bioremediasi vi dari tanah berpolutan

8/6/2019 Bioremediasi VI Dari Tanah Berpolutan

http://slidepdf.com/reader/full/bioremediasi-vi-dari-tanah-berpolutan 1/20

OLEH :

Layta Dinira 0810920005

Adha Purnasiwi 0810923001

Caesar Maulana 0810923037



Bumi

Pencemaran tanah oleh

polutan [Kromium (VI)]

remediasi

pengabuan temperatur tinggi

dekomposisi kimia

menggunakan oksidasi UV

BIOREMEDIASI

Sekam Padi

Upaya pengembalian

fungsi tanah



Bagaimana cara bioremediasi tanah

berpolutan kromium (VI) menggunakan

sekam padi?



Mengetahui cara bioremediasi tanah

berpolutan kromium (VI) menggunakan

sekam padi.



Kromium (VI) merupakan racun bagi

organisme, yaitu dapat mengubah materi

genetik yang ada dalam tubuh makhluk hidup

dan menyebabkan kanker.



Kegiatan utama manusia yang meningkatkan

konsentrasi kromium (VI) di alam produksi

bahan-bahan kimia, industri kulit, dan

manufaktur tekstil LIMBAH



Melalui pembuangan limbah, kromium akan

berakhir di tanah. Sebagian besar kromium di

udara pada akhirnya akan menetap dan

berakhir di perairan atau tanah. Kromium

dalam tanah sangat melekat pada partikel

tanah dan sulit untuk diuraikan.



adalah :

Proses remediasi yang menggunakan

organisme hidup untuk mengurangi atau

mereduksi kontaminan yang awalnya sangat

beracun dan berbahaya menjadi tidak

beracun lagi dari tanah berpolutan.



Umumnya organisme hidup yang digunakan adalah mikroorganisme,

seperti bakteri atau jamur. Mikroorganisme yang dapat digunakan

dalam proses ini adalah mikroorganisme indigen, yaitu

mikroorganisme yang dapat hidup pada lingkungan tercemar.

Mikroorganisme ini dapat ditemukan di dalam tanah yang tercemar

itu sendiri ataupun diisolasi dari luar kemudian dimasukkan ke dalam

tanah yang tercemar untuk melakukan bioremediasi terhadap tanah

tersebut.



Walaupun mikroorganisme pendegradasi

sudah ditemukan secara alami ada di dalam

tanah yang berpolutan, jumlahnya belum

memadai untuk dapat mendegradasi

kontaminan yang ada di dalam tanah

pertumbuhan dan aktivitas perlu distimulasi

PEMBERIAN NUTRIEN



Data statistik produksi padi di Indonesia pada tahun 1996

mencapai 52 juta ton per tahun dan akan menghasilkan limbah

sekam padi sebesar 13 juta ton per tahun (±25%). Kemudian pada

tahun 2006 produksi padi mencapai 54 juta ton, pada tahun 2007

adalah 57 juta ton, dan pada tahun 2009 dapat mencapai 64,93

juta ton. Produksi padi yang semakin meningkat dari tahun ke

tahun ini menyebabkan jumlah sekam padi ikut bertambah

PEMANFAATAN LEBIH LANJUT ?



Pemanfaatan

� sebagai bahan baku padaindustri bahan bangunan,terutama kandungan silika

(SiO2) yang dapat digunakanuntuk campuran padapembuatan semen portland,bahan isolasi, husk-board dancampuran pada industri batamerah

�

sebagai sumber energi panaspada berbagai keperluanmanusia, kadar selulosa yangcukup tinggi dapatmemberikan pembakaran yangmerata dan stabil.



Pemanfaatan

� sebagai Bulking agents, yang

berfungsi sebagai pengatur

porositas, kelembaban, dan

sumber nutrisi bagi

mikroorganisme.



Tanah yang tidakterkontaminasi kromium

- Diambil 1 gram

- Diletakkan pada suatu tabung yang

dilengkapi dengan tabung Durham

- Ditambahkan larutan kalium dikromatdengan konsentrasi 10 ² 150 mg/L

- Diinkubasi selama 24 jam

HASIL

POSITIF :

Ada gelembung pada tabung

Durham

NEGATIF :

Tidak ada gelembung pada

tabung Durham

DIANALISIS MENGGUNAKAN METODE MIKROSKOPIK

Pseudomonas Fluorescens



Tanah yang terkontaminasi kromium(konsentrasi 10, 30, 50, 70, dan 90 mg

Cr(VI)/kg)- dicampur hingga homogen

dengan sekam padi

Perlakuan A :

0,2 kg sekam padi + 0,5

kg tanah (perbandingan

berat = 0,4)

Perlakuan B :

0,15 kg sekam padi + 1

kg tanah (perbandingan

berat = 0,15)

- dimasukkan ke dalam reaktor

polybag

- diberikan perlakuan yang sama

- diamati setiap minggu dalamsatu bulan

HASILJumlah kromium setelah

bioremediasi dianalisis



Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bakteri

Pseudomonas fluorescens merupakan bakteri yang

melakukan bioremediasi secara alami pada tanah berpolutan kromium (VI). Bakteri ini bekerja

secara optimum pada temperatur 26 hingga 29

derajat celcius dan pada pH 6-8. Setelah

pengamatan dilakukan dalam satu bulan,

didapatkan untuk perlakuan (A) maupun (B) data

sebagai berikut :



Dalam proses bioremediasi tanah yang tercemar

oleh Cr(VI), mikroorganisme Pseudomonas

fluorescens berperan sebagai bakteri indigen yangmendegradasi kromium(VI) menjadi yang tidak

berbahaya dan tidak beracun. Aktivitas bakteri

tersebut dalam mendegradasi kromium(VI) dapat

ditingkatkan dengan cara menambahkan bulking

agents sebagai penyedia nutrien bagi bakteri, yaitu

sekam padi.

bioremediasi vi dari tanah berpolutan

Documents