bab ii ipnu-ippnu dan akhlak remaja a. ipnu-ippnu 1 ...repository.iainpekalongan.ac.id/1145/8/11.bab...

31
20 BAB II IPNU-IPPNU dan Akhlak Remaja A. IPNU-IPPNU 1. Pengertian IPNU-IPPNU IPNU adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada tanggal 24 Febuari 1954 M / 20 Jumadil Akhir 1373 H di Semarang, IPNU merupakan salah satu organisasi dibawah naungan jam‟iyyah NU, tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali sasi, kaderisasi pelajar Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia. 1 IPPNU adalah singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1995M / 8 Rajab 1374 H di Surakarta, Solo. IPPNU merupakan salah satu organisasi dibawah naungan jam‟iyyah NU, tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali sasi, kaderisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia. 2 1 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah Tangga IPNU, hlm. 9. 2 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah Tangga IPPNU, hlm. 9.

Upload: trinhkhuong

Post on 26-Feb-2018

275 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

20

BAB II

IPNU-IPPNU dan Akhlak Remaja

A. IPNU-IPPNU

1. Pengertian IPNU-IPPNU

IPNU adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada

tanggal 24 Febuari 1954 M / 20 Jumadil Akhir 1373 H di Semarang,

IPNU merupakan salah satu organisasi dibawah naungan jam‟iyyah NU,

tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali sasi, kaderisasi pelajar

Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian integral dari potensi generasi

muda Indonesia.1

IPPNU adalah singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama,

yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1995M / 8 Rajab 1374 H di

Surakarta, Solo. IPPNU merupakan salah satu organisasi dibawah

naungan jam‟iyyah NU, tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali

sasi, kaderisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian

integral dari potensi generasi muda Indonesia.2

1 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah Tangga

IPNU, hlm. 9.

2 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah

Tangga IPPNU, hlm. 9.

21

2. Dasar Tujuan IPNU-IPPNU

Organisasi IPNU-IPPNU merupakan saran pembinaan dan

pembimbingan bagi pengembangan pribadi generasi muda NU. IPNU-

IPPNU tidak hanya sekedar menampung aktivitas dan kreativitas serta

membina remaja yang bermasalah tanpa suatu dasar yang jelas. Organisasi

IPNU-IPPNU di bentuk dengan memiliki dasar adalah “Pancasia dan

UUD 1945, dan berakidah islam menurut faham akhlussunah wal jama‟ah.

Yang mengikuti imam madzhab yang ke 4 (empat) yaitu imam Syafi‟i,

Hanafi, Hambali, Maliki”.3

Adapun tujuan dari terbentuknya organisasi IPNU-IPPNU,

terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah Swt, berilmu,

berakhlakul karimah, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung

jawab atas tegak dan terlaksanakannya syariat Islam menurut faham

akhlussunnah wal jama‟ah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang

berdasarkan Pancasiala dan UUD 1945.

3. Status dan Fungsi IPNU-IPPNU

a. Status

IPNU-IPPNU merupakan organisasi kemasyarakatan dan

kepemudaan yang bernafaskan Islami Akhlussunnah wal jama‟ah dan

3 Farida Farichah, dkk, Keputusan-keputusan Kongres XVII IPNU dan XVII IPPNU

Palembang, 2012, hlm. 28.

22

berjiwa kebangsaan dengan motto “Belajar, berjuang, bertaqwa”

sebagai garda terdepan bagi kelangsungan organisasi NU.

Sebelum Perang Dunia II para santri, pelajar dan mahasiswa

NU berkeinginan untuk mendobrak dan menghilangkan doktrin yang

ditanamkan penjajahan bahwa pelajar dan santri harus belajar ilmu

agama saja atau sebaliknya. Dikarenakan kekhawatiran muncul

komitmen dan keberanian untuk melawan penjajah dengan

membentuk beberapa organisasi yang berbasis NU, seperti Persatuan

Santri NU (1935), Persatuan Anak Murid Nu (1941), Ikatan Murid NU

(1945), Ijtima‟ut Tholibiyyah dan Subbanul Muslimin (1945), Ikatan

Pelajar Islam NU (1953).

Dengan berdirinya beberapa kelompok organisasi ini,

mengusik pemikiran pendirian IPNU yang dipelopori oleh

KH.Tolkhah Mansur yang mengagendakan di kongres LP Ma‟arif NU

tahun 1954 di Semarang. Gagasan tersebut diterima pada tanggal 24

Febuari 1954/20 Jumadil Akhir 1373 H dan ditetapkan sebagai hari

lahir IPNU( Ikatan Pelajar NU) di Semarang dan disahkan dalam

muktamar NU X di Surabaya.

IPNU mengadakan kongres pertama di Solo pada tanggal 28

Februari sampai 3 maret 1995, kongres ini dihadiri oleh presiden Ir.

Soekarno dan menghasilkan lahirnya IPPNU (Ikatan Pelajar Putri

23

NU). Tanggal 2 maret 1995/8 Rajab 1374 H ditetapkan sebagai

lahirnya IPPNU.

Dalam perjalanan IPNU-IPPNU ternyata mengalami pasang

surut karena tidak lagi koheren dan srategis dengan situasi dengan

situasi sosial politik yang berubah cukup cepat. Ketertinggalan IPNU-

IPPNU dalam kehidupan bangsa ini menurut fungsionaris untuk

melakukan perombakan visi misi organisasi. Dengan ditetapkannya

deklarasi Jombang pada tahun 1998, kepanjangan IPNU-IPPNU

diubah menjadi Ikatan Putra NU dan Ikatan Putri Putri NU. Sehingga

fokus pembinaan tidak terbatas pada pelajar saja tetapi kepada semua

putra dan putri NU. Keputusan ini sangat tepat ketika dikaitkan

dengan keputusan NU dan UU No. tahun 1985 tentang Tata

Organisasi Sosial Kemasyarakatan.

Kongres XIII IPNU dan XIV IPPNU tahun 2003 di Surabaya

telah mengembalikan IPNU-IPPNU pada basis riil yaitu “pelajar”, dan

kembali meneguhkan peran dan partisipasi dengan merubah akronim

kembali ke khittah yaitu menjadi Ikatan Pelajar dan Ikatan Pelajar

Putri Nahdlotul „Ulama. Ada hal mendasar yang mengharuskan

optimalisasi perjuangan bagi IPNU-IPPNU dalam menyiapkan kader-

kader bangsa dan negara Indonesia yang adil, terbuka dan demokratis.4

4 Dokumentasi IPNU-IPPNU Pengurus Anak Cabang Kecamatan Kedungwuni, tanggal 24

Desember 2015.

24

b. Fungsi

Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pembinaan

generasi muda IPNU-IPPNU mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Wadah berhimpun IPNU-IPPNU untuk melanjutkan nilai-nilai dan

cita-cita perjuangn NU

2. Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi IPNU-IPPNU untuk

menggalang ukhuwah Islamiyah dan mengembangkan syariat

Islam ahlussunnah wal jama‟ah

3. Wadah kaderisasi dan keilmuan IPNU-IPPNU untuk

mempersiapkan kader-kader bangsa.5

4. Pengertian Kegiatan IPNU-IPPNU

Untuk mewujudkan organisasi yang solid dan berkualitas, maka

sangatlah perlu diadakan penyusunan program dan kegiatan yang hendak

dilaksanakan. Bila suatu organisasi tidak mempunyai suatu rancangan

kegiatan yang terprogram dan tersusun secara baik maka organisasi

tersebut dapat dikatakan tidak mempunyai daya gerak, sehingga

eksistensinya di tengah masyarakat tidak dapat dirasakan.

Suatu rancangan tidak dapat disusun secara sederhana tanpa

memperhatikan / mempertimbangkan dalam segi kondisional organisasi.

Tujuan yang hendak dicapai dari suatu organisasi, juga kompetensi

5 Farida Farichah, dkk, Keputusan-keputusan Kongres XVII IPNU dan XVI IPPNU

Palembang,Jakarta Pusat, 2013, hlm. 29.

25

ataupun daya organisasi. Penyusunan rancangan kegiatan dilaksanakan

secara musyawarah dari hasil pemikiran anggotanya yang ditampung dan

dikaji lebih lanjut sebab suatu organisasi merupakan bagian besar dari

kumpulan orang-perorang.

Kegiatan kelompok organisasi merupakan tempat berhimpunnya

kegiatan orang-perorang, karena kegiatan kelompok merupakan pikiran

orang banyak besar kemungkinan adanya perluasan organisasi sebagai

kegiatan yang telah berkembang dapat tertampung organisasi yang mereka

kelola.

Kegiatan atau program kerja suatu organisasi bersifat universal bagi

seluruh anggota organisasi. Segala kegiatan yang dilaksanakan organisasi

didukung penuh oleh personal-personal anggotanya. Hidup dan

bergeraknya organisasi adalah berasal dari anggota atau orang yang ada

dalam organisasi itu baik secara pribadi ataupun kelompok. Bentuk

organisasi seharusnya memberikan suatu kerangka kerja yang

berkelanjutan.

IPNU-IPPNU sebagai bagian dari organisasi Nahdlatul Ulama yang

memegang amanat untuk melakukan proses regenerasi melalui kaderisasi

dan ideologisasi pelajar mempunyai tugas yang cukup berat, yang harus

berkelanjutan. Khittah IPNU-IPPNU kembali ke pelajar memuat

segmentasi kaderisasi lebih fokus dan terarah bidang garapannya. IPNU-

IPPNU sebenarnya merupakan organisasi yang potensial jika dilihat dari

26

kuantitas anggota, struktur organisasi yang mapan dari pusat, profinsi,

Kabupaten/ Kota, Kecamatan, Desa dan Sekolah/Komisarian. Di samping

itu, adanya dukungan dari birokrasi, Ulama/Kyai, sekolah dan pesantren

walaupun dukungan yang diberikan belum terasa maksimal.6

5. Program Kerja IPNU-IPPNU

IPNU-IPPNU sebagai wadah penghimpun, pembinaan dan sekaligus

aset pembangun generasi muda Nahdlatul Ulama memiliki kewajiban

untuk mewujudkan potensi dalam bentuk yang kongkrit. Oleh karena itu,

dalam menyusun program-program yang hendak dilaksanakan harusn

bertujuan mengarah pada peningkatan kualitas organisasi anggota serta

pengembangan partisipasi perjuangan Nahdlotul Ulama dalam

pembangunan bangsa.

Untuk mencapai tujuan organisasi, maka perumusan programnya pun

harus mendekati pada tujuan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu, agar

program dapat berjalan secara terarah dan berkesinambungan, maka

ditetapkan strategi program jangka panjang dan program jangka pendek.

Secara garus besar program jangka panjang IPNU-IPPNU antara lain:

1) Menumbuhkan kader-kader NU yang berwawasan intelektual tinggi

bersikap dan berperilaku dinamis, serta berakhlakul karimah.

2) Menumbuhkan kader-kader NU yang mampu memperjuangkan

tertanamnya Ahlussunnah Wal Jama‟ah di kalangan umat Islam

6 Konfercab XVIII Kabupaten Pekalongan, 2016, hlm.48.

27

Indonesia, sehingga dapat terwujud dalam prektek kehidupan sehari-

hari.

3) Meningkatkan wawasan kebangsaan dan komitmen ideology,

kepekaan sosial yang baik dan menciptakan generasi bangsa dan kader

pembangun.

Pelaksanaan program jangka panjang tersebut akan dapat dilaksanakan

dengan baik bila terlebih dahulu dilakukan penjabaran dam perumusan

program jangka pendek, yaitu dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan:

1) Membina dan mengembangkan organisasi dan anggota dengan

lebih meningkatkan peran organisasi melalui program-program

kaderisasi dan pengembangan anggota.

2) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap NU dalam

perjuangan berkhidmat kepada agama, nusa dan bangsa.

3) Meningkatkan kemampuan untuk memahami ajaran-ajaran Islam

terutama paham Ahlussunnah Wal Jama‟ah untuk direfleksikan

dalam kehidupan bermasyarakat.

4) Meningkatkan pemahaman terhadap ideologi nasional pancasila,

baik secara konseptual, maupun opernasional dalam kehidupan

sehari-hari.

Adapun untuk menuju kepada tujuan seperti yang dirumuskan,

program-program yang dijabarkan dalam program jangka panjang

28

dan jangka pendek lebih rinci diuraikan dalam program-program

setiap bidangnya, antara lain7:

1. Bidang Organisasi

a. Target Program

Perwujudan konsolidasi organisasi IPNU-IPPNU

mencakup pemantapan structural dan wawasan anggota

serta mantapnya peran organisasi dalam perkembangan

ormas dan kepemudaan.

b. Bentuk Program

1. Meningkatkan dan mengembangkan struktur organisasi

dengan memanfaatkan komisariat diberbagai lembaga

pendidikan dan generasi muda muslim sebagai lahan

pengembangan kader

2. Meningkatkan kualitas manajemen organisasi IPNU-

IPPNU di semua tingkat structural dan membengun

komunikasi yang intensif baik secara internal maupun

eksternal dengan pemanfaatan media teknologi

informasi dan komunikasi yang ada

3. Menjalin komunikasi dan kerjasama kementrian yang

baik dengan lembaga badan otonom lain dalam

7 Konfercab XVIII Kabupaten Pekalongan, 2016, hlm 51-54.

29

naungan NU, perduli terhadap persoalan-persoalan

yang dihadapi organisasi

2. Bidang Kaderisasi

a. Target Program

Tersedinya kader IPNU-IPPNU militant yang memiliki

kemandirian: intektual, manajemen, dan material serta

memiliki kualitas spiritual, kreatifitas dan pengabdian

sebagai proses pengembangan kekuatan organisasi.

b. Bentuk Program

1. Meningkatkan potensi IPNU-IPPNU melalui jenjang

latihan yang sesuai dengan pedoman pengkaderan

2. Menyiapkan pemimpin yang mempunyai kemampuan

managerial dan konseptual

3. Mengaplikasikan system pengkaderan berjenjang yang

sesuai dengan standar organisasi

4. Mengembangkan bentuk-bentuk pelatiahan yang

mampu menunjang pemantapan ideology kader

5. Meningkatkan kualitas kader melalui pelatihan formal

dan informal organisasi

6. Mengembangkan potensi kader dengan

penyelenggarakan berbagai pelatihan profesi.

3. Bidang Partisipasi

30

a. Target Program

Terbentuknya organisasi dan kader sebagai aset dalam

membangunberkelanjutan yang mampu berpartisipasi aktif

dalam kehidupan sosial kemasyarakatan

b. Bentuk Program

1. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian sebagai

bentuk tanggungjawab warga Negara terhadap

persoalan-persoalan bangsa yang menyangkut

pendidikan, agama, sosial, budaya, dan pelestarian

lingkungan

2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap

masalah (HIV/ AIDS, NARKOBA) dan reproduksi

pelajar, dengan berbagai kegiatan yang mampu

mengedukasi remaja secara umum

3. Pengembangan lembaga crisis center sebagai wadah

partisipasi wadah partisipasi dan kepedulian IPNU-

IPPNU terhadap masalah bencana alam dan musibah.

4. Bidang Minat Bakat

a. Target Program

Terbentuknya organisasi yang mandiri dan

mengoptimalkan minat dan bakat kader pelajar dan santri.

b. Bentuk Program

31

1. Mengembangkan bakat dan minat kader diberbagai

bidang

2. Mengadakan pelatihanguna menggali bakat yang

dimiliki anggota.

6. Peranan IPNU-IPPNU

IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang berada di bawah naungan

jam‟iyyah Nahdlatul Ulama, mempunyai tujuan terbentuknya pelajar-

pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berbudaya,

berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab

atas tegak dan terlaksananya syari‟at Islam menurut faham ahlussunah wal

jamaah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Usaha-usaha yang dilakukan IPNU-IPPNU adalah:

a. Menghimpun dan membina remaja dalam satu wadah organisasi

IPNU-IPPNU

b. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus

perjuangan bangsa

c. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun

landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan

masyarakat, guna terwujudnya khairo ummah

32

d. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan

pihak lain selama tidak merugikan organisasi.8

B. Akhlak Remaja

1. Akhlak

a. Pengertian Akhlak

Menurut bahasa (etimologi) akhlak adalah bentuk jamak dari

khuluq (Khulukun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkahlaku,

atau tabiat. Akhalak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun,.

Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran betuk

lahiriah manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh

tubuh.9

Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab yaitu

akhlaq, bentuk jamak dari khuluq atau al-khuluq, yang secara

etimologi berarti antara lain budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau

tabiat. Dalam kepustakaan akhlak diartikan juga sikap yang

melahirkan perbuatan (perilaku, tingkah laku) mungkin baik, atau

mungkin buruk.10

8 Kongres XVII IPNU dan XVI IPPNU, Palembang 2012, hal. 75-76.

9 Yatim Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta, Amzah, 2007), hlm. 2-

3.

10 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Grafindo, 1998), cet II, hlm.

346.

33

Setelah mengetahui akhlak dilihat dari segi bahasa (etimologi),

selanjutnya akan diuraikan pengertian akhlak dilihat dari segi istilah

(terminologi), definisi akhlak dapat dilihat beberapa pendapat dari

pakar ilmu akhlak sebagai berikiut:11

Menurut Al-Qurtubi akhlak adalah perbuatan yang bersumber

dari manusia yang selalu dilakukan, maka itulah yang disebut akhlak,

karena perbuatan tersebut bersumber dari kejadiannya.

Menurut Muhammad bin „Ilan al-Sadiqi akhlak adalah suatu

pembawaan yang tertanam dalam diri yang dapat mendorong

(seseorang) berbuat baik dengan gampang.

Menurut Ibnu Maskawaih akhlak adalah kondisi jiwa yang

selalu mendorong (manusia) berbuat sesuatu, tanpa ia memikirkan

(terlalu lama).

Menurut Abu Bakar Jabir al-Jaziri akhlak adalah bentuk

kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan

perbuatan baik dan buruk, terpuji dab tercela.

Menurut Al-Ghozali akhlak adalah suatu sifat yang tertanam

dalam jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang

gampang dilakukan tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih

11

H.Mahjudin, Akhlak Tasawuf II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), hlm. 1-2..

34

lama). Maka jika sifat tersebut dan norma agama, dinamakan akhlak

baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan buruk maka dinamika

akhlak.

Beberapa pengertian akhlak yang dikemukakan oleh para ahli

tersebut terlihat berbeda, tetapi secara substansial tidak ada

pertentangan antara kelimanya. Oleh karena itu berdasarkan kelima

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah keadaan

jiwa yang mendorong timbulnya suatu perbuatan dengan mudah

karena dibiasakan sehingga tidak memerlukan pertimbangan dan

pemikiran terlebih dahulu.

b. Macam-macam Akhlak

Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu (1) Al-Akhlaqul Mahmudah

atau biasa di sebut Akhlaqul Karimah, (2) Al-Akhlaqul Madzmumah.

Sejumlah akhlak terpujin (akhlak mahmudah) yang harus ditanamkan

anak diri remaja antara lain:12

1. Shidiq

Shidiq artinya benar atau jujur, lawan dari dusta. Seorang

muslim dituntut selalu berada dalam keadaan lahir batin: benar hati,

benar perkataan, dan benar perbuatan. Antara hati dan perkataan harus

sama, tidak boleh berbeda, apalagi antara perkataan dan perbuatan.

2. Amanah

12

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta, LPPI, 2004), cet. VII, hlm. 81.

35

Amanah artinya dipercaya, sekedar dengan kata iman. Sifat

amanah memang lahir dari kekuatan iman, semakin menipis keimanan

seseorang maka semakin pudar sifat amanah pada dirinya.

3. Istiqamah

Istiqamah adalah sikap yang teguh dalam mempertahankan

keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam

tantangan dan godaan.

4. Tawadhu‟

Tawadhu‟ artinya rendah hati, lawan dari sombong atau

takabur. Orang yang rendah hati tidak memandang dirinya lebih dari

orang lain, sementara orang yang sombong menghargai dirinya secara

berlebihan.

5. Malau

Malu adalah sifaat atau perasaan yang menimbulkan

keengganan melakukan sesuatu yang rendah atau tidak baik.

6. Sabar

Sabar menurut bahasa artinya tabah hati, menahan diri atas keluh

kesah dan berani atas sesuatu. Jadi sabar dapat diartikan dengan

menerima segala penderitaan dan tabah dalam menghadapi godaan

nafsu.

Akhlak tercela (mazmumah)lawan atau kebalikan dari akhlak

terpuji (mahmuidah), yang tersebut diatas. Berdasarkan petunjuk

36

ajaran Islam di jumpai berbagai macam akhlak yang tercela di

antaranya:13

a) Dusta

Dusta adalah memberikan atau menyampaikan

informasi yang tidak sesuia dengan yang sebenarnya dusta

merupakan sifat yang sangat tercela, dusta biasanya timbul dari

niat jahat karena kurang keimanan.

b) Takabur (sombong)

Takabur adalah merasa atau mengakui bahwa dirinya

besar, tinggi, mulia melebihi orang lain. Dengan kata lain

merasa dirinya lebih hebat.

c) Dengki

Dengki ialah berharap akan hilangnya suatu nikmat dari

seseorang yang berhak mendapatkannya, yang terkadang

disertai dengan usaha untuk menghilangkan nikmat tersebut.

d) Bakhil atau kikir

Kikir adalah menahan dan tidak mengeluarkan harta

wujud semestinya dikeluarkan dan tidak boleh disimpa. Sifat

kikr ini menimbulkan kebencian dan kedengkian dari orang

lain.

13

Ali Abdul Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm. 112-120.

37

Sebagai diuraikan diatas, maka akhlak dalam wujud

pengamalannya dibedakan menjadi dua yaitu akhlak terpuji dan akhlak

tercela. Jika sesuia dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang

kemudian melahirkan perbuatan yang baik maka itulah yang

dinamakan akhlak terpuji.

c. Kedudukan akhlak dalam Islam

Islam adalah agama yang memperhatikan akhlak, petunjuk

kitab suci al-Qur‟an maupun al-Hadits dengan jelas menganjurkan

pemeluk agama Islam untuk meningkatkan akhlak melalui pendidikan

ataupun organisasi. Sebab, pendidikan dan organisasi adalah sebuah

penanaman modal manusia untuk masa depan dengan membekali

generasi muda dengan budi pekerti yang luhur.

Akhlak memiliki potensi yang sangat penting, yaitu sebagai

salah satu rukun agama Islam. Pentingnya kedudukan akhlak dapat

dilihat ketika melihat bahwa salah satu sumber akhlak adalah wahyu.

Akhlak memberi peran penting bagi kehidupan, baik yang bersifat

individual maupun kolektif. Islam menuntut setiap pemeluknya untuk

menjadikan Rasulullah SAW, sebagai contoh dalam segala aspek

kehidupan. Nabi Muhammad menggambarkan bahwa orang yang yang

paling sempurna keimanannya diantara umatnya adalah yang paling

baik akhlaknya. Islam memperjuangkan kesempurnan, kebaikan, dan

38

keutamaan akhlak, dengan demikian implementasi akhlak mulia ini

sebagai mana diperlihatkan dengan baik oleh Rasulullah SAW dan

para pengikutnya14

Akhlak dengan takwa merupakanbuah pohon Islam yang

berakar aqidah, bercabang dan berdaun syariah. Pentingnya kedudukan

akhlak, dapat dari berbagai sunnah qauliyah (sunah dalam bentuk

perkataan) Rasulullah.15

d. Metode Pembinaan Akhlak

Metode pembinaan akhlak dalam perpsektif Islam, metode yang

diambil dari al-qur‟an dan hadis serta pakar pendidikan Islam itu ada 6

yaitu sebagai berikut:16

1) Metode uswah (teladan)

Teladan adalah sesuatu yang pantas untuk diikuti, karena

mengandung nilai-nilai kemanusiaan. Manusia teladan yang dan

diteladani adalah Rasulullah SAW.

2) Metode ta’widiyah (pembiasaan)

14 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm.23-25.

15 Muhammad Daud Ali, Op.Cit. hlm. 348-349.

16http//punyahari.blogspot.com/2010/01/model-pembinaan-akhalak/. Diakses, 5 April 2016.

39

Secara etimologi pembiasaan asal katanya biasa. Dalam kamus

umum bahasa Indonesia artinya lazim, umum, seperti sedia kala,

sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan

sehari-hari. Dalam ilmu jiwa perkembangan, dikenal teori

konvergensi, dimana pribadi dapat dibentuk oleh lingkungannya,

dengan mengembangkan potensi dasar yang ada padanya. Salah

satu cara yang dapat dilakukan, untuk mengembangkan potensi

dasar tersebut adalah melalui kebiasaan yang baik.

3) Metode mau’izhah (nasehat)

Aplikasi metode nasihat diantaranya adalah nasehat dengan

argument logika, nasehat tentang keuniversalan islam, nasehat

yang berwibawa nasehat dari aspek hukum, nasehat tentang “amar

ma’ruf nahi mingkar”, nasehat tentang amal ibadah dan lain-lain.

4) Metode qishshah (cerita)

Qishshah dalam pendidikan mengandung arti, suatu cara dalam

menyampaikan materi pelajaran, dengan menuturkan secara

kronologis, tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal, baik yang

terjadinya sesuatu hal, baik yang sebenarnya terjadi ataupun

hanyarekaan saja.

5) Metode amtsal (perumpamaan)

40

Metode perumpamaan adalah metode yang banyak

dipergunakan dalam al-qur‟n dan hadis untuk mewujudkan akhlak

mulia.

6) Metode tsawab (ganjaran)

Metode ini penting dalam pembinaan akhlak, karena

hadiah/ganjaran dan hukuman sama artinya dengan reward and

punishment dalam pendidikan barat.

2. Remaja

a. Pengertian remaja

Remaja berasal dari kata “remaja” dari bahasa latin yaitu

adolescence yang berarti to grow atau grow maturity. Menurut Perti

DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara

masa kanak-kanak dan dewasa.17

Masa remaja adalah masa datangnya pubertas (11-14) sampai

usia sekitar 18 tahun, masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Masa

ini hamper selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun

orang tua. Ada sejumlah alasan untuk itu:18

1) Remaja mulai menyampaikan kebebasan dan haknya untuk

mengemukakan pendapatnya sendiri.

17

Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. Karisma Putra Utama, 2013), hlm.

219-220.

18 Ibid, hlm. 225-226.

41

2) Remaja lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada

ketika masih lebih muda.

3) Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik

pertumbuhan maupun seksualitasnya.

4) Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersa-sama

dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia

sukar menerima nasihat orang tua.

b. Ciri-ciri remaja

Ada beberapa ciri yang harus diketahui, di antaranya ialah:19

1) Pertumbuhan fisik

Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat

dibandingkan dengan masalah anak-anak dan masa dewasa.

2) Perkembangan seksual

Seksual mengalami perkembangan yang kadang-kadang

menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya

perkelahian, bunuh diri, dan sebagainya.

Cirri lainnya ada pada anak laki-laki ialah pada lehernya menonjol

buah jakun yang membuat nada suara menjadi pecah.sedangkan

pada anak perempuan, karena produksi hormone dalam tubuhnya,

dipermukaan wajahnya bertumbuhan jerawat.

19

Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm.65-67.

42

3) Cara berfikir kausalitas

Cara berfikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab dan

akibat. Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan

melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih menganggapnya

anak kecil.

4) Emosi yang meluap-luap

Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya

dengan keadaan hormone. Suatu saat ia bisa sedih sekali, lain

waktu ia bisa marah sekali.

5) Mulai tertarik kepada lawan jenisnya

Dalam kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik dengan

lawan jenisnya dan mulai berpacaran.

6) Menarik perhatian lingkungan

Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya,

berusaha mendapat status dan peranan seperti kegiatan remaja di

kampung-kampung yang diberi peranan.

7) Terikat dengan kelompok

Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok

sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomor duakan,

sedangkan kelompoknya dinomor satukan.

c. Problem remaja

Diantara problem-problem yang dialami oleh remaja ialah:

43

1) Problem yang berhubungan dengan pertumbuhan jasmani

Problem pertama yang dialami oleh anak-anak yang meningkat

adoselen, ialah perubahan jasmani yang terjadi mulai dari kira-kira

umur 13 sampai 16 tahun. Peristiwa-peristiwa yang

menggelisahkan yang banyak terjadi pada umur ini ialah yang

berhubungan dengan:

a) Perubahan pada bagian tubuh yang berupa kelamin

b) Pertumbuhan yang membedakan antara laki-laki dari

perempuan, diantara tanda masing-masing seks makin jelas

terlihat pada tubuhnya, seperti pinggul, suara dll.

c) Pertumbuhan badan yang sangat cepat, si anak bertambah

tinggi, besar dan berat dengan cepat sekali.

d) Pertumbuhan anggota tubuh tidak sejalan seimbang, missal

hidung lebih cepat besarnya daripada bagian muka yang lain,

demikian pula dengan tangan dan kaki.

e) Terjadinya menstruasi pertama bagi anak perempuan dan

mimpi pada anak laki-laki, yang menandakan bahwa sel-sel

reproduksi telah mulai berfungsi.

f) Tumbuhnya jerawat dan bintil-bintil pada muka, punggung,

leher dan sebagainya.20

2) Problem yang timbul dengan orang tua

20

Zakia Darajat, Kesehehatan Mental, (Jakarta, Gunung Agung, 1968), hlm. 105.

44

Diantara kesukaran-kesukaran yang banyak pula dihadapi oleh

anak-anak adoselen adalah bertalian dengan orang tuanya sendiri,

jika orang tua kurang mengerti akan cirri-ciri dan sifst

pertumbuhan yang sedang terjadi atas mereka.

Anak yang tadinya tenang, patiuh dan tunduk kepada peraturan-

peraturan pada umur adolselen, berubah menjadi anak yang terlihat

gelisah, tidak patuh, kadang keras hati, atau keras kepala. Nasehaa

dan petunjuk kurang diindahkannya.

3) Problem yang berhubungan dengan sekolah dan pelajaran

Salah satu kesukaran pada adoselen adalah dalam menghadapi

pelajaran. Mereka ingin sukses, ingin tahu bagaimana cara belajar

yang baik, ingin menghindari rasa malas dan lesu, ingin pandai dan

menonjol di kelas. Telah menjadi kenyataan bahwa bakat dan

kemampuan antara satu anak dengan lainnya tidak sama. Ada yang

kuat dalam satu mata pelajaran dan lemah dalam mata pelajaran

lainnya.

4) Diantara kesukaran yang banyak dihadapi adoselen, ialah problem

sosial.

Mereka tidak mengetahui cara bergaul dengan kawan-kawan dan

orang dewasa lainnya, dan cara-cara yang dibutuhkan untuk

menarik hati kawannya.

45

Karena itu seringkali kita lihat pemuda/pemudi yang meningkat

remaja itu mengikuti atau mencontoh saja sikap kawan-kawannya,

dan dalam hal ini, mereka perlu mendapat bimbingan agar tidak

terlanjur meniru yang tidak baik dari kawan-kawannya.

5) Problem pribadi

Disamping problem yang berhubungan dengan pertumbuhan

jasmani, sekolah, orang tua dan masyarakat itu, yang tidak kurang

pula penting adalah persoalan-persoalan pribadi. Kadang-kadang

kita menemui seseorang adoselen yang cukup sehat, tampan, dan

cerdas, kelihatannya sedih, pendiam, dan seolah-olah hidup

menderita dan tidak bersemangat.21

3. Akhlak Remaja

a. Pengertian Akhlak Remaja

Akhalak remaja adalah masa dimana anak mengalami

perkembangan, atau biasa disebut dengan masa pubertas. Pada masa

ini anak mulai mengalami kegoncangan batin, dimana dimasa itu

remaja sudah harus bisa membedakan baik, buruk, benar dan salah.

b. Faktor yang mempengaruhi akhlak remaja

Berikut ini faktor yang mempengaruhi perilaku remaja:

1) Rumah tangga yang retak

21

Laela Afriana, “Aktivitas Majelis Taklim Al-Husain dalam Membentuk Akhlak Remaja di

Desa Tirto Pekalongan”, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan, Perpustakaan STAIN

Pekalongan, 2013), hlm.48-49.

46

Berbagai kajian mengatakan bahwa remaja yang hidup dalam

rumah tangga yang retak mereka lebih berpotensi mengalami

problematika yang bersifat emosional, moral, medis, dan sosial,

dibandingkan dengan remaja yang hidup dalam rumah tangga

biasa. Anak-anak yang terpisah dari orang tuanya biasanya mereka

cenderung suka murung dan mudah marah serta tersinggung.

Mereka tidak punya kepekaan agar diterima masyarakat.

2) Urutan dan posisi remaja dalam rumah tangga

Beberapa anak yang hidup dalam satu keluarga, sebagian akan

memberikan pengaruh pada sebagian lainnya, pengaruh yang

memiliki kelebihan dan karakteristik-karakteristik tersendiri.

Biasanya, siapa yang paling tua diantara yang paling itulah yang

paling besar pengaruhnya, demikian seterusnya.

3) Perbedaan jenis kelamin

Pada tahun-yahun pertama dari kehidupan anak-anak, ada

kesamaan dalam kecenderungan anak laki-laki dan perempuan.

Tetapi ketika usia mereka mulai beranjak naik sedikit, fenomena-

fenomena perbedaan diantara mereka mulai terlihat sebagai

berikut:

a) Perasaan anak laki-laki yang ingin menguasai anak

perempuan. Disinilah muncul rasa dengki anak perempuan

47

terhadap lelaki, dan pada waktu yang sama ia merasa

kedudukannya lebih rendah.

b) Kedua orang tua didalam keluarga membuat ukuran-ukuran

khusus bagi anak laki-laki yang berbeda dengan ukuran-

ukuran anak perempuan.

c) Terkadang ada sementara keluarga yang tidak suka kakak

perempuan yang sudah besar menguasai adik laki-lakinya

yang masih kecil. Mereka justru rela adik laki-lakiyang

masih keciol menguasai kakak perempuannya yang sudah

besar.22

c. Perkara yang menguatkatkan akhlak remaja

Selain itu ada beberapa perkara yang menguatkan akhlak

seseorang dan meninggikannya, antara lain:23

1. Meluangkan lingkungan fikiran.

Fikiran yang sempit itu sumber beberapa keburukan, dan akal

yang kacau balau tidak akan membuahkan akhlak yang tinggi, bila

sempit menimbulkan akhlak yang rendah. Lingkungan fikiran yang

sempit menimbulkan akhlak yang rendah seperti apa yang kita

lihat pada orang yang bersifat kesaya-sayaan, yang tidak suka

22

M. Jamaludin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2001), hlm. 82-86. 23

Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak), (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1995), cet.VIII, hlm. 63-

64.

48

kebaikan kecuali untuk dirinya dan tidak melihat didalam dunia ini

orang yang pantas mendapat kebaikan kecuali dia.

Cara mengobatipenyakit itu adalah dengan meluaskan

pandangannya sehingga mengetahui harga dirinya didalam

masyarakat, dan supaya mengetahui bahwa ia tidak lain dan tidak

bukan kecuali anggota dari tubuh, dan tidak sebagai apa yang

disangka bahwa ia pusat lingkaran tetapi seperti lainnya adalah

setitik didalam laut.

2. Bardakwah dengan orang yang terpilih

Setengah dari yang dapat mendidik akhlak ialah berkawan

dengan orang yang terpilih, karena manusia itu suka mencontoh,

seperti mencontoh dalam perbuatan mereka dan berpartisipasi

dengan akhlak mereka.

3. Membaca dan menyelidiki perjalanan pahlawan dan yang

berfikiran yang luar biasa

Perjalanan hidup pahlawan yang tergambar dihadapan pembaca

akan memberi semangat untuk mencontoh dan mengambil

tauladan dari mereka. Dan banyak orang yang terdorong

mengerjakan perbuatan yang besat karena membaca hikayatnya

orang besar atau kejadian orang besar yang diceritakan.

4. Membiasakan diri

49

Dengan membiasakan diri berbuat baik, maka perasaan dan jiwa

akan langsung menolak jika ada keinginan berbuat kejelasan.

d. Pembinaan Akhlak Remaja

Untuk dapat membentuk tingkah laku dan kepribadian yang

baik, seseorang harus dibiasakan melakukan hal-hal yang baik dan

meninggalkan hal-hal yang buruk sejak kecil, walaupun ia belum tahu

makna dari kebiasaan tersebut. Hal ini penting agar pada saat anak

telah memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang baik

dengan yang buruk, maka ia telah terbiasa melakukan hal-hal yang

baik dan menjauhi hal yang buruk.

Ketika pada saat dewasa, seseorang diharapkan telah

mengetahui dan memahami antara akhlak yang terpuji dan akhlak

yang tercela. Dengan mengetahui dan pemahaman tersebut, seseorang

diharapkan akan menghiasi diri dengan sifat, sikap, dan tingkah laku

(akhlak) yang terpuji dan dapat menghindari diri dari sifat, sikap, dan

tingkahlaku yang tercela.

Pembinaan akhalak tersebut dititik beratkan pada pembentukan

mental anak atau remaja agar tidak terjadi penyimpangan. Dengan

demikian akan mencegah terjadinya juvenile delinquency, sebab

50

pembinaan akhalak berarti bahawa anak remaja dituntut agar belajar

memiliki rasa tanggung jawab.24

24

Soedarsono, Etika Islam tentang Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), cet

II, hlm.148.