cacing tanah

9
2.1 Cacing Tanah Cacing tanah adalah hewan berkelamin ganda (hermaprodit), tetapi untuk perkembangbiakannya tidak dapat dilakukan sendiri, diperlukan 2 individu. Cacing tanah sangat mudah diternakkan, yang terpenting adalah media tempat hidupnya memenuhi beberapa syarat antara lain : Media banyak mengandung bahan organik seperti sisa tanaman dan sampah dapur pH media 6 – 7 Kelembaban media 15 - 20% Suhu media 15 - 25 derajat Celcius 2.1.1 Spesies Cacing Tanah 2.1.1.1 Cacing Lumbricus Rubellus Cacing lumbricus rubellus atau biasa disebut red worm, karena tubuhnya berwarna merah kecoklatan, cacing mudah dibudidayakan karena cepat berkembangbiak, 1 indukan mampu menghasilkan 102 sampai dengan 106 telur atau kokon/tahun.

Upload: anastasia-natalisa

Post on 15-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

macam-macam caing tanah

TRANSCRIPT

Page 1: CACING TANAH

2.1 Cacing TanahCacing tanah adalah hewan berkelamin ganda (hermaprodit), tetapi untuk

perkembangbiakannya tidak dapat dilakukan sendiri, diperlukan 2 individu. Cacing tanah sangat

mudah diternakkan, yang terpenting adalah media tempat hidupnya memenuhi beberapa syarat

antara lain :

Media banyak mengandung bahan organik seperti sisa tanaman dan sampah dapur pH media 6 – 7 Kelembaban media 15 - 20% Suhu media 15 - 25 derajat Celcius

2.1.1 Spesies Cacing Tanah

2.1.1.1 Cacing Lumbricus Rubellus

Cacing lumbricus rubellus atau biasa disebut red worm, karena tubuhnya

berwarna merah kecoklatan, cacing mudah dibudidayakan karena cepat

berkembangbiak, 1 indukan mampu menghasilkan 102 sampai dengan 106 telur

atau kokon/tahun.

Gambar 1. Cacing lumbricus rubellus

Cacing lumbricus rubellus memiliki ciri-ciri fisik :

– Ukuran tubuh relatif kecil, dengan panjang tubuh 6 – 8 cm.

– Bentuk tubuh pipih dengan bentuk ekor tumpul dan ujung ekor berwarna kuning.

– Warna tubuh merah kecoklatan

– Gerakan lamban.

– Mampu hidup dalam jumlah koloni yang padat.

– Bertelur setiap 2 minggu sekali.

Page 2: CACING TANAH

Cacing lumbricus rubellus memiliki kelebihan :

– Rendemen tinggi jika digunakan untuk produk.

– Perawatan mudah.

– Tergolong cacing yang rakus sehingga cocok digunakan sebagai biomas

penghasil pupuk kascing.

– Perkembangbiakan cepat.

Cacing lumbricus rubellus memiliki kekurangan :

– Sering kalah bersaing dengan cacing lokal

2.1.1.2 Cacing Eisenia Fetida

Cacing eisenia fetida atau biasa disebut dengan red wigglers, atau tiger worm.

Di habitat aslinya di eropa cacing ini digunakan sebagai penghasil kompos,

kecepatan dalam menghabiskan makanan memang sudah tidak diragukan lagi

sehingga keahlian utamanya adalah menghasilkan kascing.

Gambar 2. Cacing Eisenia

Fetida

Cacing eisenia fetida memiliki ciri fisik :

– Mempunyai bentuk dan panjang tubuh hampir sama dengan lumbricus rubellus,

hanya saja segmen pada tubuhnya terlihat jelas hampir menyerupai macan dan

lebih kekar

– Gerakan lebih lamban dibanding cacing lumbricus rubellus

Page 3: CACING TANAH

– Sama rakusnya dengan cacing lumbricus rubellus

– Perkembangbiakan cepat

Cacing eisenia fetida memiliki kelebihan :

– Tergolong rakus sehingga cocok digunakan sebagai penghasil pupuk kascing

– Perkembangbiakan cepat

Cacing eisenia fetida memiliki kekurangan :

– Rendemen lebih rendah dibanding cacing lumbricus rubellus

– Mudah kabur dari tempat budidaya

2.1.1.3 Cacing African Nightcrawlers

Cacing African Nightcrawlers mempunyai ukuran paling besar diantara jenis

lainnya, sehingga terlihat paling berbobot. cacing ini cocok digunakan sebagai

umpan pancing.

Gambar 3. Cacing African Nightcrawlers

Cacing African Nightcrawlers memilki ciri Fisik :

– Mempunyai ukuran tubuh yang besar, dengan panjang tubuh antara 20 – 30 cm.

– Bentuk ekor runcing.

– Gerakan lamban tapi lebih cepat dibanding Eisenia Fetida dan lumbricus

rubellus.

– Warna tubuh coklat kemerahan dan terlihat ungu dibagian kepala ketika terkena

cahaya.

– Indukan bertelur setiap 29 hari.

Page 4: CACING TANAH

Cacing African Nightcrawlers memilki kelebihan :

– Mempunyai bobot satuan yang paling berat dibanding lumbricus rubellus dan

Tiger

Cacing African Nightcrawlers memilki kekurangan :

– Mudah stress ditandai dengan memotong bagian tubuhnya

– Disukai tikus sehingga perkembangan akan terhambat

– Rendemen paling rendah

2.1.1.4 Cacing Perionyx Excavatus

Perionyx Excavatus atau indian blue merupakan cacing lokal, cacing ini

banyak ditemukan di tumpukan sampah, pelepah pohon pisang yang sudah busuk

atau disekitar kandang sapi.

Gambar 4. Cacing Perionyx Excavatus

Cacing Perionyx Excavatus memiliki ciri fisik :

– Mempunyai warna merah kebiruan makanya cacing ini disebut cacing biru atau

indian blue.

– Bentuk tubuh gilik dengan panjang tubuh 13 – 17 cm, dan gerakannya lincah.

– Mempunyai aroma kurang sedap, hal ini wajar karena sebagai salahsatu

pertahanan dari serangan predator.

Cacing Perionyx Excavatus memiliki kelebihan :

– Perkembangbiakan cepat.

– Mampu beradaptasi dengan lingkungan tropis.

– Rendemen sedang.

Page 5: CACING TANAH

Cacing Perionyx Excavatus memiliki kekurangan :

– Susah dibudidayakan karena sering kabur dari kotak pemeliharaan.

– Sensitif terhadap getaran, sehingga rawan kabur ketika ada getaran berlebihan

pada kotak pemeliharaan.

2.1.2 Manfaat Cacing Lumbricus Rubellus

Cacing tanah Lumbricus Rubellus mempunyai banyak manfaat antara lain :

– Penghasil pupuk organik yang bagus.

– Sebagai bahan baku obat, kosmetik.

– Sebagai bahan baku pakan ternak.

Cacing Lumbricus rubellus mengandung berbagai jenis asam amino, enzim

lumbrokinase dan mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi dibanding daging ayam

atau sapi.

2.1.2.1 Cacing Sebagai Bahan Baku Obat

Jika digunakan sebagai bahan baku obat, cacing lumbricus dapat mengobati

berbagai macam penyakit antara lain :

– Menurunkan demam

– Mengobati Typus

– Maag

– Asma

– Liver

– Darah rendah, darah tinggi

– Meningkatkan vitalitas

– Melancarkan peredaran

darah

– Kolesterol

– Jantung

– Stroke

– Diabetes

– Mengeringkan luka pasca

operasi

– Wasir

– Meningkatkan daya ingat

pada anak

– Mengatasi gangguan

penglihatan

– Dll

2.1.2.2 Cacing Sebagai Pakan Ternak

Pada saat ini harga pakan ternak semakin mahal, tetapi tidak diimbangi dengan

stabilnya harga panen sehingga peternak terutama unggas sering merugi, selain

Page 6: CACING TANAH

unggas cacing lumbricus rubellus juga dibutuhkan oleh peternak udang sebagai

bahan pakan berprotein tinggi. adapun manfaat cacing lumbricus rubellus sebagai

bahan baku pakan ternak adalah :

– Sebagai antibiotik pada unggas

– Memacu produktifitas dan kualitas telor

– Sebagai sumber protein hewani

– Kaya akan asam amino esential yang dibutuhkan untuk unggas

– Mencerahkan warna pada sisik ikan arwana, louhan dll

– Sebagai asupan nutrisi pada burung murai, kacer, dll ketika sedang mengerami telor.

– Mempercepat masa kawin pada burung murai dll

2.1.2.3 Cacing Sebagai Penghasil Pupuk Organik

Cacing mampu menghasilkan pupuk organik yang bagus, dimana cacing

mampu menghancurkan bahan organik yang sudah busuk atau lunak, dengan

bantuan mukutnya yang kuat cacing akan menghabiskan makanan sesuai berat

tubuhnya. Dalam sistem pencernaan cacing juga terdapat beberapa mikroba yang

membantu terbentuknya enzim yang terkandung dalam kotoran cacing. Tidak

hanya sampai disini, kascing atau kotoran cacing akan terus mengalami proses

perombakan sekalipun telah dikeluarkan dari pencernaan cacing, kascing kaya akan

kandungan nutrisi alami yang tidak dimiliki oleh pupuk organik yang lain sehingga

sangat bagus untuk pertumbuhan tanaman, serta mempercepat proses dormansi

pada saat pembenihan tanaman.

2.1.3 Reproduksi Atau Sistem Perkawinan

Cacing tanah merupakan golongan hewan hermaprodit yang memiliki alat kelamin

ganda jantan dan betina dalam satu tubuh. Tapi untuk pembuahan tidak bisa dilakukan

sendiri. Sepasang cacing tanah akan menghasilkan satu kokon berbentuk lonjong dan

berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api yang berisi telur-telur. Setiap kokon berisi 2-

Page 7: CACING TANAH

20 ekor, dan rata-rata 4 ekor. Kokon diletakkan di tempat yang lembab, dan dalam waktu

14-21 hari kokon akan menetas.

100 ekor cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun.

Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan dengan ditandai adanya gelang

(klitelum) pada tubuh bagian depan, setelah 7-10 hari perkawinan cacing dewasa akan

menghasilkan 1 kokon.

sumber :

Admin. 2013. http://semogasejahtera2.blogspot.com/2013/12/ternak-cacing.html. Diakses pada

tanggal 26 Mei 2015.

Fox, Silver. 2014. http://indonesialumbricuscommunity.com/manfaat-cacing-lumbricus-rubellus/.

Diakses pada tanggal 26 Mei 2015.

Fox, Silver. 2014. http://indonesialumbricuscommunity.com/mengenal-jenis-cacing-tanah/. Diakses

pada tanggal 26 Mei 2015.

Sukses, Usaha. 2015. http://suksesbisnisusaha.com/usaha-peternakan/peluang-usaha-budidaya-

ternak-cacing-tanah. Diakses pada tanggal 26 Mei 2015.