artritis reumatoid

78
Arthritis Rheumatoid Program Study S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Upload: amee-hidayat

Post on 03-Jun-2015

1.251 views

Category:

Health & Medicine


0 download

DESCRIPTION

All about RA

TRANSCRIPT

Page 1: Artritis Reumatoid

Arthritis Rheumatoid

Program Study S1 Ilmu KeperawatanFakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Page 2: Artritis Reumatoid

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 KELAS 3-B:1.Ainun Najib (130012045)2.Chintya Dwi Fitriani (130012051)3.Rani Trimustika M. (130012069)4.Siti Aminah Hidayat (130012074)5.Siti Nurjanah Siska L. (130012076)6.Vidia Manggeraini (130012084)

Page 3: Artritis Reumatoid

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM IMUN

1. ImunitasImunitas mengacu pada kemampuan tubuh menahan atau mengeliminasi benda asing atau sel abnormal yang potensial berbahaya. Penyakit autoimun yaitu saat sistem pertahanan secara salah menghasilkan antibodi terhadap tubuh sendiri, sehingga terjadi kerusakan sel-sel jenis tertentu di dalam tubuh.

Page 4: Artritis Reumatoid

AnFis Imun

2. Faktor yang Memengaruhi Sistem Imuna. Usiab. Gender (jenis kelamin)c. Nutrisid. Faktor psikoneuroimunologie. Kelainan organ lain3. Respons Imun Seluler

Pada respons ini kekebalan terjadi karena adanya limfosit (sel limfosit) yang aktif dibuat oleh sel limfosit T.

4. Respon Imun HumoralKekebalan terjadi karena adanya pembentukan antibodi, sel plasma (derivat limfosit B). Setiap sel B mempunyai reseptor pada permukaannya dan berkaitan dengan antigen tertentu. Bila sel B terpapar oleh antigen, sel B akan terangsang untuk berdiferensiasi menjadi sel plasma.

Page 5: Artritis Reumatoid

AnFis Imun

5. Limfosit sel T• Limfosit sel T merupakan limfosit yang ada dalam sirkulasi pada awal

perkembangan dalam korteks timus.• Terdapat tiga subpopulasi sel T tergantung pada perannya setelah di aktifkan:a. Sel T sitoksik, menghancurkan sel pejamu yang memiliki antigen asing. Misalnya,

sel tubuh yang dimasuki oleh virus, sel kanker, dan sel cangkokan.b. Sel T penolong, yang meningkatkan sel B aktif menjadi sel plasma, memperkuat

aktivitas sel T toksik, dan sel T penekan yang sesuai dan mengaktifkan makrofag.c. Sel T penekan, yang menekan produksi antibodi sel B dan aktivitas sel T

sitotoksin dan ponolong.6. Limfosit Sel BSetiap sel B memiliki reseptor di permukaannya untuk mengikat salah satu jenis

antigen.

Page 6: Artritis Reumatoid

AnFis Imun

7. Pertahanan TubuhSel leukosit sebagai sistem pertahanan bertanggung jawab atas berbagai

strategi pertahanan imun, terdiri dari:a. Neutrofilb. Eosinofilc. Basofild. Limfosit. Limfosit B, berubah menjadi sel plasma yang mengeluarkan antibodi secara

tidak langsung menyebabkan destruksi (penghancuran) benda asing. Limfosit T, berperan dalam imunitas yang diperantarai oleh sel imunitas

seluler dengan melibatkan destrusksi langsung sel-sel yangterinvasi virus dan sel-sel muatan melalui cara-cara non fagosit.

e. Berubah menjadi makrofag, yaitu spesialis fagositik yang berukuran besar dan terikat ke jaringan.

Page 7: Artritis Reumatoid

AnFis Imun

8. Kekebalan Tubuha. Kekebalan aktif alami: Diperoleh ketika sakitb. Kekebalan aktif buatan:c. Kekebalan pasif alami:d. Kekebalan pasif buatan:e. Autoimun : Suatu keadaan ketika tubuh membuat antibodi

melawan selnya sendiri. Banyak penyakit yang berasal dari autoimun diantaranya arthritis rheumatoid dan demam reumatik.

Page 8: Artritis Reumatoid

AnFis Imun

9. AntigenAntigen atau imunogen adalah setiap bahan yang dapat menimbulkan imun spesifik pada manusia

10. AntibodiAntibodi atau imunoglobin (Ig) Menurut perbedaan dalam

aktivitas biologis, antibodi dikelompokkan menjadi lima subklas, yaitu:

a. Imunoglobulin IgM: antibodi pertama yg dibentuk.b. Imunoglobulin IgG: antibodi yang paling banyak.c. Imunoglobulin IgEd. Imunoglobulin IgAe. Imunoglobulin IgD

Page 9: Artritis Reumatoid

Definisi Artritis Reumatoid

Page 10: Artritis Reumatoid

Rhematoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamsi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target utama (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesisa, 2010: 2495).Rhematoid arthritis adalah penyakit inflamasi sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya, ditandai oleh kerusakan dan proliferasi membrane synovial yang menyebabkan kerusakan pada tulang sendi. (Kushariyadi, 2010).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa rheumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun yang ditandai denga inflamasi yang bersifat kronis dimana membrane sinovial yang biasanya pertama kali diserang dan sendi sebagai target utamanya.

Page 11: Artritis Reumatoid

Stadium Dan Kriteria Diagnostik Artritis Reumatoid

Page 12: Artritis Reumatoid

Stadium berdasarkan klasifikasi Steinbroker, yaitu :• Stadium 1• Hasil radiografi tidak ditemukan adanya kerusakana sendi• Stadium 2• Terjadi osteoporosis dengan atau tanpa kerusakan tulang yang

ringan disertai penyempitan pada ruang sendi• Stadium 3• Terjadi kerusakan pada kartilago dan tulang tertentu dengan

penyempitan ruang sendi, sehingga terjadi perubahan bentuk sendi

• Stadium 4• Immobilisasi menyeluruh pada sendi karena menyatunya tulang-

tulang dengan sendi.

Stadium RA

Page 13: Artritis Reumatoid

Untuk klasifikasi, pasien dikatakan menderita atrtritis reumatoid jika pasien memenuhi setidaknya 4 dari 7 kriteria diatas. Kriteria 1 - 4 harus sudah berlangsung sekurang-kurangnya 6 minggu. Pasien dengan dua diagnosis klinis, tidak dikeluarkan pada kriteria ini.

Kriteria Diagnostik Artritis Reumatoid

Page 14: Artritis Reumatoid
Page 15: Artritis Reumatoid

Nodul-nodul rheumatoid

Page 16: Artritis Reumatoid

Etiologi dan Faktor Risiko Arthritis Reumatoid

Page 17: Artritis Reumatoid

EtiologiWalupun etiologi dari artritis reumatoid belum diketahui, namun nampaknya multifaktorial.

• Faktor Genetic (angka kepekaan dan ekspresi penyakit sebesar 60%)• Hormon Sex (female)• Faktor Infeksi (virus dan bakteri) : Mycoplasmaa. Parpovirus B19b. Retrovirusc. Mycobacteriad. Bacterial cell wallse. Epstein-Barr virus• Ada riwayat keluarga yang menderita AR (hereditas)• Usia 50 ke atas• Paparan salisilat dan merokok. • konsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari menjelang istirahat, khususnya kopi

decaffeinated mungkin juga berisiko.• Makanan tinggi vitamin D,

Page 18: Artritis Reumatoid

Patofisiologi

Arthritis Reumatoid

Page 19: Artritis Reumatoid

WOC

Page 20: Artritis Reumatoid
Page 21: Artritis Reumatoid

Manifestasi Klinis Arthritis Reumatoid

Page 22: Artritis Reumatoid

Sebagian besar penderita RA akan menjadi kronis dengan gelaja yang hilang timbul,Gambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan karena penyakit ini memiliki gambaran klinis yang bervariasi.1.Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun dan demam. 2.Area peradangan atau area nyeri terjadi pembengkakan, warna kemerahan, terasa hangat, dan bila ditekan tersa lunak dan disertai rasa sakit.3.Poliartritis simetris terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi ditangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalangs distal.4.Kekakuan dipagi hari selama lebih dari 1 jam. 5.Artritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. 6.Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit. 7.Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar 1/3 orang dewasa.

Page 23: Artritis Reumatoid
Page 24: Artritis Reumatoid

Pemeriksaan PenunjangArthritis Reumatoid

Page 25: Artritis Reumatoid

Pemeriksaan Laboratorium

a. Sekitar 85% pasien artritis reumatoid memiliki autoantibodi di dalam serumnya yang dikenal sebagai faktor reumatoid. Autoantibodi ini adalah imunoglobulin M (IgM) yang beraksi terhadap perubahan imunoglobulin G (IgG).

b. Laju endap darah (LED) eritrosit pasien dengan artritis reumatoid nilainya dapat tinggi (100 mm/jam atau lebih tinggi lagi).

c. Anemia normositik normokrom sering didapatkan pada penderita dengan artritis rematoid

d. Analisis cairan sinovial menunjukkan keadaan inflamasi pada sendi. Cairan sinovial biasanya keruh, dengan kekentalan yang menurun, peningkatan kandungan protein, dan konsentrasi glukosa yang mengalami sedikit penurunan atau normal.

e. Hitung sel leukosit (WBC) meningkat mencapai 2000/µL dengan lebih dari 75% leukosit PMN

Page 26: Artritis Reumatoid

Pemeriksaan Radiologi

a. CT ScanCT scan berguna dalam memperlihatkan patologi dari tulang, erosi pada sendi-sendi kecil di tangan yang sangat baik dievaluasi dengan kombinasi foto polos dan MRI, juga digunakan sebatas untuk mengindikasikan letak destruksi tulang.

b. Ultrasonografi (USG) dengan resolusi tinggi serta pemeriksaan dengan frekuensi tinggi digunakan untuk mengevaluasi sendi-sendi kecil pada artritis reumatoid. Nodul-nodul reumatoid terlihat sebagai cairan yang memenuhi area kavitas dengan pinggiran yang tajam. Erosi tulang dapat terlihat sebagai irregularitas pada korteks hiperekhoik.

c. MRI (Magnetic Resonance Imaging)menyediakan gambaran yang baik dengan penggambaran yang jelas dari

perubahan jaringan lunak, kerusakan kartilago, dan erosi tulang-tulang

Page 27: Artritis Reumatoid

Penatalaksanaan Arthritis Reumatoid

Page 28: Artritis Reumatoid

Tujuan

Tujuan terapi dari artritis reumatoid adalah • Mengurangi nyeri,• Mengurangi inflamasi,• Menjaga struktur persendian,• Mempertahankan fungsi sendi, dan• Mengontrol perkembangan sistemik.• Untuk mencegah dan/atau memperbaiki

detormitas yang terjadi pada sendi.

Page 29: Artritis Reumatoid

Penatalaksanaan Farmakologis• Obat inflamasi nonsteroid (OANIS) antara lain aspirin,

ibuprofen, dan obat analgesic lainnya yang pada umumnya diberikan terhadap penderita RA dari awal penyakit dengan tujuan untuk mengatasi rasa nyeri sendi akibat peradangan

• Pengobatn rematik menggunakan kombinasi beberapa obat dikenal dengan istilah terapi DMARD (disease-modifying antirheumatic drug) antara lain klorokuin, methotrexate, cyclosporine-A, sulfasalazine, dan D-penisillilamin.

• Analgesia tambahan dapat diresepkan pada saat-saat serangan nyeri yang hebat.

• Efek sampingnya adalah kerentanan terhadap infeksi, gangguan pencernaan, funsi hati dan ginjal.

• Terapi glukokortikoid dosis rendah dapat memperlambat progresifitas erosi tulang. Glukokortikoid (kortikisteroid) adalah golongan obat-obatan antiinflamasi steroid.

Page 30: Artritis Reumatoid

Penatalaksanaan Non Farmakologis

• Sendi yang mengalami inflamasi diistirahatkan selama eksaserbasi

• Periode istirahat setiap hari• Kompres panas dan dingin bergantian (Corwin Elizabeth,

2009: 348).• Teknik-teknik penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis harus

diajarkan (yaitu teknik relaksasi, distraksi).• Untuk rematoid arthritits yang dini, terapi dimulai dengan

pendidikan pasien, keseimbangan antara istirahat dan latihan, dan rujukan ke lembaga kemasyarakatan yang dapat memberikan dukungan (Bruner dan Suddarth, 2001: 1801).

• Manajemen diet

Page 31: Artritis Reumatoid

Menejemen Diet

1. Penderita AR diharapkan untuk mengkonsumsi makanan bervariasi terdiri dari kombinasi daging ternak, ikan, banyak buah dan sayuran segar (5 porsi per hari), kacang-kacangan dan sedapat mungkin menggunakan minyak zaitun

2. Konsumsi makanan kaya akan omega 3 (seperti ikan sarden, salmon dan tuna.)

3. Konsumsi kaya akan zat besi (daging merah, telur, sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, buncis. )

4. Makan makanan kaya akan kalsium (susu, keju, yogurt dan produk susu lainnya, sayur-sayuran hijau, almond, ikan seperti sarden dan teri. Sebaiknya dipilih jenis susu yang memiliki kandungan lemak yang lebih rendah seperti skimmed milk atau semi skimmed milk, )

5. Suplemen mineral dan multivitamin 6. Suplemen minyak ikan7. Kenali makanan yang membuat serangan bertambah

Page 32: Artritis Reumatoid

Pendidikan Kesehatan Klien dan Keluarga• Jelaskan sifat artritis reumatoid• Anjurkan diet yang seimbang,• Anjurkan pasien untuk mandi air hangat pada

saat akan tidur• Diskusikan masalah aktifitas sehari-hari dtif

aktan berikan alternatif jenis aktifitas agar tidak mengalami kelelahan yang berarti

Page 33: Artritis Reumatoid

Sistem Layanan Kesehatan untuk pasien Arthritis Reumatoid (RA)

Page 34: Artritis Reumatoid

Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumoa) Divisi Reumatologi

PelayananMeliputi pelayanan pasien reumatologi di poliklinik maupun

ruang rawat inap, konsultasi dari departemen atau divisi lain, tindakan prosedur Reumatolgoi (artrosentesis, injeksi intrartikuler) dan laboratorium imunoreumatologi. Berbagai pemeriksaan yang dapat dilakukan di Laboratorium Imunoreumatologi adalah analisis cairan sendi (termasuk pemeriksaan kristal), Faktor Reumotoid, Komplemen, profil ANA, ENA, anti CCP, anti dsDNAFasilitas

• Ruang Rawat Jalan• Ruang Rawat Inap (bersama Departemen Ilmu Penyakit Dalam)• Kamar Prosedur Reumatologi• Laboratorium Imunoreumatologi

Page 35: Artritis Reumatoid

Dokter Praktek• Dr. Zuljasri Albar,SpPD-KR• Dr. Yoga I.Kasjmir, SpPD-KR• Dr. Sumariyono, SpPD-KR• Dr. Rudy Hidayat, SpPD-KR Alamat dan telepon• Telepon: 021-3918301-20• Pesawat 6713 (Tata Usaha)• Pesawat 6213 (Poliklinik)• Telepon langsung: 021-31930166• Faksimili : 021-31936736• E-mail : [email protected]

Page 36: Artritis Reumatoid

• Unit Pelayanan Pasien JaminanJenis Pasien Jaminan Di RSCM

• Jaminan DKI : GAKIN, SKTM,KLB• Jamkesmas : Gakin Luar DKI• Jamkesda : SKTM Luar DKI• Askes Sosial• Askes Komersial / In Health Insurance• Perusahaan / Asuransi / Yayasan / Donatur

Jam Pelayanan1. DI KANTOR UPPJ pada jam kerja RSCM yaitu : 06.30 – 16.00 WIB hari

Senin – Jumat2. Di luar Jam Kerja dan hari libur, dilayani di UPPJ 24 jam berlokasi di IGD:

– TENAGA ASKES 24 JAM untuk pasien Jamkesmas/Askes Sosial /Jamkes Menteri/ Askes Komersial ( In Health Insurance )

– TENAGA DINKES DKI JAM 08:00 – 16:00 Setiap hari libur dan hari besar untuk pasien Gakin SKTM dan KLB.

Page 37: Artritis Reumatoid

• Alur Pembuatan GAKIN/SKTM 1. Bagi Pemegang Kartu Gakin

– Kartu Gakin Asli ( Harus ditunjukkkan saat pendaftaran)– Fotocopy Kartu Gakin– Surat rujukan dari Puskesmas/ RSUD untuk ke RSCM kecuali Gawat Darurat– Fotocopy KTP Pasien atau orang tua pasien jika usia pasien kurang dari 17

tahun– Surat Pengantar rawat dari Dokter Poli/ UGD( Khusus untuk Rawat Inap )– IPRI RSCM ( Khusus untuk Rawat Inap )

2. Bagi Pemegang Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kelurahan (SKTM)– SKTM dari kelurahan Asli ( Harus ditunjukkkan saat pendaftaran) dan

Fotocopy– Surat Pengantar dari RT & RW asli (Harus ditunjukkkan saat pendaftaran)

dan Fotocopy– Surat rujukan dari Puskesmas/ RSUD untuk ke RSCM kecuali Gawat Darurat– Fotocopy Kartu Keluarga– Fotocopy KTP Pasien atau orang tua pasien jika usia pasien kurang dari 17

tahun– Surat keterangan verifikasi miskin dari puskesmas– Surat Pengantar rawat dari Dokter Poli/ UGD( Khusus untuk Rawat Inap)– IPRI RSCM (Khusus untuk Rawat Inap)

Page 38: Artritis Reumatoid

• Dokumen yang Diperlukan untuk Pembuatan SKP Jamkesmas

• Kartu Jamkesmas Asli (Harus ditunjukkkan saat pendaftaran)• Fotocopy Kartu Jamkesmas• Surat rujukan dari RSUD untuk ke RSCM• Fotocopy Kartu Keluarga• Fotocopy KTP Pasien atau orang tua pasien jika usia pasien

kurang dari 17 tahun• Surat Pengantar rawat dari Dokter Poli/ UGD (Khusus untuk

Rawat Inap)• IPRI RSCM (Khusus untuk Rawat Inap)

Page 39: Artritis Reumatoid
Page 40: Artritis Reumatoid
Page 41: Artritis Reumatoid

Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi

a) Klinik Reumatologi (Gedung Al Falah Lt. SB)Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, RS Islam Jakarta Pondok Kopi telah membuka klinik dengan layanan khusus Rheumatologi dengan jadwal praktek pada setiap Jum’at pukul 08.00 – 11.00 WIB dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan rheumatologi : Dr. Ika Wulan Yuliani yang terintegrasi dengan unit Rehabilitasi Medik sehingga penanganan untuk penderita rematik dapat lebih tepat .

b) Rehabilitasi Medik Fisioterapi• Rehabilitasi medik RS Islam Jakarta Pondok Kopi dikelola dalan

unit penunjang medis dengan 3 orang dokter spesialis rehabilitasi medik dan beberapa fisioterapis yang siap melayani pasien dengan memaksimalkan bantuan peralatan seperti:

• Elektrotherapi (Diathermy/ UKG, Faradisasi, Galvanisasi, Ultrasonic therapy, TENS, lontoforosis)

• Mekano Therapi (lumbal fraksi, cervical fraksi, massage, manual therapy)• Aktinotherapi (Infra red radioation)• Hidrotherapi (Hot Pack)• Inhalasi Therapi dan Exercise Therapi

Page 42: Artritis Reumatoid

• Alamat dan Telepona)Jl. Raya Pondok Kopi, Jakarta Timur -

Indonesia 13460b)Phone: +62-21 8610471 - 8630654c) Fax : +62-21 861-1101d)Email: [email protected]

Page 43: Artritis Reumatoid

RSUP Persahabatan Bhakti Husadaa) Rehabilitasi Medis

Poliklinik Rehabiltasi Medis RSUP Persahabatan terdiri dari beberapa subbagian,antara lain ;

• Sub Bagian Fisioterapi• Sub Bagian Okupasi• Sub Bagian Terapi Wicara• Sub Bagian Ortesa Protesa

Berbagai macam penyakit yang perlu tindakan Rehabilitasi Medik, antara lain : • Ischialgia• Rehabilitation of the amputee• Bell’s Palsy• Post Stroke• Cerebral Palsy• Tennis Elbow• Gout • Osteo Artritis• Rheumatic artritis• Carpal Tunnel Syndrom• Scoliosis

Page 44: Artritis Reumatoid

• Instalasi Pelayanan Sosial Dan Pasien Jaminan (IPSPJ)Beberapa jenis pasien yang dilayani oleh IPSPJ adalah :

• Pasien Askes adalah pasien yang mendapat surat jaminan dari PT Askes, baik rawat jalan maupun rawat inap.

• Pasien JPK PNS ( Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri Sipil ).• Pasien In-Health adalah pasien jaminan yang ditanggung oleh In-Health• Pasien Jamkesmen adalah Jaminan Kesehatan Menteri, • Pasien Jamkestama adalah Jaminan Kesehatan Utama , • Pasien Jamkesmas adalah pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat, • Pasien Jamkesmasda / Jamkesda• Pasien Jamsostek• Pasien Gakin dan SKTM adalah pasien miskin yang ditanggung pembiayaan kesehatannya oleh

Pemerintah DKI Jakarta yang sejak November 2012 berubah menjadi pasien KJS ( Kartu Jakarta Sehat)

• Pasien KJS ( Kartu Jakarta Sehat ) adalah pasien jamkesda DKI Jakarta merupakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi warga DKI yang miskin dan rentan.

• Pasien Program MDR adalah pasien yang ditanggung oleh KNCV, merupakan program kerjasama antara RSUP Persahabatan dengan KNCV

• Pasien Jalinan Kasih adalah pasien yang mendapat jaminan dari RCTI melalui program Jalinan Kasih.• Pasien umum / tunai adalah pasien tanpa jaminan atau pasien jaminan yang mempunyai tagihan di

luar jaminan.• Pasien KPKK adalah karyawan RSUP Persahabatan beserta keluarganya.

Page 45: Artritis Reumatoid
Page 46: Artritis Reumatoid
Page 47: Artritis Reumatoid

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ARTHRITIS REUMATOID (AR)

Page 48: Artritis Reumatoid

Pengkajian• Identitas

Nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama, alamat, bahasa yang digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis. dll.

• Keluhan UtamaPada pasien dengan artritis reumatoid, seringkali mengeluh nyeri sendi dan nyeri tekan disertai dengan kemerahan dan bengkak pada jaringan lunak sekitar sendi.

• Riwayat Penyakit SekarangPengumpulan data dilakukan sejak keluhan muncul. Pada klien RA, stadium awal biasanya ditandai dengan gangguan keadaan umum berupa malaise,penurunan berat badan, rasa capek, sedikit panas,dan nemia. Gejala lokal yang terjadi berupa pembengkakan, nyeri, dan gangguan gerak pada sendi metakarpofalangeal.

Page 49: Artritis Reumatoid

Pengkajian...Pasien arthritis rheumatoid datang dengan keluhan nyeri pada persendian, dan berikut adalah pengkajian PQRST:a.P : Provokatif (Faktor Pemicu)

Pemicu yang menyebabkan klien merasa nyeri pada sendi yang disertai dengan kemerahan dan bengkak pada jaringan lunak biasanya setelah klien melakukan aktifitas. b. Q : Quality (Kualitas Nyeri)

Kaji tingkat nyeri yang dirasakan oleh pasien, apakah nyeri sendi yang dirasakan seperti tertusuk, terbakar, atau diremas-remas.c. R : Region (Tempat yang dirasakan nyeri)

Lokasi nyeri yang dirasakan klien biasanya terjadi di bagian sendi-sendi seperti sendi panggul, sendi lutut, sendi pergelangan tangan, siku, rahang, dan bahu.d.S : Scala (Skala Nyeri)

Ringan : 0 – 3Sedang : 3 – 7Berat : 7 – 10Pada klien arthritis rheumatoid biasanya nyeri dirasa dari skala sedang sampai berat.

e. T : Time (Waktu)Kaji berapa lama rasa nyeri yang dialami pasien dalam sehari, biasanya pasien

mengalami nyeri sendi pada saat pagi hari selama 30-1jam atau bahkan lebih, atau bisa juga setelah klien melakukan aktifitas.

Page 50: Artritis Reumatoid

Pengkajian...• Riwayat Penyakit Dahulu

Tanyakan kepada pasien, apakah mempunyai riwayat penyakit infeksi lain atau gangguan sistem normonal yang berhubungan dengan faktor genetika / keturunan. Penyakit tertentu seperti penyakit DM menghambat proses penyembuhan arthritis rheumatoid. Kaji pula penanganan atau pengobatan yang pernah dilakukan klien, tanyakan macam-macam obat apa saja yang masih relevan dan masih dikonsumsi, efek samping, dan reaksi obat terhadap penyakitnya.

• Riwayat Penyakit KeluargaKaji tentang adakah keluarga dari generasi terdahulu yang mengalami keluhan yang sama dengan klien. Apakah ada keluarga yang menderita penyakit AR atau penyakit turunan lainnya misalnya DM, atau riwayat penyakit keluarga lain yang berhubungan dengan penggunaan makanan, vitamin, riwayat perikarditis lesi katup.

• Pengkajian Psikososial – SpiritualKaji respon emosi klien terhadap penyakit dan perannya dalam keluarga dan masyarakat.Klien dapat mengalami ketakutan akan kecacatan karena perubahan bentuk sendi dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan citra diri). Kebutuhan tidur dan istirahat juga harus dikaji, selain lingkungan, lama tidur, kebiasaan, kesulitan, dan penggunaan obat tidur.

Page 51: Artritis Reumatoid
Page 52: Artritis Reumatoid

Pengkajian...

Page 53: Artritis Reumatoid
Page 54: Artritis Reumatoid

Diagnosis Keperawatan

1. Nyeri yang berhubungan dengan agen pencedera: distensi jaringan oleh akumulasi cairan atau proses inflamasi destruksi sendi.

2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri, ketidaknyamanan, dan intoleransi terhadap aktivitas, penurunan kekuatan otot.

3. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perseptual kognitif, psikososial, perubahan kemampuan untuk melakukan tugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.

4. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, dan nyeri pada waktu bergerak, depresi, dan pembatasan aktivitas.

5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, prognosis, dan pengobatan adalah suatu keadaan di mana informasi khusus sangat kurang.

Page 55: Artritis Reumatoid

Perencanaan

Page 56: Artritis Reumatoid
Page 57: Artritis Reumatoid
Page 58: Artritis Reumatoid
Page 59: Artritis Reumatoid
Page 60: Artritis Reumatoid
Page 61: Artritis Reumatoid
Page 62: Artritis Reumatoid
Page 63: Artritis Reumatoid
Page 64: Artritis Reumatoid
Page 65: Artritis Reumatoid
Page 66: Artritis Reumatoid
Page 67: Artritis Reumatoid
Page 68: Artritis Reumatoid
Page 69: Artritis Reumatoid
Page 70: Artritis Reumatoid
Page 71: Artritis Reumatoid
Page 72: Artritis Reumatoid
Page 73: Artritis Reumatoid
Page 74: Artritis Reumatoid
Page 75: Artritis Reumatoid
Page 76: Artritis Reumatoid
Page 77: Artritis Reumatoid
Page 78: Artritis Reumatoid

THANKS FOR YOUR

ATTENTION