bab ii tinjauan dan landasan teori ii.1. tinjauan...

26
6 BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum II.1.1. Pengertian Asrama Mahasiswa Pengertian Asrama Berdasarkan WWW.WIKIPEDIAINDONESIA.COM, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, 27 februari 2007, 14.00 wib Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya murid-murid sekolah. Asrama biasanya merupakan sebuah bangunan dengan kamar-kamar yang dapat ditempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para penghuninya menginap di asrama untuk jangka waktu yang lebih lama daripada di hotel atau losmen. Alasan untuk memilih menghuni sebuah asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang penghuni yang terlalu jauh, maupun untuk biayanya yang terbilang lebih murah dibandingkan bentuk penginapan lain, misalnya apartemen. Asrama menjadi salah satu pilihan hunian bagi para mahasiswa yang berasal dri luar kota jakarta yang ingin bertempat tinggal di jakarta khusunya dekat dengan kampus bina Nusantara. Agar mereka mendapatkan segala kemudahan akses, kenyamanan, serta fasilitas yang menunjang kehidupan dan aktivitas mereka sehari-hari.

Upload: phamphuc

Post on 28-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

6

BAB II

TINJAUAN dan LANDASAN TEORI

II.1. Tinjauan Umum

II.1.1. Pengertian Asrama Mahasiswa

• Pengertian Asrama

Berdasarkan WWW.WIKIPEDIAINDONESIA.COM, ensiklopedia bebas

berbahasa Indonesia, 27 februari 2007, 14.00 wib

Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu

kelompok, umumnya murid-murid sekolah.

Asrama biasanya merupakan sebuah bangunan dengan kamar-kamar yang

dapat ditempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para

penghuninya menginap di asrama untuk jangka waktu yang lebih lama

daripada di hotel atau losmen. Alasan untuk memilih menghuni sebuah

asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang penghuni yang terlalu jauh,

maupun untuk biayanya yang terbilang lebih murah dibandingkan bentuk

penginapan lain, misalnya apartemen.

Asrama menjadi salah satu pilihan hunian bagi para mahasiswa yang berasal

dri luar kota jakarta yang ingin bertempat tinggal di jakarta khusunya dekat

dengan kampus bina Nusantara. Agar mereka mendapatkan segala

kemudahan akses, kenyamanan, serta fasilitas yang menunjang kehidupan

dan aktivitas mereka sehari-hari.

Page 2: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

7

Berdasarkan Kamus Besar Bahas Indonesia, Balai Pustaka, 2002

Asrama adalah Bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang untuk

sementara waktu, terdiri atas sejumlah kamar yang dipimpin oleh seorang

kepala asrama..

Berdasarkan Webster’s Third New International Dictionary, Encyclopedia

Britannica.

Asrama dalam bahas Inggris : Dormitory

Dormitory is : a residence hall providing separates rooms or suites for

individuals of groups of two, three, or four with common toilet and

bathrooms facilities but ussualy without house keeping facilities; call also

hotels.

• Pengertian Mahasiswa

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2002

Mahasiswa adalah Orang yang belajar di perguruan tinggi.

Jadi Asrama Mahasiswa adalah :

Suatu bangunan tempat tinggal yang ditujukan untuk kelompok orang

yang belajar di perguruan tinggi untuk semntara waktu, terdiri atas sejumlah

kamar dan dipimpin oleh seorang kepala asrama.

Page 3: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

8

II.1.2. Fungsi dan Tujuan Asrama Mahasiswa

• Fungsi Asrama Mahasiswa adalah sebagai berikut :

Tempat tinggal sementara bagi mahasiswa selama dalam masa studinya

Sarana berkumpul atau bersosialisasi dengan lingkungan sosial di sekitarnya

Sarana penunjang dalam proses belajar.

• Tujuan Asrama Mahasiswa adalah sebagai berikut :

Membantu mahasiswa dengan menyediakan suatu tempat tinggal sementara

khusunya bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota Jakarta yang dekat

dengan lingungan kampus. Namun tidak tertutup kemungkinan bagi

mahasiswa dari dalam kota yang memiliki rumah tinggal jauh dari

lingkungan kampus.

Menampung kontinuitas belajar mahasiswa, sehingga mutu penidikan dapat

ditingkatkan.

II.1.3. Jenis-Jenis Tempat Tinggal Sementara Bagi Mahasiswa

• Berdasarkan hasil survey lapangan

Jenis tempat tinggal sementara bagi mahasiswa dapat dibedakan menjadi :

• Asrama Mahasiswa

Mahasiswa yang berasal dari luar kota

Biasanya diperuntukkan untuk mahasiswa berprestasi atau mahasiswa

pada tingkatan semester tertentu

Page 4: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

9

Biasanya dihuni antara 2 – 4 orang dalam 1 kamar.

Didalamnya terdapat fasilitas olahraga, kantin, warnet, wartel, ruang

bersama.

Menggunakan fasilitas (kamar mandi, dapur, ruang TV) secara bersama

dengan penghuni lain

Membayar uang sewa setiap tahun.

Kamar mahasiswa biasanya seragam (bila non elektonik, dan non AC)

maka semua kamar.

• Indekost

Biasanya diperuntukkan untuk 1 orang

Menggunakan fasilitas (kamar mandi, dapur, ruang TV) secara bersama

dengan penghuni lain

Tersedia tempat tidur, lemari, dan meja didalam kamar

Membayar uang sewa setiap bulan

• Rumah Kontarakan

Biasanya dihuni minimal oleh 2 mahasiswa

Tiap mahasiswa mempunyai kamar masing-masing

Menggunakan fasilitas (kamar mandi, dapur, ruang TV) secara bersama

dengan penghuni lain

Page 5: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

10

Mahasiswa menyewa sebagian atau seluruh rumah dalam jangka waktu

tertentu (minimal 1 tahun)

Membayar uang sewa setiap tahun

II.1.4. Sistem Kepemilikan dan Pengelolaan

Berdasarkan hasil survey lapangan dan wawancara

Sistem Kepemilikan dan pengelolaan jenis tempat tinggal sementara

Mahasiswa dapat dibedakan menjadi :

• Asrama Mahasiswa yang berada di bawah perguruan tinggi

Penghuni : Mahasiswa dari perguruan tinggi yang bersangkutan

Sifat : Sosial

Pemilik : Perguruan tinggi yang bersangkutan

• Asrama Mahasiswa yang bersubsidi

Penghuni : Khusus mahasiswa dari daerah tertentu

Sifat : Sosial

Pemilik : Suatu badan usaha yang bersangkutan, dengan subsidi

sebagian dari Pemerintah Daerah

• Asrama Mahasiswa Komersil

Penghuni : Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi

Sifat : Komersil

Page 6: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

11

Pemilik : Suatu badan usaha/swasta yang memiliki modal

• Indekost dalam Kampus

Penghuni : Karyawan dan mahasiswa

Sifat : Komeril

Pemilik : Swasta

• Rumah Kontrakan

Penghuni : Karyawan (kelompok), Mahasiswa (kelompok)

Sifat : Komersil

Pemilik : Swasta

II.2. Tinjauan Khusus

II.2.1. Tinjauan terhadap Tapak

II.2.1.1. Data-data Tapak

Lokasi : Area Parkir Mobil Bina Nusantara, JL. Raya Kebun Jeruk

Luas Tapak : 14.000 m² (1,4 Ha)

Batas-batas :

• Utara : Area Pemukiman

• Selatan : Area Pemukiman, row 6 m

• Barat : Jalan raya Kebun Jeruk, row 12 m

• Timur : Area Pemukiman

Page 7: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

12

RWBK DKI Jakarta :

• Peruntukkan Lahan Pada tapak : Daerah Hunian

• KDB : 60 %

• KLB : 3

• Ketinggian Bangunan : 8

• GSB : 9 m

II.2.2. Tinjauan Terhadap Topik dan Tema

Topik : Arsitektur Tropis

Tema : Penerapan teori, dan bentuk dari Arsitektur Tropis dalam perancangan

Asrama untuk mahasiswa Bina Nusantara.

II.2.3. Pengertian Arsitektur Tropis

• Pengertian Arsitektur

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2002

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan serta membuat

konstruksi bangunan, serta metode dan gaya merancang suatu konstruksi

bangunan.

Berdasarkan WWW.WIKIPEDIAINDONESIA.COM, ensiklopedia bebas

berbahasa Indonesia. 27 Februari 2007, 14.20 WIB

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian

yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan

Page 8: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

13

binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan

perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot

dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses

perancangan tersebut.

• Pengertian Tropis

Berdasarkan Lippsmeier, georg, Bangunan Tropis, Erlangga, Jakarta,

1997

Pada Zaman yunani kuno, kata ”Tropikos” berarti garis balik, kini

pengertian ini berlaku untuk daerah antara kedua garis balik ini yang

meliputi sekitar 40% dari seluruh permukaan bumi. Garis balik ini

adalah garis lintang 23° 27’ utara dan selatan Sekarang ”Tropis”

didefinikan sebgai daerah yang terletak diantara garis isoterm 20°C di

sebelah bumi utara dan selatan.

Berdasarkan WWW.WIKIPEDIAINDONESIA.COM, ensiklopedia bebas

berbahasa Indonesia. 27 Februari 2007, 15.10 WIB

Pengertian lain dari Tropis adalah daerah di permukaan Bumi, yang

secara geografis berada di sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua

"lintang" tropis: Tropik Cancer di Utara dan Tropik Capricorn di Selatan.

Area ini terletak di antara 23.5° LU dan 23.5° LS, dan termasuk seluruh

bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik di atas kepala

paling tidak sekali selama sepanjang tahun (di atas Tropik Cancer dan di

bawah Tropik Capricorn matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90°

Page 9: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

14

atau tepat di atas kepala). Kata tropik berasal dari bahasa Yunani troops

yang berarti "berputar", karena posisi matahari yang berubah antara dua

tropik dalam periode yang kita sebut tahun.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2002

Tropis adalah daerah beriklim panas.

Jadi Arsitektur Tropis adalah :

Seni atau ilmu merancang bangunan pada daerah yang beriklim panas

(tropis), Dimana dalam proses perancangan, perencanaan dan pelaksanaan

mengarah pada pemecahan problematik iklim tropis. Berpedoman pada

kondisi lingkungan sekitar dan berusaha untuk memanfaatkan potensi

lingkungan yang ada, baik pemecahan terhadap iklim dan segala hal yang

terkait disekitarnya.

II.2.4. Tinjauan Terhadap Arsitektur Tropis

Berdasarkan Lippsmeier, georg, Bangunan Tropis, Erlangga, Jakarta, 1997

Daerah tropis pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 kategori, antara lain :

a. Daerah tropika kering

b. Daerah tropika basah

Untuk pengertian Arsitektur Tropis ini, lebih mengacu pada daerah tropis

basah sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia.

Page 10: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

15

Batasan pengertian iklim tropis lembab :

• Tropis dari segi geografis dapat didefinisikan sebagai daerah sepanjang

khatulistiwa, yang dibatasi garis 23.5° LU (Garis cancer) dan 23.5° LS

(garis capicorn)

• Selain tropis dipandang dari faktor suhu didefinisikan sebagai daerah

sepanjang khatulistiwa yang mempunyai suhu minimum 20° C. Garis yang

menunjukkan batas daerah tersebut tidak berupa garis lurus yang berimpit

dengan garis 23.5° LU/LS, Akan tetapi berupa garis yang tidak beraturan

disebabkan suhu mempunyai pertalian denga kondisi laut dan daratan

• Iklim tropis Lembab terletak di daerah-daerah sepanjang atau dekat denagn

khatulistiwa (Indonesia, Malaysia, india). Bebrapa ciri tropis lembab adalah :

suhu rata rata 32,2° C, langit umumnya cerah tetapi menyilaukan. Rumah-

rumah di daerah tropis lembab mempunyai bukaan-bukaan yang cukup

banyak untuk mensirkulasikan udara lembab di dalam ruangan keluar, teras

yang luas serta plafond yang tinggi menjadi ciri khas.

Berdasarkan Karyono, T.H., Arsitektur, Kemapanan, Kenyamanan, dan

Penghematan Energi, Catur libra Optima, Jakarta, 1999. Iklim tropis basah sendiri

dicirikan oleh beberapa faktor iklim (climate factors) sebgai berikut.:

• Curah hujan relatif tinggi (dan tidak merata sepanjang tahun) sekitar 2000-3000

mm/tahun (Jakarta ± 2000 mm/th atau rata-rata ± 160 mm/bulan).

Page 11: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

16

• Radiasi matahari relatih tinggi sekitar 1500 hingga 2500 kWh/m²/tahun (Jakarta

1800 kWh/m²/tahun).

• Suhu udara relatif tinggi (Jakarta antara 23° hingga 33° C).

• Kelembaban tinggi (Jakarta antara 60% hingga 95%).

• Kecepatan angin relatif rendah (dalam kota jakarta rata-rata dibawah 5 m/s).

Elemen-elemen iklim Tropis lembab :

1. Matahari

Radiasi sinar matahari adalah elemen penting yang mempengaruhi keadaan

iklim dan cuaca. Sinar matahari dipancarkan berupa gelombang-gelombang

yang pendek yang kemudian dipantulkan kembali ke permukaan bumi berupa

radiasi gelombang panjang yang panas. Faktor-faktor yang menyebabkan sinar

matahari mempengaruhi keadaan permukaan bumi adalah :

• Keadaan Topografi

• Adanya bidang air yang luas

• Ketinggian terhadap permukaan laut, setiap kenaikan 100 m terjadi kenaikan

suhu sebesar 0.57° C

• Kelembaban relatif udara, keadaan awan dan arus angin

• Jenis elemen alam dalam penyerapan dan pemantulan yang berbeda

2. Angin

Adalah udara yang bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena bagian yang

didorong dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Daerah

Page 12: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

17

tersebut ada yang bersifat makro yang mempunyai daerah sebab musabab antar

benua dan samudra, jadi bergerak sangat luas. Lainnya disebut angin mikro atau

angin lokal karena merupakan angin setempat yang berlaku pada suatu lokasi

tertentu. Relatif agak kuat namun dapat berubah dalam waktu yang singkat.

Angin makro atau angin benua adalah penyebab utama adanya siklus musim

kemarau dan musim hujan. Di bulan april sampai Agustus angin bergerak dari

arah barat laut ke tenggara dan menyebabkan musim hujan

• Angin mikro misalnya angin pantai disebabkan oleh perbedaan suhu dan

tekanan antara daratan dan lautan, Kecepatan angin laut di Jakarta umumnya

agak rendah antara 1-4 m/s.

3. Hujan

Hujan timbul apabila awan mengandung titik-titik uap yang turun suhunya

sampai menjadi lebih rendah daripada titik jenuh, dan mencair menjadi air.

Hujan banyak terjadi didaerah tropis lembab akibat udara yang mengandung uap

panas yang merambat keatas. Sehingga hujan dapat terjadi sepanjang tahun

4. Kelembaban

Kelembaban udara yang ada di atmosfir menunjukkan uap air yang terkandung

didalamnya yng diperoleh dari penguapan permukaan air yang terbuka (lautan),

tanah lembab dan pepohonan. Pada daerah tropis lembab kelembaban harus

mendapatkan banyak perhatian karena dapat membawa kerugian terhadap

bangunan yaitu menunjang timbulnya jamur dan organisme-organisme

pembusuk kayu, perkaratan logam-logam, pengembangan dan penyusutan

Page 13: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

18

massa panel-panel, dll. Kelembaban pada daerah tropis basah antar 55-100%,

biasanya diatas 75%.

Berdasarkan Karyono, T.H., Arsitektur, Kemapanan, Kenyamanan, dan

Penghematan Energi, Catur libra Optima, Jakarta, 1999

Faktor-faktor iklim tersebut berpengaruh sangat besar terhadap aspek

kenyamanan fisik manusia. Arsitektur tropis diharapkan mampu menjawab seluruh

persoalan iklim tersebut dengan bentuk rancangan yang hampir tanpa batas. Bukan

sebatas pada penyelesaian atap yang lebar saja. Serta harus ada 2 aspek penting

yang harus dipenuhi yaitu :

1. Kenyamanan, dapat dibagi menjadi 2 kategori :

a. Kenyamanan Psikis

Berkaitan dengan aspek kepercayaan, agama, adat, bentuk

kenyamanan ini lebih bersifat personal dan kualitatif

b. Kenyamanan fisik

Lebih bersifat universal dan dapat diukur secar kuantitatif, kenyaman

fisik dapat dibagi menjadi 4 yaitu :

- Kenyamanan Spatial (ruang)

- Kenyamanan Visual (penglihatan)

- Kenyamanan Audial (pendengaran)

- Kenyamanan Thermal ( Termis/suhu)

2. Hemat energi

Page 14: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

19

Pada Arsitektur Tropis aspek kenyamanan psikis tidak akan dibahas

mengingat persoalan arsitektur tropis lebih berkaitan dengan persoalan iklim (tropis)

yang bersifat fisik dan terukur. Aspek kenyamanan Visual (pencahayaan) serta

kenyamanan suhu (termis) merupakan 2 hal dominan yang perlu dipecahkan agar

penghuni bangunan tropis dapat mencapai kebutuhan kenyamanan secara fisik.

Dengan menggunakan energi serendah mungkin.

Kenyamanan Thermal : berhubungan dengan persoalan suhu, kelembaban dan angin

Kenyamanan Visual : berhubungan dengan pencahayaan alami di siang hari

Berdasarkan ISO 7730:1994, Moderate Thermal Environments Determination

of the PMV and PPD Indices and Specification of the Conditions for Thermal

Comfort, 2 editions, 1994, International Organizations for Standardization, Geneva,

Switzerland. Menyatakan bahwa sensasi termis yang dialami manusia merupakan

fungsi dari 4 faktor iklim yaitu :

a. Suhu Udara

b. Suhu Radiasi

c. Kelembaban Udara

d. Kecepatan Angin

Serta 2 Faktor Individu yaitu :

a. Tingkat aktivitas yang berkaitan dengan laju metabolisme tubuh

b. Jenis pakaian yang dikenakan.

Page 15: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

20

II.2.5. Tinjauan Terhadap Bangunan Arsitektur Tropis

Berdasarkan Lippsmeier, georg, Bangunan Tropis, Erlangga, Jakarta, 1997.

Untuk kenyamanan thermal iklim tropis, maka bangunan tropis memiliki ciri utama :

• Keterbukaan (openness) untuk mengalirkan udara dan mengurangi kelembaban

dalam bangunan.

• Bayangan (shading) untuk melindungi dinding dan lantai dari panas dan silau

dari cahaya matahari

Ciri lain yang dapat disebutkan yaitu bangunan memiliki lantai yang berpanggung

untuk mengatasi kelembaban dari tanah.

Untuk menciptakan kenyamanan thermal ini terdapat 2 faktor yang

diperimbangkan antara lain :

1. Pengendalian terhadap radiasi matahari yaitu dengan orientasi bangunan dan

pemakai bahan bangunan

2. Pengendalian ventilasi pada bangunan

Tinjauan terhadap pengudaraan di dalam bangunan adalah :

• Mengupayakan ventilasi silang agar arus angin dapat masuk dan mengalir

bekerja di dalam bangunan.

• Menata vegetasi di luar bangunan yang dapat mengarahkan arus angin ke

dalam bangunan serta vegetasi menjadi media penyerap panas

• Berbagai cara untuk menunjang terjadinya ventilasi silang alami adalah :

- Orientasi banguna yang memanjang menghadap arah angin

- Menggunakan open-plan agar angin tidak terhambat oleh partisi ruangan

Page 16: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

21

- Letak bukaan menunjang sirkulasi udara

- Menggunakan tanaman sebagai alat untuk mengatur arah angin

Masalah yang harus dipecahkan pada iklim tropis sebagaimana halnya

Indonesia yang berkaitan dengan kenyamanan suhu (thermal) adalah bagaimana

menciptakan suhu udara ruang agar berada dibawah 28,3°C (batas atas suhu hangat

nyaman) sementara suhu udara luar berkisar pada 32° C (siang hari).

Berdasarkan Karyono, T.H., Arsitektur, Kemapanan, Kenyamanan, dan

Penghematan Energi, Catur libra Optima, Jakarta, 1999. Ada beberapa strategi

pencapaian suhu nyaman yaitu :

a. Pengkondisian Udara secara Mekanis

Memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi nyaman dengan

bantuan peralatan mekanis (AC).

b. Pengkondisian Udara secara Alamiah

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara:

i. Penanaman Pohon

Penanaman pohon lindung di sekitar bangunan sebagai upaya

menghalangi radiasi matahari langsung pada material keras seperti

halnya atap, dinding, halaman parkir, atau halaman yang ditutup

dengan material keras (beton, aspal).

ii. Pendingan malam hari

iii. Meminimalkan perolehan panas (heat gain) dari radisai matahari pada

bangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :

Page 17: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

22

o Mengahalangi radiasi matahari langsung pada dinding-dinding

transparan yang dapat mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca

o Mengurangi transmisi panas dari dinding-dinding masif yang

terkena radiasi matahari langsung, dengan melakukan penyelesaian

rancangan tertentu misalnya :

⇒ Membuat dinding lapis (berongga) yang diberi ventilasi pada

rongganya.

⇒ Menempatkan ruang-ruang service (Toilet, pantry, gudang)

pada sisi-sisi jatuhnya radasi matahari langsung (sisi timur dan

barat)

⇒ Memberi vebtilasi pada ruang antara atap dan langit-langit

agattidak terjadi akumulasi panas pada ruang tersebut.

iv. Memaksimalkan Pelepasan Panas dalam bangunan.

Hal ini dapat dilakukan dengan pemecahan rancangan arsitektur yang

memungkinkan terjadinya aliran udara silang secara maksimum dalam

bangunan.

v. Rancangan kota tropis, yaitu :

o Membuat banyak ruang terbuka hijau,

o Peletakkan massa bangunan yang tepat agar udara dapat tetap

bergerak

o Area perkerasan perlu dilindungi dari radiasi matahari langsung

dengan penanaman pohon.

Page 18: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

23

Untuk kenyamanan visual dalam mengatasi iklim tropis, maka bangunan

tropis harus didasarkan pada pertimbangan :

Tinjauan terhadap pencahayaan matahari

• Garis peredaran matahari menjadi acuan dari orientasi bukaan. Bagian yang

mengalami pencahayaan langsung diberikan penghalang radiasi matahari,

sedangkan bagian utara dan selatan diberikan bukaan yang cuup dengan

transmisi panas di bagian selatan karena matahai condong ke arah selatan.

• Jarak antar bagunan sebesar 2 kali tinggi massa bangunan, sehingga cahaya

matahari efektif menyinari ruang antara bangunan

• Desain terhadap ketebalan banguna dan ketinggian per lantai menentukan

masuknya sinar mathari secara efektif ke dalam bangunan.

• Penataan sun shading dan vegetasi dalam mengantipasi panas matahari

• Penerapan skylight untuk memasukkan cahaya matahari namum tetap

mengisolasi panas yang masuk ke dalam bangunan dengan bahan yang

evelite (menahan panas)

• Landsacape sebagai buffer (penahan) terhadap sinar matahari

Bahan bangunan material yang cocok pada bangunan tropis adalah :

• Pengunaan material yang reflektif untuk memantulkan sebagian sinar matahari

serta pemakaian bahan yang menyerap panas, nserta warna yang terang untuk

memaksimalkan pemantulan

Page 19: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

24

Berdasarkan Lippsmeier, georg, Bangunan Tropis, Erlangga, Jakarta, 1997

Masalah umum dan masalah bangunan yang akan timbul pada daerah yang

beriklim tropis basah adalah :

• Panas yang sangat tidak menyenangkan.

• Penguapan sedikit karena gerakan udara lambat.

• Perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan, serangga.

Secara umum perencanaan tropical building ini harus memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

1. Penyesuaian terhadap iklim dalam perencanaan bangunan

a. Layout bangunan harus memperhatikan lintasan matahari

b. Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas

c. Perancangan elemenpada ruang dalam dengan mengutamakan

kelancaran ventilasi silang.

d. Perencanaan ekterior bangunan dengan memperhatikan perlindungan

panas matahari dengan sistem pembangyangan atau dengan bentuk atap

yang dapat mengurangi rambatan panas matahari serta curah hujan.

2. Penyesuaian iklim dengan perencanaan landscape kota

• Penghijauan yang cukup termasuk untuk memberikan kenyamanan bagi

pejalan kaki (pedestrian) dan ruang terbuka untuk publik.

Page 20: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

25

II.2.6. Contoh Bangunan Tropis yang ada

II.2.6.1. Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya

Gedung yang didesain oleh Seorang Arsitek dari kota Surabaya ini,

dilandaskan pada falsafah kejujuran, kesederhanaan, dan ramah lingkungan. Hal ini

tercermin dalam penggunaaan bahan material yang tampil apa adanya, tanpa lapisan,

telanjang.

Dindingnya yang berbahan utama batu bata, ditampilkan tanpa penutup. Dan

tanpa mengurangi keindahan, susunan batu bata ditata dengan sedemikian rupa,

sehingga mampu berbuat dari fungsi utamanya sebagai dinding.

Dinding-dinding tersebut berbicara sebagai sunscreen, dan juga media

sirkulasi udara. Yang didesain dengan menggunakan bahan batu bata yang

berlubang. Sehingga udara segar akan tetap masuk kedalam ruangan

Gambar 2.1. Tampak Bangunan Gambar 2.2. Pemakaian material batu bata

ekspos pada dinding

Page 21: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

26

Gambar 2.3. Suasana Hall Gambar 2.4.Material batu bata berlubang

Gambar 2.5. Susunan batu bata Gambar 2.6.Suasana Interior

Gambar 2.7. Tampak bangunan Gambar 2.8. Tampak Bangunan

Page 22: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

27

Gambar 2.9. Tampak Gambar 2.10. Potongan

II.2.6.2. PPGT (Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi) / VEDC ( Vocational

Education Development Center, Malang

Kompleks pendidikan PPGT malang ini berdiri tahun 1986, lembaga ini

merupakan training centre bagi tenaga pendidikan, teknisi dan supervisor Industri

Tampilan PPGT ini cukup Unik yaitu kesan kasar, terbuka, dan eye

catching.

Kesan kasar, muncul dari penyelesaian dinding yang menggunakan Batako

dan dibiarkan telanjang

Keterbukaan, Diangkay lewat penataan Massa yang tipis dan memanjang.

Dengan jarak antar bangunan yang cukup lebar, ini memungkinkan semua

ruangan diadalam unit-unit bangunan teraliri udara alami secara baik.

Ditambah lagi rangka atap selebar 1,5 m yang dibiarkan terbuka, Sehingga

meungkinkan terjadinya Cross Ventilation guna menghalau panas yang

Page 23: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

28

berkumpul dibawah atap. Sosoran atap yang mencapai lebar 1,5 m di

sekeliling bangunan guna membantu proses pendinginan suhu didalam

ruangan.

Eye cathing, Tampilan yang mencolok, terlihat pada warna kusen yang

berguna membedkan fungsi massa didalamnya.

Gambar 2.11. Tampak bangunan Gambar 2.12. Tampak bangunan

Gambar 2.13. Bentuk Atap Gambar 2.14.Bentuk Atap

Page 24: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

29

Gambar 2.15. Area Penghijauan Gambar 2.16. Rangka atas Gambar 2.17. Suasana koridor

II.2.6.3. Wisma Dharmala, Surabaya

Wisma Dharmala ini merupakan Satu dari 5 karya Paul Rudolph (new york)

Yang ada di Surabaya Dan sudah Berdiri. Dan terdiri dari 12 lantai.

Wisma Dharmala Surabaya Oleh Paul Rudolph diberi semboyan “Health Of

Future” Yaitu Sebuah gedung yang peduli dengan kesehatan mental dan fisik

penghuninya, ini berkat penempatan balkon serta teras yang tersebar merata di

setiap lantai.

Desain gedungnya cenderung Ramping Sehingga membuahkan akses

langsung ruang per ruang, dengan sinar matahari dan udara segar. Dan akan

sangat bermanfaat jika AC sedang black down

Desain bangunan ini menerapkan konsep Tropis Vernakular.

Arsitek mencombine berbagai potensi alami yang tersedia di lingkungan site

berada, dan memanfaatkan untuk membantu life cycle bangunan.

Page 25: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

30

Seperti bagaimana menyiasati sinar matahari yang berlimpah, Arsitek

membuat teras ditambah kanopi aluminium spandrill di tiap muka unit ruang.

Gunanya untuk mencacah sinar ultra violet Matahari. Hasilnya hanya 20% panas

yang berhasil masuk tetapi ruangan tetap terang dengan cahaya matahari.

Gambar 2.18.Skema Treatment panas matahari kedalam ruangan

Dari skema diatas kita dapat melihat bagaimana Angin dapat masuk kedalam

ruangan sehingga kan terjadi suatu pergerkan udara yang pada akhinya akan

isebut dengan ventilasi alami. Dan juga dengan desain teras yang panjang keluar

yang berfungsi sebagai penangkap angin.

Page 26: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00041-AR-Bab 2.pdf · bagian dari Bumi di mana matahari mencapai sebuah titik

31

Gambar 2.19. Potongan Melintang Gambar 2.20. Tampak Mata burung bangunan

Gambar 2.21. Tampak bangunan Gambar 2.22. Suasana saat Malam