antisipasi dan pemetaansimlit.puspijak.org/files/other/antisipasi_dan_pemetaan_potensi... ·...
TRANSCRIPT
Antisipasi dan Pemetaan
Potensi “Bencana Iklim”
di Indonesia Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sebagai bahan pemaparan dalam Diskusi Multi Pihak“Pojok Iklim”
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu 02 Mei 2018
Outline
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 2
o Definisi Bencana
o Perubahan Iklim dan Kebencanaan
o Review Kebencanaan di Indonesia
o Kebencanaan Hidrometeorologi di Indonesia
o Upaya yang dilakukan
Perubahan Iklim dan Kebencanaan
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 3
Sumber: UN ISDR
Menurut UN ISDR pada tahun 2008,
Perubahan Iklim dapat
mempengaruhi Kebencanaan suatu
wilayah melalui dua cara:
1. Meningkatkan Ancaman Cuaca
dan Iklim
2. Meningkatkan kerentanan
komunitas terhadap bencana
(degradasi lingkungan,
mengurangi ketersediaan
makanan dan air, perubahan
matapencaharian)
Perubahan Iklim dapat meningkatkan
Intensitas dan probabiltas terjadinya
Bencana
• Kekeringan
• Banjir
• Tanahlongsor
• Cuaca Ekstrim (Angin Kencang)
• Gelombang Tinggi
• Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebencanaan Indonesia
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 4
[Review 2001-2018]
Persentase Kebencanaan Indonesia
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 5
Sumber: DIBI BNPB
Bencana Hidrometeorologis yang
dimaksud disini adalah Banjir,
Longsor, Angin Kencang, Kekeringan,
Karhutla dan Gelombang Pasang.
98% Kejadian Bencana 2001
hingga 2018 di Indonesia Adalah
Bencana Hidrometeorologi yang dapat dipengaruhi oleh
Perubahan Iklim
Banjir 39%
Angin Kencang 26%
Tanah Longsor 22%
Kekeringan 8%
Karhutla 3%
Gelombang Pasang 1%
Gempa Bumi 1%
Tsunami 0%
Banjir Angin Kencang Tanah Longsor Kekeringan Karhutla Gelombang Pasang Gempa Bumi Tsunami
Trend Jumlah Kejadian Bencana 2001-2018
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 6
Sumber: DIBI BNPB
Berdasarkan data jumlah
kejadian bencana yang
tercatat di DIBI BNPB 2001
hingga 2017, Terjadi
Peningkatan Bencana
Hidrometeorologis dengan
Trend Peningkatan Jumlah
Kejadian Bencana Tercatat
~61%/Tahun. Bencana
(Tsunami dan Gempabumi)
relatif stabil dengan trend
peningkatan hanya
~0.6%/Tahun
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Banjir Tanah Longsor Angin Kencang Gelombang Pasang Kekeringan Karhutla Gempa Bumi Tsunami
Dalam hal ini, peningkatan kejadian
bencana dari tahun ke tahun tidak hanya
disebabkan oleh faktor fisis tetapi juga
karena semakin baiknya pencatatan
bencana di Indonesia
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 7
Sumber: DIBI BNPB
Bencana Hidrometeorologis
di Indonesia banyak terjadi
di wilayah Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur
yakni sebesar 52.9% dari
jumlah kejadian bencana
yang tercatat.
Berdasarkan Sensus BPS
2010 di ketiga provinsi
tersebut tinggal 47.5%
penduduk Indonesia
Selama Tahun 2001 hingga 2018,
Indonesia telah mengalami
Bencana Hidrometeorologi
sebanyak 22186 kejadian. Rata-
rata kejadian Bencana
Hidrometeorologi dalam satu
tahun adalah 1233 serta trend
peningkatan sebesar 61.5% per
tahun
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 8
Sumber: DIBI BNPB
Selama Tahun 2001 hingga
2018, Indonesia telah
mengalami Bencana Banjir
sebanyak 8671 kejadian.
Rata-rata kejadian Bencana
Banjir dalam satu tahun
adalah 482 serta trend
peningkatan sebesar 24%
per tahun
0
200
400
600
800
1000
1200
Jumlah Kejadian
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 9
Sumber: DIBI BNPB
Selama Tahun 2001 hingga
2018, Indonesia telah
mengalami Bencana Tanah
Longsor sebanyak 4851
kejadian. Rata-rata
kejadian Bencana Tanah
Longsor dalam satu tahun
adalah 270 serta trend
peningkatan sebesar 13.5%
per tahun
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah Kejadian
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 10
Sumber: DIBI BNPB
Selama Tahun 2001 hingga
2018, Indonesia telah
mengalami Bencana Angin
Kencang sebanyak 5867
kejadian. Rata-rata
kejadian Bencana Angin
Kencang dalam satu tahun
adalah 326 serta trend
peningkatan sebesar 16.3%
per tahun
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah Kejadian
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 11
Sumber: DIBI BNPB
Selama Tahun 2001 hingga
2018, Indonesia telah
mengalami Bencana
Kekeringan sebanyak 1871
kejadian. Rata-rata
kejadian Bencana
Kekeringan dalam satu
tahun adalah 104 serta
trend peningkatan sebesar
5.2% per tahun
0
50
100
150
200
250
300
350
Jumlah Kejadian
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 12
Sumber: DIBI BNPB
Selama Tahun 2001 hingga
2018, Indonesia telah
mengalami Bencana
Gelombang Pasang
sebanyak 294 kejadian.
Rata-rata kejadian Bencana
Gelombang Pasang dalam
satu tahun adalah 17
dengan serta trend
peningkatan sebesar 0.9%
per tahun
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Jumlah Kejadian
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 13
Sumber: DIBI BNPB
Selama Tahun 2001 hingga
2018, Indonesia telah
mengalami Bencana
Karhutla sebanyak 632
kejadian. Rata-rata
kejadian Bencana Karhutla
dalam satu tahun adalah 36
serta trend peningkatan
sebesar 1.8% per tahun
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah Kejadian
Upaya yang dilakukan
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 14
Hasil Peta kajian Risiko
Adalah Milik Bersama seluruh STAKEHOLDER di Indonesia
Apapun namanya :
sekolah sungai, restorasi sungai, penyelamatan lingkungan, sekolah gunung, menanam sejuta
pohon, sekolah laut, sekolah pesisir dll
Pencanangan Gerakan Nasional
Pengurangan Risiko Bencana
Oleh Ka. BNPB
Di Klaten, Jawa Tengah
Tanggal 13 Nopember 2016
Tatkala kalbu merasa syukur atas segala nikmat dan karunia-Nya
Ketika mengingat bahwa alam harus dijaga untuk generasi berikutnya
Maka gerakan untuk melestarikan dan merawat sebagai perwujudan cinta
#terus bergerak bersama menjaga bumi tempat berpijak
Melihat gelak tawa dan suka bocah bermain jernihnya air
#aksi nyata menjaga sungai terus bergelora
untuk mengurangi bencana dan meningkatkan kualitas hidup
pemerintah. masyarakat dan swasta bersama dan terus bergerak ,,,
terus bergerak melalui Sekolah Sungai, Sekolah Gunung dan Sekolah Laut
Pembukaan Sekolah Sungai
untuk Gerakan Pengurangan Risiko BencanaKali Woro Purbo, 7 Agustus 2016
Direktorat Pengurangan Risiko Bencana
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
@ 2016
GERAKAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DEFINISI :
Pemberdayaan komunitas melalui pengalaman mengatasi dan menghadapi bencana
yang berfokus pada kegiatan partisipatif dengan melakukan kajian, perencanaan,
pengorganisasian, serta pelibatan dan aksi dari berbagai pemangku kepentingan,
dalam menanggulangi bencana sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana.
TUJUAN :
Komunitas mampu mengelola dan mengurangi risiko bencana serta meningkatkan
kualitas hidup.
KONSEP GERAKAN NASIONAL PENGURANGAN RISIKO BENCANA Sekolah Gunung
Sekolah Sungai
Sekolah Laut
BERPIKIR “ECOSYSTEM BASED”
Pengembangan Daerah Aliran Sungai secara berkesinambungan dan berkelanjutan menjadi model yang baik dengan melakukan aksi di hulu, tengah dan hilir.
Masalah Output Outcome
KENDALA:
• Keterlambatan dalam proses transfer dana
disebabkan proses administrasi dan
terkendala penolakan revisi disebabkan
adanya bintang APBNP
Retakan pada mahkota longsor yang akan
dipasangi alat deteksi extensometer di
Kecamatan Kalibening.
2. Pemasangan Sistem
Peringatan Dini (EWS) Tanah Longsor Rambu
Pengembangan Sistem
Peringatan Dini
Gerakan Tanah (BNPB-
UGM) 2017 di 24
Lokasi
SEBARAN RENKON INDONESIA
25
3. RANCANGAN PERATURAN
PRESIDEN TENTANG SISTEM
NASIONAL PERINGATAN DINI MULTI
ANCAMAN BENCANA
1. Menyiapkan payung hukum penyelenggaraan MHEWS yang terintegrasi
secara nasional, dalam bentuk produk hukum yang mengatur (regeling);
2. Menjadi dasar dan komitmen bersama K/L dalam membangun EWS secara
nasional;
3. Berisikan Peran dan Tanggung jawab K/L dalam mengembangkan MHEWS
(kuantitatif, tidak normatif, tupoksi K/L);
4. Menjadikan Rencana induk MHEWS sebagai pedoman implementasi
pengembangan MHEWS (disiapkan, berikut dengan juknisnya);
5. Menyiapkan mekanisme koordinasi dan diseminasi aliran informasi dan
komunikasi peringatan dini;
6. Monitoring dan evaluasi untuk mengefektifkan pelaksanaan dan
pengembangan MHEWS.
RANPERPRES MHEWS INA MHEWS
Info lebih lanjut kunjungi website HKB
https://siaga.bnpb.go.id/hkb/daftar
#SiapUntukSelamat
Kesiapsiagaan dimulai dari diri, keluarga dan Komunitas
Ayo Berpartisipasi! Caranya Mudah
Kesimpulan
29
o Perubahan Iklim dapat meningkatkan Intensitas dan Probabilitas Kebencanaan suatu
wilayah melalui peningkatan Ancaman Cuaca dan Iklim dan peningkatan kerentanan
komunitas terhadap bencana.
o Diperlukan upaya komprehensif dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap bencana dan strategi mengatasinya (replikasi destana, gerakan
prb), kemampuan pemerintah daerah (penyiapan renkon, manajemen pb) dan
dukungan pemerintah pusat (kebijakan, peningkatan kapasitas, pendanaan,
dukungan respon bencana).
o Peringatan dini bencana hidrometeorologi yang terpadu antar K/L terkait menjadi
kebutuhan prioritas untuk diwujudkan agar mengurangi jumlah korban dan kerugian
pada kawasan terdampak.
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB
5/2/2018 Antisipasi dan Pemetaan Potensi "Bencana Iklim" di Indonesia - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB 30
Disusun dan dianalisis Oleh:
PUSAT ANALISIS SITUASI SIAGA BENCANA (PASTIGANA)
Kedeputian Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Graha BNPB Lt.14, Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta 13210
Telp (021) 2982 7793Fax (021) 2128 1200
Terimakasih Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan !
#SiapUntukSelamat