bab 7 control-response- analisis kestabilan

Upload: wahyu-riansyah

Post on 23-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    1/18

    11/5/2010

    1

    Feed Back Loop & PID

    DepartemenDepartemen TeknikTeknik KimiaKimia

    UniversitasUniversitas IndonesiaIndonesia

    Urutan Cerita

    1.1. PemodelanPemodelan sistemsistem

    2.2. AnalisaAnalisa sistemsistem ::

    DariDari analisaanalisa responrespon sistemsistem yangyang telahtelah kitakitalakukanlakukan,, bagaimanabagaimana responrespon sistemsistem ((c(t)c(t)))yangyang kitakita inginkaninginkan??

    SesuaiSesuai dengandengan input/r(t) (input/r(t) (misalmisal : unit step): unit step)

    JikaJika tidaktidak sesuaisesuai??

    SalahSalah satusatu caranyacaranya dengandengan menambahkanmenambahkankontrolerkontroler

    3.3. PengendalianPengendalian sistemsistem

    Flowchart Metode Pemodelan Suatu Sistem

    Analisis dan Pengendalian

    Dari analisa respon sistem yang telah kita lakukan,Dari analisa respon sistem yang telah kita lakukan,bagaimana respon sistem (bagaimana respon sistem (c(t)c(t)) yang) yang kita inginkankita inginkan??

    Sesuai dengan input/r(t) (misal : unit step)Sesuai dengan input/r(t) (misal : unit step)

    JikaJika tidaktidak sesuai?sesuai?

    Salah satu caranya dengan menambahkanSalah satu caranya dengan menambahkan kontrolerkontroler

    Fungsi kontroler :Fungsi kontroler :

    1. Menekan pengaruh dari gangguan eksternal (externaldisturbances)

    2. Menjamin stabilitas proses

    3. Mengoptimumkan performansi proses.

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    2/18

    11/5/2010

    2

    Diagram Blok Lup Berumpan-balik

    5

    Kontroler ElemenKontrol Akhir

    Proses

    Sensor-

    Transmitter

    Masukan Keluaran

    Bab 3-6

    Bab ini dan selanjutnya

    Kontroler dalam Diagram BlokError detector

    (comparator)

    Set Point

    +-

    Feedback

    Signal

    Measurement

    Devices

    Error

    Signal Controller

    Controller

    Output

    SignalActuator

    Energy or

    fuel

    Manipulated

    variable

    Manufacturing

    Process

    Controlled

    variable

    Disturbances

    Measured

    variable

    r(t)e(t) u(t)

    c(t)

    Controller = Otak dari sistemController = Otak dari sistem

    menerima error / e(t) sebagai input darimenerima error / e(t) sebagai input dari measuring devicemeasuring device

    Lalu menghasilkan sinyal kontrol / u(t) (sinyal PV) yang dibandingkan dengan SPLalu menghasilkan sinyal kontrol / u(t) (sinyal PV) yang dibandingkan dengan SP

    Kemudian menghitung banyaknya koreksi yang diperlukan sesuai dengan algoritmanya (P,Kemudian menghitung banyaknya koreksi yang diperlukan sesuai dengan algoritmanya (P,PI, dan PID),PI, dan PID),

    memutuskan atau mengeluarkan sinyal koreksi (memutuskan atau mengeluarkan sinyal koreksi (Manipulated Variable / MVManipulated Variable / MV) untuk) untukditransmisikan keditransmisikan ke Control ValveControl Valve

    U(t) menyebabkanU(t) menyebabkan controlled variable / c(t)controlled variable / c(t) menjadi sama dengan SPmenjadi sama dengan SP/ r(t)/ r(t)

    Aspek-Aspek Desain Sistem Kontrol Proses Variabel-variabel yang berhubungan dengan suatu proses (flow, pressure, level fluid dan

    temperature) terbagi didalam dua kelompok, yaitu :

    1. Variabel Input, yaitu efek dari lingkungan (surrounding) yang dapat mempengaruhidinamika proses.

    2. Variabel Output, yaitu efek dari proses yang dapat mempengaruhi lingkungan.

    Variabel input dapat juga dikelompokkan pada kategori-kategori berikut ini :

    1. Manipulated Variables (MV), yaitu variable input yang nilainya dapat diatur olehoperator manusia atau mekanisme kontrol.

    2. Disturbances, yaitu variable input yang nilainya tidak dapat diatur oleh operator ataumekanisme kontrol

    Sedangkan variabel output dapat juga diklasifikasikan sebagai berikut:1. Measured Output Variables, jika nilainya dapat langsung diketahui melalui

    mengukurnya.

    2. Unmeasured Output Variables, jika nilainya tidak dapat diukur secara langsung.

    Elemen-Elemen Sistem Kontrol Proses1. proses

    2. sensor (sensing element)+ transducers

    3. Transmitter +transmission lines

    4. kontroler,

    5. final control element(control valve).

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    3/18

    11/5/2010

    3

    Process Instrumentation Diagram:

    Feedback Control Basic Format

    Often the sensor is integrated into the transmitter and the I/P converter is integrated into a

    position controller or valve positioner on the actuator that is also not shown on the P&ID.

    Current to pneumatic

    (I/P) converter

    Valve failure

    position chosen

    for safety and

    operability

    AFC

    TT

    101

    TC

    101

    TE

    101

    FY

    101

    Cooling

    WaterManual

    Valve

    Temp.

    Set

    Point

    TC

    101

    FE

    101

    TT

    101

    TE

    101

    Pneumatic Valve

    Temperature

    Controller

    Temperature

    Element

    Temperature

    Transmitter

    Flow

    Element

    Pneumatic Signal (3-15 psig)

    Material Flow Line

    (line in middle indicates

    remote control)

    (automatic valve)

    Electrical Signal (4-20 mA)

    (arrow indicates flow/signal direction)

    CONTROLLER

    TRANSMITTER

    SENSOR

    ACTUATOR

    Process Instrumentation Diagrams:

    Standard Control Instrumentation Symbols

    X Y Z

    Measurement (optional) Instrument

    T

    Temperature

    I Indicator C C ontroller

    P Pressure R R ecorder T T ransmitter

    F Flow E Sensor V Valve

    C -Composition

    Y Composition

    Z Actuator

    L Level A - Alarm H High

    W Weight L Low

    D - Density

    XYZ

    nnn

    nnn

    # that uniquely

    identifies instrument

    Preceded by area or plant numberH

    L

    Low Alarm

    Proses

    Proses adalah peralatan (equipment) bersama-sama dengan

    reaksi fisis ataupun kimia yang terjadi di dalamnya.

    Sensor (Sensing Element) instrumen-instrumen yang digunakan untuk pengukuran

    (measurement).

    Variabel-variabel yang diukur adalahProcess Variables (PV).

    Instrumen ini juga digunakan untuk memperoleh informasi tentang apa

    yang sedang terjadi di dalam suatu proses.

    Sensor-sensor yang digunakan akan berbeda tergantung dariprocess

    variable yang akan diukur.

    Jenis-jenis sensor : Pressure Sensor, Temperature Sensor, Flow Sensor,

    Liquid Level Sensor dan Composition Sensor.

    Transducers / Transmitter Alat untuk mengkonversi sinyal pengukuran kedalam besaran-

    besaran fisis tertentu (sinyal elektrik atau sinyal pneumatik) agar

    dapat dimengerti oleh kontroller.

    Sebagai contoh,strain gauges dapat mengubah sinyalpressure

    menjadi sinyal elektrik.

    Transmission Lines Saluran transmisi (transmission lines) membawa sinyal hasil pengukuranoleh sensor dan telah diubah oleh transducer/transmitterke kontroler atau

    dari kontroler kefinal control element.

    Saluran transmisi dapat berupa sinyal pneumatik (udara yang

    terkompresi), sinyal elektrik.

    MenurutISA (Instrument Society of America) :

    Sinyal Pneumatik : 3 15 psig (0.2 1 kg/cm2)

    Sinyal Elektrik : 4 20 mA.

    psig = pounds per square inchies (gauge)

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    4/18

    11/5/2010

    4

    Final Control Element (Control Valve)

    Elemen ini mengimplementasikankeputusan yang diambil oleh kontroler.

    Control valve dapat dibedakan sesuaidengan aksi dari aktuator, yaitu:

    1. Direct Action / Fail Open (FO) / Air-To-Close (ATC)

    Control Valve yang akan terbuka(open) bilamana air supply (driving

    power) gagal (fail). Atau dengan katalain control valve akan menutup(closed) apabila sinyal yang masuk diaktuator naik. Sebaliknya control valveakan membuka (open) apabila sinyalyang masuk di aktuator turun.

    2. Reverse Action / Fail Close (FC) /Air-To-Open (ATO)

    Control Valve yang akan tertutup(closed) bilamana air supply (driving

    power) gagal (fail). Atau dengan katalain control valve akan membuka(open) apabila sinyal yang masuk diaktuator naik. Sebaliknya control valveakan menutup (closed) apabila sinyalyang masuk di aktuator turun.

    Fail Open (FO) atau Air-to-Close (AC)

    Gambar berikut menunjukkan bahwa posisi awal katup jenis

    ini adalah terbuka atau dengan kata lain, bila tidak ada suplai

    udara (fail) maka katup terbuka (open).

    Untuk menutupnya (close) diperlukan suplai udara (air).

    14

    Fail Close (FC) atau Air-to-Open (AO)

    Gambar berikut menunjukkan bahwa posisi awal katup

    jenis ini adalah tertutup atau dengan kata lain,

    bila tidak ada suplai udara (fail) maka katup tertutup (close).

    Untuk membukanya (open) diperlukan suplai udara (air).

    15

    Final Control Element

    Selain control valve, elemen pengendali

    akhir yang juga sering dijumpai pada sistem

    pengendalian proses adalah relay switches,yang berfungsi untuk implementasi kontrol

    on-off.

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    5/18

    11/5/2010

    5

    Kontrol Umpan Balik (feedback)

    Keuntungan:

    Mengurangi error (menghilangkan)Mengurangi error (menghilangkan)

    Mengurangi sensitivitas atau mendapatkanMengurangi sensitivitas atau mendapatkan

    robustnessrobustness

    Disturbance rejection or eliminationDisturbance rejection or elimination Improve dynamic performance or adjust theImprove dynamic performance or adjust the

    transient response (such as reduce time constant)transient response (such as reduce time constant)

    KLASIFIKASI SISTEM

    LINEAR VS NONLINEAR

    TIME-INVARIANT VS TIME-VARYING

    CONTINUOUS-TIME VS DISCRETE-TIME

    DETERMINISTIC VS STOCHASTIC

    LUMPED- VS DISTRIBUTED - PARAMETERS

    TRANSFER FUNCTION VS STATE SPACE

    LINEAR VS NON-LINEAR

    Sistem fisis umumnya bersifat nonlineardalam tingkat tertentu.

    Untuk daerah kerja yang kecil, sistemnonlinear dapat dianggap linear (piece-wiselinearisation)

    Sistem linear : berlaku hukum superposisi: respons suatu sistem terhadap beberapa

    input berbeda merupakan kombinasirespons masing-masing input.

    Pengujian kelinearan suatu sistem melaluiinput sinusoidal.

    Dalam beberapa hal elemen-elemen nonlinearsengaja disertakan dalam sistem kendali untukoptimasi unjuk kerja.

    Relay on-off dipakai pada sistem kontroloptimal waktu, sistem kendali pesawat dansistem peluru kendali.

    TIME-INVARIANT VS TIME-VARYING

    Sistem time-invariant memiliki parameter-parameter yangkonstan, tak tergantung waktu.

    Respons nya tak tergantung pada saat kapan inputdiberikan.

    Sistem time-varying memiliki satu atau lebih parameteryang berubah terhadap waktu.

    Respons nya tergantung pada waktu diberikan input.

    Contoh Sistem Kendali Time-varying:

    Sistem kendali pesawat ruang angkasa : bobotnyaberkurang akibat konsumsi bahan bakar.

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    6/18

    11/5/2010

    6

    CONTINUOUS-TIME VS DISCRETE-TIME

    Sistem kontinyu waktu : memiliki semua

    variabel / sinyal yang kontinyu terhadap

    waktu.

    Sistem diskrit waktu : memiliki satu ataulebih variabel / sinyal yang diskrit terhadap

    waktu.

    DETERMINISTIC VS STOCHASTIC

    Sistem deterministik memiliki respons

    terhadap suatu input yang dapat ditebak dan

    berulang / konsisten.

    Sistem stokastik: respons terhadap input

    yang sama tidak selalu menghasilkan output

    yang sama.

    LUMPED- VS DISTRIBUTED PARAMETERS

    Pemodelan komponen yang sederhana bila dapat

    dianggap bahwa parameter-parameter komponen

    tsb dapat dimodelkan secara terkumpul disatu

    titik.

    Dicirikan dengan persamaan differensial biasa.

    Pemodelan parameter terdistribusi lebih tepat

    digunakan, misalnya pada sistem transmisi.

    Dicirikan dengan persamaan differensial parsial.

    TRANSFER FUNCTION VS STATE SPACE

    Analisis sistem sederhana, SISO yang bersifat linear,kontinyu, time-invariant, lumped-parameters,deterministik, dapat dilakukan melalui pendekatantradisional (fungsi alih) yang merupakan domain frekuensi

    kompleks. Alat bantu analisis dan perancangan dapatberupa Root Locus (domain waktu), Bode Plot atauNyquist (domain frekuensi).

    Untuk sistem modern yang kompleks dan berakurasi tinggi(ditandai dengan MIMO, non-linear, t ime-varying,optimal, robust) harus digunakan pendekatan state spaceyang bersifat domain waktu.

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    7/18

    11/5/2010

    7

    BAB VII

    Kestabilan Sistem

    Pengertian

    Sistem LTI (Linear Time Invariant) dikatakanSistem LTI (Linear Time Invariant) dikatakanstabilstabiljika respons naturalsistem tersebutjika respons naturalsistem tersebutmendekati nol jika waktu mendekati tak terhinggamendekati nol jika waktu mendekati tak terhingga

    Sistem LTI dikatakanSistem LTI dikatakan tidak stabiltidak stabiljika responsjika responsnatural meningkat tanpa batas jika waktunatural meningkat tanpa batas jika waktumendekati tak terhinggamendekati tak terhingga

    Sistem LTI dikatakanSistem LTI dikatakan marginally stabilmarginally stabiljikajikarespons natural meningkat maupun menurun,respons natural meningkat maupun menurun,tetapi tetap konstan atau berosilasi jika waktutetapi tetap konstan atau berosilasi jika waktumendekati tak terhinggamendekati tak terhingga

    Apakah Sistem Ini Stabil? Apakah Sistem Ini Stabil?

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    8/18

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    9/18

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    10/18

    11/5/2010

    10

    Uji stabilitas Stabilitas sistem bisa diuji dengan menggunakanStabilitas sistem bisa diuji dengan menggunakan

    kriteria Routh Hurwitzkriteria Routh Hurwitz

    Jika suatu sistem mempunyai fungsi alih loopJika suatu sistem mempunyai fungsi alih loop

    tertutup sbb:tertutup sbb:

    Maka disusun tabel RouthMaka disusun tabel Routh--HurwitzHurwitz

    Tabel Routh-Hurwitz

    Kriteria Routh-Hurwitz

    Sistem akan stabil jika:semua elemen padaSistem akan stabil jika:semua elemen pada

    kolom pertama tabel Routhkolom pertama tabel Routh--HurwitzHurwitz

    bernilai positifbernilai positif Jumlah perubahan tanda yang terjadi padaJumlah perubahan tanda yang terjadi pada

    kolom pertama tabel Routhkolom pertama tabel Routh--Hurwitz samaHurwitz sama

    dengan jumlah akar pada sebelah kanandengan jumlah akar pada sebelah kanan

    grafik. Jika ada akar di sebelah kanangrafik. Jika ada akar di sebelah kanan

    grafik berarti sistem tidak stabilgrafik berarti sistem tidak stabil

    Contoh

    Sistem umpan balik dan fungsi alihSistem umpan balik dan fungsi alih

    ekivalennyaekivalennya

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    11/18

    11/5/2010

    11

    Tabel Routh-Hurwitz Penjelasan tabel

    Karena ada 2 kali perubahan tanda padaKarena ada 2 kali perubahan tanda pada

    kolom pertama tabel yaitukolom pertama tabel yaitu

    11--7272

    --7272 103103

    maka ada 2 akar di sebelah kanan sumbumaka ada 2 akar di sebelah kanan sumbu

    imajiner, yang berarti sistemimajiner, yang berarti sistem tidak stabiltidak stabil

    Kejadian khusus

    Jika elemen pertama bernilai 0Jika elemen pertama bernilai 0

    Bilangan o diganti bilangan positif/negatifBilangan o diganti bilangan positif/negatif

    kecil mendekati nilai nol (kecil mendekati nilai nol ())

    Analisa dilakukan dengan pendekatanAnalisa dilakukan dengan pendekatan daridarinegatif atau positifnegatif atau positif

    Jika semua elemen pada suatu baris bernilai nolJika semua elemen pada suatu baris bernilai nol

    Ganti bilangan 0 pada baris tersebutGanti bilangan 0 pada baris tersebut

    dengan koefisien dari diferensial polinomialdengan koefisien dari diferensial polinomial

    baris sebelumnyabaris sebelumnya

    Contoh elemen pertama bernilai 0

    Fungsi alihFungsi alih closedclosed--looploop::

    Tabel RouthTabel Routh--HurwitzHurwitz

    ( )35632

    102345

    +++++=

    ssssssT

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    12/18

    11/5/2010

    12

    Penentuan tanda pada kolom pertama Penjelasan

    Sistem tidak stabil karena terjadi 2 kaliSistem tidak stabil karena terjadi 2 kali

    perubahan tanda, baik pendekatanperubahan tanda, baik pendekatan daridari

    positif maupun negatifpositif maupun negatif

    Contoh semua elemen pada suatu baris

    bernilai nol

    Fungsi alih suatu sistemFungsi alih suatu sistem closedclosed--looploop::

    Tabel RouthTabel Routh--HurwitzHurwitz

    ( )5684267

    102345

    +++++=

    ssssssT

    Contoh Soal

    Terapkan kriteria kestabilan Routh untuk :Terapkan kriteria kestabilan Routh untuk :

    Dengan semua koefisien positif. Susunan koefisien menjadiDengan semua koefisien positif. Susunan koefisien menjadi

    Syarat agar semua akar mempunyai bagian real negatifSyarat agar semua akar mempunyai bagian real negatif

    diberikan :diberikan :

    0322

    1

    3

    0 =+++ asasasa

    3

    01

    30211

    31

    2

    20

    3

    as

    a

    aaaas

    aas

    aas

    a1a2 > a0 a3

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    13/18

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    14/18

    11/5/2010

    14

    Keadaan khusus0 di seluruh suku barisSusunan koefisiennya adalahSusunan koefisiennya adalah

    ss55 11 2424 --2525

    ss44 22 4848 --5050 Suku banyak pembantu P(s)Suku banyak pembantu P(s)

    ss33 00 00

    P(s) = 2sP(s) = 2s44 + 48s+ 48s22 500500

    dP(s)/ds = 8sdP(s)/ds = 8s33 + 96s+ 96s

    Sehingga susunan koefisiennya:Sehingga susunan koefisiennya:

    ss55 11 2424 --2525

    ss44 22 4848 --5050

    ss33 88 9696 Koefisien dari dP(s)/dsKoefisien dari dP(s)/ds

    ss22 2424 --5050

    ss11 112,7112,7 00

    ss00 --5050

    Ada satu perubahan tanda, berarti ada satu akar positif. Sistem tidak stabil.Ada satu perubahan tanda, berarti ada satu akar positif. Sistem tidak stabil.

    Aplikasi K.K.Routh

    untuk analisa sistem Kontrol

    Tinjau sistem berikutTinjau sistem berikut

    Fungsi alih loop tertutupFungsi alih loop tertutup Persamaan karakteristik Persamaan karakteristik

    Susunan koefisienSusunan koefisien

    Untuk kestabilan, K harus positif dan semua koefisien pada kolomUntuk kestabilan, K harus positif dan semua koefisien pada kolompertama harus positif. Oleh karena itu,pertama harus positif. Oleh karena itu,

    14/914/9 > K > 0> K > 0

    Kssss

    K

    sR

    sC

    ++++=

    )2)(1()(

    )(2

    R(s) ____K______

    s(s2+s+1)(s+2)

    C(s)+

    -

    0233 234 =++++ Kssss

    Ks

    KsKs

    s

    Ks

    0

    791

    372

    3

    4

    2

    023

    31

    Error Steady State

    Analisa Respon SistemAnalisa Respon Sistem

    Pendahuluan

    Respon sistem terbagi menjadiRespon sistem terbagi menjadi

    Transient responseTransient response

    Steady state responseSteady state response

    Analisa respon sistem diarahkan pada :Analisa respon sistem diarahkan pada :

    Kestabilan sistemKestabilan sistem

    Respon transien sistemRespon transien sistem

    Error steady state sistemError steady state sistem

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    15/18

    11/5/2010

    15

    Pendahuluan Error steady stateError steady state

    Perbedaan input dan output untuk sinyal ujiPerbedaan input dan output untuk sinyal uji

    tertentu saat ttertentu saat t ~~

    Suatu sistem mungkin tidak memilikiSuatu sistem mungkin tidak memiliki eessss untukuntuk

    masukan tangga (step) tapi punyamasukan tangga (step) tapi punya eessss untuk masukanuntuk masukan

    landai (ramp)landai (ramp)

    EEssss tergantung pada fungsi alihtergantung pada fungsi alih loop terbukaloop terbuka sistemsistem

    AnalisaAnalisa error steady stateerror steady state dilakukan jika sistem telahdilakukan jika sistem telah

    diketahui stabildiketahui stabil

    lanjutan

    Sistem kontrol dapat digolongkan berdasarkan kemampuannyaSistem kontrol dapat digolongkan berdasarkan kemampuannya

    mengikuti berbagai jenis masukan.mengikuti berbagai jenis masukan.

    Fungsi alih loop terbukaFungsi alih loop terbuka G(s)H(s)G(s)H(s) ::

    Penggolongan sistem ini dilihat dari pangkatPenggolongan sistem ini dilihat dari pangkat NN dari sukudari suku ss

    penyebut sistempenyebut sistem

    berbeda dengan orde sistemberbeda dengan orde sistem

    Jika jenis sistem bertambah, ketepatannya meningkat (Jika jenis sistem bertambah, ketepatannya meningkat (eesssskecil), tapi stabilitas memburukkecil), tapi stabilitas memburuk

    Penggolongan Sistem

    )1)...(1)(1(

    )1)...(1)(1()()(

    21 +++

    +++=

    sTsTsTs

    sTsTsTKsHsG

    p

    N

    mba

    Kesalahan Keadaan Tunak

    )()(1

    )(

    )(

    )(

    sHsG

    sG

    sR

    sC

    +=

    )()(1

    1

    )(

    )()(1

    )(

    )(

    sHsGsR

    sHsC

    sR

    sE

    +==

    )()()(1

    1)( sR

    sHsGsE

    +=

    )()(1

    )(lim)(lim)(lim

    00 sHsG

    ssRssEteesst

    ss+

    ===

    Tinjau sistem di bawah

    Fungsi alih loop tertutup

    Fungsi alih antara error/e(t) dan masukan/r(t)

    sehingga

    Dengan teorema nilai akhir Laplace, besar ess :

    G(s)

    H(s)

    R(s) E(s) C(s)+

    _

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    16/18

    11/5/2010

    16

    Kesalahan Keadaan Tunak Lihat kembali fungsi alih loop terbuka:Lihat kembali fungsi alih loop terbuka:

    JikaJika ss mendekati nol, maka penguatan loop terbukamendekati nol, maka penguatan loop terbuka KKsecarasecaralangsung berhubungan denganlangsung berhubungan dengan eessss

    Semakin besar tetapan semakin kecilSemakin besar tetapan semakin kecil eessss Istilah :Istilah :

    Tetapan kesalahan posisi,Tetapan kesalahan posisi, KKpp keluarankeluaran Tetapan kesalahan kecepatan,Tetapan kesalahan kecepatan, KKvv laju perubahanlaju perubahan

    keluarankeluaran

    Tetapan kesalahan percepatan,Tetapan kesalahan percepatan, KKaa percepatanpercepatanperubahan keluaranperubahan keluaran

    )1)...(1)(1(

    )1)...(1)(1()()(

    21 +++

    +++=

    sTsTsTs

    sTsTsTKsHsG

    p

    N

    mba

    Kesalahan Keadaan Tunak

    Kesalahan Keadaan Tunak

    Ilustrasi sistem pengaturan posisi untukIlustrasi sistem pengaturan posisi untuk KKpp , K, Kvv , K, Kaa Step inputStep input

    Posisi konstanPosisi konstan

    Kemampuan sistem menempatkan dirinya dengan targetKemampuan sistem menempatkan dirinya dengan targetyang statisyang statis

    Contoh :Contoh :satellite in geostationery orbitsatellite in geostationery orbit

    Ramp inputRamp input Perubahan posisi (kecepatan) konstanPerubahan posisi (kecepatan) konstan

    Kemampuan sistem untukKemampuan sistem untuk trackingtrackingtarget dengantarget denganperubahan posisi tetapperubahan posisi tetap

    Contoh :Contoh :satellite orbiting at constant velocitysatellite orbiting at constant velocity

    Parabola inputParabola input

    Perubahan kecepatan (percepatan) konstanPerubahan kecepatan (percepatan) konstan

    Kemampuan sistem mengikuti target dengan percepatanKemampuan sistem mengikuti target dengan percepatantetaptetap

    Contoh :Contoh : accelerating missileaccelerating missile

    Kesalahan Keadaan Tunak

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    17/18

    11/5/2010

    17

    Tetapan Kesalahan Posisi Statis Kp

    )0()0(1

    1

    1

    )()(1lim

    0

    HGe

    ssHsG

    se

    ss

    sss

    +=

    +=

    )0()0()()(lim0

    HGsHsGKs

    p ==

    P

    ssK

    e+

    =1

    1

    KsTsT

    sTsTKK ba

    sP =

    ++

    ++=

    )...1)(1(

    )...1)(1(lim

    210

    =++

    ++=

    )...1)(1(

    )...1)(1(lim

    210 sTsTs

    sTsTKK

    N

    ba

    sP

    0

    1

    1

    =

    +=

    ss

    ss

    e

    Ke

    Pembangkit kesalahan keadaantunak dengan input step

    Kp didefiniskan :

    sehingga

    Untuk sistem tipe 0 :

    Untuk sistem tipe 1 atau lebih

    Kesimpulannya, untukmasukan langkah, ess :

    Untuk sistem jenis 0

    Untuk sistem jenis 1 atau lebih

    Tetapan Kesalahan Kecepatan Statis Kv

    )()(

    1lim

    1

    )()(1lim

    0

    20

    sHssGe

    ssHsG

    se

    sss

    sss

    =

    +

    =

    )()(lim0

    sHssGKs

    V

    =

    V

    ssK

    e 1=

    0)...1)(1(

    )...1)(1(

    lim 210=

    ++

    ++=

    sTsT

    sTsTsK

    K

    ba

    sV

    )2()...1)(1(

    )...1)(1(lim

    210

    =++

    ++=

    NsTsTs

    sTsTsKK

    N

    ba

    sV

    Pembangkit kesalahan keadaantunak dengan input ramp

    Kv didefiniskan :

    sehingga

    Untuk sistem tipe 0 :

    Untuk sistem tipe 1 :K

    sTsTs

    sTsTsKK ba

    sV =

    ++

    ++=

    )...1)(1(

    )...1)(1(lim

    210

    Untuk sistem tipe 2atau lebih :

    Tetapan Kesalahan Kecepatan Statis Kv

    01

    11

    1

    ==

    ==

    ==

    V

    ss

    V

    ss

    V

    ss

    Ke

    KKe

    Ke

    Kesimpulannya, untuk masukan landai, ess :

    Untuk sistem jenis 0

    Untuk sistem jenis 1

    Untuk sistem jenis 2 atau lebih

    Tetapan Kesalahan Percepatan Statis Ka

    )()(

    1lim

    1

    )()(1lim

    20

    30

    sHsGse

    ssHsG

    se

    sss

    sss

    =

    +=

    )()(lim 20

    sHsGsKs

    a

    =

    a

    ssKe

    1=

    0)...1)(1(

    )...1)(1(lim

    21

    2

    0=

    ++

    ++=

    sTsT

    sTsTKsK ba

    sa

    KsTsTs

    sTsTKsK ba

    sa =

    ++

    ++=

    )...1)(1(

    )...1)(1(lim

    21

    2

    2

    0

    Pembangkit kesalahan keadaantunak dengan input parabola

    Ka didefinisikan :

    sehingga

    Untuk sistem tipe 0 :

    Untuk sistem tipe 1 0)...1)(1(

    )...1)(1(lim

    21

    2

    0=

    ++

    ++=

    sTsTs

    sTsTKsK ba

    sa

    Untuk sistem tipe 2

    )3()...1)(1(

    )...1)(1(lim

    21

    2

    0=

    ++

    ++=

    NsTsTs

    sTsTKsK

    N

    ba

    sa

    Untuk sistem tipe 3atau lebih

  • 7/24/2019 BAB 7 Control-Response- Analisis Kestabilan

    18/18

    11/5/2010

    18

    Tetapan Kesalahan Percepatan Statis Ka

    0

    1

    =

    =

    =

    ss

    ss

    ss

    e

    Ke

    e

    Kesimpulannya, untuk masukan parabola, ess :

    Untuk sistem tipe 0 dan 1

    Untuk sistem tipe 2

    Untuk sistem tipe 3 atau lebih

    Tipe sistem

    SSE tergantung dari tipe input (step, ramp, dll) yang berarti juga

    tergantung tipe sistem (0, I, or II).

    Latihan

    1.1. Sistem dengan transfer functionSistem dengan transfer function

    a.a. Tentukan tipe sistem, KTentukan tipe sistem, Kpp, K, KVV, K, Kaa

    b.b. TentukanTentukansteady state errorsteady state error untuk input step, ramp,untuk input step, ramp,parabolicparabolic

    Jawab : a. 0, 127, 0, 0Jawab : a. 0, 127, 0, 0

    b. 7.8 x 10b. 7.8 x 1033, ~ , ~, ~ , ~

    2.2. Jika diketahui Kp = 1000Jika diketahui Kp = 1000

    a.a. Tentukan tipe sistem, sinyal input yang digunakanTentukan tipe sistem, sinyal input yang digunakan

    b.b. Berapa error per unit stepBerapa error per unit step

    Jawab : a. 0, stepJawab : a. 0, step

    b. 1/1001b. 1/1001

    )9)(7(

    )8(1000)(

    ++

    +=ss

    ssG

    Latihan

    3.3. Tentukan nilai K, supaya ada error sebesar 10 % pada steady stateTentukan nilai K, supaya ada error sebesar 10 % pada steady state

    Jawab :Jawab :

    Karena tipe sistem 1, input yang digunakan ialahKarena tipe sistem 1, input yang digunakan ialah rampramp..

    4. Jika G(s) = K(s+12) / (s+14)(s+18)4. Jika G(s) = K(s+12) / (s+14)(s+18)

    Berapa nilai K untuk menghasilkan error steady state 10 %Berapa nilai K untuk menghasilkan error steady state 10 %

    Jawab :Jawab :

    K = 189K = 189

    1.01

    )( ==VK

    e

    _____K(s+5)_____

    s(s+6)(s+7)(s+8)

    R(s) E(s) C(s)+

    _

    876

    5)(lim10

    0

    ===

    KssGK

    sV

    672=K

    sehingga

    maka