bab 3: pertemuan dalam pemetaan partisipatif
TRANSCRIPT
Seri Panduan Pemetaan
Partisipatif No. 3 ini,
3PERTEMUAN -
PERTEMUAN
DALAM PROSES
PEMETAAN
Pertemuan perencanaan pemetaan
partisipatif
Pertemuan persiapan penyelesaian
peta dan pengecekan informasi
Pertemuan pengesahan peta dan
penyusunan rencana tindak lanjut
MEMPERKENALKAN IDE
PEMETAAN
KESEPAKATAN-KESEPAKATAN
KAMPUNG YANG PENTING
PELATIHAN TEHNIK PEMETAAN
PERENCANAAN KEGIATAN
MEMETAKAN PENGETAHUAN
LOKAL / SURVEY PEMETAAN
MENGGAMBAR PETA
MEMAHAMI PEMETAAN
PARTISIPATIF
TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN PARTISIPATIF
“Proses pemetaan
partisipatif dimulai,
direncanakan, dan
diakhiri dengan
pertemuan warga
kampung. Penggunaan
peta hasil pemetaan
partisipatif juga
merupakan kesepakatan
bersama di antara warga
kampung”
Seri Panduan
Pemetaan Partisipatif
No. 3
ini menjelaskan tentang:
! Pertemuan
perencanaan pemetaan
partisipatif
! Pertemuan untuk
meneliti ulang data-data
hasil pemetaan
! Pertemuan untuk
pengesahan peta dan
MEMERIKSA PETA, PENGESAHAAN
PETA DAN PENYUSUNAN
Untuk lebih memahami tahap-tahap pemetaan partisipatif,
lihat juga bagan pada bagian belakang kotak kemasan Seri
Panduan Pemetaan Partisipatif ini
Seri Panduan Pemetaan PartisipatifNo. 3 - PERTEMUAN-PERTEMUAN DALAM PROSES PEMETAAN
PARTISIPATIF
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP)
Diterbitkan oleh Garis Pergerakan,
Jalan Cigadung Selatan I No 31
Bandung, 40191
Phone +62 - 22 - 2505531
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Rahmat Hidayat, dkk
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
Bandung; Garis Pergerakan, 2005
188 hlm.; 14 cm x 21 cm
ISBN: 979-25-4761-4
Cetakan Pertama, Maret 2005
Editor:
Rahmat Hidayat
Wisnu Adhi
Dianto Bachriadi
Penyusun Materi:
Ita Natalia
Restu Achmaliadi
Imam Hanafi
Hilma Safitri
Idham Kurniawan
Albertus Hadi Pramono
Grafis:
Rahmat Hidayat
Terranova Waksman
"Setelah kesepakatan untuk membuat peta tercapai,
maka harus segera diselenggarakan pertemuan
selanjutnya untuk membuat perencanaan pemetaan
partisispatif "
Apa saja yang
akan dibahas
dalam
pertemuan
kedua ini?Setidaknya ada 4
hal yang akan
dibahas pada
pertemuan kali ini.
yaitu...Mengidentifikasi wilayah dan peta yang akan dibuat.
Untuk menentukan wilayah mana yang akan dipetakan
serta jenis peta apa yang akan dibuat, kita harus
kembali pada kesepakatan yang dicapai pada
pertemuan pertama yaitu apa tujuan kita membuat
peta.
Membentuk kelompok kerja. Hal ini diperlukan untuk
menyepakati siapa saja yang terlibat dalam proses
pemetaan dari awal hingga akhir. Ini penting untuk
pembagian kerja ~ siapa melakukan apa.
1.
2.
Pertemuan Perencanaan Pemetaan
Partisipatif
1
Membuat jadwal kerja. Di sini harus disepakati kapan
proses pemetaan akan mulai dilakukan dan kapan
berakhir.
3.
Membuat perkiraan biaya. Dalam kegiatan pemetaan
partisipatif, sangat penting mengetahui berapa
perkiraan biaya yang diperlukan secara keseluruhan .
Penentuan biaya ini harus dilakukan bersama-sama
agar seluruh anggota masyarakat merasa bertanggung
jawab untuk memikirkan dan terlibat di dalam kegiatan.
4.
Jenis peta yang akan kita buat harus
sesuai dengan tujuan yang telah
disepakati bersama. Jika tujuan dari
pembuatan peta adalah untuk
penyelesaian sengketa tanah, maka jenis
peta yang akan dibuat sebaiknya
mengandung informasi mengenai batas
wilayah, nama-nama tempat sebagai
batas, sejarah dari batas wilayah, dan
sebagainya.
Untuk lebih jelas lagi , dalam memahami
jenis-jenis peta berdasarkan tujuan dan
kegunaan, pelajarilah dengan baik buku
Mengidentifikasikan Wilayah dan Peta yang
Akan Dibuat
2
Tidak setiap masyarakat dapat terlibat dalam pelaksanaan pemetaan
partisipatif. Hal tersebut dikarenakan oleh kesibukan masing-masing
masyarakat.
Untuk itu, perlu dibentuk tim pemetaan untuk mengorganisasi-kan
kegiatan pemetaan yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
menyelesaikan peta.
Dalam hal ini mereka dapat diberikan pelatihan khusus cara-cara
penggunaan alat-alat pemetaan, cara-cara pengambilan data survey
dan cara menggambar peta.Biarpun saya sudah tua, tapi saya siap menjadi anggota tim pemetaan. Saya memiliki pengetahuan mengenai sejarah dan informasi
Saya juga siap
menjadi tim
Saya tidak
bisa ikut tim
pemetaan,
tapi saya siap
membantu
dalam tahap
penyelesaian
Kami boleh
ikut, tidak?
Saya siap menjadi
tim pemetaan, saya
siap untuk belajar
cara menggunakan
kompas dan GPS.
Tim pemetaan dapat terdiri dari 5-10 orang, termasuk para tetua
kampung / desa yang menguasai budaya dan pengetahuan
tentang wilayah. Masyarakat yang tidak tergabung dengan tim
survey dapat membantu pada saat tahap menggambar dan
penyelesaian peta.
Membuat Kelompok Kerja
3
Membuat perkiraan jadwal kerja dapat dilakukan untuk
menghindari waktu pemetaan yang terlalu lama, sehingga
dapat mengganggu waktu bekerja masyarakat.
Perkiraan jadwal juga penting untuk menentukan perkiraan
biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan pemetaan partisipatif.
contoh perkiraan jadwal kerja
kegiatan waktu pelaksana
Pengambilan da-
ta lapangan.
Pengolahan da-
ta lapangan.
Klarifikasi da-
ta lapangan.
Pengolahan da-
ta akhir.
1-14
Agustus
2005
15-22
Agustus
2005
23-26
Agustus
2005
27-31
Agustus
2005
tim peta
tim peta
tim peta
+
warga
warga
seluruh
warga
+
1
2
3
4
Membuat Perkiraan Jadwal
Kerja
4
Membuat Perkiraan Biaya
Perhitungan biaya harus dilakukan sesuai dengan
tahapan yang kan dilakukan, seperti misalnya :
Pertemuan desa / kampung yang melibatkan
banyak orang = 2 kali.
Pertemuan tim, dengan jumlah kecil = 3 kali.
Pengambilan data lapangan (sesuai jadwal).
Pengolahan data sampai penyelesaian peta
(sesuai jadwal).
1.
2.
3.
4.
contoh perencanaan biaya
5
Kembali kita tekankan bahwa
swadaya dan kontribusi masyarakat
merupakan suatu bukti langsung
adanya partisipasi dari masyarakat.
Yakinkan masyarakat untuk dapat
berkontribusi dalam berbagai bentuk.
Dapat melalui sumbangan berupa
uang tunai, bahan-bahan makanan,
tenaga, keterampilan dan sebagainya.
Jadi menghitung swadaya di atas
tidak harus selalu dalam bentuk
nominal/nilai rupiah tetapi dapat
disetarakan dengan itu
6
8.515.000
Setelah memastikan tema / jenis peta yang akan dibuat,
anggota tim pemetaan dapat mulai mengumpulkan /
menginventarisasi kebutuhan data yang harus tersedia
untuk menghasilkan tema / jenis data yang dimaksud.
Sebagai bahan informasi kita dapat melihat tabel berikut.
No. Jenis Peta Data yang dibutuhkan Keterangan
1 Peta batas wialyah Nama-nama tempat / batas
Nama-nama pemilik tanah Menghubungi informan /
di perbatasan narasumber ; si A,B,C
Sketsa batas wilayah
Sejarah batas antar desa /
kampung
2 Peta tata guna lahan / Sketsa tata guna lahan /
penggunaan tanah. tanah Menghubungi informan /
Nama pemilik lahan narasumber ; si X,Y,Z
Jenis tanaman yang tumbuh.
Jenis hewan yang biasa ada
3 Peta sebaran Sejarah lahan - rotasi lahan
hewan / tumbuhan Nama-nama hewan yang
ada / pernah ada & jumlah Menghubungi informan /
saat ini narasumber ; si X,Y,Z
Nama-nama tumbuhan yang
komersil / tidak & jumlah
saat ini
Mengidentifikasi Kebutuhan Data untuk
Membuat Peta
7
Peta batas wilayah
4 Peta jenis tanah Nama-nama jenis berdasar-
kan topografi lahan.
Nama-nama jenis berdasar- Menghubungi informan /
kan pemilikan suku/marga. narasumber ; si X,Y,Z
Nama-nama jenis berdasar-
kan tekstur tanah.
5 Peta sejarah / silsilah Silsilah kampung/adat/desa
keramat, bahasa
Sketsa migrasi suku/marga, Menghubungi informan /
kuburan narasumber ; si X,Y,Z
Peristiwa-peristiwa yang
dianggap penting
Tokoh-tokoh penting
1. Kita dapat bertanya kepada masyarakat nama-nama orang
yang dianggap mengetahui informasi yang kita butuhkan.
2. Jangan terjebak dengan hanya menghubungi seorang
yang dianggap "tokoh".
3. Usahakan informasi datang dari berbagai kelompok (usia
maupun jenis kelamin).
4. Pengumpulan data sebaiknya dilakukan dalam suasana santai.
5. Kadang-kadang bila menyangkut informasi sejarah, informan /
narasumber akan meminta kita menyediakan bahan-bahan
untuk upacara adat, bila tidak terlalu memberatkan, penuhi sa-
ja; akan tetapi bila membutuhkan biaya besar, sebaiknya hal ini
dibicarakan sejak perencanaan awal.
6. Rekam dan catat dengan benar nama-nama narasumber,
tanggal / hari pengambilan informasi, tempat wawancara, sia-
pa saja yang hadir, proses ketika wawancara terjadi. Mungkin
Tips memilih narasumber :
8
Setelah pertemuan ini selesai marilah kita melakukan pemetaan
partisipatif (untuk memahami cara pemetaan dan pemakaian alat
bacalah seri panduan no 7, 8 dan 10)
Pertemuan Persiapan
Pertemuan Persiapan Penyelesaian Akhir
dan Periksa Ulang Informasi
Penyelesaian Akhir
dan Cek Informasi
Setelah kegiatan pengambilan data di lapangan selesai,
harus dilaksanakan pertemuan lagi untuk persiapan
penyelesaian peta dan memeriksa ulang informasi yang
Apa saja yang
dibicarakan dalam
pertemuan ini?
Dalam pertemuan kali ini, kita dapat
mengkoreksi banyak hal, misalnya...
nama-nama tempat bersejarah
lokasi makam para leluhur
mengecek ulang data-data
koordinat (GPS) dan data azimuth
(kompas) untuk menghindari
kesenjangan.
membandingkan hasil survey
dengan peta dasar topografi.
Setelah semua data selesai diperiksa ulang, maka peta
dapat segera dilakukan proses selanjutnya, yaitu
menggambar peta.
9
Setelah peta selesai dibuat, adakanlah pertemuan
selanjutnya untuk bermusyawarah antar warga, tokoh
masyarakat, aparat pemerintahan desa dan kecamatan
untuk mengetahui bahwa peta yang kita buat sudah benar
dan menjamin tidak ada perselisihan di kemudian hari.
Bahkan kalau perlu, kita dapat
membuat dua kali pertemuan :
Pertemuan kampung untuk
mendapat masukan dari warga
kalau ada keterangan yang
harus diperbaiki atau
ditambah. Pertemuan ini juga
perlu untuk membuat
kesepakatan sesama warga
kampung / desa tentang peta
yang dibuat.
Pertemuan desa untuk
mendapatkan masukan dan
kesepakatan dari pihak lain
yang juga berkepentingan
dengan peta kita, misalnya
warga desa tetangga, aparat
pemerintahan, dan pengusaha
yang terlibat dalam
pengelolaan sumber daya
alam di wilayah kita.
Pertemuan untuk Pengesahan Peta dan
10
Pengesahan Peta
kenapa peta
harus
Agar seluruh isi /
keterangan di dalam
peta diakui secara sah
sebagai keterangan
yang sebenarnya.
Mencegah adanya
perbedaan
pandangan di antara
warga tentang segala
yang terkandung di
dalam lembaran peta.
Makin banyak yang tanda
tangan/cap jempol, makin
sah petanya.
11
Peta yang telah disepakati dan ditandatangani oleh
pihak yang berkepentingan sudah dianggap sah
dengan bukti tanda tangan / cap jempol.
Kalau dianggap perlu, stempel dari pejabat setempat
dapat juga dilakukan sebagai pengakuan terhadap peta
yang dibuat oleh masyarakat
Setelah pengesahan, buatlah dokumentasi atau dari
pengesahan lembaran peta ; yang disebut berita acara.
Setelah peta disahkan, sangatlah penting untuk melanjutkan
pada tahap berikutnya, yaitu penyusunan rencana tindak
lanjut. Pertemuan ini berguna untuk membicarakan
Apa yang harus
kita lakukan
dengan peta ini?
Itu yang perlu
kita bicarakan
lagi bersama-
sama.
Menyusun Rencana Tindak Lanjut
12
Bagaimana Menyusun Rencana Tindak
Identifikasi masalah dan pengumpulan data
Perumusan tujuan dan penentuan capaian
Menentukan indikator keberhasilan.
Pembagian peran / kerja.
Dari peta yang telah dihasilkan, sebaiknya dilakukan
kembali pada pengumpulan data-data tambahan yang
dapat menutup kekurangan informasi dalam peta.
Rumuskanlah tujuan dan tentukan capaian yang
diharapkan dari rencana tindak lanjut.
Hal ini penting untuk mengukur seberapa jauh tingkat
keberhasilan dari usaha / tujuan yang ingin dicapai.
Dengan adanya indikator ini, dapat kita lihat apakah
kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan yang
direncanakan atau tidak.
Pembagian peran ini sangat penting untuk
menentukan "siapa melakukan apa?"; Ini
menjadi upaya untuk membagi energi
yang tersedia, sehingga tidak
terjadi tumpang tindih dan
menumpuknya pekerjaan
pada satu orang / pihak tertentu.
.
13
Contoh Rencana Tindak Lanjut
Pemetaan Partisipatif bukan
hanya sebuah aktivitas untuk
membuat peta saja. Kegiatan
ini diharapkan mampu
memberikan penyadaran
kepada masyarakat bahwa
mereka adalah pemilik wilayah
dan Sumber Daya Alam yang
terkandung di dalamnya. Dan
mereka jugalah yang berhak
memanfaatkannya...
14
- Aksi Massa
- Lobby
Mendatangi