bab 6 pranata dan pengendalian sosial

17
PRANATA DAN PENGENDALIAN SOSIAL Kata Kunci : Hubungan sosial, Gemeinschaft, Gessellschaft, Internalisasi, Enkulturasi, Difusi, Akulturasi, Asimilasi, Inovasi, Pranata Sosial, Penyimpangan Sosial, dan Pengendalian Sosial 1 [email protected] Kita tidak mungkin menjadi manusia yang sempurna..tetapi mungkin untuk belajar dan berusaha selalu sempurna...

Upload: willy-indo

Post on 20-Jul-2015

2.855 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

PRANATA DAN PENGENDALIAN

SOSIAL

Kata Kunci : Hubungan sosial, Gemeinschaft, Gessellschaft, Internalisasi, Enkulturasi, Difusi,

Akulturasi, Asimilasi, Inovasi, Pranata Sosial, Penyimpangan Sosial, dan Pengendalian Sosial

1 [email protected]

Kita tidak mungkin menjadi manusia yang sempurna..tetapi mungkin untuk belajar

dan berusaha selalu sempurna...

[email protected]

Pranata sosial berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu social

institution yang berarti sebagai lembaga kemasyarakatan

atau kumpulan norma (sistem norma)

Berikut ini adalah pengertian pranata sosial dari para ahli sosiologi.

a. Koentjaraningrat

Lembaga sosial atau pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan

dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas khusus dalam

kehidupan masyarakat. Pengertian ini menekankan pada sistem tata

kelakukan atau norma-norma untuk memenuhi kebutuhan (dalam

buku Pengantar Sosiologi).

b. Bruce J. Cohen

Pranata sosial adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan

relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu

yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan pokok masyarakat (dalam buku Sosiologi : Suatu

Pengantar-Terjemahan).

c. Mac Iver dan Page

Pranata sosial adalah tata cara dan prosedur yang telah diciptakan

untuk mengatur hubungan antarmanusia yang berkelompok dalam

suatu kelompok masyarakat (dalam buku A Text Book of Sociology).

[email protected]

d. Joseph S. Rucek dan Roland L. Warren

Pranata sosial adalah pola-pola yang mempunyai kedudukan tetap

untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang muncul dari

kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dan cara-

cara yang sudah tidak dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep

kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur.

e. Alvin L. Berrtrand

Pranata sosial adalah kumpulan norma sosial (struktur-struktur sosial)

yang telah diciptakan untuk melaksanakan fungsi masyarakat (dalam

buku Sosiologi).

f. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

Pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau

kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting.

g. Summer

Lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan dipandang dari sudut

kebudayaan adalah perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan

kebudayaan yang bersifat kekal

A. HUBUNGAN SOSIAL

[email protected]

1. Pengertian Hubungan SosialHubungan sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang

dinamis, baik yang menyangkut hubungan antara individu dan

individu, antara individu dan kelompok, maupun antara kelompok

dan kelompok lain

2. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial• Hubungan antar pribadi, adalah pergaulan dengan orang lain,

seperti pertemanan

• Kelompok Sosial, adalah kumpulan orang yang memiliki

kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi

• Gemeinschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama

yang berdasarkan ikatan batin yang murni, bersifat alamiah,

dan kekal. Tidak didasarkan untung rugi

• Gessellschaft (patembayan) adalah bentuk ikatan bersama

yang didasarkan atas kesepakatan dan tujuan tertentu dan

berlangsung dalam jangka waktu tertentu contoh : Serikat

Buruh

5 [email protected]

• Hubungan kelembagaan atau Lembaga Sosial, Lembaga

merupakan suatu sistem hubungan dan ikatan terorganisisr

yang memiliki tujuan memenuhi kebutuhan hidup atau

kepentingan tertentu di masyarakat.

• Hubungan Ketetanggaan, tetangga adalah satuan sosial yang

terdiri atas orang-orang yang berdekatan tempat tinggalnya

• Hubungan Kelas dalam Kelas Sosial, kelas sosial adalah

kelompok masyarakat yang terbentuk karena perbedaan

penghormatan dan status sosial. Contoh : anak, istri, suami,

ketua RT

• Hubungan Gender yaitu hubungan sosial antara laki-laki

dengan perempuan yang dapat saling membantu atau

sebaliknya.

3. Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial

a. Faktor Sosial

b. Faktor Ekonomi

c. Faktor Pendidikan

4. Faktor Penghambat Terjadinya Hubungan Sosial

a. Hambatan Sosiologis berkaitan dengan perbedaan sosial,

agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dsb.

Contoh : orang miskin sulit menjalin hubungan dengan orang

[email protected]

c. Hambatan Psikologis berkaitan dengan proses kejiwaan atau

mental, baik normal maupun abnormal, yang mempengaruhi

pada perilaku

d. Hambatan Ekologis, adalah keadaan mengenai hubungan

timbal balik antara makhluk hidup dan alam sekitar

(lingkungan)

5. Dampak Hubungan Sosial

a. Mendorong proses internalisasi, adalah proses penghayatan

yang berlangsung sepanjang hidup individu mulai saat

dilahirkan hingga akhir hayatnya.

b. Mempermudah Proses Sosialisasi, adalah proses belajar

seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan

menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya.

c. Mempermudah Proses Endkulturisasi, adalah proses belajar

dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat,

sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam

kebudayaan seseorang.

d. Terjadinya Difusi, adalah proses penyebaran atau

perembesan sesuatu dari satu pihak ke pihak lain

e. Terjadinya Akulturasi, adalah percampuran dua kebudayaanatau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi

[email protected]

f. Terjadinya Asimilasi, adalah proses sosial yang timbul bila ada

kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan

berbeda saling bergaul secara insentif dalam jangka waktu yang

lama sehingga membentuk kebudayaan baru

g. Mendorong Inovasi, adalah proses pembaruan yang berbeda

dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya

h. Menciptakan Konflik, adalah proses sosial antara perorangan

atau kelompok masyarakat tertentu yang berusaha dengan sadar

atau tidak sadar untuk menentang , menjatuhkan, atau melawan

pihak lain

B. PRANATA SOSIAL DALAM MASYARAKAT

[email protected]

1. Fungsi Pranata Sosial

• Sebagai pedoman untuk bersikap dan bertingkah laku dalam

menghadapai masalah yang terdapat di masyarakat

• Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan

• Memberikan pegangan bagi masyarakat untuk mengadakan

pengamatan dan pengendalian sosial terhadap tingkah laku

anggota-anggotanya

2. Ciri-ciri Pranata Sosial (menurut John Lewis Gillin dan John

Philip Gillin)

• Setiap pranata sosial memiliki simbol tersendiri. Contoh :

cincin kawin, bendera dan lagu nasional

• Usia pranata sosial lebih panjang daripada orang yang

membentuk dan/atau mengubahnya.

• Setiap pranata sosial memiliki tata tertib sendiri, memiliki

perlengkapan sendiri, dan memiliki satu atau beberapa

tujuan

[email protected]

3. Jenis-jenis Pranata Sosial• Pranata Keluarga, memiliki fungsi reproduksi, protektif, ekonomi,sosialisasi, kontrol, dan afeksi (rasa cinta dan kasih sayang)

• Pranata Agama, memiliki fungsi pendidikan, penyelamatan,pengawasan sosial, persaudaraan, transformatif (perubahan)

• Pranata Ekonomi, memiliki fungsi untuk mendapatkan bahanpangan, pedoman barter, pedoman harga jual beli, menggunakantenaga kerja, pengupahan, PHK, dan mengatur dalammemanfaatkan SDA

• Pranata Pendidikan, terdiri dari :1. Pendidikan formal, TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PT2. Pendidikan nonformal, seperti kursus3. Pendidikan informal, seperti pendidikan di dalam keluarga,

lingkungan

• Pranata pendidikan berfungsi :1. Membeirkan persiapan untuk mendapatkan posisi dan peranan

dalampekerjaan2. Bertindak sebagai perantara dalam proses pemindahan warisan

kebudayaan

[email protected]

3. Memperkenalkan kepada individu tentang berbagai peranan dalammasyarakat

4. Mempersiapkan para individu dengan berbagai peranan sosial yangdikehendaki

5. Meningkatkan kemajuan melalui pengikutsertaan dalam riset ilmiah6. Memperkuat penyesuaian diri dalam mengembangkan hubungan

sosial

4. Peran Pranata Keluarga dalam Pembentukan KepribadianBerdasarkan anggotanya, keluarga digolongkan menjadi :a. Keluarga Inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri atas suami, isri,

dan anak yang belum menikahb. Keluarga luas (extended family) dalah keluarga yang anggotanya lebih dari

keluarga inti, seperti adanya kakek, nenek, keponakan, cucu

[email protected]

C. PENGENDALIAN SOSIAL

1. Pengertian Pengendalian Sosial (Social Control)

1. Peter L. Berger, mengemukakan bahwa pengendalian

sosial adalah berbagai acara yang digunakan masyarakat

untuk menertibkan anggota yang membangkang.

2. Roucek, mengemukakan bahwa pengendalian social

adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses di

mana individu dianjurkan, dibujuk, atau dipaksa untuk

meyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu

kelompok. Prosesnya dapat berlangsung dengan terencana

maupun tidak.

3. Soerjono Soekanto, mengemukakan bahwa yang

dimaksud dengan pe ngen dalian sosial adalah suatu

proses baik yang direncanakan atau pun tidak, yang

bertujuan untuk mengajak, membimbing bahkan memaksa

warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah

yang berlaku.

[email protected]

2. Tujuan Pengendalian Sosial

• Agar terwujud keserasian dan ketentraman dalam

masyarakat

• Agar pelaku menyimpang dapat kembali mematuhi

norma yang berlaku

• Agar masyarakat mau mematuhi norma sosial yang

berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun

dengan paksaan

3. Fungsi Pengendalian Sosial

• Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma

sosial

• Memberikan imbalan kepada warga yang mentaati

norma

• Mengembangkan rasa malu

4. Cakupan Pengendalian Sosial :

• Pengendalian sosial antar individu

• Pengendalian sosial individu terhadap kelompok

• Pengendalian sosial kelompok terhadap individu

• Pengendalian sosial antar kelompok

D. UPAYA PENGENDALIAN

PENYIMPANGAN SOSIAL

[email protected]

1. Sifat dan Cara Pengendalian Sosial

• Pengendalian sosial yang bersifat preventif adalah

upaya pengendalian sosial yang dilakukan sebelum

terjadinya pelanggaran

• Pengendalian sosial yang bersifat kuratif adalah usaha

pengendalian sosial untuk memulihkan keadaan

seperti sedia kala

• Berdasarkan tekniknya pengendalian sosial dapat

dilakukan dengan cara :

a. Bujukan atau ajakan (persuasif),

b. Paksaan dan Kekerasan (coercive),

c. Penciptaan situasi tertentu (compultion),d. Penyampaian norma berulang-ulang (pervation)

[email protected]

2. Sarana Pengendalian Sosial

• Gosip, yaitu desas-desus atau isu yang biasanya tidak

berdasarkan fakta atau kenyataan

• Teguran, yaitu kritik sosial yang dikemukakan langsung

dan terbuka terhadap orang yang melakukan

perbuatan menyimpang

• Hukuman, dijatuhkan kepada orang yang melakukan

perbuatan tidak sesuai dengan nilai/norma yang

berlaku

• Pendidikan, mengajar, mendidik, dan melatih individu

atau kelompok untuk mengetahui, mengakui, dan

membiasakan diri dengan nilai atau norma yang

berlaku di masyarakat

• Agama, menjadi pedoman dan tuntunan bagi manusia

untuk berhubungan dengan Tuhan, Masyarakat, dan

Dirinya sendiri.

[email protected]

• Cemoohan atau ejekan

• Ostrasisme, merupakan keadaan dimana orang boleh

kerja sama atau membiarkannya hidup dan bekerja

dalam kelompok itu, tetapi tidak seorang pun yang

berbicara dengannya, bahkan ditegur pun tidak.

• Fraudulens, merupakan bentuk pengendalian sosial

yang ummnya terdapat pada anak kecil. Misal jika dua

anak bertengkar maka salah satu anak mengancam

bahwa ia mempunyai kakak.

• Intimidasi, merupakan cara pengendalian sosial yang

dilakukan dengan paksaan, biasanya dengan cara

mengancam atau menakuti.

• Kekerasan Fisik, pengendalian yang dilakukan dengan

cara memukul, menampar, melukai dan lain-lain.

[email protected]

3. Peran Lembaga-lembaga Pengendalian Sosial• Polisi, memfungsikan diri dalam mencegah dan mengatasi

perilaku penyimpangan

• Pengadilan, merupakan lembaga yang membuat keputusan

• Adat Istiadat, merupakan lembaga sosial yang tumbuh,

berkembang, dan dijunjung tinggi oleh masyarakat

• Tokoh Masyarakat, dianggap sebagai pemimpin atau

dituakan di lingkungannya

• Sekolah, Keluarga, dan Mahasiswa

[email protected]

4. Sikap Simpati terhadap Pelaku

Penyimpangan Sosial

• Perasaan simpati dapat

mendorong seorang pelaku

penyimpangan untuk

menerima nasihat atau

masukan maupun saran

• Perasan simpati dapat

menyadarkan seorang

pelaku penyimpangan untuk

kembali ke dalam perilaku

sesuai norma atau aturan

yang berlaku

• Perasaan simpati dapat

mendekatkan perasaan

pada pelaku penyimpangan

sehingga mereka bersedia

menerima nasihat