fori 37,913 units or 105% from the budgeted target for 36,000 units. Production reached at PT. BJTI.

2. The wharf service revenue in 2012 is actualized for Rp. 153,732,023,000 atau 110% from the budgeted target for Rp 139,866,931,000. revenue increased together with the wharf service production.

105Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

jasa Gudang

1. Produksi gudang penumpukan tahun 2012 masing-masing sebagai berikut:

a) Dalam satuan Ton.Hari terealisasi 879.111 ton.hari atau 103% dari anggaran 849.556 ton.hari. Tercapainya produksi tersebut terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak;

b) Dalam satuan M3.hari terealisasi 207.796 M3.hari atau 59% dari anggaran 354.852 M3.hari, tidak tercapainya produksi tersebut karena gudang yang ada di Cabang Banjarmasin sudah disewakan secara lumpsum;

c) Dalam satuan M2 terealisasi 15.179 M2 atau 59% dari anggaran 25.592 M2, tidak tercapainya produksi tersebut pada Cabang Pelabuhan Tanjung Tembaga karena gudang yang disewa oleh PT KTI tidak diperpanjang lagi.

2. Pendapatan jasa gudang penumpukan tahun 2012 terealisasi Rp 6.286.107.000,- atau 143 % dari anggaran Rp 4.389.093.000,-. Tercapainya pendapatan terjadi khususnya di Cabang Tanjung Perak karena seluruh gudang yang semula disewakan secara lumpsum, sekarang diusahakan sendiri.

jasa Lapangan Penumpukan

1. Produksi lapangan penumpukan tahun 2012:

a) Dalam satuan Ton.hari terealisasi 7.828.806 ton.hari atau 625% dari anggaran 1.253.266 ton.hari, tercapainya produksi tersebut yang paling signifikan terjadi:

1) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak disebabkan karena produksi lapangan penumpukan khususnya Container Yard sudah lebih optimal khususnya di Terminal Nilam;

2) Pada Cabang Pelabuhan Bima disebabkan karena adanya pembongkaran batu bara, semen, aspal dan pupuk yang ditumpuk di Pelabuhan Bima dan Kawasan Badas;

Warehouse Service

1. The warehouse service is actualized in 2012 as the following :

a) In ton/day, it is actualized for 879,111 ton/day or 103% from the budgeted target for 849,556 ton/day. Production reached at Tanjung Perak Branch;

b) In M3/day, it is actualized for 207,796 M3/day or 59% from the budgeted target for 354,852 M3/day. Th unachievable production is due to the warehouse at Banjarmasin has been rented for public in lumpsum way;

c) InM2, it is actualized for 15,179 M2 or 59% from the budgeted target for 25,592 M2. The unachievable production at Tanjung Tembagais due to the warehouse rented by PT. KTI not extended anymore.

2. The container yard service is actualized in 2012 for Rp. 6,286,107,000 or 143% from the budgeted target for Rp. 4,389,093,000. Revenue reached at Tanjung Perak Branch is due to the warehouses which are previously rented in lumpsum way, it is now under their own management/operations.

Yard Service

1. The Container Yard production actualized in 2012 :

a) In ton/day, it is actualized for 7,828,806 ton/day or 625% from the budgeted target for 1,253,266 ton/day. Production increase happened significantly at:

1) Tanjung Perak Branch, it is due to the container yard production is optimum particularly at Nilam Terminal;

2) Bima Branch, it is due to the discharging of charcoal, asphalt, and fertilizer stored at Bima and Kawasan Badas;

106 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

b) Dalam satuan M3.hari terealisasi 3.886.134 M3.hari atau 188 % dari anggaran 2.070.577 M3.hari. Tercapainya produksi tersebut terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak, Gresik dan Tenau Kupang karena meningkatnya kegiatan penumpukan barang-barang konstruksi untuk proyek dan kayu log;

c) Dalam satuan Boks.Hari terealisasi 1.224.719 boks.hari atau 111% dari anggaran 1.103.362 boks.hari. Naiknya produksi dalam satuan Boks ini terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak dan Kumai;

d) Dalam satuan Unit.Hari terealisasi 52.913 Unit.hari atau 84% dari anggaran 63.095 unit.hari, tidak tercapainya produksi ini khususnya pada Cabang Benoa dikarenakan penurunan produksi B/M;

e) Dalam satuan Ekor.Hari terealisasi 21.273 ekor.hari atau 177% dari anggaran 12.000 ekor.hari, terjadi di Cabang Pelabuhan Bima dan Kumai;

f ) Dalam satuanM2 terealisasi 33.925 M2 atau 106 % dari anggaran 32.142 M2. Kenaikan produksi dalam satuan M2 tersebut terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Wangi.

2. Pendapatan lapangan penumpukan tahun 2012 Terealisasi Rp 57.422.567.000,- atau 115% dari anggaran Rp 49.794.495.000,-. Hal ini seiring dengan kenaikan produksi secara keseluruhan pada lapangan penumpukan.

jasa Paket Lumpsum Bongkar Muat

1. Produksi paket lumpsum dalam satuan Ton tahun 2012 terealisasi 902.509 Ton atau 267 % dari anggaran 338.127 Ton yang terjadi pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak dan Tenau Kupang sedangkan untuk satuan M3 terealisasi sebesar 67.049 atau 211% dari anggaran 31.759 karena meningkatnya kegiatan bongkar muat pada Terminal Kalimas Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

2. Pendapatan paket lumpsum bongkar muat tahun 2012 terealisasi Rp 10.589.821.000,- atau 243% dari anggaran Rp 4.366.272.000,. Hal ini sesuai dengan peningkatan produksi paket lumpsum bongkar muat.

b) In M3/day, it is actualized for 3,886,134 M3/day or 188% from the budgeted target for 2,070,577 M3/day. Production reached at Tanjung Perak, Gresik and Tenau, Kupang Branch due to the increase of construction material and wood logs storage;

c) In boxes/day, it is actualized for 1,224.719 boxes/day or 111% from the budgeted target for 1,103,362 boxes/day. The increased production in box happened at Tanjung Perak and Kumai Branch;

d) In unit/day, it is actualized for 52,913 unit/day or 84% from the budgeted target for 63,095 unit/hari. The unachievable production happened at Benoa Branch is due to the decrease of handling production;

e) In animal unit/day, it is actualized for 21,273 animal/day or 177% from the budgeted target for 12,000 animal/day. This happened at Bima and Kumai Branch;

f) In M2, it is actualized for 33,925 M2 or 106% from the budgeted target for 32,142 M2. The increased production in M2 happened at Tanjung Wangi.

2. The Container Yard revenue is actualized in 2012 for Rp 57,422,567,000 or 115% from the budgeted target Rp. 49,794,495,000. This happened together with the increased product as an overall at the Container Yard.

Lumpsum Package Service

1. The lumpsum package in Ton is actualized in 2012 for 902,509 tons or 267% from the budgeted target for 338,127 tons at Tanjung Perak and Tenau-Kupang Branch. While for M3, it is actualized for 67,049 or 211% from the budgeted target for 31,759, due to the increase of handling service at Kalimas Terminal, Tanjung Perak Branch.

2. The lumpsum package revenue is actualized in 2012 for Rp. 10,589,821,000 or 243% from the budgeted target Rp. 4,366,272,000. This is due to the increase of lumpsum package production.

107Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PENGUSAHAAN ALAT-ALAT

Produksi pengusahaan alat tahun 2012 sebagaimana tabel berikut ini:

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5: 6

Pengusahaan Alat-AlatEquipment operational

1 Produksi HMCHMC Production

Ton 800.000 439.101 - 55 0

2 Produksi ForkliftForklift Production

Jam | Hour

2.269 2.808 1.986 124 141

3 Produksi Fixed / Mobile CraneFixed/ Mobile Crane Production

Jam | Hour

1.852 1.908 2.076 103 92

4 Produksi Tug BoatTug Boat Production

Jam | Hour

2.060 14.599 - 709 0

5 Produksi TimbanganWelghing Production

Ton 779.112 648.237 237.532 83 273

6 Produksi Pemadam KebakaranFire Fighting Brigade Production

Ton 6.617 5.603 6.615 85 85

Tabel 26 : Produksi Pengusahaan Alat-alatTable 26 : Equipment Operational Production

Tabel pendapatan pengusahaan alat-alat adalah sebagai berikut :

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | DescriptionTAHUN | Year 2012 REALISASI

TAHUN 2011REALiSATioN 2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6=4:3 7=4:5

Penguasaan Alat-alat Equipment operational

1 Pendapatan HMC | HMC Revenue 18,080,000 13,877,182 66,291,820 77 21

2 Pendapatan Forklift | Forklift Revenue 217,200 349,997 141,692 161 247

3 Pendapatan Fixed / Mobile CraneFixed/ Mobile Crane Revenue 871,750 845,224 590,927 97 143

4 Pendapatan Tug Boat | Tug Boat Revenue 13,059,110 41,274,385 198,698 316 20,772

5 Pendapatan TimbanganWelghing Revenue 779,112 875,137 1,737,952 112 50

6 Pendapatan Pemadam Kebakaran Fire Fighting Brigade Revenue 172,570 160,824 161,498 93 100

7 Pendapatan Pengusahaan Alat LainnyaOther Equipment Operational Revenue 704,325 1,431,252 2,384,287 203 60

Total 33,884,067 60,469,233 78,681,876 178 77

Tabel 27 : Pendapatan Pengusahaan Alat-alatTable 27 : Equipment operational Revenue

EquiPMENT oPERATioNAL

The equipment operational production in 2012 as the following :

The equipment operational revenue is as the following :

In thousand Rupiahs

108 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Harbour Mobile Crane (HMC)

1. Realisasi produksi Harbour Mobile Crane (HMC) tahun 2012 sebesar 439.101 Ton atau 55% dari anggaran 800.000 ton. Tidak tercapainya produksi tersebut dikarenakan HMC yang tersedia di Terminal Jamrud Cabang Pelabuhan Tanjung Perak terealisasi 4 Unit dari yang semula dianggarkan sebanyak 7 unit.

2. Pendapatan segmen pengusahaan alat HMC adalah Rp 17.849.105.000,- atau 77% dari anggaran sebesar Rp 18.080.000.000,-. Hal ini seiring dengan realisasi produksi HMC di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

Forklift

1. Realisasi produksi tahun 2012 sebesar 2.808 Jam atau 124% dari anggaran 2.269 Jam. Hal ini disebabkan:

a) Adanya realisasi produksi pengusahaan forklift di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan yang semula tidak dianggarkan;

b) Adanya pemakaian forklift untuk kegiatan relokasi barang–barang general cargo di Cabang Pelabuhan Tenau Kupang.

2. Pendapatan tahun 2012 terealisasi Rp 349.997.000,- atau 161% dari anggaran Rp 217.200.000,-. Hal ini sejalan dengan meningkatnya produksi pengusahaan forklift.

Fixed & Mobile Crane

1. Realisasi produksi tahun 2012 sebesar 1.908 Jam atau 103% dari anggaran 1.852 Jam. Hal ini disebabkan adanya upaya mengoptimalkan kran darat aset milik Cabang Pelabuhan Banjarmasin untuk menangani kegiatan bongkar muat di terminal Martapura Baru.

HMC

1. The Harbour Mobile Crane (HMC) production is actualized in 2012 for 439,101 tons or 55% from the budgeted target for 800,000 tons. The unachievable production is due to the proposed HMC are 7(seven) units but the Realisation is only 4 (four) units at Jamrud Terminal, Tanjung Perak Branch.

2. The Harbor Mobile Crane (HMC) revenue is actualized for Rp 17,849,105,000 or 77% from the budgeted target for Rp. 18,080,000,000. This happened together with the HMC production Realisation at Tanjung Perak Branch.

Forklift

1. The Forklift production is actualized in 2012 for 2,808 hours or 124% from the budgeted target for 2,269 hours. This is due to :

a) The forklift production Realisation at Tanjung Intan is not budgeted;

b) The utilization of forklift for general cargo relocation at Tenau- Kupang Branch.

2. Revenue in 2012 is actualized for Rp 349,997,000 or 161% from the budgeted target for Rp. 217,200,000. This happened together with the increase of forklift operational production.

Fixed & Mobile Crane

1. The Fixed & Mobile Crane production is actualized in 2012 for 1,908 hours or 103% from the budgeted target for 1,852 hours. This is due to the initiative of improving the wharf crane utilization owned by BanjarmasinBranch to handle the handling service at New Martapura Terminal.

109Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Pendapatan tahun 2012 terealisasi Rp 845.224.000,- atau 97% dari anggaran

Rp 871.750.000,-. Hal ini disebabkan belum terealisasinya pengoprasian luffing crane pada triwulan IV tahun 2012 di Cabang Pelabuhan Tanjung Emas.

Tug Boat

1. Realisasi produksi Tug Boat tahun 2012 sebesar 14.599 Jam atau 709% dari anggaran 2.060 Jam. Tercapainya produksi tersebut dikarenakan adanya peningkatan pelayanan untuk kegiatan Assist and Tug di luar wilayah Cabang Pelabuhan Wajib Pandu.

2. Pendapatan Tug Boat tahun 2012 terealisasi Rp 41.274.385.000,- atau 316% dari anggaran Rp 13.059.110.000,-. Hal ini sejalan dengan kenaikan produksi tug boat.

Timbangan

1. Produksi Timbangan pada tahun 2012 terealisasi 648.237 ton atau 83% dari anggaran 779.112 ton. Tidak tercapainya produksi ini karena menurunnya bongkar muat pasir besi di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan.

2. Pendapatan tahun 2012 terealisasi Rp 875.137.000,- atau 112% dari anggaran

Rp 779.112.000,-. Peningkatan pendapatan ini disebabkan pengenaan tarif jembatan timbang di Terminal Jamrud yang dioperasikan oleh PT BJTI lebih tinggi dari pada tarif di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan.

Usaha Peralatan PMK

1. Produksi Peralatan PMK tahun 2012 terealisasi 5.603 Jam atau 85% dari anggaran 6.617 Jam, tidak tercapainya produksi ini dikarenakan menurunnya kegiatan bongkar muat barang berbahaya yang membutuhkan pengawasan dari peralatan PMK dibeberapa cabang pelabuhan seperti Tanjung Emas, Gresik, Benoa dan Tanjung Wangi.

2. Revenue is actuallized in 2012 for Rp. 845,224,000 or 97% from the budgeted target for Rp. 871,750,000. This is due to the luffing crane operational has not yet been actualized in the fourth quarter of 2012 at Tanjung Emas.

Tug Boat

1. The Tug Boat production is actualized in 2012 for 14,599 hours or 709% of the budgeted target for 2,060 hours. Production reached is due to the increase of assisting and tugging service outside the ports with mandatory pilotage service.

2. The Tug Boat revenue is actualized in 2012 for Rp. 41,274,385,000 or 316% from the budgeted

target for Rp. 13,059,110,000. This happened together with the increased tug boat production.

Weighing

1. The weighing production is actualized in 2012 for 648,237 tons or 83% from the budgeted target for 779,112 tons. The unachievable production is due to the decrease of ferruginous sand to be handled at Tanjung Intan Branch.

2. The weighing revenue is actualized in 2012 for Rp 875,137,000 or 112% from the budgeted target

for Rp. 779,112,000. The increase of revenue is due to the tariff of weighing bridge at PT. BJTI is higher than the tariff at Tanjung Intan Branch.

Fire Fighting Brigade

1. The Fire Fighting Brigade production is actualized in 2012 for 5,603 hours or 85% from the budgeted target for 6,617 hours. The unachievable production is due to the decrease of dangerous good handling which needs a particularly monitoring from the Fire Fighting Brigade at several branches like Tanjung Emas, Gresik, Benoa and Tanjung Wangi.

110 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Pendapatan tahun 2012 terealisasi Rp 160.824.000,- atau 93% dari anggaran

Rp 172.570.000,-. Hal ini sejalan dengan penurunan produksi yang ada.

PELAYANAN TERMINAL (BONGKAR MUAT)

Produksi pelayanan terminal bongkar muat tahun 2012 sebagaimana tabel dibawah ini :

2. The Fire Fighting Brigade revenue is actualized in 2012 for Rp. 160,824,000 or 93% from the budgeted target for Rp. 172,570,000. This happened together with the decrease of production.

TERMiNAL HANDLiNG SERViCE (DiSCHARGiNG/LoADiNG)

Production of terminal handling service is actualized in 2012 as the following :

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011

REALiSATioN 2011

KECENDERUN-GAN

TREND (%)

ANGGARANBudget

REALISASIREALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

1 PELAYANAN TERMINAL (USAHA B/M)Terminal Services (Business B/M) GC

01. Stevedoring Ton 12,098,164 12,062,869 7,687,521 100 157

M 3 269,418 1,035,697 96,924 384 1069

02. Cargodoring Ton 806,903 599,550 722,924 74 83

M 3 52,944 4,442 4,041 8 110

03. Overbrengen Ton - - - 0 0

M 3 - - - 0 0

04. Delivery Charges Ton 700,513 555,472 629,699 79 88

M 3 20,472 - - 0 0

05. Per Paket B/M | Per packet B/M

01. Production Packet B/M Ton 7,228,108 10,365,228 6,844,638 143 151

M 3 3,613,965 1,006,727 1,403,437 28 72

2 Roll on / Roll Off :

01. Kendaraan Kelas 2 | Transport Class 2 Unit 138,400 89,574 120,938 65 74

02. Kendaraan Kelas 3 | Transport Class 3 Unit 36,293 45,188 34,540 125 131

03. Kendaraan Kelas 4 | Transport Class 4 Unit 11,534 12,974 12,904 112 101

04. Kendaraan Kelas 5 | Transport Class 5 Unit 32,693 43,667 43,648 134 100

05. Kendaraan Kelas 6 | Transport Class 6 Unit 5,744 6,765 6,333 118 107

06. Kendaraan Kelas 7 | Transport Class 7 Unit 3,848 3,994 3,729 104 107

Ro-Ro PT BJTI Unit 36,000 37,913 37,374 105 101

Total Unit 264,512 240,075 259,466 91 93

3 Pelayanan Usaha B/MOther Business services B/M

General Cargo Ton - - 228 0 0

Bagged Cargo Ton - - 220 0 0

Dry Bulkg Ton 1,085,157 5,033,504 7,859,517 464 64

Liquid Bulk non-Fuel Ton 1,845,099 4,175,036 2,131,323 226 196

Total Ton 2,930,256 9,208,540 9,991,288 314 92

M3 - - - 0 0

Tabel 28 : Produksi Pelayanan Terminal Bongkar MuatTable 28 : Terminal Handling Service Production

111Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tabel pendapatan pelayanan jasa terminal (bongkar muat adalah sebagai berikut:

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6=4:3 7=4:5

PELAYANAN USAHA B/M BARANG Business services B/M goods

1 Per link

Stevedoring 63,837,087 89,113,105 76,577,631 140 116

Cargodoring 2,560,627 4,078,267 2,306,075 159 177

Overbrengen - - - 0 0

Delivery Charges 1,172,094 1,122,018 2,014,420 96 56

2 Paket B/M (Kerjasama Faspel)Packet B/M (Faspel cooperation)

77,035,805 90,417,895 49,319,703 117 183

3 Roll on / Roll Off (RORO) 11,243,903 21,471,197 11,522,094 191 186

4 Pelayanan Usaha B/M Lain Business services B/M other

5,477,708 11,103,324 11,702,157 203 95

Jumlah | Total 161,327,224 217,305,806 153,442,080 135 142

Tabel 29 : Pendapatan Pelayanan Terminal (Bongkar Muat)Table 29 : Terminal Handling Service Revenue

Pelayanan Terminal (Bongkar Muat) pada tahun 2012 sebagai berikut:

Stevedoring

1. Produksi Stevedoring terealisasi 12.062.869 ton atau 100% dari anggaran 12.098.164 ton, tercapainya produksi dalam satuan ton ini disebabkan meningkatnya produksi handling bongkar muat oleh PBM Pelindo khususnya untuk kegiatan B/M Curah Cair dan Curah Kering di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

Sedangkan untuk realisasi Produksi Stevedoring untuk satuan M3 sebesar 1.035.697 M3 atau 384% dari anggaran 269.418 M3 terjadi di Cabang Pelabuhan Gresik yang disebabkan karena peningkatan kegiatan pembongkaran CPO dan log.

Terminal Handling Service Segment in 2012 is as the following :

Stevedoring

1. The stevedoring production is actualized for 12,062,869 tons or 100% from the budgeted target 12,098,164 tons. Production reached in ton is dued to the increase of handling service production by PBM Pelindo, particularly for liquid bulk and dry bulk at Tanjung Perak Branch.

The stevedoring production is actualized in M3 for 1,035,697 M3 or 384% from the budgeted target for 269,418 M3 happened at Gresik Branch which is due to the increase of discharging of CPO and wood logs.

Terminal Handling Service revenue is as the following :

In thousand Rupiahs

112 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Pendapatan pelayanan Stevedoring tahun 2012 terealisasi Rp 89.113.105.000,- atau 140% dari anggaran sebesar

Rp 63.837.087.000,-. Hal ini dikarenakan meningkatnya produksi handling bongkar muat oleh Perusahaan Bongkar Muat Pelindo khususnya untuk kegiatan bongkar muat Curah Cair dan Curah Kering di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

Cargodoring

1. Produksi Cargodoring terealisasi 599.550 ton atau 74% dari anggaran 806.903 ton. Tidak tercapainya produksi ini terjadi di cabang Pelabuhan Banjarmasin dan Tanjung Emas:

a) Di Cabang Pelabuhan Banjarmasin, disebabkan karena kegiatan bongkar muat mengalami penurunan dan adanya cuaca buruk.

b) Di Cabang Pelabuhan TanjungEmas, disebabkan karena tidak beroperasinya BG. Quantum One di Pelabuhan TanjungEmas sejak bulan Mei 2012 sehingga berakibat hilangnya produksi cargodoring semen PT Indocement.

2. Pendapatan pelayanan cargodoring tahun 2012 terealisasi Rp 4.078.267.000,- atau 159% dari anggaran sebesar

Rp 2.560.027.000,-. Hal ini karena adanya imbalan jasa penggunaan terminal oleh PBM non Pelindo III dalam kegiatan cargodoring.

Delivery Charges

1. Produksi Delivery Charges terealisasi 555.472 M3 atau 79% dari anggaran 700.513 M3 terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Emas yang disebabkan karena tidak beroperasinya BG. Quantum One di Pelabuhan Tanjung Emas sejak bulan Mei 2012 sehingga berakibat hilangnya produksi cargodoring semen PT Indocement.

2. The stevedoring revenue is actualized in 2012 for Rp. 89,113,105,000 or 140% from the budgeted target for Rp. 63,837,087,000. This is due to the increase of handling service production by PBM Pelindo, particularly for liquide bulk and dry bulk at Tanjung Perak Branch.

Cargodoring

1. The cargodoring production is actualized for 599,550 tons or 74% from the budgeted target for 806,903 tons. The unachievable production happened at Banjarmasin dan Tanjung Emas Branch :

a) Banjarmasin Branch, it is due to the decrease handling service and bad weather.

b) Tanjung Emas Branch, it is due to the non-operational of BG. Quantum One at Tanjung Emas Branch since May 2012 which caused the eliminated cement cargodoring production at PT. Indocement.

2. The cargodoring service revenue is actualized in 2012 for Rp. 4,078,267,000 or 159% from the budgeted target for Rp. 2,560,027,000. This is due to the terminal utilization service fee by PBM non Pelindo III in cargodoring.

Delivery Charges

1. The Delivery Charges production is actualized for 555,472 M3 or 79% from the budgeted target for 700,513 M3 at Tanjung Emas Branch which is due to the non-operational BG. Quantum One at Tanjung Emas Branch since May 2012 which caused the eliminated cement cargodoring production at PT. Indocement.

113Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Pendapatan pelayanan Delivery Charges tahun 2012 terealisasi Rp 1.122.018.000,- atau 96% dari anggaran sebesar Rp 1.172.094.000,-. Hal ini seiring dengan penurunan kegiatan di atas.

Paket Bongkar Muat

1. Produksi terealisasi sebesar 10.365.228 Ton atau 143% dari anggaran 7.228.108 Ton. Hal ini terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak dan Benoa. Sedangkan untuk satuan M3 terealisasi sebesar 1.006.727 M3 atau 28 % dari anggaran 3.613.965 M3. Hal ini terjadi di cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

2. Pendapatan pelayanan Per Paket B/M tahun 2012 terealisasi Rp 90.417.895.000,- atau 117 % dari anggaran sebesar Rp 77.035.805.000,-.

Hal ini sejalan dengan kenaikan produksi dalam satuan ton sebagaimana yang terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

Roll On/Roll Off (Roro)

1. Produksi Roll On/Roll Off terealisasi sebesar 240.075 unit atau 91% dari anggaran 264.512 unit. Tidak terealisasinya produksi ini terjadi di Cabang Pelabuhan Banjarmasin, dikarenakan jumlah kendaraan yang masuk ke Banjarmasin dan sekitarnya menggunakan kapal cargo yang sebagian besar dari Jakarta.

2. Pendapatan pelayanan Roll On/Roll Off tahun 2012 terealisasi Rp 21.471.197.000,- atau 191% dari anggaran sebesar Rp 11.243.903.000,-. Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian tarif baru.

Bongkar Muat Lain

1. Realisasi produksi Pelayanan Usaha Bongkar Muat Lain pada tahun 2012 terealisasi 9.208.504 Ton atau 314 % dari anggaran 2.930.256 Ton hal ini terjadi di Cabang Pelabuhan Tanjung Emas yang disebabkan karena peningkatan kebutuhan pupuk untuk daerah Jawa Tengah dan juga peningkatan Curah Cair (LPG) untuk daerah Jawa Tengah.

2. The Delivery Charges revenue is actualized in 2012 for Rp. 1,122,018,000 or 96% from the budgeted target for Rp. 1,172,094,000. This happened together with the decrease of the above activity.

Handling Service Package

1. Production is actualized for 10,365,228 tons or 143% from the budgeted target for 7,228,108 tons. This happened at Tanjung Perak and Benoa Branch. While in M3, it is actualized for 1,006,727 M3 or 28% from the budgeted target for 3,613,965 M3. This happened at Tanjung Perak Branch.

2. The handling service package revenue is actualized in 2012 for Rp. 90,417,895,000 or 117% from the budgeted target for Rp. 77,035,805,000. This happened together with the increase of production in tons at Tanjung Perak Branch.

Roll on/Roll off

1. The Roll On/Roll Off production is actualized for 240,075 units or 91% from the budgeted target for 264,512 units. The unachievable production happened at Banjarmasin Branch, due to the numbers of vehicles coming into Banjarmasin and surrounding used cargo ships which mostly from Jakarta.

2. The Roll On/Roll Off service revenue is actualized in 2012 for Rp. 21,471,197,000 or 191% from the budgeted target for Rp. 11,243,903,000. This is due to the adjustment tariff.

other Handling

1. The other handling service production is actualized in 2012 for 9,208,504 tons or 314% from the budgeted target for 2,930,256 tons happened at Tanjung Emas Branch which is due to the increase of fertilizer needs for Central Java and the increase of liquid bulk (LPG) for Central Java.

114 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Pendapatan Pelayanan Usaha B/M Lain tahun 2012 terealisasi Rp 11.103.324.000,- atau 203% dari anggaran Rp 5.477.708.000,-, tercapainya pendapatan ini seiring dengan kenaikan produksi di atas.

PELAYANAN CURAH KERING DAN CURAH CAIR

Produksi pelayanan terminal curah kering dan curah cair tahun 2012, sebagaimana tabel dibawah ini:

NO. URAIAN | Description SAT.unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

1 PELAYANAN CURAH Dry Bulk ServiceKERING

01. PRODUKSI PER MATA RANTAI Production per chain link

01. Stevedoring Ton 10,791,967 10,208,883 10,594,241 95 96

02. Cargodoring Ton 919,324 2,378,300 3,316,324 260 72

03. Receiving & Delivery Ton 919,324 2,378,300 3,316,324 260 72

2 Liquid Bulk Service

Handling Service Production Ton 2,825,323 4,147,255 2,615,044 147 159

Fuel Bunker Production Ton 18,215 23,519 20,058 129 117

Package Production Ton 5,958,872 2,291,106 2,603,137 38 88

Tabel 30 : Produksi Pelayanan Curah Kering dan Curah CairTable 30 : Dry Bulk and Liquid Bulk Service Production

2. The other handling service Revenue is actualized in 2012 for Rp. 11,103,324,000 or 203% from the budgeted target for Rp. 5,477,708,000. The achieved revenue is due to the increase of the above service.

DRY BuLK AND LiquiD BuLK SERViCE

Production of dry bulk and liquid bulk in 2012 is as the following :

115Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tabel pendapatan pelayanan terminal curah kering dan curah cair :

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6=4:3 7=4:5

1 PELAYANAN CURAH KERINGDry Bulk Service

0.1 Per Mata Rantai Per chain link

01. Stevedoring 67,491,180 107,468,406 86,090,313 159 125

02. Cargodoring 5,401,550 17,998,573 17,203,390 333 105

0.3 Receiving & Delivery 2,511,488 9,916,520 10,322,030 395 96

Jumlah Pelayanan Curah KeringTotal of Dry Bulk Service 75,404,218 135,383,499 113,615,733 180 119

2 PELAYANAN CURAH CAIRLiquid Bulk Service

0.1 Bongkar Muat Discharging/Loading 2,209,879 10,145,381 6,241,878 459 163

0.2 Bunker BBM | Fuel Bunker 712,461 816,391 262,641 115 311

03. Paket | Package 84,759 60,658 845,146 72 7

Jumlah Pelayanan Curah Cair Total of Liquid Bulk 3,007,099 11,022,430 7,349,665 367 150

Tabel31 : Pendapatan Pelayanan Curah Kering dan Curah CairTable 31 : Dry Bulk and Liquid Bulk Service Revenue

Bongkar Muat Curah Kering

1. Realisasi produksi Stevedoring pelayanan terminal curah kering tahun 2012 sebesar 10.208.883 ton atau 95% dari anggaran 10.791.967 ton;

2. Realisasi produksi Cargodoring pelayanan terminal curah kering 2.387.300 ton atau 260% dari anggaran 919.324 ton, karena peningkatan produksi cargodoring pada PT BJTI;

3. Realisasi produksi Receiving & Delivery pelayanan terminal curah kering 2.387.300 ton atau 260% dari anggaran 919.324 ton, dikarenakan karena peningkatan produksi cargodoring pada PT BJTI;

The dry bulk and liquid bulk terminal service revenue is the following :

In thousand Rupiah

Dry Bulk Segment

1. Stevedoring production of dry bulk terminal service is actualized in 2012 for 10,208,883 tons or 95% from the budgeted target for 10,791,967 tons;

2. Cargodoring production of liquid bulk terminal service is actualized in 2012 for 2,387,300 tons or 260% from the budgeted target for 919,324 tons due to the increase of cargodoring production at PT. BJTI;

3. Receiving and Delivering production of dry bulk terminal service is actualized in 2012 for 2,387,300 tons or 260% from the budgeted target for 919,324 tons due to the increase of cargodoring production at PT. BJTI;

116 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

4. Pendapatan pelayanan Terminal Curah Kering tahun 2012 terealisasi Rp 135.383.499.000,- atau 180% dari anggaran sebesar Rp 75.404.218.000,-.Hal ini seiring dengan peningkatan produksi di atas.

Bongkar Muat Curah Cair

1. Realisasi produksi bongkar muat pelayanan terminal curah cair sebesar 4.147.255 ton atau 147% dari anggaran 2.825.323 ton, tercapainya produksi ini terjadi:

a) Di Cabang Pelabuhan Kumai, disebabkan karena meningkatnya produksi CPO di Kabupaten Kotawaringin Barat dan sekitarnya;

b) Di Cabang Pelabuhan Sampit, disebabkan karena meningkatnya B/M barang di dermaga curah cair Pelabuhan Bagendang.

2. Realisasi produksi Bunker BBM pelayanan terminal curah cair sebesar 23.519 Ton atau 129% dari anggaran sebesar 18.215 ton. Hal ini dikarenakan meningkatnya produksi bunker BBM di PT BJTI.

3. Realisasi produksi Paket pelayanan terminal curah cair sebesar 2.291.106 ton atau 38% dari anggaran sebesar 5.958.872 ton. Belum tercapainya produksi paket curah cair disebabkan karena pemutusan kerjasama sepihak dengan beberapa pemilik TUKS di Kotabaru dan Batulicin yakni PT Arutmin Indonesia NPLCT dan PT Lianganggang.

4. Pendapatan pelayanan Terminal Curah Cair tahun 2012 terealisasi Rp 11.022.430.000,- atau 367% dari anggaran sebesar Rp 3.007.099.000,-.Hal seiring dengan peningkatan produksi di atas sebagaimana yang terjadi di Kumai, Sampit dan PT BJTI.

4. The Dry Bulk terminal Service revenue is actualized in 2012 for Rp. 135,383,499,000 or 180% from the budgeted target for Rp. 75,404,218,000. This happened together with the increase of the above production.

Liquid Bulk Segment

1. Production of liquid bulk terminal handling is actualized for 4,147,255 tons or 147% from the budgeted target for 2,825,323 tons, Production reached :

a) Kumai Branch, caused by the increase of CPO production at West Kotawaringin and surrounding;

b) Sampit Branch, caused by the increase of handling service of liquid bulk at Bagendang Branch.

2. Production of fuel bunker for liquid bulk terminal service is actualized for 23,519 tons or 129% from the budgeted target for 18,215 tons. This is due to the increase of fuel bunker production at PT. BJTI.

3. Production of liquid bulk package of terminal service is actualized for 2,291,106 tons or 38% from the budgeted target for 5,958,872 tons. The unachievable production is due to the one-sided termination of agremeent with several owners of TUKS at Kotabaru and Batulicin branch, i.e. PT. Arutmin Indonesia NPLCT and PT. Lianganggang.

4. Revenue of liquid bulk terminal service is actualized in 2012 for Rp. 11,022,430,000 or 367% from the budgeted target for Rp. 3,007,099,000. This happened together with the increase of the above production at Kumai, Sampit Branch and PT. BJTI.

117Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PELAYANAN KONSOLIDASI MUATAN

Produksi pengusahaan Konsolidasi Muatan tahun 2012 sebagaimana tabel dibawah ini:

NO. URAIAN | Description Sat.Unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

PELAYANAN KONSOLIDASI MUATANLoad Consolidation Services

1 Produksi Stuffing/Stripping Stuffing/Stripping Box 953,336 1,247,510 1,151,272 131 108

2 Produksi Lapangan Penumpukan Container Yard Box 217,379 228,402 394,710 105 58

3 Produksi Trucking/TruckingTrucking Box 153,273 164,917 103,652 108 159

4 Produksi Lift on/lift Off/Extra MovementLift on/lift Off/Extra Movement Box 188,898 143,304 198,356 76 72

5 Fungsi | Furnigation Box 364 568 427 156 133

6 Lainnya | Others Box 5,372 8,866 1,515 165 585

1,518,622 1,793,567 1,849,932 118 97

Tabel 32 : Produksi Konsolidasi MuatanTable 32 : Load Consolidation Product

Tabel pendapatan pengusahaan Konsolidasi Muatan adalah sebagaiberikut:

Dalam ribuan rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6=4:3 7=4:5

PELAYANAN KONSULIDASILoad Consolidation Services

1 Stuffing/Stripping 16,685,866 46,715,163 17,129,758 280 273

2 Container Yard - 3,023,209 - 0 0

3 Trucking 7,095,112 11,274,757 6,784,950 159 166

4 Lift on/lift Off/Extra Movement 3,752,266 13,594,816 2,796,950 362 486

5 Reefer Plug Monitoring 7,888,465 - 1,451,660 0 0

6 Furnigation 138,476 214,825 158,367 155 136

7 Lainnya | Others 15,471,146 - 19,976,967 0 0

Tabel 33 : Pendapatan Konsolidasi MuatanTable 33 : Load Consolidation Revenue

LoAD CoNSoLiDATioN SERViCE

Production of Load Consolidation in 2012 is as the following :

Revenue of Load Consolidation is as the following :

In thousand rupiah

118 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

a. Realisasi Produksi Konsolidasi Muatan tahun 2012, terealisasi sebesar 1.793.567 boks atau sebesar 118% dari anggaran tahun 2012 yang telah ditetapkan 1.518.622 boks. Kenaikan produksi konsolidasi muatan ini disebabkan:

1. Peningkatan arus petikemas receiving/delivery dan semakin cepatnya perputaran keluar masuk petikemas di area Cargo Distribution Center/Cargo Consolidation Center dan Container Yard (CY) empty di Banjarmasin;

2. Peningkatan produksi trucking dari lapangan penumpukan ke area depo petikemas serta penggunaan truk milik PT BJTI yang keluar area penumpukan.

b. Pendapatan Jasa Konsolidasi Muatan tahun 2012 terealisasi sebesar Rp 74.822.770.000,- atau sebesar 147% dari anggaran yang telah ditetapkan Rp 51.031.331.000,-, tercapainya pendapatan ini seiring dengan kenaikan produksinya.

Pengusahaan Properti

Produksi pengusahaan Properti tahun 2012 sebagaimana tabel dibawah ini:

NO. URAIAN | Description Sat.Unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

PENGUSAHAAN PROPERTIProperty Management

1 Pengusahaan TanahLand Management

01 Daratan | Land M2 10,295,018 11,702,081 12,185,591 114 96

02 Perairan | Watering M2 2,378,798 2,501,703 3,996,992 105 63

2 Pengusahaan BangunanBuilding Management M2 18,208 59,305 22,859 326 259

Tabel 34 : ProduksiPengusahaan PropertiTable 34 : Property Management Production

A. Production of Load Consolidation is actualized in 2012 for 1,793,567 boxes or 118% from the budgeted target for 1,518,622 boxes. The increase is due to :

1. Increase of receiving/delivering container flow and faster container coming in/going out at the area of CDC/CCC and Empty CY at Banjarmasin Branch;

2. Increase of trucking production from the Container Yard to container depot and the trucking utilization owned by PT. BJTI going out from the Container Yard.

B. Revenue of Load Consolidation Service is actualized in 2012 for Rp. 74,822,770,000 or 147% from the budgeted target for Rp. 51,031,331,000. revenue happened together with the increase of production.

Property Management

Production of property management in 2012 is as the following :

119Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tabel pendapatan pengusahaan Properti adalah sebagai berikut :

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6=4:3 7=4:5

PENGUSAHAAN PROPERTIProperty Management

1 Pengusahaan Tanah | Land Management

01 Darata | Land 47,332,996 74,974,372 50,853,669 158 147

02 Perairan | Watering 645,574 804,557 1,429,582 125 56

2 Pengusahaan BangunanBuilding Management 1,508,836 4,831,174 1,944,298 320 248

3 Paket Pengusahaan PropertyProperty Management Package 75,703,584 12,041,816 7,210 16 167,015

Total Pengusahaan PropertiTotal of Property Management 125,190,990 92,651,919 54,234,759 74 171

Tabel 35 : Pendapatan Pengusahaan PropertiTable 35 : Property Management Revenue

a. Produksi pengusahaan Tanah/ Daratan Tahun 2012

1. Produksi pengusahaan tanah/daratan 11.702.081 M2 atau 114% dari anggaran 10.295.018 M2 tercapainya produksi disebabkan penambahan sewa lahan atas kegiatan pembangunan jalan tol pada Cabang Benoa (PT Adhi Karya dan PT Waskita Karya) dan penambahan sewa lahan pada Cabang Banjarmasin,Tanjung Perak, Tanjung Wangi dan Tanjung Emas.

2. Pendapatan pengusahaan tanah/daratan tahun 2012 terealisasi Rp 74.974.372.000,- atau 158% dari anggaran sebesar

Rp 47.332.996.000,- tercapainya pendapatan tersebut seiring dengan peningkatan produksi diatas.

b. Produksi pengusahaan Perairan Tahun 2012

1. Produksi perairan sebesar 2.501.703 M2 atau 105% dari anggaran 2.378.798 M2.

2. Pendapatan pengusahaan Perairan tahun 2012 terealisasi Rp 804.557.000,- atau 125% dari anggaran Rp 645.574.000,-.

Revenue of Property Management is as the following:

In thousand Rupiah

a. Production of Land Management 2012

1. Production of land management is actualized in 2012 for 11,702,081 M2 or 114% from the budgeted target for 10,295,018 M2. The achieved production was caused by the additional land leasing for tollway construction at Benoa Branch (PT. Adhi Karya and PT. Waskita Karya) and additional land leasing at Banjarmasin,Tanjung Perak, Tanjung Wangi and Tanjung Emas Branch.

2. Revenue of land management is actualized in 2012 for Rp. 74,974,372,000 or 158% from the budgeted target for Rp. 47,332,996,000. revenue happened together with the increase of the above production.

b. Production of Waters Management 2012

1. Production of waters management is actualized in 2012 for 2,501,703 M2 or 105% from the budgeted target for 2,378,798 M2.

2. Revenue of waters management is actualized in 2012 for Rp. 804,557,000 or 125% from the budgeted target for Rp. 645,574,000.

120 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

c. Produksi Pengusahaan Bangunan Tahun 2012

1. Produksi pengusahaan bangunan 59.305 M2 atau 326% dari anggaran 18.208 M2 tercapainya produksi tersebut karena penambahan persewaan baru pada Cabang Pelabuhan Banjarmasin, Benoa, Tanjung Wangi dan Tanjung Emas.

2. Pendapatan pengusahaan bangunan terealisasi Rp 4.831.174.000,- atau 320%

dari anggaran sebesar Rp 1.508.836.000,-, tercapainya pendapatan tersebut seiring dengan kenaikan produksi diatas.

PELAYANAN TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI (TUKS)

Produksi pelayanan TUKS tahun 2012 sebagaimana tabel dibawah ini:

c. Production of Building Management 2012

1. Production of building management is actualized in 2012 for 59,305 M2 or 326% from the budgeted target for 18,208 M2. Production is achieved due to the additional leased buildings at Banjarmasin, Benoa, Tanjung Wangi and Tanjung Emas Branch.

2. Revenue of building management is actualized in 2012 for Rp. 4,831,174,000 or 320% from the budgeted target for

Rp. 1,508,836,000. revenue is achieved together with the increase of the above production.

TuKS SERViCE

Production of TUKS service in 2012 is as the following :

The TUKS revenue is as the following :

In thousand rupiah

NO. URAIAN | Description Sat.Unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

PELABUHAN /DERMAGA/TERMINAL UKSPort/Wharf/UKS Terminal

1 Penundaan | Tugging Kpl.Jam 14,355 22,433 20,800 156 108

Gt.Kpl.Jam 69,333,144 126,855,647 109,924,676 183 115

2 Penambatan | Mooring Gt.Etm 47,868,084 59,505,923 67,916,993 124 88

3 Dermaga | Wharf Ton 16,275,504 27,258,150 47,331,280 167 58

M3 1,614,277 2,608,313 1,562,422 162 167

Ton/Ltr 5,868,760 3,440,744 7,254,371 59 47

4 Lain-lain | Others Sheet 6,429 277,281 5,060 4,313 5,480

Tabel 36 : Produksi Pelayanan TUKSTable 36 : TUKS Service Production

Tabel pendapatan TUKS adalah sebagai berikut :

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6=4:3 7=4:5

PELABUHAN/DERMAGA/TERMINAL UKSPort/Wharf/UKS Terminal

1 Penundaan | Tugging 5,553,116 10,919,956 3,269,104 188 319

2 Penambatan | Mooring 14,895,386 22,816,478 25,442,833 152 89

3 Dermaga | Wharf 10,905,133 18,261,104 17,704,718 167 103

Jumlah | Total 31,353,635 51,997,538 46,416,655 164 90

Tabel 37 : Pendapatan Pelayanan TUKSTable 37 : TUKS Service Revenue

121Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Realisasi segmen usaha Penundaan Tahun 2012 :

1. Realisasi produksi penundaan mencapai 22.433 Kpl.Jam atau 156% dari anggaran yang ditetapkan sebesar 14.355 Kpl.Jam. Sementara itu pada satuan GT.Kpl.Jam produksi mencapai sebesar 126.855.647 Gt.Kpl.Jam atau 183% dari anggaran yang ditetapkan sebesar 69.333.144 Gt.Kpl.Jam.

Tercapainya produksi dalam satuan Kpl.Jam terjadi di Cabang Pelabuhan Kotabaru dan Banjarmasin. Sedangkan dalam satuan Gt.Kpl.Jam peningkatan terjadi:

a) Pada Cabang Pelabuhan Kotabaru, disebabkan karena peningkatan pelayanan penundaan pada TUKS di Kotabaru yakni TUKS PT Indocement dan PT Smart Tarjun;

b) Pada Cabang Pelabuhan Banjarmasin, karena peningkatan produksi penundaan di TUKS;

c) Pada Cabang Pelabuhan Tanjung Intan, karena meningkatnya ukuran kapal-kapal yang melakukan kegiatan B/M di TUKS.

2. Pendapatan jasa penundaan di TUKS tahun 2012 terealisasi Rp 10.919.956.000,- atau 188% dari anggaran sebesar Rp 5.553.116.000,-. Kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan kenaikan produksi penundaan.

Realisasi segmen usaha jasa Tambat Tahun 2012 :

1. Realisasi Produksi jasa tambat sebesar 59.505.923 Gt.Etm atau 124 % dari anggaran 47.868.084 Gt.Etm. Tercapainya produksi tersebut disebabkan peningkatan produksi penambatan di Cabang Pelabuhan Kotabaru dan Sampit.

2. Pendapatan jasa tambat di TUKS tahun 2012 terealisasi Rp 22.816.478.000,- atau 152% dari anggaran sebesar Rp 14.895.386.000,-. Hal ini terjadi karena meningkatnya kapal-kapal yang melakukan kegiatan di TUKS khususnya barang curah cair hasil perkebunan kelapa sawit, general cargo dan barang hasil tambang pada Cabang Pelabuhan Sampit.

Realisation of tugging segment in 2012 :

1. The tugging production is actualized for 22,433 Kpl/hour 156% from the budgeted target for 14,355 Kpl/hour. At the same time, in GT/Kpl/hour, Production reached 126,855,647 Gt/Kpl/hour or 183% from the budgeted taregt for 69,333,144 Gt/Kpl/hour.

The achieved production in Kpl/hour happened at Kotabaru and Banjarmasin Branch. While in Gt/Kpl/hour for the increase :

a) Kotabaru Branch, due to the increase of tugging service at TUKS Kotabaru Branch, i.e. TUKS PT. Indocement and PT. Smart Tarjun;

b) Banjarmasin Branch, due to the increase of tugging production at TUKS;

c) Tanjung Intan Branch, due to the increase of ship size having handling activity at TUKS.

2. Revenue of tugging production at TUKS is actualized in 2012 for Rp. 10,919,956,000 or 188% from the budgeted target for Rp. 5,553,116,000. The increase happened together with the increase of tugging service.

The Realisation of berthing segment in 2012 :

1. The berthing production is actualized in 2012 for 59,505,923 Gt/Etm or 124% from the budgeted target for 47,868084 Gt/Etm. The achieved production is due to the increase of berthing production at Kotabaru and Sampit Branch.

2. The berthing revenue at TUKS is actualized in 2012 for Rp. 22,816,478,000 or 152% from the budgeted target for Rp. 14,895,386,00. This happened due to the increase of ships having handling activities at TUKS particularly for liquid bulk as the result of oil palm, general cargo and mine products at Sampit Branch.

122 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Realisasi segmen usaha Dermaga Tahun 2012 :

1. Realisasi produksi dalam satuan ton sebesar 27.258.150 ton atau 167% dari anggaran 16.275.504 ton, meningkatnya produksi dermaga TUKS dalam satuan Ton pada Cabang Pelabuhan Kotabaru.

Dalam satuan M3 terealisasi 2.608.313 M3 atau 162% dari anggaran 1.614.277 M3, meningkatnya produksi dermaga TUKS dalam satuan M3 pada Cabang Pelabuhan Kumai disebabkan meningkatnya produksi CPO di TUKS PT Sinar Alam Permai dan Kayu Log sebagai bahan baku kertas PT Koritiga Hutani.

Dalam satuan Ton/liter hanya tercapai 3.440.744 Ton/liter atau 59% dari anggaran 5.868.760 Ton/liter, meningkatnya produksi dermaga TUKS dalam satuan Ton/liter pada Cabang Tanjung Perak (Dermaga Semampir dan Gosphier milik PT Pertamina).

2. Pendapatan jasa Dermaga di tahun 2012 terealisasi Rp 18.261.104.000,- atau 167% dari anggaran Rp 10.905.133.000,-, tercapainya pendapatan tersebut seiring dengan kenaikan produksi diatas.

The Realisation of wharf management in 2012 :

1. The Realisation of product in ton is actualized in 2012 for 27,258,150 tons or 167% from the budgeted target for 16,275,504 tons. This happened due to the increase of wharf production at TUKS in ton at Kotabaru Branch.

In M3, it is actualized in 2012 for 2,608,313 M3 or 162% from the budgeted target for 1,614,277 M3. This happened due to the increase of CPO product at TUKS of PT. Sinar Alam Permai and wood log as the paper raw material of PT. Koritiga Hutani.

In ton/liter, it is actualized for 3,440,744 ton/liter or 59% from the budgeted target for 5,868,760 ton/liter. The increase of wharf production at TUKS in ton/liter at Tanjung Perak Branch (Semampir Wharf and Gophier owned by PT Pertamina).

2. Revenue of wharf service is actualized in 2012 for Rp. 18,261,104,000 or 167% from the budgeted target for Rp. 10,905,133,000. The achieved revenue happened together with the increase of the above product.

123Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PENGUSAHAAN AIR DAN LISTRIK

Produksi segmen Usaha Air dan Listrik tahun 2012 sebagaimana tabel dibawah ini:

NO. URAIAN | Description Sat.Unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 6

PENGUSAHA AIR DAN LISTRIKWater and Electricity Management

1 Pengusaha Air KapalShip Water Management

01. Diusahakan | Managed Ton 395.918 404.200 392.460 102 103

02. Kerjasama | Cooperated Ton 928.635 796.635 835.101 86 95

jumlah Air Kapal Total of Ship Water

Ton 1.324.553 1.200.594 1.227.561 91 98

2 Pengusaha air MinumPublic Water Management

Ton 923.795 914.701 924.801 99 99

3 Pengusaha ListrikElectricity Management

Kwh 37.924.257 27.402.417 33.230.916 72 82

Tabel 38 : Produksi Pengusahaan Air Dan ListrikTable 38 : Production of Water and Electricity

Tabel Pendapatan Segmen Usaha Air Dan Listrik adalah sebagai berikut :

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 = 4 : 3 7 = 4 : 5

PENGUSAHA AIR DAN LISTRIKWater and Electricity Management

1 Pengusaha Air | Water Management

01. Air Kapal | Ship Water

01. Diusahakan | Managed 24.009.534 27.863.702 116 126

02. Air Umum | Public Water 4.855.866 5.941.564 156 127

2 Pengusahaan Listrik | Electricity Management 26.255.425 39.730.847 108 72

Jumlah | Total 55.120.825 67.813.887 116 94

Tabel 39 : Pendapatan Pengusahaan Air Dan ListrikTable 39 : Revenue of Water and Electricity Management

WATER AND ELECTRiCiTY MANAGEMENT

Production of Water and Electricity management in 2012 is as the following :

Revenue of Water and Electricity Management is as the following :

In thousand rupiah

124 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

jasa Air Kapal

1. Produksi segmen usaha air kapal tahun 2012 terealisasi sebesar 1.200.594 Ton atau 91% dari anggaran 1.324.553 Ton. Hal ini terjadi pada:

a) Cabang Pelabuhan Tanjung Perak karena turunnya permintaan air kapal untuk kapal luar negeri;

b) Cabang Pelabuhan Tenau Kupang karena belum maksimalnya pemanfaatan air sumur di Namosain dan pasokan air dari PDAM di kawasan Kalabahi belum maksimal.

2. Realisasi pendapatan segmen usaha air kapal tahun 2012 sebesar Rp 27.863.702.000,- atau 116 % dari anggaran Rp 24.009.534.000,-Hal ini disebabkan kenaikan tarif air kapal mulai 1 Januari 2012 di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

jasa Air Bersih

1. Produksi segmen Usaha Air Bersih tahun 2012 terealisasi sebesar 914.701 Ton atau relatif tercapai dari anggaran sebesar 923.795 Ton. Tidak tercapainya produksi usaha air bersih antara lain:

a) Di Cabang Pelabuhan Tanjung Emas karena kerusakan pada instalasi air akibat kegiatan proyek;

b) Di Cabang Pelabuhan Gresik akibat menurunnya permintaan air ke bak reservoir milik PT Altus Logistics Services Indonesia;

c) Di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan disebabkan karena penurunan permintaan air oleh kelompok industri.

2. Pendapatan segmen Usaha Air Bersih tahun 2012 terealisasi sebesar Rp 7.555.823.000,- atau 156% dari anggaran sebesar Rp 4.855.866.000,-. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan tarif air bersih mulai 1 Januari 2012 di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak.

Water Segment

1. Production of ship water is actualized in 2012 for 1,200,594 tons or 91% from the budgeted target for 1,324,553 tons. This is due to :

a) Tanjung Perak Branch, the decrease of ship water demand for foreign ships;

b) Tenau-Kupang Branch, insufficient well water utilization at Namosain and water supply from Government Water Supplier at Kalabahi region.

2. Revenue of ship water management is actualized in 2012 for Rp. 27,863,702,000 or 116% from the budgeted target for Rp. 24,009,534,000. This is due to the tariff adjustement starting from 1 January 2012 at Tanjung Perak Branch.

Public Water Segment

1. Production of public water management is actualized in 2012 for 914,701 tons or from the budgeted target for 923,795 tons. The unachievable production is due to :

a) Tanjung Emas branch, due to the damage to water installation as the result of a certain project;

b) Gresik Branch, due to the decrease of water demand to reservoir owned by PT. Altus Logistics Services Indonesia;

c) Tanjung Intan Branch, due to the decrease of water demand by industrial groups.

2. Revenue of public water management is actualized in 2012 for Rp. 7,555,823,000 or 156% from the budgeted target for Rp. 4,855,866,000. This is due to the increase of public water tariff adjustment starting from 1 January 2012 at Tanjung Perak Branch.

125Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

jasa Listrik

1. Produksi segmen Usaha Listrik tahun 2012 terealisasi 27.402.417KWH atau 72% dari anggaran sebesar 37.924.257 KWH. Hal ini terjadi:

a) Di Cabang Pelabuhan Tanjung Perak diakibatkan karena PT TPS sebagai konsumen utama menggunakan alat capasitor bank sebanyak 3 unit sehingga mengurangi pemakaian listrik;

b) Di Cabang Pelabuhan Gresik akibat menurunnya pemakaian listrik oleh PT Altus Logistics Services Indonesia;

c) Di Cabang Pelabuhan Tanjung Intan disebabkan karena penurunan aktifitas pemakaian listrik di gudang yang disewakan.

2. Pendapatan Produksi segmen Usaha Listrik tahun 2012 terealisasi Rp 28.468.899.000,- atau 108% dari anggaran sebesar Rp 26.255.425.000-.

Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian tarif dasar listrik oleh PT PLN.

Electricity Segment

1. Production of electricity mangement is actualized in 2012 for 27,402,417 KWH or 72% from the budgeted target for 37,924,257 KWH. This is due to :

a) Tanjung Perak Branch, PT. Terminal Petikemas Surabaya as the main cystomer uses 3 units of capacitor banks which reduces the electricity consumption;

b) Gresik Branch, the reduction of electricity consumption by PT. Altus Logistics Services Indonesia;

c) Tanjung Intan Branch, the reduction of electricity consumption at the rented warehouses.

2. Revenue of electricity management is actualized in 2012 for Rp. 28,468,899,000 or 108% from the budgeted target for Rp. 26,255,425,000. This is due the adjustment of electricity basic tariff from the Government Electricity Supply Company (PT. PLN).

126 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PELAYANAN USAHA RUPA-RUPA USAHA

Produksi pelayanan rupa-rupa usaha

MiSCELLANEouS SERViCE

Production of miscellaneous service

NO. URAIAN | Description Sat.Unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 6

RUPA - RUPA USAHAMiscellaneous Service

1 Pas Terminal PenumpangPassenger Terminal Pass

01. Pas Penumpang01. Passenger Pass

Lembar Sheet

1.827.461 2.005.002 2.227.405 110 90

02. Pas Pengantar / Penjemput02. Campanion Pass

Lembar Sheet

35.000 2.098 - 0 0

2 Pas Pelabuhan (Orang)Part (Personnel) Pass

01. Pas Harian Orang 01. Personnel Daily Pass

Lembar Sheet

910.024 1.297.617 686.078 143 189

02. Pas Berlangganan Orang 02. Personnel Subscribing Pass

Lembar Sheet

0 0 0 0 0

3 Pas Pelabuhan (Kendaraan)Port (Vehicle) Pass

01. Pas Harian Kendaraan01. Port (Vehicle Daily Pass)

Lembar Sheet

5.552.614 4.390.300 3.880.269 79 113

02. Pas Berlangganan Kendaraan02. Vehicle Subscribing Pass

Lembar Sheet

269.100 282.807 129.381 105 219

jumlah Pas PelabuhanTotal of Port Passes

Lembar Sheet

8.594.199 7.977.824 6.923.133 93 115

4 Fasilitas Repair / Docking KapalRepair Facility/Ship Docking

Unit 1.278 1.508 - 118 0

5 Produksi KontribusiContribution Production

01. Kontribusi Alat01. Equipment

Unit/Jam Unit/hour

113.394 140.198 85.098 124 165

02. Kontribusi / Retribusi Paket Kapal02. Retribution of Pelra (Convention)

Paket Package

0 139.593 0 0 0

03. Produksi Kontribusi Pelabuhan03. Port Contribution

Lembar Sheet

840 1.730 200.717 206 1

6 Rupa - rupa LainnyaOthers

Paket Package

949.755 794.461 1.861.372 84 43

Tabel 40 : Produksi Pelayanan Rupa – Rupa UsahaTable 40 : Production of Miscellaneous Servic

127Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tabel pendapatan pelayanan rupa-rupa usaha

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 = 4 : 3 7 = 4 : 5

RUPA - RUPA USAHAMiscellaneous Service

1 Pas Terminal PenumpangPassenger Terminal Pass

01. Pas Penumpang01. Passenger Pass

7.251.951 7.531.423 22.875.649 104 33

02. Pas Pengantar / Penjemput02. Campanion Pass

3.093.781 2.174.651 6.605.199 70 33

2 Pas Pelabuhan (Orang)Part (Personnel) Pass

01. Pas Harian01. Personnel Daily Pass

2.963.144 6.086.625 289.056 205 2.106

02. Pas Berlangganan02. Personnel Subscribing Pass

0 0 0 0 0

3 Pas Pelabuhan (Kendaraan)Port (Vehicle) Pass

01. Pas Harian01. Port (Vehicle Daily Pass)

13.643.818 11.393.077 1.966.058 84 579

02. Pas Berlangganan02. Vehicle Subscribing Pass

9.331.042 8.983.144 1.569.317 96 572

jumlah Pas PelabuhanTotal of Port Passes

36.283.736 36.168.920 33.305.279 100 109

4 Fasilitas Repair / Docking KapalRepair Facility/Ship Docking

6.000.000 9.041.394 7.566.365 151 119

5 KontribusiContribution

12.738.717 15.199.035 18.009.773 119 84

6 Fee For Services 0 0 0 0 0

7 Different Monthly Salary 0 402.245 376.312 0 107

8 Rupa - rupa LainnyaOther

30.524.532 16.145.091 18.331.365 53 88

jumlah Rupa - rupa UsahaTotal of Miscellaneous Service

85.546.985 76.956.685 77.589.094 90 99

Tabel 41 : Pendapatan Pelayanan Rupa – Rupa UsahaTable 41 : Revenue of Miscellaneous Service

Revenue of miscellaneous services is as the following :

In thousand rupiah

128 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Realisasi pas pelabuhan pada pelayanan rupa-rupa usaha

1. Realisasi Produksi Pas Pelabuhan terealisasi sebesar 7.977.824 lembar atau 93% dari anggaran sebesar 8.594.199 lembar, penurunan ini terjadi pada Cabang Pelabuhan Tanjung Perak, Banjarmasin, Tenau Kupang, Sampit, Tanjung Wangi, Lembar dan Tanjung Tembaga.

2. Pendapatan pas pelabuhan terealisasi Rp 36.168.920.000,- atau relatif sama dengan

anggaran Rp 36.283.736.000,-.

Realisasi Repair/Docking Kapal

1. Realisasi produksi Repair/Docking Kapal terealisasi di pengelolaan galangan kapal

PT Pelindo Marine Service (PMS) sebesar 1.508 unit atau 118% dari anggaran 1.278 unit.

2. Pendapatan teralisasi Rp 9.041.394.000,- atau 151% dari anggaran sebesar

Rp 6.000.000.000,-. Pendapatan ini seiring dengan kenaikan produksi diatas.

Realisasi Kontribusi Alat

1. Produksi Kontribusi Alat terealisasi 140.198 unit/jam atau 124% dari anggaran 113.394 unit/jam, tercapainya produksi ini dikarenakan meningkatnya produksi kontribusi alat di Cabang Pelabuhan Gresik berupa kegiatan B/M yang menggunakan alat berat kran darat dan forklift.

Produksi Kontribusi Pelabuhan terealisasi 1.730 Lembar atau 206% dari anggaran sebesar 840 Lembar, terealisasinya produksi kontribusi pelabuhan disebabkan karena meningkatnya truk yang muat serta menumpuk pasir besi dan batubara di Pelabuhan Cabang Tanjung Intan.

2. Pendapatan Kontribusi terealisasi Rp 15.199.035.000,- atau 119% dari anggaran

sebersar Rp 12.738.717.000,-. Hal ini seiring dengan kenaikan produksi diatas.

The Realisation of port passes

1. Production of port passes is actualized in 2012 for 7,977,824 sheets or 93% from teh budgeted target for 8,594,199 sheets. The decrease happened at Tanjung Perak, Banjarmasin, Tenau-Kupang, Sampit, Tanjung Wangi, Lembar and Tanjung Tembaga.

2. Revenue of port passes is actualized in 2012 for Rp 36,168,920,000 or almost the same as the budgeted target for Rp. 36,283,736,000.

The Realisation of Ship Repair/Docking

1. Production of Ship Repair/Docking at the dockyard of PT. Pelindo Marine Service (PMS) is actualized for 1,508 units or 118% from the budgeted target for 1,278 units.

2. Revenue of Ship Repair/Docking is actualized in 2012 for Rp. 9,041,394,000 or 151% from the budgeted target for Rp. 6,000,000,000 This is due to the increase of the above production.

The Realisation of Equipment Contribution

1. Production of Equipment Contribution is actualized in 2012 for 140,198 unit/hour or 124% from the budgeted target for 113,394 unit/hour. The achieved production is due to the increase of production at Gresik Branch, i.e. handling service using like wharf crane and forklift. Production of Port Contribution is actualized for 1,730 sheets or 206% from the budgeted target for 840 sheets. The achieved production is due to the increase of number of trucks loading and stacking ferruginous sand and charcoal at Tanjung Intan Branch.

2. Revenue of contribution is actualized for Rp 15,199,035,000 or 119% from the budgeted

target for Rp. 12,738,717,000. This is due to the increase of the above production.

129Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Produksi Rupa-rupa Lain

1. Produksi Rupa-rupa Lain terealisasi 794.461 paket atau 83% dari anggaran 949.755 paket, hal ini dikarenakan menurunnya produksi pas kapal Pelra dan rupa-rupa lainnya di Cabang Tanjung Tembaga dan Tenau Kupang.

2. Pendapatan Rupa – Rupa Lain terealisasi Rp 16.145.091.000,- atau 53% dari anggaran Rp 30.524.532.000,-. Hal ini seiring dengan

dengan produksi di atas.

The Realisation of production

1. Production of miscellaneous services is actualized in 2012 for 794,461 packages or 83% from the budgeted target for 949,755 packages. This is due to the decrease of production of pelra (conventional port) ship pass and others at Tanjung Tembaga and Tenau-Kupang.

2. Revenue of miscellaneous services is actualized in 2012 for Rp. 16,145,091,000 or 53% from the budgeted target for Rp. 30,524,532,000. This is due to Production above.

130 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PELAYANAN TERMINAL PETIKEMAS

Produksi pelayanan terminal petikemas Tahun 2012untuk TPK Semarang, PT TPS Surabaya dan Terminal Peti Kemas Banjarmasin

CoNTAiNER TERMiNAL SERViCE

Production of container terminal service is actualized in 2012 for TPK Semarang, PT. Terminal Petikemas Surabaya and Container Terminal Banjarmasin

NO. URAIAN | Description Sat.Unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5: 6

PELAYANAN TERMINAL PETI KEMASContainer Terminal Service

Pelayanan Kapal | Ship Service

01. Penambatan | Berthing GT.Etm 28.260.278 25.671.775 26.914.550 91 95

02. Air Kapal Petikemas Container Ship Water Supply

Ton 40.199 28.338 39.028 70 73

Pelayanan Barang | Good Service

01. Dermaga | Wharf Ton 48.709 52.329 49.352 107 106

M 3 43.232 44.199 42.384 102 104

02. Penumpukkan Peti kemas Container Stacking

Box HariBox Day

5.453.213 5.536.568 5.432.580 102 102

03. Penumpukan Barang | Good Stroge Ton Hari Ton Day

294.068 297.161 287.172 101 103

M3 Hari M3 Day

302.595 309.402 296.662 102 104

Operasi Kapal | Ship operations

01. Bongkar Muat Handling Service (discharging)

Box 1.550.102 1.654.906 1.462.291 107 113

Unit 148 1.637 2.330 1.106 70

02. Shiting / Stevedoring Box 2.694 3.901 9.686 145 40

03. Buka Tutup Palka Opening/Closing of Hatch Cov

Unit 12.546 11.848 26.543 94 45

04. Operasi Kapal Lainnya Other Ship Operations

Unit - 11.596 - 0 0

Operasi Lapangan | Yard operation

01. Lift On - Lift off dan Gerakan Lift On/Lift Off and Extra Move

Box 1.677.892 1.666.586 1.521.530 99 110

02. Relokasi dan Angsur Relocation and Allotment

Box 79.690 - 78.127 0 0

Operasi CFS | CFS Operations

01. Produksi Receiving / Delivery Container Receiving / Delivery

Ton 99.707 110.459 102.022 111 108

M3 43.232 44.200 42.384 102 104

02. Produksi Stuff/Strip/Rubah Status Stuffing/Stripping/Change of

Box 133.418 155.034 125.183 116 124

08. Rupa-Rupa Usaha TPK TPK Other Bussiness

01. Pas Terminal Petikemas Container Terminal Pass

Lembar Sheet

738.814 815.040 680.261 110 120

03. Reefer Plug dan Monitoring Reefer Plug and Monitoring

Box Shift 605.231 724.150 772.401 120 94

04. PMK Jam Hour

- 28.107 - 0 0

05. Batal Muat/Alih Kapal Loading Cancellation/Transsip

Box 10.162 12.615 8.892 124 142

Tabel 42 : Produksi Pelayanan Terminal Petikemas | Table 42 : Production of Container Terminal Service

131Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tabel Pendapatan Terminal Petikemas

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 = 4 : 3 7 = 4 : 5

Pelayanan Terminal PetikemasContainer Terminal Service

1 Pendapatan Pelayanan kapalRevenue of Ship Service

01. Perambatan | Berthing 25.314.256 23.328.919 22.789.081 92 102

02. Air Kapal Petikemas Container Ship water Supply

834.699 862.084 737.448 103 117

Jumlah Pelayanan Kapal | Total of Ship Service 26.148.955 24.191.003 23.526.529 93 103

2 Pendapatan Pelayanan BarangRevenue of Good Service

01. Dermaga | Wharf 130.650 141.841 159.429 109 89

02. Penumpukan Petikemas Container Stacking

217.626.206 260.312.517 214.351.423 120 121

03. Penumpukan Barang | Good Stroge 535.163 528.546 500.027 99 106

Jumlah Pelayanan BarangTotal of Good Service

218.292.019 260.982.904 215.010.879 120 121

3 Pendapatan Operasi Kapal Incoe of Ship Operation Service

01. Bongkar Muat Handling Service (Discharging/Loading)

1.152.786.038 1.263.984.633 1.118.425.270 110 113

02. Shifing/Stevedoring 2.371.295 2.680.864 2.245.354 113 119

03. Buka Tutup PalkaOpening/Closing of Hatch Cover

6.267.437 6.741.619 6.348.489 108 106

Jumlah Usaha Kapal Total Ship Operations Service

1.161.424.770 1.273.407.116 1.127.019.113 110 113

4 Pendapatan Operasi Kapal Revenueof Yard Operations

01. Lift On - Lift Off dan gerakan Ekstra Lift On/Lift Off and Extra Movement

290.381.396 369.883.441 289.149.601 127 128

Jumlah Usaha Lapangan Total of yard Operations

290.381.396 369.883.441 289.149.601 127 128

5 Pendapatan Usaha CPSRevenue of CPS Operations

01. Produksi Receiving / Delivery Receiving/Delivery

1171.703.865 1.846.646 1.746.904 108 106

02. Produksi Stuff/Strip/Rubah Status Stuffing/Stripping/Change of Status

21.693.670 26.603.014 22.723.975 123 117

Jumlah Usaha CPS | Total of CPS Operations 23.397.535 28.449.660 24.470.879 122 116

6 Pendapatan Rupa-Rupa UsahaRevenue of Miscellaneoaus Service

01. Pas Terminal Petikemas Container Terminal Pass

1.329.865 1.482.030 1.314.416 111 113

02. Reefer Plug dan Monitoring Reefer Plug and Monitoring

85.712.594 118.067.677 79.090.996 138 149

03. Batal Muat/Alih Kapal Loading Cencellation/Transshipment

4.396.514 3.436.929 5.606.889 78 61

Jumlah Rupa-Rupa UsahaTotal of Miscellaneous Service

91.438.973 122.986.636 86.012.301 135 143

Jumlah | Total 1.811.083.648 2.079.850.760 1.765.189.302 115 118

Tabel 43 : Pendapatan Pelayanan Terminal Petikemas | Table 43 : Revenue of Container Terminal Service

Revenue of Container Terminal is as the following :

In thousand rupiah

132 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Realisasi Tambat di PT TPS

1. Produksi tambat terealisasi 25.671.775 Gt.Etm atau 91% dari anggaran 28.260.278 Gt.Etm. Hal ini disebabkan karena:

a) Realisasi kapal yang sandar memiliki GT lebih kecil dari yang direncanakan;

b) Menurunnya realisasi arus kunjungan kapal internasional.

2. Pendapatan terealisasi Rp 23.238.919.000,- atau 92% dari anggaran Rp 25.314.256.000,-. Hal ini seiring dengan penurunan produksi tambat diatas.

RealisasiPenumpukan Barang di Terminal Petikemas

1. Realisasi Produksi penumpukan barang satuanTon.hari terealisasi 297.161 ton.hari atau relatif sama dengan anggaran 294.068 ton.hari, kondisi ini disebabkan tingginya permohonan rubah status di TPKS sehingga barang lebih lama ditumpuk di CFS karena menunggu pengurusan dokumen.

2. Pendapatan terealisasi Rp 528.546.000,- atau relatif sama dengan anggaran Rp 535.163.000,- sesuai dengan penjelasan produksi penumpukan barang diatas.

Realisasi Pelayanan Operasi Kapal pada pelayanan Terminal Petikemas

1. Realisasi Bongkar Muat

a) Produksi bongkar muat 1.654.906 boks atau 107% dari anggaran 1.550.102 boks, sedangkan untuk satuan unit terealisasi sebesar 1.637 unit atau 1.106% dari anggaran 148 unit. Hal ini sejalan dengan kenaikan arus petikemas.

b) Pendapatan terealisasi Rp 1.263.984.633.000,- atau 110% dari anggaran sebesar

Rp 1.152.786.038.000,-. Hal ini seiring dengan kenaikan produksi diatas.

Realisation of berthing of PT TPS

1. Production of berthing is actualized in 2012 for 25,671,775 Gt/Etm or 91% from the budgeted target for 28,260,278 Gt/Etm. This is due to:

a) The ship berthing having smaller GT than planned;

b) The decrease of international ship call.

2. Revenue of berthing is actualized in 2012 for Rp 23,238,919,000 or 92% from the budgeted target for Rp. 25,314,256,000. This is due to the decrease of berthing production above.

The good storage at the Container Terminal in 2012 is as the following :

1. Production of good storage in ton is actualized in 2012 for 297,161 ton/day or almost the same as the budgeted target for 294,068 ton/day. This is due to the high request of status change at TPKS, so that the goods are stored longer at the CFS while waiting for documentation arrangement.

2. Revenue of good storage is actualized in 2012 for Rp. 528,546,000 or almost the same as the budgeted target for Rp. 535,163,000 as per Production of good storage above.

The Ship Service at the Container Terminal in 2012 is as the following :

1. Container handling service (discharging/loading):

a) Production of discharging/loading service is actualized in tons for 1,654,906 boxes or 107% from the budgeted target for 1,550,102 boxes. While in unit, it is actualized for 1,637 units or 1,106% from the budgeted target for 148 units. This is due to the increase of container flow.

b) Revenue of discharging/loading service is actualized for Rp. 1,263,984,633,000 or 110% from the budgeted target for Rp. 1,152,786,038,000. This is due to the increase of the above production.

133Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Realisasi Shifting

a) Produksi shifting terealisasi 3.901 boks atau 145% dari anggaran 2.694 boks, hal ini terutama disebabkan karena:

1) Meningkatnya kapal direct service di TPS, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat diperlukan shifting;

2) Adanya kapal-kapal baru yang sandar di dermaga TPS yang membawa gear boks lebih banyak;

3) Banyaknya kapal semi petikemas (non gearless) yang sandar di Banjarmasin.

b) Pendapatan terealisasi Rp 2.680.864.000,- atau 113% dari anggaran sebesar

Rp 2.371.295.000,-. Hal ini seiring dengan peningkatan produksi diatas.

Realisasi Buka Tutup Palka

a) Produksi buka tutup palka terealisasi 11.848 unit atau 94% dari anggaran 12.546 unit, tidak tercapainya produksi buka tutup palka di PT TPS seiring dengan penurunan kunjungan kapal luar negeri.

b) Pendapatan terealisasi Rp 6.741.619.000,- atau 108% dari anggaran Rp 6.267.437.000,- dikarenakan adanya penyesuaian tarif di TPK Banjarmasin.

Realisasi Pelayanan Operasi Lapangan

1. Produksi Lift on/Lift off dan gerakan ekstra terealisasi 1.666.586 boks atau 99% dari anggaran 1.677.892 boks, hal ini disebabkan menurunnya gerakan ekstra untuk kegiatan behandle atas petikemas impor di TPKS.

2. Pendapatan terealisasi Rp 369.833.441.000;- atau 127% dari anggaran Rp 290.381.396.000,-. Hal ini disebabkan kenaikan tarif pelayanan petikemas di Terminal Petikemas Banjarmasin.

2. The Shifting Service

a) Production of shifting service is actualized in 2012 for 3,901 boxes or 145% from the budgeted target for 2,694 boxes. This is due to:

1) The increase of direct service ship at PT. Terminal Petikemas Surabaya, therefore the shiffting is needed;

2) There are new ships berthed at PT. Terminal Petikemas Surabaya which have more gear boxes;

3) There are many semi ships (non gearless) berthed at Banjarmasin Branch.

b) Revenue of shifting service is actualized in 2012 for Rp. 2,680,864,000 or 113% from the budgeted target for Rp. 2,371,295,000. This is due to the increase of the above production.

Production of opening/closing of hatch cover

a) Production of opening/closing of hatch cover is actualized in 2012 for 11,848 units or 94% from the budgeted target for 12,546 units. The unachievable production at PT. Terminal Petikemas Surabaya happened due to the decrease of internationa l ship call.

b) Revenue of opening/closing of hatch cover is actualized in 2012 for Rp. 6,741,619,000 or 108% from the budgeted target for Rp. 6,267,437,000. This is due to the tariff adjustment at TPK Banjarmasin.

The Yard operations Service

1. Production of Lift on/Lift off and Extra Movement is actualized for 1,666,586 boxes or 99% from the budgeted target for 1,677,892 boxes. Thi is due to the decrease of extra movement of customs inspection activity on imported container at TPKS.

2. Revenue of Lift on/Lift off and Extra Movement is actualized for Rp. 369,833,441,000 or 127% from the budgeted target for Rp. 290,381,396,000. This is due to the increased tariff of container service at the Container Terminal Banjarmasin.

134 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Realisasi Pelayanan Operasi CFS

1. Realisasi Produksi Receiving/delivery

a) Produksi dalam satuan Ton terealisasi 110.459 ton atau 111% dari anggaran 99.707 ton dan dalam satuan M3 terealisasi 44.200 M3 atau 102% dari anggaran 43.232 M3. Hal ini disebabkan meningkatnya produksi rubah status serta meningkatnya bongkar muat container LCL di TPKS.

b) Pendapatan terealisasi Rp 1.846.646.000,- atau 108% dari anggaran sebesar

Rp 1.703.865.000,-. Hal ini seiring dengan kenaikan produksi diatas.

2. Realisasi Stuffing/stripping/rubah status Tahun 2012:

a) Produksi Stuffing/stripping/rubah status terealisasi 155.034 boks atau 116% dari anggaran 133.418 boks, tercapainya produksi stripping/stuffing/rubah status disebabkan karena meningkatnya kegiatan rubah status FCL ke LCL di TPS dan TPKS.

b) Pendapatan terealisasi Rp 26.603.014.000,- atau 123% dari anggaran Rp 21.693.670.000,- seiring dengan penjelasan peningkatan produksi diatas.

Produksi Pelayanan rupa-rupa usaha TPK Tahun 2012 :

1. Pas terminal petikemas

a) Produksi terealisasi 815.040 lembar atau 110% dari anggaran 738.814 lembar, hal ini seiring dengan peningkatan arus petikemas di Banjarmasin.

b) Pendapatan terealisasi Rp 1.482.030.000,- atau 111% dari anggaran Rp 1.329.865.000,- seiring dengan penjelasan peningkatan produksi diatas.

2. Realisasi reefer plug dan monitoring

a) Realisasi Produksi reefer plug dan monitoring 724.150 boks.shift atau 120% dari anggaran 605.231 boks.shift, tercapainya produksi ini dikarenakan meningkatnya trafik petikemas yang menggunakan petikemas jenis reefer.

CFS operations Service

1. Production of Receiving/Delivering in 2012 :

a) Production of Receiving/Delivering in tons is actualized for 110,459 tons or 111% from the budgeted target for 99,707 tons and in M3 for 44,200 M3 or 102% from the budgeted target for 43,232 M3. This is due to the increase of production of status charnge and container handling service (LCL) at TPKS.

b) Revenue of Receiving/Delivering is actualized for Rp. 1,846,646,000 or 108% from the budgeted target for Rp. 1,703,865,000. This is due to the increase of the above production.

2. Production of Stuffing/Stripping/Status Change in 2012 :

a) Production of Stuffing/Stripping/Status Change is actualized for 155,034 boxes or 116% from the budgeted target for 133,418 boxes. This is due to the increase of status change from FCL to LCL at PT. Terminal Petikemas Surabaya and TPKS.

b) Revenue actualized for Rp. 26,603,014,000 or 123% from the budgeted target for Rp. 21,693,670,000 as for the increase of production above.

Production of Miscellaneous Services in 2012 :

1. Container Terminal Pass in 2012 :

a) Production actualized for 815,040 sheets or 110% from the budgeted target for 738,814 sheets. This is due to the increase of container flow at Banjarmasin.

b) Revenue actualized for Rp. 1,482,030,000 or 111% from the budgeted target for

Rp. 1,329,865,000 as for the increase of the above production.

2. Production of Reefer Plug and Monitoring

a) Production of Reefer Plug and Monitoring is actualized for 724,150 bboxes/shift or 120% from the budgeted target for 605,231 boxes/unit. This is due to the increase of container traffic using reefer container.

135Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

b) Pendapatan terealisasi Rp 118.067.677.000,- atau 138% dari anggaran Rp 85.712.594.000,- hal ini seiring dengan

produksi diatas.

3. Realisasibatal muat/alih kapal

a) Realisasi Produksi batal muat/alih kapal 12.615 boks atau 124% dari anggaran 10.162 boks, hal ini dikarenakan banyaknya petikemas domestik yang batal muat/alih kapal akibat muatan yang berlebihan di

PT TPS.

b) Dari sisi pendapatan terealisasi Rp 3.436.929.000,- atau 78% dari anggaran

Rp 4.396.514.000,-. Hal ini dikarenakan meningkatnya batal muat/alih kapal untuk petikemas domestik dibandingkan dengan petikemas luar negeri (ekspor).

b) Revenue of Reefer Plug and Monitoring is actualized for Rp. 118,067,677,000 or 138% from the budgeted target for Rp. 85,712,594,000 as for the increase of the above production.

3. Production of Loading Cancellation/Transshipment

a) Production of Loading Cancellation/Transshipment is actualized for 12,615 boxes or 124% from the budgeted target for 10,162 boxes. This is due to the domestic containers to be loading cancelled/transshipment as for over loading at PT. Terminal Petikemas Surabaya.

b) Revenue of Loading Cancellation/Transshipment is actualized for Rp. 3,436,929,000 or 78% from the budgeted target for Rp. 4,396,514,000. This is due to the increase of Loading Cancellation/Transshipment for domestic containers compared to international containers.

136 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

CoNVENTioNAL CoNTAiNER HANDLiNG SERViCE

Production of Cenventional Container Handling

PELAYANAN BONGKAR MUAT PETIKEMAS KONVENSIONAL

Produksi pelayanan bongkar muat Petikemas Konvensional

NO. URAIAN | Description Sat.Unit

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 6 PELAYANAN B/M PETIKEMAS KONVENSIONALCONVENTIONAL CONTAINER HANDLING SERVICE

01 Produksi Per Mata RantaiProduction per Chain-link

01 Stevedoring Box 1,577,035 2,146,281 631,101 136 340

02. Houlage Box - 221,986 249,941 0 89

03. Overbrengen Box - 16,276 - 0 0

04. Receiving/Delivering Box 24,066 18,229 - 76 0

TOTAL Box 1,601,101 2,402,772 881,042 150 273 02 Produksi Paket B/M

Handling Service package Box 28,423 5,885 8,566 21 69 03 Shifting (Stevedoring) Box 333 990 29,399 297 3 04 Opening/Closing the Hatch Cover Unit 907 316 4227 345 7405 Lift On/Lift Off Box 1,036,445 746,226 589,339 72 127 06 Extra Movement Box 34,325 9,008 - 26 007 Stuffing/Stripping Box 33,901 30,345 25,326 90 120 08 Reefer Plug/Monitoring Box 4,132 2,564 - 62 009 Other Service Box 464,825 329,538 - 71 0

Tabel 44 : Produksi Pelayanan Bongkar Muat Petikemas Konvensional Table 44 : Production of Container Handling Service

137Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Sedangkan realisasi pendapatan pelayanan terminal bongkar muat

Dalam Ribuan Rupiah

NO. URAIAN | Description

TAHUN | Year 2012 REALISASITAHUN 2011REALiSATioN

2011

KECENDERUNGANTREND

(%)ANGGARAN

BudgetREALISASI

REALiSATioN

1 2 3 4 5 6 = 5 : 4 7 = 5 : 6

PELAYANAN B/M PETIKEMAS KONVENSIONALCONVENTIONAL CONTAINER HANDLING SERVICE

01. Per Chain-link

01. Stevedoring 349,205,032 425,391,164 317,874,068 122 134

04. Receiving/Delivering 217,281 1,751,348 - 806 0

02. Handling Service (Discharging/Loading) 111,266,124 25,523,538 3,672,755 23 695

03. Shifting (Stevedoring) 41,448 427,643 119,444 1,032 358

04. Opening/Closing of hatch Cover 810,243 9,550,072 768,478 118 124

05. Lift On/Lift Off 38,145,503 62,275,207 28,960,822 163 215

06. Extra Movement 1,530,460 5,233,864 - 342 0

07. Stuffing?Stripping 453,895 6,675,905 76,398 1,471 8,738

08. Reefer Plug/Monitoring 6,662,645 10,372,756 8,549,098 156 121

09. Other. 8,932,645 3,307,274 17,029,371 37 19

TOTAL 517,265,276 550,508,771 377,050,434 105 144

Tabel 45 : Pendapatan Bongkar Muat Petikemas Konvensional Table 45 : Revenue of Conventional Container Handling

Realisasi Pelayanan Per Mata Rantai Petikemas Konvensional

1. Realisasi produksi tahun 2012 terealisasi 2.402.772 Boks atau 150% dari anggaran 1.601.101 Boks.Hal ini seiring dengan peningkatan arus petikemas di Pelabuhan Cabang Tanjung Perak, Sampit dan Kumai.

2. Pendapatan Per Mata Rantai B/M petikemas konvensional tahun 2012 terealisasi

Rp 427.142.152.000,- atau 122% dari anggaran Rp 349.422.313.000,-. Tercapainya pendapatan pelayanan B/M petikemas konvensional seiring dengan produksinya.

The Realisation of container handling service in 2012 is as the following:

In thousand rupiah

Production of Conventional Container Handling Service per Chain-link is actualized

1. Production Conventional Container Handling Service per Chain-link is actualized for 2,402,772 boxes or 150% from the budgeted target for 1,601,101 boxes. This is due to the increase of container flow at Tanjung Perak, Sampit and Kumai Branch.

2. Revenue of Conventional Container Handling Service per Chain-link is actualized for Rp. 427,142,152,000 or 122% from the budgeted target for Rp. 349,422,313,000. This happened together with the above production.

138 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Paket Bongkar Muat, Buka Tutup Palka, Shiffting, Lo/Lo, Gerakan Ekstra, Stripping/Stuffing, Monitoring/Reefer Plug dan Produksi lainnya

1. Produksi terealisasi 1.124.556 Boks atau57% dari anggaran 1.971.174 Boks. Tidak tercapainya produksi operasi lapangan utamanya disebabkan karena menurunnya produksi Lift On / Lift Off di Cabang Pelabuhan Kotabaru, Kupang, Benoa, Sampit dan Kumai.

2. Realisasi pendapatan paket bongkar muat, Shiffting, Lo/Lo, Gerakan Ekstra, Stripping/Stuffing petikemas konvensional tahun 2012 terealisasi Rp 114.771.259.000,- atau 68% dari anggaran sebesar Rp 167.842.319.000,-. Hal ini seiring dengan penurunan produksi diatas.

Production of Container Handling Service Package, opening/Closing of Hatch Cover, Shifting, Lo/Lo, Extra Movement, Stripping/Stuffing, Reefer Plug/Monitoring and others are actualized

1. Production of Container Handling Service Package, Opening/Closing of Hatch Cover, Shifting, Lo/Lo, Extra Movement, Stripping/Stuffing, Reefer Plug/Monitoring and others are actualized for 1,124,556 boxes or 57% from the budgeted target for 1,971,174 boxes. The unachievable production is due to the decrease of Lift On/Lif Off at Kotabaru, Kupang, Benoa, Sampit and Kumai Branch.

2. Revenue of Container Handling Service Package, Opening/Closing of Hatch Cover, Shifting, Lo/Lo, Extra Movement, Stripping/Stuffing, Reefer Plug/Monitoring and others are actualized for Rp. 114,771,259,000 or 68% from the budgeted target for Rp. 167,842,319,000. This is due to the decrease of the above production.

139Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Pembangunan pelabuhan yang sedang digiatkan Pelindo III membawa dampak pada peningkatan nilai aset yang tercatat dalam laporan posisi keuangan. Dalam beberapa tahun terakhir, Pelindo III telah menginvestasikan trilliunan rupiah untuk pengembangan di lingkungan kerja perseroan. Investasi tersebut diantaranya adalah pembangunan terminal multipurpose Teluk Lamong, modernisasi pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pengembangan terminal petikemas Pelabuhan Banjarmasin, pengembangan terminal petikemas Pelabuhan Tenau Kupang.

Pembangunan terminal multipurpose Teluk Lamong sendiri merupakan salah satu proyek pembangunan infrastruktur di antara proyek yang tersebar di beberapa koridor ekonomi yang masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Investasi pada peralatan pelabuhan juga memberikan pengaruh positif pada pendapatan usaha perusahaan, disamping strategi usaha lainnya demi tercapainya laba perusahaan.

Pembahasan kinerja Pelindo III tahun 2012 disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Pelabuhan Indonesia III dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 yang disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh auditor independen KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto yang merupakan firma dalam jaringan global RSM Associates. Informasi keuangan yang disajikan dibawah ini dinyatakan dalam denominasi miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

Port development which is being conducted by Pelindo III has resulted the increase of asset value stated in the Financial Position Report. In the last few years, Pelindo III has invested billions rupiah for the development at the environment of the Company. The development include the building of multi terminal of Teluk Lamong, the modernization of Tanjung Emas Port, Semarang, the development of container terminal Banjarmasin Port, the development of container terminal Tenau Port, Kupang.

Development of multi purpose terminal of Teluk Lamong is one of the infrastructure projects stated in the Master Plan of Development and Expansion of Indonesian Economic (MP2EI). The investment on the Port equipment also results positively to the company Revenue, apart from the other busines strategy for the achievement of Company profits.

The discussion on the performance of PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) in 2012 is prepared based on the Consolidated Financial Report of PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) and subsidiary companies for the year ending on 31 December 2012 which is presented as per the Financial Accounting Standards in Indonesi. The Financial Report has been audited by the Independent Auditor, i.e. KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar and Saptoto, a firm included in the global network of RSM Associates. The Financial information presented below is stated in the denomination of billions rupiahs, except it is stated differently.

ANALISA DAN PEMBAHASAN TENTANG HASIL USAHA DAN KEUANGAN PELINDO III

Analysis And Discussion on The Business Revenue And Finance of Pelindo III

140 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

ASET

Dari tahun 2010, aset lancar terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan likuiditas perusahaan yang sangat baik. Tahun 2012, aset lancar meningkat 60% dari aset lancar tahun 2011. Di tahun 2011, aset lancar meningkat 14% dari aset lancar tahun 2010.

Peningkatan aset lancar ini terutama didorong dari peningkatan kas dan setara kas yang disebabkan meningkatnya pendapatan dari pelunasan piutang serta masih rendahnya realisasi pembayaran investasi tahun 2012.

Aset tidak lancar pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 25% dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini disebabkan karena meningkatnya nilai aset tetap bersih dan investasi pada entitas asosiasi. Peningkatan nilai aset tetap bersih disebabkan karena adanya pembangunan terminal multipurpose Teluk Lamong, investasi peralatan, revitalisasi dan pengembangan pelabuhan. Sedangkan peningkatan investasi pada entitas asosiasi disebabkan karena adanya setoran modal pada anak perusahaan Pelindo III guna mendukung ekspansi bisnis anak perusahaan.

Total AssetTotal Assets

10,000

7,500

5,000

2,500

201220112010

7,442

5,5144,883

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

Aset Tidak LancarNon-Current Asset

6,000

4,000

2,000

201220112010

4,854

3,8943,468

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

Aset Lancar | Current Asset

3,000

2,000

1,000

201220112010

2,588

1,6201,415

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)ASSET

From 2010, the current assets keep increasing. This shows the Company liquidity is very good. in 2012, the current asset increased for 60% from 2011. In 2011, the current asset increased 14% from 2010.

Tncrease of current asset is encouraged fron the increase of cash and cash equivalency due to the Revenue increase and the low actuzalition of investment payment in 2012.

Non-current asset in 2012 has increased for 25% compared to 2011. This is due the increase of net fixed asset value and investment on associated entity. The increase of net fixed current asset resulted from the development of multi purpose terminal of Teluk Lamong, the investment of equipment, and the port revitalization and development. While the increase of investment on associated entity resulted from the payment of capital by the subsidiary company of PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) to supoprt the business expansion of subsidiary companies.

141Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

lIABIlITAS

Liabilitas jangka pendek tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 60% dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini disebabkan karena meningkatnya hutang usaha kepada vendor / kontraktor untuk pekerjaan investasi pembangunan terminal multipurpose Teluk Lamong dan revitalisasi alat-alat pelabuhan. Selain itu, Perseroan juga memiliki kewajiban angsuran atas pinjaman yang jatuh tempo dari PT Bank ANZ Indonesia dan The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch yang dilakukan setiap triwulan sejak 12 Juli 2013. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk mendanai belanja modal berkaitan dengan perluasan dan konstruksi fasilitas pelabuhan, termasuk di pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin dan Benoa.

Liabilitas jangka panjang tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 134% dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini disebabkan karena fasilitas pinjaman berjangka sebesar USD 65.000.000 (angka penuh) yang diperoleh dari PT Bank ANZ Indonesia dan The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch. Fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai belanja modal berkaitan dengan perluasan dan konstruksi fasilitas pelabuhan, termasuk di pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin dan Benoa.

Liabilitas Jangka PendekShort-term Liability

1,500

1,000

500

201220112010

1,263

787682

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

Liabilitas Jangka PanjangLong-term Liability

1,500

1,000

500

201220112010

1,155

494511

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

LIABILITY

Short-term liability of 2012 has increased for 60% compared to 2011. This resulted from the increase of business debt to vendor/contractor for the work of investment of development of multi purpose terminal of Teluk Lamong and the revitalization of Port equipment. The company has the obligation to pay the installment of due time debt to PT Bank ANZ Indonesia and the Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch which should be done every quarter since 12 July 2013. The loan is used to fund the capital expenditure related the Port expansion and facility construction, including Port of Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin and Benoa.

Long-term liability of 2012 has increased for 134% compared to 2011. This resulted from the time loan of USD 65,000,000 (full numbers) obtained from PT Bank ANZ Indonesia and the Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch. The loan is used to fund the capital expenditure related to the Port expansion and facility contruction, including Port of Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin and Benoa.

142 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

EKUITAS

Total Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 19% dari Rp. 4.233 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 5.025 miliar pada tahun 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan saldo laba dari Rp. 781 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 950 miliar pada tahun 2012 dan meningkatnya modal saham (disetor) dari Rp. 809 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 1.019 miliar pada tahun 2012 sehubungan dengan tambahan dari penyertaan modal negara (PMN) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 2012 dan kapitalisasi sebagian cadangan Perseroan.

Komponen lainnya yang turut menyumbang peningkatan ekuitas yaitu cadangan modal yang meningkat dari Rp. 2.105 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 2.567 miliar pada tahun 2012 yang merupakan simpanan dari laba bersih tahun 2011 yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan Perseroan Pelindo III Nomor : RIS-15/D3.MBU/2012 tanggal 11 Juni 2012.

Ekuitas | Equity

6,000

4,000

2,000

201220112010

5,0254,233

3,690

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

EQuITY

Total Equity has increased for 19% from Rp. 4,233 billiions in 2011 to become Rp. 5,025 billion in 2012. This increase resulted from the increase of profit balance of Rp. 781 billions in 2011 to become Rp. 950 billions in 2012 and the increse of share capital (paid up) from Rp. 809 billions in 2011 to become Rp. 1,019 billions in 2012 as for the additional state capital (PMN) stated in the Goverment Rules No. 08 Year 2012 and the capitalization of some parts of the Company spare.

Other components contributing in the equity increase is the spare capital which increased from Rp. 2,105 billions in 2011 to become Rp. 2,567 billions in 2012 which is a sapre of net profit in 2011 which is not distributed to the Shareholders as per the Minutes of Annual Shareholders Meeting of PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) No. RIS-15/D3.MBU/2012 dated 11 June 2012.

143Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

PENDAPATAN USAHA

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, pendapatan usaha Perseroan selalu mengalami peningkatan. Pendapatan usaha naik sebesar 21% dari Rp. 3.554 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 4.310 miliar pada tahun 2012. Kenaikan pendapatan usaha tersebut disebabkan karena meningkatnya produksi di hampir seluruh segmen usaha Perseroan.

Peningkatan pendapatan yang signifikan terjadi di segmen Pendapatan Pelayanan Terminal Petikemas dan segmen Pendapatan Pelayanan B/M Petikemas Konvensional. Di segmen Pendapatan Pelayanan Terminal Petikemas, kenaikan tersebut disebabkan karena naiknya produksi petikemas di cabang Pelabuhan TPK Semarang, Terminal Petikemas Banjarmasin dan di PT Terminal Petikemas Surabaya. Untuk segmen Pendapatan Pelayanan B/M Petikemas Konvensional, meningkatnya pendapatan di tahun 2012 disebabkan karena peningkatan produksi petikemas di Pelabuhan cabang Tanjung Perak, Sampit dan Kumai.

Beberapa segmen pendapatan non petikemas juga menyumbang kenaikan pendapatan usaha, antara lain dari pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan usaha B/M barang, pelayanan curah kering, pelayanan curah cair, pelayanan konsolidasi muatan, pengusahaan properti, pendapatan dari pelabuhan/dermaga/terminal UKS dan dari pendapatan rumah sakit.

Pendapatan UsahaOperating Revenue

6,000

4,000

2,000

201220112010

4,310

3,5542,864

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

OPERATING REVENuE

In the last three years, the Company business Revenue has always increased. The business Revenue increased for 21% from Rp. 3,554 billion in 2011 to become Rp. 4,310 billions in 2012. The increase of business Revenue resulted from the production increase at almost all business segments of the Company.

Significant increase of Revenue happened at the Container Terminal Service and Conventional Container Handling Service. At the Container Terminal Service segment, the increase resulted from the increase of container production at TPK Semarang, TPK Banjarmasin and at PT. Terminal Petikemas Surabaya. At the Conventional Container Handling Service, the increase resulted from the increase of container production at Port of Tanjung Perak, Sampit and Kumai.

There are several other segments which support the increase of business Revenue, i.e. the vessel services, the good services, the good handling services, the dry bulk cargo services, the liquid bulk cargo service, the consolidated load services, the property management, the Revenue from the port/wharf/terminal UKS and the hospital Revenue.

144 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Kenaikan pendapatan tersebut terutama disebabkan oleh

- meningkatnya produksi kegiatan B/M dan paket pengusahaan properti yang terjadi di cabang Pelabuhan Tanjung Perak

- meningkatnya arus petikemas receiving / delivery dan semakin cepatnya perputaran keluar masuk petikemas di area CDC/CCC dan CY empty di Banjarmasin

- meningkatnya produksi trucking dari lapangan penumpukan ke area depo petikemas serta penggunaan truk milik PT BJTI yang keluar area penumpukan

- meningkatnya produksi labuh kapal dalam negeri khususnya kunjungan di dermaga TUKS

- meningkatnya pelayanan penundaan di cabang Pelabuhan Tanjung Perak dan cabang Sampit

- meningkatnya produksi stevedoring pelayanan terminal curah kering

- meningkatnya pendapatan rumah sakit dari PT RS PHC

The Revenue increase are caused by

- production increase of handling service and property package management at Port of Tanjung Perak

- increase of receiving/delivering container and the faster container movement (in/out) to/from the terminal of CDC/CCC and empty CY at Banjarmasin.

- production increase of trucking service from the Container Yard to the Container Depot using the trucks owned by PT. BJTI which move out from the stacking area

- production increase of domestic vessel berthing particularlu the calls at TUKS wharf

- increase of tugging service at Port of Tanjung Perak and Sampit

- production increae of stevedoring service for dry bulk terminal

- Revenue increase from PT. RS PHC (hospital).

145Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

BEBAN USAHA

Beban usaha naik sebesar 23% dari Rp. 2.203 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 2.703 miliar pada tahun 2012.

Kenaikan beban usaha tersebut terutama disebabkan karena meningkatnya :

- beban pegawai karena meningkatnya beban tunjangan perumahan seiring dengan mutasi pegawai dan beban insentif pemanduan seiring dengan meningkatnya produksi pemanduan

- beban bahan karena adanya pembelian perlengkapan operasional untuk menunjang kegiatan operasional di Terminal Nilam dan Mirah cabang Tanjung Perak dan beban bahan medis seiring meningkatnya pendapatan di PT RS PHC

- beban pemeliharaan karena meningkatnya pemeliharaan kapal di PT Pelindo Marine Service, meningkatnya beban pemeliharaan jalan dan bangunan di cabang Pelabuhan Tanjung Perak dan Banjarmasin, meningkatnya beban pemeliharaan alat-alat fasilitas pelabuhan di cabang Pelabuhan Banjarmasin serta cabang Pelabuhan Tanjung Perak dikarenakan tingginya tingkat produksi bongkar muat sehingga diperlukan pemeliharaan peralatan secara rutin untuk menjaga kesiapan alat untuk beroperasi

- beban sumber daya pihak ketiga karena meningkatnya beban alat-alat fasilitas pelabuhan untuk penggunaan peralatan B/M milik pihak ketiga dan meningkatnya beban sharing seiring dengan

Beban UsahaOperating expenses

3,000

2,000

1,000

201220112010

2,703

2,2031,855

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

OPERATING EXPENSES

Business expense increased for 23% from Rp. 2,203 billions in 2011 to become Rp, 2.703 billions in 2012.

Increase of business expense resulted from the increase of :

- employee expense due to the increase of housing allowance, employee transfers, pilotage incentive expense, increase of pilotage service, and increase of Revenue of PT. RS PHC (hospital).

- material expense due to the purchase of operational equipment to support the operational activities at Nilam and Mirah Terminal of Port of Tanjung Perak and the medical material expense as for the increase of Revenue of PT. RS PHC (hospital).

- maintenance expense due to the increase of vessel maintenance at PT. Pelindo Marine Service, increase of road and building maintenance at Port of Tanjung Perak and Banjarmasin, increase of maintenance expense of Port facilities at Port of Banjarmasin and Tanjung Perak, as for the high production of handling service which needs routine maintenance of equipment to keep the level of availability

- thirdparty resources expense resulted from the increase of port facility and equipment to use handling service utilization owned by the third party, and increase of sharing expense, increae of container storage at the

146 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

naiknya produksi penumpukan di depo petikemas yang dioperasikan oleh PT BJTI dan mitra usaha

- beban administrasi kantor karena meningkatnya frekuensi pemasangan iklan lelang proyek investasi di surat kabar

- beban umum karena meningkatnya beban penyisihan piutang atas adanya perhitungan roll rate model sesuai dengan PSAK nomor 50 dan 55, meningkatnya beban kontribusi Pemerintah Daerah dan adanya program penggantian uang kesehatan bagi pensiunan

PENDAPATAN DIlUAR USAHA

Pendapatan diluar usaha naik sebesar 22% dari Rp. 91 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 115 miliar pada tahun 2012.

Kenaikan pendapatan diluar usaha terutama berasal dari pendapatan selisih kurs, pendapatan bunga deposito dan pendapatan denda klaim.

BEBAN DIlUAR USAHA

Beban diluar usaha naik sebesar 14% dari Rp. 91 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 115 miliar pada tahun 2012.

Kenaikan beban diluar usaha disebabkan oleh naiknya beban pajak penghasilan seiring dengan naiknya laba sebelum pajak yang dihasilkan Perseroan.

Pendapatan Diluar UsahaNon-operating Revenue

201220112010

133

93

63

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

150

100

50

Beban Diluar UsahaNon-Eperating Expenses

600

400

200

201220112010

472414

353

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

container depot operated by PT. BJTI and their business partner

- office administration expense resulted from the frequency of commercial issuing of investment projects in the newspapers

- general expense resulted from the account receivables due to the roll rate model calculation based on PSAK No. 50 and 55, increase of contribution of Local Government and program of medical compensation fund for retirees

NON-OPERATING REVENuE

Revenue out of business increased for 22% from Rp. 91 billions in 2011 to become Rp. 115 billions in 2012.

Increase of Revenue out of business particularlu from the exchange rate Revenue, the interest of deposit, and claim penalty.

NON-OPERATING EXPENSES

Expense out of business increased for 14% from Rp. 91 billions in 2011 to become Rp. 115 billion in 2012.

The increase of expense out of business resulted from the increase of Revenue tax and profiet before tax from the Company.

147Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

lABA yANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEmIlIK ENTITAS INDUK

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, laba bersih Perseroan selalu menunjukkan trend peningkatan. Laba Perseroan naik sebesar 22% dari Rp. 781 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 950 miliar di tahun 2012.

ARUS KAS

Kas dan setara kas mengalami peningkatan sebesar 76% di tahun 2012. Peningkatan tersebut terjadi karena meningkatnya kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi dan meningkatnya kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan.

Kas Dan Setara Kas Cash and Cash Equivelent

2,000

1,000

201220112010

1,8271,039

969

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)

Laba Bersih | Net Incame

1,000

500

201220112010

950781

524

(dalam miliar rupiah | in billion rupiah)PROFIT ATTRIBuTED TO MAIN ENTITY OWNER

In the last three years, the Company net profit showed the trend of increasing. The Company profit increased for 22% from Rp. 781 billions in 2011 to become Rp. 950 billions in 2012.

CASH FLOW

Cash and Cash Equivelent increased for 76% in 2012. The increase resulted from the increase of net cash from the operational activity and net cash from the funding activity.

148 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

ARUS KAS DARI AKTIVITAS oPERASI

Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.578 miliar, naik Rp. 74 miliar dari arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi di tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama berasal dari kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan seiring dengan meningkatnya kinerja usaha Perseroan.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Arus kas keluar bersih dari aktivitas investasi untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.020 miliar, naik Rp. 107 miliar dari arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama berasal dari penambahan investasi saham pada anak perusahaan yaitu kepada PT Jasamarga Bali Tol.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Arus kas masuk bersih dari aktivitas pendanaan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 222 miliar, naik Rp. 746 miliar dari arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan di tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama berasal dari pencairan pinjaman yang digunakan untuk mendanai belanja modal berkaitan dengan perluasan dan konstruksi fasilitas pelabuhan, termasuk di pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin dan Benoa.

CASH FLOW FROM OPERATIONAL ACTIVITY

Net incoming cash from the Operational Activity in 2012 is Rp. 1,578 billions, increased for Rp. 74 billion from the net incoming cash flow the operational activity in 2011. The increase resulted from the cash coming from the Company operational acvtivity and the increase of Company business performance.

CASH FLOW FROM INVESTMENT ACTIVITY

Net outgoing cash flow from the Investment Activity in 2012 is Rp. 1,020 billions, increased for Rp. 107 billions from the cash flow used for Investment Activity in 2011. The increase resulted from the additional share investment at the subsidiary company i.e. PT. Jasamarga Bali Tol.

CASH FLOW FROM THE FuNDING ACTIVITY

Net incoming cash flow from the Funding Activity in 2012 is Rp. 222 billions, increased for Rp. 746 billions from the cash flow used for the Funding Activity in 2011. The increase resulted from the loan disbursement used to fund the capital expenditure related to the Port Expansion and facility construction including Port of Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin and Benoa.

149Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

KEmAmPUAN mEmBAyAR HUTANG jANGKA PENDEK mAUPUN jANGKA PANjANG

No. UraianDescription

RumusFormula Nilai | Value Rasio (Kali)

Ratio (Time)Keterangan

Remarks

Rasio Likuiditas | Liquidity Ratio

1      

Current Ratio

     

    Current Asset     Rp2,588,118,367,000

  2.0 Rasio ini menunjukkan kemampuan ketersediaan aset dalam menutup hutang lancar sampai dengan 200%This ratio shows the capacbility of asset availability in covering up the current debt up to 200%

    Current Liabilities     Rp1,262,761,547,000  

               

    Current Asset     Rp2,588,118,367,000

  2.2 Rasio ini menunjukkan kemampuan ketersediaan aset dalam menutup hutang jangka panjang sampai dengan 220%This ratio shows the capability of asset availability in covering up the long-term debt up to 220%

    Non - Current Liabilities     Rp1,154,513,641,000  

               

2 quick Ratio            

      Cash and Cash Equivalent + Account Receivable

    Rp2,208,383,020,000

  1.7 Rasio ini memperhitungkan aset yang sudah lekat dengan uang tunai dalam menutup hutang lancar sampai dengan 170%This ratio calculates the asset attached to cash in covering up the current debt up to 170%

      Current Liabilities     Rp1,262,761,547,000  

                 

               

      Cash and Cash Equivalent + Account Receivable

    Rp2,208,383,020,000

  1.9 Rasio ini memperhitungkan aset yang sudah lekat dengan uang tunai dalam menutup hutang jangka panjang sampai dengan 190%This ratio calculates the asset attached to cash in covering up the long-term debt up to 190%

      Non - Current Liabilities     Rp1,154,513,641,000  

                 

3 Cash Ratio            

BAHASAN & ANALISA KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAANAnalysis of Debt Render and Company Receivable Collectibility Level

CAPABILITY TO PAY SHORT-TERM AND LONG-TERM DEBTS

150 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

No. UraianDescription

RumusFormula Nilai | Value Rasio (Kali)

Ratio (Time)Keterangan

Remarks

Rasio Likuiditas | Liquidity Ratio

      Cash and Cash Equivalent     Rp1,859,959,162,000

  1.5 Rasio ini memperhitungkan uang tunai perusahaan dalam menutup hutang lancar sampai dengan 150%This ratio calculates the company cash in covering up the current debt up to 150%

      Current Liabilities     Rp1,262,761,547,000  

               

      Cash and Cash Equivalent     Rp1,859,959,162,000

  1.6 Rasio ini memperhitungkan uang tunai perusahaan dalam menutup hutang jangka panjang sampai dengan 160%This ratio calculates the company cash in covering up the long-term debt up to 160%

      Non - Current Liabilities     Rp1,154,513,641,000  

                 

Kesimpulan:Rasio diatas menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan cukup tinggi dalam menutup kebutuhan pembayaran hutang jangka pendek maupun jangka panjang akibat adanya kegiatan operasional dan kegiatan pendanaan.Conclusion :The above ratio describes the company liquidity level is quite high in covering up the need of paying the short-term and long-term debt as the result of operational activities and funding activities.

TINGKAT KolEKTIBIlITAS PIUTANG

  Piutang Usaha | Business Receivable Rp303,507,062,000  

CAPABILITY TO PAY SHORT-TERM AND LONG-TERM DEBTS

In 2012, the Company enjoyed a quite significant Revenue increase compared to the previous year for 121%. This influences vertically with the account receivable period of invoicing which increased, which is previously 23 days to become 26 days. The Management has the initiative to push down the level of account receivable invoicing by cooperating with the bank to make easier the customers’ need in doing the transaction for ship or good services.

  Pendapatan | Revenue Rp4,309,894,364,000  

  365  

Periode Penagihan | Period of invoicing   26 Hari | days

Pada tahun 2012 perusahaan mengalami kenaikan pendapatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 121%, hal ini berpengaruh secara garis lurus dengan periode penagihan piutang yang mengalami kenaikan yang sebelumnya sebesar 23 hari menjadi 26 hari. Sebagai upaya manajemen dalam menekan tingkat penagihan piutang telah dilakukan kerjasama dengan perbankan untuk memudahkan kebutuhan pelanggan dalam bertransaksi atas kegiatan pelayanan kapal maupun barang.

151Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

STRUKTUR moDAl CAPiTAL STRuCTuRE

The portion of long-term liability of third party in 2012 is 13.44% to the total equity. This relates to the credit facility from Bank ANZ Indonesia for USD 65,000,000 which came from the mother company and the credit facility from Bank Negara Indonesia for Rp. Rp 200,000,000,000,- which came from PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia as a subsidiary company.

MANAGEMENT PoLiCY To CAPiTAL STRuCTuRE

Referring to the credit facility from Bank ANZ Indonesia No. HK.0501/30/P.III-2012 dated 16 April 2012, the Management has the policy that the the third party liability is maximum 200% from total equity with the purpose to provide the equilibrium between the investment expense and the capability to pay the company liability in the future.

  Debt Rp 675,300,509,000

  Equity Rp 5,025,059,833,160    

Debt to equity ratio 13.44%

Porsi hutang jangka jangka panjang pihak ke tiga di tahun 2012 sebesar 13,44% terhadap total equity, hal ini terkait dengan adanya fasilitas kredit dari Bank ANZ Indonesia sebesar USD 65,000,000.- yang diperoleh Induk Perusahaan dan fasilitas kredit dari Bank Negara Indonesia sebesar Rp 200.000.000.000,- yang diperoleh PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia selaku Anak Perusahaan.

KEBIjAKAN mANAjEmEN ATAS STRUKTUR moDAl

Terhadap fasilitas kredit dari Bank ANZ Indonesia Nomor: HK.0501/30/P.III-2012 tanggal 16 April 2012, Manajemen mempunyai kebijakan atas Hutang pihak ketiga maksimal sebesar 200% dari total ekuitas dengan tujuan memberikan keseimbangan antara pembiayaan investasi dengan kemampuan bayar hutang perusahaan dimasa yang akan datang.

152 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

153Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Bahasan mengenai ikatan materialuntuk investasi Barang modalReview on Material Binding for Capital

Tujuan

Pengoptimalan kegiatan pelayanan jasa kepelabuhanan dan perluasan pangsa pasar dalam industri jasa kepelabuhanan di Indonesia,

Sumber dana

Sumber dana yang diharapkan adalah dari internal PELINDO III yaitu kemampuan cash flow perusahaan dari aktivitas operasional, yaitu pelayanan kegiatan jasa kepelabuhanan.

Selain itu sumber dana dari eksternal, yaitu pinjaman Bank dan pinjaman lunak dari pemilik barang, dalam hal ini pemilik alat fasilitas pelabuhan, seperti container crane, RTG ataupun ASC.

maTa uang

Mata uang yang digunakan sebagian besar Rupiah dan US Dollar

Langkah-Langkah yang direncanakan peruSahaan unTuk meLindungi riSiko dari poSiSi maTa uang aSing

1. Pemberlakuan pinjaman dengan sistem negative pledge

2. Penetapan bunga pinjaman US Dollar yang dibawah bunga pinjaman rupiah

PurPose of Binding

Improvement of port services and market segment expansion in port service industry in Indonesia,

fund resources

Resources expected are the internal resources from PELINDO III, i.e. The capcability of company cash flow from the operational activity which is the port services.

Apart from that, the external fund comes from the banking loan and sof loan from the good owner, i.e. The owner of port facilities and equipment, like Container Crane, Rubber Tyred Gantry or ASC.

denominated currency

The currencies used are mostly Indonesian Rupiah and US Dollar

stePs to Be done By the comPany to Protect the risks from the foreign currency Position

1. The Loan with negative pledge system

2. The loan interest in US Dollar which is lower than the loan interest in IDR

154 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

penjeLaSan TenTang pencapaian pendapaTan berSih

Realisasi pendapatan tahun 2012 secara total sebesar Rp 4.422,72 miliar atau mencapai 116% dari anggaran dan 121% dari realisasi Tahun 2011, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

dalam jutaan rupiah

no. uraian | Descriptionrealisasi | Realisation keCenderungan

TREND (%)2011 2012

1 2 4 5 6=5:4

1 Pelayanan Kapal | Vessel Service 519,233 540,599 104%

2 Pelayanan Barang | Good Service 165,649 228,030 138%

3 Pengusahaan Alat-alat | Equipment Management 78,682 60,469 77%

4 Pelayanan Usaha (B/M) BarangGood Handling Service

153,442 217,306 142%

5 Pelayanan Curah Kering | Dry Bulk Good Service 113,616 135,383 119%

6 Pelayanan Curah Cair | Liquid Bulk Good Service 7,350 11,022 150%

7 Pelayanan Konsilidasi MuatanConsolidated Load Service

48,298 74,823 155%

8 Pengusahaan Properti | Property Management 54,235 92,652 171%

9 Pelabuhan/Dermaga/Terminal UKS Port/Wharf/Terminal - UKS

46,417 51,998 112%

10 Pengusahaan Air & ListrikWater and Electricity Management

67,814 63,888 94%

11 Rupa-rupa Usaha | Miscellaneous Business 77,589 76,957 99%

12 Pelayanan Terminal petikemasContainer Terminal Service

1,765,189 2,079,851 118%

13 Pelayanan Terminal Bongkar muat Petikemas KonvensionalConvential Container Handling Service

377,051 541,914 144%

14 Rumah Sakit | Hospital (PT. RS PHC) 89,674 145,660 162%

Pendapatan Usaha Kotot | Gross Business Revenue 3,564,239 4,320,552 121%

15 Reduksi Pendapatan | Reduction of Revenue 10,426 10,658 102%

Pendapatan Usaha Bersih | Net Business Revenue 3,553,813 4,309,894 121%

16 Pendapatan Non Usaha | Non-Business Revenue 92,111 114,751 125%

Jumlah Pendapatan Usaha dan UsahaTotal of Business and Non-Business Revenue

3,645,924 4,424,645 121%

17 Bagian laba Entitas Asosiasi Part of Profit of Associated Entity

2,151 (1,926) -90%

total PendaPatan | TOTAL OF Revenue 3,648,075 4,422,719 121%

PenCaPaian tahun 2012 dan ProYeksi tahun 2013Achievement In 2012 and Projected In 2013

exPlanation on the net revenue achievement

Revenue actualization of 2012 in total is Rp. 4,422.72 billions or 116% from the budget and 121% from the actualization in 2011, as stated in the table below :

in millions rupiah

155Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Secara rinci penjelasan mengenai pendapatan dapat dilihat pada penjelasan produksi dan jasa terlampir pada Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit, sedangkan untuk reduksi pendapatan dan pendapatan non usaha adalah sebagai berikut:

a. Reduksi pendapatan sebesar Rp 10,66 miliar, utamanya berasal dari reduksi pendapatan stevedoring petikemas di PT Berlian Jasa Terminal Indonesia sebesar Rp 6,44 miliar dan reduksi pendapatan dermaga TUKS di Cabang Pelabuhan Kotabaru Rp 3,28 miliar.

b. Realisasi pendapatan non usaha Tahun 2012 sebesar Rp 114,75 miliar atau 308% dibanding anggarannya. Pendapatan non usaha ini utamanya berasal dari pendapatan laba selisih kurs Rp 47,38 miliar, pendapatan bunga deposito sebesar Rp 26,15 miliar dan pendapatan denda klaim sebesar Rp 7,48 miliar

FakTor penyebab pencapaian pendapaTan berSih Tahun 2012

Faktor trafik sebagai berikut menjadi salah satu penyebab pencapaian pendapatan bersih yang melebihi anggaran tahun 2012 :

1 Kunjungan kapal terealisasikan 74.915 unit dan 262.790.436 GT atau masing-masing mencapai 105% dan 103% dari anggaran.

2 Arus Barang terealisasikan 85.712.064 Ton dan 6.380.136 M3, sehingga untuk satuan Ton dan untuk M3 masing-masing terealisasikan sebesar 130% dan 100% dari anggaran.

3 Arus Petikemas terealisasikan 3.256.640 Boks dan 3.940.146 Teu’s atau terealisasikan sebesar 104% dari anggarannya.

4 Arus Penumpang terealisasikan 3.452.152 orang atau sebesar 102% dari anggaran yang ditetapkan 3.370.996 orang.

5 Arus Hewan terealisasikan 100.081 ekor atau 117% dari anggaran yang ditetapkan 85.348 ekor.

Explanation on the revenue can be seen in the explanation on production and service stated in the Management Report in 2012 after Audit. The reduction on revenue and non-business revenue are as the following :

a. Reduction on revenue is Rp. 10.66 billions, mainly from the reduction on container stevedoring revenue at PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia for Rp. 6.44 billion and the reduction of wharf revenue at TUKS Kotabaru branch for Rp. 3.28 billions.

b. Actualization on non-business revenue in 2012 is Rp. 114.75 billions or 308% compared the budget. the non-business revenue mainly comes from the profit revenue of exchange rate difference for

Rp. 47.38 billions, the revenue of deposit interest is Rp. 26.15 billions and revenue of claim penalty is Rp. 7.48 billion

the factor of the achievement of net revenue in 2012

The factor of following traffic is one of the reasons of net revenue achievement more than the budget in 2012 :

1 Ship call is actualized for 74,915 unit5s and 262,790,436 GT or each achieved for 105% and 103% from the budget.

2 Good Traffic is actualized for 85,712,064 tons and 6,380,136 M3, so that in Ton and M3 each actualized for 130% and 100% from the budget.

3 Container traffic is actualized for 3,256,640 boxes and 3,940,146 Teus or is actualized for 104% from the budget.

4 Passenger traffic is actualized for 3,452,152 persons or 102% from the budget established for 3,370,996 persons.

5 Animal Traffic is actualized for 100,081 animals 117% from the budget established for 85,348 animals.

156 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Dari pencapaian trafik tersebut menjadi pemicu kenaikan produksi operasional per segmen pendapatan, dimana segmen produksi pengusahaan alat dan curah cair mengalami kenaikan yang signifikan dari anggarannya

inFormaSi perbandingan anTara TargeT dan reaLiSaSi pada Tahun 2012

PerBandingan antara target Pada awal tahun Buku dengan hasil Yang diCaPai (realiasasi)

gambaran umum

The traffic achievement is the trigger for the increase of operational production per revenue segment, where the production segment of equipment management and liquid bulk increased significantly from the budget

the comParison Between the target and realisation in 2012

comParison Between the target in the Beginning of year Book and realisation

Overview :

no. uraian | Description

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011REALisATiON

2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budget

realisasiREALisA-

TiON

1 2 3 4 5 6 = 4 : 3 7 = 4 : 5

i kinerja keuangan | Financial Performance

1. aktivitas usaha | Business activity

a. Pendapatan | Revenue 3,760,175 4,309,894 3,553,812 115 121

b. Beban | Charge 2,414,129 2,702,744 2,202,878 112 123

c. Laba Usaha | Business Profit 1,346,046 1,607,150 1,350,934 119 119

2. aktivitas non usaha | non-Business activity

a. Pendapatan | Revenue 37,225 114,751 92,111 308 125

b. Beban | Charge 10,948 22,933 59,857 209 38

c. Laba (Rugi) Non Usaha | Non-Business Profit/Loss 26,277 91,818 32,254 349 285

3. Laba Sblm bag. Laba ent. asosiasiProfit before Part of associated entity

1,372,323 1,698,968 1,383,188 124 123

Bag. Laba Ent. Asosiasi | Part of Associated Entity 1,914 (1,926) 2,151 (101) (90)

Laba (Rugi) Sblm Beban Bunga dan PenugasanProfit/Loss before Interest Charge and Assignment

1,374,237 1,697,042 1,385,339 123 123

Beban Bunga Pinjaman | Loan Interest Charge 32,167 6,233 419 19 1,488

4. Laba (rugi) Sblm pajak | Profit/loss before tax 1,342,070 1,690,809 1,384,920 126 122

PPh Badan | Body Revenue Tax 320,162 442,556 355,775 138 124

5. Laba (Rugi) Tahun Berjalan Profit/Loss of Current Year

1,021,908 1,248,253 1,029,145 122 121

Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada:Profit Attributable to :

Pemilik Entitas Induk | Main Entity Owner 762,528 950,067 781,121 125 122

Kepentingan Non PengendaliNon-Controlled Interest

259,380 298,186 248,024 115 120

Laba (Rugi) Tahun BerjalanProfit/Loss of Current Year

1,021,908 1,248,254 1,029,145 122 121

II kinerja investasi | investment Performance 1,837,770 1,246,994 966,314 68 129

157Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

trafik kapal

no. uraian | Description sat.unit

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011REALisATiON

2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budget

realisasiREALisA-

TiON

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 6

1 PelaYaran & distriBusishipping and Distribution

dermaga umum | Public Wharf

a. Angkutan Laut Luar Negeri International Sea Transportation

Unit 3.638 3.310 3.617 91 92

GT 52.828.307 49.931.698 50.455.932 95 99

b. Angkutan Laut Dalam Negeri Domestic Sea Transportation

Unit 46.079 41.090 43.608 89 94

GT 70.279.058 64.585.708 71.716.164 92 90

Jumlah 1Total 1

Unit 49.717 44.400 47.225 89 94

GT 123.107.365 114.517.406 122.172.096 93 94

2 duks

a. Angkutan Laut Luar Negeri International Sea Transportation

Unit 732 744 692 102 108

GT 19.855.169 17.177.610 19.493.918 87 88

b. Angkutan Laut Dalam Negeri Domestic Sea Transportation

Unit 7.516 12.871 13.362 171 96

GT 26.732.939 33.519.169 35.873.885 125 93

Jumlah 2Total 2

Unit 8.248 13.615 14.054 165 97

GT 46.588.108 50.696.779 55.367.803 109 92

3 rede/dolphin/l.Point/PinggiranRede/Dolphin/L.Point/Edge

a. Angkutan Laut Luar Negeri International Sea Transportation

Unit 1.734 1.560 1.422 90 110

GT 43.310.336 43.820.624 40.185.626 101 109

b. Angkutan Laut Dalam Negeri Domestic Sea Transportation

Unit 11.897 15.340 11.711 129 131

GT 43.153.763 53.755.627 42.963.440 125 125

Jumlah 3Total 3

Unit 13.631 16.900 13.133 124 129

GT 86.464.099 97.576.251 83.149.066 113 117

total trafik (ln / dn)Total Traffic (intl/Dom)

a. Angkutan Laut Luar Negeri International Sea Transportation

Unit 6.104 5.614 5.731 92 98

GT 115.993.812 110.135.476 110.135.476 96 101

b. Angkutan Laut Dalam Negeri Domestic Sea Transportation

Unit 65.492 68.681 68.681 106 101

GT 140.165.760 150.553.489 150.553.489 108 101

total traFik PelaYaranTotal shipping Traffic

Unit 71.596 74.412 74.412 105 101

GT 256.159.572 260.688.965 260.688.965 103 101

ship Traffic

158 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no. uraian | Description sat.unit

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011REALisATiON

2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6ii Jenis kapal | ship Type1 Kapal Peti Kemas

Container ShipUnit 7,726 7,409 7,067 96 105

GT 49,543,697 51,788,042 46,804,773 105 111

2 Kapal General Cargo General Cargo Ship

Unit 10,255 7,789 8,736 76 89

GT 19,236,717 18,016,015 14,880,132 94 121

3 Kapal Bag CargoBagged Cargo Ship

Unit 2,085 2,028 2,628 97 77

GT 3,018,457 3,297,704 4,587,371 109 72

4 Kapal Tanker BBM Fuel Tank Ship

Unit 4,698 4,591 4,605 98 100

GT 35,449,142 32,727,441 36,208,963 92 90

5 Kapal Curah Cair Non BBMNon-Fuel Liquid Bulk Cargo Ship

Unit 1,304 1,624 1,332 125 122

GT 3,360,765 4,816,759 3,868,792 143 125

6 Kapal Curah KeringDry Bulk Cargo Ship

Unit 2,605 2,238 2,873 86 78

GT 61,180,283 57,412,350 59,959,402 94 96

7 Kapal TongkangBarge

Unit 17,826 21,459 21,862 120 98

GT 50,785,244 57,422,984 56,735,387 113 101

8 Kapal PenumpangPassenger Ship

Unit 6,032 6,860 5,635 114 122

GT 25,372,132 28,990,041 24,528,582 114 118

9 Perahu/PLM/Pelra/Kapal PerikananBoat/PLM/Conventional Port/Fishing Boat

Unit 11,763 10,199 11,145 87 92

GT 1,792,126 1,735,286 1,547,072 97 112

10 Lain-lainOthers

Unit 7,302 10,718 8,529 147 126

GT 6,421,009 6,568,814 11,568,491 103 57

Jumlah trafik (Jenis kapal)Total Traffic (ship Type)

unit 71,596 74,915 74,412 105 101

gt 256,159,572 262,790,436 260,688,965 103 101

159Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

trafik Barang Cargo Traffic

no. uraian | Description sat.unit

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011REALisATiON

2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=5:6

1 Perdagangan luar negeriinternational Trade

a. Import Ton 8,561,811 11,723,263 10,056,838 137 117

M3 99,615 70,781 104,416 71 68

Ton/Liter 13,671,495 9,801,458 11,784,932 72 83

b. Export Ton 23,891,933 26,362,592 32,223,790 110 82

M3 762,814 331,223 355,186 43 93

Ton/Liter 1,073,135 1,212,300 1,049,297 113 116

total 1 Ton 32,453,744 38,085,855 42,280,628 117 90

M3 862,429 402,004 459,602 47 87

Ton/Liter 14,744,630 11,013,758 12,834,229 75 86

2 Perdagangan dalam negeriDomestic Trade

a. Bongkar | Discharging Ton 24,061,254 25,720,363 26,440,281 107 97

M3 3,943,634 3,231,586 3,726,332 82 87

Ton/Liter 12,261,074 10,561,835 12,274,726 86 86

b. Muat | Loading Ton 9,492,457 21,905,846 25,970,798 231 84

M3 1,579,022 2,746,546 1,651,272 174 166

Ton/Liter 10,299,306 10,313,227 10,497,514 100 98

total 2 Ton 33,553,711 47,626,209 52,411,080 142 91

M3 5,522,656 5,978,132 5,377,604 108 111

Ton/Liter 2,256,380 20,875,062 22,772,240 93 92

Total 1 + 2 Ton 66,007,455 85,712,064 94,691,708 130 91

M3 6,385,085 6,380,136 5,837,206 100 109

Ton/Liter 37,305,010 31,888,820 35,606,470 85 90

160 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

trafik Petikemas

no. uraian | Description sat.unit

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011

REALisATiON 2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5: 6

1 Term. KonvensionalConventional Terminal

a. Luar Negeri International

Box 162,004 90,974 129,846 56 70

TEU’s 217,509 119,537 164,664 55 73

b. Dalam Negeri Domestic

Box 1,404,283 1,510,760 1,287,879 108 117

TEU’s 1,487,128 1,601,731 1,365,564 108 117

Jumlah Term.Konvensional : Total Contional Terminal

Box 1,566,287 1,601,734 1,417,725 102 113

TEU’s 1,704,637 1,721,268 1,530,228 101 112

2 Term. Petikemas Container Terminal

a. Luar Negeri International

Box 1,034,610 1,089,417 1,040,278 105 105

TEU’s 1,527,982 1,599,339 1,516,539 105 105

b. Dalam Negeri Domestic

Box 517,182 565,489 491,977 109 115

TEU’s 566,293 619,539 538,873 109 115

Jumlah Terminal Petikemas :Total Container Terminal

Box 1,551,792 1,654,906 1,532,255 107 108

TEU’s 2,094,275 2,218,878 2,055,412 106 108

Total 1 + 2 : Box 3,118,079 3,256,640 2,949,980 104 110

TEU’s 3,798,912 3,940,146 3,585,640 104 110

trafik Penumpang

no. uraian | Description sat.unit

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011REALisATiON

2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 6

1 LUAR NEGERI INTERNATIONAL

a. Debarkasi/turun Desembarkation

OrangPerson

34,926 29,704 35,334 85 84

b. Embarkasi/naik Embarkation

OrangPerson

34,479 47,485 33,600 138 141

Total 1 OrangPerson

69,405 77,189 68,934 111 112

2 DALAM NEGERIDOMESTIC

a. Debarkasi/turun Desembarkation

OrangPerson

1,652,109 1,741,203 1,810,403 105 96

b. Embarkasi/naik Embarkation

OrangPerson

1,649,482 1,633,760 1,727,561 99 95

Total 2 OrangPerson

3,301,591 3,374,963 3,537,964 102 95

T O T A L OrangPerson

3,370,996 3,452,152 3,606,898 102 96

Container Traffic

Passenger Traffic

161Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

trafik hewan

no. uraian | Description sat.unit

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011REALisATiON

2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 6 7 = 5 : 4 8 = 5 : 61 luar negeri

internationala. Impor / turun Import

EkorAnimal

10,903 18,085 22,988 166 79

b. Ekspor / naik Elsport

EkorAnimal

- - - 0 0

Total 1 EkorAnimal

10,903 18,085 22,988 166 79

2 dalam negeriDomestic

a. Bongkar / turun Discharging

EkorAnimal

23,730 23,357 16,107 98 145

b. Muat / naik Loading

EkorAnimal

50,715 58,639 70,797 116 83

Total 2 EkorAnimal

74,445 81,996 86,904 110 94

T O T A L EkorAnimal

85,348 100,081 109,892 117 91

Perhitungan laba

dalam jutaan rupiah

uraian | Description

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011REALisATiON

2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 = 3 : 2 6 = 3 : 4

Pendapatan usaha | Business Revenue 3,760,175 4,309,894 3,553,812 115 121

Beban Usaha | Business Charge 2,414,129 2,702,744 2,202,878 112 123

Laba (Rugi) Usaha | Business Profit/Loss 1,346,046 1,607,150 1,350,934 119 119

Pendp. Non Usaha | Non-Business Revenue 37,225 114,751 92,111 308 125

Beban Non Usaha | Non-Business Charge 10,948 22,933 59,857 209 38

Laba (Rugi) Non Usaha | Non-Business Profit/Loss 26,277 91,818 32,254 349 285

Bagian Laba Entitas AsosiasiPart of Associated Entity Profit

1,914 (1,926) 2,151 (101) (90)

L(R) sblm Beban Bunga dan Penugasan Profit/Loss before Interest Charge and Assignment

1,374,237 1,697,042 1,385,339 123 123

Beban Bunga Pinjaman | Loan Interest Charge 32,167 6,233 419 19 1,488

L(R) sblm Pajak | Profit/Loss before Tax 1,342,070 1,690,809 1,384,920 126 122

Beban Pajak Penghasilan | Revenue Tax Charge 320,162 442,556 355,775 138 124

Laba (Rugi) Tahun BerjalanProfit/Loss of Current Year

1,021,908 1,248,253 1,029,145 122 121

Laba Yg Dpt Diatribusikan Kepada: Profit Attributable to :

Pemilik Entitas Induk | Main Entity Owner 762,528 950,067 781,121 125 122

Kepentingan Non Pengendali Non-Controlled Interest

259,380 298,186 248,024 115 120

Operating Ratio (%) | Operating Ratio (%) 64.20 62.71 61.99

Working Ratio (%) | Working Ratio (%) 56.47 55.99 54.44

Animal Traffic

Profit Calculation

in millions rupiah

162 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Pendapatan tahun 2012

dalam jutaan rupiah

no. uraian | Descriptiontahun | Year 2012 realisasi

tahun 2011REALisATiON 2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 6 = 4 : 3

7 = 4 : 5

1 Pelayanan Kapal | Vessel Service 498,690 540,599 519,233 108 104

2 Pelayanan Barang | Good Service 198,417 228,030 165,649 115 138

3 Pengusahaan Alat-alat Equipment Management

33,884 60,469 78,682 178 77

4 Pelayanan Usaha (B/M) BarangGood Handling Service

161,327 217,306 153,442 135 142

5 Pelayanan Curah Kering Dry Bulk Good Service

75,404 135,383 113,616 180 119

6 Pelayanan Curah CairLiquid Bulk Good Service

3,007 11,022 7,350 367 150

7 Pelayanan Konsilidasi MuatanConsolidated Load Service

51,031 74,823 48,298 147 155

8 Pengusahaan PropertiProperty Management

125,191 92,652 54,235 74 171

9 Pelabuhan/Dermaga/Terminal UKS Port/Wharf/Terminal - UKS

31,354 51,998 46,417 166 112

10 Pengusahaan Air & ListrikWater and Electricity Management

55,121 63,888 67,814 116 94

11 Rupa-rupa Usaha | Miscellaneous Business 85,941 76,957 77,589 90 99

12 Pelayanan Terminal petikemasContainer Terminal Service

1,811,084 2,079,851 1,765,189 115 118

13 Pelayanan Terminal Bongkar muat Petikemas KonvensionalConvential Container Handling Service

517,265 541,914 377,051 105 144

14 Rumah Sakit | Hospital (PT. RS PHC) 123,100 145,660 89,674 118 162

Pendapatan Usaha Kotot Gross Business Revenue

3,770,816 4,320,552 3,564,238 115 121

15 Reduksi Pendapatan | Reduction of Revenue 10,641 10,658 10,426 100 102

Pendapatan Usaha Bersih Net Business Revenue

3,760,175 4,309,894 3,553,812 115 121

16 Pendapatan Non Usaha Non-Business Revenue

37,225 114,751 92,111 308 125

Jumlah Pendapatan Usaha dan UsahaTotal of Business and Non-Business Revenue

3,797,400 4,424,645 3,645,923 117 121

17 Bagian laba Entitas Asosiasi Part of Profit of Associated Entity

1,914 (1,926) 2,151 (101) (90)

total PendaPatan | TOTAL OF Revenue 3,799,314 4,422,719 3,648,074 116 121

Revenue in 2012

in millions rupiah

163Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Beban usaha tahun 2012 :

dalam jutaan rupiah

no. uraian | Description

tahun | Year 2012 realisasitahun 2011REALisATiON

2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 6 = 4 : 3 7 = 4 : 5

1 Pegawai | Employee 469,486 482,761 379,642 103 127

2 Bahan | Material 353,964 380,223 340,150 107 112

3 Pemeliharaan | Maintenance 189,072 227,050 178,533 120 127

4 Penyusutan | Reduction 290,789 289,709 268,294 100 108

5 Asuransi | Insurance 88,703 70,241 30,038 79 234

6 Sumber Daya Pihak Ketiga | Third Party Resources 610,172 742,059 586,086 122 127

7 Administrasi Kantor | Office Administration 35,217 36,834 35,992 105 102

8 Umum | General Affairs 376,727 473,867 384,144 126 123

Jumlah Beban Usaha | Total Business Charge 2,414,129 2,702,744 2,202,878 112 123

9 Beban Non Usaha | Non-Business Charge 10,948 22,933 59,857 209 38

10 Beban Bunga | Interest Charge 32,167 6,233 419 19 1,488

TOTAL BEBAN | TOTAL CHARGE 2,457,244 2,731,910 2,263,154 111 121

neraca

dalam jutaan rupiah

no. uraian | Description Per 31 desemBer 2012

Per 31 desemBer 2011

keCenderunganTREND

(%)

1 2 3 4 5 = 3 : 4

I ASET | Asset

1 Aset Lancar | Current Asset 2,604,632 1,637,190 159

2 Investasi | Invesment 162,466 52,654 309

3 Aset Tetap | Fixed Asset 3,404,259 3,073,660 111

4 Properti Investasi | Invesment Property 32,792 32,889 100

5 Aset Tetap Dalam Konstruksi Fixed Asset under Construction

1,203,140 684,402 176

6 Aset Lain-lain | Other Asset 35,046 32,889 107

JUMLAH ASET | Total Asset : 7,442,335 5,513,684 135

II LIABILITAS DAN EKUITAS | Liability and Equity

1 Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liability 1,262,762 787,005 160

2 Kewajiban Pajak Tangguhan | Deferred Tax Obligation - - 0

2 Liabilitas Jangka Panjang | Long-term Liability 1,154,514 494,365 234

3 Ekuitas dan Cadangan | Equity and Spare 3,586,785 3,123,512 115

4 Saldo Laba (Rugi) | Balance of Profit/Loss

- Laba (Rugi) Tahun Lalu | Proffit/Loss of Previous Year - - 0

- Laba (Rugi) Tahun Berjalan | Proffit/Loss of Current Year 950,067 781,121 122

5 Ekuitas Lainnya | Other Equity - - 0

6 Kepentingan Non Pengendalian | Non-controlled Interest 488,207 327,681 149

JUMLAH PASIVA | TOTAL PASSIVE 7,442,335 5,513,684 135

Business Expense in 2012 :

in millions rupiah

Balance sheet

in millions rupiah

164 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Laporan Arus Kas :

dalam jutaan rupiah

Cash Flow Report

in millions rupiah

More detailed information, it can be seen in the Management Report 2012 after Audit

no. uraian | Descriptiontahun | Year 2012 realisasi

tahun 2011REALisATiON 2011

keCenderunganTREND

(%)anggaran

Budgetrealisasi

REALisATiON

1 2 3 4 5 6 = 4 : 3 7 = 4 : 5

1 Arus Kas dari Aktivitas OperasiCash Flow from Operational Activity

- Penerimaan | Revenue 4.900.510 6.320.823 4.007.972 129 158

- Pengeluaran | Expenses 3.853.121 4.743.175 2.391.975 123 198

Arus Kas Neto Aktivtas Operasi Net Cash Flow from Operational Activity

1.047.389 1.577.648 1.615.997 151 98

2 Arus Kas dari Aktivitas InvestasiCash Flow from Investment Activity

- Penerimaan | Income 37.561 821.490 1.079.581 2187 76

- Pengeluaran | Expenses 1.590.455 1.840.802 2.049.476 116 90

Arus Kas Neto Aktivtasi InvestasiNet Cash Flow from Investment Activity

(1.552.894) (1.019.312) (969.895) 66 105

3 Arus Kas dari Aktivitas PendanaanCash Flow from Funding Activity

- Penerimaan | Income 1.200.000 869.631 1.472 72 59.078

- Pengeluaran | Expenses 584.752 647.880 580.005 111 112

Arus Kas Neto Aktivtas Pendanaan Net Cash Flow from Funding Activity

615.248 221.751 (578.533) 36 -38

4 Kenaikan / Penurunan Kas dan Setara KasIncrease / Decrease of Cash and Cash Equivalent

109.743 780.087 67.569 711 1155

5 Saldo Kas dan Setara Kas Awal PeriodeBalance of Chas and Cash Equivanlency at the Beginning of Period

1.275.458 1.039.119 968.903 81 107

6 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta AsingInfluence of Foreign Exchange Rate

- 7.926 2.647 0 299

7 Saldo Kas dan Setara Kas Akhir PeriodeBalance of Chas and Cash Equivanlent End of Period

1.385.201 1.827.132 1.039.119 132 176

Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada lampiran Laporan Manajemen Tahun 2012 Setelah Audit

165Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

TargeT aTau proyekSi SaTu Tahun mendaTang (Tahun 2013)

Sesuai dengan Risalah RUPS Nomor: RIS-17/D3.MBU/2013 tanggal 17 Januari 2013, maka target tahun 2013 ditetapkan sebagai berikut:

Trafik :

no. uraian | Description satuan | Unit Jumlah | Total

1 Arus Kapal | Ship TrafficGT 272.821.962

Unit 76.323

2 Arus Barang | Good Traffic Ton 91.293.940

M3 5.658.271

Ton / Ltr 21.475.042

3 Arus Petikemas | Container Traffic Teus 4.078.462

Box 3.349.240

4 Arus Penumpang | Passenger Traffic Orang 3.357.056

Perhitungan Laba/Rugi Komprehensif:

no. uraian | Description Jumlah ( rp milyar) | Total (Rp. billion)

1 Pendapatan Usaha | Bussiness Revenue 4.420,78

2 Biaya Usaha | Bussiness Expense (2.883,79)

3 Laba Usaha | Bussiness Proffit 1.536,99

4 Pendapatan (Beban) Di Luar Usaha | Revenue Out of Bussinee (61,19)

5 Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit/Loss before Tax 1.475,80

6 Pajak | Tax (366,30)

7 Laba Tahun Yang Berjalan | Profit of Current Year 1.109,50

8 Laba Yang Dapat Diatribusikan kepada | Profit Attributable to

a. Pemilik Entitas Induk | Main Entity Owner 821,03

b. Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlled Interest 288,47

Laporan Posisi Keuangan:

no. uraian | Description Jumlah ( rp milyar) | Total (Rp. billion)

1 aset | Asset

Aset Lancar | Current Asset 2.331,60

Aset Tidak Lancar | Non-Current Asset 9.641,90

total aset | Total Asset 11.973,50

2 liaBiltas & ekuitas | Liability and Equity

libilitas | Liability

Libilitas Jangka Pendek | Short-term Liability 2.016,20

Libilitas Jangka Panjang | Longt-term Liability 4.249,11

ekuitas | Equity

Pemilik Entitas Induk | Main Entity Owner 5.330,09

Kepentingan Non Pengendalian | Non-Controlled Interest 378,10

total liaBiltas & ekuitas | TOTAL LiABiLiTY AND EqUiTY 11.973,50

target or Projection in following year (2013) :

Referring to the Minutes of Shareholders Meeting No. RIS-17/D3.MBU/2013 dated 17 January 2013, the target of 2013 is established as the following:

Traffic

Calculation of Comprehensive Profit/Loss :

Financial Position Report :

166 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

1. Berdasarkan Surat Dewan Komisaris Pelindo III No 06/I/UM/DK.P.III/2013 tanggal 21 Januari 2013 perihal Persetujuan atas usulan Penghapusan aset tetap karena kondisi tertentu di Cabang Tanjung Perak, Dewan Komisaris menyetujui usulan Dewan Direksi atas Surat Direksi Nomor: KU.0302/17.1/P.III-2012 tanggal 14 Desember 2012 perihal Permohonan Persetujuan untuk melakukan penghapusan Aktiva tetap Perusahaan karena kondisi tertentu yaitu terminal Gapura Nusantara dan Gapura Surya di cabang pelabuhan Tanjung Perak dengan nilai sebesar Rp 1.563.684.

2. Berdasarkan Salinan Risalah lelang Nomor 102/2013 tanggal 21 Pebruari 2013 telah dilakukan penjualan secara lelang atas barang berupa 1 (satu) paket bangunan untuk dibongkar (bongkaran) Terminal Gapura Surya dan Gapura Nusantara terletak di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Peserta lelang yang mengajukan penawaran pada lelang tersebut diikuti oleh 4 (empat) peserta dan telah ditetapkan pemenang lelang dengan penawaran tertinggi dan telah melampaui harga limit yang ditetapkan dengan harga sebesar Rp 1.017.420.

3. Sesuai Surat Perjanjian Pemborongan No. HK.0502/05/P.III-2013 tanggal 30 Januari 2013 Perusahaan telah melakukan kontrak kerja dengan PT Hutama Karya ( Persero) -wilayah VII, atas Pekerjaan Pembangunan Terminal Penumpang Modern pelabuhan cabang Tanjung Perak, dengan harga borongan satuan tetap ( Fixed unit priced) ditetapkan sebesar Rp 65.039.126 sudah termasuk PPN 10%, dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 420 (Empat Ratus Dua Puluh) hari kalender.

4. Sesuai Kontrak Nomor HK.0502/67/P.III-2013 tanggal 1 Maret 2013 Perusahaan (Pihak kesatu) melakukan kontrak pekerjaan pengadaan 10 (Sepuluh) unit Ship To Shore (STS) Crane baru untuk Terminal Teluk Lamong Surabaya, dengan Konecranes Finland Corporation (Pihak Kedua) Perusahaan di Negara Republik Firlandia dengan ruang lingkup pengadaan

1. Referring to the Letter from Board of Commissioners of Pelindo III No. 06/I/UM/DK.P.III/2013 dated 21 January 2013 regarding the Approval to the Proposal of Removal of Fixed Assets for Certain Conditions at Tanjung Perak Branch, the Board of Commissioners have approved the proposal from Board of Directors to the letter of Directors No. KU.0302/17.1/P.III-2012 dated 14 December 2012 regarding the Approval Request for Removal of Company Fixed Assets for Certain Conditions, i.e. Gapura Nusantara and Gapura Surya located at Tannjung Perak Branch with total value of Rp. 1,563,684.00.

2. Referring to the Minutes of Meeting No. 102/2013 dated 21 February 2013, an auction has been conducted to sell 1 (one) package of building to be demolished, i.e. Gapura Nusantara and Gapura Surya located at Tanjung Perak Port Surabaya. There were 4 (four) auction parties participated and the successful participant has lodged the highest price and has passed the price limit of

Rp 1,017,420.00.

3. Referring to the Letter of Agreement No. HK.0502/05/P.III-2013 dated 30 January 2013, the Company is bound in the agreement with PT. Hutama Karya (Persero) - Region VII, for the Building of Modern Passenger Terminal of Tanjung Perak Port with the fixed unit price of Rp 65,039,126.00 including 10% VAT, with the period of work implementation of 420 (four hundred twenty) calendar days.

4. Referring to the Letter of Agreement No. HK.0502/67/P.III-2013 dated 1 March 2013, the Company (First Party) is bound in the agreement to purchase 10 (ten) units of new Ship To Shore (STS) Cranes for Teluk Lamong terminal Surabaya, with Konecranes Finland Corporation (Second Party), a Finland company of which the scope of business to provide, ensemble and erect

Peristiwa Penting setelah tanggallaPoran Posisi keuanganSub Segment Events

167Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

alat, pekerjaan perakitan dan pendirian STS Crane, Pengetesan dan pengujian Peralatan. Harga untuk ruang lingkup (Phase 1,2 dan suku cadang) adalah sebesar USD 77.476.499 (Angka Penuh) tidak termasuk PPN Impor, PPh Impor dan Bea Impor. Harga untuk phase I merupakan harga tetap (fixed price). Pihak kedua harus menyediakan perlindungan asuransi untuk kerusakan yang timbul terhadap barang - barang milik Perusahaan dan pihak lain selama berlangsungnya pelaksanaan Pengadaan sampai dengan tanggal Berita Acara Penyelesaian. Masa garansi untuk setiap unit STS Crane adalah 365 hari kalender sejak PHO dari masing- masing STS Crane.

5. Sesuai Kontrak Nomor HK.0502/68/P.III-2013 tanggal 1 Maret 2013 Perusahaan (Pihak kesatu) melakukan kontrak pekerjaan pengadaan 20 (Dua Puluh) Automated Stacking Crane (ASC) baru dan 5 (lima) Straddle Carries (SC) baru untuk Terminal Teluk Lamong Surabaya, dengan Konecranes Finland Corporation (Pohak Kedua) Perusahaan di Negara Republik Firlandia dengan ruang lingkup pengadaan alat, pemasangan dan Instalasi, Pengetesan dan pengujian Peralatan dan masa garansi dengan harga ruang lingkup (Phase 1 dan 2) sebesar USD 65.998.100 (Angka Penuh) tidak termasuk PPN Impor, PPh Impor dan bea masuk Impor. Untuk menjamin dilaksanakannya Perjanjian ini maka pihak kedua wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada Perusahaan senilai USD 3.299.905 (Angka Penuh). Selain itu pihak kedua harus menyediakan perlindungan asuransi untuk kerusakan yang timbul terhadap barang - barang milik Perusahaan dan pihak lain selama berlangsungnya pelaksanaan Pengadaan sampai dengan tanggal Berita Acara Penyelesaian.

6. Sesuai Kontrak Nomor HK.0502/69/P.III-2011 tanggal 1 Maret 2013 Perusahaan (Pihak kesatu) melakukan kontrak pekerjaan pengadaan 50 (lima Puluh) unit Combined Terminal Tractor Trailers (CTT) baru untuk terminal Teluk Lamong Surabaya dengan Gaussin SA (Pihak Kedua) Perusahaan berkedudukan di Perancis

STS Cranes, as well as to test and to commission the equipment. The price for phase 1 & 2 and spare parts are USD 77,476,499 (Full numbers) excluding Import VAT, Import Revenue Tax and Import Duty. The price for phase I is a fixed price. The Second Party is obliged to provide the Security Insurance for any damage arisen to the goods owned by the Company and other parties during the work implementation up to the preparation of Work Completion Report. The warranty period for each unit of STS Crane is 365 (three hundred sixty five) calendar days since PHO from each unit.

5. Referring to the Letter of Agreement No. HK.0502/68/P.III-2013 dated 1 March 2013, the Company (First Party) is bound in the agreement to purchase 20 (twenty) units of new Automated Stacking Cranes (ASC) and 5 (five units) of new Straddle Carriers (SC) for Teluk Lamong Terminal Surabaya, with Konecranes Finland Corporation (Second Party), a Finland company of which the scope of business to provide, ensemble and erect, as well as to test and to commission the equipment. The warranty of Phase I and 2 is USD 65,998.100 (full numbers) excluding Import VAT, Import Revenue Tax and Import Duty. To guarantee the implementation of the agreement, the Second Party is obliged to provide the Performance Bond to the Company for USD 3,299,905 (full numbers). The Second Party also is obliged to provide the Security Insurance for any damage arisen to the goods owned by the Company and other parties during the work implementation up to the preparation of Work Completion Report.

6. Referring to the Letter of Agreement No. HK.0502/69/P.III-2011 dated 1 March 2013, the Company (First Party) is bound in the agreement to purchase 50 (fifty) units of new Combined Terminal Tractor Trailerss (CTT) for Teluk Lamong Terminal Surabaya, with Gaussin SA (Second Party), a French company of which the scope of business to provide, ensemble and erect CTT V.4,

168 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

dengan ruang lingkup pekerjaan penyediaan Alat Truck CTT V.4, pekerjaan pembagunan dan perakitan atas CTT dan pengalihan alas hak dan kepemilikan atas 50 (lima Puluh) CTT dilakukan kepada Perusahaan. Harga untuk ruang lingkup pekerjaan tersebut adalah sebesar USD 10.850.000 (Angka Penuh) merupakan kontrak harga satuan (fixed unit price), dan tidak berubah. Masa garansi untuk setiap unit CTT adalah 365 hari kalender sejak PHO dari masing- masing CTT. Selain itu pihak kedua dengan biaya sendiri harus mengasuransikan sebesar 110% dari harga kontrak atas nama Perusahaan.

7. Sesuai Perjanjian Pemborongan Nomor HK.0502/74/P.III-2013 tanggal 5 Maret 2013 tentang Pekerjaan Pengadaan Asuransi Kesehatan di Lingkungan Pelindo III untuk tahun 2013, Perusahaan memberikan imbalan kerja dalam bentuk Program Kesejahteraan Pegawai (Asuransi Kesehatan) untuk pegawai tetap bekerja sama dengan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia. Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, Perusahaan membayar premi kepada PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia sebesar Rp 49.714.702 untuk peserta sebanyak 8.648 orang, yang pembayarannya dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut :a. Termyn I : sebesar Rp 19.885.881 atau 40%

dibayarkan paling lambat pada tanggal 28 Maret 2013.

b. Termyn II : sebesar Rp 14.914.411 atau 30% yang dibayarkan pada bulan Juni 2013.

c. Termyn III : sebesar Rp 14.914.411 atau 30% yang dibayarkan pada bulan Oktober 2013.

PT Asuransi Jiwa InHealth harus membayar manfaat program tersebut kepada peserta yang terdiri dari Tertanggung Pokok Aktif (Pegawai Aktif ) dan Tertanggung Pokok pensiunan, Tertanggung Keluarga Aktif dan Tertanggung Keluarga Pensiunan. PT Asuransi Jiwa InHealth wajib menyerahkan jaminan Pelaksanaan sebesar Rp 2.485.735 dengan masa berlaku 395 hari kalender. Jangka Waktu

as well as to test and to commission and transmit the ownership of the units of USD 10,850,000 (full numbers) with a fixed unit price and will not be changed. The warranty period of each unit of CTT is 365 calendar days since PHO from each unit. The Second Party also is obliged to provide the Security Insurance on their cost of 110% of the agreement price on behalf of the Company.

7. Referring to the Letter of Agreement No. HK.0502/74/P.III-2013 dated 5 March 2013 regarding the Provision of Medical Insurancen at Pelindo III for 2013, the Company provides the work appreciation in the form of Employee Welfare Program (Medical Insurance) and corporating with PT. Asuransi Jiwa InHealth Indonesia. Based on the letter of agreement, the Company pays the preminum to PT. Asuransi Jiwa InHealth Indonesia of

Rp 49,714,702.00 for 8,648 persons. The payment is scheduled as the following :

a. Stage I : Rp. 19,885,881.00 or 40% to be paid the latest on 28 March 2013.

b. Stage II : Rp 14,914,411.00 or 30% to be paid in June 2013.

c. Stage III : Rp 14,914,411.00 or 30% to be paid in October 2013.

PT. Asuransi Jiwa InHealth Indonesia should pay the program benefit to the participants including the Active Insured Principal (Active Employee), the Retired Insured Principal, the Active Insured Family and the Retired Insured Family. They also has to submi the Performance Bond of Rp 2,485,735.00 with the validation of 395 (three hundred ninety five) calendar days. The Agreement Period of Time starts from 1 March 2013 up to 28 February

169Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Perjanjian adalah dari 1 Maret 2013 sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014. Manajemen Perusahaan berkeyakinan PT Asuransi Jiwa InHealth akan dapat memenuhi kewajiban sehubungan dengan hal tersebut pada saat jatuh tempo.

8. Pada Maret 2013, Perusahaan telah menandatangani Surat Penunjukan/penugasan (Engagement letter) kepada Credit Suisse dan Deutsche bank sebagai agen (Mandated lead Arranger) untuk melanjutkan negosiasi dengan Konecranes Finland Corp dan Finnvera Plc sehubungan dengan rencana pengajuan Pendanaan Peralatan Bongkar Muat peti kemas Terminal Teluk Lamong (Ship to ship Crane dan Automated Stacking Cranes) dengan fasilitas kredit ekspor/fasilitas kredit ECA Finnvera sebesar USD 143.500.000 (Angka Penuh) dari Finverra.

2014. The impany Management believes that PT. Asuransi Jiwa InHealth would be capable to carry out their obligations when due time.

8. In March 2013, the Company has signed the Engagement Letter to Credit Suisse and Deutsche Bank as the Mandated Lead Arrangerto continue the negotiation with Konecranes Finland Corp abd Finnvera Plc regarding the Funding Proposal of Container Handling Equipment for Teluk Lamong Terminal (Ship To Shore Cranes and Automated Stacking Cranes) with the credit/export facility from ECA Finnvera for USD 143,500,000.00 (full numbers).

170 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tingkat pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut:

tahun 2012 2011 2010 2009Pertumb. GDP Indonesia

Indonesia GDP growth6,23% 6,49% 6,22% 4,63%

*sumber data BPS | (Source : BPS)

Berdasar data dari table diatas bahwa GDP Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan 2012, dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 5,89 %, pada tahun 2012 terjadi penurunan sebesar 4,01 % dari tahun 2012 yang disebabkan adanya krisis keuangan global di beberapa negara Eropa yang berimbas terhadap ekspor – impor Indonesia, namun demikian pertumbuhan GDP tahun 2012 dari tahun 2011 tetap diatas 6 % (6,23 %)

Sedangkan gambaran umum kondisi perekonomian Nasional, Jawa Timur dan perusahaan adalah sebagai berikut :

ProsPek usaha PerusahaanCompany Business Prospect

2008

712 M

100%

6,01%

6,16%

9.62910,485 9.085

8.7999.380

5,01%

6,68%

7,22%7,27%

4,63%

6,20%

6,46%

6,23%

100%

103%

140%121%

714 M

737 M

1,03 T

1,24T

2009 2010 2011 2011

Pertumbuhan Ekonomi NasionalNational Economical Growth

Nilai Kurs Valuta asing per 1 US DollarValue of Foreign Exchange per 1 US Dollar

Pertumbuhan Laba Bersih PT Pelindo III (Persero)Net Profit Growth of PT. Pelindo III (Persero)

Pertumbuhan Ekonomi Jawa TimurEconomical Growth in East Java

The growth of Gross Domestic Product (GDP) in Indonesia for the period of 2009 to 2012 is as the following :

Based on the above table, Indonesia GDP has increased from 2009 to 2012 averagely 5.89%. In 2012, it decreased for 4.01% from 2011 due to the global monetary crisis in several European countries which effected the export-import in activity in Indonesia. However, the growth of GDP in 2012 from 2011 was still more than 6% (6.23 %)

The general national economical condition in East Java is as the following :

171Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

a. Tingkat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2012 sebesar 7,27% lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2012 sebesar 6,23%, hal ini menunjukkan bahwa prospek usaha sector perdagangan dan logistic, terutama di Jawa Timur sangat bagus dan berkembang;

b. Posisi Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pintu gerbang logistik untuk wilayah Indonesia Timur dan adanya perubahan penggunaan kemasan dalam pengiriman barang dari general cargo ke kemasan petikemas yang berimbas kepada peningkatan pertumbuhan arus petikemas domestik di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang mencapai 17% dari tahun 2011 dengan eksisting mencapai 32 (tiga puluh dua) rute pelayaran dan akan terus bertambah pada tahun selanjutnya.

a. Economical growth in East Java in 2012 is 7.27%, higher compared to the national economical growth in 2012, i.e. 6.23%. This shows that the business prospect in trade and logistic sectors, particularly in East Java, has been very good and developed;

b. Position of Tanjung Perak Port as the entrance of logistics for Eastern part of Indonesia and the change of packaging from general cargo to containerized cargo has effected the increase of domestic container traffic at PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) for 17% from 2011. While existing 32 (thirty two) shipping routes which would be increasing in the following year.

172 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

c. Nilai tukar kurs US Dollar terhadap Rupiah cenderung stabil, dari tahun 2008 sampai dengan 2012 (Rp 8.799,- s/d Rp. 10.485,- per 1 USD), apabila dikaitkan dengan kontribusi pendapatan dari valuta asing pada tahun 2012 sebesar 35 % terhadap total pendapatan perusahaan maka kestabilan nilai tukar rupiah tersebut cukup berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan, namun masih dalam batas yang wajar karena mengalami penurunan dari tahun – tahun sebelumnya, sebagaimana tabel berikut :

Kontribusi pendapatan valuta asing terhadap total pendapatan:

tahunYear

valuta asing (juta)Foreign Exchange (millions)

total Pendapatan (juta)Total Revenue (millions)

% Pendapatan% Revenue

2008 125,55 246,18 51%

2009 125,40 236,60 53%

2010 140,59 312,42 45%

2011 159,51 409,00 39%

2012 164,47 469,91 35%

d. Laba perusahaan yang terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya hingga mencapai Rp. 1,24 triliun pada tahun 2012

c. Value of exchange rate from US Dollar to Rupiah has a stable tendency from 2008 to 2012 (Rp 8,799.00 to Rp. 10,485.00 per 1 USD). In case this relates to the contribution of foreign exchange revenue in 2012 for 35% of total of company revenue, the stability of rupiah exchange rate will affect significantly to the company, but still in the normal limit, as it decreased in previous years, as shown in the table below :

Contribution of foreign exchange revenue to the total revenue :

d. The company profit has increased from the previous years up to Rp. 1,24 trillion in 2012

173Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Pangsa Pasar Sampai saat ini Pelindo III beserta anak perusahaan telah menguasai sekitar 100 % pangsa pasar pelayanan terminal petikemas internasional dan bongkar muat petikemas domestic di wilayah kerja perusahaan, sedangkan pangsa pasar bongkar muat curah kering, Pelindo III menguaasi sekitar 70 % dan curah cair sekitar 80 %. Penguasaan pangsa pasar terndah adalah general cargo dan bag cargo, yaitu dibawah 5 %.

No. CommodityTotal

Pelindo iii PBM Non Pelindo iii

1 Petikemas | Container 100.00%

2 Curah Kering | Dry bulk 69.80% 30.20%

3 Curah Cair | Liquid bulk 80.42% 19.58%

4 General cargo 4.65% 95.35%

5 Bag cargo 3.11% 96.89%

strategi Pemasaran perusahaan yang telah dilakukan dalam rangka terus mengupayakan pertumbuhan (growth strategy) adalah melalui optimalisasi kekuatan perusahaan serta melakukan kerjasama usaha sebagai berikut

1) Penguatan Core Business perusahaan, yaitu jasa kapal, barang dan penumpang dengan peningkatan kapasitas terpasang dengan perbaikan dan penambahan kapasitas terpasang fasilitas pokok dan penunjang, peralatan bongkar muat dan terminal penumpan, antara lain :

- Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong yang direncakan akan beroperasi pada tahun 2014.

- Revitalisasi Terminal Penumpang menjadi Terminal Penumpang Modern di Tanjung Perak, direncanakan selesai tahun 2014

- Peningkatan kapasitas Pelabuhan Banjarmasin (TPKB dan Kawasan Pulangpisau), Pelabuhan Tanjung Emas, Terminal Petikemas Semarang, Tanjung Intan, Tanjung Wangi, Kumai, Benoa dan Tenau – Kupang, yang semuanya direncanakan selesai tahun 2013

asPek Pemasaran atas Produk dan/atau Jasa PerusahaanMarketing Aspects on Product and/or Service of Company

MARkET sEgMENT

Currently, Pelindo III and the subsidiary companies have been managing approximately 100% of the market segment of international container service and domestic container handling at the environment of the Company, while for the market segment of dry bulk cargo approximately 70% and wet bulk cargo for 80%. The lowest maket segment is general cargo and bag cargo, i.e. below 5%.

The company marketing strategies which have been implemented in order to improve the growth are the development of company strengths and the cooperations as the following :

1) Company Core Business Strengthening are vessel service, good and passenger service by improving the existing capacity and repairing and adding the existing capacity of the main and supporting facilities of handling equipment and passenger terminals as the following :

- The building of Multi Purpose terminal of Teluk Lamong, to be operational in 2014.

- The revitalization of Passenger Terminal to become a Modern Passenger Terminal at Tanjung Perak to be operational in 2014.

- The capacity improvement of Banjarmasiang Port (TPKB) and Pulangpisau area, Tanjung Emas Port, Container Terminal Semarang, Tanjung Intan, Tanjung Wangi, Kumai, Benoa and Tenau-Kupang to be completed in 2013.

174 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2) Penetrasi pasar bongkar muat petikemas domestic dengan melakukan kerjasama bersama perusahaan pelayaran petikemas domestic untuk membuka jalur pelayaran baru, terutama di pelabuhan-pelabuhan cabang wilayah timur, antara lain Badas, Kalabahi, Waingapu serta jalur Semarang – Banjarmasin

3) Penetrasi pasar bongkar muat curah kering dan curah cair, dengan cara mengkaitkan pemanfaatan tanah dan property di lingkungan perusahaan yang dimanfaatkan oleh pemilik barang.

4) Melakukan sinergi antar BUMN :

a) Bidang Core Bisnis kepelabuhanan

- Pelayanan jasa bongkar muat pupuk curah dengan PT Pupuk Indonesia Holding Company di Pelabuhan Cabang Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Banjarmasin, Tanjung Emas, Tenau – Kupang, Lembar, Bima, Maumere dan Celukan Bawang

- Pelayanan jasa penundaan dengan PT. Pertamina (Persero) di Pelabuhan Cabang Tanjung Wangi dan Tenau – Kupang

- Pelayanan jasa paket penundaan di area dock perkapalan, dengan PT Dock Perkapalan Surabaya (PT DPS) dan PT PAL (Persero)

- Pelayanan jasa bongkar muat di TUKS Karang Kandri Tanjung Intan dengan PT Adhiguna Putera

b) Pengembangan bisnis di luar core bisnis

- Pengembangan bisnis jalan tol di Benoa Bali

- Pengelolaan alur pelayaran barat Surabaya (APBS)

- Distribusi petikemas melalui moda kereta api rute Surabaya - Jakarta

2) Penetration in the domestic container handling service market by cooperating with domestic container shipping lines to open new shipping riutes, particularly for the port branches at the eastern are, i.e. Badas, Kalabahi, Waingapu and the route of Semarang-Banjarmasin

3) Penetration in the dry and wet bulk cargo handling by connecting the land and property utilization at the environment of the Company by the cargo owners.

4) Conducting the synergy with other State Owned Enterprise :

a) Development for Port Core Business :

- Bulk fertilizer handling service with PT. Pupuk Indonesia Holding Company at Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Banjarmasin, Tanjung Emas, Tenau-Kupang, Lembar, Bima, Maumere and Celukan Bawang

- Tugging service with PT. Pertamina (Persero) at Tanjung Wangi and Tenau-Kupang

- Tugging package service at the ship dock area with PT. Dok Perkapalan Surabaya (PT DPS) and PT. PAL (Persero)

- Handling service TUKS Karang Kandri Tanjung Intan with PT. Adhiguna Putera

b) Development for Port Non-Core Business :

- Development of business tollway in Benoa-Bali

- Management of West Shipping Channel in Surabaya (APBS)

- Container distribution via train with the route of Surabaya-Jakarta

175Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

5) Penyesuaian tarif secara terencana dan diferensiasi tarif berbasis pelayanan;

6) Integrasi pelayanan windows system kapal petikemas domestik antara pelabuhan di wilayah perusahaan;

7) Penataan pola operasional bongkar muat selama 24 jam, penetapan standar minimal kemampuan crane kapal, jaminan pelayanan dan rewards & punishment;

8) Program sharing session dan face to face sebagai forum penyaluran aspirasi dan menggali kebutuhan pelanggan serta sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan;

keBiJakan dividen Besaran pembagian dividen Pelindo III didasarkan pada keputusan RUPS tahunan. Pada tahun 2013, pemegang saham melalui RUPS tahunan tahun buku 2012 memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp. 285.020.190.600,- atau 30% dari laba bersih. Pada tahun 2012, perusahaan telah membagikan dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp. 287.465.000.000,- atau 37% dari laba bersih.

kebijakan pembagian dividen (dalam juta rp)

2012 2011

Laba bersih | Net Profit 950,067 781,121

Dividen yg dibagikan | Distributed Dividend 285,020 287,465

Persentase dividen | Dividend Percentage 30% 37%

Dividen per lembar saham (angka penuh)Dividend per one sheet of share (full numbers) 0.28 0.36

DiViDEND POLiCY The amount of dividend of Pelindo III is based on the Decree of Annual Shareholders Meeting. In 2013, the Shareholders decided to distribute the cash dividend of Rp. 285,020,190,600,- or 30% from the net profit. In 2012, the Company has distributed the cash dividend of 2011 of Rp. 287,465,000,000,- or 37% from the net profit.

Dividend Distribution Policy(in million Rp)

5) Scheduled tariff adjustment and service-based tariff diferentiation;

6) Integration of domestic container ship windows system among ports at the environment of the Company;

7) 24 hour operational handling pattern management, standardization of ship crane minimum capability, service warranty, rewards & punishment;

7) Sharing session and face to face program as the means of aspiration submission and identification of the customers need and appreciation to the customers.

176 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no Cabang | Branch investasi | investmentketerangan | Decription

tujuangoal

nilai ProyekProject Value

sumber danasource of Fund

1. Tanjung Perak a. Pembangunan Terminal Penumpang moderna. Building of modern passenger terminal

Level of service

Rp. 66 M Dana sendiriSelf funded

b. Perkuatan dermaga Jamrudb. Strengthening Jamrud Wharf

Level of revenue

Rp. 29,36 M Dana sendiriSelf funded

2. Tanjung Emas a. Peninggian Dermaga Samuderaa. Heightening Samudera Wharf

Level of revenue

Rp. 110 M Dana sendiriSelf funded

b. Pemotongan dermaga pelabuhan dalam b. Cutting the wharf of inner port

Level of revenue

Rp. 20 M Dana sendiriSelf funded

c. Pengerukan kolam dermaga TPKSc. Dredging the wharf of TPKS

Level of revenue

d. Revitalisasi Terminal Penumpangd. Revitalization of passenger terminal Penumpang

Level of service

Rp. 4,57 M Dana sendiriSelf funded

e. Pembangunan tanggul sistem polder tahap Ie. Building the embankment with polder system stage I

Level of service

Rp. 34,43 M Dana sendiriSelf funded

f. Pengadaan dan pemasangan sistem pompa pada polder cluster III

f. Purchasing and installing the pump system at polder Cluster III

Level of service

Rp. 5,62 M Dana sendiriSelf funded

g. Pembangunan tanggul sistem polder tahap II pada Cluster III

g. Building the embankment with polder system stage II at Cluster III

Level of service

Rp. 19,69 M Dana sendiriSelf funded

3. TPKS a. Pembangunan CY dan dermaga TPKSa. Building the Container Yard and wharf of TPKS

Level of revenue

Rp. 235 M Dana sendiriSelf funded

4. Tanjung Intan a. Pembebasan tanah dan bangunan PT Industri Sandang Nusantara (Persero), luas tanah = 3.096 m2 (status HGB)

Freeing the land and building of PT. Industri Sandang Nusantara (Persero), land width = 3,096 m² (status HGB)

Rp. 1,05 M Dana sendiriSelf funded

5. Banjarmasin a. Peningkatan CDC, CCC, jalur RTG, jalan dan lapangan penumpukan

a. Improving CDC, CCC, RTG lane, roads and Container Yard

Level of revenue

Rp. 27,84 M Dana sendiriSelf funded

b. Pembuatan pengaman stasiun pandu taboneob. Building pilotage station protection Taboneo

Level of service

Rp. 3,16 M Dana sendiriSelf funded

c. GenSet 1500 kVA + Bangunan GenSet 60 m2 + sinkronisasi + Kabel dan Cubicle

c. GenSet 1500 kVA + Building GenSet 60 m² + synchronization + Cable and Cubicle

Level of revenue

Rp. 7 M Dana sendiriSelf funded

d. Pembuatan garasi PMK, gerbang pelabuhan, pagar dan kawasan Pabean

d. Building Fire Fighting Vehicle garage, port gate, fence and customs area

Level of revenue

Rp. 2,05 M Dana sendiriSelf funded

e. Peningkatan jalan masuk dari gate masuk TPKB sampai dengan SS3

e. Improving the entrance road from the entrance gate up to SS3 at TPKB

Level of service

Rp. 8,62 M Dana sendiriSelf funded

investasi Yang dilakukan oleh Pelindo iii Pada tahun 2012Investment of Pelindo III in 2012

177Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no Cabang | Branch investasi | investmentketerangan | Decription

tujuangoal

nilai ProyekProject Value

sumber danasource of Fund

6. Gresik a. Pembuatan Dermaga curah caira. Building liquid bulk cargo wharf

Level of revenue

Rp. 46,15 M Dana sendiriSelf funded

b. Perkuatan talud tegak dan penambahan dermagab. Retaining wall and additional wharf

Level of revenue

Dana sendiriSelf funded

c. Pengerukan kolam pelabuhanc. Dredging the wharf

Level of revenue

Rp. 5,11 M Dana sendiriSelf funded

d. Pengadaan fixed craned. Purchasing a fixed crane

Level of revenue

Dana sendiriSelf funded

7. Tanjung Wangi a. Pembangunan lapangan penumpukana. Building the Container Yard

Level of revenue

Rp. 488 jt Dana sendiriSelf funded

8. Benoa a. Pembangunan mooring dolphin, perkuatan dermaga timur, perkuatan dermaga selatan untuk cruise

a. Building the mooring dolphin, strengthening the east and south wharf for cruise purpose

Level of revenue

Dana sendiriSelf funded

b. Pendalaman turning basin s/d -12 m LWSb. Deepening the turning basin s/d -12 m LWS

Level of revenue

Dana sendiriSelf funded

c. Pembuatan Parkir Terminal Penumpangc. Building the parking area of passenger terminal

Level of service

Rp. 1 M Dana sendiriSelf funded

d. Pembuatan Pedestrian di Lingkungan Pelabuhand. Building the pedestrian at the wharf

Level of service

Rp. 1 M Dana sendiriSelf funded

9. Tenau Kupang dan kawasan

a. Perluasan CY Pelabuhan Tenau Kupanga. Expansing the Container Yard of Tenau Port, Kupang

Level of revenue

Rp. 3,88 M Dana sendiriSelf funded

b. Pemasangan instalasi listrik di terminal petikemas Tenau

b. Installing the electricity system at the Tenau Container Terminal

Level of revenue

Rp. 814 jt Dana sendiriSelf funded

c. Perbaikan jalan kantor dan lingkungan pelabuhan di Tenau

c. Repairing the office road and surrounding of Tenau port

Level of service

Rp. 3,26 jt Dana sendiriSelf funded

10. Kotabaru a. Pengerukan alur pelayaran di Tanjung Kemuning dan alur dalam Stagen

a. Channel dredging at Tanjung Kemuning and Stagen inner channel

Level of revenue

Rp. 18,02 M Dana sendiriSelf funded

b. Pengadaan fixed craneb. Purchasing a fixed crane

Level of revenue

Rp. 30 M Dana sendiriSelf funded

c. Pembebasan tanah untuk jalan aksesc. Land aquisition for access road

Level of service

Rp. 3,13 M Dana sendiriSelf funded

178 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no Cabang | Branch investasi | investmentketerangan | Decription

tujuangoal

nilai ProyekProject Value

sumber danasource of Fund

11. Sampit a. Pembangunan dermaga multipurpose tambahan di Pelabuhan Bagendang

a. Building the additional multi purpose wharf at Bagendang Port

Level of revenue

Rp. 17,76 M Dana sendiriSelf funded

b. Pembangunan gudang di Pelabuhan Bagendang (30 X 50 M)b. Building the warehouse at Bagendang Port (30 X 50 M)

Level of revenue

Rp. 8,57 M Dana sendiriSelf funded

c. Penambahan daya listrik beserta instalasinya kapasitas 1 MVA

c. Adding the electrical power and its installation with capacity 1 MVA

Level of revenue

Rp. 1,43 M Dana sendiriSelf funded

d. Pembangunan gedung kantor Pelabuhan Bagendang

d. Building the office building at Bagendang Port

Level of service

Rp. 9,51 M Dana sendiriSelf funded

e. Perbaikan jalan dengan rigid pavement di depan jalan masuk menuju area Pelabuhan Bagendang

e. Repairing the road with rigid pavement in front of the entrance directing to Bagendang Port

Level of service

Rp. 1,94 M Dana sendiriSelf funded

12. Kumai a. Penambahan daya listrik di Pelabuhan Bumiharjoa. Adding the electricity power at Bumiharjo Port

Level of revenue

Rp. 2,44 M Dana sendiriSelf funded

b. Pekerjaan overlay jalan di Pelabuhan Bumiharjob. Overlaying the road at Bumiharjo Port

Level of service

Rp. 1 M Dana sendiriSelf funded

c. Pekerjaan Peningkatan jalan Pelabuhan Bumiharjoc. Improving the road at Bumiharjo Port

Level of service

Rp. 9,5 M Dana sendiriSelf funded

13. Lembar a. Peningkatan Lapangan Penumpukan Petikemasa. Improving the Container Yard

Level of revenue

Rp. 1,47 M Dana sendiriSelf funded

b. Pengadaan fixed crane b. Purchasing a fixed crane

Level of revenue

Rp. 30 M Dana sendiriSelf funded

c. Penambahan Daya Listrik Termasuk Instalasinyac. Adding the electricity power and its installation

Level of revenue

Rp. 1,7 M Dana sendiriSelf funded

14. Celukan bawang a. Pembebasan lahan untuk pengembangana. Land aquisition for the development

Level of revenue

Rp. 3,54 M Dana sendiriSelf funded

15. Maumere a. Peningkatan struktur lapangan penumpukan petikemas Pelabuhan Cabang Maumere

a. Improving the structure of Container Yard at Maumere Port

Level of revenue

Rp. 1,43 M Dana sendiriSelf funded

16. Bima a. Pengerukan kolam pelabuhan Bimaa. Dredging the wharf at Bima Port

Level of revenue

Rp. 2,5 M Dana sendiriSelf funded

179Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no Cabang | Branch investasi | investmentketerangan | Decription

tujuangoal

nilai ProyekProject Value

sumber danasource of Fund

17. Teluk Lamong a. Paket dermaga A’a. Package of A’ wharf

Level of revenue

Rp. 237 M

b. Pengadaan STS Crane 10 unit (5 unit selesai Th. 2013 dan Th. 2014 dan 5 unit selesai Th. 2015 dan Th.2016) dan pengadaan ship unloader 2 unit selesai Th. 2014)

b. Purchasing 10 units of STS Cranes (5 units to be completed in 2013 & 2014 and 5 units to be completed in 2015 & 2016) and purchasing 2 units of Ship Unloader to be completed in 2014)

Level of revenue

Rp. 1,2 T pinjamanLoans

c. Pengadaan alat ASC sebanyak 20 unit (10 unit selesai Th. 2013 dan Th.2014, 10 unit selesai Th 2015 dan Th. 2016)

c. Purchasing 20 units of ASCs (10 units to be completed in 2013 & 2014 and 10 units to be completed in 2015 & 2016)

Level of revenue

Rp. 540 M PinjamanLoans

d. Pengadaan Combined Terminal Tractor (CTT)d. Purchasing Combined Terminal Tractor (CTT)

Level of revenue

Rp. 100 M

e. Pembangunan Gedung, instalasi dan M/Ee. Building the office building, installations and M/E

Level of revenue

Rp. 160 M

f. Pembangunan IT/TOSf. Building IT/TOS

Level of revenue

Rp. 50 M

Tabel : Realisasi investasi 2012 | investment actualization Dalam Ribuan Rupiah | in Thousand Rupiahs

no. nama aktivaAsset

rkaP tahun 2012Work Plan & Budget 2012

realisasi tahun 2012Realisation of 2012

keCenderunganTREND

(%)rp Prog. rp Prog.

1 2 3 4 5 6 7=5:3 8=6:4

A AKTIVA TETAP POKOKMain Current Asset

201 Bangunan Fasilitas PelabuhanPort Facility Building

921,517,522 73 632,523,165 65 69 89

202 K a p a lShips

22,570,000 18 17,435,093 17 77 77

203 Alat Fasilitas PelabuhanPort Facility Equipment

196,367,442 63 168,424,145 51 86 86

204 Instalasi Fasilitas PelabuhanPort Facility Instllation

23,250,000 20 9,426,264 19 41 41

Jumlah aTotal A

1,163,704,964 174 827,808,667 152 71 71

B AKTIVA TETAP PENUNJANGSUPPORTING FIXED ASSET

211 T a n a hLand

27,600,000 5 4,605,500 2 17 40

212 Jalan dan BangunanRoad and Building

78,831,500 57 61,095,156 49 78 86

180 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no. nama aktivaAsset

rkaP tahun 2012Work Plan & Budget 2012

realisasi tahun 2012Realisation of 2012

keCenderunganTREND

(%)rp Prog. rp Prog.

213 PeralatanEquipment

80,049,097 114 76,124,161 105 95 92

Jumlah BTotal B

186,480,597 176 141,824,817 156 76 89

C AKTIVA TETAP PELENGKAPCOMPLEMENT FIXED ASSET

221 KendaraanVehicles

5,734,200 11 4,851,570 9 85 82

222 EmplasemenEmplacement

69,750,000 8 44,405,137 8 64 100

Jumlah CTotal C

75,484,200 19 49,256,707 17 65 89

D AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUDINTENSIBLE FIXED ASSET

231 Lain-lainOthers

412,100,000 29 228,103,887 25 55 86

Jumlah dTotal D

412,100,000 29 228,103,887 25 55 86

1,837,769,761 398 1,246,994,078 350 68 88

181Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no Peraturan Perundang-undanganRules / Regulations

PenJelasanExplanation

1 Undang-Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan HidupLaws No. 32 Year 2009 regarding Living Environment

Pelindo III sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang menyelenggarakan usaha di pelabuhan berkewajiban mematuhi peraturan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan Hidup, misalnya dalam pengurusan dokumen-dokumen AMDAL dan pengaturan bidang usaha sesuai dengan RIP Pelindo III as the Port Operator managing the business at the port is obliged to adhere the Laws No. 32 Year 2009 regarding the Living Environment, for example for the AMDAL documents and business arrangement based on RIP

2 Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang KepelabuhananGovernment Rules No. 61 Year 2009 regarding Ports

Bahwa Pelindo III selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang mengoperasikan Terminal Pelabuhan pada beberapa Pelabuhan yang diusahakan secara komersial, maka dalam kegiatan operasional penyediaan pelayanan jasa terminal ( jasa kapal, barang, penumpang ) mengacuh dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini misalnya : terkait jenis kegiatan pengusahaan di Pelabuhan, Ijin Usaha Kegiatan, dan kewajiban Pelindo III yang harus dipenuhi dalam pengusahaan terminal di Pelabuhan, bentuk pemberian konsesi, maupun dalam pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian Terminal / Pelabuhan yang dilakukan oleh Pelindo III Pelindo III as the Port Operator managing the Port Terminal at several commercial ports, i.e. ship service, passenger and good services), should refer to the stated Government Rules, for example : Port Management - Business Permit, Consession Compensation, building and developing the port operational.

3 Peraturan Menteri Perhubungan KM 45 Tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Direktorat Jendral Perhubungan LautRules of Minister of Transportation No. KM 45 Year 2009 regarding the Guidelines of Tariff Implementation on State Revenue Non-Tax prevailing at the Directorate General of Sea Transportation

Bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari Perpajakan, termasuk di dalamnya adalah tarif jasa pelabuhan terhadap, pelabuhan yang tidak dikomersialkan, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri, dan Terminal Khusus. Peraturan ini terkait dengan Pelindo III dikarenakan meskipun jasa usaha pelabuhan yang dilakukan oleh Pelindo III dilakukan terhadap pelabuhan yang dikomersialkan, namun untuk kepentingan luar biasa Pelindo III dapat diberikan diberikan kerjasama untuk melakukan kegiatan jasa kepelabuhan pada pelabuhan yang tidak dikomersilkanThe non-tax state revenue is all Central Government revenue which do not come from tax revenue, including the port service tax to the non-commercial port, terminal for own interest and specific terminal. This rules relates to Pelindo III as for the port service provided to the commercial ports. However, for extraordinary interest, Pelindo III can have a cooperation to conduct port services to non-commercial port.

4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang KenavigasianGovernment Rules No. 5 Year 2010 regarding Navigation

Kenavigasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran kapal, hal tersebut terkait dengan jasa usaha Pelabuhan (Pandu) yang dilakukan oleh Pelindo IIINavigation is an activity related to Shipping Navigation Supporting MEans for the purpose of vessel safety. This relates to the port service (pilotage service provided by Pelindo III.

5 Peraturan Menteri Perhubungan KM 68 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 45 Tahun 2009 Petunjuk Pelaksanaan Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Direktorat Jendral Perhubungan LautRules of Minister of Transporation No. KM 68 Year 2010 regarding the Revision of Rules of Minister of Transportation No. KM 45 Year 2009 regarding Guidelines of Tariff Implementation on State Revenue Non-Tax prevailing at the Directorate General of Sea Transportation

Bahwa peraturan terkait Petunjuk Pelaksanaan Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Direktorat Jendral Perhubungan Laut telah mengalami perubahan sehingga ketentuan-ketentuannya harus disesuaikan dengan peraturan terkaitThis rules has been revised and there were several provisions should be adjusted with the stated Rules

Peraturan Perundang-undangan Yang BerPengaruh terhadaP PerusahaanRules and Regulations Related to Company Business

182 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no Peraturan Perundang-undanganRules / Regulations

PenJelasanExplanation

6 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-06/MBU/2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-02/MBU/2010 Tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMNRules of Minister of State Owned Enterprise No. PER-06/MBU/2010 regarding the Revision of Rules of Minister of State Owned Enterprise No. Per-02/MBU/2010 regarding the System of Book Disposal and Transfer of Fixed Asset of State Owned Enterprise

Bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan, dimungkinkan untuk dilakukannya penghapusbukuan dan pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN, sehingga pelaksanaanya harus disesuaikan dengan Perubahan Peraturan ini.In the process of company business, it is possible that the company has to have book disposal and transfer of fixed asset of State Owned Enterprise, and the implementation should refer to this Revised Rules.

7 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-02/MBU/2010 Tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMNRules of Minister of State Owned Enterprise No. PER-02/MBU/2010 regarding the System of Book Disposal and Transfer of Fixed Asset of State Owned Enterprise

Bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan, dimungkinkan untuk dilakukannya penghapusbukuan dan pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN, sehingga pelaksanaanya harus disesuaikan dengan Peraturan ini.In the process of company business, it is possible that the company has to have book disposal and transfer of fixed asset of State Owned Enterprise, and the implementation should refer to this Rules.

8 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 Tentang Sarana Bantu Navigasi PelayaranRules of Minister of Transportation No. PM 25 Year 2011 regarding the Shipping Navigation Supporting Means

Kenavigasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran kapal, hal tersebut terkait dengan jasa usaha Pelabuhan (Pandu) yang dilakukan oleh Pelindo IIINavigation is an activity related to Shipping Navigation Supporting Means for the purpose of vessel safety. This relates to the port service (pilotage service provided by Pelindo III

9 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2011 Tentang Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan SendiriRules of Minister of Transportation No. PM 51 Year 2011 regarding Special Terminal and Terminal for Own Interest

Bahwa Keterkaitan antara Pelindo III dengan Peraturan tentang Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri bahwa kegiatan jasa usaha pelabuhan yang dilakukan oleh Pelindo III dapat dikerjasamakan dengan Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri. This rules might relate to the business of Pelindo III because it could be cooperated with Specific Terminal and Terminal for Own Interest

10 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 Tentang Pengerukan dan ReklamasiRules of Minister of Transportation No. PM 52 Year 2011 regarding Dredging and Reclamation

Bahwa salah satu faktor penunjang terselenggarakannya sistem logistik nasional adalah kesiapan proses kegiatan jasa kepelabuhan yang optimal, dimana keoptimalan jasa usaha kepelabuhan dibangun dari kesiapan sarana dan prasarana yang memadai. Pengerukan dan Reklamsai merupakan cara untuk membentuk sarana dan prasarana kepelabuhan yang memadai sehingga dapat menunjang fungsi jasa usaha kepelabuhan yang dilakukan oleh Pelindo III secara optimal.One of the supporting factors in national logistic is the availability of port service which is built on the availability of adequate infrastructure and facilities. Dredging and reclamation are the ways to build the infrastructure and facilities to support the optimum business of Pelindo III

183Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no Peraturan Perundang-undanganRules / Regulations

PenJelasanExplanation

11 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 53 Tahun 2011 Tentang PemanduanRules of Minister of Transportation No. PM 53 Year 2011 regarding Pilotage Service

Bahwa terhadap pelayanan pemanduan yang merupakan pelimpahan kewenangan dari pemerintah kepada Pelindo III, maka terhadap implementasi pelaksanaan penetapan sistim dan prosedur pelayanan pemanduan masih ditetapkan oleh Otoritas Pelabuhan bukan oleh Pelindo III, sehingga secara operasional harus adanya penyesuaian - penyesuaian yang dilakukan oleh Pelindo III terkait pemberian pelayanan jasa pemanduan termasuk kriteria yang harus dipenuhi dalam penyediaan tenaga pandu. Pilotage Service is a handed over authority from the Government to Pelindo III, therefore, the implementation of the system and procedure of pilotage service should be established by the Port Authority not by Pelindo III. In the operational, there should be some adjustment done by Pelindo III including the criteria required for providing pilotage service

12 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-06/MBU/2011 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMNRules of Minister of State Owned Enterprise No. PER-06/MBU/2011 regarding the Guidelines of Fixed Asset Utilization of State Owned Enterprise

Bahwa dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi Pelindo III sebagai BUMN terkait dengan optimalisasi pemanfaatan aktiva tetap Pelindo III melaui kerjasama dengan mitra, harus disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-06/MBU/2011 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMNIn order to create an additional value for Pelindo III as a State Owned Enterprise, the utilization of fixed assets, via a business partnership, should be based on this rules

13 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG)Rules of Minister of State Owned Enterprise No. PER-01/MBU/2011 regarding the Implementation of Good Corporate Governance (GCG)

Bahwa Pelindo III sebagai Badan Usaha Milik Negara dalam proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan, berlandaskan pada peraturan perundang-undangan dan etika berusaha dan prisnsip-prisip pengelolaan perusahaan yang baik antara lain Transparasi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan KewajaranPelindo III as a State Owned Enterprise, in the process and mechanism of business management, should be based on the rules and regulations as well as initiative ethics and company management principles, i.e. transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness

14 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-15/MBU/2012 Tentang Perubahan Atas Permen BUMN Nomor : Per-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMNRules of Minister of State Owned Enterprise No. PER-15/MBU/2012 regarding the Revision of Rules of Minister of State Owned Enterprise No.: Per-05/MBU/2008 regarding the Guidelines of Procurement of Goods and Service of State Owned Enterprise

Bahwa Pelindo III sebagai BUMN dalam proses pengadaan barang dan jasa dapat melakukan penunjukan langsung kepada BUMN lain, Anak Perusahaan BUMN atau Perusahaan Terafiliasi BUMN, sepanjang barang dan/atau jasa dimaksud adalah merupakan produk atau layanan dari BUMN, Anak Perusahaan BUMN, Perusahaan Terafiliasi BUMN, dan/atau usaha kecil dan mikro, dan sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan, serta dimungkinkan dalam peraturan sektoral.Pelindo III as a State Owned Enterprise, in the procurement of goods and service might be able to have a direct appointment to another State Owned Enterprise, a subsidiary company of State Owned Enterprise, an affiliated company of State Owned Enterprise, as long as the goods and/or services are the product or service of a State Owned Enterprise, a subisidiary company of State Owned Enterprise or an affiliated company of State Owned Enterprise, and/or a small enterprise, with the condition tha the quality, price and purpose is reliable, and it might refer to sectoral rules

15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan LainRules of Minister of Minister of Manpower and Transmigration No. 19 Year 2012 regarding the Requirement of Project Hand Over to Another Company

Bahwa Pelindo III sebagai perusahaan pemberi pekerjaan wajib memperhatikan persyaratan pemborongan pekerjaan meliputi pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan penerima pemborongan. Selain itu wajib memperhatikan persyaratan penyediaan jasa pekerja/buruh bahwa pekerjaan yang dapat diserahkan kepada penyedia jasa pekerja/buruh adalah kegiatan jasa penunjang.Pelindo III as an employer should pay attention to the requirement of the work which could be delegated to another company. Another requirement is that the labor supply, that the work delegated is a supporting service

184 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Berikut adalah standar akuntansi keuangan yang relevan dan berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan, yaitu:

pSak no. 46: “pajak penghasilan”

PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.

pSak no. 60: “instrumen keuangan: pengungkapan”

Revisi standar ini mensyaratkan pengungkapan lebih ekstensif atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut antara lain:

• Instrumen keuangan signifikan atas posisikeuangan dan kinerja entitas. Pengungkapan sejalan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010).

• Informasi kualitatif dan kuantitatif ataseksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif memberikan informasi tentang tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif memberikan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disajikan secara internal kepada personil manajemen kunci.

PeneraPan standar akuntansi keuangan BaruImplementation of New Financial Accounting Standar

Below is the relevant financial accounting standard which has significant effect of company financial report :

Psak no. 46: “revenue tax”

The revised PSAK rules the accounting treatment to revenue tax in calculating the current and future tax consequences for recovery/settlement for total of recorded future assets/liabilities which is stated in the Financial Position Report. Transactions and other events in the current period which is stated in the entity financial report.

Psak no. 60: “financial instrument : disclosure”

The revised standard required a more extensive disclosure on the Risk Management of entity financial compared to PSAK No. 50 (Revision 2010), “Financial Instrument : Presentation and Disclosure”. The disclosure consists of :

• Significantfinancial instrumenton thefinancialposition and entity performance. The disclosure refers to PSAK No. 50 (Revision 2010).

• Qualitative and quantitatice information regarding the risk exposure arisen from the financial instrument including the minimum disclosure on the credit risk, liquidity risk, and market risk. Qualitative disclosure provides the information on Management Objectives, Policy and Process to manage the risks. Quantitative disclosure provides the information on risk limits faced by the entity, based on the information provided internally to the Key Management Personnel.

185Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

TaTa KelolaPerusahaanGood Corporate GovernanCe

186 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di semua tingkatan organisasi.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris berhak memperoleh penjelasan dari Direksi atau setiap anggota Direksi tentang perkembangan usaha Perseroan. Guna mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit.

Dewan Komisaris memiliki wewenang sebagai berikut:

1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.

2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan.

3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.

4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

6. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu.

7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini.

8. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan.

DuTies of BoarD of CommissionerBoard of Commissioners is obliged and collectively responsible to perform oversight functions and provide advice to Directors, and ensure implementation of good corporate governance at all levels of organization.

In performing its duties, Board of Commissioners is entitled to obtain explanation of Directors or any member of Directors concerning with Company’s business development. In order to support effectiveness of its tasks and responsibilities, Board of Commissioners established Audit Committee.

Board of Commissioners has authorities as follow:

1. Observing books, letters, and other documents, checking for verification of cash and other bonds and evaluating company assets.

2. Entering Company grounds, buildings, and offices.

3. Seeking for clarification from Directors and/or other officials regarding any issues concerning of Company management.

4. Knowing all policies and actions that have been and will be performed by Directors.

5. Requesting Directors and/or other officials under discretion of Directors Directors to attend meeting of Board of Commissioners.

6. Appoint and dismiss Board of Commissioners secretary, if necessary.

7. Suspend member of Directors in accordance with provisions of this charter.

8. Establishing committees, other than Audit Committee, if necessary by taking into account the company ability.

187Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu.

10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Rencana kegiatan dan program Dewan Komisaris meliputi sasaran, kebijakan, program kerja dan target yang diharapkan, kunjungan kerja ke cabang Perseroan, kegiatan rapat (rutin bulanan untuk internal dan insidentil, rapat koordinasi dengan Direksi) serta pembahasan kebutuhan anggaran biaya Komisaris. Program kerja dimaksud telah disampaikan kepada RUPS melalui forum RUPS Pengesahan RKAP.

Tugas DireKsiSecara umum tugas Direksi adalah sebagai berikut:

a. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan.

b. Tunduk pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan memastikan seluruh aktivitas Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS.

c. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahaan.

9. Using experts for certain things in certain period under Company expense, if necessary.

10. Manage Company in certain circumstances for a certain period in accordance with provisions of Articles of Association.

11. Attending Directors meeting and giving views on issues being discussed.

12. Authorizing to other surveillance as long as not contrary to laws, statutes, and / or General Meeting of Shareholders.

Board of Commissioners’ work plan and programs include objectives, policies, work programs and their intended target, working visit to Company branches, meetings activities (monthly for internal and incidental, coordination meeting with the Directors) as well as budget discussion for Commissioner’s need. Work program is submitted to GMS by GMS forum for Corporate Budget Approval.

Duties of DirectorsIn general, duties of Directors are as follow:

a. Each member of the Directors is under a good will and full of responsibility to perform its duty solely for Company’s benefit.

b. Abide the applicable laws, statutes and decision of General Meeting of Shareholders and ensure all company activities are in accordance with provisions of applicable laws and regulations, statutes and decision of Shareholders General Meeting.

c. Lead and manage Company in accordance with purposes and objectives of Company and constantly strive to improve efficiency and effectiveness of Company.

188 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

d. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan.

e. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

f. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

g. Melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun pemilikan serta mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan Perusahaan, dengan pembatasan tertentu.

h. Menyiapkan susunan organisasi pengurus Perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya.

i. Menerapkan good corporate governance secara konsisten.

j. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

k. Bertanggung jawab secara pribadi atas kesalahan dan kelalaiannya dalam menjalankan tugas.

l. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Komisaris.

m. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh para anggota Komisaris atau para ahli yang membantunya.

d. Controlling, maintaining and managing Company assets.

e. Fully responsible in performing their duties in achieving aims and objectives for the Company’s benefit.

f. Represent the company both inside and outside the court.

g. Conduct all acts and deeds, both regarding management and ownership, bind Company with other parties and/or other parties with Company, with certain restrictions.

h. Setting up Company’s management organization structure complete with details of their duties.

i. Implementing good corporate governance consistently.

j. Obliged to hold and save Special List in accordance with statutory regulations.

k. Personally responsible for mistakes and negligences in performing their duties.

l. Division of duties and authority of each member of Directors established by General Meeting of Shareholders and authorized by General Meeting of Shareholders might be delegated to Commissioner.

m. Provide explanation of all matters inquired by members of Commissioners or assisting experts.

189Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

raPaT Dewan KomisarisData kehadiran anggota Dewan Komisaris dalamrapat Dewan Komisaris:

nama | Name Jabatan | Position Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranPresence %

Imam Zaky Komisaris Utama | President Commissioner 19 18 95%

Alisjahbana * Komisaris | Commissioner 19 14 74%

Arie Soelendro Komisaris | Commissioner 19 18 95%

L. Denny Siahaan * Komisaris | Commissioner 19 4 21%

Soritaon Siregar * Komisaris | Commissioner 19 4 21%

Sedangkan untuk pelaksanaan rapat koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi dilakukan sebanyak 10 kali, dengan data kehadiran sebagai berikut :

nama | Name Jabatan | Position Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranPresence %

Imam Zaky Komisaris Utama | President Commissioner 10 10 100%

Alisjahbana * Komisaris | Commissioner 10 7 70%

Arie Soelendro Komisaris | Commissioner 10 10 100%

L. Denny Siahaan * Komisaris | Commissioner 10 1 10%

Soritaon Siregar * Komisaris | Commissioner 10 1 10%

Djarwo Surjanto Direktur Utama | President Director 10 10 100%

Faris Assagaf Direktur Operasi dan Teknik Director of Operation and Engineering 10 8 80%

R. Wahyu Suparyono Direktur Keuangan | Director of Finance 10 10 100%

A. Edy Hidayat N. Direktur Personalia dan UmumDirector of Personnel and General Affair 10 9 90%

Husein Latief Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Director of Commercial and Business Development 10 10 100%

* Catatan1. Alisjahbana menjabat anggota komisaris sejak bulan

Maret 20122. L. Denny Siahaan dan Soritaon Siregar menjabat anggota

komisaris sejak bulan Nopember 2013

BoarD of commissioners meetingData of Board of Commissioners’ presence on Board of Commissioners’ meeting:

There are 10 coordination meetings attended by Board of Commissioners and Directors, with presence data as follows:

* Note1. Alisjahbana served as commissioner since March 2012

2. L. Denny Siahaan and Soritaon Siregar served as commis-sioner since November 2012

Rapat Rutin bulanan Dewan KomisaRis Dan DiReKsi 2012 regular monthly meeting of BoarD of commissioners anD Directors 2012

no. tanggalAddress

Dewan Komisaris | Board of Commissioners Direksi | Directors

imam Zaky arie soelendro alisjahbana l. Denny siahaan soritaon siregar Djarwo surjanto Faris assagaf R. wahyu suparyono a. edy Hidayat n. Husein latief

1 27-Jan-12 1 1 1 1 1 1 1

2 24-Feb-12 1 1 1 1 1 1 1

3 27-Mar-12 1 1 1 1 1 1 1

4 21-May-12 1 1 1 1 1 1 1 1

5 22-Jun-12 1 1 1 1 1 1 1

6 27-Jul-12 1 1 1 1 1 1

7 4-Sep-12 1 1 1 1 1 1 1 1

8 12-Oct-12 1 1 1 1 1 1 1 1

9 30-Oct-12 1 1 1 1 1 1 1 1

10 28-Nov-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

prosentase 100% 100% 70% 10% 10% 100% 80% 100% 90% 100%

190 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

raPaT inTern DireKsi internal Directors meeting

Rapat Rutin bulanan Dewan KomisaRis Dan DiReKsi 2012 regular monthly meeting of BoarD of commissioners anD Directors 2012

no. tanggalAddress

Dewan Komisaris | Board of Commissioners Direksi | Directors

imam Zaky arie soelendro alisjahbana l. Denny siahaan soritaon siregar Djarwo surjanto Faris assagaf R. wahyu suparyono a. edy Hidayat n. Husein latief

1 27-Jan-12 1 1 1 1 1 1 1

2 24-Feb-12 1 1 1 1 1 1 1

3 27-Mar-12 1 1 1 1 1 1 1

4 21-May-12 1 1 1 1 1 1 1 1

5 22-Jun-12 1 1 1 1 1 1 1

6 27-Jul-12 1 1 1 1 1 1

7 4-Sep-12 1 1 1 1 1 1 1 1

8 12-Oct-12 1 1 1 1 1 1 1 1

9 30-Oct-12 1 1 1 1 1 1 1 1

10 28-Nov-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

prosentase 100% 100% 70% 10% 10% 100% 80% 100% 90% 100%

notanggalAddress Djarwo surjanto Faris assagaf R. wahyu suparyono a. edy Hidayat n. Husein latief

1 3-Jan-12 1 1 1 1 1

2 10-Jan-12 1 1 1 1 1

3 19-Jan-12 1 1 0 0 0

4 24-Jan-12 1 1 0 1 1

5 31-Jan-12 1 1 1 1 1

6 7-Feb-12 1 1 1 1 1

7 14-Feb-12 1 1 1 1 1

8 18-Feb-12 1 1 1 1 1

9 23-Feb-12 1 1 1 1 1

10 28-Feb-12 1 1 1 1 1

11 6-Mar-12 1 1 1 1 1

12 13-Mar-12 1 1 1 1 1

13 20-Mar-12 1 1 1 0 1

14 3-Apr-12 1 0 1 1 0

15 23-Apr-12 1 1 1 1 1

16 24-Apr-12 1 1 1 1 1

17 8-May-12 1 1 1 1 1

18 21-May-12 1 1 1 1 0

19 1-Jun-12 1 1 1 1 1

20 26-Jun-12 1 1 1 1 1

21 10-Jul-12 1 1 1 1 1

22 23-Jul-12 1 0 1 1 1

23 7-Aug-12 1 1 1 0 1

24 23-Aug-12 1 1 1 1 1

25 28-Aug-12 1 0 1 1 1

26 18-Sep-12 1 1 1 1 1

27 8-Oct-12 1 1 1 1 1

28 25-Oct-12 1 1 1 1 1

29 5-Nov-12 1 0 1 1 1

30 20-Nov-12 1 1 1 1 1

31 27-Nov-12 1 1 0 1 1

32 26-Dec-12 1 1 1 1 0

prosentase 100% 88% 91% 91% 88%

191Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

RemuneRasi KomisaRis Dan DiReKsi remuneration of Board of Commissioners and director’s

pRoseDuR penetapan RemuneRasi

Prosedur Penetapan Remunerasi dan Struktur Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris mengacu pada PER-07/MBU/2010 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara tanggal 27 Desember 2010, sesuai dengan yang disebutkan pada Pasal 5. Kemudian, dalam usulan kenaikan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris baik mengenai honorarium/penghasilan dan tantiem sebelumnya disampaikan pada RUPS pengesahan Laporan Keuangan di Kementerian BUMN. Dalam perhitungan usulan kenaikan remunerasi berdasarkan pada capaian kinerja tahun sebelumnya dan beberapa indikator antara lain :

1. Indeks Total Aktiva

2. Indeks Total Pendapatan

3. Indeks Dasar

4. Faktor Penyesuaian Industri

5. Faktor Penyesuaian Inflasi

6. Faktor Jabatan

7. Gaji/Honorarium sebelumnya

ProCeDures of seTTiNg reMuNerATioN

Procedures of setting Remuneration and Structure of Remuneration for Directors and Board of Commissioners refer PER-07/MBU/2010 About Guidelines of Income setting of Directors, the Board of Commissioners and the Board of Trustees of State Owned Enterprises on December 27, 2010, in accordance with what is stated in Article 5. Then, the proposed increase in the remuneration of the Directors and the Board of Commissioners of both the earnings and bonuses previously presented at the RUPS, validation of Financial Report at the Ministry of State-owned Enterprises. In the calculation of the proposed increase in remuneration based on performance achievements in the previous year and some indicators such as:

1. Index Total Assets

2. Total Income Index

3. Base Index

4. Findustrial Adjustment Factor

5. Inflation Adjustment Factor

6. Position factors

7. Previous Salary

192 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no Jabatan | Position Gaji | salary tunjangan | Allowance bonus | Tantiem (*)

1 Komisaris | Commissioner Rp3,128,073,129 Rp269,437,500Rp10,344,000,000

2 Direksi | Directors Rp4,471,200,000 Rp1,839,576,000

(*) Tantiem yang diterima Direksi & Dewan komisaris di tahun 2012

Proses Pengusulan dan Penetapan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris :Process of proposing and setting Remuneration of the Board of Commissioner:

Capaian Kinerja Tahun Sebelumnya

Achievement of Previous Performance

Perhitungan usulan kenaikan remunerasi

Calculation of Proposal of Renumeration Increase

Pembahasan Perhitungan usulan kenaikan remunerasi dengan Dewan Direksi

Discussion on Calculation of Proposal of Renumeration Increase with the Board of Directors

Pembahasan Perhitungan usulan kenaikan remunerasi dengan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris

Discussion on Calculation of Proposal of Renumeration Increase with the Board of Directors and the Board of Commissioner

Berdasarkan PER-07/MBU/2010 dengan mempertimbangkan indikator tertentu

Based on PER-07/MBU/2010 by considering certain indicators

Pembahasan Perhitungan usulan kenaikan remunerasi bersamaan dengan Rups pengesahan laporan Keuangan

Discussion on Calculation of Proposal of Renumeration Increase with ruPs on Validation of financial report

Penetapan remunerasi dan tantiem oleh Kementerian bumn selaku pemegang sahamSetting of renumeration and bonus by Ministry of

state-owned enterprices as shareholder

RemuneRasi

boaRD cHaRteR

reMuNerATioN

BoArD ChArTer

Board Charter Pelindo III tertuang dalam Board Manual & Code of Corporate Governance sesuai dengan keputusan bersama BOC dengan Direksi nomor : 101/IX/SK/DK. P.III/2012 dan atau Kep. 516/1/HK.04/P. III/2012 tentang penerapan panduan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

Board Charter Pelindo III stated in Board Manual & Code of Corporate Governance in accordance with the decision of the Board of Directors along with the BOC number: 101/IX/SK/DK. P.III/2012 and or Kep. 516/1/HK.04/P. III/2012 on the application guide of good corporate governance (GCG)

193Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

HubunGan aFiliasi AffiliATioN

Direksi dan Komisaris setiap tahun menanda tangani pakta integritas yang menyatakan :

1. Tidak memiliki perusahaan dan atau saham disuatu perusahaan maupun kegiatan bisnis yang berkaitan baik secara langusng maupun tidak langsung dengan bidang usaha pada kepelabuhan Pelindo III maupun anak perusahaan Pelindo III

2. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan dan memajukan GCG dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip – prinsip GCG yang tertuang dalam buku board manual dan COCG Pelindo III

Directors and Commissioners each year sign an integrity pact which states:

1. Does not have a company and or shares in companies as well as business-related activities both langusng or indirectly with the business at the Pelindo III or subsidiaries Pelindo III

2. Have a strong commitment to implement and promote good corporate governance in the management of the company in accordance with the principle - the principle of good corporate governance set out in the board book manual and COCG Pelindo III

194 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Komite auDitaudit Committee

Organisasi Komite Audit berada dibawah Dewan Komisaris tetapi mempunyai hubungan erat dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Direksi sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri BUMN No. PER-1/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Utama PELINDO III tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite Audit PELINDO III, maka Komite Audit beranggotakan sebagai berikut :

1. Imam Zaky NP : Ketua ( Komisaris);

2. Agus Joko Pramono: Anggota (Sekretaris

3. Nuranto : Anggota

Audit Committee Organization is under the Board of Commissioners but has a close relationship with the Internal Audit Unit (IAU) and Board of Directors as mandated by Ministerial Regulation of the State-Owned Enterprises No. PER-1/MBU/2011 dated August 2011 on Implementation of Good Corporate Governance at State-Owned Enterprises.

Based on Decree of President Commissioner of PELINDO III on Establishment and Appointment of Audit Committee of PELINDO III, Audit Committee consists of the following:

1. Imam Zaky NP: Chairman (Commissioner);

2. Agus Joko Pramono: Member (Secretary)

3. Nuranto : Member

195Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

tuGas Komite auDit

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit pada dasarnya merupakan kepanjangan tangan dari Dewan Komisaris untuk percepatan menerapan Good Corporate Governance di Indonesia sehingga pelaksanaan tugasnya akan selalu terikat dengan tugas Komisaris selaku pengawas dari manajemen untuk tercapainya tujuan Perusahaan.

Komite Audit PELINDO III mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

1. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern ( SPI ) maupun auditor eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak memenuhi standar;

2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal perusahaan serta pelaksanaannya;

3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memadai terhadap informasi yang dikeluarkan PT PELINDO III ( Persero ), termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/ forecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada Pemegang Saham;

4. Menelaah laporan keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan kepada publik, sehubungan dengan penelaahan laporan keuangan perusahaan, berikut hal-hal yang harus secara khusus diperhatikan oleh Komite Audit:

a. Kebijakan dan praktik akunting perusahaan dan perubahannya;

b. Transaksi-transaksi yang tidak lazim dan mempengaruhi laporan keuangan serta bagaimana hal tersebut diungkapkan oleh manajemen;

c. Kejelasan disklosur;

d. Penyesuaian yang signifikan karena hasil audit;

DuTies of AuDiT CoMMiTTee

In performing duties of Audit Committee is basically an representative of Board of Commissioners to accelerate implementation of Good Corporate Governance in Indonesia so that execution of its duties will always be bound to duties of Commissioners as supervisor of management to achieve Company goals.

Audit Committee of PELINDO III has duties as follows:

1. Assessing implementation of activities and results of audits carried out by Internal Control Unit (SPI) and external auditors so that implementation and reporting that are not in accordance with applicable rules and do not meet standards can be prevented;

2. Providing recommendations on the improvement of the company’s internal control system and their implementation;

3. Ensuring that there is adequate review procedures to any information issued by PELINDO III, including brochures, periodic financial reports, projections / forecasts and other financial information delivered to the Shareholders;

4. Reviewing the financial statements that will be issued by the company to the public, concerning the review of the company’s financial statements, the following are the things which should be specifically considered by the Audit Committee:

a. Policies and Accounting practices of the company and its changes;

b. The transactions that are not common and affect the financial statements and how it is dilivered by management;

c. Clear disclosure;

d. Significant adjustments as a result of the audit;

196 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

e. Kepatuhan atau kesesuaian dengan standar akuntansi (PSAK);

5. Menelaah pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor eksternal, sehubungan dengan laporan keuangan perusahaan, berikut hal-hal yang harus secara khusus diperhatikan oleh Komite Audit;

a. Memonitor pelaksanaan dan mekanisme kerja antara perusahaan dengan auditor eksternal;

b. Memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan penunjukkan, penunjukkan kembali, dan pemberhentian auditor eksternal;

c. Memberikan persetujuan atas terms of engagement dan remunerasi auditor eksternal terkait dengan jasa audit yang diberikan;

d. Menilai kualitifikasi, keahlian dan sumber daya, efektivitas dan independensi auditor eksternal (tahunan);

e. Memastikan kembali bahwa auditor eksternal tidak memiliki hubungan kerja, kekeluargaan, keuangan, investasi dan bisnis dengan perusahaan;

f. Mencari informasi dari Kantor Akuntan Publik mengenai kebijakan dan proses yang diterapkan untuk menjaga independensi dan memantau kepatuhan terhadap regulasi dan peraturan terkait termasuk peru bahan perubahannya serta ketentuan mengenai rotasi partner audit dan staf;

g. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait kebijakan perusahaan dalam mempekerjakan mantan partner atau staf auditor eksternal.

h. Membahas bersama auditor eksternal, sebelum proses audit dimulai, tentang bentuk dan ruang lingkup (scope) audit yang akan dilakukan;

e. Adherence or compliance with accounting standards (PSAK);

5. Reviewing the implementation of the inspection by the external auditors, concerning the company’s financial statements, the following are the things that should be specifically considered by the Audit Committee;

a. Monitoring the implementation and working mechanism between the company and the external auditors;

b. Giving consideration and recommendation to the Board of Commissioners relating to the appointment, re-appointment and the external auditor dismissal;

c. Approving the terms of engagement and remuneration to the external auditors relating to the audit services provided;

d. Assessing quaifications, expertise and resources, the effectiveness and independence of the external auditors (annually);

e. Re-ensuring that the external auditors have no relation to work, family, finance, investment and business with the company;

f. Finding information from Public Accounting Firm regarding the policies and processes applied to maintain the independence and to monitor compliance with regulations and related regulations including the changes, as well as the provisions of the audit partner rotation and staff;

g. Providing inputs to the Board of Commissioners concerning the policies of the company in hiring the former partner or external auditor staff.

h. Discussing with the external auditors, before the audit process begins, about the form and scope (scope) of audit that will be conducted;

197Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

i. Menelaah bersama hasil temuan auditor eksternal, termasuk major issues yang muncul selama proses audit terkait tingkat kesalahan dan meminta penjelasan dari manajemen maupun auditor eksternal jika terdapat kesalahan yang belum disesuaikan;

j. Menelaah kembali laporan auditor eksternal, khususnya aspek-aspek yang tidak memenuhi standar dari laporan tersebut, sebelum diserahkan kepada Direksi dan Komisaris;

k. Memonitor dan menilai efektivitas auditor eksternal selama proses audit;

I. Mengkaji apakah auditor eksternal telah memenuhi rencana audit yang telah disepakati, dan memahami perubahan-perubahan yang dilakukan, termasuk risiko-risiko audit dan langkah-Iangkah penanganannya yang dikemukakan oleh auditor ekstenal;

m. Memperhatikan kecermatan dan ketajaman auditor dalam key accounting and audit judgments yang ditemukan, termasuk dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari Komite Audit, dan masukan mereka yang terkait dengan internal control;

n. Meminta umpan balik tentang kinerja KAP dari orang-orang yang berkepentingan yang terlibat dalam proses audit;

o. Menelaah dan menilai isi management letter dari auditor eksternal, apakah isinya telah didasarkan atas pemahaman yang memadai tentang bisnis perusahaan, dan memastikan apakah rekomendasi telah ditindaklanjuti oleh manajemen, serta alasan-alasannya jika belum dilaksanakan;

p. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris tentang kebijakan yang terkait dengan pemberian jasa non-audit oleh auditor eksternal kepada perusahaan dan memastikan apakah pemberian jasa

i. Reviewing with the findings of the external auditors, including major issues that arise during the audit process concerning the error rate requesting explanation of management and the external auditors if there are errors that have not been adjusted;

j. Reviewing the external auditor’s report, particularly the aspects that do not meet the standards of the report, prior to submission to Directors and Commissioners;

k. Monitoring and assessing the effectiveness of the external auditors during the audit process;

l. Assessing whether the external auditors have met the audit plan that has been agreed upon, and understand the changes made, including the audit risks and steps of handling raised by the external auditors;

m. Paying attention to accuracy and sharpness in key accounting and audit Judgments found, including in response to the questions of the Audit Committee, and their inputs relating to internal control;

n. Asking for feedback on the performance of KAP from those involved in the audit process;

o. Reviewing and assessing the contents of management letters from the external auditors, whether they are based on an adequate understanding of the business of the company, and ascertain whether the recommendations have been acted upon by the management, as well as the reasons if they are not yet implemented;

p. Recommending to the Board of Commissioners on policy concerning the provision of non-audit services by the external auditors to the company and ascertain whether the provision of non-audit services do not disrupt

198 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

non-audit tersebut tidak menciderai independensi dan objektivitas auditor eksternal dalam melakukan audit terhadap perusahaan;

6. Mengidentifikasi hal-hal khusus yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris ;

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

lapoRan Komite auDit

pembahasan dengan Kantor akuntan publik (Kap )

Untuk audit tahun buku 2012, manajemen PT PELINDO III (Persero ) dalam rangka menilai kegiatan audit yang dilakukan oleh auditor eksternal, Komite Audit merencanakan untuk melakukan berbagai pembahasan kegiatan Kantor Akuntan Publik sebagai berikut :

1. Pembahasan terms of reference Kantor Akuntan Publik (KAP), dan membuat mekanisme Pemilihan KAP, guna memperoleh KAP yang kompeten, kredibel dan akuntabel guna melakukan Audit atas Laporan Keuangan PELINDO III Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012;

2. Pembahasan secara lebih mendalam mengenai temuan-temuan audit Satuan Pengawasan Intern yang perlu dicakup dalam laporan audit Kantor Akuntan Publik;

3. Evaluasi mengenai Iingkup audit yang telah dan sedang dilaksanakan, termasuk perluasan dan pendalaman audit pada beberapa obyek tertentu;

4. Evaluasi terhadap hasil audit Kantor Akuntan Publik. Selain dengan Kantor Akuntan Publik, pembahasan juga dilakukan bersama-sama dengan jajaran manajemen ( Direktorat Keuangan ) dan Satuan Pengawasan Intern.

the independence and objectivity of the external auditors in conducting an audit of the company;

6. Identifying specific things that require attention of the Board of Commissioners;

7. Carrying out other duties assigned by the Board of Commissioners as long as they are still within the scope of the duties and obligations of the Board of Commissioners under the provisions of legislation in force.

rePorT of AuDiT CoMMiTTee

Discussion with Public Accounting firm (PAf)

To audit the financial year 2012, the management of PELINDO III to assess the activities of the audit conducted by the external auditors, the Committee Audit plans to conduct various activities of the discussion of Public Accounting Firm as follows:

1. Discussing the terms of reference of Public Accounting Firm (PAF), and making The selection mechanism of PAF to get competent, credible and accountable PAF, to perform auditing for the financial statements of PELINDO III in the year ended on December 31, 2012;

2. More in-depth discussion on the audit findings from the Internal oversight Unit that needs to be covered in the audit report of the Public Accounting Firm ;

3. Evaluation on the scope of the audit has been and is being implemented, including the expansion and deepening of the audit on a particular objects;

4. Evaluation of the audit results of the public accounting firm. In addition to public accounting firm, the discussion is also conducted jointly with the management (Directorate of Finance) and Internal Audit Unit.

199Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

pembahasan dengan satuan pengawasan intern

Untuk menilai kegiatan audit yang dilakukan Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit merencanakan untuk melakukan berbagai pembahasan dengan Satuan Pengawasan Intern dan jajaran fungsional yang terkait mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pembahasan hasil temuan Satuan Pengawas Intern;

2. Memperoleh masukan mengenai berbagai kendala pemeriksaan;

3. Evaluasi temuan realisasi dan efektivitas tindak lanjut;

4. Pembahasan mengenai berbagai kebutuhan perluasan Iingkup dan perbaikan teknik pemeriksaan;

5. Pembahasan hasil pemeriksaan cabang Utama, cabang Kelas I, dan Kantor Pusat.

pemberian rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen

Untuk memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan, Komite Audit akan melakukan pembahasan bersama konsep pedoman-pedoman yang disiapkan unit/direktorat, sebelum dijadikan prosedur baku pelaksanaan kegiatan yang memenuhi kaidah-kaidah pengendalian intern dan pengendalian manajemen.

Beberapa kegiatan pembahasan pedoman antara lain adalah :

1. Penyempurnaan pedoman pemeriksaan, dan SPI Charter;

2. Pedoman Investasi dan Pemeliharaan;

3. Pedoman Pengadaan barang dan jasa khusus;

4. Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama Usaha. Pembahasan dilakukan dengan unit terkait dan Satuan Pengawasan Intern.

Discussions with internal Audit unit

To assess audit activities conducted by the Internal Auditors, the Committee Audit plans to conduct discussions with the Internal Supervisory Unit and the related functional staff covering the activities as follows:

1. Discussion of the findings of Intern Supervisory Unit;

2. Obtaining feedback on the various constraints of investigation;

3. Evaluation on findings of realization and effectiveness of follow-up;

4. Discussion of the various needs of expanding scope of improvement of inspection techniques;

5. Discussion of the results of investigation of Main Branch, Branch Class I, and the Central Office.

Providing recommendation for improvement of management control system.

To provide recommendations on the improvement of the management control system for the firm, Business Risks and GCG Committee will conduct discussion together, the concept of the guidelines prepared by the directorate unit, before it is used as a standard procedure of activity implementation that meets the rules of internal control and management control.

Some activities of discussion on the guidelines are:

1. Improvement of Guidelines of inspection, and SPI Charter;

2. Guidelines of Investment and Maintenance;

3. Guidelines of Procurement of Goods and Special Services;

4. Guidelines for Cooperation on Business Discussion is conducted with the related units and Internal Supervisory Unit

200 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

penilaian terhadap prosedur review terhadap informasi

Untuk Pemegang Saham Untuk memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memadai terhadap informasi yang dikeluarkan PT PELINDO III ( Persero) yang disampaikan kepada pemegang saham, Komite Audit akan melakukan kegiatan kegiatan:

1. Penilaian terhadap informasi hasil audit bersama-sama dengan Kantor Akuntan Publik, Satuan Pengawasan Intern, dan jajaran manajemen;

2. Menelaah terhadap informasi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dilakukan bersama-sama dengan Dewan Komisaris dan Direksi

Assessment of review procedures for information for the shareholders

To ensure that there are adequate review procedures of information issued by PELINDO III submitted to the shareholders, the Audit Committee will undertake the activities:

1. Assessment of the results of audit information conducted with the Public Accounting Firm, Internal Supervisory Unit, and the staff of management;

2. Reviewing the information on the Work Plan and the Company’s Budget conducted jointly with the Board of Commissioners and Board of Directors

201Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Rapat inteRn Dewan KomisaRis Dan Komite auDit taHun 2012

Tanggal 21 Mei 2012

Pukul 19.00 WIB di Hotel JW Mariott Surabaya Berdasarkan surat undangan Dewan Komisaris No. sB/V/ UD/ DK.P.III/2012 tanggal 16 Mei 2012 Rapat Intern Dewan Komisaris dengan agenda bahasan :

1. Laporan Konsolidasian Th Buku 2011

2. Persiapan Pra RUP lap. Tahunan Tahun Buku 2011.

3. Lain-lain.

Peserta yang hadir :

1. Dewan Komisaris;

2. Komite Audit.

3. Sekretaris Dekom.

Tanggal 29 Oktober 2012 pukul 09.00 WIBdi Kantor Perwakilan PELINDO IIIJakarta.

Berdasarkan surat undangan Dewan Komisaris No. 119/X/UD/DK.P.III/2012 tanggal 22 Oktober 2012 Rapat Intern Dewan Komisaris dan Komite Komisaris dengan agenda bahasan :

1. Taksasi RKAP Th 2012 dan Usulan RKAP Th 2013;

2. Surat-surat BoD;

3. Rencana kunjungan kerja Dekom;

4. Lain - lain.

iNTerNAl MeeTiNg of The BoArD of CoMMissioNers AND AuDiT CoMMiTTee iN 2012

Dated May 21, 2012

At 19:00 pm at the JW Mariott Hotel Surabaya Based on the invitation letter of the Board of Commissioners No. sB / V / UD / DK.P.III/2012 dated May 16, 2012 Internal Meeting of the Board of Commissioners with the agenda:

1. Report of consolidation of Fiscal year 2011

2. Preparation of Pre-RUP of reporting of Annual Fiscal Year 2011.

3. Others.

Participants who attended:

1. Board of Commissioners;

2. Audit Committee.

3. Secretary of Board of Commissioners.

Dated October 29, 2012At 09:00 pmAt Representative Office of PELINDO IIIJakarta.

Based on the invitation letter of the Board of Commissioners No. 119/X/UD/DK.P.III/2012 dated October 22, 2012 Internal Meeting of the Board of Commissioners and Committee of Commissioners with the discussion agenda:

1. Assessment of RKAP OF 2012 and Proposal of RKAP OF 2013;

2. Letters of BoD;

3. Plan of official visits by Board of Commissioners ;

4. Others.

202 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Peserta yang hadir:

1. Dewan Komisaris;

2. Komite Audit.

Tanggal 13 November 2012pukul 09.00 WIBdi Kantor Perwakilan PT Pelindo III Jakarta.

Berdasarkan surat undangan Dewan Komisaris No. 125/XI/UD/DK.P.III/2012 tanggal 9 November 2012 Rapat Intern Dewan Komisaris dan Komite Komisaris dengan agenda bahasan :

1. Laporan Komite Komisaris (dan lap.kunjungan);

2. Surat-surat BoD;

3. Rencana kunjungan kerja Dekom;

4. Lain-lain

Peserta yang hadir :

1. Dewan Komisaris;

2. Komite Audit.

3. Sekretaris Komisaris;

4. Staf Sekretariat Dekom.

Participants who attended:

1. Board of Commissioners;

2. Audit Committee.

On 13 November 2012At 09:00 pmRepresentative Office of Pelindo III Jakarta.

Based on the invitation letter of Board of Commissioners No. BOC. 125/XI/UD/DK.P.III/2012 dated 9 November 2012 Internal Meeting of of the Board of Commissioners and Committee of Commissioners with the discussion agenda:

1. Report of the Committee of Commissioners (and report of visits);

2. Letters of BoD;

3. Plan of official visit;

4. Others

Participants who attended:

1. Board of Commissioners;

2. Audit Committee.

3. Secretary to the Commissioners;

4. Staff of the Secretariat of the Board of Commissioners.

203Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Organisasi Komite GCG dan Risiko Usaha PELINDO III berada di bawah Dewan Komisaris tetapi mempunyai hubungan erat dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI), Sekretaris Perusahaan, Subdit MRJM di Pusat dan Unit Kerja Sistem Manajemen di Cabang/ UPP sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri BUMN No. PER-l/MBU/ 2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Yang Baik (Good Corporate Governance ) pada Badan Usaha Milik Negara.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PELINDO III tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite GCG dan Risiko Usaha PELINDO III, maka Komite GCG dan Risiko Usaha beranggotakan sebagai berikut :

1. ari soelendro : Ketua ( Komisaris);

2. petrus sampe : Anggota;

3. nono sukarna : Anggota / merangkap Sekretaris

tuGas Komite GcG Dan RisiKo usaHa

Dalam melaksanakan tugasnya Komite GCG dan Risiko Usaha pada dasarnya merupakan kepanjangan tangan dari Dewan Komisaris untuk percepatan menerapan Good Corporate Governance sehingga pelaksanaan tugasnya akan selalu terikat dengan tugas Komisaris selaku pengawas dari manajemen untuk tercapainya tujuan Perusahaan.

Komite GCG dan Risiko Usaha PELINDO III mempunyai tugastugas sebagai berikut :

1. Menilai hasil pengawasan yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern ( SPI ) maupun auditor eksternal di bidang pelaksanaan kebijakan risiko oleh manajemen untuk dapat memastikan bahwa seluruh risiko yang dihadapi telah dike lola dengan baik;

The Committee Organization of CGC and Business Risks of PT PELINDO III are under the Board of Commissioners but has a close relationship with Internal Audit Unit, Company Secretary, Sub MRJM in Central and in Units of Management System Work in the Branch / UPP as mandated by Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-l/MBU / 2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the State-Owned Enterprises.

Based on the decree of the Board of Commissioners of PELINDO III on the Establishment and Appointment of Good Corporate Governance and Business Risks of PT PELINDO III, the Committee of Good Corporate Governance and Business Risks have members as follow:

1. Ari soelendro : Chairman (Commissioner);

2. Petrus sampe : Member;

3. Nono sukarna : Member / also as a Secretary

DuTies of gCg AND BusiNess risKs CoMMiTTee

In carrying out their duties, CGG Committee and Business Risk are basically an the representative of the Board of Commissioners to accelerate application of Good Corporate Governance so that the implementation of their duties will always be tied to the task of Commissioners as trustees of management to achieve the the Company’s objectives.

The Committee of Good Corporate Governance and Business Risks of PELINDO III has tasks as follows :

1. Assessing the outcomes of monitoring carried out by the Internal Audit Unit (IAU) and external auditors in the field of implementation of risk policies by management to ensure that all risks have been properly managed;

Komite GcG & manaGemen RisiKoGCG and risks Management Committee

204 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

2. Memantau kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko yang disusun oleh manajemen (Sekretaris Perusahaan, Subdit MRJM dan Unit Kerja Sistem Majemen) dapat dijalankan secara efektif dan efisien;

3. Memberikan rekomendasi untuk penyempurnaan sistem pengelolaan manajemen risiko sehingga lebih efektif didalam pelaksanaannya;

4. Menjampaikan hal-hal khusus yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku.

mekanisme kegiatan yang dilakukan oleh Komite GcG dan Risiko usaha dalam melaksanakan tugas di atas adalah :

1. Melaksanakan rapat intern guna menyampaikan masukan tertulis untuk rapat bulanan Dewan Komisaris;

2. Mempersiapkan dan membahas laporan triwulan bersama Dewan Komisaris;

3. Mengadakan rapat khusus dengan Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan, Subdit MRJM, Unit Kerjanya Sistem Manajemen 3 (tiga) bulanan untuk membahas temuan Satuan Pengawasan Intem dan hasil pantauan Komite GCG dan Risiko Usaha untuk tindak lanjutnya;

4. Dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan didampingi Satuan Pengawasan Intern dan atau Sekretaris Penusahaan,dan atau Subdit MRJM dan atau Unit Kerja Sistem Manajemen dapat melakukan peninjauan dan pembahasan di unit kerja sesuai kebutuhan untuk melakukan pendalaman terhadap temuan tertentu dan atau hasil pantauan yang dianggap perlu;

5. Segera menyampaikan laporan khusus kepada Dewan Komisaris yang berisi setiap temuan yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan penusahaan;

2. Monitoring policies and risk management established by the managers (Secretary of the Company, and Work Unit Sub System MRJM majemen) can be run effectively and efficiently;

3. Providing recommendations for improvement of risk management systems making it more effective in its implementation;

4. Delivering specific matters that require the attention of the Board of Commissioners;

5. Carrying out other duties assigned by the Board of Commissioners as long as they are still in the scope of the duties and obligations of the Board of Commissioners under the provisions of the applicable rules.

Mechanism of activities carried out by gCg and Business risks Committee in implementing tasks above includes:

1. Holding internal meeting to deliver a written input to monthly meetings of Board of Commissioners;

2. Preparing and discussing quarterly reports with the Board of Commissioners;

3. Holding a special meeting with Internal Supervisory Unit, Corporate Secretary, Sub MRJM, Unit of Management System Works 3 (three) months to discuss findings of Internal Supervisory Unit and the outcomes of monitoring by GCG Committee and the Business Risk to follow-up;

4. Approved by the Board of Commissioners, and accompanied by the Internal Audit and/or Company’s Secretary, and/or Sub MRJM and Unit of Management System Works can conduct a review and discussion on appropriate work units as needed for deepening the specific findings or results and monitoring as needed;

5. Immediately submitting a special report to the Board of Commissioners containing every finding that is predicted will disrupt the company’s activities;

205Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Kerangka rencana kerja adalah acuan utama bagi Komite GCG dan Risiko Usaha untuk melaksanakan kegiatan pada peri ode tertentu yang berisi pokok-pokok kegiatan utama Komite GCG dan Risiko Usaha yang dijadikan dasar pengukuran kinerja Komite GCG dan Risiko Usaha.

Bertolak dari tugas-tugas yang telah ditetapkan diatas, Komite GCG dan Risiko Usaha telah merumuskan Kerangka Rencana Kerja untuk tahun 2012 sebagai berikut :

pembahasan dengan Kantor akuntan publik ( Kap )

Untuk audit tahun buku 2012, manajemen PT PELINDO III ( Persero ) dalam rangka menilai kegiatan audit yang dilakukan oleh auditor eksternal, Komite GCG dan Risiko Usaha merencanakan untuk melakukan berbagai pembahasan kegiatan Kantor Akuntan Publik sebagai berikut :

1. Pembahasan terms of reference Kantor Akuntan Publik (KAP), yang melakukan Audit atas Laporan Keuangan PELINDO III Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012;

2. Pembahasan secara lebih mendalam mengenai temuan-temuan audit Satuan Pengawasan Intem yang perlu dicakup dalam laporan audit Kantor Akuntan Publik;

3. Evaluasi mengenai lingkup audit yang telah dan sedang dilaksanakan, termasuk perluasan dan pendalaman audit pada beberapa obyek tertentu.

pembahasan dengan satuan pengawasan intern, sekretaris penusahaan, subdit mRJm dan unit Kerja sistem manajemen

Untuk menilai kegiatan audit/pengawasan yang dilakukan Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan, Subdit MRJM dan Unit Kerja Sistem Manajemen Komite GCG dan Risiko Usaha merencanakan untuk melakukan berbagai pembahasan dengan VII - 3 Satuan Pengawasan Intem dan jajaran manajemen yang terkait mencakup kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut :

Framework of the work-plan is the main reference for the GCG Committee and the Business Risks to carry out activities in the certain period containing the main points of activities. Good Corporate Governance Committee and Business Risks used as the basis of performance measurement and Good Corporate Governance Committee and Business Risks.

Starting from the tasks specified above, the Good Corporate Governance Committee and Business Risks has formulated the framework of Action Plan for the year 2012 as follows:

Discussion with Public Accounting firm (PAf)

To audit the financial year 2012, the management of PT PELINDO III (Persero) in order to assess the activities of the audit conducted by the external auditors, the GCG Committee and Business Risks have planned to perform a variety of discussions of activities in the Public Accounting Firm as follows:

1. Discussion of the terms of reference of Public Accounting Firm (KAP), which conducted Audits of Financial Statements of PELINDO III in the year would end December 31, 2012;

2. More in-depth discussion of the audit findings of Internal Supervisory Unit that needs to be covered in the Public Accounting Office audit report;

3. Evaluation on the scope of the audit which has been and is being carried out, includes expansion and deepening of the audit on a particular object.

Discussions with internal supervisory unit, secretary Penusahaan, sub MrJM and unit of Management system Work

To assess the activities of the audit / oversight conducted Internal Supervisory Unit, Company Secretary, Sub MRJM and Unit of Management System Works, GCG Committee Business Risks have planned to conduct discussions with VII – 3 Intern Supervisory Unit and the related management staffs include the activities as follows:

206 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

1. Pembahasan hasil temuan Satuan Pengawas Intem;

2. Memperoleh masukan mengenai berbagai kendala pemeriksaan;

3. Evaluasi temuan realisasi dan efektivitas tindak lanjut;

4. Pembahasan mengenai berbagai kebutuhan perluasan Iingkup dan perbaikan teknik pemeriksaan;

5. Pembahasan hasil pemeriksaan Cabang Utama, Cabang Kelas I, dan Kantor Pusat.

pemberian Rekomendasi penyempumaan sistem pengendalian manajemen

Untuk memberikan rekomendasi mengenai penyempumaan sistem pengendalian manajemen perusahaan, Komite GCG dan Risiko Usaha akan melakukan pembahasan bersama, konsep pedoman-pedoman yang disiapkan unitjdirektorat, sebelum dijadikan prosedur baku pelaksanaan kegiatan yang memenuhi kaidah-kaidah pengendalian intem dan pengendalian manajemen.

Beberapa kegiatan pembahasan pedoman antara lain adalah :

1. Evaluasi atas Pedoman GCG, Etika dan Board Manual;

2. Evaluasi atas Pedoman Teknis Manajemen Risiko;

3. Evaluasi atas Pedoman Investasi dan Pemeliharaan;

4. Evaluasi atas Pedoman Manajemen Proyek;

5. Evaluasi atas Manajemen arus uang dan pendanaan;

6. Evaluasi atas Pedoman Pengadaan Barang Dan Jasa;

7. Evaluasi atas Pedoman Kerja Sama Usaha.

1. Discussion of the findings of Intern Supervisory Unit;

2. Obtaining feedback on the various constraints of investigation;

3. Evaluation on findings of realization and effectiveness of follow-up;

4. Discussion of the various needs of expanding scope of improvement of inspection techniques;

5. Discussion of the results of investigation of Main Branch, Branch Class I, and the Central Office.

Providing recommendation for improvement of Management Control system

To provide recommendations on the improvement of the management control system for the firm, Business Risks and GCG Committee will conduct discussion together, the concept of the guidelines prepared by the directorate unit, before it is used as a standard procedure of activity implementation that meets the rules of internal control and management control.

Some activities of discussion on the guidelines are:

1. Evaluation of Guidelines for GCG, Ethics and Board Manual;

2. Evaluation of Technical Guidelines of the Risk Management;

3. Evaluation of Investment and Maintenance;

4. Evaluation of Project Management Guidelines;

5. Evaluation of cash flow management and financing;

6. Evaluation of Guidelines for Procurement of Goods and Services;

7. Evaluation of Guidelines for Cooperation on Business.

207Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

identifikasi Hal-Hal Yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris

Untuk mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris, setiap bulan Komite GCG Dan Risiko Usaha melakukan rapat intemal. Disamping membahas berbagai masukan hasil identifikasi yang dilakukan masing-masing anggota, dalam rapat tersebut juga dibahas rencana pelaksanaan tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Komite GCG dan Risiko Usaha juga akan melakukan pemantauan terhadap proses Pelaksanaan Hasil Keputusan RUPS pada Periode-Periode sebelumnya dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai proses pelaksanaan hasil-hasil RUPS dan Keputusan Peraturan Perundangan yang setara dengan RUPS.

Realisasi pelaksanaan program Kerja triwulan iii tahun 2012

1. Penyusunan Komite GCG dan Pemantau Manajemen Risiko Charter

2. Melakukan Analisis atas Laporan Perkembangan Kemajuan Proyek Teluk Lamong

3. Melakukan Reviu atas Penyusunan Buku Pedoman GCG (berupa Review Sheet)

4. Melakukan Reviu atas Penyusunan Buku Board of Manual (berupa Review Sheet)

5. Melakukan Analisis atas Laporan Hasil Identifikasi Manajemen Risiko

6. Memberikan masukan/ rekomendasi kerjasama pemanfaatan tanah HPL Pelabuhan Tanjung Emas Semarang oleh PT Smart Tbk

7. Mempelajari/ melakukan Analisis atas Laporan Manajemen Semester 1

8. Menyusun Rencana Kerja Komite Tahun 2013

9. Menyelenggarakan Rapat intern Komite serta mengikuti rapat intern Dekom Page.

identifying Things That require Attention of Board of Commissioners

To identify issues that require the attention of the Board of Commissioners and perform other duties assigned by the Board of Commissioners, each month the GCG Committee And Business Risks conduct internal meetings. Besides discussing various inputs the results of identification made by each member, at a meeting They also discuss the implementation of action plan of a special task given by the Board of Commissioners.

GCG Committee and Business Risks will also monitor the process of the outcomes of decision of RUPS on the previous periods and provide inputs to the Board of Commissioners on the process of the implementation of the otcomes of RUPS and decision of the rules equal to RUPS.

realization of the Work Program implementation in Third Quarter of 2012

1. Preparation of the GCG Committee and the Management Oversight of Risks

2. Performing analysis on the Report of Project Progress of Teluk Lamong

3. Conducting Review on the Preparation of Manual of GCG (in the form of Review Sheet)

4. Conducting the Review on Preparation of Board of Manual (in the form of Review Sheet)

5. Performing analysis on the Report of Identification results of Risk Management

6. Providing inputs / recommendation on cooperation in the use of HPL land of Pelabuhan Tanjung Emas Semarang by PT Smart Tbk

7. Learning / performing analysis of the first Semester Management Report

8. Formulating the Committee work-Plan in 2013

9. Holding internal meetings of the Committee held and attending internal meetings of the Board of Commissioners

208 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

bioGRaFi seKRetaRis peRusaHaan

sumitRo aGus buDiaRtoLahir di Jakarta, pada tanggal 18 agustus 1966. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 1 Maret 2013. Menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) Ekonomi Manajemen dari Universitas Airlangga (1992) dan (S2) Magister Management dari Universitas Airlangga (2012). Selama berkarir di Pelindo III, telah mengikuti beragam pendidikan dan pelatihan yang sangat bervariasi, mulai tentang ISPS Code and Risk Management, Managerial Competency Enhancement, Audit Internal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001. Jabatan yang diemban sebelumnya antara lain Pelaksana Administrasi I sejak 1 Maret 2000 dan General Manager sejak 8 Juli 2010.

fungsi seKreTaris Perusahaan

Secara umum fungsi Sekretaris Perusahaan adalah membantu tugas Direksi secara sistemik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, antara lain dalam hal pengelolaan program kerja di bidang hubungan masyarakat, tata usaha Direksi, dan memonitor pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), hubungan kelembagaan (dalam dan luar negeri), serta pengelolaan Kantor Perwakilan Jakarta, yang dijabarkan dari strategi dan kebijakan perusahaan.

Tanggung JawaB seKreTaris Perusahaan

1. Terwujudnya strategi, sasaran, kebijakan dan program kerja jangka pendek dan jangka panjang di bidang hubungan masyarakat, ketatausahaan Direksi, hubungan kelembagaan, pengelolaan dan monitoring GCG dan pengelolaan Kantor Perwakilan Jakarta serta menjamin tercapainya tujuan perusahaan.

2. Terselenggaranya program kerja yang menyangkut planning, organizing, actuating, dan controlling di bidangnya.

3. Bertanggung jawab terhadap asset/barang inventaris perusahaan yang berada di lingkungan unit kerjanya.

CorPorATe seCreTArY BiogrAPhY

sumitRo aGus buDiaRtoBorn in Jakarta, on 18 August 1966. Has served as Company Secretary since March 1, 2013. Graduated with a Bachelor (S1) on Management Economics from Airlangga University of (1992) and (S2) Masters in Management from Airlangga University (2012). During his career at Pelindo III, he has followed a variety of education and training, from about the ISPS Code and Risk Management, Managerial Competency Enhancement, Internal Audit of Quality Management System ISO 9001. His previous positions include Executive of Administration I since March 1, 2000 and General Manager since July 8, 2010.

corporate secretary function

In general, the Corporate Secretary function is to assist the task of Directors systemically in accordance with the duties and responsibilities, among others, in terms of work program management in the field of public relations, directors’ administrative, and monitor the implementation of Good Corporate Governance (GCG), institutional relationships (within and outside country), as well as the management of Jakarta Representative Office, which is derived from corporate strategy and policy.

corporate secretary responsiBility

1. Realization of the strategy, objectives, policies and short-term and long-term programs in public relations, directors’ administrative, institutional relations, management and monitoring of good corporate governance and management of Jakarta Representative Office as well as to ensure the achievement of corporate goals.

2. Implementation of work programs related to planning, organizing, actuating, and controlling the scope of work.

3. Responsible for company’s asset / inventory within the work unit.

seKRetaRis peRusaHaanCorporate Secretary

209Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

uraian Tugas seKreTaris Perusahaan

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan :

1. Pelaksanaan program kerja di bidang hubungan masyarakat dan hubungan internasional termasuk kegiatan pembentukan citra perusahaan yang positif.

2. Pelaksanaan seleksi dan rekomendasi jenis informasi perusahaan yang relevan bagi massa media, termasuk kegiatan press release.

3. Pelaksanaan penyiapan dan penyusunan laporan Company Profile, dan brosur brosur perusahaan untuk kegiatan promosi perusahaan.

4. Pelaksanaan penyiapan dan penyusunan jadual, bahan dan materi, notulen rapat yang berkaitan dengan Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, dengan Dewan Komisaris, dengan Komite Audit dan komite lainnya, maupun yang bersifat luar biasa, dengan pihak kelembagaan atau instansi eksternal terkait lainnya.

5. Pelaksanaan pengelolaan, monitoring, pengawasan, evaluasi dan pelaporan serta pengadministrasian Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan perusahaan.

6. Pelaksanaan penyiapan dan penyusunan jadwal pertemuan Direksi dengan para pemegang saham, dan para komisaris anak perusahaan, dengan kelembagaan serta pertemuan dengan pihak eksternal terkait lainnya.

7. Membantu Direksi dan manajemen dalam menjawab pertanyaan pemegang saham.

8. Mengatur dan mendukung persiapan dan distribusi laporan kepada pemegang saham.

9. Memastikan bahwa catatan dan dokumen korporasi disimpan dan dilindungi serta selalu mengikuti perkembangan (updated), serta dapat diakses sesuai otoritas yang berlaku.

10. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan ketatausahaan Direksi.

corporate secretary Duties

To plan, coordinate, control and report the activities of :

1. Implementation of program of work in public relations and international relations including establishment of a positive corporate image.

2. Selection and recommendations of relevant type of company information to mass media, including press release.

3. Preparation and composing Company Profile report and company brochures for company promotional activities.

4. Preparation and composing schedule, material, minutes of meetings relating to the General Meeting of Shareholders, Directors Meeting, with Board of Commissioners, Audit Committee and other committees, and irregular meeting, with the institution or other external agencies.

5. Implementation of management, monitoring, supervision, evaluation and reporting and administration of Good Corporate Governance (GCG) within the company.

6. Implementation of preparation and compilation of schedule for the Directors meeting with shareholders, and Board of Commissioners of subsidiaries, within the institution as well as meetings with other relevant external parties.

7. Assist Directors and management to answer shareholder questions.

8. Organize and support the preparation and distribution of reports to shareholders.

9. Ensure that the records and corporate documents are stored and protected as well as keep updated, and can be accessed according to the applicable authority.

10. Implementation of management of administrative activities of the Directors.

210 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

11. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian kegiatan protokoler dan kerumahtanggaan Direksi.

12. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian program bina lingkungan (Corporate Social Responsibility).

13. Pelaksanaan pembinaan terhadap para Sekretaris Direksi.

14. Mendampingi Direksi dalam tugas-tugas pertemuan dengan lembaga/instansi yang terkait.

15. Pembinaan program kerja bidang Sekretaris Perusahaan pada cabang dan unit.

16. Pelaksanaan penyusunan laporan rencana dan realisasi anggaran di bidang Sekretaris Perusahaan.

17. Mengkoordinasikan kompilasi tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan internal maupun eksternal dan permasalahan yang terkait implementasi kebijakan serta strategi di bidang Sekretaris Perusahaan.

18. Pelaksanaan assesment risiko (indentifikasi, analisa dan evaluasi, penyusunan peringkat risiko serta pengungkapan risiko) dan mengelola risiko dibidangnya.

19. Pelaksanaan penyiapan rencana Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dibidangnya secara berkala.

20. Pelaksanaan penerapan sistem informasi manajemen yang terkait di lingkungan kerjanya.

21. Memanage anak perusahaan (TPS, BJTI, dan PHC) dan perusahaan patungan (PORTEK dan AMBAPERS).

22. Memelihara dan meningkatkan citra perusahaan di tingkat nasional, maupun internasional.

23. Memantau dan updating data portal BUMN bersama tim IT.

24. Membina Kantor Perwakilan Jakarta sehingga efisien, efektif, dan optimal.

11. I mplementation of planning and control of protocol activities of the Directors and domesticity.

12. Implementation of guidance and control of environmental development program (Corporate Social Responsibility).

13. Guidance to Secretary of Directors.

14. Accompanying Directors in the meeting duties with concerned institutions.

15. Development work program on the field of Corporate Secretary in branches and units.

16. Report preparation of budget plans and implementation in the areas of Corporate Secretary.

17. Coordinate compilation of follow-up results of internal and external audit findings and issues related to implementation of policies and strategies in areas of Corporate Secretary.

18. Implementation of risk assessment (identification, analysis and evaluation, preparation of risk rating and disclosure of risk) and manage risk in their field.

19. Implementation of preparation plan of Management Review Meeting (RTM) periodically

20. Implementation of associated management information systems in the working environment.

21. Manage subsidiaries (TPS, BJTI, and PHC) and joint ventures (PORTEK and AMBAPERS).

22. Maintain and enhance corporate image, nationally and internationally.

23. Monitor and updat data in SOEs portal with IT team.

24. Organize Jakarta Representative Office to allow efficient, effective, and optimal performance.

211Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

212 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

satuan penGawas inteRn (spi)Internal audit Unit (SpI)

JumlaH peGawai satuan penGawasan inteRn (spi) / unit auDit inteRnal pelinDo iii

Jumlah Sumber Daya Manusia per 31 Desember 2012 sebanyak 19 orang yaitu tetap atau sama dengan posisi pada awal tahun 2012, namun demikian selama tahun 2012 terdapat pergerakan pegawai masuk dan keluar antara lain sebagai berikut :

. Mutasi ke cabang lain sebanyak 9 orang.

. Pensiun sebanyak 1 orang.

. Mutasi dari cabang lain sebanyak 10 orang.

ToTAl NuMBer of eMPloYees – iNTerNAl AuDiT uNiT /iNTerNAl AuDiT TeAM of PeliNDo iii.

Total numbers of human resources per 31 December 2012 are 19 persons, i.e. permanent or equivalent to the position in the beginning of 2012. However, in 2012 there were incoming and outgoing movement of employees as the following :

. Transfer to another branch office - 9 persons.

. Retired – 1 person

. Transfer from another branch office 10 persons.

bioGRaFi Ketua spi

suRYawan FaDJaR aFFanDiLahir di Surabaya, pada tanggal 27 Oktober 1958.Menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern sejak 31 Mei 2011. Menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) Akuntansi dari Universitas Putra Bangsa (1990) dan Magister Manajemen dari Universitas Airlangga, Surabaya (2000). Pernah mengikuti bermacam-macam pelatihan di bidang akuntansi dan analisa keuangan yang diselenggarakan oleh berbagai institusi. Sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager Akuntansi Keuangan sejak 26 Januari 2011.

iNTerNAl suPerVisorY uNiT

Born in Surabaya, on 27 October 1958. Served as Head of Internal Supervisory Unit since 31 May 2011. Acquired Bachelor degree majoring in Finance from University of Putra Bangsa (1990) and Master of Management from University of Airlangga, Surabaya (2000). He has participated in a variety of training in the fields of accounting and financial analysis conducted by various institutions. Previously served as Senior Manager of Financial Accounting since 26 January 2011.

no. uRaian | Description JumlaH | ToTAl

i Posisi 1 Januari 2012 | Position per 1 January 2012 19 Orang | persons

ii Pergerakan Masuk | Incoming Movement :

1 Mutasi dari Cabang/Unit Lain | Transfer from another branch office 10 Orang | persons

2 PLS | PLS 0 Orang | person

3 Penambahan/rekrut | Recruitment 0 Orang | person

Jumlah Pergerakan Masuk (II) | Total of Incoming Movement 10 Orang | persons

iii Pergerakan Keluar | Outgoing Movement

1 Pensiun Alami | Natural Retirement 1 Orang | person

2 Mutasi Cabang Lain | Transfer to another branch office 9 Orang | persons

3 Meninggal Dunia | Passing away 0 Orang | person

Jumlah Pergerakan Keluar (III) | Total of Outgoing Movement 10 Orang | persons

iV Posisi 31 Desember 2012 (I + II + III) | Position per 31 December 2012 (I+II+III) 19 Orang | persons

213Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pusat Pelayanantotal numbers of employees based on the service central

no. uRaian | Descriptionposisi | Position

1 Jan 2011

anGGaRan | Budget

th. 2012

Realisasi | ralisationth. 2012

tambaH (KuRanG)Plus (Milt)

5 - 4 5 - 3

1 2 3 4 5 6 7

1 Ka SPI & AdmChairman of SPI & Administration 3 3 3

2 Operasional & Kesisteman Operational & System 5 5 5 0 0

3 Keuangan & Personalia | Finance & Personnel 6 6 5 (1) (1)

4 Teknik & UmumEngineering & General Affairs 4 4 6 2 2

JumlaH | Total 18 18 19 1 1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikantotal numbers of employees based on educational level

no. tK. penDiDiKan | educational level

posisi | Position

1 Jan 2011

anGGaRan | Budget

th. 2012

Realisasi | realisation

th. 2012

tambaH (KuRanG)Plus (Milt)

5 - 4 5 - 3

1 2 3 4 5 6 7

1 SD | Elementary School 0 0 0 0 0

2 SLTP | Junior High School 0 0 0 0 0

3 SLTA | Senior High School 0 0 0 0 0

4 SARJANA MUDA | Diploma 0 0 0 0 0

5 SARJANA | Undergraduate 14 14 14 0 0

6 PASCA SARJANA | Graduate 4 4 5 1 1

JumlaH | Total 18 18 19 1 1

214 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Jumlah Pegawai Berdasarkan Kelas Jabatantotal numbers of employees based on position grade

no. Kelas Jabatan Position grade

posisi | Position1 Jan 2011

anGGaRan | Budgetth. 2012

Realisasi | realisationth. 2012

tambaH (KuRanG)Plus (Milt)

5 - 4 5 - 3

1 2 3 4 5 6 7

1 1 0 0 0 0 0

2 2 0 0 0 0 0

3 3 1 1 1 0 0

4 4 0 0 0 0 0

5 5 3 3 3 0 0

6 6 0 0 0 0 0

7 7 5 4 6 2 1

8 8 1 1 2 1 1

9 9 8 8 6 (2) (2)

10 10 0 0 0 0 0

11 11 0 0 0 0 0

12 12 0 0 0 0 0

13 13 1 1 1 0 0

14 14 0 0 0 0 0

15 15 0 0 0 0 0

16 16 0 0 0 0 0

17 Pekerja Perusahaan Company Employee 0 0 0 0 0

JumlaH | ToTAl 19 18 19 1 0

Jumlah Pegawai Berdasarkan usiatotal numbers of employees based on age

no. umuR | Age posisi | Position1 Jan 2012

anGGaRan | Budgetth. 2012

Realisasi | realisationth. 2012

tambaH (KuRanG)Plus (Milt)

5 - 4 5 - 3

1 2 3 4 5 6 7

1 < 30 Tahun 0 0 1 1 1

2 31 - 35 Tahun 4 4 2 (2) (2)

3 36 - 40 Tahun 4 6 5 (1) 1

4 41 - 45 Tahun 2 2 3 1 1

5 46 - 50 Tahun 1 2 1 (1) 0

6 > 50 Tahun 8 4 7 3 (1)

JumlaH | Total 19 18 19 1 0

215Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

serTifiKasi saTuan Pengawasan inTern PelinDo iiilist of certification internal auDit unit pelinDo iii

no nipp nama | Name

pRoFesionalinteRnalauDitoR

Professional internal Auditor

DasaR DasaRauDit

introduction to Audit

KomuniKasi& psiKoloGi

auDit Communication &

Paychology of Audit

auDitopeRasional

operational Audit

auDitKecuRanGan Cheating Audit

penulisan lHa Writing lhA

auDitFoRensiK

forensic Audit

auDitinVestiGasi investigati on

Audit

1 581002488 SURYAWAN FA √

2 690703449 DENNY HERMANTO √ √ √ √ √

3 710403616 SAPTO WASONO S. √ √ √ √ √

4 660103606 DANURWASA √ √ √

5 610902696 KARDI SUWITO √ √ √

6 580802470 AGUS PURWANTO √ √ √ √

7 570802345 ABDUL KARIM √ √ √

8 761104033 ACHMAD YUSAK M. √

9 691004043 TRI BAGUS D √

10 580802479 BAMBANG B √

11 731103553 NORDIJANTO √ √ √ √

12 580502446 HENNY T √

13 720903758 RACHMANTO √ √ √ √

14 600202599 FERIANI EKO P √ √

15 810204158 DIAN IRAWATI √

16 831004181 TANJUNG PERTIWI √

17 760404049 ANDI YUDHA √

18 720203467 ADI SETIAWAN √

19 770404286 SUGIYANTO - - - - - - -

FunGsi

Membantu Direktur Utama dalam :

1. Melakukan audit (pengawasan/pemeriksaan) di bidang operasi, humas dan tata usaha Direksi, perencanaan dan kerjasama usaha, peningkatan usaha, manajemen risiko dan mutu, hukum, KPI, keuangan, KBL, personalia, sistem informasi, kelembagaan dan hubungan internasional, pengembangan dan pemeliharaan fasilitas, pengadaan barang dan jasa, dan umum sesuai dengan program kerja dan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Mengkoordinasikan penyelesaian tindak lanjut temuan Internal Auditor dan Eksternal auditor.

3. Mengkoordinasikan pemutakhiran data hasil - hasil audit Internal dan Eksternal.

4. Rangka sinergi audit laporan keuangan dengan Auditor Eksternal

5. Pengendalian Mutu Audit Internal Auditor.

6. Melakukan penyusunan audit rating untuk pelaksanaan audit berpeduli risiko

fuNCTioNs

Assisting President Director in :

1. Conduct on audit (surveillance/inspection) in the field of operations, public relations, administration of Directors, plan and partnership, business development, quality and risk management, legal, KPI, finance, KBL, personnel, information system, institutional and international relationship, development and maintenance of facilities, procurement of goods/services and general affairs as per the work plan and company policy which have been determined;

2. Coordinate settlement of follow up of the findings from Internal and External Auditor;

3. Coordinate data updating as the result of Internal and External Audit;

4. Combine financial report audit and external auditor;

5. Control audit quality of internal auditor;

6. Prepare audit rating to implement the audit with risk awareness;

216 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

serTifiKasi saTuan Pengawasan inTern PelinDo iiilist of certification internal auDit unit pelinDo iii

no nipp nama | Name

pRoFesionalinteRnalauDitoR

Professional internal Auditor

DasaR DasaRauDit

introduction to Audit

KomuniKasi& psiKoloGi

auDit Communication &

Paychology of Audit

auDitopeRasional

operational Audit

auDitKecuRanGan Cheating Audit

penulisan lHa Writing lhA

auDitFoRensiK

forensic Audit

auDitinVestiGasi investigati on

Audit

1 581002488 SURYAWAN FA √

2 690703449 DENNY HERMANTO √ √ √ √ √

3 710403616 SAPTO WASONO S. √ √ √ √ √

4 660103606 DANURWASA √ √ √

5 610902696 KARDI SUWITO √ √ √

6 580802470 AGUS PURWANTO √ √ √ √

7 570802345 ABDUL KARIM √ √ √

8 761104033 ACHMAD YUSAK M. √

9 691004043 TRI BAGUS D √

10 580802479 BAMBANG B √

11 731103553 NORDIJANTO √ √ √ √

12 580502446 HENNY T √

13 720903758 RACHMANTO √ √ √ √

14 600202599 FERIANI EKO P √ √

15 810204158 DIAN IRAWATI √

16 831004181 TANJUNG PERTIWI √

17 760404049 ANDI YUDHA √

18 720203467 ADI SETIAWAN √

19 770404286 SUGIYANTO - - - - - - -

Bagan KeDuDuKan sPi Dalam sTruKTur organisasi

structure anD position of internal auDit unit (spi)

Direktur utamaPresident Director

Kepala satuan Pengawas internalChairman of Internal Audit Unit

PengawasBidang i

SupervisorField I

PengawasBidang ii

SupervisorField II

PengawasBidang iiiSupervisor

Field III

Kepala Bagianadministrasi

sPiChairman of

AdministrationSPI

7. Melakukan monitoring atas pending matters surat-surat dari cabang-cabang yang memerlukan penyelesaian segera dari Kantor Pusat

tanGGunG Jawab

1. Terwujudnya strategi, sasaran, kebijakan dan program kerja jangka pendek dan jangka panjang di bidang audit internal perusahaan, serta menjamin tercapainya tujuan perusahaan.

2. Terselenggaranya program kerja Satuan Pengawasan Intern yang menyangkut Audit Internal Perusahaan.

3. Terselenggarannya penyelesaian tindaklanjut temuan Internal Auditor dan Eksternal Auditor sesuai dengan rekomendasinya.

4. Terselenggarannya pemutakhiran data hasil-hasil audit Internal dan Eksternal hingga sesuai dengan rekomendasinya

5. Terselenggarannya sinergi audit laporan keuangan dengan auditor Eksternal sehingga tidak terjadi duplikasi temuan.

7. Monitor to pending matters letters from branch offices which should be immediately settled down by Head Office.

resPoNsiBiliTies

1. The achievement of strategies, objectives, policies, and short-term & long-term work plan of the company internal audit and the achievement of company objectives;

2. The implementation of work plan of Internal Audit Unit which related to the Internal Audit of the company;

3. The implementation of follow up settlement as the result of findings of Internal and External Audit as per the recommendations;

4. The implementation of data updating as the result of the Internal and External Audit as per the recommendations;

5. The implementation of combination of financial report audit and external audit to avoid duplicated findings;

217Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

6. Terselenggarannya Pengendalian Mutu Audit Internal Auditor.

7. Terselenggaranya audit rating untuk pelaksanaan audit berpeduli risiko

8. Bertanggung jawab terhadap asset/barang inventaris perusahaan yang berada dilingkungan unit kerjanya.

tuGas poKoK

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan :

1. Pelaksanaan penyiapan penyusunan dan memformulasikan program kerja pengawasan tahunan pada semua aspek perusahaan di seluruh jajaran organisasi di lingkungan perusahaan.

2. Pelaksanaan audit internal perusahaan dan menyiapkan penyusunan laporan hasil pemeriksaan serta memberikan saran-saran perbaikan kepada Direktur Utama dan seluruh anggota Direksi untuk selanjutnya ditindaklanjuti dalam Rapat Direksi.

3. Bertindak sebagai counterpart dengan pihak pemeriksa eksternal dalam kegiatan pemeriksaan di lingkungan perusahaan.

4. Pelaksanaan monitoring tindak lanjut atas hasil pemeriksaaan yang telah dilaporkan.

5. Pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengawasan internal perusahaan.

6. Bertindak sebagai pembina dan agen pembaharuan dalam penciptakan budaya bersih dan ketaata asasan.

7. Pelaksanaan penerapan budaya Good Corporate Government (GCG) dibidang Satuan Pengawasan Intern

8. Pelaksanaan pengawasan kegiatan assesmen risiko (identifikasi, analisa dan evaluasi) dilingkungan perusahaan.

9. Pelaksanaan penyusunan laporan rencana dan realisasi anggaran di bidang Satuan Pengawasan Intern (SPI).

6. The implementation of control of audit quality of internal auditor;

7. The implementation of audit rating to implement the audit with risk awareness;

8. The responsibility to assets/company inventories at his/her working unit.

JoB DesCriPTioN

Plan, coordinate, control and report the activities as the following :

1. Prepare and formulate the work plan of annual Audit at all aspects and levels in the company;

2. Conduct the internal audit and preapre the inspection report and provide suggestions of corrective actions to President Director and members of Directors to be discussed in Directors’ Meeting;

3. Act as acounterpart with the external inspector when inspecting in the company;

4. Monitor the follow up as the result of inspection report;

5. Conduct mentoring and socialization of the policies related to the company internal Audit;

6. Act as a mentor and an agent of leading the culture about cleanliness and adhering the rules;

7. Implement the Good Corporate Governance (GCG) in Internal Audit Unit;

8. Supervise the Risk Assessment (identification, analysis and evaluation) in the company;

9. Prepare the report of budget plan and actualization in Internal Audit Unit;

218 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

10. Pelaksanaan penerapan sistem informasi manajemen yang terkait dilingkungan kerjanya.

wewenanG

1. Menetapkan program kerja bidang audit internal perusahaan.

2. Menetapkan metode kerja yang sesuai pada unit kerjanya guna melaksanakan tugasnya secara ekonomis, efisien dan efektif.

3. Membina, mengarahkan dan menilai kinerja para bawahannya.

4. Menandatangani (countersign, acknowledgement, approval) dokumen-dokumen sesuai kewenangannya yang terkait di bidang audit internal perusahaan.

inDiKatoR KebeRHasilan

Keberhasilan jangka pendek :

1. Penyusunan rumusan kebijakan bidang audit internal perusahaan sesuai strategi dan kebijakan serta jadual yang telah ditetapkan

2. Penyusunan program kerja bidang audit internal perusahaan sesuai strategi dan kebijakan perusahaan serta jadual yang telah ditetapkan

3. Pembinaan dan pengendalian program kerja bidang audit internal perusahaan secara tepat waktu sebagai bahan evaluasi dan penilaian kinerja

Keberhasilan jangka panjang :

1. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program kerja bidang audit internal perusahaan.

2. Peningkatan kemampuan analisis, kualitas, kapabilitas para Pengawas Bidang dan pelaksana yang menjadi bawahan Kepala Satuan Pengawasan Intern sebagai penunjang pelaksanaan tujuan strategis perusahaan.

10. Implement the Information Management System at the working environments.

AuThoriTies

1. Establish the work program of internal audit in the company;

2. Establish the work method applicable to the working unit to carry out his duties economically, efficiently and effectively;

3. Mentor, guide and measure the performance of subordinates;

4. Sign (countersigning, acknowledgement, approval) of documentation based on his/her authorities of internal audit in the company.

suCCess iNDiCATor

short-term success

1. Prepare the policy ormulation of internal audit as per the strategies and policies and schedules;

2. Prepare the work program of internal audit as per the strategies and policies and schedules;

3. Mentor and control the work program of internal audit promptly as a reference of evalation and performance measurement;

long-term success

1. Improve the efficiency and effectiveness of work program of internal audit;

2. Improve the skills of analysis, quality, capabilities of the Auditor and the subordinates of the Chairman of Internal Audit Unit in supporting the implementation of company strategies.

219Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

bawaHan lanGsunG

Kepala Satuan Pengawasan Intern membawahi para pengawas bidang dan para pelaksana di bawah koordinasinya.

HubunGan KeRJa

Hubungan ke dalam, meliputi :

1. Hubungan vertikal

a. Kepala Satuan Pengawasan Intern memberi pelaporan rutin termasuk hasil analisis dan evaluasi kepada Direktur Utama dan seluruh anggota Direksi.

b. Kepala Satuan Pengawasan Intern melaksanakan pembinaan, pendelegasian kewenangan, dan pelimpahan tugas kepada para Pengawas Bidang dalam lingkup unit kerjanya.

2. Hubungan horisontal

Kepala Satuan Pengawasan Intern melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan

DireCT suB orDiNATe

Chairman of Internal Audit Unit coordinates the field supervisors and executors as his/her subordinates.

WorKiNg relATioNshiP

internal relationship consists of :

1. Vertical relationship :

a. Chairman of Internal Audit Unit prepares routine reports including the analysis result and evaluation to President Director and members of Directors;

b. Chairman of Internal Audit Unit conducts mentoring, delegating authority, delegating duties to the field supervisors in his/her working unit.

2. Horizontal relationship :

Chairman of Internal Audit Unit coordinates, communicates, exchanges information with

no. obJeK auDit pelaKsanaan auDit peRioDe auDitlapoRan Hasil auDit JumlaH temuan peR biDanG

total temuanno lHa tanGGal ops Keu pum teK ti

1 KANTOR PUSAT 01/12/11 SD. 30/12/11 DES. 2010 SD.NOV.2011 PW.08/06/P.III-2011 5/28/2012 - - 3 2 - 5

2 TANJUNG PERAK 06/08/12 SD. 10/09/12 MEI. 2011 SD. JUL 2012 PW.08/03.1/P.III-2013 1/31/2013 11 8 4 6 9 38

3 TPKS 02/07/12 SD. 13/07/12 JUL. 2011 SD. JUN 2012 PW.08/36/P.III-2012 31/10/2012 4 - 1 1 - 6

4 BANJARMASIN 29/10/12 SD. 23/11/12 SEP 2011 SD. SEP 2012 PW.08/ 1 /P.III-2013 28/02/2013 9 7 5 7 5 33

5 TANJUNG EMAS 13/03/12 SD. 29/03/12 MAR. 2011 SD. PEB 2012 PW.08/17.1/P.III-2012 80/07/2012 7 2 3 3 - 15

6 TANJUNG INTAN 20/02/12 SD. 02/03/12 PEB. 2011 SD.JAN.2012 PW.08/10/P.III-2012 5/31/2012 9 4 2 1 - 16

7 KOTABARU 02/07/12 SD. 13/07/12 JUL. 2011 SD. JUN 2012 PW.08/37/P.III-2012 29/11/2012 6 3 4 4 - 17

8 BENOA 16/01/12 SD. 27/01/12 JAN. 2011 SD. DES 2011 PW.08/03/P.III-2012 3/30/2012 5 5 3 3 - 16

9 GRESIK 20/02/12 SD. 02/03/12 MAR. 2011 SD. JAN 2012 PW.08/05/P.III-2012 5/15/2012 5 2 4 5 - 16

10 PROBOLINGGO 16/01/12 SD. 27/01/12 JAN. 2011 SD. DES 2011 PW.08/02/P.III-2012 2/29/2012 5 3 4 1 - 13

11 TANJUNG WANGI 08/04/12 SD. 19/04/12 JUN. 2011 SD. MAR 2012 PW.08/15.1/P.III-2012 6/29/2012 3 4 3 3 - 13

12 TENAU KUPANG 02/07/12 SD. 13/07/12 JUL. 2011 SD. JUN 2012 PW.08/02.1/P.III-2013 31/01/2013 7 4 4 5 - 20

13 SAMPIT 16/04/12 SD. 01/05/12 JUN. 2011 SD. MAR 2012 PW.08/18.1/P.III-2012 31/08/2012 3 3 2 3 - 11

14 LEMBAR 23/04/12 SD. 02/05/12 JUL 2011 SD. MAR 2012 PW.08/34.1/P.III-2012 28/09/12 4 4 4 6 - 18

15 CELUKAN BAWANG 13/03/12 SD. 20/03/12 MAR. 2011 SD. PEB 2012 PW.08/03.1/P.III-2012 6/29/2012 3 2 2 1 - 8

16 BIMA 12/03/12 SD. 22/03/12 MAR. 2011 SD. PEB 2012 PW.08/11/P.III-2012 5/31/2012 3 3 4 3 - 13

17 MAUMERE 20/02/12 SD. 02/03/12 PEB. 2011 SD. JAN 2012 PW.08/12/P.III-2012 5/31/2012 6 3 1 4 - 14

18 KUMAI 16/01/12 SD. 30/01/12 JAN. 2011 SD. DES 2011 PW.08/04/P.III-2012 3/30/2012 6 3 4 4 - 17

19 PT PHC 29/10/12 SD. 27/11/12 JAN. 2012 SD. OKT 2012 PW.08/06.1/P.III-2013 2/28/2013 5 4 2 3 7 21

reKaPiTulasi hasil Temuan saTuan Pengawasan inTern (sPi) PerioDe 2011/2012recapitulation of finDings internal auDit unit

220 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

pertukaran informasi dengan para senior manajer atau pejabat setingkat di dalam lingkup perusahaan.

Hubungan ke luar :

Kepala Satuan Pengawasan Intern melakukan hubungan dengan departemen/instansi, auditor eksternal dan lembaga eksternal terkait lainnya dalam rangka koordinasi, komunikasi, dan pertukaran informasi yang berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya.

pihak yang mengangkat / memberhentikan Kepala satuan pengawasan intern (Ka spi)

Kepala Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER — 01 /MBU/2011 dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.

Senior Managers or equivalent personnel in the company.

external relationship consists of :

Chairman of Internal Audit Unit communicates with other related department/institution, external auditor, and external bodies in order to coordinate, communicate and exchange information related to his/her working unit.

Parties appoint / dismiss the head of internal Audit (Ka sPi)

Head of Internal Audit as described in paragraph (2) letter a, by state regulation Number: PER - 01 / MBU/2011 led by a chief who is appointed and dismissed by the President based on the internal mechanism of the company with the approval of the Board of Commissioners / Board of Trustees.

no. obJeK auDit pelaKsanaan auDit peRioDe auDitlapoRan Hasil auDit JumlaH temuan peR biDanG

total temuanno lHa tanGGal ops Keu pum teK ti

1 KANTOR PUSAT 01/12/11 SD. 30/12/11 DES. 2010 SD.NOV.2011 PW.08/06/P.III-2011 5/28/2012 - - 3 2 - 5

2 TANJUNG PERAK 06/08/12 SD. 10/09/12 MEI. 2011 SD. JUL 2012 PW.08/03.1/P.III-2013 1/31/2013 11 8 4 6 9 38

3 TPKS 02/07/12 SD. 13/07/12 JUL. 2011 SD. JUN 2012 PW.08/36/P.III-2012 31/10/2012 4 - 1 1 - 6

4 BANJARMASIN 29/10/12 SD. 23/11/12 SEP 2011 SD. SEP 2012 PW.08/ 1 /P.III-2013 28/02/2013 9 7 5 7 5 33

5 TANJUNG EMAS 13/03/12 SD. 29/03/12 MAR. 2011 SD. PEB 2012 PW.08/17.1/P.III-2012 80/07/2012 7 2 3 3 - 15

6 TANJUNG INTAN 20/02/12 SD. 02/03/12 PEB. 2011 SD.JAN.2012 PW.08/10/P.III-2012 5/31/2012 9 4 2 1 - 16

7 KOTABARU 02/07/12 SD. 13/07/12 JUL. 2011 SD. JUN 2012 PW.08/37/P.III-2012 29/11/2012 6 3 4 4 - 17

8 BENOA 16/01/12 SD. 27/01/12 JAN. 2011 SD. DES 2011 PW.08/03/P.III-2012 3/30/2012 5 5 3 3 - 16

9 GRESIK 20/02/12 SD. 02/03/12 MAR. 2011 SD. JAN 2012 PW.08/05/P.III-2012 5/15/2012 5 2 4 5 - 16

10 PROBOLINGGO 16/01/12 SD. 27/01/12 JAN. 2011 SD. DES 2011 PW.08/02/P.III-2012 2/29/2012 5 3 4 1 - 13

11 TANJUNG WANGI 08/04/12 SD. 19/04/12 JUN. 2011 SD. MAR 2012 PW.08/15.1/P.III-2012 6/29/2012 3 4 3 3 - 13

12 TENAU KUPANG 02/07/12 SD. 13/07/12 JUL. 2011 SD. JUN 2012 PW.08/02.1/P.III-2013 31/01/2013 7 4 4 5 - 20

13 SAMPIT 16/04/12 SD. 01/05/12 JUN. 2011 SD. MAR 2012 PW.08/18.1/P.III-2012 31/08/2012 3 3 2 3 - 11

14 LEMBAR 23/04/12 SD. 02/05/12 JUL 2011 SD. MAR 2012 PW.08/34.1/P.III-2012 28/09/12 4 4 4 6 - 18

15 CELUKAN BAWANG 13/03/12 SD. 20/03/12 MAR. 2011 SD. PEB 2012 PW.08/03.1/P.III-2012 6/29/2012 3 2 2 1 - 8

16 BIMA 12/03/12 SD. 22/03/12 MAR. 2011 SD. PEB 2012 PW.08/11/P.III-2012 5/31/2012 3 3 4 3 - 13

17 MAUMERE 20/02/12 SD. 02/03/12 PEB. 2011 SD. JAN 2012 PW.08/12/P.III-2012 5/31/2012 6 3 1 4 - 14

18 KUMAI 16/01/12 SD. 30/01/12 JAN. 2011 SD. DES 2011 PW.08/04/P.III-2012 3/30/2012 6 3 4 4 - 17

19 PT PHC 29/10/12 SD. 27/11/12 JAN. 2012 SD. OKT 2012 PW.08/06.1/P.III-2013 2/28/2013 5 4 2 3 7 21

221Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

aKuntan peRseRoanCorporate accounting

uRaian | Description 2012 2011 2010 2009 2008

Nama Firma yang Telah Melakukan AuditLaporan KeuanganFirm name who has conducted the Financial Report Audit

KAP. Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

KAP. Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

KAP. S. Mannan, Wahjudi & Rekan

KAP. S. Mannan, Wahjudi & Rekan

KAP. S. Mannan, Wahjudi & Rekan

Besarnya fee auditAudit Fee Rp 1,119,800,000 Rp 832,000,000 Rp 837,000,000 Rp 845,010,000

Jasa lain yang diberikan akuntanselain jasa financial auditOther service provided by accountant apart from financial service audit

N/A N/A N/A N/A N/A

222 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

manaJemen RisiKo Dan mutuQuality and risk Management

Seiring dengan tuntutan atas transformasi Pelabuhan menjadi Terminal Operator sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2008 Tentang Pelayaran membuat PELINDO III harus berbenah diri untuk mengantisipasi seluruh potensi risiko bisnis dan peluang yang mungkin timbul seiringnya perubahan pola bisnis dan jasa kepelabuhanan. Penerapan manajemen risiko telah dimulai sejak tahun 2007 dengan dikeluarkannya SK DIR PER.11/PS.503/P.III-2007 Tentang Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Teknis manajemen risiko ditunjang dengan adanya pedoman teknis manajemen risiko yang telah ditetapkan sejak tahun 2010, sesuai Peraturan Direksi Nomor: PER. 15.1/PM.02/P.III-2010. Pedoman teknis tersebut menjawab pelaksanaan teknis mulai dari penyusunan penilaian risiko sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan hingga penilaian investasi dan proyek yang selama ini merupakan sumber risiko potensial yang harus dikelola oleh PELINDO III .

penJelasan menGenai sistemmanaJemen RisiKo

Sistem Manajemen Risiko (Risk Management) merupakan cara – cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan adanya risiko, yang berupa proses mengkomunikasikan, menetapkan konteks, identifikasi, pengukuran, analisis, pemeringkatan, pengelolaan, pengendalian (memantau dan meninjau ulang) dan perlakuan/tindakan atas risiko serta sistem informasi risiko. Sistem Manajemen Risiko yang dilaksanakan di Kantor Pusat PELINDO III, meliputi kegiatan di bawah ini:

1. penetapan konteks atau tujuan bisnis

Penetapan konteks atau tujuan bisnis merupakan kegiatan penetapan strategi bisnis baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang mengandung risiko di dalam pencapaiannya. Setiap penyusunan RKAP manajemen

With demand of port transformation to become an Terminal Operator as stated in the Laws No. 17 years 2008 regarding Shipping, PELINDO III should improve herself to anticipate potential business risks and the opportunities arisen for the change of business pattern and port services. Implementation of Risk Management has started since 2007 with the issuance of Decree of Directors No. PER.11/PS.503/P.III-2007 regarding the Policy of Reisk Management Implementation supported with the technical guidance of Risk Management which has been established since 2010 in the Rules of Directors No. PER.15.1/PM.02/P.III-2010. Technical guidance is aimed to answer the technical implementation of Risk Management from the preparation as per the Work Plan and Company Budget up to the investment assessment and projects which are the potential risks to be managed by PELINDO III.

exPlANATioN ABouT risK MANAgeMeNT sYsTeM

Risk Management System is aways used by management to handle the issues caused by risks, i.e. communicating process, contexts, establishing, identifying, assessing, analysing, rating, managing, controlling, monitoring and reviewing and taking actions on the risks and risk information system. Risk Management System is implemented at the Head Office of PELINDO III consists as the following :

1. Context establishment or business goals

Context establishment or business goals are the establishment of business strategi either for short term or long term which is stated in the Work Plan and Company Budget which have risks when achieving it. In the preparation of Work Plan and Company Budget, the Management should inform the potential risks should be controlled by

223Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

menyampaikan potensi risiko yang harus dikendalikan oleh setiap pemilik risiko untuk dapat memastikan pencapaian tujuan bisnis yang disepakati manajemen dan seluruh pemilik risiko.

2. pengidentifikasian risiko

Pengidentifikasian risiko merupakan suatu proses mengenali peristiwa yang memiliki kemungkinan untuk terjadi dan dapat berakibat mengganggu atau bahkan merugikan terhadap Perusahaan di setiap unit kerja. Pengidentifikasian risiko dilakukan berdasarkan konteks sasaran yang telah ditetapkan. Bersamaan dengan proses identifikasi risiko, pemilik risiko mengidentifikasi indikator risiko (Key Risk Indicator / KRI) yang menjadi alat monitoring atas pengendalian risiko. Dalam proses identifikasi risiko, harus mempertimbangkan aspek lingkungan internal maupun eksternal serta memperhatikan sumber-sumber potensi risiko di lingkungan Perusahaan serta penyebab risiko sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam proses identifikasi atau mengenali risiko dapat berasal dari lingkungan internal Perusahaan maupun eksternal Perusahaan, diantaranya:

• Pengalaman• Pertimbangantenagaahli• Datadanlaporanhistoris• ReviewdokumenatasSistemdanProsedur• RapatTinjauanManajemen• Bahan-bahanbacaan• Informasidarimediamassa• KeluhanPelanggan• Rencanabisnis• Observasilapangan

Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam rangka identifikasi atau mengenali risiko, antara lain:

• Wawancara• Pelatihanpenilaianrisiko(workshop)• Survei• Auditdaninspeksiatauobservasilapangan• Seminar

the owner of the risk to ensure the achievement of business goals agreed by the Management and all owners of risks.

2. risk identification

Risk identification is a process of identifying a matter which might happen or might interfere or cause any loss to the Company at each working unit. Risk identification is conducted based on the objetive context established. Together with the risk identification process, the owner of risks should identify the Key Risk Indicators which to be used as a monitoring tools in controlling the risks. In the process of risk identification, we should consider the aspect of internal and external environment and the sources of potential risks at the Company as well as the risk causes as described previously. The sources of information which could be used in the identification process or risk identification might be from the internal or external environment of the Company including :

• Experiences• Expert consideration• Historical data and report• Document review on System and Procedure• Management Review Meeting• Book references• Information from mass media• Customer complaint• Business plan• Site observation

The techniques which might used in risk identification are :

• Interview• Workshop on Risk Assessment• Survey• Audit and inspection or site observation• Seminar

224 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Dalam teknis pelaksanaan identifikasi risiko dapat menggunakan pendekatan sebab akibat (causal), agar penyebab risiko yang merupakan faktor pemicu timbulnya risiko dapat diidentifikasi, karena dengan adanya faktor pemicu tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang berpengaruh negatif, mengganggu atau merugikan terhadap sasaran/tujuan yang telah ditetapkan. Setiap risiko yang berhasil teridentifikasi harus dilengkapi dengan deskripsi penyebab dan akibatnya serta harus teregistrasi dengan baik sesuai dengan kodefikasi yang telah ditentukan. Pengidentifikasian risiko dapat dituangkan ke dalam format Business Process Model (BPM) atau kertas kerja Risk Register (RR).

3. proses analisis risiko menentukan tingkat akibat/konsekuensi

Terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi, harus dapat diukur atau ditentukan besarnya tingkat kerugian yang ditimbulkan terhadap sasaran/tujuan yang telah ditetapkan, berdasarkan kriteria pemeringkatan risiko. Tipe analisis kualitatif diarahkan untuk membantu pengambilan keputusan dengan cepat (jangka pendek), apabila kondisi data numerik yang tersedia ternyata tidak lengkap serta ketersediaan sumber daya dan waktu yang tidak mencukupi.

Tipe analisis kuantitatif diarahkan untuk membantu pengambilan keputusan yang berdimensi jangka menengah dan panjang, dengan kondisi data numerik yang lengkap, dan ketersediaan sumber daya dan waktu yang mencukupi. Risiko yang telah teridentifikasi harus dilengkapi dengan rincian data dan analisis yang memperjelas faktor-faktor pemicunya.

Faktor-faktor positif yang ada yang dapat mengurangi besarnya akibat dari suatu risiko harus juga dapat dikenali, karena faktor-faktor tersebut akan dapat dipertimbangkan untuk memitigasi besarnya akibat dari suatu risiko. Penetapan batas toleransi risiko ditetapkan

Technically, risk identification can use a causal approach, so that the risk cause which is the trigering factor of risk could be identified. The trigering factor will arise the negative consequences, interference or cause any loss to the objetives/goals established. Each risk which has been identified should be supported with causal description and to be well documented as per the codefication established. The risk identification might be stated in the format of Business Process Model (BPM) or Risk Register (RR).

3. Process of risk Analysis to establish the level of cause/consequence

For the risks which have been identified should be measurable for the level of loss which might cause to the objetives/goals established and based on the criteria of risk level. The type of qualitative analysis is aimed to help make the short-term decision, in case the numeric data available is not complete or the resources and time are not adequate.

The type of quantitative analysis is aimedto help make mid-term and long-term decision, with the condition the numeric data, the available resources and time are adequate. The risks which have been identified should be described with data and clear analysis which state the trigering factors.

The positive factors which can reduce the consequence of a risk should also be identified, as those factors can be considered to mitigate the level of consequence of a risk. The management should decide the risk tolerance limit by considering the empirical data and actual

225Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

oleh manajemen dengan mempertimbangkan pengalaman empiris, kondisi aktual saat ini dan dinamika bisnis lainnya yang mempengaruhi tingkat pendapatan perusahaan. Penetapan tingkat akibat atas risiko diklasifikasikan ke dalam skala dampak atas kemungkinan terjadinya suatu kejadian berakibat terhadap kerugian operasional atau aset perusahaan.

4. proses analisis risiko menentukan tingkat kemungkinan

Terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi, setelah diukur dan ditentukan besarnya tingkat akibat kerugian yang ditimbulkan terhadap sasaran yang telah ditetapkan, selanjutnya harus ditentukan besarnya tingkat kemungkinan terjadinya, berdasarkan kriteria tingkat besarnya kemungkinan. Pelaksanaan analisis untuk penentuan rating besarnya tingkat kemungkinan terjadinya terhadap suatu risiko yang telah dikenali, dapat menggunakan tipe analisis kualitatif dan atau tipe analisis kuantitatif.

Tipe analisis kualitatif diarahkan untuk membantu pengambilan keputusan dengan cepat (jangka pendek), apabila kondisi data numerik yang tersedia ternyata tidak lengkap serta ketersediaan sumber daya dan waktu yang tidak mencukupi. Tipe analisis kuantitatif diarahkan untuk membantu pengambilan keputusan yang berdimensi jangka menengah dan panjang, dengan kondisi data numerik yang lengkap, dan ketersediaan sumber daya dan waktu yang mencukupi.

Faktor-faktor positif yang ada dan dapat mengurangi besarnya akibat dari suatu risiko harus juga dapat dikenali, karena faktor-faktor tersebut akan dapat dipertimbangkan untuk memitigasi besarnya akibat dari suatu risiko. Penetapan batas toleransi risiko terhadap frekuensi atas kemungkinan terjadinya suatu kejadian berakibat terhadap kerugian operasional atau aset perusahaan di dasari dari data empiris pencatatan insiden yang terjadi baik di operasional, pemprosesan data dan informasi maupun keuangan atau

condition and other business dynamics which influences the level of company income. The establishment of level of consequence of risk is classified to the scale of consequence of the likelihood of an incident which effects to the operational loss or company asset.

4. risk analysis process of likelihood level

For the risks which have been identified, after been assessed and established the level of loss arisen to the objectives, the level of likelihood should be established based on the criteria of level of likelihood. The analysis to establish the level of likelihood to the identified risk might use the type of qualitative analysis and/or quantitative analysis. The type of qualitative analysis is aimed to help make the short-term decision, in case the numeric data available is not complete or the resources and time are not adequate.

Type of quantitative analysis is aimedto help make mid-term and long-term decision, with the condition the numeric data, the available resources and time are adequate. Type of quantitative analysis is designed to assist decision-making medium and long-term dimension, with the condition of complete numerical data, and the availability of resources and sufficient time.

Positive factors which can reduce the consequence of a risk should also be identified, as those factors can be considered to mitigate the level of consequence of a risk. The management should decide the risk tolerance limit by considering the empirical data and actual condition against the frequency of the likelihood of an incident which cause any operational loss or company asset based on the empirical data on incident occuring either in operational, data process and information or finance or getting information of frequency of findings by Internal Audit Unit

226 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

dengan mendapatkan informasi atas frekuensi temuan Satuan Pengawas Intern (SPI) atas suatu permasalahan dalam satu periode pemeriksaan.

5. proses evaluasi/pemeringkatan risiko

Proses evaluasi/pemeringkatan risiko atas profil risiko (risk profile) wajib dilakukan secara periodik setiap 3 bulan sekali oleh masing-masing unit kerja. Setiap risiko yang telah teridentifikasi atau dikenali harus dapat ditentukan tingkat eksposur risikonya dan harus diberikan nomor referensi pada registrasi risiko untuk dapat ditelusuri pada pemetaan risiko yang dituangkan pada Business Process Model (BPM).

Dengan telah dapat diukur dan ditentukan besarnya tingkat akibat kerugian yang ditimbulkan terhadap sasaran dan besarnya tingkat kemungkinan terjadinya, maka dapat ditentukan tingkat eksposur risiko dari suatu risiko yang telah teridentifikasi atau dikenali sebelumnya dengan menggunakan formula:

Risiko Bawaan = Kemungkinan x Akibat

Melalui pengelompokan risiko berdasarkan atas hasil identifikasi, analisis, dan pengukuran dari risiko-risiko yang telah dikenali atau diidentifikasi, maka dapat dibuat peta peringkat risiko yang dihadapi oleh masing-masing unit kerja. Dalam pelaksanaan pengukuran dan penentuan tingkat eksposur risiko (level risiko), wajib dilakukan hal-hal sebagai berikut:

• Melakukan evaluasi secara periodik setiap3 bulan sekali terhadap kesesuaian asumsi, sumber data, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko.

• Menyempurnakanterhadapsistemmaupunteknik pengukuran risiko apabila terdapat perubahan berkenaan dengan faktor-faktor risiko yang bersifat material (signifikan).

(SPI) on a certain issue in a certain period of inspection.

5. Process of evaluation/risk level

Process of evaluation/risk level on the risk profile should be done periodically every 3 months by each working unit. Each identified risk should be rated for the risk exposure level and to be given reference number in the risk registration to be able to trace in the risk mapping which is stated in the Business Process Model (BPM).

By measuring and establishing the rating of loss caused to the objectives and the level of likelihood, the level of risk exposure for any identified risk by using the formula as the following :

Inherent Risk = Likelihood x Consequence

By grouping the risks based on the identification result, analysis and assessment of identified risks, we can prepare the risk rate mapping of each working unit. In the assessment and establishment of risk exposure level, we should conduct the following :

• Conduct the evaluation periodically every 3 months to the conformity of assumption, data sources, and procedures used to asses the risks.

• Revise the system and risk assessment technique in case there is any change to the material significant risk factors.

227Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

6. proses tanggapan dan perlakuan/tindakan atas risiko serta rencana tindak lanjut

Proses pemberian tanggapan atas risiko untuk menerima atau tidak dapat menerima risiko serta proses perlakuan/tindakan atas risiko adalah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

• Mengidentifikasi pilihan perlakuan/tindakan

• Mempertimbangkan pilihan perlakuan/tindakan

• Melaksanakan penilaian risiko atasperkiraan sisa risiko bila pilihan diterapkan.

• Memberikan tanggapan menerima atautidak menerima risiko.

Tanggapan menerima atau tidak menerima suatu risiko tertentu harus berdasarkan atas tingkat eksposur risiko yang terkait melalui Pembahasan Bersama Subdit Manajemen Risiko dan Mutu. Untuk bidang tertentu, Direktur terkait yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab bidang tertentu yang dimaksud wajib memberikan petunjuk mengenai batasan toleransi risiko yang dapat diterima sesuai dengan sasaran yang menjadi tanggung jawab dan wewenang dari para jajaran dibawahnya sampai dengan unit kerja terkecil.

Dengan pertimbangan untuk kepentingan Perusahaan dan atau karena memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, Direksi dapat menetapkan batas toleransi risiko tersendiri yang dapat diterima untuk suatu atau beberapa jenis risiko tertentu. Secara umum, pilihan yang dapat diambil untuk mengelola risiko-risiko yang tidak dapat diterima antara lain mengurangi besarnya kemungkinan, mengurangi besarnya akibat, mentransfer risiko, dan menghindari risiko. Setelah ditentukan pilihan, harus dilaksanakan penilaian untuk memperkirakan besarnya tingkat eksposure risiko yang masih tersisa sehubungan dengan tindakan yang diambil. Apabila tingkat eksposure risiko yang masih tersisa ternyata tidak dapat diterima, maka

6. Process of response and actions on the risk and further follow up

Process of response and risks to accept or reject the risks and process of actions are the following :

• Identify the actions

• Consider the actions

• Conduct the risk assessment of residual risks

in case the option is implemented• Respond : accept or reject the risk

The response of accepting or rejecting a certain risk should be based on the level of related risk exposure through the Joint Discussion of Risk and Quality Management Sub Division. For a certain case, the related Director who has the authority and responsibility should inform the risk tolerance limit which could be accepted as per the objectives under the responsibility and authority of the personnel under his responsibility until the smallest working units.

With the consideration of company interest and/or to adhering the rules and regulations, Directors might establish a separate risk tolerance limit which can be acceptable for a certain or several risks. Generally, the option could be accepted to manage the risks which cannot be accepted, for example to reduce the likelihood, reduce the consequence, to transfer the risk, or to avoid the risk. After selecting the option, an assessment should be conducted to estimate the residual level of risk exposure which is not acceptable. Therefore, the action should be re-identified to establish the applicable action.

228 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

harus dilakukan identifikasi tindakan ulang untuk menentukan pilihan tindakan yang lebih sesuai.

7. pengevaluasian risiko

Risiko tidak selalu tetap namun bersifat dinamis, dimana risiko-risiko baru dapat timbul dan prioritas risiko dapat berubah sejalan dengan terjadinya perubahan faktor eksternal maupun internal Perusahaan. Semua daftar risiko dari hasil penilaian harus senantiasa dilakukan kaji ulang (review) oleh para pemilik risiko untuk memperbaharui daftar risiko yang ada. Pelaksanaan kaji ulang (review) harus dilakukan secara rutin dan reguler setiap 3 bulan sekali, namun dimungkinkan untuk dilaksanakan kaji ulang secara khusus sesuai dengan kebutuhan, dan apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan.

8. pengungkapan risiko

Semua daftar risiko (dari hasil penilaian) yang ditemukan dan dikelola setiap unit kerja di lingkungan Perusahaan harus senantiasa dikomunikasikan kepada para stakeholders dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan asumsi. Dalam rangka pengungkapan risiko kepada para stakeholders, materi yang akan diungkapkan adalah potensi suatu risiko dan dalam pelaksanaannya sekurang-kurangnya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

• Merencanakan secara cermat danmelakukan evaluasi atas pelaksanaan pengungkapan risiko sebelumnya.

• Menerima dan melibatkan parastakeholders sebagai mitra.

• Melakukanuraiansecaraterbuka• Melakukan koordinasi dan kolaborasi

dengan pihak-pihak lain• Menerangkandenganjelasdanefektif.

9. peninjauan ulang dan perbaikan berkelanjutan

Pemilik risiko dalam unit kerja di lingkungan Perusahaan wajib secara konsisten dan berkelanjutan melakukan penilaian dan

7. risk evaluation

A risk is not always permanent by dynamic. There are new risks arising and the risk priority might change as for the change of internal or external factors in the company. All risk registers from the result of assessment should be review by the risk owner to update the risk list. The review should be conducted periodically every 3 months. However, it is possible to conduct a special review as needed in case there is any change.

8. risk disclosure

The risk list as the result of assessment established and managed by each working unit at the Company should be always communicated to the stakeholders to have the same perception and assumption. In order to disclose the risks to the stakeholders, the material is the potential risks and should pay attention to the following :

• Plan accurately and conduct an evaluation on how the previous risk disclosed;

• Accept and involved other stakeholders as partners

• Conduct an open explanation• Coordinate and collaborate with other

parties • Conduct an effective and clear explanation

9. review and continual improvement

The risk owner in the working unit should consistently and continually conduct the risk assessment and management as well as monitor

229Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

pengelolaan risiko serta pemantauan dan peninjauan ulang risiko setiap 3 bulan sekali sesuai dengan tugas dan fungsi serta tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing, hingga semua risiko dapat diidentifikasi dan senantiasa diperbaharui serta semua sisa risiko (residual risk) dari risiko-risiko yang dikelolanya senantiasa berada pada rating tingkat risiko rendah. Pemilik dan pengelola manajemen risiko wajib secara konsisten dan terus menerus melakukan peninjauan ulang dan perbaikan terhadap semua proses manajemen risiko agar dapat menjadi instrumen yang efisien dan efektif serta handal bagi manajemen Perusahaan guna mencapai sasaran Perusahaan, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

10. pengelolaan risiko proyek, investasi dan aktivitas lain

Setiap pengembangan usaha, kerjasama usaha, penempatan dana, proyek yang baru diusulkan maupun yang sedang berjalan, kerjasama usaha, dan aktivitas baru harus mendapatkan penilaian risiko oleh pemilik risiko dan diverifikasi oleh Subdit Manajemen Risiko dan Mutu. Setiap permohonan pengembangan usaha, kerjasama usaha dan aktivitas baru dapat diajukan oleh setiap unit kerja baik kantor pusat maupun Cabang/UPP dengan menyertakan hasil penilaian risiko ditahap uji kelayakan atau inisiasi proyek.

Usulan disampaikan kepada Direksi Perusahaan, berikut hasil pengidentifikasian dan penilaian risikonya. Jika dalam kenyataannya proyek tersebut bersinggungan dengan unit kerja lain, maka penilaian risiko dilaksanakan secara kolektif yang melibatkan satu pemilik proyek. Dalam hal pengembangan jasa dan tarif baru, usulan tersebut diajukan oleh Kantor Cabang disertai dengan pembentukan tim sementara (ad-hoc team) dan dibantu oleh perwakilan dari Subdit Manajemen Risiko dan Mutu. Usulan tersebut kemudian diajukan kepada General Manager yang akan melaporkan kepada Direksi Perusahaan (dengan tembusan kepada Subdit Manajemen Risiko dan Mutu) untuk

and review the risks every 3 months as per the duties and functions and responsibiities and authorities, so all risks could be identified and be updated. While the residual risks from the managed risks should be on the lowest rate. The risk owner and manager should be consistently and continually review and improve the risk management process, so that it can be used as an efficient and efficient instrument to achieve the company objectives, either short-term, mid-term or long-term.

10. risk management for project, investment and other acvities

Risk assessment should be conducted by owner risk for any business development, business cooperation, fund allocation, new proposed or current project, or a new activity, and to be verified by the Quality and Risk Management Sub Division. Any business development proposal, business cooperation and a new activity could be proposed by the working unit either at the head office or branch office by attaching the result of risk assessment in the phase of feasibility study of project initiation.

Proposal should be submitted to the Directors as well as the result of identification and risk assessment. In case the project has conflicts to other working unit, a collective risk assessment should be conducted by involving one project owner. In service development and new tariff, the proposal should be submitted to Branch Office and an ad-hoc team should be prepared and assisted by the Quality and Risk Management Sub-Division. The proposal should be submitted to General Manager and to be reported to Directors (cc to Quality and Risk Management Sub-Division) to provide the recommendaitons to the risk assessment conducted by the risk owner. With the recommendation from Directors,

230 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

melakukan memberikan rekomendasi atas penilaian yang dilakukan oleh pemilik risiko. Dengan rekomendasi dari Direksi Perusahaan, General Manager akan mengajukan usulan dalam Rapat Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Pada tingkat ini, Dewan Komisaris akan diinformasikan dalam kapasitasnya sebagai pengawas.

Semua usulan rencana pengembangan usaha, proyek yang baru diusulkan maupun yang sedang berjalan, kerjasama usaha, dan aktivitas baru, wajib mempunyai sasaran, Key Performance Indicator (KPI), dan Key Risk Indicator (KRI) sebagai tolok ukur pencapaian tujuan bisnis dan kinerja. Bila diperlukan, sebelum diberlakukan secara aktif dapat diterapkan masa uji coba untuk mendapat kepastian bahwa metode pengukuran, pemantauan, dan penanganan risiko telah teruji efektifitasnya. Pendapat dan analisis aspek hukum atas usulan pengembangan usaha, kerjasama usaha dan aktivitas baru dibutuhkan sebelum mendapatkan persetujuan Direksi.

penjelasan mengenai evaluasi Yang Dilakukan atas efektifitas sistem manajemen Risiko

Evaluasi risiko (risk evaluation) merupakan suatu proses perbandingan antara tingkat risiko (level of risk) terhadap kriteria risiko (risk criteria) dalam rangka memutuskan prioritas dalam memberikan tanggapan dan perlakuan/tindakan atas risiko (evaluasi risiko membantu dalam pengambilan keputusan dalam rangka menangani dan mengelola risiko). Dalam melakukan evaluasi atas keefektifitasan Sistem Manajemen Risiko di lingkungan PELINDO III merupakan peran dan fungsi dari Subdit Manajemen Risiko dan Mutu beserta Satuan Pengawas Intern (SPI).

General Manager will submit the proposal in the Directors Meeting to get a proper approval. In this phase, Board of Commissioners should be informed their monitoring involvement.

Any proposal of business development, new or current project, business cooperation and a new activity, should have the objectives, Key Performance Indicator (KPI) and Key Risk Indicator (KRI) as the benchmarks of achieving the business and performance objectives. If necessary, before the project be running, a commissioning or trial should be conducted to ensure that the measurement method, monitoring and risk management has been effective. The legal comment and analysis on the proposal of business development, business cooperation and new activity is required before having the approval from Directors.

explanation of evaluation result on the effectiveness of risk Management system

Risk evaluation is a comparison process between the level of risk and the criteria of risk in order to position the priority in giving the response and action on the evaluation of risk management. The evaluation of the effectiveness of Risk Management Risk at PT PELINDO III is the important role and function of Quality and Risk Management Sub-Division and the Internal Audit Unit (SPI).

231Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

peran subdit manajemen Risiko dan mutu

1. Mengembangkan prosedur identifikasi, penilaian dan mitigasi risiko dengan mempertimbangkan masukan atas pelaksanaan pengelolaan risiko pada setiap fungsi termasuk fungsi teknis yang memiliki kompetensi khusus, sehingga pelaksanaan pengelolaan risiko mencakup asuransi atas kerugian operasional;

2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pengelolaan risiko pada setiap fungsi didalam unit kerja melalui mekanisme pendistribusian kertas kerja Risk Register secara berkala untuk disusun kedalam risk profile masing-masing fungsi;

3. Memantau penyelenggaraan manajemen risiko di seluruh unit kerja dalam lingkungan Perusahaan untuk memastikan bahwa semua risiko di dalam lingkungan Perusahaan telah dikelola dengan baik;

4. Melaksanakan analisis dan evaluasi tingkat eksposure risiko dari semua risiko di semua Unit Kerja di lingkungan Perusahaan, berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) dan Key Risk Indicator (KRI) yang telah ditetapkan di masing-masing unit;

5. Dalam hal hasil analisis profil risiko yang didapatkan mengalami perubahan yang signifikan, maka Subdit Manajemen Risiko dan Mutu menginformasikan hasil tersebut kepada unit kerja pemilik risiko terkait untuk mendapatkan tanggapan. Hasil tersebut juga dikomunikasikan kepada Satuan Pengawas Intern (SPI) serta unit kerja lain yang berhubungan, sebagaimana contoh Biro Hukum apabila berhubungan dengan masalah hukum;

6. Melakukan revisi dan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan atas penyelenggaraan sistem manajemen risiko di lingkungan Perusahaan;

The role of Quality & risk Management sub-Division

1. Develop the procedure of identification, risk assessment and mitigation by considering the suggestion of risk management implementaion at each function including the technical function with particular competency, and the risk management includes the insurance of operational loss;

2. Facilitate and coordinate the risk management on each function on the working unit through the mechanism of distribution of Risk Register worksheet regularly to be included in the Risk Profile of each function;

3. Monitor the implementation of Risk Management at all working units in the company to ensure that all risks have been well managed;

4. Conduct analysis and evaluation of risk exposure level of all risks in the working units in the company based on Key Performance Indicator (KPI) dan Key Risk Indicator (KRI) which have been established by each working unit;

5. In case there is any significant change in the result of risk profile, the Quality & Risk Management Sub-Division should inform to the related working unit who owns the risks to get proper responses. The result should be communicated to the Internal Audit Unit (SPI) and other related working units, as for example : Legal Bureau for legal issues:

6. Revise and correct continually for the Risk

Management System in the company;

232 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

7. Melaporkan pelaksanaan pengelolaan risiko masing-masing fungsi kepada Pimpinan Unit kerja secara berkala dan memberikan masukan untuk meningkatkan risk awareness pada masing-masing fungsi;

8. Melaporkan profil risiko masing-masing Kantor Pusat, Cabang/UPP secara agregat maupun individual untuk disampaikan kepada Direksi.

peran satuan pengawasan intern (spi)

1. Mengawasi penyelenggaraan manajemen risiko di seluruh unit kerja di lingkungan Perusahaan dalam memberikan keyakinan bahwa semua risiko telah dikelola dengan baik;

2. Mendapatkan informasi pengelolaan risiko dan profil risiko Unit Kerja melalui Subdit Manajemen Risiko dan Mutu untuk dapat ditindaklanjuti atas ketidakcapaian Key Performance Indicator (KPI) maupun pelampauan limit Key Risk Indicator (KRI) yang dilakukan oleh unit kerja pemilik risiko;

3. Melaksanakan dan melakukan audit atas penyelenggaraan penilaian risiko dan tindakan atas risiko di seluruh unit kerja atas setiap aktivitas di lingkungan Perusahaan dengan melakukan audit berbasis risiko untuk memastikan pengendalian eksposur risiko sesuai dengan risk appetite yang disepakati oleh manajemen Perusahaan;

4. Memberikan laporan kepada Direksi atas temuan penyimpangan dan ketidaksesuaian pengendalian risiko yang berhasil diidentifikasi pada unit-unit kerja di lingkungan Perusahaan;

5. Untuk memastikan bahwa setiap individu maupun unit-unit kerja di lingkungan Perusahaan telah menerapkan manajemen risiko dengan baik, SPI mendorong pelaksanaan pemeriksaan berbasis risiko dengan bekerja sama dan memanfaatkan risk register yang telah disusun dan dimutakhirkan secara periodik oleh Subdit Manajemen Risiko dan Mutu;

7. Report the implementation of Risk Management of each function to the Working Unit Superior periodically and provide suggestions to improve the Risk Awareness of each function:

8. Report the Risk Profile of Head Office, Branch Offices either agregatly or individuallu to be submitted to Directors.

The role of internal Audit unit (sPi)

1. Conduct Audit to the implementation of Risk Management to all working units in the company to ensure that all risks have been well managed;

2. Obtain information regarding the Risk Management and Risk Profile of each working unit via Quality & Risk Management Sub-Division to be followed up due to the failure to achieve Key Performance Indicator (KPI) or to over limit Key Risk Indicator (KRI) by the working unit as the risk owner;

3. Conduct audit of Risk Assessment and undertake acitions of risks at all working units for each activity in the company. The audit is conducted on the risk basis to ensure the risk exposure control as per the Risk Appetite agreed by the company management;

4. Submit the report to Directors on the findings or non-conformities in risk control which have been identified at the working units in the company;

5. Ensure that individuals at the working units in the company have well implemented the Risk Management. SPI encourages the inspection on risk basis and utilizes the Risk Register which has been prepared and updated periodically by the Quality & Risk Management Sub-Division;

233Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

6. Memastikan kehandalan, ketersediaan, kecukupan dan pemutakhiran Pedoman, dan Sispro dan Manajemen Mutu yang terdiri dari ISO 9001, ISPS Code, ISO 14001 dan K3 sebagai alat kontrol di dalam pelaksanaan operasional pemilik risiko;

7. Memberikan masukan korektif dan konsultatif atas peningkatan peran kontrol dalam memitigasi risiko kepada pemilik risiko didalam pencapaian tujuan bisnis dan target pendapatan pada Kantor Cabang;

8. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Subdit Manajemen Risiko dan Mutu dalam mengevaluasi rekomendasi temuan dan rencana tindaklanjut yang disusun unit kerja pemilik risiko dalam memitigasi risiko kedalam bentuk kertas kerja Rencana Tindak Lanjut (Action Plan).

penjelasan mengenai Risiko – Risiko Yang Dihadapi perusahaan

Risiko – risiko yang mungkin dihadapi oleh PELINDO III, dikategorikan di dalam 5 jenis resiko, sebagai berikut :

1. Risiko Stratejik adalah risiko kerugian langsung atau tidak langsung yang terkait dengan potensi penyimpangan hasil perusahaan maupun bersifat strategis karena perusahaan melakukan transaksi strategis (investasi, kerjasama usaha, pembuatan anak perusahaan, merger, akusisi, divestasi, privatisasi, go public, likuidasi, aliansi strategis, obligasi, dll) maupun potensi penyimpangan hasil karena adanya proyek, pengadaan barang dan jasa yang disebabkan oleh faktor internal maupun oleh faktor eksternal perusahaan;

2. Risiko Operasional dan Proyek adalah risiko kerugian langsung atau tidak langsung yang terkait dengan potensi penyimpangan hasil dari risiko operasional yang meliputi kegiatan adminitrasi dan pelayanan jasa-jasa kepelabuhanan, kerjasama pelayanan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas & peralatan pelabuhan serta teknologi sistem informasi (komputerisasi), yang antara lain

6. Ensure the reliability, the availability, the sufficiency and the updated Guidelines, System and Procedure of Quality Management which consists of ISO 9001, ISPS Code, ISO 14001 dan Occupational Safety & Health (OSHE) as controlling means in the implementation of operational activities of the risk owners;

7. Suggest the corrective and consultative actions for the improvement of control role in mitigating the risk to the risk owner in achieving the business goals and income target at Branch Offices;

8. Coordinate and synchronize with the Quality & Risk Management Sub-Division in evaluating the finding recommendations and follow up plan prepare by the working units of risk owner in mitigating the risks in the Action Plan.

explanation of risks faced by the company

The risks possible to be PELINDO III are categorized in 5 types of risks as the following :

1. Strategic Risk is a risk of loss either directly or indirectly related to the potential deviation of company income or strategic deviation as the company has conducted strategic transaction (investment, business cooperation, building subsidiary company, merger, acquisition, divestment, privatization, go public, liquidation, strategic allianze, obligations etcetera) or the potential deviation due to any project, procurement of good/service caused by internal or external factors in the company;

2. Operational and Project Risk is a risk of loss either directly or indirectly related to the potential deviation of operational risk which consists of administrative activity, port services, service cooperation, operational and maintenance of port facility and equipment and information & technology system (computerization), caused by inadequate resources, human errors, unavailability or failure of external process, failure

234 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

disebabkan tidak memadainya sumber daya, kesalahan manusia, ketidaksiapan atau kegagalan proses eksternal (front office), kegagalan sistem dan prosedur eksternal serta kebijakan yang tidak berjalan, baik karena faktor internal maupun oleh faktor eksternal perusahaan, selain itu risiko pengelolaan proyek yang disebabkan, tidak tercapainya tingkat pengembalian maksimal atas investasi proyek, kegagalan mengendalikan penyimpangan didalam setiap tahapan proyek yang mengakibatkan adanya keterlambatan proyek dan kemahalan nilai akhir proyek, ketidakmaksimalan pemanfaatan keluaran proyek infrastruktur dan properti lainnya;

3. Risiko Keuangan adalah risiko kerugian yang terkait dengan potensi penyimpangan hasil dari transaksi dan instrumen keuangan (suku bunga, nilai tukar, komoditas dan ekuitas) maupun dari pengelolaan keuangan perusahaan (likuiditas, akuntansi, kredit dan pinjaman serta permodalan, piutang dan pajak) yang disebabkan oleh faktor internal maupun oleh faktor eksternal perusahaan;

4. Risiko Legal adalah risiko kerugian langsung atau tidak langsung yang terkait dengan potensi penyimpangan hasil karena adanya permasalahan hukum, ketiadaan atau kelemahan peraturan dan perundang-undangan yang mendukung maupun potensi penyimpangan hasil karena adanya kondisi dan situasi politik yang berkembang pada tingkat lokal, regional maupun nasional yang disebabkan oleh faktor internal maupun oleh faktor eksternal perusahaan;

5. Risiko Reputasi adalah risiko kerugian langsung atau tidak langsung yang terkait dengan potensi penyimpangan reputasi atau nama baik perusahaan yang antara lain disebabkan oleh penerimaan lingkungan eksternal (stakeholder, masyarakat, dll) yang rendah, bahkan bisa terjadinya penolakan, yang diantaranya dalam bentuk publikasi negatif, persepsi negatif terhadap perusahaan maupun hubungan komunikasi kelembagaan yang kurang harmonis, yang disebabkan oleh faktor internal maupun oleh faktor eksternal perusahaan;

in external system and procedure and unwell implemented policy, either caused by internal or external factors, project risk management, failure in achieving the maximum project investment return, failure in controlling the deviation in the project phases which causes any delay and the high end value of project, failure in utilizing the infrastructure project and other properties;

3. Financial Risk is a risk of loss related to the potential deviation of transaction and financial instrument (interest, exchange rate, commodity and equity) or of the company financial management (liquidity, accounting, credits, loans, capitals, receivables and taxes) caused by either internal or external factor in the company;

4. Legal Risk is a risk of loss either directly or indirectly related to the potential deviation of legal issues, unavailable or weak rules and regulations due to the developing political situation in local, regional or national level caused by either internal or external factor in the company;

5. Reputation Risk is a risk of loss either directly or indirectly related to the potential deviation of company reputation or good image caused by poort external environment acceptance (stakeholders, community, etcetera) or even any rejection, negative publicity or negative perception about the company or inharmonious communication relationship with other departments or institutions caused by either internal or external factor in the company.

235Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

upaya untuk mengelola Risiko

Mengelola risiko (risk treatment) adalah proses seleksi dan implementasi dari pengukuran-pengukuran yang dilakukan untuk memodifikasi risiko (mengelola risiko bisa mencakup menghindari, memodifikasi, membagi dan menahan risiko). Kegiatan / upaya untuk mengelola risiko yang diidentifikasi akan terjadi di lingkungan PELINDO III, adalah sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi opsi (pilihan) tanggapan dan perlakuan/tindakan atas risiko;

2. Memilih atau mempertimbangkan opsi (pilihan) tanggapan dan perlakuan/ tindakan atas risiko;

3. Menyiapkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan perlakuan/tindakan atas risiko;

4. Analisis dan evaluasi sisa risiko (risk residual);

5. Menerima atau mempertahankan risiko (seperti apa adanya berikut dengan konsekuensinya);

6. Menghindari risiko (risk avoidance) adalah suatu keputusan untuk tidak menjadi terlibat dalam situasi yang berisiko;

7. Menurunkan risiko (risk reduction) adalah suatu tindakan yang diambil untuk mengurangi tingkat kemungkinan atau frekuensi kejadian (likehood) dan tingkat akibat/konsekuensi negatif atau kedua-duanya berkenaan dengan suatu risiko tertentu;

8. Menahan risiko (risk retention) adalah menerima suatu beban kerugian atau peningkatan manfaat dari suatu risiko tertentu (menahan risiko berarti juga mencakup menerima risiko yang belum teridentifikasi);

9. Membagi risiko (risk sharing) adalah membagi risiko dengan pihak lain dalam rangka menanggung beban kerugian atau peningkatan manfaat dari suatu jenis risiko tertentu (risk sharing dapat dilakukan dengan pihak asuransi dan pihak non asuransi), dimana risk sharing lebih bersifat memodifikasi atas risiko eksisting dan dapat menciptakan risiko baru);

initiatives to treat the risks

Treating the risks is a selective process and implementation of measurements conducted to modify or to treat the risks including avoiding, modifying, sharing and retent the risks. The initiatives to treat the identified risks at PELINDO III are as the following :

1. Identify the options of responses and actions related to risks;

2. Select or consider the options of responses and actions related to risks:

3. Prepare the Further Action Plan and actions related to risks;

4. Analyse and evaluate the residual risks;

5. Accept or maintain the risks (like it is with its consequences);

6. Avoid the risk as a decision not to get involve in the risky situation;

7. Reduce the risk as an action taken to reduce the likehood and negative consequences or both related to a certain risk;

8. Retent the risk as an acceptance of loss or improved benefit of a certain risk (including accepting the unidentified risk);

9. Share the risk with other parties in bearing the loss or improved benefit of a certain risk which can be done with insurance or non-insurance company, where the risk sharing is to modify the existing risks and might create another new risk;

236 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

10. Memindahkan risiko (risk transfer) kepada pihak lain adalah mengalihkan risiko kepada pihak lain, dimana tanggung jawab risiko dialihkan kepada pihak perusahaan asuransi maupun kepada perusahaan lain selain perusahaan asuransi;

11. Memindahkan risiko (risk transfer to insurance) kepada pihak asuransi adalah mengalihkan risiko kepada pihak perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi asuransi untuk mendapatkan penggantian atas kerugian yang ditimbulkan sehubungan dengan risiko yang dialihkan tersebut;

10. Transfer the risk to another party where the responsibility is transferred to an insurance company or another company apart from insurance company;

11. Transfer the risk to insurance by paying the insurance premium to get the dispensation on loss arisen due to the transferred risks.

237Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no cabanG / seRtiFiKatBrANCh / CerTifiCATe

no. seRtiFiKatCerTifiCATe NuMBer

masa beRlaKuVAliDiTY

JaDwal pelaKsanaan suRVeillance / RenewalsCheDule of surVeillANCe AND reNeWAl KeGiatan taHun 2012

ACTiViTY iN 2012KeteRanGanANNoTATioN

Jan peb maR apRl mei Juni Juli aGst sept oKt nop Des

1 tanjung perak

a. ISO 9001: 2008 QSC.00255 17 Sept. 2009 s.d. 16 Sept.2012 Renewal 2012 -

b. ISO 14001: 2004 EMS.00044 16 Agustus 2011 s.d. 15 Agustus 2014 Surveillance Renewal 2011

c. SMK3 Kep.40/MEN/II/2009 20 Peb. 2009 s.d. 19 Peb. 2012 - Renewal 2011

d. ISPS Code 02-0017-DN atau 02-0016-DN 11 Nop 2009 s.d. 10 Nop 2014 Intermediate Juni 2012 Renewal Nop 2014

2 tanjung emas

a. ISO 9001: 2008 QSC.00256 19 Nop. 2009 s.d. 18 Nop. 2012 Renewal 2012 -

b. ISO 14001: 2004 EMS.00046 11 Oktober 2011 s.d. 10 Oktober 2014 Surveillance -

c. SMK3 Kep.83/MEN/V/2010 4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013 Renewal 2012 -

d. ISPS Code 02/0044-DN 20 Nop. 2009 s.d. 19 Nop. 2014 Intermediate Juni 2012 Renewal Nop 2014

3 tanjung intan

a. ISO 9001: 2008 QSC.00347 10 Sept 2009 s.d. 9 Sept. 2012 Renewal 2012 -

b. SMK3 Kep.129/MEN/V/2011 20 Mei 2011 s.d. 19 Mei 2014 - Renewal Mei 2014

c. ISPS Code 02/0200-DU 1 Pebruari 2011 - Renewal 2011

4 banjarmasin

a. ISO 9001: 2008 QSC.00385 11 Agustus 2011 s.d. 10 Agustus 2014 Surveillance Renewal 2011

b. SMK3 Belum diterima sertifikatnya | certificate not accepted - Acceptance Mei 2012

5 benoa

a. ISO 9001: 2008 QSC.00257 18 Sept. 2009 s.d. 17 Sept. 2012 Renewal 2012 -

b. ISO 14001: 2004 EMS.00045 6 Mei 2008 s.d. 5 Mei 2011 Surveillance Renewal 2011

c. SMK3 Kep.83/MEN/V/2010 4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013 Renewal 2012 -

d. ISPS Code 02/0230-DV 02 Juli 2007 s.d. 01 Juli 2012 Renewal Juli 2012 -

6 tenau Kupang

a. ISO 9001: 2008 QSC.00382 2 Jun. 2010 s.d. 23 Jan. 2011 Surveillance Renewal 2011

b. SMK3 Sertifikat belum dikirim | Certificate not been sent 2013 Renewal 2012 -

c. ISPS Code KL.94/254/ISPS/DV/ST-08 24 Juni 2008 -Tidak dilakukan perpanjangan dari

tahun 2009Not been extended from 2009

7 lembar

a. ISO 9001: 2008 QSC.00260 29 Nop 2010 s.d. 15 April 2011 Surveillance Renewal 2011

b. ISPS Code 02/0237-DU 03 April 2008 s.d 02 April 2013 - Renewal April 2013

8 Gresik

a. ISO 9001: 2008 QSC.00952 16 Agst. 2011 s.d. 15 Agst. 2014 Surveillance

b. ISPS Code 02-0261-DV 24 Agst. 2009 s.d. 23 Agst. 2014 Renewal Feb 2012

Pembangunan dilakukan oleh PT. Altus dan sampai saat ini belum di

laporkan ke Kantor PusatDevelopment done by PT. Altus has not been reported to head office until now

9 Kotabaru

a. ISO 9001: 2008 QSC.00259 10 Oktober 2011 s.d. 9 Oktober 2014 Surveillance -

b. SMK3 Sertifikat baru belum dikirim | New certificate not been sent 2013 Renewal 2012 -

c. ISPS Code KL,94/8/ISPS/DV/ST-09 31 Maret 2015 Intermediate Sept 2012 Renewal Maret 2015

10 tanjungwangi

a. ISO 9001: 2008 QSC.00258 05 Juli 2011 s.d. 04 Juli 2014 Surveillance -

11 tpKs

a. ISO 9001: 2008 QSC.00346 12 Agst. 2009 s.d 11 Agst. 2012 Renewal Agust 2012 -

b. ISO 14001: 2004 EMS 00122 31 Jan. s.d. 30 Jan. 2014 Surveillance -

c. SMK3 Kep.83/MEN/V/2010 4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013 Renewal 2012 -

d. ISPS Code 02-0045 - DN 21 Okt. 2009 s.d. 19 Okt. 2014 Intermediate Mei 2012 Renewal Okt 2014

JaDwal pelaKsanaan suRVeillance Dan Renewal seRtiFiKat iso 9001:2008, iso 14001:2004, smK3 Dan isps coDe Di pelinDo iiitaHun 2012

Renewal Audit Sistem Manajemen Surveillance Audit Sistem ManajemenKeteRanGan :

238 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no cabanG / seRtiFiKatBrANCh / CerTifiCATe

no. seRtiFiKatCerTifiCATe NuMBer

masa beRlaKuVAliDiTY

JaDwal pelaKsanaan suRVeillance / RenewalsCheDule of surVeillANCe AND reNeWAl KeGiatan taHun 2012

ACTiViTY iN 2012KeteRanGanANNoTATioN

Jan peb maR apRl mei Juni Juli aGst sept oKt nop Des

1 tanjung perak

a. ISO 9001: 2008 QSC.00255 17 Sept. 2009 s.d. 16 Sept.2012 Renewal 2012 -

b. ISO 14001: 2004 EMS.00044 16 Agustus 2011 s.d. 15 Agustus 2014 Surveillance Renewal 2011

c. SMK3 Kep.40/MEN/II/2009 20 Peb. 2009 s.d. 19 Peb. 2012 - Renewal 2011

d. ISPS Code 02-0017-DN atau 02-0016-DN 11 Nop 2009 s.d. 10 Nop 2014 Intermediate Juni 2012 Renewal Nop 2014

2 tanjung emas

a. ISO 9001: 2008 QSC.00256 19 Nop. 2009 s.d. 18 Nop. 2012 Renewal 2012 -

b. ISO 14001: 2004 EMS.00046 11 Oktober 2011 s.d. 10 Oktober 2014 Surveillance -

c. SMK3 Kep.83/MEN/V/2010 4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013 Renewal 2012 -

d. ISPS Code 02/0044-DN 20 Nop. 2009 s.d. 19 Nop. 2014 Intermediate Juni 2012 Renewal Nop 2014

3 tanjung intan

a. ISO 9001: 2008 QSC.00347 10 Sept 2009 s.d. 9 Sept. 2012 Renewal 2012 -

b. SMK3 Kep.129/MEN/V/2011 20 Mei 2011 s.d. 19 Mei 2014 - Renewal Mei 2014

c. ISPS Code 02/0200-DU 1 Pebruari 2011 - Renewal 2011

4 banjarmasin

a. ISO 9001: 2008 QSC.00385 11 Agustus 2011 s.d. 10 Agustus 2014 Surveillance Renewal 2011

b. SMK3 Belum diterima sertifikatnya | certificate not accepted - Acceptance Mei 2012

5 benoa

a. ISO 9001: 2008 QSC.00257 18 Sept. 2009 s.d. 17 Sept. 2012 Renewal 2012 -

b. ISO 14001: 2004 EMS.00045 6 Mei 2008 s.d. 5 Mei 2011 Surveillance Renewal 2011

c. SMK3 Kep.83/MEN/V/2010 4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013 Renewal 2012 -

d. ISPS Code 02/0230-DV 02 Juli 2007 s.d. 01 Juli 2012 Renewal Juli 2012 -

6 tenau Kupang

a. ISO 9001: 2008 QSC.00382 2 Jun. 2010 s.d. 23 Jan. 2011 Surveillance Renewal 2011

b. SMK3 Sertifikat belum dikirim | Certificate not been sent 2013 Renewal 2012 -

c. ISPS Code KL.94/254/ISPS/DV/ST-08 24 Juni 2008 -Tidak dilakukan perpanjangan dari

tahun 2009Not been extended from 2009

7 lembar

a. ISO 9001: 2008 QSC.00260 29 Nop 2010 s.d. 15 April 2011 Surveillance Renewal 2011

b. ISPS Code 02/0237-DU 03 April 2008 s.d 02 April 2013 - Renewal April 2013

8 Gresik

a. ISO 9001: 2008 QSC.00952 16 Agst. 2011 s.d. 15 Agst. 2014 Surveillance

b. ISPS Code 02-0261-DV 24 Agst. 2009 s.d. 23 Agst. 2014 Renewal Feb 2012

Pembangunan dilakukan oleh PT. Altus dan sampai saat ini belum di

laporkan ke Kantor PusatDevelopment done by PT. Altus has not been reported to head office until now

9 Kotabaru

a. ISO 9001: 2008 QSC.00259 10 Oktober 2011 s.d. 9 Oktober 2014 Surveillance -

b. SMK3 Sertifikat baru belum dikirim | New certificate not been sent 2013 Renewal 2012 -

c. ISPS Code KL,94/8/ISPS/DV/ST-09 31 Maret 2015 Intermediate Sept 2012 Renewal Maret 2015

10 tanjungwangi

a. ISO 9001: 2008 QSC.00258 05 Juli 2011 s.d. 04 Juli 2014 Surveillance -

11 tpKs

a. ISO 9001: 2008 QSC.00346 12 Agst. 2009 s.d 11 Agst. 2012 Renewal Agust 2012 -

b. ISO 14001: 2004 EMS 00122 31 Jan. s.d. 30 Jan. 2014 Surveillance -

c. SMK3 Kep.83/MEN/V/2010 4 Mei 2010 s.d. 3 Mei 2013 Renewal 2012 -

d. ISPS Code 02-0045 - DN 21 Okt. 2009 s.d. 19 Okt. 2014 Intermediate Mei 2012 Renewal Okt 2014

sCheDule of surVeillANCe AND reNeWAlCerTifiCATe iso 9001:2008, iso 14001:2004, sMK3 AND isPs CoDe iN PeliNDo iii iN 2012

Renewal Audit ISPS CodeIntermediate ISPS Code

239Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

pRoGRam KemitRaanpartnership program

Manajemen menyadari bahwa keberadaan perusahaan tidak terlepas dari tanggung jawab terhadap kesenjangan lingkungan sosial dilokasi perusahaan beroperasi. Sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian perusahaan terhadap perkembangan perekonomian, terutama bagi usaha kecil, maka mengacu pada surat keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan diperbarui dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, perusahaan melaksanakan program kemitraan dengan usaha kecil dan program bina lingkungan.

Program kemitraan dimaksud telah dilaksanakan sejak tahun 1991 dan tersebar di semua cabang pelabuhan di lingkungan PT PELINDO III dan wilayah-wilayah lain meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.Akumulasi penyaluran pinjaman lunak dan pinjaman khusus sampai dengan Tahun 2012 mencapai Rp 210 milyar dengan mitra binaan meliputi bidang usaha antara lain :

1. Sektor industri 2. Sektor perdagangan 3. Sektor pertanian 4. Sektor peternakan 5. Sektor perkebunan 6. Sektor perikanan 7. Sektor jasa 8. Sektor lainnya

Penyaluran pinjaman program kemitraan dilaksanakan di seluruh cabang-cabang pelabuhan di lingkungan PELINDO III, sehingga kondisi dan karakter usaha Mitra Binaan sangat bervariasi mengingat latar belakang yang berbeda, namun secara umum Mitra Binaan mempunyai karakter yang hampir serupa baik dari segi kelebihan maupun permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

The Management understand the the Company existence has something to do with the responsibility of social environmental gaps surrounding the operational area of Company. As the result of responsibility and awareness of the Company to the economical development, especially for small businesses and referring to the Decree of Minister of State Owned Enterprise No. KEP-236/MBU/2003 dated 17 June 2003 and revised in the Rules of Minister of State Owned Enterprise No. PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding the Partnership Program with Small Businesses and Environment Development Program, the Company conducts.

The Partnership Program has been conducted since 1991 and spread at all port branches of PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) and other areas including East Java, Central Java, East Nusa Tenggara, West Nusa Tenggara, Bali, Central Kalimantan and South Kalimantan. The accumulation of soft loans and special loans up to 2012 of Rp. 210 billion with the partners in the business fields as the following :

1. Industrial Sector2. Trading Sector3. Agricultural Sector4. Animal Husbandry Sector5. Plantation Sector6. Fishery Sector7. Services Sector8. Other Sector

The loan distribution of partnership program is conducted at all port branches of PELINDO III. The conditions and characters of the partners have different types of backgrounds, however, in general the partners have similar charateristics, either from the strength or problems faced.

240 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Hal ini dapat terjadi karena seluruh Mitra Binaan merupakan usaha bisnis yang masuk dalam kategori mikro/usaha kecil. Beberapa kelebihan yang dimiliki Mitra Binaan antara lain berkaitan dengan aspek produk Mitra Binaan yang menggunakan bahan baku lokal (local contain). Disamping itu, Mitra Binaan cenderung mempunyai motivasi yang cukup tinggi untuk mengembangkan bisnis.

Beberapa permasalahan yang dihadapi Mitra Binaan antara lain berkaitan dengan aspek pemasaran hasil usaha, permodalan yang tidak mandiri dan unbankable, tingkat persaingan yang cukup tinggi dan sumber daya manusia yang masih terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Namun, Mitra Binaan memiliki keunggulan terutama dalam hal komitmen dan keinginan untuk maju yang besar serta daya tahan yang lebih kuat terhadap fluktuasi kondisi perekonomian nasional dan global karena kandungan produksi yang sebagian besar menggunakan komponen lokal dan sebagian berupa kerajinan yang sifatnya unik. Dalam rangka turut berperan serta dalam menumbuhkan iklim berusaha sehat dan mandiri, PELINDO III melakukan upaya pemberdayaan Mitra Binaan, selain dengan pemberian pinjaman modal kerja, juga dengan pemberian wawasan dan ketrampilan untuk mengembangkan usaha dalam bentuk pendidikan dan pelatihan manajerial serta keikutsertaan Mitra Binaan ke pameran-pameran dalam rangka membuka dan mengembangkan jaringan pemasaran produk, investasi maupun kerjasama bisnis.

Penyaluran Program Kemitraan diharapkan dapat membantu Mitra Binaan untuk meningkatkan omzetnya (pro growth), membuka peluang kerja (pro job) bagi masyarakat sekitar sehingga dapat mengentas kemiskinan (pro poor) serta mengembangkan wilayah pemasaran produknya hingga ke luar negeri.

This might happen because they are categorized as small/micro businesses. The strength of small business partners are because they use local raw materials and have strong tendency to improve their businesses.

The common problems faced by the partners are business marketing, non-independent and unbankable capital, high level of competition, limited human resources either from the quality or quantity aspect.

However, the partners have the strength in commitment and the willingness to improve and the level of surviving against the fluctuation of national and global economical conditions, as their products mostly use local components for example unique handycraft. In the role of improving the healthy and independent business climate, PELINDO III has conducted the partner enpowerment, apart from providing business capital loans, as well as providing concepts and skills to improve the business in the form of managerial education and traning, and getting involve the partners into the exhibitions in order to introduce and open the product marketing network, investment and business cooperation.

The distribution of Partnership Program is expected to assist the partners to improve the pro growth, open the pro job for surrounding community and to anticipate the pro poor and develop the regional product marketing up to abroad

241Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

penyaluran pinjaman 3 (tiga) tahun terakhirLoans in the last three years

no. uRaian | DescriptiontaHun (RupiaH) | Year (in rupiah) KecenDeRunGan

TreND (%)2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6=4:3 7=5:4

1 Jumlah Mitra BinaanTotal Partners 645 804 690 124.65% 85.82%

2 Jumlah PenyaluranTotal Distribution 13,823,000,000 28,377,500,000 24,846,500,000 205.29% 87.56%

3

Rata-rata penyaluran perMitra BinaanAverage of distribution per partner

21,431,008 35,295,398 36,009,420 164.69% 102.02%

Penyaluran pinjaman Mitra Binaan pada Tahun 2012 mencapai 87,56% dibanding Tahun 2011, hal ini disebabkan pelaksanaan seleksi yang ketat terhadap calon mitra binaan yang mengajukan proposal melalui cabang penyalur

The loan distribution for partners in 2012 reached 87.56% compared to 2011, this was caused by strict selection to partner candidate who proposed the load through the distribution branch.

The partner granting in 2012 reached 81.51% comapred to 2011, this was caused by getting involve more selectively the partners only into the exhibitions which can give additional value for the partners.

program Hibah Kemitraan 3 (tiga) tahun terakhirGranting Partner Program in the last three years

uRaian | DescriptiontaHun (RupiaH) | Year (in rupiah) KecenDeRunGan

TreND (%)2010 2011 2012

1 2 3 4 5=3:2 6=4:3

Jumlah Hibah | Total Granting 2,616,728,263 3,166,183,120 2,580,789,625 121.00% 81.51%

Hibah Kemitraan Tahun 2012 sebesar 81,51% dibandingkan Tahun 2011, hal ini disebabkan selama Tahun 2012 hanya mengikut sertakan mitra binaan pada pelaksanaan pameran yang diperkirakan dapat memberikan nilai tambah bagi mitra binaan peserta pameran (lebih selektif ).

242 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Program Bina Lingkungan yang selanjutnya disebut program BL yaitu program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah usaha perusahaan melalui pemanfaatan dana dari bagian laba perusahaan setelah pajak.

Program BL dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian PELINDO III terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar perusahaan. Melalui program BL tersebut diharapkan kondisi masyarakat sekitar perusahaan dapat diberdayakan dan dikembangkan menuju kemandirian dan sinergi. Bagi PELINDO III, pelaksanaan program BL diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pembentukan corporate image dan opini masyarakat sekitar perusahaan terhadap keberadaan usaha perusahaan, sehingga dalam jangka panjang dapat tercipta iklim yang kondusif terhadap kegiatan usaha dan pengamanan aset perusahaan (assets safeguarding).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, dana program Bina Lingkungan setiap tahun berjalan dialokasikan sebesar 70% (tujuh puluh persen) melalui Program Bina Lingkungan BUMN Pembina, sedangkan 30% (tiga puluh persen) dari jumlah dana Program Bina Lingkungan yang tersedia diperuntukkan bagi Program Bina Lingkungan BUMN Peduli, dimana ruang lingkup BUMN Peduli ditetapkan oleh menteri BUMN. Apabila pada akhir tahun masih terdapat sisa kas dana Program Bina Lingkungan BUMN Pembina dan BUMN Peduli, maka sisa kas menjadi saldo kas awal tahun dana Program Bina Lingkungan tahun berikutnya. Bantuan Bina Lingkungan meliputi 6 (enam) objek bantuan, yaitu :

1. Bantuan korban bencana alam

2. Bantuan pendidikan dan atau pelatihan

3. Bantuan peningkatan kesehatan

4. Bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum

5. Bantuan sarana ibadah

6. Bantuan pelestarian alam

Environment Development Program is an enpowerment program of social community at the business areas of the Company via the fund utilization from the Company benefit after tax.

Environment Development Program reflects the awareness of PELINDO III to the community condition surrounding the Company which might be able to be enpowered and developed into an independency and synergi. The implementation of Environment Development Program is purposed to have positive contributions in creating the Corporate Image and people opinion about the Company business existency. It is expected to create a future conducive business climate and to have assets safeguarding.

Referring to the Rules of Minister of State Owned Enterprise No. PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007, the fund allocated for Environment Development each year is 70% (seventy percent) through the Mentoring Environment Development Program of State Owned Enterprise. While 30% (thirty percent) of fund of Environment Development Program is allocated for the Concern Environment Development program of State Owned Enterprise which are established by Minister of State Owned Enterprise. In case in the end of the year, there are remaining cash balance for Mentoring and Concern Environment Development Program, the cash would be used as the beginning balance of the Environment Development Program for the following year. The assistance for Environment Development Program includes 6 (six) objects as the following :

1. Natural disaster relief

2. Education and training

3. Medical treatment

4. Public utilities and infrastructure development

5. Worship building renovation

6. Natural preservation

pRoGRam bina linGKunGanenvironment development program

243Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Sasaran program BL adalah masyarakat sekitar perusahaan dengan sifat bantuan untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan terciptanya pola hubungan yang harmonis dan bersifat mutualisme (saling menguntungkan) yaitu dengan terciptanya iklim yang konduktif bagi kelangsungan kegiatan usaha dan pengamanan aset perusahaan.

penyaluran bantuan 3 (tiga) tahun terakhirLoans in the last three years

no. uRaian | DescriptiontaHun (RupiaH) | Year (in rupiah) KecenDeRunGan

TreND (%)2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6=4:3 7=5:4

1 Jumlah ObjekTotal Objects 483 466 574 96.48% 123.18%

2 Jumlah BantuanTotal Loans 8,908,063,800 8,828,781,500 12,043,382,243 99.11% 136.41%

3

Rata-rata penyaluran bantuan per objekAverage of distribution per partner

18,443,196 18,945,883 20,981,502 64.55% 110.74%

Penyaluran bantuan Bina Lingkungan Tahun 2012 naik 36,41% dibandingkan Tahun 2011, Hal ini disebabkan telah melaksanakan program desa binaan untuk mendukung program pemerintah membangun 1.000 desa miskin, yang tidak dianggarkan pada RKAP Tahun 2012

bumn peduli 3 (tiga) tahun terakhir

no. uRaian | DescriptiontaHun (RupiaH) | Year (in rupiah) KecenDeRunGan

TreND (%)2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6=4:3 7=5:4

1 Jumlah ObjekTotal Objects 1 3 5 300.00% 166.67%

2Jumlah Bantuan PeduliTotal Concern State Owned Enterprise

330,000,000 350,939,916 6,653,408,871 106.35% 1895.88%

BUMN Peduli diberikan berdasarkan ketentuan dari Kementerian Negara BUMN untuk menyisihkan 30% dari sumber dana tersedia program Bina Lingkungan Pada tahun 2012 telah menyalurkan bantuan BUMN Peduli untuk kegiatan Pasar Murah di Banyuwangi sebesar Rp. 900.000.000,- sesuai Surat Menteri Negara BUMN No : S-125/MBU/2012 tanggal 2 Pebruari 2012 tentang Pasar

The target of Environment Development is the community surrounding the Company with the community enpowerment fund, so that it will create a harmonious and mutualism relationship, i.e a condusive climate for business continuity and company asset safeguarding.

The fund distribution of Environment Development Program in 2012 increased for 36.41% compared to 2011. This was caused by the implementation of village partner development to support the Government Program in developing 1000 underprivileged villages which were not budgeted in the Work Plan and Company Budget in 2012.

Concern state owned enterprise in the last three years

Concern State Owned Enterprise is provided based on the Decree of Minister of State Owned Enterprise to set aside 30% from the available fund for Environment Development Program to be utilized based on the guidance of Minister of State Owned Enterprise with the Coordinators to distribute special funds in 2012, the Company has distributed the Concern State Owned Enterprise fo Cheap Market in Banyuwangi

244 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Murah dan dana BUMN Peduli, dana BUMN Peduli juga diserahkan kepada 4 BUMN Koordinator yang ditunjuk sebagai Koordinator Program Penanganan Kawasan Miskin dan Pengentasan Kemiskinan yaitu Perum Perhutani, PT Pertamina, PT Hutama Karya dan PT Perusahaan Gas Negara dengan total dana sebesar Rp. 5.753.408.871,- Sesuai dengan Surat Menteri BUMN Nomor S-648/MBU/2012 tanggal 14 November 2012.

KineRJa pRoGRam KemitRaan Dan pRoGRam bina linGKunGan

Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 terdapat 2 (dua) indikator penilaian kerja Program Kemitraan, yaitu efektivitas penyaluran dana dan tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman.

perhitungan efektivitas penyaluran

Efektivitas penyaluran dana pada Tahun 2010, Tahun 2011 dan Tahun 2012 adalah sebagaimana perhitungan sebagai berikut :

of Rp. 900,000,000 as per the Letter from Minister of State Owned Enterprise No. S-125/MBU/2012 dated 2 February 2012 regarding Cheap Market and Fund of Concern Stated Owned Enterprise. The fund was also distributed to other four Coordinating State Owned Enterpries which were appointed as Coordinators to handle the Program of Underprivileged Area and Developing Underprivileged Areas, i.e. Perum Perhutani, PT. Pertamina, PT. Hutama Karya and PT. Perusahaan Gas Negara with total fund of Rp. 5,753,408,871 as per the Letter from Minister of State Owned Enterprise No. S-648/MBU/2012 dated 14 November 2012.

PerforMANCe of PArTNershiP AND eNViroNMeNT DeVeloPMeNT ProgrAM

Referring to the Decree of Minister of State Owned Enterprise No. 100/MBU/2002 dated 4 June 2002, there are 2 (two) indicators of work performance in the partnership program, i.e. effectiveness of fund distriburion and collectibility level of loan returns.

Calculation of Distribution effectiveness

The fund distribution effectiveness in 2010, 2011 and 2012 are the following :

Efektivitas Penyaluran Jumlah dana yang disalurkan | Total of distributed fundDistribution Effectiveness Jumlah dana yang tersedia | Total of available fund

=

taHunYear

JumlaH Dana YanG DisaluRKan (Rp)

Total of Distributed fund (rp)

JumlaH Dana YanG teRseDia (Rp)

Total of Available fund (rp)

eFeKtiFitas penYaluRan (%)

Distribution effectiveness (%)

sKoRscore

1 2 3 4 5

2010 16,439,728,263 30,864,390,579 53.26% 0

2011 31,543,683,120 35,772,788,642 88.18% 2

2012 27,427,289,625 43,677,202,043 62.80% 0

Efektivitas penyaluran Tahun 2012 mencapai 62,80% dengan skor 0, menurun dibandingkan Tahun 2011 yaitu 88,18 dengan skor 2. Hal tersebut disebabkan tidak sebandingnya jumlah penyaluran dana yang telah dilaksanakan dengan peningkatan sumber dana kemitraan yang berasal dari bagian laba.

Distribution effectiveness in 2012 reached 62.80% with score 0. It decreased compared to 2011 is 88.18& with score 2. This happened because the fund distribution is not proportional with the partnership fund from company benefit.

245Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

peRKaRa pentinG YanG DiHaDapi peRusaHaanSignificant Litigation Cases

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

1. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

1. Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 331/Pdt.G/2005/ PN.Sby tanggal 8 Agustus 2006. yang mengabulkan perlawanan Pelabuhan III dengan putusan sita jaminan diangkat

2. Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor : 226/Pdt/2007/ PT.Sby tanggal 28 Agustus 2007 yang isinya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 331/Pdt.G/2005/PN.Sby tanggal 8 Agustus 2006.

1. Verdict of State Court of Surabaya No. 331/Pdt.G/2005/PN.Sby dated 8 August 2006 regarding the appeal of PELINDO III, i.e. verdict security appointed

2. Verdict of High Court of Surabaya No. 226/Pdt/2007/PT.Sby datedl 28 August 2007 regarding the Confirmation of the Verdict of State Court of No. 331/Pdt.G/2005/PN.Sby datedl 8 August 2006.

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat

Handled by the Legal Bureau of Head Office

Heru Setiabudi alias Kevin Austell selaku Terlawan Penyita/Pembanding/Pemohon Kasasi dan PELINDO III sebagai Pelawan/terbanding/Termohon Kasasi.

Heru Setiabudi a.k.a Kevin Austell as The Confiscator / Appealing Party / Applicant’s Cassation and PELINDO III as the The Opponent / Respondent Cassation.

Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Surabaya No. 426/Pdt.G/2004/ PN.Sby tanggal 22 Desember 2004 diletakkan Sita Jaminan berupa tanah dan bangunan kantor di PT. TPS sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penyitaan Jaminan No. 426/Pdt.G/2004/ PN.Sby tanggal 26 Januari 2005. Atas penetapanan pengadilan tersebut PELINDO III selaku pemilik obyek sita jaminan berupa tanah dan bangunan kantor di PT. TPS, melakukan upaya hukum berupa gugatan perlawanan kepada Heru Setibudi alias Kevin Austel sebagai Terlawan Penyita dan PT. Terminal Petikemas Surabaya sebagai Terlawan Tersita

Based on the Verdict of State Court of Surabaya No. 426/Pdt.G/2004/PN.Sby dated 22 December 2004 regarding the Verdict Security in the form of land and office building at PT. Terminal Petikemas Surabaya as stated in the Report of Penyitaan Jaminan No. 426/Pdt.G/2004/PN.Sby dated 26 January 2005. As the result of the verdict PELINDO III as the object owner of verdict security lodged a legal accusation to Heru Setibudi a.k.a Kevin Austel as the Confiscator and PT. Terminal Petikemas Surabaya as the Confiscated Party

Pihak Pembanding/Heru Setiabudi sudah mengajukan Memori Kasasi ke MA pada tanggal 10 Desember 2007 dan PT Pelindo III sudah menjawab dengan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 4 Pebruari 2008.

The appealing party/Heru Setiabudi has submitted a Cassation Memorandum to the Supreme Court on 10 December 2007 and PELINDO III has responded to the Cassation Memorandum on 4 February 2008.

Sudah ada putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No. 977 K/Pdt/2010 yang pada intinya Menolak Kasasi Heru Setiabudi alias Kevin Austell selaku Pemohon Kasasi. (Pelindo III menang)

There has been a Cassation decision from the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 977 K/Pdt/2010 which stated that they have reject the Cassation submitted by Heru Setiabudi aka Kevin Austell as the Cassation Requeter (Pelindo III won the case)

2. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 99 /Pdt.G/2008/PN.SBY

Civil Case No. 99 /Pdt.G/2008/PN.SBY

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Dinas Hukum Cabang Pelabuhan Tanjung Perak

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with the Legal Division of Port of Tanjung Perak Branch

MOCH. MASRUKH,Cs (Warga Perak Barat, Kel. Perak Barat, Kec. Krembangan), dengan Kuasa Hukum ”Reksowibowo & Partners Law Firm selaku Penggugat melawan PT Pelindo III selaku Tergugat I dan Pemkot Surabaya selaku Tergugat II

Moch. Masrukh Cs (Citizen of West Perak Sub-district, Krembangan District) with ”Reksowibowo & Partners” Law Firm as the Plaintiff versus PT. Pelabuhan Pelindo III as the first accused party and Surabaya Government as the second accused party

Gugatan Class Action Warga Perak Barat kepada PELINDO III sebagai Tergugat I dan Pemkot Surabaya sebagai tergugat II atas perbuatan melawan hukum mengalihkan hak atas tanah eks HPL Pelabuhan III kepada Pemkot Surabaya.

The accusation of Class Action from aa citizen of West Perak to PT. Pelabuhan Pelindo III as the first accused party and Surabaya Government as the second accused party II for the deed against the law by redirecting the land right ex HPL of PELINDO III to Surabaya Government.

Sudah ada putusan Pengadilan Negri Surabaya Nomor : 99/Pdt.G/2008/ PN.Sby, yang intinya menyatakan bahwa:1) Petitum (tuntutan) Penggugat (dalam hal ini Warga Perak

Barat) sebagaimana yang diajukan dalam Gugatannya, ditolak seluruhnya, hanya tuntutan warga sebagai pemilik sah atas bangunan yang mereka tempati yang dikabulkan;

2) PELINDO III dan Pemkot Surabaya, tidak melakukan perbuatan melanggar hukum.

Atas putusan pengadilan Negeri Surabaya tersebut warga Perak Barat Surabaya mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Timur.

There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 99/Pdt.G/2008/ PN.Sby, which stated that :1) The Demand of Plaintiff (citizen of West Perak) as submitted

by in the accusation has been fully rejected. The one which has been granted was the demand from the citizen as the legal owner of the building.

2) PELINDO III and Surabaya Government did not do any breach of laws.

As the result of verdict of State Court of Surabaya, the citizen of West perak submitted his appeal to High Court of East Java.

Sudah ada putusan Banding dari Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 664/PDT/2010/PT.SBY tanggal 25 Januari 2011 yang pada intinya memenangkan PT Pelindo III selaku Tergugat I/Terbanding I dan saat ini Warga Perak Barat mengajukan Kasasi ke MA.

There has been an Appeal decision from teh High Court of East Java No. 664/PDT/2010/PT.SBY dated 25 January 2011 which stated that PT. Pelabuhan Indonesia as the accused party I has won the case. Currently the citizen of West Perak submitted his Cassation to the Supreme Court.

3. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 196/Pdt.G/2009/PN.SBY

Civil Case No. 196/Pdt.G/2009/PN.SBY

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Kantor Konsultan Hukum WINS & Partners Law Firm.

Handled by the Legal Bureau cooperating with “Wins & Partners Law Firm”.

PELINDO III selaku Penggugat melawan PT. Timur Nusantara.

Pelindo III as the Plaintiff versus PT. Timur Nusantara.

Bahwa telah terjadi perikatan hukum antara PELINDO III dengan PT. Timur Nusantara yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama Nomor: HK. 0501/36/P.III-2002; Nomor: 009/TN/18/XII-2002, tanggal 18 Desember 2002 tentang “Pengelolaan Fasilitas Terminal Petikemas” yang telah habis masa berlakunya pada tanggal 17 Januari 2004. Namun dalam pelaksanaan perjanjian saat itu, PT. Timur Nusantara tidak melaksanakan kewajibannya dan sampai saat ini, ada beberapa fasilitas milik PELINDO III yang masih dikuasai oleh PT. Timur Nusantara, hal ini membawa kerugian bagi PELINDO III Cabang Tanjung Wangi.

There has been a legal agreement between PELINDO III and PT. Timur Nusantara which stated in the Letter of Agreement No. HK. 0501/36/P.III-2002; No. 009/TN/18/XII-2002 dated 18 December 2002 regarding the Container Terminal Facility Management” which has been expired on 17 January 2004. However, in the implementation of the Agreement, PT. Timur Nusantara failed to fulfil their obligations, until now there are several facilities owned by PELINDO III are still in the hands of PT. Timur Nusantara. This has caused losses to PT. Pelabuhan Pelindo III Tanjung Wangi Branch.

Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor: 196/Pdt.G/2009/ PN.Sby Jo. 359/PDT/2010/PT.SBY, yang intinya memenangkan PELINDO III.Pihak PT Timur Nusantara kemudian mengajukan Kasasi & memori Kasasi ke Mahkamah Agung melalui PN Surabaya. Atas memori Kasasi tersebut, PELINDO III sudah menanggapi melalui kontra memori Kasasi yang diajukan melalui PN Surabaya.

There has been a verdict of State Court of Surabaya and High Court of Surabaya No. 196/Pdt.G/2009/PN.Sby and 359/PDT/2010/PT.SBY, which stated that PELINDO III has won the case.PT. Timur Nusantara submitted their Cassation and Cassation Memorandum to the Supreme Court via the State Court Surabaya. PELINDO III has responded the Cassation Memorandum via State Court of Surabaya.

Sudah ada putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No. 716 K/PDT/2011 tanggal 14 Desember 2011 yang pada intinya menolak permohonan kasasi dari PT Timur Nusantara

There has been a Cassation decision of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 716 K/PDT/2011 dated 14 December 2011 which stated that the Cassation from PT. Timur Nusantara been rejected.

Selama tahun 2012, beberapa perkara hukum penting yang dihadapi perusahaan, antara lain:During 2012, several significant litigation cases handled by the company include:

246 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

1. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

1. Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 331/Pdt.G/2005/ PN.Sby tanggal 8 Agustus 2006. yang mengabulkan perlawanan Pelabuhan III dengan putusan sita jaminan diangkat

2. Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor : 226/Pdt/2007/ PT.Sby tanggal 28 Agustus 2007 yang isinya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 331/Pdt.G/2005/PN.Sby tanggal 8 Agustus 2006.

1. Verdict of State Court of Surabaya No. 331/Pdt.G/2005/PN.Sby dated 8 August 2006 regarding the appeal of PELINDO III, i.e. verdict security appointed

2. Verdict of High Court of Surabaya No. 226/Pdt/2007/PT.Sby datedl 28 August 2007 regarding the Confirmation of the Verdict of State Court of No. 331/Pdt.G/2005/PN.Sby datedl 8 August 2006.

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat

Handled by the Legal Bureau of Head Office

Heru Setiabudi alias Kevin Austell selaku Terlawan Penyita/Pembanding/Pemohon Kasasi dan PELINDO III sebagai Pelawan/terbanding/Termohon Kasasi.

Heru Setiabudi a.k.a Kevin Austell as The Confiscator / Appealing Party / Applicant’s Cassation and PELINDO III as the The Opponent / Respondent Cassation.

Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Surabaya No. 426/Pdt.G/2004/ PN.Sby tanggal 22 Desember 2004 diletakkan Sita Jaminan berupa tanah dan bangunan kantor di PT. TPS sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penyitaan Jaminan No. 426/Pdt.G/2004/ PN.Sby tanggal 26 Januari 2005. Atas penetapanan pengadilan tersebut PELINDO III selaku pemilik obyek sita jaminan berupa tanah dan bangunan kantor di PT. TPS, melakukan upaya hukum berupa gugatan perlawanan kepada Heru Setibudi alias Kevin Austel sebagai Terlawan Penyita dan PT. Terminal Petikemas Surabaya sebagai Terlawan Tersita

Based on the Verdict of State Court of Surabaya No. 426/Pdt.G/2004/PN.Sby dated 22 December 2004 regarding the Verdict Security in the form of land and office building at PT. Terminal Petikemas Surabaya as stated in the Report of Penyitaan Jaminan No. 426/Pdt.G/2004/PN.Sby dated 26 January 2005. As the result of the verdict PELINDO III as the object owner of verdict security lodged a legal accusation to Heru Setibudi a.k.a Kevin Austel as the Confiscator and PT. Terminal Petikemas Surabaya as the Confiscated Party

Pihak Pembanding/Heru Setiabudi sudah mengajukan Memori Kasasi ke MA pada tanggal 10 Desember 2007 dan PT Pelindo III sudah menjawab dengan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 4 Pebruari 2008.

The appealing party/Heru Setiabudi has submitted a Cassation Memorandum to the Supreme Court on 10 December 2007 and PELINDO III has responded to the Cassation Memorandum on 4 February 2008.

Sudah ada putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No. 977 K/Pdt/2010 yang pada intinya Menolak Kasasi Heru Setiabudi alias Kevin Austell selaku Pemohon Kasasi. (Pelindo III menang)

There has been a Cassation decision from the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 977 K/Pdt/2010 which stated that they have reject the Cassation submitted by Heru Setiabudi aka Kevin Austell as the Cassation Requeter (Pelindo III won the case)

2. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 99 /Pdt.G/2008/PN.SBY

Civil Case No. 99 /Pdt.G/2008/PN.SBY

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Dinas Hukum Cabang Pelabuhan Tanjung Perak

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with the Legal Division of Port of Tanjung Perak Branch

MOCH. MASRUKH,Cs (Warga Perak Barat, Kel. Perak Barat, Kec. Krembangan), dengan Kuasa Hukum ”Reksowibowo & Partners Law Firm selaku Penggugat melawan PT Pelindo III selaku Tergugat I dan Pemkot Surabaya selaku Tergugat II

Moch. Masrukh Cs (Citizen of West Perak Sub-district, Krembangan District) with ”Reksowibowo & Partners” Law Firm as the Plaintiff versus PT. Pelabuhan Pelindo III as the first accused party and Surabaya Government as the second accused party

Gugatan Class Action Warga Perak Barat kepada PELINDO III sebagai Tergugat I dan Pemkot Surabaya sebagai tergugat II atas perbuatan melawan hukum mengalihkan hak atas tanah eks HPL Pelabuhan III kepada Pemkot Surabaya.

The accusation of Class Action from aa citizen of West Perak to PT. Pelabuhan Pelindo III as the first accused party and Surabaya Government as the second accused party II for the deed against the law by redirecting the land right ex HPL of PELINDO III to Surabaya Government.

Sudah ada putusan Pengadilan Negri Surabaya Nomor : 99/Pdt.G/2008/ PN.Sby, yang intinya menyatakan bahwa:1) Petitum (tuntutan) Penggugat (dalam hal ini Warga Perak

Barat) sebagaimana yang diajukan dalam Gugatannya, ditolak seluruhnya, hanya tuntutan warga sebagai pemilik sah atas bangunan yang mereka tempati yang dikabulkan;

2) PELINDO III dan Pemkot Surabaya, tidak melakukan perbuatan melanggar hukum.

Atas putusan pengadilan Negeri Surabaya tersebut warga Perak Barat Surabaya mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Timur.

There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 99/Pdt.G/2008/ PN.Sby, which stated that :1) The Demand of Plaintiff (citizen of West Perak) as submitted

by in the accusation has been fully rejected. The one which has been granted was the demand from the citizen as the legal owner of the building.

2) PELINDO III and Surabaya Government did not do any breach of laws.

As the result of verdict of State Court of Surabaya, the citizen of West perak submitted his appeal to High Court of East Java.

Sudah ada putusan Banding dari Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 664/PDT/2010/PT.SBY tanggal 25 Januari 2011 yang pada intinya memenangkan PT Pelindo III selaku Tergugat I/Terbanding I dan saat ini Warga Perak Barat mengajukan Kasasi ke MA.

There has been an Appeal decision from teh High Court of East Java No. 664/PDT/2010/PT.SBY dated 25 January 2011 which stated that PT. Pelabuhan Indonesia as the accused party I has won the case. Currently the citizen of West Perak submitted his Cassation to the Supreme Court.

3. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 196/Pdt.G/2009/PN.SBY

Civil Case No. 196/Pdt.G/2009/PN.SBY

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Kantor Konsultan Hukum WINS & Partners Law Firm.

Handled by the Legal Bureau cooperating with “Wins & Partners Law Firm”.

PELINDO III selaku Penggugat melawan PT. Timur Nusantara.

Pelindo III as the Plaintiff versus PT. Timur Nusantara.

Bahwa telah terjadi perikatan hukum antara PELINDO III dengan PT. Timur Nusantara yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama Nomor: HK. 0501/36/P.III-2002; Nomor: 009/TN/18/XII-2002, tanggal 18 Desember 2002 tentang “Pengelolaan Fasilitas Terminal Petikemas” yang telah habis masa berlakunya pada tanggal 17 Januari 2004. Namun dalam pelaksanaan perjanjian saat itu, PT. Timur Nusantara tidak melaksanakan kewajibannya dan sampai saat ini, ada beberapa fasilitas milik PELINDO III yang masih dikuasai oleh PT. Timur Nusantara, hal ini membawa kerugian bagi PELINDO III Cabang Tanjung Wangi.

There has been a legal agreement between PELINDO III and PT. Timur Nusantara which stated in the Letter of Agreement No. HK. 0501/36/P.III-2002; No. 009/TN/18/XII-2002 dated 18 December 2002 regarding the Container Terminal Facility Management” which has been expired on 17 January 2004. However, in the implementation of the Agreement, PT. Timur Nusantara failed to fulfil their obligations, until now there are several facilities owned by PELINDO III are still in the hands of PT. Timur Nusantara. This has caused losses to PT. Pelabuhan Pelindo III Tanjung Wangi Branch.

Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor: 196/Pdt.G/2009/ PN.Sby Jo. 359/PDT/2010/PT.SBY, yang intinya memenangkan PELINDO III.Pihak PT Timur Nusantara kemudian mengajukan Kasasi & memori Kasasi ke Mahkamah Agung melalui PN Surabaya. Atas memori Kasasi tersebut, PELINDO III sudah menanggapi melalui kontra memori Kasasi yang diajukan melalui PN Surabaya.

There has been a verdict of State Court of Surabaya and High Court of Surabaya No. 196/Pdt.G/2009/PN.Sby and 359/PDT/2010/PT.SBY, which stated that PELINDO III has won the case.PT. Timur Nusantara submitted their Cassation and Cassation Memorandum to the Supreme Court via the State Court Surabaya. PELINDO III has responded the Cassation Memorandum via State Court of Surabaya.

Sudah ada putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No. 716 K/PDT/2011 tanggal 14 Desember 2011 yang pada intinya menolak permohonan kasasi dari PT Timur Nusantara

There has been a Cassation decision of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 716 K/PDT/2011 dated 14 December 2011 which stated that the Cassation from PT. Timur Nusantara been rejected.

247Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

4. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 171/Pdt.G/2009/PN.SBY

Civil Case No. 171/Pdt.G/2009/PN.SBY

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Kantor Advokat dan Konsultan Hukum WIJONO SUBAGYO, SH

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with Wijono Subagyo, SH Law Firm and Advocates”

PT. Tresnamuda Sejati selaku Penggugat melawan PELINDO III selaku Tergugat I dan PT. Terminal Petikemas Surabaya selaku Tergugat II

PT. Tresnamuda Sejati as the Plaintiff versus PELINDO III as the first accused party and PT. Terminal Petikemas Surabaya as the second accused party

Bahwa PT. Tresnamuda Sejati sebagai agen pelayaran mengangkut petikemas dan dilakukan kegiatan bongkar muat petikemas di TPKS dan TPS. Atas kegiatan bongkar muat petikemas tersebut, PT. Tresnamuda Sejati pada awalnya diberikan discount tarif sebesar 50%, namun dalam perjalanannya discount tarif tersebut dicabut dan dikembalikan pada tarif 100%. Atas penghapusan discount tarif tersebut, PT. Tresnamuda Sejati menganggap PELINDO III dan PT. TPS telah melakukan perbuatan melawan hukum.

PT. Tresnamuda Sejati as a Shipping Lines who transports container and has their activities (container loading/discharging) at TPKS and PT. Terminal Petikemas Surabaya. In the beginning PT. Tresnamuda Sejati was provided discount of 50%, however later on the discount withdrawn and the tariff went back to normal 100%. PT. Tresnamuda Sejati considered that PT. Pelabuhan Pelindo III and PT. Terminal Petikemas Surabaya have conducted a deed against the laws.

Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor : 171/Pdt.G/2009/PN.Sby tanggal 27 Oktober 2009, yang intinya menyatakan bahwa:1. Menolak gugatan Penggugat (PT. Tresnamuda Sejati)

untuk seluruhnya;2. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat

Konpensi untuk seluruhnya;3. Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat dalam

Rekonpensi untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp 215.900,- (dua ratus lima belas ribu sembilan ratus rupiah.

Atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tersebut, PT. Tresnamuda Sejati mengajukan banding pada tanggal 5 Nopember 2009.Telah ada putusan Banding Pengadilan Tinggi Jawa Timur No 107/Pdt/2010/ PT.Sby yang pada intinya menguatkan putusan PN Surabaya dan memenangkan PT Pelindo III.PT. Tresnamuda Sejati mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung.

There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 171/Pdt.G/2009/PN.Sby dated 27 October 2009 which stated:1. Rejecting the accusation from PT. Tresnamuda Sejati);2. Rejecting the recompensation plaintiff/recompensation

accused party;3. Charge the recompensation plaintiff/ recompensation

accused party to pay the case fee Rp 215,900,- (two hundred fifteen thousand and nine hundred rupiahs.

PT. Tresnamuda Sejati has submitted their appeal on 5 November 2009.There has been a verdict of High Court of East Java No. 107/Pdt/2010/PT.Sby which stated the supporting of verdict of State Court of Surabaya and PELINDO III has won the case.PT. Tresnamuda Sejati has submitted their cassation to the Supreme Court.

Sudah ada putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No. 2334 K/PDT/2010 tanggal 10 Maret 2011 yang pada intinya memenangkan PELINDO III selaku Tergugat I/Terbanding I/Termohon Kasasi I dan PT. Terminal Petikemas Surabaya selaku Tergugat II/Terbanding II/Termohon Kasasi II

There has been a Cassation decision of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 2334 K/PDT/2010 dated 10 March 2011 which stated that PELINDO III as the first accused party and PT. Terminal Petikemas Surabaya as the second accused party have won the case

Apabila Pemberian keringanan tarif 50% atas bongkar muat barang/petikemas ekspor/ impor tetap diberlakukan tanpa batas waktu, maka dapat mengurangi pendapatan perusahaan dari jasa bongkar muat barang/ petikemas ekspor/ impor

If granting waivers fare 50% on loading and unloading of cargo / containers export / import remain enacted indefinitely, then can reduce the company’s revenue from loading and unloading services / container export / import

5. Perkara Perdata

Civil Case

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Surabaya

Indonesia National Arbitration Body Surabaya

Perkara Nomor : 20/BANI-SBY/II/2009

Case No. 20/BANI SBY/II/2009

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Cabang Pelabuhan Kumai.

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with Port of Kumai Branch.

Ir. Muhammad Zuhri, Direktur Utama PT. Rancang Persada selaku Pemohon melawan PELINDO III Cabang Kumai selaku Termohon dan PELINDO III selaku Turut Termohon.

Ir. Muhammad Zuhri, President Director of PT. Rancang Persada as the Applicant versus PT. Pelabuhan Pelindo III, Kumai Branch Kumai Branch and PELINDO III .

Bahwa antara PELINDO III Cabang Kumai dengan PT. Rancang Persada telah terjadi perikatan hukum dalam pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Dermaga CPO, Dermaga Serbaguna, Trestle, Talud dan Lapangan Penumpukan Petikemas di Pelabuhan Bumiharjo, Cabang Kumai, Kalimantan Tengah yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan Nomor : IP.03/12/KMI – 2007 tanggal 29 Agustus jo. Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) Nomor : HK.0502/03/KMI-2008 tanggal 23 Juli 2008. Dalam perjalanan perjanjian tersebut dikarenakan ada permasalahan penempatan personil, PELINDO III Cabang Kumai melakukan pemutusan perjanjian. Atas pemutusan perjanjian tersebut, terjadi sengketa antara PELINDO III Cabang Kumai dengan PT. Rancang Persada mengenai besaran sisa pembayaran yang harus dibayar oleh PELINDO III cabang Kumai.

There has been an agreement between PT. Pelabuhan Indonesia Kumai Branch with PT. Rancang Persada in Consulting Service of Monitoring the Building of CPO Whard, Multi Purpose Wharf, Turnstile, Talud and Container Yard at Bumiharjo Port, Kumai Branch, Central Kalimantan, which was stated in the Letter of Agreement No. IP.03/12/KMI-2007 dated 29 August and the Addendum No. HK.0502/03/KMI-2008 dated 23 July 2008. In the implementation of the work, due to personnel allocation issued, PELINDO III Kumai Branch terminated the Letter of Agreement. As the result, the dispute occured between PELINDO III Kumai Branch and PT. Rancang Persada regarding the balance of payment to be paid by PELINDO III Kumai Branch.

Sudah ada putusan BANI Surabaya Reg. No. 20/ARB/BANI-SBY/II/2009 tanggal 28 Mei 2009, yang intinya menyatakan: 1. Menerima permohonan Pemohon (PT. Rancang Persada)

untuk sebagian.2. Menghukum Termohon membayar kepada Pemohon sisa

pembayaran dari Perjanjian secara tunai sebesar = Rp 140.491.400,-

3. Menghukum Termohon membayar jumlah uang tersebut dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah putusan diucapkan.

4. Menolak gugatan Immateriel Pemohon sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

Atas Putusan BANI Surabaya tersebut, PELINDO III mengajukan pembatalan putusan BANI Surabaya tersebut ke Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, dan pada tanggal 2 September 2009, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun membacakan putusan Nomor : 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun. yang pada intinya menyatakan bahwa Gugatan PELINDO III selaku Penggugat tidak dapat diterima.Atas Putusan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tersebut, PELINDO III tetap mengajukan keberatan dengan mengajukan banding ke Mahkamah Agung pada tanggal 15 September 2009 melalui PN Pangkalan Bun.

There has been a verdict of Indonesia National Arbitration Body Surabaya (BANI) No. 20/ARB/BANI-SBY/II/2009 dated 28 May 2009 which stated that : 1. Approving some parts of the application from PT. Rancang

Persada2. Charging the applicant with the balance of payment of

the Letter of Agreement in cash of Rp 140,491,400.00 (One hundred forty million four hundred ninety one thousand four hundred rupiahs)

3. Charging the applicant to pay the amount within 14 (fourteen) days after the verdict issued.

4. Rejecting the immaterial accusation of the applicant of Rp. 200,000,000.00 (two million rupiahs)

As the result, PELINDO III lodged the cancellation of the verdict of BANI to State Court of Pangkalan Bun, Central Kalimantan. On 2 September 2009, Judges of State Court of Pangkalan Bun read the verdict No. 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun which stated that the accusation from PT Pelabuhan PELINDO III has been rejected. As the result of the verdict of State Court of Pangkalan Bun, PELINDO III continued submitting their objection and forwarding the appeal to the Supreme Court on 15 September 2009 via the State Court of Pangkalan Bun.

Sudah ada putusan Banding dari Mahkamah Agung RI berdasarkan Relaas Pemberitahuan Putusan Kasasi kepada Kuasa Pemohon Kasasi No. 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun No. 443K/Pdt.Sus/2010 tanggal 20 April 2011 dan Putusan Mahkamah Agung No. 443K/PDT.SUS/2010, yang pada intinya Menolak Permohonan Banding dari Pemohon Banding PELINDO III;

There has been a verdict of appeal from the Supreme Court of the Republic of Indonesia based on the information of verdict of accusation to the applicant of cassation No. 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun and No. 443K/Pdt.Sus/2010 dated 20 April 2011 and the verdict of Supreme Court No. 443K/PDT.SUS/2010, which stated that appeal from PELINDO III

248 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

4. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 171/Pdt.G/2009/PN.SBY

Civil Case No. 171/Pdt.G/2009/PN.SBY

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Kantor Advokat dan Konsultan Hukum WIJONO SUBAGYO, SH

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with Wijono Subagyo, SH Law Firm and Advocates”

PT. Tresnamuda Sejati selaku Penggugat melawan PELINDO III selaku Tergugat I dan PT. Terminal Petikemas Surabaya selaku Tergugat II

PT. Tresnamuda Sejati as the Plaintiff versus PELINDO III as the first accused party and PT. Terminal Petikemas Surabaya as the second accused party

Bahwa PT. Tresnamuda Sejati sebagai agen pelayaran mengangkut petikemas dan dilakukan kegiatan bongkar muat petikemas di TPKS dan TPS. Atas kegiatan bongkar muat petikemas tersebut, PT. Tresnamuda Sejati pada awalnya diberikan discount tarif sebesar 50%, namun dalam perjalanannya discount tarif tersebut dicabut dan dikembalikan pada tarif 100%. Atas penghapusan discount tarif tersebut, PT. Tresnamuda Sejati menganggap PELINDO III dan PT. TPS telah melakukan perbuatan melawan hukum.

PT. Tresnamuda Sejati as a Shipping Lines who transports container and has their activities (container loading/discharging) at TPKS and PT. Terminal Petikemas Surabaya. In the beginning PT. Tresnamuda Sejati was provided discount of 50%, however later on the discount withdrawn and the tariff went back to normal 100%. PT. Tresnamuda Sejati considered that PT. Pelabuhan Pelindo III and PT. Terminal Petikemas Surabaya have conducted a deed against the laws.

Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor : 171/Pdt.G/2009/PN.Sby tanggal 27 Oktober 2009, yang intinya menyatakan bahwa:1. Menolak gugatan Penggugat (PT. Tresnamuda Sejati)

untuk seluruhnya;2. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat

Konpensi untuk seluruhnya;3. Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat dalam

Rekonpensi untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp 215.900,- (dua ratus lima belas ribu sembilan ratus rupiah.

Atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tersebut, PT. Tresnamuda Sejati mengajukan banding pada tanggal 5 Nopember 2009.Telah ada putusan Banding Pengadilan Tinggi Jawa Timur No 107/Pdt/2010/ PT.Sby yang pada intinya menguatkan putusan PN Surabaya dan memenangkan PT Pelindo III.PT. Tresnamuda Sejati mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung.

There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 171/Pdt.G/2009/PN.Sby dated 27 October 2009 which stated:1. Rejecting the accusation from PT. Tresnamuda Sejati);2. Rejecting the recompensation plaintiff/recompensation

accused party;3. Charge the recompensation plaintiff/ recompensation

accused party to pay the case fee Rp 215,900,- (two hundred fifteen thousand and nine hundred rupiahs.

PT. Tresnamuda Sejati has submitted their appeal on 5 November 2009.There has been a verdict of High Court of East Java No. 107/Pdt/2010/PT.Sby which stated the supporting of verdict of State Court of Surabaya and PELINDO III has won the case.PT. Tresnamuda Sejati has submitted their cassation to the Supreme Court.

Sudah ada putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No. 2334 K/PDT/2010 tanggal 10 Maret 2011 yang pada intinya memenangkan PELINDO III selaku Tergugat I/Terbanding I/Termohon Kasasi I dan PT. Terminal Petikemas Surabaya selaku Tergugat II/Terbanding II/Termohon Kasasi II

There has been a Cassation decision of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 2334 K/PDT/2010 dated 10 March 2011 which stated that PELINDO III as the first accused party and PT. Terminal Petikemas Surabaya as the second accused party have won the case

Apabila Pemberian keringanan tarif 50% atas bongkar muat barang/petikemas ekspor/ impor tetap diberlakukan tanpa batas waktu, maka dapat mengurangi pendapatan perusahaan dari jasa bongkar muat barang/ petikemas ekspor/ impor

If granting waivers fare 50% on loading and unloading of cargo / containers export / import remain enacted indefinitely, then can reduce the company’s revenue from loading and unloading services / container export / import

5. Perkara Perdata

Civil Case

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Surabaya

Indonesia National Arbitration Body Surabaya

Perkara Nomor : 20/BANI-SBY/II/2009

Case No. 20/BANI SBY/II/2009

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Cabang Pelabuhan Kumai.

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with Port of Kumai Branch.

Ir. Muhammad Zuhri, Direktur Utama PT. Rancang Persada selaku Pemohon melawan PELINDO III Cabang Kumai selaku Termohon dan PELINDO III selaku Turut Termohon.

Ir. Muhammad Zuhri, President Director of PT. Rancang Persada as the Applicant versus PT. Pelabuhan Pelindo III, Kumai Branch Kumai Branch and PELINDO III .

Bahwa antara PELINDO III Cabang Kumai dengan PT. Rancang Persada telah terjadi perikatan hukum dalam pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Dermaga CPO, Dermaga Serbaguna, Trestle, Talud dan Lapangan Penumpukan Petikemas di Pelabuhan Bumiharjo, Cabang Kumai, Kalimantan Tengah yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan Nomor : IP.03/12/KMI – 2007 tanggal 29 Agustus jo. Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) Nomor : HK.0502/03/KMI-2008 tanggal 23 Juli 2008. Dalam perjalanan perjanjian tersebut dikarenakan ada permasalahan penempatan personil, PELINDO III Cabang Kumai melakukan pemutusan perjanjian. Atas pemutusan perjanjian tersebut, terjadi sengketa antara PELINDO III Cabang Kumai dengan PT. Rancang Persada mengenai besaran sisa pembayaran yang harus dibayar oleh PELINDO III cabang Kumai.

There has been an agreement between PT. Pelabuhan Indonesia Kumai Branch with PT. Rancang Persada in Consulting Service of Monitoring the Building of CPO Whard, Multi Purpose Wharf, Turnstile, Talud and Container Yard at Bumiharjo Port, Kumai Branch, Central Kalimantan, which was stated in the Letter of Agreement No. IP.03/12/KMI-2007 dated 29 August and the Addendum No. HK.0502/03/KMI-2008 dated 23 July 2008. In the implementation of the work, due to personnel allocation issued, PELINDO III Kumai Branch terminated the Letter of Agreement. As the result, the dispute occured between PELINDO III Kumai Branch and PT. Rancang Persada regarding the balance of payment to be paid by PELINDO III Kumai Branch.

Sudah ada putusan BANI Surabaya Reg. No. 20/ARB/BANI-SBY/II/2009 tanggal 28 Mei 2009, yang intinya menyatakan: 1. Menerima permohonan Pemohon (PT. Rancang Persada)

untuk sebagian.2. Menghukum Termohon membayar kepada Pemohon sisa

pembayaran dari Perjanjian secara tunai sebesar = Rp 140.491.400,-

3. Menghukum Termohon membayar jumlah uang tersebut dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah putusan diucapkan.

4. Menolak gugatan Immateriel Pemohon sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

Atas Putusan BANI Surabaya tersebut, PELINDO III mengajukan pembatalan putusan BANI Surabaya tersebut ke Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, dan pada tanggal 2 September 2009, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun membacakan putusan Nomor : 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun. yang pada intinya menyatakan bahwa Gugatan PELINDO III selaku Penggugat tidak dapat diterima.Atas Putusan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tersebut, PELINDO III tetap mengajukan keberatan dengan mengajukan banding ke Mahkamah Agung pada tanggal 15 September 2009 melalui PN Pangkalan Bun.

There has been a verdict of Indonesia National Arbitration Body Surabaya (BANI) No. 20/ARB/BANI-SBY/II/2009 dated 28 May 2009 which stated that : 1. Approving some parts of the application from PT. Rancang

Persada2. Charging the applicant with the balance of payment of

the Letter of Agreement in cash of Rp 140,491,400.00 (One hundred forty million four hundred ninety one thousand four hundred rupiahs)

3. Charging the applicant to pay the amount within 14 (fourteen) days after the verdict issued.

4. Rejecting the immaterial accusation of the applicant of Rp. 200,000,000.00 (two million rupiahs)

As the result, PELINDO III lodged the cancellation of the verdict of BANI to State Court of Pangkalan Bun, Central Kalimantan. On 2 September 2009, Judges of State Court of Pangkalan Bun read the verdict No. 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun which stated that the accusation from PT Pelabuhan PELINDO III has been rejected. As the result of the verdict of State Court of Pangkalan Bun, PELINDO III continued submitting their objection and forwarding the appeal to the Supreme Court on 15 September 2009 via the State Court of Pangkalan Bun.

Sudah ada putusan Banding dari Mahkamah Agung RI berdasarkan Relaas Pemberitahuan Putusan Kasasi kepada Kuasa Pemohon Kasasi No. 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun No. 443K/Pdt.Sus/2010 tanggal 20 April 2011 dan Putusan Mahkamah Agung No. 443K/PDT.SUS/2010, yang pada intinya Menolak Permohonan Banding dari Pemohon Banding PELINDO III;

There has been a verdict of appeal from the Supreme Court of the Republic of Indonesia based on the information of verdict of accusation to the applicant of cassation No. 09/Pdt.G/2009/PN.P.Bun and No. 443K/Pdt.Sus/2010 dated 20 April 2011 and the verdict of Supreme Court No. 443K/PDT.SUS/2010, which stated that appeal from PELINDO III

249Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

6. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 662/Pdt.G/2009/PN.SBY

Civil Case No. 662/Pdt.G/2009/PN.SBY

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur selaku Jaksa Pengacara Negara

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with the High Prosecutor of East Java as the State Attorney

PT. Wahana Artha Luhur (WAL) selaku Penggugat melawan PELINDO III selaku Tergugat

PT. Wahana Artha Luhur (WAL) as the Plaintiff versus PELINDO III as the accused party

Bahwa PT. WAL keberatan atas pemutusan Surat Perjanjian Penggunaan Tanah/Perairan yang dilakukan oleh PELINDO III sebelum jangka waktu perjanjian berakhir dengan mengajukan gugatan wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surabaya.

PT. WAL objected the termination of the Letter of Agreement of Land Utilization/Watering Area conducted by PELINDO III before the expiry date of the agreement. They submitted the accusation to the State Court of Surabaya.

Telah ada putusan PN Surabaya No. 662/ Pdt.G/2009/PN.Sby tanggal 28 Januari 2010 yang memenangkan PT Pelindo III dan menyatakan bahwa:1. Menolak gugatan PT WAL untuk seluruhnya;2. Menghukum PT WAL membayar biaya perkara sebesar

Rp 780.000,- Atas putusan PN Surabaya tersebut, PT WAL kemudian mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Timur.

Telah ada putusan PT Jawa Timur No 183/Pdt/2010/ PT.Sby yang pada intinya membatalkan putusan PN Surabaya dan memenangkan PT WAL.Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, PT Pelindo III telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 662/ Pdt.G/2009/PN.Sby dated 28 January 2010 which PELINDO III has won the case and stated :1. Rejecting the accusation from PT. WAL;2. Charging PT. WAL to pay the case cost of Rp 780,000.00

(seven hundred eighty thousand rupiahs.As the result, PT. WAL submitted the appeal to the High Court of East Java.There has been a verdict of high Court of East Java No. 183/Pdt/2010/PT.Sby which stated the cancellation of the verdict of State Court of Surabaya and PT. WAL has won the case.As the result, PELINDO III submitted the appeal to the Supreme Court.

Sudah ada putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No. 2455 K/PDT/2010, yang pada intinya memenangkan PT Pelindo III. Namun terhadap putusan tersebut telah di ajukan Memori Peninjauan Kembali.PT Pelindo III telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 13 Pebruari 2012

There has been a verdict of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 2455 K/PDT/2010, which stated that PT. Pelabuhan Indonesia has won the case. However, against the verdict, a Review Memorandum has been proposed.PELINDO III has submitted the Contra of Review Memorandum on 13 February 2012.

7. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Semarang

State Court of Surabaya

Perkara Perdata No. 34/Pdt.G/ 2011/PNSMG tanggal 25 Januari 2011

Civil Case No. 34/Pdt.G/ 2011/PNSMG dated 25 January 2011

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Nizam Syahrul & Associates Law Office.

Handled by the Legal Bureau and cooperating with Nizam Syahrul & Associates Law Office (Advocates and Law Services)

PELINDO III selaku Penggugat mengajukan gugatan Perdata Wanprestasi dengan tuntutan pemutusan Perjanjian melawan PT Sinar Centra Cipta (PT SCC) ke Pengadilan Negeri Semarang.

PELINDO III submitted the accusation of termination of letter of agreement with PT. Sinar Centra Cipta (PT SCC) to State Court of Semarang.

PT SCC telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestatie) atas serangkaian Perjanjian-Perjanjian Penyerahan Penggunaan Bagian Tanah HPL Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

PT. SCC has breached some of the Agreement of Land Utilization (HPL) at Tanjung Emas Port, Semarang.

Gugatan Wanprestasi telah diajukan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 25 Januari 2011.

The accusation has been submitted to the State Court of Semarang dated 25 January 2011.

Telah dibuat kesepakatan perdamaian antara PELINDO III dengan PT SCC yang dituangkan dalam Akta Notaris SR Agus Purwanto, SH. Nomor : 12 tanggal 24 April 2012 tentang Akta Perdamaian.

There has been a peace agreement between PELINDO III and PT. SCC which is stated in the Notarial Act SR Agus Purwanto, SH. No. 12 dated 24 April 2012 regarding the Peace Agreement.

8. Perkara Perdata

Civil Case

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Surabaya

Indonesia National Arbitration Body Surabaya

Register Perkara No: 25/ARB/ BANI-SBY/VI/2010

Civil Case No. 25/ARB/BANI-SBY/VI/2010

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat berkoordinasi dengan Cabang Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.

Handled by the Legal Bureau coordinating with Port of Tanjung Intan Branch, Cilacap

PELINDO III selaku Pemphpn mengajukan Pemohon Penyelesaian Sengketa Perkara Perdata Wanprestasi dengan tuntutan Pelaksanaan Pembuatan Perjanjian Kerjasama Bongkar/Muat Batubara ke BANI Surabaya, melawan PT Sumber Segara Primadaya selaku Termohon (PT S2P).

PELINDO III submitted the request of settlement of civil case of regarding the Letter of Agreement of Charchoal Handling Service (Loading/Discharging) to Indonesia National Arbitration Body Surabaya (BANI), versus PT. Sumber Segara Primadaya (PT. S2P).

Berdasarkan Perjanjian, Pihak yang berwenang untuk melakukan kegiatan bongkar batubara di DUKS PT S2P adalah PBM Cabang Pelabuhan Tanjung Intan, Namun PT S2P telah menentukan secara sepihak bahwa PT Duta Samudera Karya (“DSK”) sebagai Perusahaan yang melakukan kegiatan pembongkaran batu bara di DUKS PT S2P - Kalang Kandri

Referring to the Letter off Agreement, the authorized party to conduct the charchoal loading/discharging at DUKS PT. S2P is PBM Tanjung Intan Branch. However, PT. S2P has one sided appointed PT. Duta Samudera Karya (“DSK”) as the company who conducts the charchoal discharging at DUKS PT. S2P - Kalang Kandri.

PELINDO III telah mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa tentang Perkara Perdata Wanprestasi ke BANI Surabaya pada bulan Juni 2010.

PELINDO III gas submitted the accusation to Indonesia National Arbitration Body (BANI) Surabaya in June 2010.

Sudah ada Putusan BANI Perwakilan Surabaya No. Reg. 25/ARB/BANI-SBY/VI/2010 tanggal 30 Maret 2011 yang pada intinya PELINDO III dimenangkan dan sudah dibuat Perjanjian Bongkar Muat antara PT pelindo III Cabang Tanjung Intan dengan PT S2P.

There has been a verdict of BANI Surabaya No. 25/ARB/BANI-BY/VI/2010 dated 30 March 2011 which stated that PELINDO III has won the case. The Letter of Agreement of Loading/Discharging has been prepared between PELINDO III Tanjung Intan Branch and PT. S2P.

250 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

6. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Perkara Perdata Nomor : 662/Pdt.G/2009/PN.SBY

Civil Case No. 662/Pdt.G/2009/PN.SBY

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur selaku Jaksa Pengacara Negara

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with the High Prosecutor of East Java as the State Attorney

PT. Wahana Artha Luhur (WAL) selaku Penggugat melawan PELINDO III selaku Tergugat

PT. Wahana Artha Luhur (WAL) as the Plaintiff versus PELINDO III as the accused party

Bahwa PT. WAL keberatan atas pemutusan Surat Perjanjian Penggunaan Tanah/Perairan yang dilakukan oleh PELINDO III sebelum jangka waktu perjanjian berakhir dengan mengajukan gugatan wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surabaya.

PT. WAL objected the termination of the Letter of Agreement of Land Utilization/Watering Area conducted by PELINDO III before the expiry date of the agreement. They submitted the accusation to the State Court of Surabaya.

Telah ada putusan PN Surabaya No. 662/ Pdt.G/2009/PN.Sby tanggal 28 Januari 2010 yang memenangkan PT Pelindo III dan menyatakan bahwa:1. Menolak gugatan PT WAL untuk seluruhnya;2. Menghukum PT WAL membayar biaya perkara sebesar

Rp 780.000,- Atas putusan PN Surabaya tersebut, PT WAL kemudian mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Timur.

Telah ada putusan PT Jawa Timur No 183/Pdt/2010/ PT.Sby yang pada intinya membatalkan putusan PN Surabaya dan memenangkan PT WAL.Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, PT Pelindo III telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

There has been a verdict of State Court of Surabaya No. 662/ Pdt.G/2009/PN.Sby dated 28 January 2010 which PELINDO III has won the case and stated :1. Rejecting the accusation from PT. WAL;2. Charging PT. WAL to pay the case cost of Rp 780,000.00

(seven hundred eighty thousand rupiahs.As the result, PT. WAL submitted the appeal to the High Court of East Java.There has been a verdict of high Court of East Java No. 183/Pdt/2010/PT.Sby which stated the cancellation of the verdict of State Court of Surabaya and PT. WAL has won the case.As the result, PELINDO III submitted the appeal to the Supreme Court.

Sudah ada putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No. 2455 K/PDT/2010, yang pada intinya memenangkan PT Pelindo III. Namun terhadap putusan tersebut telah di ajukan Memori Peninjauan Kembali.PT Pelindo III telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 13 Pebruari 2012

There has been a verdict of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 2455 K/PDT/2010, which stated that PT. Pelabuhan Indonesia has won the case. However, against the verdict, a Review Memorandum has been proposed.PELINDO III has submitted the Contra of Review Memorandum on 13 February 2012.

7. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Semarang

State Court of Surabaya

Perkara Perdata No. 34/Pdt.G/ 2011/PNSMG tanggal 25 Januari 2011

Civil Case No. 34/Pdt.G/ 2011/PNSMG dated 25 January 2011

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Nizam Syahrul & Associates Law Office.

Handled by the Legal Bureau and cooperating with Nizam Syahrul & Associates Law Office (Advocates and Law Services)

PELINDO III selaku Penggugat mengajukan gugatan Perdata Wanprestasi dengan tuntutan pemutusan Perjanjian melawan PT Sinar Centra Cipta (PT SCC) ke Pengadilan Negeri Semarang.

PELINDO III submitted the accusation of termination of letter of agreement with PT. Sinar Centra Cipta (PT SCC) to State Court of Semarang.

PT SCC telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestatie) atas serangkaian Perjanjian-Perjanjian Penyerahan Penggunaan Bagian Tanah HPL Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

PT. SCC has breached some of the Agreement of Land Utilization (HPL) at Tanjung Emas Port, Semarang.

Gugatan Wanprestasi telah diajukan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 25 Januari 2011.

The accusation has been submitted to the State Court of Semarang dated 25 January 2011.

Telah dibuat kesepakatan perdamaian antara PELINDO III dengan PT SCC yang dituangkan dalam Akta Notaris SR Agus Purwanto, SH. Nomor : 12 tanggal 24 April 2012 tentang Akta Perdamaian.

There has been a peace agreement between PELINDO III and PT. SCC which is stated in the Notarial Act SR Agus Purwanto, SH. No. 12 dated 24 April 2012 regarding the Peace Agreement.

8. Perkara Perdata

Civil Case

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Surabaya

Indonesia National Arbitration Body Surabaya

Register Perkara No: 25/ARB/ BANI-SBY/VI/2010

Civil Case No. 25/ARB/BANI-SBY/VI/2010

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat berkoordinasi dengan Cabang Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.

Handled by the Legal Bureau coordinating with Port of Tanjung Intan Branch, Cilacap

PELINDO III selaku Pemphpn mengajukan Pemohon Penyelesaian Sengketa Perkara Perdata Wanprestasi dengan tuntutan Pelaksanaan Pembuatan Perjanjian Kerjasama Bongkar/Muat Batubara ke BANI Surabaya, melawan PT Sumber Segara Primadaya selaku Termohon (PT S2P).

PELINDO III submitted the request of settlement of civil case of regarding the Letter of Agreement of Charchoal Handling Service (Loading/Discharging) to Indonesia National Arbitration Body Surabaya (BANI), versus PT. Sumber Segara Primadaya (PT. S2P).

Berdasarkan Perjanjian, Pihak yang berwenang untuk melakukan kegiatan bongkar batubara di DUKS PT S2P adalah PBM Cabang Pelabuhan Tanjung Intan, Namun PT S2P telah menentukan secara sepihak bahwa PT Duta Samudera Karya (“DSK”) sebagai Perusahaan yang melakukan kegiatan pembongkaran batu bara di DUKS PT S2P - Kalang Kandri

Referring to the Letter off Agreement, the authorized party to conduct the charchoal loading/discharging at DUKS PT. S2P is PBM Tanjung Intan Branch. However, PT. S2P has one sided appointed PT. Duta Samudera Karya (“DSK”) as the company who conducts the charchoal discharging at DUKS PT. S2P - Kalang Kandri.

PELINDO III telah mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa tentang Perkara Perdata Wanprestasi ke BANI Surabaya pada bulan Juni 2010.

PELINDO III gas submitted the accusation to Indonesia National Arbitration Body (BANI) Surabaya in June 2010.

Sudah ada Putusan BANI Perwakilan Surabaya No. Reg. 25/ARB/BANI-SBY/VI/2010 tanggal 30 Maret 2011 yang pada intinya PELINDO III dimenangkan dan sudah dibuat Perjanjian Bongkar Muat antara PT pelindo III Cabang Tanjung Intan dengan PT S2P.

There has been a verdict of BANI Surabaya No. 25/ARB/BANI-BY/VI/2010 dated 30 March 2011 which stated that PELINDO III has won the case. The Letter of Agreement of Loading/Discharging has been prepared between PELINDO III Tanjung Intan Branch and PT. S2P.

251Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

9. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Banjarmasin

State Court of Banjarmasin

Putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 39/Pdt.G/2006/ PN.BJM tertanggal 20 Nopember 2006 yang memenangkan PT. Pelindo Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin Nomor : 24/PDT/2007/ PT.Bjm tanggal 3 September 2007, yang pada intinya memenangkan Gubernur Kalimantan Selatan selaku Tergugat I/Pembanding atau membatalkan putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 39/Pdt.G/ 2006/PN.BJM tertanggal 20 Nopember 2006

Verdict of State Court of Banjarmasin No. 39/Pdt.G/2006/PN.BJM dated 20 November 2006 which stated that PELINDO III has won the case. Verdict of High Court of Banjarmasin No.24/PDT/2007/PT.Bjm dated 3 September 2007, which stated that the Governor of South Kalimantan has won the case as the first accused party or cancelled the verdict of State Court of Banjarmasin No. 39/Pdt.G/ 2006/PN.BJM dated 20 November 2006.

Pada tingkat PN ditangani oleh Law Firm Wiyono, namun pada tingkat banding dan kasasi ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

In State Court, it was handled by Wiyono Law Firm, but in the appeal and cassation, it was handled by the Legal Bureau of Head Office.

1. PELINDO III sebagai Penggugat/ Terbanding/Pemohon Kasasi.

2. Pemerintah RI c/q Menteri Dalam Negeri c/q Gubernur Kalimantan Selatan, sebagai Tergugat I/Pembanding I, /termohon Kasasi I.

3. PD. Bangun Banua, sebagai Tergugat II/Pembanding II/Termohon Kasasi II.

1. PELINDO III as the Plaintiff

2. Government of the Republic of Indonesia, Minister of State Owned Enterprise, Governor fo South Kalimantan as the first accused party

3. PD. Bangun Banua, as the second accused party.

Gugatan mengenai tidak disetorkannya dana investasi awal yang digunakan untuk biaya pengerukan yang menjadi kewajiban Gubernur Kalsel dan PD. Bangun Banua.

The accusation was regarding the initial investment fund which was supposed to be used as dredging fund was not deposited. The depositing should be done by the Governor of South Kalimantan and PD. Bangun Banua.

Sudah ada putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor : 564 K/PDT/2008 tanggal 24 September 2008, yang pada intinya amar putusannya sebagai berikut :a. Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua telah

melakukan wanprestasi b. PELINDO III berhak mendapatkan pembayaran ganti rugi

dari Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua secara tanggung renteng sebesar Rp 33.574.380.957,- (tiga puluh tiga milyar lima ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus delapan puluh ribu sembilan ratus lima puluh tujuh rupiah) dan pendapatan atas bunga pinjaman sebesar 6% setahun dari biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan proyek dihitung sejak perkaranya didaftarkan di Pengadilan Negeri Banjarmasin hingga putusan mempunyai kekuatan hukum tetap Menghukum Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

There has been a verdict of cassation by the Supreme Court No. 564.K/PDT/2008 dated 24 September 2008, which stated that :a. The Governor of South Kalimantan and PD. Bangun Banua

have failed the Letter of Agremeent b. PELINDO III had the right to have the compensation payment

from the Governor of South Kalimantan and PD Bangun Banua tanggung renteng of Rp 33,574,380,957.00 (Thirty three billion five hundred seventy four million three hundred eighty thousand nine hundred fifty seven rupiahs) and the loan interst of 6% per year from the project fund since the case registered in the State Court of Banjarmasin up to the verdict with permanent legal effect

c. Charging the Governor of South Kalimantan and PD Bangun Banua to pay the case cost in all level of couts of Rp 500.000,- (five hundred thousand rupiahs).

Sudah ada kesepakatan perdamaian atas Putusan Kasasi MA, berdasarkan kesepakatan Perdamaian (Dading) No. HK.01/08/ P.III-2010, No. 181/ 001590/KUM, No. 018/A/ BB-1/PJ/X/2010 tanggal 20 Oktober 2010 yang pada intinya berbunyi, Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua wajib membayar tanggung renteng kepada PT Pelindo III sebesar Rp. 33.574.380.957,- dan bunga 6% sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 38.118.113.847,-

There has been a peace agremeent as the result of the verdict of Cassation to Supreme Court, based on the Peace Agreement (Dading) No. HK.01/08/ P.III-2010, No. 181/ 001590/KUM, No. 018/A/ BB-1/PJ/X/2010 dated 20 October 2010 which stated that the Governor of South Kalimantan and PD. Bangun Banua were obliged to pay tanggung renteng to PELINDO III of Rp. 33,574,380,957.00 (thirty three billion five hundred seventy four million three hundred eighty thousand ninve hundred fifty seven rupiahs) plus 6% interest and the total is Rp. 38,118,113,847.00(thirty eight billion one hundred eighteen million one hundred thirteen thousand eight hundred forty seven rupiahs).

10. Sengketa Peraturan

Rules Dispute

Kabupaten Gresik

Gresik Regency

Judicial Review terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan Gresik No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang Penyesuaian Tarif Bongkar Batu bara di Pelabuhan III Cabang Gresik oleh APBMI Cabang Gresik

Judicial Review to the Manager Rules of Port of Gresik No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 dated 2 April 2007 regarding the Tariff Adjustment of Charchoal Discharging at PELINDO III, Greisk Branch by APBMI Gresik Branch

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Zaidun & Partners ”Counsellors & Attorney at Law

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with Zaidun & Partners ”Counselors & Attorney at Law

DPC Assosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Cabang Gresik selaku Pemohon dan PELINDO III selaku Termohon

Indonesian Stevedoring Labor Association (APBMI) Gresik Branch as the plaintiff and PELINDO III as the accused party

Judicial Review terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan Gresik No. 01/PU.04/IV/ GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang Penyesuaian Tarif Bongkar Batubara di Pelabuhan III Cabang Gresik oleh APBMI Cabang Gresik karena dianggap bertentangan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 39 Tahun 2004 tanggal 29 Maret 2004 tentang Mekanisme Penetapan Tarif khususnya pada Pasal 2.

Judicial Review to the Manager Rules of Port of Gresik No. 01/PU.04/IV/ GSK.2007 dated 2 April 2007 regarding the Tariff Adjustment of Charchoal Discharging at PELINDO III Gresik Branch was considered breaching the Decree of Minister of Transportation No. KM 39 Year 2004 dated 29 March 2004 regarding the Mechanism of Tariff Adjustment particularly Article 2.

Berdasarkan surat Pengiriman Putusan Perkara Hak Uji Materiil dari Mahakamah Agung tertanggal 09 April 2010, Telah ada putusan Kasasi Mahkamah Agung dengan No 16/P/HUM/2007 tanggal 11 Februari 2009 yang memenangkan APBMI Cabang Gresik. Pada intinya putusan tersebut berisi:a. Mengabulkan keberatan Hak Uji Materiil APBMI Cabang

Gresik terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan Gresik No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang Penyesuaian Tarif Bongkar Batu bara di Pelabuhan III Cabang Gresik;

b. Menyatakan peraturan Manajer tersebut tidak memenuhi ketentuan yang berlaku;

Menyatakan peraturan Manajer tersebut tidak sah dan tidak berlaku untuk umum;

There has been a verdict from the Supreme Court No. 16/P/HUM/2007 dated 11 February 2009 which stated that APBMI has won the case as the following :a. Granting the objection to the Material Assessment of APBMI

Gresik Branch against the Manager Rules of PELINDO III Gresik Branch No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 dated 2 April 2007 regarding the Tariff Adjustment of Charchoal Discharging at PELINDO III Gresik Branch;

b. Stating that the Manager Rules does not refer to the current rules and regulations;

c. Stating that the Manajer Rules is not legal and not valid for public.

Case Closed, karena putusan MA yang memenangkan APBMI dimaksud dalam kondisi terrkini tidak dapat diterapkan.

Case Closed. The verdict of Supreme Court which stated that APBMI has won the case, in the current condition, it is not applicable.

252 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

9. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Banjarmasin

State Court of Banjarmasin

Putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 39/Pdt.G/2006/ PN.BJM tertanggal 20 Nopember 2006 yang memenangkan PT. Pelindo Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin Nomor : 24/PDT/2007/ PT.Bjm tanggal 3 September 2007, yang pada intinya memenangkan Gubernur Kalimantan Selatan selaku Tergugat I/Pembanding atau membatalkan putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 39/Pdt.G/ 2006/PN.BJM tertanggal 20 Nopember 2006

Verdict of State Court of Banjarmasin No. 39/Pdt.G/2006/PN.BJM dated 20 November 2006 which stated that PELINDO III has won the case. Verdict of High Court of Banjarmasin No.24/PDT/2007/PT.Bjm dated 3 September 2007, which stated that the Governor of South Kalimantan has won the case as the first accused party or cancelled the verdict of State Court of Banjarmasin No. 39/Pdt.G/ 2006/PN.BJM dated 20 November 2006.

Pada tingkat PN ditangani oleh Law Firm Wiyono, namun pada tingkat banding dan kasasi ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

In State Court, it was handled by Wiyono Law Firm, but in the appeal and cassation, it was handled by the Legal Bureau of Head Office.

1. PELINDO III sebagai Penggugat/ Terbanding/Pemohon Kasasi.

2. Pemerintah RI c/q Menteri Dalam Negeri c/q Gubernur Kalimantan Selatan, sebagai Tergugat I/Pembanding I, /termohon Kasasi I.

3. PD. Bangun Banua, sebagai Tergugat II/Pembanding II/Termohon Kasasi II.

1. PELINDO III as the Plaintiff

2. Government of the Republic of Indonesia, Minister of State Owned Enterprise, Governor fo South Kalimantan as the first accused party

3. PD. Bangun Banua, as the second accused party.

Gugatan mengenai tidak disetorkannya dana investasi awal yang digunakan untuk biaya pengerukan yang menjadi kewajiban Gubernur Kalsel dan PD. Bangun Banua.

The accusation was regarding the initial investment fund which was supposed to be used as dredging fund was not deposited. The depositing should be done by the Governor of South Kalimantan and PD. Bangun Banua.

Sudah ada putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor : 564 K/PDT/2008 tanggal 24 September 2008, yang pada intinya amar putusannya sebagai berikut :a. Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua telah

melakukan wanprestasi b. PELINDO III berhak mendapatkan pembayaran ganti rugi

dari Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua secara tanggung renteng sebesar Rp 33.574.380.957,- (tiga puluh tiga milyar lima ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus delapan puluh ribu sembilan ratus lima puluh tujuh rupiah) dan pendapatan atas bunga pinjaman sebesar 6% setahun dari biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan proyek dihitung sejak perkaranya didaftarkan di Pengadilan Negeri Banjarmasin hingga putusan mempunyai kekuatan hukum tetap Menghukum Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

There has been a verdict of cassation by the Supreme Court No. 564.K/PDT/2008 dated 24 September 2008, which stated that :a. The Governor of South Kalimantan and PD. Bangun Banua

have failed the Letter of Agremeent b. PELINDO III had the right to have the compensation payment

from the Governor of South Kalimantan and PD Bangun Banua tanggung renteng of Rp 33,574,380,957.00 (Thirty three billion five hundred seventy four million three hundred eighty thousand nine hundred fifty seven rupiahs) and the loan interst of 6% per year from the project fund since the case registered in the State Court of Banjarmasin up to the verdict with permanent legal effect

c. Charging the Governor of South Kalimantan and PD Bangun Banua to pay the case cost in all level of couts of Rp 500.000,- (five hundred thousand rupiahs).

Sudah ada kesepakatan perdamaian atas Putusan Kasasi MA, berdasarkan kesepakatan Perdamaian (Dading) No. HK.01/08/ P.III-2010, No. 181/ 001590/KUM, No. 018/A/ BB-1/PJ/X/2010 tanggal 20 Oktober 2010 yang pada intinya berbunyi, Gubernur Kalimantan Selatan dan PD Bangun Banua wajib membayar tanggung renteng kepada PT Pelindo III sebesar Rp. 33.574.380.957,- dan bunga 6% sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 38.118.113.847,-

There has been a peace agremeent as the result of the verdict of Cassation to Supreme Court, based on the Peace Agreement (Dading) No. HK.01/08/ P.III-2010, No. 181/ 001590/KUM, No. 018/A/ BB-1/PJ/X/2010 dated 20 October 2010 which stated that the Governor of South Kalimantan and PD. Bangun Banua were obliged to pay tanggung renteng to PELINDO III of Rp. 33,574,380,957.00 (thirty three billion five hundred seventy four million three hundred eighty thousand ninve hundred fifty seven rupiahs) plus 6% interest and the total is Rp. 38,118,113,847.00(thirty eight billion one hundred eighteen million one hundred thirteen thousand eight hundred forty seven rupiahs).

10. Sengketa Peraturan

Rules Dispute

Kabupaten Gresik

Gresik Regency

Judicial Review terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan Gresik No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang Penyesuaian Tarif Bongkar Batu bara di Pelabuhan III Cabang Gresik oleh APBMI Cabang Gresik

Judicial Review to the Manager Rules of Port of Gresik No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 dated 2 April 2007 regarding the Tariff Adjustment of Charchoal Discharging at PELINDO III, Greisk Branch by APBMI Gresik Branch

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Zaidun & Partners ”Counsellors & Attorney at Law

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with Zaidun & Partners ”Counselors & Attorney at Law

DPC Assosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Cabang Gresik selaku Pemohon dan PELINDO III selaku Termohon

Indonesian Stevedoring Labor Association (APBMI) Gresik Branch as the plaintiff and PELINDO III as the accused party

Judicial Review terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan Gresik No. 01/PU.04/IV/ GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang Penyesuaian Tarif Bongkar Batubara di Pelabuhan III Cabang Gresik oleh APBMI Cabang Gresik karena dianggap bertentangan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 39 Tahun 2004 tanggal 29 Maret 2004 tentang Mekanisme Penetapan Tarif khususnya pada Pasal 2.

Judicial Review to the Manager Rules of Port of Gresik No. 01/PU.04/IV/ GSK.2007 dated 2 April 2007 regarding the Tariff Adjustment of Charchoal Discharging at PELINDO III Gresik Branch was considered breaching the Decree of Minister of Transportation No. KM 39 Year 2004 dated 29 March 2004 regarding the Mechanism of Tariff Adjustment particularly Article 2.

Berdasarkan surat Pengiriman Putusan Perkara Hak Uji Materiil dari Mahakamah Agung tertanggal 09 April 2010, Telah ada putusan Kasasi Mahkamah Agung dengan No 16/P/HUM/2007 tanggal 11 Februari 2009 yang memenangkan APBMI Cabang Gresik. Pada intinya putusan tersebut berisi:a. Mengabulkan keberatan Hak Uji Materiil APBMI Cabang

Gresik terhadap Peraturan Manajer Pelabuhan Gresik No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 tgl. 02 April 2007 tentang Penyesuaian Tarif Bongkar Batu bara di Pelabuhan III Cabang Gresik;

b. Menyatakan peraturan Manajer tersebut tidak memenuhi ketentuan yang berlaku;

Menyatakan peraturan Manajer tersebut tidak sah dan tidak berlaku untuk umum;

There has been a verdict from the Supreme Court No. 16/P/HUM/2007 dated 11 February 2009 which stated that APBMI has won the case as the following :a. Granting the objection to the Material Assessment of APBMI

Gresik Branch against the Manager Rules of PELINDO III Gresik Branch No. 01/PU.04/IV/GSK.2007 dated 2 April 2007 regarding the Tariff Adjustment of Charchoal Discharging at PELINDO III Gresik Branch;

b. Stating that the Manager Rules does not refer to the current rules and regulations;

c. Stating that the Manajer Rules is not legal and not valid for public.

Case Closed, karena putusan MA yang memenangkan APBMI dimaksud dalam kondisi terrkini tidak dapat diterapkan.

Case Closed. The verdict of Supreme Court which stated that APBMI has won the case, in the current condition, it is not applicable.

253Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

11. P e r k a r a Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Gresik

State Court of Gresik

Perkara Perdata No.031/ Pdt.PLW/2008/PN.GS

Civil Case No. 031/ Pdt.PLW/2008/PN.GS

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Cabang Pelabuhan Gresik.

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with Port of Gresik Branch

PELINDO III selaku Pelawan melawan M. Slamet bin Ashari selaku Terlawan Penyita, Ayu Puspita sari selaku terlawan Penyita II dan PT. Semen Gresik selaku Terlawan Tersita.

PELINDO III as the plaintiff versus M. Slamet bin Ashari as the first accused party/confiscator, Ayu Puspita Sari as the second accused party/confiscator and PT.Semen Gresik as the confiscated party.

Berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gresik No. 07/Pdt.G/2008/PN.GS tanggal 28 Agustus 2008, tanah HPL Pelabuhan Gresik seluas 22.026 m2 yang terletak di Desa Sidorukun, masuk dalam obyek yang menjadi sita jaminan yang dimohonkan oleh Slamet bin Ashari dan Ayu Puspita dalam perkara melawan PT. Semen Gresik. Atas penetapan tersebut dikarenakan PELINDO III tidak ada hubungan perkara dengan Slamet bin Ashari, Ayu Puspita dan PT. Semen Gresik, maka PELINDO III mengajukan perlawan pihak ketiga.

Referring to the Decision of Judges of State Court of Gresik No. 07/Pdt.G/2008/PN.GS dated 28 August 2008, HPL land of Port of Gresik with the width of 22,026 m² located at Desa Sidorukun is included in the object to be confiscated as submitted by Slamet bin Ashari dan Ayu Puspita Sati in the case against PT. Semen Gresik. As the result of the deicision, as PELINDO III has no case relationship with Slamet bin Ashari, Ayu Puspita Sari and PT. Semen Gresik, PELINDO III submotted the accusation to the third party.

Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Gresik Nomor : 31/Pdt.Plw/2008/PN.Gs tanggal 18 Mei 2009, yang intinya memenangkan PT Pelindo III sebagai Pelawan dan menyatakan:1. Mengabulkan perlawanan Pelawan untuk sebagian.2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang jujur.3. Menyatakan Pelawan adalah penguasa sah atas bidang

tanah yang menjadi obyek sita jaminan (dibuktikan didalam sertifikat Hak Pengelolaan No. 6, Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik No. 1 tahun 1998).

4. Mengangkat kembali sita jaminan yang ditetapkan berdasarkan Penetapan Majelis Hakim No.07/Pdt.G/2008/PN.GS tanggal 28 Agustus 2008.

Sudah ada putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 445/PDT/2009/PT.Sby yang pada intinya menguatkan putusan PN Surabaya dan memenangkan kembali PT Pelindo III.Atas putusan tersebut M. Slamet bin Ashari mengajukan kasasi dan menyampaikan memori kasasi ke Mahkamah Agung melalui PN Gresik pada tanggal 11 Maret 2010, dan PT Pelindo III telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 06 April 2010.

There has been a verdict of State Court of Gresik No. 31/Pdt.Plw/2008/PN.Gs dated 18 May 2009 which stated that PT. Pelabuhan Indonesia has won the case:1. Granting the plaintiff’s accusation partly.2. Stating that the plaintiff was honest3. Stating that the plaintiff was the legal owner of the land

which to be confiscated (proven with the Certificate of Land Management No. 6, Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik No. 1 year 1998).

4. Reraise the verdict security appointed based on the decision of Judges No. 07/Pdt.G/2008/PN.GS dated 28 August 2008.

There has been a verdict of High Court of East Java No. 445/PDT/2009/PT.Sby which confirmed the verdict of State Court of Surabaya and PELINDO III has won the case.

As the result, M. Slamet bin Ashari submitted his cassation and cassation memorandum to the Supreme Court via State Court of Gresik dated 11 March 2010. PELINDO III submitted the Contra Cassation Memorandum on 6 April 2010.

Sudah ada putusan Kasasi Mahkamah Agung RI, yang pada intinya menolak Permohonan Kasasi M. Slamet bin Ashari (Pelindo menang)

There has been a verdict of cassation of Supreme Court of the Republic of Indonesia which stated the cassation from M. Slamet bin Ashari been rejected, and PELINDO III has won the case

12. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Kupang

State Court of Kupang

Putusan Pengadilan Negeri Kupang No. 100/Pdt.G/2004/PN.KPG tanggal 19 Juli 2005, yang intinya menyatakan bahwa perbuatan stasiun karantina hewan Tenau Kupang adalah perbuatan melawan hukum. (Pelindo III menang)

Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Nomor : 80/PDT/2005/PTK tanggal 17 Januari 2006, yang intinya membatalkan putusan PN dan menolak gugatan PELINDO III.

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1292 K/Pdt/2006 tanggal 17 Mei 2009 yang pada intinya Memenangkan Karantina Hewan

Verdict of State Court of Kupang No. 100/Pdt.G/2004/PN.KPG dated 19 July 2005 which stated that the deed of animal quanrantine station, Tenau, Kupang has breached the rules and regulations, and PELINDO III has won the case

Verdict of High Court of Kupang No. 80/PDT/2005/PTK dated 17 January 2006 which stated the State Court has cancelled the verdict and rejected the accusation from PELINDO III. Verdict of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1292 K/Pdt/2006 dated 17 May 2009 which the Animal Quarantine Station has won the case.

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

Handled by the Legal Bureau of Head Office.

PELINDO III selaku Penggugat/Terbanding/Pemohon Kasasi melawan Stasiun Karantina Hewan Tenau Kupang selaku Tergugat./Pembanding/Termohon Kasasi

PELINDO III as the plaintiff versus the Animal Quarantine Station, Tenau, Kupang as the accused party

Gugatan perbuatan melawan terhadap Stasiun karantina hewan Tenau Kupang yang telah menduduki tanah HPL Pelabuhan Tenau tanpa alas hak yang sah.

The accusation against the Animal Quarantine Station, Tenau, Kupang who has utilized the land (HPL) of Port of Tenau has no legal right

Sudah ada Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1292 K/Pdt/2006 tanggal 17 Mei 2009 yang pada intinya Memenangkan Karantina Hewan.

There has been a verdict of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1292 K/Pdt/2006 dated 17 May 2009 which stated that the Animal Quarantine Station has won the case.

PT Pelindo III mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1292 K/Pdt/2006 tanggal 17 Mei 2009 ke Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Negeri Kupang berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Peninjauan Kemblai No. 100/PDT/G/2004/PN.KPG tanggal 28 Juli 2011 dan Tanda Terima Memori Peninjauan Kembali Nomor: 100/PDT/G/2004/PN.KPG tanggal 28 Juli 2011.

PELINDO III submitted the Case Review to the verdict of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1292 K/Pdt/2006 dated 17 May2009 to the Supreme Court of the Republic of Indonesia via the State Court of Kupang based on the Statement of Review Submission No. 100/PDT/G/2004/PN.KPG dated 28 July 2011 and the Receipt of Review Memorandum dan Tanda No. 100/PDT/G/2004/PN.KPG dated 28 July 2011.

254 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

11. P e r k a r a Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Gresik

State Court of Gresik

Perkara Perdata No.031/ Pdt.PLW/2008/PN.GS

Civil Case No. 031/ Pdt.PLW/2008/PN.GS

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat bekerjasama dengan Cabang Pelabuhan Gresik.

Handled by the Legal Bureau of Head Office cooperating with Port of Gresik Branch

PELINDO III selaku Pelawan melawan M. Slamet bin Ashari selaku Terlawan Penyita, Ayu Puspita sari selaku terlawan Penyita II dan PT. Semen Gresik selaku Terlawan Tersita.

PELINDO III as the plaintiff versus M. Slamet bin Ashari as the first accused party/confiscator, Ayu Puspita Sari as the second accused party/confiscator and PT.Semen Gresik as the confiscated party.

Berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gresik No. 07/Pdt.G/2008/PN.GS tanggal 28 Agustus 2008, tanah HPL Pelabuhan Gresik seluas 22.026 m2 yang terletak di Desa Sidorukun, masuk dalam obyek yang menjadi sita jaminan yang dimohonkan oleh Slamet bin Ashari dan Ayu Puspita dalam perkara melawan PT. Semen Gresik. Atas penetapan tersebut dikarenakan PELINDO III tidak ada hubungan perkara dengan Slamet bin Ashari, Ayu Puspita dan PT. Semen Gresik, maka PELINDO III mengajukan perlawan pihak ketiga.

Referring to the Decision of Judges of State Court of Gresik No. 07/Pdt.G/2008/PN.GS dated 28 August 2008, HPL land of Port of Gresik with the width of 22,026 m² located at Desa Sidorukun is included in the object to be confiscated as submitted by Slamet bin Ashari dan Ayu Puspita Sati in the case against PT. Semen Gresik. As the result of the deicision, as PELINDO III has no case relationship with Slamet bin Ashari, Ayu Puspita Sari and PT. Semen Gresik, PELINDO III submotted the accusation to the third party.

Sudah ada putusan Pengadilan Negeri Gresik Nomor : 31/Pdt.Plw/2008/PN.Gs tanggal 18 Mei 2009, yang intinya memenangkan PT Pelindo III sebagai Pelawan dan menyatakan:1. Mengabulkan perlawanan Pelawan untuk sebagian.2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang jujur.3. Menyatakan Pelawan adalah penguasa sah atas bidang

tanah yang menjadi obyek sita jaminan (dibuktikan didalam sertifikat Hak Pengelolaan No. 6, Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik No. 1 tahun 1998).

4. Mengangkat kembali sita jaminan yang ditetapkan berdasarkan Penetapan Majelis Hakim No.07/Pdt.G/2008/PN.GS tanggal 28 Agustus 2008.

Sudah ada putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 445/PDT/2009/PT.Sby yang pada intinya menguatkan putusan PN Surabaya dan memenangkan kembali PT Pelindo III.Atas putusan tersebut M. Slamet bin Ashari mengajukan kasasi dan menyampaikan memori kasasi ke Mahkamah Agung melalui PN Gresik pada tanggal 11 Maret 2010, dan PT Pelindo III telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 06 April 2010.

There has been a verdict of State Court of Gresik No. 31/Pdt.Plw/2008/PN.Gs dated 18 May 2009 which stated that PT. Pelabuhan Indonesia has won the case:1. Granting the plaintiff’s accusation partly.2. Stating that the plaintiff was honest3. Stating that the plaintiff was the legal owner of the land

which to be confiscated (proven with the Certificate of Land Management No. 6, Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik No. 1 year 1998).

4. Reraise the verdict security appointed based on the decision of Judges No. 07/Pdt.G/2008/PN.GS dated 28 August 2008.

There has been a verdict of High Court of East Java No. 445/PDT/2009/PT.Sby which confirmed the verdict of State Court of Surabaya and PELINDO III has won the case.

As the result, M. Slamet bin Ashari submitted his cassation and cassation memorandum to the Supreme Court via State Court of Gresik dated 11 March 2010. PELINDO III submitted the Contra Cassation Memorandum on 6 April 2010.

Sudah ada putusan Kasasi Mahkamah Agung RI, yang pada intinya menolak Permohonan Kasasi M. Slamet bin Ashari (Pelindo menang)

There has been a verdict of cassation of Supreme Court of the Republic of Indonesia which stated the cassation from M. Slamet bin Ashari been rejected, and PELINDO III has won the case

12. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Kupang

State Court of Kupang

Putusan Pengadilan Negeri Kupang No. 100/Pdt.G/2004/PN.KPG tanggal 19 Juli 2005, yang intinya menyatakan bahwa perbuatan stasiun karantina hewan Tenau Kupang adalah perbuatan melawan hukum. (Pelindo III menang)

Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Nomor : 80/PDT/2005/PTK tanggal 17 Januari 2006, yang intinya membatalkan putusan PN dan menolak gugatan PELINDO III.

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1292 K/Pdt/2006 tanggal 17 Mei 2009 yang pada intinya Memenangkan Karantina Hewan

Verdict of State Court of Kupang No. 100/Pdt.G/2004/PN.KPG dated 19 July 2005 which stated that the deed of animal quanrantine station, Tenau, Kupang has breached the rules and regulations, and PELINDO III has won the case

Verdict of High Court of Kupang No. 80/PDT/2005/PTK dated 17 January 2006 which stated the State Court has cancelled the verdict and rejected the accusation from PELINDO III. Verdict of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1292 K/Pdt/2006 dated 17 May 2009 which the Animal Quarantine Station has won the case.

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

Handled by the Legal Bureau of Head Office.

PELINDO III selaku Penggugat/Terbanding/Pemohon Kasasi melawan Stasiun Karantina Hewan Tenau Kupang selaku Tergugat./Pembanding/Termohon Kasasi

PELINDO III as the plaintiff versus the Animal Quarantine Station, Tenau, Kupang as the accused party

Gugatan perbuatan melawan terhadap Stasiun karantina hewan Tenau Kupang yang telah menduduki tanah HPL Pelabuhan Tenau tanpa alas hak yang sah.

The accusation against the Animal Quarantine Station, Tenau, Kupang who has utilized the land (HPL) of Port of Tenau has no legal right

Sudah ada Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1292 K/Pdt/2006 tanggal 17 Mei 2009 yang pada intinya Memenangkan Karantina Hewan.

There has been a verdict of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1292 K/Pdt/2006 dated 17 May 2009 which stated that the Animal Quarantine Station has won the case.

PT Pelindo III mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1292 K/Pdt/2006 tanggal 17 Mei 2009 ke Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Negeri Kupang berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Peninjauan Kemblai No. 100/PDT/G/2004/PN.KPG tanggal 28 Juli 2011 dan Tanda Terima Memori Peninjauan Kembali Nomor: 100/PDT/G/2004/PN.KPG tanggal 28 Juli 2011.

PELINDO III submitted the Case Review to the verdict of Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1292 K/Pdt/2006 dated 17 May2009 to the Supreme Court of the Republic of Indonesia via the State Court of Kupang based on the Statement of Review Submission No. 100/PDT/G/2004/PN.KPG dated 28 July 2011 and the Receipt of Review Memorandum dan Tanda No. 100/PDT/G/2004/PN.KPG dated 28 July 2011.

255Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

13. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Gugatan YLPK terhadap PT Pelindo III terkait kerja sama penyediaan air bersih dengan PT Surya Megah Cemerlang, dengan nomor perkara perdata : 921/Pdt.G/2012/PN.Sby tanggal 17 Desember 2012

The accusation from Consumer Protection Institution Foundation (Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen/YLPK) against PELINDO III regarding the Joint Agreement of Clean Water Supply with PT. Surya Megah Cemerlang, Civil Case No. 21/Pdt.G/2012/PN.Sby dated 17 Desember 2012

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

Handled by the Legal Bureau of Head Office.

YLPK selaku Penggugat melawan PELINDO III (Tergugat I), PT Surya Megah Cemerlang (Tergugat II), Jasa Tirta (Tergugat III), Kantor Kesehatan Kelas I (Tergugat IV), Dinas PU (Tergugat V) dan Otpel (Tergugat VI)

YLPK as the plaintiff versus PELINDO III as the first accused party, PT Surya Megah Cemerlang as the second accused party, Jasa Tirta as the third accused party, Medical Office Class I as the fourth accused party, Public Work Division as the fifth accused party and the Port Authority as the sixth accused party

Penggugat mewakili konsumen menggugat Para Tergugat terkait penyediaan air bersih oleh PT SMC di Pelabuhan Tanjung Perak

The plaintiff represented the consumer, accusing the accused parties relating to the Clean Water Supply by PT. SMC at Port of Tanjung Perak

Sudah ada Putusan Pengadilan Negeri Surabaya, yang intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima

Sudah ada Putusan Pengadilan Negeri Surabaya, yang intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima

Apabila diputus kalah oleh pengadilan, maka perusahaan diharuskan membayar Rp. 2 miliar kepada YLPK

If decided lost by the court, then the company is obliged to pay Rp. 2 billion to YLPK

14. P e r k a r a Perdata

Civil Case

Komisi Informasi Publik

Commision of Public Information

Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya (Banding atas keberatan putusan KIP)

State Court of Administration of Surabaya (Appeal on KIP decision)

1. Permohonan sengketa Informasi dari YLPK kepada KIP Pusat Nomor 005/SI/I/2013 tanggal 25 Januari 2013

2. Gugatan YLPK terhadap Putusan Komisi Informasi Pusat RI dengan nomor perkara 206/I/VI/KIP-PS-M-A/2012 tanggal 30 April 2013

1. Dispute information request from Consumer Protection Institution Foundation (Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen/YLPK) to Central KIP No. 005/SI/I/2013 dated 25 January 2013

2. Gugatan YLPK terhadap Putusan Komisi Informasi Pusat RI dengan nomor perkara 206/I/VI/KIP-PS-M-A/2012 tanggal 30 April 2013

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

Handled by the Legal Bureau of Head Office.

YLPK selaku Pemohon melawan PELINDO III selaku Termohon

YLPK as the plaintiff versus PELINDO III

1. Pemohon meminta kepada termohon untuk membuka informasi kepada publik terkait pertimbangan hukum dan keekonomian yang mendasari kenaikan tarif air bersih di Pelabuhan Tanjung Perak. Perkara ini telah diputus oleh KIP Pusat pada tanggal 25 Maret 2013,

2. Pemohon meminta kepada termohon untuk membuka informasi kepada publik terkait pertimbangan hukum dan keekonomian yang mendasari kenaikan tarif air bersih di Pelabuhan Tanjung Perak

1. The plaintiff asked the accused party to disclose information to public regarding the legal and economical considerations to increase the tariff of clean water at Port of Tanjung Perak. This case has been closed by Central KIP on 25 March 2013;

2. The plaintiff asked the accused party to disclose information to public regarding the legal and economical considerations to increase the tariff of clean water at Port of Tanjung Perak.

Sudah ada Putusan KIP Pusat atas sengketa Informasi dari YLPK kepada KIP Pusat Nomor 005/SI/I/2013 tanggal 25 Januari 2013,

There has been a verdict of KIP Pusatatas regarding the information dispute from YLPK to central KIP Pusat No. 005/SI/I/2013 dated 25 January 2013,

Proses Pemeriksaan perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya

The case investigation was conducted at the State Court of Administration Surabaya

15. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Hubungan Industrial Kupang

Industrial Relatioship Court of Kupang

Putusan PHI Nomor : 18/G/2012/PHI/PN.KPG tanggal 24 Januari 2013 yang pada intinya menolak gugatan penggugat (eks. Tenaga KSO Cab. Tenau Kupang) terhadap PT Pelindo III

Gugatan kedua dengan nomor perkara 08/G/13/PHI/PN.KPG tanggal 4 Maret 2013 yang menyertakan Koperasi sebagai Tergugat II

Verdict of PHI No. 18/G/2012/PHI/PN.KPG dated 24 January 2013 which rejected the plaintiff (ex outsourcing labor at Port of Tenau Branch, Kupang) to PELINDO III

The second accusation No. 08/G/13/PHI/PN.KPG dated 4 March 2013 including Koperasi as the second accused party

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

Handled by the Legal Bureau of Head Office.

eks. Tenaga KSO Cab. Tenau Kupang selaku Penggugat dan PELINDO III selaku Tergugat

Ex outsourcing labor at Port of Teanu, Kupang as the plaintiff versus PT. Pelabuhan Indonesia

Penggugat yang merupakan tenaga kerja KSO Cab Tenau Kupang menggugat PELINDO III karena pihak Koperasi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap ybs.

The plaintiff was previously an outsourcing labor at Port of Tenau, Kupang accused PELINDO III, as Koperasi has conducted dismissal

Penggugat telah mengajukan gugatan kedua dengan nomor perkara 08/G/13/PHI/PN.KPG tanggal 4 Maret 2013 yang menyertakan Koperasi sebagai Tergugat II

The plaintiff has submitted the second accusation No. 08/G/13/PHI/PN.KPG dated 4 March 2013 which also including Koperasi as the second accused party

16. P e r k a r a Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Banjarmasin

State Court of Banjarmasin

Gugatan PMH PT Pelindo III terhadap PT Adaro dan para PBM yang melayani barang milik PT Adaro (Kegiatan Ship to Ship transfer/ bongkar muat barang antar kapal) No Reg. 17/Pdt.G/2013/PN.Bjm tanggal 5 Pebruari 2013

The accusation of PMH of PELINDO III versus PT. Adaro and Stevedoring Labors who worked for the goods owned by PT. Adaro (Ship to Ship transfer/cargo handling among ships) No. 17/Pdt.G/2013/PN.Bjm dated 5 February 2013

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat, Biro Hukum Cabang Banjarmasin dan Jaksa Pengacara Negara.

Handled by the Legal Bureau of Head Office, Legal Bureau of Banjarmasin Branch and State Attorney.

PT Pelindo sebagai Penggugat melawan PT Adaro, PT Adi Guna Putra, PT Aneka Kargo Katulistiwa, PT Bahana Inti Barito, PT Handil Bakti Persada, PT Lambang Jaya Barito, PBM Adaro, PT Mitra Eka Sejati, PT Mas Logistics, PT Caral Dwiguna Sejati, PT Mitra Bahtera Segara

PELINDO III as the plaintiff versus PT. Adaro, PT. Adi Guna Putra, PT. Aneka Kargo Katulistiwa, PT. Bahana Inti Barito, PT. Handil Bakti Persada, PT. Lambang Jaya Barito, PBM Adaro, PT. Mitra Eka Sejati, PT. Mas Logistics, PT. Caral Dwiguna Sejati, PT. Mitra Bahtera Segara

PT Pelindo melakukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum terhadap PT Adaro atas piutang jasa dermaga dalam DLKr/DLKp Pelabuhan Cabang Banjarmasin di Pengadilan Negeri Banjarmasin

PELINDO III accused the deed breaching the laws to PT. Adaro on the account receivable for wharf service in the DLKr/DLKp Port of Banjarmasin Branch at the State Court of Banjarmasin

Proses Pemeriksaan perkara di Pengadilan negeri Banjarmasin

Case investigation was conducted at the State Court of Banjarmasin

Tidak dapat ditagihnya piutang perusahaan atas jasa dermaga untuk kegiatan Ship to ship transfer senilai Rp. 22 Miliar

Can not be billed receivables of the company at services dock for activities Ship to ship transfer worthRp. 22 billion

17. P e r k a r a Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Gugatan Sdr. Yusuf Efendi terhadap Sdri Widji dan PT Peindo III sebagai turut tergugat dengan nomor perkara 13/Pdt.G/2013/PN.Sby tanggal 22 Januari 2013

The accusation from Mr. Yusuf Efendi to Ms. Widji and to PELINDO III No. 13/Pdt.G/2013/PN.Sby dated 22 January 2013

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat

Handled by the Legal Bureau of Head Office

Sdr. Yusuf Efendi sebagai Penggugat melawan Sdri Widji sebagai Tergugat dan PT Pelindo sebagai Turut Tergugat

Mr. Yusuf Efendi as the plaintiff versus Ms. Widji and PELINDO III

Penggugat mengaku sebagai ahli waris yang sah atas bangunan Jl. Teluk Nibung Timur 8/25A Surabaya yang berdiri di atas HPL Pelabuhan, Penggugat menyatakan bahwa Tergugat telah menempati obyek sengketa tanpa ijin Penggugat, Selanjutnya Penggugat meminta kepada Turut Tergugat untuk mengubah ijin Penggunaan tanah yang sebelumnya atas nama Tergugat menjadi atas nama Penggugat

The plaintiff stated that he was the legal of the building at jalan Teluk Nibung Timur 8/25A Surabaya which was build on the land (HPL) of port. The plaintiff stated that the accused party has utilized the land of dispute without permission from the plaintiff. The plaintiff asked the accused party to change the Land Utilization Permit, which is previously on “Accused Party’s name” to become on “Plaintiff’s name”

Telah dilangsungkan persidangan perkara perdata di Pengadilan Negeri Surabaya dengan agenda pengajuan alat bukti surat

The court session has been conducted at the State Court of Surabaya with the agenda of submission of evidences

256 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

noJenis

Kasus Case

JuRisDiKsi peRKaRa

Case JuridictionnomoR peRKaRa | Case ref. Nbr.

nama lawYeR/ penGacaRa

Name of lawyer

paRa piHaK beRpeRKaRa Parties involving in the Case

GaRis besaR peRKaRaCase summary

posisi peRKaRa | Case Position DampaK baGi peRusaHaanimpact for The

Company2012 posisi teRaKHiR peRKaRaCase latest Position

13. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Gugatan YLPK terhadap PT Pelindo III terkait kerja sama penyediaan air bersih dengan PT Surya Megah Cemerlang, dengan nomor perkara perdata : 921/Pdt.G/2012/PN.Sby tanggal 17 Desember 2012

The accusation from Consumer Protection Institution Foundation (Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen/YLPK) against PELINDO III regarding the Joint Agreement of Clean Water Supply with PT. Surya Megah Cemerlang, Civil Case No. 21/Pdt.G/2012/PN.Sby dated 17 Desember 2012

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

Handled by the Legal Bureau of Head Office.

YLPK selaku Penggugat melawan PELINDO III (Tergugat I), PT Surya Megah Cemerlang (Tergugat II), Jasa Tirta (Tergugat III), Kantor Kesehatan Kelas I (Tergugat IV), Dinas PU (Tergugat V) dan Otpel (Tergugat VI)

YLPK as the plaintiff versus PELINDO III as the first accused party, PT Surya Megah Cemerlang as the second accused party, Jasa Tirta as the third accused party, Medical Office Class I as the fourth accused party, Public Work Division as the fifth accused party and the Port Authority as the sixth accused party

Penggugat mewakili konsumen menggugat Para Tergugat terkait penyediaan air bersih oleh PT SMC di Pelabuhan Tanjung Perak

The plaintiff represented the consumer, accusing the accused parties relating to the Clean Water Supply by PT. SMC at Port of Tanjung Perak

Sudah ada Putusan Pengadilan Negeri Surabaya, yang intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima

Sudah ada Putusan Pengadilan Negeri Surabaya, yang intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima

Apabila diputus kalah oleh pengadilan, maka perusahaan diharuskan membayar Rp. 2 miliar kepada YLPK

If decided lost by the court, then the company is obliged to pay Rp. 2 billion to YLPK

14. P e r k a r a Perdata

Civil Case

Komisi Informasi Publik

Commision of Public Information

Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya (Banding atas keberatan putusan KIP)

State Court of Administration of Surabaya (Appeal on KIP decision)

1. Permohonan sengketa Informasi dari YLPK kepada KIP Pusat Nomor 005/SI/I/2013 tanggal 25 Januari 2013

2. Gugatan YLPK terhadap Putusan Komisi Informasi Pusat RI dengan nomor perkara 206/I/VI/KIP-PS-M-A/2012 tanggal 30 April 2013

1. Dispute information request from Consumer Protection Institution Foundation (Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen/YLPK) to Central KIP No. 005/SI/I/2013 dated 25 January 2013

2. Gugatan YLPK terhadap Putusan Komisi Informasi Pusat RI dengan nomor perkara 206/I/VI/KIP-PS-M-A/2012 tanggal 30 April 2013

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

Handled by the Legal Bureau of Head Office.

YLPK selaku Pemohon melawan PELINDO III selaku Termohon

YLPK as the plaintiff versus PELINDO III

1. Pemohon meminta kepada termohon untuk membuka informasi kepada publik terkait pertimbangan hukum dan keekonomian yang mendasari kenaikan tarif air bersih di Pelabuhan Tanjung Perak. Perkara ini telah diputus oleh KIP Pusat pada tanggal 25 Maret 2013,

2. Pemohon meminta kepada termohon untuk membuka informasi kepada publik terkait pertimbangan hukum dan keekonomian yang mendasari kenaikan tarif air bersih di Pelabuhan Tanjung Perak

1. The plaintiff asked the accused party to disclose information to public regarding the legal and economical considerations to increase the tariff of clean water at Port of Tanjung Perak. This case has been closed by Central KIP on 25 March 2013;

2. The plaintiff asked the accused party to disclose information to public regarding the legal and economical considerations to increase the tariff of clean water at Port of Tanjung Perak.

Sudah ada Putusan KIP Pusat atas sengketa Informasi dari YLPK kepada KIP Pusat Nomor 005/SI/I/2013 tanggal 25 Januari 2013,

There has been a verdict of KIP Pusatatas regarding the information dispute from YLPK to central KIP Pusat No. 005/SI/I/2013 dated 25 January 2013,

Proses Pemeriksaan perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya

The case investigation was conducted at the State Court of Administration Surabaya

15. Perkara Perdata

Civil Case

Pengadilan Hubungan Industrial Kupang

Industrial Relatioship Court of Kupang

Putusan PHI Nomor : 18/G/2012/PHI/PN.KPG tanggal 24 Januari 2013 yang pada intinya menolak gugatan penggugat (eks. Tenaga KSO Cab. Tenau Kupang) terhadap PT Pelindo III

Gugatan kedua dengan nomor perkara 08/G/13/PHI/PN.KPG tanggal 4 Maret 2013 yang menyertakan Koperasi sebagai Tergugat II

Verdict of PHI No. 18/G/2012/PHI/PN.KPG dated 24 January 2013 which rejected the plaintiff (ex outsourcing labor at Port of Tenau Branch, Kupang) to PELINDO III

The second accusation No. 08/G/13/PHI/PN.KPG dated 4 March 2013 including Koperasi as the second accused party

Ditangani sendiri oleh Biro Hukum Kantor Pusat.

Handled by the Legal Bureau of Head Office.

eks. Tenaga KSO Cab. Tenau Kupang selaku Penggugat dan PELINDO III selaku Tergugat

Ex outsourcing labor at Port of Teanu, Kupang as the plaintiff versus PT. Pelabuhan Indonesia

Penggugat yang merupakan tenaga kerja KSO Cab Tenau Kupang menggugat PELINDO III karena pihak Koperasi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap ybs.

The plaintiff was previously an outsourcing labor at Port of Tenau, Kupang accused PELINDO III, as Koperasi has conducted dismissal

Penggugat telah mengajukan gugatan kedua dengan nomor perkara 08/G/13/PHI/PN.KPG tanggal 4 Maret 2013 yang menyertakan Koperasi sebagai Tergugat II

The plaintiff has submitted the second accusation No. 08/G/13/PHI/PN.KPG dated 4 March 2013 which also including Koperasi as the second accused party

16. P e r k a r a Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Banjarmasin

State Court of Banjarmasin

Gugatan PMH PT Pelindo III terhadap PT Adaro dan para PBM yang melayani barang milik PT Adaro (Kegiatan Ship to Ship transfer/ bongkar muat barang antar kapal) No Reg. 17/Pdt.G/2013/PN.Bjm tanggal 5 Pebruari 2013

The accusation of PMH of PELINDO III versus PT. Adaro and Stevedoring Labors who worked for the goods owned by PT. Adaro (Ship to Ship transfer/cargo handling among ships) No. 17/Pdt.G/2013/PN.Bjm dated 5 February 2013

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat, Biro Hukum Cabang Banjarmasin dan Jaksa Pengacara Negara.

Handled by the Legal Bureau of Head Office, Legal Bureau of Banjarmasin Branch and State Attorney.

PT Pelindo sebagai Penggugat melawan PT Adaro, PT Adi Guna Putra, PT Aneka Kargo Katulistiwa, PT Bahana Inti Barito, PT Handil Bakti Persada, PT Lambang Jaya Barito, PBM Adaro, PT Mitra Eka Sejati, PT Mas Logistics, PT Caral Dwiguna Sejati, PT Mitra Bahtera Segara

PELINDO III as the plaintiff versus PT. Adaro, PT. Adi Guna Putra, PT. Aneka Kargo Katulistiwa, PT. Bahana Inti Barito, PT. Handil Bakti Persada, PT. Lambang Jaya Barito, PBM Adaro, PT. Mitra Eka Sejati, PT. Mas Logistics, PT. Caral Dwiguna Sejati, PT. Mitra Bahtera Segara

PT Pelindo melakukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum terhadap PT Adaro atas piutang jasa dermaga dalam DLKr/DLKp Pelabuhan Cabang Banjarmasin di Pengadilan Negeri Banjarmasin

PELINDO III accused the deed breaching the laws to PT. Adaro on the account receivable for wharf service in the DLKr/DLKp Port of Banjarmasin Branch at the State Court of Banjarmasin

Proses Pemeriksaan perkara di Pengadilan negeri Banjarmasin

Case investigation was conducted at the State Court of Banjarmasin

Tidak dapat ditagihnya piutang perusahaan atas jasa dermaga untuk kegiatan Ship to ship transfer senilai Rp. 22 Miliar

Can not be billed receivables of the company at services dock for activities Ship to ship transfer worthRp. 22 billion

17. P e r k a r a Perdata

Civil Case

Pengadilan Negeri Surabaya

State Court of Surabaya

Gugatan Sdr. Yusuf Efendi terhadap Sdri Widji dan PT Peindo III sebagai turut tergugat dengan nomor perkara 13/Pdt.G/2013/PN.Sby tanggal 22 Januari 2013

The accusation from Mr. Yusuf Efendi to Ms. Widji and to PELINDO III No. 13/Pdt.G/2013/PN.Sby dated 22 January 2013

Ditangani oleh Biro Hukum Kantor Pusat

Handled by the Legal Bureau of Head Office

Sdr. Yusuf Efendi sebagai Penggugat melawan Sdri Widji sebagai Tergugat dan PT Pelindo sebagai Turut Tergugat

Mr. Yusuf Efendi as the plaintiff versus Ms. Widji and PELINDO III

Penggugat mengaku sebagai ahli waris yang sah atas bangunan Jl. Teluk Nibung Timur 8/25A Surabaya yang berdiri di atas HPL Pelabuhan, Penggugat menyatakan bahwa Tergugat telah menempati obyek sengketa tanpa ijin Penggugat, Selanjutnya Penggugat meminta kepada Turut Tergugat untuk mengubah ijin Penggunaan tanah yang sebelumnya atas nama Tergugat menjadi atas nama Penggugat

The plaintiff stated that he was the legal of the building at jalan Teluk Nibung Timur 8/25A Surabaya which was build on the land (HPL) of port. The plaintiff stated that the accused party has utilized the land of dispute without permission from the plaintiff. The plaintiff asked the accused party to change the Land Utilization Permit, which is previously on “Accused Party’s name” to become on “Plaintiff’s name”

Telah dilangsungkan persidangan perkara perdata di Pengadilan Negeri Surabaya dengan agenda pengajuan alat bukti surat

The court session has been conducted at the State Court of Surabaya with the agenda of submission of evidences

257Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

aKses inFoRmasiInformation of access

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Humas PELINDO III adalah terkait dengan pemberitaan media massa. Humas bertugas untuk menyampaikan hal-hal penting dan positif yang berkaitan dengan perusahaan kepada media massa untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat luas.

Berkaitan dengan pemberitaan media massa, Humas PELINDO III menyampaikan informasi melalui pengiriman rilis berita (press release) kepada redaksi media massa untuk diolah menjadi sebuah berita.

Selama tahun 2012, Humas PELINDO III telah menyampaikan 236 rilis berita kepada redaksi media massa dengan komposisi 80% berasal dari Humas Kantor Pusat dan 20% berasal dari Humas Cabang di daerah.

ReKapitulasi pRess Release pelinDo iii taHun 2012

Tugas lain yang berkaitan dengan pemberitaan media massa adalah pemantauan berita baik yang dimuat di media cetak, media elektronik, maupun media online. Kegiatan pemantauan berita ini dilakukan setiap hari dan didokumentasikan dalam bentuk kliping.

One of the Public Relations activity at PELINDO III is handling mass media. Public Relations should convey the positive and important information about the company to the mass media to be forwarded to community.

The Public Relations of PELINDO III conveys the information via the press release to the director of mass media to be managed and become news.

In 2012, the Public Relations of PELINDO III have conveyed 236 press releases to the mass medias with the composition of 80% from the Head Office and 20% from the branches.

Another duty related to the mass media is to monitor the good information which to be enclosed on the printed media, electronic media or online media. The monitoring is conducted daily and documented in the form of clipings.

suMMArY of Press releAse PeliNDo iii 2012

5

19

14

15

17

24

13

16

14

26

36

1725

Desember

November

Oktober

Desember

Agustus

Juli

Juni

Mei

April

Maret

Februari

Januari

10 15 20 25 30 35 40

258 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Selama tahun 2012, terdapat 2.170 berita di media cetak dan 2.745 di media online yang berhasil dipantau oleh Humas PELINDO III.

ReKapitulasi pembeRitaan meDia cetaK taHun 2012summary of information on Printed Media 2012

ReKapitulasi pembeRitaan meDia online taHun 2012summary of information on online Media 2012

In 2012, there were 2,170 informations on the printed media and 2,745 on the online media which have been monitored by the Public Relations of PELINDO III.

Netral48%

Negatif13%

Positif39%

Netral11%

Negatif13%

Positif13%

259Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no bulan | Month JumlaH beRita | Total of News

opini | opinion

positiF | Positive neGatiF | Negative netRal | Neutral

1 Januari | January 139 54 33 52

2 Februari | February 123 39 37 47

3 Maret | March 151 51 41 59

4 April | April 157 60 25 72

5 Mei | May 166 37 29 100

6 Juni | June 201 68 18 115

7 Juli | July 294 90 45 159

8 Agustus | August 252 135 8 109

9 September | September 246 101 13 132

10 Oktober | October 171 85 7 79

11 Nopember | November 120 73 14 33

12 Desember | December 150 90 8 52

JumlaH | Total 2170 883 278 1009

no bulan | Month JumlaH beRita | Total of News

opini | opinionpositiF | Positive neGatiF | Negative netRal | Neutral

1 Januari | January 199 183 13 3

2 Februari | February 181 130 37 14

3 Maret | March 166 113 31 22

4 April | April 235 179 39 17

5 Mei | May 241 109 48 84

6 Juni | June 196 132 33 31

7 Juli | July 336 245 59 32

8 Agustus | August 412 361 17 34

9 September | September 313 257 25 31

10 Oktober | October 138 112 12 14

11 Nopember | November 158 126 16 16

12 Desember | December 170 116 14 40

JumlaH | Total 2745 2063 344 338

ReKapitulasi beRita meDia cetaK JanuaRi-DesembeR taHun 2012summary of information on Printed Media January-December 2012

ReKapitulasi beRita meDia online JanuaRi-DesembeR taHun 2012summary of information on online Media January-December 2012

260 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

KoDe etiKethIC Code

lataR belaKanG Dan nilai moRal peRusaHaan

Pedoman Etika dan Perilaku (Code Of Conduct) merupakan bagian dari pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PELINDO III yang disusun berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP.117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahan-perubahannya, Pedoman Penerapan Good Corporate Governance, Keputusan Direksi tentang Peraturan Perusahaan di Bidang Kepegawaian, Perjanjian Kerja Bersama antara PELINDO III dengan Serikat pegawai PELINDO III.

Pada prinsipnya Pedoman Etika dan Perilaku (Code Of Conduct) berisi tentang keharusan yang wajib dilaksanakan dan larangan yang harus dihindari oleh Insan Pelabuhan III sebagai penjabaran pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yaitu : Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness.

Maksud dan tujuan disusunnya Pedoman Etika dan Perilaku untuk memastikan bahwa Perusahaan telah melaksanakan dan mematuhi undang-undang maupun peraturan yang berlaku, namun juga untuk memberikan panduan dan pedoman bagi Insan Pelabuhan III dalam melakukan interaksi berdasarkan nilai-nilai moral yang merupakan bagian dari Budaya Perusahaan.

BackgrounD anD company moral Value

The Code of Conduct is a part of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) of PELINDO III which was prepared based on the Decree of Minister of State Owned Enterprise No. KEP.117/M-MBU/2002 regarding the Practice of Good Corporate Governance at the State Owned Enterprise, the Statutes and the Revisions, the Guidelines of Practice of Good Corporate Governance, the Decree of Directors regarding the Company Rules of Employment, the Joint Agreement between PELINDO III and the Labor Union of PELINDO III.

Principally, the Code of Conduct consists of the obligations to be carried out and the prohibitions to be avoided by each member of PELINDO III as the description of the principles of Good Corporate Governance, i.e. Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness.

The purpose of Code of Conduct is to ensure that the Company has implemented and be compliant to the current rules and regulations and to provide guidelines for each member of PELINDO III in having the interaction based on the moral values as a part of the Corporate Culture.

261Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

RuanG linGKup peDoman peRilaKu

Ruang Lingkup Pedoman Perilaku mengatur hubungan Perusahaan dengan Pemegang Saham, Pengguna jasa, Pejabat Pemerintah, Pegawai dalam Hubungan Industrial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan, kemitraan dengan Masyarakat serta hubungan pegawai dalam perusahaan yang di dalamnya mengatur hubungan pegawai dengan jabatannya dan hubungan antar sesama pegawai dalam perusahaan.

HubunGan DenGan pemeGanG saHam

Perusahaan akan memperlakukan Pemegang Saham secara adil sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perusahaan menolak Pemegang Saham campur tangan dalam kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk pengertian dalam campur tangan adalah tindakan atau arahan yang secara langsung memberi pengaruh terhadap tindakan pengurusan Perusahaan atau terhadap pengambilan keputusan yang menjadi wewenang Direksi. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mempertegas kemandirian Perusahaan sebagai badan usaha agar dapat dikelola secara profesional sehingga dapat berkembang dengan baik sesuai dengan tujuan usahanya.

Perusahaan akan berusaha keras agar memberikan konstribusi yang optimal dan berkesinambungan bagi Pemegang Sahamnya, dan selalu berusaha agar terjadi pertumbuhan yang berkesinambungan bagi Pemegang Saham.

Penetapan Dividen dilakukan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Penetapan dividen didasarkan pada kepentingan Perusahaan, dengan melihat berbagai hal seperti kelangsungan usaha, strategi yang akan dan sedang dijalankan serta rencana investasi.

sCoPe of CoDe of CoNDuCT

The scope of Code of Conduct straigthens up the Company relationship with the Shareholders, the Customers, the Government and the Employees in the Industrial, Occupational Safety & Health and Environment relationship, as well as the partnership with the community and the relationship of employees in the Company which rules the employees with the positions and the relationship with other employees in the Company.

relATioNshiP WiTh shAreholDers

The Company fairly treats the Shareholders as per the current rules and regulations.

The Company rejects the intervention from the Shareholders in the Company operational which is under the responsibility of Board of Directors as per the Company Statutes and current rules and regulations. An intervention is an action or a directive which might directly affect to any action of company management or to any decision which is under the authority of Board of Directors. This provision is purposed to strengthen the Company independency as a business entity to be managed in a professional way and to be developed as per the Company objectives.

The Company works hard to optimum and continual contribution for the Shareholders and always strives to create a continual growth for the Shareholders.

The dividend is established by the Shareholders in the Annual Meeting. It is based on the Company interest and considers various matters like business continuity, undergoing strategies and investment plan.

262 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

HubunGan DenGan penGGuna Jasa

Perusahaan akan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik kepada pengguna jasa pelabuhan yang diwujudkan dalam program Pelayanan Prima.

Perusahaan juga berusaha melakukan pemeliharaan, perbaikan dan penataan berbagai fasilitas pelabuhan secara bertahap sesuai skala prioritas, agar ketersediaan fasilitas maupun peralatan tetap terjamin dengan kualitas memadai.

Perusahaan secara rutin mengadakan pertemuan dengan pengguna jasa pelabuhan agar dapat mengetahui kebutuhan pengguna jasa pelabuhan tersebut dan dapat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan keinginannya.

Perusahaan melakukan berbagai pendekatan seperti :

1. Perusahaan melakukan sertifikasi ISO sebagai bentuk komitmen dalam hal standarisasi mutu dan sistem pelayanan jasa kepelabuhanan

2. Perusahaan melakukan sosialisasi kebijakan pelayanan, aturan dan fasilitas bagi pengguna jasa pelabuhan

3. Perusahaan melakukan survey kepuasan pelanggan secara periodik berkaitan dengan pelayanan jasa dan fasilitas sebagai wujud dari pelayanan prima untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja pelayanan kepada pengguna jasa

4. Perusahaan melakukan pelayanan dan menindaklanjuti setiap keluhan pengguna jasa dengan cepat, tepat dan tanpa membeda-bedakan

5. Perusahaan melakukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap fasilitas pelabuhan dan fasilitas umum yang ada di pelabuhan sesuai dengan kemampuan Perusahaan

6. Perusahaan melakukan peningkatan keamanan di pelabuhan dengan mengimplementasikan ISPS code (International Ship and Port facility Security) bagi pelabuhan tertentu secara bertahap

relATioNshiP WiTh CusToMers

The Company strives to provide a high level of service to the port customers estasblished in the Excellent Service Program.

The Company also conducts the maintenance, repair and arrangement of port facilities in stages as per the priority scale to ensure adequate availability and quality of facilities and equipment.

The Company conducts periodic customer meetings to find out their needs and to provide the best level of service as required.

The Company uses the approaches as the following :

1. Implement the ISO certification as a commitment in the standard of quality and system management of port service;

2. Conduct the socialization of the service and facility policy for the port customers;

3. Conduct the periodic customers’ satisfaction survey regarding the service and facilities to be used as evaluation to improve the level of services for the customers;

4. Accept, follow up and solve the customers’ complaints in effective and efficient way without any discrimination;

5. Conduct maintenance and repair for the port and public facilities at the Port as per the capability of the Company;

6. Improve the security at the Port by implementing ISPS code (International Ship and Port facility Security) for certain Ports in stages.

263Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

HubunGan DenGan pemasoK / ReKanan

Perusahaan senantiasa menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pemasok / rekanan atas dasar kesetaraan dan keadilan berdasarkan penilaian secara wajar dengan mengunakan ukuran-ukuran Kompetensi, Kualifikasi, mutu produk, harga, manfaat, waktu pengiriman, pelayanan selama proses pengadaan maupun purna jual.

Pengelolaan hubungan yang baik dengan pemasok / rekanan diwujudkan melalui , antara lain :

1. Perusahaan memastikan bahwa Insan Pelabuhan III menjalankan sistem pengadaan barang / jasa yang transparan, jelas dan objektif guna menjamin kualitas, kuantitas maupun harga barang / jasa yang diperoleh dari pemasok / rekanan

2. Perusahaan wajib melakukan kendali terhadap Independensi dari Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Perusahaan sehingga dapat menjamin Persaingan yang sehat dan Proses Pengadaan Barang dan Jasa yang baik dan tidak Intervensi

3. Perusahaan harus membuat kontrak kerja / perjanjian atas semua pesanan barang / pekerjaan dengan mencantumkan secara jelas hak dan kewajiban masing-masing serta sanksi untuk menghindari terjadinya konflik

4. Perusahaan harus mempertahankan pemasok / rekanan sebagai mitra bisnis ,menghormati hak-hak pemasok / rekanan dengan bersikap konsisten terhadap perjanjian yang disepakati

5. Perusahaan membuat ”Daftar Rekanan Hitam” yang berisi nama perusahaan rekanan dan nama pemilik perusahaan yang berkali-kali telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Perusahaan dan mempunyai etika kerja yang dianggap kurang terpuji, sehingga dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa, rekanan tersebut tidak perlu diikut sertakan dalam kurun waktu tertentu

6. Perusahaan membuat standardisasi terhadap barang-barang tertentu untuk menjamin kualitas barang yang diserahkan oleh rekanan telah teruji secara luas dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh Perusahaan

relATioNshiP WiTh suPPlier/BusiNess PArTNer

The Company weaves and maintains good relationship with suppliers/business partners with the equality and fairness based on appropriate appraisal using competency, qualification, product quality, prices, benefits, delivery times, purchasing process and after sales service measurement.

The Company maintains the good relationship with suppliers/business partners by :

1. Conducting the procurement of goods/services transparently, clearly, objectively to ensure the goods/services having qood quality and quantity.

2. Controlling the independency of the committee of procurement of goods/services to ensure the process has a good competitiveness without intervention.

3. Preparing the letter of agreement/contract for any procurement of goods/services by stating clearly the rights and obligations of each party as well as the sanctions in case of any conflicts.

4. Maintaining the rights of suppliers/business partners by respecting the consistency of the contract agreed.

5. Making available the “Supplier Black List” contents of names of suppliers/business partners who have breached the Company rules or have inappropriate work ethics. Those who are listed, should not be allowed to participate in any procurement process for a certain period of time.

6. Preparing the standards of certain goods to ensure the goods have met with the qualifications and quality required by the Company.

264 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

7. Insan Pelabuhan III tidak dibenarkan menerima segala sesuatu dalam bentuk dan cara apapun dari pemasok, baik penerimaan tersebut dapat mempengaruhi atau tidak terhadap keputusan yang berhubungan dengan kepentingan Pemasok

8. Insan PELINDO III tidak dibenarkan memberikan informasi yang berhubungan dengan kepentingan pemasok yang berakibat merugikan Perusahaan

HubunGan DenGan peJabat pemeRintaH

Kebijakan Perusahaan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dan komunikasi efektif dengan setiap pejabat pemerintah yang memiliki wewenang pada bidang operasi perusahaan dilakukan dalam batas toleransi yang diperbolehkan oleh hukum. Setiap kontak dengan pejabat Pemerintah harus dipelihara sebagai hubungan yang bersifat arms-lenght dan harus dihindari terjadinya penyelewengan.

Pembayaran secara langsung maupun tidak langsung kepada pegawai atau Pejabat Pemerintah di luar kapasitas resmi dan yang bertentangan dengan hukum dan praktik bisnis yang sehat dan etis tidak diperbolehkan oleh Perusahaan. Larangan ini berlaku tidak hanya kepada pembayaran dan pengeluaran yang dilakukan oleh Perusahaan, tetapi juga dilakukan atas nama Perusahaan oleh agen atau wakil-wakil Perusahaan lainnya. Pembayaran tidak langsung meliputi penggunaan sarana milik Perusahaan, layanan Perusahaan ataupun pemanfaatan Pegawai Perusahaan. Hal ini berlaku pula bagi Departemen dan instansi Pemerintah lainnya, karena kebutuhan dana Departemen dan instansi Pemerintah lainnya telah diatur dan ditetapkan secara tersendiri, maka Departemen dan instansi Pemerintah tidak dibenarkan membebani Perusahaan dengan segala bentuk pengeluaran dan sebaliknya Perusahaan tidak dibenarkan membiayai keperluan pengeluaran Departemen dan Instansi Pemerintah dalam pembukuan.

7. Prohibiting any member of PELINDO III to receive any tips/rewards/gifts from any supplier/business partner in whatever the way, either it affects or not to the decision of interests of the supplier/business partner.

8. Prohibiting any member of PELINDO III to provide any information relating to the interest of supplier/business partner which might cause any loss to the Company.

relATioNshiP WiTh The goVerNMeNT

The Company has the policy to improve and maintain the relationship and communicates effectively with the Government relating to the Company operational as far as required by the law. Any contact with the government should be maintained as an “arms-length” relationship and avoid any deviation.

Direct or indirect payment to any employee or government apart from official capacity and against the law and healthy and ethical business practice is not allowed by the Company. This prohibition not only applies to any payment of expenses released by the Company, but also to any payment released on behalf of the Company or other associates. Indirect payment consists of utilization of company facilities or services or the employees. This also applies to any department or government, as there are certain fund already established separately. It is prohibited that any department or government charging anything to the Company for any expenses. On the other side, the Company is not allowed to provide funding for any department or government in accounting.

265Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

HubunGan DenGan peGawai Dan HubunGan inDustRial

Perusahaan akan selalu berusaha mengembangkan kualitas sumber daya manusianya, sesuai dengan kebutuhan visi dan misi serta program jangka panjang Perusahaan antara lain :

1. Memberlakukan pegawai secara adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, asal-usul, jenis kelamin, agama dan asal kelahiran serta hal-hal yang tidak terkait dengan kinerja.

2. Memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi pegawai.

3. Melindungi pegawai dari segala bentuk kemungkinan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

4. Memberikan hak kepada pegawai untuk berserikat sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

5. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pendidikan, pelatihan dan pengembangan lebih lanjut yang sejalan dengan kompetensi dan kebutuhan Perusahaan.

6. Mengusahakan agar skema remunerasi yang diterima pegawai, secara umum mengikuti peraturan setempat yang berlaku dan minimal setara dengan skema remunerasi yang diberikan oleh Perusahaan pengelola pelabuhan lain di Indonesia.

7. Menghargai pegawai sebagai sumber daya utama yang berprestasi dan sejahtera.

8. Menerapkan sistem reward dan punishment yang mendorong semangat kerja pegawai.

Perusahaan menyadari sepenuhnya adanya perubahan lingkungan bisnis yang dinamis untuk itu segenap Insan Pelabuhan III akan selalu berusaha untuk menjalin kemitraan agar saling mendukung dalam mencapai tujuan dan kemajuan bersama.

relATioNshiP WiTh eMPloYee AND iNDusTrY

The Company strives to develop the human resources as per the needs of vision and mission and the long-term program by establishing the following policy :

1. Treating employees fairly and free from any bias due to the differences in races, genders, religions, places of birth and other matters not related to the performance;

2. Providing a comfortable and safe working environment for the employees.

3. Protecting the employees from any hazards to the safety and health at the working place.

4. Providing the rights for employees to participate in the labor union as per the current rules and regulations.

5. Providing the opportunities for employees to attend any education, training and further competency development for company needs.

6. Establishing a renumeration scheme received by the employees in general following the current rules and regulations, of which the amount is equivalent with the amount provided by other port management in Indonesia.

7. Respecting the employees as the key human resources.

8. Implementing the reward and punishment system to motivate the working spirit of the employees.

For the dynamics of business environment, all members of the Company should always create a supportive business relationship to achieve the objectives.

266 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

KeseHatan Dan Keselamatan KeRJa seRta linGKunGan

Perusahaan selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan. Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja yang prima dan tanggung jawab terhadap lingkungan sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang.

Perusahaan senantiasa mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan di tempat kerja. Perusahaan selalu mengusahakan agar pegawai memperoleh tempat kerja yang aman dan sehat. Untuk maksud tersebut, Perusahaan akan selalu memastikan bahwa aset-aset dan lokasi usaha serta fasilitas Perusahaan lainnya, memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan. Perusahaan harus memperhatikan masalah dan dampak lingkungan dari seluruh aktivitas Perusahaan serta mengadakan evaluasi secara ilmiah untuk menyusun tindakan pengawasan serta pencegahan seluruh dampak negatif lingkungan akibat aktivitas operasional Perusahaan.

Maka Perusahaan berusaha keras untuk:

1. Membangun SMK3 dan SML sebagai landasan kepatuhan sejalan dengan hukum dan peraturan K3 dan lingkungan.

2. Menetapkan dan mengkaji sasaran, melakukan penilaian dan pelaporan kinerja K3 dan lingkungan untuk implementasi Good Corporate Governance yang tepat pada situasi setempat.

3. Memberikan dukungan penuh terhadap penerapan K3 di lingkungan Perusahaan dalam upaya memberikan perlindungan optimal kepada Pegawai Perusahaan dari gangguan dan hal-hal yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan kesehatan.

4. Memupuk pemahaman yang lebih baik mengenai masalah-masalah K3 dan lingkungan, terkait dengan aktivitas usaha.

oCCuPATioNAl sAfeTY AND heAlTh AND eNViroNMeNT

The Company considers the management of Occupational Safety and Health and Environment (OSHE) very crucial for a long-term success.

The Company undertakes necessary actions to prevent any incident and health problems at the working place by providing a safe and healthy working place. The Company ensures that the assets and other facilities are compliant to the OSHE rules and regulations. The Company pays attention to any environmental impact to the company activities and conducts scientific evaluation to prepare the preventive and correction actions accordingly.

For OSHE purposes, the Company strives to :

1. Build the Occupational Safety & Health Management System (SMK3) and Environment Management System (SML) as the basis of compliance to the current rules and regulations.

2. Establish and observe the objectives, conduct assessment and reporting of OSHE performance for the implementation of Good Corporate Governance applicable for the local situation.

3. Provide supports to the implementation of OSHE at the Company to protect the employees from any hazard threatening their safety and health.

4. Encourage a better understanding and awareness regarding OSHE relating the business activities.

267Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

5. Mengupayakan perbaikan berkelanjutan atas berbagai aspek yang berkaitan dengan K3 dan lingkungan.

6. Menempatkan K3 dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Laporan Tahunan.

7. Menyertakan partisipasi Pegawai sebagai bagian dari upaya peningkatan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan.

KemitRaan DenGan masYaRaKat

Perusahaan sangat memperhatikan terhadap masalah-masalah masyarakat, khususnya yang tinggal dalam wilayah lahan pelabuhan. Hubungan baik serta pengembangan masyarakat sekitar merupakan landasan pokok bagi keberhasilan jangka panjang Perusahaan.

Dalam berinteraksi dan membantu membangun masyarakat sekitar dan membantu pengembangan masyarakat dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip berikut :

1. Saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing pihak, dengan sejauh mungkin meminimalkan potensi konflik dengan masyarakat sekitar.

2. Menjalin kemitraan secara efektif berdasarkan prinsip hidup saling berdampingan dan saling menguntungkan.

3. Senantiasa mampu beradaptasi dengan perkembangan nilai-nilai budaya luhur masyarakat sekitar.

4. Perusahaan tetap berpatisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat khususnya yang berdekatan dengan pelabuhan. Pelaksanaannya melibatkan seluruh unsur mulai dari warga masyarakat, pemerintah serta lembaga terkait lainnya.

5. Conduct continual corrective actions relating to OSHE matters.

6. Position OSHE as an inseparable part from the Working Plan and Company Budget and Annual Report.

7. Get the employees involve in the improvement of OSHE.

relATioNshiP WiTh CoMMuNiTY

The Company pays attention to the community matters, particularly those who live surrounding the Port. A good relationship and community development are the main basis of a long-term success for the Company.

In the community development, the Company applies the following principles :

1. Respect the rights and obligations of each party and minimize any conflict with the community.

2. Create an effective relationship based on the mutual benefits in living side by side.

3. Properly adapt with the cultures of surrounding community.

4. Actively participate in the community development, particularly those who live surrounding the Company. The implementration should involve all elements, i.e. community, government and other institutions.

268 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Prinsip kemitraan secara aktif mengharuskan Perusahaan bekerja sama dengan masyarakat sekitar, seperti halnya dengan pemerintah pusat dan daerah setempat serta pihak-pihak yang terkait lainnya untuk mencapai komitmen bersama berdasarkan saling percaya dan keterbukaan untuk menggapai sasaran yang disepakati dan keterlibatan bersama.

Perusahaan bekerjasama secara erat dengan Pemerintah, organisasi dan lembaga masyarakat lain dalam memformulasikan kebijakan kemitraan dengan masyarakat sebagaimana halnya berpatisipasi dalam dialog dengan lembaga-lembaga tersebut, dengan harapan bahwa kebijakan yang lebih rasional dan efektif dapat diformulasikan dengan baik.

Perusahaan sangat menghargai setiap aktivitas kemitraan yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan meningkatkan nilai sosial Perusahaan.

Perwujudan kemitraan Perusahaan dengan Masyarakat sekitar melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) antara lain :

1. Pelaksanaan Program Kemitraan dalam hal pemberian pinjaman modal kerja dengan bunga rendah untuk memberdayakan pengusaha kecil dan koperasi di sekitar lokasi Perusahaan.

2. Perusahaan melaksanakan Program Bina Lingkungan antara lain berupa pemberian bantuan untuk pembangunan rumah ibadah, fasilitas umum, sarana kesehatan bagi masyarakat sekitar lokasi Perusahaan serta pelaksanaan kegiatan bakti sosial / kemanusiaan.

3. Perusahaan juga turut memelihara kelestarian lingkungan hidup dan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui bantuan penanaman dan pemeliharaan pohon, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.

The activie relationship principle allows the Company cooperating with the community, like Central Government and Regional Government and other parties and is committed based on the mutual trusts and openness to achieve the objectives as agreed.

The Company cooperates with the Government, organizations and other community units in formulating the relationship with the community, for example conducting a dialog in order to formulate a more rational and effective policy.

The Company respects each relationship by contributing the community and improving the Company social values.

The community development is reflected in the relationship program and environmental improvement, like below :

1. Providing low-interest business loans for small and medium enterprises and Cooperation surrounding the Company;

2. Funding for the renovation of shrines, public facilities, medical facilities or social/charity programs.

3. Replanting and caring the trees for environment preservation and providing education and medical supports for the community welfare.

269Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan Good Corporate Governance, Pelindo III menerapkan Whistle Blowing System. Whistle blowing System adalah aplikasi yang disediakan oleh Pelindo III bagi whistle blower yang memiliki informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran / penyalahgunaan wewenang yang terjadi di lingkungan Pelindo III.

Yang bertindak sebagai pelaksana whistle blowing system adalah Direksi, Dewan Komisaris, karyawan, senior manajer, vendor, supplier, dan semua pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan. Salah satu kunci keberhasilan whistle blowing system adalah kepemimpinan yang transformasional dan visioner. Pemimpin yang setia pada visi – misi perusahaan, bisa menjadi role model, agen perubahan dan motivator ulung yang membuat whistle blowing system ini bekerja dengan efektif dalam suatu perusahaan. Whistle blowing system yang efektif akan mampu mengurangi budaya “diam” menuju ke arah budaya “kejujuran dan keterbukaan”.

Pelindo III telah menyusun Prosedur penanganan whistle blowing sebagai pedoman dalam menindaklanjuti atas pengaduan seseorang terhadap adanya indikasi pelanggaran / penyalahgunaan wewenang. Untuk mendukung whistle blowing system ini maka dibentuk Tim Pengaduan Pelindo III dengan Kepala Satuan Pengawasan Intern sebagai penanggung jawab.

Laporan dapat disampaikan melalui alamat email [email protected], atau melalui hard copy. Tim terpadu penanganan pengaduan akan menerima dan mencatat semua pengaduan ke dalam logbook serta secara rutin melaporkan hasil kerja kepada Direktur Utama setiap triwulan pada minggu pertama bulan berikutnya.

In order to improve the quality of Good Corporate Governance implementation, Pelindo III applies a Whistle Blowing System. Whistle blowing System is an application provided by Pelindo III for whistle blowers who have information and want to report indications of violations of an act / abuse that occurs in the Pelindo III.

The person who acted as executor of whistle blowing system is Directors, Board of Commissioners, employees, senior managers, vendors, suppliers, and all parties concerned with existence of the company. One of the success key of a whistle blowing system is a transformational and visionary leadership. Leaders who are faithful to the vision - mission of the company, could be a role model, motivator accomplished change agent and which makes this whistle blowing system work effectively within a company. Whistle blowing is an effective system that will be able to alter culture of “silence” into the culture of “honesty and openness”.

Pelindo III has established procedures for handling whistleblowing as a guide in following up on complaints against indication of a person’s violation / abuse of authority. To support whistle blowing system, Complaints Team of Pelindo III established under responsibility of Head of Internal Audit Unit.

Reports can be submitted via e-mail address [email protected], or via hard copy. Integrated team handling the complaint will receive and record all complaints in logbook and regularly report its work to President Director of each quarter during the first week of the next month.

wHistleblowinG sYstemWhistleblowing System

270 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Tim Terpadu Penanganan Pengaduan akan menindaklanjuti laporan yang ada jika memenuhi syarat/kriteria sebagai berikut:

1. what : Perbuatan berindikasi pelanggaran yang diketahui

2. where : Dimana perbuatan tersebut dilakukan

3. when : Kapan perbuatan tersebut dilakukan

4. who : Siapa saja yang terlibat dalam perbuatan tersebut

5. How : Bagaimana perbuatan tersebut dilakukan (modus, cara, dan sebagainya)

6. Dilengkapi dengan bukti permulaan (data, dokumen, gambar dan rekaman) yang mendukung/menjelaskan adanya penyalahgunaan wewenang.

7. Dilengkapi dengan data sumber informasi untuk pendalaman.

Segala Pengaduan yang tidak memenuhi syarat/kriteria di atas tidak diproses atau tidak ditindaklanjuti oleh tim.

Kerahasiaan identitas diri whistle blower dijamin oleh Direksi Perusahaan. Whistle blowing System yang efektif memerlukan struktur dan proses yang benar, karena para pelapor memerlukan rasa aman dan jaminan keselamatan untuk berpartisipasi dalam sistem ini.

Jika sistem whistle blowing ini berjalan efektif, lingkungan kerja akan lebih nyaman dan ini menumbuhkan persepsi stakeholder dan shareholder bahwa perusahaan memiliki komitmen tinggi untuk melaksanakan bisnis yang bersih. Semakin transparan praktik bisnis, maka bisnis yang dilakukan akan semakin bersih.

Integrated Handling Complaints Team will follow up on the existing report if qualified / meet the criteria as follows:

1. What : The act indicated a known violation

2. Where : Where it was committed

3. When : When it was committed

4. Who : Anyone who is involved in the act

5. How : How it was committed (the mode, manner, and so on)

6. Equipped with preliminary evidence (data, documents, images and recordings) that support / explain the existence of abuse of authority.

7. Equipped with data source information for the deepening.

Complaints that do not meet all requirements / criteria above are not processed or not followedup by team.

Confidentiality or the identity of whistle blower is guaranteed by Company Directors. Effective whistle blowing system requires the right structures and processes, since the complainant needed sense of security and guaranty of safety to participate in this system.

If a whistle blowing system is effective, more comfortable working environment will occur and this will foster perception of stakeholders and shareholders that the company is committed to implement clean business. The more transparent business practices are, cleaner the business will be.

271Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no. inDiKatoRiNDiCATors

JumlaH inDiKatoR

ToTAl of iNDiCATors

JumlaH paRameteR asli

TOTAL OF ORIGINAL PARAMETER

JumlaH paRameteR

ToTAl of PArAMeTer

bobot paRameteRWEIGHT OF

PARAMETER

scoRe 2011

positifPOSITIVE aoi

capaian (%)ACHIEVEMENT

(%)

i. HaK Dan tanGGunG Jawab pemeGanG saHam/Rups (9%)resPosiBiliTY of shAreholDers (9%)

1 Hal-hal yang perlu mendapat persetujuan/ keputusan Pemegang Saham/RUPSMatters to be approved by Shareholders

7 7 1.08 1.035 0 0 95.83%

2 Transparansi dalam proses pemilihan Komisaris dan DireksiThe transparency in selection process of Commissioners and Directors

2 2 1.08 0.835 0 0 77.33%

3 Konsultasi dengan instansi terkait (antara lain DPR, Departemen Teknis, Pemerintah, Pemegang Saham Lainnya)Consultacy with related departments/institutions (House of People’s Representative, Technical Department, Goverment, and other Shareholders)

1 1 0.36 0.360 0 0 100.00%

4 Peran Pemegang Saham dalam merespon pasar | Roles of Shareholders in responding the market 2 1 0.36 0.360 0 0 100.00%

5 Pelaksanaan RUPS berdasarkan atas ketentuan yang ada | Shareholders’ Meeting based on the rules 4 4 1.08 1.080 0 0 100.00%

6 Pengangkatan anggota Komisaris | Appointment of member of Commissioners 4 4 1.08 0.432 0 0 40.00%

7 Penilaian terhadap Komisaris | Assessment to Commissioners 2 2 1.08 0.000 0 0 0.00%

8 Pengangkatan anggota Direksi | Appointment of member of Directors 4 4 0.72 0.720 0 0 100.00%

9 Penilaian terhadap Direksi | Assessment to Directors 3 3 1.08 0.540 0 0 50.00%

10 Sistem insentif untuk Direksi dan Komisaris | Incentive system for Directors and Commissioners 2 2 1.08 1.080 0 0 100.00%

Jumlah i | Total i 10 31 30 9.00 6.442 0 0 71.58%

ii. KebiJaKan GcG (8%) | gooD CorPorATe goVerNANCe PoliCY (8%)

11 Ketersediaan pedoman/kebijakan GCG | Availability of GCG Policy/Guidelines 12 12 3.20 2.933 0 0 91.67%

12 Muatan pedoman/kebijakan GCG | Content of GCG Policy/Guidelines 2 2 4.80 4.320 0 0 90.00%

Jumlah ii | Total ii 2 14 14 8.00 7.253 0 0 90.67%

iii. peneRapan GooD coRpoRate GoVeRnance (66%) iMPleMeNTATioN of gooD CorPorATe goVerNANCe (66%)

a. KomisaRis ( 27%) | CoMMissioNers ( 27%)

13 Kesempatan pembelajaran bagi Komisaris | Learning opportunity for Commissioners 2 2 1.13 1.125 0 0 100.00%

14 Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritasDetailed functions, job descriptions, responsibilities and authorities

3 3 3.38 3.375 0 0 100.00%

15 Persetujuan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAPApproval from Commissioners to the assumption and plan of achievement in the Company Long-term Work Plan (RJPP) and the Company Work Plan Budget (RKAP)

2 2 2.25 2.250 0 0 100.00%

16 Arahan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan Suggestions from Commissioners to Directors regarding the implementation of company plan and policy

8 7 3.38 3.094 0 0 91.67%

17 Kontrol Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaanControl from Commissioners to Directors on the implementation of company plan and policy

4 3 3.38 3.375 0 0 100.00%

18 Akses bagi Komisaris atas informasi Perusahaan | Access for Commissioners for Company information 1 1 2.25 2.250 0 0

19 Peran Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi Roles of Commissioners in the selection of Director members

1 1 1.13 0.788 0 0 70.00%

pemenuHan sKoR peR paRameteRHasil selF assessment GcG pelinDo iiitaHun 2011

272 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no. inDiKatoRiNDiCATors

JumlaH inDiKatoR

ToTAl of iNDiCATors

JumlaH paRameteR asli

TOTAL OF ORIGINAL PARAMETER

JumlaH paRameteR

ToTAl of PArAMeTer

bobot paRameteRWEIGHT OF

PARAMETER

scoRe 2011

positifPOSITIVE aoi

capaian (%)ACHIEVEMENT

(%)

i. HaK Dan tanGGunG Jawab pemeGanG saHam/Rups (9%)resPosiBiliTY of shAreholDers (9%)

1 Hal-hal yang perlu mendapat persetujuan/ keputusan Pemegang Saham/RUPSMatters to be approved by Shareholders

7 7 1.08 1.035 0 0 95.83%

2 Transparansi dalam proses pemilihan Komisaris dan DireksiThe transparency in selection process of Commissioners and Directors

2 2 1.08 0.835 0 0 77.33%

3 Konsultasi dengan instansi terkait (antara lain DPR, Departemen Teknis, Pemerintah, Pemegang Saham Lainnya)Consultacy with related departments/institutions (House of People’s Representative, Technical Department, Goverment, and other Shareholders)

1 1 0.36 0.360 0 0 100.00%

4 Peran Pemegang Saham dalam merespon pasar | Roles of Shareholders in responding the market 2 1 0.36 0.360 0 0 100.00%

5 Pelaksanaan RUPS berdasarkan atas ketentuan yang ada | Shareholders’ Meeting based on the rules 4 4 1.08 1.080 0 0 100.00%

6 Pengangkatan anggota Komisaris | Appointment of member of Commissioners 4 4 1.08 0.432 0 0 40.00%

7 Penilaian terhadap Komisaris | Assessment to Commissioners 2 2 1.08 0.000 0 0 0.00%

8 Pengangkatan anggota Direksi | Appointment of member of Directors 4 4 0.72 0.720 0 0 100.00%

9 Penilaian terhadap Direksi | Assessment to Directors 3 3 1.08 0.540 0 0 50.00%

10 Sistem insentif untuk Direksi dan Komisaris | Incentive system for Directors and Commissioners 2 2 1.08 1.080 0 0 100.00%

Jumlah i | Total i 10 31 30 9.00 6.442 0 0 71.58%

ii. KebiJaKan GcG (8%) | gooD CorPorATe goVerNANCe PoliCY (8%)

11 Ketersediaan pedoman/kebijakan GCG | Availability of GCG Policy/Guidelines 12 12 3.20 2.933 0 0 91.67%

12 Muatan pedoman/kebijakan GCG | Content of GCG Policy/Guidelines 2 2 4.80 4.320 0 0 90.00%

Jumlah ii | Total ii 2 14 14 8.00 7.253 0 0 90.67%

iii. peneRapan GooD coRpoRate GoVeRnance (66%) iMPleMeNTATioN of gooD CorPorATe goVerNANCe (66%)

a. KomisaRis ( 27%) | CoMMissioNers ( 27%)

13 Kesempatan pembelajaran bagi Komisaris | Learning opportunity for Commissioners 2 2 1.13 1.125 0 0 100.00%

14 Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritasDetailed functions, job descriptions, responsibilities and authorities

3 3 3.38 3.375 0 0 100.00%

15 Persetujuan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAPApproval from Commissioners to the assumption and plan of achievement in the Company Long-term Work Plan (RJPP) and the Company Work Plan Budget (RKAP)

2 2 2.25 2.250 0 0 100.00%

16 Arahan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan Suggestions from Commissioners to Directors regarding the implementation of company plan and policy

8 7 3.38 3.094 0 0 91.67%

17 Kontrol Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaanControl from Commissioners to Directors on the implementation of company plan and policy

4 3 3.38 3.375 0 0 100.00%

18 Akses bagi Komisaris atas informasi Perusahaan | Access for Commissioners for Company information 1 1 2.25 2.250 0 0

19 Peran Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi Roles of Commissioners in the selection of Director members

1 1 1.13 0.788 0 0 70.00%

Score Fulfillment per parameterassessment result of Good Corporate Governance of pelindo IIIin 2011

273Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no. inDiKatoRiNDiCATors

JumlaH inDiKatoR

ToTAl of iNDiCATors

JumlaH paRameteR asli

TOTAL OF ORIGINAL PARAMETER

JumlaH paRameteR

ToTAl of PArAMeTer

bobot paRameteRWEIGHT OF

PARAMETER

scoRe 2011

positifPOSITIVE aoi

capaian (%)ACHIEVEMENT

(%)

20 Tindakan Komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinyaActions by Commissioners regarding the potential conflict of interest relating to himself

2 1 3.38 1.688 0 0 50.00%

21 Keterbukaan informasi | Information openness 2 2 3.38 2.531 0 0 75.00%

22 Pemantauan efektivitas praktik Good Corporate GovernanceMonitoring of the effectiveness of the implementation of Good Corporate Governance

2 2 1.13 1.125 0 0 100.00%

23 Pertemuan rutin dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan KomisarisPeriodic meeting and documentation of Commissioners activities

6 6 1.13 0.406 0 0 36.08%

24 Peran Sekretaris Komisaris | Role of Secretary to Commissioners 3 3 1.13 0.563 0 0 50.00%

sub Jumlah Komisaris | sub total of Commissioners 12 36 33 27.00 22.568 0 0 83.59%

b. Komite KomisaRis (6%) | CoMMiTTee of CoMMissioNers (6%)

25 Keberadaan Komite Komisaris sesuai peraturan perundangan yang berlaku Existence of Committee of Commissioners as per the rules

1 1 1.20 1.200 0 0 100.00%

26 Keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite | Membership which supports the functions of committees 1 1 0.80 0.800 0 0 100.00%

27 Independensi dari masing-masing komite Komisaris | Independency of each member of Committe of Commissioners 1 1 1.20 1.200 0 0 100.00%

28 Kerangka Acuan pelaksanaan tugas | Terms of Reference 3 3 0.80 0.800 0 0 100.00%

29 Aktivitas masing-masing Komite Komisaris | Activity of each member of Committee of Commissioners 5 4 1.20 0.880 0 0 73.33%

30 Pelaksanaan Pertemuan Rutin | Periodic Meetings 2 2 0.40 0.167 0 0 41.67%

31 Pelaporan kepada Komisaris | Reporting to Commissioners 1 1 0.40 0.400 0 0 100.00%

sub Jumlah Komite Komisaris | sub Total of Committee of Commissioners 7 14 13 6.00 5.447 0 0 90.78%

c. DiReKsi (27%) | DireCTors (27%)

32 Kesempatan pembelajaran bagi Direksi | Learning opportunity for Directors 2 2 1.29 0.746 0 0 58.00%

33 Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritasDetailed functions, job descriptions, responsibilities and authorities

3 3 3.86 3.857 0 0 100.00%

34 Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan | Roles of Directors in the company plan 6 6 3.86 3.506 0 0 90.90%

35 Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaanRoles of Directors in achieving the company performance target

9 9 3.86 2.758 0 0 71.50%

36 Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaanControl to the implementation of company plan and policy

4 4 3.86 3.000 0 0 77.78%

37 Tindakan Direksi terhadap (potensi) benturan kepentingan | Actions by Directors to the potential conflict of interest 4 3 3.86 3.857 0 0 100.00%

38 Keterbukaan informasi | Informastion openness 3 3 3.86 3.600 0 0 93.33%

39 Pelaksanaan pertemuan rutin | Periodic Meetings 5 5 2.57 1.206 0 0 46.90%

sub Jumlah Direksi | sub Total of Directors 8 36 35 27.00 22.530 0 0 83.45%

274 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no. inDiKatoRiNDiCATors

JumlaH inDiKatoR

ToTAl of iNDiCATors

JumlaH paRameteR asli

TOTAL OF ORIGINAL PARAMETER

JumlaH paRameteR

ToTAl of PArAMeTer

bobot paRameteRWEIGHT OF

PARAMETER

scoRe 2011

positifPOSITIVE aoi

capaian (%)ACHIEVEMENT

(%)

20 Tindakan Komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinyaActions by Commissioners regarding the potential conflict of interest relating to himself

2 1 3.38 1.688 0 0 50.00%

21 Keterbukaan informasi | Information openness 2 2 3.38 2.531 0 0 75.00%

22 Pemantauan efektivitas praktik Good Corporate GovernanceMonitoring of the effectiveness of the implementation of Good Corporate Governance

2 2 1.13 1.125 0 0 100.00%

23 Pertemuan rutin dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan KomisarisPeriodic meeting and documentation of Commissioners activities

6 6 1.13 0.406 0 0 36.08%

24 Peran Sekretaris Komisaris | Role of Secretary to Commissioners 3 3 1.13 0.563 0 0 50.00%

sub Jumlah Komisaris | sub total of Commissioners 12 36 33 27.00 22.568 0 0 83.59%

b. Komite KomisaRis (6%) | CoMMiTTee of CoMMissioNers (6%)

25 Keberadaan Komite Komisaris sesuai peraturan perundangan yang berlaku Existence of Committee of Commissioners as per the rules

1 1 1.20 1.200 0 0 100.00%

26 Keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite | Membership which supports the functions of committees 1 1 0.80 0.800 0 0 100.00%

27 Independensi dari masing-masing komite Komisaris | Independency of each member of Committe of Commissioners 1 1 1.20 1.200 0 0 100.00%

28 Kerangka Acuan pelaksanaan tugas | Terms of Reference 3 3 0.80 0.800 0 0 100.00%

29 Aktivitas masing-masing Komite Komisaris | Activity of each member of Committee of Commissioners 5 4 1.20 0.880 0 0 73.33%

30 Pelaksanaan Pertemuan Rutin | Periodic Meetings 2 2 0.40 0.167 0 0 41.67%

31 Pelaporan kepada Komisaris | Reporting to Commissioners 1 1 0.40 0.400 0 0 100.00%

sub Jumlah Komite Komisaris | sub Total of Committee of Commissioners 7 14 13 6.00 5.447 0 0 90.78%

c. DiReKsi (27%) | DireCTors (27%)

32 Kesempatan pembelajaran bagi Direksi | Learning opportunity for Directors 2 2 1.29 0.746 0 0 58.00%

33 Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritasDetailed functions, job descriptions, responsibilities and authorities

3 3 3.86 3.857 0 0 100.00%

34 Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan | Roles of Directors in the company plan 6 6 3.86 3.506 0 0 90.90%

35 Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaanRoles of Directors in achieving the company performance target

9 9 3.86 2.758 0 0 71.50%

36 Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaanControl to the implementation of company plan and policy

4 4 3.86 3.000 0 0 77.78%

37 Tindakan Direksi terhadap (potensi) benturan kepentingan | Actions by Directors to the potential conflict of interest 4 3 3.86 3.857 0 0 100.00%

38 Keterbukaan informasi | Informastion openness 3 3 3.86 3.600 0 0 93.33%

39 Pelaksanaan pertemuan rutin | Periodic Meetings 5 5 2.57 1.206 0 0 46.90%

sub Jumlah Direksi | sub Total of Directors 8 36 35 27.00 22.530 0 0 83.45%

275Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no. inDiKatoRiNDiCATors

JumlaH inDiKatoR

ToTAl of iNDiCATors

JumlaH paRameteR asli

TOTAL OF ORIGINAL PARAMETER

JumlaH paRameteR

ToTAl of PArAMeTer

bobot paRameteRWEIGHT OF

PARAMETER

scoRe 2011

positifPOSITIVE aoi

capaian (%)ACHIEVEMENT

(%)

D. s p i (3%) | Internal Audit Unit (SPI) (3%)

40 SPI dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnyaInternal Audit Unit is supported by supplementary factors in carrying out the duties

3 3 1.13 1.125 0 0 100.00%

41 SPI menjalankan perannya sebagai pengawas dan evaluatorInternal Audit Unit act as Supervisors and Evaluators

4 4 1.13 1.064 0 0 94.54%

42 SPI menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) manajemen Internal Audit Unit act as strategic partners of the Management

2 2 0.75 0.563 0 0 75.00%

sub Jumlah spi | sub Total of internal Audit unit (sPi) 3 9 9 3.00 2.751 0 0 91.70%

e. seKRetaRis peRusaHaan (3%) | CorPorATe seCreTArY (3%)

43 Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnyaCorporate Secretary is supported by supplementary factors in carrying out the duties

2 2 1.20 1.200 0 0 100.00%

44 Sekretaris perusahaan menjalankan fungsinya | Corporate Secretary carries out the functions 4 4 1.80 1.503 0 0 83.50%

sub Jumlah sekretaris perusahaan | sub Total of Corporate secretary 2 6 6 3.00 2.703 0 0 90.10%

Jumlah iii | Total iii 32 101 96 66.00 55.999 0 0 84.85%

iV. penGunGKapan inFoRmasi (DisclosuRe) 7% | iNforMATioN DisClosure (7%)

45 Ketersediaan informasi perusahaan kepada Stakeholders | Availability of company information for Stakeholders 1 1 2.63 1.750 0 0 66.67%

46 Kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCGEasy access for Stakeholders to GCG policy and implementation

3 3 1.75 1.750 0 0 100.00%

47 Kelengkapan penyajian Laporan tahunan Availability of Annual Report Presentation

1 1 2.63 2.349 0 0 89.47%

Jumlah iV | Total iV 3 5 5 7.00 5.849 0 0 83.55%

V. Komitmen 10% | CoMMiTMeNT 10%

48 Penandatanganan Pedoman/ kebijakan | Signing of Policy/Guidelines 3 2 3.33 3.333 0 0 100.00%

49 Pelaksanaan aturan corporate governace | Implementation of Good Corporate Governance rules 5 5 3.33 3.000 0 0 90.00%

50 Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku | Company compliance to the rules and regulations 1 1 3.33 3.333 0 0 100.00%

Jumlah V | Total V 3 9 8 10.00 9.667 0 0 96.67%

ToTAl 50 160 153 100.00 85.210 0 0 85.21%

276 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

no. inDiKatoRiNDiCATors

JumlaH inDiKatoR

ToTAl of iNDiCATors

JumlaH paRameteR asli

TOTAL OF ORIGINAL PARAMETER

JumlaH paRameteR

ToTAl of PArAMeTer

bobot paRameteRWEIGHT OF

PARAMETER

scoRe 2011

positifPOSITIVE aoi

capaian (%)ACHIEVEMENT

(%)

D. s p i (3%) | Internal Audit Unit (SPI) (3%)

40 SPI dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnyaInternal Audit Unit is supported by supplementary factors in carrying out the duties

3 3 1.13 1.125 0 0 100.00%

41 SPI menjalankan perannya sebagai pengawas dan evaluatorInternal Audit Unit act as Supervisors and Evaluators

4 4 1.13 1.064 0 0 94.54%

42 SPI menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) manajemen Internal Audit Unit act as strategic partners of the Management

2 2 0.75 0.563 0 0 75.00%

sub Jumlah spi | sub Total of internal Audit unit (sPi) 3 9 9 3.00 2.751 0 0 91.70%

e. seKRetaRis peRusaHaan (3%) | CorPorATe seCreTArY (3%)

43 Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnyaCorporate Secretary is supported by supplementary factors in carrying out the duties

2 2 1.20 1.200 0 0 100.00%

44 Sekretaris perusahaan menjalankan fungsinya | Corporate Secretary carries out the functions 4 4 1.80 1.503 0 0 83.50%

sub Jumlah sekretaris perusahaan | sub Total of Corporate secretary 2 6 6 3.00 2.703 0 0 90.10%

Jumlah iii | Total iii 32 101 96 66.00 55.999 0 0 84.85%

iV. penGunGKapan inFoRmasi (DisclosuRe) 7% | iNforMATioN DisClosure (7%)

45 Ketersediaan informasi perusahaan kepada Stakeholders | Availability of company information for Stakeholders 1 1 2.63 1.750 0 0 66.67%

46 Kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCGEasy access for Stakeholders to GCG policy and implementation

3 3 1.75 1.750 0 0 100.00%

47 Kelengkapan penyajian Laporan tahunan Availability of Annual Report Presentation

1 1 2.63 2.349 0 0 89.47%

Jumlah iV | Total iV 3 5 5 7.00 5.849 0 0 83.55%

V. Komitmen 10% | CoMMiTMeNT 10%

48 Penandatanganan Pedoman/ kebijakan | Signing of Policy/Guidelines 3 2 3.33 3.333 0 0 100.00%

49 Pelaksanaan aturan corporate governace | Implementation of Good Corporate Governance rules 5 5 3.33 3.000 0 0 90.00%

50 Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku | Company compliance to the rules and regulations 1 1 3.33 3.333 0 0 100.00%

Jumlah V | Total V 3 9 8 10.00 9.667 0 0 96.67%

ToTAl 50 160 153 100.00 85.210 0 0 85.21%

277Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

laPoran KeuanganFInanCIaL StateMentS

278 Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

279Laporan Tahunan 2012 | Annual ReportPELINDO III

Kantor Pusat : Jl. Perak Timur 610 Surabaya 60165Telp. +62(31)3298631-37Fax. +62(31)3295204/ 3295207Telex +62(31)32387 PO BOX: 853Email : [email protected]

Kantor Perwakilan:Apartemen Mediterania Palace ResidencesTower C/OR/GJl.Landasan pacu Utara Blok A-1/Kav-2Kemayoran - Jakarta Pusat 10630Telp. +62(21)30044589-90Fax. +62(21)30044566-67

www.pp3.co.id