buku pedoman mui ttg syiah-6

9
Ringkasan Isi Buku (6) Oleh: Feizal Karim Nov 2013

Upload: feizal-karim

Post on 30-Jun-2015

266 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah mengeluarkan buku pedoman tentang penyimpangan ajaran Syi'ah. Yang ingin mengetahuinya, sudah dibuat ringkasan dalam bentuk paparan Power Point dalam 9 seri. Buku Pedoman MUI ttg Syiah-

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

Ringkasan Isi Buku (6)

Oleh:Feizal Karim

Nov 2013

Page 2: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

2

PAPARAN-6PENYIMPANGAN SYI’AH

MENGKAFIRKAN UMMAT ISLAM

1.SYI’AH MENGKAFIRKAN UMMAT ISLAM

2.PANDANGAN ULAMA3.PENJELASAN ULAMA TTG

HADITS GHADIR KHUM

Page 3: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

3

SYI’AH MENGKAFIRKANUMMAT ISLAM (1)

1.Ulama Syi’ah Mirza Muhammad Taqi: “Selain orang Syi’ah akan masuk neraka selama-lamanya. Meskipun semua malaikat, semua nabi, semua syuhada, dan semua shiddiq menolongnya, tetap tidak bisa keluar dari neraka.”

2.Ulama Syi’ah Al-Kulaini:a. Semua ummat Islam selain Syi’ah adalah anak

pelacur.b. Orang yang menganggap Sayidina Abu Bakr dan

Sayidina Umar itu muslim, tidak akan ditengok Allah pada hari kiamat dan dapatkan siksa yang pedih (alias masuk neraka).

c. Bermaksiat kepada Ali adalah kufur dan mempercayai orang lain lebih utama dan berhak dari beliau dalam imamah adalah syirik.

Page 4: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

4

SYI’AH MENGKAFIRKANUMMAT ISLAM (2)

1.Ulama Syi’ah al-Majlisi:“Sekte imamiyah bersepakat bahwa sungguh orang yang mengingkari imamah salah satu dari imam kami dan menolak kewajiban dari Allah untuk mentaatinya adalah kafir yang pasti kekal di dalam neraka.”

2.Ulama Syi’ah yang muktabar Yusuf al-Bahrani, tentang mukhalif (orang yang berbeda pandangan dengan Syi’ah):“Seorang mukhalif itu kafir, tiada baginya keislaman sedikitpun sebagaimana yang kami tahqiq dalam kitab al-Syihab al-Tsaqib.”

Page 5: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

5

SYI’AH MENGKAFIRKANUMMAT ISLAM (3)

1. Sayyid Abdullah Syubbar:“Ketahuilah bahwa banyak ulama Imamiyah menghukumi kafir bagi akhlul khilaf/ mukhalif, seperti Sayyid al-Murtadha, di dunia dan akhirat. Pendapat yang paling masyhur adalah mereka kafir dan kekal di neraka di akhirat kelak, namum berlaku aturan Islam atas mereka dalam hal menjaga darah dan hartanya di dunia.”

2. Baqir al-Majlisi:“Kaum mukhalif bukanlah ahli syurga, bukan pula ahli manzilah antara syurga dan neraka (Arof), tetapi mereka kekal di neraka. Jika al-Qaim datang, ia terlebih dulu membunuhi mereka sebelum orang-orang kafir.”

Page 6: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

6

SYI’AH MENGKAFIRKANUMMAT ISLAM (4)

1.Al-Mamqani: “Inti dari riwayat-riwayat kabar itu adalah berlakunya hukum kafir dan musyrik di akhirat kelak bagi siapa saja yang bukan penganut itsna ‘asyari.”

2.Publikasi Syi’ah Indonesia: “Yang tidak mengenal imam mati jahiliyah, barang siapa yang mati dan tidak ada imam baginya, atau tidak mengenal imam zamannya, ia mati jahiliyah. Mati jahiliyah berarti mati tidak dalam keadaan Islam. Dengan demikian orang yang tidak mempunyai imam atau tidak mengenal imam zamannya, ia dipisahkan dari kaum muslimin yang beriman. Walhasil imamah bagian dari aqidah juga.”

Page 7: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

7

PANDANGAN ULAMA1. Keyakinan Syi’ah bertentangan dengan hadits Nabi SAW

yang mengatakan bahwa 2/3 ummat Islam akan masuk syurga. (al-Musannah Ibnu Abi Syaibah)

2. Mengkafirkan ummat Islam adalah persoalan serius yang dikecam Rasulullah SAW: “Jika seseorang mengkafirkan saudaranya, maka sesungguhnya kalimat itu kembali kepada salah satu dari keduanya.” (HR Muslim no. 111 dan juga ada yang senada HR Bukhari no. 582).

3. Mati dalam keadaan jahiliyah, yang benar adalah bila tidak ada baiat dan ketaatan kepada imam yang dipilih berdasarkan syura ummat Islam (berdasarkan HR al-Bukhari n0 6472 dan HR Muslim no. 4899).

4. Mayoritas ummat Islam di dunia tidak mengenal 12 imam Syi’ah karena tidak termasuk masalah pokok agama Islam.

5. Syia’ah menyimpang karena “mengkafirkan sesama muslim hanya karena bukan kelompoknya.”, sebagaimana poin 10 dari 10 kriteria pedoman identifikasi aliran sesat Fatwa MUI tahun 2007.

Page 8: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

8

PENJELASAN ULAMA TTG HADITS GHADIR KHUM (1)

1. Hadits Ghadir Khum:“Man Kuntu Mawlahu fa ‘Aliyyun Mawlahu.“Siapa yang menjadikan aku (Nabi) sebagai kekasihnya, maka inilah Ali juga menjadi kekasihnya.

2. Tidak ditemukan satupun ayat Al-Quran yang sarih (tegas) dan hadits-hadits yang shahih perihal imamah Ali sebagai rukun iman atau pokok agama (ushuluddin) yang menyebabkan kekafiran orang Islam yang tidak mempercayainya.

3. Syi’ah Rafidhah, dari hadits Ghadir Khum, Nabi telah melantik Ali sebagai khaifah sepulang dari Hajji Wada tahun 10 H (18 Dzulhijjah). Sejak Daulah Buwaihi (abad 4H) dirayakan Idul Ghadir yang lebih agung dari Idul Fitri dan Idul Adha.

Page 9: Buku Pedoman MUI ttg Syiah-6

9

PENJELASAN ULAMA TTG HADITS GHADIR KHUM (2)

1. Keyakinan pelantikan Ali di Ghadir Khum (dekat Juhfah 170 km dari Madinah) telah dibantah oleh seluruh ulama zaman sahabat, tabiin, dan generasi setelahnya; tidak ada dalam hadits shahih.

2. Hadits Ghadir Khum dengan redaksi berbeda diriwayatkan Ahmad, Tirmizi, dan Al-Hakim:a. Mengutamakan Ali yang punya latar belakang khusus b. bkan pengangkatan sebagai khalifah sesudah beliau, bukan

kepemimpinan ummat (al-wilayah/al-imarah)c. Tentang kasih sayang dan tolong menolong yang muncul dari dua

pihak (al-walayah/al-muwalah sebagai asal dari al-waliyyu dan al-mawla).

3. Jika teks itu tegas (sharih), pasti sudah digunakan sebagai dalil dan hujjah oleh Ali bin Abi Thalib ketika Nabi SAW wafat sebelum pengangkatan Abu Bakr sebagai khalifah dan para khalifah lainnya dan oleh Abu Musa Al-Asyari zaman Muawwiyah pasca perang Shiffin. Ali juga tidak memahami hadits ini demikian.

4. Para tokoh ahlulbait termasuk Ali bin Abi Thalib berpegang teguh pada prinsip Syura dalam memilih pemimpin dan tidak pernah menyinggung adanya wasiat Nabi kepada Ali.