MANIFESTASI KELAINAN MATA MANIFESTASI KELAINAN MATA AKIBAT AKIBAT

TRAUMA MAXILLOFASIAL TRAUMA MAXILLOFASIAL

Ratna Doemilah Ratna Doemilah Divisi Okuloplastik & RekonstruksiDivisi Okuloplastik & Rekonstruksi

SMF Ilmu Penyakit Mata FK Unair/RSU SMF Ilmu Penyakit Mata FK Unair/RSU Dr.SoetomoDr.Soetomo

I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN

TRAUMA MAXILLOFASIALTRAUMA MAXILLOFASIAL TRAUMA ORBITATRAUMA ORBITA

KERUSAKAN & DEFORMITASKERUSAKAN & DEFORMITAS Tulang fasial & orbita + jaringan lunak orbita, Tulang fasial & orbita + jaringan lunak orbita,

bolamata, adneksa mata bolamata, adneksa mata

MAXILLOFASIAL ORBITA

I.I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

• Insiden trauma bolamata & Insiden trauma bolamata & adneksa pada:adneksa pada:

- fraktur orbita : 10 %- fraktur orbita : 10 %

- fraktur supraorbita & fr.kompleks: 80 - fraktur supraorbita & fr.kompleks: 80 %%

- fraktur dasar orbita - fraktur dasar orbita

- fraktur zygoma 20%- fraktur zygoma 20%

• Trauma bolamata & adneksa:Trauma bolamata & adneksa: laserasi,perforasi bolamata,gangguanlaserasi,perforasi bolamata,gangguan

sistim lakrimalis, kebutaan sistim lakrimalis, kebutaan

II .AREA-AREA YANG LEMAH DI II .AREA-AREA YANG LEMAH DI ORBITAORBITA

III.III. PEMERIKSAAN KLINIS MATA PEMERIKSAAN KLINIS MATA PADA TRAUMA PADA TRAUMA MAXILLOFASIAL MAXILLOFASIAL

• Anamnesis:Anamnesis: −nyeri jika melirik keatas,nyeri jika melirik keatas,−melihat “double”/penglihatan gandamelihat “double”/penglihatan ganda−Rasa baal didaerah pipi, dahi, kelopak Rasa baal didaerah pipi, dahi, kelopak

bawahbawah

• Tajam Penglihatan ( pre & Post Tajam Penglihatan ( pre & Post Op.)Op.)

• Gambaran KlinisGambaran Klinis

• Adakah hambatan pergerakan bolamata ?,Adakah hambatan pergerakan bolamata ?,

• jika (+):jika (+):

- ke atas/bawah: terjepitnya R.I , jar.lunak - ke atas/bawah: terjepitnya R.I , jar.lunak orbita,septum orbita di daerah fraktur orbita,septum orbita di daerah fraktur diplopia vertikal diplopia vertikal

- ke lateral : R.M.terjapit pd.fr.dinding - ke lateral : R.M.terjapit pd.fr.dinding medial diplopia medial diplopia horisontal horisontal

“ “Forced Duction TestForced Duction Test” ”

(pre & saat op.) (pre & saat op.)

FORCED DUCTION TESTFORCED DUCTION TEST

• Adakah enoftalmos ? Fr.dasar orbita Adakah enoftalmos ? Fr.dasar orbita yg luas,terjepitnya R.I.,bolamata tertarik yg luas,terjepitnya R.I.,bolamata tertarik ke posterior,atropi jar.lemak, fr.dinding ke posterior,atropi jar.lemak, fr.dinding medial yg luas ptosis,sulkus superior medial yg luas ptosis,sulkus superior dalamdalam

Eksoftalmos ? Hematom retrobulberEksoftalmos ? Hematom retrobulber

Hipestesia/infraorbitalis disestesia Hipestesia/infraorbitalis disestesia pd.kelopak mata, bibir bawah, pipi pd.kelopak mata, bibir bawah, pipi ipsilateralipsilateral

Kedudukan bolamata, jarak interkantal, Kedudukan bolamata, jarak interkantal, posisi kantus medial & lateral,posisi posisi kantus medial & lateral,posisi kelopak mata,sistim ekskresi lakrimaliskelopak mata,sistim ekskresi lakrimalis

GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS

• Gambaran Klinis Segment Gambaran Klinis Segment anterior bolamata :anterior bolamata :

perdarahan subkonjungtiva, perdarahan subkonjungtiva, hifema hifema

laserasi korneosklera, ruptur jar. laserasi korneosklera, ruptur jar. bolamata bolamata

pupil midriasis pupil midriasis pupil iridodialisispupil iridodialisis katarak traumatikakatarak traumatika

GAMBARAN KLINIS SEG. GAMBARAN KLINIS SEG. ANTERIORANTERIOR

• Segment posteriorSegment posterior::Perdarahan retina,perdarahan Perdarahan retina,perdarahan

vitreusvitreusretinal “tear”,retinal “tear”,ablasio retina, ablasio retina, kontusi, avulsi,”infraction of Optic kontusi, avulsi,”infraction of Optic

nerve” penurunan visusnerve” penurunan visusAtropi n. optik Atropi n. optik kebutaankebutaan

GAMBARAN KLINIS SEG.POSTERIORGAMBARAN KLINIS SEG.POSTERIOR

GAMBARAN KLINIS SEG. POSTERIOR GAMBARAN KLINIS SEG. POSTERIOR SEC.RADIOLOGIS :SEC.RADIOLOGIS :

Penurunan tajam penglihatan Penurunan tajam penglihatan kebutaankebutaan

IV.KEDUDUKAN BOLAMATA IV.KEDUDUKAN BOLAMATA PADA TRAUMA MAXILLOFASIALPADA TRAUMA MAXILLOFASIAL

FRAKTUR ZYGOMA :FRAKTUR ZYGOMA :

−Separasi sutura Separasi sutura frontozy- gomaticus, frontozy- gomaticus, pergeseran os zygoma pergeseran os zygoma & dasar orbita ke & dasar orbita ke bawahbawah

Pergeseran bolamata Pergeseran bolamata (distopia orbita) & Kan- (distopia orbita) & Kan- tus lateralis ke inferiortus lateralis ke inferior

• FRAKTUR FRAKTUR DINDING MEDIAL DINDING MEDIAL ORBITA (NASO- ORBITA (NASO- ORBITAL ORBITAL ETHMOIDAL FR.):ETHMOIDAL FR.):

−Pergeseran Pergeseran bolamata ke lateralbolamata ke lateral

−Telekantus,kantus Telekantus,kantus medius berbentuk medius berbentuk bulat & bergeser ke bulat & bergeser ke lateral inferiorlateral inferior

−Gangguan Gangguan sist.Lakrimalsist.Lakrimal

• FRAKTUR DASAR FRAKTUR DASAR ORBITA(Blow Out) & ORBITA(Blow Out) & DINDING MEDIAL DINDING MEDIAL ORBITA :ORBITA :

−Enoftalmos Enoftalmos

−ptosis bulbi ptosis bulbi

− telekantus telekantus

−kantus medius bergeser kantus medius bergeser ke lateral ke lateral

−ptosis kelopak mataptosis kelopak mata

−gangguan gangguan sist.Lakrimalis sist.Lakrimalis

KEDUDUKAN BOLAMATA : KEDUDUKAN BOLAMATA : FR.DASAR & DINDING MEDIAL ORBITAFR.DASAR & DINDING MEDIAL ORBITA

V. PENATALAKSANAANV. PENATALAKSANAAN

Kelainan seg.anterior/posterior Kelainan seg.anterior/posterior bolamata(+) konsul ke bag. Matabolamata(+) konsul ke bag. Mata

Residual diplopia: > 6 bln masih(+) Residual diplopia: > 6 bln masih(+) pakai KM prisma atau operasi otot.pakai KM prisma atau operasi otot.

Koreksi ptosis bila adaKoreksi ptosis bila adaRuptur kanalis Ruptur kanalis

lakrimalis:rekanalisasi dg.silicon lakrimalis:rekanalisasi dg.silicon tube tube

Obstruksi D.N.L : DCR +intubasi Obstruksi D.N.L : DCR +intubasi silicon tubesilicon tube

Visus menurun sampai LP (+)Visus menurun sampai LP (+) : : methylprednisolone dosis tinggi I.V(30 methylprednisolone dosis tinggi I.V(30

mg/kg BB) segera setelah trauma,mg/kg BB) segera setelah trauma,jika respon (+) setelah 48 jam, ganti jika respon (+) setelah 48 jam, ganti

dg. Oral (5 /kg.BB atau 80-100 mg /hr) dg. Oral (5 /kg.BB atau 80-100 mg /hr) sampai visus baik, sampai visus baik,

jika Respon (-) methylprednisolone jika Respon (-) methylprednisolone Stop. Stop.

Setelah 12-48 jam lakukan dekompresi Setelah 12-48 jam lakukan dekompresi kanal optik kanal optik

• INDIKASI OPERASI DEFEK DASAR INDIKASI OPERASI DEFEK DASAR ORBITA :ORBITA :

−Enoftalmos > 2-5 mmEnoftalmos > 2-5 mm−Ptosis bulbi (globe ptosis)Ptosis bulbi (globe ptosis)−Defek fraktur > 50 %Defek fraktur > 50 %−Jepitan otot rektus inferior , jar.orbita(+) Jepitan otot rektus inferior , jar.orbita(+)

forced duction test (+) forced duction test (+)

• TUJUAN OPERASI:TUJUAN OPERASI:−Melepaskan jepitan jar. otot, Melepaskan jepitan jar. otot,

mengurangi penekanan n. infraorbitalismengurangi penekanan n. infraorbitalis−Menutup defek tulang untuk menopang Menutup defek tulang untuk menopang

isi orbitaisi orbita

• MENUTUP DEFEK MENUTUP DEFEK TULANG DASAR TULANG DASAR ORBITA :ORBITA :

implantimplant