bab ii bq 3 audit

5
7/23/2019 BAB II BQ 3 audit http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-bq-3-audit 1/5 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Materialitas Definisi Materialitas menurut beberapa ahli: 1. Menurut Mulyadi (2002),materialitas merupakan besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan keperayaan terhadap informasi tersebut karena adanya penghilangan atau salah saji 2. Dalam !inanial "ounting #tandard $oard (!#"$) no. 2, materialitas merupakan jumlah%besarnya kekeliruan atau salah saaji dalam informasi akuntansi yang dalam kaitannya dengan kondisi yang bersangkutan, mungkin membuat pertimbangan keputusan pihak yang berkepentingan  berubah atau terpengaruh oleh saji tersebut. &. #tandar 'rofesional "kuntan 'ublik (#'"') #" seksi &12 menyatakan: onsep materialitas mengakui baha beberapa hal, baik seara indi*idual atau keseluruhan, adalah penting bagi keajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di +ndonesia, sedangkan beberapa hal lainnya adalah tidak penting. !rasa menyajikan seara ajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan  prinsip akuntansi yang berlaku umum di +ndonesia- menunjukkan keyakinan auditor baha laporan keuangan seara keseluruhan tidak mengandung salah saji material. 2.1.1 Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Materialitas angkah/langkah dalam menetapkan materialitas ("rens, 200) 1. entukan pertimbangan aal mengenai materialitas 2. "lokasi pertimbangan aal mengenai materialitas ke dalam segmen &. 3stimasi totalkekeliruan dalam segmen 4. 3stimasikankekeliruan gabungan . $andingkan estimasigabungan dengan pertimbangan aal mengenai materialitas. 2.1.2 ertim!angan A"al Tentang Materialitas "uditor menggunakan 2 ara dalam menerapkan materialitas (1) pada saat  perenanaan audit,dan (2) pada saat meneg*aluasi bukti audit dalam pelaksanaan audit. 'enetuan materialitas dapat berbeda dengan tingkat materialitas yang

Upload: felisia-magdalena

Post on 18-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II BQ 3 audit

7/23/2019 BAB II BQ 3 audit

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-bq-3-audit 1/5

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Materialitas

Definisi Materialitas menurut beberapa ahli:1. Menurut Mulyadi (2002),materialitas merupakan besarnya nilai yang

dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan

yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas pengaruh

terhadap pertimbangan orang yang meletakkan keperayaan terhadap

informasi tersebut karena adanya penghilangan atau salah saji

2. Dalam !inanial "ounting #tandard $oard (!#"$) no. 2, materialitas

merupakan jumlah%besarnya kekeliruan atau salah saaji dalam informasi

akuntansi yang dalam kaitannya dengan kondisi yang bersangkutan,

mungkin membuat pertimbangan keputusan pihak yang berkepentingan

 berubah atau terpengaruh oleh saji tersebut.

&. #tandar 'rofesional "kuntan 'ublik (#'"') #" seksi &12 menyatakan:

onsep materialitas mengakui baha beberapa hal, baik seara indi*idual

atau keseluruhan, adalah penting bagi keajaran penyajian laporan

keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

+ndonesia, sedangkan beberapa hal lainnya adalah tidak penting. !rasa

menyajikan seara ajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan

 prinsip akuntansi yang berlaku umum di +ndonesia- menunjukkan

keyakinan auditor baha laporan keuangan seara keseluruhan tidak 

mengandung salah saji material.

2.1.1 Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Materialitas

angkah/langkah dalam menetapkan materialitas ("rens, 200)

1. entukan pertimbangan aal mengenai materialitas2. "lokasi pertimbangan aal mengenai materialitas ke dalam segmen

&. 3stimasi totalkekeliruan dalam segmen

4. 3stimasikankekeliruan gabungan

. $andingkan estimasigabungan dengan pertimbangan aal mengenai

materialitas.

2.1.2 ertim!angan A"al Tentang Materialitas

"uditor menggunakan 2 ara dalam menerapkan materialitas (1) pada saat

 perenanaan audit,dan (2) pada saat meneg*aluasi bukti audit dalam pelaksanaan

audit. 'enetuan materialitas dapat berbeda dengan tingkat materialitas yang

Page 2: BAB II BQ 3 audit

7/23/2019 BAB II BQ 3 audit

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-bq-3-audit 2/5

4

digunakan pada saat pengambilan kesimpulan audit dan dalam menge*aluasi

tmuan audit karena keadaan yang melingkupi berubah dan informasi tambahan

tentang klien yang diperoleh saat audit berlangsung.

"rens (200) menyatakan konsep materialitas menggunakan tiga tingkatan

dalam mempertimbangkan jenis laporan yang harus dibuat, antara lain:

1) 5umlah yang tidak material,jika terdapat salah saji laporan keuangan tetapi

enderung tidak mempengaruhi keputusanpemakai laporan, salah saji

tersebut dianggap tidak material,

2) 5umlahnya material, tetapi tidak menganggu laporan keuangan seara

keseluruhan. ingkat materialitas ini terjadi jika salah saji di dalam

laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pemakai, tetapikeseluruhan laporan keuangan tersebut tersaji dengan benar sehingga tetap

 berguna,

&) 5umlahnya sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga

keajaran laporan keuangan seara keseluruhan diragukan. ingkat

tertinggi terjadi jika para pemakai dapat membuat keputusan yang salah

 jika mereka mengandalkan laporan keuangan seara keseluruhan.

$eberapa faktor akan mempengaruhi pertimbangan pendahuluan auditor 

tentang materialitas untuk seperangkat laporan keuangan tertentu,

1. Materialitas adalah konsep yang bersifat relatif ketimabang absolut

#alah saji material bagi suatu perusahaan belum tentu material juga bagi

 perusahaan lain.

2. Dasar yang diperlukan untuk menge*aluasi materialitas

arena materialitas bersifat relati*e, diperlukan dasar untuk menentukan

apakah salah saji itu material. aba bersih sebelum pajak sering kalimenjadi dasar utama untuk menentukan berapa jumlah material bagi

 perusahaan yang berorientasi laba, karena jumlah ini dianggap sebagai

item informasi yang penting bagi para pemakai.

&. !aktor6faktor kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas, ontoh :

a. 5umlah karena ketidakberesan lebih penting daripada kekeliruan yang

tidak disengaja karena ketidakberesan menerminkan kejujuran dan

keandalan dari pihak manajemen atau pihak yang terlibat.

Page 3: BAB II BQ 3 audit

7/23/2019 BAB II BQ 3 audit

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-bq-3-audit 3/5

5

 b. ekeliruan yang keil dianggap material jika berhubungan dengan

keajiban kontrak.

. ekeliruan yang tidak material dapat menjadi material kalau

mempengaruhi keenderungan laba.!aktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan pertimbangan aal

tentang materialitas pada setiap tingkat dijelaskan berikut ini :

1. Materialitas pa#a Tingkat Lap$ran %e&angan

"uditor menggunakan dua ara dalam menerapkan materialitas.

'ertama auditor menggunakan materialitas dalam perenanaan audit,

kedua pada saat menge*aluasi bukti6bukti audit dalam pelaksanaan

audit. 'ada saat merenanakan audit, auditor perlu membuat estimasi

materialitas karena terdapat hubungan yang terbalik antara jumlahdalam laporan keuangan yang dipandang material oleh auditor dengan

 jumlah pekerjaan audit yang diperlukan untuk menyatakan keajaran

laporan keuangan. 5adi auditor harus mempertimbangkan dengan baik 

 penaksiran materialitas pada tahap perenanaan audit. 5ika auditor 

menentukan jumlah materialitas terlalu rendah, auditor akan

mengkonsumsi aktu dan usaha yang sebenarnya tidak diperlukan.

#ebaliknya jika auditor menentukan jumlah rupiah materialitas terlalu

tinggi auditor akan mengabaikan salah saji yang signifikan sehingga ia

memberikan pendapat ajar tanpa pengeualian untuk laporan

keuangan yang sebenarnya berisi salahsaji material.

aporan mengandung salah saji material jika laporan tersebut

 berisi kekeliruan atau keurangan yang dampaknya, seara indifidual

atau seara gabungan. Dalam perenanaan audit, auditor harus

menyadari baha terdapat lebih dari satu tingkat materialitas yang

 berkaitan dengan laporan keuangan tersebut. enyataannya setiap

laporan keuangan dapat memiliki lebih dari satu materialitas.

2. Materialitas pa#a Tingkat Sal#$ Ak&n

  Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum

yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah

saji material. onsep materialitas pada tingkat saldo akun tidakboleh

diampur adukan dengan saldo akun material. arena saldo akun

material adalah besarnya saldo akun yang teratat, sedangkan konsep

materialitas berkaitan dengan jumlah salah saji yang dapat

Page 4: BAB II BQ 3 audit

7/23/2019 BAB II BQ 3 audit

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-bq-3-audit 4/5

6

mempengaruhi keputusan pemakai informasi keungangan. #aldo suatu

akun yang teratat umumnya menerminkan batas atas lebih saji dalam

akun tersebut.

Dalam mempertimbangakan materialitas pada tingkat saldo akun,

auditor harus mempertimbangkan hubungan antara materialitas tersebut

dengan materialitas laporan keuangan. 'ertimbangan ini mengarahkan

auditor untuk merenanakan audit guna mendeteksi salah saji yang

kemungkinan tidak material seara indi*idual namun, jika digabungkan

dengan salah saji dalam saldo akun yang lain, dapat material terhadap

laporan keuangan seara keseluruhan.

'. Al$kasi Materialitas Lap$ran %e&angan ke Ak&n

$ila pertimbangan aal auditor tentang materialitas laporan

keuangan di klasifikasikan, penaksiran aal tentang materialitas untuk 

setiap akun dapat diperoleh dengan mengalokasikan materialitas

laporan keuangan ke akun seara indi*idual. 'engalokasian ini dapat

dilakukan baik untuk akun neraa maupun akun laba6rugi. 7amun,

karena hampir semua salah saji laporan laba rugi mempengeruhi neraa

dan karena akun neraa lebih sedikit banyak auditor melakuan alokasi

atas dasar akun neraa.Dalam melakukan alokasi, auditor harus mempertimbangkan

kemungkinan terjadinya salah saji dalam akun tertentu dengan biaya

yang harus dikeluarkan untuk mem*erifikasi akun tersebut.

2.2 Definisi Risik$ A&#it

1. Dalam #'"' #" seksi &12 menyatakan:

8isiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak 

memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan

keuangan yang mengandung salah saji material.

2. Menurut Mulyadi (2002), risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal

auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana

mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji

material-.

2.2.1 em!agian Risik$ A&#it

Menurut Mulyadi (2002) risiko audit dibagi menjadi dua bagian:

Page 5: BAB II BQ 3 audit

7/23/2019 BAB II BQ 3 audit

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-bq-3-audit 5/5

7

1. 8isiko audit keseluruhan yang berkaitan dengan laporan keuangan sebagai

keseluruhan

2. 8isiko audit indi*idual yang berkaitan dengan setiap saldo akun indi*idual

yang diantumkan dalam laporan keuangan.

2.2.2 (ns&r-(ns&r Risik$ A&#it

Menurut Mulyadi (2002) terdapat tiga unsur risiko audit:

a. 8isiko $aaan

8isiko baaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi

terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi baha tidak terdapat

 pengendalian yang terkait. 8isiko salah saji demikian adalah lebih besar 

 pada saldo akun atau golongan transaksi tertentu dibandingkan dengan

yang lain.

 b. 8isiko 'engendalian

8isiko pengendalian adalah risiko baha suatu salah saji material yang

dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat diegah atau dideteksi seara

tepat aktu oleh pengendalian intern entitas. 8isiko ini merupakan fungsi

efekti*itas desain dan operasi pengendalian intern untuk menapai tujuan

entitas yang rele*an dengan penyusunan laporan keuangan entitas.

$eberapa risiko pengendalian akan selalu ada karena keterbatasan baaan

dalam setiap pengendalian intern.

. 8isiko Deteksi

8isiko deteksi adalah risiko baha auditor tidak dapat mendeteksi salah

saji material yang terdapat dalam suatu asersi. 8isiko deteksi merupakan

fungsi efekti*itas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. 8isiko ini

timbul sebagian karena ketidakpastian yang ada pada aktu auditor tidak 

memeriksa 1009 saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi

karena ketidakpastian lain yang ada, alaupun saldo akun atau golongan

transaksi tersebut diperiksa 1009.