booklet 10 penyakit

44
BOOKLET 10 PENYAKIT TERBESAR di WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDALSARI Disusun Oleh: Kelompok 4 Departemen Komunitas Yuni Widyaningsih Arfianita Ramadhani Aisyah Putri Sari Dewi Frita Ferdina Irma Kurniawati Kinanti Primandini Dewi Farida Rismaya Novitasari Edwina Narulita S Atikatsani Latifa Rahmi Nurosyid ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Upload: rismaya-novitasari

Post on 07-Jul-2016

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

10 besar penyakit yang ada di wilayah kerja puskesmas Kendalsari Malang tahun 2015.

TRANSCRIPT

Page 1: Booklet 10 Penyakit

BOOKLET 10 PENYAKIT TERBESAR di

WILAYAH KERJA PUSKESMAS

KENDALSARI

Disusun Oleh:

Kelompok 4 Departemen Komunitas

Yuni Widyaningsih Arfianita Ramadhani Aisyah Putri Sari Dewi Frita

Ferdina Irma Kurniawati Kinanti Primandini Dewi Farida Rismaya

Novitasari Edwina Narulita S Atikatsani Latifa Rahmi Nurosyid

ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Booklet 10 Penyakit

INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN AKUT (ISPA)

Page 3: Booklet 10 Penyakit

DEFINISI ISPA

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi

yang terjadi disetiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang berhubungan dengan

pernafasan yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Nelson, 2013).

KLASIFIKASI ISPA

a. Golongan Umur Kurang 2 Bulan

1) Pneumonia Berat

Bila disertai salah satu tanda tarikan kuat di dinding pada bagian bawah atau

napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur kurang 2 bulan yaitu 6x per

menit atau lebih.

2) Bukan Pneumonia (batuk pilek biasa)

Bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau napas

cepat. Tanda bahaya untuk golongan umur kurang 2 bulan, yaitu:

a) Kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari ½

volume yang biasa diminum)

b) Kejang

c) Kesadaran menurun

d) Stridor

e) Wheezing

f) Demam / dingin.

b. Golongan Umur 2 Bulan - 5 Tahun

1) Pneumonia Berat

Bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan di dinding dada bagian bawah ke

dalam pada waktu anak menarik nafas (pada saat diperiksa anak harus dalam

keadaan tenang, tidak menangis atau meronta).

2) Pneumonia Sedang

Bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah:

a) Untuk usia 2 bulan-12 bulan = 50 kali per menit atau lebih

b) Untuk usia 1-4 tahun = 40 kali per menit atau lebih.

3) Bukan Pneumonia

Page 4: Booklet 10 Penyakit

Bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas

cepat. Tanda bahaya untuk golongan umur 2 bulan-5 tahun yaitu :

a) Tidak bisa minum

b) Kejang

c) Kesadaran menurun

d) Stridor

e) Gizi buruk

FAKTOR RESIKO

Faktor resiko timbulnya ISPA menurut Dharmage (2009) :

a. Faktor Demografi

Faktor demografi terdiri dari 3 aspek yaitu :

1) Jenis kelamin

Bila dibandingkan antara orang laki-laki dan perempuan, laki-lakilah yang banyak

terserang penyakit ISPA karena mayoritas orang laki-laki merupakan perokok dan

sering berkendaraan, sehingga mereka sering terkena polusi udara.

2) Usia

Anak balita dan ibu rumah tangga yang lebih banyak terserang penyakit ISPA.

Hal ini disebabkan karena banyaknmya ibu rumah tangga yang memasak sambil

menggendong anaknya.

b. Faktor Polusi

Adapun penyebab dari faktor polusi terdiri dari 2 aspek yaitu (Lamsidi, 2003) :

1) Cerobong asap

2) Kebiasaan merokok

Satu batang rokok dibakar maka akan mengelurkan sekitar 4.000 bahan kimia

seperti nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrogen cianida,

ammonia, acrolein, acetilen, benzoldehide, urethane, methanol, conmarin, 4-ethyl

cathecol, ortcresorperyline dan lainnya, sehingga di bahan kimia tersebut akan

beresiko terserang ISPA.

Page 5: Booklet 10 Penyakit

TANDA DAN GEJALA ISPA

a. Gejala dari ISPA Ringan

Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau lebih

gejala-gejala sebagai berikut:

Batuk

Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misal pada

waktu berbicara atau menangis).

Pilek, yaitu mengeluarkan lender atau ingus dari hidung.

Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370 C atau jika dahi anak diraba.

b. Gejala dari ISPA Sedang

Seorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari ISPA

ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut:

Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur kurang dari

satu tahun atau lebih dari 40 kali per menit pada anak yang berumur satu tahun

atau lebih. Cara menghitung pernafasan ialah dengan menghitung jumlah

tarikan nafas dalam satu menit. Untuk menghitung dapat digunakan arloji.

Suhu lebih dari 390 C (diukur dengan termometer).

Tenggorokan berwarna merah.

Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.

Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.

Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur).

Pernafasan berbunyi menciut-ciut.

c. Gejala dari ISPA Berat

Seorang anak dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala-gejala ISPA

ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut:

Bibir atau kulit membiru.

Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernafas.

Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.

Pernafasan berbunyi seperti orang mengorok dan anak tampak gelisah.

Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.

Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba

Tenggorokan berwarna merah.

Page 6: Booklet 10 Penyakit

TEKANAN DARAH TINGGI

(HIPERTENSI)

Page 7: Booklet 10 Penyakit

Apa Itu Hipertensi?

Hipertensi atau yang paling banyak disebut darah tinggi adalah suatu keadaan dimana

tekanan darah meningkat melebihi batas normal yang terus menerus dan dalam jangka waktu

yang lama. Seseorang dikatakan menderita hipertensi bila didapatkan tekanan darahnya

melebihi normal dalam 3-4 kali pemeriksaan secara berkala.

Sistolik Diastolik

Normal < 140 mmHg < 90 mmHg

Tahap I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Tahap II 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg

Tahap III 180 – 209 mmHg 110 – 120 mmHg

Tahap IV >210 mmHg > 120 mmHg

Seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya 140/90 mmHg atau lebih. Di

kisaran 120-140 mmHg, tekanan atas sistolik dan kisaran 80-90 mmHg tekanan bawah

diastolic, dikategorikan sebagai batas atas. Jika tekanan darah berada di kisaran 120/80 mHg,

maka belum dikatakan hipertensi.

Apa Penyebab Hipertensi?

Hipertensi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu

1. Sifatnya “turunan”. Hipertensi ini biasanya ada ketika salah satu atau kedua orang tua

memiliki riwayat hipertensi, namun tidak semua anak yang orangtuanya memiliki

hipertensi akan memiliki hipertensi kedepannya bila anak tersebut dapat mengurangi

faktor yang menyebabkan hipertensi. Hipertensi jenis ini biasanya diakibatkan dari

gaya hidup yang jelek, seperti:

Kegemukkan

Jarang bergerak atau olahraga

Konsumsi makanan terlalu asin

Page 8: Booklet 10 Penyakit

Merokok

Stres

Konsumsi lemak yang berlebihan

2. Sifatnya “di dapat”. Biasanya pada hipertensi jenis ini didapat dari komplikasi

penyakit, seperti penyakit atau gangguan pada ginjal, anak ginjal, kelenjar gondok

atau kehamilan. Namun pada jenis hipertensi ini, bila penyebab penyakit atau

gangguan sudah diatasi, maka tekanan darah biasanya juga akan kembali normal.

Apa saja tanda gejala dari hipertensi?

Pada penyakit hipertensi, tidak semua penderita merasakan tanda gejala atau keluhan yang

spesifik atau bahkan tidak merasakan apapun, sehingga banyak yang tidak mengetahui

bahwa mereka terkena hipertensi, namun keluhan atau tanda gejala yang sering ada antara

lain:

Sakit kepala, biasanya terasa di tengkuk

Kelelahan terus menerus

Kesulitan bernapas

Nyeri dada

Mual

Muntah

Keringat berlebihan

Masalah pada penglihatan atau pandangan kabur

Apa Yang Harus Dilakukan untuk Mengurangi Hipertensi?

Rutin mengecek tekanan darah

Rutin kontrol ke puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat

Konsumsi obat yang diberikan oleh puskesmas atau tenaga kesehatan secara rutin

Mengurangi makanan yang terlalu asin. Konsumsi garam dalam 1 hari hanya 5 gram

(1 sendok teh) per hari

Page 9: Booklet 10 Penyakit

Mengurangi makanan yang diawetkan, makanan dan minuman kaleng dan bersoda,

makanan jeroan (otak, ginjal, paru, jantung, daging kambing) dan makanan yang

mengandung alkohol (durian dan tape) serta bersantan.

Dianjurkan makan makanan yang segar seperti sayuran dan buah yang mengandung

serat

Konsumsi sumber protein hewani: penggunaan daging/ayam/ikan paling banyak 100

gram/hari, telur ayam/bebek 1 butir/hari, dan susu segar 200 ml/hari.

Rutin olahraga minimal 30 menit secara berkala

Hindari rokok

Istirahat yang cukup

Kurangi stress, dapat dengan cara menarik nafas dalam, atau melakukan hal yang

positif seperti membuat rajutan

Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas atau 2 liter

Apa yang Harus Diperhatikan dari Hipertensi?

Penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan tapi dapat di kendalikan dengan rutin

minum obat dan kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat

Obat selalu diminum walaupun keluhan sudah tidak dirasakan lagi

Selalu rutin kontrol ke puskesmas, karena bila sudah terbiasa dengan keluhan dan

tiba-tiba saat diperiksa tekanan darah tinggi namun tidak merasakan apa-apa harus

segera ke puskesmas karena takut akan terjadi komplikasi

Bila terjadi keluhan yang tidak biasanya harus segera ke puskesmas atau pelayanan

kesehatan terdekat

Page 10: Booklet 10 Penyakit

MAAG (GASTRITIS)

Page 11: Booklet 10 Penyakit

DEFINISI GASTRITIS

Gastritis atau maag adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering

diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau makan

makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang lain seperti alkohol,

aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GASTRITIS

1. Pola makan

2. Kopi

3. Rokok

4. Anti Inflamasi Non Steroid (AINS)

5. Stress

6. Alkohol

7. Helicobacter Pylori

8. Usia

TANDA dan GEJALA

1. Perut perih

2. Mual dan muntah

3. Perut kembung

4. Kehilangan selera makan

5. Terasa penuh pada perut bagian atas

6. Kehilangan BB

7. Nyeri ulu hati

Page 12: Booklet 10 Penyakit

PENATALAKSANAAN MEDIS

Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh asam lambung, penderita gastritis

lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, misalnya:

1. Antasida

Obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum

dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralkan asam lambung

sehingga cepat mengobati gejala antara lain promaag, mylanta, dll.

2. Penghambat asam (acid blocker)

Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan obat

penghambat asam anatara lain simetidin, ranitidin, atau faotidin.

3. Proton pump inhibitor (penghambat pompa proton)

Obat ini bekerja mengurangi asam alambung dengan cara menghambat pompa kecil

dalam sel penghasil asam. Jenis obat yang tergolong dalam kelompok ini adalah

omeprazole, lanzoprazole, esomeparazol, rabeprazole, dll. Untuk mengatasi infeksi

bakteri H. Pylori, biasanya digunakan obat dari golongan penghambat pompa proton,

dikombinasikan dengan antibiotika.

PENCEGAHAN

1. Usahakan makan secara teratur.

2. Hindari makanan yang merangsang seperti asam, pedas, maupun makanan yang

terlalu manis.

3. Hindari buah-buahan seperti durian, nenas, dan nangka.

4. Hindari makanan ketan.

5. Hindari sayuran yang rendah serat dan mengandung banyak gas seperti kol.

6. Hindari minuman alkohol dan merokok.

7. Kurangi mengkonsumsi kopi dan teh

8. Tetap lakukan makanan dengan porsi kecil tapi sering (tiap 2 atau 3 jam) dengan

makan roti atau makanan lainnya.

Page 13: Booklet 10 Penyakit

KENCING MANIS

(DIABETES MELITUS)

Page 14: Booklet 10 Penyakit

Pengertian Diabetes

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis

atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan

kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh,

dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini

meskipun tidak semua dialami oleh penderita :

Kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 – 180 mg/dL atau lebih

Air kencing (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose),

sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)

Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)

Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)

Frekuensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)

Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya

Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki

Cepat lelah dan lemah setiap waktu

Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba

Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya

Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

Tipe Penyakit Diabetes Mellitus

Terdapat 2 tipe Diabetes Melitus yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2, berikut ini penjelasan

dan perbedaan dari kedua tipe DM tersebut:

a Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja. Diabetes

Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian terapi insulin yang dilakukan

Page 15: Booklet 10 Penyakit

secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor

lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita

diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya,

sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang

mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang

berbagai penyakit.

b Diabetes Mellitus tipe 2

Salah satu penyebab DM tipe 2 adalah faktor kegemukan (obesitas). Pada

penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan

beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik.

Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam

darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.

Kadar Gula Dalam Darah

Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 – 150 mg/dL. Namun demikian,

kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan

diwaktu pagi hari bangun tidur.

Dikatakan DM jika :

Hasil pemeriksaan gula darah puasa (minimal 8 jam) mencapai 126 mg/dl

atau bahkan lebih.

Pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan mencapai level 180 mg/dl.

Pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara acak (sewaktu) dapat membantu

diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL

dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.

Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes

Pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2, pengobatan dan penanganan fokus pada gaya

hidup, melakukan pengontrolan menu makanan (diet) dan aktivitas fisik atau

olahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat

Page 16: Booklet 10 Penyakit

tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet

tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.

Penderita Diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan terapi insulin

(Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu

adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan

(diet).

Page 17: Booklet 10 Penyakit

DIARE

Page 18: Booklet 10 Penyakit

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk tinja yang

melembek sampai mencair dan buang air besar biasanya lebih dari tiga kali dalam sehari

sedangkan pada bayi lebih dari empat kali dalam sehari bisa disertai dengan adanya darah

atau tidak. Diare merupakan penyakit yang berbahaya karena tubuh terjadi kehilangan cairan.

Bagaimana penanganan diare pada anak ?

Segera bawa ke tenaga kesehatan

Beri ASI lebih sering dan lebih lama pagi, siang dan malam

Tingkatkan pemberian cairan, Contoh : berikan air matang, kuah sayur atau air tajin

Bila anak mendapatkan susu selain ASI kurangi pemberian susu tersebut dan

tingkatkan pemberian ASI. Gantikan setengah susu dengan bubur nasi ditambah

tempe.

Jangan diberi susu kental manis

Kapan harus kembali ke petugas kesehatan ?

Ibu harus melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan dalam waktu 5 hari bila tidak

ada perbaikan. Namun bila kondisi semakin parah segera bawa ke tenaga kesehatan

meskipun dalam jangka waktu kurang dari 5 hari.

Kembali SEGERA ke tenaga kesehatan bila anak tidak bisa minum atau menyusu,

gejala diare bertambah parah, timbul demam, berak bercampur darah, anak malas

minum

Bagaimana cara mencegah diare ?

Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis bermain, memakai alas kaki jika

bermain di tanah

Page 19: Booklet 10 Penyakit

Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mencuci tangan terlebih dahulu

Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak

membeli makanan di jajanan terbuka

Makanan harus selalu tertutup

Air minum harus selalu dimasak

Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau

digunakan

Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat

Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada

lalat

Page 20: Booklet 10 Penyakit

DEMAM BERDARAH

DENGUE (DBD) dan

CHIKUNGUNYA

Page 21: Booklet 10 Penyakit

APA ITU DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)?

Penyakit Demam Berdarah Dengue yang bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhgic Fever

(DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan

nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada

pembuluh darah ka[iler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan

perdarahan-perdarahan.

TANDA DAN GEJALA PENYAKIT DBD

1. Demam tinggi yang mendadak 2- hari -

2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya bintik kemerahan (puspura)

3. Terdapat bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam, mimisan, buang air besar

dengan kotoran berupa lendir bercampur darah, dll

4. Terjadi pembesaran hati

5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok

6. Pada pemeriksaan laboratorium darah hari ke 3-7 terjadi penurunan trombosit

dibawah 100.000 / mm3, terjadi peningkatan nilai hematokrit diatas 20% dari nilai

nornaml.

7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan

nafsu makan, sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.

8. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian

9. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA TIMBUL GEJALA??

1. Beri penderita minum yang banyak

2. Kompres dengan air es

3. Beri obat penurun panas

Page 22: Booklet 10 Penyakit

4. Cepat bawa ke dokter, puskesmas atau rumah sakit bila kaki serta tangan penderita

terasa dingin.

PENGOBATAN

- Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarah,

mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar

penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula

sirup atau susu)

- Penambahan cairan tubuh melalui infus mungkin diperlukan untuk mencegah

dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Selanjutnya adalah pemberian obat-

obatan terhadap keluhan yang timbul.

- Lakukan kompres dingin, tidak perlu dengan air es karena bisa berdapak syok.

Pengobatan alternatif yg umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji,

namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji

kenyataanya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit

darah.

PENCEGAHAN

Beberapa cara yang paling efektif mencegah penyakit DBD melalui metode pengondtrolan

atau pengendalian vektornya adalah:

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modofikasi

tempat.

2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan cetol, ikan cupang) pada tempat

penampungan air, dan bakteri.

3. Pelaksanaan fogging

4. Memberikan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air,

vas bunga, koma air, dll

5. Pembuatan dan pemasangan ovitrap pada tempat-tempat yang lembab dan gelap.

Page 23: Booklet 10 Penyakit

PENCEGAHAN LAIN

1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti bak mandi/WC, drum, dll)

seminggu sekali

2. Tutuplah kembali tempat rapat rapat setelah mengambil airnya, agar nyamuk demam

berdarah tidak dapat masuk dan bertelur disitu

3. Gantilah air di vas kembang dan di pot tanaman air setiap hari

4. Kubur atau buanglah pada tempatnya, plastik dan barang-barang bekas yang bisa

digenangi air hujan

5. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk

ABATE dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi

hal ini setiap 2-3 bulan sekali atau peliharalah ikan di tempat itu.

6. Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai berikut: untuk 10 liter air cukup

dengan 1 gram ABATE atau 10 gram ABATE untuk 100 liter dan seterusna. Bila

tidak ada alat untuk menakar, gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres (yang

diratakan diatas) berisi 10 gram abate.

Apa Itu Chikungunya??

Penyakit Chikungunya ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus seperti

halnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cara penanggulangannya telah

dikenal oleh masyarakat secara luas.

Gambar Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti

Page 24: Booklet 10 Penyakit

Habitat Perkembangbiakan

Habitat perkembangbiakan Aedes sp. ialah tempat-tempat yang dapat

menampung air di dalam, di luar atau sekitar rumah serta tempat-tempat umum.

Habitat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

1) Tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti: drum,

tangki reservoir, tempayan, bak mandi/wc, dan ember.

2) Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti: tempat

minum burung, vas bunga, perangkap semut, bak kontrol pembuangan air,

tempat pembuangan air kulkas/dispenser, barang-barang bekas (contoh : ban,

kaleng, botol, plastik, dll).

3) Tempat penampungan air alamiah seperti: lubang pohon, lubang batu, pelepah

daun, tempurung kelapa, pelepah pisang dan potongan bambu dan tempurung

coklat/karet, dll.

Mekanisme Penularan

Virus Chikungunya ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes SPP.

Nyamuk Aedes tersebut dapat mengandung virus Chikungunya pada saat menggigit

manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum demam sampai 5 hari

setelah demam timbul. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak

dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali

kepada manusia pada saat gigitan berikutnya. Di tubuh manusia, virus memerlukan

waktu masa tunas 4-7 hari (intrinsic incubation period) sebelum menimbulkan

penyakit.

Page 25: Booklet 10 Penyakit

Gambar Mekanisme Penularan

Tanda dan Gejala Demam Chikungunya

a. Demam

Pada fase akut selama 2-3 hari selanjutnya dilanjutkan dengan penurunan suhu

tubuh selama 1-2 hari kemudian naik lagi membentuk kurva “Sadle back fever”

(Bifasik). Bisa disertai menggigil dan muka kemerahan (flushed face). Pada

beberapa penderita mengeluh nyeri di belakang bola mata dan bisa terlihat mata

kemerahan (conjunctival injection).

b. Sakit persendian

Nyeri persendian ini sering merupakan keluhan yang pertama muncul sebelum

timbul demam. Nyeri sendi dapat ringan (arthralgia) sampai berat menyerupai

artritis rheumathoid, terutama di sendi – sendi pergelangan kaki (dapat juga nyeri

sendi tangan) sering dikeluhkan penderita. Nyeri sendi ini merupakan gejala

paling dominan, pada kasus berat terdapat tanda-tanda radang sendi, yaitu

kemerahan, kaku, dan bengkak. Sendi yang sering dikeluhkan adalah pergelangan

kaki, pergelangan tangan, siku, jari, lutut, dan pinggul.

c. Nyeri otot

Nyeri otot (fibromyalgia) bisa pada seluruh otot terutama pada otot penyangga

berat badan seperti pada otot bagian leher, daerah bahu, dan anggota gerak.

Page 26: Booklet 10 Penyakit

Kadang - kadang terjadi pembengkakan pada otot sekitar sendi pergelangan kaki

(achilles) atau sekitar mata kaki.

d. Bercak kemerahan (rash) pada kulit

Kemerahan di kulit bisa terjadi pada seluruh tubuh berbentuk makulo-papular

(viral rash), sentrifugal (mengarah ke bagian anggota gerak, telapak tangan dan

telapak kaki). Bercak kemerahan ini terjadi pada hari pertama demam, tetapi lebih

sering muncul pada hari ke 4 - 5 demam. Lokasi kemerahan di daerah muka,

badan, tangan, dan kaki.

e. Kejang dan penurunan kesadaran

Kejang biasanya pada anak karena demam yang terlalu tinggi, jadi kemungkinan

bukan secara langsung oleh penyakitnya. Kadang-kadang kejang disertai

penurunan kesadaran. Pemeriksaan cairan spinal (cerebro spinal) tidak ditemukan

kelainan biokimia atau jumlah sel.

f. Manifestasi perdarahan

Tidak ditemukan perdarahan pada saat awal perjalanan penyakit walaupun pernah

dilaporkan di India terjadi perdarahan gusi pada 5 anak dari 70 anak yang

diobservasi.

Diagnosa Banding

Diagnosis banding penyakit Chikungunya yang paling mendekati adalah Demam

Dengue atau Demam Berdarah Dengue.

Page 27: Booklet 10 Penyakit

Terapi

Chikungunya merupakan self limiting disease, sampai saat ini penyakit ini belum ada

obat ataupun vaksinnya, pengobatan hanya bersifat simtomatis dan suportif.

a. Simtomatis

Antipiretik : Parasetamol atau asetaminofen (untuk meredakan demam)

Analgetik : Ibuprofen, naproxen dan obat Anti-inflamasi Non Steroid (AINS)

lainnya (untuk meredakan nyeri persendian/athralgia/arthritis)

Catatan: Aspirin (Asam Asetil Salisilat) tidak dianjurkan karena adanya resiko

perdarahan pada sejumlah penderita dan resiko timbulnya Reye’s syndrome pada

anak-anak dibawah 12 tahun.

b. Suportif

Tirah baring (bedrest), batasi pergerakkan

Minum banyak untuk mengganti kehilangan cairan tubuh akibat muntah,

keringat dan lain-lain.

Fisioterapi

c. Pencegahan penularan

• Penggunaan kelambu selama masa viremia {sejak timbul gejala onset of illness)

sampai 7 hari

Page 28: Booklet 10 Penyakit

PEGAL LINU

Page 29: Booklet 10 Penyakit

Pegal linu adalah rasa nyeri di otot yang dipicu oleh kelelahan yang biasanya

bisa sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari. Namun demikian, saat seseorang

mengalami pegal linu, hal tersebut membuat penderita merasa tidak nyaman dan bahkan bisa

mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pegal linu biasanya menyerang pada daerah persendian seperti leher, punggung, lengan, kaki

dan pundak yang biasanya disebabkan oleh kekakuan pada otot dan bisa terjadi pada siapa

saja.

Rasa pegal dan linu di tubuh ini bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman dan

mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Ternyata pegal linu bisa disebabkan oleh masalah

ringan hingga masalah medis tertentu.

Penyebab pegal linu:

1. Duduk di perjalanan panjang atau terlalu lama di depan komputer, menyebabkan kaki

dan pinggang terasa pegal dan nyeri. Penyebabnya pinggul terlalu lama menahan

tubuh bagian atas dan kaki berada dalam posisi sama terlalu lama. Usahakan

mengubah posisi duduk dengan menyandarkan tubuh, meluruskan kaki, atau sesekali

berdiri dan berjalan untuk mengambil sesuatu.

2. Begadang bisa menyebabkan leher terasa tegang dan kaku. Usahakan tidur tidak

terlalu pagi dan cukupi kebutuhan istirahat sebanyak delapan jam setiap hari.

3. Tidur dengan posisi bantal sangat tinggi dan posisi yang salah bisa menyebabkan

leher terasa pegal dan kaku karena aliran darah ke kepala tidak lancar. Biasanya

bantal ortopedi bisa membantu mengurangi rasa pegal karena bentuknya tepat

menyangga leher.

4. Olahraga berguna untuk meregangkan otot dan melumasi setiap sendi sehingga Anda

bisa bergerak leluasa dan ringan. Sebaliknya, ketika Anda jarang atau tidak pernah

berolahraga, ibarat besi berkarat, tubuh mudah nyeri dan pegal. Namun, olahraga

berlebihan juga tidak baik bagi tubuh, karena otot bisa “robek“.

5. Jika aktivitas sehari-hari terlalu banyak menggunakan tangan, selain kaku, tangan

juga kerap kali kesemutan. Misalnya, terlalu sering memencet keypad

Page 30: Booklet 10 Penyakit

smartphone atau mengiris bumbu. Solusinya, berikan “jam bebas” pada tangan

sehingga bisa beristirahat.

6. Terlalu lama berada di area berpendingin ruangan bisa memunculkan rasa lelah

dan pegal. Karenanya sempatkan untuk ke luar sebentar dan berjemur ke tempat yang

terkena sinar matahari.

7. Pergantian udara dari panas ke dingin atau sebaliknya dapat menyerang saraf-

saraf di kepala sehingga menimbulkan sakit kepala sebelah atau di seluruh kepala.

8. Saat Anda pergi beraktivitas, jangan memasukkan semua barang bawaan Anda dalam

satu tas, termasuk laptop. Taruhlah laptop di tas terpisah, agar beban tidak bertumpu

pada satu lengan saja. Ingat, beban yang terlalu berat bisa memicu pegal.

Tindakan penanganan:

1. Pertolongan pertama untuk pegal linu bisa dengan mengompres daerah yang sakit

dengan botol air panas atau kain fanel hnagat

2. Istirahat dari aktivitas itu sangat dianjurkan bila pegal linu terasa sangat sakit.

3. Selingi aktivitas dengan hal lain yang berbeda.

4. Setting tempat kerja agar tidak menyebabkan posisi otot yang salah (tidak baik untuk

kesehatan) dalam waktu yang lama.

5. Olahraga secara rutin.

6. Ubah sirkulasi udara ruangan kantor yang kaya akan oksigen.

7. Perbanyak minum air 2,5 sampai 3 liter perhari.

8. Kurangi makan-makanan yang mengandung protein tinggi, misal jeroan, kacang-

kacangan, teri.

Page 31: Booklet 10 Penyakit

DEMAM TYPOID

Page 32: Booklet 10 Penyakit

Apa Itu Demam Tifoid?

Demam tifoid atau disebut dengan tifus adalah penyakit infeksi akut yang biasanya

mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan

pada pencernaan dan gagguan kesadaran.

Apa Penyebab Demam Tifoid?

Demam tifoid disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella para typhi.

Bagaimana penularan Demam Tifoid?

Sumber penularan penyakit demam tifoid dapat melalui makanan atau minuman yang

terkontaminasi, biasanya kontaminasi dari bahan feses (tinja manusia) atau urin dari pengidap

demam tifoid. Kondisi kehidupan manusia yang berperan dalam penularan demam tifoid ini,

yaitu:

Tidak terbiasa cuci tangan terutama pada anak-anak, penyaji makanan, serta pengasuh

anak.

Makanan yang dicuci dengan air yang terkontaminasi (seperti sayur-sayuran dan

buah-buahan)

Makanan yang tercemar dengan dengan debu, sampah, dihinggapi lalat, minum air

yang tidak dimasak.

Sanitasi lingkungan yang kumuh dimana pengelolaan air limbah, kotoran, dan sampah

yang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Jamban keluarga yang tidak sehat.

Page 33: Booklet 10 Penyakit

Apa Saja Tanda Dan Gejala Demam Tifoid?

Demam atau panas lebih dari tujuh hari. Demam atau panas merupakan gejala utama.

Suhu tubuh sering turun naik. Demam disertai dengan pusing-pusing, nyeri otot,

pegal-pegal, insomnia, mual, muntah, tidak nafsu makan.

Nyeri pada bagian perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi atau susah BAB,

bau mulut tidak sedap, bibir kering, lidah terlihat kotor dan ditutupi selaput putih pada

lidah.

Penurunan kesadaran.

Hepatosplenomegali atau pembesaran hati dan limpa.

Kejang-kejang, ikterus (sakit kuning).

Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Keluarga Anda Terkena Demam Tifoid?

Penderita demam tifoid sebaiknya dirawat di rumah sakit atau sarana pelayanan

kesehatan lain yang ada fasilitas perawatan.

Tirah baring untuk mencegah komplikasi.

Asupan minuman dan makanan bersih yang cukup.

Cara pencegahan Demam Tifoid?

Penyediaan air bersih untuk seluruh warga. Penyediaan air yang tidak tercemar oleh

air limbah dan kotoran lain. Untuk air minum membiasakan degan memasak sampai

mendidih kurang lebih selama 10 menit.

Jamban keluarga tidak terkontaminasi oleh lalat dan serangga lain. Jamban harus

bersih dan tinja jangan sampai mencemari lingkungan.

Pengelolaan air limbah, kotoran, dan sampah harus benar sehingga tidak mencemari

lingkungan. Selokan(got) dan saluran limbah lainnya jangan sampai dicemari tinja

manusia.

Page 34: Booklet 10 Penyakit

Pilih hati-hati makanan yang sudah diproses demi keamanan

Panaskan kembali secara benar makanan yang sudah dimasak.

Hindarkan kontak makanan mentah dengan sudah dimasak.

Mencuci tangan dengan sabun.

Permukaan dapur dibersihkan secara cermat.

Lindungi makanan dari serangga, binatang mengerat dan binatang lainnya.

Gunakan air bersih atau air yang sudah dibersihkan untuk makanana ataupun

memasak.

Mendorong penggunaan ASI untuk bayi, serta mendidihkan seluruh minuman ataupun

susu formula yang akan digunakan sebagai makanan bayi.

Kebun sayur mayur jangan dipupuk dan disiram dengan air yang terkontaminasi tinja

manusia.

Page 35: Booklet 10 Penyakit

PENYAKIT KULIT

Page 36: Booklet 10 Penyakit

Pengertian penyakit kulit

Penyakit kulit merupakan kelainan kulit yang diakibatkan oleh adanya jamur,

kuman-kuman, parasit, virus maupun infeksi. Penyakit kulit dapat menyerang

keseluruh atau sebagian tubuh tertentu.

Macam macam penyakit kulit dan pencegahan serta gejalanya

a. Eksim atau ekzema

Eksim ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, merasa

gatal terlebih pada malam hari, timbul gelembung kecil yang diisi air atau nanah,

bengkak, melepuh, berwarna merah, amat gatal dan merasa panas. Penyebabnya

alergi terhadap rangsangan zat kimia spesifik, atau kepekaan terhadap makanan

spesifik layaknya udang, ikan laut, alkohol, vetsin. Pencegahan : menghindari hal-

hal atau bahan-bahan yang bisa manimbulkan alergi.

b. Kudis (skabies)

Gejala : timbul gatal hebat di malam hari, terlebih di sela-sela jari tangan, dibawah

ketiak, aerole (sekeliling puting payudara), dan permukaan depan pergelangan.

Kudis gampang menular keorang lain baik dengan langsung ataupun tidak

langsung (handuk dan baju). Pencegahan : kudis seringkali terjadi di tempat yang

buruk, jadi memelihara kebersihan tubuh adalah sesuatu yang harus bila ingin

terhindar dari penyakit kulit.

Page 37: Booklet 10 Penyakit

c. Kurap

Penyebab penyakit kurap : jamur. Gejala : kulit jadi tebal dan timbul lingkaran-

lingkaran, bersisik, lembab, berair, dan merasa gatal. Setelah itu timbul bercak

keputihan . Pencegahan : menjaga kebersihan kulit terlebih di area tengkuk, leher,

dan kulit kepala.

d. Panu atau Panau

Panau atau panu adalah salah satu penyakit kulit yang dikarenakan oleh jamur,

penyakit panu ditandai dengan bercak yang ada pada kulit dibarengi rasa gatal

pada waktu berkeringat. Bercak-bercak ini dapat berwarna putih, coklat atau

merah bergantung warna kulit si penderita. Panau sangat banyak didapati pada

remaja usia belasan. Walau demikian panau juga dapat ditemukan pada penderita

berusia tua. Cara pencegahan penyakit kulit panau bisa dilakukan dengan

melindungi kebersihan kulit, dan bisa diobati dengan obat-obatan tradisional

layaknya daun sirih yang digabung dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang

terserang panu.

Page 38: Booklet 10 Penyakit

e. Lepra

Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya ialah

mycobacterium leprae. Gejala : umumnya gejala awalnya kulit tampak mengkerut

apalagi bila penyakit tersebut telah akut kumannya perlahan-lahan akan

mengonsumsi kulit dan daging, bila sudah terkena penyakit kulit tipe ini segera

berobat ke dokter.

Page 39: Booklet 10 Penyakit

TUBERCULOSIS (TBC)

Page 40: Booklet 10 Penyakit
Page 41: Booklet 10 Penyakit
Page 42: Booklet 10 Penyakit
Page 43: Booklet 10 Penyakit
Page 44: Booklet 10 Penyakit