asuhan keperawatan bedah orthopedik

Click here to load reader

Upload: yesi-tika

Post on 21-Jun-2015

1.604 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 1. Asuhan Keperawatan Bedah Orthopedi Oleh YESI KARTIKA SARI, Amd.Kep Dosen Pembimbing : ZULFA, S.Kep M.Kep, Sp.KMB

2. Apa itu Bedah Orthopedi ??? 3. Definisi Orthopedik adalah cabang ilmu bedah yangberhubungan dengan pemeliharaan dan pemulihan fungsi sistem rangka, persendiannya, dan stuktur yang berkaitan. Berhubungan dengan koreksi deformitas sistem muskuloskeletal; berhubungan dengan orthopedik (Dorland, 1998). Bedah orthopedi adalah suatu tindakan bedah untuk memullihkan kondisi disfungsi muskuloskeletal seperti, fraktur yang tidak stabil, deformitas, dislokasi sendi, jaringan nekrosis dan terinfeksi, sindrom kompartemen, serta sistem muskuloskeletal (Brunner & 4. Jenis-Jenis Bedah Orthopedi Reduksi terbuka Fiksasi interna Graft tulang Amputasi Artroplasti Menisektomi Penggantian sendi Penggantian sendi total Transfer tendo Fasiotomi(Brunner & Suddarth. 2002) 5. Macam-Macam Gangguan Orthopedik Fraktur: Inclomplete Complete Tertutup (simple) Terbuka (compound) Patologis Bedah rekrontuksi wajah Amputasi Terbuka (provisional), yang memerlukanteknik aseptik ketat dan refisi lanjut. Tertutup atau flaps. Penggantian sendi total(Doengoes Marilyn 2000). 6. Komplikasi Syok Hipovolemik Atelaktasis dan pnemonia Retensi urine Infeksi Trombosis Vena Profunda 7. Penatalaksanaan Bedah Orthopedik Banyak pasien yang mengalamidifungsi muskuloskletal harus menjalani pembedahan untuk mengoreksi masalahnya. Masalah yang dapat dikoreksi meliputi stabilisasi, fraktur, deformitas, penyakit sendi, jaringan infeksi atau nekrosis, gangguan peredaran darah (missal : sindrom kompartemen) adanya tumor. 8. Pemeriksaan Penunjang pre operasi orthopedi Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah Kadar Hb Hitung darah putih Kadar kalsium serum dan fosfor serum Fosfatase asam dan fosfatase alkali Kadar enzym serum kreatinin kinase (CK) dan SGOT, aspartat aminotransferase LED Pemeriksaan urin: Kadar kalsium urin Pemeriksaan radiologi Sinar-X CT scan MRI Angiogradi Venogram Mielografi Discografi Artrografi Biopsi 9. post operasi orthopedi Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah: Kadar Hb dan Profilkoagulas Pemeriksaan urin: Kadar kalsium urin Pemeriksaan Radiologi Sinar-X CT scan MRI Arteriogram Venogram Miolografi Discografi Artrografi 10. Penanganan Balutan Rigit Tertutup Balutan Lunak Amputasi bertahap 11. Pengobatan Setelah Pembedahan Peran Fisioterapi Peran ahli Terapi Okupasi 12. Dampak Masalah Terhadap Sistem Tubuh Kecepatan metabolisme Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Sistem respirasi Penurunan kapasitas paru Perubahan perfusi setempat Mekanisme batuk tidak efektif Sistem Kardiovaskuler Peningkatan denyut nadi Penurunan cardiac reserve Orthostatik Hipotensi 13. Sistem Muskuloskeletal Penurunan kekuatan otot Atropi otot Kontraktur sendi Osteoporosis Sistem Pencernaan Anoreksia Konstipasi Sistem perkemihan Akumulasi endapan urine ISK Sistem integument 14. Proses Keperawatan 15. Pengkajian Pengkajian pasien dipusatkan pada hidrasi, riwayatpengobatan terbaru, dan kemungkinan adanya infeksi. perawat harus mengkaji kulit, tanda vital, saluran urine, dan harga pemeriksaan laboratorium Riwayat pemakaian obat dapat memberikan informasi untuk penanganan preoperatif Infeksi yang kebetulan ada juga harus diobati sebelum dilakukan pembedahan ortopedi terencana. 16. Diagnosa Keperawatan Pre Operasi Nyeri (akut) berhubungan denganinfeksi/cedera fisik/jaringan dan trauma saraf. Ansietas berhubungan dengankurang pengetahuan tentang kegiatan perioperatif. 17. Post Operasi Nyeri berhubungan dengan insisi bedah sekunder Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan aliran darah arteri/ vena Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan nafsu makan/anoreksia. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot akibat tirah baring lama post operatif Gangguan citra tubuh berhubungan dengan rusaknya/hilangnya salah satu anggota badan akibat operasi Berduka yang antisipasi (anticipated griefing) berhubungan dengan kondisi tubuhnya