bab ii laporan kp

16
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Wijaya Karya WIKA adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang kontraktor konstruksi. WIKA adalah salah satu perusahaan BUMN yang cukup  besar dan terkenal. WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama  Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan  pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek  pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta. Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi  perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai  penjuru negeri. Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan  jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur. Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang

Upload: nurul-ulfah-hutasuhut

Post on 10-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kerja Praktek di WIKA proyek Jembatan Tayan Juni-Juli 2014

TRANSCRIPT

BAB IIDESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1 Profil PT. Wijaya KaryaWIKA adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang kontraktor konstruksi. WIKA adalah salah satu perusahaan BUMN yang cukup besar dan terkenal.WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta.Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri.Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi.Keterampilan para personel WIKA dalam industri konstruksi telah mendorong Perseroan untuk memperdalam berbagai bidang yang digelutinya dengan mengembangkan beberapa anak perusahaan guna dapat berdiri sendiri sebagai usaha yang spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing. Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton, mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat itu.Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai, Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan Divisi Industri dan Perdagangan.Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA).Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan high rise building. WIKA juga mengakuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi yang bergerak di bidang mechanical-electrical. Kemudian nama PT Catur Insan Pertiwi dirubah menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. Pada tahun 2009, bersama dengan PT Jasa Sarana dan RMI, mendirikan PT Wijaya Karya Jabar Power yang bergerak dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP).Di pertengahan tahun 2009, WIKA bersama perusahaan lain berhasil menyelesaikan Jembatan Suramadu, sebuah proyek prestisius yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.Memasuki tahun 2010, WIKA berhadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi baru, yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini dapat memberi arah ke segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan berkelanjutan.Sepanjang tahun 2012, WIKA berhasil menuntaskan proyek power plant yang terdiri dari: Pembangkit Listrik Tenaga Gas Borang, 60MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Rengat, 21MW, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Ambon, 34MW.Pada tahun 2013 Perseroan mendirikan usaha patungan PT Prima Terminal Peti Kemas bersama PT Pelindo I (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero), mengakuisisi saham PT Sarana Karya (Persero) (SAKA) yang sebelumnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, mendirikan usaha patungan PT WIKA Kobe dan PT WIKA Krakatau Beton melalui Entitas Anak WIKA Beton, dan melakukan buyback saham sebanyak 6.018.500 saham dengan harga perolehan rata-rata Rp1.706,77,-

Seiring berkembangnya teknologi dan pembangunan dunia, kebutuhan akan dunia konstruksi pun semakin berkembang pesat. WIKA sebagai perusahaan kontraktor konstruksi ternama di Indonesia turut serta dalam menjawab tantangan perkembangan dengan membentuk afiliasi atau anak perusahaan, sebagai berikut :1. WIKA Beton

PT Wijaya Karya Beton (PT WIKA Beton) pemimpin di pasar beton pracetak di Indonesia, yang awalnya beroperasi sebagai sebuah divisi di bawah naungan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (PT WIKA Tbk). Divisi ini mengawali eksistensinya dengan memproduksi tiang listrik dengan metode konvensional untuk keperluan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Setelah kegiatan usahanya bertumbuh pesat, divisi tersebut berdiri sebagai entitas tersendiri dengan nama PT WIKA Beton melalui Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Wijaya Karya Beton No. 44 tanggal 11 Maret 1997, yang dibuat di hadapan Achmad Bajumi, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta juncto akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar No.39 tanggal 19 November 1997, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta.Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, termasuk untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas sebagaimana termaktub dalam Akta No. 67/2008, dan yang terakhir di tahun 2013 adalah Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat No. 57 tanggal 23 Agustus 2013 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta Utara, yang mengubah ketentuan Pasal 3 ayat 3 tentang maksud dan tujuan kegiatan usaha. (Akta No. 57/2013). Anggaran Dasar Perseroan masih akan mengalami perubahan seiring dengan transformasi PT WIKA Beton menjadi perusahaan publik. Saat ini, Perseroan dikenal luas sebagai produsen produk-produk beton berkualitas tinggi, antara lain, tiang pancang, balok jembatan, pipa, bantalan jalan rel kereta api, dinding penahan tanah, produk beton maritim dan beton bangunan gedung. Perseroan memiliki pangsa pasar terbesar, dengan memiliki 8 (delapan) pabrik, 6 (enam) wilayah penjualan dan 2 (dua) kantor representative penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia.Semua pabrik dan wilayah penjualan tersebut bersinergi secara menyeluruh untuk memastikan kepuasan pelanggan melalui kualitas dan spesifikasi produk yang sesuai, ketepatan waktu, serta harga yang bersaing.Pada usianya yang ke-17, PT WIKA Beton terus melakukan ekspansi dan intensifikasi usahanya, termasuk melalui pendirian perusahaan patungan atau Joint Venture (JV), JV bernama PT Wijaya Karya Komponen Beton (PT WIKA Kobe) bersama PT Komponindo Beton jaya (Kobe) yang merupakan anak perusahaan PT Mitsubishi Construction Co., Ltd., Tokyo, Jepang, pada Mei 2012, dan PT Wijaya Karya Krakatau Beton bersama dengan PT Krakatau Engineering dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., di penghujung tahun 2013.Sepanjang 2013, proyek-proyek terbesar PT WIKA Beton adalah sebagai berikut Krakatau Steel Plant Expansion Banten, Proyek Besar Bernilai Strategis Tahun 2013 antara lain, Krakatau Steel Plant Expansion Bant, Site Office Project - POSCO Banten, PTBA-EPC of Tarahan Port Expansion Phase 5 di Lampung Lampung, ISM JV KS-POSCO Banten, Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu Tanah Abang Jakarta, Pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru Tahap I Jakarta, Perluasan Terminal 3 Soekarno Hatta Jakarta, Gold Cost Mixed Use Development Jakarta, Jembatan Kapuk Naga Indah Jakarta, RFCC Project di Cilacap Cilacap, PLTU Tenayan Raya 2x10MW Riau, Pembangunan Extension KCP II Lampung Plant Project Lampung, Pengadaan Bantalan Beton Inv.2011 Vol.65.590 bh Palembang, Marunda Refinery Jakarta, Bogor Outer Ring Road Bogor, Double Track PB-1 dan PB-3 Jatim.2. WIKA Realty

PT Wijaya Karya Realty (WIKA REALTY) fokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan pembukaan lahan. WIKA Realty telah membangun beberapa perumahann sejak tahun 1985. Ribuan unit rumah telah dibangun dengan konsep Tamansari, yaitu konsep taman perumahan dengan dukungan fasilitas terbaik bagi keluarga. Lokasinya berada di Tamansari Pesona Bali di selatan Jakarta, Tamansari Persada Bogor, Tamansari Bukit Damai di Parung, Bogor. WIKA Realty telah meraih beberapa penghargaan untuk kesuksesannya dalam pengembangan bidang realty baik dalam skala regional maupun nasional, seperti: The Winner of Ecologically Environment Real Estate in West Java pada tahun 1993, The Winner of Enchantment Tour in Bekasi Region pada tahun 1995, The Winner of Wirastana Adistana Environmental Design of REI National Grade 1995, The Winner of Nusa Adikualita, National Application Award pada tahun1997, The Winner of Environmental Garden Estate in Bandung Region. Untuk memastikan pengembangan kualitas dan kepuasan konsumen, WIKA REALTY telah melaksanakan Manajemen Kualitas ISO 9001 di setiap produknya, hal ini merupakan jawaban dari setiap tantangan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dibuktikan melalui perolehan peningkatan pertumbuhan.

3. WIKA Intrade

Beranjak dari krisis moneter tahun 1998, PT Wijaya Karya melakukan restrukturisasi dan kembali ke core business konstruksi maka Divisi-divisi non konstruksi dijadikan anak perusahaan salah satunya adalah PT Wijaya Karya Intrade. PT WIKA Intrade yang secara resmi berdirinya ditandai dengan disahkannya Anggaran Dasar Perusahaan oleh Notaris Imas Fatimah Nomor 16 tanggal 20 Januari 2000 dan dikukuhkan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Perundang - Undangan Republik Indonesia Nomor C-19656 HT.01.01.TH.2000 tanggal 4 September 2000 serta diumumkan dalam Lembaran Negara tanggal 2 Februari 2001 Nomor 10. Penetapan nama Perseroan dari PT WIKA Intrade menjadi PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi tertuang dalam Akta No.35 tanggal 12 April 2013 yang dibuat dihadapan Sri Ismiyati,S.H. Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU- 21488.AH.01.02. Tahun 2013, tanggal 22 April 2013. Perubahan nama ini juga sekaligus menjadi momentum PT WIKA Intrade yang semula mengelola bisnis unit metal, perdagangan umum, konversi energi dan furniture dengan bendera PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi kembali fokus di bidang industri dan konstruksi.4. WIKA Insan Pertiwi

Diawali dari perusahaan PT Catur Insan Pertiwi yang berdiri tahun 1984, diakhir tahun 2008, tepatnya 18 Nopember 2008 PT Catur Insan Pertiwi diakuisisi oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan berubah nama menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi (WIP). Pada tanggal 28 November 2013 perusahaan kembali melakukan transformasi untuk menangkap peluang pasar EPC dengan mengganti nama menjadi PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK).Saat ini Perusahaan mengelola pekerjaan Konstruksi dan Fabrikasi yang mencakup pekerjaan-pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta Operation & Maintenance. Proyek-proyek konstruksi dan fabrikasi yang telah diselesaikan pada tahun 2013 diantaranya adalah proyek SDS Dumai Refinery Expansion, dan proyek ME.

5. WIKA Bangunan Gedung

PT. WIKA Bangunan Gedung (WIKA Gedung) didirikan pada tanggal 24 Oktober 2008, saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 99%. WIKA Gedung berdiri dengan modal dasar sebesar Rp200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar 1 persen. Dengan dijadikannya WIKA Gedung sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehigga akan memeperkuat kinerja WIKA secara financial. Visi WIKA Gedung adalah menjadi perusahaan terdepan dan mitra terpercaya dalam industri konstruksi bangunan bertingkat. Terdepan berarti mempunyai kemampuan terbaik dalam engineering dan teknologi, sumber daya, kualitas serta pelayanan. Mitra terpercaya berarti menjalankan komitmen sesuai yang diperjanjikan dengan para pihak. Sedangkan Misi WIKA Gedung adalah menjadikan kontraktor rancang bangun pilihan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan dan pelayanan terbaik melalui integrasi perancangan dan pelaksanaan konstruksi yang optimal, berwawasan lingkungan, berdaya saing tinggi, efisien dan terkini dalam teknologi. Jenis pekerjaan yang menjadi lingkup bisnis WIKA Gedung adalah: Gedung Bukan Tempat Tinggal meliputi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana kesehatan, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/ pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olah raga, gedung kesenian/hiburan, bangunan gudang, hangar dan lain sebagainya.Gedung Tempat Tinggal meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, rumah susun dan apartemen.

2.2 Lingkup Pekerjaan PT. Wijaya KaryaPT WIKA sebagai perusahaan kontraktor konstruksi jelas, kegiatan usahanya adalah dalam bidang konstrksi. Bukan hanya bangunan gedung saja melainkan juga untuk membangun instalasi alat dan pabrik untuk client baik itu perusahaan lain, PU maupun owner perseorangan.Perseroan saat ini memiliki 5 segmen bisnis meliputi Konstruksi, Mekanikal Elektrikal, Industri, Real Estate dan Pertambangan. Penjelasan sebagai berikut:1. KonstruksiSegmen usaha konstruksi meliputi 2 Strategic Business Unit (SBU) yakni SBU Konstruksi Sipil dan SBU Konstruksi Bangunan. SBU Konstruksi Sipil dikelola di bawah Departemen Sipil Umum dan Departemen Wilayah dan Luar Negeri. SBU ini terdiri dari sejumlah subbidang usaha yakni jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil telah berkembang, dan tak hanya menjadi kontraktor. Didukung oleh tim enjinering yang mumpuni, SBU ini berkemampuan mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan diantaranya adalah East West Motorway di Aljazair and Double Track Railway Cirebon - Kroya.SBU Bangunan Gedung dikelola Departemen Bangunan Gedung untuk pasar pemerintah dan BUMN. Sedangkan untuk pasar swasta dikelola oleh Entitas Anak tersendiri, WIKA Gedung. SBU konstruksi bangunan gedung meliputi subbidang usaha bangunan hunian dan bangunan fasilitas. Dengan dukungan kemampuan di bidang enjinering, SBU ini telah mengerjakan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi. Subbidang usaha jasa konstruksi bangunan hunian meliputi pembangunan apartemen, kondominium, hotel, rumah susun, dan kompleks perumahan. Sejumlah proyek yang dikerjakan di antaranya: pembangunan Bandara Sepinggan - Balikpapan dan Bandara Ngurah Rai - Bali.2. Mekanikal ElektrikalSegmen usaha konstruksi meliputi 2 Strategic Business Unit (SBU) yakni SBU Industrial Plant dan SBU Energi. SBU Industrial Plant dikelola Departemen Industrial Plant dan Entitas Anak PT WIKA Rekayasa Konstruksi. SBU Industrial Plant melaksanakan pekerjaan subbidang usaha minyak dan gas, sarana industri, konstruksi dan fabrikasi serta operation maintenance. Subbidang usaha migas meliputi EPC mekanikal elektrikal di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di sektor minyak dan gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas plant, crude oil dan gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal. Di sektor usaha operation maintenance melakukan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan seluruh unit pembangkit lisrik yang dimiliki Perseroan.SBU Energi dikelola oleh Departemen Energi, yang menjalankan usaha EPC dan investasi pembangkit listrik. Lingkup pekerjaan yang dilakukan mulai dari rekayasa dasar, proses, detil, juga pengadaan yang berkaitan dengan pengadaan alat-alat dan pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Sejumlah Proyek EPC yang telah dan masih dikerjakan saat ini adalah: PLTU Amurang 2x25MW di Sulawesi Utara dan PLTU Asam-Asam 2x65MW. Untuk proyek investasi Perseroan saat telah memiliki 5 unit pembangkit listrik yakni: Diesel Engine Power Plant Bali 3x18MW, Gas Turbine Power Plant Borang 2x30MW, Gas Engine Power Plant Rengat 6x3.5MW , Diesel Engine Power Plant Ambon 4x6.7MW dan 1x8.9MW, Gas Engine Power Plant Rawa Minyak 25MW.3. IndustriSegmen usaha ini meliputi 2 sub segmen usaha yakni Segmen Industri Beton Pracetak dan Segmen Fabrikasi Baja.Segmen usaha Beton Pracetak dikelola oleh PT WIKA Beton dan 2 anak usahanya yakni PT WIKA KOBE dan PT WIKA Krakatau Beton. Perseroan memiliki kepemilikan 83,1% di PT WIKA Beton dan kepemilikan sebesar 10% di PT WIKA Krakatau Beton. Industri alumunium casting & fabrikasi baja dikelola oleh entitas anak, yaitu PT WIKA Industri & Konstruksi. Perseroan memiliki kepemilikan 96,5% di PT WIKA Industri & Konstruksi.4. Real EstateSegmen usaha Real estate dikelola oleh PT WIKA Realty. Perseroan memiliki 85.26% di PT WIKA Realty. Segmen usaha Real Estate meliputi pengembangan perumahan, gedung, manajemen propeti dan jasa konstruksi. Untuk memperkuat image pasar, perusahaan membentuk umbrella brand dengan nama Tamansari5. PertambanganSegmen usaha pertambangan dikelola oleh PT Sarana Karya. Perseroan memiliki 100% kepemilikan di PT Sarana Karya. Segmen bisnis Pertambangan bergerak dalam bidang usaha penambangan asbuton. Kegiatan usaha PT Sarana Karya terletak di Pulau Buton.

2.3 Manajerial PT. Wijaya KaryaBerbekal dengan pengalaman, pengetahuan, keahlian dan jejaring global, WIKA berkomitmen menciptakan nilai tambah guna merealisasikan keinginan pelanggan berupa produk dan layanan yang ramah lingkungan, hemat energi serta sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. WIKA memberikan layanan terintegrasi, mulai dari studi kelayakan, rancang bangun, pengadaan, konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan, termasuk pendanaan. WIKA menyebut layanan berbasis EPC ini sebagai total solution. Solusi menyeluruh ini didukung kehadiran Entitas Anak WIKA yang berkomitmen memberikan hasil terbaik kepada stakeholder. WIKA juga memastikan terciptanya operation excellence melalui proses inovasi yang berkesinambungan.Untuk kedepannya, managemen PT. WIKA menerapkan tata kelola perusahaan yang baik untuk mewujudkan perusahaan yang semakin adaptif dan kompetitif.Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan pondasi bagi terbentuknya sistem, struktur, dan kultur perusahaan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif serta mampu membangun sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang handal. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik diyakini mampu memperkuat posisi daya saing perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, meningkatkan corporate value dan kepercayaan investor, serta daya saing perusahaan secara berkesinambungan.Untuk mencapai tujuan di atas, tidak ada lain kecuali komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian rupa sehingga penerapan GCG dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik penerapan GCG.Untuk itu WIKA dengan dukungan seluruh elemen keorganisasian mulai dari RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, hingga Karyawan, senantiasa berkomitmen untuk terus membangun sistem, struktur, dan kultur manajemen dan organisasi yang berbasis pada nilai-nilai keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/ keadilan.Penerapan prinsip-prinsip GCG tercermin pada hal-hal berikut:1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi2. Pembentukan Komite-komite yang membantu peran pengawasan Dewan Komisaris3. Keterbukaan informasi secara penuh sesuai dengan ketentuan sebagai Perusahaan Publik dan Perusahaan Tercatat4. Penerapan Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal5. Sosialisasi GCG secara berkelanjutan6. Assesment penerapan GCG sebagai sarana untuk mengetahui kinerja dan peningkatan implementasi GCG7. Dan berbagai aktivitas lain yang mendukung terbentuknya Good Governance8. Disentralisasi pengadaan barang dan jasa9. Sentralisasi keuangan10. Sistem rekrutmen SDMBerikut RoadMap PT.WIKA kedepan.WIKA sepenuhnya menyadari bahwa tuntutan dunia usaha dan status Perseroan sebagai perusahaan publik, mengharuskan WIKA menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam proses bisnis dan seluruh aspek pengelolaan perusahaan. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam GCG seperti: keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/keadilan, diyakini mampu menjadi fondasi yang kokoh bagi terbentuknya struktur, sistem, dan kultur perusahaan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis.Dalam rangka penerapan GCG dikenal 3 (tiga) tahapan yang menggambarkan suatu road map pencapaian tata kelola perusahaan yang baik, yaitu Tahap ke-1 Good Corporate Governance (GCG), Tahap ke-2 Good Governed Corporation, dan Tahap ke-3 Good Corporate Citizen. Masing-masing tahapan memiliki karakteristik ukuran dan tingkat pencapaian serta hasil yang diperoleh.Pada tahun 2010, Perseroan sudah memenuhi semua ketentuan dan regulasi, sehingga Perseroan sudah berhasil mencapai tahap pertama Good Corporate Governance. Pada 2012, dengan berlangsungnya integrasi antara fungsi Internal Control dan Risk Management, Perseroan berada pada tahap Good Governed Corporation (GGC). Usaha-usaha pelaksanaan tata kelola yang baik akan terus dilanjutkan Perseroan agar ketiga tahapan roadmap berhasil dicapai secara optimal.