anti diabetik

25
ANTI DIABETIK Penyakit Diabetes mellitus (DM) atau yang sering disebut sebagai kencing manis merupakan satu dari sekian penyakit metabolik yang prevalensinya meningkat setiap tahunnya. Perkataan Diabetesn mellitus datangnya daripada perkataan Yunani diabainein yang bermaksud “tembus” atau “pancuran”. Menurut data stastistik tahun 1995 dari WHO terdapat 135 juta penderita diabetes mellitus di seluruh dunia. Tahun 2005 jumlah diabetes mellitus diperkirakan akan melonjak lagi mencapai sekitar 230 juta. Angka mengejutkan dilansir oleh beberapa Perhimpunan Diabetes Internasional memprediksi jumlah penderita diabetes mellitus lebih dari 220 juta penderita di tahun 2010 dan lebih dari 300 juta di tahun 2025. Dari data WHO di tahun 2002 diperkirakan terdapat lebih dari 20 juta penderita diabetes mellitus di tahun 2025. tahun 2030 angkanya bisa melejit mencapai 21 juta penderita. Saat ini penyakit diabetes mellitus banyak dijumpai penduduk Indonesia. Bahkan WHO menyebutkan, jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia menduduki ranking empat setelah India, China, dan Amerika Serikat. Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan, prevalensi DM sekitar 1,5-2,3% dari populasi usia di atas 15 tahun. Sedangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan, pada tahun 1995, di Indonesia terdapat sekitar 5 juta penderita DM. Sehingga, dengan asumsi prevalensi DM 4%, diperkirakan pada tahun 2020 penderita DM di Indonesia akan mencapai 12 juta orang. Penyebab kepada Diabetes Mellitus (DM) adalah kerana kegemukan (Obesiti) serta ketinggian paras gula dalam darah (hyperglycemia). Diabetes Mellitus yang timbul akibat kegemukan ini biasanya terjadi pada usia lanjut atau diatas 40 tahun. Terdapat dua tipe DM yang umum terjadi di Indonesia, pertama

Upload: kharisma-aprilita-rosyidah

Post on 03-Jul-2015

884 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anti Diabetik

ANTI DIABETIK

Penyakit Diabetes mellitus (DM) atau yang sering disebut sebagai kencing manis merupakan satu dari sekian penyakit metabolik yang prevalensinya meningkat setiap tahunnya. Perkataan Diabetesn mellitus datangnya daripada perkataan Yunani diabainein yang bermaksud “tembus” atau “pancuran”.

Menurut data stastistik tahun 1995 dari WHO terdapat 135 juta penderita diabetes mellitus di seluruh dunia. Tahun 2005 jumlah diabetes mellitus diperkirakan akan melonjak lagi mencapai sekitar 230 juta. Angka mengejutkan dilansir oleh beberapa Perhimpunan Diabetes Internasional memprediksi jumlah penderita diabetes mellitus lebih dari 220 juta penderita di tahun 2010 dan lebih dari 300 juta di tahun 2025.

Dari data WHO di tahun 2002 diperkirakan terdapat lebih dari 20 juta penderita diabetes mellitus di tahun 2025. tahun 2030 angkanya bisa melejit mencapai 21 juta penderita. Saat ini penyakit diabetes mellitus banyak dijumpai penduduk Indonesia. Bahkan WHO menyebutkan, jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia menduduki ranking empat setelah India, China, dan Amerika Serikat.

Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan, prevalensi DM sekitar 1,5-2,3% dari populasi usia di atas 15 tahun. Sedangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan, pada tahun 1995, di Indonesia terdapat sekitar 5 juta penderita DM. Sehingga, dengan asumsi prevalensi DM 4%, diperkirakan pada tahun 2020 penderita DM di Indonesia akan mencapai 12 juta orang. Penyebab kepada Diabetes Mellitus (DM) adalah kerana kegemukan (Obesiti) serta ketinggian paras gula dalam darah (hyperglycemia). Diabetes Mellitus yang timbul akibat kegemukan ini biasanya terjadi pada usia lanjut atau diatas 40 tahun.

Terdapat dua tipe DM yang umum terjadi di Indonesia, pertama adalah DM yang bergantung pada insulin (insulin-dependent diabetes mellitus), disebabkan karena destruksi sel beta langerhans akibat proses auto imun (tidak diketahui sebabnya) sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita pada anak-anak maupun dewasa.

Tipe DM yang kedua adalah DM yang tidak bergantung pada insulin (non-insulin-dependent diabetes mellitus) akibat dari kegagalan relatif sel beta langerhans sehingga terjadi resistensi terhadap insulin (sensitifitas insulin berkurang).

Diagnosa pada penderita DM dapat diketahui apabila adanya keluhan sering buang air kecil (polyuria) terutama pada malam hari, sering merasa haus (polydipsi), sering merasa lapar (polyfagi), badan mengurus serta lemas. Apabila pemeriksaan gula darah menunjukkan angka yang melebihi 200 mg/dl, maka seseorang tersebut sudah bisa dipastikan mengidap DM.

Page 2: Anti Diabetik

Apoteker, terutama bagi yang bekerja di sektor kefarmasian komunitas, memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Membantu penderita menyesuaikan pola diet sebagaimana yang disarankan ahli gizi, mencegah dan mengendalikan komplikasi yang mungkin timbul, mencegah dan mengendalikan efek samping obat, memberikan rekombinasi penyesuaian rejimen dan dosis obat yang harus dikonsumsi penderita bersama-sama dengan dokter yang merawat penderita, yang kemungkinan dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi penderita, merupakan peran yang sangat sesuai dengan kompetensi dan tugas seorang apoteker. Apoteker dapat juga memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada penderita tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kondisi dan pengelolaan diabetes.

Pencegahan DM tidaklah sulit yakni hanya dengan menjaga keseimbangan makanan (menghindari makanan tinggi lemak dan mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat) dan olahraga teratur. Penanganan terhadap penyakit DM pun tidak sembarangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah laboratorium, jika kadar gula darah mendekati angka normal, maka dokter akan menganjurkan diet rendah kalori terlebih dahulu serta olah raga teratur. Namun apabila tidak juga mengalami penurunan kadar gula darah, maka dokter biasanya akan memberikan obat anti diabetic..

Anti Diabetic dpat dikelaskan kepada enam kumpulan. Antaranya adalah Insulin, Sulponylureas, Alpha-Glucosidase inhibitors, Biguanides, Meglitinides dan Thiazolidinediones. Obat-obat ini ada yang diberikan secara oral maupun suntikan.

Anti Diabetic oral golongan SULFONILUREA mempunyai strategi terapi sebagai

berikut :

Non   Farmakologi

Pendidikan pada PasienAgar pengobatan diabetes mellitus dapat optimum pasien perlu diberikan

pengetahuan tentang segala hal yang berkaitan dengan diabetes mellitus. Tetapi tidak hanya untuk pasien juga untuk keluarganya harus mendapat pengetahuan yang cukup mendalam mengenai peyebab dan strategi terapi diabetes mellitus. Pengobatan akan diperudah bia pasien mampu membuat keputusan-keputusan yang tepat dalam perawatan penyakitnya sehari-hari.

Pemberian pengetahuan secara dini hendaklah menekankan pentingnya segi-segi praktis pengobatan penyakit, yang meliputi perencanaan diet dan tekhnik pemantauan glukosa dan keton-keton. Perlu disampaikan kepada pasien kaitan-kaitan yang ada antara diet, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan.dukungan dari dokter (pemberi diagnosis/sebagai pemberi instruksi), apoteker (pemberi obat dan informasi), dan ahli gizi serta perawat (untuk membantu perawatan) merupakan hal penting dalam mencapai sasaran pemberian pengetahuan. Pemberian pengetahuan dan pengobatan akan paling efektif bila

Page 3: Anti Diabetik

semua unsur profesional tersebut saling berkomunikasi mengenai pasiennya secara perorangan.

DietDiet merupakan hal penting pada semua jenis diabetes mellitus dan juga

bermanfaat bagi pasien yang menderita gangguan toleransi glukosa. Tujuan terapi diet hendaknya diberitahukan kepada pasien dan ahli gizi yang merawat dan sasaran pemberian diet supaya ditelaah ulang secara teratur. Rencana makanan harus dibuat dengan mempertimbangkan kesukaan, penghasilan dan kebutuhan masing-masing pasien.

Perencanaan modifikasi diet mulai dari sasaran kalori, konsistensi, komposisi makanan dengan karbohidrat 50-60%; protein 10-20%; lemak 25-30%; serat 25 g/1000 kkal; pemanis buatan, dan penggunaan alkohol harus dibatasi.

Olah RagaBerolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar glukosa

darah tetap normal. Prinsipnya, tidak perlu olah raga berat tetapi olah raga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Olah raga yang disarankan adalah yang bersifat CRIPE (Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance Training). Sedapat mungkin mencapai zona sasaran 75-85% denyut nadi maksimal (220-umur). Disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penderita. Ctoh olah raga yang disarankan seperti jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang dll.

Farmakologi

Terapi obat dengan obat antidiabetik oral terutama ditujukan untuk membantu penanganan pasien diabetes mellitus tipe II. Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antidiabetik oral terbagi menjadi 5 golongan. Salah satu terapi obat antidiabetik oral adalah golongan sulfonilurea.

Farmakologi dan IndikasiSulfonilurea adalah turunan sulfanilamid tetapi tidak mempunyai aktivitas

antibakteri. Golongan ini bekerja merangsang sekresi insulin di pankreas sehingga hanya efektif bila sel -pankreas masih dapat berproduksi. Golongan sulfonilurea dibagi 2, yaitu generasi I (asetoheksaid, klorpropamid, tolazamid, tolbutaid) dan generasi II (glipizid, gliburid, glimepirid). Indikasi : diabetes mellitus tipe II.

FarmakokinetikSemua golongan sulfonilurea diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral.

Dapat diminum bersama makanan kecuali glipizid. Tolbutamid, gliburid, glipizid lebih efektif diminum 30 menit sebelum makan. Generasi I lebih mudah lepas ikatan proteinnya jika digunakan bersama dengan obat yang terikat pada protein yang sama (warfarin).

Page 4: Anti Diabetik

Kontra indikasiHipersensitif terhadap sulfonilurea, komplikasi diabetes karena ketoasidosis

dengan atau tanpa koma, komplikasi diabetes karena kehamilan.

Adverse reactionHipoglikemik, CNS (asthenia, tremor, nyeri, insomnia, depresi, konfusi),

dermatologik (reaksi alergi kulit, eksema, pruritis, urtikaria), GI (mual, rasa terbakar), hematologi (leukopenia, agranulositosis, eosinofilia).

Page 5: Anti Diabetik

INSULIN

Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau

Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme

karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon

ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini

memiliki properti anabolik. Hormon tersebut juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya.

Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi

darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4[1] dan menyimpannya

sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi.

Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai

menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan

diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah

kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut;

pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah

atau kebal insulin, dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan

lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.

Insulin adalah suatu hormon yang penting bagi mengatur energi dan metabolisme

glukosa dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel dalamhati , otot , dan jaringan

lemak untuk mengambil glukosa dari darah , menyimpannya sebagai glikogen di hati dan

otot.

Page 6: Anti Diabetik

Insulin menghentikan penggunaan lemak sebagai sumber energi. Bila tidak ada insulin,

glukosa tidak diambil oleh sel-sel tubuh dan tubuh mulai menggunakan lemak sebagai

sumber energi, misalnya, melalui transfer lemak dari jaringan adiposa ke hati untuk

mobilisasi sebagai sumber energi. Sebagai level adalah mekanisme kontrol metabolik

pusat, statusnya juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya

(seperti asam amino serapan oleh sel-sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa

lain anabolic efek ke seluruh tubuh.

Ketika kontrol tingkat insulin gagal, diabetes mellitus akan terjadi. Akibatnya, insulin

digunakan secara medis untuk mengobati beberapa bentuk diabetes mellitus. Pasien

dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksternal (yang paling

sering disuntikkan subkutan) untuk kelangsungan hidup mereka karena hormon ini tidak

lagi diproduksi secara internal. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 adalahinsulin

resisten , dan karena perlawanan tersebut, dapat menderita kekurangan

insulin relatif. Beberapa pasien dengan diabetes tipe 2 akhirnya mungkin memerlukan

insulin bila pengobatan lain gagal untuk mengendalikan kadar glukosa darah secara

memadai, meskipun ini agak jarang.

Insulin juga mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh lainnya, seperti kepatuhan pembuluh

darah dan kognisi . Setelah insulin memasuki otak manusia, meningkatkan pembelajaran

dan memori dan memori verbal manfaat tertentu. [2]

Insulin adalah hormon peptida yang terdiri dari 51 asam amino dan memiliki berat

molekul dari 5.808 Da . Hal ini diproduksi dalam pulau Langerhans di pankreas . Nama

berasal dari bahasa Latin insula untuk "pulau". itu struktur insulin bervariasi sedikit di

antara spesies hewan.Insulin dari sumber hewan agak berbeda dalam "kekuatan"

(dalam metabolisme karbohidrat efek kontrol) pada manusia karena variasi tersebut. Babi

( babi ) insulin sangat dekat dengan manusia versi.

AKARBOSE

Akarbose adalah obat anti-diabetes digunakan untuk mengobati tipe 2 diabetes

mellitus dan, di beberapa negara, pradiabetes . Itu dijual di Eropa dengan nama

merek Glucobay ( Bayer AG ), di Amerika Utara sebagai Precose ( Bayer Farmasi ), dan

di Kanada sebagai Prandase ( Bayer AG ). Ini adalah inhibitor glukosidase alfa, enzim

usus yang melepaskan glukosa dari yang lebih besar karbohidrat .

Page 7: Anti Diabetik

Mekanisme aksi

Akarbose menghambat enzim ( glikosida hydrolases ) yang diperlukan untuk

mencerna karbohidrat , untuk lebih spesifik, alfa-glukosidase enzim di perbatasan sikat

dari usus kecil dan pankreas amilase-alfa. pankreas alfa-amilase menghidrolisis ikatan

kompleks pati untuk oligosakarida dalam lumen usus kecil , sedangkan yang terikat

membran usus alpha-glucosidases menghidrolisis oligosakarida , trisaccharides ,

dan disakarida untuk glukosa dan lain monosakarida di dalam usus kecil. Inhibisi sistem

enzim mengurangi laju pencernaan karbohidrat kompleks. Kurang glukosa diserap karena

karbohidrat tidak dipecah menjadi molekul glukosa. Dalam diabetes pasien, efek jangka

pendek dari terapi obat ini adalah dengan menurunkan kadar glukosa darah saat ini; yang

efek jangka panjang adalah pengurangan kecil di A1c Hb level. [1]

Dosis

Sejak akarbose mencegah pencernaan karbohidrat kompleks, obat tersebut harus diambil

pada awal makanan utama (yang diambil dengan gigitan pertama makan). Selain itu,

jumlah karbohidrat kompleks dalam makanan akan menentukan efektivitas akarbose

dalam menurunkan postprandial hiperglikemia .Orang dewasa untuk mengambil dosis 25

mg 3 kali sehari.

Efek samping

Sejak akarbose mencegah degradasi karbohidrat kompleks menjadi glukosa, karbohidrat

akan tetap dalam usus. Dalam usus , bakteri akan mencerna karbohidrat kompleks,

sehingga menyebabkan efek samping gastrointestinal-seperti perut kembung (78% dari

pasien) dan diare (14% dari pasien).

Karena efek dosis yang terkait, secara umum disarankan untuk mulai dengan dosis

rendah dan secara bertahap meningkatkan dosis dengan jumlah yang diinginkan.

Jika pasien menggunakan akarbose menderita serangan dari hipoglikemia , penderita

harus makan sesuatu yang mengandung monosakarida , seperti jus buah atau tablet

Page 8: Anti Diabetik

glukosa. Sejak akarbose akan mencegah pencernaan karbohidrat kompleks, makanan

bertepung tidak akan efektif membalikkan episode hipoglikemik pada pasien mengambil

akarbose.

Hepatitis telah dilaporkan dengan penggunaan akarbose. Hal ini biasanya hilang bila obat

dihentikan. [2] Oleh karena itu, enzim hati harus diperiksa sebelum dan selama

penggunaan obat ini.

GLIBENCLAMIDE

Glibenclamide atau yang juga dikenal sebagai Glyburide, adalah obat diabetes oral yang membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Glibenclamide digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2 (non-insulin dependent). Digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2 (non-insulin dependent).

Pemberian dosis: 1. Dosis awal: 2.5-5 mg melalui mulut (per oral) satu kali sehari.2. Dimulai dari dosis 1.25 mg pada pasien yang mudah terkena hipoglikemia.3. Tingkatkan dosis dengan kenaikan kurang dari sama dengan 2.5 mg tiap minggu, berdasarkan pada reaksi pasien .4. Dosis rumatan: 2.5-20 mg/hari melalui mulut (per oral) sehari 1 kali atau dalam dosis terbagi.

Obat dapat diberikan kepada penderita saat bersamaan dengan makanan, dan untuk dosis satu kali sehari, dapat diberikan saat sarapan. Pemberian obat sendiri dapat menyebabkan hipoglikemia, reaksi alergi, berat badan, dll.

CHLORPROPAMIDE

Page 9: Anti Diabetik

Chlorpropamide adalah obat diabetes oral yang membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Obat ini membantu pankreas dalam memproduksi insulin. Obat diabetes lainnya kadang digunakan dalam kombinasi dengan chlorpropamide jika diperlukan. Digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2 (non-insulin dependent).

Pemberian dosis :

1. Dosis awal: 125-250 mg melalui mulut (per oral) setiap pagi.2. Setelah 5-7 hari, boleh tingkatkan dosis dengan ukuran 50-125 mg/hari setiap 3-5

hari, tergantung pada reaksi pasien.3. Dosis rumatan: 100-250 mg/hari melalui mulut (per oral), diberikan sehari 1 kali.4. Boleh dibagi menjadi 2 dosis jika kenaikan GI terjadi.5. Gunakan dosis yang lebih rendah pada penyakit yang ringan, pada orang yang

sudah tua, dan sebagainya.6. Dosis untuk penyakit parah: 500 mg/hari melalui mulut (per oral).

Obat dapat diberikan pada penderita, untuk dosis satu kali sehari, diberikan pada saat sarapan. Pemberian dari Chlorpropamide dapat memberikan efek samping, yaitu :

1. Hipoglikemia, reaksi alergi, berat badan, dosis yang berhubungan dengan kenaikan GI, reaksi diuretik SIADH (syndrome of inappropriate diuretic hormone) pada Chlorpropamide dan aksi diuretik ringan pada Tolazamide.

2. Mungkin mendorong munculnya reaksi GI yang merugikan.

GLIKUIDON

- Nama & Struktur Kimia : 3-cyclohexyl-1-[4-[2-(7-methoxy-4,4-dimethyl-1,3-dioxo-

isoquinolin-2-yl) ethyl]phenyl]sulfonyl-urea

- Digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe II ringan-sedang, dengan dosis

dimulai dari dosis rendah satu kali pemberian per hari, setelah itu dosis dapat

dinaikkan sesuai dengan respons terhadap obat. Dosis awal 15mg sebelum sarapan

dapat ditingkatkan 30-120 mg per hari terbagi dalam 2-3 kali pemberian. Dosis

maksimal pemberian adalah 60mg, sehari pemberian 180 mg.

Mempunyai efek hipoglikemik sedang dan jarang menimbulkan serangan hipoglikemik.

Glikuidon menurunkan kadar gula darah dengan jalan merangsang produksi dan sekresi insulin dari sel-sel beta-Langerhans kelenjar pankreas dan meningkatkan

Page 10: Anti Diabetik

transport gula ke dalam sel. Disamping itu glikuidon juga meningkatkan jumlah reseptor insulin pada jaringan ekstrahepatik/perifer.

GLIPIZIDE

Deskripsi:Glipizide adalah obat diabetes oral yang membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Obat ini membantu pankreas dalam memproduksi insulin, digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2 (non-insulin dependent).

Indikasi:Untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2 (non-insulin dependent).

Dosis:

Pelepasan reguler: 1. Dosis awal: 2.5-5 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari.2. Sesuaikan dosis dengan kenaikan 2.5-5 mg, berdasarkan pada reaksi pasien.3. Dosis > 15 mg/hari harus dibagi menjadi 2 kali sehari.4. Dosis maksimum: 40 mg/hari

Pelepasan yang diperpanjang: 1. Dosis awal: 5 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari.2. Sesuaikan dosis dengan kenaikan 2.5-5 mg, berdasarkan pada reaksi gula darah.3. Dosis maksimum: 20 mg/hari

Pelaksanaan:

Pelepasan reguler: 1. Untuk dosis 1 kali sehari, berikan 15-30 menit sebelum sarapan.2. Untuk dosis 3 kali sehari, berikan sebelum makan.

Pelepasan yang diperpanjang: 1. Berikan saat sarapan.

Efek Samping; 1. Hipoglikemia, reaksi alergi, berat badan, dosis yang berkaitan dengan kenaikan

GI, reaksi diuretik ringan dengan Glipzide.2. Mungkin mendorong munculnya reaksi GI yang merugikan.

Instruksi Khusus: 1. Gunakan dengan hati-hati pada pasien penderita gagal ginjal atau hati.2. Tidak boleh digunakan dalam kasus DKA, pembedahan utama, infeksi parah,

stress atau trauma, alergi belerang.

Page 11: Anti Diabetik

METFORMIN

Metformin adalah zat antihiperglikemik oral golongan biguanid untuk penderita

diabetes militus tanpa ketergantungan terhadap insulin. Mekanisme kerja metformin yang

tepat tidak jelas, walaupun demikian metformin dapat memperbaiki sensitivitas hepatik

dan periferal terhadap insulin tanpa menstimulasi sekresi insulin serta menurunkan

absorpsi glukosa dari saluran lambung-usus. Metformin hanya mengurangi kadar glukosa

darah dalam keadaan hiperglikemia serta tidak menyebabkan hipoglikemia bila diberikan

sebagai obat tunggal.

Metformin pertama kali digambarkan dalam literatur ilmiah pada tahun 1922, oleh

Emil Werner dan James Bell, sebagai produk dalam sintesis N, N-dimethylguanidine.

Metformin menjadi tersedia dalam formularium Nasional Inggirs pada tahun 1958.

Metformin disetujui di Kanada pada tahun 1972, tetapi tidak mendapat persetujuan dari

Food and Drug Administration (FDA) untuk diabetes tipe 2 sampai dengan tahun 1994.

Diproduksi dengan lisensi oleh Bristol-Myers Squibb, Glucophage adalah yang pertama

bermerek perumusan metformin untuk dipasarkan di Amerika Serikat, yang dimulai pada

tanggal 3 Maret 1995. Generic formulasi sekarang tersedia di beberapa negara, dan

metformin diyakini telah menjadi obat anti-diabetes yang paling banyak diresepkan di

dunia.

Metformin tidak menyebabkan pertambahan berat badan bahkan cendrung dapat

menyebabkan kehilangan berat badan. Metformin juga berhasil dalam gestational

diabetes, walaupun masalah keamanan masih menghalangi digunakan secara luas dalam

pengaturan ini. Selain itu juga digunakan dalam pengobatan sindrom ovarium polikistik

dan telah diteliti untuk penyakit lain di mana resistensi insulin dapat menjadi faktor

penting.

Penggunaan metformin juga sebagai kombinasi terapi pada penderita yang tidak

responsif terhadap terapi tunggal sulfonilurea baik primer ataupun sekunder. Tetapi

dalam pengobatan kombinasi dengan sulfonilurea atau insulin, kadar gula darah harus

diperiksa, mengingat kemungkinan timbulnya hipoglikimea. Beberapa catatan dalam

penggunaan metformin yaitu apabila dikombinasikan dengan pengobatan sulfonilurea

yang hasilnya kurang memadai, mula-mula diberikan satu tablet 500 mg, kemudian dosis

Page 12: Anti Diabetik

metformin dinaikkan perlahan-lahan sampai diperoleh kontrol maksimal. Seringkali dosis

sulfonilurea dapat dilanjutkan dengan metformin sebagai obat tunggal.

Sedangkan apabila digunakan dengan insulin makan hal yang harus diperhatikan

yaitu yang pertama bila dosis insulin kurang dari 60 unit sehari, mula-mula diberikan 1

tablet metformin 500 mg, kemudian dosis insulin dikurangi secara berangsur-angsur (4

unit setiap 2 - 4 hari). Kemudian pemakaian tablet dapat ditambah setiap interval

mingguan bila ditambah dosis insulin lebih dari 60 unit sehari, pemberian metformin

adakalanya menyebabkan penurunan kadar gula darah dengan cepat. Pasien demikian

harus diamati dengan hati-hati selama 24 jam pertama setelah pemberian metformin.

Metformin ternyata memiliki efek negatif, seperti gastrointestinal marah-dan,

seperti banyak obat anti-diabetes lain, tidak menyebabkan hipoglikemia jika digunakan

sendirian. Efek samping bersifat reversible pada saluran cerna termasuk anoreksia,

gangguan perut, mual, muntah, rasa logam pada mulut dan diare.

Dapat menyebabkan asidosis laktat tetapi kematian akibat insiden ini lebih rendah 10 - 15

kali dari fenformin dan lebih rendah dari kasus hipoglikemia yang disebabkan oleh

glibenklamid/sulfonilurea. Kasus asidosis laktat dapat dibati dengan natrium bikorbonat.

Kasus individual dengan metformin adalah anemia megaloblastik, pneumonitis,vaskulitis.

Metformin membantu mengurangi kolesterol LDL dan trigliserida. Dan metformin

merupakan obat yang diyakini dapat mencegah komplikasi kardiovaskular diabetes. .

Pada tahun 2009, metformin adalah salah satu dari dua anti diabetes di Daftar Organisasi

Kesehatan Dunia Model Obat Esensial (yang lainnya adalah glibenklamid). Kelas

biguanide obat anti-diabetes, yang juga meliputi phenformin dan buformin, berasal dari

lilac Perancis (Galega officinalis), merupakan tanaman yang digunakan dalam

pengobatan tradisional selama beberapa abad.

Yang perlu menjadi perhatian dalam penggunaan metaformin adalah adanya

keadaan yang memicu hipoksia dan akumulasi laktat dapat menyebabkan terjadinya

asidosis laktat yang berbahaya, maka metformin tidak boleh diberikan pada penderita

penyakit kardiovaskuler, gagal ginjal, gagal hati, dehidrasi dan peminum alkohol.

Kemudian Terapi metformin jangka panjang, dapat menyebabkan gangguan absorpsi

vitamin B12 dan asam folat di saluran cerna, oleh karena itu perlu diperiksa kadar

vitamin B12 dalam serumnya tiap tahun.

Page 13: Anti Diabetik

Meskipun metformin tidak menimbulkan efek samping embrionik pada wanita

hamil yang mengalami diabetes, insulin lebih baik daripada zat antihiperglikemik oral

untuk mengontrol hiperglikemia pada kehamilan. Metformin tidak dianjurkan pada

wanita menyusui. Selain itu ada kemungkinan terjadinya interaksi antara metformin dan

antikoagulan tertentu, dalam hal ini mungkin diperlukan penyesuaian dosis antikoagulan.

Penggunaan metformin harus diperhatikan pada orang – orang lanjut usia, infeksi serius

dan dalam keadaan taruma.

Interakasi metaformin dengan beberapa obat dapat menimbulkan reaksi yang

berbeda. Acarbose yang merupakan penghambat alpha-glukosidase dapat mengurangi

bioavailabilitas metformin dan mengurangi konsentrasi puncak plasma metformin rata-

rata, tetapi waktu untuk mencapai konsentrasi puncak tersebut tidak berubah. Getah guar

dapat mengurangi kecepatan absorpsi metformin dan mengurangi konsentrasi metformin

dalam darah. Simetidin dapat menghambat sekresi metformin pada tubular ginjal secara

kompetitif dan meningkatkan daerah di bawah kurva konsentrasi plasma metformin

terhadap waktu serta mengurangi ekskresi ginjal metformin. Antikoagulan oral

phenprocoumon menambah eliminasi obat ini, meningkatkan aliran darah hati dan

ekstraksi hati sebagai efek metformin pada aktivitas enzim mikrosomal.

Dosis dalam penggunaan metformin yaitu Metformin harus diberikan bersama

dengan makanan atau sesudah makan dalam dosis yang terbagi. Dosis percobaan tunggal

tidak dapat digunakan sebagai penilaian apakah seorang penderita diabetes akan

memberikan respon terhadap metformin karena efek maksimum mungkin baru dapat

diperoleh setelah pasien berminggu minguu menerima pengobatan metformin. Untuk

Metformin 500 yang tiap tablet salut selaput mengandung 500 mg Metformin HCl

diberikan dosis 3 x sehari 1 tablet. Sedangkan untuk Metformin 850 dimana setiap tablet

salut selaput mengandung dosis pemeliharaan 2 x sehari 1 tablet pada waktu pagi dan

malam. Metformin baik disimpan pada suhu kamar (25 – 30o celcius).

METIGLINID

Page 14: Anti Diabetik

Merupakan obat anti diabetic atau obat penurun glukosa darah yang diberikan secara oral.

Untuk pengobatan terhadap pasien diabetes mellitus tipe 2, Metiglinid dapat

dikombinasikan dengan insulin.

Metiglinid membantu pankreas untuk memproduksi insulin. Modus tindakan adalah asli,

melalui saluran potasium. Dengan menutup saluran kalium sel beta pankreas, membuka

saluran kalsium, sehingga meningkatkan sekresi insulin. Dengan kata lain, Metiglinid

menstimulasi sekresi insulin dengan menutup K ATP-sensitif (+) K (ATP) saluran pada

sel beta pankreas. Metiglinid dapat digunakan dalam bentuk obat. Metiglinid mempunyai

efek samping meningkatkan berat badan dan hipoglikemia.

Gambar struktur dari Metiglinid :

Nama IUPAC :

(2S)-2-benzyl-4-[(3aR,7aS)-octahydro-2H-isoindol- 2-yl]-4-oxobutanoic acid

Rumus Kimia :

C19H25NO3

REPAGLINID

Nama & Struktur Kimia : S(+)2-ethoxy-4(2((3-methyl-1-(2-(1-piperidinyl) phenyl)-butyl) amino)-2-oxoethyl)benzoic acid.

Sifat Fisikokimia : serbuk putih atau putih tulang dengan BM 452,6Golongan : hormon, obat endokrin lain dan kontraseptikIndikasi :

Diabetes mellitus tipe 2 yang tidak dapat dikendalikan hanya dengan diet dan olahraga.Dosis, cara pemakaian :

Page 15: Anti Diabetik

Repaglinid dapat diberikan 2, 3, atau 4 kali sehari 30 menit sebelum makan. Untuk pasien yang belum pernah mendapat terapi OHO atau insulin, atau yang kadar HbA1c nya < 8%, dosis awal dapat diberikan 0,5mg setiap kali sebelum makan. Untuk pasien yang sudah pernah mendapat terapi OHO atau insulin, atau yang kadar HbA1c nya >= 8%, dosis awal repaglinid dapat diberikan 1 atau 2mg setiap kali sebelum makan. Dosis dapat dinaikkan sesuai respon terhadap terapi, maksimal 4mg per kali makan atau 16 mg per hari.

Repaglinid menurunkan kadar glukosa darah dengan jalan merangsang sekresi insulin dari kelenjar pankreas. Aksi ini sangat bergantung pada sel-sel beta-Langerhans yang masih dapat berfungsi dengan baik. Sekresi insulin yang terjadi bergantung pada kadar glukosa darah, apabila kadar glukosa darah rendah, maka sekresi insulin yang dirangsang repglinid juga rendah.Repaglinid menutup ATP-dependent potassium channels pada sel-sel beta-Langerhans. Penutupan potassium channels ini akan mendepolarisasi sel-sel beta, yang akan menyebabkan pembukaan channel kalsium. Peningkatan influx kalsium akan mengakibatkan induksi sekresi insulin. Mekanisme channel ion ini sangat selektif jaringan dengan afinitas rendah untuk otot jantung dan otot rangka. Diabsorpsi sempurna dengan cepat setelah pemberian per oral. Setelah pemberian dosis tunggal atau majemuk, baik pada orang sehat maupun pada penderita diabetes tipe 2, kadar puncak dalam plasma (Cmax) tercapai dalam 1 jam (Tmax).Repaglinid juga diekskresi secara cepat melalui ginjal, waktu paruh eliminasi dari darah sekitar 1jam. Nilai tengah (mean) ketersediaan hayati absolut sekitar 56%. Ketika repaglinid diberikan bersama makanan, nilai tengah Tmax tidk berubah tapi nilai tengah Cmax berubah.

ROSIGLITAZONE

Rosiglitazone adalah obat anti-diabetes di thiazolidinedione kelas obat. Ia bekerja

sebagai sensitizer insulin, dengan mengikat PPAR reseptor dalam sel-sel lemak dan

membuat sel lebih responsif terhadap insulin. Hal ini dipasarkan oleh perusahaan

farmasi GlaxoSmithKline (GSK) sebagai obat yang berdiri sendiri (Avandia) dan dalam

kombinasi dengan metformin (Avandamet) atau

dengan glimepiride (Avandaryl). Penjualan tahunan mencapai puncaknya pada sekitar $

2.5bn pada tahun 2006, namun menurun setelah laporan efek samping. obat paten

berakhir pada tahun 2012.

Beberapa laporan memberi kesan bahwa rosiglitazone dikaitkan dengan risiko statistik

signifikan dari serangan jantung, namun laporan lain tidak setuju, dan kontroversi belum

diselesaikan. Kekhawatiran terhadap efek samping telah mengurangi penggunaan

rosiglitazone meskipun efek berkelanjutan pada kontrol glikemik . Obat ini saat ini

banyak subyek tuntutan hukum terhadap GSK. Lebih dari 13.000 telah diajukan terhadap

Page 16: Anti Diabetik

perusahaan karena obat tersebut.  Pada Juli 2010, GSK telah setuju untuk permukiman di

lebih dari 11.500 setelan ini.

Obat ini kontroversial di Food and Drug Administration. Beberapa tinjauan

menyimpulkan bahwa rosiglitazone menyebabkan kematian lebih

daripioglitazone (Actos) dan direkomendasikan bahwa rosiglitazone diambil dari pasar,

tapi sebuah panel FDA tidak setuju dan tetap di pasar di AS

Farmakologi

Rosiglitazone adalah anggota dari kelas thiazolidinedione obat. Thiazolidinediones

bertindak sebagai sensitizers insulin. Mereka mengurangi glukosa, asam lemak, dan

konsentrasi insulin darah. Mereka bekerja dengan mengikat reseptor proliferator-

diaktifkan Peroksisom (PPARs). PPARs adalahreseptor pada membran inti

sel. Thiazolidinediones masukkan sel, berikatan dengan reseptor nuklir, dan

mempengaruhi ekspresi DNA. Ada beberapa PPARs, termasuk PPARα, PPARβ / δ, dan

PPARγ. Thiazolidinediones PPARγ mengikat.

PPARs disajikan dalam sel-sel lemak, sel-sel hati, otot, jantung, dan dinding bagian

dalam (endotelium) dan otot polos pembuluh darah. PPARγ diungkapkan terutama di

jaringan lemak, di mana ia mengatur gen yang terlibat dalam sel lemak (adipocyte)

diferensiasi, serapan asam lemak dan penyimpanan, dan pengambilan glukosa. Hal ini

juga ditemukan dalam sel beta pankreas, endotelium vaskuler, dan

makrofag. [5] rosiglitazone adalah ligan PPARγ selektif dan tidak-mengikat tindakan

PPARα. Obat lain yang mengikat untuk PPARα.

Rosiglitazone juga tampaknya memiliki anti- inflamasi selain efek efek pada insulin

resistensi faktor. nuklir kappa-B ( NF-κB ) adalah molekul sinyal yang menstimulasi jalur

inflamasi. NF inhibitor-κB (IκB) adalah inhibitor yang downregulates jalur

inflamasi. Ketika pasien mengambil rosiglitazone, NF-κB tingkat jatuh dan tingkat IκB

meningkat. [6]

Rosiglitazone juga dapat bermanfaat bagi pasien dengan Penyakit Alzheimer yang tidak

mengungkapkan ApoE4 alel . [7] Ini adalah subyek dari uji klinis saat ini sedang

berlangsung. [8]

Rosiglitazone juga dapat mengobati ringan sampai sedang ulseratif colitis , karena sifat

antiinflamasi sebagai ligan PPAR. [9]