bst 1 mata

24
BED SIDE TEACHING Kenny Cantika Abadi 1110313040 Muhammad Lingga Primananda 1110312008 Vokal Furkano 1110312023

Upload: muhammadlinggaprimananda

Post on 21-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

By Lingga, Kenny, Vokal. FK Unand (NEURO 2011). *22 Feb 2015

TRANSCRIPT

BED SIDE TEACHING

BED SIDE TEACHINGKenny Cantika Abadi1110313040Muhammad Lingga Primananda1110312008Vokal Furkano 1110312023DefinisiMiopia adalah suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan, sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan retina.EtiologiHerediterPenyakit sistemikKelainan endokrinMalnutrisi, defisiensi vitamin dan mineral tertentuGangguan pertumbuhanLingkungan (iluminasi)Kerja dekat yang berlebihanPemakaian kaca mata yang tidak sesuai sikap tubuh yang tidak sesuaiPatofisiologiMiopia disebabkan karena pembiasan sinar di dalam mata yang terlalu kuat untuk panjangnya bola mata akibat :Sumbu aksial mata lebih panjang dari normal (diameter anteroposterior yang lebih panjang, bola mata yang lebih panjang ) disebut sebagai miopia aksialKurvatura kornea atau lensa lebih kuat dari normal (kornea terlalu cembung atau lensa mempunyai kecembungan yang lebih kuat) disebut miopia kurvatura/refraktifIndeks bias mata lebih tinggi dari normal, misalnya pada diabetes mellitus. Kondisi ini disebut miopia indeksMiopi karena perubahan posisi lensa. Misalnya: posisi lensa lebih ke anterior, misalnya pasca operasi glaukoma

KlasifikasiMenurut pembahagian miopia yang dilakukan oleh American Optometric Association (2006), miopia dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa tipe klasifikasi miopia seperti:Miopia SederhanaMiopia sederhana dapat terjadi pada individu yang mempunyai kelainan pada kekuatan optik kornea dan lensa kristalinnya, serta panjang aksial matanya

2. Miopia NokturnalMiopia nokturnal adalah kondisi di mana seseorang itu mengalami rabun jauh hanya pada kondisi lingkungan yang malam/ redup/ tidak terang, seperti pada malam hari. Miopia dipercayai dapat disebabkan oleh akibat dilatasi pupil. Dilatasi pupil ini dapat menyebabkan rabun jauh disebabkan terjadinya penambahan penyimpangan cahaya dalam mata.3. PseudomiopiaPseudomiopia terjadi akibat dari spasme silia atau stimulasi yang berlebihan terhadap mekanisme akomodasi mata sehingga terjadinya peningkatan pada kekuatan refraksi okular (mata). 4. Miopia DegeneratifMiopia degeneratif atau miopia patologis adalah suatu kondisi di mana terjadinya perubahan akibat kerusakan pada segmen posterior mata. Biasanya penderita miopia degeneratif memiliki derajat miopia tahap tinggi5. Miopia didapatMiopia didapat sering bersifat sementara dan dapat menjadi normal/ emmetropia. Antara penyebab yang dapat menyebabkan miopia didapat adalah seperti terpaparnya terhadap berbagai agen farmasi, kadar gula darah pada tahap tertentu, terjadinya sklerosis pada inti lensa kristal, atau kondisi anomali yang lainnya.Gejala KlinisGejala klinis penderita miopia tergantung pada jenis, derajat, dan komplikasi.

Gejala klinis miopia adalah sebagai berikut:Gejala utamanya kabur melihat jauhSakit kepala (jarang)Cenderung memicingkan mata bila melihat jauh (untuk mendapatkan efek pinhole), dan selalu ingin melihat dengan mendekatkan benda pada mataSuka membaca, apakah hal ini disebabkan kemudahan membaca dekat masih belum diketahui dengan pasti

DiagnosisAnamnesis :Pasien dengan miopia akan menyatakan melihat jelas bila dekat malahan melihat terlalu dekat, sedangkan melihat jauh kabur atau disebut pasien adalah rabun jauh.Pasien dengan miopia akan memberikan keluhan sakit kepala, sering disertaidengan juling dan celah kelopak yang sempit. Seseorang miopia mempunyaikebiasaan memicingkan matanya untuk mencegah aberasi sferis atau untukmendapatkan efek lubang kecil.Pemeriksaan PenunjangSlit LampFunduskopi

TatalaksanaLensa sferis (-) terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimalKomplikasi1. Ablasio retina2. Vitreal Liquefaction dan Detachment3. Miopik makulopati4. Glaukoma

STATUS PASIENIDENTITAS PASIEN

Nama/MR: Nn. DDJenis Kelamin: PerempuanUmur: 22 tahunPekerjaan: MahasiswaAlamat: Jl. Ampera komplek kp. Baru b.4, cengkehAnamnesisSeorang pasien perempuan usia 22 tahun datang ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan :

Keluhan Utama:Penglihatan kedua mata kabur melihat jauh meskipun sudah dikoreksi dengan kacamata.

Riwayat Penyakit Sekarang:Penglihatan kedua mata kabur melihat jauh sejak usia 12 tahun. Sudah menggunakan kacamata dengan minus pada mata kanan dan minus pada mata kiri. Minus kedua mata selalu meningkat dengan koreksi kacamata terakhir minus 3 pada mata kanan dan minus 3 pada mata kiri.Mata merah (-)Nyeri (-)

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat trauma (-)Riwayat operasi sebelumnya (-)DM (-)Hipertensi (-)

Riwayat Penyakit KeluargaAyah kandung menderita presbiopiIbu kandung menderita presbiopi

Pemeriksaan Fisik STATUS GENERALIS

Keadaan Umum: BaikKesadaran: Komposmentis KooperatifTekanan Darah: 110/80 mmHgNadi: -Nafas: -Suhu: -STATUS OPHTALMIKUSODOSVisus tanpa koreksi2/602/60Visus dengan koreksiLensa sferis -4 maju sampai 5/5Lensa sferis -4 maju sampai 5/5Refleks fundus (objektif)Supersilia, siliaMadarosis(-), Trikiasis(-), Skuama(-), Distikiasis(-)Madarosis(-), Trikiasis(-), Skuama(-), Distikiasis(-)Palpebra superior

Edema(-), Ptosis (-), Hiperemis (-)Edema(-), Ptosis (-), Hiperemis (-)Palpebra inferior

Edema (-), Hiperemis (-)

Edema (-), Hiperemis (-)

Margo palpebralEntropion (-), Ekstropion (-), meibomitis (-)

Entropion (-), Ekstropion (-), meibomitis (-)

Aparat lakrimalLakrimasi normal, regurgitasi (-)Lakrimasi normal, regurgitasi (-)Konjungtiva tarsalisFolikel(-), Papil(-), Hiperemis(-), litiasis (-), corpus alleinum (-)Folikel(-), Papil(-), Hiperemis(-), litiasis (-), corpus alleinum (-)Konjungtiva forniksFolikel(-), Papil(-), Hiperemis(-)Folikel(-), Papil(-), Hiperemis(-)Konjungtiva bulbiSekret (-), Perdarahan (-), Injeksi Konjungtiva(-), Injeksi Siliar (-) , pterigium (-), massa (-), kista (-), corpus alleinum (-)Sekret (-), Perdarahan (-), Injeksi Konjungtiva(-), Injeksi Siliar (-) , pterigium (-), massa (-), kista (-), corpus alleinum (-)SkleraPutih, peradangan (-)Putih, peradangan (-)KorneaBening, ulkus (-)Bening, ulkus (-)Kamera okuli anteriorIrisCoklat, Rugae (+)Coklat, Rugae (+)PupilBulat, diameter 3 mmRC + / + , letak sentralBulat, diameter 3 mmRC + / + , letak sentralLensaBeningBeningKorpus vitreousBeningBeningFundus :MediaPapil nervus optikus

Pembuluh darahRetina

MakulaBeningBulat, batas tegasC/D: sulit dinilaia : v = 2 : 3Perdarahan (-)Eksudat (-)Reflek fovea (+)BeningBulat, batas tegasC/D: sulit dinilaia : v = 2 : 3Perdarahan (-)Eksudat (-)Reflek fovea (+)Tekanan bulbus okuliPosisi bulbus okuliOrthoforiaOrthoforiaGerak bulbus okuliBebas ke segala arahBebas ke segala arahDiagnosis Kerja: Myopia Oculi Dextra et Sinistra

Diagnosis Banding: -

Anjuran Terapi: Kacamata OD S-4.00 dan OS S-4.00

Anjuran Kepada Pasien:Hindari membaca sambil tidurHindari membaca di tempat yang redupHindari membaca dengan jarak kurang dari 30 cmSelalu menggunakan kacamataDISKUSITelah dilaporkan seorang pasien perempuan usia 22 tahun dengan diagnosis Myopia Oculi Dextra et Sinistra.

Dari anamnesis didapatkan penglihatan kedua mata pasien kabur melihat jauh yang tidak disertai nyeri dan tidak ada mata merah.Sudah menggunakan kacamata dengan minus pada mata kanan dan minus pada mata kiri. Minus kedua mata selalu meningkat dengan koreksi kacamata terakhir minus 3 pada mata kanan dan minus 3 pada mata kiri.

Dari pemeriksaan fisik ditemukan penurunan visus OD 2/60 dan OS 2/60.Pemeriksaan lain dalam batas normal

Terapi yang dianjurkan adalah kacamata OD S-4.00 dan OS S-4.00

Anjuran kepada pasien berupa edukasi yang meliputi :Hindari membaca sambil tidurHindari membaca di tempat yang redupHindari membaca dengan jarak kurang dari 30 cmSelalu menggunakan kacamata

TERIMA KASIHRujukanNorazlan MRB, 2006. Hubungan Kebiasaan Semasa Melihat dengan Miopia Pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2007-2009. USU-IR. 1 22