annex 1.prisai version 001

27
Annex 1. PRISAI version 001 Prinsip, Kriteria dan Indikator PRISAI Prinsip (Principle) Kriteria (Criteria) Indikator (indicator) Informasi Tambahan (Additional note for the indicators) (1) (2) (3) Prinsip 1 : Memastikan status hak atas tanah dan wilayah 1.1. Identifik asi pemegang hak di calon lokasi REDD+, obyek hak dan jenis-jenis hak mereka atas tanah, wilayah dan sumber daya alam 1.1.1. Terjadinya proses yang partisipatif untuk menginventarisasi dan memetakan siapa pemegang hak, obyek hak dan jenis hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam yang relevan terhadap aktivitas REDD+, terutama hak dan jenis hak kelompok rentan dan marginal (Pelaksana) 1.1.2. Adanya identifikasi secara partisipatif mengenai kejelasan batas, tumpang tindih klaim yang menyangkut subyek yang mengklaim, obyek dan jenis hak di lokasi REDD+ (Pelaksana) 1.1.3. Digunakannya pemetaan partisipatif sebagai salah satu landasan dalam penyusunan dan review tata ruang dan penatabatasan kawasan hutan(Pemerintah) Untuk mendukung pelaksanaan indikator ini maka: Perlu penjelasan mengenai apa itu hak, jenis dan obyeknya Adanya perlakukan khusus untuk memperhatikan hak-hak perempuan Adanya identifikasi izin legal atas kawasan Pengakuan atas pemetaan partisipatif sebagai tools untuk menjangkau tenure masyarakat Penyusunan tata batas kawasan hutan secara partisipatif dan didukung oleh kebijakan dan anggaran negara yang memadai (untuk semua land-based activities) Khusus untuk pelaksana swasta: menyediakan biaya mendukung pemetaan partisipatif tapi perlu melibatkan pihak ketiga yang netral untuk mencegah potensi konflik jika sumber daya disediakan secara langsung oleh pihak swasta

Upload: stepih

Post on 30-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Annex 1.PRISAI Version 001

Annex 1. PRISAI version 001

Prinsip, Kriteria dan Indikator PRISAIPrinsip

(Principle)Kriteria

(Criteria)Indikator (indicator) Informasi Tambahan

(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

Prinsip 1 : Memastikan status hak atas tanah dan wilayah

1.1. Identifikasi pemegang hak di calon lokasi REDD+, obyek hak dan jenis-jenis hak mereka atas tanah, wilayah dan sumber daya alam

1.1.1. Terjadinya proses yang partisipatif untuk menginventarisasi dan memetakan siapa pemegang hak, obyek hak dan jenis hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam yang relevan terhadap aktivitas REDD+, terutama hak dan jenis hak kelompok rentan dan marginal (Pelaksana)

1.1.2. Adanya identifikasi secara partisipatif mengenai kejelasan batas, tumpang tindih klaim yang menyangkut subyek yang mengklaim, obyek dan jenis hak di lokasi REDD+ (Pelaksana)

1.1.3. Digunakannya pemetaan partisipatif sebagai salah satu landasan dalam penyusunan dan review tata ruang dan penatabatasan kawasan hutan(Pemerintah)

Untuk mendukung pelaksanaan indikator ini maka: Perlu penjelasan mengenai apa itu hak, jenis

dan obyeknya Adanya perlakukan khusus untuk

memperhatikan hak-hak perempuan Adanya identifikasi izin legal atas kawasan Pengakuan atas pemetaan partisipatif

sebagai tools untuk menjangkau tenure masyarakat

Penyusunan tata batas kawasan hutan secara partisipatif dan didukung oleh kebijakan dan anggaran negara yang memadai (untuk semua land-based activities)

Khusus untuk pelaksana swasta: menyediakan biaya mendukung pemetaan partisipatif tapi perlu melibatkan pihak ketiga yang netral untuk mencegah potensi konflik jika sumber daya disediakan secara langsung oleh pihak swasta

1.2. Pengakuan hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam yang berbasis hukum negara

1.2.1. Adanya kebijakan REDD+ nasional yang mengakui dan menghargai hak-hak tradisional masyarakat adat dan lokal atas tanah, wilayah dan sumber daya alam (Pemerintah)

1.2.2. Rencana tata ruang termasuk rencana pengelolaan hutan di lokasi kegiatan

Perlu ada ukuran yang jelas mengenai kebijakan mengakui dan menghargai dan bentuk aturan tersebut (Undang-Undang/PP, Perpres)

Tersedia mekanisme pembuktian hak Untuk komunitas: perlu menyediakan

informasi sejarah klaim dan pola

Page 2: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

dan hak adat maupun hak lokal lainnya

REDD+ mengakui dan menghormati hak yang dimiliki masyarakat adat maupun komunitas lokal baik yang berdasarkan hukum negara, hukum adat maupun kesepakatan lainnya (pertimbangan keadilan dalam penguasaan SDA) (Pemerintah)

1.2.3. Adanya penguatanhukum bagi hak masyarakat adat dan lokal atas tanah, wilayah dan sumber daya alam (Pelaksana)

1.2.4. Adanya proses yang aktif di tingkat pelaksana untuk memfasiitasi proses pengakuan hak atas tanah yang cepat, mudah, bebas biaya melalui proses yang partisipatif (Pelaksana)

pengelolaan Indikator 1.2.1 merupakan kewajiban

pemerintah. Tetapi tidak menghalangi inisiatif percepatan pengakuan di tingkat pelaksanaan oleh para pelaksana REDD+

Indikator 1.2.2: merupakan kewajiban pemerintah yang dituangkan dalam bentuk produk hukum tertentu. Tetapi tidak menghalangi kesepakatan yang dilakukan di tingkat pelaksanaan. Indikator ini akan dicapai dalam jangka panjang sangat tergantung pada proses penyusunan atau review tata ruang nasional maupun daerah.

1.3. Mensyaratkan free, prior and informed consent (FPIC) atau PADIATAPA dari masyarakat adat dan komunitas lokal untuk setiap aktivitas yang berpotensi mempengaruhi hak mereka atas tanah,

1.3.1. Kebijakan REDD+ di tingkat nasional dan daerah mendukung prinsip dan hak FPIC dari masyarakat adat dan komunitas lokal untuk semua aktivitas yang mempengaruhi hak mereka atas tanah, wilayah dan sumber daya alam (Pemerintah Pusat) -

1.3.2. Kebijakan FPIC untuk masyarakat adat setidaknya mengikuti standar yang telah dicantumkan dalam Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat (UNDRIP), antara lain sebagaimana disebut dalam pasal 10, 11 ayat 2, 28 ayat 1, 29 ayat 2, 32 ayat 2 (Pemerintah Pusat/Daerah)

1.3.3. Pelaksanaan REDD+ secara efektif mendiseminasikan informasi mengenai konsep hingga teknis pelaksaan FPIC

Tahapan FPIC dimulai setelah atau setidaknya paralel dengan pengakuan hak

Pemerintah: menyediakan kerangka hukum pengakuan dini bagi hak-hak masyarakat di lokasi proyek REDD. Jika ada hak pihak lain maka pengakuan dilakukan dengan berbasis pada kesepakatan

Menggantikan FPIC dengan PADIATAPA Indikator 1.3.1 dan 1.3.2 merupakan

indikator penting yang merupakan kewajiban pemerintah di tingkat nasional. Tetapi indikator ini tidak menghalangi atau menjadi menjadi prasyarat pelaksanaan inisiatif PADIATAPA di tingkat pelaksanaan

Page 3: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

wilayah dan sumber daya alam

kepada masyarakat adat dan komunitas lokal untuk semua aktivitas yang mempengaruhi hak mereka atas tanah, wilayah dan sumber daya alam (Pelaksana didukung diseminasi informasi oleh Pemerintah)

1.3.4. Adanya mekanisme yang disediakan bagi pemegang hak kolektif untuk mendefinisikan proses yang terukur mengenai bagaimana mereka menjalankan FPIC, termasuk memilih perwakilan dan lembaga yang berwenang untuk menyampaikan persetujuan maupun opsi lain yang sudah mereka sepakati (Pelaksana)

1.3.5. Adanya mekanisme yang memastikan masyarakat adat melakukan FPIC berdasarkan kebiasaan, tradisi, norma, yang mereka miliki terhadap semua aktivitas yang mempengaruhi hak-hak mereka, terutama hak tradisional mereka untuk memiliki dan mengontrol tanah, wilayah dan sumber daya alam (Pelaksana)

1.3.6. Adanya upaya-upaya agar pelaksanaan REDD+ tidak mengurangi hak, kebudayaan dan berbagai praktek pengelolaan lestari oleh masyarakat – (Pelaksana)

1.3.7. Adanya mekanisme bahwa pelaksanaan REDD+ tidak boleh merelokasi, memindahkan maupun menggusur warga baik secara fisik maupun ekonomi.

Page 4: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

(Pemerintah dan Pelaksana)1.4. Mengidentifik

asi dan menggunakan proses penyelesaian konflik atas tanah, wilayah dan sumber daya alam yang efektif dan efisien

1.4.1. Adanya assessment atas konflik dan potensi konflik sumber daya alam dan pemetaan atas opsi penyelesaian konflik (Pelaksana)

1.4.2. Tidak dilakukannya REDD+ di wilayah dimana status hak masing-masing pihak masih berkonflik satu sama lain (Pelaksana)

1.4.3. Adanya sebuah mekanisme yang transparan, dipercaya, dapat diakses dan efektif serta sensitif dan responsif atas kebutuhan khusus perempuan, masyarakat adat, dan kelompok rentan untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam (Pelaksana dan Pemerintah)

1.4.4. Adanya mekanisme penyelesaian konflik yang berkaitan dengan hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam yang timbul karena aktivitas REDD+ diselesaikan secara transparan dalam jangka waktu yang disepakati. (Pelaksana dan dan Pemerintah))

1.4.5. Adanya mekanisme yang memastikan aktivitas REDD+ ditangguhkan untuk sementara waktu manakala konflik terjadi selama aktivitas REDD+ berjalan (Pemerintah dan Pelaksana)

1.4.6. Ada mekanisme untuk menyelesaian konflik selama periode penangguhan

Untuk masyarakat: mekanisme penyelesaian konflik dapat menggunakan mekanisme adat/lokal lainnya untuk menjamin penyelesaian efisien dan efektif (bisa dipahami, mudah diakses, dll)

Mekanisme penyelesaian konflik yang dibangun oleh Pemerintah menghormati dan mempertimbangkan model penyelesaian konflik berbasis lokal (memperhatikan prinsip HAM, Demokrasi)

Page 5: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

sementara aktivitas REDD+ (Pemerintah)

1.5. Memastikan status hak atas karbon dari pemangku kepentingan terkait

1.5.1. Adanya identifikasi dan terinformasikannya stok, pengurangan emisi dan serapan karbon secara berkala dari hutan yang dikuasai, dimiliki, digunakan atau diperoleh, diakses oleh berbagai pihak terutama masyarakat adat dan komunitasl lokal (Pelaksana dan Pemerintah) ptg

1.5.2. Adanya upaya agar pelaksanaan REDD+menjamin keberlanjutan hak atas karbon berbagai pihak terutama masyarakat adat dan lokal (Pelaksana)

1.5.3. Adanya kebijakan maupun inisiatif pelaksanaan REDD+ yang menjamin bahwa hak atas karbon diakui berdasarkan kontribusi positif dari masyarakat atas pengelolaan maupun akses terhadap hutan (Pemerintah)

Pemerintah: ada pengkauan hukum negara mengenai hak atas karbon yang tidak hanya mengacu pada hak atas tanah

Hak atas karbon setidaknya mempertimbangkan dua hal. Pertama, diakui berdasarkan penguasaan langsung atas tanah, wilayah dan SDA. Kedua, Hak atas karbon juga diakui berdasarkan kontribusi positif dari masyarakat atas pengelolaan maupun akses terhadap hutan. Contoh, masyarakat mengurangi drainase di kawasan gambut sehingga gambut tidak kering dan terbakar

Prinsip 2 : Melengkapi atau konsisten dengan target pengurangan emisi, hukum nasional, konvensi dan kesepakatan

2.1. Mendukung pencapaian target RAN GRK khususnya dari sektor kehutanan dan sektor berbasis

2.1.1. Adanya kebijakan penguatan pemanfaatan SDA yang mendukung keseimbangan lingkungan global (Pemerintah)

2.1.2. Adanya Strategi Daerah yang mengimplementasikan STRANAS REDD+ (Pemerintah Daerah)

2.1.3. Adanya kebijakan percepatan rehabilitasi kawasan hutan dan kawasan untuk rehabilitasi (Pemerintah Daerah)

Indikator yang berkaitan dengan kewajiban pemerintah dalam pembentukan hukum diintegrasikan ke dalam prinsip ini

Prinsip ini lebih banyak terkait dengan mandat pemerintah

Di tingkat tapak, dokumen proyek mengindikasikan hubungan yang jelas dengan

Page 6: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

internasional terkait.

lahan lainnya 2.1.4. Adanya strategi yang mempermudah dan mempercepat proses perizinan para pihak yang mengajukan pola peningkatan stok karbon (carbon enchament) (Pemerintah Daerah)

program pengurangan emisi

2.2. Mengembangkan implementasi konvensi CCD, CBD, UNFCCC, RAMSAR dan kesepakatan internasional terkait lainnya yang relevan dengan REDD+

2.2.1. Adanya kebijakan pemerintah di masing-masing sektor pengelola sumber daya alam yang memastikan terintegrasinya konvensi internasional keanekaragaman hayati, perubahan iklim dalam kebijakan sektor (Pemerintah)

2.2.2. Adanya kebijakan pemerintah yang mengintegrasikan kebijakan-kebijakan di bidang tata kelola dan hak asasi manusia ke dalam kebijakan masing-masing sektor sumber daya alam (Pemerintah)

2.2.3. Adanya kebijakan yang memastikan berjalannya sinkronisasi antara instrumen hukum internasional dengan kebijakan dan program nasional yang terkait REDD+ (Pemerintah)

2.2.4. Adanya penerapan konvensi dan perjanjian internasional CBD, UNFCCC, CCD, RAMSAR dalam program REDD+ (Pemerintah)

Poin 2.2.2 dihubungkan dengan prinsip 4 dan 6

Ada indikasi hubungan yang jelas dan nyata antara dokumen proyek dengan keanekaragaman hayati, perubahan iklim dan konvensi terkait lainnya

Prinsip 3 : Memperbaiki

3.1. Mendukung penerapan 3.1.1. Adanya kebijakan dan mekanisme yang

Mempermudah dan mempercepat proses perizinan para pihak yang mengajukan

Page 7: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

tata kelola kehutanan

tata kelola kehutanan yang efektif dan efisien dengan mekanisme dan pola kerja yang transparan, akuntabel serta didukung kapasitas yang memadai

tegas dan jelas yang menjamin transparansi informasi dan sinkronisasi perizinan di wilayah yang potensial menjadi lokasi REDD+ (Pemerintah)

3.1.2. Terdapatproses pelaksanaan REDD+ yang transparan dan akuntabel yang diatur secara tegas dalam standar operasional maupun aturan internal lainnya (Pelaksana)

3.1.3. Adanya pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas dan disepakati antara pelaksana REDD+, pemerintah, masyarakat dan pihak terkait lainnya (Pelaksana dan Pemerintah)

3.1.4. Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kapasitas yang mengacu pada ukuran antara lain pengetahuan sosial dan lingkungan serta integritas yang dipercaya (Pelaksana)

3.1.5. Kebijakan yang mempermudah prosedur administrasi dan perizinan bagi pihak-pihak yang hendak terlibat dalam REDD+, terutama bagi komunitas yang secara historis memiliki model dan sejarah pengelolaan hutan (Pemerintah)

pola peningkatan stok karbon (carbon enchament)

Transparansi perizinan tidak hanya dalam proses perizinan antara pemohon dengan pemerintah tetapi juga antara masyarakat dan pemerintah (public disclosure)

3.2. Mempunyai mekanisme untuk peningkatan kapasitas para pihak

3.2.1. Ada desain peningkatan kapasitas para pihak untuk bisa berpartisipasi secara efektif dalam kegiatan yang terkait perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi aktivitas REDD+ (Pelaksana)

Adanya TUPOKSI pada instansi pemerintah yang berkaitan dengan penyelenggaraan partisipasi yang penuh dan efektif

Page 8: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

3.3. Mempunyai mekanisme pemantauan dan evaluasi pelaksanaan safeguards yang terintegrasi dalam program dan proyek REDD+

3.3.1. Adanya kebijakan dan kelembagaan Monev yang terintegrasi dalam pelaksanaan REDD+ dan berjalan secara reguler (Pemerintah dan Pelaksana)

3.3.2. Adanya upaya untuk melakukan perubahan dalam pelaksanaan safeguards REDD+ dengan mengacu pada review independen maupun masukan pihak-pihak terkait – (Pelaksana)

3.3.3. Adanya kebijakan yang mengakomodasi hasil review independen atas pelaksanaan safeguards REDD+ (Pemerintah)

3.3.4. Adanya mekanisme yang menjamin keterbukaan informasi atas Monev safeguards ke publik yang mudah diakses dan mudah dipahami termasuk untuk pemangku kepentingan yang mempunyai kebutuhan khusus seperti perempuan, masyarakat adat, minoritas (Pemerintah dan Pelaksana).

Indikator 3.3.4 merupakan kewajiban pemerintah. Tetapi di tingkat tapak, pelaksana harus mempunyai mekanisme untuk menjamin keterbukaan informasi publik

Prinsip 4 : Menghormati dan memberdayakan pengetahuan dan hak masyarakat adat dan

4.1. Menghargai pengetahuan dan nilai-nilai tradisional yang berkaitan secara langsung maupun

4.1.1. Adanya identifikasi secara partisipatif atas jenis-jenis kearifan tradisional yang berkaitan secara langsung maupun tidak dengan pelaksanaanREDD+ dengan memperhatikan pengetahuan kelompok yang termarginalkan (Pelaksana)

4.1.2. Adanya mekanisme yang disediakan untuk menghormati, melindungi dan memajukan pengetahuan dan nilai-nilai tradisional

Perlu memperjelas definisi Menghormati, Melindungi dan memajukan berdasarkan konvensi Internasional HAM

Kesepakatan dituangkan dalam dokumen pertemuan

Page 9: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

masyarakat lokal

tidak langsung dengan REDD+

yang berkait an dengan pelaksanaan REDD+ (Pelaksana)

4.1.3. Adanya kesepakatan bersama masyarakat untuk memastikan pelaksanaan REDD+ tidak mengganggu atau mengurangi pengetahuan tradisional dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat (Pelaksana)

4.2. Melindungi akses bagi masyarakat dalam program dan proyek REDD+ dan memperkuat akses kelompok yang terpinggirkan

4.2.1. Adanya identifikasi komunitas adat dan kelompok yang terpinggirkan (perempuan, minoritas) dan komunitas lain yang potensial terkena dampak pelaksanaan REDD+ (Pelaksana)

4.2.2. Adanya kesepakatan dengan pemangku kepentingan yang menegaskan hak dan akses mereka yang sudah ada tetap dipertahankan (Pelaksana dan Pemerintah)

4.2.3. Adanya kesepakatan bersama berbagai pihak mengenai pengaturan atas aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menjamin pengelolaan sumber daya alam yang lestari (Pelaksana)

Akses yang dimaksud dalam kriteria ini adalah antara lain akses jalan masuk, akses ke sumber daya (mata air, hasil hutan non-kayu, dll)

Indikator 4.2.3 adalah upaya untuk mengurangi aktivitas yang berpotensi melepaskan emisi skala besar dan mengancam keberlanjutan hutan. Karena itu, yang perlu didukung adalah tindakan-tindakan positif untuk melindungi hutan

Indikator 4.2.2. merupakan kewajiban pemerintah untuk menjamin kesepakatan di tingkat pelaksanaan diakomodasi secara hukum

4.3. Mendorong penerapan pengetahuan tradisional

4.3.1. Adanya mekanisme partisipasi dalam pelaksanaan skenario pengurangan emisi peningkatan dan penyerapan stok karbon termasuk dimungkinkannya penerapan

Pelaksana proyek dari Pemerintah: wajib membentuk hukum yang mengakui pengetahuan tradisional

Page 10: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

dan nilai-nilai kebudayaan tradisional maupun lokal dalam program maupun proyek REDD+

pengetahuan dan nilai-nilai tradisional maupun lokal dalam perencanaan, pelaksanaan hingga pemantauan pelaksanaan REDD+ (Pelaksana) ptg

4.3.2. Adanya upaya dan kebijakan yang mengidentifikasi pola-pola pengetahuan tradisional dalam pengurangan emisi, peningkatan dan penyerapan stok karbon dan mempertimbangkan pengetahuan kelompok yang termarginalkan(Pemerintah)

4.3.3. Adanya perlindungan terhadap pengetahuan tradisional masyarakat yang digunakan dalam pengurangan emisi, peningkatan dan penyerapan stok karbon (Pelaksana)

4.3.4. Adanya kebijakan yang mengakomodasi pengetahuan tradisional dalam berbagai bentuk pengelolaan sumber daya alam termasuk kehutanan dan lahan gambut (Pemerintah)

Upaya perlindungan kearifan/pengetahuan tradisional bisa dilakukan dalam bentuk registrasi.

Indikator 4.3.2 merupakan kebijakan pemerintah tetapi juga membuka ruang bagi inisiatif pelaksanaan di tingkat tapak. Inisiatif di tingkat tapak tetap berjalan tanpa harus menunggu adanya kebijakan pemerintah

Prinsip 5 : Partisipasi penuh, efektif dan berkeadilan gender dari semua pemangku kepentingan

5.1. Mekanisme yang menjamin partisipasi yang penuh dan efektif dari semua pemangku kepentingan yang terkait

5.1.1. Adanya kebijakan dan mekanisme yang mendukung komunitas yang ingin melaksanakan REDD+ (Pemerintah)

5.1.2. Adanya mekanisme affirmatif bagi komunitas yang ingin terlibat dalam pelaksanaan REDD+ (Pelaksana dan Pemerintah)

5.1.3. Adanya mekanisme affirmatif bagi komunitas yang terpinggirkan dalam pelaksanaan REDD+ -(Pelaksana)

Definisi: partisipasi penuh dan efektif (cari rumusan dan ukuran soal ini). Referensi: RIO Declaration, Konvensi Aarhus, CBD

Indikator 5.12: Indikator ini dilaksanakan bila komunitas ingin menjadi co-owner dalam pelaksanaan REDD+. Mekanisme affirmatif bisa berupa pendampingan dalam perumusan proposal, pelatihan, manajemen finansial, pemberian modal awal

Indikator 5.1.3: mekanisme affirmatif

Page 11: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

dengan program maupun proyek REDD+

5.1.4. Adanya mekanisme maupun panduan partisipasi bagi pemangku kepentingan termasuk pelibatan masyarakat dalam perumusanprogram (Pelaksana dan Pemerintah)

5.1.5. Adanya mekanisme yang memungkinkan perbaikan atas panduan partisipasi berdasarkan masukan yang diterima dari berbagai pemangku kepentingan (Pelaksana)

termasuk konsultasi khusus, pelatihan khusus, dll

Indikator 5.1.5: mekanisme perbaikan bersifat dua arah: (1) pemerintah maupun pelaksana secara aktif menggali masukan perubahan. Dan (2) publik memberikan masukan perubahan baik diminta maupun tidak

Mekanisme partisipasi seharusnya sejalan dengan FPIC

Pelibatan pemangku kepentingan berdasarkan kesepakatan

Masyarakat bisa mengajukan fasilitator yang mendampingi mereka dalam upaya mencapai kesepakatan

5.2. Mengidentifikasi semua pemangku kepentingan yang terkait dengan program maupun proyek

5.2.1. Adanya identifikasi secara partisipatif atas semua pihak yang berkepentingan dengan pelaksanaan REDD+ (Pelaksana)

5.2.2. Adanya mekanisme yang fleksibel membuka ruang partisipasi dari pemangku kepentingan yang terlewatkan dalam identifikasi awal pemangku kepentingan (Pelaksana)

Identifikasi pemangku kepentingan juga harus ada di semua prinsip

5.3. Menyediakan mekanisme pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan partisipasi

5.3.1. Adanyakebijakan yang mengatur mengenai pemantauan dan evaluasi pelaksanaan safeguards (Pemerintah)

5.3.2. Adanya mekanisme pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan partisipasi yang melibatkan perwakilan masing-masing pemangku kepentingan maupun pemantau eksternal (Pelaksana)

Page 12: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

5.3.3. Memiliki mekanisme yang jelas untuk mengadopsi masukan dari pemantauan dan evaluasi pelaksanaan partisipasi (Pelaksana)

5.4. Memastikan pengakuan dan pemenuhan hak-hak perempuan terpenuhi dalam pelaksanaan REDD+

5.4.1. Adanya mekanisme yang menjaminketerlibatan penuh perempuan termasuk dalam pengambilan keputusan dalam berbagai tahapan pelaksanaan REDD+ termasuk persiapan, implementasi dan benefit sharing dengan pendekatan yang sensitif, inklusif dan responsif gender (Pemerintah dan Pelaksana)

5.4.2. Adanya mekanisme pelibatan perempuan dengan mempertimbangkan usulan perempuan sendiridan sensitif kelas dalam berbagai konsultasi yang berkaitan dengan pelaksanaan REDD+ (Pelaksana)

5.4.3. Adanya mekanisme yang memastikan perimbangan komposisi gender dalam berbagai pelaksanaan REDD+ (Pelaksana)

5.4.4. Adanya konsultasi khusus yang difasilitasi untuk perempuan dalam berbagai tahapan Kegiatan yang akan dilaksanakan (Pelaksana)

5.4.5. Adanya mekanisme memastikan keterlibatan perempuan secara penuh dalam mekanisme monitoring untuk memperhitungkan resiko dan manfaat yang akan ditimbulkan oleh Kegiatan (Pelaksana)

5.4.6. Adanya mekanisme yang menjamin peningkatan kapasitas kelompok perempuan untuk berpartisipasi penuh

5.4.1. pendekatan yang sensitif, inklusif dan responsif- inklusif: menjamin keterwakilan perempuan

dan pandangan serta pengetahuan perempuan dimasukan dalam pengambilan keputusan

- sensitif: kesadaran akan adanya kepentingan dan kebutuhan khusus perempuan

- responsif: ada aktivitas atau langkah-langkah khusus untuk memastikan pandangan pengetahuan dan pengalaman perempuan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan

- sensitif kelas adalah konsep yang digunakan untuk memeriksa keterwakilan struktur sosial di balik representasi perempuan. Misalnya, perempuan yang hadir seringkali mewakili kelas elit ttu. Kegiatan REDD+ menjaminkan perlakuan khusus terhadap perempuan terutama yang marginal untuk mendapatkan keseimbangan komposisi perutusan dengan pemangku kepentingan lainnya dalam mekanisme pengambilan keputusan dan keterwakilan di kelembagaan Kegiatan.

Page 13: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

dalam pelaksanaan REDD+ Pelaksana) indikator 5.4.6:- Adanya pelatihan khusus untuk peningkatan

kapasitas perempuan dalam memahami pengetahuan yang terkait dengan REDD+ termasuk PADIATAPA

- Kegiatan REDD+ menjaminkan keterlibatan perempuan dalam mekanisme pengambilan keputusan strategis di berbagai tahapan.

- Kegiatan REDD+ memastikan dan mendorong prinsip PADIATAPA diberlakukan di dalam kelembagaan di komunitas dan kelembagaan Kegiatan lainnya terhadap perempuan untuk mencapai kesepakatan/keputusan tertentu (perlu masuk ke prinsip PADIATAPA

Prinsip 6 : Mendukung keanekaragaman hayati, perlindungan hutan alam dan jasa lingkungan

6.1. Mengembangkan dan meningkatkan mekanisme perlindungan dan pemanfaatan lestari terhadap keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan secara partisipatif

6.1.1. Adanya identifikasikeanekaragaman hayati Pelaksana)

6.1.2. Adanya identifikasi jasa lingkungan (Pelaksana)

6.1.3. Adanya identifkasi dan rencana pengelolaan HCV di kawasan hutan produksi dan APL (Pemerintah dan Pelaksana)

6.1.4. Adanya kebijakan yang memastikan mekanisme perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, jasa-jasa lingkungan secara partisipatif termasuk menggunakan kearifan lokal dan

Pengembang dan pemerintah: memberikan pendampingan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam isu keanekaragaman hayati, jasa lingk dan hutan alam

Indikator 6.1.1-6.1.3: identifikasi mencakup jenis, status legal, sebaran, populasi, dll

Identifikasi HCV. Bila sudah dilakukan maka identifikasi tersebut dilampirkan dalam rencana kegiatan

Rencana kelola memastikan perlindungan terhadap HCV

Kebijakan operasional di tingkat nasional dan daerah mengenai pengelolaan HCV

Pemerintah melakukan pemetaan terhadap seluruh HCV sebelum ijin REDD+ diberikan di

Page 14: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

memastikan HTI, monokultur dan konversi hutan bukan merupakan bagian dari REDD+ (Pemerintah)

6.1.5. Adanya mekanisme yang mengukur kinerja pelaksanaan REDD+ dalam perlindungan keanekaragaman hayati (Pelaksana)

6.1.6. Adanya identifkasi bentuk-bentuk pemanfaatan dan nilai tambah keanekagaragaman hayati, jasa lingkungan dan hutan oleh masyarakat (Pelaksana)

6.1.7. Adanya pengaturan termasuk ukuran-ukuran akses pemanfaatan secara berkelanjutan atas keragaman hayati, jasa lingkungan dan hutan oleh berbagai pemangku kepentingan (Pelaksana)

6.1.8. Adanya mekanisme yang mengakomodasikearifan lokal maupun adat untuk memperkuat perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan (Pelaksana)

wilayah yang eligible untuk REDD+ Perlu mempertimbangkan bagaimana

memperlakukan HCV di lokasi yang diberi izin lain. Apakah pelaksana REDD diberikan ke pemegang izin atau ke pihak lain (Diskusi dengan MRV).

Indikator 6.1.6: nilai tambah termasuk potensi untuk menjadikan masyarakat sebagai bagian dari usaha pemanfaatan keanekaragaman hayati (tidak hanya para pelaku bisnis skala besar dari luar) dan benefit dari kontribusi positif mereka dalam menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati

Prinsip 7 : Aksi untuk menangani resiko balik

7.1. Pembatasan pemanfaatan yang sifatnya eksploitatif

7.1.1. Inventarisasi dan skenario pencegahan resiko balik di tingkat tapak antara lain kebakaran hutan, penebangan yang merusak, pencurian sumber daya hutan

Definisi resiko balik: Semua hal yang bertentangan dengan tujuan REDD+ dan berpotensi untuk menambah emisi. Yang punya potensi reversal adalah dalam hal

Page 15: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

dan memastikannya konsisten dengan upaya perlindungan hutan

(Pelaksana)

7.1.2. Inventarisasi skala ekonomi subsisten untuk melindungi masyarakat dan menjaga kelestarian sumber daya hutan (Pelaksana)

7.1.3. Skenario yang disusun secara partisipatif untuk memastikanperimbangan antara skala ekonomi subsisten dan kelestarian lingkungan (Pelaksana)

enhancement of carbon stock. Reversal ada yang direncanakan ada

yang tidak. Yang tidak direncanakan termasuk bencana alam

7.2. Pelaksana REDD+ mempunyai instrumen pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan

7.2.1. Mempunyai desain pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan yang dikonsultasikan secara luas dan mempertimbangkan peraturan yang berlaku (Pelaksana)

Pemerintah daerah mengidentifikasi dan mengiventarisasi wilayah degraded land untuk pembangunan sektor kehutanan lainnya selain REDD+

7.3. Mekanisme monitoring internal untuk mengatasi potensi resiko balik

7.3.1. Ada SOP yang disusun melalui proses konsultasi publik untuk mencegah resiko balik, antara lain melakukan mitigasi ancaman kebakaran hutan, pencurian, penebangan yang merusak (Pelaksana)

Pengawasan terhadap penerapan secara konsisten aturan yang berkaitan dengan persyaratan perizinan yang berkaitan dengan kawasan hutan

7.4. Pelaksana REDD+

7.4.1. Memastikan tata ruang di tingkat tapak mengakomodasi aktivitas REDD+ dan

Page 16: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

mempunyai tata ruang yang secara tegas mengatur peruntukan wilayah

didukung oleh kebijakan tata ruang daerah (Pemerintah)

7.4.2. Memastikan kebijakan daerah mendukung wilayah yang clean and clear bagi aktivitas REDD+ (Pemerintah Daerah)

Prinsip 8 : Aksi untuk mengurangi pengalihan emisi

8.1. Mengidentifikasi potensi kebocoran emisi dan menyediakan peta jalan mengatasinya

8.1.1. Adanya identifikasi aktivitas yang berpotensi melepaskan emisi (Pelaksana)

8.1.2. Adanya identifikasi aktivitas dan rencana aktivitas yang melepaskan emisi di wilayah serta akibat yang ditimbulkan apabila aktivitas tersebut dihentikan (Pelaksana)

8.1.3. Mengidentifikasi aktivitas dan rencana aktivitas yang meningkatkan stok karbon dan menghindari emisi (Pelaksana)

8.1.4. Adanya skenario pengurangan emisi yang tetap menjamin kontinuitas manfaat yang diperoleh masyarakat atas hutan (Pelaksana)

Prinsip ini juga akan dibicarakan dengan MRV

Perlu memastikan unit REL mengikuti wilayah provinsi atau kabupaten

Prinsip 9 : Manfaat REDD+ dibagi secara adil ke semua pemegang hak dan pemangku kepentingan yang relevan1

9.1. Menghubungkan antara kontribusi positif pemangku kepentingan dalam pengurangan emisi, penyimpanan

9.1.1. Adanya aturan mengenai distribusi benefit dan mekanisme penyalurannya yang berbasis pada kontribusi positif dan kelayakan pemangku kepentingan REDD+ (Pemerintah )

9.1.2. Adanya skema pembagian benefit secara partisipatif yang mengacu pada kontribusi kolektif para pemangku kepentinganterhadap pengurangan, penyerapan dan penyimpanan karbon

Unit pemerintah yang bertanggung jawab dalam kebijakan dan skenario pembagian benefit adalah pemerintah daerah provinsi/kabupaten

Indikator 9.1.1.: aturan distribusi benefit antara lain mencakup prinsip (legalitas, kontribusi positif), model, kelembagaan, pembagian peran dan tanggung jawab, serta komposisi distribusi benefit antara pemangku kepentingan

Page 17: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

dan penyerapan karbon dengan skema pembagian benefit

(Pelaksana) Indikator 9.1.2: skenario pembagian benefit melibatkan pemerintah daerah. Bila terkait dengan bisnis akan melibatkan kelompok bisnis.

Identifikasi para pemangku kepentingan dan kontribusinya dalam penyerapan dan peyimpanan karbon mengacu pada kriteria 1.5

9.2. Transparansi potensi pendapatan, resiko-resiko dan pembagian benefit pelaksanaan REDD+

9.2.1. Ada kebijakan yang secara jelas mengatur jenis manfaat dan model pembagian benefit pelaksanaan REDD+ (Pemerintah)

9.2.2. Adanya gambaran umum potensi pendapatan dan resiko pelaksanaan REDD+ yang dibuka ke publik terutama pemangku kepentingan yang terkait (Pelaksana)

9.2.3. Adanya mekanisme yang transparan, partisipatif, efektif dan efisien dibentuk untuk menjamin tanggung jawab dan pembagian benefit REDD+ yang adil di antara pemegang hak dan pemangku kepentingan yang relevan (Pelaksana)

Kriteria ini dilakukan pada tahap awal sebelum proposal proyek disetujui

Jenis benefit antara lain mencakup cash, klarifikasi hak, pengurangan pajak, dll

Status karbon harus dipastikan dulu secara hukum apakah aset publik atau privat.

Indikator 9.2.3: Panduan teknis disusun melalui proses yang inklusif dan transparan yang melibatkan masyarakat adat dan komunitas lokal terutama kelompok terpinggirkan untuk menentukan bentuk manfaat dan tanggung jawab yang diperoleh, bagaimana manfaat tersebut dibagikan dan bagaimana cara pengembangannya agar bertahan untuk kehidupan dan penghidupan jangka panjang mengacu pada prinsip keadilan, efektivitas, efisiensi

Pelaksana masyarakat: masyarakat dapat

1 Lihat Principle 2, indikator 2.1 sampai 2.3 dan kriteria 2.1.1 sampai 2.3.2 dalam REDD+ Social and Environmental Standard, versi 1 Juni 2010

Page 18: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

menunjuk fasilitator untuk menentukan benefit dan distribusi di antara mereka

Pelaksana pemerintah: keuntungan harus diinvestasikan kembali ke upaya memperkuat akvitias yang terkait REDD+ dan pengelolaan kawasan hutan (pengakuan hukum hak masyarakat, tata batas kawasan, dll)

NGOs dan swasta bisa memfasiltasi masyarakat dalam menentukan pembagian keuntungan, jika ditunjuk atau diminta komunitas

9.3. Insentif positif dikembangkan bagi pemerintah, swasta dan komunitas untuk memperkuat pelaksanaan REDD+

9.3.1. Adanya identifikasi bentuk-bentuk insentif bagi pemerintah, swasta dan komunitas yang merangsang pelaksanaan REDD+ (Pemerintah dan Pelaksana)

9.3.2. Insentif REDD+ memfasilitasi pemerintah daerah dalam upaya yang terkait pengelolaan hutan yang lestari (Pemerintah Pusat)

9.3.3. Adanya mekanisme pemantauan atas penggunaan insentif (Pemerintah Pusat)

Kriteria ini berkaitan dengan kebijakan pelaksanaan REDD+

9.4. Pemantauan yang transparan dan partisipatif atas resiko dan distribusi

9.4.1. Adanya kebijakan mengenai pemantauan distribusi manfaat REDD+ termasuk lembaga yang melakukan pemantauan (Pemerintah)

9.4.2. Adanya kebijakandan kelembagaan untuk merespons keberatan pihak-pihak yang

Indikator 9.4.1: kebijakan mencakup prinsip dan metode pemantauan biaya dan distribusi manfaat REDD

Page 19: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

manfaat dari pelaksanaan REDD+

relevan yang berkaitan dengan proses kesepakatan maupun perhitungan resiko dan manfaat serta distribusinya ke para pihak (Pemerintah)

Prinsip 10 : Informasi yang transparan, terlembagakan dan akuntabel

10.1. Pelaksana REDD+ aktif menyediakan informasi dan sekaligus mencari informasi yang diperlukan publik yang berkaitan dengan aktivitas yang akan maupun sedang dijalani

10.1.1. Adanya mekanisme teknis pelaksanaan aturan keterbukaan informasi yang harus disampaikan ke publik dan masyarakat yang terkait pelaksanaan REDD+ (Pemerintah)

10.1.2. Adanya mekanisme yang menjamin adanya informasi dasar REDD+ yang disampaikan ke pemangku kepentingan di tingkat tapak (Pelaksana)

10.1.3. Adanya mekanisme yang menjamin penyampaian informasi disampaikan sebelum program maupun proyek dirancang di tingkat tapak, sesuai dengan kondisi lokal, dalam kemasan yang sederhana dan mudah dipahami (Pelaksana)

10.1.4. Adanya mekanisme untuk klarifikasi dan keberatan atas informasi yang disampaikan pelaksana REDD+ (Pelaksana)

10.1.4. Mekanisme yang menjamin peyampaian

Pada tahap awal perlu ada assessment mengenai kebutuhan informasi lokal atas REDD+

Indikator 10.1.1: informasi pada prinsipnya terbuka untuk publik. Pemerintah menyediakan peraturan mengenai pelayanan informasi terkait REDD+ termasuk informasi yang dibuka maupun dibatasi, pengaturan perizinan

Indikator 10.1.2: elaborasi lebih lanjut mengenai apa saja informasi dasar dan cakupannya. Terkait informasi dampak perlu ada pemilahan informasi berdasarkan gender dan kelompok terpinggirkan

Indikator 10.1.2: informasi disampaikan secara terbuka, menggunakan kemasan dan media yang mudah dipahami, bahasa yang mudah dimengerti tanpa mengurangai maknanya, terjangkau oleh berbagai pemangku kepentingan. Informasi mencakup potensi untung rugi pelaksanaan REDD+

Page 20: Annex 1.PRISAI Version 001

Prinsip(Principle)

Kriteria (Criteria)

Indikator (indicator) Informasi Tambahan(Additional note for the indicators)

(1) (2) (3)

informasi dengan pendekatan sensitif dan responsif gender dan kelompok yang terpinggirkan (Pelaksana)

10.2. Sistem informasi safeguards disediakan baik pada skala nasional maupun tapak

10.2.1. SIS memiliki mekanisme penyampaian informasi yang efektif

10.2.2. SIS melaporkan perkembangan pelaksanaan safeguards di tingkat proyek, program maupun kebijakan

Pemerintah (SIS): menyediakan informasi mengenai lokasi yang eligible untuk REDD, jika diminta

Pemerintah menetapkan peraturan mengenai prosedur perizinan yang mudah, murah dan cepat

Pemerintah (SIS): membuka informasi mengenai pelaksanaan akvitas REDD+ secara reguler termasuk safeguards, keberatan, dan mekanisme penyelesaian konflik dan melayani permintaan informasi yang terkait akvitas REDD+ secara cepat, mudah dan bebas biaya