buku siswa seni budaya tunanetra kelas x

129
Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Buku Sisw

a Seni Budaya Tunanetra K

elas X

Page 2: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

SEKOLAH MENENGAH ATAS

LUAR BIASA

Buku Siswa

Seni Budaya Tunanetra

KELAS X

KURIKULUM 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2016

Page 3: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

ii

Buku Siswa

Seni Budaya

SMALB - Tunanetra

Hak Cipta pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Buku ini merupakan buku siswa yang

dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

implementasi kurikulum 2013. Buku

siswa ini disusun dan ditelaah oleh

berbagai pihak di bawah koordinasi

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, dan dipergunakan dalam

tahap awal penerapan kurikulum 2013.

Buku ini merupakan “dokumen hidup”

yang senantiasa diperbaiki,

diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai

dengan dinamika kebutuhan dan

perubahan zaman. Masukan dari

berbagai kalangan diharapkan dapat

meningkatkan kualitas buku ini.

Page 4: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

iii

Kontributor : Ukeu Sukmayanti

Ilustrasi : Syaiful Hakim Argadiredja

Penyunting materi : (tim pengarah)

Penyelia Penerbitan :

Kotak katalog dalam terbitan (KDT)

Cetakan ke-1, 2016

Disusundenganhuruf Bookman Oldstyle , 12pt

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Seni Budaya SMALB/A ~Tunanetra : Buku Siswa/ Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2016.

xii, 103 hl. : ilus.; 25 cm.

Untuk SMALB Kelas X

ISBN 978-602-358-457-4 (jilid lengkap)

ISBN 978-602-358-458-1 (jilid I)

I. Bahasa Indonesia – Studi dan Pengajaran I. Judul

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Page 5: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

iv

Page 6: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

v

KATA PENGANTAR

Buku teks pelajaran Seni Budaya ini akan

membimbingmu menjadi pribadi yang kreatif. Di dalamnya

berisi kegiatan-kegiatan yang tidak hanya bersifat teori saja,

akan tetapi berisi praktek-praktek yang harus kamu lakukan.

Sesuai dengan Kurikulum 2013 yang tidak hanya mencakup

ranah pengetahuan saja akan tetapi termasuk juga ranah

sikap dan keterampilan.

Sebagai generasi penerus bangsa bukan hanya dituntut

cerdas secara akademis saja akan tetapi harus memiliki

kreatifitas yang tinggi, dan kreatifitas itu harus dilatih dengan

banyak bekerja menggunakan otak kanan, karena otak kanan

mendorong orang untuk terampil, kreatif dan inovatif. Untuk

mengembangkan kreatifitas kamu perlu melatih otak

kananmu dengan belajar untuk memecahkan masalah dan itu

dapat dilakukan dengan menggunakan kegiatan-kegiatan

praktek secara langsung dengan menciptakan sebuah karya

dari yang sederhana sampai ke tingkat karya yag mempunyai

nilai seni yang tinggi. Tetapi selain cerdas akademis juga

kreatif kamu harus juga mengembangkan sikap yang

menghargai dan melestarikan budaya bangsa serta

mensyukuri karunia Tuhan YME.

Untuk itu gali dan kembangkanlah minat dan bakat

yang tersimpan dalam dirimu, berlatihlah dengan rajin,

bersungguh-sungguh dan pantang menyerah jika mengalami

kesulitan, karena setiap manusia selain memiliki kekurangan,

Page 7: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

vi

Tuhan juga memberikan kelebihan pada setiap individu,

untuk itu semangatlah terus untuk menjadi pribadi yang

cerdas dan kreatif serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Selamat Belajar!

Jakarta, Mei 2016

Penulis

Page 8: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................... v

Daftar Isi ........................................................................ vii

SENI RUPA

BAB I KERAJINAN ANYAMAN 3

A. Jenis-Jenis Kerajinan............................ 5

B. Kerajinan Anyaman............................... 8

C. Proses Pembuatan Kerajinan Anyaman

dari Sedotan.......................................... 9

Rangkuman ………………………………………. 16

UjiKompetensi ………………………………….. 17

Refleksi …………………………………………….. 20

SENI MUSIK

BAB II LAGU-LAGU WAJIB 23

A. Mengenal Lagu Wajib............................ 25

B. Menyanyikan Lagu Wajib...................... 31

1. Organ Suara Manusia.................... 31

2. Pernafasan…………………………….. 32

3. Pembentukan Suara...................... 33

4. Frasering………………………………. 33

Rangkuman ………………………………………. 35

UjiKompetensi ………………………………….. 36

Refleksi …………………………………………….. 39

Page 9: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

viii

SENI MUSIK

BAB III BERMAIN MUSIK ANSAMBEL 43

A. Musik Ansambel.................................... 45

B. Alat Musik Ritmis.................................. 48

C. Memainkan Alat Musik Ritmis............... 53

Rangkuman ………………………………………. 56

UjiKompetensi ………………………………….. 57

Refleksi …………………………………………….. 60

SENI TARI

BAB IV TARI KREASI MODERN 63

A. Ragam Gerak Dasar Tari Kreasi Modern 65

B. Memperagakan Gerak Dasar Tari Kreasi

Modern Sesuai Hitungan...................... 72

Rangkuman ………………………………………. 77

UjiKompetensi ………………………………….. 78

Refleksi …………………………………………….. 81

SENI TEATER

BAB V NASKAH DRAMA DALAM PERTUNJUKKAN

TEATER 85

A. Naskah Drama dalam Pertunjukkan

Teater.................................................... 87

B. Membuat Naskah Drama dalam

Pertunjukkan Teater.............................. 95

Rangkuman ………………………………………. 102

UjiKompetensi ………………………………….. 103

Page 10: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

ix

Refleksi …………………………………………….. 106

Glosarium.................................................................. 107

Daftar Pustaka......................................................... 109

Daftar Gambar............................................................ 111

Page 11: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

1 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

SSeennii RRuuppaa

Page 12: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

2 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 13: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

3 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Bab I KERAJINAN ANYAMAN

Jenis-Jenis

Kerajinan

Kerajinan

Perpaduan Bahan

Sejenis

Kerajinan

Anyaman

Proses

Pembuatan Kerajinan

Anyaman

Page 14: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

4 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 15: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

5 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

A. Jenis-Jenis Kerajinan

Di bawah ini adalah gambar kerajinan anyaman yang berbentuk

tas.

Sumber: dok pribadi [email protected] Gambar 1.1. Kerajinan dari bahan tikar daun pandan dan eceng gondok

Dimanakah kamu sekarang berada ? apakah di daerah pedesaan

atau di perkotaan? Dimanapun kamu berada pasti banyak sekali

benda kerajinan di sekitarmu, coba cari berbagai macam benda

kerajinan kemudian kamu raba dan amati bahan serta

bentuknya!

Jika kamu belum mengerti tentang kerajinan, tanyakan

kepada guru atau teman sekelasmu !

Page 16: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

6 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Nama Siswa :..................................................

Hari/tanggal pengamatan :....................................................

No. Bahan Jenis Karya Kerajinan Anyaman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa. Kerajinan disebut

juga seni kriya adalah karya seni yang dihasilkan oleh keterampilan

Carilah benda kerajinan anyaman yang ada di sekitarmu, baik

itu di sekolah atau di rumah, kemudian tuliskan pada kolom

dalam tabel di bawah ini!

Agar kamu lebih memahami tentang kerajinan dari perpaduan bahan sejenis, bacalah penjelasan singkat di bawah ini.

Page 17: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

7 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

tangan. Kerajinan merupakan karya seni terapan selain bernilai seni

juga dapat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kerajinan adalah seni yang hasil karyanya penuh kerapian dan

kegunaan yang berkaitan dengan industri kecil (rumah tangga).

Bentuk kerajinan dapat berupa benda-benda dari tanah liat, benda-

benda anyaman, kerajinan keramik, kerajinan motif hias, kerajinan

mebel dan banyak lagi yang lainnya dan tiap daerah mempunyai ciri

khasnya masing-masing.

1. Jenis-Jenis Kerajinan Berdasarkan Cara Pembuatan:

a. Kerajinan Tatah, Ukir.

b. Kerajinan Anyam, makrame.

c. Kerajinan Butsir

d. Kerajinan Tempa, Las, Patri

e. Kerajinan Cetak, Cor.

f. Kerajinan Tenun, Batik, Sulam, Jumputan dan lain

sebagainya.

2. Jenis-Jenis Kerajinan Berdasarkan Bahan Baku Utama:

a. Kerajinan Tanah, Batu, Semen, Kaca.

b. Kerajinan Logam, Emas, Perak, Perunggu, Besi.

c. Kerajinan Kain, Benang.

d. Kerajinan Rambut, Bulu, Tulang, Kulit.

e. Kerajinan Biji-Bijian, Daun, Bunga, Ranting, Pelepah dan

lain sebagainya.

Bersama guru dan teman-teman, berkunjunglah ke tempat

pengrajin terdekat. Di sana amati bentuk-bentuk kerajinan,

bahan serta tanyakan proses pembuatannya.

Page 18: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

8 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

B. Kerajinan Anyaman

Sekarang kita akan mempelajari tentang kerajinan dari

perpaduan bahan sejenis yaitu kerajinan yang hanya

menggunakan satu bahan saja kemudian dipadukan sehingga

menghasilkan suatu benda kerajinan yang unik dan menarik.

Salah satunya adalah kerajinan anyaman menggunakan bahan

sedotan. Menganyam berarti mengatur bilah atau lembaran-

lembaran yang diatur tersebut dapat berupa bambu, daun

pandan, janur, kertas, rotan bahkan kita dapat membuat

kerajinan dari sedotan.

Masyarakat yang tinggal di pedesaan selain bertani banyak

pula yang melakukan pekerjaan menganyam. Mereka membuat

hiasan dinding, tikar, tas, dompet, peralatan rumah tangga untuk

dipakai sendiri atau untuk dijual. Kerajinan anyaman ini banyak

sekali bentuknya ada yang dua dimensi dan ada yang tiga

dimensi. Keindahan dari suatu kerajinan tergantung dari keahlian

dan tingkat kreatifitas pengrajinnya.

Bahan untuk pembuatannya disesuaikan dengan bahan

yang mudah didapatkan di daerah masing-masing, dan sekarang

kita akan mempelajari bagaimana proses pembuatan kerajinan

anyaman dari bahan sedotan, kenapa kita memilih bahan sedotan

karena bahan ini mudah dijumpai dimana saja. Dengan bahan

sedotan bekas yang dibersihkan terlebih dahulu, kita dapat

memanfaatkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai

sehingga dapat mengurangi sampah plastik di sekitar kita dan

menjadikannya benda yang bermanfaat bagi kehidupan kita.

Anyaman sedotan ini bisa kita bentuk menjadi tas, hiasan

dinding, dompet, tempat pinsil, tikar dan lain sebagainya.

Teknik dalam membuat kerajinan anyaman, yaitu :

Page 19: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

9 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

1. Anyaman tunggal

Teknik dimana menganyam satu-satu (secara tunggal). Teknik

ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti saringan,

tampan, cerangka dan lain-lain.

2. Anyaman bilik

Teknik dimana menganyam secara silang berurutan (dua-dua.

Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti

bilik/gedeg, nyiru/tampah dan lain-lain.

3. Anyaman Teratai

Teknik dimana membuat kerajinan anyaman yang dibuat

untuk mendapatkan hasil akhir yang artistik dan indah.

4. Anyaman bunga cengkih

Teknik anyaman ini dapat dijumpai pada benda-benda seperti

kipas, sangku dan lain-lain.

C. Proses Pembuatan Kerajinan Anyaman dari Sedotan

Pembuatan kerajinan ini hanya sebagai contoh saja, kamu

bisa membuat benda yang lainnya dari bahan lain, seperti

bungkus kopi, bungkus deterjen, bungkus makanan ringan, tetapi

untuk permulaan kamu membuat dulu yang paling mudah yaitu

dari bahan sedotan.

Pelajarilah teknik-teknik menganyam tersebut dengan

bimbingan guru, orang tuamu atau pengrajin anyaman di

sekitarmu!

Page 20: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

10 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Sumber: dok pribadi [email protected]

1.2 Foto kerajinan keranjang tempat pensil

Membuat Keranjang Tempat Pensil

1. Alat, Bahan dan Proses Pembuatan

a. Alat dan Bahan :

1) Gunting

2) Sedotan

2. Proses Pembuatan :

1) Pipihkan kedua batang sedotan dengan menekannya dengan

menggunakan ibu jari dan telunjuk.

2) Gunting sedotan menjadi dua bagian sama panjang.

3) Sedotan yang sudah digunting sama panjang lipat menjadi

dua bagian.

Sekarang kita akan mencoba untuk membuat kerajinan dari

bahan sedotan.

Page 21: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

11 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

4) Setelah sedotan siap, kini saatnya menganyam. Buatlah

anyaman saling menyilang dan tumpang tindih antara sedotan

satu dengan yang lainnya.

5) Satukan sedotan yang sudah dilipat dengan cara memasukkan

kedalam lipatan sedotan satunya tahan dengan jari tanganmu.

6) Selanjutnya, ambil sedotan ketiga masukkan kedalam sedotan

sebelumnya.

7) Kemudian ambil sedotan ke empat masukkan kedalam lipatan

sedotan ke tiga dan kaitkan ke sedotan pertama untuk

menguncinyaa supaya terkunci dengan kuat sebagai dasar

untuk anyaman membuat keranjang.

8) Selanjutnya anyam semua sedotan dengan cara yang sama

dan teliti, untuk menguncinya masukkan salah satu sedotan

kedalam lipatan untuk diselipkan ke anyaman supaya rapi .

9) Rapatkan anyaman dengan hati-hati dan perlahan dengan

menarik ujung-ujung sedotan secara bergantian agar bentuk

dasar kubus terbentuk.

10) Runcingkan ujung-ujung sedotan. Kita akan

menyelipkannya di antara anyaman. Ujung yang runcing akan

mempermudah pekerjaan anda.

11) Lanjutkan menyelipkan ujung-ujung sedotan hingga selesai.

Lakukan secara bergantian agar terbentuk anyaman keranjang

yang rapi dan rapat. Gunting sisa ujung-ujung sedotan agar

tampak rapi dan terkunci dengan rapat.

12) Bentuk keranjang dari sedotan kita sudah selesai.

Keranjang dari sedotan ini dapat digunakan untuk berbagai

tempat baik tempat pencil atau tempat apapun.

Page 22: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

12 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

1. 2.

3. 4.

5. 6.

7. 8.

Page 23: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

13 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

9. 10.

11. 12.

13. 14.

Foto di atas hanya sebagai alat bantu untuk orangtuamu

ketika belajar di rumah dan kamu juga dapat membuat

kerajinan anyaman dengan bentuk dan bahan lain sesuai

dengan keinginanmu

Page 24: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

14 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Setelah kamu mendapatkan pemahaman tentang membuat

kerajinan anyaman, coba berlatih merancang satu karya

kerajinan anyaman dan tuliskan alat, bahan dan bentuk

yang akan dibuat pada kotak di bawah ini !

1. Rancangan Pembuatan Kerajinan

a. Jenis Kerajinan

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

b. Alat

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

.

c. Bahan

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

.........................................................................

Page 25: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

15 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Ceritakan kepada guru dan teman sekelasmu, bahan dan

proses pembuatan kerajinan rancanganmu, lalu tanyakan

pendapat mereka tentang rancangan yang telah kamu buat,

dan berikan kesempatan pada temanmu untuk memberi

saran ataupun kritik!

2. Proses Pembuatan

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

Page 26: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

16 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya

seni manusia. Kerajinan dihasilkan oleh keterampilan

tangan. Kerajinan disebut juga seni kriya.

Jenis-Jenis Kerajinan dapat digolongkan berdasarkan

teknik pembuatan dan bahan baku utama.

Bahan untuk pembuatan kerajinan banyak sekali

macamnya, ada yang hanya menggunakan satu bahan

saja ada juga yang memadukan berbagai bahan

sehingga menjadi suatu kerajinan yang unik dan

menarik.

Kerajinan terapan yaitu benda kerajinan yang bukan

sebagai benda hias saja tetapi sekaligus sebagai benda

pakai.

Rangkuman

Buatlah kerajinan anyaman dari bahan sedotan dengan

teman sekelompokmu!

Page 27: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

17 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Kompetensi Pengetahuan

Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan

memilih a, b, c, d !

1. Manakah jenis kerajinan yang termasuk kerajinan berdasarkan

cara pembuatan...

a. Kerajinan Tatah

b. Kerajinan Logam

c. Kerajinan Kain

d. Kerajinan Bulu

2. Manakah jenis kerajinan yang termasuk berdasarkan bahan baku

utama...

a. Kerajinan Butsir

b. Kerajinan Tempa

c. Kerajinan Benang

d. Kerajinan Cetak

3. Kerajinan Biji-Bijian termasuk pada jenis kerajinan berdasarkan...

a. Bahan baku utama

b. Cara pembuatan

c. Ciri khas daerah

d. Teknik cetak

4. Kerajinan termasuk ke dalam seni...

a. Seni Musik

b. Seni Rupa

Uji Kompetensi

Page 28: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

18 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

c. Seni Tari

d. Seni Teater

5. Salah satu teknik yang bukan termasuk ke dalam membuat

kerajinan anyaman...

a. Anyaman tunggal

b. Anyaman bilik

c. Anyaman teratai

d. Anyaman bertumpuk

6. Teknik dimana membuat kerajinan anyaman yang dibuat untuk

mendapatkan hasil akhir yang artistik dan indah adalah teknik...

a. Anyaman Tunggal

b. Anyaman bilik

c. Anyaman teratai

d. Anyaman bunga cengkih

7. Untuk membuat anyaman benda kipas, sangku membutuhkan

teknik anyaman...

a. Anyaman teratai

b. Anyaman bunga cengkih

c. Anyaman tunggal

d. Anyaman bilik

8. Untuk membuat anyaman bilik atau nyiru dibutuhkan teknik...

a. Anyaman bilik

b. Anyaman teratai

c. Anyaman tunggal

d. Anyaman bunga cengkih

9. Keindahan kerajinan anyaman tergantung pada...

a. Bahan

b. Alat

c. Kreatifitas pengrajin

Page 29: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

19 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

d. Daerah pembuat

10. Orang yang membuat kerajinan disebut...

a. Aktor

b. Penyanyi

c. Pengrajin

d. Nelayan

Kompetensi Keterampilan

Buatlah satu buah kerajinan anyaman sesuai

dengan hasil rancanganmu !

Page 30: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

20 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

17

Orang yang berhasil adalah orang yang cerdik dan

kreatif dalam memanfaatkan apa yang ada di

sekitarnya. Tuhan mencintai orang yang selalu mau

berusaha dan berkarya, diantaranya orang yang

dapat menciptakan suatu kerajinan apalagi dapat

menjadikan kerajinan itu sebagai mata

pencahariannya. Merupakan wujud dari orang-

orang yang mempunyai kreatifitas yang dapat

membuat kerajinan. Kita harus bersyukur kepada

Tuhan, karena nusantara kita banyak memiliki

bahan yang dapat kita jadikan menjadi suatu karya

seni yang indah dan bermanfaat bagi kehidupan

sehari-hari.

Refleksi

Page 31: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

21 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

SSeennii MMuussiikk

Page 32: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

22 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 33: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

23 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Bab II LAGU-LAGU WAJIB

Mengenal Lagu Wajib maksimal 8 ruas birama

Lagu-Lagu

Wajib

Menyanyikan Lagu Wajib

maksimal 8 ruas

birama

Page 34: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

24 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 35: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

25 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

A. Mengenal Lagu Wajib

Amatilah salah satu lagu wajib yang dinyanyikan gurumu !

Teks lagu di atas merupakan salah satu contoh dari lagu-lagu

wajib. Apakah kamu pernah mendengar lagu tersebut

sebelumnya? Apakah kamu bisa menyanyikannya!

Coba dengarkan dan amati lagu wajib yang dinyanyikan gurumu!

Sekarang kamu dengarkan dan amati lagu-lagu wajib dari

kaset rekaman dan tebaklah apa judul lagu wajib

tersebut!

Page 36: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

26 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Format Hasil Pengamatan Lagu-Lagu Wajib

Nama Siswa :

Hari/tanggal pengamatan :

No. Judul Lagu

Wajib

Pencipta Teks Lagu

1.

2.

Agar kamu lebih memahami tentang lagu wajib, bacalah

penjelasan singkat di bawah ini !

Page 37: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

27 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Lagu wajib merupakan lagu yang harus diketahui oleh

seluruh masyarakat di Indonesia. Pada syair lagu wajib

mengandung makna yang membangun rasa nasionalisme pada

orang yang menyanyikannya. Karena hal itu sebagai pelajar kamu

harus mengenal lagu-lagu wajib tersebut. Di dalam lagu wajib

banyak terdapat syair yang menggambarkan semangat para

pahlawan kita, sehingga dengan mengenal lagu wajib diharapkan

kita dapat mencintai bangsa dan negara juga menghargai jasa

para pahlawan kita.

Lagu wajib nasional di Indonesia diciptakan oleh komponis-

komponis Indonesia yang hidup pada masa sebelum Indonesia

merdeka dan pada masa perang kemerdekaan. Nama-nama

komponis Indonesia pencipta lagu wajib nasional diantaranya

adalah: Ismail Marzuki, WR. Supratman, Kusbini, L. Manik, dan

C. Simanjutak. Selain nama-nama tersebut masih banyak

komponis lain yang lagunya sering dinyanyikan sampai sekarang.

Ciri-ciri lagu wajib antara lain sebagai berikut:

1. Lirik lagu wajib bertujuan untuk menanamkan sikap cinta tanah

air dan bangsa, heroisme, patriotisme, dan nasionalisme serta rela

mengorbankan jiwa dan raga demi kelangsungan hidup bangsa.

2. Lagu wajib biasanya menggunakan irama yang penuh semangat

atau berbentuk hymne.

3. Lagu-lagu wajib diajarkan, dipelajari dan dihayati sesuai dengan

maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya.

Teknik membawakan lagu wajib harus memperhatikan gaya

lagu, ketepatan menggunakan ketukan tiap nilai nada, serta

ketepatan menggunakan nada dasar dan tempo.

Page 38: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

28 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Contoh lagu- lagu wajib, seperti :

a. Ibu Kita Kartini

b. Indonesia raya

c. Bagimu Negri

d. Satu Nusa Satu Bangsa

e. Garuda Pancasila

f. Dari Sabang sampai merauke

g. Halo-Halo Bandung

h. Bendera Merah Putih

i. Berkibarlah Benderaku

j. Hari Merdeka

k. Indonesia Tetap merdeka

l. Rayuan Pulau Kepala

m. Maju Tak Gentar

Page 39: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

29 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 40: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

30 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 41: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

31 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

B. Menyanyikan Lagu Wajib

Menyanyikan lagu wajib harus bisa menghayati makna yang

terkandung di dalam setiap syair yang kita nyanyikan sehingga

meningkatkan jiwa nasionalisme dalam diri kita. Akan tetapi

dalam bernyanyi dibutuhkan tehnik vokal yang bagus dan agar

suaramu terdengar merdu pada saat bernyanyi, terlebih dahulu

kamu harus belajar teknik vokal.

Tehnik vokal merupakan cara memproduksi suara dengan

baik dan benar, sehingga suara yang keluar sesuai dengan tinggi

rendahnya nada. Beberapa hal yang perlu kamu kuasai antara

lain :

1. Organ Suara Manusia

Manusia memiliki beberapa organ suara, yaitu :

a. Pita Suara

Pita suara adalah sumber suara manusia

b. Ruang Resonansi

Ruang resonansi berfungsi sebagai resonantor. Pada tubuh

kita terdiri atas rongga tenggorokan, rongga mulut, rongga

hidung, dan rongga dada.

Resonansi rongga hidung, digunakan untuk suara tinggi,

sedangkan suara rendah rongga dada yang semuanya juga

memaksimalkan fungsi keempat resonantor. Mulut, pipi,

hidung, rongga hidung, tekak, dan rongga dada yang juga

mempengaruhi warna suara (timbre)

c. Alat Pernafasan

Manusia bernafas menggunakan paru-paru. Pada paru-paru

terdapat gelembung-gelembung penampung udara yang

disebut bronchi proses pernafasan melewati pangkal

tenggorokan tempat letak pita suara.

Page 42: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

32 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

2. Pernafasan

Latihan pernafasan adalah hal pertama kali yang harus

dilakukan dalam bernyanyi. Pernafasan yang baik

menghasilkan panjang dan pendek nada, tinggi dan rendah

nada secara optimal. Ada dua hal yang perlu diperhatikan

dalam melakukan latihan pernafasan, yaitu ; (1) latihan

menarik nafas melalui hidung, (2) latihan melepaskan nafas

melalui mulut dan hidung secara perlahan-lahan.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

latihan pernafasan yaitu ; (1) mengisi paru-paru dengan

udara melalui hidung, (2) menahan nafas beberapa detik, (3)

mengeluarkan nafas perlahan-lahan melalui mulut.

Ada tiga jenis pernafasan yaitu;

a. Pernafasan dada

Pernafasan dada merupakan pernafasan yang kurang

baik untuk dilakukan pada saat menyanyi.

b. Pernafasan perut

pernapasan perut biasanya dilakukan pada saat kita

tidur. Pernafasan perut kurang baik digunakan

karena cepat lelah, nafas kurang panjang.

c. Pernafasan diafragma

Diafragma merupakan sekat rongga badan yang

membatasi rongga dada dengan rongga perut.

Pada saat istirahat difragma melengkung ke atas. Jika

kita tegak maka diafragma dapat menampung volume

udara lebih banyak sehingga pernafasan akan lebih

baik.

Pernafasan diafragma adalah pernafasan yang ideal

bagi seorang penyanyi.

Page 43: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

33 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

3. Pembentukan suara

Pembentukan suara ini sangat penting karena

pembentukan suara akan mempengaruhi intonasi dan artikulasi,

untuk itu maka kejelasan ucapan perlu diperhatikan dalam

menyanyi.

Menyanyikan lagu wajib selain memperhatikan teknik vokal di

atas, kamu juga harus memperhatikan beberapa teknik vokal di

bawah ini, seperti :

4. Frasering

frasering adalah teknik pemenggalan kalimat lagu dan

pengucapan kata yang jelas. Frasering berhubungan erat dengan

teknik pernafasan. Pemenggalan kata yang tidak tepat akan

memiliki arti atu makna yang berbeda.

5. Ekspresi

Ekspresi disebut juga penjiwaan lagu. Hal ini lebih

ditekankan kepada kemampuan menyanyi menyesuaikan isi dan

jiwa lagu sesuai dengan kehendak pencipta. Berikut beberapa hal

yang harus diketahui oleh seorang penyanyi.

1) Menguasai materi lagu

2) Mengerti isi lagu

3) Menerapkan frasering dengan baik

4) Memahami tanda-tanda yang terdapat dalam lagu.

Contohnya tanda tempo, tanda dinamik, dan tanda

ekspresi.

Berikut beberapa tanda ekspresi lagu.

a. Gaya Marcato

Adalah sebuah gaya pengucapan kata-kata atau syair

lagu yang diberi tekanan, sehingga terasa semangat

Page 44: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

34 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

dan berkobar dalam mengungkapkan pesan yang

ingin disampaikan. Contoh lagu wajib yang

menggunakan gaya ini yaitu “Indonesia Raya”,

“Garuda Pancasila” dan “Maju Tak Gentar”.

b. Legato

Adalah gaya untuk lagu atau musik lembut dan

mampu melukiskan suasana tenang. Hubungan kata-

kata yang satu dengan yang lain selalu

bersambungan. Contoh lagu yang dinyanyikan dengan

menggunakan gaya legato yaitu lagu “Syukur”

Diskusikan ajak temanmu untuk membuat satu kelompok

dan menyanyikan lagu wajib “Bagimu Negeri” secara

bersama-sama !

Page 45: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

35 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Lagu wajib merupakan lagu yang harus diketahui oleh

seluruh masyarakat di Indonesia. Pada syair lagu wajib

mengandung makna yang membangun rasa

nasionalisme.

Tehnik vokal merupakan cara bernyanyi dengan baik dan

benar, sehingga suara yang keluar sesuai dengan tinggi

rendahnya nada.

Rangkuman

Page 46: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

36 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Kompetensi Pengetahuan

Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan

memilih a, b, c, d !

11. Manakah salah satu contoh judul lagu wajib...

e. Indonesia Jaya

f. Hari Kartini

g. Satu Nusa Satu Bahasa

h. Bagimu Negeri

12. Menyanyikan lagu wajib harus bisa.....lagu

e. Menghayati makna

f. Menggubah

g. Mengubah

h. mempermainkan

13. Teknik vokal berguna untuk...

e. Menciptakan lagu dengan baik dan benar

f. Mengarang lagu dengan baik dan benar

g. Memainkan musik dengan baik dan benar

h. Menyanyikan lagu dengan baik dan benar

14. Salah satu organ suara manusia adalah...

e. Pita Suara

f. Dada

g. Pundak

Uji Kompetensi

Page 47: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

37 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

h. Tulang punggung

15. Manusia bernafas menggunakan...

e. Mulut

f. Perut

g. Jantung

h. Paru-paru

16. Pernafasan yang paling baik digunakan ketika bernyanyi

adalah...

e. Pernafasan dada

f. Pernafasan perut

g. Pernafasan diafragma

h. Pernafasan pundak

17. Pembentukan suara sangat penting karena akan

mempengaruhi...

e. Intonasi dan artikulasi

f. Akting dan peran

g. Ekspresi dan wajah

h. Kreatifitas dan keahlian

18. Teknik pemenggalan kalimat lagu dan pengucapan kata

yang jelas...

e. Imitating

f. Frasering

g. akting

h. Singing

19. Pengucapan kata-kata atau syair lagu dengan diberi

tekanan, disebut gaya...

e. Salto

f. Vario

g. Marcato

Page 48: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

38 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

h. Legato

20. Contoh lagu wajib yang dinyanyikan dengan gaya legato...

e. Syukur

f. Hari Merdeka

g. Sumpah Pemuda

h. Maju Tak Gentar

Kompetensi Keterampilan

Nyanyikanlah lagu wajib “Bagimu Negeri”!

Page 49: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

39 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Refleksi

Keberanian mengekspresikan kemampuan

diri merupakan jalan untuk menuju sukses,

maka dari itu gali dan kembangkan potensi

yang ada pada diri kita. Dengan rasa

nasionalisme yang tinggi, peliharalah budaya

yang sudah kita miliki, dengan mencintai

lagu wajib dan memeliharanya maka kita

termasuk pada generasi yang menghargai

karya bangsa.

Page 50: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

40 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 51: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

41 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

SSeennii MMuussiikk

Page 52: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

42 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 53: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

43 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Bab III Bermain Musik Ansambel Berbagai

Alat Musik Ritmis

Memahami permainan Alat

Musik Ritmis

Musik

Ansambel

Menampilkan permainan

musik ansambel berbagai alat musik ritmis

Page 54: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

44 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 55: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

45 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

A. Musik Ansambel

Di bawah ini gambar tentang sekelompok orang yang sedang

memainkan ansambel musik.

Sumber : Dok. Usep Kustiawan 3.1 Gambar sekelompok orang sedang memainkan ansambel musik

Pernahkah kamu mendengar ansambel musik?

Tahukah kamu apa itu ansambel musik?

Jika kamu belum pernah mendengar, coba tanyakan pada guru

atau teman sekelasmu!

Sebelum kamu belajar ansambel musik ritmis, kenalilah terlebih

dahulu alat musiknya.

Page 56: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

46 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Cobalah raba dan dengarkan bunyinya alat-alat musik ritmis yang

ada sekitarmu !

Isilah tabel di bawah ini.

NO. Nama Alat Musik ritmis Memainkannya

Bisa Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

Diskusikanlah dengan teman-temanmu hasil pengamatan dari

alat musik ritmis yang sudah amati!

Page 57: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

47 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Format Diskusi Hasil pengamatan Alat Musik Ritmis

Nama anggota :

Alat musik yang diamati :

Hari/tanggal pengamatan :

No Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan

1 Nama alat musik

2 Bahan

3 Cara Memainkan

Istilah musik berasal dari bahasa Yunani. Kata ini diambil

dari nama salah satu dewa Yunani yang bernama Mousikos.

Mousikos dilambangkan sebagai dewa keindahan dan menguasai

bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Musik dapat diartikan

sebagai ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk

bunyi-bunyian. Musik pada dasarnya adalah bunyi yang

diungkapkan melalui pola ritme yang teratur dan melodi yang

indah. Musik tercipta menggunakan berbagai media seperti suara

manusia dan alat musik.

Bermain musik ansambel adalah permainan musik bersama

yang menggunakan alat musik ritmis, melodis, maupun

campuran antara ritmis dan melodis.

Agar kamu lebih memahami tentang musik, bacalah penjelasan

singkat di bawah ini

Page 58: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

48 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

B. Alat Musik Ritmis

Alat musik jenis ritmis adalah alat musik yang tidak

mempunyai nada. Alat musik ritmis berfungsi sebagai pengiring,

pembentuk, dan pengatur irama sehingga karya musik yang

dimainkan dapat stabil. Alat musik ini dapat dikenali dari cara

memainkannya, yaitu dilakukan dengan cara di pukul.

Permainan alat musik ritmis mengutamakan adalah ketepatan

ritme dan tempo atau cepat lambatnya permainan.

Berikut ini adalah beberapa contoh alat musik ritmis:

a. a. Tamborin adalah alat musik jenis rebana, dengan atau

tanpa hiasan kerincing logam di sekitar bingkai atau

kerangkanya. Tamborin biasanya dipakai pada orkes melayu

atau dangdut.

Sumber: dok. Usep Kustiawan

3.2. Gambar Tamborine

Sekarang kamu dan teman sekelasmu duduk melingkar dan

rabalah alat musik ritmis yang ada di depanmu, dengarkan

suaranya, dan jika kamu belum mengenal alat musik ritmis

tersebut, bacalah penjelasan singkat di bawah ini!

Page 59: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

49 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

b. Triangle adalah salah satu alat musik ritmis modern berbentuk

segitiga. Alat musik ini terbuat dari logam, baik baja maupun dari

bahan logam lainnya dan diberi gantungan

dari kawat atau nilon sebagai pegangan.

Triangle berkerja dengan cara menghasilkan

bunyi dari getaran seluruh badan

instrument (idiofoni). Cara memainkannya

yaitu dengan memukul sisi bagian dalam

maupun luar triangle sehingga

menghasilkan bunyi.

Sumber: http://www.wirausaha-mandiri.com/ 3.3. Gambar Triangle

c. Pernahkah kamu mendengar bunyi alat musik drum ? Alat

musik ritmis tersebut dapat digunakan untuk mengiringi

sebuah lagu disamping alat music harmonis seperti keyboard,

gitar, piano dan lain-lain.

Drum Set adalah satu jenis alat musik ritmis modern yang

merupakan hasil pengembangan dari alat musik pukul

tradisional. Alat ini diberi tampilan modern karena bahannya

bukan lagi dari kayu dan kulit, melainkan menggunakan

bahan dasar logam. Drum modern ini biasanya ditampil satu

set yang terdiri dari symbal, bass, snar, tamtam dan hyhat.

Musik-musik modern saat ini (rock atau pop) banyak

menggunakan alat musik ini. Cara memainkannya dengan

memukul menggunakan stick yang terbuat dari kayu atau

logam.

Page 60: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

50 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Sumber : drummerterbaikindonesia.com 3.4. Gambar Bermain Alat Musik Drum

d. Simbal menghasilkan gema benturan saat dipukul dengan stik

dan dapat digunakan untuk menandai bagian klimaks musik.

Simbal ini dipasang pada penyangga di atas kedudukannya.

Sumber : http://vicfirth.com/

3.5. Gambar Simbal

Page 61: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

51 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

e. Kastanyet adalah lonceng kayu yang dipegang dengan tangan.

Sumber: twitter.com/mustang88fm

Gambar 3.6. Kastayet

f. Kabassa adalah derik Amerika Selatan yang manik-manik

bajanya diuntai bagian luarnya

Sumber: http://www.keymusic.com/

3.7. Gambar Kabassa

Page 62: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

52 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

g. Marakas adalah sepasang derik Amerika Selatan yang biasanya

dibuat dari labu berongga yang

berisi biji-bijian atau dari kayu

berisi manik- manik. Alat musik

ini biasanya digoyang dengan

kedua tangan.

Sumber: www.artikelsiana.com

3.8. Gambar Marakas

h. Pauken atau Timpani, yaitu alat musik perkusi, khususnya

jenis drum atau genderang. Alat musik ini biasanya digunakan

dalam musik orkestra, terletak di belakang alat-alat musik

lainnya. Selain badannya yang besar, alat musik timpani

merupakan alat musik ritmis yang bernada atau dapat distem

/ diatur tinggi rendahnya.

Sumber: www.youtube.com/watch?v=nH60eq_n0JY

3.9. Gambar Pauken atau Timpani

Page 63: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

53 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

j. Tabla adalah alat musik India yang banyak dimainkan dalam

berbagai kegiatan, misalnya sebagai pengiring sitar. Alat musik

ini semacam gendang yang dimainkan berpegang dengan

ketinggian bunyi yang berbeda.

Sumber: www.youtube.com/watch?v=KfCYNFgZnVk 3.10. Gambar Tabla

C. Memainkan Alat Musik Ritmis

Permainan musik merupakan aktivitas musik yang

dilakukan manusia. Dalam prosesnya, permainan musik dapat

dilakukan secara perorangan ataupun kelompok. Sekarang,

mari kita coba melakukan praktik musik secara perorangan.

Pilihlah salah satu alat musik ritmis yang ada di sekolahmu jika

tidak ada alat musik ritmis kamu boleh menggunakan media

yang dapat dijadikan sebagai instrumen perkusif sederhana

yang ada di sekitar kamu, seperti botol dan sendok, tepukan

tangan maupun hentakan kaki. Perhatikan pola ritmik berikut

ini.

Page 64: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

54 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Tanda = 1 kali pukulan

Tanda = 2 kali pukulan

Dengarkan pola ritmik 1 yang dibunyikan gurumu kemudian

tirulah.

Setelah kamu menguasai pola ritmik 1, kamu lanjutkan

dengan pola ritmik 2 dan 3 dengan mendengarkan contoh

yang diberikan guru

Ikuti pola ritmik 2 dan 3 tersebut sehingga menghasilkan

bunyi yang berbeda.

Amatilah pola ritmik yang dibunyikan oleh gurumu!

Page 65: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

55 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Setelah kamu sudah menguasai ketiga

pola ritmik tersebut, marilah kita mainkan

seluruh pola ritmik itu secara berkelompok.

Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang

setiap orang memainkan satu pola ritmik.

Setelah kamu dapat memainkan ketiga

pola ritmik itu secara berkelompok dengan

benar.

Page 66: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

56 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Alat musik ritmis merupakan alat musik yang tidak

mempunyai nada, tetapi hanya memiliki perbedaan tinggi

bunyi untuk mengeluarkan irama.

Permainan alat musik ritmis mengutamakan ketepatan

ritme atau keteraturan ketukan mengikuti irama suatu

lagu.

Rangkuman

Page 67: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

57 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Kompetensi pengetahuan

Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan

memilih a, b, c, d !

1. Istilah musik berasal dari bahasa...

a. Yunani

b. Romawi

c. Inggris

d. Pakistan

2. Musik dapat diartikan sebagai...

a. Ungkapan perasaan yang tidak dituangkan dalam bentuk

bunyi-bunyian

b. Ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk gerakan

c. Ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk gambar

d. Ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi-

bunyian.

3. Gerak teratur karena munculnya aksen secara tetap disebut......

a. Ritme/irama

b. Nada

c. Bunyi

d. Melodi

4. Di bawah ini yang bukan termasuk alat musik ritmis...

a. Triangle

b. Drum

Uji Kompetensi

Page 68: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

58 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

c. Tamborin

d. Gitar

5. Triangle adalah salah satu alat musik ritmis modern berbentuk...

a. Segitiga

b. Segiempat

c. Lingkaran

d. Persegi panjang

6. Sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol angka-angka...

a. Notasi Balok

b. Notasi Angka

c. Ritme

d. Irama

7. Alat musik perkusi berbentuk lengkung segi dan terbuat dari baja

adalah...

a. Tabla

b. Triangle

c. Drum

d. Tambori

e.

8. Ansambel adalah permainan music yang dilakukan secara…

a. Perorangan

b. Bersama-sama

c. Individu

d. single

9. Alat musik India yang banyak dimainkan dalam berbagai kegiatan

adalah…

a. Kastanyet

b. Kabassa

Page 69: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

59 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

c. Marakas

d. Drum set

10. Bahan dasar pembuatan alat musik drum adalah…

a. Kulit

b. Bambu

c. Daun

d. Logam

Kompetensi Keterampilan

Buatlah satu kelompok dan mainkan musik ansambel!

Page 70: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

60 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Refleksi

Dalam berlatih dibutuhkan ketekunan dan

kesabaran, teruslah belajar dan pantang

menyerah. Seni musik merupakan salah satu

media untuk mengekpresikan rasa yang

sedang terjadi di dalam hati kita, dengan seni

kita bisa menggali potensi yang ada pada diri

kita dan mengembangkannya. Keindahan

suara yang kamu miliki adalah anugerah

Tuhan karena itu kamu harus bersyukur dan

memelihara anugerah tersebut.

Page 71: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

61 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

SSeennii TTaarrii

Page 72: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

62 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 73: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

63 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Bab IV Tari Kreasi Modern

Ragam Gerak

dasar Tari Kreasi

Modern

Memperagakan Gerak Dasar Tari

Kreasi Modern

Sesuai Hitungan

Seni Tari

Page 74: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

64 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 75: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

65 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

A. Ragam Gerak Dasar Tari Kreasi Modern

Gambar di bawah ini merupakan gambar yang sedang

mempertunjukkan tari modern.

Sumber : Dok. Kemendikbud

4.1. Gambar Tarian Kreasi Modern

Apakah kamu pernah menari? Apakah berjingkrak-jingkrak

termasuk menari? Apakah gerak jalan atau baris-berbaris dengan

diiringi musik juga termasuk tari? Apakah semua tari harus

diatur? Haruskah ada penciptanya? Apakah gerak tari harus

indah?

Jika kamu masih belum bisa menjawab pertanyaan di atas, coba

tanyakan kepada guru atau teman sekelasmu.

Page 76: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

66 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Tari adalah jenis kesenian yang terkait langsung dengan gerak

tubuh manusia. Tubuh menjadi alat utama, dan gerak tubuh

merupakan media dasar untuk mengungkapkan ekspresi seni tari.

Dalam tari, alatnya adalah tubuh dan medianya gerak tubuh. Dengan

demikian, alat dan media dalam tari (tubuh dan gerak) merupakan

suatu kesatuan yang tidak terpisah. Akan tetapi, tidak semua gerak

tubuh dapat dikategorikan sebagai tari. Tentu ada beberapa hal yang

membedakan antara gerak tari dan gerak yang bukan tari. Ada dua

aspek pokok dalam tari, yakni gerak dan irama.

Untuk memahami apa itu tari, mari kita ketahui elemen-elemennya.

a. Ruang

Tari diwujudkan dengan gerak tubuh. Tubuh seperti halnya

semua benda, yang mengisi suatu volume di dalam suatu ruang.

Namun demikian, dalam tari tubuh bukan hanya mengisi ruang,

melainkan juga menciptakan ruang. Ketika seseorang

merentangkan tangan, misalnya, maka dengan sendirinya suatu

ruang akan tercipta.

b. Waktu

Suatu gerakan akan memakan waktu, berapapun singkatnya.

Untuk menggeliat, kalian butuh waktu sekitar 5 detik. Dalam

menari, aspek waktu ini amat penting, dan inilah pula yang

diatur. Suatu gerakan yang sama jika dilakukan dalam waktu

yang berbeda, akan berbeda pula efek dan rasanya, baik bagi

pelakunya, maupun bagi yang melihatnya. Walau tidak selalu,

aspek waktu dalam tari sering terkait dengan musik pengiringnya,

Agar kamu lebih memahami tarian kreasi modern, bacalah

penjelasan singkat di bawah ini.

Page 77: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

67 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

yang memang secara bersama-sama menjalani waktu tersebut.

Istilah yang banyak dipakai yang berkaitan dengan waktu adalah

irama. Jadi, gerakan tari adalah gerakan yang berirama, yang

diatur waktunya. Irama pada dasarnya adalah suatu

pengorganisasian atau penyusunan waktu.

c. Energi

Ada satu aspek lagi yang penting di dalam tari, yakni energi atau

tenaga. Untuk bergerak perlu energi. Besar kecilnya energi yang

dikeluarkan akan tergantung dari kebutuhannya. Dalam taripun,

energi diatur, diorganisasi keras-lemahnya, besar-kecilnya, sesuai

dengan yang diperlukan.

d. Rasa dan makna gerak

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa gerak adalah indikator yang

membedakan antara tari dan yang bukan tari. Berarti, gerak tari

memiliki makna atau arti yang khas.

Setelah kamu memahami apa itu tari, sekarang kamu

pahami apa itu tari kreasi.Kata “kreasi” itu sendiri artinya hasil

daya cipta, hasil daya khayal sebagai buah pikiran atau

kecerdasan akal manusia. Sedangkan kemampuan berkreasi dan

mencipta itu disebut kreativitas. Hal yang paling mendasar pada

tari jenis ini adalah konsep penyajiannya. Konsep dan penyajian

tari kreasi modern sesuai dengan ide dan gagasan koreografernya.

Tari kreasi dengan sistem modern pola dan konsepnya tidak

bermula dari nilai-nilai kultural yang ditumbuhkan lama dalam

masyarakat masing-masing.

Tari modern atauModern dance, adalah suatu bentuk tarian

yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20. Di

beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari modern seperti

di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga masih

Page 78: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

68 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

dianggap sebagai bagian dari tari modern ini. Namun apabila

dilihat dari latar belakang sejarah, tari modern ini sebenarnya

dipelopori oleh penari-penari dari Amerika Serikat, serta penari-

penari di beberapa negara di Eropa Barat yang “memberontak”

terhadap ballet dance serta classical dance yang sedang booming

saat itu.Ciri Khas gerak tari modern adalah ragam gerak tari yang

didukung oleh para pekerja atau buruh biasanya berirama cepat,

dinamis, dan romatis karena dilakukan di tempat terbuka.

Tari Modern dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara

lain:

1. Hip-Hop Dance

2. Concert Dance

3. Break Dance

4. R&B Dance

5. Freestyle Dance

6. Ballroom Dance

Carilah pengertian macam-macam tarian modern di

atas pada media internet, majalah, atau buku sumber

lainnya!

Page 79: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

69 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Jadi, Tari kreasi Modern merupakan tari modern yang dikreasikan

dan gerakannya merupakan daya cipta dari kreativitas

penciptanya.

Di bawah ini beberapa gerak dasar tari modern :

1. Robot Dance/robottic

Sebuah gerakan khayalan yang

meniru gerakan robot atau manekin.

Sumber: Dok. Pribadi [email protected]

4.2. Gambar: Gerakan Tari Robot Dance

2. Blood-Elf Dance

Gerakan tarian fleksibel atau tarian

lentur

Sumber: Dok. Pribadi [email protected] 4.3. Gambar Gerakan Tari Blood-Elf Dance

Page 80: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

70 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

3. Toprocks

Gerakan yang membutuhkan fleksibilitas, gaya, dan yang

paling penting irama. Biasanya gerakannya posisi tangan dan

kaki pada lantai.

Sumber: Dok Pribadi [email protected]

4.4. Gambar: Gerakan Tari Toprocks

4. Moonwalk Dance

Sebuah gerakan khayalan yang menghadirkan ilusi penari

ditarik ke belakang ketika mencoba untuk berjalan maju.

Page 81: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

71 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Sumber: humanitiesmediaproject.org

4.5. Gambar Gerakan Tari Moonwalk Michael Jackson

Sumber: Dok Pribadi [email protected]

4.6. Gambar Gerakan Tari Moonwalk

Setelah kamu mengamati beberapa gerakan tari modern di atas,

coba berlatih untuk melakukan gerakan tersebut satu-persatu

dengan bimbingan gurumu!

Page 82: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

72 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

B. Memperagakan Gerak dasar Tari Kreasi Modern

Sesuai Hitungan

Sekarang kita coba melakukan gerak tari modern berdasarkan

hitungan.

1) Gerakan 1

Hitungan satu dan tiga tangan kanan dan tangan kiri disilangkan di depan dada,

posisi badan duduk kaki kanan diangkat setengah.

Sumber: Dok Pribadi [email protected] 4.7. Gambar Gerakan 1 hitungan satu dan tiga

Hitungan dua dan empat tangan kanan diangkat

ke atas, tangan kiri diluruskan

ke bawah, posisi badan duduk

kaki kanan diangkat setengah.

Sumber: Dok Pribadi [email protected] Gambar 4.8. Gerakan 1 hitungan dua dan empat

Page 83: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

73 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

2) Gerakan 2

Hitungan satu dan tiga badan berdiri posisi tegak, tangan kanan diangkat lurus ke

atas, tangan kiri mengepal diluruskan ke bawah.

Sumber: Dok Pribadi [email protected] Gambar 4.9. Gerakan 2 hitungan satu dan tiga

Hitungan dua dan empat badan berdiri posisi

tegak, tangan kiri diangkat lurus ke atas , tangan

kanan mengepal diluruskan ke bawah.

Page 84: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

74 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

3) Gerakan 3

Hitungan satu dan tiga kedua tangan ditepukkan

di atas kepala, kaki

kanan diangkat ke

samping.

Sumber: Dok Pribadi [email protected] 4.10. Gambar Gerakan 3 hitungan satu dan tiga

Hitungan dua dan empat kedua tangan lurus ke

samping, kaki dibuka badan tegal lurus.

Sumber: Dok Pribadi [email protected]

Gambar 4.11. Gerakan 3 hitungan dua dan empat

Page 85: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

75 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

4) Gerakan 4

Hitungan satu dan tiga gerakan blood elf dance,

badan digoyangkan ke kanan

lalu ke kiri

Sumber: Dok Pribadi [email protected]

4.12. Gambar Gerakan 4 hitungan satu dan tiga

Hitungan dua dan empat gerakan blood elf dance,

badan digoyangkan ke kiri lalu

ke kanan

Sumber: Dok Pribadi

[email protected] 4.13. Gambar Gerakan 4 hitungan dua dan empat

74

Page 86: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

76 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

5) Gerakan 5

Hitungan satu dan tiga tangan kanan ditekuk

ditarik ke belakang tangan kiri

ditekuk ke depan, kaki kanan

melangkah ke depan

Sumber: Dok Pribadi [email protected] 4.14. Gambar Gerakan 5 hitungan satu dan tiga

Hitungan dua dan empat, tangan kiri ditekuk

ditarik ke belakang tangan kanan

ditekuk ke depan, kaki kiri

melangkah ke depan

Sumber: Dok Pribadi [email protected]

4.15. Gambar Gerakan 5 hitungan dua dan empat

6) Lakukan 4 x 8 hitungan

Page 87: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

77 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Cobalah berlatih untuk melakukan gerakan-gerakan tari

kreasi modern di atas dan mintalah bantuan gurumu untuk

membimbing kamu melakukan gerakan tersebut.

.

Tari adalah jenis kesenian yang terkait langsung

dengan gerak tubuh manusia. Tubuh menjadi alat

utama, dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk

mengungkapkan ekspresi seni tari.

Elemen-elemen tari adalah ruang, waktu, energi, rasa

dan makna gerak.

Tari Modern atau Modern Dance, adalah suatu bentuk

tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal

abad 20

Rangkuman

Page 88: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

78 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

1. Kompetensi Pengetahuan

Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan

memilih a, b, c, d !

1. Jenis kesenian yang terkait langsung dengan gerak tubuh

manusia adalah...

a. Tari

b. Musik

c. Lagu

d. Kerajinan

2. Media utama untuk mengungkapkan ekspresi seni tari adalah...

a. Alat musik

b. Bahan kerajinan

c. Naskah

d. Tubuh dan gerak

3. Aspek pokok dalam tari yaitu...

a. Ritme/irama

b. Gerak dan irama

c. Bunyi

d. Melodi

4. Di bawah ini adalah elemen-elemen pada tari, kecuali ...

a. Ruang

b. energi

c. waktu

d. bahan baku

5. Untuk gerak tari diperlukan ...

Uji Kompetensi

Page 89: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

79 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

a. Penonton

b. Kostum

c. Tata Rias

d. Energi

6. Ciri dari tari kreasi, adalah...

a. Pola gerak yang lebih bebas

b. Terikat tradisi

c. Gerakan terbatas

d. Gerakan harus sesuai dengan tarian daerah masing-masing

7. Dalam tari kresi yang terpenting gerakan harus.....

a. Monoton

b. Tetap

c. Indah

d. Teratur dan sistematis sesuai aturan tradisi

8. Di bawah ini beberapa contoh gerakan tari, kecuali...

a. Gerakan kepala

b. Gerakan tangan

c. Gerakan kaki

d. Karate

9. Gerakan badan dicondongkan ke depan merupakan gerakan...

a. Kepala

b. Badan

c. Kaki

d. Tangan

10. Kreasi artinya...

a. Daya cipta

b. Gerakan kaki

c. Nuansa

d. Emosi jiwa

Page 90: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

80 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

2. Kompetensi keterampilan

Lakukanlah gerakan tarian sesuai dengan instruksi

gurumu !

Page 91: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

81 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

73

Refleksi

Menari dapat mengekspresikan jiwa

penarinya melalui gerak tari yang memiliki

nilai estetika yang tinggi. Melalui gerak tari

seorang penari dapat berkomunikasi

dengan penikmatnya, dan karena gerak

seseorang dapat berekspresi dengan terus

mengembangkan gerak tersebut menjadi

suatu gerak modern yang sesuai dengan

perkembangan jaman. Tuhan menciptakan

manusia dengan sempurna sehingga kita

mampu menghasilkan gerakan-gerakan

tarian yang indah dan kita patut

mensyukurinya.

Page 92: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

82 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 93: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

83 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

SSeennii TTeeaatteerr

Page 94: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

84 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 95: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

85 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Bab V NASKAH DRAMA DALAM

PERTUNJUKKAN TEATER

Memahami

Naskah Drama

Naskah Drama dalam

Teater

Mempraktekkan Naskah Drama

Dalam

Pertunjukkan Teater

Membuat Naskah Drama

dalam

Pertunjukkan Teater

Page 96: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

86 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Page 97: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

87 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

A. Naskah Drama dalam Pertunjukkan Teater

Badai Sepanjang Malam

Karya Max Arifin

Para Pelaku:

1. Jamil, seorang guru SD di Klaulan, Lombok Selatan,

berumur 24 tahun

2. Saenah,istri Jamil berusia 23 tahun

3. Kepala Desa, suara pada flashback

Setting :

Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari.Di dinding

ada lampu minyak menyala.Ada sebuah meja tulis tua. Diatasnya

ada beberapa buku besar. Kursi tamu dari rotan sudah agak tua.

Dekat dinding ada balai balai. Sebuah radio transistor juga nampak

di atas meja.

Suara :

Suara jangkerik, suara burung malam, gonggongan anjing

di kejauhan. Suara Adzan subuh.

Musik:

Sayup sayup terdengar lagu Asmaradahana, lewat suara

sendu seruling

Note:

Kedua suami istri memperlihatkan pola kehidupan kota. dengan kata

Amatilah cuplikan naskah drama yang dibacakan oleh

gurumu!

Page 98: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

88 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

lain, mereka berdua memang berasal dari kota. Tampak pada cara

dan bahan pakaian yang mereka kenakan pada malam hari itu.

Mereka juga memperlihatkan sebagai orang yang baik-baik. Hanya

idelisme yang menyala nyala yang menyebabkan mereka berada di

desa terpencil.

01. Begitu layar tersingkap, nampak jamil sedang asyik membaca.

Kakinya ditelusurkan ke atas kursi di depannya. Sekali

sekali ia memijit mijit keningnya dan membaca lagi. Kemudian

ia mengangkat mukanya, memandang jauh ke depan,

merenung dan kembali lagi pada bacaannya. Di kejauhan

terdengar salak anjing melengking sedih. Jangkerik juga

menghiasi suasana malam itu. Di kejauhan terdengar

seruling pilu membawakan Asmaradhana.Jamil menyambar

rokok di atas meja dan menyulutnya. Asap berkepul ke atas.

Pada saat itu istrinya muncul dari balik pintu kamar.

02. Saenah :

Kau belum tidur juga? kukira sudah larut malam.

Beristirahatlah, besok kan hari kerja?

03. Jamil:

Sebentar, Saenah. Seluruh tubuhku memang sudah lelah, tetapi

pikiranku masih saja mengambang kesana kemari. Biasa kan,

aku begini malam-malam.

04.Saenah:

Baiklah.tapi apa boleh aku ketahui apa yang kaupikirkan malam

ini?

05. Jamil:

Semuanya, semua apa yang kupikirkan selama ini sudah

Page 99: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

89 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

kurekam dalam buku harianku, Saenah. Perjalanan hidup

seorang guru muda yang ditempatkan di suatu desa terpencil

seperti Klulan ini kini merupakan lembaran-lembaran terbuka

bagi semua orang.

06.Saenah:

Kenapa kini baru kau beritahukan hal itu padaku? Kau seakan-akan

menyimpan suatu rahasia. Atau memang rahasia?

07.Jamil:

Sama sekali bukan rahasia, sayangku! Malam malam di

tempat terpencil seakan memanggil aku untuk diajak

merenungkan sesuatu, dan jika aku tak bisa memenuhi

ajakannya aku akan mengalami semacam frustasi. Memang

pernah sekali, suatu malam yang mencekam, ketika aku sudah

tidur dengan nyenyak, aku tiba pada suatu persimpangan jalan

di mana aku tidak boleh memilih. Pasrah saja. Apa yang bisa

kaulakukan di tempat yang sesunyi ini? (Dia menyambar buku

hariannya yang terletak di atas meja dan membalik

balikkannya). Coba kaubaca catatanku tertanggal… (sambil

masih membolak balik). ini tanggal 2 oktober 1977.

08.Saenah:

[Membaca] “Sudah setahun aku bertugas di Klaulan. Suatu

tempat yang terpacak tegak seperti karang di tengah lautan,

sejak desa ini tertera dalam peta bumi. Dari jauh dia angker,

tidak bersahabat: panas dan debu melecut tubuh. Ia kering

kerontang, gersang. Apakah aku akan menjadi bagian dari alam

yang tidak bersahabat ini? Menjadi penonton yang diombang

ambingkan oleh…barang tontonannya. Setahun telah lewat dan

selama itu manusia ditelan oleh alam”.[Pause dan Saenah

Page 100: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

90 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

mengeluh; memandang sesaat pada Jamil sebelum membaca lagi].

”Aku belum menemukan kejantanan di sini. Orang orang seperti

sulit berbicara tentang hubungan dirinya dengan alam. Sampai di

mana kebisuan ini bisa diderita?, dan apakah akan diteruskan

oleh generasi generasi yang setiap pagi kuhadapi? Apakah di sini

tidak dapat dikatakan adanya kekejaman.”[Saenah berhenti

membaca dan langsung menatap pada Jamil]

Apa pendapatmu tentang naskah drama yang dibacakan

gurumu? Apa tema naskah drama tersebut? Dan siapa saja

tokoh-tokohnya? Bagaimana karakter mereka berdasarkan

aksen suara yang kamu dengar?

Apakah kamu pernah mendengar drama di radio atau media

lainnya?

Carilah tentang naskah drama dari berbagai sumber dan

tulislah pada kolom dalam tabel di bawah ini!

Page 101: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

91 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Format Hasil Pengamatan Naskah Drama

Nama Siswa :

Hari/tanggal pengamatan :

No. Sumber Judul Naskah

Isi Cerita

Tokoh

Nama Buku

Alamat Web

Nama tokoh

Karakter

1.

2.

3.

Page 102: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

92 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Teater berasal dari kata Yunani, “Theatron”, yang berarti

panggung tempat penonton. Yaitu sebuah bangunan yang

dibangun untuk menjadi tempat berlangsungnya sebuah peristiwa

tontonan, yang kemudian dinamakan teater. Kemudian setelah

lama teater lebih merujuk pada pertunjukan seni drama atau

kelompok drama. Drama juga berasal dari bahasa yunani, yang

berati dialog dalam bentuk puisi atau prosa dengan keterangan

laku. Di dalam pertunjukan drama, orang berlaku sesuai dengan

peran yang terdapat di dalam cerita, untuk menyampaikan cerita

atau maknanya. Teks tertulis yang berisi rancangan laku itu

disebut lakon.Kemudian, lebih dikenal dengan naskah.

Pada kata drama dalam bahasa Indonesia adalah

sandiwara. Sandi berarti “rahasia” dan wara berarti “kabar”, jadi

artinya kabar yang diarahasiakan. Dalam setiap lakon ada

sesuatu yang disembunyikan, sehingga membuat penonton

tertarik untuk menemukan atau menafsir maknanya. Semakin

tidak terduganya “rahasia” yang disembunyikan itu, semakin

tinggi daya tarik lakon sebagai tontonan.

Batasan tentang teater terus berkembang sesuai dengan

pemahaman dan arti teater itu sendiri dalam kehidupan. Pada

masyarakat kita, ada sebuah kata yang dipakai menjadi ciri dalam

teater atau seni pertunjukan, yaitu kata “tontonan”. Dengan

menggelar, mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik minat

orang untuk menonton, sudah dapat dikatakan sebagai teater.

Agar kamu lebih memahami naskah drama, bacalah penjelasan

singkat di bawah ini!

Page 103: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

93 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi

delapan jenis, yaitu:

1. Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan.

2. Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.

3. Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.

4. Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.

5. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi

melodi/music.

6. Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya

dagelan.

7. Tablo: Jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya

tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-

gerakan.

8. Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.

Naskah drama merupakan hasil karya seseorang yang berisi

dialog yang dipentaskan dalam bentuk aksi yang menggambarkan

watak seseorang dalam kehidupan.

Membaca naskah, suara merupakan faktor penting karena

sebagai penyampai pesan kepada penonton. Penguasaan intonasi,

diksi, artikulasi setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar

sesuai dengan tuntutan karakter tokoh yang diperankan.

Seorang aktor perlu latihan olah suara dengan tahapan-tahapan

tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan

kata vokal seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk mulut.

Sekarang coba berlatih bentuk mulut dalam

pengucapan huruf vokal a, i, u, e, o

Page 104: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

94 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

a. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “o”, misalnya

pada kata foto, bobo, lolo.

b. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “a”, misalnya

pada kata mama, papa, mana, bata.

c. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “I”, misalnya

pada kata bibi, gigi, sini.

d. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “e”, misalnya

pada kata bebek, lele, nenek.

e. Bentuk mulut waktu mengucapkan huruf “U”, misalnya

pada kata, susu, duku, kuku.

Di dalam latihan olah suara, terutama yang berhubungan

dengan membaca naskah, perlu diperhatikan juga tekanan

kata, jiwa kalimat, tempo dan irama.

a. Tekanan kata: tekanan pada kata tertentu yang perlu

ditonjolkan dalam suatu kalimat untuk suatu kepentingan.

Contoh berikut yang dicetak miring adalah kata yang perlu

mendapatkan penekanan. Penekanan kata dari kalimat

untuk menonjolkan isi perasaan dan pikiran dari kalimat

itu.

Lima tahun yang lalu dia terbaring

Lima tahun yang lalu dia terbaring

Lima tahun yang lalu dia terbaring

Lima tahun yang lalu dia terbaring

Lima tahun yang lalu dia terbaring

Lima tahun yang lalu dia terbaring

b. Jiwa kalimat merupakan usaha atau teknik menghidupkan

kalimat dengan bantuan emosi suara.

Page 105: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

95 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Latihkan kata “apa” dengan perasaan yang berbeda-beda.

(sedih) Apa?

(gembira) Apa?

(marah) Apa?

(benci) Apa?

(malas) Apa?

(gairah) Apa?

(mengharap) Apa?

Dan seterusnya.

c. Tempo dan Irama

tempo dan irama adalah pengolahan suara dengan

memperhatikan dinamika, artinya suara yang dihasilkan

tidak monoton tetapi bervariasi. Latihan mengucapkan

kata dan kalimat dengan berbagai irama yang berbeda,

cepat, lambat, tegas, mendayu-dayu, dan lain sebagainya.

B. Membuat Naskah Drama dalam Pertunjukkan Teater

DIAM

Judul asli : le Silence

Karya : Jean Murriat Saduran : Bakdi Soemanto

Para Pelaku :

1. Aleks 2. Irna

3. Dawud (Pentas menggambarkan sebuah ruangan kamar tamu. Ada beberapa meja dan kursi. Di atas meja ada beberapa buku. Saat itu sore hari, kira-kira pukul 18.00 lampu belum dinyalakan)

Aleks : (Masuk menjatuhkan buku-bukunya di meja, dan duduk dengan kesal). Bing, Bing. (Berhenti) Bing, Bing. (Berhenti) Bong.

Bong. (Berhenti) Bong, Booooooong. Huh, Bongkrek.

Page 106: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

96 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Irna : He, sudah lama? Aleks : Baru saja. Kau? Irna : Lebih baru dari kau. Mana Bing?

Aleks : Tahu. Keluar’ kali. Irna : Jadi, nggak jadi? Aleks : Sejauh info samar-samar, tafsiran masih bebas, kau boleh

bilang jadi, boleh bilang tidak jadi. Boleh bilang ditunda, boleh bilang dimulai, tetapi terlambat, dan apa saja.

Irna : Kalau tahu begini, aku mestinya. . . . Aleks : Nggak kemari, dan ke Rahayu bersama Agus, nonton, dan

jajan, dan minum-minum, dan rileks, dan putar-putar kota,

dan cuci mata, dan . . . . Irna : Cukup. Kau tidak usah memperolok-olok Agus begitu.

Memang dia tak sehebat kau, tak sebrilyan kau, tak sepopuler kau, tak serajin kau, dan tak sekaya kau. . . .

Aleks : Cukup. Tak usah kau mengejek begitu. Berkata menyanjung-

nyanjung, tetapi menjatuhkan, menghina, meremehkan, memandang rendah, mereka. . . .

Irna : Cukup. Tak u . . . .

Aleks : Cukup. Kau. . . . Irna : Sudah.

Dawud : (Tiba-tiba masuk) Sudah. Setiap kali bertemu, begini. Di sekolah, di kantin, di sini, di rumah Amroq, di rumah Pak Juweh, di rumah . . . .

Irna : Sudah. Kau juga sama saja. Marah selalu. Disini, di sana, dan. . . . .

Aleks : Kau juga mulai lagi. Masalahnya itu apa? Dipecahkan. Tidak asal ngomong, asal . . . .

Dawu : Diam.

Semuanya diam sejenak dan beberapa jenak. Aleks : Ini jadi . . . . Irna : Diam, Dawud bilang apa? Masak nggak denger bahwa da. . .

Aleks : Diam, Irna, diaaaaam! Dawud : Kau juga diam dulu, jangan menyuruh melulu, nggak memberi

contoh . . . .

Irna : Kau sendiri mesti diam dulu, baru yang lain itu, Wud. Diam semua. Tiba-tiba meledak tawa mereka bersama-sama.

Sumber: Bakdi Sumanto, Majalah Dinding Kumpulan Drama, 2006 halaman 25-27

Page 107: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

97 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

MAJALAH DINDING

Para Pelaku :

1. Anton 2. Kardi

3. Rini 4. Trisno 5. Wilar

Pentas menggambarkan sebuah ruangan kelas pada waktu

pagi hari. Tampak di sana beberapa meja kursi, kurang begitu teratur rapi. Beberapa papan majalah dinding tersandar di dinding dan meja.

Seorang pemuda pelajar sedang duduk di atas meja. Ia bersilang tangan. Pemuda itu Anton namanya. Ia adalah pemimpin redaksi majalah dinding itu. Sedangkan Rini, sekretaris redaksi duduk di kursi.

Waktu itu hari Minggu Anton tampak kusut. Wajahnya muram. Ia belum mandi, hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Ia terburu-buru ke sekolah karena mendengar berita dari Wilar, wakil pemimpin redaksi, bahwa majalah dinding itu dibredel oleh kepala sekolah, gara-gara karikatur Trisno mengejek Pak Kusno, guru karate.

Seorang pelajar lainnya, Kardi, sedang menekuni buku. Ia adalah esais yang mulai dikenal tulisan-tulisannya lewat majalah dinding itu.

Anton : Kardi Kardi : Ya!

Anton : Kau ada waktu nanti sore? Kardi : Ada apa, sih?

Anton : Aku perlu bantuanmu. Menyusun surat protes itu. Rini : Kurasa tak ada gunanya, kita protes. Kita sudah

kalah. Bagi kita, Kepala Sekolah kita bukan guru lagi.

Bukan pendidik. Ia berlagak penguasa. Kardi : Itu tafsiranmu, Rin. Menurut dia, tindakannya

mendidik.

Anton : Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anak-anaknya sendiri.

Kardi : Masa begitu? Anton : Kalau mendidik anaknya sendiri, kan tidak begitu

caranya.

Page 108: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

98 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Kardi : Tentu saja tidak. Ia bertindak, dengan caranya sendiri

Rini : Sudahlah. Kalau kalian menurut aku, sebaiknya kita

protes diam. Kita mogok. Nanti kalau sekolah kita tutup tahun, kita semua diam. Mau apa Pak Kepala Sekolah itu, kalau kita diam. Tenaga inti masuk staf

redaksi semua. Anton : Tapi masih ada satu bahaya.

Rini : Bahaya? Kardi : Nasib Trisno, karikaturis kita itu? Anton : Bisa jadi dia akan celaka.

Rini : Lalu? Anton : Kita harus selesaikan masalah ini.

Rini : Caranya? Anton : Kita harus buka front terbuka. Kardi : Itu tidak taktis, bung!

Anton : Habis kalau kita main gerilya kita kalah. Dia masih bisa main tangan besi lewat wali kelas.

Kardi : Baik. Tapi front terbuka juga berbahaya. Rini : Orang luar bisa tahu. Sekolah cemar. Kardi : Betul.

Anton : Apakah sudah tak ada jalan keluar lagi? Kita mati kutu?

Kardi : Ada. Tapi jangan grasa-grusu. Kita harus ingat, ini bukan perlawanan melawan musuh. Kita berhadapan dengan orang tua kita sendiri, di rumah sendiri. Jadi

jangan asal membakar rumah, kalau marah. Anton : Baik filsuf! Apa rencanamu.

Trisno masuk. Nafasnya terengah-engah peluhnya berleleran. Rini : Engkau dari mana, Tris? Anton : Dari rumah Pak Kepala Sekolah?

Kardi : Dari rumah Pak Kepala Sekolah dan kau dimarahi? Trisno : Huuuh. Disemprot ludah pagi hari, bacin.

Rini : Ngapain ke sana? Kan tak dipanggil? Anton : Kau aneh, Tris! Masa pagi-pagi ke sana. Kardi : Sebaiknya kau tidak ke sana sebelum berembug

dengan kita. Rini : Hah! Individualisme itu mbok dikurangi.

Anton : Kau selalu begitu setiap kali. Krisno : Terus disemprot apa?

(Cuplikan naskah drama, Sumber: Bakdi Sumanto, Majalah Dinding Kumpulan Drama, 2006 halaman 44-51)

Page 109: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

99 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Naskah Drama dibuat untuk kemudian dipentaskan sebagai

pertunjukkan. Setiap lakon yang berisi cerita akan memiliki pesan

moral di dalamnya. Penulis lakon adalah orang yang mampu

mengangkat sudut-sudut dramatik dari sebuah ide. Sehingga

meskipun tidak enak ketika dibaca, tetapi setelah dipertunjukkan,

apa yang ditulisnya baru keluar daya tariknya. Artinya ia mampu

melihat apa yang bisa dipertunjukkan. Seorang penulis lakon harus

mampu melihat apa yang bisa dinikmati dari sebuah situasi, ia

harus dapat membuat situasi biasa menjadi menarik ketika

dipentaskan.

Untuk menyusun lakon diperlukan sebuah gagasan, gagasan

atau ide dalam menulis lakon, adalah hasil perenungan dan

pemikiran.

Langkah-langkah dalam menulis naskah drama antara lain:

1. Menentukan tema

Tema merupakan langkah awal di dalam penyusunan

naskah drama. Tema adalah ide dasar dari keseluruhan

naskah. Pesan dari pengarang yang ingin disampaikan,

akan diketahui melalui tema. Seorang pengarang dapat

menentukan berbagai macam tema, misalnya tentang

persahabatan, kepahlawanan, pengorbanan, ketulusan,

perjuangan dan lain sebagainya.

2. Menentukan Alur Cerita

Alur adalah jalan cerita dari tema yang sudah dipilih. Alur

merupakan rangkaian cerita yang disusun dari awal sampai

akhir sehingga terbentuk cerita yang jelas dan utuh. Pada

tahap penyusunan alur cerita akan terlihat masalah-

Page 110: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

100 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

masalah yang terjadi, seperti tempat kejadian peristiwa,

tokoh-tokoh yang mengisi cerita. Baik tokoh utama maupun

tokoh-tokoh penentang juga tokoh-tokoh lain sebagai

pendukung cerita..

3. Menyusun Adegan

setelah rangkaian cerita didapat dengan utuh, dilanjutkan

dengan menyusun adegan-adegan yang akan ditampilkan

dalam setiap babak. Setiap adegan cerita, akan diketahui

urutan tokoh-tokoh yang akan tampil. Begitupun dalam

adegan dipilih peristiwa atau kejadian mulai tahap

pengenalan sampai kejadian paling menarik sebagai

puncak.

4. Membuat Dialog-Dialog Tokoh

Drama berbeda dengan karya sastra lain. Perbedaan yang

paling mencolok adalah dibangun berupa dialog-dialog antar

tokoh. Pada saat membuat dialog-dialog tokoh ini, kamu

harus menyesuaikan dengan karakteristik tokoh yang

dibuat, misalnya tokoh orangtua tentu tingkah lakunya

berbeda dengan anak sekolah. Dialog ini juga ditentukan

oleh latar belakang lingkungan masing-masing. Orang dari

daerah berbeda gaya bahasanya dengan orang dari

perkotaan dan lingkungan lain. Juga dialek atau gaya

bahasa tiap tokoh yang berasal dari tiap suku bnagsa akan

berbeda dan mempunyaikeunikan masing-masing. Hal yang

demikian sebaiknya dapat tergambar pada naskah secar

keseluruhan. Sehingga naskah drama menjadi unik dan

menarik untuk dimainkan dalam pertunjukan teater.

Page 111: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

101 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

1. Ide Cerita/Gagasan :

2. Tema :

3. Karakter Tokoh : a.

b.

c.

Dst.

4. Sinopsis Cerita :

5. Skenario/Naskah :

Buatlah naskah drama yang menarik!

1) Tentukan tema drama yang akan ditulis!

2) Tentukan tokoh dan penokohannya!

3) Buatlah alur cerita, kemudian kembangkan dalam bentuk

dialog!

Page 112: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

102 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Ceritakan kepada guru dan teman sekelasmu tentang

naskah lakon yang sudah kamu buat dan kemudian

tanyakan pendapat teman sekelas dan gurumu mengenai

naskah lakonmu itu!

Teater berasal dari kata Yunani, “Theatron”, yang

berarti panggung tempat penonton. Yaitu sebuah

bangunan yang dibangun untuk menjadi tempat

berlangsungnya sebuah peristiwa tontonan, yang

kemudian dinamakan teater

Naskah lakon memiliki memiliki beberapa unsur.

Unsur-unsur itu meliputi tema cerita, ide cerita, dan

alur cerita. Naskah lakon dibuat untuk kemudian

dipentaskan sebagai pertunjukkan.

Sebagai aktor di dalam drama teater dibutuhkan

kemampuan teknik dasar akting, yaitu (1) olah

tubuh; (2) olah suara; dan (3)olah rasa.

Rangkuman

Page 113: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

103 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

I. Kompetensi pengetahuan

Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan

memilih a, b, c, d !

1. Cerita dalam teater disebut...

a. Teks lagu

b. Puisi

c. Naskah

d. Sajak

2. Teater berasal dari bahasa...

a. Inggris

b. Amerika

c. Yunani

d. Pakistan

3. Theatron artinya...

a. Panggung tempat penonton

b. Tarian

c. Lagu

d. Musik

4. Percakapan dalam teater disebut...

a. Dialog

b. Puisi

c. Sajak

d. Karawitan

5. Olah tubuh dapat dilakukan dengan...

Uji Kompetensi

Page 114: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

104 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

e. Berteriak

f. Mengucapkan huruf vokal

g. Bergerak

h. Mengucapkan kata-kata

6. Ketika seseorang melakukan tingkah laku yang berbeda dari

biasanya disebut...

e. Akting

f. Puisi

g. Naskah

h. Sajak

7. Dalam latihan olah suara terutama dalam membaca naskah perlu

diperhatikan...

a. Tekanan kata

b. Tekanan tubuh

c. Tekanan jiwa

d. Tekanan rasa

8. Di bawah ini merupakan unsur-unsur dari naskah, kecuali...

a. Tema cerita

b. Bahan baku

c. Ide cerita

d. Alur cerita

9. Selain enak dibaca naskah lakon harus...

a. Panjang cerita

b. Lucu

c. Berliku-liku

d. Mempunyai daya tarik bagi penonton

10. Usaha atau teknik menghidupkan kalimat dengan bantuan

emosi suara disebut...

a. Tema cerita

Page 115: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

105 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

105

b. Jiwa kalimat

c. Ide cerita

d. Alur cerita

Kompetensi Keterampilan

Tes Praktek

Buatlah kelompok dan praktekan naskah drama yang sudah

disepakati bersama!

Page 116: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

106 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Refleksi

Bermain teater tidak hanya

mengembangkan kemampuan dalam

berakting saja tetapi juga harus

dapat mengembangkan sikap

kerjasama yang baik, disiplin dalam

berlatih, menghargai orang lain dan

tekun dalam belajar.

Page 117: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

107 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

GLOSARIUM

Khas : Khusus atau teristimewa

Perajin : Orang yang pekerjaannya (profesinya)

membuat barang kerajinan.

Irama : Gerak yang teratur mengalir karena

munculnya aksen secara tetap

Komponis : Orang yang telah membuktikan dirinya

mampu membuat komposisi yang

bermutu pada jenis musik yang

ditekuninya.

Artikulasi : Hubungan antara apa yang dikatakan

dan bagaimana mengatakannya, dan

dipengaruhi oleh penguasaan organ

produksi suara.

Improvisasi : Gerakan dan ucapan yang tidak

terencana untuk menghidupkan

permainan.

Intonasi : Nada suara, irama bicara, atau alunan

nada dalam melafalkan kata-kata

sehingga tidak datar atau tidak

monoton

Harmonisasi : Upaya mencari keselarasan

Imajinasi : Daya pikir untuk membayangkan

(angan-angan) atau menciptakan

Page 118: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

108 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

gambar (lukisan, karangan, dsb)

kejadian berdasarkan kenyataan atau

pengalaman seseorang

Instrumen : Pembuatan (penyediaan) sesuatu

berdasarkan bahan yg ada (seadanya);

Kreasi : Ciptaan buah pikiran atau kecerdasan

akal manusia.

Musisi : Orang yg mencipta, memimpin, atau

menampilkan musik; pencipta atau

pemain musik.

Notasi : Seperangkat atau sistem lambang

(tanda) yg menggambarkan bilangan (tt

aljabar), nada (tt musik), dan ujaran (tt

fonetik).

Aktor : Orang berakting di atas panggung

Imajinasi : Proses pembentukan gambaran-

gambaran baru dalam pikiran, dimana

gambaran tersebut tidak pernah

dialami sebelumnya atau mungkin

hanya sedikit yang dialaminya

Page 119: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

109 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

DAFTAR PUSTAKA Dahlan,Djazh.2001.Ragam Budaya Daerah.Jakarta: Bahtera Jaya

Juih, Julius, 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian Kelas VIII,

Yudhistira, Jakarta.

Purnomo, E dkk. 2013. Buku Siswa Seni Budaya SMP Kelas VIII.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Purnomo, E dkk. 2013. Buku Siswa Seni Budaya SMP Kelas VII.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Raharjo, Slamet.1990.Teori Seni Vokal.Semarang: Media Wiyata.

Surtini, Tini,.2014.Seni Budaya Kelas X Buku Siswa Tunanetra

Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Siti,Nenden, 2014. Seni Budaya Kelas X Buku Siswa untuk Tunadaksa

Ringan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Suharma,dkk.2010.Bahasa dan Sastra Indonesia.Jakarta.Penerbit:

Yudhistira.

Suanda, Endo.2005.TOPENG untuk Kelas X.Buku Pelajaran Kesenian

Nusantara, Jakarta.

Sumaryono, Suanda E.2006.Tari Tontonan untuk Kelas VIII.Buku

Pelajaran Kesenian Nusantara, Jakarta.

Santoso, Trisno.et all.2010. SENI TEATER Untuk SMP/MTs Kelas

VII,VIII,IX.Buku Sekolah BSE.Jakarta

Sumanto Bakdi,2006.Majalah Dinding kumpulan Drama. Jakarta

Wijaya, Putu.2007.TEATER Buku Pelajaran Seni Budaya untuk kelas

XII.Edisi Uji Coba PSN, Jakarta

Waluyo, Herman J. 2002. Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta:

Hanindita Widya Graha.

Page 120: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

110 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus.2015.Panduan Teknis Pengembangan Kurikulum

Pendidikan Khusus 2013.Jakarta.Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus.2015.Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Rapor

Kurikulum Pendidikan Khusus 2013.Jakarta.Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus.2015.Panduan Teknis Pembelajaran Remidial dan

Pengayaan Kurikulum Pendidikan Khusus

2013.Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus.2015.Panduan Praktis Orang Tua dalam Mendampingi

Peserta Didik Kurikulum Pendidikan Khusus 2013.Jakarta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 121: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

111 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1. Kerajinan dari bahan tikar daun pandan dan

eceng gondok, dok pribadi [email protected]

5

Gambar 1.2. Kerajinan keranjang tempat pensil,

dokpribadi [email protected]

10

Gambar 3.1. Sekelompok orang sedang memainkan ansambel music,

Dok. Usep Kustiawan

45

Gambar 3.2. Tamborine Dok. Usep Kustiawan

48

Gambar 3.3. Triangle http://www.wirausaha-mandiri.com/

49

Gambar 3.4. Bermain Alat Musik Drum http://drummerterbaikindonesia.com/drummer-indonesia/gilang-ramadhan/profil-gilang-

ramadhan/

50

Gambar 3.5. Simbal, http://vicfirth.com/

50

Gambar 3.6. Kastayet, twitter.com/mustang88fm 51

Gambar 3.7. Kabassa, http://www.keymusic.com/ 51

Gambar 3.8. Marakas, www.artikelsiana.com 52

Gambar 3.9. Pauken atau Timpani,

www.youtube.com/watch?v=nH60eq_n0JY

52

Gambar 3.10. Tabla,

www.youtube.com/watch?v=KfCYNFgZnVk

53

Gambar 4.1. Tarian Kreasi Modern, Dok. Kemendikbud

65

Gambar 4.2. Gerakan Tari Robot Dance, Dok. Pribadi [email protected]

69

Page 122: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

112 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Gambar 4.3. Gerakan Tari Blood-Elf Dance, Dok. Pribadi [email protected]

69

Gambar 4.4. Gerakan Tari Toprocks, [email protected]

70

Gambar 4.5. Gerakan Tari Moonwalk Michael Jackson,

humanitiesmediaproject.org

71

Gambar 4.6. Gerakan Tari Moonwalk,

[email protected]

71

Gambar 4.7. Gerakan 1 hitungan satu dan tiga,

Dok Pribadi [email protected]

72

Gambar 4.8. Gerakan 1 hitungan dua dan empat

Dok Pribadi [email protected]

72

Gambar 4.9. Gerakan 2 hitungan satu dan tiga Dok Pribadi [email protected]

73

Gambar 4.10. Gerakan 3 hitungan satu dan tiga Dok Pribadi [email protected]

74

Gambar 4.11. Gerakan 3 hitungan dua dan empat Dok Pribadi [email protected]

74

Gambar 4.12 Gerakan 4 hitungan satu dan tiga Dok Pribadi [email protected]

75

Gambar 4.13. Gerakan 4 hitungan dua dan empat

Dok Pribadi [email protected]

75

Gambar 4.14. Gerakan 5 hitungan satu dan tiga Dok Pribadi [email protected]

76

Gambar 4.15. Gerakan 5 hitungan dua dan empat Dok Pribadi [email protected]

76

Page 123: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

113 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Riwayat Penelaah

Drs. Usep Kustiawan, M.Sn. lahir di Bandung, 10 Mei

1962. Latar belakang pendidikan seni rupa diawali

dari Diploma II/DII Tahun 1984, Diploma III/DIII

Tahun 1985, dan Sarjana Pendidikan/S1 Tahun 1987

dari Jurusan Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung.

Sementara Magister Seni diraihnya dari Program Sudi

Seni Murni Institut Teknologi Bandung pada Tahun

1996. Mengajar Seni Rupa sejak tahun 2009 di Universitas Negeri

Malang hingga sekarang sebagai Dosen Seni Rupa di Jurusan PLB FIP

Universitas Negeri Malang. Buku-buku yang ditulisnya, antara lain:

Produksi Media Grafis (1990), Produksi Media Sederhana (1991),

Produksi Media Foto (1993), Proses Pembuatan Kain Ikat Tradisional

(1994), Media Pembelajaran (2006), KESENIAN Materi Bidang Bidang

Studi SLTP (2007), Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini

(2011), Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (2011), Sumber

dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (2013), Pengembangan

Pembelajaran Seni SD (2014), Media Pembelajaran Sekolah Inklusif

(2014), Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Sekolah Dasar (2015),

Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (2015), Media

Pembelajaran Sekolah Inklusif (2015), Seni Budaya PAUD Inklusif (2015),

Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (2016).

Page 124: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

114 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

BIODATA PENULIS

1. Nama Lengkap : UKEU SUKMAYANTI, S.Pd.

2. Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 29 Juni 1978

3. Pendidikan Terakhir : S I UPI Bandung

4. Unit Kerja : SLB Al-Ishlah Kabupaten Subang

5. Alamat Unit Kerja : Jl. Purwadadi No.196 Subang

6. Alamat Rumah

a. Jalan

:

Perumahan Kahuripan

Blok. C. no 10

b. Desa/ Kelurahan : Purwadadi Timur

c. Kecamatan : Purwadadi

d. Kabupaten : Subang

e. Provinsi : Jawa Barat

7. No Telp./ Hp. : 085794312589

8. Email : [email protected]

9. Buku yang pernah ditulis : 1. Buku BKPBI kelas I SDLB

Penerbit : Indesain, Jakarta

2. Buku BKPBI kelas II SDLB

Penerbit : Indesain, Jakarta

3. Buku BKPBI Kelas III SDLB

Penerbit : Indesain, Jakarta

Page 125: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

115 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

4. Buku BKPBI kelas IV SDLB

Penerbit : Indesain, Jakarta

5. Buku BKPBI Kelas VI SDLB

Penerbit : Indesain, Jakarta

Page 126: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

116 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Catatan

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

Page 127: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

117 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Catatan

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

Page 128: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

118 Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

56

Page 129: Buku Siswa Seni Budaya Tunanetra Kelas X

Buku Sisw

a Seni Budaya Tunanetra K

elas X