biografi shorof edit

1
PANITIA KHOTMUL JURUMIYAH WAS SHORF KELAS EKSPERIMEN PUTRI MADRASAH DINIYAH “MIFTAHUL HUDA” Mayak Tonatan Ponorogo TAHUN PELAJARAN 2012/2013 M. BIOGRAFI SYAIKH MA’SHUM ALY AL-JOMBANGY ( Muallif Kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah ) Syaikh Ma’shum Aly, Muallif Kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah, bernama lengkap Muhammad Ma’shum bin Ali bin Abdul Jabbar Al-Maskumambani. Lahir di desa Maskumambang, Gresik, sebuah kota pelabuhan yang ramai, yang terletak 15 km sebelah barat kota Surabaya Jawa Timur. Merupakan tradisi keluarga Ulama’, Seorang anak tumbuh dan dididik dalam lingkungan keluarga sendiri. Tak terkecuali beliau Kiai ma’shum, semenjak kecil sudah diajar dan dididik langsung di bawah asuhan Sang ayahanda, Kiai Ali bin Abdul Jabbar al-Maskumambangi. Setelah dirasa cukup, beliau melanjutkan Tholabul Ilmi ke Pesantren Tebuireng Jombang di bawah asuhan langsung Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari, seorang Ulama’ kharismatik yang terkenal sangat Alim, Zuhud, wara’, dan mempunyai semangat juang yang tinggi, murid dari Syaikh Kholil Bangkalan, seorang ulama’ dan juga Waliyullah di tanah Madura. Beliau Kiai ma’shum termasuk salah satu santri generasi awal Hadratus Syeikh yang mana pada masa itu, selain dituntut untuk belajar, para santri juga diharuskan ikut berjuang melawan Penjajah. Bertahun-tahun beliau menuntut ilmu dan mengabdi di Tebuireng. kemampuannya dalam segala bidang ilmu, terutama bidang Falak, Hisab, Shorof, dan Nahwu, membuat Hadratus Syeikh tertarik untuk menikahkan dengan putrinya, Khairiyah Binti Hasyim Asy’ari. Kiai ma’shum bin Aly termasuk dari sedikit ulama’ Nusantara yang mau dan mampu menuangkan buah pikirannya dalam bentuk karya tulis. Beliau mempunyai empat karya tulis, yaitu: (1) Al-Amtsilah At-Tashrifiyyah. (dalam bidang sahorof) (2) Fathul Qadir Fi Aja’ibil Maqodir. (menerangkan ukuran dan takaran Arab) (3) Ad-Durus Al-Falakiyah. (dalam bidang ilmu Astronomi/Falak) (4) Badi’atul Mitsal . (berisi contoh-contoh praktis tentang ilmu falak) Pada tangal 24 Ramadhan 1351 H. bertepatan dengan 8 Januari 1933 M., Beliau Kiai Ma’shum bin Aly berpulang ke Rahmatullah pada usia 46 tahun. Wafatnya Kiai Ma’shum merupakan “musibah besar”, karena menjadi rujukan dalam segala bidang keilmuan setelah Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari. Semoga segala amalnya diterima oleh Allah SWT dan apa yang ditinggalkannya bermanfaat, menjadi amal jariyah yang selalu mengalir dan tidak pernah putus. Ghofarallahu lahu wa rahimahu wa nafa’ana bihi wa bi’ulumihi fid daraini. Amin. Di peringkas. Al_Qudsy, 20/03/”10

Upload: miftah-el-azhary

Post on 24-May-2015

143 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Biografi shorof edit

PANITIA KHOTMUL JURUMIYAH WAS SHORF KELAS EKSPERIMEN PUTRI

MADRASAH DINIYAH “MIFTAHUL HUDA” Mayak Tonatan Ponorogo

TAHUN PELAJARAN 2012/2013 M.

BIOGRAFI SYAIKH MA’SHUM ALY AL-JOMBANGY

( Muallif Kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah )

Syaikh Ma’shum Aly, Muallif Kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah, bernama lengkap Muhammad

Ma’shum bin Ali bin Abdul Jabbar Al-Maskumambani. Lahir di desa Maskumambang, Gresik, sebuah

kota pelabuhan yang ramai, yang terletak 15 km sebelah barat kota Surabaya Jawa Timur.

Merupakan tradisi keluarga Ulama’, Seorang anak tumbuh dan dididik dalam lingkungan

keluarga sendiri. Tak terkecuali beliau Kiai ma’shum, semenjak kecil sudah diajar dan dididik langsung

di bawah asuhan Sang ayahanda, Kiai Ali bin Abdul Jabbar al-Maskumambangi.

Setelah dirasa cukup, beliau melanjutkan Tholabul Ilmi ke Pesantren Tebuireng Jombang di

bawah asuhan langsung Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari, seorang Ulama’ kharismatik yang terkenal

sangat Alim, Zuhud, wara’, dan mempunyai semangat juang yang tinggi, murid dari Syaikh Kholil

Bangkalan, seorang ulama’ dan juga Waliyullah di tanah Madura. Beliau Kiai ma’shum termasuk salah

satu santri generasi awal Hadratus Syeikh yang mana pada masa itu, selain dituntut untuk belajar, para

santri juga diharuskan ikut berjuang melawan Penjajah.

Bertahun-tahun beliau menuntut ilmu dan mengabdi di Tebuireng. kemampuannya dalam

segala bidang ilmu, terutama bidang Falak, Hisab, Shorof, dan Nahwu, membuat Hadratus Syeikh

tertarik untuk menikahkan dengan putrinya, Khairiyah Binti Hasyim Asy’ari.

Kiai ma’shum bin Aly termasuk dari sedikit ulama’ Nusantara yang mau dan mampu

menuangkan buah pikirannya dalam bentuk karya tulis. Beliau mempunyai empat karya tulis, yaitu:

(1) Al-Amtsilah At-Tashrifiyyah. (dalam bidang sahorof)

(2) Fathul Qadir Fi Aja’ibil Maqodir. (menerangkan ukuran dan takaran Arab)

(3) Ad-Durus Al-Falakiyah. (dalam bidang ilmu Astronomi/Falak)

(4) Badi’atul Mitsal . (berisi contoh-contoh praktis tentang ilmu falak)

Pada tangal 24 Ramadhan 1351 H. bertepatan dengan 8 Januari 1933 M., Beliau Kiai Ma’shum

bin Aly berpulang ke Rahmatullah pada usia 46 tahun. Wafatnya Kiai Ma’shum merupakan “musibah

besar”, karena menjadi rujukan dalam segala bidang keilmuan setelah Hadratus Syeikh Hasyim

Asy’ari.

Semoga segala amalnya diterima oleh Allah SWT dan apa yang ditinggalkannya bermanfaat, menjadi

amal jariyah yang selalu mengalir dan tidak pernah putus. Ghofarallahu lahu wa rahimahu wa

nafa’ana bihi wa bi’ulumihi fid daraini. Amin.

Di peringkas. Al_Qudsy, 20/03/”10