kecemasan dan psikotik
TRANSCRIPT
Modul 2Kecemasan dan Psikotik
Kelompok 5Tutor : dr. Anwar Wardy
SpS
Kelompok 5
Selvie fitria
Karina dwi erdiani
Fathul yasin
Husni abbas
M. Dwi Putra
Fahima albar
Maharani wulansari
Pratiwi d.
M. Syauqi
Siti mulyati
Marleni m.
Sita prajna d.
Syariat madari
skenario
Seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun datang ke klinik dengan wajah yang memperlihatkan wajah tidak puas. Kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “ini tentang suami saya, dapatkananda membantu saya?”.
Bicaranya lancar tanpa menunjukkan kehilangan assosiasi , pikirannya tidak logis dan aneh. Dia bercerita tentang ketidaksetiaan suaminya. Ia mengantakansuaminya
menyewa beberapa tetangga untuk mengganggunya agar ia menjadi gila. Bila ia gila, maka suaminya mempunyai alasan untuk menceraikannya. Orang-orang itu menggunakan “alat mata-mata konvensional” dan ia merasa bahwa ibunya juga
terlibat dalam permainan ini. Ia menyangkal pernah mengalami halusinasi dan riwayat gangguan psikiatri
sebelumnya.
Kata kunci
Ibu rumah tangga 50 tahunMemperlihatkan wajah yang tidak puasBicara lancar tanpa menunjukkan kehilangan asosiasi (ekspresi) pikiran yang tidak logis atau anehDia berbicara tentang ketidak setiaan suaminyaOrang-orang sewaan suaminya menggunakan alat mata-mata konvensionalMenyangkal pernah mengalami halusinasi dari riwayat psikiatri sebelumnyaIa merasa ibunya juga terlibatKalimat yang pertama keluar dari mulutnya tentang suaminyaIa mengatakan suaminya menyewa beberapa tetangga untuk mengganggunya agar ia menjadi gila bila ia menjadi gila maka suaminya mempunyai alasan untuk menceraikannya
Pertanyaan
• Bagaimana status mental dan gangguan organik yang menyertai pada pasien di skenario!
• Jelaskan mekanisme cemas!• Sebutkan penyebab kecemasan dan waham pada pasien?• Penyakit apa saja dengan gejala kecemasan dan waham?• Jelaskan kelainan letak anatomi pada pasien di skenario!• Jelaskan histologi dan histopatologi yang terjadi pada kasus
di skenario!• Jelaskan biokimia yang berperan pada kasus di skenario!• Jelaskan cara mendiagnosis penyakit-penyakit dengan
kecemasan dan waham !• Jelaskan penatalaksanaan pada pasien di skenario!• Bagaimana sikap dokter terhadap pasien dengan gangguan
kejiwaan sesuai dengan etik,moral dan profesionalisme kedokteran ?
Penilaian status mental pasien
•Ia mengatakan suaminya menyewa beberapa tetangga untuk mengganggunya agar ia menjadi gila. Bila ia gila, maka suaminya mempunyai alasan untuk menceraikannya•Orang – orang itu menggunakan alat mata-mata konvensional dan ia merasa bahwa ibunya juga terlibat dalam permainanini
waham
•Datang ke klinik dengan wajah tidak puas•Kekhawatiran ingin diceraikan
cemas
Waham
suatu keyakinan atau pikiran yang salah karena bertentangan dengan kenyataan (dunia
realitas), serta dibangun atas unsur-unsur yang tak berdasarkan logika, namun individu tidak mau melepaskan wahamnya walaupun
ada bukti tentang ketidakbenaran atas keyakinan itu. Keyakinan dalam bidang agama
dan budaya tidak dianggap sebagai waham.
Waham kejaran (delution of persecution)
keyakinan tentang sejumlah tema yang berhubungan, seperti disekongkoli,
dicurangi,dimata-matai, diikuti, diracuni, difitnah secara kejam, diusik atau dihalang-halangi dalam
menggapai tujuan jangka panjang. Hinaan kecil dapat menjadi besar dan menjadi pusat sistem waham. Orang dengan waham kejar seringkali
membenci,marah, dan mungkin mereka melakukan kekerasan terhadap orang lain yang diyakininya
akan menyerang dirinya.
RESPON WAHAM
Gangguan pikiran/wahamSulit berespon emosiPerilaku kacauIsolasi sosial
Distorsi pikiran
Ilusi
Reaksi emosi berlebihan
/kurang
Perilaku aneh/tdk biasa
Menarik diri
Pikiran logisPersepsi akuratEmosi konsisten dg pengalamanPerilaku sesuaiBerhubungan sosial
Respon Maladaptif
Respon Adaptif
Kecemasan
Fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang
sesuai. Freud(dalam alwisol, 2005:28)
Gangguan anxietas
Anxietas kontinyu (gangguan anxietas
menyeluruh)Anxietas episodik
Pada situasi terten
tu (gangg
uan fobik)
Fobia spesifik
Fobia sosial
agorafobia
Pola campu
ran (agorafobia denga
n panik)
Pada sembarang
situasi (gangg
uan panik)
Neurobiologi Anxietas
Jaras saraf asendens yang mengandung noradrenalin dan 5-hidroksitriptamin
menginervasi lobus limbik dan neokorteks. Meningkatnya aktivitas saraf noradrenergik
akan menimbulkan meningkatnya keterjagaan ; meningkatnya aktivitas saraf 5-hidroksitriptamin akan meningkatkan respons terhadap stimulus
yang bersifat aversifAntagonis reseptor serotonin (5-HT2) terbukti
bersifat anxiolitik. Efek ini didapat dengan menurunkan sensitifitas reseptor 5-HT2
Alur diagnosis• Keluhan utama• Gangguan jiwa sekarang• Riwayat gangguan jiwa dahulu• Riwayat perkembangan diri• Latar belakang sosial,keluarga, pendidikan, pekerjaan
Anamnesis
• Fisik - diagnostik• Status mentalis• Laboratorium• Radiologi• Evaluasi psikologis
pemeriksaan
• Klinis• Kepribadian• Kondisi medik• Psikososial• Taraf fungsi
Diagnosis aksis
• Farmakoterapi• Psikoterapi• Terapi sosial• Terapi okupasional
Terapi
• Evaluasi terapi• Evaluasi doagnosisTindak lanjut
Diagnosis multiaksial
Aksis I, gangguan klinis, kondisi lain
yang menjadi fokus perhatian
klinis
Aksis II, gangguan kepribadian,
retradasi mental
Aksis III, kondisi medik umumAksis IV, masalah
psikososial dan lingkungan
Aksis V, penilaian fungsi secara
global
Aksis I •F22.0 gangguan waham
Aksis II •F60.0 gangguan kepribadian paranoid•F60.6 gangguan kepribadian cemas
Aksis III •Tidak ada
Aksis IV •Masalah dengan “primary support group” (keluarga)•Berkaitan dengan lingkungan sosial
Aksis V •GAF (80-71) gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, dll
Gangguan Jiwa
• Delirium• Dementia• Depresi• Neuretik
Psikotik – Organik
Differential diagnosis
Gangguan waham menetap
• Tampilan baik• Terlihat aneh, pencuriga• Mood konsisten sejalan dengan
waham• Tidak ada kelainan orientasi
Skizofrenia paranoid
• Memenuhi kriteria schizofrenia• Halusinasi dan atau waham
menonjol• Waham kejaran
Gangguan waham menetap
Definisi :
suatu gangguan psikiatri yang
didominasi oleh gejala-gejala
waham. Waham pada gangguan
waham bisa berbentuk: kebesaran,
penganiayaan, cemburu, somatic,
atau campuran.
Prevalensi :
•rata-rata usia pesien-pasien adalah 55 tahun.•Wanita lebih sering menderita gangguan waham menetap dengan rasio 3:1
Etiologi :
•Adanya riwayat keluarga dengan penyakit sama/ menderita skizofrenia•“teori biologikal” adanya ketidakseimbangan neurotransmitter di otak
Terapi
Farmakologi 1. Antipsikotik adalah obat
terpilih untuk penanganan gangguan waham menetap
2. Mulai dengan dosis rendah anti psikotik (Haloperidol 2 mg) dan naikan bertahap.
3. Dosis maintenance biasanya rendah
4. Bila gagal dengan anti psikotik, maka dihentikan
Non farmakologi Psikoterapi
– Terapi individual lebih efektif dari terapi kelompok
– Terapi suportif berorientasi tilikan, kognitif, dan perilaku sering afektif.
– Bina hubungan dan kepercayaan
– Hindari membicarakan waham pasien, dan tidak boleh meremehkan ataupun mendukung isi waham tersebut.
Terapi Keluarga– Target hubungan sosial yang
baik.
Kesimpulan
Dd pada skenario adalah gangguan waham menetap (waham kejaran), hal ini berdasarkan pernyataan pasien kalau ia sering merasa disekongkoli dan di
mata-matai. Terapi farmakologis,berikan antipsikotik (haloperidol), dan non-farmakologis
yang terpenting adalah dukungan keluarga, hindari membicarakan waham pasien, dan tidak boleh meremehkan ataupun mendukung isi waham
tersebut.
Daftar pustaka
• Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. 2003. Jakarta: EGC.
• NN. 29 Oktober 2007. Waham. http//www.Id.wikipedia.org/wiki/waham.
• Departemen Kesehatan R.l. Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat , Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat: Gangguan Anxietas.
• Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 10 th.ed. Lippincott Williams & Wilkins, 2007:579- 633.