berbicara untuk keperluan akademis
DESCRIPTION
Bahasa IndonesiaTRANSCRIPT
BERBICARA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
KELOMPOK 61. Ria Octaviani 411140100102. Destyas Cahya N 411140100273. Rizka Amalia 411140100344. Elsa Afryanti 41114010104
Berbicara adalah suatu kemampuan seseorang untuk bercakap-cakap dengan mengujarkan bunyi-bunyi bahasa untuk menyampaikan pesan berupa ide, gagasan, maksud atau perasaan untuk melahirkan interaksi kepada orang lain.
Pengertian Berbicara
Menganalisa Situasi
Pendengar1. Menganalisa Situasi
2. Menganalisa Pendengar
Menganalisa SituasiSebelum mulai berbicara, pembicara harus
menganalisa situasi yang mungkin akan berlangsung ketika pembicara sedang melakukan presentasi.
Menganalisa Pendengara. Data umum:
Jumlah hadirin, usia, pekerjaan, pendidikan, dan keanggotaan politik atau sosial.b. Data khusus:
Pengetahuan pendengar mengenai topik yang akan dibawakan, minat dan keinginan pendengar, sikap pendengar.
Dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu: 1. Mengumpulkan bahan2. Membuat kerangka karangan3. Menguraikan secara
mendetail
Hal-hal yang perlu diperhatikan:1. Bagaimana berhasil dalam presentasi.2. Komunikasi efektif.3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan.4. Teknik berbicara dalam presentasi.5. Tanggung jawab pembicara.6. Kesalahan besar pembicara.
Menyusun Bahan Berbicara untuk Presentasi
Berbicara untuk Seminar
Berdasarkan keefektifannya, seminar dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kategori:1. Seminar yang efektif 2. Seminar yang tidak efektif
SEMINAR YANG EFEKTIF
Definisi yang lebih bebas adalah seminar murupakan pertemuan untuk pertukaran ide dalam bidang tertentu. Layak dicatat bahwa kata pertukaran berarti memberi dan menerima secara berbalas. Dengan kata lain, seminar harus memberi manfaat baik bagi penyaji maupun pendengarnya. Namun, hal ini hanya akan terjadi bila peserta mendengarkan dan mengerti. Oleh karena itu, komunikasi akan sangat bergantung pada topik ilmiah penyaji dan teknik penyajian.
SEMINAR YANG TIDAK EFEKTIF
Menurut praktisi, alasan utama terjadinya seminar tidak efektif adalah penyaji yang menganggap ringan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menghasilkan seminar yang efektif, atau dengan kata lain penyaji kurang mempersiapkan diri dengan baik. Untuk menjadi penyaji yang efektif, penyaji harus banyak belajar. Bahkan upaya-upaya yang lebih luas perlu dilakukan untuk menentukan pilihan topik yang diminati. Penyaji membutuhkan kemampuan untuk meramu teknik beerbicara dengan penyajian yang baik, termasuk penggunaan alat peraga
Berbicara dalam Situasi FormalBerbicara dalam situasi
formal, tidaklah semudah yang dibayangkan orang, walaupun secara ilmiah setiap orang mampu berbicara. Namun, berbicara formal atau situasi resmi sering menimbulkab kegugupan sehingga gagasan yang dikemukakan tidak teratur dan akhirnya bahasanya pun menjadi tidak teratur. Bahkan ada yang tidak berani berbicara sama sekali.
Berbicara dalam situasi yang formal memerlukan persiapan dan menuntut keterampilan. Kemampuan ini tidak dapat hanya dicapai begitu saja, tetapi menuntut bimbingan dan latihan yang intensif.