ceramah psikologi sukan -...
TRANSCRIPT
CERAMAH PSIKOLOGI SUKAN
UNTUK JURU LATIH DAN PENYANTERA
Danu HoedayaFakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan
Indonesia
Tempat:
Sekolah Sukan Bandar PenawarKota Tinggi, Johor, Malaysia
18-20 Juli 2007
(Jabatan Pendidikan Jasmani dan Sukan Kementerian Pendidikan Malaysia)
SEKILAS PSIKOLOGI OLAHRAGA
”The winning focus” dalam olahraga
kompetitif seringkali menimbulkan
situasi penuh stress, sehingga
menyebabkan atlet dan pelatih
mengalami kejadian-kejadian
yang tidak menyenangkan,
yang kemudian bisa
menghamba
t
penampilan
atlet
Prestasi Sukan di Masa Depan
Coaching is a Science and Art
Selalu Menatap Ke Depan
Perkembangan Sport Science
Willing to Change
Strong Commitment
Proper Mind Set
Favorable Mental Attitude
Good Character
Philosophy
Political Will
HIGH LEVEL OF TRAINING & EFFORT
+
PSYCHOLOGICAL PREPARATION
Is The Road To Excellence
Masalah Psikologis ??
* Hambatan dalam mengatasi
masalah teknis
* Sering melakukan kesalahan dalam tekanan
* Sering berpikiran/ berperasaan negatif
* Melakukan kesalahan mental dan fisik
* Berlanjutnya satu masalah ke masalah lain
* Gugup saat ditonton orang banyak
* Terlalu memikirkan instruksi pelatih
* Terlalu memikirkan penampilan diri sendiri
Psikologi Olahraga Mengembangkan:
self-confidence (percaya diri)
emotional control (kendali emosi)
positive thinking/talking (berfikir/berbicara positif)
anxiety & arousal control (mengontrol tingkat kecemasan & ketergugahan)
attitude (sikap)
personal characteristics (karakteristik personal)
perseverance (ketekunan/keras hati)
mental toughness (ketangguhan mental)
discipline (disiplin)
determination (keyakinan)
Psikologi Olahraga Mengembangkan:
motivation (motivasi) concentration (konsentrasi) commitment (komitmen) assertiveness (asertivitas) relaxation (rileksasi) visualization (visualisasi) communication skills (ketrampilan
berkomunikasi) stress management (manajemen stres) team climate/cohesion/effectiveness
(atmosfir/keutuhan/efektivitas tim) coping strategies (strategi
penanggulangan) causal attribution (atribusi)
Faktor psikologis pasti mempengaruhi, bahkan menentukan kemenangan atau kekalahan dalam suatu pertandingan.
Psikologi merupakan komponen penting di dalam kompetisi olahraga, karena berusaha untuk menggambarkan
dan meramalkan perilaku.
Psikologi olahraga berusaha memahami dan memberi jalan ke luar dari masalah psikologis yang diderita atlet.
4 BASIC REQUIREMENTS FOR EXCELLENCE
TALENT: physical ability & potential is still a basic necessity, but not enough to ensure excellence.
HARD WORK: Those who excell are those who work harder. To do this, athletes to give 100% effort & concentration to carry the tasks
SIMULATION/ MODEL TRAINING: acritical component of preparation for competition. Replicating as many competitive demands and conditions of “real situations” in training.
PSYCH: proficient ST affects the psych in terms of becoming more prepared and confident. However, to lead in the future, athletes need to move beyond this point.
It is of great importance to introduce and implement (individualised) mental training, in order for athletes to become better prepared, and better handle the stress of competition.
Our psych is not build & strengthen by externally induced
rewards or action
Who is the ”sport psychologist”?
AAASP (Association for the Advancement of Applied Sport Psychology) certification criteria for sport psychologist (Apruebo, 2005)
Completion of a doctoral degree.
Knowledge of scientific and professional ethics and standards.
Knowledge of the SP subdiciplines of intervention and performance enhancement, health/exercise psychology, and social psychology.
Knowledge of the biomechanical and/or physiological bases of sports.
Knowledge of the historical, philosophical, social or motor behavior bases of sport.
Knowledge of psychopathology and its assessment.
Training designed to foster basic skills in counseling.
Supervised experience with a qualified person.
Knowledge of skills and techniques in sports or exercise.
Knowledge and skills in research design, statistics, and psychological assessment (graduate level only).
Knowledge of the biological bases of behavior (e.g., biochemical/kinesiology, comparative psychology, exercise physiology, neuropsychology, physiological psychology, psychopharmacology, sensation).
Knowledge of the cognitive-affective bases of behavior.
Knowledge of the social bases of behavior.
Knowledge of individual behavior.
If we refer to the AAASP certification criteria issued by the AAASP, then
No one of us would
ever comply to
the criteria!!
WHO IS THEN THE
”SPORT PSYCHOLOGIST”?
The coaches themselves!
90% waktunya bersama atlet.
Saling berinteraksi, berkomunikasi dan berbagi pengalaman, perasaan, pikiran, emosi.
Tumbuh semacam hubungan personal yang saling memotivasi dan menunjang.
Pelatih memiliki pengetahuan dan keahlian di dalam keterampilan, teknik, dan metode latihan suatu cabang olahraga tertentu.
Oleh karena itu:
Pelatih perlu memiliki keterampilan praktis di bidang penanganan psikologis/mental atlet
Persiapan atlet dari segi mental membutuhkan waktu cukup lama.
There is no short cut to obtain mental toughness.
Program latihan mental harus terintegrasi ke dalam program latihan tahunan.
Latihan Keterampilan Mental Dasar
Pengendalian pernafasan
Rileksasi
Positive self-talk
Positive thinking
Konsentasi
Visualisasi
Rileksasi Otot Progresif: untuk menyadari sepenuhnya kondisi otot
Positive self-talk/thinking: untuk mampu berfikir, merasa, dan bertindak positif
Konsentrasi: untuk memusatkan perhatian hanya pada tugas yang dihadapi
Mental imagery/mental rehearsal/ visualisation:
membayangkan dengan intens suatu penampilan, sehingga terjadi perubahan electromyographic pada kelompok otot yang sama yang akan dipergunakan
dalam performa sebenarnya. Artinya, sejauh fungsi kerja otak, bila suatu pola
persyarafan dipicu oleh kerja fisik/mental, maka pesan yang sama akan
ditransmisikan kepada otot-otot dan selanjutnya bereaksi sesuai dengan pola
gerak yang terbentuk sebelumnya.
Program Latihan Mental
1. Tahap Persiapan Umum
a. Evaluasi keterampilan mental:Mengetahui tingkat pemahaman setiap atlet.
b. Latihan dasar keterampilan mental: Atlet memahami / lebih memahami keterampilan mental yang diajarkan.
2. Tahap Persiapan Khusus
a. Membiasakan keterampilan ritual dalam situasi spesifik:
Menumbuhkan rasa percaya dan keyakinan thd tugas yg dihadapi.
b. Gunakan keterampilan mental yg telah dipelajari dalamkonteks materi latihan lainnya:
Membantu tercapainya tujuan aspek-aspek latihan lainnya
c. Pelihara terus keterampilan mental yg telah dikuasai:
Mempertajam kepekaan diri.
TAHAP PERTANDINGAN
1. Tahap Pra-pertandingan
a. Kembangkan dan latih “focus plan”:
Membantu konsistensi tindakan dalam bertanding.
b. Gunakan “focus plan” di dalam simulasi:
Membiasakan diri dengan menggunakannya dalam berbagai
situasi pertandingan.
c. Tetap melatih keterampilan mental yg telah dikuasai:
Mempertajam kepekaan diri.
2. Tahap Pertandingan Utama
a. Evaluasi dan perhalus focus-plan:
Penyempurnaan.
b. Gunakan keterampilan mental dalam persiapan menghadapi lawan atau pertandingan khusus:
Memperkuat antisipasi, dan meningkatkan percaya diri.
c. Gunakan keterampilan mental di dalam manajemen stres:
Mengatasi perasaan stres yang berlebihan.
TAHAP TRANSISI
Melakukan berbagai aktivitas yang
sifanya rekreatif:
Memelihara tingkat kesegaran,
baik jasmani maupun mental.
Melatih adalah Ilmu dan Seni
Mengikuti perkembangan global dalam ilmu kepelatihan
Berkarya dan Berprestasi membutuhkan proses
Fokus pada pekerjaan, pengakuan akan datang dengan sendirinya
Dr. Mahathir Mohamad:
”Maybe Malaysians feel that by taking it easy, they do not need the challenges faced by other communities such as wars, starvation and abject poverty. As a result, we have lost our dynamism and spirit of adventurism. All these must change. We must prepare ourselves mentally to scale the highest mountain, explore the deepest sea and venture into areas alien to us”
SIAPKAH ANDA MENYONGSONG MASA
DEPAN PRESTASI SUKAN DI MALAYSIA ???
SEKIAN,
TERIMA KASIH
“Usaha, Tekun,
Cemerlang”
(Asmad B Ahmad – Penolong Kanan HEM, SSBP)