berduka antisipasi
TRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN DIAGNOSA RESIKO : BERDUKA ANTISIPASI
1. Masalah Utama
Berduka Antisipasi
2. Proses Terjadinya Masalaha. Definisi
Respons intelektual dan emosional serta perilaku oleh individu,
keluarga dan komunitas yang merupakan proses modifikasi dari konsep diri
yang didasari oleh persepsi potensial kehilangan (Nanda, 2005). Kehilangan
dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan adalah
suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang
berarti sejak kejadian tersebut. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap
atau mendadak, bisa tanpa kekerasan atau traumatik, diantisispasi atau tidak
diharapkan/diduga, sebagian atau total dan bisa kembali atau tidak dapat
kembali.
Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan.
NANDA merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka diantisipasi dan
berduka disfungsional.
Berduka diantisipasi adalah suatu status yang merupakan pengalaman
individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang dirasakan
seseorang, hubungan/kedekatan, objek atau ketidakmampuan fungsional
sebelum terjadinya kehilangan. Tipe ini masih dalam batas normal.
Berduka disfungsional adalah suatu status yang merupakan
pengalaman individu yang responnya dibesar-besarkan saat individu
kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek dan
ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang menjurus ke tipikal,
abnormal, atau kesalahan/kekacauan.
b. Tanda dan Gejala1. Marah
2. Menolak potensial kehilangan
3. Menolak kehilangan yang signifikan
4. Mengekspresikan distress dari potensial kehilangan
5. Rasa bersalah
6. Perubahan kebiasaan, makan, pola, tidur, pola mimpi
7. Perubahan tingkat aktivitas
8. Perubahan pola komunikasi
9. Perubahan libido
10. Tawar menawar
11. Kesulitan mengatakan yang baru atau peran yang berbeda
12. Potensial kehilangan objek yang signifikan (misal orang, hak
milik,pekerjaan,status, rumah, bagian dan proses tubuh)
13. Berduka cita
c. Rentang ResponDenial Anger Bergaining Depresi Acceptamce
d. Teori proses berduka Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler-Ross (1969) adalah
berorientasi pada perilaku dan menyangkut 5 tahap, yaitu sebagai berikut:
a) Penyangkalan (Denial)
Individu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa-apa dan dapat menolak
untuk mempercayai bahwa telah terjadi kehilangan. Pernyataan seperti “Tidak,
tidak mungkin seperti itu,” atau “Tidak akan terjadi pada saya!” umum dilontarkan
klien.
b) Kemarahan (Anger)
Individu mempertahankan kehilangan dan mungkin “bertindak lebih” pada
setiap orang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan. Pada
fase ini orang akan lebih sensitif sehingga mudah sekali tersinggung dan marah.
Hal ini merupakan koping individu untuk menutupi rasa kecewa dan merupakan
menifestasi dari kecemasannya menghadapi kehilangan.
c) Penawaran (Bargaining)
Individu berupaya untuk membuat perjanjian dengan cara yang halus
atau jelas untuk mencegah kehilangan. Pada tahap ini, klien sering kali mencari
pendapat orang lain.
d) Depresi (Depression)
Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari makna
kehilangan tersebut. Tahap depresi ini memberi kesempatan untuk berupaya
melewati kehilangan dan mulai memecahkan masalah.
e) Penerimaan (Acceptance)
Reaksi fisiologi menurun dan interaksi sosial berlanjut. Kubler-Ross
mendefinisikan sikap penerimaan ada bila seseorang mampu menghadapi
kenyataan dari pada hanya menyerah pada pengunduran diri atau berputus asa.
3. Pohon MasalahGangguan Konsep Diri : HDR
Berduka Disfungsional
Kehilangan
4. Data yang Perlu di Kaji
PENGKAJIANData yang dapat dikumpulkan adalah:
a. Perasaan sedih, menangis.
b. Perasaan putus asa, kesepian
c. Mengingkari kehilangan
d. Kesulitan mengekspresikan perasaan
e. Konsentrasi menurun
f. Kemarahan yang berlebihan
g. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.
h. Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan.
i. Reaksi emosional yang lambat
j. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas
5. Rencana Keperawatan pada Berduka Antisipasi
a. Tujuan Umum : Klien dapat mengatasi rasa berduka yang dialaminya
b. Tujuan Khusus1) Klien mampu mengenal kehilangan yang dialaminya
2) Klien mampu mengatasi rasa kehilangan atau berduka yang dialami
c. Intervensi Keperawatan1. Kaji pengalaman masa lalu klien terhadap kehilangan, keberadaan support
system dan kegiatan berduka yang biasa dilakukan
2. Jelaskan karaktersistik yang normal dan abnormal dari berduka
3. Diskusikan perbedaan pola individu terhadap berduka (misalnya antara
laki-laki dan perempuan)
4. Dukung klien untuk memverbalisasi ketakuan dan berkonsentrasi pada
potensial kehilangan, termasuk konflik dalam keluarga
5. Bantu klien unutk sharing rasa takut, rencana dan harapan terhadap
anggota keluarga yang lain.
6. Pada klien anak bantu untuk mengklarifikasi konsep yang salah tentang
kematian atau kehilangan
7. Grieve Work Fasilitation
a) Identifikasi tentang kehilangan klien
b) Jelaskan tentang tahapan proses berduka dan beri dukungan
c) Dukung klien untuk mengidentifikasi kehilangan objek atau orang
d) Beri dukungan untuk mengekspresikan perasaan terhadap kehilangan
e) Beri dukungan untuk mengidentifikasi ketakutan yang besar yang
menyertai kehilangan
f) Beri dukungan klien untuk mengimplementasikan budaya, religius dan
sosial dan kehilangan
g) Gunakan kata-kata yang jelas seperti “kematian” atau meninggal dari
euphemisme (peristilahan)
h) Pada klien anak : beri dukungan untuk mengekspresikan rasa nyama
i) seperti menulis, menggambar atau bermain
8. Anticipatory Guidance
a. Latih teknik koping untuk perkembangan atau situasi krisis dengan klien
b. Lengkapi dengan informasi yang realistis yang berhubungan dengan
perilaku klien
c. Beri buku dan literatur untuk dibaca klien sebagai dukungan
d. Lengkapi klien dengan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk
memberikan dukungan, jika klien mengalami kesulitan
e. Buat jadwal follow up untuk mengevaluasi keberhasilan klien atau untuk
kebutuhan reinforcement
9. Kolaborasi
a. Rujuk pada sumber daya yang sesuai seperti keompok pendukung,
dukungan legal, dukungan keuangan, pekerjaan sosial, grief counselor,
genetic counselor, dll.
b. Identifikasi sumber daya pendukung di komunitas
10. Tindakan untuk Keluarga :
a. Kaji pengalaman masa lalu keluarga terhadap kehilangan, keberadaan
support system dan kegiatan berduka yang biasa dilakukan
b. Jelaskan karakteristik yang normal dan abnormal dari berduka
c. Jelaskan tentang tahapan proses berduka dan beri dukungan
d. Anjurkan keluarga unutk memberi dukungan dan membantu klien melalui
tahapan berduka
e. Beri reinforement pada peran keluarga yang positif terhadap klien
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.
Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan, Kematian
dan Berduka dan Proses keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Townsend, Mary C. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatn Psikiatri, Pedoman
Untuk Pembuatan Rencana Perawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.