teori dasar fotografi pdf 2

8/17/2019 Teori Dasar Fotografi PDF 2

1/154

Dasar dan Singkat Sentot Harson o

Disar ikan dar i berbagai sum ber

Dan

Disampaikan d alam acara

Koo rdinasi Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman

Jakarta, 4 Apri l 2016

Teori FotografiTeori Fotografi


2/154

PENGANTAR


3/154

facebook

facebook

Sentot Harsono [email protected]

08164826861


4/154

• MenmMenteri PUPR 2016• MenmMenteri PUPR 2014

• MenmMenteri PUPR 2014


5/154

Penggunaan Lensa Panorama pada Ruang Rapat 2016

Dirjen Cipta Karya


6/154

Potrait Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman , Agustus 2015


7/154

Didit Sorong 2014


8/154

TONGGAK Tiang Bendera kantor Kementerian PU, 2012


9/154

Landscape, Kantor Kem PUPR 2014


10/154

Panorama Kantor Kemen PUPR 2016


11/154

Landscape Senja , Kantor Kemen PUPR 2015


12/154

Gedung Asia Afrika . April 2014


13/154

Pembangunan Jembatan Merah Putih, Ambon 2015


14/154

Kalau sudah hoby , Sanur 2014


15/154

Macro , 2016


16/154

• Macro , 2016


17/154

Shiulete


18/154

Jakarta 2013


19/154

Renovasi Masjid Istiqlal Jakarta 2013


20/154

Panggung 2014 2015 2016


21/154

Lapangan Gateball 2. Kantor Kem PUPR 2016


22/154

Saat mendarat sudah dekat , Padang 2012


23/154

Sihluete Masjid Sahid Hotel – Jakarta 2012


24/154

• Ancol 2015


25/154

Selfie, Pasar Apung Banjarmasin 2013


26/154

FOTOGRAFI ?


27/154

FotografiPengertian

• Melukis dengan Cahaya

• Proses penciptaan gambar yang dikembangkan pada awal

abad ke-19 yang berdasarkan pada prinsip cahaya, optik,dan proses kimia.


28/154

Proses Umum

• Cahaya mengenai objek dan dipantulkan sehinga terlihat

oleh mata/lensa

• Lensa mengubah cahaya tersebut dan memproyeksikannyapada film/sensor digital.

• Film/sensor digital merespon intensitas cahaya yang masuk

melalui lensa dan membentuk gambar melalui proses

kimia (film)/digital.


29/154

Berbagai Tujuan Fotogfrafi


30/154

Tujuan dari Fotografi :1. Media penyampaian Informasi

2. Informasi yang negatip

3. Penemuan

4. Hiburan

5. Media Expression


31/154

Pelaksanaan PNPM Sumataera Barat 2010

Penyampaian Informasi


32/154

Pelaksanaan Fisik Kegiatan Bangkim Bogor 2015



33/154

Selesainya Pembangunan 3 Unit RUSUNAWA . JaKabaring 2015



34/154

Padatnya Penerbangan di Bandara Soetta 2011

Informasi Negatif


35/154

US President Candidate’s Debate

Informasi Miring/Kocak

I f i N tif


36/154

Tol Bintara Kalimalang 2016

Informasi Negatif


37/154

Panggung Hiburan Theatre GKJ 2016

Informasi Hiburan


38/154

• Tari Rampag Gendang GKJ 2016

Informasi Hiburan


39/154

EKSPRESI Karya

• Masa Konstruksi Jalan Tol di Bali


40/154

EKSPRESI wajah serius

• Lubis, Imam dan Alek 2016


41/154

EKSPRESI Moment

Wisata Bali 2013 ISO 800 1/200 f 5.3


42/154

Istilah populer dalam Fotografi


43/154

3 Basic Rules

1. Penguasaan alat-alat fotografi

2. Melakukan exposure secara kreatif dan benar

(Creatively correct exposure)

3. Penyusunan komposisi yang seimbang/harmonis

(Well-balanced composition)


44/154

PERALATAN FOTOGRAFI


45/154

Penguasaan Alat

1. Penguasaan alat dan kemampuan teknis lainnya adalah

hal krusial dalam menghasilkan karya fotografi yang

maksimal.2. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki tidak akan ada

gunanya jika tidak diimbangi dengan pemahaman yang

baik dari setiap fungsi kamera.

3. Cara terbaik untuk menguasai ragam peralatan fotografi

adalah dengan RTFM (Read The Fliping Manual )


46/154

Apa yang seharusnya kita siapkan dalam TAS?

1. Camera

2. Lensa

3. Filters

4. Tripod & Monopod5. Remote trigger

6. Flashes / speedlite, Studio Lighting


47/154

The Camera

1. DSLR (Full-frame, APS-H, APS-C, Four-Third)

2. Micro Four-third

3. Prosumer Camera

4. Pocket


48/154

UKURAN DARI SENSOR PADA CAMERA


49/154

LENSA (The Lenses)

1. Wide-angle Lenses : 50mm

4. Special purposes lenses: Tilt-Shift, Fish-eye Lenses

5. All-Round Lenses : 18-70mm, 18-200mm, 24-70mm, 28-

300mm.


50/154

Memilih lensa • 21 . Gunakan lensa sudut lebar. Lensa ini memiliki titik fokus

yang pendek dan pandangan yang lebih lebar, yang lebihserupa dengan pandangan mata manusia. Sebuah lensa

dengan sudut yang lebar bisa menangkap berbagaibangunan dan lanskap dalam selembar foto. Akan tetapi,biasanya hasilnya kabur dengan garis-garis vertikal yangsedikit bengkok demi memastikan semua benda yangada tercetak dalam satu bingkai foto.

2 . Gunakan lensa sudut sempit . Disebut juga denganTELE lensa ni memungkinkan kita memotret dari jarakjauh yang memberikan pandangan yang sempit sehinggamengahsilkan gambar yang lebih besar/dekat. Lensa iniberguna saat kita ingin memotret bangunan, karenakita bisa berada dalam posisi jauh untuk melihatkeseluruhan bangunannya, tetapi untuk melihat lebihdekat kita harus maju mendekati dengan obyeknya.

Lensa jenis ini juga bisa meminimalisir getaran danlekukan garis-garis lurus. Lensa telefoto sangat peka terhadap gerakan, sehingga menggunakan tripod untukmenstabilkan kamera sangat diperlukan.

3 . Gunakan Lensa Vario . Disebut juga Lensa ZOOM, sepertijuga Lensa Tele....tapi sudutnya bisa diubah denganmemutar atau menarik lensa unutuk mendekati ataumenjauhi obyek foto.


51/154

Memilih lensa nya4 . Gunakan lensa fish y . Lensa fisheye memberikan pandangan

yang lebar, dengan sudut bervariasi antara 180 hingga 220

derajat. Hasilnya adalah gambaran yang ekstrim akan subjek foto Anda. Lensa jenis ini tidak menggambarkan sebuah bangunandengan akurat tetapi memberikan tampilan yang dramatis danartistik, terutama dalam foto-foto dengan bangunan yangmemiliki garis-garis simetris (setengah bagian foto dicerminkandengan sempurna dalam setengah bagian lainnya)

.5 . Cobalah lensa tilt shift. Lensa ini memungkinkan seorang

fotografer untuk memanipulasi kedalaman ruang dan perspektif.Lensa ini memindahkan titik pusat perspektifnya menjauh dari

titik pusat perspektif yang sesungguhnya. Hal ini menghasilkanfoto yang lebih lebar, seperti foto dengan mode panorama, danmeluruskan garis-garis vertikal yang biasanya kabur dalam foto-foto subjek tinggi seperti gedung bertingkat. Lensa tilt-shift jugabisa membuat efek-efek miniatur yang menarik. Lensa inibiasanya sangat mahal (Rp24.000.000-Rp36.000.000), danefek yang serupa sebenarnya bisa Anda hasilkan dengan

menggunakan beberapa program perangkat lunak untukpenyuntingan foto.[

http://id.wikihow.com/Memotret-Bangunan?1452139585179http://id.wikihow.com/Memotret-Bangunan?1452139585179


52/154

Memahami Fungsi/Kemampuan Kamera.• T=S : TIME = SPEED (Kecepatan)

• A : ADPARTURE/DIAFRAGHMA ( Bukaan Lensa)

• P : Program

• M : Manual

• : Video

• : Macro

• : self Timer

: Blitz (Lampu Kilat)

• ISO : ASA ( Amirican Standart Asosiasion)• MP : Mega Pigsel ( Ukuran Gambar )

• Smart : Pandai


53/154

Memahami Fungsi/Kemampuan Kamera.

MENU

: Tombol Power

: Tombol Tampilan Gambar

: Tombol Pembuang Gambar

: Tombol Video

Ukuran Gambar.

Kualitas JPEG/RAW

Iso

White

Balance

Lampu Blitz

Area Focus

Pengukuran

Ubah Gambar

Ukuran Video

Suara

Garis Panduan

Tampilan Tanggal/Waktu

Kecerahan

Tampilan Cepat

Tampilan Mati Otomatis

Dll


54/154

Simpang SCW Kebayoran Baru Jakarta 2016

Lensa Sudut Lebar (Wide Angle Lenses)


55/154

Foto Bareng Keluarga Mempelai Pria dalam Resepsi Pernikahan 2016



56/154

Ruang Rapat yang sempit tapim peserta harus terekam dengan baik , dikantor redaksi Kompas 2016



57/154

Agnes Monica © 2011

50mm on Full-Frame DSLR, ISO200, 1/30s, f/2.

Normal Lens


58/154

Ulat, Laba-laba dan Bekicot...Macro 2016

Lensa Zoom dan Macro


59/154

Warga “Kampung Kumuh Kel. Opas Pangkal Pinang- Bangka 2016

Lensa Zoom


60/154

Filters

• Circular Polarization (CPL)

• UV

• Neutral Density (ND)

• Gradual Neutral Density (GND)

• Gradual Color

• Color Filter


61/154

Tripod & Monopod

• Tripod & Monopod.

Raja Ampat Mei 2014

Tripod & Monopod


62/154

Gedung Cipta Karya, Gedung Hertage dan Gedung Menteri Kemen PUPR 2016

Tripod & Monopod


63/154

PENCAHAYAAN (THE EXPOSURE)


64/154

Exposure

• Eksposure (pencahayaan) adalah aksi atau jumlah cahaya

yang jatuh mengenai permukaan benda yang peka

terhadap cahaya (photosensitive).


65/154

Konsep dasar Exposure (Segitiga fotografi)

1. Bukaan diafragma/aparture (f-number)

2. Kecepatan rana (Shutter speed)

3. Sensitivitas film/sensor (ISO/ASA)


66/154

ASA/ISO/ Sensitivity

Konsep dasar Pencahayaan (exposure)

f-number/aperture/diafragmaKecepatan Buka/Speed


67/154

Konsep dasar Pencahayaan (exposure)

Contoh:

ISO100, 1/250, f/8ISO100, 1/125, f/11

ISO800, 1/500, f/16


68/154

Aperture (f-number)

1. F-number f/1, f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22dst.

2. Setiap lompatan ke angka yang lebih tinggi (f/4 ke f/5.6)berarti cahaya yang masuk hanya setengah dari cahayayang diterima oleh angka sebelumnya (berlakusebliknya).

3. Aperture juga berguna untuk mengontrol ruang tajam(depth of field) pada saat pemotretan.

f-number / aperture / bukaan mengacu pada lebar diafragma yang

terletak pada lensa. Gunanya untuk mengatur jumlah cahaya yang

masuk menuju film/sensor digital.


69/154

Diafragma/Aperture


70/154

Taipei 101, Taiwan © 2012

Full-Frame DSLR, ISO200, 1/1000s, f/11

Aperture


71/154

Women of Boti Village, West Timor, Indonesia © 2012

Full-Frame DSLR, ISO800, 1/250s, f/2.8

Aperture


72/154

Kecepatan Rana (Shutter Speed)

Kecepatan rana adalah jumlah waktu ketika cahaya jatuhmengenai sensor.

1. Shutter speed: 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2,

1, 2, 4, 8, 15, 30, Bulb

2. Setiap lompatan ke angka yang lebih rendah (1/250 ke

1/125) berarti cahaya yang diterima adalah 2 kali lipat dari

cahaya yang diterima oleh angka sebelumnya (berlaku

sebaliknya).

3. Shutter speed berperan besar dalam mencipatakan foto-

foto yang menarik secara visual seperti foto slow-speed,

panning, dan membekukan gerakan.


73/154

Tiarian Rampag Gendang GKJ 2016

ISO 400, 1/20, f/2.7

Shutter Speed


74/154

PANNING Gerak Cepat POLRI, di GBK 2016

ISO 100, 1/10, f/8,5

Shutter Speed


75/154

Air Terjun Jonggol 2013 , ISO 80 1/750, f/3,7

Shutter Speed


76/154

Sensitivitas film/sensor

(ISO)

Sensitivitas film/sensor digital terhadap cahaya

1. ISO 25, 50, 100, 200, 400, 800,1600, 3200, 6400, 12800,

256002. Setiap lompatan ke angka yang lebih tinggi (ISO 100 ke

200) berarti cahaya yang diterima adalah 2X lipat dari

angka sebelumnya (berlaku sebliknya).

3. Sensitivitas yang semakin tinggi juga berpengaruh pada

kualitas foto yang dihasilkan dari segi ketajaman danakurasi warna.


77/154

Hutong, Beijing © 2012

Full-Frame DSLR, ISO1600, 1/30s, f/2.8

ISO


78/154

Jingshan Park, Beijing © 2012

Full-Frame DSLR, ISO100, 1/250s, f/8

ISO


79/154

Motret Malam dengan kecepatan tinggi dan pada ASA/ISO tinggi. Gatsu Jakarta 2016

ASA/ISO


80/154

KOMPOSISI(THE COMPOSITION)


81/154

Komposisi dan Elemen Desain

• Garis (line)

• Bentuk (shape)

• Rupa (form)

• Tekstur (texture)• Pola (pattern)

• Warna (color)


82/154

Komposisi

- The Frame- Rule of third

- Beban Visual

- Focal Point

- Sudut Pandang / Angle of View

- Bidang Negatif

- Orientasi

- Garis

- Kedalaman ruang

- Frame di dalam Frame

- Telling a story


83/154

Komposisi : The Frame


84/154

Komposisi : Beban Visual


85/154

Komposisi : Focal Point & Rule of Third


86/154

Komposisi : Angle of View (Sudut Bidik)


87/154

Komposisi : Angle of View (Sudut Bidik)


88/154

Komposisi : Bidang Negatif (Negative Space)


89/154

Komposisi : Bidang Negatif (Negative Space)


90/154

Komposisi : Orientasi

Sawah di Bali 2013

ISO 80 1/90 f= 3,9


91/154

Komposisi : Garis (Lines)

Pasar Burung Pramuka Jakarta, 2016


92/154

Komposisi : Garis (Lines)

ISO 800 1/200 f 5,3


93/154

Komposisi : Kedalaman Ruang


94/154

Komposisi : Frame inside the Frame

Menara Museum Bahari Sunda Kelapa Jakarta Utara, ISO 160 1/640 f. 4


95/154

Komposisi : Frame inside the Frame


96/154

Komposisi : Telling a Story

Angle (Sudut bidik)


97/154

Angle (Sudut bidik)

• Sejajar mata (Eye Level)

• Low Angle

• High Angle

• Bird’s Eye


98/154

Angle : Eye Level


99/154

Angle : Low Angle

Angle : High Angle


100/154

Payung Fantasi , selagi Hujan tak kunjung henti 2016,

Angle : High Angle


101/154

Mencuci ditepian Kapuas Kalbar

Angle: Bird’s Eye


102/154

Upacara 17 Agustus 2014

Angle : High Angle


103/154

Buah Segar, JPO Jakarta 2015

GOKEK , JPO Jakarta 2015


104/154

SEMUANYA TENTANG CAHAYA


105/154

Cahaya

1. Arah Cahaya

2. Kualitas cahaya

3. Temperatur cahaya

Arah Cahaya


106/154

Arah Cahaya

1. Direct light

2. Side light

3. Back light / Against the Light

4. Top light

Cahaya Lansung (Direct Light)


107/154


Kondisi dimana sumber cahaya berada di belakang kita. Pada kondisi

seperti ini, bagian yang akan kita bingkai relatif merata tingkatkecerahannya.

Difficulty Level :✮

Cahaya Langsung (Direct Light)


108/154



109/154


Cahaya dari atas (Top Light)


110/154


Sumber cahaya berada tepat di atas kita dan objek yang akan difoto.

Memotret manusia dan alam pada situasi seperti ini seringkalimenghasilkan bayangan-bayangan yang mengganggu.

Difficulty Level :✮ ✮ ✮



111/154


Top Light


112/154

Top Light

Cahaya dari samping (Side Light)


113/154

Cahaya dari samping (Side Light )

Cahaya datang dari sisi objek. Kondisi seperti ini biasanya membuat

dimensi foto menjadi lebih baik dengan bagian gelap terang dantekstur yang lebih jelas.

Difficulty Level :✮ ✮

Cahaya dari Samping (Side Light)


114/154

Cahaya dari Samping (Side Light)


115/154

Cahaya dari belakang obyek (Back Light)


116/154

Cahaya dari belakang obyek (Back Light )

Pada kondisi ini kita memotret dengan melawan sumber cahaya.

Ini adalah salah satu kondisi cahaya tersulit. Tapi dengansedikit kreativitas, hasil foto bisa jauh lebih baik dibanding

kondisi cahaya lainnya.

Difficulty Level :✮ ✮ ✮ ✮

Back Lighting


117/154

Back Lighting

Lapangan Gateball 1 Kem PUPRT

ISO 80 1/30 f 7,7

Back Light


118/154

Back Light

Kampus UI Depok 2016 ISO 80 1/20 f 7.7

Back Light


119/154

Back Light

Tentara Perdamaian Halim Jakarta 2016

Back Light


120/154

Back Light

Back Light


121/154

• Kursus Jurnalis , Pangkal Pinang Bangka 2016

Kualitas dan Kondisi Cahaya


122/154

y

1. The Magic jam (The Magic Hour)

2. Saat Senja (Twilight)

3. Cahaya keras (Harsh light)

4. cahaya menyebar (Diffused light )

5. Cahaya dalam kondisi berkabut (Light in foggy conditions)6. Sinar api (Firelight)

7. Fotografi setelah matahari terbenam (Photography after sundown)

8. Berkedip untuk pencahayaan buatan (Flashes for artificial lighting)

Magic Hour


123/154

Magic Hour

BKT Jakarta Timur 2015, ISO 100 0.7 f 2.9

Twilight


124/154

Twilight

Dari Kursi 33k Pesawat Garuda Bangka –Jakarta ISO 400 1/6 f 2,3

Harsh Light


125/154

Harsh Light

Danau UI- Depok ISO 80 1/45 f 7,7

Difused Light / Overcast


126/154

g

Manado 2010

Foggy Day


127/154

ggy y

Ciater Jawabarat 2011 ISO 400 1/100 f 8

Firelight


128/154

g

After Sundown


129/154

Villa Taman Cibodas 2011 ISO 80 15 f 8

Artificial Light


130/154

g


131/154

Temperatur Cahaya

Warm4700K

Cool3400K


132/154

TIPS

TIPS: People and Portrait Photography


133/154

p g p y

1. Lebih Dekat (Get Closer)

2. Perhatikan ekspresi dan bahasa tubuh

3. Hormatilah (Be Respectful)

People Photography


134/154

People Photography


136/154

p y g p y

• Perhatikan waktu pemotretan.

• Perhatikan detail.

• Eksplorasi angle-angle yang unik dan hindari klise

Landscape and City Photography


137/154

SCBD Seputaran Komdak Jakarta dari Gedung Kantor Cipta Karya Pagi 2012



138/154

BRI TOWER jl. Sudirman Jakarta 2013



140/154

Jembatan sungai Barito Kalimatan Tengah


141/154

THE FINAL IMAGE: Post Processing


142/154

JPEG apa RAW?

JPEG dengan RAW


143/154

RAW

Positip

•Fleksibiel untuk diolah digital

•Kualitas yang lebih baik

Terbaik untuk diarsipankan

Negatip

•Kemampuan Besar Ukuran

•Simpan File memakan Waktu

JPEG

Positip

•Lebih kecil Ukuran (Pixel)

•File Mudah diolah digital

Negatip

•Fleksibilitas terbatas selama pasca pengolahan

•Kualitas kecil

•Cepat Simpan Filenya

-

Ti Ol h Di it l P P t t


144/154

1. Memaksimalkan Hasil

2. Masalah penilaian

3. Jangan berlebihan

Tips Olah Digital Pasca Pemotretan

MENYUNTING POTRET


145/154

akukan penyesuaian.

Gunakan perangkat lunak penyuntingan fotountuk memperbaiki ketidaksempurnaan dalamfoto yang telah kita buat, seperti untukmenghapus seorang pejalan kaki yang tidaksengaja tertangkap di kamera atau alat konstruksiberat di latar belakang yang tidak bisadisingkirkan. Distorsi yang tidak perlu juga bisa

diperbaiki hingga batas tertentu dengan programpenyuntingan foto. Program ini bisa membantumeluruskan beberapa garis yang melengkungdengan meluruskan foto untuk menghasilkangaris-garis vertikal atau horizontal yang lebihbenar. Walaupun PhotoShop merupakanperangkat lunak penyuntingan foto yang standardan paling terkenal, harganya mahal. Adabeberapa opsi lain yang lebih murah – bahkangratis – untuk menyesuaikan gambar secaradigital. Carilah di internet dengan kata kunciseperti “free photo editing software/program editfoto gratis” untuk mendapatkan sejumlah opsidan rekomendasi. Contoh dgn Windows LivePhoto Gallery

WINDOWS LIVE

PHOTO GELLERY

SUMBER BAHAN TAYANGAN


146/154

1. www. wikihow.com : Cara Memotret Bangunan.2. Bahan Tayangan MUHAMAD FADLI

3. http://belfot.com/20-tips-komposisi-memotret-foto/4. Dokumen Pribadi.


147/154

Terima Kasih

[email protected]


148/154


149/154

Novotel Lampung


150/154

f.Pasang kamera Anda ke tripod k k


151/154

• Cara Ini akan memastikan

bahwa gambar kita tidakgoyang atau kabur. Tripodsangat berguna saat kitamemotret dalam keadaankurang cahaya atau dimalam hari. Jika tidak punya tripod, stabilkan diri kitadengan bersandar padasebuah pohon atau tiang

lampu, atau tempatkankamera di atas sebuah yangdatar untuk membuatnyacamera tetap stabil.

Bawa pera atan ainnya yang

diperlukan :


152/154

Bersiaplah dengan berbagai peralatan yang mungkin akan kita perlukan seperti :• Batery Camera Cadangan

• Memoery Card• Filter• Tripod atau Monopood• Lampu Blitz Tanbahan• Kabel /Remod Shuter• Tas Pungung• Payung• Tangga• Drone• Senter• Alat Pembersih Camera•

dllTergantung pada lokasi dan obyeknya, mungkin harus menyiapkan beberapa haluntuk menghasilkan potret yang baik.

• Contohnya, jika kita memotret sebuah bangunan yang terbengkalai, bawalahsenter. Sebuah tas punggung juga akan berguna untuk membantu menjaga agarperalatan tetap terorganisir dan mudah diambil dan juga akan membuat tangankita tetap leluasa untuk hanya memegang kamera.


153/154


154/154

teori dasar fotografi pdf 2

Documents