asuhan keperawatan pada klien jiwa dengan kecemasan hospitalisasi

Upload: inayatun-toyibbah

Post on 06-Jul-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    1/40

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN JIWA DENGAN KECEMASAN

    (ANXIETAS)

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    2/40

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakan

    Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah

     penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan. Berbagai macam krisis yang terjadi

    sebenarnya bukan krisis ekonomi sebagai pangkal masalahnya, melainkan mendasar pada

    kesehatan mental bangsa ini sendiri. Minimnya perhatian terhadap kesehatan mental bangsa

    termanifestasi dalam begitu banyak masalah yang disebut krisis multidimensional.

    Pernyataan ini dinyatakan dengan jelas oleh dr. Danardi Sosrosumihardjo, Sp.K.., dari

    Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran iwa !ndonesia "PDSK!# dalam konferensi pers

    Kon$ensi %asional Kesehatan iwa ke&', yang bertema (Kesehatan iwa Masyarakat,

    Kesehatan iwa Bangsa,) pada hari Kamis "*+ -# di akarta.

    Pernyataan ini bukanlah tanpa dasar. Krisis ekonomi yang terus berkepanjangan

    ternyata meninggalkan kisah&kisah menyedihkan dengan meningkatnya jumlah penderita

    ganngguan jiwa, terutama jenis anietas "gangguan kecemasan#. /ejala gangguan kesehatan

    mental yang mencakup mulai dari gangguan kecemasan, depresi, panik hingga gangguan jiwa

    yang berat seperti Schi0oprenia hingga pada tindakan bunuh diri, semakin mewabah di

    tengah masyarakat. Dari sekian jumlah penderita yang ada baru 12 yang mendapatkan

     pengobatan yang memadai. Sedangkan selebihnya tidak tertangani.

    Masalah gangguan jiwa yang menyebabkan menurunnya kesehatan mental ini

    ternyata terjadi hampir di seluruh negara di dunia. 345 "3orld 4ealth 5rgani0ation# badan

    dunia PBB yang menangani masalah kesehatan dunia, memandang serius masalah kesehatan

    mental dengan menjadikan isu global 345. 345 mengangkat beberapa jenis gangguan

     jiwa seperti Schi0oprenia, 6l0heimer, epilepsy, keterbelakangan mental dan ketergantungan

    alkohol sebagai isu yang perlu mendapatkan perhatian.

    Di !ndonesia jumlah penderita penyakit jiwa berat sudah cukup memprihatinkan,

    yakni mencapai 7 juta orang atau sekitar ',82 dari total penduduk. Berdasarkan hasil Sur$ei

    Kesehatan Mental 9umah :angga "SKM9:# pada tahun *18 yang dilakukan terhadap

     penduduk di kotamadya oleh aringan ;pidemiologi Psikiatri !ndonesia, ditemukan 18

     per .--- penduduk rumah tangga dewasa menunjukkan adanya gejala gangguan kesehatan

     jiwa baik yang ringan maupun berat. Dengan analogi lain bahwa satu dari lima penduduk 

    !ndonesia menderita gangguan jiwa dan mental. Sebuah fenomena angka yang sangat

    mengkhawatirkan bagi sebuah bangsa.

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    3/40

    B. T!"!an

    :ujuan disusunnya makalah ini adalah agar dapat<

    . Membedakan antara ansietas normal dengan ansietas yang dialami pada gangguan ansietas

    '. Membedakan antara ansietas, takut, dan stres

    =. Menjelaskan akibat positif dan negatif ansietas

    >. Menjelaskan tingkat ansietas dengan perubahan prilaku yang terkait dengan setiap tingkat

    tersebut

    8. Mendiskusikan penggunaan mekanisme pertahanan oleh indi$idu yang mengalami

    gangguan ansietas

    7. Menjelaskan teori etiologi terbaru tentang gangguan ansietas mayor 

    ?. Menerapkan proses keperawatan pada perawatan klien yang mengalami ansietas dan

    gangguan terkait stres

    1. Memberi penyuluhan kepada klien, keluarga, pemberi perawatan, dan anggota masyarakat

    untuk meningkatkan pemahaman tentang ansietas dan gangguan terkait stres

    C. R!an l#nk!$

    9uang lingkup dari pembahasan makalah ini adalah mengenai gangguan ansietas yang

    dialami oleh klien, perbedaan antara ansietas, takut, dengan stres, akibat dari ansietas itu

    sendiri baik dari sisi positif dan negatifnya, tingkat ansietas, hingga pembahasan mengenai

     proses keperawatan yang tepat untuk diimplementasikan kepada klien dengan gangguan

    ansietas dan gangguan terkait dengan stres, serta penyuluhan untuk meningkatkan

     pemahaman tentang ansietas dan gangguan terkait stres

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    4/40

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. De%#n#

    . (6nietas adalah perasaan yang difius, yang sangat tidak menyenangkan, agak tidak 

    menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini disertai dengan suatu atau

     beberapa reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang berulang bagi seseorang tertentu.

    Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat

     berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air besan. Perasaan ini disertai

    dengan rasa ingin bergerak dan gelisah. ( " 4arold !. @!;A# (6nen$ous condition of unrest) "

    @eland ;. 4!%S!; dan 9obert S 6MB;@@#

    '. (6nietas adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan akan

     bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan,

    atau kehidupan seseorang indi$idu atau kelompok biososialnya.) " . /95;%#

    B. Ge"ala !'!' an#eta&

    . Ge"ala $k*l*#k+

    Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut )gila), takut kehilangan

    kontrol dan sebagainya.

    ,. Ge"ala %#k+

    /emetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual,

    sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung dan lain&lain. Keluhan

    yang dikemukakan pasien dengan anietas kronik seperti< rasa sesak nafasC rasa sakit dadaC

    kadang&kadang merasa harus menarik nafas dalamC ada sesuatu yang menekan dadaC jantung

     berdebarC mualC $ertigoC tremorC kaki dan tangan merasa kesemutanC kaki dan tangan tidak 

    dapat diam ada perasaan harus bergerak terus menerusC kaki merasa lemah, sehingga berjalan

    dirasakan beretC kadang& kadang ada gagap dan banyak lagi keluhan yang tidak spesifik untuk 

     penyakit tertentu. Keluhan yang dikemukakan disini tidak semua terdapat pada pasien dengan

    gangguan anietas kronik, melainkan seseorang dapat saja mengalami hanya beberapa gejala

    keluhan saja. :etapi pengalaman penderitaan dan gejata ini oleh pasien yang bersangkutan

     biasanya dirasakan cukup gawat.

    C. -akt*r Pre#&$*

    . Te*r# Pk*anal#t#k 

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    5/40

    Menurut freud,struktur kepribadian terdiri dari = elemen yaitu (!D, ;/5 Dan SP;9 ;/5).

    ;go melambangkan dorongaEn insting dan impuls primitif. Super ego mencerminkan hati

    nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma&norma budaya seseorang , sedangkan ;go

    digambarkan sebagai mediator antara tuntutan dari !D dan Super ;go.

    ,. Te*r# Inter$er&*nal

    6nietas terjadi dari ketakutan akan penolakan interpersonal. 4al ini juga dihubungkan akan

    trauma pada masa pertumbuhan, seperti kehilangan, perpisahan indi$idu yang mempunyai

    harga diri rendah biasanya sangat mudah mengalami anietas yang berat.

    /. Te*r# Per#lak!

    6nietas merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan

    seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.teori ini meyakini bahwa manusia yang

     pada awal kehidupannya dihadapkan pada rasa takut yang berlebihan akan menunjukkan

    kemungkinan anietas yang berat pada kehidupan masa dewasanya.

    D. Pen*l*nan An#eta&

    . An#eta& r#nan

    6nsietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan

     perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu indi$idu memfokuskan

     perhatian untuk belajar, bertindak, menyelesaikan masalah, merasakan, dan melindungi

    dirinya sendiri. 6nietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan

    sehari&hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan indi$idu akan berhati&hati dan

    waspada.

    a. Re&$*n -#*l*#&

      Sesekali nafas pendek 

      %adi dan tekanan darah naik 

      /ejala ringan pada lambung

      Muka berkerut dan bibir bergetar 

      Ketegangan otot ringan

      9ileks atau sedikit gelisah

    0. Re&$*n K*n#t#% 

      Mampu menerima rangsang yang kompleks

      Konsentrasi pada masalah

      Menyelesaikan masalah secara efektif 

      Perasaan gagal sedikit

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    6/40

      3aspada dan memperhatikan banyak hal

      :erlihat tenang dan percaya diri

      :ingkat pembelajaran optimal

    1. Re&$*n Per#lak! an E'*

      :idak dapat duduk tenang

      :remor halus pada tangan

      Suara kadang&kadang meninggi

      Sedikit tidak sabar 

      6kti$itas menyendiri

    ,. An#eta& Sean

    6nsietas sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu yang benar&benar 

     berbeda, indi$idu menjadi gugup atau agitasi. Misalnya, seorang wanita mengunjungi ibunya

    untuk pertama kali dalam beberapa bulan dan merasa bahwa ada sesuatu yang sangat

     berbeda. !bunya mengatakan bahwa berat badannya turun banyak tanpa ia berupaya

    menurunkannya. Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun, indi$idu lebih

    memfokuskan pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal yang lain.

    a. Re&$*n %#*l*#&

      Ketegangan otot sedang

      :anda&tanda $ital meningkat

      Pupil dilatasi, mulai berkeringat

      Sering mondar&mandir, memukulkan tangan

      Suara berubah< suara bergetar, nada suara tinggi

      Kewaspadaan dan ketegangan meningkat

      Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyari punggung

    0. Re&$*n k*n#t#% 

      @apang persepsi menurun

      :idak perhatian secara selektif 

      Aokus terhadap stimulus meningkat

      9entang perhatian menurun

      Penyelesaian masalah menurun

      Pembelajaran berlangsung dengan memfokuskan

    1. Re&$*n $r#lak! an e'*

      :idak nyaman

      Mudah tersinggung

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    7/40

      Kepercayaan diri goyah

      :idak sadar 

      gembira

    /. Aneta& 0erat

    6nsietas berat dialami ketika indi$idu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda dan ada

    ancamanC ia memperlihatkan respon takut dan distres. Ketika indi$idu mencapai tingkat

    tertinggi ansietas, panik berat, semua pemikiran rasional berhenti dan indi$idu tersebut

    mengalami respon fight, flight atau free0e&yakni, kebutuhan untuk pergi secepatnya, tetap

    ditempat dan berjuang, atau menjadi beku atau tidak dapat melakukan sesuatu.

    a. Re&$*n %#*l*#&

      Ketegangan otot berat

      4iper$entilasi

      Kontak mata buruk 

      Pengeluaran keringat meningkat

      Bicara cepat, nada suara tinggi

      :indakan tanpa tujuan dan serampangan

      9ahang menegang, menggetakkan gigi

      Kebutuhan ruang gerak meningkat

      Mondar&mandir, berteriak 

      Meremas tangan, genetar 

    0. Re&$*n k*n#t#% 

      @apang persepsi terbatas

      Proses berfikir terpecah&pecah

      Sulit berfikir 

      Penyelesaian masalah buruk 

      :idak mampu mempertimbangkan informasi

      4anya memerhatikan ancaman

      Preokupasi dengan pikiran sendiri

      ;gosentris

    1. Re&$*n $r#lak! an e'*

      Sangat cemas

      6gitasi

      :akut

      Bingung

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    8/40

      Merasa tidak adekuat

      Menarik diri

      Penyangkalan

      !ngin bebas

    E. Bent!k Gan!an An#eta&

    . Gan!an Pan#k 

    Serangan panik adalah suatu episode ansietas yang cepat, intens, dan meningkat,

     berlangsung 8&=- menit, ketika indi$idu mengalami ketakutan emosional yang besar juga

    ketidaknyamanan fisiologis. Diagnosis gangguan panik ditegakkan ketika indi$idu

    mengalami serangan panik berulang dan tidak diharapkan yang diikuti oleh rasa khawatir 

    yang menetap sekurang&kurangnya satu bulan bahwa ia akan mengalami serangan panik 

     berikutnya atau khawatir tentang makna serangan panik, atau perubahab prilaku yang

    signifikan terkait dengan serangan panik, saat gejala&gejala tersebut bukan akibat

     penyalahgunaan 0at atau gangguan jiwa lain. Sedikitnya lebih dari ?82 indi$idu

    dengangangguan panik mengalami serangan awal spontan tanpa ada pemicu dari lingkungan.

    Sisanya mengalami serangan panik yang distimulasi oleh stimulus fobia atau karena berada di

     bawah pengaruh 0at yang mengubah sistem saraf pusat dan menstimulasi respon hormonal,

    organ, tanda $ital yang sama, yamg terjadi pada serangan panik. Setengah dari indi$idu yang

    mengalami serangan panik juga mengalami agorafobia.

    6da dua kriterla /angguan panik < gangguan panik tanpa agorafobia dan gangguan

     panik dengan agorofobia kedua gangguan panik ini harus ada serangan panic

    -. Ga'0aran Kl#n#&

    Serangan panik pertama seringkali spontan, tanpa tanda mau serangan panik,

    walaupun serangan panik kadang&kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik,

    akti$itas seksual atau trauma emosional. Klinisi harus berusaha untuk mengetahui tiap

    kebiasaan atau situasi yang sering mendahului serangan panik. Serangan sering dimulai

    dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama - menit. /ejala mental utama

    adalah ketakutan yang kuat, suatu perasaan ancaman kematian dan kiamat. Pasien biasanya

    tidak mampu menyebutkan sumber ketakutannya. Pasien mungkin merasa kebingungan dan

    mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. :anda fisik adalah takikardia, palpitasi,

    sesak nafas dan berkeringat. Pasien seringkali mencoba untuk mencari bantuan. Serangan

     biasanya berlangsung '- sampai =- menit.

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    9/40

    6gorafobma < pasien dengan agorafobia akan menghindari situasi dimana ia akan sulit

    mendapatkan bantuan. Pasien mungkin memaksa bahwa mereka harus ditemani setiap kali

    mereka keluar rumah.

    G. Ge"ala Pen2erta

    /ejala depresi seringkali ditemukan pada serangan panik dan agorafobia, pada

     beberapa pasien suatu gangguan depresi ditemukan bersama&sama dengan gangguan panik.

    Penelitian telah menemukan bahwa resiko bunuh diri selama hidup pada orang dengan

    gangguan panik adalah lebih tinggi dibandingkan pada orang tanpa gangguan mental.

    H. D#an*&a Ban#n

    . Penyakit kardio$askuler < anemia, hipertensi, infark iniokardium, dsb.

    '. Penyakit pulmonum < asma, hiper$entilasi, emboli paru&paru.

    =. Penyakit neurologis < penyakit serebro$askular, epilepsi, inigrain, tumor, dsb.

    >. Penyakit endokrin < diabetes, hipertroidisme, hipoglikemi, sindroma pramestruasi,

    gangguan menopause, dsb.

    lntoksikasi obat, putus obat.

    8. Kondisi lain < anafilaksis, gangguan elektrolit, keracunan logam berat, uremia dsb

      Pedoman Diagnosis 6grafobia

      Kecemasan berada di dalam suatu tempat atau situasi dimana kemungkinan sulit

    meloloskan diri

      Situasi dihindari, misal jarang bepergian

      Kecemasan atau penghindaran fobik bukan karena gangguan mental lain, misal fobia

    sosial

      Pedoman Diagnostik /angguan Panik 

      Serangan panik rekuren dan tidak diharapkan

      Sekurangnya satu serangan , diikuti satu atau lebih < kekawatiran menetap akan

    mengalami serangan tambahan, ketakutan tentang arti serangan, perubahan perilaku

     bermakna berhubungan dengan serangan

      Serangan panik bukan karena efek fisiologis langsung atau suatu kondisi medis umum

      Serangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain. misal gangguan

    obsesif & kompulsif.

      /angguan panik bisa dengan agorafobia atau tanpa agorafobia.

      :erapi

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    10/40

      K*n&el#n an 'e#ka.

    K*n&el#n+ ajari pasien untuk diam ditempat sampai serangan panik berlalu, konsentrasikan

    diri untuk mengatasi anietas bukan pada gejala fisik, rileks, latihan pernafasan.

    !dentifikasikan rasa takut selama serangan. Diskusikan cara menghadapi rasa takut saya tidak 

    mengalami serangan jantung, hanya panik, akan berlalu.

      Me#ka + banyak pasien tertolong melalui konseling dan tidak membutuhkan medikasi.

    Bila serangan sering dan berat, atau secara bermakna dalam keadaan depresi beri

    antidepresan "imipramin '8 mg malam hari, dosis bisa sampai -- 8- mg malam selama '

    minggu #. Bila serangan jarang dan terbatas beri anti anietas, jangka pendek "lora0epam -,8

    mg = dd atau alpra0olam -,'8 mg = dd # hindari pemberian jangka panjang dan

     pemberian medikasi yang tidak perlu.

    !. /angguan fobik 

    Penelitian epidemiologis di 6merika Serikat menemukan 8 - persen populasi menderita

    gangguan ini. -3BIA  adalah suatu ketakutan yang tidak rasional yang menyebabkan

     penghindaran yang disadari terhadap obyek, akti$itas, atau situasi yang ditakuti.

    -*0#a &$e%#k+  takut terhadap binatang, badai, ketinggian, penyakit, cedera, dsb

    -*0#a &*al+  takut terhadap rasa memalukan di dalam berbagai lingkungan sosial seperti

     berbicara di depan umum, dsb

      Pedoman Diagnostik 

      9asa takut yang jelas, menetap dan berlebihan atau tidak beralasan "obyek +situasi#

      Pemaparan dengan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan kecemasan

      Menyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan

      Situasi fobik dihindari

      :erapi

    Konseling dan medikasi< dorong pasien untuk dapat mengatur pernafasan, membuat daftar 

    situasi yang ditakuti atau dihindari, diskusikan cara&cara menghadapi rasa takut tersebut.

    Dengan konseling banyak pasien tidak membutuhkan medikasi. Bila ada depresi bisa diberi

    antidepresan lmipramin 8- 8- mg+ hari. Bila ada anietas beri antianietas dalam waktu

    singkat, karena bisa menimbulkan ketergantungan. Beta blokerdapat mengurangi gejala fisik.

    Konsultasi spesialistik bila rasa takut menetap.

    . /angguan 5bsesif F Kompulsif 

    Pre$alensi seumur hidup gangguan obsesif&kompulsif pada populasi umum diperkirakan

    adalah '&= persen.

    3BSESI-  adalah pikiran, perasaan, ide yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak 

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    11/40

    dikehendaki.

    K3MPULSI-  adalah tingkah&laku yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak 

    dikehendaki.

      Pedoman Diagnosis

    G Pikiran, impuls, yang berulang

    G Perilaku yang berulang

    G Menyadari bahwa obsesif&kompulsif adalah berlebihan atau tidak beralasan

    G 5bsesif&kompulsif menyebabkan penderitaan

    G :idak disebabkan oleh suatu 0at atau kondisi medis umum.

     

      Diagnosi Banding

    K*n# %#k

    & /angguan neurologis "epilepsi lobul temporalis, komplikasi trauma, dsb#

    K*n# $k#atr#k

    & Ski0ofrenia, gangguan kepribadian obsesif&kompulsif, fobia, gangguan depresif.

     

      :erapi

    Konseling dan medikasi < mengenali, menghadapi, menantang pikiran yang berulang dapat

    mengurangi gejala obsesd, yang pada akhirnya mengurangi perilaku kompulsif. @atihan

     pernafasan. Bicarakan apa yang akan dilakukan pasien untuk mengatasi situasi, kenali dari

     perkuat hal yang berhasil mengatasi situasi. Bila diperlukan bisa diberi Klomipramin -- &

    8- mg, atau golongan Selected Serotonin 9euptake !nhibitors.

    Konsultasi spesialistik bila kondisi tidak berkurang atau menetap.

    K. /anguan Stres Pasca F :rauma

    Pasien dapat diklasifikasikan mendenta gangguan stres pasca&trauma, bila mereka mengalami

    suatu stres yang akan bersifat traumatik bagi hampir semua orang. :rauma bisa berupa

    trauma peperangan, bencana alam, penyerangan, pemerkosaan, kecelakaan.

    /angguan stres&pasca trauma terdiri dari< & pengalaman kembali trauma melalui mimpi dan

     pikiran, penghindaran yang persisten oleh penderita terhadap trauma dan penumpulan

    responsi$itas pada penderita tersebut, kesadaran berlebihan dan persisten. /ejala penyerta

    yang sering dan gangguan stres pasca&trauma adalah depresi, kecemasan dan kesulitan

    kognitif"contoh pemusatan perhatian yang buruk#

    Pre$alensi seumur hidup gangguan stres pasaca&trauma diperkirakan ! sampai = persen

     populasi umum, 8 sampai 8 persen mengalami bentuk gangguan yang subklinis. 3alaupun

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    12/40

    gangguan stres pasca&trauma dapat terjadi pada setiap usia, namun gangguan paling menonjol

     pada usia dewasa muda.

      Pedoman Diagnostik 

      :elah terpapar dengan peristiwa traumatik, didapati<

    o mengalami, menyaksikan, dihadapkan dengan peristiwa yang berupa ancaman kematian,

    atau kematian yang sesungguhanya atau cedera yang serius,atau ancaman integritas fisik diri

    sendiri atau orang lain

    o respon berupa rasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya

      Keadan traumatik secara menetap dialami kembali dalam satu atau lebih cara berikut<

    o rekoleksi yang menderitakan, rekuren dan mengganggu tentang kejadian

    o Mimpi menakutkan yang berulang tentang kejadian

    o berkelakuan atau merasa seakan&akan kejadian traumatik terjadi kembali

    o penderitaan psikologis yang kuat saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang

    menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek kejadian traumatik

    o reakti$itas psikologis saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang

    menyimbolkan atau menyerupai aspek kejadian traumatik

      Penghindaran stimulus yang persisten yang berhubungan dengan trauma

      /ejala menetap, adanya peningkatan kesadaran , seperti dua atau lebih berikut<

    kesulitan tidur, irritabilitas, sulit konsentrasi, kewaspadaan berlebihan, respon kejut

    yang berlebihan.

      @ama gangguan gejala B,,D adalah lebih dari satu bulan.

      /angguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam

    fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.

    @. /angguan Stres 6kut

    Suatu gangguan sementara yang cukup parah yang terjadi pada seseorang tanpa adanya

    gangguan jiwa lain yang nyata, sebagai respons terhadap stres fisik maupun mental yang luar 

     biasa dan biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari. Stresornya dapat berupa

     pengalaman traumatik yang luar biasa . Kerentanan indi$idu dan kemampuan menyesuaikan

    diri memegang peranan dalam terjadinya dan keparahannya suatu reaksi stres akut.

      Pedoman Diagnostik 

    4arus ada kaitan waktu yang langsung dan jelas antara terjadinya pengalaman stresor luar 

     biasa dengan onset dan gejala. 5nset biasanya setelah beberapa menit atau bahkan segera

    setelah kejadian. Selain itu ditemukan "a# terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya

     berubah&ubahC selain gejala permulaan berupa keadaan ( terpaku) , semua gejala berikut

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    13/40

    mungkin tampak< depresif, anietas, kemarahan, kekecewaan, o$eraktif dan penarikan diri,

    akan tetapi tidak satupun dan jenis gejala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya

    untuk waktu lama. "b# pada kasus&kasus yang dapat dialihkan dan stresomya, gejala&

    gejalanya dapat menghilang dengan cepat "dalam beberapa jam#C dalam hal dimana stres

    tidak dapat dialihkan, gejala&gejala biasanya baru mulai mereda setelah '> & >1 jam dan

     biasanya menghilang setelah = hari.

    M. /angguan 6nietas Menyeluruh

    /ambaran esensial dan gangguan ini adalah adanya anietas yang menyeluruh dan menetap

    "bertahan lama#, /ejala yang dominant sangat ber$ariasi, tetapi keluhan tegang yang

     berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi,

     pusing kepala dan keluhan epigastnik adalah keluhankeluhan yang la0im dijumpai. Ketakutan

     bahwa dirinya atau anggota keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami

    kecelakaan dalam waktu dekat, merupakan keluhan yang seringkali diungkapkan

      Pedoman Diagnostik 

    Pasien harus menunjukan gejala primer anietas yang berlangsung hampir setiap hari selama

     beberapa minggu, bahkan biasanya sampai beberapa bulan. /ejala&gejala ini biasanya

    mencakup hal&hal berikut < kecemasan tentang masa depan, ketegangan motorik,

    o$erakti$itas otonomik 

      :erapi

    Konseling dan medikasi< informasikan bahwa stres dan rasa khawatir keduanya mempunyai

    efek fisik dan mental. Mempelajari keterampilan untuk mengurangi dampak stres merupakan

     pertolongan yang paling efektif. Mengenali, menghadapi dan menantang kekhawatiran yang

     berlebihan dapat mengurangi gejala anietas. Kenali kekhawatiran yang berlebihan atau

     pikiran yang pesimistik. @atihan fisik yang teratur sering menolong. Medikasi merupakan

    terapi sekunder, tapi dapat digunakan jika dengan konseling gejala menetap. Medikasi

    anietas < misal Dia0epam 8 mg malam hari, tidak lebih dari ' minggu, Beta bloker dapat

    membantu mengobati gejala fisik, antidepresan bila ada depresi. Konsultasi spesialistik bila

    anietas berat dan berlangsung lebih dan = bulan.

     

    6S46% K;P;9636:6%

    P;%/K6!6%

    Pengkajian ditujukan pada fungsi fisiologis dan perubahan perilaku melalui gejala atau

    mekanisme koping sebagai pertahanan terhadap kecemasan.

    6. Kaji faktor predisposisi

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    14/40

      Aaktor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat menyebabkan

    timbulnya kecemasan seperti<

    a. peristiwa traumatic yang dapat memicu terjadinya kecemasandengan krisis yang dialami

    indi$idu baik krisis perkembangan atau situasional.

     b. konflik emosional yang dialami indi$idu dan tidak terselesaikan dengan baik. Konflik 

    antara id dan super ego atau antara keinginan dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan

     pada indi$idu.

    c. konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan indi$idu berpikir secara

    realistissehingga akan menimbulkan kecemasan.

    d. frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil keputusan yang

     berdampak terhadap ego.

    e. gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman terhadap

    integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri indi$idu.

    f. pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani setres akan mempengaruhi

    indi$idu dalam berespon terhadap konflik yang dialami karena pola mekanisme koping

    indi$idu banyak dipelajari dalam keluarga.

    g. riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respon indi$idu dalam

     berespon terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya.

    h. medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah pengobatan yang mengandung

     ben0odiepin, karena ben0odi0epin dapat menekan neurotrasmiter gamma amino butyric acid

    "/6B6# yang mengontrol akti$itas neuron di otak yang bertanggung jawab menghasilkan

    kecemasan.

    B. kaji stressor presipitasi

      Stressor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat mencetuskan

    timbulnya kecemasan. Stressor presipitasi kecemasan dikelompokkan menjadi dua bagian<

    a.6ncaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas fisik meliputi<

      Sumber internal, mrliputi kegagalan mekanisme fisiologis system imun, regulasi suhu

    tubuh, perubahan biologis normal "mis.hamil#

      Sumber eksternal, meliputi paparan terhadapinfeksi $irus dan bakteri, polutan lingkungan,

    kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.

     b. 6ncaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal.

      Sumber internal< kesulitan dalam berhubungan interpersonal dirumah dan di tempat kerja,

     penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritas fisik juga dapat

    mengancanm harga diri.

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    15/40

      Sumber eksternal< kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status pekerjaan,

    tekanan kelompok, social budaya.

     

    . kaji perilaku

    Secara langsung kecemasan dapat di ekspresikan melalui respon fisiologis dan

     psikologis dan secara tidak langsung melalui pengambangan mekanisme koping sebagai

     pertahanan melawan kecemasan.

      9espon fisiologis.

    Mengaktifkan system saraf otonom"simpatis dan parasimpatis#

      9espon psikologologis.

    Kecemasan dapat mempengaruhi aspek intrapersonal maupun personal.

      9espon kognitif.

    Kecemasan dapat mempengaruhi kemampuan berpikir baik proses pikir maupun isis pikir,

    diantaranya adalah tidak mampu memperhatikan, konsentrasi menurun, mudah lupa,

    menurunya lapangan persepsi, bingung.

      9espon afektif.

    Klien akan mengekspresikan dalam bentuk kebingungan dan curiga berlebihan sebagai reaksi

    emosi terhadap kecemasan.

    D. kaji penilaian terhadap stressor 

    ;. kaji sumber dan mekanisme koping

    A. rentang perhatian menurun

    /. gelisah, iritabilitas

    4. control impuls buruk 

    !. perasaan tidak nyaman, ketakutan, atau tidak berdaya

    . deficit lapangan persepsi

    K. penurunan kemampuan berkomunikasi secara $erbal

    D!6/%5S6 K;P;9636:6%

      Panik yang berhubungan dengan penolakan keluarga karena bingung dan gagal

    mengambil keputusan.

      Kecemasan berat yang berhubungan dengan konflik perkawinan.

      Kecemasan sedang berhubungan dengan tekanan financial.

      Ketidakefektifan koping indi$idu yang berhubungan dengan kematian saudara kandung.

      Ketidakefektifan koping indi$idu berhubungan dengan dampak anak sakit.

      Ketakutan berhubungan dengan rencana pembedahan.

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    16/40

    !%:;9H;%S! K;P;9636:6%

    DI < panik berhubungan dengan penolakan keluarga karena bingung dan gagal mengambil

    keputusan.

    Kriteria hasil<

      Klien tidak akan menciderai diri sendiri dan orang lain.

      Klien akan berkomunikasi dengan efektif.

      Klien akan menyampaikan pengetahuan tentang gangguan panik.

      Klien akan mengungkapkan rasa ppengendalian diri.

    !nter$ensi<

      Bantu klien berfokus pada pernapasan lambat dan melatihnya bernapas secara ritmik.

      Bantu klien mempertahankan kebiasaan makan teratur dan seimbang.

      !dentifikasi gejala awal dan ajarkan klien melakukan perilaku distraksi seperti< berbicara

    kepada orang lain, melibatkannya dalam akti$itas fisik.

      Bantu klien melakukan bicara pada diri sendiri positif yang direncanakan sebelumnya

    dan telah terlatih.

      @ibatkan klien dalam mempelajari cara mengurangi stressor dan situasi yang

    menimbulkan ansietas.

    DI '< kecemasan berat berhubungan dengan konflik perkawinan.

    kriteria hasil<

      Klien mendiskusikan tentang perasaan cemasnya.

      Klien mengidentifikasi respon terhadap stress.

      Klien mendiskusiksn suatu topik ketika bertemu dengan perawat.

    !nter$ensi<

      ;ksplorasi perasaan cemas klien, perlihatkan diri sebagai orang yang hangat, ,menjadi

     pendengar yang baik.

      Bantu klien mengenali perasaan cemas dan menyadari nilainya.

      Melakukan kominikasi dengan teknik yang tepat dan dimulai dari topic yang ringan.

      Bantu kilen mengidentifikasi respon terhadap sters.

     

    DI =< ketidakefektifan koping indi$idu berhubungan dengan kematian saudara kandung.

    Kriteria hasil<

      Klien memiliki koping terhadap ancaman.

      Strategi koping positif.

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    17/40

      ntuk mengetahui sebab biologis.

      Klien melakukan aktifitas seperti biasanya.

    !ntr$ensi<

      Dorong klien untuk menggunakan koping adaftif dan efektif yang telah berhasil

    digunakan pada masa lampau.

      Bantu kien melihat keadaan saat ini dan kepuasan mencapai tujuan.

      Bantu klien untuk menentukan strategi koping positif.

      Konseling dan penyuluhan keluarga ataun orang terdekat tentang penyebab biologis.

      Dorong klien untuk melakukan aktifitas yang disukainya, hal ini akan membatasi klien

    untuk menggunakan mekanisme koping yang tidak adekuat.

    DI >< ketakutan yang berhubungan dengan rencana pembedahan.

    Kriteria hasil<

      Meningkatkan kesadaran diri klien.

      Klien merasakan tenang dan nyaman dengan lingkungannya.

      Klien memahami rasa takutnya ekstrim dan berlebihan.

    !nter$ensi<

      Perawat harus dapat menyadari perasaan cemasnya, membuka perasaan cemasnya dan

    menangani secara konstruktif dan gunakan cara yang dilakukan perawat secara terapeutik 

    untuk membantu mengatasi kecemasan klien.

      Aasilitasi lingkungan dengan stimulus yang minimal, tenang dan membatasi interaksi

    dengan orang lain atau kurangi kontak dengan penyebab stresnya.

      Berikan alternatif pilihan pengganti, tidak mengonfrontasi dengan objek yang ditakutinya,

    tidak ada argument, tidak mendukung fobianya, terapkan batasan perilaku klien untuk 

    membantu mencapai kepuasan dengan aspek lain.

     

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    18/40

     

    B6B !!!

    P;%:P

    K;S!MP@6%

    /anggauan ansietas adalah sekelompok kondisi yang memberi gambaran penting

    tentang ansietas yang berlebihan, disertai respon perilaku, emosional dan fisiologis.

    /angguan ansietas memiliki banyak manifestasi, tetapi ansietas adalah gambaran utama pada

    gangguan berikut ini "DSM&!H&:9,'---#<

      /angguan panik dengan atau tanpa agrofobia.

      /angguan fobia< sosial atau spesifik.

      /angguan obsesif&kompulsif "ocd#.

      /angguan stres pascatrauma.

      /angguan stres akut.

      /angguan ansietas umum.

      /angguan ansietas akibat kondisi medis.

      /angguan ansietas akibat 0at.

    Kecemasan adalah respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif di alami dan

    dikomunikasikan secara inter$ersonal. 4al ini bisa di kaji dengan melihat stresos predisposisi

    dan stresor presipitasi dan faktor yang lainnya. Sehingga kita sebagai seorang perawat bisa

    menerapkan proses keperawatan pada klien dengan gangguan ansietas.

    D6A:69 PS:6K6

    Hidebeck,Sheila @. Buku Ajar Keprawatan Jiwa.;/,akarta

    Suliswati,dkk. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.;/,akarta

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    19/40

    P95S;S :;96D!%J6 M6S6@64

    . Pengertian

    6nsietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan

    emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan

    dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. 6nsietas sedang adalah respon emosional

    terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup,

    tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan dengan kehidupan.

    Perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang tidak jelas dan gelisah disertai dengan

    respon otonom "sumber terkadang tidak sepesifik atau tidak diketahui oleh indi$idu#, perasan

    yang was&was untuk mengatasi bahaya. !ni merupakan sinyal peringatan akan adanya bahaya

    dan memungkinkan indi$idu untuk mengambil langkah untuk menghadapi.

    Spielberger "*77# dalam Slameto "'--= < 18# membedakan kecemasan atas dua bagianC

    kecemasan sebagai suatu sifat "trait aniety#, yaitu kecenderungan pada diri seseorang untuk 

    merasa terancam oleh sejumlah kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya, dan kecemasan

    sebagai suatu keadaan "State 6niety#, yaitu suatu keadaan atau kondisi emosional sementara

     pada diri seseorang yang ditandai dengan perasaan tegang dan kekhawatiran yang dihayati

    secara sadar serta bersifat subyektif, dan meningginya sistem saraf otonom. Sebagai suatu

    keadaan, kecemasan biasanya berhubungan dengan situasi&situasi lingkungan yang khusus,

    misalnya situasi tes.

    Kecemasan+aniety dan kegelisahan+restlessness merupakan salah satu masalah yang banyak 

    mendapat perhatian dan penelitian para sufi maupun para ahli psikologi. emas dan gelisah

    adalah bentuk ketakutan diri terhadap hal&hal yang belum tentu terjadi. Perasaan cemas

     biasanya muncul manakala seseorang berada dalam suatu keadaan yang ia duga akan

    merugikan dan mengancam diri, jabatan karier atau usaha bisnis nya, di mana ia merasa tidak 

     berdaya menghadapinya. Sebenarnya apa yang dicemaskan itu belum tentu terjadi. 9asa

    cemas itu pada dasarnya adalah ketakutan yang kita bangun sendiri yang kemudian

    melahirkan prilaku gelisah. Duduk tak tenang, berdiri rasa mengambang, tidur seperti di

    awang&awang, makanan dan minuman terasa hambar.

    '. Penyebab

    emas itu timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stres atau konflik.

    9angsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri, itu akan

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    20/40

    menimbulkan respons dari sistem saraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. 6kibat

     pelepasan hormon tersebut, maka muncul perangsangan pada organ&organ seperti lambung,

     jantung, pembuluh daerah maupun alat&alat gerak. Karena bentuk respon yanmg demikian,

     penderita biasanya tidak menyadari hal itu sebagai hubungan sebab akibat.

    a. :eori Biologis

      Biokimia

    Biokimia dan neurofisiologis berpengaruh pada etiologi dari kelainan&kelainan ini telah

    diselidikiC bagaimanapun, bukti empiris selanjutnya penting sebelum hubungan definitif dapat

    ditentukan ":awnsend, **=#

      /enetik 

    Penyelidikan akhir&akhir ini mengindikasikan bahwa kelainan ansietas paling sering

    ditemukan pada populasi umum. 4al ini telah memperlihatkan bahwa kelainan ini lebih

    umum antara hubungan kekerabatan seseorang dengan kelainan secara biologis generasi

     pertama dari populasi umum "DSM&!!!&9, *1?#

     b. :eori psikososial

      Psikodinamik 

    :eori ini ";rikson, *7=# menganggap predisposisi untuk kelainan ansietas saat tugas&tugas

    yang diberikan untuk tahap perkembangan awal belum terpecahkan. Dalam berespon

    terhadap stres, prilaku dihubungkan dengan penampilan tahap dini ini, seperti regresi pada

    seseorang atau terfiksasi pada tahap perkembangan awal.

      !nterpersonal

    Sulli$an "*8=# melengkapi respon ansietas untuk kesukaran dalam hubungan interpersonal

    yang berasal dari hubungan awal !bu&anak. 6nak tidak menerima mutlak kebutuhanya akan

    kasih sayang dan pemeliharaan.

      Sosiokultural

    4orney "*=*# menyatakan kelainan ansietas dipengaruhi oleh suatu kontra diksi yang

     banyak terjadi dalam masyarakat yang mengkontribusi perasaan tidak aman atau

    ketidakberdayaan.

    Aaktor predisposisi

    Berbagai teori yang dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas <

      Dalam pandangan  psikoanalitik ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua

    element kepribadian&&&id dan super ego. !d mewakili dororngan insting dan impuls primitif 

    seseorang, sedang super ego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh

    noma&norma budaya seseorang

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    21/40

      Menurut pandangan interpersonal  ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya

     penerimaan dan penolakan interpersonal. 6nsietas juga berhubungan dengan perkembangan

    trauma , seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan yang spesifik 

      Menurut pandangan perilaku  ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatau yang

    menggangu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku

    lain menggangap ansietas sebagai suatu dorongan untuk belajar berdasarkan keinginan dari

    dalam untuk menghindari kepedihan.

       Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa ditemui

    dalam suatu keluarga. 6da tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan

    ansietas dengan depresi.

       Kajian biologis  menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk 

     ben0odia0epines. 9eseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas. Penghambatan asam

    aminobutirik&gamma neroreulator "/6B6# juga mungkin memainkan peran utama dalam

    mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas, sebagai mana halnya dengan endorfin.

    Aaktor yang berhubungan

      :erpapar racun

      Konflik yang tidak disadari mengenai nilai hidup+tujuan hidup

      Berhubungan dengan herediter 

      Kebutuhan yang tidak terpenuhi

      :ransmisi inter personal

      Krisis situasional+maturasi

     6ncaman kematian

      6ncaman terhadap konsep diri

      Stress

      Substans abuse

      Perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, lingkungan,

    status ekonomi

    =. 6kibat

      Pola nafas inefektif 

      Kerusakan komunikasi $erbal

      9esiko terhadap cedera

      Perubahan nutrisi

      Ketidak berdayaan

      Ketakutan

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    22/40

      Perubahan proses fakir 

      !solasi sosial

      /angguan pola tidur 

      /angguan harga diri

      9espon pasca trauma

      Kerusakan interaksi sosial

    >. anis 6nsietas

     6nsietas ringan

    Berhubungan dengan ketengangan dalam kehidupan sehari&hari dan menyebabkan seseorang

    menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. 6nsietas dapat memoti$asi belajar 

    dan menghasilkan pertumbuhan dan kreati$itas

     6nsietas sedang

    Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan

    yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan

    sesuatau yang lebih terarah.

      6nsietas berat

    6nsietas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk 

    memusatkan pada sesuatau yang terinci spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain.

    Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. 5rang tersebut memerlukan banyak 

     pengarahan untuk dapat memusatkan pada satu area lain.

      :ingkat panik dari 6nsietas

    Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. 9incian terpecah dari proporsinya.

    Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami panik tidak mampu

    melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Karena panik melibatkan disorganisasi

    keperibadian. Dengan panik terjadi peningkatan akti$itas motorik, menurunya lemampuan

    untuk berhubungan dengan orang lain,persepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran

    yang rasional. :ingkat ansieta ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan jika berlangsung lama,

    dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian.

    8. :anda dan gejala

    Perilaku<

      Subyektif <

      Klien mengatakan susah tidur 

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    23/40

      Klien menyatakankan resah

      Klien mengatakan banyak pikiran

      5byektif <

      Penurunan produktifitas

      Kewaspadaan dan menatap

      Kontak mata buruk 

      /elisah

      Pandangan sekilas

      Pergerakan yang tidak bermakna "jalan menyeret, geraktangan dan kaki#

      ;kspresi yang mendalam terhadap perubahan hidup

    6fektif <

      Subyektif <

      Klien menyatakan rasa penyesalan

      Klien mengatakan takut pada sesuatu

      Klien bengatakan tidak mempu melakukan sesuatu

      5byektif <

      !ritabel

      Kesedihan yang mendalam

      Ketakutan

      /ugup

      Mudah tersinggung

      %yeri hebat, persisten bertambah

      9asa tidak menentu

      Kewaspadaan meningkat

      Aokus pada diri sendiri

      Perasaan tidak mampu

      Distress

      Khawatir 

      emas

    Aisiologi<

      Subyektif <

      &

      5byektif <

      Suara gemetar 

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    24/40

      /emetar, tangan tremor 

      /oyah

      Peningkatan respirasi "simpatis#

      Keinginan berkemih "parasimpatis#

      /anguan tidur "parasimpatis#

      %yeri abdomen "parasimpatis#

      Peningkatan nadi "simpatis#

      Peningkatan reflek "simpatis#

      Dilatasi pupil "simpatis#

      Perasaan tingling pada ekstermitas "parasimpatis#

      Peningkatan akti$itas kardio$askuler "simpatis#

      Peningkatan keringat

      3ajah tegang

      6noreksia "simpatis#

      antung berdetak kuat "simpatis#

      Diare "parasimpatis#

      Keraguan dalam berkemih "parasimpatis#

      Kelelahan "parasimpatis#

      Mulut kering "simpatis#

      Kelemahan "simpatis#

      Pulsasi menurun "parasimpatis#

      3ajah memerah "simpatis#

      Hasokonstriksi superfisial "simpatis#

      /ugup "simpatis#

      Penurunan tekanan darah "parasimpatis#

      Mual "parasimpatis#

      Sering berkemih "parasimpatis#

      Pusing "parasimpatis#

      Kesulitan bernafas "simpatis#

      Peningkatan tekanan darah "simpatis#

    Kognitif<

      Subyektif <

      Klien menyatakan bingung

      Klien sering mengatak lupa

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    25/40

      Klien sering menanyakan pertanyaan yang sama

      5byektif <

      Bloking

      Keasikan

      Merenung

      Kerusakan perhatian

      Penurunan lapang persepsi

      Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas

      Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain

      Sulit berkonsentrasi

      Penurunan kemampuan belajar, menyelasaikan masalah

      /ejala kewaspadaan fisiologis

    7. Masalah keperawatan menurut Stuart and Sunden "**1#

    a. 6nietas

     b. !solasi sosial < menarik diri

    c. Koping indi$idu tidak efektif 

    d. :idak efektifnya koping keluarga

    e. 4arga diri rendah < /angguan konsep diri.

    f. Perilaku kekerasan

    g. :idak efektifnya pelaksanaana regimen terapeutik 

    ?. Pohon masalah

    1. Diagnosa keperawatan

    a. 6nietas berhubungan dengan Koping indi$idu tidak efektif

     b. 6nietas berhubungan dengan :idak efektifnya koping keluarga

    c. 9esiko gangguan pesepsi sensorik dan audiotori < 4alusinasi berhubungan dengan 6nsietas

    d. 9esiko gangguan isi fikir < 3aham berhubungan dengan 6nietas

    *. 9encana keperawatan

    D#an*&a Peren1anaan Inter4en

    Ke$era5atan T!"!an (U'!' an K6!&!&)

    Berhubungan dengan ansietas

    sedang

    :M <

    :K

    Klien dapat menjalin dan membina

    . jadilah pendengar yang hangat dan

    '. beri waktu yang cukup pada klien

    =. beri dukungan pada klien untuk m

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    26/40

    hubungan saling percaya perasaannya

    >. identifikasi pola prilaku klien a

    yang dapat menimbulkan perasaan n

    8. bersama klien mengenali perilasehingga cepat belajar dan berkemb

    :K '

    Klien dapat mengenal ansietasnya

    . bantu klien untuk mengid

    menguraikan perasaannya

    '. hubungkan perilaku dan perasaann

    =. $alidasi kesimpulan dan asumsi te

    >. gunakan pertanyaan terbuka untu

    dari topik yang mengancam ke hal

    dengan konflik 

    8. gunakan konsultasi

    :K =

    Klien dapat memperluas

    kesadarannya terhadap perkembangan ansietas

    . bantu klien mernjelaskan situas

    yang dapat segera menimbulkan ans

    '. bersama klien meninjau kembaliterhadap stressor yang dirasakan

    menimbulkan konflik 

    =. kaitkan pengalaman yang baru

     pengalaman masa lalu yang rele$an

    :K >

    Klien dapat menggunakan

    mekanisme koping yang adaptif 

    . gali cara klien mengurangi ansieta

    '. tunjukkan akibat mal adaptif dan

    respons koping yang digunakan

    =. dorong klien untuk menggunakan

    adaptif yang dimilikinya

    >. bantu klien untuk menyusun

    hidup, memodifikasi tujuan, mengg

    dan menggunakan koping yang baru

    8. latih klien dengan menggunakan a

    7. beri akti$itas fisik untuk menyalur 

    ?. libatkan pihak yang berkepen

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    27/40

    sumber dan dukungan sosial dalam

    menggunakan koping adaptif yang b

    :K 8

    Klien dapat menggunakan teknik 

    relaksasi

    . ajarkan klien teknik re

    meningkatkan kontrol dan ra

    '. dorong klien untuk menggu

    dalam menurunkan tingkat a

    C.  DA-TAR PUSTAKA

    arpenito, @.., **1. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. ;disi 7. 6lih Bahasa < Jasmin 6sih. ;ditor 

    Monica 6ster, akarta < ;/.

    Keliat, Budi 6nna. **1. Proses Keperawatan Kesehatan iwa. ;ditor Jasmin 6sih, akarta < ;/

    &&&&&&&&&&&&&&&&&&,'---. Proses Keperawatan Kesehatan iwa. ;ditor Jasmin 6sih, akarta < ;/.

    :ownsend, M. ., **1. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri. ;disi =.

    6lih Bahas %o$i 4elena. 9ditor Monica ;ster, akarta < ;/.

    9asmun, '--, Kepwrawatan Kesehatan Mental Psikiatri :erintegrasi Dengan Keluarga. ;disi

    Pertama, akarta < H, Sagung Seto.

    Struart, /.3., S undeen, S.., **1. Buku Saku Keperawatan iwa ;disi =, akarta

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    28/40

    A&ke$ $aa Kl#en H*&$#tal#&a

    BAB I

    PENDAHULUAN

      A. Latar Belakan

    4ospitalisasi merupakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit dan dapat

    menimbulkan trauma dan stress pada klien yang baru mengalami rawat inap dirumah sakit.

    4ospitalisasi dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan yang memaksa seseorang harus

    menjalani rawat inap di rumah sakit untuk menjalani pengobatan maupun terapi yang

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    29/40

    dikarenakan klien tersebut mengalami sakit. Pengalaman hospitalisasi dapat mengganggu

     psikologi seseorang terlebih bila seseorang tersebut tidak dapat beradaptasi dengan

    lingkungan barunya di rumah sakit. Pengalaman hospitalisasi yang dialami klien selama

    rawat inap tersebut tidak hanya mengganggu psikologi klien, tetapi juga akan sangat

     berpengaruh pada psikososial klien dalam berinteraksi terutama pada pihak rumah sakit

    termasuk pada perawat.

    Masalah yang dapat ditimbulkan dari hospitalisasi biasanya berupa cemas, rasa

    kehilangan, dan takut akan tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, jika masalah

    tersebut tidak diatasi maka akan mempengaruhi perkembangan psikososial, terutama pada

    anak&anak. Masalah tersebut akan berpengaruh pada pelayanan keperawatan yang akan

    diberikan, karena yang mengalami masalah psikososial akibar hospitalisasi cenderung tidak 

    dapat beradaptasi dengan lingkungan di rumah sakit. 4al ini tentu saja akan menyebabkan

    terganggunya interaksi baik dari perawat maupun tim medis lain di rumas sakit.

    ntuk mencegah supaya masalah hospitalisasi teratasi maka peran perawat adalah tetap

    memberikan dukungan "support# dan dorongan kepada klien yang efektif agar tidak terjadi

    hal&hal yang tidak diinginkan dan tetap menjaga kepercayaan klien agar klien tidak merasa

    takut akan tindakan yang akan dilakukan oleh perawat. Selain itu perawat juga berperan

    sebagai promotif yang memberikan pandangan pada keluarga agar selalu setia mendampingi

    dan memberi perhatian lebih pada klien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. 4al

    ini menjadi salah satu pendukung karena kehadiran orang terdekat dapat mengurangi rasa

    cemas maupun jenuh selama klien mengalami perawatan.

    B. :ujuan Penulisan

    . :ujuan mum

    :ujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu mengetahui asuhan

    keperawatan pada klien yang mengalami hospitalisasi

    '. :ujuan Khusus

    a. Menjelaskan konsep dasar hospitalisasi

     b. Mengidentifikasi asuhan keperawatan pada klien hospitalisasi secara teoritis

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    30/40

      . 9uang lingkup penulisan

    9uang lingkup dari penulisan makalah ini, yaitu asuhan keperawatan pada klien dengan

    hospitalisasi yang mencakup konsep dasar dan asuhan keperawatan hospitalisasi secara

    teoritis

    D. Metode Penulisan

    Metode penulisan pada makalah ini dengan metode deskriptif dan melalui pengumpulan

    literatur dari berbagai sumber. Dalam penyampaian ini kami menggunakan metode presentasi

    supaya audient dapat dengan mudah mencerna materi ini

      ;. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan pada makalah ini yaitu <

    Bab ! < Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan sistematika

    Penulisan.

    Bab !! < :injauan :eoritis tentang konsep dasar hospitalisasi, dan asuhan keperawatan pada klien

    dengan hospitalisasi secara teoritis .

    B6B !!! < Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran

    D6A:69 PS:6K6

    BAB II

    TINJAUAN TE3RITIS

      A. K*n&e$ Da&ar H*&$#tal#&a

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    31/40

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    32/40

    Perawatan dan pemulangan dapat diminta secara lisan, dan pasien dapat meninggalkan

    tempat pada tiap waktu, bahkan jika menentang dengan nasehat medis. Sebagian besar pasien

    medis dan bedah dirawat secara informal.

     b. 4ospitalisasi Holunter 4ospitalisasi $olunter memerlukan permintaan tertulis untuk perawatan dan untuk 

     pemulangan. Setelah pasien meminta pulang, dokter dapat mengubah hospitalisasi $olunter 

    menjadi hospitalisasi in$oluter.

    c. 4ospitalisasi !n$olunter 

    4ospitalisasi !n$olunter adalah sangat membatasi otonomi dan hak pasien. Keadaan ini tidak 

    memerlukan persetujuan pasien dan seringkali digunakan untuk pasien yang berbahaya bagi

    dirinya sendiri dan orag lain. 4ospitalisasi !n$olunter memerlukan pengesahan "sertifikasi#

    oleh sekurang&kurangya dua dokterC pengesahan dapat berlaku sampai 7- hari dan dapat

    diperbaharui. Keadaan ini mungkin diminta oleh pegadilan sebagai jawaban atas permohonan

    dari rumah sakit atau anggota keluarga.

    d. 4ospitalisasi /awat Darurat

    4ospitalisasi /awat Darurat "sementara atau persetujuan satu orang dokter# adalah bentuk 

    yang mirip dengan komitmen in$olunter yang memrluka pengesahan atau sertifikasi hanya

    oleh satu orang dokterC pengesahan berlaku selama 8 hari. Pasien harus diperiksa oleh

    dokter kedua dalam >1 jam untuk menegakkan perluya perawatan gawat darurat. Setelah 8

    hari, pasien harus dipulangkan, diubah menjadi status in$olunter, atau diubah menjadi status

    $olunter.

    /. Rentan Re&$*n 6*&$#tal#&a

    Menurut Supartini " '-->, hal < 1* #, berbagai macam perilaku yang dapat ditunjukkan

    klien dan keluarga sebagai respon terhadap perawatannya dirumah sakit, sebagai berikut

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    33/40

    Masalah utama terjadi adalah karena dampak dari perpisahan dengan orang tua sehingga

    ada gangguan pembentukkan rasa percaya dan kasih sayang. Pada anak usia lebih dari 7

     bulan terjadi stranger aniety atau cemas atau cemas apabila berhadapan dengan orang yang

    tidak dikenalnya dan cemas karena perpisahan. 9eaksi yang sering muncul pada anak ini

    adalah menangis, marah, dan banyak melakukan gerakan sebagai sikap stranger aniety.

    '# Masa todler " '&= tahun #

    6nak usia todler bereaksi terhadap hospitalisasi sesuai dengan sumber stresnya.

    Sumber stress yang utama adalah cemas akibat perpisahan. 9espon perilakunya sesuai

    dengan tahapannya <

    a# :ahap protes, perilaku yang ditunjukkan adalah menangis kuat, menjerit memanggil orang

    tuanya dan menolak perhatian yang diberikan oleh orang lain.

     b# :ahap putus asa, perilaku yang ditunjukan adalah menagis berkurang, anak tidak aktif,

    kurang menunjukan minat untuk bermain dan makan, sedih, dan apatisc# :ahap pengingkaran, perilaku yang ditunjukan adalah secara samar mulai menerima

     perpisahan, membina hubungan secara dangkal, dan anak mulai terlihat menyukai

    lingkungannya.

    =# Masa prasekolah " =&7 tahun #

    Perawatan anak dirumah sakit memaksa anak untuk berpisah dari lingkungan yang

    dirasakannya aman, penuh kasih sayang, dan menyenangkan, yaitu lingkungan rumah,

     permainan, dan teman sepermainannya. 9eaksi terhadap perpisahan yang ditunjukan anak 

    usia prasekolah adalah dengan menolak makan, sering bertanya, menangis walaupun secara

     perlahan, dan tidak kooperatif terhadap tenaga kesehatan, perawatan dirumah sakit

    mengakibatkan anak kehilangan control terhadap dirinya

    ># Masa sekolah "7&' tahun #

    Perawatan dirumah sakit memaksa anak untuk berpisah dengan lingkungan yang

    dicintainya, yaitu keluarga dan terutama pada kelompok sosialnya yang dapat menimbulkan

    kecemasan. Kehilangan control juga terjadi akibat dirawat dirumah sakit karena adanya

     pembatasan akti$itas. Kehilangan control tersebut berdampak pada perubahan peran dalam

    keluarga, anak kehilangan kelompok sosialnya karena ia biasa melakukan kegiatan bermain

    atau pergaulan social, perasaan takut mati, dan adanya kelemahan fisik.

    8# Masa remaja "' F 1 tahun #

    Perawatan dirumah sakit menyebabkan timbulnya rasa cemas karena harus

     berpisah dengan teman sebayanya. :elah diuraikan pada kegiatan belajar sebelumnya bahwa

    anak remaja begitu percaya dan sering kali terpengaruh oleh kelompok sebayanya "geng#.

    6pabila harus dirawat dirumah sakit anak akan merasa kehilangan dan timbul perasaan cemas

    karena perpisahan tersebut. Pembatasan akti$itas dirumah sakit membuat anak kehilangan

    control terhadap dirinya dan bergantung pada keluarga atau petugas kesehatan dirumah sakit.

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    34/40

    9eaksi yang sering muncul pada terhadap pembatasan akti$itas ini adalah menolak perawatan

    atau tindakan yang dilakukan padanya atau anak tidak mau kooperatif dengan petugas

    kesehatan atau menarik diri dari keluarga, sesama pasien dan petugas kesehatan " isolasi #.

     b. 9eaksi keluarga terhadap hospitalisasi

    9eaksi yang terjadi akibat pasien yang dirumah sakit adalah sebagai berikut <# Perasaan cemas dan takut

    a# 9asa cemas paling tinggi dirasakan keluarga pada saat menunggu informasi tentang

    diagnosis penyakit pasien "Supartini, '--- dikutip oleh Supartini '--> hal. *=#

     b# 9asa takut muncul pada keluarga terutama akibat takut kehilangan pasien pada kondisi

    sakit yang terminal "Brewis, **8 dikutip oleh Supartini '--> hal. *=#.

    c# Perilaku yang sering ditunjukan keluarga berkaitan dengan adanya perasaan cemas dan

    takut ini adalah < sering bertanya atau bertanya tentang hal sama berulang&ulang pada orang

    yang berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang dan bahkan marah "Supartini, '--- dikutip oleh

    Supartini '--> hal. *=#

    '# Perasaan sedih

    Perasaan sedih yang dialami keluarga menurut Supartini "'---, dikutip oleh Supartini,

    '--> hal.*=#, adalah sebagai berikut <

    a# Perasaan ini muncul terutama pada saat pasien dalam kondisi terminal dan keluarga

    mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan bagi pasien untuk sembuh.

     b# Pada kondisi ini keluarga menunjukkan perilaku isolasi atau tidak mau didekati orang lain,

     bahkan bisa tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan.

    =# Perasaan frustrasi

    Perasaan frustasi yang dirasakan menurut Supartini "'-->, hal. *=&*>#, adalah sebagai

     berikut <

    a# Pada kondisi pasien yang telah dirawat cukup lama dan dirasakan tidak mengalami

     perubahan serta tidak adekuatnya dukungan psikologis yang diterima keluarga, baik dari

    keluarga maupun kerabat lainnya maka keluarga akan merasa putus asa, bahkan frustrasi.

     b# Sering kali keluarga menunjukkan perilaku tidak kooperatif, putus asa, menolak tindakan,

     bahkan menginginkan pulang paksa. "Supartini, '-->#.

    8. Man%aat 6*&$#tal#&aMenurut Supartini "'-->, hal < *1# manfaat hospitalisasi, sebagai berikut <

    a. Membantu perkembangan keluarga dan pasien dengan cara memberi kesempatan keluarga

    mempelajari reaksi pasien terhadap stresor yang dihadapi selama perawatan di 9umah sakit

     b. 4ospitalisasi dapat dijadikan media untuk belajar. ntuk itu perawatan dapat memberi

    kesempatan pada keluarga untuk belajar tentang penyakit, prosedur, penyembuhan, terapi,

    dan perawatan pasien.

    c. ntuk meningkatkan kemampuan kontrol diri dapat dilakukan dengan memberi

    kesempatan pada pasien mengambil keputusan, tidak terlalu bergantung pada orang lain dan

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    35/40

     percaya diri. Berikan juga penguatan yang positif dengan selalu memberikan pujian atas

    kemampuan klien dan keluarga dan dorong terus untuk meningkatkannya

    d. Aasilitasi klien untuk tetap menjaga sosialisasinya dengan sesame klien yang ada, teman

    sebaya atau teman sekolah. Berikan kesempatan padanya untuk saling kenal dan membagi

     pengalamannya. Demikian juga interaksi dengan petugas kesehatan dan keluarga harus

    difasilitasi oleh perawat karena selama dirumah sakit klien dan keluarga mempunyai

    kelompok yang baru

    9. Da'$ak H*&$#tal#&a

    Menurut 6smadi "'--1, hal < =7# secara umum hospitaisasi menimbulkan dampak pada

    lima aspek,yaitu pri$asi,gaya hidup,otonomi diri,peran,dan ekonomi.

    a. Pri$asi

    Pri$asi dapat diartika sebagai refleksi perasaan nyaman pada diri seseorang dan bersifat

     pribadi. Bisa dikatakan,pri$asi adalah suatu hal yang sifatnya pribadi. Sewaktu dirawat di

    rumah sakit klien kehilangan sebagian pri$asinya.

     b. /aya 4idup

    Klien yang dirawat di rumah sakit seringkali mengalami perubahan pola gaya hidup. 4al ini

    disebabkan oleh perubahan situasi antara rumah sakit dan rumah tempat tinggal klien. uga

    oleh perubahan kondisi kesehatan klien. 6ktifitas hidup yang klien jalani sewaktu sehat tentu

     berbeda aktifitas yang dijalaninya di rumah sakit. 6palagi jika yang dirawat adalah seorang

     pejabat.

    c. 5tonomi

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,indi$idu yang sakit dan dirawat di rumah sakit

     berada dalam posisi ketergantungan. 6rtinya ia akan (pasrah) terhadap tindakan apa

     pun,yang dilakukan oleh petugas kesehatan demi mencapai keadaan sehat. !ni menunjukkan

     bahwa klien yang dirawat di rumah sakit,akan mengalami peruahan otonomi.

    d. Peran

    Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan oleh indi$idu sesuai

    dengan status sosialnya. ika ia seorang perawat,peran yang diharapkannya adalah peran

    sebagai perawat,bukan sebagai dokter. Perubahan terjadi akibat hospitalisasi ini tidak hanya

     berpengaruh pada indi$idu,tetapi juga pada keluarga. Perubahan yang terjadi antara lain <

    # Perubahan peran

    ika salah seorang anggota keluarga sakit,akan terjadi perubahan peran dalam keluarga.

    '# Maslah keuangan

    Keuangan keluarga akan terpengaruh oleh hospitalisasi,keuangan yang sedianya ditujukan

    untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga akhirnya digunakan untuk keperluan klien yang

    dirawat.

    =# Kesepian

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    36/40

    Suasana rumah akan berubah jika ada salah seorang anggota keluarga dirawat. Keseharian

    keluarga yang biasanya dihiasi dengan keceriaan,kegembiraan,dan senda gurau,anggotanya

    tiba&tiba diliputi oleh kesedihan.

    ># Perubahan kebiasaan sosial

    Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Karenanya, keluarga pun mempunyai

    kebiasaan dalam lingkup sosialnya. Sewaktu sehat, keluarga mampu berperan serta dalam

    kegiatan sosial. 6kan tetapi, saat salah seorang anggota keluarga sakit, keterlibatan keluarga

    dalam akti$itas sosial dimasyarakat pun mengalami perubahan.

    :. Menata a'$ak 6*&$#tal#&a

    Menurut Supartini "'-->, hal. *7#, cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak 

    hospitalisasi adalah sebagai berikut <

    a. paya meminimalkan stresor <

    paya meminimalkan stresor dapat dilakukan dengan cara mencegah atau mengurangi

    dampak perpisahan, mencegah perasaan kehilangan kontrol dan mengurangi+ meminimalkan

    rasa takut terhadap pelukaan tubuh dan rasa nyeri

     b. ntuk mencegah+meminimalkan dampak perpisahan dapat dilakukan dengan cara <

    # Melibatkan keluarga berperan aktif dalam merawat pasien dengan cara membolehkan

    mereka tinggal bersama pasien selama '> jam "rooming in#.

    '# ika tidak mungkin untuk rooming in, beri kesempatan keluarga untuk melihat pasien setiap

    saat dengan maksud mempertahankan kontak antar mereka.

    =# Modifikasi ruangan perawatan dengan cara membuat situasi ruangan rawat perawatan

    seperti di rumah dengan cara membuat dekorasi ruangan.

      B. A&!6an Ke$era5atan Te*r#t#& Kl#en Denan H*&$#tal#&a

    . Penka"#an

    a. Pada pengkajian biodata atau identitas klien dapat kita kaji meliputi< %ama, mur, enis

    kelamin "@+P#, %omor M, 9uang rawat, :anggal masuk M9S.

     b. Penanggung awab klien meliputi< 5rag tua, 3ali, atau,5rang lain

    c. Aaktor predisposisi

    # :anyakan riwayat penyakit masa lalu klien yang pernah diderita dan trauma yang pernah

    dialami seperti aniaya fisik, aniaya seual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan

    kriminal, dan lain&lain, sehingga menyebabkan dia harus masuk rumah sakit atau hospitalisasi

    dan juga tanyakan pengobatan seperti apa yang pernah dilakukan klien.

    '# Kemudian tanyakan pada klien apakah didalam anggota keluarganya ada yang mengalami

    gangguan jiwa.

    =# Kaji juga pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah dialami oleh klien.d. Pemeriksaan fisik 

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    37/40

    # :anda Hital meliputi< tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi.

    '# kur berat badan dan tinggi badan.

    =# Perkembangan

    Bertujuan untuk mengidentifikasikan tingkat perkembangan saat ini dan keterampilan yang

    dicapai

    e. 5bser$asi respon terhadap hospitalisasi

    Bertujuan untuk mengidentifikasikan perilaku koping saat ini dan intesitas mereka.

    f. 9iwayat penyakit, hospitalisasi dan perpisahan sebelumnya.

    Bertujuan untuk mengidentifikasikan pola koping sebelumnya dan pengaruh koping tersebut.

    g. 9iwayat pengobatan

    Bertujuan untuk mengidentifikasikan keseriusan masalah dan pengaruhnya pada

     perkembangan kemampuan.

    h. Persepsi tentang penyakit.

    Bertujuan untuk mengidentifikasikan pemahaman pasien saat ini tentang penyakit dan alasan

    hospitalisasi.i. Sistem pendukung yang tersedia

    Bertujuan untuk mengidentifikasikan tersedianya dan kesediaan keluarga untuk berpartisipasi

    dalam perawatan dan pemberian dukungan.

     j. Koping keluarga

    Bertujuan untuk menggambarkan kemampuan keluarga apakah memperlihatkan perilaku

    distruktif yang jelas atau terselubung atau juga menunjukkan adaptasi merusak terhadap

    stressor.

    k. Ketakutan, kecemasan dan kesedihan keluarga

    Bertujuan untuk mengidentifikasikan apakah keluarga mengalami suatu perasaan gangguan

    fisiologis ataupun emosional yang berhubungan dengan suatu sumber yang dapat

    diidentifikasi yang dirasakan membahayakan pasien saat dirawat dihospitalisasi.

    ,. D#an*&a Ke$era5atan

    Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat berdasarkan Perry L Potter "'--',

    hal. 7?-#, adalah sebagai berikut <

    a. Ketakutan berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang menakutkan dan perpisahan

    dengan keluarga.

     b. Ketidakefektifan koping indi$idu berhubungan dengan sistem pendukung yang tidak adekuat

    Sedangkan diganosa keperawatan yang dapat diangkat menurut @ynda uall arpenito

    "**1, hal. *&> L hal. '&>#, adalah sebagai berikut <

    a. 6nsietas berhubungan dengan kehilangan orang terdekat aktual atau yang dirasakan

    sekunder terhadapC perpisahan sementara.

     b. Kurang akti$itas berhubungan dengan perawatan dirumah sakit dalam waktu lama.

    /. Ren1ana Ke$era5atan

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    38/40

    9encana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa Perry L Potter "'--', hal.

    7?-#, adalah sebagai berikut <

    a. Ketakutan berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang menakutkan dan perpisahan

    dengan keluarga.

    # :ujuan <Pasien akan mengatasi secara efektif rasa takut yang dihubungkan dengan hospitalisasi.

    '# Kriteria 4asil <

    a# Salah satu dari keluarga tetap tinggal bersama pasien

     b# Keluarga ikut berpartisipasi dalam pemberian makan, kebersihan dan kegiatan pasien

    sehari&hari.

    =# !nter$ensi L 9asional <

    a# Beri dorongan kepada keluarga untuk menetap kedalam ruangan dengan pasien atau

    meminta anggota keluarga lain untuk bersama pasien.

    9asional < Keluarga dapat memberikan rasa aman dan mencegah dari perkembangan dari

    ketidakpercayaan.

     b# :anyakan kepada keluarga bagaimana mereka berharap untuk berpartisipasi dalam

     perawatan pasien

    9asional < ntuk mengurangi kecemasan dan ketakutan keluarga maupun pasien

    c# 5rientasikan keluarga pada di$isi, suplai dan lingkungan keperawatan

    9asional < @ingkungan yang asing akan mengancam kepercayaan keluarga dan menimbulkan

    kelemahan terhadap layanan keperawatan yang diberikan.

     b. Ketidakefektifan koping indi$idu berhubungan dengan sistem pendukung yang tidak 

    adekuat.

    # :ujuan dan Kriteria 4asil <

    a# Mengidentifikasikan respons&respons yang membahayakan atau mengabaikan

     b# Mengungkapkan kebutuhan akan bantuan dalam mengatasi situasi

    c# Menghubungi sumber&sumber komunitas yang tersedia.

    '# !nter$ensi L 9asional <

    a# :erima perilaku agresif 

    9asional < Perilaku awal yang nyaman memberikan rasa aman

     b# elaskan kepada keluarga bahwa perilaku ini normal

    9asional < Penjelasan akan membuat keluarga tahu bahwa ini adalah perilaku kopingc# Berikan kesempatan kepada pasien untuk keluar menghilangkan rasa takut dan

     perasaannya.

    9asional < Media ini merupakan cara pasien untuk mengekspresikan perasaan dari dalam.

    Sedangkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa @ynda uall arpenito

    "**1, hal. *&> L hal.' &>#, adalah sebagai berikut <

    a. 6nsietas berhubungan dengan kehilangan orang terdekat aktual atau yang dirasakan

    sekunder terhadapC perpisahan sementara.

    # :ujuan dan Kriteria 4asil

    a# Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya

     b# Menghubungkan peningkatan psikologi dan kenyamanan fisiologis

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    39/40

    c# Menggunakan mekanisme koping yang efektif dalam menangani ansietas, seperti yang

    ditunjukkan.

    '# !nter$ensi dan 9asional

    a# Kaji ansietas < ringan, sedang, berat, panik 

     b# Memberikan kenyamanan dan ketentraman hati

    c# Singkirkan stimulasi yang berlebihan, batasi kontak dengan orang lain atau keluarga yang

     juga mengalami cemas

    d# Bantu klien yang sedang marah< identifikasi adanya marah.

    e# Bila berkenan, berikan akti$itas yang dapat mengurangi ketegangan.

     b. Kurang akti$itas berhubungan dengan perawatan dirumah sakit dalam waktu lama.

    # :ujuan dan Kriteria 4asil

    a# Menceritakan perasaan bosan dan mendiskusikan metode tentang cara menemukan

    akti$itas yang dapat menghibur 

     b# Menceritakan metode koping dengan perasaan marah atau defresi yang disebabkan oleh

    kebosananc# Melaporkan adanya suatu peningkatan dalam akti$itas yang menyenangkan

    '# !nter$ensi dan 9asional

    a# 9angsang moti$asi dengan memperlihatkan minat dan mendorong untuk dapat saling

     berbagi perasaan&perasaan dan pengalaman&pengalaman

     b# Bantu indi$idu untuk mengatasi perasaan&perasaan marah dan berduka

    c# @ibatkan indi$idu dalam merencanakan rutinitas sehari&hari

    d# 9encanakan waktu untuk para pengunjung.

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    4ospitaliasi merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi pasien dan keluarga karena

    disana mereka akan berpisah dan perpisahan tersebut dapat menyebabkan adanya

    kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan dari kedua belah pihak baik itu keluarga maupun

     pasien itu sendiri. 4arus diingat juga bahwa apabila pasien stress selama dalam perawatan,

    keluarga menjadi stress pula, dan stress keluarga akan membuat tingkat stress pasien semakin

    meningkat karena pasien adalah bagian dari kehidupan keluarga nya sehingga apabila ada

     pengalaman yang mengganggu kehidupannya, keluarga pun merasa sangat stress. Dengan

    demikian, perawatan tidak hanya berfokus pada pasien, tetapi juga pada keluarga.

    6pabila perawat sudah memahami dampak dan akibat dari hospitalisasi maka hendaknya

    kita sudah mengantisipasi dengan cara memberikan koping yang positif kepada pasien dan

    keluarga agar tidak terjadi hal&hal seperti diatas. Dan tidak hanya itu, apabila sudah

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Jiwa Dengan Kecemasan Hospitalisasi

    40/40

    mengalami tanda&tanda diatas maka yang seharusnya dilakukan adalah dengan mengatasi

    stress, ansietas, ketakutan dan bahkan kesedihan yang dialami pasien dan keluarga.

    B. SARAN

    Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penyusun mengambil saran dalam rangka

    meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan. Saran&saran adalah sebagai berikut <

    . ntuk Keluarga

    6pabila sudah mengetahui dan memahami akibat yang akan dilakukan oleh pasien akibat

    hospitalisasi, maka sebagai orang terdekat dengan pasien harus memberikan  support   dan

    dorongan yang efektif kepada pasien agar tidak terjadi hal&hal yang tidak diinginkan.

    '. ntuk Perawat

    Bagi seorang perawat sebaiknya harus memahami dan mengerti baik secara teoritis

    maupun praktek tentang hospitalisasi agar dapat menerapkan dan memberikan pelayanan

    yang efektif kepada pasien dan keluarga yang mungkin mengalami stress, cemas, takut, sedih

    dan bahkan marah

    =. ntuk 9umah Sakit

    Bagi rumah sakit hendaknya mendekorasi ruangan rumah sakit dengan seindah mungkin

    agar pasien tidak merasa takut dan gelisah berada dirumah sakit serta agar pasien merasa

    nyaman berada dirumah sakit sehingga hal yang tidak diinginkan tidak terjadi..

    DA-TAR PUSTAKA

    6smadi, '--1. Konsep Dasar Keperawatan. akarta < ;/

    arpenito, @ynda uall. "**?#. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6. akarta< ;/

    Perry L Potter."'--'#. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. akarta< ;/

    Stuart, /ail 3. '--?. Buku Saku Keperawatan iwa. ;disi 8. akarta < ;/.

    Supartini, Jupi. "'-->#. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. akarta< ;/