bab ii ipnu-ippnu dan akhlak remaja a. ipnu-ippnu 1 ...repository.iainpekalongan.ac.id/1145/8/11.bab...
TRANSCRIPT
20
BAB II
IPNU-IPPNU dan Akhlak Remaja
A. IPNU-IPPNU
1. Pengertian IPNU-IPPNU
IPNU adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada
tanggal 24 Febuari 1954 M / 20 Jumadil Akhir 1373 H di Semarang,
IPNU merupakan salah satu organisasi dibawah naungan jam‟iyyah NU,
tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali sasi, kaderisasi pelajar
Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian integral dari potensi generasi
muda Indonesia.1
IPPNU adalah singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama,
yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1995M / 8 Rajab 1374 H di
Surakarta, Solo. IPPNU merupakan salah satu organisasi dibawah
naungan jam‟iyyah NU, tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali
sasi, kaderisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian
integral dari potensi generasi muda Indonesia.2
1 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah Tangga
IPNU, hlm. 9.
2 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah
Tangga IPPNU, hlm. 9.
21
2. Dasar Tujuan IPNU-IPPNU
Organisasi IPNU-IPPNU merupakan saran pembinaan dan
pembimbingan bagi pengembangan pribadi generasi muda NU. IPNU-
IPPNU tidak hanya sekedar menampung aktivitas dan kreativitas serta
membina remaja yang bermasalah tanpa suatu dasar yang jelas. Organisasi
IPNU-IPPNU di bentuk dengan memiliki dasar adalah “Pancasia dan
UUD 1945, dan berakidah islam menurut faham akhlussunah wal jama‟ah.
Yang mengikuti imam madzhab yang ke 4 (empat) yaitu imam Syafi‟i,
Hanafi, Hambali, Maliki”.3
Adapun tujuan dari terbentuknya organisasi IPNU-IPPNU,
terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah Swt, berilmu,
berakhlakul karimah, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung
jawab atas tegak dan terlaksanakannya syariat Islam menurut faham
akhlussunnah wal jama‟ah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang
berdasarkan Pancasiala dan UUD 1945.
3. Status dan Fungsi IPNU-IPPNU
a. Status
IPNU-IPPNU merupakan organisasi kemasyarakatan dan
kepemudaan yang bernafaskan Islami Akhlussunnah wal jama‟ah dan
3 Farida Farichah, dkk, Keputusan-keputusan Kongres XVII IPNU dan XVII IPPNU
Palembang, 2012, hlm. 28.
22
berjiwa kebangsaan dengan motto “Belajar, berjuang, bertaqwa”
sebagai garda terdepan bagi kelangsungan organisasi NU.
Sebelum Perang Dunia II para santri, pelajar dan mahasiswa
NU berkeinginan untuk mendobrak dan menghilangkan doktrin yang
ditanamkan penjajahan bahwa pelajar dan santri harus belajar ilmu
agama saja atau sebaliknya. Dikarenakan kekhawatiran muncul
komitmen dan keberanian untuk melawan penjajah dengan
membentuk beberapa organisasi yang berbasis NU, seperti Persatuan
Santri NU (1935), Persatuan Anak Murid Nu (1941), Ikatan Murid NU
(1945), Ijtima‟ut Tholibiyyah dan Subbanul Muslimin (1945), Ikatan
Pelajar Islam NU (1953).
Dengan berdirinya beberapa kelompok organisasi ini,
mengusik pemikiran pendirian IPNU yang dipelopori oleh
KH.Tolkhah Mansur yang mengagendakan di kongres LP Ma‟arif NU
tahun 1954 di Semarang. Gagasan tersebut diterima pada tanggal 24
Febuari 1954/20 Jumadil Akhir 1373 H dan ditetapkan sebagai hari
lahir IPNU( Ikatan Pelajar NU) di Semarang dan disahkan dalam
muktamar NU X di Surabaya.
IPNU mengadakan kongres pertama di Solo pada tanggal 28
Februari sampai 3 maret 1995, kongres ini dihadiri oleh presiden Ir.
Soekarno dan menghasilkan lahirnya IPPNU (Ikatan Pelajar Putri
23
NU). Tanggal 2 maret 1995/8 Rajab 1374 H ditetapkan sebagai
lahirnya IPPNU.
Dalam perjalanan IPNU-IPPNU ternyata mengalami pasang
surut karena tidak lagi koheren dan srategis dengan situasi dengan
situasi sosial politik yang berubah cukup cepat. Ketertinggalan IPNU-
IPPNU dalam kehidupan bangsa ini menurut fungsionaris untuk
melakukan perombakan visi misi organisasi. Dengan ditetapkannya
deklarasi Jombang pada tahun 1998, kepanjangan IPNU-IPPNU
diubah menjadi Ikatan Putra NU dan Ikatan Putri Putri NU. Sehingga
fokus pembinaan tidak terbatas pada pelajar saja tetapi kepada semua
putra dan putri NU. Keputusan ini sangat tepat ketika dikaitkan
dengan keputusan NU dan UU No. tahun 1985 tentang Tata
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.
Kongres XIII IPNU dan XIV IPPNU tahun 2003 di Surabaya
telah mengembalikan IPNU-IPPNU pada basis riil yaitu “pelajar”, dan
kembali meneguhkan peran dan partisipasi dengan merubah akronim
kembali ke khittah yaitu menjadi Ikatan Pelajar dan Ikatan Pelajar
Putri Nahdlotul „Ulama. Ada hal mendasar yang mengharuskan
optimalisasi perjuangan bagi IPNU-IPPNU dalam menyiapkan kader-
kader bangsa dan negara Indonesia yang adil, terbuka dan demokratis.4
4 Dokumentasi IPNU-IPPNU Pengurus Anak Cabang Kecamatan Kedungwuni, tanggal 24
Desember 2015.
24
b. Fungsi
Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pembinaan
generasi muda IPNU-IPPNU mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Wadah berhimpun IPNU-IPPNU untuk melanjutkan nilai-nilai dan
cita-cita perjuangn NU
2. Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi IPNU-IPPNU untuk
menggalang ukhuwah Islamiyah dan mengembangkan syariat
Islam ahlussunnah wal jama‟ah
3. Wadah kaderisasi dan keilmuan IPNU-IPPNU untuk
mempersiapkan kader-kader bangsa.5
4. Pengertian Kegiatan IPNU-IPPNU
Untuk mewujudkan organisasi yang solid dan berkualitas, maka
sangatlah perlu diadakan penyusunan program dan kegiatan yang hendak
dilaksanakan. Bila suatu organisasi tidak mempunyai suatu rancangan
kegiatan yang terprogram dan tersusun secara baik maka organisasi
tersebut dapat dikatakan tidak mempunyai daya gerak, sehingga
eksistensinya di tengah masyarakat tidak dapat dirasakan.
Suatu rancangan tidak dapat disusun secara sederhana tanpa
memperhatikan / mempertimbangkan dalam segi kondisional organisasi.
Tujuan yang hendak dicapai dari suatu organisasi, juga kompetensi
5 Farida Farichah, dkk, Keputusan-keputusan Kongres XVII IPNU dan XVI IPPNU
Palembang,Jakarta Pusat, 2013, hlm. 29.
25
ataupun daya organisasi. Penyusunan rancangan kegiatan dilaksanakan
secara musyawarah dari hasil pemikiran anggotanya yang ditampung dan
dikaji lebih lanjut sebab suatu organisasi merupakan bagian besar dari
kumpulan orang-perorang.
Kegiatan kelompok organisasi merupakan tempat berhimpunnya
kegiatan orang-perorang, karena kegiatan kelompok merupakan pikiran
orang banyak besar kemungkinan adanya perluasan organisasi sebagai
kegiatan yang telah berkembang dapat tertampung organisasi yang mereka
kelola.
Kegiatan atau program kerja suatu organisasi bersifat universal bagi
seluruh anggota organisasi. Segala kegiatan yang dilaksanakan organisasi
didukung penuh oleh personal-personal anggotanya. Hidup dan
bergeraknya organisasi adalah berasal dari anggota atau orang yang ada
dalam organisasi itu baik secara pribadi ataupun kelompok. Bentuk
organisasi seharusnya memberikan suatu kerangka kerja yang
berkelanjutan.
IPNU-IPPNU sebagai bagian dari organisasi Nahdlatul Ulama yang
memegang amanat untuk melakukan proses regenerasi melalui kaderisasi
dan ideologisasi pelajar mempunyai tugas yang cukup berat, yang harus
berkelanjutan. Khittah IPNU-IPPNU kembali ke pelajar memuat
segmentasi kaderisasi lebih fokus dan terarah bidang garapannya. IPNU-
IPPNU sebenarnya merupakan organisasi yang potensial jika dilihat dari
26
kuantitas anggota, struktur organisasi yang mapan dari pusat, profinsi,
Kabupaten/ Kota, Kecamatan, Desa dan Sekolah/Komisarian. Di samping
itu, adanya dukungan dari birokrasi, Ulama/Kyai, sekolah dan pesantren
walaupun dukungan yang diberikan belum terasa maksimal.6
5. Program Kerja IPNU-IPPNU
IPNU-IPPNU sebagai wadah penghimpun, pembinaan dan sekaligus
aset pembangun generasi muda Nahdlatul Ulama memiliki kewajiban
untuk mewujudkan potensi dalam bentuk yang kongkrit. Oleh karena itu,
dalam menyusun program-program yang hendak dilaksanakan harusn
bertujuan mengarah pada peningkatan kualitas organisasi anggota serta
pengembangan partisipasi perjuangan Nahdlotul Ulama dalam
pembangunan bangsa.
Untuk mencapai tujuan organisasi, maka perumusan programnya pun
harus mendekati pada tujuan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu, agar
program dapat berjalan secara terarah dan berkesinambungan, maka
ditetapkan strategi program jangka panjang dan program jangka pendek.
Secara garus besar program jangka panjang IPNU-IPPNU antara lain:
1) Menumbuhkan kader-kader NU yang berwawasan intelektual tinggi
bersikap dan berperilaku dinamis, serta berakhlakul karimah.
2) Menumbuhkan kader-kader NU yang mampu memperjuangkan
tertanamnya Ahlussunnah Wal Jama‟ah di kalangan umat Islam
6 Konfercab XVIII Kabupaten Pekalongan, 2016, hlm.48.
27
Indonesia, sehingga dapat terwujud dalam prektek kehidupan sehari-
hari.
3) Meningkatkan wawasan kebangsaan dan komitmen ideology,
kepekaan sosial yang baik dan menciptakan generasi bangsa dan kader
pembangun.
Pelaksanaan program jangka panjang tersebut akan dapat dilaksanakan
dengan baik bila terlebih dahulu dilakukan penjabaran dam perumusan
program jangka pendek, yaitu dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan:
1) Membina dan mengembangkan organisasi dan anggota dengan
lebih meningkatkan peran organisasi melalui program-program
kaderisasi dan pengembangan anggota.
2) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap NU dalam
perjuangan berkhidmat kepada agama, nusa dan bangsa.
3) Meningkatkan kemampuan untuk memahami ajaran-ajaran Islam
terutama paham Ahlussunnah Wal Jama‟ah untuk direfleksikan
dalam kehidupan bermasyarakat.
4) Meningkatkan pemahaman terhadap ideologi nasional pancasila,
baik secara konseptual, maupun opernasional dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun untuk menuju kepada tujuan seperti yang dirumuskan,
program-program yang dijabarkan dalam program jangka panjang
28
dan jangka pendek lebih rinci diuraikan dalam program-program
setiap bidangnya, antara lain7:
1. Bidang Organisasi
a. Target Program
Perwujudan konsolidasi organisasi IPNU-IPPNU
mencakup pemantapan structural dan wawasan anggota
serta mantapnya peran organisasi dalam perkembangan
ormas dan kepemudaan.
b. Bentuk Program
1. Meningkatkan dan mengembangkan struktur organisasi
dengan memanfaatkan komisariat diberbagai lembaga
pendidikan dan generasi muda muslim sebagai lahan
pengembangan kader
2. Meningkatkan kualitas manajemen organisasi IPNU-
IPPNU di semua tingkat structural dan membengun
komunikasi yang intensif baik secara internal maupun
eksternal dengan pemanfaatan media teknologi
informasi dan komunikasi yang ada
3. Menjalin komunikasi dan kerjasama kementrian yang
baik dengan lembaga badan otonom lain dalam
7 Konfercab XVIII Kabupaten Pekalongan, 2016, hlm 51-54.
29
naungan NU, perduli terhadap persoalan-persoalan
yang dihadapi organisasi
2. Bidang Kaderisasi
a. Target Program
Tersedinya kader IPNU-IPPNU militant yang memiliki
kemandirian: intektual, manajemen, dan material serta
memiliki kualitas spiritual, kreatifitas dan pengabdian
sebagai proses pengembangan kekuatan organisasi.
b. Bentuk Program
1. Meningkatkan potensi IPNU-IPPNU melalui jenjang
latihan yang sesuai dengan pedoman pengkaderan
2. Menyiapkan pemimpin yang mempunyai kemampuan
managerial dan konseptual
3. Mengaplikasikan system pengkaderan berjenjang yang
sesuai dengan standar organisasi
4. Mengembangkan bentuk-bentuk pelatiahan yang
mampu menunjang pemantapan ideology kader
5. Meningkatkan kualitas kader melalui pelatihan formal
dan informal organisasi
6. Mengembangkan potensi kader dengan
penyelenggarakan berbagai pelatihan profesi.
3. Bidang Partisipasi
30
a. Target Program
Terbentuknya organisasi dan kader sebagai aset dalam
membangunberkelanjutan yang mampu berpartisipasi aktif
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
b. Bentuk Program
1. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian sebagai
bentuk tanggungjawab warga Negara terhadap
persoalan-persoalan bangsa yang menyangkut
pendidikan, agama, sosial, budaya, dan pelestarian
lingkungan
2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap
masalah (HIV/ AIDS, NARKOBA) dan reproduksi
pelajar, dengan berbagai kegiatan yang mampu
mengedukasi remaja secara umum
3. Pengembangan lembaga crisis center sebagai wadah
partisipasi wadah partisipasi dan kepedulian IPNU-
IPPNU terhadap masalah bencana alam dan musibah.
4. Bidang Minat Bakat
a. Target Program
Terbentuknya organisasi yang mandiri dan
mengoptimalkan minat dan bakat kader pelajar dan santri.
b. Bentuk Program
31
1. Mengembangkan bakat dan minat kader diberbagai
bidang
2. Mengadakan pelatihanguna menggali bakat yang
dimiliki anggota.
6. Peranan IPNU-IPPNU
IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang berada di bawah naungan
jam‟iyyah Nahdlatul Ulama, mempunyai tujuan terbentuknya pelajar-
pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berbudaya,
berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab
atas tegak dan terlaksananya syari‟at Islam menurut faham ahlussunah wal
jamaah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Usaha-usaha yang dilakukan IPNU-IPPNU adalah:
a. Menghimpun dan membina remaja dalam satu wadah organisasi
IPNU-IPPNU
b. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus
perjuangan bangsa
c. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun
landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan
masyarakat, guna terwujudnya khairo ummah
32
d. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan
pihak lain selama tidak merugikan organisasi.8
B. Akhlak Remaja
1. Akhlak
a. Pengertian Akhlak
Menurut bahasa (etimologi) akhlak adalah bentuk jamak dari
khuluq (Khulukun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkahlaku,
atau tabiat. Akhalak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun,.
Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran betuk
lahiriah manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh
tubuh.9
Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab yaitu
akhlaq, bentuk jamak dari khuluq atau al-khuluq, yang secara
etimologi berarti antara lain budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Dalam kepustakaan akhlak diartikan juga sikap yang
melahirkan perbuatan (perilaku, tingkah laku) mungkin baik, atau
mungkin buruk.10
8 Kongres XVII IPNU dan XVI IPPNU, Palembang 2012, hal. 75-76.
9 Yatim Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta, Amzah, 2007), hlm. 2-
3.
10 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Grafindo, 1998), cet II, hlm.
346.
33
Setelah mengetahui akhlak dilihat dari segi bahasa (etimologi),
selanjutnya akan diuraikan pengertian akhlak dilihat dari segi istilah
(terminologi), definisi akhlak dapat dilihat beberapa pendapat dari
pakar ilmu akhlak sebagai berikiut:11
Menurut Al-Qurtubi akhlak adalah perbuatan yang bersumber
dari manusia yang selalu dilakukan, maka itulah yang disebut akhlak,
karena perbuatan tersebut bersumber dari kejadiannya.
Menurut Muhammad bin „Ilan al-Sadiqi akhlak adalah suatu
pembawaan yang tertanam dalam diri yang dapat mendorong
(seseorang) berbuat baik dengan gampang.
Menurut Ibnu Maskawaih akhlak adalah kondisi jiwa yang
selalu mendorong (manusia) berbuat sesuatu, tanpa ia memikirkan
(terlalu lama).
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jaziri akhlak adalah bentuk
kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan
perbuatan baik dan buruk, terpuji dab tercela.
Menurut Al-Ghozali akhlak adalah suatu sifat yang tertanam
dalam jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang
gampang dilakukan tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih
11
H.Mahjudin, Akhlak Tasawuf II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), hlm. 1-2..
34
lama). Maka jika sifat tersebut dan norma agama, dinamakan akhlak
baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan buruk maka dinamika
akhlak.
Beberapa pengertian akhlak yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut terlihat berbeda, tetapi secara substansial tidak ada
pertentangan antara kelimanya. Oleh karena itu berdasarkan kelima
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah keadaan
jiwa yang mendorong timbulnya suatu perbuatan dengan mudah
karena dibiasakan sehingga tidak memerlukan pertimbangan dan
pemikiran terlebih dahulu.
b. Macam-macam Akhlak
Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu (1) Al-Akhlaqul Mahmudah
atau biasa di sebut Akhlaqul Karimah, (2) Al-Akhlaqul Madzmumah.
Sejumlah akhlak terpujin (akhlak mahmudah) yang harus ditanamkan
anak diri remaja antara lain:12
1. Shidiq
Shidiq artinya benar atau jujur, lawan dari dusta. Seorang
muslim dituntut selalu berada dalam keadaan lahir batin: benar hati,
benar perkataan, dan benar perbuatan. Antara hati dan perkataan harus
sama, tidak boleh berbeda, apalagi antara perkataan dan perbuatan.
2. Amanah
12
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta, LPPI, 2004), cet. VII, hlm. 81.
35
Amanah artinya dipercaya, sekedar dengan kata iman. Sifat
amanah memang lahir dari kekuatan iman, semakin menipis keimanan
seseorang maka semakin pudar sifat amanah pada dirinya.
3. Istiqamah
Istiqamah adalah sikap yang teguh dalam mempertahankan
keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam
tantangan dan godaan.
4. Tawadhu‟
Tawadhu‟ artinya rendah hati, lawan dari sombong atau
takabur. Orang yang rendah hati tidak memandang dirinya lebih dari
orang lain, sementara orang yang sombong menghargai dirinya secara
berlebihan.
5. Malau
Malu adalah sifaat atau perasaan yang menimbulkan
keengganan melakukan sesuatu yang rendah atau tidak baik.
6. Sabar
Sabar menurut bahasa artinya tabah hati, menahan diri atas keluh
kesah dan berani atas sesuatu. Jadi sabar dapat diartikan dengan
menerima segala penderitaan dan tabah dalam menghadapi godaan
nafsu.
Akhlak tercela (mazmumah)lawan atau kebalikan dari akhlak
terpuji (mahmuidah), yang tersebut diatas. Berdasarkan petunjuk
36
ajaran Islam di jumpai berbagai macam akhlak yang tercela di
antaranya:13
a) Dusta
Dusta adalah memberikan atau menyampaikan
informasi yang tidak sesuia dengan yang sebenarnya dusta
merupakan sifat yang sangat tercela, dusta biasanya timbul dari
niat jahat karena kurang keimanan.
b) Takabur (sombong)
Takabur adalah merasa atau mengakui bahwa dirinya
besar, tinggi, mulia melebihi orang lain. Dengan kata lain
merasa dirinya lebih hebat.
c) Dengki
Dengki ialah berharap akan hilangnya suatu nikmat dari
seseorang yang berhak mendapatkannya, yang terkadang
disertai dengan usaha untuk menghilangkan nikmat tersebut.
d) Bakhil atau kikir
Kikir adalah menahan dan tidak mengeluarkan harta
wujud semestinya dikeluarkan dan tidak boleh disimpa. Sifat
kikr ini menimbulkan kebencian dan kedengkian dari orang
lain.
13
Ali Abdul Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm. 112-120.
37
Sebagai diuraikan diatas, maka akhlak dalam wujud
pengamalannya dibedakan menjadi dua yaitu akhlak terpuji dan akhlak
tercela. Jika sesuia dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang
kemudian melahirkan perbuatan yang baik maka itulah yang
dinamakan akhlak terpuji.
c. Kedudukan akhlak dalam Islam
Islam adalah agama yang memperhatikan akhlak, petunjuk
kitab suci al-Qur‟an maupun al-Hadits dengan jelas menganjurkan
pemeluk agama Islam untuk meningkatkan akhlak melalui pendidikan
ataupun organisasi. Sebab, pendidikan dan organisasi adalah sebuah
penanaman modal manusia untuk masa depan dengan membekali
generasi muda dengan budi pekerti yang luhur.
Akhlak memiliki potensi yang sangat penting, yaitu sebagai
salah satu rukun agama Islam. Pentingnya kedudukan akhlak dapat
dilihat ketika melihat bahwa salah satu sumber akhlak adalah wahyu.
Akhlak memberi peran penting bagi kehidupan, baik yang bersifat
individual maupun kolektif. Islam menuntut setiap pemeluknya untuk
menjadikan Rasulullah SAW, sebagai contoh dalam segala aspek
kehidupan. Nabi Muhammad menggambarkan bahwa orang yang yang
paling sempurna keimanannya diantara umatnya adalah yang paling
baik akhlaknya. Islam memperjuangkan kesempurnan, kebaikan, dan
38
keutamaan akhlak, dengan demikian implementasi akhlak mulia ini
sebagai mana diperlihatkan dengan baik oleh Rasulullah SAW dan
para pengikutnya14
Akhlak dengan takwa merupakanbuah pohon Islam yang
berakar aqidah, bercabang dan berdaun syariah. Pentingnya kedudukan
akhlak, dapat dari berbagai sunnah qauliyah (sunah dalam bentuk
perkataan) Rasulullah.15
d. Metode Pembinaan Akhlak
Metode pembinaan akhlak dalam perpsektif Islam, metode yang
diambil dari al-qur‟an dan hadis serta pakar pendidikan Islam itu ada 6
yaitu sebagai berikut:16
1) Metode uswah (teladan)
Teladan adalah sesuatu yang pantas untuk diikuti, karena
mengandung nilai-nilai kemanusiaan. Manusia teladan yang dan
diteladani adalah Rasulullah SAW.
2) Metode ta’widiyah (pembiasaan)
14 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm.23-25.
15 Muhammad Daud Ali, Op.Cit. hlm. 348-349.
16http//punyahari.blogspot.com/2010/01/model-pembinaan-akhalak/. Diakses, 5 April 2016.
39
Secara etimologi pembiasaan asal katanya biasa. Dalam kamus
umum bahasa Indonesia artinya lazim, umum, seperti sedia kala,
sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam ilmu jiwa perkembangan, dikenal teori
konvergensi, dimana pribadi dapat dibentuk oleh lingkungannya,
dengan mengembangkan potensi dasar yang ada padanya. Salah
satu cara yang dapat dilakukan, untuk mengembangkan potensi
dasar tersebut adalah melalui kebiasaan yang baik.
3) Metode mau’izhah (nasehat)
Aplikasi metode nasihat diantaranya adalah nasehat dengan
argument logika, nasehat tentang keuniversalan islam, nasehat
yang berwibawa nasehat dari aspek hukum, nasehat tentang “amar
ma’ruf nahi mingkar”, nasehat tentang amal ibadah dan lain-lain.
4) Metode qishshah (cerita)
Qishshah dalam pendidikan mengandung arti, suatu cara dalam
menyampaikan materi pelajaran, dengan menuturkan secara
kronologis, tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal, baik yang
terjadinya sesuatu hal, baik yang sebenarnya terjadi ataupun
hanyarekaan saja.
5) Metode amtsal (perumpamaan)
40
Metode perumpamaan adalah metode yang banyak
dipergunakan dalam al-qur‟n dan hadis untuk mewujudkan akhlak
mulia.
6) Metode tsawab (ganjaran)
Metode ini penting dalam pembinaan akhlak, karena
hadiah/ganjaran dan hukuman sama artinya dengan reward and
punishment dalam pendidikan barat.
2. Remaja
a. Pengertian remaja
Remaja berasal dari kata “remaja” dari bahasa latin yaitu
adolescence yang berarti to grow atau grow maturity. Menurut Perti
DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara
masa kanak-kanak dan dewasa.17
Masa remaja adalah masa datangnya pubertas (11-14) sampai
usia sekitar 18 tahun, masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Masa
ini hamper selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun
orang tua. Ada sejumlah alasan untuk itu:18
1) Remaja mulai menyampaikan kebebasan dan haknya untuk
mengemukakan pendapatnya sendiri.
17
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. Karisma Putra Utama, 2013), hlm.
219-220.
18 Ibid, hlm. 225-226.
41
2) Remaja lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada
ketika masih lebih muda.
3) Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik
pertumbuhan maupun seksualitasnya.
4) Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersa-sama
dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia
sukar menerima nasihat orang tua.
b. Ciri-ciri remaja
Ada beberapa ciri yang harus diketahui, di antaranya ialah:19
1) Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat
dibandingkan dengan masalah anak-anak dan masa dewasa.
2) Perkembangan seksual
Seksual mengalami perkembangan yang kadang-kadang
menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya
perkelahian, bunuh diri, dan sebagainya.
Cirri lainnya ada pada anak laki-laki ialah pada lehernya menonjol
buah jakun yang membuat nada suara menjadi pecah.sedangkan
pada anak perempuan, karena produksi hormone dalam tubuhnya,
dipermukaan wajahnya bertumbuhan jerawat.
19
Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm.65-67.
42
3) Cara berfikir kausalitas
Cara berfikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab dan
akibat. Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan
melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih menganggapnya
anak kecil.
4) Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya
dengan keadaan hormone. Suatu saat ia bisa sedih sekali, lain
waktu ia bisa marah sekali.
5) Mulai tertarik kepada lawan jenisnya
Dalam kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik dengan
lawan jenisnya dan mulai berpacaran.
6) Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya,
berusaha mendapat status dan peranan seperti kegiatan remaja di
kampung-kampung yang diberi peranan.
7) Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok
sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomor duakan,
sedangkan kelompoknya dinomor satukan.
c. Problem remaja
Diantara problem-problem yang dialami oleh remaja ialah:
43
1) Problem yang berhubungan dengan pertumbuhan jasmani
Problem pertama yang dialami oleh anak-anak yang meningkat
adoselen, ialah perubahan jasmani yang terjadi mulai dari kira-kira
umur 13 sampai 16 tahun. Peristiwa-peristiwa yang
menggelisahkan yang banyak terjadi pada umur ini ialah yang
berhubungan dengan:
a) Perubahan pada bagian tubuh yang berupa kelamin
b) Pertumbuhan yang membedakan antara laki-laki dari
perempuan, diantara tanda masing-masing seks makin jelas
terlihat pada tubuhnya, seperti pinggul, suara dll.
c) Pertumbuhan badan yang sangat cepat, si anak bertambah
tinggi, besar dan berat dengan cepat sekali.
d) Pertumbuhan anggota tubuh tidak sejalan seimbang, missal
hidung lebih cepat besarnya daripada bagian muka yang lain,
demikian pula dengan tangan dan kaki.
e) Terjadinya menstruasi pertama bagi anak perempuan dan
mimpi pada anak laki-laki, yang menandakan bahwa sel-sel
reproduksi telah mulai berfungsi.
f) Tumbuhnya jerawat dan bintil-bintil pada muka, punggung,
leher dan sebagainya.20
2) Problem yang timbul dengan orang tua
20
Zakia Darajat, Kesehehatan Mental, (Jakarta, Gunung Agung, 1968), hlm. 105.
44
Diantara kesukaran-kesukaran yang banyak pula dihadapi oleh
anak-anak adoselen adalah bertalian dengan orang tuanya sendiri,
jika orang tua kurang mengerti akan cirri-ciri dan sifst
pertumbuhan yang sedang terjadi atas mereka.
Anak yang tadinya tenang, patiuh dan tunduk kepada peraturan-
peraturan pada umur adolselen, berubah menjadi anak yang terlihat
gelisah, tidak patuh, kadang keras hati, atau keras kepala. Nasehaa
dan petunjuk kurang diindahkannya.
3) Problem yang berhubungan dengan sekolah dan pelajaran
Salah satu kesukaran pada adoselen adalah dalam menghadapi
pelajaran. Mereka ingin sukses, ingin tahu bagaimana cara belajar
yang baik, ingin menghindari rasa malas dan lesu, ingin pandai dan
menonjol di kelas. Telah menjadi kenyataan bahwa bakat dan
kemampuan antara satu anak dengan lainnya tidak sama. Ada yang
kuat dalam satu mata pelajaran dan lemah dalam mata pelajaran
lainnya.
4) Diantara kesukaran yang banyak dihadapi adoselen, ialah problem
sosial.
Mereka tidak mengetahui cara bergaul dengan kawan-kawan dan
orang dewasa lainnya, dan cara-cara yang dibutuhkan untuk
menarik hati kawannya.
45
Karena itu seringkali kita lihat pemuda/pemudi yang meningkat
remaja itu mengikuti atau mencontoh saja sikap kawan-kawannya,
dan dalam hal ini, mereka perlu mendapat bimbingan agar tidak
terlanjur meniru yang tidak baik dari kawan-kawannya.
5) Problem pribadi
Disamping problem yang berhubungan dengan pertumbuhan
jasmani, sekolah, orang tua dan masyarakat itu, yang tidak kurang
pula penting adalah persoalan-persoalan pribadi. Kadang-kadang
kita menemui seseorang adoselen yang cukup sehat, tampan, dan
cerdas, kelihatannya sedih, pendiam, dan seolah-olah hidup
menderita dan tidak bersemangat.21
3. Akhlak Remaja
a. Pengertian Akhlak Remaja
Akhalak remaja adalah masa dimana anak mengalami
perkembangan, atau biasa disebut dengan masa pubertas. Pada masa
ini anak mulai mengalami kegoncangan batin, dimana dimasa itu
remaja sudah harus bisa membedakan baik, buruk, benar dan salah.
b. Faktor yang mempengaruhi akhlak remaja
Berikut ini faktor yang mempengaruhi perilaku remaja:
1) Rumah tangga yang retak
21
Laela Afriana, “Aktivitas Majelis Taklim Al-Husain dalam Membentuk Akhlak Remaja di
Desa Tirto Pekalongan”, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan, Perpustakaan STAIN
Pekalongan, 2013), hlm.48-49.
46
Berbagai kajian mengatakan bahwa remaja yang hidup dalam
rumah tangga yang retak mereka lebih berpotensi mengalami
problematika yang bersifat emosional, moral, medis, dan sosial,
dibandingkan dengan remaja yang hidup dalam rumah tangga
biasa. Anak-anak yang terpisah dari orang tuanya biasanya mereka
cenderung suka murung dan mudah marah serta tersinggung.
Mereka tidak punya kepekaan agar diterima masyarakat.
2) Urutan dan posisi remaja dalam rumah tangga
Beberapa anak yang hidup dalam satu keluarga, sebagian akan
memberikan pengaruh pada sebagian lainnya, pengaruh yang
memiliki kelebihan dan karakteristik-karakteristik tersendiri.
Biasanya, siapa yang paling tua diantara yang paling itulah yang
paling besar pengaruhnya, demikian seterusnya.
3) Perbedaan jenis kelamin
Pada tahun-yahun pertama dari kehidupan anak-anak, ada
kesamaan dalam kecenderungan anak laki-laki dan perempuan.
Tetapi ketika usia mereka mulai beranjak naik sedikit, fenomena-
fenomena perbedaan diantara mereka mulai terlihat sebagai
berikut:
a) Perasaan anak laki-laki yang ingin menguasai anak
perempuan. Disinilah muncul rasa dengki anak perempuan
47
terhadap lelaki, dan pada waktu yang sama ia merasa
kedudukannya lebih rendah.
b) Kedua orang tua didalam keluarga membuat ukuran-ukuran
khusus bagi anak laki-laki yang berbeda dengan ukuran-
ukuran anak perempuan.
c) Terkadang ada sementara keluarga yang tidak suka kakak
perempuan yang sudah besar menguasai adik laki-lakinya
yang masih kecil. Mereka justru rela adik laki-lakiyang
masih keciol menguasai kakak perempuannya yang sudah
besar.22
c. Perkara yang menguatkatkan akhlak remaja
Selain itu ada beberapa perkara yang menguatkan akhlak
seseorang dan meninggikannya, antara lain:23
1. Meluangkan lingkungan fikiran.
Fikiran yang sempit itu sumber beberapa keburukan, dan akal
yang kacau balau tidak akan membuahkan akhlak yang tinggi, bila
sempit menimbulkan akhlak yang rendah. Lingkungan fikiran yang
sempit menimbulkan akhlak yang rendah seperti apa yang kita
lihat pada orang yang bersifat kesaya-sayaan, yang tidak suka
22
M. Jamaludin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2001), hlm. 82-86. 23
Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak), (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1995), cet.VIII, hlm. 63-
64.
48
kebaikan kecuali untuk dirinya dan tidak melihat didalam dunia ini
orang yang pantas mendapat kebaikan kecuali dia.
Cara mengobatipenyakit itu adalah dengan meluaskan
pandangannya sehingga mengetahui harga dirinya didalam
masyarakat, dan supaya mengetahui bahwa ia tidak lain dan tidak
bukan kecuali anggota dari tubuh, dan tidak sebagai apa yang
disangka bahwa ia pusat lingkaran tetapi seperti lainnya adalah
setitik didalam laut.
2. Bardakwah dengan orang yang terpilih
Setengah dari yang dapat mendidik akhlak ialah berkawan
dengan orang yang terpilih, karena manusia itu suka mencontoh,
seperti mencontoh dalam perbuatan mereka dan berpartisipasi
dengan akhlak mereka.
3. Membaca dan menyelidiki perjalanan pahlawan dan yang
berfikiran yang luar biasa
Perjalanan hidup pahlawan yang tergambar dihadapan pembaca
akan memberi semangat untuk mencontoh dan mengambil
tauladan dari mereka. Dan banyak orang yang terdorong
mengerjakan perbuatan yang besat karena membaca hikayatnya
orang besar atau kejadian orang besar yang diceritakan.
4. Membiasakan diri
49
Dengan membiasakan diri berbuat baik, maka perasaan dan jiwa
akan langsung menolak jika ada keinginan berbuat kejelasan.
d. Pembinaan Akhlak Remaja
Untuk dapat membentuk tingkah laku dan kepribadian yang
baik, seseorang harus dibiasakan melakukan hal-hal yang baik dan
meninggalkan hal-hal yang buruk sejak kecil, walaupun ia belum tahu
makna dari kebiasaan tersebut. Hal ini penting agar pada saat anak
telah memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang baik
dengan yang buruk, maka ia telah terbiasa melakukan hal-hal yang
baik dan menjauhi hal yang buruk.
Ketika pada saat dewasa, seseorang diharapkan telah
mengetahui dan memahami antara akhlak yang terpuji dan akhlak
yang tercela. Dengan mengetahui dan pemahaman tersebut, seseorang
diharapkan akan menghiasi diri dengan sifat, sikap, dan tingkah laku
(akhlak) yang terpuji dan dapat menghindari diri dari sifat, sikap, dan
tingkahlaku yang tercela.
Pembinaan akhalak tersebut dititik beratkan pada pembentukan
mental anak atau remaja agar tidak terjadi penyimpangan. Dengan
demikian akan mencegah terjadinya juvenile delinquency, sebab