asal mula dusun jemaring

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibekali ilmu pengetahuan, demikian juga binatang. Namun pengetahuan yang dimilki manusia dan binatang tidaklah sama, binatang mapupun makhluk selain manusia pengetahuannya bersifat statis, akan tetapi manusia pengetahuannya bersifat dinamis. Manusia pengetahuannya selalu berkembang karena manusia memiliki kemampuan untuk mencerna pengalaman, merenung, merefleksi, menalar, dan meneliti dalam upaya memahami lingkungannya. Manusia dibekali kemampuan oleh Tuhan berupa akal sehingga dengan akal tersebut mansia memiliki rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu tahu yang dimiliki manusia membuat mansia selalu mempertanyakan apa yang dilihatnya, menyangsikan sesuatu yang dilihat, dan berusaha mencari segala permasalahan yang dihadapi. Menurut Francis Bacon, akal manusia mempunyai tiga daya, yaitu: ingatan, imajinasi, dan pikiran. Ingatan menciptakan sejarah, imajinasi menciptakan puisi, dan pikiran menciptakan filsafat. Awal perkembangannya filsafat meliputi seluruh jenis ilmu pengetahuan. Pada masa Renaissannce abad ke 17 dan sesudahnya, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga memisahkan diri dari filsafat. Berikut ini akan dipaparkan mengenai filsafat sejarah yang merupakan cabang dari filsafat. B. RumusanMasalah 1

Upload: boneeta-bfashion

Post on 08-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asal Mula Dusun Jemaring

BAB IPENDAHULUAN

A.  Latar BelakangManusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibekali ilmu pengetahuan, demikian juga binatang. Namun pengetahuan yang dimilki manusia dan binatang tidaklah sama, binatang mapupun makhluk selain manusia pengetahuannya bersifat statis, akan tetapi manusia pengetahuannya bersifat dinamis. Manusia pengetahuannya selalu berkembang karena manusia memiliki kemampuan untuk mencerna pengalaman, merenung, merefleksi, menalar, dan meneliti dalam upaya memahami lingkungannya.

Manusia dibekali kemampuan oleh Tuhan  berupa akal sehingga dengan akal tersebut mansia memiliki rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu tahu yang dimiliki manusia membuat mansia selalu mempertanyakan apa yang dilihatnya, menyangsikan sesuatu yang dilihat, dan berusaha mencari segala permasalahan yang dihadapi. Menurut Francis Bacon, akal manusia mempunyai tiga daya, yaitu: ingatan, imajinasi, dan pikiran. Ingatan menciptakan sejarah, imajinasi menciptakan puisi, dan pikiran menciptakan filsafat.

Awal perkembangannya filsafat meliputi seluruh jenis ilmu pengetahuan. Pada masa Renaissannce  abad ke 17 dan sesudahnya, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga memisahkan diri dari filsafat. Berikut ini akan dipaparkan mengenai filsafat sejarah yang merupakan cabang dari filsafat.

B.  RumusanMasalah1. Apa pengertian filsafat sejarah?2. Bagaimana sejarah dusun Jemaring?

C.  Tujuan1. Apa pengertian filsafat sejarah?2. Bagaimana sejarah dusun Jemaring?

1

Page 2: Asal Mula Dusun Jemaring

BAB IIPEMBAHASAN

A.  Pengertian Filsafat Sejarah

Awal perkembangan filsafat, filsafat meliputi seluruh jenis ilmu pengetahuan.

Pada masa ini pengetahuan belum terpecah-pecah dan  terspesialisasi. Namun pada

masa Renaissannce abad ke 17 dan sesudahnya, ilmu pengetahuan mengalami

perkembangan yang luar biasa sehingga memisahkan diri dari filsafat. Setelah

filsafat pecah menjadi berbagai disiplin ilmu, aktivitas filsafat tidak mati, tetap

hidup dengan corak baru sebagai ilmu istimewa yang mencoba memecahkan

masalah yang tidak terpecahkan oleh jangkauan ilmu. Filsafat kemdian memiliki

cabang-cabangnya.

De Vos, dalam E. N. S. I. E (Eerste Nederlandse Systematich Ingeriche

Encyclopaedie), menggolongkan cabang-cabang filsafat sebagai berikut:

a. Metafisika

b. Logika

c. Ajaran tentang ilmu pengetahuan

d. Filsafat alam

e. Filsafat kebudayaan

f. Filsafat sejarah

g. Etika

h. Estetika

i. Antropologi

2

Page 3: Asal Mula Dusun Jemaring

Sementara itu, Jappers dalam bukunya yang berjudul Vom Ursprung un Ziel

der Geschichte (1949) yaitu tentang asal dan tujuan sejarah, salah satu tugas bagi

sejarah filsafat adalah mencari struktur sejarah sedunia sebagai sejarah

keseluruhan. Jaspers membagi sejarah ke dalam 4 periode:

a.    Periode pertama merupakan zaman prahistoris yang tidak meninggalkan jejak

tertulis. Pada masa ini bahasa-bahasa berkembang, alat-alat ditemukan, api

mulai digunakan. Zaman ini meletakkan dasar bagi seluruh sejarah yang akan

datang. Disini manusia mengatasi keadaan biologis belaka dan menjadi manusia

dalam rti sungguh-sungguh.

b.    Tahun 5000-3000SM, timbulnya kebudayaan-kebudayaan kuno yang besar di

Mesir, Mesopotamia, di tepi sungai Indus dan kemudian di tepi sungai Indus

dan tepi sungai Hoangho.

c.    Tahun 800-200SM, peletak dasar rohani dan intelektual bagi umat manusia.

Seperti di Tiongkok, India, Parsi, Palestina, dan Yunani.

d.   Sejak waktu itu berlangsung sejarah baru yang menyangkut seluruh dunia, yaitu

timbulnya jaman ilmiah teknis. Jaman itu sudah dipersiapkan di Eropa sejak

akhir Abad Pertengahan, didasari abad ke 17  berkembang lebih luas pada akhir

abad ke 18 dan mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Periode ketiga memainkan peranan sentral karena dianggap pusat seluruh

sejarah. Zaman antara tahun 800-200 SM luar biasa suburnya. Berbagai ciptaan

rohani yang masih memupuk hidup intelektual dan religius hingga saat ini.

Dalam zaman poros itu pula lahirlah agama-agama besar.

3

Page 4: Asal Mula Dusun Jemaring

Menurut Al Khudairi, filsafat sejarah adalah tinjauan terhadap peristiwa-

peristiwa historis secara filosofis untuk mengetahui faktor-faktor essensial yang

mengendalikan perjalanan peristiwa-peristiwa istoris itu, untuk kemudian

mengikhtisarkan hukum-hukum umum yang tetap, yang mengarahkan

perkembangan berbagai bangsa dan negara dalam berbagai masa dan generasi.

Sementara itu, F. Laurent mengatakan bahwa sejarah tidak mungkin hanya

merupakan seperangkat rangkaian peristiwa yang tanpa tujuan atau makna.

Dimana sejarah tunduk sepenuhnya pada kehendak Tuhan seperti peristiwa alam

yang tunduk pada hukum hukum yang mengendalikannya.

W. H. Walsh dalam bukunya An Introduction to Phillosophy of

History menyatakan hendaknya memperhatikan definisi sejarah dahulu sebelum

mendefnisikan filsafatsejarah. Sejarah kadang diartikan sebagai peristiwa yang

terjadi pada masa lalu dan penuturan peristiwa masa lalu itu. pengertian tersebut

berpengaruh terhadap bidang kajian filsafat sejarah. 1. Merupakan suatu studi

dalam bentuk kajian sejarah tradisional, yaitu perjalalan sejarah dan

perkembangannya dalam pengertian yang aktual. 2. Suatu studi mengenai proses

pemikiran filosofis tentang perjalanan dan perkembangan sejarah itu sendiri.

Dalam hal ini filsafat sejarah dapat dimaknai sebagai studi mengenai jalannya

peristiwa sejarah atau studi terhadap asumsi dan metode para sejarawan.

Filsafat sejarah adalah cabang dari filsafat yang mempelajari tentang prinsip-

prinsip mendasar (hakekat) sejarah sejauh dapat ditangkap oleh akal dan dapat

4

Page 5: Asal Mula Dusun Jemaring

dipertanggung-jawabkan secara ilmiah, artinya bersifat rasional-ilmiah. Filsafat

sejarah mempelajari prinsip-prinsip dasar keilmuan sejarah. Filsafat sejarah

membicarakan “ada” sebagai sejarah. Pertanyaan yang dapat dikemukakan dalam

filsafat sejarah adalah struktur mendasar atau esensi dasar apa yang menyebabkan

sejarah (masa lampau) itu menjadi ada atau hal-hal mendasar apa yang

menyebabkan sesuatu itu terjadi atau berubah. Filsafat sejarah membicarakan

hakekat sejarah atau esensi dasar sejarah.

Hingga kini masih terjadi perdebatan antara filsafat sejarah dan teori sejarah.

Di Negeri Belanda orang lebih suka kepada istilah filsafat sejarah, sebaiknya di

Jerman lebih menyukai istilah teori sejarah. Tetapi menurut F.R Ankersmit,

penulis buku “Refleksi Tentang Sejarah”, mengatakan bahwa rupanya tak ada satu

cabang ilmu yang dapat dinamakan teori sejarah atau sejarah teoritis.

Sejarah dalam kerangka filosofis adalah sejarah dalam pengertian filsafat

sejarah. Filsafat sejarah mengandung dua spesialisasi. Pertama, sejarah yang

berusaha untuk memastikan suatu tujuan umum yang mengurus dan menguasai

suatu kejadian dan seluruh jalannya sejarah. kedua, sejarah yang bertujuan untuk

menguji dan menghargai metode ilmu sejarah dan kepastian dari kesimpulan-

kesimpulannya.

B. Asal Mula Dusun jemaring/sindang bulan

5

Page 6: Asal Mula Dusun Jemaring

Pada zaman dahulu kala ada seorang pengembara yang sangat senang

mengembara,dia berjalan melewati lautan,hutan,dan gunung-gunung. Pemuda itu

mengembara dari satu desa ke desa satunya lagi. Dia berjalan waktu malam, siang,

hujan, panas, namun semua itu tak sedikitpun mengurangi semangat

pengembaranya,karena dalam diri pemuda tersebut tertanam jiwa pengembara sejati.

    Menurut para orang tua desa,diketahui nama pemuda tersebut adalah

jemaring,jemaring adalah seorang pemuda yang sangat suka sendiri dalam

mengembara,itu dapat dilihat setiap kali dia menjejakan kaki ke suatu tempat atau

desa dia selalu sendiri tanpa seorang pendamping atau pengikut. Namun meskipun

demikian,jemaring terkenal ramah dan pintar bergaul dengan penduduk desa yang di

tempati,dia tidak mempunyai tempat yang tetap sebagai tempat istirahatnya.

Namanya juga pengembara tentunya tidak ada tempat yang tetap untuk dirinya

beristirahat.

    Jemaring beristirahat apabila dia merasa letih atau ada penduduk yang sengaja

mengajaknya bermalam di desa mereka,tidak jarang jemaring di jamu dengan

makanan yang mewah oleh penduduk,jemaring sangat dihormati oleh penduduk desa

karena keramahan dan keluhuran budi jemaring,namun dia tidak bisa lama-lama

tinggal di desa itu karena dia harus melanjutkan perjalanan ke desa selanjutnya lagi.

Dalam perjalananya dia tidak pernah mengalami rintangan yang berat,karena

alam,penduduk,dan hewan-hewan sangat bersahabat dengan dirinya. Hari telah

berganti minggu,minggu berganti bulan,dan bulan pun berganti tahun namun

jemaring tetap saja sendiri dalam mengembara,dia belum juda mempunyai

6

Page 7: Asal Mula Dusun Jemaring

pendamping apa lagi seorang anak untuk meneruskan pengembaraannya.

    Waktu terus berjalan,sampai sekarang jemaring belum juga mengakhiri

pengembaraannya dia tetap berjalan mengikuti naluri hati,kini usia jemaring sudah

tidak tergolong muda lagi rambut sudah mulai memutih,dan kulit sudah mulai

mengeriput,tubuh yang dulu terlihat gagah,tegap, namun kini sudah mulai

membungkuk. Meskipun begitu dia tidak pernah ingin berhenti mengembara,sampat

suatu saat dia menjejakkan kakinya ke suatu desa yang masih sedikit sekali

penduduknya,desa itu hanya mempunyai beberapa kepala keluarga,dan desa itupun

belum mempunyai nama. Penduduk desa menerima kedatang jemaring dengan

gembira,tapi meskipun penduduk desa menerima kedatangannya dengan baik,tetap

saja dia merasa enggan tidur di dalam rumah penduduk,dia lebih senang menyendiri

di dalam hutan. penduduk desa tidak bisa memaksa jemaring untuk tinggal dirumah

mereka.

    Pada suatu saat,jemaring menghilang entah kemana tidak ada satupun penduduk

desa mengetahui kemana kepergian jemaring tersebut. Penduduk desa mencoba

mencari jemaring ke sebuah bukit kecil di tengah hutan,namun tetap saja mereka

tidak menemukan jemaring,dan tiba-tiba ada seorang penduduk menemukan jejak

kaki dan sebuah batu gepeng,penduduk yakin jejak kaki dan batu itu adalah milik

jemaring,para penduduk menandai jejak kaki itu dengan dua buat batu yang di

letakkan di kedua sisinya,yaitu depan dan dan belakang sehingga jejak kaki itu

menyerupai sebuah makam. Senja telah menutup hari penduduk kembali ke desa

mereka,pada malam itu seorang pemimpin desa mengajak penduduk bermusyawarah

7

Page 8: Asal Mula Dusun Jemaring

untuk menentukan nama desa mereka,mengingat jemaring sudah pernah menjejakkan

kakinya ke desa mereka,penduduk sepakat kalau desa mereka di beri nama

jemaring,tentunya mereka semua setuju dengan nama itu. Dan mulai saat itulah desa

tersebut dikenal dengan nama jemaring,namun sayang semenjak hilangnya

jemaring,bukit itu terkenal angker dan sering terlihat sosok anak kecil yang sering

mengganggu mereka,dan sampai sekarang bukit kecil itu masih terkenal angker. Desa

jemaring terletak di kecamatan Seginim,Kabupaten Bengkulu Selatan,Provinsi

Bengkulu.

8

Page 9: Asal Mula Dusun Jemaring

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah dalam kerangka filosofis adalah sejarah dalam pengertian filsafat

sejarah. Filsafat sejarah mengandung dua spesialisasi. Pertama, sejarah yang

berusaha untuk memastikan suatu tujuan umum yang mengurus dan menguasai

suatu kejadian dan seluruh jalannya sejarah. kedua, sejarah yang bertujuan untuk

menguji dan menghargai metode ilmu sejarah dan kepastian dari kesimpulan-

kesimpulannya.

B. Saran

Segala puji bagi Allah SWT,yang karena karunianya,akhirnya kami dapat

menyelesaikan makalah kami.semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatnya

kepada kami untuk membuat karya yang lebih baik untuk waktu-waktu yang akan

datang. Kami berharap sekali-kritik dan saran dari para pembanca sangat kami

harapkan.semoga dapat menjadi khazana baru buat kami untuk karya kami

berikutnya.

9

Page 10: Asal Mula Dusun Jemaring

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya untuk Allah SWT. Yang telah memberikan taufik

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan

salam senantiasa dicurahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan segenap

keluarganya serta orang-orang yang meneruskan risalahnya sampai akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Kami

menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan

saran yang sifatnya membangun demi kebaikan makalah ini sangat diharapkan dari

para pembaca. Akhir kata, semoga karya tulis sederhana ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Bengkulu, November 2013

Penulis

10i

Page 11: Asal Mula Dusun Jemaring

MAKALAHFILSAFAT SEJARAH

Asal Mula Dusun Jemaring

Di susun oleh : Piki Syaputra2113438018

Nama Dosen:Drs. Poniman

PROGRAM STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAMFAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU (IAIN) BENGKULU2013

11

Page 12: Asal Mula Dusun Jemaring

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................1

C. Tujuan........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Sejarah........................................................ 2

B. Asal Mula Dusun jemaring/sindang bulan ................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................9

B. Saran .........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

12

ii

Page 13: Asal Mula Dusun Jemaring

DAFTAR PUSTAKA

http://bondiangmaharani.blogspot.com/2013/03/bab-i-pendahuluan-a.html

http://the-thambul.blogspot.com/2012/11/asal-mula-desa-jemaring.html

13