bppv f

34
BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO (BPPV)

Upload: ayu-natalia

Post on 12-Jan-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

neurologi

TRANSCRIPT

Page 1: BPPV F

BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO (BPPV)

Page 2: BPPV F

vertigo Vertere: memutar Gowes (1893): vertigo adalah setiap

gerakan atau rasa (berputar) tubuh penderita atau objek-objek disekitar penderita yang bersangkutan dengan kelaianan keseimbangan.

Page 3: BPPV F

Vertigo sentral: kelainan di batang otak, serebelum, otak

Vertigo perifer: telinga dalam (organ vestibular) atau saraf vestibular

Page 4: BPPV F

Vertigo vestibular

Perifera. Labirin

-BPPV

-Meniere’s

-Ototoxic

-Labirinitis

b. Saraf vestibuler

Sentral- infark brainstem

- Tumor otak

-radang otak

-epilepsi

Page 5: BPPV F

Perbedaan klinisPerifer sentral

Bangkitan vertigo Mendadak Lambat

Derajat vertigo Berat Ringan

Pengaruh gerakan kepala

(+) (-)

Gejala otonom (+) (-)

Gangguan pendengaran (+) (-)

Page 6: BPPV F

Perbedaan nistagmusNistagmus Vertigo perifer Vertigo sentral

ARAH Horizontal/ horizontal rotatoar

Berubah-ubah

SIFAT Bilateral Unilateral/ bilateral

Test posisional-latensi-durasi-Intensitas-sifat

Lebih lamaSingkatLarut/sedangMudah ditimbulkan

SingkatLamaSedangSusah ditimbulkan

Test dengan rangsang (kursi putar)

Sering ditemukan Jarang ditemukan

Page 7: BPPV F

BPPV

Vertigo yang berulang kali disebabkan oleh perubahan kepala dari satu posisi ke posisi yang lain.

-Episode vertigo singkat,30 detik

-Bersifat intermiten, dengan gejala lain seperti mual, rasa melayang, dan ketidakseimbangan.

- Nistagmus (+)

Page 8: BPPV F

ETIOLOGI

Sering tidak diketahui (idiopatik)

Kurangnya pergerakan aktif sehingga saat mengalami perubahan posisi mendadak akan timbul sensasi vertigo.

-Pascaoperasi mayor

- Infeksi virus

-Peradangan saraf (neuritis)

-Efek samping pengobatan

Page 9: BPPV F

EPIDEMOLOGI

Prevalensi BPPV di AS adalah 64 dari 100.000 orang dengan kecenderungan terjadi pada wanita (64%).

BPPV diperkirakan sering terjadi pada usia rata-rata 51-57,2 tahun dan jarang pada usia dibawah 35 tahun tanpa riwayat trauma kepala

Page 10: BPPV F

Keseimbangan dan Orientasi Tubuh

Input sensorik dari reseptor vestibuler

di labirin

Organ visual propioseptif

Page 11: BPPV F

Alat keseimbangan Labirin telinga dalam Terdiri labirin tulang dan labirin membran Endolimfa cairan yg terletak dlm labirin

membran Perilimfa cairan diantara labirin membran

dan labirin tulang Berat jenis endolimfa > perilimfa

Labirin anterior: koklea yang berperan dlm pendengaran

Labirin posterior: 3 KSS, sakulus, utrikulus

Page 12: BPPV F

Fisiologi Alat Keseimbangan

Labirin statis dan kinetis Labirin statis sakulus & utrikulus Labirin kinetis

Kanalis semisirkularis (KSS) horizontal (lateral)Kanalis semisirkularis (KSS) anterior (superior)Kanalis semisirkularis (KSS) posterior (inferior)

Ampula pelebaran KSS yg berhubungan dengan utrikulusTerdapat krista ampularis yg tdd sel reseptor

keseimbangan, tertutup substansi gelatin kupula

Page 13: BPPV F

Anatomi Labirin

1.Anterior

2.Posterior

Kss anterior

Lab.tulang

Kss lateral

Kss posterior

ampula

sakulus

Sakus endolimfatikus

utrikulus

Lab.membran

Page 14: BPPV F

PATOFISIOLOGIS

Mekanisme BPPV belum jelas, tetapi terjadi karena adanya debris otokonia di dalam kanalis semisirkularis.

Debris : kristal kalsium karbonat yang berasal dari struktur utrikulus

Page 15: BPPV F

Gerakan kepala & tubuh perpindahan endolimfa silia sel rambut menekuk permeabilitas membran sel berubah ion kalsium msk dlm sel depolarisasi pelepasan neurotransmiter eksitator impuls sensoris melalui saraf aferen pusat keseimbangan di otak

Bila berkas silia terdorong ke arah berlawanan hiperpolarisasi

Organ vestibuler merupakan transduser yg mengubah energi mekanik (rangsang otolit & endolimf) menjadi energi biolistrik memberi informasi gerakan tubuh yg berlangsung

Page 16: BPPV F

Debris otokonia pada kanalis semisirkularis

Page 17: BPPV F

Teori mengenai mekanisme terjadinya BPPV :

Teori Cupulolithiasis  Teori Canalithiasis

Page 18: BPPV F

Teori Cupulolithiasis 

Horald Schuknecht (1962) → partikel-partikel basofilik yang berisi kalsium karbonat dari fragmen otokonia (otolith) yang terlepas dari macula utriculus yang sudah berdegenerasi, menempel pada permukaan kupula.

Kanalis semisirkularis posterior berubah posisi dari inferior ke superior, kupula bergerak secara utrikulofugal, dengan demikian timbul nistagmus dan keluhan pusing (vertigo).

Page 19: BPPV F

Teori Canalithiasis 

Epley (1980) → partikel otolith bergerak bebas di dalam kanalis semisirkularis.

Pembalikan rotasi waktu kepala ditegakkan kernbali, terjadi pembalikan pembelokan kupula, muncul pusing dan nistagmus yang bergerak ke arah berlawanan.

Page 20: BPPV F

No. Permasalahan

Waktu terjadinya

Pendengaran Tinitus Gejala lain

yang

menyertai

Awitan Durasi Perjalanan

1. Vertigo

Positional

Benigna

Mendadak,

saat berguling

ke sisi yang

sakit atau

mendongakan

kepala

Singkat,

beberapa

detik, hingga

beberapa

menit

Bertahan

selama

beberapa

minggu;

dapat timbul

kembali

Tidak

terpengaruh

Tidak ada Kadang-kadang

nausea dan

vomitus

2. Neuritis

vestibular

(labirintitis akut)

Mendadak Beberapa

jam hingga

beberapa

hari, sampai

2 minggu

Dapat timbul

kembali

setelah 12-

18 bulan

Tidak

terpengaruh

Tidak ada Nausea,

vomitus

4. Toksisitas obat

( intoksikasi

aminoglikosida,

atau alkohol)

Insidius* atau

akut

Mungkin reversible atau

ireversible terjadi adaptasi

parsial

Dapat

terganggu;

pada kedua sisi

Dapat

ditemukan

Nausea,

vomitus

5. Tumor yang

menekan Nervus

Kranialis VIII

Insidius* Bervariasi Terganggu;

pada salah satu

sisi

Ditemukan Gejala karena

penekanan

Nervus

Kranialis V,

VI, VII

Page 21: BPPV F

No. Permasalahan

Waktu terjadinya

Pendengaran Tinitus Gejala lain

yang

menyertai

Awitan Durasi Perjalanan

1. Vertigo

Positional

Benigna

Mendadak,

saat berguling

ke sisi yang

sakit atau

mendongakan

kepala

Singkat,

beberapa

detik, hingga

beberapa

menit

Bertahan

selama

beberapa

minggu;

dapat timbul

kembali

Tidak

terpengaruh

Tidak ada Kadang-kadang

nausea dan

vomitus

2. Neuritis

vestibular

(labirintitis akut)

Mendadak Beberapa

jam hingga

beberapa

hari, sampai

2 minggu

Dapat timbul

kembali

setelah 12-

18 bulan

Tidak

terpengaruh

Tidak ada Nausea,

vomitus

3. Penyakit

Ménière

Mendadak Beberapa

jam hingga

beberapa hari

atau lebih

Kambuhan

(rekuren)

Gangguan

pendengaran

sensori-neural

yang sembuh

dan kambuh

kembali serta

akhirnya

berjalan

progresif; pada

salah satu atau

kedua sisi

Terdapat,

berflutuasi

Nausea,

vomitus, penuh

dalam rasa

tertekan atau

telinga yang

sakit

4. Toksisitas obat

( intoksikasi

aminoglikosida,

atau alkohol)

Insidius* atau

akut

Mungkin reversible atau

ireversible terjadi adaptasi

parsial

Dapat

terganggu;

pada kedua sisi

Dapat

ditemukan

Nausea,

vomitus

5. Tumor yang

menekan Nervus

Kranialis VIII

Insidius* Bervariasi Terganggu;

pada salah satu

sisi

Ditemukan Gejala karena

penekanan

Nervus

Kranialis V,

VI, VII

Page 22: BPPV F

KOMPLIKASI

Komplikasi yang paling sering muncul :

mual, muntah, pingsan dan perpindahan otolith ke kanalis lateral sewaktu dilakukannya terapi.

Page 23: BPPV F

PENATALAKSANAAN

Non-medika mentosa:

3 terapi yaitu:

1). Canalith Repositioning Treatment (CRT) / Epley Manuver

2). Perasat Liberatory

3). Latihan Brant Daroff Training

Page 24: BPPV F

Canalith Repositioning Treatment(CRT) / Epley Manuver

Page 25: BPPV F

Canalith Repositioning Treatment

Page 26: BPPV F

Perasat Liberatory

Page 27: BPPV F

Latihan Brant Daroff Training

Page 28: BPPV F

Brandt & Daroff

Page 29: BPPV F

Sidelying

Page 30: BPPV F

Penatalaksanaan operatif1. Singular neurectomy

2. PSSC (Posterior Semisirkular Canal) occlution

3. Vestibuler Nerve Section

Page 31: BPPV F

Terapi Bedah:

Posterior Canal Plugging → memblok seluruh fungsi canal posterior tanpa menggangu kerja kanal yang lain.

90 % efektif

Page 32: BPPV F

Medika Mentosa

Golongan Dosis oral Antiemetik Sedasi Mukosa Kering Ekstrapiramidal

FlunarisinSinarizinPrometasinDifenhidrinatSkopolaminAtropinAmfetaminEfedrinProklorperasinKlorpromasinDiazepamHaloperidolBetahistinCarvedilolKarbamazepinDilantin

1x5-10 mg3x25 mg3x25-50 mg3x50 mg3x0,6 mg3x0,4 mg3x5-10 mg3x25 mg3x3 mg3x25 mg3x2-5 mg3x0,5-2 mg3x8 mgSedang diteliti3x200 mg3x100 mg

+++++++++++++++++---

++++++---+++++++++++-+-

--+++++++++++++-+----

++----+-+++++-+++---

Page 33: BPPV F

PREVENTIF

Tidak ada pencegahan khusus kecuali mencegah factor predisposisi seperti mencegah trauma dan menjaga kebersihan telinga.

Page 34: BPPV F

PROGNOSIS

Prognosis setelah dilakukan CRP (Canalith Repositioning Procedure) biasanya bagus. Remisi dapat terjadi spontan dalam 6 minggu, meskipun beberapa kasus tidak terjadi. Dengan sekali pengobatan tingkat rekurensi sekitar 10-25%