asuhan keperawatan fraktur menurut teori

6
ASUHAN KEPERAWATAN MENURUT TEORI A. Pengkajian Data fokus yang perlu di kaji menurut Nanda (2006) pengkajian pada post operasi laparotomi meliputi : 1. Riwayat kesehatan a. Keluhan utama (adanya keluhan nyeri kepala, vomitus, diikuti kurang penglihatan atau pendengaran). b. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit). c. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien). d. Riwayat kesehatan keluarga (adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak) 2. Primary Survey Menurut Samsul Hidayat (2005), pengkajian primary survey meliputi : a. Circulation TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut. b. Airway Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk. c. Breathing

Upload: pramudipta-wn

Post on 31-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

irma

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan fraktur Menurut Teori

ASUHAN KEPERAWATAN MENURUT TEORI

A. Pengkajian

Data fokus yang perlu di kaji menurut Nanda (2006) pengkajian pada post operasi

laparotomi meliputi :

1. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama (adanya keluhan nyeri kepala, vomitus, diikuti kurang

penglihatan atau pendengaran).

b. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk

rumah sakit).

c. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain

yang pernah diderita oleh pasien).

d. Riwayat kesehatan keluarga (adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh

anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis

maupun tidak)

2. Primary Survey

Menurut Samsul Hidayat (2005), pengkajian primary survey meliputi :

a. Circulation

TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi,

bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa

pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut.

b. Airway

Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat

kelemahan reflek batuk.

c. Breathing

Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang

sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi.

3. Pengkajian sekunder

a. Aktivitas/istirahat

1) Kehilangan fungsi pada bagian yangterkena

2) Keterbatasan mobilitas

b. Sirkulasi

1) Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas)

2) Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)

3) Tachikardi

Page 2: Asuhan Keperawatan fraktur Menurut Teori

4) Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera

5) Cailary refil melambat

6) Pucat pada bagian yang terkena

7) Masa hematoma pada sisi cedera

c. Neurosensori

1) Kesemutan

2) Deformitas, krepitasi, pemendekan

3) Kelemahan

d. Kenyamanan

1) Nyeri tiba-tiba saat cidera

2) Spasme/ kram otot

e. Keamanan

1) Laserasi kulit

2) Perdarahan

3) Perubahan warna

4) Pembengkakan lokal

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan menurut Doengoes (2001) dan Nanda (2006) :

1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan cedera jaringan sekitasr fraktur,

kerusakan rangka neuromuskuler.

2. Nyeri berhubungan dengan spasme otot , pergeseran fragmen tulang.

3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan fraktur terbuka, bedah

perbaikan.

C. Intervensi Keperawatan

1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan cedera jaringan sekitasr fraktur,

kerusakan rangka neuromuskuler

Tujuan : Kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan

keperaawatan

Kriteria hasil:

a. Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang

mungkin

b. Mempertahankan posisi fungsinal

c. Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit

Page 3: Asuhan Keperawatan fraktur Menurut Teori

d. Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas

Intervensi:

a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan

b. Tinggikan ekstrimutas yang sakit

c. Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang

sakit dan tak sakit

d. Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika

bergerak

e. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas

f. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup

keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan’Awasi teanan daraaah, nadi

dengan melakukan aktivitas

g. Ubah psisi secara periodik

h. Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi

2. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, pergeseran fragmen tulang

Tujuan : nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan

Kriteria hasil:

a. Klien menyatakan nyei berkurang

b. Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat

dengan tepat

c. Tekanan darahnormal

d. Tidak ada eningkatan nadi dan RR

Intervensi:

a. Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri

b. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring

c. Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan

aktivitas hiburan

d. Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi

e. Jelaskanprosedu sebelum memulai

f. Akukan danawasi latihan rentang gerak pasif/aktif

g. Drong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi, latihan

nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan

h. Observasi tanda-tanda vital

Page 4: Asuhan Keperawatan fraktur Menurut Teori

i. Kolaborasi : pemberian analgetik

3. Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka , bedah perbaikan

Tujuan : kerusakan integritas jaringan dapat diatasi setelah tindakan perawatan

Kriteria hasil:

a. Penyembuhan luka sesuai waktu

b. Tidak ada laserasi, integritas kulit baik

Intervensi:

a. Kaji ulang integritas luka dan observasi terhadap tanda infeksi atau drainae

b. Monitor suhu tubuh

c. Lakukan perawatan kulit, dengan sering pada patah tulang yang menonjol

d. Lakukan alihposisi dengan sering, pertahankan kesejajaran tubuh

e. Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan

f. Masage kulit ssekitar akhir gips dengan alkohol

g. Gunakan tenaat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi

h. Kolaborasi emberian antibiotik.