bab 2 landasan teori 2.1 teori- teori...

23
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umum Dalam melakukan penilitian, yang terkait dengan hubungan pencapaian obyektifitas dan tujuan suatu organisasi, diperlukan teori – ataupun kerangka konsepsual yang relevan sehingga dapat membantu serta turut berperan dalam memberikan pedoman bagi penulis dalam pelaksanaan penulisan penelitian agar lebih fokus dan terarah. Dalam pembahasan Bab 2 ini tentang kerangka konsepsual atau dikenal juga sebagai kerangka teoritis, akan dibagi menjadi dua bagian utama yaitu teori dasar (umum) yang terdiri atas fungsi hubungan kemasyarakatan (Humas) atau Public Relations (PR) yang terdapat dalam struktur dan menjalani fungsi manajemen secara khusus dan humas/PR yang merupakan bagian umum dari teori dasar komunikasi. 2.1.1Komunikasi “Komunikasi adalah proses sosial dimana individu- individu menggunakan simbol- simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka” (West, 2008:4). Suprapto mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: “Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila berkomunikasi sebenarnya kita sedang berusaha untuk menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang yaitu berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang

Upload: buithuy

Post on 04-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori- teori Dasar/Umum

Dalam melakukan penilitian, yang terkait dengan hubungan pencapaian

obyektifitas dan tujuan suatu organisasi, diperlukan teori – ataupun kerangka

konsepsual yang relevan sehingga dapat membantu serta turut berperan dalam

memberikan pedoman bagi penulis dalam pelaksanaan penulisan penelitian agar lebih

fokus dan terarah.

Dalam pembahasan Bab 2 ini tentang kerangka konsepsual atau dikenal juga

sebagai kerangka teoritis, akan dibagi menjadi dua bagian utama yaitu teori dasar

(umum) yang terdiri atas fungsi hubungan kemasyarakatan (Humas) atau Public

Relations (PR) yang terdapat dalam struktur dan menjalani fungsi manajemen secara

khusus dan humas/PR yang merupakan bagian umum dari teori dasar komunikasi.

2.1.1Komunikasi

“Komunikasi adalah proses sosial dimana individu- individu menggunakan

simbol- simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan

mereka” (West, 2008:4).

Suprapto mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) latin communis yang berarti umum

(common) atau bersama. Apabila berkomunikasi sebenarnya kita sedang berusaha untuk

menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang yaitu berusaha

berbagi informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

10

berkomunikasi dengan pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat komunikasi

sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki

pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu menurut Wilbur Schrarmm”

(Suprapto, 2006: 4).

Dari dua pengertian di atas, dapat diartikan bahwa komunikasi adalah suatu

kegiatan yang memberikan suatu informasi berupa pesan pada satu orang dengan yang

lain untuk membangun kesamaan ide atau pikiran agar terciptanya persamaan pengertian

informasi yang disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

2.1.1.1 Tipe Komunikasi

Komunikasi memiliki bermacam- macam tipe, yaitu (Cangara, 2003: 30):

1. Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal Communications)

Proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu atau dengan kata lain

berkomunikasi dengan diri sendiri.

2. Komunikasi antar pribadi publik (Interpersonal Communications)

Proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap

muka.

3. Komunikasi dengan publik (Public communications)

Proses komunikasi dimana pesan- pesan disampaikan oleh pembicara dalam

situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar jumlahnya.

4. Komunikasi Massa (Mass Communications)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

11

Proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang

melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat- alat yang bersifat

mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film.unikasi dapat dibedakan karunsur

Tipe komunikasi dapat dibedakan karena adanya unsur waktu, tempat, jumlah

orangnya dan media yang dipergunakan untuk melakukan komunikasi. Keempat jenis

komunikasi di atas membedakan cara penyampaian yang bertujuan sama dalam

menyampaikan pesan (informasi). Seperti komunikasi interpersonal dimana seseorang

berkomunikasi dengan dirinya sendiri, komunikasi interpersonal yaitu komunikasi

dengan satu orang atau lebih secara bertatap muka, komunikasi publik yang melibatkan

banyak orang, komunikasi massa yang menggunkan media sebagai perantara seperti

radio, televisi, dan media cetak untuk menjangkau khalayak yang jumlahnya lebih besar.

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi

Dalam buku Ilmu Komunikasi terdapat beberapa fungsi komunikasi, yaitu

(Effendy, 2004: 8):

1. To Inform (Menyampaikan pesan)

2. To educate (mendidik)

3. To entertain (Menghibur)

4. To Influence (Mempengaruhi)

Komunikasi digunakan untuk sarana dalam mencapai fungsi- fungsi seperti

menyampaikan pesan, mendidik, menghibur dan mempengaruhi. Dalam hal ini

komunikasi menunjukan jalan untuk terciptanya suatu pengertian bersama agar tidak

timbul kekeliruan dan kesalahpahaman dalam menyampaikan pesan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

12

2.1.1.3 Model Komunikasi

“Yang dimaksud dengan model komunikasi adalah gambaran yang sederhana

dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi

dengan komponen yang lain” (Mulyana, 2001: 24).

“Salah satu model komunikasi yang masih tetap digunakan hingga sekarang

adalah model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell (Forsdale 1981),

seorang ahli ilmu politik dari Yale University” (Mulyana, 2001: 24- 25).

Lima pertanyaan yang digunakan Laswell dalam melihat proses komunikasi

adalah (Mulyana, 2001: 24- 25):

1. Who (Siapa)

Yang dimaksud ialah menunjuk kepada siapa orang yang mengambil inisiatif

untuk memulai suatu komunikasi. Yang memulai komunikasi ini dapat berupa

seseorang dan juga sekelompok orang seperti organisasi atau persatuan.

2. Says What (Apa yang dikatakan)

Berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang akan disampaikan

dalam komunikasi tersebut. Isi komunikasi kadang sederhana dan kadang-

kadang sulit dan kompleks.

3. To Whom (Kepada siapa)

Yang dimaksud adalah siapa yang menjadi audiance atau penerima komunikasi.

Dengan kata lain kepada siapa komunikator berbicara.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

13

4. Through What (Media yang digunakan)

Adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.

5. What are the effects (Efek yang ditimbulkan)

Efek yang ditimbulkan setelah melakukan komunikasi tersebut.

2.1.1.4 Sifat- sifat Komunikasi

Menurut Suranto, dilihat dari sifatnya, proses komunikasi dapat dibedakan

menjadi (Suranto, 2005: 25):

1. Komunikasi tatap muka (Face to face communications)

2. Komunikasi bermedia (Mediated Communications)

3. Komunikasi verbal (Verbal Communications)

4. Komunikasi non- verbal (Non verbal Communications)

Dalam menjalankan komunikasi yang biasa dilakukan, dengan keempat proses di

atas, MER-C berkomunikasi secara keseluruhan dalam tatap muka dengan para donatur

maupun audience dalam mengajak publik untuk ikut serta, melalui media yang sangat

luas untuk menyampaikan pesan, serta pentingnya komunikasi verbal yang bertujuan

dengan bagaimana pesan bisa sampai kepada publik dengan dimengerti kata-kata dan

maksud dari isi pesan tersebut, tentu saja komunikasi non verbal terlibat dalam proses

komunikasi karena bermaksud penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non

verbal memberikan arti pada komunikasi verbal, oleh sebab itu komunikasi ini berjalan

satu sama lain dan penyampaian pesan yang bertujuan untuk publik mengenal dan

mengerti maksud pesan yang disampaikan

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

14

2.1.1.5 Tujuan Komunikasi

Menurut Arnold and Bowers,ada empat tujuan atau motif komunikasi

berlangsung, hal ini dapat disadari mau pun tidak, sengaja atau tidak disengaja. Empat

hal itu adalah (Devito, 1997: 32):Menurut Suranto, dilihat dari sifatkasi dapat dibeakandi

1. Menemukan

Dengan berkomunikasi kita dapat memahami diri kita sendiri dan orang lain

yang kita ajak bicara.

2. Untuk Berhubungan

Dengan bekomunikasi akan secara otomatis membuat suatu jalinan komunikasi

yang nantinya akan menimbulkan suatu hubungan dikemudian hari, seperti:

awalnya berbincang biasa dan lama- kelamaan menjadi hubungan persahabatan.

3. Untuk Meyakinkan

Komunikasi digunakan sebagai sarana untuk membuat seseorang atau obyek

komunikasi menjadi lebih yakin pada sesuatu.

4. Untuk Bermain

Kita menggunakan komunikasi sebagai alat untuk bermain atau menghibur diri.

Para pelawak menggunakan media komunikasi dengan berbicara dan bercanda

untuk menghibur orang lain.

Dari keempat tujuan komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi

adalah sebagai sebuah sarana yang dapat membantu seseorang memahami sesuatu lewat

kata- kata dan penjabaran , menjalin sebuah hubungan antar orang lain dengan cara

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

15

berbicara, bertindak meyakinkan seseorang terhadap sesuatu yang diyakini, dan

bertujuan sebagai alat penghibur diri dengan bercanda, berbicara dengan orang lain.

2.1.2 Public Relations (Humas)

Dalam bukunya yang berjudul Effetive Public Relations, dijelaskan bahwa

Public Relations adalah:

“Suatu fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan

yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi

kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut” (Cultip,Center,Broom, 2006: 6).

“Public Relations adalah suatu pendekatan yang sangat strategis yang

menggunakan konsep- konsep komunikasi. Dengan menggunakan teknik- teknik

komunikasi yang sesuai, praktisi Public Relations akan menjadi tenaga yang sangat

penting bagi dunia usaha” (Kasali, 2008: 1).

Menurut Frank Jefknis dalam bukunya Public Relations, bahwa Public Relations

adalah “Semua bentuk komunikasi yang terencana , baik itu ke dalam maupun ke luar,

antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam ragka mencapai tujuan- tujuan

yang spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (Jefkins, 2003: 10).

Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah

tombak dari suatu organisasi maupun suatu perusahaan yang bertugas sebagai jembatan

perhubungan untuk menyampaikan pesan kepada publik atau masyarakat dan

sebaliknya, membangun citra organisasi atau perusahaan agar tercipta suatu gambaran

yang baik dengan membuat program- program yang menarik dengan menjalin hubungan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

16

yang harmonis, sehingga membangun kepercayaan dan kesetiaan pada kedua belah

pihak.

2.1.2.1 Praktik Public Relations

Praktik Public Relations sebagai komunikator suatu organisasi lembaga atau

perusahaan tetap bersikap etis, antara lain (Soemirat dan Ardianto, 2003: 175).

1. Menjadi komunikator untuk publik internal dan eksternal

2. Tidak terlepas dari faktor kejujuran sebagai landasan utama

3. Membuat publik atau masyarakat merasa diakui dan dibutuhkan keberadaannya

4. Etika sehari- hari dalam berkomunikasi dan berinteraksi harus tetap dijaga

5. Menyampaikan informasi- informasi penting kepada publik atau masyarakat

6. Menghormati nilai- nilai kemanusiaan

7. Mampu memberikan keputusan yang arif dan bijaksana

8. Mengenal bastas- batas yang berdasar pada moralitas dalam menjalankan

profesinya

9. Penuh pengabdian dalam berprofesi

10. Mentaati kode etik profesi yang berlaku

Menjadi komunikator yang baik dalam menjalankan praktik Public Relations,

harus mampu menganalisa situasi. Menganalisa situasi adalah unsur tersulit. Tidak

pernah ada dua situasi yang persis sama, namun, perbedaannya terletak pada pendekatan

yang digunakan sebagai pemecahan masalah bakunya. Jadi sedekat (mirip) apapun suatu

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

17

situasi, namun penyebabnya akan menuntut pendekatan yang unik. Satu saja dapat

menjadi unit untuk suatu pemecahan yang telah terprogram (Ardianto 2004: 22).

2.1.2.2 Fungsi Public Relations

Menurut pakar Humas International Cultip & Centre and Canfield, bahwa fungsi

Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut (Ruslan, 2007: 19):

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi

melekat pada manajemen lembaga atau organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan

publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berhubungan dengan opini, persepsi dan

tanggapan terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan

manajemen demi kepentingan bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal- balik, dan mengatur arus informasi,

publikasi atau saran dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya,

demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

Dari rumusan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi Public Relations adalah

sebagai tali hubungan antara organisasi dan masyarakat yang terkait satu sama lain,

Public Relations juga membantu dalam mengkomunikasikan kedua belah pihak

sehingga meningkatkan pemahaman antara organisasi dan masyarakat serta

menimbulkan rasa kepercayaan dan saling melengkapi sehingga kedua belah pihak

merasa nyaman dan memberikan kontribusi yang saling baik untuk satu sama lainnya.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

18

2.1.2.3 Lingkup Public Relations

Ada dua lingkup pekerjaan Public Relations dalam suatu perusahaan yaitu

(Soemirat, 2007: 89):

1. Public Relations Internal

a. Membina sikap mental karyawan agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan,

kepatuhan dan dedikasi terhadap lembaga atau perusahaan dimana mereka

bekerja.

b. Menumbuhkan semangat korporasi atau kelompok yang sehat dan dinamis.

c. Mendorong timbulnya kesadaran lembaga atau perusahaan.

2. Public Relations Eksternal

Mengusahakan tumbuhnya sikap dan citra (image) publik yang positif terhadap

segala kebijakan dan langkah- langkah sehingga perusahaan mendapatkan citra

yang baik di luar.

2.2 Teori- teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas

2.2.1 Organisasi Nonprofit

Organisasi yang terdiri dari individu- individu atau kelompok- kelompok usaha

terpisah yang mempunyai ketertarikan atau minat yang sama dalam bidang tertentu

seperti keuangan, profesioanal, sosial, kebudayaan, atau intelektualitas dan tidak

berorientasi pada pencarian keuntungan atau profit, disebut sebagai organisasi nonprofit.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

19

Ada lima karakteristik yang dapat mendefinisikan sektor nonprofit atau

organisasi nonprofit dan dapat diterapkan dibanyak negara menurut (Cultip, Center,

Broom, 2006: 502-503):

1. Terorganisasi

Dengan maksud, organisasi ini memiliki entitas terinstitusi, yang berarti

organisasi ini mempunyai anggaran dasar, pertemuan reguler, pejabat, aturan,

atau indikator lain tentang kepermanenannya.

2. Privat (Swasta)

Organisasi nonprofit secara institusional terpisah dari pemerintah, yang

berarti bahwa mereka bukan agen pemerintah atau bukan lembaga yang

dikontrol pemerintah, bahkan jika mereka menerima dana dari pemerintah.

3. Distribusi nonprofit

Organisasi nonprofit tidak berusaha mencari laba untuk pemilik atau direktur.

Ini bukan berarti bahwa organisasi nonprofit tidak bisa mendatangkan laba.

Tetapi ini berarti bahwa mendistribusikan profitnya pada mereka yang

mengelola atau mengatur usaha adalah dilarang, dan karenanya diberi istilah

non-for-profit.

4. Mengatur diri sendiri

Organisasi nonprofit mengatur diri sendiri dan mengontrol aktivitasnya

sendiri, yang berarti bahwa mereka menentukan prosedur sendiri dan

independen dari kontrol eksternal. Mereka punya dewan direksi sendiri dan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

20

memberi kesempatan kepada keterlibatan warga tanpa kontrol atau perintah

pemerintah.

5. Sukarela

Paling tidak, harus ada partisapasi sukarela dalam manajemen organisasi atau

dalam pelaksanaan programnya, yang berarti bahwa ada beberapa dari

kontribusi amal.

Bentuk agen organisasi nonprofit pun beragam, mulai dari organisasi kesehatan,

pelayanan sosial, pendidikan, kebudayaan sampai keagamaan. Semua agen organisasi ini

bertujuan untuk meningkatkan kondisi kemanusiaan. Secara umum organisasi nonprofit

yang merupakan agen sosial dipandang sebagai “orang- orang baik” (good guys) dalam

masyarakat.berpikiran maju, organisasi penuh kasih yang anggotanya bekerja untuk

membantu orang lain memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Medical Emergency Rescue- Committee (MER-C) sendiri merupakan organisasi

nonprofit yang terdiri dari individu- individu yang memiliki keahlian dibidangnya dan

ketertarikan serta minat yang sama, yaitu para dokter- dokter ahli dan bidang lainnya

yang ber empati dalam membantu dengan pertolongan pertama kepada semua saudara di

dunia pada umumnya yang terkena musibah dan membutuhkan pertolongan medis

maupun non medis.

2.2.2 Definisi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Menurut definisi yang dikemukakan oleh PBB, LSM adalah sebuah organisasi

non-pemerintah yang tidak mencari keuntungan materi, didirikan sukarela oleh

masyarakat, dengan skala lokal maupun internasional, dan bertujuan untuk mengangkat

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

21

kesejahteraan masyarakat. LSM didirikan dengan tujuan-tujuan tertentu oleh

sekelompok orang yang memiliki kesamaan pandangan.

LSM melakukan berbagai pelayanan dan fungsi kemanusiaan, menyampaikan

keinginan warga negara kepada pemerintah, memonitor implementasi kebijakan dan

program, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan

negara. LSM juga menyediakan analisis dan konsultasi, serta bertindak sebagai pemberi

peringatan dini kepada pemerintah dan membantu memonitor pengimplementasian

perjanjian internasional dalam sebuah negara. (Mengutip dari portal resmi PBB

tentang NGO dari http://www.ngo.org/ngoinfo/define.html - sebagaimana juga

diatur dalam Resolusi PBB mengenai NGO atau Non Governmental Organization /

LSM).

Definisi lain dari LSM menurut perundang – undangan yang berlaku di Indonesia

sangatlah tergantung dan disesuaikan dengan di bidang apakah LSM itu bergerak

sebagai contoh,di bidang lingkungan: Lembaga swadaya masyarakat yang dimaksud

adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri,

ditengah masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup. (UU

No. 4 Tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup – Pasal 1 Angka 12 dan

Diubah/Diperbaharui UU No 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup).

Di sisi lain, LSM di bidang kesehatan juga memiliki sifat dan tumbuh secara

swadaya sebagaimana dijelaskan dalam definisi diatas, namun operasional dan fokus

dari pergerakannya terdapat dalam bidang kesehatan sebagaimana diatur dalam UU No.

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

22

2.2.3 Relawan (Volunteer)

Relawan adalah orang yang tanpa dibayar menyediakan waktunya untuk

mencapai tujuan organisasi, dengan tanggung jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau

dengan sedikit latihan khusus, tetapi dapat pula dengan latihan yang sangat intensif

dalam bidang tertentu, untuk bekerja sukarela membatu tenaga profesioanal.

Lima dimemsi kesukarelawanan:

1) Relawan bukan pekerja karir

2) Relawan bekerja tanpa gaji, upah atau honoranium

3) Relawan memiliki tanggung jawab yang berbeda dengan pekerja yang digaji

(Tanggung jawab relawan terbatas pada tugas tertentu, sedang tenaga terlatih

yang profesional mempunyai tanggung jawab menyeluruh dan memimpin

pelaksanaan tugas)

4) Relawan mempunyai persiapan yang berbeda untuk kerja-suka-relanya dari

tenaga karir, yang akhir ini harus memenuhi persyaratan yang spesifik dalam

pendidikan dan pengalaman untuk bisa diterima sebagai perkerja, sedangkan

relawan biasanya tidak ada syarat semacam itu.

5) Relawan punya identifikasi yang berbeda dengan pekerja karir dan masyarakat

dibandingkan dengan perkerja karir yang bisa dipromosikan untuk posisi-posisi

di organisasi lain dalam rangka pengembangan karirnya.

Studi yang dilakukan oleh Waters & Bortree (2007), menemukan bahwa seorang

relawan mengevaluasi hubungannya dengan organisasi non-profit termasuk sejenis LSM

secara positif. Banyak riset dilakukan di Amerika Utara dan Eropa Barat, bahwa publik

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

23

dan masyarakat luas banyak melibatkan diri mereka ke LSM tertentu dengan berbagai

alasan, hal tersebut menjadi suatu kebutuhsan dan sangatlah penting untuk dilakukan

(Richard D. Waters,. & Denise Bortree, 2007: 58).

Dalam artikel atau journal ini, serta dalam riset yang telah dilaksanakan oleh

Waters & Bortree, (2007: 58 – 59) terdapat 4 hal penting yang melandasi hubungan

antara seorang relawan dengan organisasinya, yaitu: trust, komitmen, keseimbangan

dari kekuatan serta kepuasan. Menurut teori Maslow, memang, terdapat level tertentu

dari kebutuhan manusia, termasuk kepuasan sosial dan kepuasan secara batin, dimana

banyak orang yang mendapatkan hal itu dengan menjadi relawan di organisasi LSM

yang visi dan misinya sesuai dengan prinsip hidup mereka.

Kepercayaan seperti telah dibahas sebelumnya, telah menjadi elemen terpenting

yang mendasari komitmen dari seorang relawan terhadap organisasi atau LSM yang ia

bergabung didalamnya. Waters & Bortree (2007: 59) menjelaskan bahwa, relawan

menjadikan kepercayaan dan reliabilitias dari LSM yang dia bergabung di dalamnya

sebagai variabel penting untuk dapat meningkatkan komitmen dirinya atas LSM yang

bela/bergabung di dalamnya.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai unit responsif dalam penanggulangan

bencana, MER-C sebagai organisasi harus dapat melakukan rekrutmen atas relawan

secara cepat, efektif dan efisien. Dalam hal itulah, menurut Brennan (2007:71)

menjelaskan bahwa relawan didaerah lokal dan di komunitas tempat terjadinya bencana

adalah calon relawan yang paling tepat untuk bisa direkrut dan bergabung dengan LSM

yang bertugas dan memiliki program untuk menanggulangi bencana secara cepat dan

efektif.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

24

Oleh karena itulah, dalam hal menjalankan komunikasi efektif dengan komunitas

serta masyarakat sekitar demi terkumpulnya dan dapat direkrutnya relawan secara

maksimal, maka diperlukanlah peranan hubungan kemasyarakatan. Hal ini pun diakui

dalam riset yang dilakukan oleh Brennan (2007: 73) bahwa komunikasi akhirnya

menjadi senjata utama dalam hal melaksanakan rekrutmen serta mengumpulkan relawan

dalam waktu yang secepat mungkin. Dalam journalnya, Brennan (2007 : 74)

menyatakan bahwa terdapat tiga tugas utama dari seorang relawan:

• Koordinasi, untuk menjalankan operasi cepat tanggap dan melakukan evakuasi

dan transportasi kesehatan, relawan harus mampu saling berkordinasi agar tidak

terjadi tumpang tindih dan kegagalan operasi.

• Menyediakan, relawan harus mampu menyediakan infrastruktur dan fasilitas

darurat untuk penyelamatan korban sementara.

• Membantu, relawan harus mampu memastikan terdapatnya distribusi obat dan

minuman bersih untuk membantu kesehatan dari korban untuk sementara waktu.

2.2.4 Public Affairs

Public affairs adalah bagian khusus dari public relations yang membangun dan

mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka memengaruhi

kebijakan pemerintah (Cultip, Center, Broom, 2006:20).

Definisi di atas menerapkan bahwa public affairs adalah kegiatan public

relations (Humas) yang menangani kebijakan publik dan publik yang memengaruhi

kebijakan terserbut, dalam buku Effective Public Relations Cultip, Center, dan Broom

menyebutkan bahwa public affairs membangun dan mengelola hubungan dengan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

25

pemerintah dan komunitas lokal karena di tingkat pemerintah peraturan-peraturan yang

dapat mempengaruhi aktivitas organisasi dibuat dan sering berubah-ubah. Oleh karena

itu dibutuhkan dari public relations untuk berhubungan dengan petugas-petugas di

komunitas sekitar dan kelompok-kelompok legislatif.

Ada 8 aktivitas dalam bidang public affairs,(Black, Sam 2005:31) yaitu:

1. Manajemen isu (issues managment)

2. Hubungan dengan Pemerintah (govemment relations)

3. Hubungan dengan komunitas sekitar (community relations, termasuk di

dalamnya social responsibility dan pemberian dana bantuan)

4. Hubungan dengaan investor (investor relations)

5. Hubungan dengan media (media relations)

6. Publikasi (publications)

7. Komunikasi karyawan (employee communication)

8. Periklanan perusahaan (coorporate advertising atau advocavy advertising)

Dari kedelapan aktivitas di atas, Medical Emergency Rescue Comminttee

(MER-C)

Menjalankan diantaranya yaitu hubungan dengan pemerintah (govemment

relations) untuk membangun hubungan baik dan akses terhadap izin-izin yang

diperlukan untuk keperluan operasional, hubungan dengan komunitas sekitar

(community relations) dalam hubungan ini khusus dijalankan oleh humas organisasi

untuk menjalin hubungan positif dengan komunitas sekitar, tujuannya untuk

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

26

membangun kerjasama dalam pelayanan masyarakat yang ada. Pentingnya hubungan

dengan media (media relations) sebagai perantara untuk menyampaikan pesan, visi,misi,

atau program yang dimiliki oleh (MER-C) kepada masyarakat luas, dengan publikasi

sangat membantu agar nama (MER-C) mendapat kepercayaan oleh publik.

2.2.5 Fungsi dan Peran Public Relations (Humas) dalam Organisasi Nonprofit

“Di masa depan aktivitas humas akan meningkat menjadi aktivitas sosial, dalam

arti membantu organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya, dan

mengelola hubungan antara kelompok-kelompok untuk membantu pembangunan sosial

dan ekonomi, serta menjalankan tugas-tugas sosial” (White, Mazur 1999:266).

Organisasi nonprofit dipandang sebagai salah satu pendukung yang penting

dalam setiap komunitas, seperti pelayanan kesehatan, organisasi kesejahteraan sosial,

institusi keagamaan, institusi pendidikan dan kesejahteraan yang sesuai dengan

komunitas yang ada. Organisasi nonprofit membutuhkan atau tergantung pada dukungan

publik untuk menjalankan misi dan program-programnya melalui komunikasi yang

terbuka dan aktif.

“Selain itu organisasi nonprofit juga memerlukan partisipasi sukarelawan untuk

menjalankan usahanya. Bahkan tanggung jawab untuk melatih para sukarelawan

umumnya terletak pada humas, dan humas harus mengetahui bahwa minat ketertarikan

sukarelawan terhadap organisasi dapat distimulasi dan dipertahankan hanya oleh

program yang secara rasional dapat dilaksanakan” (Doug, Turk, Kruckeberg, 2000: 13).

Berbeda dengan perusahaan, organisasi nonprofit pada umumnya tidak memiliki

dana yang banyak untuk melaksanakan aktivitas kuncinya. Satu fakta tidak pernah

berubah yang dihadapi oleh semua organisasi nonprofit, yaitu tidak ada pernah uang

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

27

yang cukup. Untuk itulah dibutuhkan public relations (Humas) yang menurut Seitel

harus menjadi masters of many functions (ahli dalam berbagai fungsi), terutama dalam

beberapa fungsi kunci berikut ini. (Seitel, Fraser P 2004: 305-306):

2.2.6 Fungsi Public Relations

• Memposisikan Organisasi

Dengan begitu banyaknya organisasi nonprofit yang ingin mendapatkan bantuan uang,

oleh karena itu sebuah organisasi nonprofit yang ingin sebuah organisasi nonprofit harus

mampu menunjukan perbedaanya dari kompetitor lain. Organisasi nonprofit yang

terbaik adalah yang bisa memposisikan dirinya atau mendukung suatu hal.

• Mengembangkan Sebuah Rencana Pemasaran/Promosional

Tugas ini berupa memasarkan organisasi untuk meningkatkan profil,kehormatan, dan

tingkat dukungan. Untuk itu dibutuhkan perencanaan khalayak, pesan, dan “kendaraan”

untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada khalayaknya. Dalam membentuk

pesan-pesan tersebut, hal yang paling penting adalah mengetahui proporsi “cause-

related”, yaitu apa yang didukung oleh organisasi tersebut. Dengan berpegang pada hal

itulah kampanye pemasaran dibuat.

• Perencanaan Strategis

Kampanye humas nonprofit harus mengahasilkan pesan yang jelas dan logis, yaitu

dengan menunjukan strategi yang terformulasi dengan baik. Implikasinya, humas

nonprofit harus (1) merencanakan, (2) menentukan isu-isu, (3) membangun strategi, (4)

membentuk isu-isu tersebut, (5) mengembangkan pokok-pokok pembicaraan, (6)

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

28

memilih juru bicara yang sesuai, (7) mengembangkan materi-materi komunikasi dan (8)

menargetkan pesan.

• Media Relations

Karena kebanyakan organisasi nonprofit kekurangan sumber daya yang mencukupi

untuk periklanan atau pemasaran formal, penggunaan media “ gratis” merupakan fungsi

humas yang penting. Organisasi-organisasi nonprofit sangat membutuhkan bantuan

media yang akan mendukung motif dan misi mereka.

• Mendukung Penggalangan Dana

Organisasi nonprofit tergantung pada bantuan donor. Oleh karena itu, penggalangan atau

pencarian dana merupakan tantangan bagi organisasi nonprofit yang memerlukan

perhatian para petinggi organisasi. Humas harus terlibat secara penuh dalam komunikasi

penggalangan dana dan permohonannya, sehingga pesan dapat ditunjukan tepat pada

sasaran dan konsisten dengan posisi umum organisasi.

Dengan begitu banyaknya hal yang harus dilakukan, bagaimana organisasi dapat

membiayai kegiatan promosi dengan dana yang terbatas sekali? Jawabannya terletak

pada perspektif bahwa komunikasi dan public relations (humas) sangat penting untuk

menjalankan misi sebuah organisasi nonprofit dan sebuah alat yang sangat ampuh dalam

fund-raising (pencarian dana) (Caywood, Clarke L, 2002:484).

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

29

2.2.7 Peran Public Relations

Sedangkan peran humas dalam kebanyakan organisasi nonprofit ditujukan untuk

(Cultip, Center, Broom 2006: 507):

1. Mendefinisikan atau memberi “brand” organisasi, mendapat penerimaan

misinya dan melindungi reputasinya.

2. Mengembangkan saluran komunikasi dengan pihak-pihak yang dilayani

organisasi.

3. Menciptakan dan memelihara iklim yang baik untuk mengumpulkan dana.

4. Mendukung pengembangan dana pemeliharaan kebijakan publik yang cocok

untuk misi organisasi

5. Memberi informasi dan motivasi konstituen organisasional utama (seperti

karyawan, sukarelawan dan komisaris) untuk mengabdikan diri mereka dan

bekerja secara produktif dalam mendukung misi, tujuan, dan sasaran

organisasi.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

30

2.3 Kerangka pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Sumber: Pemikiran Penulis dan Berdasarkan Teori Cutip & Teori Seitel, Fraser P

Cultip, Broom Center (2006: 507) & Seitel, Fraser P (2002: 305-306).

Penjelasan dari gambar di atas merupakan gabungan pemikiran penulis dan teori-

teori berbagai sumber yang penulis kutip dari (Cultip, Center, Broom 2006: 507) dan

(Seitel, Fraser P 2002: 305-306). Berdasarkan pemikiran penulis menjelaskan bagaimana

Komunikasi

Public Relations (HUMAS LSM)

Fungsi

- Memposisikan organisasi

- Mengembangkan promosional

- Perencanaan strategis

- Media Relations

- Mendukung penggalangan dana

Peran

- Memberi brand organisasi

- Menjalin / menggembangkan komunikasi

- Memelihara iklim yang baik

- Memelihara kebijakan publik

- Motivasi untuk mengabdikan diri dalam misi organisasi

Dilaksanakan Dengan Baik Tidak Dilaksanakan Dengan Baik

Feedback

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Dasar/Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00480-mc 2.pdfsebagai kerangka teoritis, ... Apabila berkomunikasi sebenarnya kita

31

peran dan fungsi public relations dalam menyampaikan informasi kepada publik yang

dapat diterima sesuai dengan tujuannya, khususnya dalam sebuah Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) Medical Emergency Rescue – Committee (MER-C) sebuah

organisasi non profit.