buku bkol-final (1)

112
Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online i 33933o 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Penulis : Ir. Sapto Setyodhono, MM Beni Teguh Gunawan, S.Si Editor : Design/Layout : Sudanar Budyo, ST, MMSI 1

Upload: azhar-amir

Post on 04-Sep-2015

46 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

bursa kerja

TRANSCRIPT

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    i

    33933o1

    Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan

    Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi

    Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

    Penulis : Ir. Sapto Setyodhono, MM

    Beni Teguh Gunawan, S.Si

    Editor :

    Design/Layout : Sudanar Budyo, ST, MMSI1

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    ii

    EFEKTIVITAS

    SISTEM BURSA KERJA ONLINE

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    iii

    2

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta

    Pasal 2

    1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang

    timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang

    berlaku.

    Ketentuan Pidana

    Pasal 72

    1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan

    ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu

    juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima Miliar rupiah).

    2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil

    pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau

    denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    iv

    EFEKTIVITAS

    SISTEM BURSA KERJA ONLINE

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    v

    KATA PENGANTAR

    Permasalahan utama di bidang ketenagakerjaan antara lain adalah

    masih banyaknya jumlah pengangguran dan tingkat pengangguran

    terbuka yang masih relatif tinggi, masih di atas pengangguran alami,

    serta banyaknya setengah penganggur yang masih berusaha untuk

    mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Padahal Undang-Undang Dasar

    1945, pasal 27 ayat 2, mengamanahkan bahwa setiap warga negera

    berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

    Sementara salah satu tugas pembangunan ketenagakerjaan adalah

    mengupayakan agar mereka yang menganggur dan atau setengah

    mendapatkan pekerjaan yang layak.

    Salah satu upaya tugas tersebut adalah melakukan pelayanan kepada

    pencaker dan pemberi kerja, sehingga pencaker dapat memperoleh

    pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya, serta pemberi kerja

    mendapatkan pekerja yang sesuai dengan syarat kerja yang

    dibutuhkan.

    Di pihak lain dengan perkembangkan Teknologi Informasi (TI) dan telah

    memasyarakat, maka pemerintah juga telah mengembangkan

    pengunaan TI tersebut, sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi

    lebih mudah, murah dan cepat.

    Dengan mempertimbangkan kedua hal tersebut, maka sejak tahun 2004

    Direktorat Pengembangan Pasar Kerja, Ditjen Pembinaan Penempatan

    Tenaga Kerja membangun dan mengembangan Bursa Kerja Online

    (BKOL) di Kantor Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi

    ketenagakerjaan, dengan memberikan bantuan sarana BKOL,

    pembinaan tenaga pengelola, dan bantuan dana operasionalnya. Pada

    tahun 2013 dengan prrogram tersebut di semua kabupaten/kota telah

    dibangun dan dikembangkan BKOL.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    vi

    Agar program BKOL tersebut dapat lebih berdayaguna dan berhasil

    guna, maka pada tahun 2013 Puslitbang Ketenagakerjaan melakukan

    studi efektivitas sistem BKOL tersebut, khususnya implementasinya di

    tingkat lapang. Dari studi tersebut dapat diketahui kesesuaian antara

    rencana, program, pelaksanaan dan hasil di tingkat lapang dengan yang

    diharapkan. Selain itu juga dapat ditemukenali permasalahan yang ada

    serta saran alternatif perbaikannya.

    Disadari bahwa studi ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran

    yang konstruktif dari para pembaca sangat kami harapkan.

    Harapan kami, hasil studi ini dapat bermanfaat guna mendukung

    keberhasilan program BKOL, serta berguna bagi para pihak lain yang

    membutuhkannya.

    Jakarta, Desember 2013

    Penulis

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    vii

    RINGKASAN

    Permasalahan pokok ketenagakerjaan antara lain adalah:

    jumlah penganggur yang relatif banyak dan tingkat pengangguran

    terbuka yang masih relatif tinggi, serta banyaknya setengah pengangur

    yang masih mencari pekerjaan untuk mendapatkan pekerjaan lain yang

    lebih baik. Untuk itu diperlukan pelayananan antar kerja, kepada para

    pencari kerja dan pemberi kerja, serta pengembangan Informasi Pasar

    Kerja, atau sering disebut dengan Bursa Kerja.

    Dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang pesat

    dan diikuti oleh makin banyaknya masyarakat yang mengunakannya,

    maka Direktorat Pengembangan Pasar Kerja, Ditjen Binapenta

    mengembangan bursa kerja dengan menggunaan TI yang dikenal

    dengan Bursa Kerja Online (BKOL). Program pengembangaan BKOL

    dilakukan secara bertahap sejak tahun 2004 di mulai di 6 (enam)

    provinsi dan 6 (enam) kabupaten/kota sampai tahun 2013 semua

    propinsi dan kabupaten kota telah mendapatkan program tersebut.

    Penelitian ini dilakukan di 18 Kabupaten/kota di 6 Propinsi,

    yaitu Propinsi Bengkulu, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta,

    Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Ibu Kota Jakarta. Data

    dikumpulkan dengan mengunakan pedoman yang telah disiapkan.

    Adapun sumebr data dan informasi adalah petugas pengelola BKOL,

    pejabat tekait, pencaker dan pemberi kerja, serta nara sumber lain yang

    terkait. Sedangkan pengolahan dan analisis data dilakuan dengan

    diskriptif.

    Dengan berkembangnya teknolologi informasi, terutama

    penggunaan internet, maka pelayanan antar kerja (informasi pasar kerja

    dan penempatan tenaga kerja), dengan on-line (internet) atau Bursa

    Kerja On-Line (BKOL), merupakan kebutuhan yang harus

    dikembangkan;

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    viii

    Pengelolaan BKOL di sebagian besar kabupaten/kota

    khususnya di Pulau Jawa dapat berjalan, namun pada umumnya para

    pengguna baik pencaker maupun perusahaan yang membutuhkan

    pekerja belum mendaftarkan kebutuhannya secara on-line. Mereka pada

    umumnya masih menyampaikan kebutuhannya dengan cara

    mendatangi kantor dinas, dan cara memasukan datanya masih

    dilakukan dengan bantuan petugas di dinas setempat. Hal ini antara lain

    disebabkan oleh ketidaktahuan mereka, dan selama ini hampir

    dikatakan tidak ada penyuluhan dan atau sosialisasinya. Untuk itu

    diperlukan adanya sosialisasi dan penyuluhan kepada para pihak yang

    berkepentingan, terutama para pencari kera dan pengguna tenaga kerja

    yang membutuhkannya.

    Perhatian dan komitmen pimpinan di Dinas setempat,

    berpengaruh terhadap pelaksaknaan BKOL. BKOL yang tidak berjalan

    sama sekali, pada umunya disebabkan karena kurangnya perhatian dan

    komitmen dari pempinannya. BKOL dianggap bukan prioritas, bahkan

    ada beberapa daerah yang karena pimpinan teratas dan yang mengani

    penempatan baru semua, tidak mengetahui adanya tupoksi antar kerja.

    Oleh karena itu perlu pembinaan oleh pusat yang antara lain dengan

    memberikan buku panduan tupoksi ketenagakerjaan sesuai dengan

    jenjang jabatannya.

    Transaksi data dari dinas ke pusat dan atau oleh masyarakat

    sangat lambat, bakan dalam jam sibuk berhenti. Hal ini disebakan oleh

    kapasitas jaringan yang tersedia di pusat terbatas, sehingga perlu

    ditingkatkan. Begitu juga bebepa point isian yang ada di dalam aplikasi

    yang tersedia kurang sesuai dengan konsisi riil di lapangan, sehingga

    pengelola di dinas dan atau pengguna lainnya mengalami kesulitan

    dalam pengisiannya. Aplikasi yang ada sebaiknya disempurnakan dan

    dilengkapi dengan menu lain yang banyak dibutuhkan oleh para

    pengguna. Menu yang banyak dibutuhkan oleh para pengguna antara

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    ix

    lain: penjelasan/pengertian yang belum umum atau layanan jawaban

    bila pengguna pengalami kesulitan dalam pengisian. Dalam aplikasi juga

    perlu dilengkapi dngan Helpdesk dan atau Frequently Asked Question

    (FAQ), sehingga para pengguna yang mengalami kesulitan yang sifatnya

    umum sudah tersedia jawabannya. Selain itu dinas yang ingin

    membangun server dan aplikasi sendiri belum dapat terintergasi dan

    tersambung dengan sistem yang ada di pusat. Hal ini perlu

    mendapatkan perhatian dan pelayanan dari pusat.

    Untuk melengkapi data lowongan kerja yang ada dan tersedia

    dalam BKOL, dapat bekerja sama dengan bidang pengawasan yang

    selama ini juga menghimpun data lowongan kerja sebagaimana di

    amanahakan dalam undangundang no 7 tahuan 1981, tentang wajib

    ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah no 4 tahuan 1980 tentang

    wajib lapor lowongan.

    Dengan makin bertkembangnya Bursa Kerja Online swasta

    seperti JobsDb dan JobStreet yang selama ini data IPK belum

    diintergrasikan dengan IPK di kementerian, maka ke depan perlu di

    koordinasikan dan intergrasikan sehingga IPK yang tersedia dapat lebih

    lengkap, valid dan berkesinambungan.

    Data Infotrmasi Pasar Kerja yang telah terkumpul di dinas

    kabupaten/kota, Provinsi, maupun di pusat belum di manfaatkan

    sebagai bahan penyusuan kebijakan, perencanaan dan program

    pembangunan ketanagakerjaan. Selain itu bila BKOL sudah berjalan

    sebagaimana mestinya, perlu adanya reorientasi tugas dan dan fungsi

    pengantar kerja, selain tugas pelayanan yang semakian berkurang, lebih

    banyak ke pemanfaatan data IPK untuk kepentingan pembangunan.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    x

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .........................................................................v RINGKASAN ................................................................................... vii DAFTAR ISI .......................................................................................x DAFTAR TABEL .............................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1

    A. Latar Belakang ........................................................................1 B. Tujuan dan Sasaran ................................................................5 C. Kerangka Pemikiran ................................................................5 D. Ruang Lingkup dan Metode Penelitian .................................. 12

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 17 A. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja .................................. 18 B. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan E-Government . 29 C. Otonomi Daerah ................................................................... 33

    BAB III PEMBINAAN DAN PERKEMBANGAN BKOL ................... 35 A. Pembinaan BKOL .................................................................. 35 B. Perkembangan BKOL di Tingkat Lapang ............................... 52

    BAB IV EFEKTIFITAS SISTEM BKOL ............................................ 79 A. Efektivitas Pengembangan Sistem BKOL............................... 79 B. Perhatian dan Komitmen Pimpinan ........................................ 80 C. Kapasitas Jaringan dan Server .............................................. 81 D. Pengembangan Aplikasi belum sesuai .................................. 84 E. Perkembangan Pengguna Online .......................................... 87 F. Pengelolaan IPK .................................................................... 88 G. Pelayanan Satu Atap di Kecamatan ...................................... 89 H. Koordinasi Dan Integrasi antar Pengelola BKOL ................... 90 I. Reorientasi Tugas dan Fungsi Antar Kerja ............................ 91

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 93 A. Kesimpulan ........................................................................... 93 B. Saran: ................................................................................... 96

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 99

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Penggunaan Teknologi di Indonesia ................................ 30

    Tabel 3.1 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Pendidkan di IPK Infokerja Nasional Selama 1 semester II (perode Juli-Desember 2012) ........................................................................................... 67

    Tabel 3.2 Pencari Kerja Berdasarkan Kelompok Umur .................... 69

    Tabel 3.3 Jumlah Lowongan Kerja yang Terdaftar Menurtut Pendidikan di IPK Nasional ......................................................... 70

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Skema Proses Pelayanan Antar Kerja .......................... 26

    Gambar 2.2 Penggunaan Teknologi di Idonesia............................... 30

    Gambar 3.1 Skema Networking Info Kerja (BKOL) .......................... 37

    Gambar 3.2 Fitur Aplikasi di Fitur BKOL ......................................... 40

    Gambar 3.3 Bagan Alur Aplikasi untuk pencaker ............................. 48

    Gambar 3.4 Mekanisme Pemrosesan Registrasi Perusahaan ......... 50

    Gambar 3.5 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Pendidkan di IPK Infokerja Nasional Selama 1 semester II (perode Juli-Desember 2012) .......................................................................... 68

    Gambar 3.6 Pencari Kerja Berdasarkan Kelompok Umur ................ 69

    Gambar 3.7 Jumlah Lowongan Kerja yang Terdaftar Menurut Pendidikan di IPK Nasional ......................................................... 71

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Salah satu masalah Bangsa Indonesia saat ini adalah

    masalah pengangguran dan setengah pengangguran yang

    masih relatif tinggi. Berdasarkan Sakernas bulan Agustus 2011,

    jumlah penganggur terbuka di Indonesia mencapai 7.700.086

    orang atau 6,56% dari total angkatan kerja yang jumlahnya

    117.370.485 orang. Sedangkan setengah penganggur, yaitu

    penduduk usia kerja yang bekerja kurang dari 35 jam/minggu

    dan masih berkeinginan untuk pindah kerja atau mencari

    pekerjaan mencapai 13.524.054 orang atau 11,52% dari

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    2

    angkatan kerja, atau 12,33% dari penduduk usia kerja yang

    bekerja. Bila dibandingkan dengan tahun 2010 pada bulan yang

    sama maka jumlah penganggur terbuka telah mengalami

    penurunan, yaitu sebanyak 619.693 orang dengan tingkat

    pengangguran terbuka turun 0,6 persen. Pada bulan Agustus

    2010 jumlah penganggur terbuka berjumlah 8.319.779 orang,

    dengan tingkat pengangguran 7,14 %.

    Walaupun usaha pemerintah untuk menurunkan

    tingkat pengangguran terbuka dari tahun ke tahun sudah

    menunjukan hasil, namun angka tingkat pengangguran

    tersebut masih di atas angka tingkat penganguran alami, yaitu

    sekitar 4%.

    Jumlah pengangguran dan setengah pengangguran yang

    tinggi tersebut disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya

    adalah: pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi yang dapat

    mempengaruhi jumlah angkatan kerja yang memasuki pasar

    kerja; pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi daya

    tampung dan daya serap terhadap angkatan kerja yang masuk

    ke dalam pasar kerja; kualitas atau kompetensi pencari kerja

    yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; dan informasi

    pasar kerja yang kurang baik, sehingga antara pencari kerja

    dengan yang membutuhkan pekerja tidak saling tahu informasi

    pasar kerja tersebut. Ketidaktahuan informasi tersebut

    mengakibatkan pencari kerja tidak dapat mengakses dengan

    baik lowongan kerja yang ada di pasar kerja, dan sebaliknya

    perusahaan pencari kerja sulit untuk mendapatkan pekerja

    yang sesuai dengan kebutuhannya.

    Salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki

    kondisi pasar kerja, adalah dengan membangun dan

    mengembangan bursa kerja. Hal ini dilakukan agar para

    pencari kerja lebih mudah dalam mendapatkan pekerjaan yang

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    3

    sesuai, serta perusahaan yang membutuhkan pekerja juga

    dapat lebih mudah untuk mendapatkan tenaga kerja yang

    diinginkan. Dalam hal ini pemerintah melakukan pembinaan

    dan fasilitasi penempatan tenaga kerja, yaitu: pelayanan

    kepada pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai

    dengan bakat, minat dan kemampuan, dan kepada pemberi

    kerja dalam pengisian lowongan kerja sesuai dengan syarat

    jabatan yang dibutuhkan. Fasilitasi tersebut meliputi pelayanan

    informasi pasar kerja, penyuluhan dan bimbingan jabatan,

    serta perantaraan kerja.

    Perantaraan kerja atau penempatan tenaga kerja adalah

    proses pelayanan kepada: pencari kerja untuk memperoleh

    pekerjaan dan pemberi kerja dalam pengisian lowongan kerja

    sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan. Fasilitasi

    informasi pasar kerja dimaksudkan agar para mencari kerja

    yang membutuhkan pekerjaan, dan perusahaan atau

    perorangan yang membutuhkan tenaga kerja dapat

    memperoleh informasi, serta kedua belah pihak dapat bertemu

    sesuai dengan kebutuhannya. Bila bursa kerja dapat

    terselengara dengan baik, maka akan tersedia data dan

    informasi pasar kerja (IPK) yang lengkap, akurat, terkini, dan

    berkesinambungan, yang dapat digunakan sebagai dasar

    penyusunan perencanaan tenaga kerja dan atau kebijaksanaan

    lainnnya termasuk juga pembangunan ekonomi yang dapat

    menciptakan lapangan kerja baru lebih banyak dan produktif.

    Bila dilihat berdasarkan sasaran penggunanya, bursa

    kerja dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu bursa kerja umum dan

    bursa kerja khusus. Bursa kerja umum adalah bursa kerja yang

    sasaran penggunanya adalah masyarakat umum, baik yang

    diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh swasta.

    Sedangkan bursa kerja khusus adalah bursa kerja yang

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    4

    diselenggarakan oleh sekolah atau perguruan tinggi yang

    sasaran utamanya adalah lulusan sekolah atau perguruan

    tinggi.

    Pada awalnya penyelenggaraan bursa kerja dilakukan

    secara manual, tetapi dengan makin berkembangnya teknologi

    informasi terutama perkembangan penggunaan komputer dan

    jaringan online, maka pengembangan bursa kerja selain secara

    manual, juga diselenggarakan secara komputerisasi dan online

    atau sering disebut dengan pengembangan sistem bursa kerja

    online (BKOL) .

    Sejak tahun 2004 sampai tahun 2012 pemerintah

    dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

    (Kemenakertrans) secara bertahap telah mengembangkan

    BKOL di dinas yang menangani ketenagakerjaan di 33 provinsi

    dan pada akhir tahun 2013 ini di semua dinas kab/kota yang

    menangani ketenagakerjaan diharapkan sudah dapat menjadi

    pusat pelayanan penempatan tenaga kerja (P3TK). Bursa kerja

    yang dikembangkan tersebut dilengkapi dengan komputer

    beserta aplikasi online. Menurut Menakertrans program P3TK,

    selain bertujuan untuk mengurangi pengangguran, juga

    merupakan ujung tombak dari program pengurangan

    kemiskinan yang di bawah langsung Wakil Presiden.

    Sampai saat ini perkembangan pengembangan dan

    pemanfaatan bursa kerja online yang dikembangkan belum

    dapat diketahui tingkat keberhasilananya, maka untuk itu pada

    tahun 2013 Puslitbang Ketenagakerjaan melakukan penelitian

    tentang efektifitas sistem bursa Kerja online tersebut.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    5

    B. Tujuan dan Sasaran

    1. Tujuan

    a. Mengetahui pelaksanaan perkembangan sistem bursa

    kerja online di tingkat lapang;

    b. Mengetahui efektivitas bursa kerja online dan

    permasalahan yang ada;

    c. Merumuskan berbagai saran guna penyempurnaannya.

    2. Sasaran

    Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahui sampai

    seberapa jauh pelaksanaan pengembangan bursa kerja

    online di tingkat lapang, dan ditemukenalinya permasalahan

    yang ada, serta rumusan untuk penyempurnaan.

    C. Kerangka Pemikiran

    1. Kerangka Pemikiran

    Lembaga pengelola penempatan tenaga kerja atau

    bursa kerja memiliki fungsi pelayanan yang

    mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja.

    Pelayanan tersebut diarahkan supaya pencari kerja

    menperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan

    kemampuannya, serta pemberi kerja memperoleh pekerja

    yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhannya. Dengan

    perkembangan teknologi komunikasi, untuk mempermudah

    transaksi tersebut, maka bursa kerja dikembangkan secara

    komputerisasi atau online.

    Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

    Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I, Nomor.

    Per.07/MEN/IV/2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja,

    bahwa: Mekanisme Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    6

    dan Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja adalah sebagai

    berikut:

    a. Mekanisme Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

    Kepada pencari kerja.

    1) Pelayanan penempatan tenaga kerja dapat dilakukan

    secara manual dan atau sistem daring (online

    system); dan pelayanan dengan online harus

    terintegrasi dalam satu sistem pelayanan

    penempatan tenaga kerja nasional.

    2) Pencari kerja yang dilayani harus menyerahkan

    persyaratan; bagi yang telah mendaftar dan telah

    menyerahkan persyaratkan mendapatkan bukti

    pendaftaran pencari kerja (AK1), dan

    pegawai/petugas pengantar kerja wajib melakukan

    pengisian data pencari kerja (AK2) melalui

    wawancara langsung untuk mengetahui bakat,

    minat, dan kemampuannya; AK1 berlaku 2 (dua)

    tahun, dan diperpanjang setiap 2 tahun sampai

    mendapatkan pekerjaan. Bila 6 (enam) bulan

    terhitung mulai tgl pendaftaran belum mendapatkan

    pekerjaan; serta bila telah mendapatkan pekerjaan

    wajib memberitahukan/melapor pada dinas yang

    mengeluarkan AK1.

    3) Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja

    melaporkan kebutuhan atau lowongan yang ada di

    perusahaannnya dengan mengisi Form AK3.

    4) Petugas pengantar kerja berkewajiban menfasilitasi

    antara pencari kerja dengan perusahaan yang

    membutuhkan.

    5) Bursa kerja online pada prinsipnya adalah bursa

    kerja manual yang di kembangkan dengan sistem

    komputerisasi. Dengan bursa kerja tersebut,

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    7

    diharapkan perusahaan yang membutuhkan pekerja

    dapat mendaftarkan lowongan kerja yang ada dan

    dilengkapi dengan syarat kerjanya ke dalam bursa

    kerja online. Begitu juga para pencari kerja secara

    mandiri dapat memasukkan data individunya yang

    dilengkapi dengan identitas diri (umur, jenis

    kelamin, pendidikan dan pengalaman kerja),

    kompetensi dan pekerjaan yang diminati, termasuk

    jabatan, jam kerja dan gaji yang diminta.

    Penyelenggaraan bursa kerja online dikatakan

    efektif bila bursa kerja tersebut dapat berfungsi

    sebagaimana yang diharapkan, yaitu dapat menfasilitasi

    dan dimanfaatkan oleh para pihak yang

    berkepentingan. Efektivitas tersebut dapat diukur

    dengan banyaknya pencari kerja dan pencari pekerja

    yang memanfaatkan bursa kerja, serta banyaknya

    penempatan tenaga kerja yang menggunakan fasilitas

    sistem bursa kerja online, dalam satu kesatuan waktu

    tertentu.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka secara

    garis besar efektivitas sistem bursa kerja di pengaruhi

    oleh 4 faktor utama, yaitu: 1. Kualitas Pengelolaan

    Bursa Kerja kerja ; 2) Kondisi pencari kerja yang terkait

    dengan pemanfaatan bursa kerja online: 3) Kondisi

    Pencari kerja yang terkait dengan pemanfatan bursa

    kerja online; serta 4) komitmen dan pembinaan

    dinas/lembaga yang menangani ketenagakerjaan baik

    di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    8

    Dengan demikian secara skema kerangka pikir

    faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas bursa

    kerja online adalah sebagai berikut:

    Sumber: Subdit Informasi Pasar Kerja, Binapenta

    Gambar 1

    Kerangka Pikir Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Efektivitas Bursa Kerja Online

    KONDISI PENCARI KERJA:

    1. karateristik Pencaker

    a. Jenis Kelamin; b. Umur c. Pendidikan;

    2. Pengetahuan Ttg BKOL; 3. Pemanfaatan Bursa Kerja

    KONDISI PERS. YANG MEMBUTUHKAN PEKERJA

    1. Kondisi Perusahaa/perorangan 2. Pengetahuan ttg Bursa Kerja; 3. Pemanfaatan Bursa Kerja;

    KUALITAS PENGELOLAAN BURSA KERJA ONLINE

    1. Sarana dan prasarana

    2. PENGELOLAAN BKOL a.Kelembagaan b. SOP c. SDM

    DIT. PENGEMBANGAN

    PASAR KERJA

    Dinas Yang menangani

    ketenagakerjaan di Prov

    Dinas yang Menangani

    Ketenaga kerjaan di kab/kota

    EFEKTIVITAS BURSA KERJA

    ONLINE

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    9

    Dari gambar tersebut secara garis besar efektivitas

    bursa kerja ditentukan oleh 4 faktor utama, yaitu:

    1. Kualitas Pengelolaan Bursa Kerja Online:

    Pengelolaan Bursa Kerja online diharapkan

    dapat melayani para pelanggannya dengan mudah,

    nyaman, cepat, dan murah. Sebagaimana tempat

    pelayanan yang lain, untuk memenuhi harapan

    pelanggan tersebut maka bursa kerja harus memenuhi

    persyaratan:

    a. Tempat bursa kerja: strategis dan mudah dijangkau,

    serta dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi

    para pelanggannya; Bursa kerja akan banyak

    dikunjungi dan dimanfaatkan para pihak terutama

    para pencari kerja bila tempat penyelenggaraanya

    strategis: mudah dijangkau, mudah dilihat, dan

    tempatnya dapat memberikan rasa aman dan

    nyaman;

    b. Sarana dan prasarana bursa kerja

    Kelengkapan jenis, jumlah dan kualitas sarana

    prasarana berpengaruh terhadap dapat

    beroperasinya bursa kerja online.

    c. Pengelolaan Bursa Kerja

    Pengelolaan bursa kerja sebaiknya dilakukan oleh

    unit organisasi/lembaga yang jelas kewajiban dan

    tanggung jawabnya yang didukung oleh SOP yang

    jelas dan tenaga pengelola (SDM) dalam jumlah yang

    cukup dan berkualitas (kompeten).

    d. Lembaga/unit organisasi yang penangani

    Kelembagaan yg menangani: ada suatu unit yang

    khusus diberi tugas untuk mengelola bursa kerja

    online, sehingga tugas dan tanggung jawabnya jelas;

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    10

    e. Adanya SOP (standard operational procedure);

    Salah satu persyaratan dalam pengelolaan atau

    penyelengaraan Bursa keraja perlu dudukung oleh

    adanya SOP yang jelas dan mudah dilaksanakan

    (applicable), oleh para pihak yang berkepentingan

    terutama bagi tenaga pengelola bursa kerja;

    f. Tersedianya Jumlah dan Kompetensi SDM,

    Dalam pengelolaan bursa kerja, perlu didukung oleh

    SDM dalam jumlah yang cukup dan berkualitas.

    Kompetensi pengelola bursa kerja merupakan kunci

    bagi keberhasilan pelayanannya. Kompetensi

    tersebut meliputi:

    Mempunyai pengetahuan tentang penggunaan

    perangkat keras maupun perangkat lunak (seperti

    aplikasi) yang tersedia di bursa kerja;

    a. Dapat mengoperasikan peralatan perangkat

    keras maupun perangkat lunak yang tersedia

    dengan baik; serta

    b. memiliki sikap kerja yang mampu berperilaku

    sebagai pelayan bagi pelanggannya;

    2. Kondisi Pencari Kerja;

    Kondisi pencari kerja yang merupakan salah

    satu sasaran pengguna bursa kerja online berpengaruh

    terhadap efektivitas sistem bursa kerja online yang

    dikembangkan. Bursa kerja online yang dikembangkan

    sudah baik, tetapi bila tidak digunakan maka akan

    menjadi percuma atau tidak efektif. Kondisi pencari

    kerja yang diduga berpengaruh terhadap pemanfaatan

    bursa kerja online adalah:

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    11

    1) Karakteristik Pencari Kerja, yang meliputi:

    2) Umur;

    3) Jenis kelamin;

    4) Pendidikan;

    5) Hubungan dengan Bursa kerja online:

    a. Pengetahuan tentang bursa kerja online; dan

    b. Pemanfaatan Bursa Kerja online;

    c. Pendapat tentang keberadaan sistem bursa

    kerja online.

    3. Kondisi perusahaan/perorangan yang memerlukan

    pekerja.

    Kedudukan perusahaan/perorangan yang

    memerlukan pekerja atau yang mempunyai lowongan

    kerja, juga sama dengan pencari kerja. Bila bursa kerja

    online dapat beroperasi dengan baik, pencaker juga

    sudah memasukan data identitas dan jabatan pekerjaan

    yang diinginkan, namun bila tidak ada data lowongan

    kerjanya, maka bursa kerja online tidak dapat efektif.

    a. Karakteristik perusahaan;

    1) Domisili/alamat

    2) Sektor atau jenis usaha

    b. Pengetahuan Bursa Kerja online;

    c. Pemanfaatan Bursa Kerja online;

    d. Pendapat tentang keberadaan sistem bursa kerja

    online

    4. Komitmen dan Pembinaan dari pimpinan Dinas (pemda)

    yang menangani ketenagakerjaan di Kab/kota, provinsi

    maupun pusat, dalam bentuk:

    a. Kesadaran akan pentingnya bahwa bursa kerja

    online;

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    12

    b. Bantuan sarana dan sarana;

    c. Mengalokasikan dana untuk kegiatan pengembangan

    bursa kerja;

    d. Menempatan SDM yang kompeten;

    e. Melakukan monitoring dan pengendalian/supervisi;

    f. Melakukan sosialiasi kepada para pihak pemangku

    kepentingan;

    Dengan demikian secara besar garis tata urut proses BKOL

    menjadi efektif, bila: 1) BKOL di bangun (ada); di ketahui

    keberadaannya oleh para pemangku kepentingan; dan di

    manfaatkan oleh para pemangku kepentingan secara online

    (mandiri)

    D. Ruang Lingkup dan Metode Penelitian

    Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan

    penelitian terapan, yang diarahkan untuk mendapatkan

    informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas

    pelaksanaan sistem bursa kerja online, permasalahan yang ada

    dan sekaligus merumuskan alternatif pemecahannya. Karena

    adanya keterbatasan yang ada maka ruang lingkup penelitian

    ini dibastasi sebagai berikut:

    1. Ruang Lingkup

    Pada penelitian ini dibatasi hanya bursa kerja on-

    line yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah yang

    menangani ketenagakerjaan di provinsi dan kab/kota.

    2. Metode Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan adalah metode

    evaluasi, yaitu mengevaluasi terhadap pelaksanaan program

    pengembangan bursa kerja sistem online.

    a. Jenis Data yang diperlukan

    Berdasarkan sumbernya, data yang diperlukan, yaitu

    data primer dan data sekunder.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    13

    1) Data Primer adalah data yang diperoleh atau

    dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari

    sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai

    data asli atau data baru yang memiliki sifat up to

    date. Untuk mendapatkan data primer, akan

    dikumpulkan secara langsung di lokasi peneltian.

    2) Data sekunder, adalah data yang diperoleh atau

    dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah ada

    (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder

    diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat

    Statistik (BPS), Dinas yang menangani

    ketenagakerjaan di provinsi dan kab/kota, buku

    laporan, buku rujukan, jurnal, dan lain-lain.

    b. Metode Penentuan lokasi penelitian

    Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan

    metode purposive, yaitu Propinsi yang menurut

    Direktorat Pengembangan Pasar Kerja

    perkembangannya terbaik, sedang dan terbelakang,

    sebanyak 6 Provinsi; sedang untuk kabupaten Kota

    juga dipilih 2 dinas Kab/kota yang menurut

    petugas/pejabat di tingkat provinsi termasuk kategori

    baik dan jelek. Adapun daerah sampel studi ini adalah:

    1. Provinsi Bengkulu:

    a. Kota Bengkulu

    b. Kabupaten Kepahiang

    c. Kabupaten Bengkulu Utara.

    2. Provinsi Jawa Tangah:

    a. Kota Semarang;

    b. Kabupaten Temanggung

    c. Kabupaten Pati

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    14

    3. Provinsi Jawa Timur:

    a. Kota Surabaya;

    b. Kabupaten Pasuruan;

    c. Kabupaten Malang

    4. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta:

    a. Kota Yogyakarta;

    b. Kabupaten Gunung Kidul;

    c. Kabupaten Bantul

    5. Provinsi Jawa Barat:

    a. Kota Bandung;

    b. Kabupaten Garut;

    c. Kabupaten Bogor;

    6. Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

    a. Jakarta Selatan;

    b. Jakarta Timur;

    c. Jakarta Pusat.

    c. Metode penentuan Responden

    Reponden ada tiga kategori, yaitu:

    1) Responden di dinas, yaitu pejabat dan petugas

    (petugas pengantar kerja dan operator) yang

    menangani bursa kerja:

    2) Responden Pencari Kerja: pencari kerja yang

    menggunakan dan yang tidak menggunaan;

    3) Responden yang mewakili perusahaan pencari

    pekerja; petugas di bagian HRD yang menangani

    rekruetmen, baik di perusahaan yang

    memanfaatkan bursa kerja online, maupun yang

    tidak menggunakan.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    15

    d. Metode Pengumpulan data:

    1) Untuk mendapatkan data sekunder dilakukan

    dengan pencatatan dan atau fotocopy atau

    mendapatkan bukunya. Dengan mengunan daftar

    pertanyaan atau pointer yang telah disiapan:

    2) Untuk mendapatakan data primer dilakukan denan

    teknik wawancara dengan menggunakan daftar

    pertanyaan yang telah disiapkan; selain itu juga

    dilakukan dengan melakukan wawancara secara

    lebih detail untuk mendalaminya, serta observasi;

    e. Metode Pengolahan data;

    Data yang telah terkumpul diolah dengan membuat

    tebel-tabel sesuai dengan kebutuhan.

    f. Metode analisis data

    Data yang telah diolah kemudian di analisis secara

    diskriptif dengan menganalisis keterkaitan antara

    kondisi pengelolaan bursa kerja, penggunaan bursa

    kerja online baik oleh pencari kerja, maupun oleh

    perusahaan pencari pekerja, serta komitmen dan

    pembinaan dari instansi yang menanganinya termasuk

    pimpinannya. Menemukenali permasalahan yang ada

    serta sekaligus merumuskan saran perbaikannya.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    16

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    17

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pengembangan sistem Bursa Kerja Online (BKOL) pada

    prinsipnya merupakan pengembangan Bursa Kerja yang

    dilaksanakan secara online. Dengan demikian dalam

    pengembangannya tetap mengacu pada pelaksanaan bursa kerja

    secara manual. Selain itu untuk mengembangkan online tersebut,

    mempertimbangkan perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan

    e-goverment yang ada, serta lingkungan strategis lainnya yang

    diduga berpengaruh terhadap pelaksanaan BKOL, seperti

    perkembangan pelaksanaan Otonomi Daerah.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    18

    A. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

    1. Penempatan Tenaga Kerja

    Sebagaimana telah diamanatkan dalam pasal 27 ayat 2

    Undang-undang Dasar 1945, bahwa setiap warga negara

    berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak,

    maka di lain pihak negara atau pemerintah wajib

    memfasilitasi agar hak warga tersebut dapat terpenuhi.

    Fasilitasi tersebut antara lain dengan pembangunan yang

    dapat menciptakan kesempatan kerja, menfasilitasi

    penempatan kerja, serta peningkatan kapasitas dan

    produktivitas tenaga kerja yang akhirnya dapat

    mensejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

    Selain itu, sebagaimana dimuat dalam Undang-Undang

    no, 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada Bab VI

    pasal 31 mengamanahkan bahwa tiap tenaga kerja

    mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih,

    mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh

    penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri. Proses

    tenaga kerja sampai mendapatkan pekerjaan disebut dengan

    penempatan tenaga kerja. Adapun pelayanan penempatan

    tenaga kerja adalah kegiatan untuk mempertemukan tenaga

    kerja dengan pemberi kerja, sehingga tenaga kerja dapat

    memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, dan

    kemampuannya, di sisi lain pemberi kerja dapat memperoleh

    tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya

    Dalam undang-undang tersebut, juga mengamanahkan

    bahwa pelaksanaan penempatan tenaga kerja mendasarkan

    atas 4 asas, yaitu: 1) terbuka, 2) bebas, 3) obyektif, dan 4)

    adil dan tanpa diskriminasi; serta diarahkan untuk

    menempatakan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai

    dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    19

    dengan memperhatikan harkat, martabat, hak asasi, dan

    perlindungan hukum. Selain itu penempatan tenaga kerja

    dilaksanakan dengan memperhatikan pemerataan,

    kesempetan kerja dan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan

    kebutuhan program nasional dan daerah. (pasal 32 );

    Adapun uraian dari keempat asas penempatan

    tersebut adalah sebagai beriku:

    a. Terbuka: Pemberi informasi kepada pencari kerja harus

    terbuka dan jelas, baik jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan,

    besaran upah dan jam kerja, maupun kondisi atau

    ketentuan lain yang akan diterimakan oleh pekerja, dan

    sebaliknya data atau keadaan pencari kerja: seperti

    pendidikan, pengalaman kerja dan gaji yang diharapkan.

    Hal ini diperlukan untuk melindungi pekerja/ buruh serta

    untuk menghindari terjadinya perselisihan di tempat kerja.

    b. Bebas : pencari kerja bebas memilih jenis pekerjaan dan

    pemberi kerja bebas memilih tenaga kerja, sehingga tidak

    dibenarkan pencari kerja dipaksa untuk menerima suatu

    pekerjaan dan pemberi kerja tidak dibenarkan dipaksa

    untuk menerima tenaga kerja yang ditawarkan.

    c. Obyektif: pemberi kerja hendaknya menawarkan

    pekerjaan/jabatan yang cocok kepada pencari kerja yang

    sesuai dengan kemampuanya dan persyaratan jabatan

    yang dibutuhkan, serta harus mempertahankan

    kepentingan-kepentingan pihak tertentu.

    d. Adil dan tidak diskriminasi : penempatan tenaga kerja

    yang dilakukan berdasarkan kemampuan tenaga kerja, dan

    tidak berdasarkan atas ras, jenis kelamin, warna kulit,

    agama dan aliran poilitik.

    Sebagai negara yang masuk dalam organisasi

    ketenagakerjaan internasional atau International Labour

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    20

    Organization (ILO), negera Indonesia juga telah meratifikasi

    konvensi ILO No. 88 tahun 1948 dengan Keputusan Presiden

    No. 36 tahun 2002, mengenai Lembaga Pelayanan

    Penempatan Tenaga Kerja, yang mewajibkan untuk

    mendirikan lembaga pelayanan penempatan tenaga kerja,

    dengan pelayanan gratis. Amanah lain dalam konvensi

    tersebut antara lian:

    a. Adanya kerja sama antara instansi pemerintah maupun

    swasta terkait, melalui bursa kerja, yang merupakan

    program nasional untuk menghapus penangguran dan

    mengembangkan serta menggunakan sumber-sumber

    produktif (pasal 1 ayat 2);

    b. Pengaturan dalam pelayanan dan kebijakannya, wajib

    dilakukan melalui panitia penasehat yang terdiri dari

    pengusaha dan pekerja (pasal 4)

    2. Unsur-unsur Penempatan Tenaga Kerja

    Bila dilihat berdasarkan unsur-unsurnya,

    sebagaimana tertuang dalam pasal 36 Undang-undang no. 13

    tahun 2003, bahwa unsur-unsur penempatan terdiri dari:

    a. Pencari Kerja.

    Pencari kerja adalah angkatan kerja yang

    sedang menganggur dan mencari pekerjaan maupun

    yang sudah bekerja tetapi ingin pindah atau alih

    pekerjaan dengan mendaftarkan diri kepada pelaksanan

    penempatan.

    b. Lowongan Pekerjaan

    Lowongan kerja adalah peluang kerja yang

    belum terisi, baik untuk angkatan kerja dengan bekerja

    secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak

    lain, dan atau berusaha sendiri.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    21

    Sebagaimana di atur dalam Undang-undang No. 7

    Tahun 1981, tentang Wajib lapor ketenagakerjaan di

    Perusahaan, khususnya pasal 6 mengamanahkan bahwa:

    (1) Pengusaha atau pengurus wajib melaporkan secara

    tertulis kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk

    selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30

    (tigapuluh) hari setelah mendirikan, menjalankan

    kembali atau memindahkan perusahaan;

    (2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

    harus memuat keterangan:

    a. identitas perusahaan;

    b. hubungan ketenagakerjaan;

    c. perlindungan tenagakerja; dan

    d. kesempatan kerja.

    Yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah

    keterangan yang berhubungan dengan nama perusahaan,

    alamat perusahaan, kepengurusan perusahaan,

    permodalan perusahaan, proses produksi, hubungan

    kerja, syarat kerja, kondisi kerja, rencana perluasan dan

    pengurangan kesempatan kerja serta rencana latihan

    kejuruan bagi tenaga kerja.

    Dengan demikian setiap perusahaan wajib juga

    untuk melaporkan rencana perluasan dan pengurangan

    kesempatan kerja, dengan kata lain juga wajib

    melaporkan tentang lowongan pekerja yang tersedia di

    perusahaan bersangkutan.

    Selanjutnya setelah menyampaikan laporan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tersebut,

    pengusaha atau pengurus wajib melaporkan setiap tahun

    secara tertulis mengenai ketenagakerjaan kepada

    menteri atau pejabat yang ditunjuk (pasal 7 ayat 1)

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    22

    Selain Undang-undang No. 7 tahun 1981, juga

    ada Peraturan Presiden No, 4 Tahun 1980 tentang Wajib

    Lapor Lowongan, yang memerintahkan kepada

    pengusaha atau pengurus wajib serta melaporkan secara

    tertulis setiap ada atau akan ada lowongan pekerjaan

    kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk (pasal 2).

    Laporan lowongan pekerjaan tersebut memuat: 1)

    Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan ; 2) Jenis pekerjaan

    dan syarat-syarat jabatan yang digolongkan dalam jenis

    kelamin, usia, pendidikan, keterampilan/keahlian,

    pengalaman dan syarat-syarat lain yang dipandang perlu.

    Di samping itu pada pasal 4, mengamanahkan kepada

    pengusaha yang akan mengumumkan lowongan

    pekerjaan melalui mass- media, wajib melaporkan lebih

    dahulu kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk. Jika

    lowongan pekerjaan tersebut sudah terisi, maka

    pengusaha atau pengurus wajib segera melaporkan

    secara tertulis kepada Menteri atau Pejabat yang

    ditunjuknya (pasal 5). Dalam Kepres tersebut juga

    menyebutkan memberikan sanksi kepada perusahaan

    yang tidak melaksanaan wajib lapor lowongan tersebut,

    berupa denda Rp 100.000, atau kurungan maksimal 3

    bulan.

    c. Informasi Pasar Kerja (IPK), yang berisi:

    1) Daftar dan rekap pencari kerja;

    2) Daftar dan lowongan pekerjaan;

    3) Data penempatan tenaga kerja

    d. Pelaksana Penempatan

    1) Penempatan tenaga keraja dapat melalui fasilitasi

    dinas tenaga kerja/pengantar kerja; atau

    2) Melalui Lembaga Penempatan tenaga kerja atau

    melakukan transaksi sendiri,

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    23

    Adapun unsur-unsur: pencari kerja

    (pencaker), lowongan, IPK, dan penempatan tersebut

    dapat dilaksanakan secara terpisah. Semua kegiatan

    yang mempertemukan antara pencaker dengan

    pemberi kerja, sehingga terjadi proses penempatan

    dan tersedia IPK disebut kegiatan antar kerja

    Dengan demikian kegiatan antar kerja

    meliputi: menfasilitasi pencaker dan pemeberi kerja,

    tersedianya IPK, sehingga terjadi proses penempatan

    yang efektif. Kegunaan lain dari kegiatan antar kerja

    tersebut adalah sebagai bahan penyusunan kebijakan

    daerah dan nasional

    3. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

    Pelayanan penempatan tenaga kerja pada prinsipnya

    adalah merupakan upaya agar para pihak dalam hal ini

    pencari kerja dan pemeberi kerja dapat terpetuhi

    kebutuhannya masing-masing. Pencari kerja dapat

    mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan, bakat

    dan minatnya, dan di pihak lain pemberi kerja dapat

    memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan

    perusahaannya. Untuk itu, maka diperlukan informasi

    tentang pencari kerja dan informasi lowongan kerja yang

    tersedia. Adapun informasi pencari kerja dan lowongan kerja

    yang diperlukan sebagaimana dalam lampiran Permen

    Nakertrans Nomor: Per.07/Men/IV/2008 Tentang

    Penempatan Tenaga Kerja adalah sebagai berikut:

    a. Informasi Pencari kerja meliputi:

    1) Identitas pencari kerja, yang terdiri dari:

    a) Nama:

    b) Jenis Kalamin:

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    24

    c) tempat tanggal lahir

    d) status:

    2) Pendidikan Formal terakhir:

    3) Keterampilan

    4) Bahasa yang dikuasai:

    5) Pengalaman Kerja

    6) Jabatan yang diinginkan:

    7) Lokasi Tempat kerja yang diinginkan dan

    8) Banyaknya upah yang diinginkan.

    b. Informasi lowongan kerja yang tersedia

    1) Batas waktu permintaan tenaga kerja

    2) Identitas Pemberi Kerja:

    a) Nama Pemberi Kerja/perusahaan;

    b) Lapangan usaha;

    c) Alamat;

    d) Kontak person dan jabatannya

    3) Informasi lowongan jabatan/pekerjaan;

    a) Nama Jabatan/pekerjaan:

    b) Jumlah lowongan

    4) Persayaratan Jabatan

    a) Pendidikan formal:

    b) Keterampilan/keahlian;

    c) Pengalaman;

    d) Syarat khusus.

    5) Sistem Pengupahan

    a) Sistem pegupahan

    b) Gaji/upah per bulan

    c) Status hubungan kerja

    d) Jumlah jam kerja dalam seminggu

    e) Jaminan sosial lainnya

    6) Uraian singkat pekerjaan

    7) Uraian tugas

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    25

    Pencari kerja yang datang dan mencatatkan diri ke

    dinas tenaga kerja memberikan data dirinya sesuai dengan

    form AK2 dan bila sudah terdaftar sebagai bukti yang

    bersangkutan mendapatan bukti AK1 atau sering disebut

    dengan Kartu kuning. Sedangkan pihak pencari kerja

    mendaftarakan diri dengan di lengkapi dengan jumlah dan

    jenis jabatan, serta syarat kerja lainnya dari lowongan yang

    ada di perusahaan tersebut. Selain itu dalam pelayanan antar

    kerja di dinas yang menangani ketenagakerjaan juga

    melakukan kegiatan bimbanganan jabatan, bimbingan

    penempatan/usaha dan bimbingan pelatihan. Secara skematis

    pelalayan antar kerja dapat dilhat dalam gamba sebagai

    berikut:

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    26

    Sumber: Subdit Informasi Pasar Kerja, Binapenta

    Gambar 2.1 Skema Proses Pelayanan Antar Kerja

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    27

    Untuk memenuhi kebutuhan ke dua belah pihak, yaitu pencari kerja dan pemberi kerja, serta guna meningkatan kehidupan masyarakat. Maka diperlukan upaya lainya, baik itu yang berkaitan dengan pencari kerja (supply side), seperti pendidikan dan pelatihan kerja; serta pihak lain yang berkaitan dengan pemberi kerja (demand side). Selain itu keberhasilan pelayanan penempatan tenaga kerja tersebut juga di tentukan oleh SDM yang menanganinya, dalam hal ini adalah petugas pengantar kerja.

    4. Dukungan Petugas Pengantar Kerja

    Guna Kelancaran Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja, dilakukan oleh petugas pengantar kerja, yg mempunyai kompetensi di bidang:

    a. Perencanaa Tenaga Kerja b. Informasi Pasar Kerja; c. Penyuluhan Jabatan; d. Bimbingan jabatan; e. Wawancara; f. Analisa Jabatan; g. Pelayanan Pencari Kerja; h. Pelayanan Pemberi Kerja; i. Pelayanan Lembaga Pelatihan dan Penempatan Tenaga

    Kerja; j. Pelayanan Pemenuhan Lowongan Kerja; k. Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja; l. Pelayanan AKL m. Pelayanan AKAD n. Pelayanan AKAD o. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Pemerintah; p. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Khusus; q. Pelayanan Penemapatan Tenaga kerja Antar Negara; r. Pelayanan Pengendalian Tenaga Kerja Asing; s. Pemasaran Tenaga kerja, dan pelaporan

    Dengan dermikian, seorang petugas pengantar kerja

    diharapankan mampu dan dapat menangani pekerjaan tersebut. Petugas pengantar kerja di daerah selama ini baru

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    28

    mengerjakan pekerjaan pelayanan kepada pencaker, pemberi kerja termasuk kanvasing (mendatangi dan mencatat lowongan di perusahaan), melakukan bimbingan jabatan kepada para pencari kerja, penyusunan dan pelaporan IPK, serta pelayanan penempatan tenaga kerja. Pekerjaan lain seperti mengelola IPK untuk kepentingan pembangunan ketenagakerjaan di daerah bersangkutan, sebagai contah: penyusunan perencanaan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja belum dilaksanakan.

    5. Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja:

    Sebagaimana diamanahkan dalam UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa pelaksana penempatan tenaga kerja dapat dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini dinas yang menangani ketenagakerjaan, lembaga swasta yang berbadan hukum atau secara mandiri. Adapun ketentuan pelaksana pemerintah dan lembaga swasta adalah sebagai berikut: a. Pemerintah

    Pemerintah sebagai pelaksana penempatan tenaga kerja, dilaksanankan oleh lembaga/institusi pemerintah yang menangani ketenagakerjaan, dan dalam era otonomi daerah kedudukannya berada di Satuan Kerja Pemerintah Derah (SKPD) kabupaten/kota.

    b. Lembaga swasta berbadan hukum. Selain pemerintah, kepada swasta yang berbadan

    hukum juga dapat melaksanakan penempatan tenaga kerja dengan ketentuan: 1) wajib memiliki izin tertulis dari menteri atau pejabat

    yang ditunjuk. 2) Dilarang memungut biaya, kecuali pada golongan

    atau jabatan tertentu yg ditetapkan oleh menteri; dan

    3) Wajib melaporkan 1 (satu) bulan sekali kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk (Keputusan Dirjen Binapenta, No 99/PPTK/IV/2009)

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    29

    B. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan E-

    Government

    1. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) Teknologi informasi berkembang dengan pesat, untuk

    mendapatkan informasi dari satu tempat ke tempat lain tidak dibatasi oleh waktu, baik melalui media elektronik seperti Radio dan TV maupun alat komunikasi lain seperti handphone dan internet. TI berkembang di hampir semua negara, dan dimanfaatkan oleh pemertintah dan swata, maupun individu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing.

    Perkembangan dan kemajuan TI yang demikian pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang dan berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan ekonomi nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    Sebagaimana diamanahkan dalam undang-undang RI. No.11 tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi elektronik, bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan dengan tujuan: a. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari

    masyarakat informasi dunia; b. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian

    nasioanl dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

    c. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelayanan publik; d. Membuka seluas-seluasnya kepada setiap orang untuk

    memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan teknologi informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab, dan

    e. Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara teknologi informasi.

    Selain itu negara, perusahaan, maupun individu yang tidak dapat memanfaatkan TI dengan baik sulit untuk maju.

    Dengan demikian dalam pengembangan sistem Bursa Kerja Online (BKOL) harus diselaraskan dengan undang-undang tersebut.

    Perkembangan penggunanan komunikasi dengan internet di Indonesia cukup pesat. Dari 3 (tiga) indikator

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    30

    Persentase Rumah tangga yang: 1) Memiliki/ Menguasai telepon kabel; 2) Memiliki/menguasai telepon seluler, dan 3) pernah mengakses internet selama 3 bulan terakhir, ternyata untuk yang memilki telepon tetap kabel menurun, dan yang memiliki telepon seluler meningkat. Begitu juga yang mengakses internet. Perkembngan tersebut dapat dilihat pada Tabel dan gambar grafik sebagai bertikut:

    Tabel 2.1 Penggunaan Teknologi di Indonesia

    No Keterangan 2008 2009 2010 2011

    1 Persentase RT yang memiliki/menguasai telepon tetap kabel

    11.67 10.36 9.46 7.85

    2 Persentase RT yang memiliki/menguasai telepon seluler

    51.99 61.84 72 78.96

    3

    Persentase RT yang pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir

    8.47 11.59 22.4 25.9

    Sumber : Statistik Indonesia, BPS Tahun 2012, diolah

    Gambar 2.2 Penggunaan Teknologi di Idonesia

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    31

    Pengembangan TI, pada umumnya bertujuan untuk melayani kebutuhan para pihak, dalam teknik mengelola data dan informasi dari mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, mengolah, mengumumkan, menganalisis, dan atau penyebarluasan, serta transaksi data dan informasi dengan berbasis komputer di satu tempat (sendiri) dan atau antar satu tempat dengan tempat lain (ada sharing sumber daya data dan informasi). Untuk mengolah data dan informasi maka diperlukan aplikasi pengelolaan data dan informasi, sedangkan untuk shering/transaksi data dan informasi dibutuhkan jaringan.

    2. Pengembangan E-Goverment

    Perkembangan TI yang cepat tidak dapat dihindari, karena kebutuhan informasi yg sangat cepat, tepat dan akurat menjadi kebutuhan bagi para pihak, perorangan/individu, perusahaan atau swasta maupun pemerintahan. TI yang banyak dibutuhkan oleh para pihak tersebut antara lain adalah Web atau Internet yang berfungsi sebagai penyimpan, penampilan dan transaksi data dan informasi, serta aplikasi pengelolaan data dan informasi.

    Penggunaan TI, khususnya pengguna web dan internet dalam penyelengaraan pemerintahan, disebut dengan e-goverment. Agar penggunaan TI dalam pemerintah dapat lebih berdayaguna dan berhasil guna maka diterbitkanlah Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003, tanggal 9 Juni 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Pengembangan e-goverment merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan e-goverment dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan informasi.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    32

    Pemanfaatan TI tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan, yaitu: a. Pengelolaan data, pengelolaan informasi, sistem

    manajemen dan proses kerja secara elektronik; b. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar

    pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negera.

    Untuk melaksanakan maksud tersebut, pengembangan e-goverment diarahkan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu: a. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan

    publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangaku oleh masyarakat;

    b. Pembentukan hubungan interaksi dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan perekonomian nasioanl dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional.

    c. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam rumusan kebijakan negara.

    d. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efesien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintahan dan layanan antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah otonomi.

    Dengan demikian pembangunan dan pengembangan BKOL, harus juga mengacu pada tujuan e-goverment tersebut. Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa kegagalan e-goverment di sejumlah negara dikarenakan oleh: Ketidak siapaan SDM baik pengelola maupun pengguna, Sarana dan Prasaran TI yang kurang memadai, Kurang perhatian para pihak yang terlibat langsung. Oleh karena itu hal ini harus mendapatkan perhatian dalam pengembangan sistem BKOL.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    33

    C. Otonomi Daerah

    Untuk mempercepat terwujudnya tata pemerintahan yang lebih baik, pemerintah telah melaksanakan otonomi daerah sejak Januari 2000. Melalui kebijakan ini, pemerintah pusat telah mengalihkan kewenangannya kepada kabupaten dan kota untuk mengelola kegiatan pemerintahannya secara otonom, termasuk di bidang ketenagakerjaan. Pengalihan kekuasaan dari pusat ke daerah diharapkan dapat mendorong proses kebijakan publik menjadi partisipatif, transparan, dan akuntable sehingga kebijakan publik lebih memperhatikan kepentingan stakeholders-nya, terutama masyarakat setempat. Pelaksanaan otonomi daerah diharapkan dapat membuat pemerintah kabupaten dan kota menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan dan dinamika lokal.

    Dalam pelaksanaan otonomi daerah, ternyata tidak semulus seperti yang harapkan, dan banyak masalah yang timbul. Permasalahan yang timbul antara lain: 1. Adanya distorsi pemahaman terhadap kebijakan otonomi

    daerah. Temuan dari Goverment and Desentralization Survey 2022 (Agus Dwiyanto dkk, 2002), walaupun secara umum menunjukan bahwa para pemangku kepentingan memahami otonomi daerah secara benar, ternyata persentase pemangku kepentingan dan agen pelaksana yang memahami kebijakan otonomi daerah secara salah cukup besar. Pemahaman yang salah mengenani otonomi daerah antara lain: penafsiran otonomi daerah sebagai kewenangan untuk menggali sember dana sebsesar-besarnya melalui pajak dan retribusi, kewenangan untuk memperjuangkan penduduk asli dalam pemerintahan dan pembangunan, dan kewenangan untuk daerah sendiri.

    2. Tidak adanya pembagian kewenangan yang jelas, terbatasanya keuangan daerah, lemahnya sumber daya aparatur dan struktur kelembagaan daerah;

    3. Akibat lebih lanjut dari permasalahan tersebut, maka masalah ketenagakerjaan di sebagian kabupaten dan kota tidak menjadi prioritas. Hal ini tercermin dari besarnya APBD yang dialokasikan ke bidang ketenagakerjaan, serta dukungan SDM yang kurang. Setelah era otoda, pemahaman pimpinan daerah

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    34

    terhadap pentingnya tupoksi pejabat, khususnya penjabat fungsional, termasuk pejabat pengantar kerja rendah, sehingga sering terjadi mutasi tanpa mempertimbangkan kompetensinya. Tingginya mutasi pejabat daerah dan fungsional yang tidak sesuai denga bidang tugas dan kompetensi, sehingga mengakibatkan penguasaan dan pelaksanaan fungsi lembaga di bidang teknis menjadi menurun (Ratna, 2011).

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    35

    BAB III

    PEMBINAAN DAN PERKEMBANGAN BKOL

    A. Pembinaan BKOL

    Dalam Pengembangan BKOL, yang merupakan program Direktorat Pengembangan Pasar Kerja, Ditjen Binapenta, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Masing masing satuan kerja yang menagani ketenagakerjaan di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota punya peran dan fungsi masing-masing.

    1. Permbinaan di Tingkat Pusat

    a. Pembangunan Jaringan dan Aplikasi BKOL Dalam pengembangan BKOL di tingkat pusat dalam hal ini Direktorat Pengembangan Pasar Kerja, Ditjen Binapenta membangun jaringan dan aplikasi BKOL.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    36

    1) Jaringan: Jaringan yang dikembangkan adalah terpusat,

    yaitu hanya dikembangkan satu server yang keberadaannya di pusat yang di bangun oleh Direktorat Pengembangan Pasar Kerja dan ditempatkan di Gedung Cyber. Sedangkan di dinas kabupaten/kota disediakan beberapa set perangkat komputer yang berfungsi sebagai pengentri data. Selain dari komputer yang disediakan di dinas kabupaten/kota, para pencaker, yang membutuhkan pekerjaan, dan atau masyarakat umum dapat juga mengakses dari Warung Telekomunikasi (warnet), komputer pribadi atau HP yang dapat tersambung dangan internet.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    37

    Sumber: Subdit Informasi Pasar Kerja, Binapenta

    Gambar 3.1

    Skema Networking Info Kerja (BKOL)

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    38

    Adapun spesifikasi komputer yang digunakan sebagai server di pusat adalah sebagai berikut:

    1. Nama Server : Server2 depnakertrans.go,id 2. Lokasi collacatioan : colo Masterweb posisi di inter

    data center 3. IP Publik server : 27.111.40.202 4. Domain : infokerja.depnakertrans.go.id 5. Kondisi Bandwidth Internasional

    a. Koneksi Bandwith Internasional 1) International : 1 Mbps 1:16 atau setara 512

    Kbs 1:8 2) Bandwidth International Sharing dengan

    Server lain b. Koneksi IIX

    6. Catatan Login Server

    1) IXX : 100 Mbbps 2) User login : xxxxx 3) Password log : xxxxxxxxx

    7. Operating Sistem : Linux 64 bit 2.6.32.279.19.1.el6.x86_64

    8. Aplikasi Terinstal a. Webserver : Apache b. Database : MySqL, PostgreSQL dan Oracia

    9. Spesifikasi Hardware dan Statusnya: a. Processor

    1. Number of Proc : Dual 2. Core : 24 Core 3. Model : Intel (R) Xeon (R) CPU ES-

    2620 0 @2.00GHz b. Memory : 32 GB

    # Free : 26 GB c. HardDisk : 2 Unit (terpisah)

    # sda : Utama

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    39

    Status Partisi: / : 21 GB use 39 % /home : 358 GB use 1 % /tmp : 8.3 GB use 2 % / var : 52 GB use 12 % . sdb : Backup Status Partisi: /backup : 932 G

    2) Pembangunan Aplikasi

    Aplikasi yang dibangun di server pusat merupakan satu-satunya data base. Aplikasi yang dibangun terdiri dari: 1) aplikasi untuk pencaker (AK2), 2) Aplikasi untuk pemberi kerja (AK3), dan 3) aplikasi IPK yang merupakan data kumulatif dari pencaker dan lowongan, serta data penempatan. Selain itu pada aplikasi tersebut dikembangkan juga aplikasi transaksi data yang dapat mendukung kelancaran proses pencarian data pencaker bedasarkan karakteristiknya, dan proses pencarian data lowongan yang tersedia berdasarkan karakteristiknya, serta proses penempatan, pengolahan data IPK, dan pelaporannya. Gambaran umum aplikasi yang tersdia dalam BKOL, dapat dilihat dalam gambar fitur sebagai berikut:

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    40

    Sumber: Subdit Informasi Pasar Kerja, Binapenta

    Gambar 3.2 Fitur Aplikasi di Fitur BKOL

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    41

    Untuk dapat membuka aplikasi tersebut, pengguna yang mengakses ke info kerja tersebut dapat membuka dengan htt.www. infokerja. depnakertrans.go.id. Pada fitur tersebut pencaker dapat mengisi identitasnya dalam pendaftran pencari kerja. Setelah mengisi dengan pasword tertentu pencaker diharapkan datang ke kantor dinas kabupten/Kota yang mengelola BKOL dan membawa berkas ijazah terakhir, pas foto dan kelengkapan lainnya, untuk di verifikasi dan mendapatkan kartu AK1 (kartu kuning) sebagai bukti bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai pencari kerja. Selain itu fasilitas lain dalam aplikasi yang ada untuk pencaker adalah: pencaker dapat melihat lowongan yang sudah terdaftar dalam aplikasi BKOL. Bila dari lowongan yang ada pencaker berminat untuk mendaftar, maka dapat menghubungi kantor dinas atau melamar secara langsung ke perusahaan tersebut.

    Sebaliknya, bagi perusahaaan yang membutuhkan tenaga kerja dapat mendaftarkan lowongannya ke aplikasi yang telah tersedia. Bila sudah mengisi aplikasi lowongan segera memberi tahu dengan surat dan atau telp/sms ke dinas yang menangani BKOL untuk diverifikasi. Setelah diverifikasi maka lowongan tersebut baru tercatat dan tertayang dalam aplikasi BKOL dan dapat di akses oleh para pencari kerja. Bila setelah melihat daftar pencari kerja yang ada di BKOL, dan suatu perusahaan berminat untuk merekrut pencaker tersebut dapat memanggil pencaker bersangutan untuk ikut serta dalam proses rekruetmen. Selain itu pihak perusahaan dapat bekerja sama dengan pihak dinas setempat, untuk ikut serta membantu dalam proses rekruetmen.

    b. Pembinaan

    1) Persiapan Setelah mempersiapkan rancangan

    pengembangan BKOL, membangun jaringan dan server yang dilengkapi dengan aplikasi, maka Direktorat

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    42

    Pengembangan Pasar Kerja memberi bantuan perangkat BKOL, seperti: komputer, printer, dan telepon, faksimile, kepada dinas yang menangani ketenagakerjaan di kabupaten/kota. Sebelum dinas tersebut diberi bantuan, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi dan di identifikasi kesiapannya, terutama ketersediaan ruangan khusus yang akan dijadikan tempat pelayanan BKOL. Selain itu juga diidentifikasi ketersedian tenaga/pegawai yang akan diberi tugas sebagai petugas operator/pengelola BKOL di dinas bersangkutan.

    2) Bantuan Perangkat Peralatan BKOL Ke daerah

    Agar pelaksanaan BKOL dapat berjalan dengan baik, maka setiap dinas yang menangani ketenagakerjaan di kabupaten/kota yang telah memenuhi persyaratan, diantaranya telah menyedikan tempat secara khsusus untuk pelayanan BLKOL, dan tenaga pengelolanya, maka secara bertahap diberi bantuan seperangkat peralatan berupa: a) Komputer PC sebanyak 4 unit; b) Web camera MobileGear Silver 2.2-White pr Balack ,

    sebanyak 4 Unit; c) Printer Cilor Epson L 200, sebanyak 1 unit d) Telephon/Fax Panasonik KX-FT987, sebanyak 1 unit e) Switch Hub ALLIED NETGEAR JF S516, sebanyak 1

    set; f) Air Cooler Sanyo REF-B91 MK2,m sebanyak 1 set; g) TV LCD 32 PABASONIC L32CAG, sebanyak 1 unit; h) Braket 1 unit; i) Kabel VGA sebanyak 10 meter.

    3) Pemberian perangkat peralatan BKOL kepada masing-

    masing dinas kabupaten/kota tidak dilakukan secara serentak dalam satu tahun, tetapi dilakukan secara bertahap, yaitu dilaksanakan sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 dengan rincian sebagai bertikut:

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    43

    a) Tahun 2004, sebanyak 12 pkt untuk 6 prov. dan 6 Kab/kota;

    b) Tahun 2005, sebanyak 36 pkt untuk 3 Provinsi dan 33 Kab/kota;

    c) Tahun 2006, sebanyak 25 pkt untuk 10 prov dan 15 kab/kota;

    d) Tahun 2007, sebanyak 30 pkt untuk 3 prov, dan 27 kab/kota;

    e) Tahuan 2008, sebanyak 6 pkt untuk 1 prov, dan 5 kab/kota;

    f) Tahun 2009, sebanyak 146 Pkt untuk 2 prov. Dan 144 Kab/kota;

    g) Tahun 2010, tidak melakukan bantuan ke daerah, tetapi kegiatan diarahkan untuk modernisasi atau perbaikan di tingkat pusat;

    h) Tahun 2011, sebanyak 200 pkt untuk 200 kab/kota; i) Tahun 2012, sebanyak 100 pkt untuk 100 Kab/kota;

    dan pada j) Tahun 2013, pkt pengadaan peralatan guna

    melengkapi kabupaten/kota yang belum memperoleh bantuan dari pusat.

    4) Pembinaan Tenaga Operasional Sebelum dinas di Kab/Kota mendapatkan

    bantuan peralatan, terlebih dahulu tenaga calon pengelola BKOL yang telah ditunjuk oleh Dinas Kabuapten/Kota diikutkan dalam bimbingan teknik (Bimtek) pengelolaan BKOL yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Pasar Kerja. Bagi petugas yang telah mengikuti Bimtek, diberi buku pedoman atau panduan BKOL, sebagai buku pegangan dalam pengelolaan BKOL di tempat tugasnya. Selain itu setiap tahun para pengelola dari kabupaten/kota tertentu, juga diundang sebagai peserta dalam rapat monitoring dan evaluasi dalam rangka pengembangan BKOL. Dalam rapat tersebut di himpun permasalahan dan usulan perbaikan BKOL, baik jaringan maupun aplikasi, dan SDM Pengelolanya.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    44

    5) Bantuan dana operasional; Agar penglelolan BKOL di daerah dapat

    berjalan, maka di setiap Kabupaten/Kota diberi bantuan dana opreasional BKOL berupa honor operator;

    6) Monitoring dan evaluasi Dalam pelaksanaan BKOL pihak pusat, dalam

    hal ini Direktorat Pengembangan Pasar Kerja, juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksnaan BKOL di daerah, baik dengan melakukan kunjungan ke Propinsi dan atau ke beberapa Kabupaten/kota; maupun dengan cara mengundang para pengelola BKOL di tingkat propinsi dan beberapa kabupaten/kota.

    c. Pembinaan Informasi Pasar kerja (IPK) Oleh JICA

    Selain pembinaan tersebut, Direktorat Pengembangan

    Pasar Kerja Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja

    juga mendapat bantuan teknis dari JICA jepang, yaitu

    dengan melakukan survye dan identifikasi kondisi

    perkembangan Informasi Pasar kerja di Kabupaten Kota.

    Dari hasil survei tersebut, maka ditetapkan 10 dinas

    kabupaten/kota yang mendapat pembinaan secara khusus

    oleh JICA. Kabupten/kota yang mendapatkan pembinaan

    dari Jica adalah: 1) Kabupaten Bantul, 2) Kota Bandung; 3)

    Kota. Semarang; 4) Kab. Sragen; 5)Kota Padang; 6)

    Kabupaten Pati; 7) Kab. Pati; 8) Kabupaten Pasuruan; 9)

    Kota Makasar; dan 10) Kota Yogyakarta;

    Pembinaan yang dilakukan oleh JICA lebih di titik

    beratkan pada manajemen pelayanan yang mengacu pada

    Perencanaan, Pelaksanaan, Kontroling (evaluasi) yang

    diukur dengan tingkat kepuasan para pelanggannya, dan

    pengembangan lebih lanjut. Sebagai contoh pada pelayanan

    kepada pencaker untuk mengurus kartu kuning (AK1)

    sebagai bukti bahwa yang bersangkutan sudah terdaftar

    dalam IPK di dinas tenaga kerja. Dalam pengurusan tersebut

    para pencaker diwajibkan mengisi form AK2 dan

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    45

    melengkapi berkas yang dibutuhkan, seperti ijazah terakhir

    dan pasfoto diri. Pelayanan tersebut direncanakan dari yang

    paling sederhana, dievaluasi, kemudian ditingkatkan lagi,

    dievaluasi lagi ditingkatkan lagi, dan seterusnya. Sehingga

    pelayanan kepada para pelanggannya dari waktu ke waktu

    terus meningkat. Peningkatan pelayanan tersebut diukur

    bedasarkan kepuasan pelanggannya. Adapun pelayanan

    yang diukur antara lain: kemudahan dalam prosedur

    pengurusan. sikap petugas waktu melayani, kenyaman

    ruang pelayanan, dan waktu penyelesiaan pelayanan.

    Apabila pelayanan tersebut telah baik dan memenuhi

    standar yang di berlakukan oleh ISO, maka di daftarkan

    untuk memperoleh sertifikati ISO. Dari 10 lokasi yang

    dibina oleh JICA yang mendapatkan sertifikasi ISO, baru

    pelayanan Bursa Kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota

    Semarang.

    d. Pengembangan ISO di BKOL

    Mulai tahun 2014 akan telah ditentukan 7 lokasi yang

    akan dikembangkan untuk mendapatkan sertifikasi ISO,

    yaitu: 1) Kabupaten Bogor (Jawa Barat), 2) Kabupaten

    Sleman (Prov. DIY); 3) Kab Pati (Prov. Jateng); 4) Kabupaten

    Pasuruan (Prov, Jatim); 5) Kabupaten Langkat (Sumatera

    Utara); 6) Kota Makasar (prov. Sulawesi Selatan); dan 7)

    Kota Padang (prov. Sumatera barata).

    2. Pembinaan di Tingkat Provinsi

    a. Pembinaan Dinas yang menangani ketenagakerjaan di tingkat

    provinsi, selain melakukan penyusunan Data Infornasi Pasar Kerja (IPK), dari BKO di kabupaten/kota di wilayahnya, juga melakukan pembinaan dan pematauan tentang perkembangan pelaksanaan BKOL di wilayahnya.

    b. Monitoring dan Evaluasi

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    46

    Dinas di tingkat provinsi, juga melakukan monitoring dan evaluasi perekembangan BKOL di wilayahnya. Monitoring tersebut dilakukan dengan cara mengundang rapat dan atau kunjungan ke daerah.

    c. Pelaporan Selain melakukan pembinaan, monitoring dan

    evaluasi terhadap perkembanan pelaksanaan BKOL di masing-msing kabupatem dan kota di wilayah kerjanya. Dinas di provinsi juga berkewajiban mengelola IPK Provinsi dan menyampaikan laporan perkembangan BKOL dan IPK di wilayah provinsi ke pusat.

    3. Di Tingkat Kabupaten/Kota

    Dinas di Kabupaten/kota, bertugas mengelola BKOL, dan pelayanan penempatan tenaga kerja di wilayahnya. Tugas dan fungsi tersebut antara lain: 1. Melayani Pencaker;

    Tugas dinas di kabupten/kota salah satunya adalah melayani para pencaker yang ingin mencatatkan diri sebagai pencari kerja, sehingga namanya terdaftar dalam informasi pasar kerja, baik secara off-line maupun online. Pencatatan diri pencaker dilakukan dengan cara mengisi formulir AK2, kemudian diserahkan kepada petugas dengan melampirkan persyaratan, seperti ijazah terakhir dan pas foto. Oleh petugas, isian AK2 di entrti ke dalam computer. Cara lain adalah pencaker secara langsung mengisi sendiri kedalam aplikasi yang telah tersedia di web infokerja, kemudian yang bersangkutan datang dengan membawa berkas persyaratan untuk di cek kebenarannya (divalidasi). Setelah petugas mengecek kebenarnnya, data AK2 yang telah ter-entri dimasukan dalam aplikasi oleh petrugas. Sebagai bukti telah mencatatkan dirinya, setiap pemcari kerja yang telah terdaftar di beri kartu AK1 atau sering disebut dengan Kartu Kuning. Kepada para pencari kerja yang telah terdaftar, apabila dalam waktu 6 bulan belum mendapatkan pekerjaan diharapkan mendaftar ulang/memperpanjang ke dinas.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    47

    Selain itu, petugas di dinas diharapkan juga memberikan informasi adanya lowongan dan bimbingan jabatan, serta layanan konsultasi kepada pencari kerja supaya mereka dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk lebih jelasnya tata-urut proses pelayanan bagi pencari kerja dalam dilihat dalam Gambar 3.3

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    48

    Sumber: Subdit Informasi Pasar Kerja, Binapenta

    Gambar 3.3

    Bagan Alur Aplikasi untuk pencaker

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    49

    2. Melayani Pemberi Kerja Kepada pemberi kerja, petugas di dinas

    kabupeten/kota bertugas melayanai mereka dengan memasukan lowongan kerja yang ada di perusahaan ke dalam informasi pasar kerja. Bagi peruasahaan yang telah mendatarkan diri mendapatkan kartu AK3. Perusahaan yang mempunyai lowongan kerja juga dapat mendaftar melalui on-line, dengan cara mengisi form aplikasi yang sudah ada di web info kerja, kemudian petugas dinas menverifikasinya dengan cara menelpon/menyurati dan atau mendatanginya. Setelah diverifikasi tentang keberadaannya serta adanya lowongan kerja, baru dimasukan kedalam aplikasi yang dapat di lihat oleh masyarakat umum, khususnya pencari kerja. Untuk lebih jelasnya proses pelayanan bagi perusahaan yang mendaftarkan lowongan kerjanya, dapat dilihat pada Gambar 3.4.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    50

    Sumber: Subdit Informasi Pasar Kerja, Binapenta

    Gambar 3.4.

    Mekanisme Pemrosesan Registrasi Perusahaan

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    51

    3. Pelayanan Penempatan; Petugas di kabupaten kota juga bertugas untuk

    melakukan matching yaitu mencocokkan antara lowongan yang ada dan potensi pencari kerja yang terdaftar. Bila ada yang sesuai, petugas dapat memanggil kedua belah pihak untuk melakukan proses seleksi dan penempatan. Dalam hal ini petugas dinas ikut serta dalam proses seleksi dan penempatan. Selain itu dengan informasi yang ditayangkan dalam website, pencaker dan pemberi kerja dapat melakukan proses penempatan secara mandiri. Namun demikian apabila sudah terjadi penempatan, kepada mereka diwajibkan untuk memberitahukan kepada dinas ketenagakerjaan, sehingga datanya akan dihapus dan dimasukan sebagai data penempatan.

    4. Pengelolaan Informasi Pasar Kerja (IPK)

    IPK yang ada selain untuk melayani pencaker dan pemeberi kerja, sehingga kedua belah pihak dapat memenuhi kebutuhannya; juga dapat digunaan oleh para pihak sesuai dengan kepentingannya. Penggunaan data tersebut terutama dalam rangka pembangunan ketenagakerjaan seperti: pengembangan pelatihan kerja, perencanaan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. Untuk itu petugas di kabupyen/kota juga berkewajiban mengelola IPK dengan baik, serta melayani kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Dinas yang menagnai ketenagakerjaan diharapkan dapat mengelola IPK yang ada di wilayahnya, serta melaporkan ke Dinas Provinsi. Begitu juga dinas provinsi juga diwajibkan mengelola IPK dari Kabupaten dan kota di wilayahnya menjadi IPK provinsi dan melaporkan ke Pusat yang akan disusun menjadi IPK Nasional. Dengan BKOL diharapkan pengolahan dan pelaporan IPK dari kabupaten/kota ke provinsi dan provinsi kepusat dapat berjalan secara otomatis.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    52

    B. Perkembangan BKOL di Tingkat Lapang

    1. Prasarana dan Sarana a. Prasarana

    Salah satu persyaratkan dari Dinas Kabupaten/Kota yang manangani ketenagakerjaan akan dikembangkan dan mendapatkan bantuan sarana komputer apabila di dinas tersebut dapat menyediakan ruangan khusus sebagai tempat pelayanan BKOL.

    Dari ke 18 kab/kota di 6 provinsi daerah sampel, dalam melakukan pelayanan AK1 ada beberapa daerah yang melakukan pelayanan AK1 di tempat pelayanan satu atap di Kecamatan, seperti di Kabupaten Pasuruan, Kota Surabaya, Suku dinas Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur, namun mereka tetap melakukan pelayana BKOL di tingkat kabupaten/kota. Dinas Kabupaten Kota pada umumya telah meyediakan ruangan khusus sebagai tempat pelayanan BKOL.

    Secara garis besar kondisi prasaran BKO adalah: 1) Ketersediaan Ruangan Pelayanan

    a. Ketersediaan Ruangan Pelayaan BKOL Hampir semua Dinas telah

    menyediakan ruangan pelayanan BKOL yang terpisah atau menyatu dengan yang lain tetapi ada pintu tersendiri dan langung dapat masuk ke ruangan pelayanan BKOL sehingga mudah dijangkau. Adapun dinas yang penyediaan ruangah belum sesuai dengan yang disyaratkan, yaitu di: 1) kabupaten Bengkulu Utara letaknya sudah terpisah tetapi ada di belakang kantor dan tidak dilengkapi dengan petunjuk arah, 2) Kabupaten Malang ada di dalam kantor menempatan lorong antar ruangan dan tidak dilengkapi dengan petunjuk arah, dan 3) Kota Surabaya ada di dalam bercampur dengan ruangan lainnya tetapi tidak dilengkapi dengan petunjuk arah,

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    53

    b. Kelengkapan dan Kenyamanan Ruangan Pelayanan

    1) Adanya Ruang Tunggu Pada umumnya ruangan pelayanan

    BKOL yang disediakan telah dilengkapi dengan ruang tunggu dan dilengkapi dengan kursi yang cukup; kecuali di 1) kabupaten Bengkulu tidak ada ruang tunggu; 2) Kabupaten Malang, 3) Kota Surabaya, dan 4) Kabupaten Bantul.

    2) Ketersediaan AC Guna melengkapi dan kenyamanan

    ruangan pelayanan BKOL, kepada dinas diberi bantuan AC portable 2 buah, yang diharapkan agar dipasang di ruangan pelayanan BKOL.

    Dari hasil pendataan dan observasi di daerah, pada umumnya AC tersebut tidak dipasang di Ruang Tunggu BKOL kecuali di Kota Semarang, Kab. Pati, dan Kabupaten Pasuruan;

    3) Ketersediaan Pangumuman dan atau Petunjuk yang terkait dengan Pelayanan Antar Kerja dan atau BKOL.

    Ketersediaan pengumuman atau petunjuk prosedur ternyata dapat menambah mengetahuan dan membimbing para pencaker, pemberi kerja dan atau para pihak yang berkepentingan dalam mengurus kepentinganya. Dengan adanya kelengkapan tersebut, mereka sudah mendapatkan sebagian informasi yang mereka inginkan, sehingga tidak bertanya lagi. Hampir di semua dinas telah menyediakan papan pengumuman yang berisikan pengumuman lowongan kerja, Pengumunan ini telah ada sebelum ada program BKOL. Namun pada umumnya

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    54

    belum dikaitkan dengan keberadaan BKOL. Namun untuk dinas kabupaten/kota yang yang mempunyai kepedulian, terutama yang dibina oleh Jica di kantornya di lengkapi dengan spanduk BKOL dan petunjuk prosedur pengurusan AK1 dan atau AK3.

    b. Sarana

    1) Pengembangan Jaringan dan Koneksitas Jaringan yang dikembangkan adalah

    jaringan terpusat, yaitu jaringan pusat ke daerah sebaliknya dari pusat ke daerah. Server yang tersedia hanya ada di pusat, sedangkan daerah kabupaten kota hanya berfungsi sebagai operator baik dalam mengirim data/informasi maupun dalam hal membaca data/informasi. Dinas kabupten/kota hanya dapat mangentri dan mengolah data dan informasi yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu data dan informasi di wilayahnya.

    Agar dari kab/kota dapat mengirim dan mengambil data/informasi atau dapat online dengan pusat, maka di masing-masing kantor dinas kabupaten/kota menggunakan jaringan tersendiri. Jaringan di Kabupaten/kota dapat punya sendiri dengan langganan jaringan internet atau merupakan bagian dari jaringan yang telah ada. Dinas yang mengunakan jaringan bersama dengan Jaringan lain seperti dengan Pemda setempat adalah Kota Bandung, sedang lainnya memasang jaringan tersendiri dengan menggunakan internet mandiri. Pada saat pengumpulan data, ada dinas yang tidak memasang atau berlangganan jaringan internet yaitu Kabupaten Bengkulu Utara sehingga BKOLnya sama sekali tidak berjalan. Sedangkan jaringan online yang tidak beroperasi adalah di Kabupaten Kepahiang, karena masih dalam proses perpindahan kantor.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    55

    2) Sarana komputer Dalam mengembangkan BKOL di daerah, di

    setiap Dinas Kabupaten/Kota mendapatkan bantuan sarana komputer senayak 4 buah, yang darai hasil observasi di lapangan, pemanfaatan di daerah bervariasi. Bagi dinas yang pimpinannya mempunyai komitmen dan kepedulian, tidak saja menggunakan komputer bantuan tersebut, bahkan untuk meningkatan pelayanannya, menambah jumlahnya. Tujuan petambahan komputer tersebut, selain untuk memperbanyak pelayanan oleh petugas, juga digunakan untuk memberikan pelayanan kepada pencaker secara mandiri. Penggunaan Ketersdiaan dan penggunaan komputer, apabila diklasifikan menjadi 3 kelompok, maka: a) dioperasionalkan, bahkan ditambah oleh Dinas

    atau Pemda setempat terdapat di: 1) Kota Semarang, 2) Kabupaten Pati, 3) Kabupaten Pasuruan; dan 4) Kota Bandung;

    b) dioperasionalkan tetapi tidak menambah jumlahnya terdapat di: 1) Kabupaten Temanggung, 2) Kabupaten Gunung Kidul, 3) kabupaten Bantul (hilang karena dicuri tetapi dinas sudah menggantinya), 4) Kota Yogyakarta; 5) Kabupapten Garut, 6) Kabupaten Bogor; 7) Suku dinas Jakarta Selatan, 8) Suku dinas Jakata Utara, dan Kota Surabaya.

    c) Tidak/belum dioperasionalkan sebagimana mestinya; yaitu di: 1) Kota Bengkulu, 2) Kabupaten Kepahiang, 3) Kabupaten Bengkulu Utara, 4) Kabupaten Malang, dan 5) Suku dinas Jakarta Timur.

    3) Alat Foto

    Alat foto yang diberikan oleh pusat, diharapkan dapat digunakan untuk membuat pas foto bagi pencaker, sehingga secara langsung dapat di masukan dalam aplikasi yang telah dibanngun.

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    56

    Pada waktu kunjungan lapangan pada umunya alat foto tersebut tidak digunakan, kecuali untuk di Kabupeten Pati dan Pasuruan bila kondisinya tidak sibuk dipergunakan. Bagi pencaker yang tidak membawa foto dapat difoto dengan alat tersebut dan langusng masuk dalam aplikasi yang telah ada, sehingga begitu di cetak AK1nya sudah ada fotonya, begitu juga data (AK2) yang ada di data base telah dilengkapi dengan foto bersangkutan.

    4) Printer Bagi dinas kabupaten/kota yang dapat

    melakukan pelayanan pencaker, alat ini digunakan untuk mencetak form AK1, sebagai bukti bahwa dirinya sudah terdaftar sebagai pencari kerja di dinas ketenaga kerja. AK1 tersebut digukanakn sebagai persayaratan dalam mencari pekerjaan, tertutama bila melamar kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

    5) Alat lainnya, sperti mesin fax, dan layar TV, pada umumnya tidak begitu digunakan, dan kegunaannyapun relatif kurang penting.

    2. Kelembagaan dan Dukungan SDM

    a. Kelembagaan Kelembagaan yang menangani BKOL secara umum

    sama, hanya saja ada yang di bawah seksi penempatan atau ada di bawah seksi penempatan dan pelatihan sesuai dengan nomenklatur orgainasi di dinas bersangkutan. Begitu juga eselon III yang membidangi penempatan cukup bervariasi, ada Bidang Penempatan, Bidang penempatan dan Perluasan, atau Bidang Penempatan dan pelatihan, sesuai dengan nomenklatur di masing-masing dinas bersangkutan. Beberapa kabupte/kota, karena ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, maka pelayanan kepada pencaker untuk mendapatkan kartu AK1 dilakukan di pelayanan satu atap di tingkat kab/kota seperti di Kota Surabaya, dan Pelayanan Satu Atap di Kecamatan. Kondisi ini

  • Efektifitas Sistem Bursa Kerja Online

    57

    terjadi di kabupaten Malang dan Suku dinas di lingkungan Dinas Tenaga kerja dan Trasmigrasi Prov. DKI. Di Kabupaten Malang dan Suku dinas jakarta Timur, pelayanan AK1 memang di lakukan namun, AK2 dari pencaker tidak diolah lebih lanjut, sehingga tidak tercatat dalam IPK. Dengan demikian informanasi pencaker yang bersangkutan tidak dapat dilihat oleh para pemberi kerja atau pihak lain yang perkepentingan. Sedangkan di Kota Surabaya, suku dinas jakarta pusat dan jakarta selatan berkas AK2 yang terkumpul di kecamatan dikirim ke kantor dinas atau suku dinas dan oleh petugas di entri ke dalam aplikasi BKOL, sehingga datanya tercatat di IPK BKOL, sehingga dapat dilihat oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

    b. Dukungan Sumber Daya Manusia

    Sebagaimana telah di jelaskan pada Bab sebelumnya bahwa kegagalan pengembangan e-goverment, salah satunya adalah kurang adanya dukungan atau kesiapan pengelol e Govermen atau para pihak yang terkait dengan E-goverment termasuk para pengguna/konsumen