web viewmenyebabkan polimer wolfram (setiawan, 2000). natrium tungstat. berefek pada . cacing tanah

45
MAKALAH KROMIUM, MOLIBDENUM DAN WOLFRAM Makalah ini Disusun guna Memenuhi Tuga Mata Kuliah Kimia Anorganik II Oleh 1. Siti Nursiami (4301410002) 2. Ana Yustika (4301410005) 3. Luthfia Rizqy Amalia (4301410033) 4. Fransisca Ditawati N.P (4301410034) JURUSAN KIMIA

Upload: letuong

Post on 30-Jan-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH

KROMIUM, MOLIBDENUM DAN WOLFRAM

Makalah ini Disusun guna Memenuhi

Tuga Mata Kuliah Kimia Anorganik II

Oleh

1. Siti Nursiami (4301410002)

2. Ana Yustika (4301410005)

3. Luthfia Rizqy Amalia (4301410033)

4. Fransisca Ditawati N.P (4301410034)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

BAB I

PENDAHULUAN

Pada tahun 1778 ahli kimia terkenal Swedia, C.W.Scheele berhasil

membuat suatu oksida unsur baru dari mineral dari molibdenit, MoS2, dengan

demikian membedakan mineral ini dengan grafit yang ada pada waktu itu diduga

identik. Logam molybdenum berhasil diisolasi 3-4 tahun kemudian oleh P.J.Hjelm

dari pemanasan oksida ini dengan batubara. Nama ini berasal dari kata Yunani

molibdos yang artinya mengandung makna kebingungan menghadapi mineral-

mineral lunak hitam yang dapat dipakai untuk menulis, yaitu grafit yang

disebutnya timbel hitam atau plumbako.

Pada tahun 1781 Shceele dan juga T.Bergmann mengisolasi oksida baru

yang lain dari mineral yang kemudian disebut skelit, CaWO4. Hasilnya disebut

tungsten yang artinya batu berat. Dua tahun kemudian dua bersaudara, J.J. dan

F.d’Elhuyar dari Spanyol menunjukkan bahwa oksida yang sama merupakan

konstituen dari mineral wolframit, dan pemanasan dengan batubara berhasil

mereduksi oksida ini menjadi logam yang kemudian diberi nama wolfram dengan

symbol W yang direkomendasikan oleh IUPAC, namun komunikasi bahasa

Inggris memilih memakai nama tungsten.

Akhirnya pada tahun 1797, L.N.Vauquelin dari Perancis menemukan

oksida unsure baru dalam suatu mineral dari Siberia yaitu krokoit (crocoite) yang

kemudian dikenal sebagai PbCrO4. Satu tahun kemudian unsur logam baru ini

dapat diisolasi melalui reduksi dengan batubara atau charcoal, dan diberi nama

dengan bahasa Yunani kroma (chroma) yang artinya warna, karena banyaknya

macam warna dalam senyawaannya.

BAB II

ISI

A. KROMIUM (Cr)

SIFAT LOGAM KROMIUM

Kromium logam masif, berwarna putih perak, dan jika murni dengan

titik leleh kira-kira 1900oC dan titik didih kira-kira 2690oC. Logam ini sangat

tahan terhadap korosi, karena reaksi dengan udara menghasilkan lapisan Cr2O3

yang bersifat nonpori sehingga mampu melindungi logam yang terlapisi dari

reaksi lebih lanjut. Dengan sifat logam yang tahan korosi, manfaat utama

kromium yaitu sebagai pelapis logam atau baja. Selain itu, lapisan kromium

juga menghasilkan warna yang mengkilat sehingga memeberikan manfaat

tambahan yaitu sebagai fungsi yang dekoratif.

Tabel 1. Karakteristik unsur 24Cr

Karakteristik 24Cr

Kelimpahan/ppm 122

Densitas/gr cm-3 7,14

Titikleleh/oC 1900

Titikdidih/oC 2690

Jari-jariatomik/pm

(bilangankoordinasi = 12)

128

Jari-jariionik/pm

M6+ ; M5+ ; M4+ ; M3+ ; M2+

(bilangan koordinasi 6)

44 ; 49 ; 55 ; 61,5 ; 73 (1.s) ; 80 (h.s)

Konfigurasielektronik [18Ar] 3d5 4s1

elektronegativitas 1,6

Gambar Logam Kromium

Tabel 2. Karakteristik oksida dan beberapa ion kromium

Tingkat

oksidasi

Oksida

(a)

hidroksida sifat ion nama Warna ion

+2 CrO Cr(OH)2 basa Cr2+ (b) KromoKromium

(II)

Biru muda

+3 Cr2O3

Hijau

Cr(OH)3(c) amfoterik Cr3+atau

[Cr(

H2O)6]3+

[Cr(OH)4]-

(d)

Kromi

Atau

kromium (III)

Violet

Hijau

+6 CrO3

Merah tua

CrO2(OH)2

Cr2O5(OH)2

asam CrO42-

Cr2O72-

Kromat

dikromat

Kuning

Oranye

SUMBER & EKSTRAKSI LOGAM KROMIUM

Logam kromium relatif jarang, di dalam kerak bumi kandungannya

diduga kira-kira hanya 0,0122% atau 122 ppm, lebih rendah daripada

vanadium (136 ppm) dan klorin (126 ppm). Sumber kromium yang terpenting

dalam perdagangan yaitu bijih kromit (chromite), FeCr2O4 yang etrdapat

banyak di Rusia, Afrika Selatan kira-kira 96% cadangan dan Filipina. Sumber

lain yang lebih sedikit jumlahnya yaitu krokoit (crocoite), PbCrO4, dan oker

kroma (chrome), Cr2O3. Batu-batu permata yang berwarna merah mengandung

kelumit kromium sebagai pengotor.

Pada dasarnya terdapat dua macam cara ekstraksi krokmium

berdasarkan penggunaannya, yaitu sebagai paduan ferokrom (Cr-Fe), dan

sebagai logam murni kromium. Sebagai paduan, ferokrom dibuat dari reduksi

kromit dengan batubara coke dalam tanur listrik. Ferokrom dengan kandungan

karbon rendah dapat diperoleh dari reduksi kromit dengan menggunakan

ferosilikon sebagai ganti batubara coke. Hasil paduan Cr-Fe ini dapat

digunakan langsung sebagai bahan aditif baja kromium stainless. Persamaan

reaksinya yaitu :

FeCr2O4 + C 2Cr + Fe + 4CO(g)∆ferokrom

∆∆∆

Sebagai logamnya, kromium murni dapat diperoleh melalui tahap-

tahap berikut. Pertama, bijih kromit dalam lelehan alkali karbonat dioksidasi

dalam udara untuk memperoleh natrium kromat, Na2CrO4. Kedua, peluluhan

dan pelarutan Na2CrO4 dalam air yang dilanjutkan penegndapan sebagai

dikromat, Na2CrO7. Ketiga, reduksi dikromat ini dengan karbon menjadi

oksidanya, Cr2O3. Keempat, reduksi Cr2O3 dengan aluminium melalui proses

alumino termik atau dengan silikon persamaan reaksi yang terlibat yaitu :

FeCr2O4 + 2 Na2CO3 + O2(g) 2 Na2CrO4(aq) + 2CO2(g) + Fe(s)

2 Na2CrO4(aq) + H2O Na2Cr2O7(s) + 2 NaOH

Na2Cr2O7 + 2 C Cr2O3 + Na2CO3 + CO(g)

Cr2O3 + 2 Al 2 Cr(l) + Al2O3(s)

2 Cr2O3 + 3 Si 4 Cr(l) + 3 SiO2(s)

PERSENYAWAAN LOGAM KROMIUM

Oksida Kromium

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2, oksida kromium bersama-

sama ionnya yang penting yaitu Cr2O3 (hijau) dan CrO3 (merah tua). Kromium

(IV) oksida, CrO2 (coklat kehitaman), juga dikenal dan sangat bermanfaat

karena sifatnya feromagnetik yang sangat baik untuk bahan pembuat pita

rekaman magnetic seperti pita kaset atau video, namun hanya sedikit senyawa

kromium (IV) yang dikenal.

Seperti halnya vanadium, sifat basa oksida-hidroksida kromium

menurun aau sifat asam naik dengan naiknya tingkat oksidasi. Oleh karena itu,

Cr2O3 demikian juga Cr(OH)3 bersifat amfoterik seperti halnya oksida dan

hidroksida aluminium, sedangkan CrO3 bersifat asam. Hal ini dapat dipahami

bahwa Cr(VI) mempunyai jari-jari ionic pendek dan rapatan muatan tinggi

sehingga mempunyai kecenderungan yang lebih besar sebagai akseptor

electron, dan dengan demikian bersifat asam.

Kromium (III) oksida, Cr2O3, dapat diperoleh dari dekomposisi termal

ammonium dikromat menurut persamaan reaksi berikut :

(NH4)2Cr2O7(s) Cr2O3(s) + N2(g) + 4 H2O(g)

Kromium (III) oksida merupakan oksida kromium yang paling stabil

mengadopsi struktur corundum dan digunakan untuk pigmen hijau. Oksida ini

bersifat semikonduktor dan antiferomagnetik dibawah 35oC.

Kromium (IV) oksida, CrO2 , dapat diperoleh dari reduksi CrO3 secara

hidrotermal menurut persamaan reaksi sebagai berikut :

CrO3(s) + H2(g) CrO2(s) + H2O(g)

Kromium (VI) oksida, CrO3, dapat diperoleh dari penambahan asam

sulfat pada larutan pekat alkali dikromat menurut persamaan reaksi berikut :

K2Cr2O7(aq) + H2SO4(aq) 2 CrO3(s) + K2SO4(aq) + H2O(l)

merah

Kromium (VI) oksida mengadopsi struktur rantai unit-unit tetrahedral

CrO4 yang bersekutu pada salah satu titik sudutnya.

Kromium trioksida bersifat sangat asam dan dengan basa

menghasilkan kromat, CrO42-. Penurunan pH, dengan penambahan asam ke

dalam larutan kromat, pada mulanya mengakibatkan kondensasi unit-unit

tetrahedron CrO4 menjadi ion dikromat, Cr2O72-,dan kondensasi lanjut

menghasilkan endapan CrO3. Persamaan reaksi keseimbangan kromat

(kuning) – dikromat (merah oranye) yaitusebagai berikut :

2 CrO42-

(aq) + 2 H3O+(aq) Cr2O7

2-(aq) + 3 H2O(l)

Garam kromium

Kromium (II) oksida demikian juga hidroksidanya tidak banyak

dikenal. Tetapi garamnya, kromium (II) – kromo, seperti halida, dan sulfat,

dalam larutan air dikenal sebagai ion [Cr(H2O)6]2+ yang berwarna biru, namun

sangat mudah teroksidasi menjadi Cr3+ sebagaimana dinyatakan dengan nilai

potensial reduksinya yaitu – 0,41 V :

Cr3+(aq) + e Cr2+

(aq) Eo = – 0,41 V

Sifat mudah teroksidasi ini dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan

adanya kelumit gas O2 berdasarkan reaksi yang sangat mudah berlangsung

menurut besarnya nilai potensial elektroda yaitu :

4 Cr2+(aq) + O2(g) + 4 H3O+

(aq) 4 Cr3+(aq) + 6 H2O(l) Eosel = +1,64 V

Oleh karena itu, baik proses sintesis Cr (II) dalam larutannya maupun

menyimpannya harus diusahakan terlindung dari udara dan dilakukan dalam

perlindungan atmosfer nitrogen. Senyawa-senyawa yang telah berhasil

diisolasi misalnya CrSO4.5H2O, CrCl2.4H2O, Cr(ClO4)2.6H2O, dan senyawa

binuklir [Cr(CH3COO)2]2.2H2O yang berwarna merah ; yang terakhir ini sukar

larut dalam air.

Senyawa Cr (II) dapat diperoleh dari reaksi logam kromium dengan

asam non oksidator, seperti HCl/H2SO4 (encer) :

Cr(s) + 2 HCl(aq) Cr2+(aq) + H2(g)

Garam kromium (III) – kromi, dalam larutannya biasanya dinyatakan

sebagai ion [Cr(H2O)6]3+ - violet. Beberapa senyawa garam yang terkenal yaitu

CrCl3.6H2O dan Cr2(SO4)3.18H2O. Untuk CrCl3.6H2O sebgai senyawa

kompleks terdapat tiga macam isomer hidrat yang masing-masing mempunyai

warna yang khas, yaitu sebagai (1) anhidrat-violet [Cr(H2O)6][Cl3], (2)

monohidrat-hijau pucat, [Cr(H2O)5Cl][Cl].H2O, dan (3) dihidrat-hijau tua,

[Cr(H2O)4Cl2][Cl].2H2O, masing-masing mempunyai bilangan koordinasi

enam.

Kromium (VI) turunan dari CrO3, dapat dijumpai dalam bentuk dua

macam senyawa yang sangat terkenal yaitu kromat-kuning, CrO42-, dengan

struktur tetrahedron dan dikromat-merah oranye, Cr2O72-, dengan struktur dua

tetrahedron yang bersekutu pada salah satu titik sudutnya (atom O). pada

molekul dikromat jarak Cr – O pada Cr – O – Cr peghubung sedikit lebih

panjang daripada jarak Cr – O yang lain.

Sebagaimana telah disebutkan di muka bahwa CrO3 bersifat asam.

Oleh karena itu, dalam kondisi basa, kira-kira pH = 6, oksida ini membentuk

anionik kromat yang berwarna kuning, CrO42- menurut persamaan reaksi

berikut ini :

CrO3(s) + 2 OH-(aq) CrO42-

(aq) + H2O(l)

kuning

Selanjutnya dalam suasana asam, pH = 2-6, terjadi keseimbangan

dengan bentuk dikromat sebagai berikut :

2 CrO42-

(aq) + 2 H3O+(aq) Cr2O7

2-(aq) + 3 H2O(l)

merah oranye

atau

2 CrO42-

(aq) +H2O(l) Cr2O72-

(aq) + 2 OH-(aq)

Kuning merah oranye

Jika ke dalam larutan demikian ini ditambahkan asam, maka akan

mengakibatkan keseimbangan bergeser ke kanan hingga diperoleh warna

larutan merah oranye, dan terjadi sebaliknya jika ditambahkan basa yaitu

warna kuning.

Jadi dalam kondisi asam, Cr2O72- lebih dominan, sebaliknya dalam

suasana basa CrO42- menjadi lebih dominan. Hal ini sungguh sangat penting

berkaitan dengan aspek berikut ini.

(1) Metode pengendapan atau kristalisasi garam yang bersangkutan; garam

dikromat dapat dikristalkan dalam kondisi sedikit asam atau netral, tetapi

kristalisasi garam kromat terjadi dalam kondisi basa

(2) Fungsi oksidator, bagi dikromat harus berada dalam suasana asam dan

sebalikya bagi kromat harus dalam suasana basa

Oleh karena itu, baik kromat maupun dikromat, dapat dibuat dengan

bahan dasar yang sama yaitu dengan melarutkan oksida CrO3 dalam air

dimana ion kromat agak sedikit lebih mendominasi. Jika kemudian

ditambahkan basa alkali, misalnya NaOH, maka berdasarkan reaksi

keseimbagan kromat dikromat tersebut diatas, Na2CrO4 dapat

dikristalkan; tetapi, jika ditambahkan Na2SO4 maka yang terjadi yaitu

pengendapan Na2Cr2O7.

Untuk peran oksidator, ternyata dikromat merupakan oksidator kuat

pada penambahan asam, tetapi dikromat bukan oksidator yang baik dalam

suasana basa sebagaimana ditunjukkan oleh perubahan nilai tingkat oksidasi

serta nilai potensial reduksinya berikut ini :

Cr2O72-

(aq) + 14 H3O+(aq) + 6e 2 Cr3+

(aq) + 21 H2O(l) Eo = +133 V

CrO42-

(aq) + 4 H2O(l) + 3e Cr(OH)3(s) + 5 OH-(aq) Eo = - 0,13 V

Ion kromat dalam larutannya diendapkan oleh ion-ion Ag+, Pb+, dan

Ba2+ sebagai garam kromat yang berwarna kuning menurut persamaan reaksi

berikut :

Ag+(aq) + CrO42-

(aq) Ag2CrO4(s)

Kuning

Kromil Klorida

Reaksi antara CrO3 dengan asam klorida membentuk senyawa okso

halida, yaitu kromil klorida, CrO2Cl2, yang berupa cairan merah tua dengan

titik didih 117oC, menurut persamaan reaksi berikut ini :

CrO3(s) + 2 HCl(aq) CrO2Cl2(l) + H2O(l)

Kromil klorida juga dapat langsung diperoleh dari kalium dikromat

yang dicampur dengan natrium klorida kemudian mereaksikan campuran ini

dengan asam sulfat pekat menurut persamaan reaksi :

K2Cr2O7(s) + 4 NaCl(s) + 6 H2SO4(l)

2 CrO2Cl(l) + 2 KHSO4(s) + 4 NaHSO4(s) + H2O(l)

Reaksi tersebut sekaligus dapat dipakai untuk menguji adanya ion

klorida karena bromide dan iodida tidak membentuk senyawa analog. Pada

pemanasan perlahan dan hati-hati, uap merah tua kromil klorida yang beracun

dapat dipisahkan, ditampung kemudian akan terkondendasi sebagai cairan

merah gelap. Jika cairan ini ditambahkan ke dalam larutan basa akan

terhidrolisis menjadi kromat kuning :

CrO2Cl2(l) + 4 OH-(aq) CrO4

2-(aq) + 2 Cl-(aq) + 2 H2O(l)

Molekul kromilklorida mengadopsi bangun tetrahedron dengan

karakteristik ikatan rangkap Cr = O yang cukup kuat.

MANFAAT LOGAM KROMIUM

a. Digunakan untuk mengeraskan baja, untuk pembuatan stainless steel, dan

untuk membentuk paduan

b. Digunakan dalam plating untuk menghasilkan permukaan yang indah dan

keras, serta untuk mencegah korosi

c. Digunakan untuk memberi warna hijau pada kaca zamrud

d. Digunakan sebagai katalis. seperti K2Cr2O7 merupakan agen oksidasi dan

digunakan dalamanalisis kuantitatif dan juga dalam penyamakan kulit

e. Merupakan suatu pigmen, khususnya krom kuning

f. Digunakan dalam industri tekstil sebagai mordants

g. Industri yang tahan panas menggunakan kromit untuk membentuk batu

bata dan bentuk, karenamemiliki titik lebur yang tinggi, sedang ekspansi

termal, dan stabil struktur Kristal

h. Dibidang biologi kromium memiliki peran penting dalam metabolisme

glukosa

i. Digunakan untuk aplikasi medis, seperti Cr-51 yang digunakan untuk

mengukur volume darah dan kelangsungan hidup sel darah merah

j. Digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak, khususnya senyawa

PrCrO4

k. Digunakan dalam pembuatan batu permata yang berwarna. Warnanya

kerap digunakan adalah warna merah, yang diperoleh dari kristal

aluminium oksida yang kedalamnya dimasukkan kromium

l. Bahan baku dalam pembuatan kembang api. Hal ini diperoleh dari Hasil

pembakaran amoniumdikromat, (NH4)2Cr2O7, yang berisi pellet dari raksa

tiosianat (HgCNS).

DAMPAK LOGAM KROMIUM

Efek Kesehatan Krom

Logam krom (Cr) adalah salah satu jenis polutan logam berat yang

bersifat toksik, dalamtubuh logam krom biasanya berada dalam keadaan

sebagai ion Cr3+. Krom dapat menyebabkankanker paru-paru, kerusakan hati

(liver) dan ginjal. Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasidan jika

tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah. Usaha-usaha yang

dilakukan untukmengurangi kadar pencemar pada perairan biasanya dilakukan

melalui kombinasi proses biologi,fisika dan kimia. Pada proses fisika,

dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalambak penampung

yang telah diisi campuran pasir, kerikil serta ijuk. Hal ini lebih ditujukan

untukmengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran kasar dan penyisihan

lumpur. Pada proseskimia, dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan

kimia untuk mengendapkan zat pencemarmisalnya persenyawaan karbonat.

Kromium (III) adalah esensial bagi manusia dan kekurangan dapat

menyebabkan kondisijantung, gangguan dari metabolisme dan diabetes. Tapi

terlalu banyak penyerapan kromium (III)dapat menyebabkan efek kesehatan

juga, misalnya ruam kulit.

Kromium (VI) adalah bahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi

orang-orang yangbekerja di industri baja dan tekstil. Orang yang merokok

tembakau juga memiliki kesempatanyang lebih tinggi terpapar kromium.

Kromium (VI) diketahui menyebabkan berbagai efek kesehatan.

sebuah senyawa dalamproduk kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti

ruam kulit. Pada saat bernapas ada krom(VI) dapat menyebabkan iritasi dan

hidung mimisan. Masalah kesehatan lainnya yangdisebabkan oleh kromium

(VI) adalah:

Kulit ruam

Sakit perut dan bisul

Masalah pernapasan

Sistem kekebalan yang lemah

Ginjal dan kerusakan hati

Perubahan materi genetic

Kanker paru-paru

Kematian

Bahaya kesehatan yang berkaitan dengan kromium bergantung pada

keadaan oksidasi.Bentuk logam (krom sebagaimana yang ada dalam produk

ini) adalah toksisitas rendah. Bentukyang hexavalent beracun. Efek samping

dari bentuk hexavalent pada kulit mungkin termasukdermatitis, dan reaksi

alergi kulit. Gejala pernafasan termasuk batuk, sesak napas, dan hidunggatal.

Dampak Lingkungan

Ada beberapa jenis kromium yang berbeda dalam efek pada

organisme. Kromiummemasuki udara, air dan tanah di krom (III) dan

kromium (VI) bentuk melalui proses-prosesalam dan aktivitas manusia.

kegiatan utama manusia yang meningkatkan konsentrasi kromium(III) yang

meracuni kulit dan manufaktur tekstil. Kegiatan utama manusia yang

meningkatkankromium (VI) konsentrasi kimia, kulit dan manufaktur tekstil,

elektro lukisan dan kromium (VI)aplikasi dalam industri. Aplikasi ini terutama

akan meningkatkan konsentrasi kromium dalamair. Melalui kromium

pembakaran batubara juga akan berakhir di udara dan melalui

pembuanganlimbah kromium akan berakhir di tanah.

Sebagian besar kromium di udara pada akhirnya akan menetap dan

berakhir di perairanatau tanah. Kromium dalam tanah sangat melekat pada

partikel tanah dan sebagai hasilnya tidakakan bergerak menuju tanah.

Kromium dalam air akan menyerap pada endapan dan menjadi

takbergerak.Hanya sebagian kecil dari kromium yang berakhir di air pada

akhirnya akan larut.Kromium (III) merupakan unsur penting untuk organisme

yang dapat mengganggu metabolisme gula dan menyebabkan kondisi hati,

ketika dosis harian terlalu rendah.Kromium (VI) adalah terutama racun bagi

organisme.Dapat mengubah bahan genetik danmenyebabkan kanker.

Tanaman mengandung sistem yang mengatur kromium-uptake harus

cukup rendah tidakmenimbulkan bahaya. Tetapi ketika jumlah kromium

dalam tanah meningkat, hal ini masih dapatmengarah pada konsentrasi yang

lebih tinggi dalam tanaman. Peningkatan keasaman tanah jugadapat

mempengaruhi pengambilan kromium oleh tanaman. Tanaman biasanya hanya

menyerapkromium (III). Ini mungkin merupakan jenis penting kromium,

tetapi ketika konsentrasi melebihinilai tertentu, efek negatif masih dapat

terjadi.

Kromium tidak diketahui terakumulasi dalam tubuh ikan, tetapi

konsentrasi tinggikromium, karena pembuangan produk-produk logam di

permukaan air, dapat merusak insangikan yang berenang di dekat titik

pembuangan. Pada hewan, kromium dapat menyebabkanmasalah pernapasan,

kemampuan yang lebih rendah untuk melawan penyakit, cacat lahir,infertilitas

dan pembentukan tumor.

B. MOLIBDENUM

       Molibdenum adalah salah satu logam pertama yang ditemukan oleh para

ahli kimia modern. Ditemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan Swedia Carl

Wilhelm Scheele. Molibdenum adalah logam transisi, sehingga menempatkannya

di tengah-tengah tabel periodik, dengan nomor atom 42. Tabel periodik itu sendiri

adalah suatu bagan yang menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia yang terkait

antara satu dengan yang lain. Molibdenum bersifat keras, seperti logam perak

dengan titik leleh sangat tinggi. Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi

campuran dengan logam lain. Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari

unsur logam yang pertama, Molibdenum biasanya sering dicampur dengan baja

untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan, ketahanan terhadap keausan dan

korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja.

Struktur Atom Molibdenum

No. Atom : 42

Jari – jari atom : 2.01Å

Volume Atom : 9.4cm3/mol

Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d5

Elektron/Tingkat Energi  : 2,8,18,13,1

Jumlah Elektron : 42

Jumlah Neutron : 54

Jumlah Proton : 42

SIFAT KIMIA MOLIBDENUM

Molybdenum tidak larut dalam reagen kimia yang paling umum. Reagen

kimia adalah suatu zat yang digunakan untuk mempelajari bahan-bahan lain,

seperti asam atau alkali. Sebagai contoh, molybdenum tidak larut dalam asam

klorida, asam fluorida, amonia, sodium hidroksida, atau asam sulfat encer. Reagen

Zat kimia ini sering digunakan untuk menguji bagaimana suatu zat reaktif.

Molybdenum tidak larut dalam panas sulfat atau asam nitrat, Logam ini tidak

bereaksi dengan oksigen pada suhu kamar,dan juga tidak bereaksi dengan oksigen

pada temperatur tinggi.

* Kesetimbangan Elektrokimia           : 0.8949g/amp-h

* Elektron Fungsi Kerja                      : 4.6 eV

* Elektronegativitas                            : 2.16 (Pauling); 1.3     (Rochow  Allrod)

* Energi Ionisasi

                        Pertama           : 7,099

                        Kedua            : 16,461

                        Ketiga            : 27,16

* Potensi Elektron Valensi (-eV)        : 88,6

SIFAT FISIK & MEKANIK MOLIBDENUM

Molybdenum merupakan unsur yang solid, memiliki penampilan metalik putih

keperakan. Lebih sering terlihat seperti abu-abu gelap atau hitam bubuk. Titik

lelehnya sekitar 2.610 ° C (sekitar 4.700 ° F) dan titik didih adalah 4.800 untuk

5.560 ° C (8.600 hingga 10.000 ° F). Densitasnya adalah 10,28 gram per kubik

sentimeter.

Warna : Putih perak

Fasa : Solid

Massa Atom Rata-rata            : 95,94

Koefisien lineal termal expansion/K-1: 5.43E-6

Konduktivitas

- Listrik : 0,187 106/cm Ω

- Thermal : 1,38 W / cmK

- Kepadatan : 10.22g/cc @ 300K

Modulus elastik          

- Massal          : 261.2/Gpa

- Kekakuan     : 125.6/Gpa

- Youngs         : 324.8/Gpa

Entalpi atomisasi         : 653 kJ / mol @ 25 ° C

- Entalpi Fusion             : 27,61 kJ / mol

- Entalpi Penguapan      : 594,1 kJ / mol

- Skala Kekerasan

o Brinell          : 1500 m MN-2

o Mohs            : 5,5

o Vickers         : 1530 MN m-2

Panas Penguapan : 598kJ/mol

Titik Leleh : 2890K 2617 °C 4743 °F

Molar Volume : 9,41 cm3/mole

Bentuk (pada 20°C & 1 atm) : Solid

Spesifik Panas             : 0.25J/gK

Tekanan Uap               : 3.47Pa @ 2617 ° C

PENAMAAN LOGAM MOLIBDENUM

Biasanya bijih molibdenum disebut molybdenite. Molybdenite

mengandung senyawa molybdenum dan belerang, molybdenum disulfida

(MOS2). Molibdenum disulfida merupakan bubuk hitam lembut yang terlihat

seperti grafit. Grafit sendiri adalah karbon murni yang biasa dipakai sebagai bahan

utama pembuatan pensil. Bahkan, ahli kimia sebelumnya berpikir bahwa grafit

dan molibdenum disulfida adalah bahan yang sama.

Molybdenum disulfida terlihat lembut dan licin. Para ilmuwan Kimia biasanya

sering mengaduk material sebelum mencoba melarutkan kedalam asam atau

cairan lainnya, tetapi pada molybdenum disulfide cairan tidak berada dibawah

atau ke atas, melainkan materi hanya berpindah keluar dari jalur asalnya.

Beberapa tahun setelah Carl menemukan cara agar unsur bekerja dengan senyawa.

Ia menemukan kembali bahwa Molybdenum sangat berbeda dari grafit. Bahkan,

ia menemukan bahwa Molybdenum mengandung unsur yang sama sekali baru.

Nama yang dipilih untuk menggambarkan unsur baru diambil penemunya dari

bahasa Yunani yaitu Molybdenum yang berarti memimpin.

REAKSI LIMIA LOGAM MOLIBDENUM

o Reaksi dengan air

Tidak bereaksi dengan air pada suhu ruangan

o Reaksi dengan oksigen

Tidak bereaksi dengan oksigen pada suhu ruangan/normal. Pada temperature

tinggi membentuk Molibdenum (VI) trioxide. Reaksi : 

2Mo(s) + 3O2(g) → 2MoO3(S)

o Reaksi dengan halogen

Pada temperatur ruangan Mo breaksi dengan fluorine membentuk

Molibdenum (VI) fluoride.

Reaksi :

             Mo(s) + 3F2(g) → MoF6(l)

SUMBER LOGAM MOLIBDENUM

            Molibdenum dapat ditemui di alam bebas. Sebaliknya, walaupun ia masih

menjadi bagian dari suatu senyawa. Selain molybdenite, biasanya Molibdenum

terjadi sebagai mineral wulfenite (PbMoO4) dan Powellite (CaMoO4). Dapat

ditemukan di kerak bumi yang diperkirakan sekitar 1 hingga 1,5 bagian per juta.

Sekitar dua-pertiga dari semua Molibdenum di dunia berasal dari Kanada, Chili,

Cina, dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, bijih Molibdenum ditemukan

terutama di Alaska, Colorado, Idaho, Nevada, New Mexico, dan Utah.

EKSTRAKSI LOGAM MOLIBDENUM

            Logam Molibdenum murni dapat diperoleh dari Molibdenum trioksida

(MoO3) dalam berbagai cara. Molibdenit ini pertama dipanaskan sampai suhu 700

° C (1292 ° F) dan sulfida yang teroksidasi menjadi oksida (VI) molibdenum

melalui udara :

2MoS2 + 7O2 → 2MoO3 + 4SO2

            Bijih teroksidasi kemudian dipanaskan sampai 1.100 ° C (2010 ° F) untuk

menghaluskan oksida, atau pencucian dengan amonia yang kemudian bereaksi

dengan oksida (VI) molibdenum untuk membentuk molybdate yang larut dalam

air :

MoO3 → NH4OH + 2(NH4) 2(MoO4) + H2O

            Tembaga merupakan pengotor yang kurang larut dalam amonia sehingga

digunakan hidrogen sulfida untuk mengendapkannya.

APLIKASI PENGGUNAAN LOGAM MOLIBDENUM

      Molibdenum terutama banyak digunakan di industri, diantaranya adalah:

o   Baja,

o   Pesawat,

o   Rudal,

o   Filamen di pemanas listrik,

o   Pelumas,

o   Lapisan pelindung pelat boiler,

o   Pigmen,

o   dan katalis.           

     Sekitar 75 persen dari Molibdenum yang digunakan di Amerika Serikat

pada tahun 1996 dijadikan campuran untuk baja dan besi. Hampir setengah dari

campuran ini digunakan untuk membuat stainless dan baja tahan panas. Hasilnya

dapat digunakan dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan rudal

bagian. Penggunaan penting lainnya adalah campuran Molibdenum dalam

produksi alat-alat khusus, seperti: busi, shaft baling-baling, senapan barel,

peralatan listrik digunakan pada temperatur tinggi, dan boiler pelat.

      Penggunaan penting lainnya adalah sebagai katalis Molibdenum. Katalis

adalah zat yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi

kimia. Katalis tidak mengalami perubahan wujud selama reaksi. Katalis

Molibdenum digunakan dalam berbagai operasi kimia, dalam industri minyak

bumi, dan dalam produksi polimer dan plastik.

       Molibdenum digunakan pada alloy tertentu yang berbasis nikel, seperti

Hastelloy, yang mana tahan panas dan tahan korosi bahan kimia. Molibdenum

mengoksidasi pada suhu yang meningkat. Penerapan terbaru molibdenum adalah

sebagai elektroda untuk tungku pembakaran kaca yang dipanaskan dengan listrik.

Molibdenum juga digunakan dalam nuklir, dan dalam pembuatan  suku cadang

rudal dan pesawat terbang. Molibdenum merupakan katalis penting dalam

pemurnian minyak bumi. Juga diterapkan sebagai bahan filamen dalam dunia

elektronik. Molibdenum adalah unsur esensial dalam jumlah sedikit yang

dibutuhkan oleh tanaman; beberapa daerah tandus karena kekurangan unsur ini

dalam tanah. Molibdenum sulfida adalah pelumas yang sangat berguna,

khususnya pada suhu tinggi di mana oli mudah terurai. Hampir semua baja yang

sangat kuat, dengan minimum daya tampung  300.000 psi mengandung

molibdenum sejumlah  0.25 hingga 8%. Secara biologis, molibdenum sebagai

unsur penting dalam pengikatan nitrogen dan proses metabolisme lainnya.

PADUAN MOLIBDENUM

a. TZM (Mo (~ 99%), Ti (~ 0,5%), Zr (~ 0,08%) dan beberapa C)

- Tahan terhadap korosi

-  molibdenum superalloy tahan garam fluorida cair pada suhu diatas

13000C

- memiliki sekitar dua kali kekuatan Mo murni

- lebih ulet

b. MoW (Molibdenum-Tungsten)

- ketahanan korosi lebih baik

- kekuatan lebih tinggi

- Aplikasi : komponen untuk pengolahan seng, misalnya pompa

komponen, nozel, sarung termokopel, pengaduk untuk industri kaca 

c. Molybdenum disulfide (MoS2)

- Digunakan sebagai pelumas yang tahan tekanan-tinggi suhu tinggi

(HPHT)

d. Molybdenum disilicide (MoSi2)

- Penggunaan primer di elemen pemanas beroperasi pada suhu di atas

1500 ° C dalam udara.

e. Molybdenum trioksida (MoO3)

- Sebagai perekat 

f. Lead molibdat (wulfenite)

- Diendapkan dengan kromat timah dan timbal sulfat merupakan pigmen

terang-oranye digunakan untuk industri keramik dan plastik.

g. Heptamolybdate Amonium (digunakan dalam prosedur pewarnaan biologi)

Molibdenum Dalam Tubuh Manusia

Pada manusia, molybdenum dikenal berfungsi sebagai kofaktor untuk tiga

enzim:

    * Sulfit oksidase mengkatalisis transformasi sulfit ke sulfat, reaksi yang

diperlukan untuk metabolisme kandungan asam amino (metionin dan sistein).

     *Xanthine oksidase mengkatalisis pemecahan nukleotida (prekursor untuk

DNA dan RNA) untuk membentuk asam urat, yang berkontribusi terhadap

kapasitas antioksidan plasma darah.

    * Oksidase Aldehyde dan xanthine oksidase mengkatalisis reaksi hidroksilasi

yang melibatkan beberapa molekul yang berbeda dengan struktur kimia yang

sama. oksidase Xanthine dan oksidase aldehida juga berperan dalam metabolisme

obat dan racun.

            Nilai ambang batas Mo dalam tubuh manusia

Anak-anak 1-3 tahun 300 µg / hari

Anak-anak 4-8 tahun 600 µg / hari

Anak-anak 9-13 tahun 1.100 µg / hari (1,1 mg / hari)

Remaja 14-18 tahun 1.700 µg / hari (1,7 mg / hari)

Dewasa 19 tahun dan lebih tua 2.000 (2,0 mg / hari)

Molibdenum diperlukan untuk oksidasi belerang, suatu komponen dari protein.

Molibdenum terdapat dalam susu, buncis, roti dan gandum.      

                                                        

Dampak Terhadap Makhluk hidup

Molybdenum relatif aman bagi manusia dan hewan. Penelitian telah

menunjukkan bahwa Moblydenum merupakan zat yang tidak beracun. Bahkan,

Moblydenum digunakan untuk pertumbuhan tanaman sebagai nutrisi, walaupun

intensitas kebutuhannya masih sangat kecil.  

Kekurangan Molibdenum

            Kekurangan molibdenum yang disebabkan karena asupan yang tidak

memadai pada orang yang sehat, belum pernah diteliti. Tetapi kekurangan

molibdenum terjadi pada keadaan tertentu misalnya jika seorang malnutrisi yang

menderita penyakit Chron mendapatkan makanan parenteral dalam waktu yang

lama tanpa tambahan molibdenum.

Gejalanya berupa:

- denyut jantung yang cepat

- sesak nafas

- mual

- muntah

- disorientasi

- koma

Penyembuhan total bisa diperoleh dengan pemberian molybdenum.

Kelebihan Molibdenum

            Orang yang mengkonsumsi molibdenum dalam jumlah besar dapat

mengalami gejala yang menyerupai penyakit gout, termasuk peningkatan kadar

asam urat dalam darah dan nyeri sendi.

            Penambang yang terpapar debu molibdenum bisa mengalami gejala-gejala

yang tidak spesifik.

C. WOLFRAM

Wolfram adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang W dan nomor atom 74. Nama unsur ini diambil dari bahasa Latin

wolframium dan sering juga disebut wolfram. Logam transisi yang sangat keras

dan berwarna kelabu sampai putih ini ditemukan pada mineral seperti wolframit

dan schelit. Wolfram memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan zat non-

aloy lainnya. Bentuk murni Wolfram digunakan terutama pada perangkat

elektronik. Senyawa dan aloy-nya digunakan secara luas untuk banyak hal, yang

paling dikenal adalah sebagai filamen bola lampu, tabung sinar-x, dan superaloy.

Wolfram murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu

seperti baja. Wolfram yang sangat murni dapat dipotong dengan gergaji besi dan

bisa dibentuk dengan mudah. Dalam keadaan tidak murni, wolfram rapuh dan

sukar untuk membentuknya. Wolfram memiliki kekuatan regang tertinggi.

Wolfram teroksidasi di udara dan harus dilindungi bila disimpan pada suhu yang

meningkat. Pemuaian akibat panasnya hampir sama dengan kaca borosilikat, yang

membuatnya berguna untuk segel dari kaca ke logam (Krisbiyantoro, 2008).

Dari semua logam dalam bentuk murni, wolfram memiliki titik lebur

tertinggi (3422° C, 6192 ° F ), tekanan uap terendah (pada suhu di atas 1.650 ° C,

3000 ° F ) dan memiliki kekuatan regang tertinggi. Wolfram memiliki koefisien

ekspansi termal terendah dari setiap logam murni. Ekspansi termal yang rendah

dan titik lebur yang tinggi dan kekuatan dari wolfram adalah karena kuatnya

ikatan kovalen yang terbentuk antara atom wolfram oleh orbital elektron 5d.

Karena kekuatan ini, pemaduan jumlah kecil wolfram dengan baja sangat

meningkatkan ketangguhan (Setiawan, 2000).

Bilangan oksidasi dari wolfram adalah +2 dan +6,. Wolfram bersenyawa

dengan oksigen membentuk oksida tungstic berwarna kuning , WO3, yang larut

dalam air dan larutan alkali untuk membentuk ion tungstat. W2C tahan terhadap

serangan kimia, meskipun bereaksi kuat dengan klorin untuk membentuk

hexachloride wolfram (Setiawan, 2000).

Wolfram trioksida dapat membentuk interkalasi senyawa dengan logam

alkali. Ini dikenal sebagai perunggu; contoh adalah natrium perunggu wolfram

(Setiawan, 2000).

SUMBER WOLFRAM

Beberapamineral sumber utama wolfram (W) antara lain :

Scheelite (CaWO4) dan wolframite [Fe(Mn)WO4]

Ferberite (FeWO4)

Hubnerite (MnWO4)

Nuklida 180 W 182 W 183 W 184 W 185 W 186 W

Massa atom 179,9 181,9 183 184 186

Kelimpahan 0,1 % 26,3 % 14,3 % 30,7 % 0 % 28,6 %

Waktu paruh Stabil Stabil Stabil Stabil 75 hari stabil

EKSTRAKSI WOLFRAM

Wolfram diambil secara pemanasan langsung hingga meleleh dari

campuranbijihnya dengan alkali kemudian diendapkan dalam air sebagai WO3

dengan penambahan asam. Reduksi dengan H2 pada ~ 850oC terhadap oksida ini

akan menghasilkan serbuk logam abu-abu. Pengubahan serbuk logam baik Mo

maupun W menjadi padatan massif dapat dilakukan dengan kompresi tinggi

dengan gas H2.

SIFAT-SIFAT

Tahan terhadap asam

Tahan terhadap panas, 34100C

Tahan terhadap oksigen

Reaktif dengan flourin membentuk heksaflourida

Sifat fisika

Simbol W

Nomor atom 74

Konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d4 6s2 (keadaandasar)

Massa atom 183,84 gr/mol

Golongan VI B (golongan transisi)

Periode 6

Bentuk Padat pada 298 K

Warna Putih keabu-abuan dan berkilauan

Klasifikasi Logam

Titik didih 5828K atau 5555ᴼC

Titik lebur 3695K atau 3422ᴼC

Densitas 19,25 gr/cm3

Afinitas elektron -119 kJ/mol

Radius atom 1,41 Å

Volume atom 9,53 cm3/mol

Radius kovalensi 1,3 Å

Struktur kristal Bcc

Elektronegatifitas 1,7

Potensial ionisasi 7,98 V

Bilangan oksidasi +6, +5, +4, +3, dan +2

Entalpi penguapan 422,58 kJ/mol

Entalpi pembentukan 35,4 kj/mol

Pada susunan kubus berpusat badan (bcc) setiap logam

bersinggungan dengan 8 atom sejenis. Dalam susunan ini bilangan

koordinasi untuk setiap atom logam adalah 8. Pada sel satuan kubus

berpusat badan atom-atom terletak pada pojok-pojok dan pusat kubus.

Volume sel satuan kubus berpusat badan yang ditempati oleh atom logam

adalah sebesar 68,02% (Effendy, 1999).

PERSENYAWAAN DARI WOLFRAM

Reaksi dan Persenyawaan

Wolfram diperoleh kembali setelah peleburan dengan alkali dan dilarutkan

kembali dalam air dengan pengendapan WO3 oleh asam. Oksida direduksi dengan

H2 menghasilkan logamnya sebagai bubuk abu-abu. Ini mudah diserang hanya

dengan campuran HF-HNO3 atau dengan mengoksidasi leburan alkali dengan

Na2O2, atau KNO3-NaOH (Cotton dan Wilkinson, 1989). WO3 mudah dibuat

dengan memanaskan logamnya atau sulfidanya dalam oksigen. Oksida-oksida ini

tidak bereaksi dengan asam, tetapi larut dalam basa membentuk larutan molibdat

atau wolframat. WO3 berupa padatan kuning lemon dengan titik leleh ~1200 C

(Sugiyarto dan Sugiyani, 2010). Trioksida diperoleh pada pemanasan logam atau

senyawaan lain dalam udara dan WO3 berwarna kuning. Wolfram tidak diserang

oleh asam selain HF namun larut dalam basa membentuk wolframat. Garam-

garam logam alkali atau NH4+ yang larut dalam air mengandung ion tetrahedral

WO42-. Bilamana larutan wolframat dibuat menjadi asam lemah, terjadi

kondensasi menghasilkan polianion yang rumit. Dalam larutan asam yang lebih

kuat, oksida terhidrasi dan WO3. 2H2O (putih) terbentuk (Cotton dan Wilkinson,

1989). Interaksi wolfram dengan F2 menghasilkan heksafluorida tidak berwarna

WF6 (titik didih 17ᴼC) dan bersifat mudah terhidrolisis. Klorinasi Wolfram panas

menghasilkan monomer biru hitam pekat heksaklorida, WCl6. Ia larut dalam CS2,

CCl4, alcohol, dan eter. Ia bereaksi lambat dengan air dingin, cepat dengan air

panas, menghasilkan asam tungstat. WCl6 adalah bahan pemula yang biasa untuk

sintesis berbagai senyawaan seperti dialkilamida, alkoksida, organologam dan

karbonil (Cotton dan Wilkinson, 1989).

Berikut ini adalah reaksi wolfram (Annonymous, 2001) :

1. Reaksi dengan air

Pada suhu ruangan, tungsten tidak bereaksi dengan air.

2. Reaksi dengan udara

Pada suhu ruangan, tungsten dapat bereaksi dengan udara atau O2. Pada suhu

yang meningkat, trioksida tungsten(VI) oksida terbentuk. Persamaan

reaksinya sebagai berikut :2 W (s) + 3 O2 2 WO3 (s)

3. Reaksi dengan halogen

Pada suhu ruangan, tungsten beraksi langsung dengan fluorin

membentuk tungsten(VI) fluoride. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

W(s) + 3F2(g) 3F6(g)

Tungsten bereaksi secara langsung dengan klorin atau bromine (pada

250ᴼC) masing-masing membentuk tungsten(VI) klorida atau tungsten(VI)

bromide. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

W(s) + 3Cl2(g) WCl6(s)

W(s) + 3Br2(g) WBr6(s)

Pada kondisi terkontrol, tungsten(V) klorida terbentuk dari reaksi

antara logam tungsten dan klorin, persamaan reaksinya sebagai berikut:

2W(s) + 5Cl2(g) 2WCl5(s)

4. Reaksi dengan asam

Secara umum, logam tungsten tidak terpengaruh oleh kebanyakan

asam. Menurut Cotton dan Wilkinson (1989) wolfram tidak diserang oleh

asam selain HF.

5. Reaksi dengan basa

Logam tungsten tidak bereaksi dengan larutan basa lemah.

Pembentukan Ikatan dan Senyawa Kompleks

WO3 mengadopsi struktur geometri yang dikenal sebagai struktur renium

trioksida (ReO3). Struktur ini dapat dipandang sebagai suatu kubus yang setiap

sudutnya ditempati oleh atom W dan pada pertengahan dari setiap sisinya

ditempati oleh atom O. Suatu kubus yang tersusun oleh 8 atom W pada titik-titik

sudutnya akan diselingi oleh 12 atom pada tiap pertengahan sisinya, sehingga

setiap atom W akan mengikat 6 atom Odan pada tiap atom O ini mengikat 2 atom

W untuk menghasilkan formula WO3 (Sugiyarto dan Sugiyani, 2010).

Dihalida W6Cl12 dapat dioksidasi oleh Cl2 pada suhu tinggi. Satuan-satuan

(M6X8)4+ dapat mengkoordinasi enam donor pasangan electron, masing-masing

pada setiap atom logam sepanjang seperempat sumbu octahedron (Cotton dan

Wilkinson, 1989).

Gugus berjembatan dalam satuan M6X84+ dapat melangsungkan reaksi

pertukaran hanya secara lambat, sedangkan keenam ligan luar adalah labil. Dalam

larutan akua satuan M6X84+ adalah tidak stabil terhadap gugus nukleofilik yang

lebih kuat seperti OH-, CN-, atau SH- (Cotton dan Wilkinson, 1989). Wolfram

tidak membentuk beragam kompleks okso yang dapat diperbandingkan, meskipun

sebagian kecil diketahui (Cotton dan Wilkinson, 1989).

Manfaat dan Kegunaan

Kegunaan utama logam Wolfram adalah dalam baja aliasi, meskipun

sejumlah kecil menyebabkan kenaikan yang berarti dalam kekerasan dan

kekuatan. Baja “kecepatan tinggi”, yang digunakan untuk membuat alat pemotong

yang tetap keras meskipun pada panas merah, mengandung W dan Cr. Wolfram

juga digunakan untuk filament lampu. Unsur ini memberikan senyawa interstisi

yang keras, membias, dan inert secara kimiawi dengan B, C, N, atau Si pada

reaksi langsung dengan suhu tinggi. Wolfram karbida digunakan untuk melapisi

alat pemotong, dan sejenisnya (Cotton dan Wilkinson, 1989). Tungsten dan

alloynya, digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan filamen lampu pijar,

tabung elektron dan televisi, dalam proses penguapan logam, untuk titik kontak

listrik pada distributor mobil, target sinar X, unsur windings (proses pencairan

logam dalam tungku listrik) dan pemanas pada tungku listrik, dan dalam peralatan

untuk suhu tinggi dan pesawat luar angkasa. Alloy yang digunakan untuk

peralatan berkecepatan tinggi seperti Hastelloy, Stellite mengandung tungsten.

Tungsten karbida sangat penting digunakan dalam proses penempaan logam,

penambangan logam dan industri minyak bumi. Kalsium dan magnesium

tungstate sangat luas digunakan dalam pencahayaan fluoresen dan garam tungsten

lainnya digunakan dalam industri pewarna dan kimia. Tungsten disulfida adalah

pelumas yang kering, dan mampu stabil pada suhu setinggi 500ᴼC. Perunggu

tungsten dan senyawa lainnya digunakan dalam industri cat (Anonim, 2008).

Selain itu, tungsten karbida belum lama ini digunakan dalam mode intan permata

sesuai sifat hypoallergenic-nya, kenyataan bahwa kekerasannya ekstrim (tinggi),

dan berkilau seperti logam gosok lain. Sehingga digunakan sebagai alternative

yang lebih murah selain intan. Tungsten karbida juga digunakan sebagai bahan

anti gores untuk perhiasan termasuk arloji dan cincin perkawinan (Annonymous,

2001). Diinformasikan pula, bahwa dalam pembuatan bola lampu OSRAM

(didirikan pada tahun 1906 oleh tiga perusahaan Jerman yang menggabungkan

fasilitas produksi lampu mereka). Nama dari bola lampu yang diproduksi diambil

dari unsur penyusunnya yaitu OSmium dan wolfRAM (tungsten) (Annonymous,

2001).

Peranan Biologis Wolfram

Wolfram, di nomor atom 74, merupakan unsur terberat diketahui secara

biologis fungsional, dengan yang sedang yodium terberat berikutnya (Z = 53).

Meskipun tidak dalam eukariota , wolfram digunakan oleh beberapa bakteri.

Sebagai contoh, enzimyangdisebut oxidoreductases menggunakan wolfram yang

sama seperti molibdenum dengan menggunakannya dalam-wolfram pterin

kompleks dengan molybdopterin (molybdopterin, meskipun namanya, tidak

mengandung molibdenum, tetapi kompleks molibdenum atau wolfram dapat

dengan baik digunakan oleh organisme hidup). Namun, wolfram oxidoreductases

juga dapat mengkatalisis oksidasi. Enzim wolfram yang pertama ditemukan juga

membutuhkan selenium, dan dalam hal ini pasangan wolfram-selenium dapat

berfungsi analogi ke-molybdenum sulfur pasangan dari beberapa molibdenum

kofaktor yang membutuhkan enzim. Salah satu bakteri yang memiliki enzim

dalam keluarga oksidoreduktase yang kadang-kadang menggunakan wolfram

adalah bakteri formate dehidrogenase H. Meskipun mengandung xantin

dehidrogenase-wolfram dari bakteri telah ditemukan mengandung wolfram-

molydopterin dan juga-protein terikat nonselenium, sebuah selenium

molybdopterin kompleks-wolfram belum pasti dijelaskan (Rohman, 2007).

Efek Pada Biokimia

Dalam tanah, logam wolfram menglami oksidasi menjadi anion wolfram.

Hal ini dapat selektif atau non-selektif diserap oleh beberapa organisme

prokariotik dan mungkin pengganti molibdat dalam beberapa enzim. Pengaruhnya

pada tindakan enzim ini diperkirakan bahwa eukariota mengandung-enzim

tungstat akan melembamkan tanah secara kimia menentukan bagaimana

polimerisasi wolfram; basa tanah menyebabkan monomer wolfram ; asam

menyebabkan polimer wolfram (Setiawan, 2000).

Natrium tungstatberefek pada cacing tanah. Natrium wolfram jauh kurang

toksik dibanding logam berat, tetapi wolfram sepenuhnya menghambat cacing

tanah dalamkemampuan reproduksi. Wolfram telah dipelajari sebagai antagonis

metabolisme tembaga biologis, mirip dengan peran molibdenum. Telah ditemukan

bahwa tetrathiotungstates dapat digunakan sebagai bahan kimia khelasi tembaga

biologis, mirip dengan tetrathiomolybdates (Setiawan, 2000).

Wolfram Memecah Ikatan Yang Kuat

Suatu ikatan aromatik karbon-karbon yang kuat dapat dipecah dengan

mudah oleh komplek wolfram yang dimasukkan dalam metal antara dua atom

karbon, menurut laporan dari ahli kimawi pada Columbia University

(Nature2010,463, 523). Mekanisme dari pemecahan ikatan yang tidak biasa ini,

yang diteliti pada quinoxaline dibawah kondisi yang ringan, dapat diperluas pada

sistem lainnya, kata penulis laporan ini, dengan membuka suatu jalan baru bagi

pengfungsionalisasian molekul aromatik (Setiawan, 2000).

Aaron Sattler dan Gerard Parkin menemukan bahwa kemampuan

pemecahan dari komplek wolfram ini saat mencari suatu persenyawaan yang

dapat memecahkan ikatan aromatik C–N. Mereka telah bekerja dengan kompleks

molybdenum namun memutuskan untuk mengubahnya dengan wolfram, yang

mana merupakan metal yang lebih agresif. Sattler dan Parkin terkejut untuk

menemukan bahwa pada keberadaan N-heterocyclic molekul quinoxaline,

komplek  wolfram memecah ikatan aromatik C–C yang dikaitkan pada ikatan

aromatik C–N, meskipun ikatan C–N secara tipikal lebih reaktif (Setiawan, 2000).

Reaksi pemecahan ikatan karbon-karbon tidaklah umum dan secara tipikal

hanya diteliti saat ikatan C–C dipegang pada jarak yang dekat pada  pusat metal,

atau pada saat pemecahan ini dibarengi dengan pelepasan tegangan energi atau

formasi suatu sistem aromatik. Aspek yang paling menjanjikan dari studi ini

adalah bahwa tipe pemecahan ini dapat diperluas pada persenyawaan transisi

metal dan substrat lainnya, dan pada akhirnya nanti mengarahkan pada suatu cara

baru pengfungsionalisasian molekul organik. Para peneliti telah meneliti

rekatifitas komplek wolfram dengan beberapa persenyawaan aromatik lain tetapi

belum meneliti pemecahan ikatan  C–C yang sama (Setiawan, 2000).

Kerugian pemakaian wolfram pada lampu pijar

Karena temperatur kerja filamen lampu pijar yang sangat tinggi, lambat

laun akan terjadi penguapan pada filamen. Variasi pada resistansi sepanjang

filamen akan menciptakan titik-titik panas pada posisi dengan nilai resistansi

tertinggi. Pada titik-titik panas tersebut filamen wolfram akan menguap lebih

cepat yang mengakibatkan ketebalan filamen akan semakin tidak merata dan nilai

resistansi akan meningkat secara lokal; ini akan menyebabkan filamen pada titik

tersebut meleleh atau menjadi lemah lalu putus. Variasi diameter sebesar 1% akan

menyebabkan penurunan umur lampu pijar hingga 25%.

Selain menyebabkan putusnya lampu, penguapan filamen wolfram juga

menyebabkan penghitaman lampu. Elemen wolfram yang menguap pada lampu

pijar akan mengendap pada dinding kaca bola lampu dan membentuk efek hitam.

Lampu halogen menghambat proses ini dengan proses siklus halogen.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

a. Kromium logam masif, berwarna putih perak, dan jika murni dengan titik

leleh kira-kira 1900oC dan titik didih kira-kira 2690oC. Logam ini sangat

tahan terhadap korosi, karena reaksi dengan udara menghasilkan lapisan

Cr2O3 yang bersifat nonpori sehingga mampu melindungi logam yang

terlapisi dari reaksi lebih lanjut. Dengan sifat logam yang tahan korosi,

manfaat utama kromium yaitu sebagai pelapis logam atau baja.

b. Molibdenum bersifat keras, seperti logam perak dengan titik leleh sangat

tinggi. Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran dengan

logam lain. Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur

logam yang pertama, Molibdenum biasanya sering dicampur dengan baja

untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan, ketahanan terhadap keausan

dan korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja.

c. Wolfram murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu

seperti baja. Bentuk murni Wolfram digunakan terutama pada perangkat

elektronik. Senyawa dan aloy-nya digunakan secara luas untuk banyak hal,

yang paling dikenal adalah sebagai filamen bola lampu, tabung sinar-x,

dan superaloy