try out unas geriatri

53
TRY OUT UNAS GERIATRI dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRY OUT UNAS GERIATRI

TRY OUT UNAS GERIATRI

dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD

Page 2: TRY OUT UNAS GERIATRI
Page 3: TRY OUT UNAS GERIATRI

Komponen CGA

• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan Status fungsional

• Pemeriksaan status kognitif dan mental

• Pemeriksaan penunjang

• Pengkajian Iatrogenik

• Pendekatan interdisiplin

• Pemeriksaan nutrisi

Page 4: TRY OUT UNAS GERIATRI

Pemeriksaan • Gangguan keseimbangan, jatuh, fraktur

Page 5: TRY OUT UNAS GERIATRI

ADL (Index Barthel)

Page 6: TRY OUT UNAS GERIATRI

IADL (Skala Lawton)

Page 7: TRY OUT UNAS GERIATRI

MNA

DEPRESI

Page 8: TRY OUT UNAS GERIATRI

MNA

Page 9: TRY OUT UNAS GERIATRI

Ruang Lingkup Sindroma Geriatri

Page 10: TRY OUT UNAS GERIATRI

Imobilisasi

• keadaan tidak bergerak/tirah baring selama 3 hari atau lebih, diiringi gerak anatomis tubuh yang menghilang akibat perubahan fungsi fisiologis

• Faktor risiko utama : Kontraktur, fraktur, gg. Penglihatan, demensia, osteoporosis, ulkus

Page 11: TRY OUT UNAS GERIATRI

Gangguan keseimbangan, Jatuh, Fraktur

Page 12: TRY OUT UNAS GERIATRI

Inkontinesia Urin • Keluarnya urin yang tidak

terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya, mengakibatkan masalah social dan hiegenis penderita

• Overactive bladder (kandung kemih hiperaktif) :

Kelainan pada kandung kemih yang mengakibatkan penderitanya mengalami keinginan berkemih tidak tertahankan (urgensi), miksi yg sering dengan atau tanpa inkontinensia urin

Page 13: TRY OUT UNAS GERIATRI

Tipe Inkontinensia Persisten

• Urgensi : tidak bisa tunda berkemih

• Stress : peningkatan tek. Intra abdomen & lemahnya otot dasar panggul

• Fungsional : penurunan fungsi fisik & kognitif

• Overflow : obstruksi, terjadi penumpukan volume urine, spinchter uretra tidak mampu menahan urin

• Campuran

Page 14: TRY OUT UNAS GERIATRI

Tatalaksana

Page 15: TRY OUT UNAS GERIATRI
Page 16: TRY OUT UNAS GERIATRI

Demensia

• sindrom akibat penyakit atau gangguan otak yang biasanya bersifat kronik-progresif dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel, termasuk di dalamnya: daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya nilai (judgement).

• Umumnya demensia disertai dan diawali dengan adanya kemerosotan (deterioration) dalam pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi hidup

• Gejala dan disabilitas pada demensia terjadi sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan (PPDGJ III)

Page 17: TRY OUT UNAS GERIATRI

DEPRESI

• Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada pasien Geriatri

• Depresi pada pasien Geriatri sering terlambat dikenali dan diobati secara tidak adekuat

• Komorbiditas Depresi dengan penyakit fisik kronis memperburuk perjalanan penyakit memperpanjang lama perawatan di RS meningkatkan morbiditas dan mortalitas

• Depresi menurunkan kualitas hidup usia lanjut

Page 18: TRY OUT UNAS GERIATRI

Diagnosis Depresi (PPDGJ III)

2 gejala utama + 2 gejala tambahan Minimal 2 minggu

Page 19: TRY OUT UNAS GERIATRI

GDS

Page 20: TRY OUT UNAS GERIATRI
Page 21: TRY OUT UNAS GERIATRI

Pendekatan Biologik • Farmakoterapi dengan obat Antidepresan • Electroconvulsive therapy (ECT) • Lain-lain Indikasi Farmakoterapi • Depresi sedang atau berat • Gambaran melankolik atau psikotik • Episode berulang • Respon positif terhadap medikasi antidepresan dimasa lalu • Kegagalan pendekatan terapi psikologik

Page 22: TRY OUT UNAS GERIATRI

Penggolongan Antidepresan

• Antidepresan klasik Antidepresan Trisiklik (TCAs)

MAOI

• Antidepresan baru

Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)

Lain-lain (SNRI, NaSSA)

SSRI (drug of choice Sertraline & Cytalopram)

Pengobatan dgn anti-depresan dibedakan dalan tiga tahapan yaitu :

1. Fase Akut : 6-12 minggu

2. Fase Lanjutan : 4 - 9 bulan

3. Fase Rumatan : 1 tahun atau lebih

• Untuk depresi episode berulang dianjurkan lama pemberian obat 1 tahun atau lebih.

• Pengaturan dosis berprinsip : Start low go slow

Page 23: TRY OUT UNAS GERIATRI

Pendekatan Psikososial

Target Terapi :

• Problem psikologik

kepribadian yang maladaptif, mekanisme koping yang merugikan, hambatan relasi interpersonal, dsb.

• Problem Sosiokultural

Keterbatasan dukungan psikososial dari lingkungan terdekat / keluarga, kendala yang berhubungan dengan faktor kultural, perubahan peran sosial, dsb.

Page 24: TRY OUT UNAS GERIATRI

Jenis Terapi Psikososial

Terapi Individual

• Konseling : Membantu pasien mengenali dan mengekspresikan perasaannya, mengembangkan kemampuan pasien beradaptasi terhadap masalah ( 3 R = Rekonsiliasi, Reintegrasi, Rekreasi )

• Terapi Kognitif & Perilaku ( C B T ) : mengembangkan pola pikir dan perilaku positif, menumbuhkan sikap optimis dan percaya diri.

Terapi Kelompok

• Meningkatkan keterampilan sosial, mengembangkan sikap asertif, juga sebagai media untuk saling berbagi cerita ( reminescene )

Konseling Keluarga

• Mengembangkan partisipasi keluarga dalam proses terapi. Menurunkan faktor ekspresi emosi dalam keluarga. Memperbaiki pola adaptasi keluarga dalam menghadapi perubahan perilaku pasien.

Page 25: TRY OUT UNAS GERIATRI

Ulkus Dekubitus

• Luka yang terjadi akibat penekanan pada satu area terus menerus sehingga menyebabkan iskemik pada kulit, subkutis, hingga luka ke otot dan tulang

• Predisposisi :

1. Komorbiditas 3. Penurunan status fungsional

2. Frailty 4. Gangguan fungsi kognitif

• Faktor yang memudahkan terjadinya ulkus decubitus :

1. Teregangnya kulit

2. Terlipatnya kulit

3. Kondisi microclimate

4. Kondisi suhu dan kelembapan permukaan kulit atau jaringan

Page 26: TRY OUT UNAS GERIATRI
Page 27: TRY OUT UNAS GERIATRI

Acute Confusional State

• ~ sindroma delirium (Proses akut dan fluktuatif gangguan atensi, gangguan proses berpikir, perubahan kesadaran)

• Sering muncul sebagai keluhan utama

memperlama rawat inap

meningkatkan mortalitas

meningkatkan risiko infeksi, inkontinensia, jatuh

menurunkan status fungsional & kognitif

meningkatkan risiko demensia

Page 28: TRY OUT UNAS GERIATRI

Faktor Pencetus Faktor Predisposisi

Infeksi Usia sangat lanjut

Gangguan metabolic/cairan Laki-laki

Intoksikasi obat/lingkungan Gangguan faal kognitif

Iatrogenik (pembedahan) Gangguan visual / auditori

Perubahan lingkungan Frailty

Over stimulation (perawatan ICU) Obat2an yang mengganggu NT otak

Peny fisik/psikiatri (demam, stress, gg. Pola tidur, malnutrisi)

Polifarmasi

Komorbid

Page 29: TRY OUT UNAS GERIATRI

Seorang pasien yang berusia 70 tahun, dirawat sakit dengan penurunan kesadaran dan penurunan intake makanan sejak 1 minggu terakhir. Dua bulan yang lalu pasien terkena stroke ICH Sempat dirawat selama 1 bulan. Setelah itu pasien dirawat dirumah dan hanya Berbaring di tempat tidur, ADL 0/20, ADL 0/8 didapatkan decubitus yang bernanah dan fraktur collum femoris kiri sejak 2 minggu di rumah tanpa didahului trauma. Setelah terkena stroke pasien slalu mengompol dan BAB tidak bisa ditahan sehingga pasien menggunakan popok. Saat MRS ini pasien terpasang selang kencing dan selang nasogastric untuk makan. Untuk obat anti hipertensinya diberikan amlodipine 1x 10 mg. pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. Tanda vital TD 150/80 mmHg, nadi 100x/menit , frekuensi napas 22x/menit, dan suhu aksiler 37 80C. dari pemeriksaan fisik didapatkan anemi, turgor kulit menurun, ulkus dekubitun secrum gr III. Deformitas tungkai kiri disertai leg-length discrepancy, skor MNA 8. Mencetuskan terjadinya delirium pada pasien ini, kecuali

A. Infeksi.

B. Imobillisasi.

C. Dehidrasi.

D. Nyeri.

E. Pemasangan selang kecil/nasogastric.

Page 30: TRY OUT UNAS GERIATRI

Faktor penyebab inkontinensia urin yang mungkin pada pasien ini adalah, kecuali:

A. Delirium

B. Infeksi

C. Imobilisasi

D. Penggunaan Amlodipin

E. Gangguan neurologis

Page 31: TRY OUT UNAS GERIATRI

Komplikasi imobilisasi apa saja yang sudah terjadi pada pasien ini menurut data di atas?

A.Delirium, ulkus dekubitus, inkontinensia urin-alvi, fraktur

B.Delirium, ulkus dekubitus, inkontinensia urin-alvi

C.Ulkus dekubitus, inkontinensia-urin alvi, malnutrisi osteoporons

D.Ulkus dekubitus, fraktur, malnutrisi

E.Delirium, ulkus dekubitus, inkontinensia urin-alvi, fraktur, malnutrisi

Page 32: TRY OUT UNAS GERIATRI

Tatalaksana apa yang paling tepat untuk mengatasi keadaan immobilisasi pada pasien ini?

A.Mengatasi kondisi akut, diikuti tindakan operasi untuk frakturnya setelah keadaan akut pasien teratasi

B.Mengatasi kondisi akut, diikuti latihan fisik dini setelah keadaan akut teratasi, tanpa perlu operasi frakturnya.

C.Mengatasi kondisi akut, pemberian bifosfonat selama menunggu perbaikan keadaan umum, lalu dilanjutkan operasi fraktur dan latihan fisik.

D.Mengatasi kondisi akut, pemberian bifosfonat selama menunggu perbaikan keadaan umum, lalu dilanjutkan latihan fisik tanpa operasi fraktur.

E.Salah semua

Page 33: TRY OUT UNAS GERIATRI

Pada hari ke-7 perawatan di rumah sakit, didapatkan kesadaran pasien membaik, pasien sudah bisa diajak berkomunikasi dengan baik, infeksi akut dan nyeri juga sudah teratasi dengan antibiotik dan obat anti pyeri. Saat itu dilakukan pemeriksaan MMSE untuk menilai kognitif pasien diperoleh skor 10 di mana pasien belum bisa menulis / menggambar karena tangan masih lemah, dan pemeriksaan GDS didapatkan skor 15. Dari data tersebut, kemungkinan diagnosis tambahan pada pasien ini adalah: A. Demensia post stroke B. Depresi post stroke C. Demensia dan depresi post stroke D. Gangguan ansietas post stroke E. Tidak ada gangguan kognitif maupun afek/emosi

Page 34: TRY OUT UNAS GERIATRI

Untuk menilai keseimbangan dan mobilitas fungsional dari pasien yang berisiko jatuh, dapat dilakukan sejumlah pemeriksaan berikut ini, yaitu:

A.Uji kekuatan genggaman tangan dan uji fleksi dan ekstensi lutut

B.Peak expiratory flow pada spirometry dan uji menggapai fungsional

C.Uji timed up and go dan uji keseimbangan Berg

D.Pemeriksaan densitas massa tulang dengan DXA

E.Benar semua

Page 35: TRY OUT UNAS GERIATRI

Seorang lelaki berusia 65 tahun pasca serangan stroke kedua hanya dapat beraktivitas di tempat tidur. Pasien dibawa oleh keluarga ke IGD karena luka yang semakin meluas di daerah bokong. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka tampak tulang di regio sacrum. Stadium luka tersebut adalah :

A. Stage 1

B. Stage 2

C. Stage 3

D. Stage 4

E. Unstageable

Page 36: TRY OUT UNAS GERIATRI

Seorang lelaki berusia 80 tahun, dibawa anaknya ke IGD dengan keluhan tampak mengantuk sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien tidak nafsu makan sejak 6 bulan yang lalu karena sesak napas. Di malam hari pasien kadang meracau dan tampak gelisah, namun kemudian cenderung diam dan tidur sepanjang pagi hingga sore. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran delirium, turgor suprasternal menurun, terdapat ronkhi basah kasar pada kedua lapang paru. Faktor predisposisi terjadinya perubahan kesadaran pada pasien ini adalah A. Infeksi B. Dehidrasi C. Hipoglikemia D. Usia sangat lanjut E. Gangguan elektrolit

Page 37: TRY OUT UNAS GERIATRI

Seorang perempuan 72 tahun datang berobat ke Poliklinik dngan keluhan BAK menjadi sulit ditahan sejak 2 bulan terakhir. Pasien merasa lelah harus bolak balik ke toilet untuk berkemih, malam hari bisa 3-4 kali, sedangkan pagi sore bisa 8-10 kali. Pasien juga mengeluh sudah sejak lama air seni menetes keluar bila pasien batuk atau bersin. Pasien menderita DM sejak 12 tahun terakhir. Hasil glukosa darah nocturnal 125 mg/dl, glukosa darah 2 jam post prandial 180 mg/dl. HbAIC 6.5%. Urinalisa : lekosit 2-3 /lpb, eritrosit 0-1/pb, nitrit (-). Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah :

A. Inkontinensia urin akut

B. Inkontinensia urin persisten tipe stress

C. Inkontinensia urin persisten tipe urgency

D. Inkontinensia urin persisten tipe overflow

E. Inkontinensia urin persisten tipe campuran

Page 38: TRY OUT UNAS GERIATRI

Ny. P 65 tahun kesadaran menurun sejak enam jam sebelum masuk rumah sakit. Setengah bulan yg lalu dirawat selama sepuluh hari di RS karena anggota tubuh sebelah kanan lumpuh. Hasil CT scan menunjukkan adanya stroke iskemik. Setelah dipulangkan, masih dapat berlatih untuk berjalan dengan bantuan satu orang, (14 hari SMRS) pasien terjatuh saat sedang berlatih berjalan, terdapat nyeri di pangkal paha (fracture trochanter major femur dextra dan ramus posterior pubis). Berobat ke dukun patah tulang, berbaring terus selama 14 hari, sampai ada luka bernanah di bokong, pasien juga mengompol dan buang air besar di tempat tidur. Delapan jam SMRS pasien tampak gelisah disertai demam tinggi, dilarikan ke rumah sakit. Masalah pasien ini adalah (sesuai urutan prioritas):

A. Acute confusional state, sepsis, ulkus dekubitus sacrum, inkontinensia, fraktur femur

B. Stroke, fraktur femur, infeksi saluran kemih, inkontinensia

C. Fraktur femur, dekubitus sacrum, inkontinensia

D. Instabilitas, stroke, sepsis, inkontinensia, decubitus

E. Acute confusional state, ulkus dekubitus sacrum, inkontinensia urin, fraktur femur

Page 39: TRY OUT UNAS GERIATRI

Perempuan 69 tahun datang ke poliklinik, mengeluh kedua kaki dan panggul terasa sakit bila digerakkan, sehingga kesulitan berjalan. BAB normal, tapi BAK sering tercecer sebelum sampai ke kamar mandi. Pemeriksaan fisik TB 162 cm, BB 75 kg, TD 130/80, nadi 80x/menit, respirasi, 18x/menit, suhu 37°C. Kepala normal, jantung ??, abdomen normal, ekstremitas sendi genu bilateral edema & nyeri tekan. Sindroma geriatri pada pasien ini adalah :

A. Inkontinensia dan impecunity

B.Inkontinensia dan delirium

C. Inkontinensia dan demensia

D. Inkintinensia dan imobilisasi

E. Inkontinensia dan instabilitas postural

Page 40: TRY OUT UNAS GERIATRI

Kemungkinan diagnosis yang paling tepat pada penderita ini adalah inkontinensia urin tipe :

A. stress

B. Urgensi

C. Overflow

D. Campuran

E. Fungsional

Inkontinensia tipe fungsional Penurunan fungsi fisik dan kognitif

sehingga pasien tidak dapat mencapai toilet pada saat yg tepat

Page 41: TRY OUT UNAS GERIATRI

Terapi yang harus diberikan pada kasus ini :

A. Anti kolinergik

B. Menggunakan popok

C. Modifikasi lingkungan

D. Alpha adrenergic agonis

E. Latihan otot dasar panggul

Page 42: TRY OUT UNAS GERIATRI

Ny. P., 68 tahun kesadaran menurun sejak 6 jam sebelum MRS. Satusetengah bulan yang lalu dirawat di RS selama 10 hari di RS karena anggota gerak tubuh sebelah kanan lumpuh. Hasil CT scan menunjukkan adanya stroke iskemik. Pasien dipulangkan, masih dapat berlatih untuk berjalan dengan bantuan 1 orang. Satu hari kemudian (14 hari smrs) pasien terjatuh saat sedang berlatih berjalan, terdapat patah tulang pangkal paha (fraktur trochanter mayor femur dextra & ramus posterior inferior os ??. Berobat ke dukun patah tulang, berbaring terus selama 14 hari, sampai timbul luka bernanah di bokong, pasien juga mengompol BAB di tempat tidur. 6 jam SMRS, pasien nampak gelisah disertai demam tinggi, dilarikan ke RS. Masalah pasien ini adalah (sesuai urutan prioritas)

A. Acute confusional state, sepsis, ulkus dekubitus sacrum, inkontinensia, fraktur femur

B. Stroke, fraktur femur, ISK, inkontinensia

C. Fraktur femur, dekubitus sacrum, inkontinensia

D. Istabilitas, stroke, sepsis, inkontinensia, dekubitus

E. Acute confusional state, ulkus dekubitus sacrum, inkontinensia, fraktur femur

Page 43: TRY OUT UNAS GERIATRI

Faktor resiko untuk masalah utama diatas adalah :

A. Luka dekubitus luas

B. Stroke

C. Inkontinensia urin et alvi

D. Trombosis vena dalam

E. Trombosis arteri

Page 44: TRY OUT UNAS GERIATRI

Perempuan 97 tahun dibawa ke UGD RS karena penurunan kesadaran yang dialami sejak 1 minggu yang lalu perlahan-lahan. Dalam 5 hari terakhir, pasien kelihatan mulai mengantuk, bicara meracau dan makan minum menurun. Dua minggu yang lalu pasien mengeluh sakit punggung dan bila berjalan harus berpegangan sehingga aktivitas lebih banyak di tempat tidur. Sebelumnya pasien masih bisa beraktivitas-normal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, KU lemah, TD 140/90, nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suh 37,8⁰C. Didapatkan luka di daerah pantat. Laborat Hb 11,9 g/dL, leko 9100/mm, trombosit 167.000/mmᶾ, GDA 142 mg/dl. Albumin 3,0 g/dL, BUN 46 mg/dL, SK 0,89 mg/dL. Natrium 150 meeq, K 3,9 meq, CI 141 meq. CXR didapatkan infiltrat di paracardial dextra. Apakah masalah pada pasien ini?

A. Delirium, stroke, imobilitas, ulkus dekubitus, dehidrasi, hipernatremi, instabilitas, pneumonia

B. Delirium, stroke, imobilitas, ulkus dekubitus, resiko malnutrisi, hipernatremi, dehidrasi, instabiitas, pneumonia

C. Delirium, diabetes, stroke, imobilitas, ulkus dekubitus, dehidrasi, hipernatremi, instabilitas, pneumonia

D. Delirium, imobilitas, ulkus dekubitus, resiko malnutrisi, hipernatremi, dehidrasi, pneumonia instabilitas

E. Delirium, diabetes, imobilitas, resiko malnutrisi, ulkus dekubitus, dehidrasi, hipernatremi, instabilitas

Page 45: TRY OUT UNAS GERIATRI

Wanita 84 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS dengan keluhan tidak mau makan sejak 3 hari ini. Aktifitas sehari-hari lebih banyak duduk dan berbaring..Pasien 1 tahun ini mengeluh tidak kuat berjalan karena nyeri pada pinggul sebelah kiri & memberat 3 bulan ini. Sebelumnya pasien selalu aktif ikut pengajian di kampung, tetapi 1 tahun ini aktifitas tersebut tidak dilakukan karena nyeri tersebut. Saat ini bila pasien ditanya hanya diam saja tetapi masih bisa menjawab nama dengan benar, masih dapat mengenali siapa yang mengantar, dan tahu saat ini berada dimana. Apakah impairment pada pasien ini?

A. Delirium

B. Depresi

C. Dementia

D. Nyeri panggul

E. Anorexia

Page 46: TRY OUT UNAS GERIATRI

Apa faktor predisposisi depresi pada pasien ini?

A. Tidak mau makan

B. Duduk dan berbaring

C. Nyeri OA panggul

D. Tidak aktif kegiatan pengajian

E. Diam saja

Page 47: TRY OUT UNAS GERIATRI

Apakah faktor pencetus depresi pada pasien ini?

A. Tidak mau makan

B. Duduk dan berbaring

C. Nyeri OA panggul

D. Tidak aktif kegiatan pengajian

E. Diam saja

Page 48: TRY OUT UNAS GERIATRI

Perempuan 67 tahun dibawa berobat oleh keluarga. Pasien mengeluh mulai sulit BAK dan kadang mengompol sejak 6 bulan namun memberat sejak 2 bulan terakhir. Bila BAK harus mengejan, tidak lampias, pancaran air seni lemah dan keluar menetes. BAB 2 hari sekali. Terdapat riwayat DM tidak terkontrol sejak ? tahun. Pada pemeriksaan penunjang dijumpai hipotoni otot detrusor ? urinaria

A. Inkontinensia urin persisten tipe stress

B. Inkontinensia urin persisten fungsional

C. Inkontinensia urin persisten tipe overflow

D. Inkontinencia urin Persisten tipe urgency

Page 49: TRY OUT UNAS GERIATRI

Laki 64 tahun, pensiunan tentara diantar oleh istrinya berobat ke poliklinik. Keluhannya kedua sendi lutut sakit sejak 9 bulan yang lalu. Pasien pernah terjatuh saat berperang. Pemeriksaan fisik didapatkan TB 163 cm, BB 70 kg. VS, jantung, paru, abdomen dbs, didapatkan krepitasi genu bilateral. Masalah jangka panjang yang dapat terjadi pada pasien ini terkait dengan keluhannya adalah :

A. Infection

B. Ianiation

C. Impaction

D. Instability

E. Impecunity

Page 50: TRY OUT UNAS GERIATRI

Seorang perempuan usia 68 tahun dating ke poliklinik, mengeluh kedua sendi lutut dan panggul terasa sakit bila digerakkan, sehingga kesulitan bila berjalan sejak 1 tahun yang lalu, BAB normal, tapi BAK sering tercecer pada celana sebelum sampai ke kamar mandi. Pemeriksaan fisik : Tinggi Badan 162 cm, BB: 75kg, TD : 130/80 mmHg, N; 80/mt, Respirasi : 18/mt, Suhu : 37C, Kepala : normal. Thorak : Jantung / Paru : Normal. Abdomen: Normal, Ekstremitas : sendi gunu bilateral edema dan nyeri tekan. Geriatric Giant pada pasien ini adalah :

A. Inanition dan impecunity B. Inkontinensia dan delirium C. Inkontinensia dan demensia D. Inkontinensia dan imobilisasi E. Inkontinensia dan instabilitas postural

Page 51: TRY OUT UNAS GERIATRI

Seorang laki-laki 62 tahun datang dengan keluhan sulit tidur. Penderita mengaku tidak bisa tidur lagi terutama terbangun karna ingin kencing. Keluhan ini sudah berlangsung 3 bulan ini Penderita biasanya terbangun sekitar pukul 02.00 dan terus terjaga sampai pagi. Pada malam hari frekuensi kencing penderita sekitar 3-4x, karena keluhan ini penderita mengeluh lemas pada siang penyebab dari kesulitan tidur dari penderita dan penyakit penyerta apa kemungkinan yang ada A. Insomnia, nocturia, susp DM B. Penurunan hormone melantonin, susp BPH C. Late Insomnia, nocturia, susp BPH D. Susp DM, incontinentia tipe overflow E. Late Insomnia, susp ISK

Page 52: TRY OUT UNAS GERIATRI

Perempuan usia 74 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan sering lupa sejak 3 bulan terakhir. Pasien menderita hipertensi yang tak terkontrol sejak 15 tahun. Menurut anak yang mendampinginya, 3 bulan lalu pasien tiba-tiba bicaranya cadel disertai kelemahan sisi tubuh bagian kanan, namun keluhan cadel dan kelemahan tubuh bagian kanan berangsur angsur membaik seperti sediakala. Pasien sehari-hari membantu anaknya berjualan makanan di warung, namun saat ini mulai kesulitan untuk menyusun menu dan daftar belanjaan. Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE) hasilnya 25/30 skor basic activity of daily living (ADL) Barthel 20/20. Pendidikan terakhirnya SMP. Diagposis yang sesuai dengan pasien ini adalah :

A. Demensia Alzheimer

B. Mild cognitive impairment

C. Temporoparietal demensia

D. Hungtington disease dementia

E. Vascular cognitive impairment

Page 53: TRY OUT UNAS GERIATRI

Seorang Laki-laki 81 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena tidur siang tidak bangun sejak 4 jam. Penderita biasanya berobat ke poliklinik karena sakit DM Hipertensi dan BPH, mendapat terapi glibenclamide, amlodipin dan harnal. Sejak 7 hari pasien berbaring terus di tempat tidur karena punggungnya sakit. Kadang-kadang ngompol serta berak tidak terasa sehingga diberi pampers. Sejak 2 hari pasien mulai malas bicara dan tidak mau makan tetapi masih minum obat. Pada pemeriksaan didapatkan t: 38,8°C, TD:100/60, pernapasan: 22x/mnt. Berdasarkan data diatas diagnosa yang paling mungkin pada pasien ini adalah:

A. Sepsis, stroke, inkontinensia urine, dekubitus, pneumonia.

B. Dehidrasi, sindrom delirium akut, inkontinensia urine, pneumonia.

C. Hipoglikemia, sepsis, infeksi saluran kemih, dekubitus, imobilisasi.

D. sepsis, infeksi saluran kemih, pneumonia, sindroma delirium akut, dekubitus

E. Sepsis, infeksi saluran kemih, inkontinensia alvi, dekubitus, dehidrasi.