biografi rasulullah 2nd

Upload: angga-jinny

Post on 05-Apr-2018

264 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    1/67

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    2/67

    Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha

    Penyanyang

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    3/67

    1

    Pengantar

    Nabi Muhammad SAW adalah nabi pembawa risalah Islam, rasul terakhir

    penutup rangkaian nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT di muka bumi. Ia adalah

    salah seorang dari yang tertinggi di antara 5 rasul yang termasuk dalam

    golongan Ulul Azmiatau mereka yang mempunyai keteguhan hati (QS. 46: 35).

    Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati

    dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab)

    bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka

    (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari.

    (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum

    yang fasik. (Al Ahqaff : 35)

    Keempat rasul lainnya dalam Ulul Azmi tsb ialah

    1. Nuh As

    2. Nabi Ibrahim As

    3. Nabi Musa As

    4. Nabi Isa As

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    4/67

    2

    Daftar Isi

    1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW

    2. Masa pengasuhan Halimah binti Abi Du'aib as-Sa'diyah

    3. Tanda-tanda kenabian

    4. Gelar al-Amin

    Pernikahan dengan Khadijah

    5. Wahyu pertama

    6. Dakwah Nabi Muhammad SAW

    7. Aksi-aksi menentang Dakwah Nabi Muhammad SAW

    8. Peristiwa Isra Mi'raj

    9. Hijrah10.Terbentuknya Negara Madinah

    11.Perang Badr

    12.Perang Uhud

    13.Perang Khandaq

    14.Perjanjian Hudaibiyah

    15.Penyebaran Islam ke negeri-negeri lain

    16. Kembali ke Mekah (Futuh Mekah)

    17.Ibadah haji terakhir

    18.Kembali ke Madinah

    19.Wafatnya Nabi SAW

    20.Ummul Mukminin

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    5/67

    3

    Kelahiran Nabi Muhammad SAW

    Nabi Muhammad SAW adalah anggota Bani Hasyim, sebuah kabilah yang

    paling mulia dalam suku Quraisyyang mendominasi masyarakat Arab. Ayahnya

    bernama Abdullah bin Abdul Muthallib, seorang kepala suku Quraisy yang

    besar pengaruhnya. Ibunya bernama Aminah binti Wahabdari Bani Zuhrah.

    Baik dari garis ayah maupun garis ibu, silsilah Nabi Muhammad SAW sampai

    kepada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

    Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama Tahun Gajah,

    karena pada tahun itu terjadi peristiwa besar, yaitu datangnya pasukan gajah

    menyerbu Mekah dengan tujuan menghancurkan Ka'bah. Pasukan itu dipimpinoleh Abrahah, gubernur Kerajaan Habsyidi Yaman. Abrahah ingin mengambil

    alih kota Mekah dan Ka'bahnya sebagai pusat perekonomian dan peribadatan

    bangsa Arab. Ini sejalan dengan keingin KaisarNegusdari Ethiopia untuk

    menguasai seluruh tanah Arab, yang bersama-sama dengan KaisarByzantium

    menghadapi musuh dari timur, yaitu Persia (Irak).

    Dalam penyerangan Ka'bah itu, tentara Abrahah hancur karena terserang

    penyakit yang mematikan yang dibawa oleh burung Ababilyang melempari

    tentara gajah. Abrahah sendiri lari kembali ke Yaman dan tak lama kemudian

    meninggal dunia.

    Peristiwa ini dikisahkan dalam Al-Qur'an surat Al-Fll: 1-5.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    6/67

    4

    1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak

    terhadap tentara bergajah ?

    2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan

    Ka'bah) itu sia-sia?

    3. Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,

    4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar

    5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

    Beberapa bulan setelah penyerbuan tentara gajah, Aminah melahirkan seorang

    bayi laki-laki, yang diberi nama Muhammad. Ia lahir pada malam menjelang dini

    hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, bertepatan dengan 20 April 570 M.

    Saat itu ayah Muhammad, Abdullah, telah meninggal dunia.

    Nama Muhammaddiberikan oleh kakeknya, Abdul Muthallib. Nama itu sedikit

    ganjil di kalangan orang-orang Quraisy, karenanya mereka berkata kepada

    Abdul Muthallib, "Sungguh di luar kebiasaan, keluarga Tuan begitu besar, tetapi

    tak satu pun yang bernama demikian." Abdul Muthallib menjawab, "Saya

    mengerti. Dia memang berbeda dari yang lain. Dengam nama ini saya ingin agar

    seluruh dunia memujinya."

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    7/67

    5

    Silsilah Keluarga Nabi Muhammad saw

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    8/67

    6

    Masa pengasuhan Halimah binti Abi Du'aib as-

    Sa'diyah

    Adalah suatu kebiasaan di Mekah, anak yang baru lahir diasuh dan disusui oleh

    wanita desa dengan maksud supaya ia bisa tumbuh dalam pergaulan

    masyarakat yang baik dan udara yang lebih bersih. Saat Muhammad lahir, ibu-

    ibu dari desa Sa'addatang ke Mekah menghubungi keluarga-keluarga yang

    ingin menyusui anaknya. Desa Sa'ad terletak kira-kira 60 km dari Mekah, dekat

    kota Ta'if, suatu wilayah pegunungan yang sangat baik udaranya.

    di antara ibu-ibu tsb terdapat seorang wanita bernama Halimah binti Abu

    Du'aib as Sa'diyah. Keluarga Halimah tergolong miskin, karenanya ia sempat

    ragu untuk mengasuh Muhammad karena keluarga Aminah sendiri juga tidak

    terlalu kaya. Akan tetapi entah mengapa bayi Muhammad sangat menawan

    hatinya, sehingga akhirnya Halimah pun mengambil Muhammad SAW sebagai

    anak asuhnya.

    Ternyata kehadiran Muhammad SAW sangat membawa berkah pada keluarga

    Halimah. Dikisahkan bahwa kambing peliharaan Haris, suami Halimah, menjadi

    gemuk-gemuk dan menghasilkan susu lebih banyak dari biasanya. Rumput

    tempat menggembala kambing itu juga tumbuh subur. Kehidupan keluarga

    Halimah yang semula suram berubah menjadi bahagia dan penuh kedamaian.

    Mereka yakin sekali bahwa bayi dari Mekah yang mereka asuh itulah yang

    membawa berkah bagi kehidupan mereka.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    9/67

    7

    Tanda-tanda kenabian

    Sejak kecil Muhammad SAW telah memperlihatkan keistimewaan yang sangat

    luar biasa.

    Usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara.

    Pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain

    untuk menggembala kambing. Saat itulah ia berhenti menyusu dan karenanya

    harus dikembalikan lagi pada ibunya. Dengan berat hati Halimah terpaksa

    mengembalikan anak asuhnya yang telah membawa berkah itu, sementara

    Aminah sangat senang melihat anaknya kembali dalam keadaan sehat dansegar.

    Namun tak lama setelah itu Muhammad SAW kembali diasuh oleh Halimah

    karena terjadi wabah penyakit di kota Mekah. Dalam masa asuhannya kali ini,

    baik Halimah maupun anak-anaknya sering menemukan keajaiban di sekitar diri

    Muhammad SAW. Anak-anak Halimah sering mendengar suara yang memberi

    salam kepada Muhammad SAW, "Assalamu 'Alaika ya Muhammad," padahal

    mereka tidak melihat ada orang di situ.

    Dalam kesempatan lain, Dimrah, anak Halimah, berlari-lari sambil menangis dan

    mengadukan bahwa ada dua orang bertubuh besar-besar dan berpakaian putih

    menangkap Muhammad SAW. Halimah bergegas menyusul Muhammad SAW.

    Saat ditanyai, Muhammad SAW menjawab, "Ada 2 malaikat turun dari langit.

    Mereka memberikan salam kepadaku, membaringkanku, membuka bajuku,

    membelah dadaku, membasuhnya dengan air yang mereka bawa, lalu menutup

    kembali dadaku tanpa aku merasa sakit."

    Halimah sangat gembira melihat keajaiban-keajaiban pada diri Muhammad

    SAW, namun karena kondisi ekonomi keluarganya yang semakin melemah, ia

    terpaksa mengembalikan Muhammad SAW, yang saat itu berusia 4 tahun,

    kepada ibu kandungnya di Mekah.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    10/67

    8

    Dalam usia 6 tahun, Nabi Muhammad SAW telah menjadi yatim-piatu. Aminah

    meninggal karena sakit sepulangnya ia mengajak Muhammad SAW berziarah ke

    makam ayahnya. Setelah kematian Aminah, Abdul Muthallib mengambil alih

    tanggung jawab merawat Muhammad SAW. Namun kemudian Abdul Muthallib

    pun meninggal, dan tanggung jawab pemeliharaan Muhammad SAW beralih

    pada pamannya, Abu Thalib.

    Ketika berusia 12 tahun, Abu Thalib mengabulkan permintaan Muhammad SAW

    untuk ikut serta dalam kafilahnya ketika ia memimpin rombongan ke Syam

    (Suriah). Usia 12 tahun sebenarnya masih terlalu muda untuk ikut dalam

    perjalanan seperti itu, namun dalam perjalanan ini kembali terjadi keajaiban yang

    merupakan tanda-tanda kenabian Muhammad SAW.

    Segumpal awan terus menaungi Muhammad SAW sehingga panas terik yang

    membakar kulit tidak dirasakan olehnya. Awan itu seolah mengikuti gerak kafilah

    rombongan Muhammad SAW. Bila mereka berhenti, awan itu pun ikut berhenti.

    Kejadian ini menarik perhatian seorang pendeta Kristen bernama Buhairahyang

    memperhatikan dari atas biaranya di Busra. Ia menguasai betul isi kitab Taurat

    dan Injil. Hatinya bergetar melihat dalam kafilah itu terdapat seorang anak yang

    terang benderang sedang mengendarai unta. Anak itulah yang terlindung dari

    sorotan sinar matahari oleh segumpal awan di atas kepalanya. "Inilah Roh

    Kebenaran yang dijanjikan itu," pikirnya.

    Pendeta itu pun berjalan menyongsong iring-iringan kafilah itu dan mengundang

    mereka dalam suatu perjamuan makan. Setelah berbincang-bincang dengan

    Abu Thalib dan Muhammad SAW sendiri, ia semakin yakin bahwa anak yang

    bernama Muhammad adalah calon nabi yang ditunjuk oleh Allah SWT.

    Keyakinan ini dipertegas lagi oleh kenyataan bahwa di belakang bahu

    Muhammad SAW terdapat sebuah tanda kenabian.

    Saat akan berpisah dengan para tamunya, pendeta Buhairah berpesan pada

    Abu Thalib, "Saya berharap Tuan berhati-hati menjaganya. Saya yakin dialah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    11/67

    9

    nabi akhir zaman yang telah ditunggu-tunggu oleh seluruh umat manusia.

    Usahakan agar hal ini jangan diketahui oleh orang-orang Yahudi. Mereka telah

    membunuh nabi-nabi sebelumnya. Saya tidak mengada-ada, apa yang saya

    terangkan itu berdasarkan apa yang saya ketahui dari kitab Taurat dan Injil.

    Semoga tuan-tuan selamat dalam perjalanan."

    Apa yang dikatakan oleh pendeta Kristen itu membuat Abu Thalib segera

    mempercepat urusannya di Suriah dan segera pulang ke Mekah.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    12/67

    10

    Gelar al-Amin

    Pada usia 20 tahun, Muhammad SAW mendirikan Hilful-Fudl, suatu lembaga

    yang bertujuan membantu orang-orang miskin dan teraniaya. Saat itu di Mekah

    memang sedang kacau akibat perselisihan yang terjadi antara suku Quraisy

    dengan suku Hawazin. Melalui Hilful-Fudl inilah sifat-sifat kepemimpinan

    Muhammad SAW mulai tampak. Karena aktivitasnya dalam lembaga ini,

    disamping ikut membantu pamannya berdagang, namanya semakin terkenal

    sebagai orang yang terpercaya. Relasi dagangnya semakin meluas karena berita

    kejujurannya segera tersiar dari mulut ke mulut, sehingga ia mendapat gelarAl-Amn, yang artinya orang yang terpercaya.

    Selain itu ia juga terkenal sebagai orang yang adil dan memiliki rasa

    kemanusiaan yang tinggi. Suatu ketika bangunan Ka'bah rusak karena banjir.

    Penduduk Mekah kemudian bergotong-royong memperbaiki Ka'bah. Saat

    pekerjaan sampai pada pengangkatan dan peletakan Hajar Aswad ke tempatnya

    semula, terjadi perselisihan. Masing-masing suku ingin mendapat kehormatan

    untuk melakukan pekerjaan itu. Akhirnya salah satu dari mereka kemudian

    berkata, "Serahkan putusan ini pada orang yang pertama memasuki pintu Shafa

    ini."

    Mereka semua menunggu, kemudian tampaklah Muhammad SAW muncul dari

    sana. Semua hadirin berseru, "Itu dia al-Amin, orang yang terpercaya. Kami rela

    menerima semua keputusannya."

    Setelah mengerti duduk perkaranya, Muhammad SAW lalu membentangkan

    sorbannya di atas tanah, dan meletakkan Hajar Aswad di tengah-tengah, lalu

    meminta semua kepala suku memegang tepi sorban itu dan mengangkatnya

    secara bersama-sama. Setelah sampai pada ketinggian yang diharapkan,

    Muhammad SAW meletakkan batu itu pada tempatnya semula. Dengan

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    13/67

    11

    demikian selesailah perselisihan di antara suku-suku tsb dan mereka pun puas

    dengan cara penyelesaian yang sangat bijak itu.

    Konstruksi Kabah

    Kabah tanpa Ghilaf

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    14/67

    12

    Foto Kabah pada pada saat terendam air. Tahun 1941

    Hajar Aswad di sisi Kabah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    15/67

    13

    Kunci Kabah

    Tapak kaki Rasulullah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    16/67

    14

    Pernikahan dengan Khadijah

    Pada usia 25 tahun, atas permintaan Khadijah binti Khuwailid, seorang

    saudagar kaya raya, Muhammad SAW berangkat ke Suriah membawa barang

    dagangan saudagar wanita yang telah lama menjanda itu. Ia dibantu oleh

    Maisaroh, seorang pembantu lelaki yang telah lama bekerja pada Khadijah.

    Sejak pertemuan pertama dengan Muhammad SAW, Khadijah telah menaruh

    simpati melihat penampilan Muhammad SAW yang sopan itu. Kekagumannya

    semakin bertambah mengetahui hasil penjualan yang dicapai Muhammad SAW

    di Suriah melebihi perkiraannya.

    Akhirnya Khadijah mengutus Maisarohdan teman karibnya, Nufasahuntuk

    menyampaikan isi hatinya kepada Muhammad SAW. Khadijah yang berusia 40

    tahun, melamar Muhammad SAW untuk menjadi suaminya.

    Setelah bermusyawarah dengan keluarganya, lamaran itu akhirnya diterima dan

    dalam waktu dekat segera diadakan upacara pernikahan dengan sederhana.

    yang hadir dalam acara itu antara lain Abu Thalib, Waraqah bin NawfaldanAbu Bakar as-Siddiq.

    Pernikahan bahagia itu dikaruniai 6 orang anak, terdiri dari 2 anak lelaki bernama

    Al-Qasimdan Abdullah, dan 4 anak perempuan bernama Zainab, Ruqayyah,

    Ummu Kalsum, dan Fatimah. Kedua anak lelakinya meninggal selagi masih

    kecil. Nabi Muhammad SAW tidak menikah lagi sampai Khadijah meninggal,

    saat Muhammad SAW berusia 50 tahun.

    Dalam kehidupan rumah-tangganya dengan Khadijah, Muhammad SAW tidak

    pernah menyakiti hati istrinya. Sebaliknya istrinya pun ikhlas menyerahkan

    segalanya pada suaminya. Kekayaan istrinya digunakan oleh Muhammad SAW

    untuk membantu orang-orang miskin dan tertindas. Budak-budak yang telah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    17/67

    15

    dimiliki Khadijah sebelum pernikahan mereka, semuanya ia bebaskan, salah

    satunya adalah Zaid bin Haritsahyang kemudian menjadi anak angkatnya.

    Foto reruntuhan rumah Rasulullah saw dan Siti Khadijah ra yang tinggal

    selama 28 tahun

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    18/67

    16

    Sisa bangunan kamar Rasulullah saw dan Siti Khadijah r.a

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    19/67

    17

    Wahyu pertama

    Menjelang usianya yang ke-40, Nabi Muhammad SAW sering berkhalwat

    (menyendiri) ke Gua Hira, sekitar 6 km sebelah timur kota Mekah. Ia bisa

    berhari-hari bertafakur dan beribadah disana. Suatu ketika, pada tanggal 17

    Ramadhan/6 Agustus 611, ia melihat cahaya terang benderang memenuhi

    ruangan gua itu. Tiba-tiba Malaikat Jibril muncul di hadapannya sambil berkata,

    "Iqra'(bacalah)." Lalu Muhammad SAW menjawab, "M an bi qri'(saya tidak

    dapat membaca)." Mendengar jawaban Muhammad SAW, Jibril lalu memeluk

    tubuh Muhammad SAW dengan sangat erat, lalu melepaskannya dan kembali

    menyuruh Muhammad SAW membaca. Namun setelah dilakukan sampai 3 kali

    dan Muhammad SAW tetap memberikan jawaban yang sama, Malaikat Jibril

    kemudian menyampaikan wahyu Allah SWT pertama, yang artinya:

    Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Menciptakan. Ia menciptakan

    manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah yang Paling Pemurah.

    yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada

    manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. 96: 1-5)

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    20/67

    18

    Saat itu Muhammad SAW berusia 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut perhitungan

    tahun kamariah (penanggalan berdasarkan bulan), atau 39 tahun 3 bulan 8 hari

    menurut perhitungan tahun syamsiah (penanggalan berdasarkan matahari).

    Dengan turunnya 5 ayat pertama ini, berarti Muhammad SAW telah dipilih oleh

    Allah SWT sebagai rasul.

    Setelah pengalaman luar biasa di Gua Hira tsb, dengan rasa ketakutan dan

    cemas Nabi Muhammad SAW pulang ke rumah dan berseru pada Khadijah,

    "Selimuti aku, selimuti aku." Sekujur tubuhnya terasa panas dan dingin berganti-

    ganti. Setelah lebih tenang, barulah ia bercerita kepada istrinya. Untuk lebih

    menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Nabi Muhammad SAW datang

    pada saudara sepupunya, Waraqah bin Naufal, yang banyak mengetahui kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami Nabi Muhammad

    SAW, Waraqah pun berkata, "Aku telah bersumpah dengan nama Tuhan, yang

    dalam tangan-Nya terletak hidup Waraqah, Tuhan telah memilihmu menjadi nabi

    kaum ini. An-Nms al-Akbar(Malaikat Jibril) telah datang kepadamu. Kaummu

    akan mengatakan bahwa engkau penipu, mereka akan memusuhimu, dan

    mereka akan melawanmu. Sungguh, sekiranya aku dapat hidup pada hari itu,

    aku akan berjuang membelamu."

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    21/67

    19

    Gua Hira

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    22/67

    20

    Dakwah Nabi Muhammad SAW

    Wahyu berikutnya adalah surat Al-Muddatsir: 1-7,:

    Hai orang yang berkemul (berselimut)(1), bangunlah, lalu berilah peringatan!(2)

    dan Rabbmu agungkanlah(3), dan pakaianmu bersihkanlah(4), dan perbuatan

    dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah(5), dan janganlah kamu memberi

    (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.(6) Dan untuk(memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah.(7) (QS. 74: 1-7)

    Dengan turunnya surat Al-Muddatsirini, mulailah Rasulullah SAW berdakwah.

    Mula-mula ia melakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga

    dan rekan-rekannya. Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    23/67

    21

    Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu

    adalah Ali bin Abu Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10

    tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam. Kemudian Abu

    Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Baru kemudian diikuti oleh

    Zaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu

    Aiman, pengasuh Nabi SAW sejak ibunya masih hidup.

    Abu Bakarsendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman

    dekatnya, seperti, Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin

    Auf, Sa'd bin Abi Waqqas, dan Talhah bin Ubaidillah. Dari dakwah yang

    masih rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam.

    Setelah beberapa lama Nabi SAW menjalankan dakwah secara diam-diam,

    turunlah perintah agar Nabi SAW menjalankan dakwah secara terang-terangan.

    Mula-mula ia mengundang kerabat karibnya dalam sebuah jamuan. Pada

    kesempatan itu ia menyampaikan ajarannya. Namun ternyata hanya sedikit yang

    menerimanya. Sebagian menolak dengan halus, sebagian menolak dengan

    kasar, salah satunya adalah Abu Lahab.

    Langkah dakwah seterusnya diambil Nabi Muhammad SAW dalam pertemuanyang lebih besar. Ia pergi ke Bukit Shafa, sambil berdiri di sana ia berteriak

    memanggil orang banyak. Karena Muhammad SAW adalah orang yang

    terpercaya, penduduk yakin bahwa pastilah terjadi sesuatu yang sangat penting,

    sehingga mereka pun berkumpul di sekitar Nabi SAW.

    Untuk menarik perhatian, mula-mula Nabi SAW berkata, "Saudara-saudaraku,

    jika aku berkata, di belakang bukit ini ada pasukan musuh yang siap menyerang

    kalian, percayakah kalian?"

    Dengan serentak mereka menjawab, "Percaya, kami tahu saudara belum pernah

    berbohong. Kejujuran saudara tidak ada duanya. Saudara yang mendapat gelar

    al-Amin."

    Kemudian Nabi SAW meneruskan, "Kalau demikian, dengarkanlah. Aku ini

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    24/67

    22

    adalah seorang nazir(pemberi peringatan). Allah telah memerintahkanku agar

    aku memperingatkan saudara-saudara. Hendaknya kamu hanya menyembah

    Allah saja. Tidak ada Tuhan selain Allah. Bila saudara ingkar, saudara akan

    terkena azabnya dan saudara nanti akan menyesal. Penyesalan kemudian tidak

    ada gunanya."

    Tapi khotbah ini ternyata membuat orang-orang yang berkumpul itu marah,

    bahkan sebagian dari mereka ada yang mengejeknya gila. Pada saat itu, Abu

    Lahab berteriak, "Celakalah engkau hai Muhammad. Untuk inikah engkau

    mengumpulkan kami?"

    Sebagai balasan terhadap ucapan Abu Lahab tersebut turunlah ayat Al-Qur'an

    Surat Al. Lahab :

    Binasalah kedua tangan Abu Lahab (1) dan sesungguhnya dia akan binasa.

    Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.(2)

    Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak(3). Dan (begitu pula)

    isterinya, pembawa kayu bakar(4). yang di lehernya ada tali dari sabut.(5)

    (QS. 111: 1-5)

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    25/67

    23

    Aksi-aksi menentang Dakwah Nabi Muhammad

    SAW

    Reaksi-reaksi keras menentang dakwah Nabi SAW bermunculan, namun tanpa

    kenal lelah Nabi Muhammad SAW terus melanjutkan dakwahnya, sehingga

    hasilnya mulai nyata. Hampir setiap hari ada yang menggabungkan diri dalam

    barisan pemeluk agama Islam. Mereka terutama terdiri dari kaum wanita, budak,

    pekerja, dan orang-orang miskin serta lemah. Meskipun sebagian dari mereka

    adalah orang-orang yang lemah, namun semangat yang mendorong mereka

    beriman sangat membaja.

    Tantangan dakwah terberat datang dari para penguasa Mekah, kaum feodal, dan

    para pemilik budak. Mereka ingin mempertahankan tradisi lama disamping juga

    khawatir jika struktur masyarakat dan kepentingan-kepentingan dagang mereka

    akan tergoyahkan oleh ajaran Nabi Muhammad SAW yang menekankan pada

    keadilan sosial dan persamaan derajat. Mereka menyusun siasat untuk

    melepaskan hubungan keluarga antara Abu Thalib dan Nabi Muhammad SAWdengen cara meminta pada Abu Thalib memilih satu di antara dua:

    memerintahkan Muhammad SAW agar berhenti berdakwah, atau

    menyerahkannya kepada mereka. Abu Thalib terpengaruh oleh ancaman itu, ia

    meminta agar Muhammad SAW menghentikan dakwahnya. Tetapi Muhammad

    SAW menolak permintaannya dan berkata, "Demi Allah saya tidak akan berhenti

    memperjuangkan amanat Allah ini, walaupun seluruh anggota keluarga dan

    sanak saudara mengucilkan saya."

    Mendengar jawaban ini, Abu Thalibpun berkata, "Teruskanlah, demi Allah aku

    akan terus membelamu".

    Gagal dengan cara pertama, kaum Quraisy lalu mengutus Walid bin Mugirah

    menemui Abu Thalib dengan membawa seorang pemuda untuk dipertukarkan

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    26/67

    24

    dengan Muhammad SAW. Pemuda itu bernama Umarah bin Walid, seorang

    pemuda yang gagah dan tampan. Walid bin Mugirah berkata, "Ambillah dia

    menjadi anak saudara, tetapi serahkan kepada kami Muhammad untuk kami

    bunuh, karena dia telah menentang kami dan memecah belah kita".

    Usul Quraisy itu ditolak mentah-mentah oleh Abu Thalib dengan berkata,

    "Sungguh jahat pikiran kalian. Kalian serahkan anak kalian untuk saya asuh dan

    beri makan, dan saya serahkan kemenakan saya untuk kalian bunuh. Sungguh

    suatu penawaran yang tak mungkin saya terima."

    Kembali mengalami kegagalan, berikutnya mereka menghadapi Nabi

    Muhammad SAW secara langsung. Mereka mengutus Utbah bin Rabi'ah,

    seorang ahli retorika, untuk membujuk Nabi SAW. Mereka menawarkan takhta,wanita, dan harta yang mereka kira diinginkan oleh Nabi SAW, asal Nabi SAW

    bersedia menghentikan dakwahannya. Namun semua tawaran itu ditolak oleh

    Nabi Muhammad SAW dengan mengatakan, "Demi Allah, biarpun mereka

    meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku, aku tidak

    akan menghentikan dakwah agama Allah ini, hingga agama ini memang atau

    aku binasa karenanya."

    Setelah gagal dengan cara-cara diplomatik dan bujuk rayu, kaum Quraisy mulai

    melakukan tindak kekerasan. Budak-budak mereka yang telah masuk Islam

    mereka siksa dengan sangat kejam. Mereka dipukul, dicambuk, dan tidak diberi

    makan dan minum. Salah seorang budak bernama Bilal, mendapat siksaan

    ditelentangkan di atas pasir yang panas dan di atas dadanya diletakkan batu

    yang besar dan berat.

    Setiap suku diminta menghukum anggota keluarganya yang masuk Islam sampai

    ia murtad kembali. Usman bin Affanmisalnya, dikurung dalam kamar gelap dan

    dipukul hingga babak belur oleh anggota keluarganya sendiri. Secara

    keseluruhan, sejak saat itu umat Islam mendapat siksaan yang pedih dari kaum

    Quraisy Mekah. Mereka dilempari kotoran, dihalangi untuk melakukan ibadah di

    Ka'bah, dan lain sebagainya.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    27/67

    25

    Kekejaman terhadap kaum Muslimin mendorong Nabi Muhammad SAW untuk

    mengungsikan sahabat-sahabatnya keluar dari Mekah. Dengan pertimbangan

    yang mendalam, pada tahun ke-5 kerasulannya, Nabi SAW menetapkan

    Abessiniaatau Habasyah(Ethiopia sekarang) sebagai negeri tempat

    pengungsian, karena raja negeri itu adalah seorang yang adil, lapang hati, dan

    suka menerima tamu. Nabi SAW merasa pasti rombongannya akan diterima

    dengan tangan terbuka.

    Rombongan pertama terdiri dari 10 orang pria dan 5 orang wanita. di antara

    rombongan tsb adalah Usman bin Affanbeserta istrinya Ruqayah(putri

    Rasulullah SAW), Zubair bin Awwam, dan Abdur Rahman bin Auf. Kemudian

    menyusul rombongan kedua yang dipimpin oleh Ja'far bin Abu Thalib.Beberapa sumber menyatakan jumlah rombongan ini lebih dari 80 orang.

    Berbagai usaha dilakukan oleh kaum Quraisy untuk menghalangi hijrah ke

    Habasyah ini, termasuk membujuk raja negeri tsb agar menolak kehadiran umat

    Islam disana. Namun berbagai usaha itu pun gagal. Semakin kejam mereka

    memperlakukan umat Islam, justru semakin bertambah jumlah yang memeluk

    Islam. Bahkan di tengah meningkatnya kekejaman tsb, dua orang kuat Quraisy

    masuk Islam, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalibdan Umar bin Khattab.Dengan masuk Islamnya dua orang yang dijuluki "Singa Arab" itu, semakin

    kuatlah posisi umat Islam dan dakwah Muhammad SAW pada waktu itu.

    Hal ini membuat reaksi kaum Quraisy semakin keras. Mereka berpendapat

    bahwa kekuatan Nabi Muhammad SAW terletak pada perlindungan Bani

    Hasyim, maka mereka pun berusaha melumpuhkan Bani Hasyim dengan

    melaksanakan blokade. Mereka memutuskan segala macam hubungan dengan

    suku ini. Tidak seorang pun penduduk Mekah boleh melakukan hubungan

    dengan Bani Hasyim, termasuk hubungan jual-beli dan pernikahan. Persetujuan

    yang mereka buat dalam bentuk piagam itu mereka tanda-tangani bersama dan

    mereka gantungkan di dalam Ka'bah. Akibatnya, Bani Hasyim menderita

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    28/67

    26

    kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan. Untuk meringankan penderitaan itu,

    Bani Hasyim akhirnya mengungsi ke suatu lembah di luar kota Mekah.

    Tindakan pemboikotan yang dimulai pada tahun ke-7 kenabian Muhammad SAW

    dan berlangsung selama 3 tahun itu merupakan tindakan yang paling menyiksa.

    Pemboikotan itu berhenti karena terdapat beberapa pemimpin Quraisy yang

    menyadari bahwa tindakan pemboikotan itu sungguh keterlaluan. Kesadaran

    itulah yang mendorong mereka melanggar perjanjian yang mereka buat sendiri.

    Dengan demikian Bani Hasyim akhirnya dapat kembali pulang ke rumah masing-

    masing.

    Setelah Bani Hasyim kembali ke rumah mereka, Abu Thalib, paman Nabi SAW

    yang merupakan pelindung utamanya, meninggal dunia dalam usia 87 tahun.

    Tiga hari kemudian, Khadijah, istrinya, juga meninggal dunia. Tahun ke-10

    kenabian ini benar-benar merupakan Tahun Kesedihan ('m al-Huzn) bagi Nabi

    Muhammad SAW. Telebih sepeninggal dua pendukungnya itu, kaum Quraisy

    tidak segan-segan melampiaskan kebencian kepada Nabi SAW. Hingga

    kemudian Nabi SAW berusaha menyebarkan dakwah ke luar kota, yaitu ke Ta'if.

    Namun reaksi yang diterima Nabi SAW dari Bani Saqif(penduduk Ta'if), tidak

    jauh berbeda dengan penduduk Mekah. Nabi SAW diejek, disoraki, dilempari

    batu sampai ia luka-luka di bagian kepala dan badannya.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    29/67

    27

    Foto di atas ini adalah makam Sayyidah Khadijah as (yang besar) dan putra

    Rasulullah saw Qasim (yang kecil) di sudut.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    30/67

    28

    Peristiwa Isra Mi'raj

    Pada tahun ke-10 kenabian, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa Isra

    Mi'raj.

    Isra, yaitu perjalanan malam hari dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidil aqsha

    di Yerusalem.

    Mi'raj, yaitu kenaikan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil aqsha ke langit

    melalui beberapa tingkatan, terus menuju Baitulmakmur, sidratulmuntaha,

    arsy(takhta Tuhan), dan kursi(singgasana Tuhan), hingga menerima wahyu di

    hadirat Allah SWT.

    Dalam kesempatannnya berhadapan langsung dengan Allah SWT inilah Nabi

    Muhammad SAW menerima perintah untuk mendirikan sholat 5 waktu sehari

    semalam.

    Peristiwa Isra Mi'raj ini terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Isr'ayat 1.

    Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari

    Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    31/67

    29

    agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.

    Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS 17 :1)

    Bagian dalam Masjidil Aqsha

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    32/67

    30

    Batu tempat Pijakan Rasulullah ketika Miraj

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    33/67

    31

    Hijrah

    Harapan baru bagi perkembangan Islam muncul dengan datangnya jemaah haji

    ke Mekah yang berasal dari Yatsrib (Madinah). Nabi Muhammad SAW

    memanfaatkan kesempatan itu untuk menyebarkan agama Allah SWT dengan

    mendatangi kemah-kemah mereka. Namun usaha ini selalu diikuti oleh Abu

    Lahab dan kawan-kawannya dengan mendustakan Nabi SAW.

    Suatu ketika Nabi SAW bertemu dengan 6 orang dari suku Aus dan Khazraj

    yang berasal dari Yatsrib. Setelah Nabi SAW menyampaikan pokok-pokok ajaran

    Islam, mereka menyatakan diri masuk Islam di hadapan Nabi SAW. Mereka

    berkata, "Bangsa kami sudah lama terlibat dalam permusuhan, yaitu antara suku

    Khazraj dan Aus. Mereka benar-benar merindukan perdamaian. Kiranya kini

    Tuhan mempersatukan mereka kembali dengan perantaramu dan ajaran-ajaran

    yang kamu bawa. Oleh karena itu kami akan berdakwah agar mereka

    mengetahui agama yang kami terima dari kamu ini."

    Pada musim haji tahun berikutnya, datanglah delegasi Yatsrib yang terdiri dari 12

    orang suku Khazraj dan Aus. Mereka menemui Nabi SAW di suatu tempat

    bernama Aqabah. Di hadapan Nabi SAW, mereka menyatakan ikrar kesetiaan.

    Karena ikrar ini dilakukan di Aqabah, maka dinamakan Bai'at Aqabah.

    Rombongan 12 orang tsb kemudian kembali ke Yatsrib sebagai juru dakwah

    dengan ditemani oleh Mus'ab bin Umairyang sengaja diutus oleh Nabi SAW

    atas permintaan mereka.

    Pada musim haji berikutnya, jemaah haji yang datang dari Yatsrib berjumlah 75

    orang, termasuk 12 orang yang sebelumnya telah menemui Nabi SAW di

    Aqabah. Mereka meminta agar Nabi SAW bersedia pindah ke Yatsrib. Mereka

    berjanji akan membela Nabi SAW dari segala ancaman. Nabi SAW menyetujui

    usul yang mereka ajukan.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    34/67

    32

    Mengetahui adanya perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dengan orang-

    orang Yatsrib, kaum Quraisy menjadi semakin kejam terhadap kaum muslimin.

    Hal ini membuat Nabi SAW memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke

    Yatsrib. Secara diam-diam, berangkatlah rombongan-rombongan muslimin,

    sedikit demi sedikit, ke Yatsrib. Dalam waktu 2 bulan, kurang lebih 150 kaum

    muslimin telah berada di Yatsrib. Sementara itu Ali bin Abu Thalib dan Abu

    Bakar as-Sidiqtetap tinggal di Mekah bersama Nabi SAW, membelanya sampai

    Nabi SAW mendapat wahyu untuk hijrah ke Yatsrib.

    Kaum Quraisy merencanakan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW sebelum

    ia sempat menyusul umatnya ke Yatsrib. Pembunuhan itu direncanakan

    melibatkan semua suku. Setiap suku diwakili oleh seorang pemudanya yangterkuat. Rencana pembunuhan itu terdengar oleh Nabi SAW, sehingga ia

    merencanakan hijrah bersama sahabatnya, Abu Bakar. Abu Bakar diminta

    mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam perjalanan, termasuk 2 ekor

    unta. Sementara Ali bin Abu Thalib diminta untuk menggantikan Nabi SAW

    menempati tempat tidurnya agar kaum Quraisy mengira bahwa Nabi SAW masih

    tidur.

    Pada malam hari yang direncanakan, di tengah malam buta Nabi SAW keluar

    dari rumahnya tanpa diketahui oleh para pengepung dari kalangan kaum

    Quraisy. Nabi SAW menemui Abu Bakar yang telah siap menunggu. Mereka

    berdua keluar dari Mekah menuju sebuah Gua Tsur, kira-kira 3 mil sebelah

    selatan Kota Mekah. Mereka bersembunyi di gua itu selama 3 hari 3 malam

    menunggu keadaan aman. Pada malam ke-4, setelah usaha orang Quraisy

    mulai menurun karena mengira Nabi SAW sudah sampai di Yatsrib, keluarlah

    Nabi SAW dan Abu Bakar dari persembunyiannya. Pada waktu itu Abdullah bin

    Uraiqityang diperintahkan oleh Abu Bakar pun tiba dengan membawa 2 ekor

    unta yang memang telah dipersiapkan sebelumnya. Berangkatlah Nabi SAW

    bersama Abu Bakar menuju Yatsrib menyusuri pantai Laut Merah, suatu jalan

    yang tidak pernah ditempuh orang.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    35/67

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    36/67

    34

    Sejak itu nama kota Yatsrib diubah menjadi Madnah an-Nab (kota nabi).

    Orang sering pula menyebutnya Madnah al-Munawwarah(kota yang

    bercahaya), karena dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh dunia.

    Gua Tsur

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    37/67

    35

    Masjid Quba

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    38/67

    36

    Terbentuknya Negara Madinah

    Setelah Nabi SAW tiba di Madinah dan diterima penduduk Madinah, Nabi SAW

    menjadi pemimpin penduduk kota itu. Ia segera meletakkan dasar-dasar

    kehidupan yang kokoh bagi pembentukan suatu masyarakat baru.

    Dasar pertama yang ditegakkannya adalah Ukhuwah Islamiyah(persaudaraan

    di dalam Islam), yaitu antara kaum Muhajirin(orang-orang yang hijrah dari

    Mekah ke Madinah) dan Anshar(penduduk Madinah yang masuk Islam dan ikut

    membantu kaum Muhajirin). Nabi SAW mempersaudarakan individu-individu dari

    golongan Muhajirin dengan individu-individu dari golongan Anshar. Misalnya,

    Nabi SAW mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharijah bin Zaid, Ja'far

    bin Abu Thalib dengan Mu'az bin Jabal. Dengan demikian diharapkan masing-

    masing orang akan terikat dalam suatu persaudaraan dan kekeluargaan. Dengan

    persaudaraan yang semacam ini pula, Rasulullah telah menciptakan suatu

    persaudaraan baru, yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan

    persaudaraan berdasarkan keturunan.

    Dasar kedua adalah sarana terpenting untuk mewujudkan rasa persaudaraan

    tsb, yaitu tempat pertemuan. Sarana yang dimaksud adalah masjid, tempat untuk

    melakukan ibadah kepada Allah SWT secara berjamaah, yang juga dapat

    digunakan sebagai pusat kegiatan untuk berbagai hal, seperti belajar-mengajar,

    mengadili perkara-perkara yang muncul dalam masyarakat, musyawarah, dan

    transaksi dagang.

    Nabi SAW merencanakan pembangunan masjid itu dan langsung ikut

    membangun bersama-sama kaum muslimin. Masjid yang dibangun ini kemudian

    dikenal sebagai Masjid Nabawi. Ukurannya cukup besar, dibangun di atas

    sebidang tanah dekat rumah Abu Ayyub al-Anshari. Dindingnya terbuat dari

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    39/67

    37

    tanah liat, sedangkan atapnya dari daun-daun dan pelepah kurma. Di dekat

    masjid itu dibangun pula tempat tinggal Nabi SAW dan keluarganya.

    Dasar ketiga adalah hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak

    beragama Islam. Di Madinah, disamping orang-orang Arab Islam juga masih

    terdapat golongan masyarakat Yahudi dan orang-orang Arab yang masih

    menganut agama nenek moyang mereka. Agar stabilitas masyarakat dapat

    diwujudkan, Nabi Muhammad SAW mengadakan ikatan perjanjian dengan

    mereka. Perjanjian tsb diwujudkan melalui sebuah piagam yang disebut dengan

    Msq Madnah atau Piagam Madinah. Isi piagam itu antara lain mengenai

    kebebasan beragama, hak dan kewajiban masyarakat dalam menjaga

    keamanan dan ketertiban negerinya, kehidupan sosial, persamaan derajat, dandisebutkan bahwa Rasulullah SAW menjadi kepala pemerintahan di Madinah.

    Masyarakat yang dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah setelah hijrah

    itu sudah dapat dikatakan sebagai sebuah negara, dengan Nabi Muhammad

    SAW sebagai kepala negaranya. Dengan terbentuknya Negara Madinah, Islam

    makin bertambah kuat. Perkembangan Islam yang pesat itu membuat orang-

    orang Mekah menjadi resah. Mereka takut kalau-kalau umat Islam memukul

    mereka dan membalas kekejaman yang pernah mereka lakukan. Mereka juga

    khawatir kafilah dagang mereka ke Suriah akan diganggu atau dikuasai oleh

    kaum muslimin.

    Untuk memperkokoh dan mempertahankan keberadaan negara yang baru

    didirikan itu, Nabi SAW mengadakan beberapa ekspedisi ke luar kota, baik

    langsung di bawah pimpinannya maupun tidak. Hamzah bin Abdul Muthallib

    membawa 30 orang berpatroli ke pesisir L. Merah. Ubaidah bin Harist

    membawa 60 orang menuju Wadi Rabiah. Sa'ad bin Abi Waqqaske Hedzjaz

    dengan 8 orang Muhajirin. Nabi SAW sendiri membawa pasukan ke Abwadan

    disana berhasil mengikat perjanjian dengan Bani Damra, kemudian ke Buwat

    dengan membawa 200 orang Muhajirin dan Anshar, dan ke Usyairiah. Di sini

    Nabi SAW mengadakan perjanjian dengan Bani Mudij.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    40/67

    38

    Ekspedisi-ekspedisi tsb sengaja digerakkan Nabi SAW sebagai aksi-aksi siaga

    dan melatih kemampuan calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk

    melindungi dan mempertahankan negara yang baru dibentuk. Perjanjian

    perdamaian dengan kabilah dimaksudkan sebagai usaha memperkuat

    kedudukan Madinah.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    41/67

    39

    Masjid Nabawi

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    42/67

    40

    Perang Badr

    Perang Badryang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaum

    musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan puncak

    dari serangkaian pertikaian yang terjadi antara pihak kaum muslimin Madinah

    dan kaum musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya

    perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW gagal.

    Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata

    sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan

    Nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membaja, kaum muslimin

    keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy

    dan musuh utama Nabi Muhammad SAW sejak awal, tewas dalam perang itu.

    Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan.

    Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada. Kemenangan

    itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT seperti tercantum dalam Ali

    Imran ayat 123

    Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu

    adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada

    Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya (QS. 3: 123).

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    43/67

    41

    Orang-orang Yahudi Madinah tidak senang dengan kemenangan kaum

    muslimin. Mereka memang tidak pernah sepenuh hati menerima perjanjian yang

    dibuat antara mereka dan Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah.

    Sementara itu, dalam menangani persoalan tawanan perang, Nabi Muhammad

    SAW memutuskan untuk membebaskan para tawanan dengan tebusan sesuai

    kemampuan masing-masing. Tawanan yang pandai membaca dan menulis

    dibebaskan bila bersedia mengajari orang-orang Islam yang masih buta aksara.

    Namun tawanan yang tidak memiliki kekayaan dan kepandaian apa-apa pun

    tetap dibebaskan juga.

    Tidak lama setelah perang Badr, Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian

    dengan suku Baduiyang kuat. Mereka ingin menjalin hubungan dengan Nabi

    SAW karenan melihat kekuatan Nabi SAW. Tetapi ternyata suku-suku itu hanya

    memuja kekuatan semata.

    Sesudah perang Badr, Nabi SAW juga menyerang Bani Qainuqa, suku Yahudi

    Madinah yang berkomplot dengan orang-orang Mekah. Nabi SAW lalu mengusir

    kaum Yahudi itu ke Suriah.

    Pedang Rasulullah saw

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    44/67

    42

    Pedang Rasulullah saw

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    45/67

    43

    BERBAGAI PEDANG MILIK NABI SAW DENGAN NAMA-NAMANYA YANG

    DIPAKAI UNTUK MENEGAKKAN ISLAM, AGAMA ALLAH SWT DI MUKA BUMI

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    46/67

    44

    Topi Perang Rasulullah

    Busur dan panah rasulullah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    47/67

    45

    Perang Uhud

    Perang yang terjadi di Bukit Uhudini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini

    disebabkan karena keinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang

    kalah dalam perang Badr.

    Pasukan Quraisy, dengan dibantu oleh kabilah Tihama dan Kinanah, membawa

    3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid bin Walid.

    Tujuh ratus orang di antara mereka memakai baju besi.

    Adapun jumlah pasukan Nabi Muhammad SAW hanya berjumlah 700 orang.

    Perang pun berkobar. Prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur pasukan

    musuh yang jauh lebih besar itu. Tentara Quraisy mulai mundur dan kocar-kacir

    meninggalkan harta mereka.

    Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu, pasukan pemanah yang

    ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka dan

    turun untuk mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa akan pesan

    Rasulullah untuk tidak meninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimanapun sebelum diperintahkan. Mereka tidak lagi menghiraukan gerakan musuh.

    Situasi ini dimanfaatkan musuh untuk segera melancarkan serangan balik.

    Tanpa konsentrasi penuh, pasukan Islam tak mampu menangkis serangan.

    Mereka terjepit, dan satu per satu pahlawan Islam berguguran.

    Nabi SAW sendiri terkena serangan musuh. Sisa-sisa pasukan Islam

    diselamatkan oleh berita tidak benar yang diterima musuh bahwa Nabi SAW

    sudah meninggal. Berita ini membuat mereka mengendurkan serangan untuk

    kemudian mengakhiri pertempuran itu.

    Perang Uhud ini menyebabkan 70 orang pejuang Islam gugur sebagai syuhada.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    48/67

    46

    Strategi Khalid bin Walid pada saat perang Uhud

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    49/67

    47

    Perang Khandaq

    Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum muslimin

    Madinah melawan masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar

    yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena itu perang ini juga disebut

    sebagai Perang Ahzab(sekutu beberapa suku).

    Pasukan gabungan ini terdiri dari 10.000 orang tentara. Salman al-Farisi,

    sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit

    pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang ini disebut

    sebagai Perang Khandaqyang berarti parit.

    Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tsb mengepung Madinah dengan

    mendirikan perkemahan di luar parit hampir sebulan lamanya. Pengepungan ini

    cukup membuat masyarakat Madinah menderita karena hubungan mereka

    dengan dunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh

    pengkhianatan orang-orang Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah

    pimpinan Ka'ab bin Asad.

    Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin.

    Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu

    berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat

    kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh

    perlengkapan tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan

    pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa suatu hasil.

    Para pengkhianat Yahudi dari Bani Quraizah dijatuhi hukuman mati.

    Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzb: 25-26.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    50/67

    48

    Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh

    kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah

    menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan [1209]. Dan adalah Allah

    Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (25). Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab

    (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari

    benteng-benteng mereka, dan Dia memesukkan rasa takut ke dalam hati

    mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan

    (26) (QS 33 : 25-26)

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    51/67

    49

    Perjanjian Hudaibiyah

    Pada tahun 6 H, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, hasrat kaum muslimin

    untuk mengunjungi Mekah sangat bergelora. Nabi SAW memimpin langsung

    sekitar 1.400 orang kaum muslimin berangkat umrahpada bulan suci

    Ramadhan, bulan yang dilarang adanya perang. Untuk itu mereka mengenakan

    pakaian ihramdan membawa senjata ala kadarnya untuk menjaga diri, bukan

    untuk berperang.

    Sebelum tiba di Mekah, mereka berkemah di Hudaibiyah yang terletak beberapa

    kilometer dari Mekah.

    Orang-orang kafir Quraisy melarang kaum muslimin masuk ke Mekah dengan

    menempatkan sejumlah besar tentara untuk berjaga-jaga.

    Akhirnya diadakanlah Perjanjian Hudaibiyahantara Madinah dan Mekah, yang

    isinya antara lain:

    1. Kedua belah pihak setuju untuk melakukan gencatan senjata selama 10

    tahun.

    2. Bila ada pihak Quraisy yang menyeberang ke pihak Muhammad, ia harus

    dikembalikan. Tetapi bila ada pengikut Muhammad SAW yang

    menyeberang ke pihak Quraisy, pihak Quraisy tidak harus

    mengembalikannya ke pihak Muhammad SAW.

    3. Tiap kabilah bebas melakukan perjanjian baik dengan pihak Muhammad

    SAW maupun dengan pihak Quraisy.

    4. Kaum muslimin belum boleh mengunjungi Ka'bah pada tahun tsb, tetapi

    ditangguhkan sampai tahun berikutnya.

    5. Jika tahun depan kaum muslimin memasuki kota Mekah, orang Quraisy

    harus keluar lebih dulu.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    52/67

    50

    6. Kaum muslimin memasuki kota Mekah dengan tidak diizinkan membawa

    senjata, kecuali pedang di dalam sarungnya, dan tidak boleh tinggal di

    Mekah lebih dari 3 hari 3 malam.

    Tujuan Nabi SAW membuat perjanjian tsb sebenarnya adalah berusaha merebut

    dan menguasai Mekah, untuk kemudian dari sana menyiarkan Islam ke daerah-

    daerah lain.

    Ada 2 faktor utama yang mendorong kebijaksanaan ini:

    Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab, sehingga dengan melalui

    konsolidasi bangsa Arab dalam Islam, diharapkan Islam dapat tersebar ke

    luar.

    Apabila suku Quraisy dapat diislamkan, maka Islam akan memperoleh

    dukungan yang besar, karena orang-orang Quraisy mempunyai

    kekuasaan dan pengaruh yang besar di kalangan bangsa Arab.

    Setahun kemudian ibadah haji ditunaikan sesuai perjanjian. Banyak orang

    Quraisy yang masuk Islam setelah menyaksikan ibadah haji yang dilakukan

    kaum muslimin, disamping juga melihat kemajuan yang dicapai oleh masyarakat

    Islam Madinah.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    53/67

    51

    Penyebaran Islam ke negeri-negeri lain

    Gencatan senjata dengan penduduk Mekah memberi kesempatan kepada Nabi

    SAW untuk mengalihkan perhatian ke berbagai negeri-negeri lain sambil

    memikirkan bagaimana cara mengislamkan mereka. Salah satu cara yang

    ditempuh oleh Nabi SAW kemudian adalah dengan mengirim utusan dan surat

    ke berbagai kepala negara dan pemerintahan.

    di antara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi SAW adalah raja Gassan dari

    Iran, rajaMesir, Abessinia, Persia, dan Romawi. Memang dengan cara itu

    tidak ada raja-raja yang masuk Islam, namun setidaknya risalah Islam sudah

    sampai kepada mereka. Reaksi para raja itu pun ada yang menolak dengan baik

    dan simpatik sambil memberikan hadiah, ada pula yang menolak dengan kasar.

    Raja Gassan termasuk yang menolak dengan kasar. Utusan yang dikirim Nabi

    SAW dibunuhnya dengan kejam. Sebagai jawaban, Nabi SAW kemudian

    mengirim pasukan perang sebanyak 3.000 orang dibawah pimpinan Zaid bin

    Haritsah. Peperangan terjadi diMu'tah, sebelah utara Semenanjung Arab.

    Pasukan Islam mendapat kesulitan menghadapi tentara Gassanyang mendapat

    bantuan langsung dari Romawi. Beberapa syuhada gugur dalam pertempuran

    melawan pasukan berkekuatan ratusan ribu orang itu. di antara mereka yang

    gugur adalah Zaid bin Haritsah sendiri, Ja'far bin Abu Thalib, dan Abdullah

    bin Abi Rawahah.

    Melihat kekuatan yang tidak seimbang itu, Khalid bin Walid, bekas panglima

    Quraisy yang sudah masuk Islam, mengambil alih komando dan memerintahkan

    pasukan Islam menarik diri dan kembali ke Madinah.

    Perang melawan tentara Gassan dan pasukan Romawi ini disebut dengan

    Perang Mu'tah.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    54/67

    52

    Surat Nabi SAW kepada Raja Nijashi, Raja Habsyah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    55/67

    53

    Surat Nabi SAW kepada Kaisar Romawi abad ke 7

    Surat Nabi SAW kepada Raja Heraclius

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    56/67

    54

    Kembali ke Mekah (Futuh Mekah)

    Selama 2 tahun Perjanjian Hudaibiyah, dakwah Islam sudah menjangkau

    Semenanjung Arab dan mendapat tanggapan yang positif. Hampir seluruh

    Semenanjung Arab, termasuk suku-suku yang paling selatan, telah

    menggabungkan diri ke dalam Islam. Hal ini membuat orang-orang Mekah

    merasa terpojok. Perjanjian Hudaibiyah ternyata telah menjadi senjata bagi umat

    Islam untuk memperkuat dirinya. Oleh karena itu secara sepihak orang-orang

    Quraisy membatalkan perjanjian tsb. Mereka menyerang Bani Khuza'ahyang

    berada di bawah perlindungan Islam hanya karena kabilah ini berselisih dengan

    Bani Bakaryang menjadi sekutu Quraisy. Sejumlah orang Kuza'ahmereka

    bunuh dan sebagian lainnya dicerai-beraikan. Bani Khuza'ah segera mengadu

    pada Nabi Muhammad SAW dan meminta keadilan.

    Rasulullah SAW segera bertolak dengan 10.000 orang tentara untuk melawan

    kaum musyrik Mekah itu. Kecuali perlawanan kecil dari kaum Ikrimahdan

    Safwan, Nabi Muhammad SAW tidak mengalami kesukaran memasuki kotaMekah. Nabi SAW memasuki kota itu sebagai pemenang. Pasukan Islam

    memasuki kota Mekah tanpa kekerasan. Mereka kemudian menghancurkan

    patung-patung berhala di seluruh negeri. Allah SWT berfirman:

    "...Kebenaran sudah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang

    bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap."(QS. 17: 81)

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    57/67

    55

    Setelah melenyapkan berhala-berhala itu, Nabi SAW berkhotbah menjanjikan

    ampunan bagi orang-orang Quraisy. Setelah khotbah tsb, berbondong-bondong

    mereka datang dan masuk Islam. Ka'bah bersih dari berhala dan tradisi-tradisi

    serta kebiasaan-kebiasaan musyrik.

    Sejak itu, Mekah kembali berada di bawah kekuasaan Nabi SAW.

    Setelah Mekah dapat dikalahkan, masih terdapat suku-suku Arab yang

    menentang, yaitu Bani Saqif, Bani Hawazin, Bani Nasr, dan Bani Jusyam.

    Suku-suku ini berkomplot membentuk satu pasukan untuk memerangi Islam

    karena ingin menuntut bela atas berhala-berhala mereka yang diruntuhkan Nabi

    SAW dan umat Islam di Ka'bah. Pasukan mereka dipimpin oleh Malik bin Auf

    (dari Bani Nasr).Dalam perjalanan mereka ke Mekah, mereka berkemah di Lembah Hunainyang

    sangat strategis.

    Kurang lebih 2 minggu kemudian, Nabi SAW memimpin sekitar 12.000 tentara

    menuju Hunain. Saat melihat banyak pasukan Islam yang gugur, sebagian

    pasukan yang masih hidup menjadi goyah dan kacau balau, sehingga Nabi SAW

    kemudian memberi semangat dan memimpin langsung peperangan tsb.

    Akhirnya umat Islam berhasil menang. Pasukan musuh yang melarikan diri ke

    Ta'if terus diburu selama beberap minggu sampai akhirnya mereka menyerah.

    Pemimpin mereka, Malik bin Auf, menyatakan diri masuk Islam.

    Dengan ditaklukannya Bani Saqif dan Bani Hawazin, kini seluruh Semenanjung

    Arab berada di bawah satu kepemimpinan, yaitu kepemimpinan Nabi

    Muhammad SAW. Melihat kenyataan itu, Heraclius, pemimpin Romawi,

    menyusun pasukan besar di Suriah, kawasan utara Semenanjung Arab yang

    merupakan daerah pendudukan Romawi. Dalam pasukan besar itu bergabung

    Bani Gassan dan Bani Lachmides.

    Dalam masa panen dan pada musim yang sangat panas, banyak pahlawan

    Islam yang menyediakan diri untuk berperang bersama Nabi SAW. Pasukan

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    58/67

    56

    Romawi kemudian menarik diri setelah melihat betapa besarnya pasukan yang

    dipimpin Nabi SAW. Nabi SAW sendiri tidak melakukan pengejaran, melainkan ia

    berkemah di Tabuk. Disini Nabi SAW membuat beberapa perjanjian dengan

    penduduk setempat. Dengan demikian daerah perbatasan itu dapat dirangkul ke

    dalam barisan Islam.

    Perang yang terjadi di Tabuk ini merupakan perang terakhir yang diikuti

    Rasulullah SAW.

    Pada tahun 9 dan 10 H banyak suku dari seluruh pelosok Arab yang mengutus

    delegasinya kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyatakan tunduk kepada

    Nabi SAW. Masuknya orang Mekah ke dalam agama Islam mempunyai

    pengaruh yang amat besar pada penduduk Arab. Oleh karena itu, tahun ini

    disebut dengan Tahun Perutusan atau 'm al-Bi'sah. Mereka yang datang ke

    Mekah, rombongan demi rombongan, mempelajari ajaran-ajaran Islam dan

    setelah itu kembali ke negeri masing-masing untuk mengajarkan kepada

    kaumnya. Dengan cara ini, persatuan Arab terbentuk. Peperangan antar suku

    yang berlangsung selama ini berubah menjadi persaudaraan agama. Pada saat

    itu turunlah firman Allah SWT:

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    59/67

    57

    Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,(1) Dan kamu lihat

    manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,(2) maka

    bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.

    Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat(3). (QS. 110: 1-3)

    Kini apa yang ditugaskan kepada Nabi Muhammad SAW sudah tercapai.Di tengah-tengah suatu bangsa yang tenggelam dalam kebiadaban, telah lahir

    seorang nabi.

    Ia telah berhasil membacakan ayat-ayat Allah SWT kepada mereka dan

    mensucikannya serta mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka, padahal

    sebelumnya mereka berada dalam kegelapan yang pekat.

    Pada awalnya Nabi Muhammad SAW mendapati mereka bergelimang dalam

    ketakhyulan yang merendahkan derajat manusia, lalu ia mengilhami mereka

    dengan kepercayaan kepada satu-satunya Tuhan yang Maha Besar dan Maha

    Kasih Sayang.

    Saat mereka bercerai-berai dan terlibat dalam peperangan yang seolah tak ada

    habisnya, dipersatukannya mereka dalam ikatan persaudaraan.

    Kalau sebelumnya Semenanjung Arab berada dalam kegelapan rohani, maka ia

    datang membawa cahaya terang-benderang untuk menyinari rohani mereka.

    Pekerjaannya selesai sudah, dan seluruhnya dikerjakan dengan baik semasahidupnya.

    Disinilah letak keunggulan Nabi Muhammad SAW dibanding dengan nabi-nabi

    yang lain.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    60/67

    58

    Ibadah haji terakhir

    Pada tahun 10 H, Nabi SAW mengerjakan ibadah haji yang terakhir, yang

    disebut juga dengan haji wada'.

    Pada tanggal 25 Zulkaidah 10/23 Februari 632 Rasulullah SAW meninggalkan

    Madinah. Sekitar seratus ribu jemaah turut menunaikan ibadah haji bersamanya.

    Pada waktu wukuf di Arafah, Nabi Muhammad SAW menyampaikan khotbahnya

    yang sangat bersejarah. Isi khotbah itu antara lain:

    larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq(benar) dan

    mengambil harta orang lain dengan bathil(salah), karena nyawa dan

    harta benda adalah suci.

    larangan riba dan larangan menganiaya

    perintah untuk memperlakukan para istri dengan baik serta lemah lembut

    perintah menjauhi dosa

    semua pertengkaran di antara mereka di zaman Jahiliah harus dimaafkan

    pembalasan dengan tebusan darah sebagaimana yang berlaku di zaman

    Jahiliyah tidak lagi dibenarkan

    persaudaraan dan persamaan di antara manusia harus ditegakkan

    hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, yaitu mereka memakan

    apa yang dimakan majikannya dan memakai apa yang dipakai majikannya

    dan yang terpenting, bahwa umat Islam harus selalu berpegang teguh

    pada dua sumber yang tak akan pernah usang, yaitu Al-Qur'an dan Sunah

    Nabi SAW.

    Setelah itu Nabi SAW bertanya kepada seluruh jemaah, "Sudahkan aku

    menyampaikan amanat Allah, kewajibanku, kepada kamu sekalian?"

    Jemaah yang ada di hadapannya segera menjawab, "Ya, memang demikian

    adanya."

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    61/67

    59

    Nabi Muhammad SAW kemudian menengadah ke langit sambil mengucapkan,

    "Ya Allah, Engkaulah menjadi saksiku."

    Dengan kata-kata seperti itu Rasulullah SAW mengakhiri khotbahnya.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    62/67

    60

    Kembali ke Madinah

    Setelah upacara haji yang lain disempurnakan, Nabi Muhammad SAW kembali

    ke Madinah. Disinilah ia menghabiskan sisa hidupnya. Ia mengatur organisasi

    masyarakat di kabilah-kabilah yang telah memeluk Islam dan menjadi bagian

    dari persekutuan Islam. Petugas keamanan dan para da'i dikirimnya ke berbagai

    daerah untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam, mengatur peradilan Islam, dan

    memungut zakat. Salah seorang di antara petugas itu adalah Mu'az bin Jabal

    yang dikirim oleh Nabi SAW ke Yaman. Ketika itulah hadist Mu'az yang terkenal

    muncul, yaitu perintah Nabi SAW agar Mu'az menggunakan pertimbangan

    akalnya dalam mengatur persoalan-persoalan agama apabila ia tidak

    menemukan petunjuk dalam Al-Qur'an dan hadist Nabi SAW.

    Pada saat-saat itu pula wahyu Allah SWT yang terakhir turun: Al Maidah ayat 3

    "... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-

    cukupkan kepadamu nimat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    63/67

    61

    Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,

    sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ..." (QS. 5: 3)

    Mendengar ayat ini, banyak orang yang bergembira karena telah sempurna

    agama mereka, tetapi ada pula yang menangis, seperti Abu Bakar, karena

    mengetahui bahwa ayat itu jelas merupakan pertanda berakhirnya tugas

    Rasulullah SAW.

    Rambut dan kumis Rasulullah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    64/67

    62

    Wafatnya Nabi SAW

    Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wada' di Madinah, Nabi SAW sakit

    demam. Meskipun badannya mulai lemah, ia tetap memimpin shalat berjamaah.

    Baru setelah kondisinya tidak memungkinkan lagi, yaitu 3 hari menjelang

    wafatnya, ia tidak mengimami shalat berjamaah. Sebagai gantinya ia menunjuk

    Abu Bakar sebagai imam shalat. Tenaganya dengan cepat semakin berkurang.

    Pada tanggal 13 Rabiulawal 11/8 Juni 632, Nabi Muhammad SAW

    menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah istrinya, Aisyah binti Abu

    Bakar, dengan wasiat terakhir, "Ingatlah shalat, dan taubatlah...".

    Pintu Makam Rasulullah

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    65/67

    63

    Ummul Mukminin

    Setelah Khadijah meninggal, Nabi Muhammad menikah lagi sebanyak 10 kali,

    sehingga jumlah wanita yang menjadi istrinya ada 11 orang. Kesebelas wanita ini

    disebut sebagai Ummul Mukminin(ibu dari orang-orang yang beriman). Sebutan

    tsb menunjukkan bahwa para istri Nabi SAW adalah wanita-wanita yang terpilih

    dan dimuliakan Allah SWT.

    Nabi SAW menikahi para wanita itu karena beberapa alasan, antara lain untuk

    melindungi mereka dari tekanan kaum musyrikin, membebaskannya dari status

    tawanan perang, dan mengangkat derajatnya. Tidak jarang pernihakan yang

    dilakukan Nabi SAW menciptakan hubungan perdamaian antara dua suku yang

    sebelumnya saling bermusuhan.

    Para Ummul Mukminin itu adalah:

    1. Khadijah binti Khuwailid

    2. Sa'udah binti Zam'ah

    3. Aisyah binti Abu Bakar as-Sidiq

    4. Zainab binti Huzaimah bin Abdullah bin Umar

    5. Juwairiyah binti Haris

    6. Sofiyah binti Hay bin Akhtab

    7. Hindun binti Abi Umaiyah bin Mugirah bin Abdullah bin Amr bin Mahzum

    8. Ramlah binti Abu Sufyan

    9. Hafsah binti Umar bin Khattab

    10. Zainab binti Jahsy bin Ri'ah bin Ja'mur bin Sabrah bin Murrah

    11. Maimunah binti Haris

    Beberapa dari istri Nabi SAW ini juga menjadi periwayat hadist, yaitu Aisyah,

    Hafsah, dan Zainab binti Jahsy.

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    66/67

    64

    Sumber riwayat dan gambar :

    http://aashanta.wordpress.com/benda2-peninggalan-nabi-muhammad-saw/

    http://islam.elvini.net/rasul.cgi?nabi11

    http://qitori.wordpress.com/2007/12/06/foto-foto-rumah-nabi-saw-dan-

    sayyidah-khadijah-yang-telah-dihancurkan-wahabi-salafy/

    http://moeflich.wordpress.com/2008/01/26/foto-foto-eksklusif-peninggalan-

    nabi-muhammad-saw/

    http://www.kjrijeddah.org.sa/makkah.html

  • 7/31/2019 Biografi Rasulullah 2nd

    67/67

    Dan penutup doa mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin"(QS Yunus : 10)