cover lakin pusluh 2017sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin pusluh tahun 2017...laporan kinerja...
TRANSCRIPT
PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA
PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2017
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pusat
Penyuluhan Pertanian serta memenuhi PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Kewajiban Melaporkan Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja ini didasarkan atas Rencana
Strategis (Renstra) dan Penetapan Kinerja (PK) Pusat Penyuluhan Pertanian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Pusat Penyuluhan
Pertanian memiliki tugas untuk melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
rencana dan program, penyuluhan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Penyuluhan
Pertanian melaksanakan fungsinya : (1) Penyusunan kebijakan teknis, rencana
dan program, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
penyuluhan pertanian; (2) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang penyuluhan pertanian; (3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang penyuluhan pertanian; (4) Pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan
pertanian; dan (5) Pelaksanaan pengembangan kelembagaan dan ketenagaan
penyuluhan pertanian.
Pusat Penyuluhan Pertanian didukung oleh 3 unit kerja Eselon III yaitu (1) Kepala
Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan, (2) Kepala Bidang Kelembagaan dan
Ketenagaan Penyuluhan, (3) Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan.
Pada periode 2015 – 2019, Pusat Penyuluhan Pertanian telah menetapkan visi
yaitu “Terwujudnya Sistem Penyuluhan Pertanian yang Terpadu dan
Berkelanjutan untuk Menghasilkan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha yang
Berkarakter, Memiliki Jiwa Kewirausahaan, Mandiri dan Berdaya Saing
Mendukung Bioindustri Berkelanjutan”. Untuk mewujudkan visi tersebut
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 ii
ditetapkan pula misi sebagai berikut : (1) Menguatkan dan mengembangkan
kelembagaan penyuluhan pertanian yang andal, kreatif, inovatif dan berorganisasi
bisnis; (2) Mengembangkan ketenagaan penyuluhan pertanian yang professional
dan memadai, serta memiliki jiwa kewirausahaan; (3) Menumbuhkembangkan dan
memberdayakan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani yang
kuat, mandiri, berwirausaha dan berdaya saing; (4) Meningkatkan mutu
penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang efektif, efisien dan akuntabel.
Sasaran strategis yang ingin dicapai Pusat Penyuluhan Pertanian adalah:
1. Terwujudnya kelembagaan penyuluhan pertanian yang andal;
2. Terwujudnya penyuluh pertanian yang jumlahnya profesional dan memadai;
3. Terwujudnya kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani petani
yang kuat, mandiri dan berdaya saing;
4. Terwujudnya penyelenggaraan penyuluhan yang efektif, efisien dan
akuntabel.
Untuk mencapai misi,visi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan selama 2015-2019,
maka arah kebijakan Pusat Penyuluhan Pertanian adalah: (1) peningkatan
swasembada beras dan peningkatan produksi jagung, kedelai, gula, daging,
aneka cabai dan bawang merah; dan (2) peningkatan produk berdaya saing,
ekspor, subtitusi impor dan bahan baku bioindustri. Mengacu kepada Program
Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2015-2019 meliputi: Peningkatan
Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, difokuskan pada peningkatan
efektivitas penyuluhan dalam mendukung pencapaian target pembangunan
pertanian.
Kinerja sasaran strategis Pusat Penyuluhan Pertanian pada tahun 2017 secara
global dengan capaian rata-rata 86,74 % dengan sebesar Rp. 495,662,948,265,-
dari total pagu anggaran sebesar Rp. 571,456,860,000,-. (Laporan realisasi
sementara periode 31 Desember 2017, sehubungan perkembangan realisasi
masih fluktuatif).
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 iii
Realisasi Anggaran yang terkait dengan Indikator Kinerja Kegiatan
Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017
No. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Pagu Realisasi %
1.
Jumlah Kelembagaan Petani yang difasilitasi
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani: Sekolah Lapangan, Aplikasi Paket Teknologi Pertanian/REL
74,974,959,000 57,758,439,630 77,04%
2.
Jumlah Ketenangaan Penyuluhan Pertanian yang difasilitasi
Ketenangaan Penyuluhan Pertanian: BOP Penyuluh Pertanian PNS, Honor dan BOP THL-TB PP
460,996,549,000 425,684,360,500 92.34%
4.
Jumlah Dukungan Pemantan Sistem Penyuluhan Pertanian
Terfasilitasi Ketenangaan Penyuluhan Pertanian
35.485.352.000 32,692,891,790 92.13%
Beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan Pusat
Penyuluhan Pertanian pada tahun 2017 diantaranya:
1. Jumlah Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TB PP yang tiap tahun berkurang;
2. Adanya penghematan anggaran yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan di akhir tahun sehingga penyerapan anggaran tidak optimal dan
menumpuk di akhir tahun ;
3. Adanya pengangkatan THL-TBPP menjadi CPNS menyebabkan silpa sebesar
Rp. 19.712.640.000,- (3,7% dari total anggaran);
4. Anggaran pelaksanaan sekolah lapangan secara umum diserap pada bulan
november dan desember. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja anggaran
pada tahun berjalan;
5. Penyerapan anggaran untuk penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP) dan KUB berjalan sangat lambat. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan pemahaman pelaksana dalam interpretasi pedoman yang tersedia.
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,
Alhamdulillah Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhana wa Ta’ala
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga laporan kegiatan ” Laporan Kinerja
(LAKIN) Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017” telah dapat diselesaikan.
Laporan Kinerja Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017 ini disusun guna
memberikan pertanggungjawaban atas tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2017. Laporan Kinerja (LAKIN) Pusat
Penyuluhan Pertanian Tahun 2017 merupakan salah satu bentuk pertanggung
jawaban kebijakan, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Pusat
Penyuluhan Pertanian selama Tahun 2017.
Untuk itu seluruh jajaran Pusat Penyuluhan Pertanian mengucapkan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih belum sempurna,
namun demikian kami berusaha untuk menyajikan dengan sebaik-baiknya.
Akhirnya kami berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang memerlukannya.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Jakarta, Januari 2018
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian
Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si NIP. 19650723 199403 2 001
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 v
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF i
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang 1
B. Kedudukan Tugas dan Fungsi 2
C. Organisasi dan Tata Kerja 3
D. Sumber Daya Manusia 6
E. Dukungan Anggaran 7
PERENCANAAN KINERJA ........................................................................... 8
A. Rencana Strategis 8
1. Visi 8
2. Misi 8
3. Tujuan 9
4. Sasaran Strategis 9
5. Kebijakan 9
6. Strategi 10
7. Program dan Kegiatan 11
B. Perjanjian Kinerja 16
BAB II
BAB I
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 vii
AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................... 17
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan 17
B. Capaian Kinerja 17
C. Realisasi Anggaran 18
PENUTUP ....................................................................................... 24
BAB III
BAB IV
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Dukungan Anggaran Pusat Penyuluhan Pertanian 7
Tabel 2 : Perjanjian Kinerja Pusat Penyuluhan Pertanian 16
Tabel 3 : Perjanjian Kinerja Pemantanpan Sistem Penyuluhan Pertanian 17
Tabel 4 : Hasil Pengukuran Kinerja Pusat Penyuluhan Pertanian 18
Tabel 5 : Hasil Pengukuran Pemantanpan Sistem Penyuluhan Pertanian 19
Tabel 6 : Perbandingan Capaian Kinerja Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian 19
Tabel 7 : Realisasi Anggaran Satker Pemantanpan Sistem Penyuluhan Pertanian 20
Tabel 8 : Realisasi Anggaran Satker Dana Dekonsentrasi Per Provinsi 20
Tabel 9 : Realisasi Anggaran yang terkait dengan Indikator Kinerja Kegiatan 24
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terselenggarannya Kepemerintahan yang baik dan bersih dan berwibawa
(Good Governance dan Clean Govermmet) merupakan prayarat bagi setiap
instansi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai
tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Sejalan dengan itu, setiap
instansi pemerintah diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimasi agar penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
bersih dan bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Berdasarkan pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan
nepotisme, sebagai tidak lanjut dari ketetapan tersebut telah diterbitkan
Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja merupakan proses restrukturisasi program dan kegiatan
yang telah dicanangkan sejak tahun 2009 yang merupakan wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan
sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi pemerintah
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian No.
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian
Penyusunan Laporan Kinerja berdasarkan Rencana Strategis Rencana
Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja. Untuk mengukur capaian
kinerja tersebut, berdasarkan amanat Peraturan Presiden (Perpres)
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor. 53
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 2
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini
merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang bersih
dan berwibawa. Pusat Penyuluhan Pertanian sebagai Unit Kerja Eselon II
wajib untuk menyusun Laporan Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban
kinerja pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang dicapai dalam 1 (satu)
tahun.
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pertanian, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian merupakan unit
eselon II mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis, rencana dan program, penyelenggaraan penyuluhan pertanian, serta
pemantauan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan. Pada
pelaksanaan tugas tersebut, Pusat Penyuluhan Pertanian
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta pemantauan
evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
2. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyuluhan
pertanian;
3. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyuluhan
pertanian;
4. Pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian; dan
5. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan
pertanian.
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 3
C. Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, tugas yang diemban, oleh
Pusat Penyuluhan Pertanian yaitu penyusunan kebijakan teknis, rencana
dan program, penyelenggaraan penyuluhan pertanian, serta pemantauan
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan. Pusat Penyuluhan Pertanian
didukung oleh 3 (tiga) Bidang, 6 (enam) Sub Bidang serta Kelompok Jabatan
Fungsional Penyuluh Pertanian.
1. Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan
program, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
penyuluhan pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Program
dan Evaluasi Penyuluhan menyelenggarakan fungsi-fungsi:
a. Penyiapan penyusunan rencana, program, anggaran dan di
bidang penyuluhan pertanian;
b. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan mempunyai dua subbidang
terdiri atas:
(1) Subbidang Program dan Kerjasama Penyuluhan mempunyai
tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana, program,
anggaran dan kerjasama di bidang penyuluhan pertanian.
(2) Subbidang Evaluasi Penyuluhan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
2. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis serta pengembangan di bidang
kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan pertanian. Dalam
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 4
melaksanakan tugas, Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan
Penyuluhan Pertanian menyelenggarakan fungsi-fungsi:
a. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan pertanian;
b. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan pertanian;
c. Penyiapan penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian;
d. Penyiapan peningkatan kapasitas ketenagaan penyuluhan
pertanian.
Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan mempunyai dua
subbidang terdiri atas:
(1) Subbidang Kelembagaan Penyuluhan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
bimbingan teknis dan supervisi, serta penguatan di bidang
kelembagaan penyuluhan pertanian;
(2) Subbidang Ketenagaan Penyuluhan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
bimbingan teknis dan supervisi, serta peningkatan kapasitas di
bidang ketenagaan penyuluhan pertanian.
3. Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan
teknis di penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Dalam melaksanakan
tugas, Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi-
fungsi:
a. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 5
b. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
c. Penyiapan penyusunan informasi dan matari penyuluhan
pertanian;
d. Penyiapan pemberdayaan kelembagaan petani.
Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan mempunyai dua subbidang terdiri
atas:
(1) Subbidang Informasi dan Materi Penyuluhan mempunyai tugas
melakukan bahan penyusunan informasi dan matari penyuluhan
pertanian;
(2) Subbidang Pemberdayaan Kelembagaan Petani mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan
penyuluhan pertanian serta pemberdayaan kelembagaan petani.
4. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian mempunyai
tugas:
a. Melakukan penyelenggaraan penyuluhan pertanian; dan
b. Melakukan kegiatan lainnya sesuai dengan jenjang jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undanga yang berlaku.
Adapun bagan struktur organisasi Pusat Penyuluhan Pertanian, secara rinci
dapat dilihat pada tabel 1
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 6
Tabel 1
STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
D. Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusat Penyuluhan Pertanian
didukung oleh 68 orang Aparatur Sipil Negara dengan komposisi sebagai
berikut:
1. KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN
KEPALA PUSAT
PENYULUHAN PERTANIAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA BIDANG
KELEMBAGAAN DAN KETENGAAN
PENYULUHAN
KEPALA BIDANG
PROGRAM DAN EVALUASI
PENYULUHAN
KEPALA BIDANG
PENYELENGGARAAN
PENYULUHAN
KASUBBID
INFORMASI DAN MATERI
PENYULUHAN
KASUBBID
PEMBERDAYAAN
KELEMBAGAAN PETANI
KASUBBID
PROGRAM DAN KERJASAM
PENYULUHAN
KASUBBID
EVALUASI
PENYULUHAN
KASUBBID
KELEMBAGAAN
PENYULUHAN
KASUBBID
KETENAGAAN
PENYULUHAN
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 7
2, KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN
E. Dukungan Anggaran
Pengalokasian dana dekonsentrasi Pusat Penyuluhan Pertanian mengacu
pada hasil sinergitas antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota,
serta berbagai sumber pembiayaan yang tersedia baik dari APBD Provinsi
dan Kabupaten/Kota maupun sumber-sumber lain yang sah. Anggaran
Pusat Penyuluhan Pertanian pada tahun 2017 sebesar Rp.
571.456.860.000,-. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Dukungan Anggaran Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017
PROGRAM /KEGIATAN
OUTPUT PAGU
Pemantapan Sistem Penyuluhan
Pertanian
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
467,389,899,000
Peningkatan kapasitas kelembagaan petani 75,360,738,000
Layanan Internal (Overhead) 28,706,223,000
571,456,860,000
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2015-2019 disusun
dengan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan sebagai
berikut:
1. Visi
Sesuai tugas dan fungsi Pusat Penyuluhan Pertanian dan
memperhatikan potensi, capaian hasil pada periode sebelumnya, serta
tantangan dan permasalahan yang ada, maka visi Pusat Penyuluhan
Pertanian periode 2015 - 2019 adalah “Terwujudnya Sistem
Penyuluhan Pertanian yang Terpadu dan Berkelanjutan untuk
Menghasilkan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha yang Berkarakter,
Memiliki Jiwa Kewirausahaan, Mandiri dan Berdaya Saing
Mendukung Bioindustri Berkelanjutan”.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, Pusat Penyuluhan Pertanian
menetapkan misi sebagai berikut:
a. Menguatkan dan mengembangkan kelembagaan penyuluhan
pertanian yang andal, kreatif, inovatif dan berorganisasi bisnis;
b. Mengembangkan ketenagaan penyuluhan pertanian yang
professional dan memadai, serta memiliki jiwa kewirausahaan;
c. Menumbuhkembangkan dan memberdayakan kelembagaan petani
dan kelembagaan ekonomi petani yang kuat, mandiri, berwirausaha
dan berdaya saing;
d. Meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang
efektif, efisien dan akuntabel.
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 9
3. Tujuan
Sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pusat Penyuluhan
Pertanian menetapkan tujuan sebagai berikut:
a. Mewujudkan kelembagaan penyuluhan pertanian yang andal, kreatif,
inovatif dan berorganisasi bisnis;
b. Mewujudkan ketenagaan penyuluhan pertanian yang professional
dan memadai, serta memiliki jiwa kewirausahaan;
c. Mewujudkan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani
petani yang kuat, mandiri, berwirausaha dan berdaya saing;
d. Mewujudkan penyelenggaraan penyuluhan yang efektif, efisien dan
akuntabel.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis yang ingin dicapai Pusat Penyuluhan Pertanian dalam
kurun waktu 2015 – 2019 adalah:
a. Terwujudnya kelembagaan penyuluhan pertanian yang andal;
b. Terwujudnya penyuluh pertanian yang jumlahnya profesional dan
memadai;
c. Terwujudnya kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani
petani yang kuat, mandiri dan berdaya saing;
d. Terwujudnya penyelenggaraan penyuluhan yang efektif, efisien dan
akuntabel.
5. Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan visi Pusat Penyuluhan, yaitu
“Terwujudnya Sistem Penyuluhan Pertanian yang Terpadu dan
Berkelanjutan untuk Menghasilkan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
yang Berkarakter, Memiliki Jiwa Kewirausahaan, Mandiri dan
Berdaya Saing Mendukung Bioindustri Berkelanjutan”, maka arah
kebijakan penyuluhan pertanian dalam lima tahun mendatang, yaitu
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 10
pemantapan sistem penyuluhan pertanian yang terpadu dan
berkelanjutan dalam rangka mendukung:
a. Peningkatan swasembada beras dan peningkatan produksi jagung,
kedelai, gula, daging, aneka cabai dan bawang merah;
b. Peningkatan produk berdaya saing, ekspor, subtitusi impor dan
bahan baku bioindustri.
6. Strategi
Strategi pemantapan sistem penyuluhan pertanian yang terpadu dan
berkelanjutan, meliputi:
a. Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian di provinsi sebagai
pusat koordinasi dan kabupaten/kota sebagai pelaksana penyuluhan
pertanian;
b. Peningkatan sinergitas penyelenggaraan penyuluhan pertanian
antar kelembagaan penyuluhan pertanian, dinas teknis, dan lembaga
penelitian;
c. Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian di kecamatan (BP3K)
sebagai Pusat Koordinasi Program dan Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Pertanian di Kecamatan;
d. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, THL-TB Penyuluh
e. Pertanian dan Penyuluh Pertanian Swadaya;
f. Pemberdayaan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi
petani (BUMP) menjadi kelembagaan yang mandiri dan berdaya
saing;
g. Pengembangan dan penyebaran informasi/materi penyuluhpertanian
melalui sistem teknologi, informasi dan komunikasi pertanian;
h. Pengembangan program dan kerjasama penyuluhan pertanian;
i. Peningkatan dukungan prasarana dan sarana penyuluhan
pertanian.
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 11
7. Program dan Kegiatan
Program Badan PPSDMP periode 2015-2019 adalah Peningkatan,
Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, difokuskan pada
peningkatan efektivitas penyuluhan dalam mendukung pencapaian target
pembangun pertanian.
Dalam mendukung program tersebut, Pusat Penyuluhan Pertanian
menyelenggarakan kegiatan pemantapan sistem penyuluhan pertanian
tahun 2017 baik diselenggarakan di Pusat maupun melalui Dana
Dekonsentrasi, meliputi:
1) Kegiatan pemantapan sistem penyuluhan pertanian di pusat
a. Bidang Program dan Evaluasi
1) Sub Bidang Program dan Kerjasama
- Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian
Dalam Rangka Pengawalan UPSUS;
- Pengawalan dan Pendampingan UPSUS di Luar
Kawasan/ Sergap/Percepatan Realisasi;
- Pertemuan Sinkronisasi dan Koordinasi Program;
- Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian;
- Kerjasama Penyuluhan Dalam dan Luar Negeri;
- Pembinaan dan Koordinasi Penyuluhan Pertanian;
- Administrasi Kegiatan;
- Penyusunan dan Pengiriman Pedoman Penyuluhan
Pertanian;
- Langganan Majalah Kebijakan Pertanian;
- Pengawalan Program Sekolah Lapangan dan Aplikasi
Paket Teknologi/Rel;
- Pengawalan Program Pengembangan Kawasan
Perbatasan;
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 12
- Sinkronisasi Pendampingan Penyuluhan Komoditas
Strategis;
- Pengawalan Program Prioritas.
2) Sub Bidang Evaluasi
- Penyusunan Sistem Evaluasi Penyelenggaraan
Penyuluhan Tahun 2017;
- Konsolidasi Audit dan Evaluasi Penyelenggaraan
Penyuluhan Tahun 2017;
- Penyusunan Laporan Bulanan, Tahunan dan Lakip;
- Evaluasi Kelembagaan Petani;
- Pengendalian Intern Pelaksanaan Penyuluhan
Pertanian;
- Monitoring dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian;
- Monitoring dan Evaluasi Kelompok Usaha Bersama
(KUB).
b. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan
1) Sub Bidang Kelembagaan Penyuluhan
- Fasilitasi Wadah Koordinasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan;
- Pemberian Penghargaan Bagi BPP Terbaik;
- Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional
(KPPN);
- Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Penyuluhan
Pertanian;
- Pengawalan dan Pendampingan Kelembagaan
Penyuluhan Dalam Rangka Mendukung Program
Pencapaian Swasembada Pangan Strategis Nasional;
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 13
- Pembinaan Kelembagaan Penyuluhan (Provinsi,
Kabupaten/ Kota dan Kecamatan);
- Penyusunan Peraturan-Peraturan/Pedoman
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian;
- Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi UPSUS SIWAB.
2) Sub Bidang Ketenangaan Penyuluhan
- Penyesuaian Ijasah THL-TB PP;
- Pengembangan Profesionalisme Penyuluh Pertanian
Pusat;
- Fasilitasi Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian;
- Pembinaan Penyuluh Pertanian (PNS, THL-TB PP, dan
Swadaya);
- Fasilitasi Revisi Peraturan Perundang-Undangan
Tentang Ketenagaan Penyuluhan Pertanian;
- Sosialisasi Pengangkatan THL-TB PP Menjadi ASN
PPPK;
- Pengelolaan Validasi/Verifikasi Data THL-TB PP
Penyuluh Pertanian Menjadi PPPK;
- Rancang Bangun Sistim Aplikasi Penilaian Angka Kredit
Berbasis Online;
- Pemberian Penghargaan Bagi Penyuluh Pertanian
Teladan;
- Pembinaan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Pusat;
- Penyerahan Hasil Seleksi CPNS Ke Pejabat Pengelola
Kepegawaian Kab/Kota;
- Pemberkasan CPNS Bagi THL-TB PP Penyuluh
Pertanian;
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 14
- Pengarahan dan Pelepasan bagi CPNS THL-TB
Penyuluh Pertanian;
- Fasilitasi Tim Penilai Inpassing Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian;
- Pengawalan dan Pendampingan Program Peningkatan
Produktivitas Benih dan Bibit.
c. Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan
1) Sub Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Petani
- Dokumentasi dan Publikasi Penas Melalui Media
Elektronik dan Cetak;
- Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan
Ekonomi Petani Bagi Petugas;
- Verifikasi dan Validasi Database Kelembagaan Petani
dan Kelembagaan Ekonomi Petani;
- Pengawalan dan Pendampingan Penyusunan
RDK/RDKK dan POSLUHDES;
- Pemberian Penghargaan Bagi Petani, Gapoktan dan
Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi;
- Pembinaan, Pengawalan dan Pendampingan
Kelembagaan Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani;
- Turunan Undang-Undang No.19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani;
- Pembinaan dan Supervisi Kelompok Usaha Bersama
(KUB);
2) Sub Bidang Informasi dan Materi Penyuluhan Pertanian
- Penyusunan dan Penyebaran Materi Melalui Media
Cetak;
- Penyusunan dan Penyebaran Melalui Cyber Extension;
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 15
- Penyusunan Majalah Ekstensia;
- Penyusunan dan Penyebaran Materi Melalui Media
Elektronik;
- Pembinaan Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan
Pertanian (SMIPP);
- Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan
Pertanian;
- Pengembangan Sistem dan Integrasi Data Penyuluhan;
- Workshop Penyusunan Artikel (Berita, Informasi dan
Materi Penyuluhan Pertanian).
2) Kegiatan pemantapan sistem penyuluhan pertanian melalui
Dana Dekonsentrasi
a. Kelembagaan Petani yang difasilitasi
1) Sekolah Lapang mendukung peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas pangan strategis nasional di tingkat
kecamatan, melalui kegiatan:
- Rembug Tani Desa kegiatan SL
- Pertemuan kegiatan SL
- Bantuan Transport pemandu SL
- Perjalanan sinkronisasi dan supervisi
- Penyusunan materi cyber extension.
2) Aplikasi Paket Teknologi/Research Extension Linkage (REL);
3) Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi
Petani.
4) PENAS Petani Nelayan XV di Provinsi Aceh.
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 16
b. Ketenagaan Penyuluhan yang difasilitasi
1) Biaya Operasional Penyuluh (BOP) PNS;
2) Honorarium, BOP dan Asuransi THL-TBPP.
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017 merupakan
suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja antara Kepala Badan
PPSDMP dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indakot kinerja berdasarkan pada
sumberdaya yang dimiliki oleh Pusat Penyuluhan Pertanian.
Pada Perjanjian Kinerja Tahun 2017, Pusat Penyuluhan Pertanian
menetapakan sasaran kegiatan yaitu meningkatnya kemampuan petani,
kemandirian kelembagaan petani dan pola hubungan pemerintah. Secara
rinci Perjanjian Kinerja Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017 disajikan
Tabel 2.
Tabel 2.
Perjanjian Kinerja Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
1. Mantapnya Sistem Penyuluhan Pertanian dalam meningkatkan kemampuan petani, kemandirian kelembagaan petani dan pola hubungan pemerintah
Jumlah Penyuluh Pertanian PNS, THL-TB Penyuluh Pertanian, dan Penyuluh Swadaya yang melakukan kegiatan penyuluhan di wilayah kerjanya
48.405 orang
Jumlah WKPP yang dibina oleh Penyuluh Pertanian
8.417 WKPP/Unit
Layanan Internal 62 Layanan
Dengan jumlah anggaran Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017 sebesar
Rp. 571.456.860.000,-
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan
Gambaran kinerja Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017 dapat diketahui
dari hasil pengukuran kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) yaitu
dengan membandingkan antara realisasi dan target yang ditentukan di awal
tahun. Untuk mengukur tingkat capaian target kinerja tahun 2017 tersebut,
maka digunakan metode scoring yang mengelompokan capaian kedalam 4
katagori kinerja yaitu: (1) sangat berhasil (capaian >100%), 2 (2) berhasil (
capain 80-100%), (3) cukup berhasil (capaian 60<80%), dan (4) kurang
berhasil ) capaian ,60) terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
B. Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja,
pencapaian kinerja Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian tahun 2017
sebesar 100%. Hasil capaian kinerja disajikan pada Tabel 3
Tabel 3.
Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
% Kategori
1.
Jumlah Penyuluh Pertanian PNS, THL-TB Penyuluh Pertanian, dan Penyuluh Swadaya yang melakukan kegiatan penyuluhan di wilayah kerjanya
48.405 orang 4.5965 orang 94.96 Berhasil
2. Jumlah WKPP yang dibina oleh Penyuluh Pertanian
8.417 WKPP/Unit 7.104 WKPP/Unit 84.41 Berhasil
3. Layanan Internal 62 Layanan 62 Layanan 93.09 Berhasil
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 18
Perbandingan capaian kinerja bisa dilihat bahwa tiap tahun terjadi
peningkatan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja kegiatan.
Hal ini terjadi juga karena tiap tahun telah terjadi peningkatan anggaran di
Pusat Penyuluhan Pertanian, yang menyebabkan meningkatnya target
kinerja di pusat penyuluhan pertanian, seperti disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4.
Perbandingan Capaian Kinerja
Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Tahun 2017
No Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017
1.
Jumlah Penyuluh Pertanian PNS, THL-TB Penyuluh Pertanian, dan Penyuluh Swadaya yang melakukan kegiatan penyuluhan di wilayah kerjanya
16.357 21.220 8.416
2. Jumlah WKPP yang dibina oleh Penyuluh Pertanian
48.608 52.013 43.405
3. Layanan Internal 68 57 62
C. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian sebesar
86.52% atau sebesar Rp 494,402,889,999,- dari pagu anggaran
Rp. 571,456,860,000,-. Secara rinci rencana dan realisasi pelaksanaan
keuangan dan fisik dapat dilihat pada Tabel 7
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 19
Tabel 7.
Realisasi Anggaran Satker Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian
Tahun 2017
No Satker
Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %
1 Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian
35.485.352.000 32,692,891,790 92.13%
Sedangkan realisasi anggaran dana dekonsentrasi per provinsi dengan per 31
Desember 2017 sebesar 90.20% atau sebesar Rp. 483.442.800.130,- dari
pagu anggaran Rp. 535.971.508.000,-. Secara rinci rencana dan realisasi
pelaksanaan keuangan dan fisik dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6.
Realisasi Anggaran Satker Dana Dekonsentrasi Provinsi Tahun 2017
No Satker Output APBN
Pagu Realisasi %
1. Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Aceh
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
35,394,148,000 30,915,020,854 87.35
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
8,248,828,000 7,451,575,750 90.33
2. Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
33,698,380,000 32,176,930,000 95.49
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
3,571,650,000 2,495,392,000 69.87
3.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
14,358,930,000 12,833,123,200 89.37
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
2,237,100,000 1,882,752,147 84.16
4
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Riau
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
9,106,726,000 7,784,297,300 85.48
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
1,127,500,000 484,700,000 42.99
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 20
No Satker Output APBN
Pagu Realisasi %
5.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
433,272,000 403,823,700 93.20
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
31,700,000 31,700,000 100
6. Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
2,648,880,000 2,437,810,242 92.03
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
117,500,000 117,229,429 99.77
7.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Peternakan Provinsi Jambi
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
9,210,618,000 8,084,606,839 87.77
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
1,352,636,000 1,167,946,000 86.35
8.
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
15,734,590,000 14,184,530,225 90.15
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
2,278,850,000 1,135,330,100 49.82
9.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Bengkulu
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
8,723,272,000 7,917,925,600 90.77
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
698,940,000 448,370,000 64.15
10. Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Lampung
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
15,816,136,000 15,454,534,574 97.71
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
4,758,750,000 4,040,570,000 84.91
11.
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Dan Pertanian Provinsi Dki Jakarta
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
847,226,000 837,890,750 98.90
12. Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
35,661,804,000 32,379,182,853 90.80
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
3,927,250,000 3,926,375,000 99.98
13. Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
56,174,723,000 51,912,823,700 92.41
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
3,580,005,000 2,808,031,750 78.44
14. Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Propinsi D.I. Yogyakarta
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
5,427,748,000 5,195,350,000 95.72
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
1,158,800,000 1,156,126,500 99.77
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 21
No Satker Output APBN
Pagu Realisasi %
15. Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
51,693,308,000 50,154,965,500 97.02
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
7,578,850,000 5,259,130,670 69.39
16. Dinas Pertanian Provinsi Banten
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
7,330,130,000 6,788,530,000 92.61
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
1,583,250,000 1,583,250,000 100
17. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Bali
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
6,510,552,000 6,086,697,600 93.49
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
1,353,300,000 803,218,300 59.35
18. Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
14,677,742,000 12,576,463,300 85.68
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
4,023,100,000 2,180,317,784 54.19
19. Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
24,300,056,000 23,109,685,750 95.1
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
3,279,150,000 2,737,803,500 83.49
20.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
10,186,382,000 9,405,740,560 92.34
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
964,800,000 933,034,600 96.71
21.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
8,746,926,000 7,909,899,760 90.43
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
997,200,000 670,963,500 67.28
22. Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
12,885,144,000 11,397,493,220 88.45
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
2,416,100,000 1,090,130,000 45.12
23
Dinas Pangan, Tanaman Pangan, Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
5,981,590,000 5,285,732,838 88.37
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
570,800,000 569,656,000 99.80
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 22
No Satker Output APBN
Pagu Realisasi %
24
Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
1,661,552,000 1,315,483,800 79.17
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
63,400,000 58,800,300 92.74
25. Dinas Pertanian Dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
5,539,776,000 5,272,264,000 95.17
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
3,436,200,000 3,436,200,000 100
26. Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
7,685,644,000 6,938,952,550 90.28
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
2,800,700,000 1,650,680,000 58.94
27.
Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
21,285,714,000 20,741,769,000 97.44
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
4,853,950,000 2,484,587,000 51.19
28. Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
10,446,234,000 9,801,350,000 93.83
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
2,501,000,000 1,728,959,800 69.13
29 Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
3,253,320,000 3,117,472,400 95.82
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
1,686,150,000 1,684,409,500 99.90
30. Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
3,401,138,000 3,140,720,600 92.34
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
1,392,100,000 1,388,500,000 99.74
31 Dinas Pertanian Provinsi Maluku
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
5,023,044,000 4,833,858,500 96.23
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
659,200,000 658,200,000 99.85
32 Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
4,453,512,000 4,453,512,000 100
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
699,100,000 699,100,000 100
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 23
No Satker Output APBN
Pagu Realisasi %
33.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Papua Barat
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
3,773,434,000 3,735,840,000 99.00
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
519,900,000 519,900,000 100
34 Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Papua
Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluhan Pertanian
8,924,898,000 7,100,079,285 79.55
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
507,200,000 475,500,000 93.75
Realisasi anggaran kegiatan pusat penyuluhan pertanian dengan indikator
kinerja kegiatan (IKK) per 31 Desember 2017. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7
Realisasi Anggaran yang terkait dengan Indikator Kinerja Kegiatan
Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017
No. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Pagu Realisasi %
1.
Jumlah Kelembagaan Petani yang difasilitasi
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani : Sekolah Lapangan, Aplikasi Paket Teknologi Pertanian/REL
74,974,959,000 57,758,439,630 77,04%
2.
Jumlah Ketenangaan Penyuluhan Pertanian yang difasilitasi
Ketenangaan Penyuluhan Pertanian: BOP Penyuluh Pertanian PNS, Honor dan BOP THL-TB PP
460,996,549,000 425,684,360,500 92.34%
3.
Jumlah Dukungan Pemantan Sistem Penyuluhan Pertanian
Terfasilitasi Ketenangaan Penyuluhan Pertanian
35.485.352.000 32,692,891,790 92.13%
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 24
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2017 merupakan salah satu
bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas fungsi yang diemban Pusat
Penyuluhan Pertanian selama tahun 2017. Pada tahun 2017, sasaran strategis
Pusat Penyuluhan Pertanian terangkum kedalam 4 sasaran strategis yang
dipayungi Program Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian.
Sasaran strategis yang ingin dicapai Pusat Penyuluhan Pertanian dalam kurun
waktu 2015 – 2019 adalah: (1) Terwujudnya kelembagaan penyuluhan pertanian
yang andal; (2) Terwujudnya penyuluh pertanian yang profesional dan memadai;
(3) Terwujudnya kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani yang
kuat, mandiri dan berdaya saing; dan (4) Terwujudnya penyelenggaraan
penyuluhan yang efektif, efisien dan akuntabel.
Kinerja sasaran strategis Pusat Penyuluhan Pertanian pada tahun 2017 secara
global dengan capaian rata-rata 86,74 % dengan sebesar Rp. 495,662,948,265,-
dari total pagu anggaran sebesar Rp. 571,456,860,000,-. (Laporan realisasi
sementara periode 31 Desember 2017, sehubungan perkembangan realisasi
masih fluktuatif).
Beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan Pusat
Penyuluhan Pertanian pada tahun 2017 diantaranya:
1. Jumlah Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TB PP yang tiap tahun berkurang;
2. Adanya penghematan anggaran yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan di akhir tahun sehingga penyerapan anggaran tidak optimal
dan menumpuk di akhir tahun ;
3. Adanya pengangkatan THL-TBPP menjadi CPNS menyebabkan silpa
sebesar rp. 19.712.640.000,- (3,7% dari total anggaran).
4. Anggaran pelaksanaan sekolah lapangan secara umum diserap pada bulan
november dan desember. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja anggaran
pada tahun berjalan
LAKIN Pusat Penyuluhan Pertanian 2017 25
5. Penyerapan anggaran untuk penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP) dan KUB berjalan sangat lambat. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan pemahaman pelaksana dalam interpretasi pedoman yang
tersedia. Selain dari itu akurasi data untuk kep belum sepenuhnya uptodate
sehingga pelaksana kesulitan dalam pelaksanaan nya