analisis kelayakan pembiayaan mudharabah pada bmt … · (dsn) mui tentang pengharaman ... lembaga...

83
1 ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BMT (Studi pada BMT Tanjung Sejahtera dan BMT Al-Kautsar) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh Faridha Fani 104046101642 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: hoangdang

Post on 27-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

1

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BMT

(Studi pada BMT Tanjung Sejahtera dan BMT Al-Kautsar)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh

Faridha Fani

104046101642

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

2

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BMT

(Studi pada BMT Tanjung Sejahtera dan BMT Al-Kautsar)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

Faridha Fani

NIM : 104046101642

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Euis Nurlaelawati, MA Drs. Ahmad Yani, M.Ag

NIP. 150.277.992 NIP. 150.269.678

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/ 2008 M

Page 3: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

3

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 November 2008

Faridha Fani

Page 4: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Faridha Fani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 07 Oktober 1986

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. X Kebon Baru No.6 RT014/012

Semper Barat-Cilincing Jakarta Utara 14130

No. Telepon : (021) 94024916/081319363727

Latar Belakang Pendidikan

1. SDN Semper Barat 06 PT (Lulus tahun 1998)

2. SMP N 231 Jakarta (Lulus tahun 2001)

3. SMA N 75 Jakarta (Lulus tahun 2004)

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2004 – Sekarang)

Jakarta, 18 Oktober 2008

Faridha Fani

104046101642

Page 5: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

5

KATA PENGANTAR

� ا���ر ��� ا� ا�

Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, penguasa

alam semesta, yang senantiasa melimpahi berkat, rahnat serta nikmat-Nya dalam

kehidupan penulis. Shalawat serta Salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut-Nya. Semoga kita sebagai umatnya

mendapat syafaat di akhir zaman nanti. Amin…

Sejak penulis diterima sebagai salah satu mahasiswa Perbankan Syariah di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta banyak sekali pengetahuan dan pengalaman yang sangat

berharga. Dan Alhamdulillah rasa syukur yang tiada henti, meskipun penulis

mengalami banyak halangan dan rintangan, akhirnya dapat menyelesaikan penelitian

dan penulisan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad. Amin Suma, SH, MH, MM, selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Ah. Azharuddin Lathief, M.Ag, MH,

selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Muamalat.

3. Ibu Dr. Euis Nurlaelawati, M.A dan Bapak Drs. Ahmad Yani, M.Ag, atas

kesediaannya memberikan waktu, perhatian dan saran kepada penulis untuk

Page 6: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

6

membimbing dan mengarahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal berbagai ilmu

pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

5. Pimpinan Perpustakaan yang telah memberikan fasilitas dan menyediakan

referensi untuk mengadakan studi perpustakaan.

6. Orang tuaku tercinta, Bapak dan Mama yang tidak pernah bosan

menghadiahkan doanya untuk kesehatan dan keberhasilan penulis.

7. Bapak dan Ibu yang mencurahkan kasih sayang dengan setulus hati. Terima

kasih untuk setiap malam yang digunakan untuk mendoakan kami. Teriring

doa semoga Ibu di alam sana turut berbahagia atas keberhasilan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak dan adik-adikku yang selalu memberikan kehangatan dan keceriaan.

9. Denny Febrianto yang selalu mengingatkan untuk tidak bermalas-malasan.

Terima kasih atas kesetiaan dan kebersamaan kita. Semoga Allah SWT

meridhoi.

10. Ibu Tri Muhamida Sulastri dan segenap karyawan PT Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Tanjung Priuk terima kasih atas peluang kerja dan kesempatan

memperoleh pengalaman yang tidak dapat dinilai dengan materi. Semoga

kerja sama antara penulis dan Bank Syariah Mandiri dapat dilanjutkan

kembali.

Page 7: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

7

11. Bapak Yunus Hanafi, Bapak Wawan dan segenap pegawai BMT Tanjung

Sejahtera yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data

penelitian ini.

12. Mas Budi dan segenap pegawai BMT Al-Kautsar yang telah membantu

penulis dalam melakukan penelitian.

13. Para sahabatku, Winda, Reni, Ii, Dita dan Echa yang telah memberikan

semangat, saran dan doa. Semoga persahabatan kita terjalin selamanya.

14. Seluruh rekan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya PS C

Angkatan 2004 yang telah menemani hari-hariku selama kuliah.

15. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah

memberikan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan jenjang S-1 di UIN Syarif Hidayatullah.

Hanya kepada Allah, penulis memanjatkan doa. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

Jakarta, 18 Oktober 2008

Penulis

Page 8: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

8

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar iii

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

D. Tinjauan Kajian Terdahulu 8

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan 10

F. Sistematika Penulisan 12

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Pengertian Analisis Kelayakan Pembiayaan 14

B. Tujuan Analisis Kelayakan Pembiayaan 15

C. Prinsip analisis Kelayakan Pembiayaan 16

D. Jenis Analisis Kelayakan Pembiayaan 17

E. Pengertian Pembiayaan Mudharabah 21

F. Landasan Hukum Pembiayaan Mudharabah 22

Page 9: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

9

G. Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah 24

H. Jenis-jenis Pembiayaan Mudharabah 28

BAB III Objek Penelitian

I. BMT Tanjung Sejahtera

A. Sejarah Berdirinya BMT Tanjung Sejahtera 29

B. Visi dan Misi BMT Tanjung Sejahtera 30

C. Prinsip Utama Operasional BMT Tanjung Sejahtera 31

D. Tujuan dan Fungsi BMT Tanjung Sejahtera 33

E. Produk-produk BMT Tanjung Sejahtera 34

F. Struktur Organisasi BMT Tanjung Sejahtera 37

II. BMT Al-Kautsar

A. Sejarah Berdirinya BMT Al-Kautsar 38

B. Visi dan Misi BMT Al-Kautsar 39

C. Prinsip dan Tujuan BMT Al-Kautsar 40

D. Produk-produk BMT Al-Kautsar 40

E. Struktur Organisasi BMT Al-Kautsar 42

F. Strategi Pemasaran BMT Al-Kautsar 44

Page 10: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

10

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Mudharabah 49

B. Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah 55

C. Proses Pengawasan dan Pembinaan bagi Nasabah Pembiayaan 60

D. Kendala yang Dihadapi dan Solusinya 64

BAB V Kesimpulan Dan Saran Penelitian

A. Kesimpulan Hasil Penelitian 67

B. Saran-saran Hasil Penelitian 68

Daftar Pustaka 69

Lampiran-Lampiran

Page 11: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

11

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Produk-produk BMT Tanjung Sejahtera 32

2. Tabel 3.2 Bussiness Plan BMT Tanjung Sejahtera 34

3. Tabel 4.1 Data BMT dan Assetnya 45

4. Tabel 4.2 Data Realisasi Pembayaan BMT TJ Sejahtera Tahun 2005 61

Page 12: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

12

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 Grafik Perkembangan Anggota BMT TJ. Sejahtera 33

2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi BMT Al-Kautsar 39

3. Gambar 4.1 Siklus Pembiayaan Mudharabah 46

Page 13: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sebagai khalifah di bumi ini telah dibekali cipta, rasa dan karsa

sebagaimana telah diciptakan Allah SWT menjadi makhluk yang paling sempurna.

Dalam menjalani kehidupan, manusia dituntut untuk menjaga keseimbangan dalam

melaksanakan kewajiban kepada Sang Pencipta secara vertikal dan kepada sesama

makhluk secara horizontal.

Hubungan secara vertikal dilandasi keimanan dan disempurnakan dengan

ketaqwaan atas segala yang telah ditentukan Allah SWT dan Rosulullah SAW.

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah dengan

ketaqwaan yang sungguh-sungguh”. Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi

segala larangan-Nya menjadi wujud ketaqwaan manusia demi mencapai keridhaan-

Nya untuk mencapai kebaikan di dunia dan akhirat.

Hubungan secara horizontal dipraktekkan dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan yang bukan hanya kepada sesama manusia tapi juga pada makhluk

lain yaitu tumbuhan, hewan dan lingkungan sekitar dengan cara memelihara dan

menjaganya. Hubungan antara manusia dan sesama makhluk lainnya disebut juga

“hablum minan naas” yang juga mengandung nilai-nilai ibadah.

Manusia memiliki kebutuhan hidup yang harus dipenuhi demi menjaga

fitrahnya. Seorang muslim memandang kebutuhan untuk mencapai kesejahteraan di

dunia dan akhirat serta mementingkan kesejahteraan sosial (kemaslahatan). Menurut

Page 14: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

14

Al-Ghazali, kesejahteraan dari suatu masyarakat tergantung kepada pencarian dan

pemeliharaan lima tujuan dasar yaitu agama (Ad-Diin), jiwa (Nafs), keturunan (Nasl),

kekayaan (Maal) dan akal (Aql)1.

Islam memuat ajaran yang universal dan komprehensif. Ajaran Islam tidak

hanya menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan akidah, ibadah dan akhlak

melainkan juga mengatur segi kehidupan muamalah. Islam menekankan umatnya

untuk bekerja keras mencari rizki di atas bumi ini. Kegiatan perekonomian

merupakan suatu kebutuhan hidup yang tidak terelakkan. Islam memberikan

kebebasan kepada manusia untuk melakukan berbagai transaksi muamalah selama

masih berada dalam koridor syariah dan tidak ada dalil yang mengharamkannya.

Larangan kuat terhadap praktek riba telah disampaikan secara jelas dalam al-

qur’an karena riba menimbulkan kerusakan di masyarakat baik secara ekonomi, sosial

dan moral. Dengan demikian, setiap kegiatan muamalah tidak boleh mengandung

unsur ribawi. Terkait hal itu, Majlis Ulama Indoensia (MUI) mengelurakan fatwa

tentang harmanya riba, dan sejak dikeluarkannya fatwa Dewan Syariah Nasional

(DSN) MUI tentang pengharaman riba tersebut, banyak masyarakat mulai merubah

pola kegiatan ekonomi khususnya di bidang perbankan dengan beralih dari perbankan

konvensional menuju perbankan syariah.

1 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta:IIIT, 2003), hal.98.

Page 15: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

15

Lembaga keuangan syariah pertama di Indonesia adalah Bank Muamalat

Indonesia yang langkah awal berdirinya pada MUNAS IV MUI tanggal 22-25

Agustus 1990 di Hotel Syahid dan mulai beroperasi pada bulan Mei 19922.

Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia semakin

diakui karena telah terbukti mampu bertahan di tengah goncangan krisis tahun 1998.

Sejak itulah, keberadaan lembaga keuangan syariah terus berkembang di masyarakat.

Lembaga keuangan syariah baik bank maupun non bank berfungsi sebagai

lembaga intermediary antara pihak surplus fund dengan pihak defisit fund dituntut

untuk dapat mengalirkan Dana Pihak Ketiga (DPK) ke sektor riil. Namun, fungsi

tersebut belum sepenuhnya dipraktekkan oleh bank-bank, khususnya bank syariah.

Mereka lebih dominan memberikan pembiayaan berbasis jual beli (murabahah), yang

memberikan return besar dengan tingkat resiko lebih kecil, dari pada pembiayaan

modal kerja (mudharabah) dengan sistem bagi hasil.

Lembaga keuangan baik dengan sistem syariah maupun konvensional, yang

telah ada belum mampu dijangkau oleh pengusaha mikro karena persyaratan dan

prosedur yang ditawarkan dinilai terlalu rumit. Jika hal ini terus dibiarkan,

konglomerasi ekonomi akan berkembang tanpa batas, kesenjangan sosial akan

semakin menganga dan malapetaka nasional akan semakin tak terhindari3.

2 Syafei Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta:PT.Dfhana Bhakti Prima Yasa,

1992), hal.84.

3 Baihaqi Abdul Majid dan Syaifudin A.Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem

Syariah :Perjanjian Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia, (Jakarta:Pinbuk, 2000), hal.188.

Page 16: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

16

Pada bulan Juni 2002 di Jakarta mulai muncul lembaga keuangan mikro yang

biasa disebut BMT (Baitul Maal wat Tamwil) atau padanan kata dari Balai-usaha

Mandiri Terpadu. BMT adalah lembaga keuangan lingkup mikro yang beroperasi

berdasarkan prinsip syariah dengan kegiatan utamanya adalah baitul maal dan baitul

tamwil.

Baitul maal berasal dari kata “bait” yang artinya rumah dan “maal” artinya

harta, dimaksudkan sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) sesuai dengan UU No.

38/1999 yaitu menerima titipan zakat, infaq dan shodaqah serta mengoptimalkan

pendistribusiannya sesuai dengan peraturan dan amanahnya. Sedangkan kata ‘at-

tamwil’ yang artinya pengembangan harta, maksudnya melakukan kegiatan

pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas

ekonomi pengusaha kecil dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan kegiatan ekonominya4.

Dana yang terhimpun selanjutnya disalurkan melalui berbagai produk

pembiayaan. Masyarakat dan pengusaha kecil yang memiliki kemampuan berusaha

namun mengalami kendala permodalan dapat mengajukan permohonan pembiayaan.

Sistem dan prosedur yang dipakai tentunya berbeda dengan yang ada di perbankan

konvensional. Pihak BMT perlu mengembangkan konsep baru dalam pemberian

pembiayaan kepada Usaha Kecil Mikro (UKM), dimulai dari ketentuan persyaratan

hingga proses analisis kelayakan pembiayaan tersebut.

4 Pinbuk, BMT sebagai Alternatif Model LKM, (Jakarta:Pinbuk, 2000), hal.7.

Page 17: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

17

Produk pembiayaan di BMT menggunakan sistem bagi hasil dengan adanya

kesepakatan antara pihak pemilik modal (BMT) dengan pihak peminjam. Konsep

tersebut dikenal dengan pembiayaan mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa

Dewan Syariah Nasional No.07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan

Mudharabah (Qiradh)5. Tentunya pembiayaan mudharabah tersebut berbeda dengan

prosedur pemberian kredit di bank konvensional. Tidak adanya unsur riba dalam

setiap kegiatan usaha BMT membuat pihak peminjam tidak terbebani oleh persentase

bunga yang memberatkan.

Hubungan kerja sama yang terjalin antara pihak pemilik modal (BMT) dan

pihak peminjam adalah dalam bentuk kemitraan. Dalam setiap kegiatan bisnis atau

usaha selalu terdapat resiko, maka dengan hubungan kemitraan diharapkan resiko

yang besar dapat ditanggung bersama (risk sharing). Tentunya pihak-pihak yang

bermitra akan menanggung resiko secara proporsional sesuai dengan modal dan

keuntungan yang diperoleh.

Prosedur dan ketentuan yang berlaku di BMT harus dimodifikasi agar tidak

memberatkan UKM dalam mengajukan pembiayaan. Pola pengelolaan usaha yang

masih sederhana dan dengan latar belakan pendidikan yang minim menyebabkan

Pengusaha Kecil Mikro (PKM) kesulitan dalam hal manajemen dan pencatatan

keuangan. Karena itu, BMT tidak dapat melakukan analisis kelayakan pembiayaan

secara kuantitatif menggunakan laporan keuangan. Untuk tetap menjaga likuiditas

5 DSN-MUI BI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Edisi Ketiga, (Ciputat:CV.Gaung

Persada, 2006), hal.39.

Page 18: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

18

dan aspek prudential dari pemberian pembiayaan, pihak BMT melakukan analisis

kelayakan terhadap UKM secara kualitatif berdasarkan prinsip dasar yang berlaku

dalam pemberian pembiayaan.

Banyak BMT yang mengalami kegagalan ditengah usahanya karena pihak

peminjam sebagian besar adalah PKM dengan tingkat kelayakan yang rendah

sehingga seringkali dana yang mereka pinjam, melalui pembiayaan mudharabah,

tidak dapat dikembalikan. Hal ini terjadi karena analisis kelayakan terhadap kegiatan

UKM tidak dapat dilihat dari aspek kuantitatif berupa cashflow maupun laporan

keuangan lainnya. Oleh karena itu diperlukan seorang account officer yang mampu

melakukan suatu analisis kualitatif berdasarkan aspek terkait baik secara internal

maupun eksternal.

Melihat keadaan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang proses analisis kelayakan pembiayaan dan prosedur pemberian pembiayaan

mudharabah di BMT dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul “Analisis

Kelayakan Pembiayaan Mudharabah pada BMT (Studi di BMT Tanjung Sejahtera

dan BMT al-Kautsar Jakarta)”. Kedua BMT tersebut dipilih atas beberapa

pertimbangan seperti lokasi, tahun pendirian, pertumbuhan dan perkembangan BMT.

Penelitian ini secara spesifik membahas proses analisis tersebut hingga

kegiatan pengawasan kepada nasabah pembiayaan mudharabah di BMT. Hal tersebut

sangat penting untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha nasabah dalam

kemampuannya mengembalikan dana pinjaman dan mencegah terjadinya side

streaming (penggunaan dana yang menyimpang dari tujuan) dan perbuatan yang

Page 19: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

19

berkaitan dengan moral hazard sehingga pembiayaan yang diberikan dapat

menguntungkan kedua pihak.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam skripsi ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada kajian

dasar mengenai praktek pembiayaan mudharabah, proses analisis studi kelayakan

hingga pengawasan terhadap usaha yang dibiayai melalui pembiayaan mudharabah

pada BMT. Adapun beberapa rumusan masalah yang diangkat oleh penulis yaitu:

1. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan mudharabah di BMT?

2. Bagaimana proses analisis kelayakan pembiayaan mudharabah di BMT?

3. Bagaimana tindak lanjut dari pihak BMT setelah memberikan pembiayaan

kepada nasabahnya?

4. Apa saja kendala yang dihadapi account officer dalam menangani pembiayaan

mudharabah di BMT?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Penelitian ini dilakukan untuk tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui prosedur dan persyaratan pengajuan pembiayaan

mudharabah di BMT.

2. Untuk mendapatkan penjelasan mengenai proses analisis kelayakan

pembiayaan mudharabah di BMT.

Page 20: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

20

3. Untuk mengetahui kendala faktor penyebab timbulnya pembiayaan

bermasalah di BMT.

4. Untuk memberikan solusi dalam upaya menanggulangi pembiayaan

bermasalah.

Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca dalam

penambahan wawasan dan pengetahuan dari sisi keilmuan dan pengalaman lapangan

tentang praktek pembiayaan mudharabah di BMT.

Manfaat bagi BMT yang menjadi objek penelitian yaitu terevaluasi dan

diketahuinya kelebihan dan kekurangan dari praktek pembiayaan mudharabah dalam

upaya peningkatan kinerja BMT. Dan hasil ini dapat dijadikan oleh BMT lain sebagai

studi perbandingan dalam upaya mengembangkan usahanya.

Manfaat bagi perpustakaan yaitu penambahan referensi dan khazanah

perpustakaan dalam menyediakan sumber pengetahuan dan informasi khususnya

mengenai ekonomi islam.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan terkait masalah ini. Salah satunya adalah

skripsi yang berjudul ’Permasalahan dan Resiko Pemberian Pembiayaan Mudharabah

kepada Pengusaha Kecil (Studi Kasus BPRS Harta Insan Karimah Ciledug)’ yang

ditulis oleh Khairunnisa NIM 0046119550 Tahun 2004. Dalam skripsinya,

Khairunnisa menjelaskan tentang mekanisme pembiayaan mudharabah di BPRS

Harta Insan Karimah yang diawali dengan pengisian formulir pembiayaan dan

Page 21: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

21

melampirkan beberapa persyaratan. Kemudian Kharunnisa melanjutkannya dengan

analisa pembiayaan berdasarkan formulir permohonan dan analisa nasabah dari aspek

5C dan realisasi pembiayaan setelah pengambilan keputusan pembiayaan yang

sebelumnya dirundingkan antara account officer dan komite pembiayaan.

Menurutnya, permasalahan yang berkaitan dengan pemberian pembiayaan

mudharabah dilihat dari sisi pengusaha yaitu UKM memiliki tingkat kelayakan yang

masih rendah akibat keterbatasan pada aspek pemasaran, teknis produksi, manajemen

dan organisasi. Dari sisi perbankan, masih terdapat keterbatasan kemampuan Sumber

Daya Insani (SDI). Adapun tindakan yang ditempuh untuk mengatasi pembiayaan

bermasalah adalah restructure, reschedule, penyitaan barang jaminan dan write off.

Dengan detail, penulis selanjutnya membahas prosedur awal pengajuan

pembiayaan mudharabah, proses analisis kelayakan pembiayaan dan tindakan yang

ditempuh untuk mengatasi pembiayaan bermasalah di BPRS Harta Insan Karimah.

Penelitian lain terkait isu itu adalah skripsi yang ditulis oleh Lilis

Salisatunnisa tentang BMT sebagai Mitra Pengusaha Kecil dan Menengah (Studi

Kasus pada BMT Fajar Shiddiq Jakarta), pada tahun 2004. Hasil dari penelitian yang

dilakukan oleh Salisatunnisa adalah bahwa BMT merupakan lembaga keuangan

syariah (miniatur bank syariah) yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana

zakat, infaq dan shadaqah di samping kegiatan komersialnya seperti jual beli.

Keberadaan BMT Fajar Shiddiq di pasar regional Tanah Abang sangat membantu

dalam permodalan Pengusaha Kecil Menengah (PKM) di sekitarnya. Dalam skripsi

ini pembahasan terfokus pada peran BMT dalam membantu masalah permodalan

Page 22: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

22

yang dihadapi PKM (Pegusaha Kecil Menengah) melalui berbagai produk

pembiayaan yang tersedia di BMT tersebut.

Namun apa yang saya akan teliti berbeda dengan kedua penelitian di atas.

Perbedaannya adalah terletak pada tempat penelitian yang saya pilih, yaitu BMT, dan

juga fokus dari penelitian yang dilanjutkan hingga proses monitoring (pengawasan)

terhadap nasabah setelah diberikan pembiayaan.

F. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini adalah sebagai berikut :

1. Library Research ( studi kepustakaan )

Library research adalah kegiatan penelusuran referensi-referensi baik berupa

buku, skripsi, tesis, disertasi, ensiklopedia dan sumber lain guna memperoleh

pengetahuan, informasi serta data kepustakaan yang berkaitan dengan judul penelitian

baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Field Research ( penelitian lapangan )

Field research kegiatan penelitian yang dilakukan penulis langsung di

lembaga tertentu melalui metode tertentu untuk mendapatkan data dan informasi yang

berkaitan dengan objek penelitian guna menjawab permasalahan yang diangkat oleh

penulis. Berikut ini kegiatan yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian lapangan :

Page 23: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

23

a. Observasi

Penulis memperhatikan perilaku seorang account officer dalam

melakukan kegiatan analisis kelayakan pembiayaan. Penulis

memperhatikan persiapan, kegiatan survey dan penyusunan laporan

survey. Observasi yang dilakukan penulis adalah observasi partisipasi

sebab penulis ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan account

officer.

b. Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi yang

dilakukan untuk memperoleh data maupun informasi tertentu. Penulis

mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait dalam

pemberian pembiayaan mudharabah seperti customer service, account

officer dan manajer pembiayaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

dirangkum dalam pedoman wawancara.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan secara empiris

menggunakan data primer dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan

wawancara. Proses analisis data yang dilakukan penulis adalah analisis data secara

deskriptif-kualitatif.

Adapun teknik penulisan skripsi ini berdasarkan buku Pedoman Penulisan

Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2007 dengan beberapa pengecualian antara lain :

Page 24: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

24

1. Dalam daftar pustaka, Al-Qur’an ditulis pada urutan pertama sebagai tanda

penghormatan.

2. Terjemahan al-qur’an dan hadits ditulis 1 (satu) spasi walaupun kurang dari

enam baris.

G. Sistematika Penulisan

Merujuk pada semua yang dituliskan diatas dan metode yang digunakan serta

dalam rangka memudahkan penulisan skripsi, maka pembahasan dibagi menjadi 5

(lima) bab yang disusun sebagai berikut:

Bab I (pendahuluan), bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusah masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.

Bab II (tinjauan umum), bab ini berisi penjelasan tentang analisis kelayakan

pembiayaan dan pembiayaan mudharabah. Dalam bab ini penulis menyajikan

pengertian, landasan hukum dan ketentuan dasar pembiayaan mudharabah serta

pengertian, tujuan, jenis dan proses analisis kelayakan pembiayaan.

Bab III ( gambaran umum BMT ), dalam bab ini penulis menjelaskan tentang

pengertian dan ruang lingkup BMT, sejarah singkat BMT, visi, misi dan motto BMT,

struktur organisasi dan produk BMT serta perkembangan BMT.

Page 25: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

25

Bab IV (hasil penelitian dan pembahasan) berisi hasil penelitian di BMT

mengenai prosedur dan persyaratan pengajuan permohonan pembiayaan mudharabah,

proses analisis kelayakan pembiayaan di BMT, proses monitoring setelah pemberian

pembiayaan serta kendala yang dihadapi serta solusi dalam menghadapi kendala

tersebut.

Bab V ( penutup ), bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diakhiri

dengan saran-saran dari penulis.

Page 26: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

26

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG ANALISIS KELAYAKAN

DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

A. Pengertian Analisis Kelayakan Pembiayaan

Lembaga keuangan seperti bank, baik konvensional maupun syariah, dan

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) telah dikenal masyarakat memiliki

fungsi sebagai perantara antara pihak surplus fund dan defisit fund. Dana yang telah

dihimpun oleh lembaga keuangan tersebut harus diputar ke sektor yang potensial

untuk dapat menghasilkan keuntungan bagi pihak terkait. Penyaluran Dana Pihak

Ketiga (DPK) harus dilakukan secara terencana dan memperhatikan aspek kehati-

hatian sebab setiap kegiatan usaha yang dilakukan seseorang tentunya mengandung

resiko kerugian, untuk itu diperlukan suatu proses penelitian untuk mengetahui

tingkat resiko yang akan terjadi.

Analisis kelayakan pembiayaan adalah suatu kegiatan penelitian secara

mendalam terhadap suatu usaha untuk mengetahui layak tidaknya usaha tersebut

dijalankan dan menentukan seberapa besar keuntungan dan kerugian yang akan

timbul dari usaha tersebut. Pembiayaan yang diberikan kepada suatu usaha

merupakan sumber pendapatan besar dalam operasional lembaga keuangan. Namun

selain dapat mendatangkan keuntungan, pembiayaan juga mengandung tingkat resiko

yang bervariasi dan dapat mengganggu likuiditas lembaga keuangan tersebut.

Page 27: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

27

B. Tujuan Analisis Kelayakan Pembiayaan

Analisis kelayakan pembiayaan yang dilakukan sebelum mengambil

keputusan pembiayaan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut6 :

1. Menghindari resiko kerugian

Kerugian yang akan terjadi di masa depan merupakan suatu ketidakpastian,

ada kerugian yang dapat diramalkan dan ada pula kerugian yang terjadi diluar

perkiraan pengusaha. Analisis kelayakan dilakukan untuk meminimalisasi

resiko yang terjadi.

2. Memudahkan perencanaan

Segala informasi yang didapatkan dari hasil analisis kelayakan pembiayaan

digunakan dalam proses perencanaan sampai operasional usaha yang akan

dilakukan.

3. Memudahkan pengawasan

Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan usaha agar tidak keluar dari

rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan dilakukan terhadap kegiatan usaha

secara menyeluruh dan dapat difokuskan kepada beberapa sektor yang

dianggap kritis.

4. Memudahkan pengendalian

Apabila dalam proses pengawasan ditemukan penyimpangan, maka harus

segera dikendalikan agar tujuan usaha untuk mendapatkan keuntungan dapat

tercapai.

1Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana), h. 19.

Page 28: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

28

C. Prinsip Analisis Kelayakan Pembiayaan

Prinsip analisis kelayakan pembiayaan adalah pedoman-pedoman yang harus

diperhatikan dalam melakukan analisis kelayakan usaha7. Secara umum, prinsip

tersebut berdasarkan pada 5C, antara lain :

1. Character adalah sifat atau karakter dari pihak pengelola usaha. Analisis

sering kali dilakukan dengan metode wawancara langsung kepada mudharib

dan orang-orang di sekitar lingkungannya.

2. Capacity adalah kemampuan mudharib dalam menjalankan usaha dan

mengembalikan modal yang diberikan shahibul maal.

3. Capital adalah modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut.

Terdiri dari tangible asset seperti dana dan material pendukung usaha. Tapi

terdapat intangible asset yang penting untuk dimiliki pengusaha yaitu

manajemen, keahlian dan sistem teknologi.

4. Collateral adalah jaminan yang diberikan mudharib kepada shahibul maal.

Jaminan tersebut biasanya senilai atau lebih besar dari modal usaha.

5. Condition adalah keadaan usaha mudharib yang dilihat dari pangsa pasar,

trend, prospek usaha bahkan kondisi politik dan ekonomi.

Lembaga Keuangan Syariah memiliki beberapa pendekatan yang digunakan

dalam melakukan analisis kelayakan pembiayaan antara lain8 :

7Muhammad, Manajemen Pembiayaaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN), h.60.

8Ibid

Page 29: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

29

1. Pendekatan Jaminan, artinya account officer memperhatikan kuantitas dan

kualitas jaminan yang dimiliki oleh mudharib.

2. Pendekatan karakter, artinya analisis kelayakan pembiayaan dilakukan untuk

mengetahui sifat dan karakter mudharib dengan cara mencermati dengan

sungguh-sungguh serta melakukan wawancara dengan orang di

lingkungannya.

3. Pendekatan studi kelayakan usaha, artinya account officer mempertimbangkan

keadaan usaha mudharib dan prospeknya di masa yang akan datang.

4. Pendekatan fungsi LKS, artinya upaya pengaturan terhadap likuiditas dana

yang dimiliki dengan pembiayaan yang dilakukan.

D. Jenis Analisis Kelayakan Pembiayaan

Analisis pembiayaan dilakukan terhadap 2(dua) macam data dan informasi

antara lain :

1. Analisis kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah proses analisis terhadap kondisi suatu usaha

berdasarkan data atau informasi yang berbentuk angka. Proses analisis

dilakukan terhadap beberapa dokumen keuangan seperti laporan keuangan,

cash flow, neraca, laporan laba/rugi, dll. Dalam melakukan analisis

kuantitatif, terdapat beberapa metode penghitungan analisis rasio antara lain:

Page 30: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

30

a. Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Terdapat 2 (dua) cara

perhitungan untuk mengetahui rasio likuiditas antara lain9 :

• Current ratio = harta lancar x 100%

hutang lancar

• Quick ratio = harta lancar – persediaan x 100%

hutang lancar

b. Rasio leverage yaitu rasio yang menunjukkan sejauhmana perusahaan

dibiayai oleh hutang. Rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat

keamanan dari para pemberi pinjaman.10

Debt to Equity Ratio (DER) = Total Kewajiban x 100%

Modal Sendiri

c. Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan dan efektivitas

manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya.

Perhitungan rasio ini dilakukan untuk mengetahui perputaran aktiva yang

dapat menghasilkan penjualan.11

Asset Turn Over = Penjualan Bersih x 100%

Total Aktiva

9 Jopie jusuf, Analisis Kredit Untuk Account Officer, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama), h.51.

10 Ibid, h.55

11 Ibid, h.59

Page 31: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

31

d. Rasio rentabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memperoleh laba.12

Gross Profit Margin = Laba Kotor x 100%

Penjualan

Net Profit Margin = Laba Bersih x 100%

Penjualan

e. Rasio coverage yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban kreditnya.

EBIT Coverage Ratio = Laba sebelum bunga dan pajak x 100%

Beban bunga

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah analisis terhadap suatu usaha berdasarkan kondisi

non numerik. Hasil analisis kualitatif memberi gambaran yang utuh mengenai

debitor dan pengaruhnya terhadap resiko kredit yang diberikan kepada

kreditor. Proses analisis kualitatif menggunakan dua variable besar yaitu

variable internal dan variable eksternal.

12

Ibid, h.66

Page 32: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

32

a. Variable internal adalah faktor-faktor yang berada di dalam kendali suatu

usaha. Peneliti harus memperhatikan beberapa faktor dalam variable

internal, antara lain :

• Manajemen

• Organisasi

• Perusahaan

• Produksi

• Pemasaran

• Sumber Daya Manusia

• Sistem informasi

• Teknologi

b. Varible eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar kendali suatu

usaha tetapi dapat mempengaruhi kegiatan operasionalnya. Beberapa

variable eksternal yang telah sering muncul adalah :

• Bencana alam

• Trend masyarakat

• Kondisi keamanan

• Kebijakan pemerintah

Page 33: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

33

E. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya pada saat jangka waktu

tertentu dengan tambahan pemberian bunga. Pengertian tersebut berlaku bagi

perbankan konvensional dengan penetapan sistem bunga.

Dalam dunia perbankan syariah sistem bunga digantikan dengan sistem bagi

hasil, dengan demikian pengertian pembiayaan dalam perbankan syariah dapat

diartikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya pada saat

jangka waktu tertentu dengan adanya imbalan berdasarkan bagi hasil yang telah

disepakati. Secara sederhana pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga13

.

Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan14

.

Pengertian memukul atau berjalan ini dianalogikan seperti orang yang bekerja dalam

menjalankan usahanya. Menurut ulama fiqh, mudharabah atau qiradh adalah

13 Ibid., Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h.19.

14 Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press), h.95.

Page 34: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

34

� ی����� وی��ن ا���� ���آ�أن� � �� ی# �" ا�!�� ا�� ا�

“Pemilik modal menyerahkan modalnya kepada pekerja (pedagang) untuk

diperdagangkan, sedangkan keuntungan dagang itu menjadi milik bersama dan dibagi

menurut kesepakatan bersama.15

Secara terminologi, mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak

lainnya menjadi pengelola dengan pembagian keuntungan usaha menurut

kesepakatan bersama yang telah dituangkan dalam kontrak, apabila terjadi kerugian

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian

pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian

pengelola maka yang bertanggung jawab atas kerugian tersebut adalah pihak

pengelola.

F. Landasan Hukum

Ketetapan diperbolehkannya pembiayaan mudharabah terdapat di dalam

sumber-sumber hukum islam, yaitu al-qur’an dan hadits.

1. Al-Qur’an

� ا� .… $� � .…و+*�ون ی$���ن �( ا)رض ی&�%�ن

“…..Dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian

karunia Allah SWT …..”(Al-Muzzammil:20)

15 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalat,(Jakarta: Gaya Media Pratama), h.176.

Page 35: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

35

��, ی� أی�5 ا�4ی� + ,�ا � ت3آ�2ا أ �ا��� �,�� ���&�1� إ� أن ت��ن ت��رة .� ت�اض

�! و� ت�2�9ا أن��67 إن ا� آ�ن ��� ر

“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil)

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan sukarela diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (An-Nisa:29)

2. Hadits

Pembiayaan mudharabah telah dipraktekkan sejak zaman Rosulullah SAW,

hal tersebut diperkuat dengan hadits yang dijadikan landasan hukum pembiayaan

mudharabah. Adapun beberapa hadits tersebut antara lain :

�ن �#ن� ا��&�س �� .&# ا�!B2C اذاد�" ا�!�ل $�ر�< اش��ط .2( ;�&� أن : آ

� ذ� �یI� �� 26�ا و:ی,Hل �� وادی�، و: ی���ي �� دا�< ذات آ&# ر1&<،��ن �

Jوا�� و��2 �3ج�ز ��1 ر��ل ا� ;2( ا� .2�ش M2&� ،�!ان( �( (ض�&Cا� Jروا

) ا) و�P .� ا�� .&�س

“Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia

menyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni

lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia

(mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan itu didengar Rosulullah,

beliau membenarkannya”.(HR Thabrani dari Ibnu Abbas)16

16 Ibid, DSN-MUI, h.40

Page 36: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

36

ا�&" ا�( أج� وا�!�9رض< : UVث �5� ا�&�آ<:أن ا�,&( ;2( ا� .2� وا�� و��R �2ل

"&2� � W&2��� )رواJ ا�� �ج� .� ;5B(و*P2 ا�&� ����

“Dari Shalih bin Shuhaib r.a bahwa Rosulullah SAW bersabda, Tiga hal yang

di dalamnya terdapat keberkahan : Jual beli secara tangguh, muqarradhah

(mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga

bukan untuk dijual”. (HR Ibnu Majah)17

3. Fatwa No.07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Mudharabah.18

Dalam

fatwa tersebut disebutkan bahwa pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang

disalurkan oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.19

G. Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah

Rukun adalah segala sesuatu yang harus diikutsertakan untuk menentukan sah

atau tidaknya suatu kegiatan. Berikut ini adalah rukun pembiayaan mudharabah dan

syarat-syarat yang berkaitan dengan rukun mudharabah tersebut :

1. Penyedia dana (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) harus cakap hukum.

2. Pernyataan ijab qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan

kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad) dengan memperhatikan

hal-hal berikut20

:

17

Ibid, h.41

18Ibid, h.39.

14Ibid, h.43

15Ibid, h.44

Page 37: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

37

a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan tujuan

kontrak (akad).

b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi atau dengan

menggunakan cara-cara komunikasi modern.

3. Modal ialah sejumlah uang dan/ atau asset yang diberikan oleh penyedia dana

kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat sebagai berikut21

:

a. Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.

b. Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika modal

diberikan dalam bentuk asset, maka asset tersebut harus dinilai pada

waktu akad.

c. Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus diserahkan kepada

mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai dengan

kesepakatan dalam kontrak (akad).

4. Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai kelebihan dari

modal, dengan syarat :

a. Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh disyaratkan

hanya untuk satu pihak.

b. Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus diketahui dan

dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan harus dalam bentuk

21Ibid, h.45

Page 38: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

38

persentasi (nisbah) dari keuntungan sesuai kesepakatan. Jika terjadi

perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan.

c. Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah

dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian apapun kecuali

diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian atau pelanggaran

kesepakatan.

5. Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib) sebagai perimbangan (muqabil)

modal yang disediakan oleh penyedia dana, dengan memperhatikan hal-hal

berikut22

:

a. Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib tanpa campur tangan

penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan

pengawasan.

b. Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola

sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan

mudharabah yaitu profit.

c. Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah islam dalam

tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah dan harus

mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktivitas itu.

22 Ibid, h.46

Page 39: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

39

Terdapat perbedaaan pendapat di kalangan ulama mengenai mudharabah antara lain :

a. Rukun dan syarat

Menurut ulama Hanafiyah yang menjadi rukun dalam akad mudharabah hanya

ijab dan qabul. Jika pemilik modal telah melafalkan ijab qabul maka akad itu

telah memenuhi rukunnya dan akad tersebut sah.23

Sedangkan menurut jumhur ulama, rukun mudharabah tidak hanya terbatas

pada ijab qabul tetapi juga hal-hal yang telah diungkap penulis di halaman

sebelumnya.

b. Sifat akad mudharabah

Menurut Imam Malik dalam akad mudharabah apabila perdagangan telah

dimulai, maka akadnya bersifat mengikat kedua pihak dan tidak boleh

dibatalkan secara sepihak.24

Menurut Imam Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi’i dan Imam Ahmad Ibn Hanbal

menyatakan bahwa akad mudharabah brsifat tidak mengikat karena pekerja

melakukan tindakan hukum pada milik orang lain dengan seizinnya. Salah

satu pihak dapat membatalkan akad dengan ketentuan harus memberitahukan

kepada pihak lainnya terlebih dahulu.

23 Ibid, Haroen, Fiqh Muamalat, h.178.

24 Ibid, h.179.

Page 40: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

40

Kontrak yang disepakati kedua pihak mengakibatkan beberapa implikasi, yaitu25

:

1. Mudharib berstatus sebagai pemegang amanah dari modal yang telah

diberikan oleh shahibul maal. Jika terjadi kerugian yang bukan disbabakan

kelalaian, kecurangan maupun penyelewengan akad maka kerugian tersebut

sepenuhnya ditanggung oleh shohibul maal. Namun jika kerugian tersebut

terjadi akibat kecurangan dan kelalaian mudharib, maka ia harus mengganti

100% modal tersebut.

2. Mudharib berhak mendapatkan laba berdasarkan nisbah yang telah disepakati

dalam kontrak.

H. Jenis-jenis Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah terbagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan tujuan

alokasi pembiayaan kepada nasabah. Adapun kedua jenis pembiayaan mudharabah

tersebut adalah :

1. Mudharabah mutlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan

mudharib dimana tidak ada batasan tertentu mengenai usaha yang akan

dikelola mudharib.

2. Mudharabah muqayyadah adalah bentuk kerja sama antara shohibul maal dan

mudharib dimana shahibul maal menentukan batasan usaha yang akan

dijalankan mudharib, baik dari segi jenis, waktu maupun tempat usaha.

25Muhammad, Manajemen Pembiayaan, h.108.

Page 41: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

41

BAB III

GAMBARAN UMUM

I. BMT TANJUNG SEJAHTERA

A. Sejarah Berdirinya

Berawal diselenggarakannya pertemuan para pedagang di wilayah

Kecamatan Koja pada hari Selasa, tanggal 24 Mei 2005 bertempat di musholla AL-

AROFAH Jl. Manggar No. 09 Rt 03 / 011 pada pukul 09.00 s/d 12.00 Kelurahan

Tugu Utara Kecamatan Koja, dan pertemuan kedua di rumah bapak ASMARUDIN

pada pukul 13.00 s/d 15.30 Kelurahan Tugu Selatan Jl. Bendungan Melayu No. 12.

Kelurahan Tugu Selatan, Kec koja, Jakarta Utara. Di bawah pimpinan Yunus Hanafi

Sya’roni S.Ag .

Dari pertemuan tersebut terjadilah kesepakatan untuk merubah nasib secara

bersama-sama dengan cara membuat kelompok-kelompok pengusaha kecil dan

dilakukan pendampingan oleh inisiatornya. Dari kesepakatan tersebut terbentuklah 17

kelompok pengusaha kecil dan melakukan pertemuan secara rutin terjadwal sepekan

sekali dan tersusun kepengurusan kecil terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara

setiap kelompok dengan beragam nama setiap kelompoknya. Adapun aktifitas

pertemuannya adalah :

1. Melakukan zikir qolbiah untuk mengisi kebutuhan jiwa dengan siraman

rohani.

2. Bermusyawarah mencari terobosan bisnis untuk meningkatkan kesejahteraan.

Page 42: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

42

3. Mengumpulkan simpanan anggota untuk menambah kas dan modal untuk

memberikan pembiayaan bagi anggota yang kurang modal.

4. Membayar angsuran bagi yang sudah mendapatkan pembiayaan.

Pada tanggal 6 dan 7 Desember akhir tahun 2005 dilaksanakan program

pelatihan aliansi mitra permodalan BMT – Baitul Maal Muamalat (BMM) – Bank

Muamalat Indonesia (BMI) dibawah pendampingan MIKROFIN INDONESIA. Maka

pada tanggal 1 Januari 2006 mulailah aktifitas kantor dan pada tangal 20 Februari

2006 rapat anggota untuk kepengurusan dan legalitas pendirian koperasi jasa

keuangan dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah BMT TANJUNG

SEJAHTERA dan dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 511/BH/MENEG.1/VII/2006 disambut gembira

oleh para anggotanya sebagai titik awal untuk beraktifitas secara produktif yang legal.

Adapun lokasi dari BMT Tanjung Sejahtera beralamat di Pasar Lontar Jalan

Manggar No. 8 Tugu Utara-Koja dan telah memiliki beberapa kantor cabang di

daerah Pademangan-Ancol dan di Pasar Cilincing

B. Visi dan Misi

BMT Tanjung Sejahtera memiliki visi dan misi yang hendak dicapai. Visi BMT

Tanjung Sejahtera adalah “Mewujudkan lembaga keuangan mikro syariah yang

amanah, profesional dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas ibadah

anggotanya yang tersebar di wilayah Jakarta Utara.”

Page 43: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

43

Misi BMT Tanjung Sejahtera adalah membangun dan mengembangkan

tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran –

berkemajuan, serta makmur – maju berkeadilan berlandaskan syari’ah dan Ridho

Allah SWT, dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut :

1. Memurnikan penerapan nilai Islam dalam dunia usaha.

2. Menjalankan usaha yang menguntungkan bagi semua pihak.

3. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem ekonomi syari’ah.

4. Meningkatkan profesionalisme kinerja pengelola.

5. Memberikan akses permodalan bagi masyarakat pengusaha kecil.

C. Prinsip Utama Operasional BMT Tanjung Sejahtera

Dalam melaksanakan usahanya, BMT berpegang teguh pada prinsip utama

sebagai berikut :

1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan mengimplementasikan

pada prinsip-prinsip Syariah dan muamalah Islam ke dalam kehidupan nyata.

2. Keterpaduan, yakni nilai –nilai spiritual dan moral menggerakkan dan

mengarahkan etika bisnis yang dinamis, produktif, proqresif adil dan

berakhlaq mulia.

3. Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan

pribadi. Semua pengelola pada tiap tingkatan, pengurus pada semua lininya

serta anggota, dibangun rasa kekeluargaan, sehingga akan tumbuh rasa saling

melindungi dan menanggung.

Page 44: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

44

4. Kebersamaan, yakni kesatuan pola pikir, sikap dan cita-cita antar semua

elemen BMT. Antara pengelola dengan pengurus harus memiliki satu visi dan

bersama–sama anggota untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial.

5. Kemandirian, yakni mandiri di atas semua golongan politik. Mandiri berarti

juga tidak tergantung dengan dana-dana pinjaman dan bantuan tetapi

senantiasa produktif untuk menggalang dana masyarakat sebanyak-

banyaknya.

6. Profesionalisme, yakni semangat kerja yang tinggi, dilandasi dengan dasar

keimanan. Kerja yang tidak hanya berorentasi pada kehidupan dunia saja,

tetapi juga kenikmatan dan kepuasan ruhani dan akherat. Kerja keras, kerja

ikhlas, kerja cerdas, kerja mawas dan kerja tuntas yang dilandasi dengan bekal

pengetahuan (Knowledge) yang cukup, ketrampilan yang terus di tingkatkan

(Skill) serta niat dan ghirah yang kuat (Attitude). Semua itu dikenal dengan

kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual. Sikap profesionalisme

dibangun dengan semangat untuk terus belajar demi mencapai tingkat standar

kerja yang tinggi.

7. Istiqomah, Konsisten, konsekwen kontinuitas / berkelanjutan tanpa henti dan

tanpa pernah putus asa. Setelah mencapai suatu tahap, maka maju lagi ke

tahap berikutnya dan hanya kepada Allah SWT kita berharap.

Page 45: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

45

D. Tujuan dan Fungsi BMT Tanjung Sejahtera

Para pendiri BMT Tanjung Sejahtera memiliki beberapa hal yang dijadikan

tujuan pendirian BMT, yaitu pertama keberadaan BMT bertujuan untuk

meningkatkan kualitas usaha ekonomi masyarakat umum dan secara khusus mampu

meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Tujuan BMT Tanjung Sejahtera yang kedua

adalah BMT didirikan untuk membangun ekonomi umat islam agar meninggalkan

transaksi keuangan dengan sistem riba dan beralih ke sistem keuangan syariah.

Dalam upaya mencapai tujuannya, BMT Tanjung Sejahtera melakukan

beberapa kegiatan yang termasuk ke dalam fungsi BMT. Berikut ini beberapa fungsi

BMT Tanjung Sejahtera di tengah masyarakat :

1. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan

mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota, kelompok

anggota dan daerah kerjanya.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Insani (SDI) anggota dan Kelompok

Usaha Masyarakat (Pokusma) menjadi lebih profesional dan islami sehingga

semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.

3. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

4. Menjadi perantara keuangan ( financial intermediary ), antara agniya sebagai

shohibul Maal dengan dhu’afa sebagai mudhorib, terutama untuk dana-dana

sosial seperti zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah, dll.

Page 46: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

46

5. Menjadi perantara keuangan ( financial intermediary ) antara pemilik dana

(shohibul maal), baik sebagai pemodal maupun penyimpan dengan pengguna

dana (mudhorib) untuk mengembangkan usaha produktif.

E. Produk – Produk BMT Tanjung sejahtera dan Perkembangannya

BMT Tanjung Sejahtera memiliki beberapa produk jasa layanan keuangan

syariah untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat. Produk-produk

tersebut dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu produk penghimpunan dana dan produk

penyaluran dana. Masing-masing produk memiliki karakteristik tersendiri sesuai

tujuannya. Produk penghimpunan dana yang terdapat di BMT Tanjung Sejahtera

adalah

Tabel 3.1

Produk-produk BMT Tanjung Sejahtera

No Produk Penghimpunan Dana Produk Penyaluran Dana

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Tabungan Mudharabah Umum

Tabungan Pendidikan

Tabungan Haji/Umrah

Tabungan Hari Raya

Tabungan Qurban

Tabungan Walimah

Investasi Deposito Berjangka

Pembiayaan Mudharabah.

Pembiayaan Musyarakah.

Pembiayaan Qordhul Hasan

Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan IMBT

Page 47: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

47

Gambar 3.1

Grafik Perkembangan Jumlah Anggota

BMT Tanjung Sejahtera Tahun 2008

Grafik diatas menggambarkan perkembangan jumlah anggota BMT Tanjung

Sejahtera sejak bulan Januari tahun 2008 hingga November 2008. Jumlah anggota

tersebut adalah keseluruhan anggota dari produk-produk BMT Tanjung Sejahtera.

Dalam kurun waktu 11 bulan terdapat peningkatan sekitar 200 anggota. Jumlah

anggota BMT Tanjung Sejahtera di bulan November 2008 telah mencapai lebih dari

1200 orang.

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

jan mart mei juli sept nov

jumlahanggota

Page 48: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

48

Tabel 3.2

Business Plan BMT Tanjung Sejahtera

Aspek 2005 2006 2007 2008

Pembukaan Cabang 1 Pusat 1 Kankas 3 kankas 7 kankas

Total Asset 50 juta 200 juta 1 M 5 M

Total Income 0 juta 15 juta 30 juta 100 juta

Total Anggota 217 orang 600 orang 1000 orang 5000 orang

Total SDM 2 orang 4 orang 18 orang 35 orang

Tabel tersebut berisi pencapaian kerja dari target yang ditetapkan BMT

Tanjung Sejahtera. Perkembangan BMT dapat dilihat dari tahun ke tahun sejak 2005

hingga 2008 dari berbagai aspek. Dalam hal keberadaan kantor BMT Tanjung

Sejahtera di tahun 2005 hanya terdapat 1 lokasi kantor BMT Tanjung Sejahtera yang

beralamat di Ps. Lontar Jalan Manggar No.8 Tugu Utara-Koja. Di tahun 2006 telah

dibuka 1 lokasi kantor kas (kankas) di daerah PLTU Ancol. Keberadaan kantor BMT

Tanjung Sejahtera terus meningkat di tahun 2007 sebanyak 3 kankas hingga akhir

tahun 2008 ini jumlah kankas bertambah sampai 7 lokasi kankas.

Seiring dengan bertambahnya lokasi BMT Tanjung Sejahtera, asset yang

dimiliki juga bertambah tiap tahunnya. Total asset sebesar 50 juta di tahun 2005

bertambah menjadi 200 juta di tahun 2006 dan menjadi 1 M di tahun 2007. Hingga

akhir 2008, total asset ditargetkan mencapai 5 M.

Page 49: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

49

Dari keseluruhan lokasi kantor BMT Tanjung Sejahtera diperoleh pendapatan

yang juga terus meningkat. Diawal pendirian hingga tahun 2006 pendapatan yang

diperoleh sebesar 15 juta. Angka tersebut terus bertambah hingga di tahun 2007

mencapai 30 juta dan ditargetkanmencapai 100 juta di tahun 2008.

Peningkatan jumlah anggota seperti terlihat dalam gambar 3.1 diikuti pula

oleh tersedianya SDM di BMT Tanjung Sejahtera. Di awal pendiriannya SDM yang

tersedia hanya 2 orang dan bertambah menjadi 4 orang di tahun 2006. Jumlah SDM

terus ditambah di tahun 2007 sebanyak 18 orang dan 35 orang di tahun 2008.

F. Struktur Organisasi

Setiap lembaga memiliki struktur organisasi sebagai acuan dalam

melaksanakan program kerja dan operasional lembaga tersebut. Setiap komponen

dari struktur tersebut memiliki tugas dan wewenang masing-masing. Pembagiannya

diatur agar tidak terjadi pemberian tugas dan wewenang yang tumpang tindih. Berikut

ini beberapa komponen dari struktur organisasi BMT Tanjung Sejahtera :

Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi BMT adalah Dewan Pengawas

Syariah (DPS) yang bertugas menentukan kehalalan produk keuangan dan mengawasi

operasionalnya di BMT. Posisi ini dipegang oleh Ust. Drs. H. Abdul Wahid Sya’roni.

Selanjutnya adalah pengawas operasional yang bertugas memantau kegiatan

operasional di seluruh kantor BMT Tanjung Sejahtera. Beberapa orang yang bertugas

sebagai pengawas operasional adalah Lely Sofyan, Nur Aini dan Muhammad Sholeh.

Page 50: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

50

Dibawah pengawas operasional terdapat pengurus dan pengelola BMT .

Pengurus BMT diibaratkan sebagai direktur di masing-masing kantor kas. Pengurus

BMT Tanjung Sejahtera adalah Khoyrun Insanna, Yunus Hanafi dan Resmi Trias

Martiningsih. Sedangkan komponen pengelola BMT Tanjung Sejahtera di lokasi

pasar lontar terdiri dari :

1. Manager Pembiayaan : Wawan, SHI

2. Ka.bag. Adm dan Keuangan : Sari Yasaroh, A.Md

3. Customer Service : Nuraini

4. Teller : Rohman Purba

5. Funding Officer : Saefullah, Siti Rohana, Desi Astuti

II. BMT Al-Kautsar

A. Sejarah Singkat

BMT Al-Kautsar adalah lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) yang

bergerak dalam kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan mengelolanya

kembali melalui pembiayaan kepada UKM dan sektor informal lainnya. BMT Al-

Kautsar berdiri pada tanggal 12 Juli 1996 atas gagasan dari Bapak H.Abdul Mannan,

SE, MM selaku pengurus Yayasan dan Pondok Pesantren Hidayatullah kantor

perwakilan DKI Jakarta.

BMT Al-Kautsar adalah unit usaha yang berbentuk Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM) sebagai institusi formal dan legal di bawah pembinaan dan

pengawasan Bank Indonesia (BI) melalui pola hubungan bank dan Kelompok

Page 51: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

51

Swadaya Masyarakat (KSM) serta partner dari Pusat Kajian Strategis Pembangunan

(PKSP) beralamat di Jalan Tanjung lengkong No.4 Bidara Cina-Jati Negara Jakarta

Timur sesuai izin operasional PINBUK DKI serta legalitas kooperasi No. 003/PKSP-

PHBK/VII/1993 dan BI PINBUK No. 10/PINBUK-DKI/XII/1998, Badan Hukum

(BH) No.639/BH/KW.K9/II/1999

BMT Al-Kautsar melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat

dengan menyediakan beberapa produk tabungan yang variatif. Dana tersebut

termasuk ke dalam himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang kemudian disalurkan

untuk pembiayaan bagi pedagang dan UKM. Hubungan yang terjalin antara BMT dan

nasabah adalah hubungan mitra kerja dengan sistem bagi hasil dan pengelolaannya

dilakukan dengan sistem syariah. BMT Al-Kautsar juga menjaga kehati-hatian dalam

menyalurkan DPK untuk menjaga kepercayaan nasabah funding.

B. Visi dan Misi

Dalam pendirian BMT Al-Kautsar, ditentukan pula visi dan misi sebagai

dasar mencapai keberhasilan BMT. Visi BMT Al-Kautsar adalah “menjadikan

lembaga keuangan mikro yang professional, amanah dan dapat memebrikan serta

mengayomi kepada masyarakat kecil dan menengah”.

Adapun Misi BMT Al-Kautsar adalah “ meningkatkan taraf hidup pedagang

kecil dan meminimalisir dalam jeratan rentenir meskipun belum semaksimal

mungkin”.

Page 52: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

52

C. Prinsip dan Tujuan

Prinsip yang dipegang teguh oleh BMT Al-Kautsar dan seluruh jajaran

pengurus serta pegawainya yaitu menjaga nilai-nilai integritas, transparansi serta

prudent banking dalam penghimpunan dana, penyaluran dana dan pelayanan dengan

sistem mitra kekeluargaan.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah :

1. menggalang kekuatan ekonomi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan

2. membebaskan PKM dari jeratan rentenir

3. meningkatkan taraf hidup dan pendapaatn para PKM

4. memasyarakatkan etika bisnis yang berdasarkan syariah

5. membantu dan menyantuni kaum dhuafa melalui penyaluran ZIS

6. melakukan pembinaan kepada pedagang dan PKM

D. Produk-Produk BMT Al-Kautsar

BMT Al-Kautsar memiliki 2 (dua) jenis produk keuangan, sama halnya

dengan BMT Tanjung sejahtera dan BMT-BMT lain. Kedua jenis produk tersebut

antara lain :

1. Produk penghimpunan dana sesuai kebutuhan investasi masyarakat yang

terdiri dari :

a. Tabungan Muamalah merupakan simpanan praktis bagi setiap muslim

karena dapat dilakukan penarikan sewaktu-waktu.

Page 53: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

53

b. Tabungan haji dan umroh merupakan tabungan yang diperuntukkan

bagi kaum muslimin yang akan menunaikan ibadah haji dan umroh.

Tabungan ini tidak dapat dilakukan penarikan sampai pada saat

pelunasan biaya ibadah haji dan umroh.

c. Tabungan qurban merupakan tabungan yang dipersiapkan untuk

melakukan qurban saat hari raya sehingga penarikannya dilakukan

menjelang Idul Adha. BMT Al-Kautsar uga menyediakan pengadaan

hewan qurban tersebut dan bersedia menyalurkan kepada mustahik.

d. Tabungan pendidikan merupakan tabungan untuk mempersiapkan

dana pendidikan bagi nasabah dan ahli warisnya. Tabungan ini dapat

ditarik pada saat tahun ajaran baru.

2. Produk penyaluran dana yang ditawarkan BMT Al-Kautsar antara lain :

a. Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan modal kerja kepada

UKM. Pihak BMT (shahibul maal) menyediakan dana 100% untuk

dikelola oleh mudharib yang tentunya akan memberikan keahlian dan

bertanggung jawab atas modal yang diberikan dengan pembagian

keuntungan sesuai nisbah dan jangka waktu yang disepakati bersama.

b. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan dengan sistem jual beli

dengan pengembalian berupa cicilan/angsuran dalam jangka waktu

tertentu dengan keuntungan bagi BMT berasal dari margin yang

diketahui nasabah.

Page 54: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

54

c. Pembiayaan musyarakah adalah pembiayaan kerja sama antara bmt

dan nasabah yang keduanya sama-sama memberikan modal dana.

Pencampuran modal tersebut digunakan untuk mengelola proyek

usaha yang layak dengan pembagian keuntungan dan kerugian sesuai

kesepakatan.

Pelayanan lain yang tersedia di BMT Al-Kautsar adalah penerimaan dan

penyaluran ZIS bagi nasabah maupun masyarakat umum yang ingin membersihkan

hartanya.

E. Struktur Organisasi dan Keanggotaan

Secara garis besar organisasi adalah tempat atau wadah persekutuan antara

dua orang atau lebih yang melakukan kerja sama yang diatur dengan tertib untuk

mencapai tujuan dalam aturan kerja sama hubungan organisasi secara vertikal dan

horizontal.

Page 55: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

55

Gambar 3.2

Struktur Organisasi BMT Al-Kautsar

Pengawas

H. Abdul Mannan, SE, MM

Direktur

H. M. Dahlan, SE

Operasional

M. Abdullah Said, SE

Keuangan

Syamsul Bahri, SE

Pembiayaan

Budi Sudirja

Administrasi

Syamsul Bahri, SE

Humas

Budi Sudirja, SE

Pemasaran

Edy H, A.Md

Teller 1

Nur Holid

Teller 2

Ashari

Page 56: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

56

F. Strategi Pemasaran BMT Al-Kautsar

Hal penting yang harus diperhatikan dalam setiap kegiatan ekonomi adalah

pemasaran. Kegiatan pemasaran harus direncanakan dengan matang dan

berkelanjutan untuk menjaga eksistensi dan keberadaan BMT di tengah masyarakat.

Strategi yang ditempuh dalam kegiatan pemasaran oleh BMT adalah Marketing Mix

yang menggunakan instrument 4 P (price, produk, place and promotion).

1. Price ( Harga)

Kegiatan perdagangan menggunakan instrument harga dalam memasarkan

suatu produk. Pedagang harus berani memberikan harga yang bersaing dengan

pedagang lain. Dalam lingkup lembaga keuangan, harga diartikan sebagai

tingkat suku bunga (lembaga keuangan konvensional) atau nisbah bagi hasil

(Lembaga Keuangan Syariah). LKS maupun LKMS harus memberikan

penawaran bagi hasil yang tinggi untuk menarik minat nasabah agar

menyalurkan dananya. Dari sisi pembiayaan, LKS dan LKMS menyesuaikan

nisbah bagi hasil pembiayaan dengan kemampuan mudharib dalam

mengembalikan pembiayaan tersebut.

2. Product (Produk)

BMT menyediakan berbagai produk penghimpunan dana dan pembiayaan

yang beragam sesuai dengan kebutuhan masyarakan akan jasa pelayanan

keuangan.

Page 57: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

57

3. Place (Lokasi)

Pengurus harus cermat dalam memilih lokasi yang strategis untuk kantor

BMT. Pemukiman dan pasar tradisional menjadi sasaran utama prospek BMT.

4. Promotion (Promosi)

BMT Al-Kautsar memiliki beberapa strategi promosi yang telah

dikembangkan, yaitu :

a. Pemasaran internal

Kegiatan pemasaran produk BMT tidak hanya dilakukan oleh bagian

marketing saja tetapi juga meliputi seluruh pegawai dengan metode personal

selling. Jadi setiap pegawai mengemban tugas untuk menjual produk BMT

kepada siapapun khususnya orang terdekat.

b. Pemasaran interaktif

Kegiatan pemasaran dilakukan oleh seorang Custumer Servic (CS)

dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan nasabah dan cross selling

seluruh produk yang dimiliki BMT. CS sebagai tulang punggung keberhasilan

kegiatan pemasaran sebab CS memegang image BMT untuk menjadikan

BMT sebagai LKMS yang professional.

Page 58: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BMT merupakan salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang

telah berkembang di Jakarta dan kota besar lainnya. Keberadaan BMT di tengah

masyarakat merupakan sub stitusi dari bank syariah karena sebagian besar Usaha

Kecil Mikro (UKM) belum dapat memasuki bank syariah. Dalam satu dasawarsa

pertama (1995 – 2005), di Indonesia telah tumbuh dan berkembang lebih dari 3.300

BMT, dengan asset lebih dari Rp 1,7 triliun, melayani lebih dari 2 juta penabung dan

memberikan pinjaman terhadap 1,5 juta pengusaha mikro dan kecil. BMT sebanyak

itu telah mempekerjakan tenaga pengelola sebanyak 21.000 orang.26

Faktor prosedural menjadi penghambat kemajuan UKM dalam mengajukan

pembiayaan. UKM memiliki potensi yang cukup tinggi dalam perekonomian, jika

ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi maka para pelaku ekonomi harus

memperhatikan UKM. Bank Syariah belum banyak membuka kesempatan bagi UKM

untuk mendapatkan pembiayaan karena UKM dianggap tidak bankable, padahal

banyak UKM yang memiliki usaha yang visible untuk dikembangkan.

BMT memiliki fungsi yang sama dengan bank yaitu sebagai lembaga

intermediary antara surplus fund dan defisit fund. Produk-produk yang ditawarkan

terdiri dari produk funding (penghimpunan dana) dan lending (penyaluran dana)

dengan skala lebih kecil dan prosedural lebih mudah dari bank syariah. Walaupun

26http://www.pkesinteraktif.com

Page 59: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

59

prosedur pengajuan pembiayaan di BMT lebih sederhana, pihak BMT tetap

memberikan persyaratan dan melakukan analisis sebelum dilakukan realisasi

pembiayaan. Keberadaan BMT sangat dekat dengan masyarakat sehingga di beberapa

daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur banyak terdapat BMT yang berkembang

secara pesat. Hal ini menimbulkan semangat dan optimisme yang tinggi akan

perkembangan BMT di wilayah Jakarta.

Tabel 4.1

Data BMT dan Assetnya

NO NAMA BMT TOTAL ASSET

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

BMT Dinar (Karang Anyar)

BMT Ben Taqwa (Jawa Tengah)

BMT Bina Usaha Sejahtera (Jawa Tengah)

BMT MMU (Pasuruan Jatim)

BMT Marhamah (Wonosobo)

BMT Baitur Rahman (Bontang, Kaltim)

BMT Tumang (Boyolali)

BMT PSU (Malang)

31 milyar

30 milyar

28 milyar

17 milyar

13 milyar

6 milyar

4 milyar

5 milyar

Keberhasilan suatu BMT tidak dapat dilihat dari besarnya pembiayaan yang

direalisasikan. Tetapi perlu diingat, pihak BMT juga harus memperhatikan aspek

prudential banking (kehati-hatian) dalam memberikan pembiayaan. Peneliti telah

Page 60: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

60

melakukan rangkaian kegiatan penelitian yang terkait dengan proses analisis

kelayakan pembiayaan mudharabah di BMT Tanjung sejahtera dan Al-Kautsar.

Berikut ini gambaran umum tentang siklus pembiayaan mudharabah di kedua BMT

tersebut

Gambar 4.1

Siklus Pembiayaan Mudharabah

Nasabah

Keterangan :

1. Nasabah menyerahkan berkas pengajukan permohonan pembiayaan kepada

Customer Service (CS).

2. Berkas permohonan pembiayaan diberikan kepada account officer setelah

diperiksa kelengkapannya.

3. Account Officer melakukan analisis kelayakan dan survei lapangan terhadap

usaha nasabah. Kemudian data yang diperoleh akan dibahas dalam rapat

komite pembiayaan untuk menentukan keputusan.

4. Jika permohonan diterima maka segera dilakukan akad antara BMT dan

nasabah setelah disepakati jangka waktu dan nisbah bagi hasil.

Customer

Service (CS)

Account

Officer (AO)

Komite

Pembiayaan Teller

Page 61: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

61

5. Pencairan dana sesuai permohonan yang diterima.

6. Nasabah melakukan pengembalian pinjaman dengan sistem angsuran.

Selanjutnya penulis akan memberikan penjelasan lebih rinci tentang proses pengajuan

pembiayaan hingga pencairannya. Berikut ini adalah pemaparan hasil penelitian

tentang prosedur dan analisis kelayakan pembiayaan mudharabah di BMT Tanjung

Sejahtera dan BMT Al-Kautsar.

A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Mudharabah

Proses awal pengajuan pembiayaan mudharabah adalah pemberian penjelasan

oleh customer service (CS) kepada calon mudharib tentang persyaratan dan sistem

bagi hasil yang diterapkan di BMT. Berikut ini beberapa persyaratan pengajuan

pembiayaan mudharabah di BMT Tanjung Sejahtera yang harus dipenuhi oleh calon

mudharib yaitu :

1. Plafond pembiayaan mudharabah yang diajukan antara Rp. 500.000,- sampai

Rp. 500.000.000,-.

2. Calon mudharib telah memiliki rekening tabungan di BMT Tanjung Sejahtera.

3. Jumlah tabungan calon mudharib minimal 30% dari nilai plafond yang

diajukan.

4. Tidak pernah memiliki tunggakan di BMT Tanjung Sejahtera.

5. Mengisi aplikasi permohonan pembiayaan.

Page 62: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

62

6. Melengkapi berkas yang dibutuhkan antara lain foto kopi KTP suami-istri,

foto kopi Kartu Keluarga (KK), foto kopi akta nikah dan foto kopi data

penghasilan.

7. Jaminan untuk pembiayaan < Rp.10.000.000,- adalah BPKB kendaraan

bermotor sedangkan untuk pembiayaan > Rp.10.000.000,- adalah sertifikat

atau Akte Jual Beli (AJB) tanah maupun bangunan.

BMT Tanjung Sejahtera memiliki kebijakan internal tentang beberapa

nasabah yang diprioritaskan dalam pemberian pembiayaan yaitu nasabah yang pernah

melakukan pembiayaan dan kolektibilitasnya selama pengembalian pembiayaan

termasuk dalam kategori lancar.27

Persyaratan yang telah disebutkan diatas tidak jauh berbeda dengan

persyaratan yang ditetapkan oleh BMT Al-Kautsar. Di BMT Al-kautsar permohonan

plafond pembiayaan tidak boleh melebihi Rp. 20.000.000,- dan calon mudharib harus

menyerahkan pas foto ukuran 4x6 sebanyak 2 (dua) lembar. Hal lain yang menjadi

perbedaan dalam persyaratan pengajuan pembiayaan antara BMT Tanjung Sejahtera

dan BMT Al-Kautsar adalah di BMT Al-Kautsar tidak ditetapkan adanya jaminan

berupa sertifikat maupun surat berharga lainnya. Pihak BMT Al-Kautsar

mengedepankan analisis kelayakan terhadap usaha mudharib sebab masih banyak

calon mudharib yang usahanya menguntungkan tetapi mereka tidak memiliki harta

27Hasil wawancara dengan Nuraini, Customer Service BMT Tj.Sejahtera, Rabu 27 Agustus 2008

Page 63: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

63

yang bisa dijadikan jaminan. Biasanya calon mudharib menjaminkan usahanya

tersebut jika terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan.28

Setelah semua berkas dan persyaratan dilengkapi, calon mudharib dapat

langsung menyerahkannya kepada customer service. Pada saat penyerahan berkas

pengajuan pembiayaan, calon mudharib akan dijelaskan tentang prosedur pemberian

pembiayaan mudharabah. Customer service juga harus memberitahukan tentang

sistem bagi hasil antara mudharib sebagai mudharib dan BMT sebagai shahibul

maal, sebab banyak nasabah yang belum mengetahui tentang sistem bagi hasil,

mereka menganggap BMT masih menggunakan persentase bunga terhadap

pengembalian pinjaman.

Setelah berkas pengajuan pembiayaan diserahkan, CS akan memberikan tanda

terima berkas pengajuan dan mencatat ke dalam daftar survei dan memberikan berkas

permohonan pembiayaan tersebut kepada account officer untuk segera dilaksanakan

rangkaian kegiatan survei, seluruh data yang diperoleh dikumpulkan ke dalam

rekapitulasi hasil survei yang nantinya akan dibahas dalam rapat komite pembiayaan

untuk menentukan keputusan pembiayaan. BMT Al-Kautsar memiliki kebijakan

internal tentang jumlah-jumlah tertentu yang ditetapkan sebagai kewenangan pejabat

untuk meluluskan suatu permohonan pembiayaan calon mudharib. Ada jumlah

nominal tertentu yang cukup disetujui oleh Account Officer dan ada jumlah nominal

tertentu yang harus disetujui oleh jajaran Direksi.

28Hasil wawancara dengan Budi Sudirja, Manajer Pembiayaan BMT Al-Kautsar, Senin 2 Sept 2008

Page 64: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

64

Rapat komite pembiayaan terdiri dari account officer, funding officer dan

manajer pembiayaan. Hasil keputusan komite pembiayaan harus segera

diinformasikan kepada calon mudharib. Jika pengajuan pembiayaan tersebut

direalisasikan, langkah selanjutnya adalah penentuan kesepakatan nisbah bagi hasil

dan pelaksanaan akad pembiayaan mudharabah. Mudharib dapat memilih sistem

angsuran sesuai jangka waktu yang disepakati misalnya harian, mingguan atau

bulanan. Kemudian dapat dilakukan kesepakatan antara calon mudharib dan pihak

BMT untuk menentukan nisbah bagi hasil dari keuntungan usaha tersebut.

Persentase nisbah bagi hasil yang disepakati kedua belah pihak dimasukkan

ke dalam akad pembiayaan mudharabah. Akad tersebut bersifat mengikat kedua pihak

sesuai ketentuan yang berlaku sampai jangka waktunya habis. Setelah dilakukan ijab

kabul dan penandatanganan akad oleh kedua belah pihak, plafond pembiayaan yang

diajukan dapat segera dicairkan. Pencairan pembiayaan dilakukan oleh teller setelah

memperoleh memo atau instruksi pencairan dari manajer pembiayaan. Rangkaian

proses pengajuan hingga pencairan pembiayaan di BMT Tanjung sejahtera

berlangsung sekitar 3-5 hari. Sedangkan di BMT Al-Kautsar seluruh prosesnya

berlangsung sekitar 2 minggu. Proses pengajuan hingga pencairan pembiayaan

mudharabah di BMT Al-Kautsar terjadi lebih lama karena Sumber Daya Manusia

(SDM) di BMT tersebut masih terbatas dan lokasi usaha calon mudharib cukup jauh

dari kantor BMT. Beberapa lokasi usaha mudharib antara lain Pasar Jati Negara,

Pasar Mainan Prumpung dan Pasar Tanah Abang.

Page 65: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

65

Mudharib yang telah menerima pencairan pembiayaan mudharabah dapat

segera mamanfaatkan dana tersebut sesuai dengan kebutuhan usahanya. Mudharib

juga diberikan arahan tentang perhitungan pembagian keuntungan bagi BMT dan

nasabah. Dalam sistem bagi hasil terdapat (dua) pola perhitungan, pertama profit

sharing (pembagian keuntungan). Profit sharing digunakan dengan cara membagi

laba bersih yang diperoleh mudharib. Pola perhitungan bagi hasil yang kedua adalah

revenue sharing (pembagian pendapatan). Hasil yang dibagikan berdasarkan

persentase nisbah adalah total pendapatan mudharib tanpa dikurangi dengan biaya-

biaya. Pola revenue sharing masih banyak digunakan di bank-bank syariah dengan

alasan untuk menghindari kecurangan mark up biaya oleh mudharib.

Bagi hasil yang berlaku di BMT Tanjung sejahtera ini adalah murni profit

sharing. Nisbah bagi hasil yang telah disepakati berlaku untuk pembagian

keuntungan yang diperoleh nasabah. Berikut ini rumus perhitungan bagi hasil di

BMT Tanjung Sejahtera :

Profit = TR – TC

Keterangan :

TR = Total Revenue atau total pendapatan/omzet

TC = Total Cost atau biaya produksi

Dana pembiayaan yang telah dicairkan harus segera dialokasikan untuk usaha

yang telah direncanakan. Nasabah dilarang menggunakan dana tersebut di luar

kebutuhan usahanya, apalagi jika dana tersebut dipergunakan untuk kepentingan

Page 66: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

66

pribadi. Penyalahgunaan alokasi dana (side streaming) dapat menyebabkan rusaknya

akad pembiayaan mudharabah.

Jika operasional usaha telah berjalan maka pengembalian pembiayaan

mudharabah melalui pembayaran angsuran dapat dilakukan sesuai jangka waktu yang

tertulis pada akad. Pembayaran angsuran pembiayaan mudharabah di BMT Tanjung

Sejahtera hanya berlaku bagi profit atau keuntungan yang di dapat mudharib. Jadi,

pokok modal pembiayaan mudharabah tetap digunakan oleh mudharib sampai

berakhirnya jangka waktu perjanjian pembiayaan mudharabah.

Contoh perhitungannya sebagai berikut :

Jika nisbah yang disepakati 45 % untuk nasabah dan 55 % untuk BMT maka

45% x net profit = keuntungan untuk mudharib

55% x net profit = keuntungan untuk BMT/angsuran

Berbeda dengan BMT Tanjung sejahtera, pihak BMT Al-Kautsar

menggunakan sistem revenue sharing (pembagian pendapatan) dengan jumlah

angsuran yang dibayarkan adalah pokok dan bagi hasilnya. Contoh : pembiayaan

sebesar Rp. 2.000.000,- dengan nisbah bagi hasil 55:45 dengan angsuran harian

selama 100 hari maka perhitungannya adalah :

Revenue/pendapatan = Price (harga) x Quantity (jumlah barang)

Angsuran harian = 55% x revenue

100 hari

Page 67: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

67

B. Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah

Sebelum membahas bagaimana proses analisis kelayakan pembiayaan, penulis

akan memberikan gambaran tentang hal-hal yang harus dimiliki seorang account

officer antara lain :

1. kemampuan menggali informasi dari calon mudharib dan lingkungannya

2. mengetahui harga dan situasi pasar

3. kemampuan membaca karakter seseorang

4. memahami prosedur dan peraturan pembiayaan di BMT

5. memahami sistem peraturan dan perizinan

Setelah berkas pengajuan dicatat ke dalam daftar survei, customer service

memberikannya kepada Account Officer (AO) untuk segera dilakukan proses analisis

kelayakan pembiayaan, agar tidak terjadi kesalahan pemberian pembiayaan yang

dapat merugikan BMT. Proses analisis kelayakan pembiayaan dilakukan secara

kualitatif berdasarkan gambaran usaha secara langsung. Proses tersebut dimulai

dengan memeriksa legalitas berkas pengajuan. Pada aplikasi permohonan pembiayaan

harus ditandatangani oleh suami-istri sehingga tidak dibenarkan mengajukan

pembiayaan tanpa diketahui oleh suami/istri.

Page 68: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

68

Jika legalitas berkas telah memenuhi syarat, langkah selanjutnya adalah survei

lapangan terhadap calon mudharib dan keadaan usahanya. Kegiatan survei baik di

BMT Tanjung Sejahtera maupun BMT Al-Kautsar tersebut mengacu pada prinsip

umum 5 C antara lain :

1. Character (Karakter)

Account officer melakukan penilaian terhadap karakter dari calon mudharib.

Proses penilaian tersebut dilakukan dengan cara wawancara langsung

terhadap calon mudharib dan orang-orang di lingkungan usahanya. Hasil dari

wawancara tersebut dapat menunjukkan sifat calon mudharib, apakah calon

mudharib tersebut dapat dipercaya dan bertanggung jawab terhadap

pembiayaan yang akan diberikan.

2. Capacity (Kemampuan)

Penilaian dilakukan oleh account officer untuk mengetahui tingkat

kemampuan calon mudharib dalam mengembalikan pinjaman. Penilaian

tersebut dapat dilihat dari kondisi usaha calon mudharib meliputi jumlah

omzet per hari dan volume penjualannya. Account officer juga melihat mutasi

dari rekening tabungan calon mudharib untuk mengetahui frekwensi

menabungnya.

3. Capital (Modal)

Dalam melakukan survei lapangan, account officer melihat kegiatan usaha

dari calon mudharib. Penilaian dilakukan terhadap modal usaha yang selama

ini digunakan, asset yang dimiliki dan yang paling penting adalah komoditi

Page 69: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

69

usahanya harus halal dan legal. Walaupun semua aspek penilaian memenuhi

syarat tetapi terdapat komoditi barang yang tidak halal, maka BMT tidak

dapat memberikan pembiayaan terhadap usaha tersebut.

4. Collateral (Jaminan)

Dalam sebuah pengajuan pembiayaan di BMT, jaminan menjadi aspek

komplementer yang turut disertakan. Disebut sebagai komplementer karena

tidak semua calon mudharib wajib mencantumkan. Jika calon mudharib

memiliki asset seperti kendaraan atau tanah maka BPKB dan sertifikatnya

menjadi barang jaminan. Account officer memeriksa legalitasnya juga melihat

langsung barang jaminan sehingga dapat diketahui harga perolehan dari

jaminan tersebut. Calon mudharib di BMT sebagian besar adalah UKM

sehingga BMT tidak dapat memaksakan adanya jaminan dalam pengajuan

pembiayaan. Jika calon mudharib tidak memiliki asset yang dapat dijaminkan

maka usahanya tersebut yang dijadikan jaminan oleh BMT.

5. Condition (Keadaan)

Account officer melihat kegiatan usaha calon mudharib dan keadaan

lingkungannya. Penilaian dilakukan terhadap usahanya apakah sesuai dengan

keadaan perekonomian masyarakat sekitar, apakah memiliki letak yang

strategis, apakah kegiatan usahanya masih diminati masyarakat dan memiliki

market share yang cukup besar. Penilaian ini termasuk kedalam analisis

eksternal karena melihat keadaan di luar usaha nasabah.

Page 70: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

70

Aspek lain yang diperhatikan dalam melakukan analisis kualitatif yaitu

melihat variable internal usaha tersebut antara lain :

a. Pola manajemen yang digunakan UKM dalam menjalankan usahanya.

Meskipun masih sederhana hal ini dapat terlihat dari pencatatan pemasukan

dan pengeluaran sehari-hari. Keuangan usaha jangan sampai tercampur

dengan keuangan rumah tangga.

b. Kemampuan pengorganisasian atau pembagian kerja dan tugas masing-

masing pekerja.

c. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipekerjakan untuk usaha tersebut.

d. Sistem promosi yang digunakan untuk menarik minat masyarakat

Berikut ini penulis akan memberikan sebuah hasil observasi terhadap kasus

dari nasabah BMT Tanjung Sejahtera yang melibatkan seorang ibu pemilik warung

makan dalam mengajukan pembiayaan mudharabah di BMT Tanjung Sejahtera

untuk kebutuhan modal membuka cabang baru warung makannya. Plafond yang

diajukan senilai Rp. 10.000.000,- untuk seluruh kebutuhan pembukaan cabang baru

warung makan tersebut. Dari pengajuan permohonan tersebut dilakukan analisis

kelayakan pembiayaan mudharabah dengan melakukan kegiatan survei lapangan oleh

Account Officer dan wawancara yang disaksikan langsung oleh penulis sebagai

observer. Hasil dari kegiatan survey lapangan tersebut yaitu :

Page 71: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

71

1. Character (Karakter)

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi antara lain ibu tersebut

berasal dari Tegal, Jawa Tengah dengan logat bicara daerah yang masih

kental. Pada saat diwawancarai, ibu tersebut terlihat antusias dan terbuka

menceritakan tentang kondisi keluarga dan awal beliau menjalankan

usahanya. Usaha tersebut merupakan usaha keluarga yang dibangun bersama

suami dan anak-anaknya.

2. Capacity (Kemampuan)

Ibu tersebut memiliki rekening tabungan di BMT Tanjung Sejahtera dengan

saldo rata-rata perbulan Rp. 200.000,- selama 3 bulan. Dilihat dari mutasi

rekening tabungan tersebut beliau dianggap mampu mengembalikan

pembiayaan dengan sistem angsuran harian atau mingguan.

3. Capital (Modal)

Warung makan pertama yang telah dijalankan oleh ibu tersebut berjalan

cukup maju di sebuah kios milik sendiri yang juga digunakan sebagai tempat

tinggal beliau dan keluarganya. Makanan yang disediakan di warung tersebut

adalah asli makanan Indonesia yang terjamin kehalalannya. Peralatan yang

digunakan sudah cukup memadai untuk kegiatan memasak sehari-hari.

Warung makan tersebut buka 24 jam nonstop dengan omzet Rp. 1.000.000

sampai Rp.1.200.000 per hari.

Page 72: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

72

4. Collateral (Jaminan)

Ibu tersebut hanya memberikan jaminan berupa BPKB motor Supra X tahun

2006 karena tidak ada lagi surat-surat berharga yang dapat dijadikan jaminan..

5. Condition (Keadaan)

Account officer melihat letak kios tempat sasaran pembukaan cabang baru

warung makan tersebut sangat strategis yaitu di samping pasar lontar dengan

sekelilingnya adalah pemukiman penduduk yang cukup ramai.

Setelah penulis melakukan observasi terhadap kasus tersebut, dapat diperoleh

kesimpulan bahwa kegiatan survei untuk mengetahui kelayakan usaha yang dilakukan

di BMT berlangsung sederhana namun tetap mengacu pada prinsip 5C dalam analisis

kelayakan pembiayaan. Jika bank-bank syariah masih mewajibkan adanya jaminan

dalam pemberian pembiayaan, hal tersebut tidak berlaku di BMT. Pihak BMT

menjadikan jaminan sebagai instrument tambahan untuk menjaga keamanan dana

pembiayaan mudharabah tersebut.

C. Proses Pengawasan dan Pembinaan bagi Nasabah Pembiayaan

Jika seluruh rangkaian analisis kelayakan pembiayaan selesai dilaksanaakan

dan akad mudharabah telah disepakati kedua belah pihak maka realisasi pembiayaan

dapat segera dicairkan. Nasabah dapat menggunakan dana tersebut semaksimal

mungkin untuk keperluan usahanya. Namun tugas BMT tidak berhenti sampai disini,

pihak BMT perlu melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah

pembiayaan tersebut.

Page 73: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

73

Proses pengawasan sangat penting dilakukan oleh BMT terhadap nasabah

pembiayaan, adapun tujuan dilakukannya proses pengawasan tersebut adalah :

1. mencegah terjadinya penyalahgunaan dana pinjaman (side streaming)

2. mengawasi keberhasilan usaha nasabah

3. mengetahui tingkat kolektibilitas nasabah dalam mengembalikan dana

4. mempererat hubungan silaturahmi dan kekeluargaan antara BMT dan nasabah

Dalam hal pengawasan nasabah pembiayaan mudharabah, penulis

memperoleh hasil penelitian yang sama antara Pihak BMT Tanjung Sejahtera dan

BMT Al-Kautsar dalam melakukan pengawasan terhadap usaha mudharib selama

jangka waktu pembayaran angsuran. Proses pengawasan dilakukan oleh seorang

funding officer yang telah ditunjuk dengan cara sebagai berikut :

1. melihat kelancaran pembayaran angsuran mudharib.

2. melihat mutasi rekening tabungan mudharib.

3. mendatangi tempat usaha mudharib sewaktu-waktu tanpa ada konfirmasi

terlebih dahulu untuk mengetahui volume penjualan dan tingkat keramaian

usaha tersebut.

Selain pengawasan, pihak BMT juga melakukan kegiatan pembinaan kepada

nasabah pembiayaan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

1. memberikan wawasan dan pengetahuan baik dari sisi keagamaan, sistem

ekonomi syariah dan kewirausahaan

2. melatih nasabah untuk melakukan tertib administrasi dan akuntansi

3. mengembangkan usaha nasabah ke tingkat kesuksesan yang lebih baik

Page 74: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

74

Setiap BMT memiliki langkah dan strategi tersendiri untuk melakukan

pembinaan terhadap nasabah pembiayaan mudharabah. Peneliti menemukan hal yang

berbeda antara BMT Tanjung Sejahtera dan BMT Al-Kautsar. Adapun upaya

pembinaan yang dilakukan di BMT Tanjung Sejahtera seperti :

1. Pengajian rutin setiap bulan yang diadakan di BMT. Pengajian ini

diperuntukkan bagi seluruh pegawai BMT dan beberapa mudharib yang

dipilih secara bergiliran. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan

keagamaan dan meningkatkan keimanan agar sikap istiqomah berjalan di jalur

syariah tetap dijaga oleh pegawai dan mudharib.

2. Pelatihan entrepreneurship dan training motivasi yang diselenggarakan atas

kerjasama antara BMT, PINBUK dan BMI.

3. Membuka jaringan usaha nasabah untuk pengembangan pemasaran.

BMT Tanjung Sejahtera terus berusaha agar kegiatan operasionalnya

mengacu pada standar yang telah ditetapkan BI tanpa mengabaikan peran penting

BMT dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan modal kerja dengan

proses dan prosedur yang mudah. BMT sangat menjaga kepercayaan dan

kenyamanan nasabah dalam bertransaksi, hal tersebut guna mencapai perkembangan

yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Page 75: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

75

Tabel 4.2

Data Realisasi Pembiayaan BMT TJ. Sejahtera Tahun 2008

No. Bulan Jumlah Nasabah Nominal

1. Januari 8 orang 29.000.000

2. Februari 14 orang 120.500.000

3. Maret 12 orang 72.150.000

4. April 20 orang 320.200.000

5. Mei 13 orang 335.633.000

6. Juni 7 orang 76.700.000

7. Juli 12 orang 201.300.000

8. Agustus 11 orang 263.000.000

TOTAL 1.418.483.000

BMT Al-Kautsar juga memiliki upaya pembinaan terhadap nasabah

pembiayan mudharabah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada

mudharib agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk mengembangkan usahanya.

Hal tersebut diwujudkan dengan cara melakukan pembinaan berupa pelatihan

maupun talk show. Pelatihan tersebut dilaksanakan atas kerjasama BMT Al-Kautsar

dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan pihak perbankan maupun organisasi

ekonomi syariah lainnya.

Page 76: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

76

Pada awalnya mudharib tidak tertarik mengikuti kegiatan tersebut karena

mereka menganggap “waktu adalah uang” sehingga lebih baik berdagang dari pada

mengikuti pelatihan. BMT Al-Kautsar kemudian mencari cara untuk menarik minat

mudharib mengikuti pelatihan yaitu dengan memberikan door prise bagi mereka yang

menghadirinya. Kegiatan pelatihan dirancang sedemikian rupa bersifat semi formal

agar para mudharib merasa nyaman mengikutinya. Cara tersebut cukup berhasil

karena sampai sekarang mereka sangat antusias untuk menghadiri pelatihan yang

dilaksanakan.

D. Kendala yang Dihadapi dan Solusinya

Setiap pekerjaan memiliki tingkat kesulitan dan kendala tersendiri yang harus

bisa dihadapi dengan cermat, begitupun dengan seorang account officer di BMT.

Walaupun masih dalam lingkup mikro dan sederhana, seringkali ditemui berbagai

kendala dalam proses analisis kelayakan hingga pengambilan keputusan pembiayaan

khususnya di BMT. Keberadaan BMT sangat dekat dengan masyarakat sehingga

hubungan yang terjalin antara BMT dan nasabah lebih erat dibandingkan pada

lembaga keuangan lainnya. Hal tersebut menjadi tantangan bagi account officer dan

komite pembiayaan dalam menjaga professionalisme kerja. Jangan sampai keputusan

pembiayaan diambil berdasarkan hubungan pribagi maupun emosional. Berikut ini

kendala yang dihadapi dalam proses analisis kelayakan pembiayaan di BMT Tanjung

Sejahtera :

Page 77: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

77

1. Internal BMT Tanjung Sejahtera29

a. Pengajuan pembiayaan yang setiap hari masuk ke BMT Tanjung

Sejahtera cukup banyak.

b. Banyaknya pekerjaan yang dimiliki oleh masing-masing pegawai

sehingga tidak tersedia waktu luang untuk lebih fokus dalam

menyelesaikan pekerjaan.

c. Terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia di BMT.

2. Eksternal BMT Tanjung Sejahtera30

a. Nasabah banyak yang berasal dari kalangan menengah ke bawah

sehingga diperlukan kesabaran dan kreatifitas dalam memberikan

penjelasan khususnya tentang sistem bagi hasil.

b. Banyak nasabah yang menganggap jika memiliki hubungan

silaturahmi dengan salah seorang pegawai maka permohonan

pembiayaan pasti diterima.

Dari kendala-kendala yang dihadapi tersebut, solusi yang dilakukan adalah :

1. memberikan target waktu penyelesaian setiap pekerjaan.

2. menerapkan job description bagi setiap pegawai sehingga dapat terlihat

kinerja perorangan dan menghindari adanya tugas rangkap.

3. menambah sarana dan prasarana secara bertahap dan terencana

29Hasil wawancara dengan Bapak Wawan, Manajer Pembiayaan BMT Tanjung Sejahtera, Jum’at 12

September 2008

30Hasil wawancara dengan Nuraeni, Customer Service BMT Tanjung Sejahtera, Jum’at 12

September 2008

Page 78: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

78

Beberapa kendala yang dihadapi dalam melakukan analisis kelayakan

pembiayaan di BMT Al-Kautsar antara lain :

1. Minimnya SDM yang dimiliki oleh BMT Al- Kautsar sehingga terjadi

rangkap tugas bagi tiap pegawai.

2. Lokasi kantor yang belum memadai. Saat ini BMT Al-Kautsar berada di Jl.

Tanjung Lengkong Bidara Cina-Jati Negara dan 1 (satu) kantor cabang di

Radio Dakta Bekasi.

3. Tidak adanya kendaraan operasional yang dapat digunakan untuk mencapai

nasabah yang letaknya cukup jauh dari daerah Jakarta Timur.

4. Sistem teknologi yang belum memadai sehingga pencatatan masih dilakukan

secara manual.

Walaupun terdapat kendala-kendala tersebut operasional BMT masih dapat

berjalan. Namun pihak BMT terus mencari solusi dan berupaya mencari jalan keluar

bagi setiap masalah yang dihadapi demi meningkatkan kinerja BMT Al-Kautsar.

Berikut ini beberapa cara sebagai solusi menghadapi kendala tersebut antara lain :

1. Pegawai diwajibkan mengikuti training dan pelatihan tentang sistem

operasional BMT secara keseluruhan.

2. Pembagian tugas dilakukan secara fleksible.

3. Pencarian calon pegawai diutamakan laki-laki dan memiliki kendaraan untuk

dapat menjangkau nasabah di luar daerah Jakarta Timur.

Page 79: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan rangkaian kegiatan penelitian, penulis dapat memberikan

kesimpulan sebagai berikut :

1. BMT sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang

keberadaannya sangat dekat dengan masyarakat dan berperan aktif dalam

upaya meningkatkan perekonomian rakyat melalui pembiayaan

mudharabah. UKM dapat memperoleh pembiayaan modal kerja dengan

prosedur dan persyaratan yang lebih mudah dari bank syariah.

2. Proses analisis kelayakan pembiayaan yang dilakukan oleh account officer

baik di BMT Tanjung Sejahtera maupun BMT Al-Kautsar bersifat analisis

kualitatif dan sudah memenuhi standar dalam kehati-hatian pemberian

pembiayaan dengan memperhatikan aspek 5 C.

3. Kedua BMT melakukan kegiatan pengawasan dan pembinaan terhadap

kondisi usaha yang dibiayai untuk menjaga kolektibilitas dan terus

mengembangkan usaha tersebut.

4. Masing-masing BMT menghadapi kendala berbeda dalam proses analisis

kelayakan pembiayaan. BMT Tanjung Sejahtera menghadapi kendala baik

secara internal maupun eksternal dan sampai saat ini pihak BMT berusaha

Page 80: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

80

untuk menangani kendala tersebut. BMT Al-Kautsar memiliki kendala

internal yang cukup sulit yaitu masalah SDM, lokasi dan sarana prasarana.

B. Saran

Konsep BMT di Indonesia sudah bergulir lebih satu dekade. Konsep ini telah

banyak mengalami pembuktian-pembuktian dalam ‘mengatasi’ dan mengurangi

kemiskinan. Peran lembaga ini untuk mengurangi angka kemiskinan sangat strategis,

mengingat lembaga perbankan belum mampu menyentuh sektor riil dan UKM secara

maksimal. Untuk terus mengembangkan BMT, penulis memberikan beberapa saran

antara lain :

1. BMT-BMT di DKI Jakarta memerlukan satu wadah komunikasi dan

silaturahmi untuk mempererat mata rantai BMT seperti yang terjadi di

daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2. BMT Tanjung Sejahtera dan BMT Al-Kautsar terus mengembangkan

penyaluran pembiayaan kepada UKM dengan prosedur dan proses analisis

kelayakan pembiayaan yang sesuai dengan kapasitas UKM.

3. Pihak BMT Al-Kautsar perlu menyediakan SDM yang memadai untuk

menunjang kegiatan operasional BMT.

4. Pihak BMT Tanjung Sejahtera terus memasyarakatkan keberadaannya

sehingga masyarakat meninggalkan pinjaman dari rentenir.

Page 81: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

81

DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’anul Karim, Jakarta : Al-Huda.

Abdul Majid, Baihaki dan A.Rasyid, Saifudin. Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan

Sistem Syariah:Perjanjian Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia. Jakarta :

PINBUK. 2000.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari teori ke Praktik. Jakarta : Gema

Insani Press. 2001.

_____________. Apa dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta : Dfhana Bhakti Prima

Yasa.1992.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada, Edisi 1.Cet 3.2004

DSN. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Ed. Ketiga. Ciputat : CV.Gaung

Persada. 2006.

Hamidi, Muhammad Luthfi. Jejak-jejak Ekonomi Syariah. Jakarta : Senayan Abadi

Publishing. 2003.

Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah. Jakarta : Gaya Media Pratama, 2000

Http://www.one.indoskripsi.com

Http://www.pkes interaktif.com

Jusuf, Jopie. Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka

Utama. 2006

Karim, Adiwarman. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta : III. 2003

Page 82: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

82

_______________. Bank Iskam (Analisis Fiqh dan Keuangan), PT RajaGrafindo

Persada, Edisi kedua, Cet. 2. 2004

________________. Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan), Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, Edisi kedua, Cet. ke 2, 2004

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Ed.Keenam. Jakarta : PT.Raja

Grafindo Persada, 1999

________________. Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

Edisi pertama, Cet. ke 3, 2004

Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Kencana, 2000

Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta : UPP AMK

YKPN. 2005

PINBUK. BMT sebagai Alternatif Model LKM. Jakarta : PINBUK. 2000

Sutrisno, Noer. Peranan Perbankan sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Golongan

Ekonomi Lemah dan Koperasi. Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional

Departemen Kehakiman. 1998

Sjahdeini, Sutan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia. Jakarta : PT.Pustaka Utama Grafiti. 1999

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta :

Fakultas Syariah dan Hukum. 2007

Page 83: Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT … · (DSN) MUI tentang pengharaman ... Lembaga Amil Zakat ... mudharabah dan telah dicantumkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

83