css acute upper gi bleeding
TRANSCRIPT
ACUTE UPPER GI BLEEDING
Norashikin binti Kader Mohd 1301-1209-3042Dessy Fardiani 1301-1210-0100Mohamad Mohsein 1301-1209-3030
DEFINISI
Perdarahan pada saluran cerna proksimal dari ligamentum treitz yang meliputi oesofagus, gaster dan duodenum.
ETIOLOGI
Penyakit ulseratif atau erosifulkus peptikum, sindrom Zollinger-Ellison, esofagitis, erosi lambung atau duodenum, ulkus esofagus, ulkus yang diinduksi stres, ulkus infeksius (herpes simplex virus, cytomegalovirus, atau Helicobacter pylori), dan ulkus yang diinduksi obat-obatan (aspirin, NSAID).
Robekan Mallory-Weiss Lesi vaskular
1. Varises Gastroesofageal2. Angiodisplasia dari saluran cerna atas3. Lesi Dieulafoy4. Watermelon Stomach (Gastric Antral Vascular Ectasia)5. Gastropati Hipertensi Portal6. Fistula Aortoenterik
Tumor Sebab-sebab lain perdarahan saluran
cerna atas
1. Hemobilia
2. Hemosukus Pankreatikus
ULKUS PEPTIKUM
Patofisiologiketidakseimbangan antara faktor agresif (asam lambung berlebih, pepsin, garam empedu, iskemia, aspirin, NSAID, H. Pylori) dan faktor protektif (motilitas esofagus (pembersihan asam yang refluks), sekresi saliva (bikarbonat), spingter esofagus bawah (mencegah refluks), mukus, pembaruan epitel yang cepat, dan mediator jaringan dari mukosa)
Gejala Klinis
Sakit perut, mual, muntah, hematemesis atau melena.
Sakit perut membaik dengan makan makanan atau antasid.
Riwayat penggunaan aspirin atau NSAID, ulkus peptikum dan perdarahan saluran cerna atas.
Nyeri tekan epigastrium, succussion splash mengarah pada obstruksi saluran.
Temuan Laboratorium
Anemia akut (normositik, normokrom), kenaikan blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin (dehidrasi dan azotemia prerenal), bleeding time memanjang (karena aspirin atau NSAID). Kadar serum gastrin yang meningkat menunjukkan sindrom Zollinger-Ellison.
Pencitraan
Endoskopi Sinar X barium Angiografi mengontrol pendarahan akut Radionuklida
Diagnosis Banding
Kelebihan asam lambung yang disebabkan proses keganasan (karsinoma lambung atau esofagus), proses infeksi, medikasi, atau iskemia.
Penyebab lain dari ketidaknyamanan perut termasuk dispepsia non-ulkus, keganasan, kolelitiasis, dan pankreatitis.
Komplikasi
Nyeri Perforasi Obstruksi
Prognosis
Mayoritas perdarahan saluran cerna atas oleh ulkus peptikum akan berhenti spontan dan kebanyakan tidak akan berdarah kembali selama dirawat
ULKUS STRES
Patofisiologi - Perdarahan saluran cerna atas sekunder dikaitkan dengan kerusakan mukosa akibat stres atau ulkus stres. - Patogenesis ulkus stres belum diketahui secara pasti, kemungkinan hipersekresi asam lambung, iskemia mukosa, dan perubahan mukus lambung.
Faktor risiko terjadinya ulkus stres termasuk gagal multi organ, ventilasi mekanik yang terlalu lama, hipotensi (syok sepsis membawa risiko yang lebih tinggi untuk ulkus stres daripada syok hipovolemik), trauma berat, bedah mayor, cedera sistem saraf pusat berat, luka bakar berat lebih dari 35% (Curling’s ulcer)
Gejala Klinis
hematokrit yang turun aspirasi positif nasogastrik materi berwarna kopi,
darah merah segar atau bekuan melena
Komplikasi Pendarahan
Prognosis
Lebih buruk yang terjadi di RS daripada yang terjadi sebelum masuk RS
Dapat terjadi rekurensi
ULKUS TERINDUKSI MEDIKASI
Patofisiologi
Aspirin, NSAID, antibiotik (doksosiklin, tetrasiklin, klindamisin), KCl, quinidin, dan pil zat besi.
NSAID menghambat proses cyclooxygenase sehingga prostaglandin tidak terbentuk.
ROBEKAN MALLORY-WEISS
Patifisiologi
- Perdarahan terjadi saat robekan melibatkan penyakit venous esophageal atau pleksus arteri
- Pendarahan masif terjadi pada pasien dengan hipertensi portal
Gejala Klinis
mual hematemesis setelah episode muntah
sehabis minum alkohol bila ada nyeri dada atau perut, demam,
atau nafas yang memburu, maka perforasi esofagus harus diperhatikan.
Diagnosis Banding
esofagitis refluks ulseratif esofagitis infeksi ulkus esofagus terinduksi obat-obatan
Komplikasi Dapat terjadi pendarahan berulang
Prognosis
Dapat berhenti spontan dalam 24-48 jam Pendarahan berulang jarang terjadi
VARISES ESOFAGEAL
Patofisiologi
Varises esofagus dan lambung adalah vena-vena kolateral yang berkembang sebagai hasil dari hipertensi portal segmental atau sistemik. Penyebab dari hipertensi portal termasuk trombosis prehepatik (vena portal atau splenik), penyakit hepar (sirosis), dan penyakit postsinusoidal (schistosomiasis).
Gejala Klinis
hematemesis, melena, hematochezia dan pusing
gangguan mental sekunder oleh ensefalopati hepatik dapat dilihat pada pasien dengan penyakit hepar parah
manifestasi kulit dari sirosis : kuning, spider telangiectasias, caput medusa, eritema palmar, dan kontraktur Dupuytren.
hemoroid, asites, dan splenomegali
Temuan Laboratorium
↑ enzim hepar (ALT, AST, LDH)kerusakan hepatoseluler
hiperbilirubinemia hipoalbuminemia, hipokolesterolemia, dan
PT yang meningkat
PENCITRAAN
Endoskopi ultrasound Sinar x Barium Angiografi vena portal CT scan abdomen
Diagnosis Banding
Ulkus peptikum Esofagitis Ulkus terinduksi skleroterapi
Komplikasi
Komplikasi lokal terkait terapi endoskopi ulkus sekunder (ulkus yang diinduksi oleh skleroterapi atau ligasi BAND), nyeri dada, dismotilitas esofageal, perforasi, perdarahan ulang oleh ulkus sekunder, dan striktur
Komplikasi sistemik dari skleroterapi efusi pulmo atau perikardial, sepsis, demam, peritonitis, reaksi alergi pada sklerosan, mediastinitis, trombosis panel portal.
Kematian
Prognosis
Perdarahan varises berhenti spontan pada lebih dari 50% pasien
Pada pasien-pasien dengan perdarahan yang terus menerus, mortalitas mencapai 70-80%.
TUMOR
Patofisiologi
Perdarahan akut dari tumor saluran cerna atas biasanya menunjukkan stadium lanjut dari penyakit dimana neoplasma sudah mengembangkan suplai darahnya, menyebabkan ulserasi mukosa. Perdarahan dapat terjadi dari ulserasi mukosa difus atau erosi ke pembuluh di bawahnya.
Gejala Klinis
Anoreksia, penurunan berat badan, cepat kenyang, atau disfagia.
Kaheksia, anemia defisiensi besi.
Temuan Laboratorium
hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia (karena malnutrisi)
anemia defisiensi besi (karena perdarahan kronis)
kenaikan kadar carcinoembryonic antigen (CEA).
Teknik Diagnostik
Endoskopi dengan biopsi Sinar X barium CT scan
Diagnosis Banding
massa maligna ektrinsik yang menembus saluran cerna atas
Komplikasi kaheksia, obstruksi luminal (tumor-tumor
esofageal atau duodenal), perforasi, dan pembentukan fistula.
Prognosis
Prognosis buruk, dengan mayoritas pasien meninggal dalam 1-3 bulan.
HEMOBILIA
perdarahan dari sistem bilier penyebab yang jarang dari perdarahan saluran
cerna atas akut Trias klasik hemobilia : kolik bilier, obstruksi
jaundice, dan perdarahan saluran cerna akut atau tersembunyi
penyebab hemobilia : trauma hepar (setelah biopsi hepar), batu empedu, tumor hepar atau saluran empedu, aneurisma arteri hepar dan abses hepar
HEMOSUKUS PANKREATIKUS
Perdarahan dari duktus pankreatikus penyebab yang jarang dari perdarahan
gastrointetinal atas Pseudokista pankreas dan tumor pankreas
adalah penyebab tersering Perdarahan terjadi apabila pseudokista atau
tumor masuk ke pembuluh darah, membentuk komunikasi langsung antara duktus pankreatikus dan pembuluh darah.
PENATALAKSANAAN
ANAMNESIS
Gejala-gejala yang muncul Riwayat penyakit terdahulu Riwayat penggunaan obat-obat tertentu Riwayat sering menderita dispepsia,
menggunakan aspirin atau NSAID Adanya penyakit liver konis meningkatkan
kemungkinan terjadinya perdarahan varises.
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan darah dan nadi pada posisi berbaring Perubahan ortostatik tekanan darah dan nadi Ada tidaknya vasokonstriksi perifer Kelayakan nafas Tingkat kesadaran Produksi urin Cari stigmata yang dapat diperkirakan sebagai
penyebab perdarahan seperti stigmata sirosis, diatesis hemoragik, tanda klinis ulkus peptikum, dan lain-lain.
Pemeriksaan pada aspirat NGT dan rektum
Warna aspirat NGT Warna feses Angka kematian (%)
Jernih Coklat atau merah 6
Kehitaman Coklat atau hitam 8,2
Merah 19,1
Darah merah Hitam 12,3
Coklat 19,4
Merah 28,7
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb dan Ht, Golongan darah Platelet count Rasio urea : kreatinin Elektrolit (Na, K, Cl) Pemeriksaan lain tergantung kasus yang
dihadapi misalnya pada penyakit liver harus diperiksa kadar albumin dan faktor-faktor koagulasi.
RESUSITASI
Berikan infus cairan melalui Vena antecubiti atau femoral dengan menggunakan jarum ukuran 14G atau 16G dan pasang CVP.
Resusitasi dapat dimulai dengan cairan fisiologis seperti NaCl fisiologis atau ringer laktat.
*OBAT-OBATAN
Proton pump inhibitor Vasopressin Somatostatin dan somatostatin analog
(oktreotid)
*TERAPI ENDOSKOPI*TERAPI RADIOLOGI*PEMBEDAHAN