analisis pembiayaan mudharabah pada bank syariah

90
ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK TUGAS AKHIR Oleh : Budi Utomo NIM. 201-11-009 JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014

Upload: vuongdung

Post on 11-Dec-2016

242 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA

BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK

TUGAS AKHIR

Oleh :

Budi Utomo NIM. 201-11-009

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

Page 2: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA

BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK

TUGAS AKHIR

Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi D3 Perbankan Syariah

Oleh :

Budi Utomo NIM. 201-11-009

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

Page 3: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH
Page 4: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH
Page 5: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH
Page 6: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

ABSTRAK

Utomo, Budi. 2014. AnalisaPembiayaanMudharabahPada Bank SyariahMandiri Kantor CabangPembantuBanyumanik. TugasAkhir. JurusanSyariahdanEkonomi Islam. Program Studi D3 PerbankanSyariah. SekolahTinggi Agama Islam NegeriSalatiga.Pembimbing: Dr. FaqihNabhan, S.E, M.M

Kata kunci:BSM KCP Banyumanik, Prosedur, Mudharabah, Bagi Hasil

Bank Syariah Mandiri adalah lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah, artinya dalam operasionalnya tidak menggunakan riba. Pada Bank syariah Mandiri ini mempunyai produk pembiayaan Mudharabah. Namun pembiayaan Mudharabah masih kurang diminati dari pembiayaan Murabahah. Dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana prosedur pembiayaan Mudharabah, penghitungan bagi hasil, kendala dan solusi pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor cabang Pembantu Banyumanik.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Dari data yang didapatkan digunakan oleh penulis sebagai bahan analisis yang disesuaikan dengan konsep aplikasi pada Bank syariah Mandiri KCP Banyumanik. Setelah dilakukan analisis kemudian di tarik kesimpulan dan memberikan saran-saran.

Berdasarkan penelitian dibawah bahwa pelaksanaan pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik memiliki prosedur yang sistematis dengan beberapa tahapan. Penggunaan analisa 5C menjadi sangat penting dalam prosedur pembiayaan. Penghitungan bagi hasil menggunakan metode Revenue Sharing. Kendala dalam pembiayaan mudharabah yaitu : nilai pembiayaan minimal harus diatas 100 juta, persyaratan-persyaratan pembiayaan yang masih sulit untuk dipenuhi oleh nasabah, karena sebagian besar masyarakat masih merupakan pengusaha kecil. Adapun solusi dari kendala tersebut adalah : Bank Syariah Mandiri perlu membuat produk pembiayaan mudharabah dengan nilai dibawah 100 juta, membuat persyaratan yang bisa dipenuhi oleh masyarakat dengan usaha yang baru.

user1
Typewriter
v
Page 7: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-

Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ( TA ) ini. Penulisan Tugas Akhir ini

dalam rangka memenuhi salah saatu syarat kelulusan jurusan D3 Perbankan

Syariah pada fakultas Syari’ah STAIN SALATIGA. Saya menyadari bahwa tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada

tahap penyusunan Tugas akhir ini, sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan

Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1) Dr. FaqihNabhan dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,

tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Tugas

Akhir ini.

2) Pihak bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik yang telah membantu

dalam memberikan data yang saya perlukan.

3) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan berupa

dukungan material dan moral; dan

4) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas akhir ini.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

Salatiga,11 Agustus,2014

Penulis

Budi Utomo

user1
Typewriter
vi
Page 8: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah hirobbil ‘alamin

Puji syukur senantiasa aku panjatkan kehadirat Allah SWT

Kupersembahkan karya ini kepada :

Bapak dan Ibu ( Lasidi Dan Istianah ) saya ucapkan banyak terima kasih

atas kasih sayang yang diberikan, atas do’a nya yang selalu menyertai

setiap hari ku. Nasehat dan motivasinya yang menjadikan penguat tekad

untuk memjadi yang terbaik.

Buat kakak kakak tercinta ( Puji Utami, M. Saefudin ) terima kasih atas

nasehat dan bantuannya.

Buat teman-teman yang selalu bersama dalam setiap suka duka pada

masa-masa kuliah.

Buat teman Magang (Azizah Solaemah), terimaksih telah menjadi teman

magang yang baik, yang membantu dalam penelitian pada Bank syariah

Mandiri KCP Banyumanik. Sehingga tercipta sebuah karya ilmiah ini.

user1
Typewriter
vii
Page 9: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

MOTTO

Dan Berdo’alah : Ya Tuhanku, Tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan

Engkau adalah sebaik-baiknya yang memnberi tempat.

( Al-Mu’minun : 29 )

Jangan kamu katakan apa yang kamu ketahui, tapi ketahuilah apa yang kamu

katakan.

user1
Typewriter
viii
Page 10: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i

LEMBAR PERSETUJUAN..………………………………………..…… ii

LEMBAR PENGESAHAN..……………………………………………… iii

LEMBAR KEASLIAN….....……………………………………………… iv

ABSTRAK ……………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR……………………………………………….……. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. vii

MOTTO …........………………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL……………...………………………………………….. x

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………….. 5

C. Tujuan Penulisan …………………………………… 5

D. Metode Penelitian ………………………………… 6

E. Sistematika Penulisan ………………………………… 9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ……………………………………… 10

Page 11: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

B. Kerangka Teoritik …………………………………….. 12

1. Bank ……………………………………….. 12

a. Pengertian Bank ………………………… 12

b. Prinsip-Prinsip Bank Syariah …………… 13

2. Pembiayaan ………………………………… 15

a. Pengertian Pembiayaan……………….…… 15

b. Metode Penghitungan Pembayaran

Angsuran…………………………………. 17

c. Tujuan Pembiayaan ……………………. 23

d. Prosedur Pembiayaan ……………………. 24

e. Prinsip-Prinsip Pembiayaan………………. 26

3. Mudharabah …………………………………… 29

a. Pengertian Mudharabah …………………... 29

b. Landasan-landasan Mudharabah …………. 30

c. Penerapan Mudharabah pada Bank

Syariah……………………………………. 30

4. Nisbah bagi Hasil …………………………… 32

a. Pengertian Bagi Hasil…………………….. 32

b. Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil … 33

c. Penghitungan Nisbah Bagi Basil …………. 36

Page 12: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB III : LAPORAN OBJEK

A. Gambaran Umun ……………………………………… 38

B. Data Deskriptif ……………………………………… 53

BAB IV : ANALISIS

A. Analisa Prosedur Pembiayaan Mudharabah…………… 55

1. Tahap Solisitasi …………………………………….. 55

2. Tahap Permohonan …………………….………… 55

3. Tahap Investigasi…………………………………… 57

4. Tahap Analisa ……………………………………… 58

5. Tahap Persetujuan ………………………………….. 62

6. Tahap Pencairan ……………………………………. 62

7. Tahap Monitoring ……………………………….. 63

8. Tahap Pembiayaan Angsuran / Pelunasan …………. 64

B. Analisis Kendala dan Solusi Dalam Pelakasanaan

Pembiayaan Mudharabah …………………………….. 64

1. Kendala Kendala ……………………………… 64

2. Penyelesaian ........……………………………. 67

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………… 69

B. Saran ………………………………………………….. 70

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 72

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perbandingan Antara Bank Syaiah Dan Bank

Konvensional ……………………………………………. 13

Tabel 2.2 : Daftar Angsuran Metode Sliding Rate…………………… 20

Tabel 2.3 : Daftar Angsuran Anuitas ………………………………… 22

Tabel 2.4 : Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil ………………… 35

Tabel 2.5 : Metode Penghitungan Bagi Hasil………………………… 36

Tabel 4.1 : Perbandingan Pembiayaan Mudharabah dan

Murabahah ……………………………………………….. 64

Page 14: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Prosedur Pembiayaan ……………………………………. 25

Gambar 2.2 : Penerapan Mudharabah Pada Bank Syariah …………….. 31

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri

KCP Banyumanik………………………………………… 41

Gambar 3.2 : Fortofolio pembiayaan BSM KCP Banyumanik.………… 54

Gambar 3.3 : Fortofolio pembiayaan BSM………………..…………….. 54

Page 15: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Bukti Konsultasi

Lampiran 2 : Formulir Pengajuan Pembiayaan

Lampiran 3 : Biodata Penulis

Page 16: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berpengaruh dalam

perkembangan ekonomi suatu Negara.Perbankan menjadi suatu lembaga yang

dibutuhkan oleh masyarakat sebagai penyokong kegiatan ekonomi yang

dilakukannya.Perbankan di Indonesia memiliki dua system perbankan yaitu

Perbankan dengan system konvensional atau dengan menggunakan bunga dan

Bank syariah yang menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai dengan syariat

islam.

Pada prinsipnya bank konvensional dan bank syariah mempunyai kesamaan

yaitu lembaga keuangan yang bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Namun dalam operasionalnya bank

konvensional menjalankannya dengan berpedoman dengan bunga, sedangkan

bank syariah tidak terpengaruh oleh tingkat rate bunga karena operasional yang

dilakukan menggunakan prinsip bagi hasil yang bebas bunga.

Sejak krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1998 dunia perbankan

konvensioanal mengalami keterpurukan yang membuat perekonomian Indonesia

mengalami penurunan sehingga mengakibatkan banyak pengusaha yang

gulungtikar.Namun sejak saat itu pula bank syariah muncul sebagai lembaga

keuangan yang tidak terpengaruh oleh adanya krisis moneter bahkan bank syariah

mampu berkembang. Bila pada periode 1992 -1998 hanya ada satu bank Syariah,

maka pada tahun 2004, jumlah bank syariah di Indonesia telah bertambah menjadi

user1
Typewriter
1
Page 17: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

20 unit, yaitu 3 Bank Umum Syariah dan 17 Unit Usaha Syariah. Sementara

BPRS hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88 buah (Karim, 2004:25).

Bank syariah di Indonesia mulai berdiri sejak pemerintah mengesahkan UU

No. 7 tahun 1992.Dengan adanya kekuatan hukum tersebut bank syariah terus

berkembang.Pengaturan bank syariah dalam bentuk undang-undang

disempurnakan dengan menetapkan UU No. 10 tahun 1998 hingga akhirnya

disahkanya UU No. 21 tahun 2008.Dengan adanya penyempurnaan tersebut

membuktikan bahwa bank syariah terus berkembang.

Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 Bank syariah adalah Bank yang

menjalankan kegiatan usahannya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Bank syariah memiliki beberapa program pembiayaan yang antara lain:

pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Bai’ Salam. Adanya

Bank islam diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan

ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan oleh

bank islam (Muhammad, 2002:16).

Dengan adanya pembiayaan tersebut diharapkan mampu memacu masyarakat

untuk bisa menciptakan usaha dan mampu mengembangkannya.Dalam

kenyataannya masyarakat masih sulit mengembangkan usaha karena faktor

permodalan.Pembiayaan bank syariah yang akhir-akhir ini mulai gencar di

sosialisasikan untuk membangun ekonomi masyarakat.

Permodalan Mudharabahdianggap sesuai dengan masyarakat yang akan

memulai ataupun memgembangkan kegiatan usaha masyarakat. Penggunaan

user1
Typewriter
2
Page 18: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

prinsip bagi hasil pada Mudharabah tidak akan memberatkan pengusaha. Tidak

hanya itu pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah menuntut kejujuran dari

kedua pihak, hal ini tentu akan menciptakan kenyamanan dalam menjalin

kerjasama. Menurut Muhammad (2002:17) Bank syariah memiliki sifat sebagai

bank berdasarkan prinsip syariah wajib memposisikan diri sebagai uswatun

hasanah dalam implementasi moral dan etika bisnis yang benar atau

melaksanakan etika dan moral agama dalam aktivitas ekonomi. Terlebih lagi

pembiayaan ini sesuai dengan umat islam,karena bagi hasil ini tidak mengandung

riba.

Namun sejauh ini pengelolaan pembiayaan Mudharabah masih belum banyak

dikembangkan oleh bank-bank syariah.Dalam Bank Syariah penggunanaan

pembiayaan berprinsip Mudharabah juga masih kalah dengan pembiayaan

Murabahah.Produk pembiayaan berprinsip jual beli (Murabahah) disalurkan

kepada nasabah untuk kebutuhan konsumsi yang mana ruang lingkup kebutuhan

ini lebih luas dibandingkan dengan pembiayaan Mudharabah dengan ruang

lingkup pengusaha. Hal ini terjadi karena bank Syariah menilai pembiayaan

Murabahah lebih menguntungkan. Karena produk Murabahah menggunakan

marjin sebagai keuntungan bank Syariah yang mana marjin sudah ditentukan

besarnya oleh bank syariah di awal akad. Dengan demikian produk Murabahah

tidak membawa resiko kerugian bagi bank syaraiah.

Sementara itu pembiayaan Mudharabah tidak bisa dihindarkan dengan resiko

ketidakpastian. Hal ini karena Mudharabah menggunakan prinsip bagi hasil atau

bagi keuntungan, yang mana keuntungan yang didapatkan oleh nasabah atau

user1
Typewriter
3
Page 19: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

pengusaha tidak selalu konstan tiap bulannya. Resiko ini menjadi alasan bank-

bank syariah jarang menggunakan produk ini dalam penyaluran

pembiayaannya.Resiko kerugian ini bisa diminimalkan dengan analisa 5C

(Character, Capacity, Capital, Collateral&Condition ). Dengan analisa yang tepat

oleh bank terhadap calon nasabah yang baik bank syariah dapat mengetahui

prospek usaha yang dilakukan oleh calon nasabah.

Dalam hal ini Bank Syariah Mandiri sebagai Bank Syariah terbesar di

Indonesia bisa bertindak sebagai Shahibul maal dalam pembiayaan

Mudharabah.Dimana Bank Syariah Mandiri bertindak sebagai penyedia dana

untuk modal usaha. Dari dana tersebut dimanfaatkan oleh para pengusaha sebagai

Mudharib untuk mengembangkan usahanya. Shahibbulmaal dan Mudharib harus

bisa menjalin kerjasama dengan baik, sehingga dapat meminimalkan resiko

kerugian.

Melihat hal ini seharusnya Bank Syariah Mandiriharus bisa mengembangkan

dan memasyarakatkan pembiayaan mudharabah. Indonesia dengan penduduk

yang mayoritas beragama islam akan menjadi peluang yang nyata bagi bank

syariah. Orang islam sejauh ini melihat bahwa bunga bank merupakan riba yang

harus dihindari, sedangkan prinsip bagi hasil merupakan prinsip yang sesuai

dengan islam. Sehingga hal ini akanmembuka peluang bagi bank syariah dalam

mengembangkan pembiayaan Mudharabah. Pembiayaan mudharabah bisa

menjadi pilihan utama bagi masyarakat muslim karena lebih sesaui dengan syariat

islam.

user1
Typewriter
4
Page 20: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Penelitian ini dibuat karena melihat kurangnya minat bank syariah ataupun

masyarakat terhadap pembiayaan Mudharabah.Oleh karena itu penulis

tertarikuntuk mengangkat judul penelitian “ANALISIS PEMBIAYAAN

MUDHARABAH PADA BANK SYARIAHMANDIRIKANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis akhirnya memberikan rumusan

masalah yaitu :

1. Bagaimana prosedur pembiayaan Mudharabahpada BankSyariah Mandiri

KCPBanyumanik ?

2. Bagaimana penghitungan bagi hasil pembiayaan Mudharabah pada Bank

Syariah KCP Banyumanik ?

3. Apa yang menjadi kendala pada pembiayaan Mudharabahdi Bank Syariah

Mandiri KCP Banyumanik ?

C. Tujuan Dan Kegunaan

1. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan tugas ini, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis

adalah untuk memperoleh jawaban atas permasalah yang muncul yaitu :

a. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembiayaan Mudharabah

pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

b. Untuk mengetahui bagaimana penghitungan bagi hasil pembiayaan

Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

user1
Typewriter
5
Page 21: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

c. Untuk mengetahui kendala-kendala pembiayaan Mudharabah pada

Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

2. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Bagi Penulis

Penulis dapat menambah pengetahuan mengenai pembiayaan

mudharabah jugakendala dalam mengaplikasikan pembiayaan

Mudharabah pada bank mandiri syariah.

b. Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

Penulisan penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukkan bagi

bank mandiri syariah dalam melakukan pengembangan pembiayaan

Mudharabah.Hasil dari penelitian ini menjadi bahan pertimbangan

dalam pengambilan langkah pengembangan pembiayaan dengan

prinsip bagi hasil.

D. Metode Penelitian

1. Sumber data

Ada dua jenis sumber data yang digunakan penulis yaitu :

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan

pertama).Dalam penelitian ini yang termasuk dalam data primer adalah

data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak Bank

Syariah Mandiri KCP Banyumanik.Narasamber dalam penelitian ini

adalah orang yang mengetahui tentang konsep pembiayaan pada Bank

user1
Typewriter
6
Page 22: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Syariah Mandiri KCP Banyumanik.Narasumber tersebut adalah Bapak

Haris Isnainda, Tina Yulianti selaku Sales acisstant dan Prasdika

Perdana Putra selaku Account Officer. Data primer dalam penelitian ini

meliputi :

1) Jenis-jenis produk pembiayaan dan pendanaan pada Bank Syariah

Mandiri KCP Banyumanik.

2) Prosedur-prosedur pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah

Mandiri KCP Banyumanik.

3) Kendala-kendala dalam penerapan Pembiayaan Mudharabah pada

Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada. Data sekunder

yang diperoleh penulis meliputi :

1) Sejarah dan Profil Bank Syariah Mandiri

2) Produk-produk Bank Syariah Mandiri

3) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Pembiayaan yaitu :

Buku Pedoman Pembiayaan, Laporan Keuangan, akad pembiayaan

dan dokumen-dokumen mengenai prosedur pembiayaan pada Bank

Syariah Mandiri.

2. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan

Studi Pustaka.

user1
Typewriter
user1
Typewriter
7
Page 23: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

a. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan

pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut. Data yang didapatkan penulis didapatkan dari hasil

pengamatan langsung dari pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai

Bank Syariah Mandiri.

b. Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil

bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si

penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).Obyek wawancara meliputi :

1) Sales Acisstant Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

Untuk mendapatkan informasi bagaimana produk dan prosedur

pembiayaan mudharabah pada bank mandiri syariah kcp

banyumanik.

2) Account Officer Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik

Untuk mendapatkan imformasi tentang kendala-kendala dan

solusi dalam penerapan pembiayaan mudharabah pada Bank

Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

user1
Typewriter
8
Page 24: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku yang berhubungan

dengan topik pembahasan dalam penelitian ini untuk mandapatkan

dasar teoritis yang relevan.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan beberapa sub bab yang terdiri dari Latar

Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan pengertian-pengertian yang bersifat

teoritis. Sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KCP

BANYUMANIK

Pada bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum dan data-

data deskriptif. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah

berdiri, visi misi bank syariahmandirikcp banyumanik, struktur

organisasi dan badan hokum dari bank mandiri syariah.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan prosedur pembiayaan mudharabah

pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik. Dan menguraikan

user1
Typewriter
9
Page 25: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

kendala-kendala dan solusi pembiayaan mudharabah pada Bank

Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi hasil dari penelitian yang berwujud dalam

bentuk kesimpulan dan saran

user1
Typewriter
10
Page 26: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Berdasarkan dari bebarapa penelitian yang membahas mengenai pembiayaan

mudharabah dan musyarakah diantaranya disusun oleh saudari Riska Isro

Setyoningsih yang berjudul “Manajemen Pembiayaan Mudharabah Di Bank

Syariah Mandiri Cabang Ungaran” tahun 2009. Penelitian tersebut membahas

mengenai manajemen pembiayaan Mudharabah bank mandiri syariah cabang

Ungaran, yang menjelaskan mengenai pengertian pembiayaan Mudharabah,

bagaimana aturan dan prinsip dalam pemberian pembiayaan Mudharabah, dan

bagaimana proses seleksi calon nasabah oleh bank syariah mandiri cabang

Ungaran. Sehingga pembiayaan Mudharabah yang dilakukan bisa dilakukan

dengan baik dan meminimalkan risiko yang terjadi.

Selanjutnya dari penelitian saudari Novia Ria Rahmawati yang berjudul

“Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Syariah Surakarta” tahun 2011. Penelitian ini menjelaskan jenis-jenis dan

prosedur pembiayaan yang dilakukan di PT BNI Syariah Cabang Surakarta, yang

mana dari penelitian ini menjelaskan tentang pembiayaan yang menjadi produk

PT. BNI Syariah cabang Surakarta. Prosedur pembiayaan pada BNI Syariah

Cabang Surakarta tidak dijelaskan secara mendetail, tidak dijelaskan apa yang

menjadi pertimbangan Bank untuk menentukan kelayakan calon nasabah untuk

diberi suatu pembiayaan.

user1
Typewriter
user1
Typewriter
11
Page 27: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Menurut TA saudari Yuli Astuti yang berjudul “ Prosedur Pembiayaan

Mudharabah Pada BMT Al-Mu’aawanah Bringin Kabupaten Semarang” tahun

2009. Penelitian ini menjelaskan tentang persyaratan-persyaratan pengajuan

pembiayaan mudharabah di BMT Al-Mu’aawanah yang harus dipenuhi oleh

nasabah, juga menjelaskan proses analisis pembiayaan Mudharabah oleh BMT

Al-Mu’aawanah mulai dari sebelum pembiayaan di cairkan sampai pada tahap

pengembalian / angsuran dari pembiayaan mudharabah.

Dari penelitian diatas terdapat kesamaan pembahasan penelitian yaitu sama-

sama mengkaji masalah sistem pembiayaan Mudharabah. Sedangkan perbedaan

dari penelitian diatas adalah pada lokasi penelitian atau studi

kasusnya..Setyoningsih (2009) dalam penelitiannya menjelaskan aturan dan

prinsip pembiayaan Mudharabah.Rahmawati (2011) penelitiannya menjelaskan

prosedur pembiayaan, tetapi tidak menjelaskan analisa kelayakan calon

nasabah.Sedangkan Astuti (2009) dalam penetiannya menjelaskan persyaratan-

persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah, sebagai bagian dari prosedur

pembiayaan Mudharabah.

Pada penelitian ini menjelaskan prosedur pembiayaan Mudharabah pada

Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik, dalam prosedur pembiayaan dijelaskan

bahwa bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik menggunakan analisis 5C sebagai

untuk mengetahui layak tidaknya calon nasabah. Penelitian ini juga menjelaskan

penghitungan bagi hasil pembiayaan yang diterapkan pada Bank Syariah Mandiri

KCP Banyumanik.Selain itu dalam penelitian ini juga menjelaskan kendala-

user1
Typewriter
user1
Typewriter
12
Page 28: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

kendala dalam pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah Mandiri KCP

Banyumanik.

B. Kerangka Teoritik

1. BANK

a. Pengertian Bank

Menurut Taswan (2010:6) bank adalah suatu lembaga yang

beraktivitas sebagai penghimpun dana berupa giro, deposito tabungan

dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus

spending unit) kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat yang

membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui jasa penjualan jasa

keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat

banyak. Adapun jenis bank sendiri ada dua yaitu Bank Umum dan Bank

Perkreditan Rakyat ( BPR ).

Sistem yang digunakan oleh bank ada dua yaitu sistem yang

berdasarkan bunga dan sistem non bunga atau syariah. Bank

konvensioanal adalah bank yang dasar operasionalnya menggunakan

sistem bunga, sedang bank yang tanpa bunga disebut dengan bank

Syariah. Bank syariah yang menurut Muhammad (2002:13) adalah bank

yang dalam kegiatan operasionalnya tidak mengandalkan bunga. Karena

islam menilai bahwa bunga bank adalah riba yang mana riba diharamkan

oleh islam.

Menurut Kasmir (2004:12) kegiatan bank meliputi tiga kegiatan

utama, yaitu:

user1
Typewriter
13
Page 29: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

1) Menghimpin Dana

2) Menyalurkan Dana

3) Memberi jasa Bank lainnya

Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana adal;ah

kegiatan pokok bank. Sedangkan pemberian jasa bank hanyalah

merupakan pendukung dari kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.

Tabel 2.1

Perbandingan Antara Bank Syaiah Dan Bank Konvensional

BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

1. Melakukan Investasi – investasi yang halal

saja.

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli atau

sewa.

3. Profit dan oriented.

4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk

hubungan kemitraan.

5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus

sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah

1. Investasi yanga halal dan haram

2. Memakai perangkat bunga

3. Profit oriented

4. Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan debitor-

debitor.

5. Tidak terdapat dewan sejenis

Sumber : Antonio2001 : 34

b. Prinsip - Prinsip Bank Syariah

Menurut Muhammad (2002:85) Bank syariah memiliki 5 konsep

utama yang menjadi dasar operasional yaitu :

1) Prinsip Simpanan Murni ( al-wadi’ah )

Prinsip al wadiah sering juga disebut titipan merupakan prinsip

yang hanya digunakan bank untuk produk simpanan. Simpananal

user1
Typewriter
14
Page 30: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

wadiah tidak mendapatkan keuntungan bagi hasil ataupun margin, al

wadiah hanya menerapkan bonus dari Bank.

2) Bagi Hasil ( Syirkah )

Konsep ini meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara

shahibul maal (penyedia dana) dengan mudharib (pengelola dana).

Nisbah bagi hasil ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan

dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Prinsip ini

memiliki bentuk produk yaituMudharabah dan Musyarakah. Lebih

jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar baik untuk

produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan,

sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan.

3) Prinsip Jual Beli (at-Tijarah)

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menjelaskan

bagaimana penerapan konsep jual beli, dimana bank akan membeli

terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah

sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank,

kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga

sejumlah harga beli ditambah keuntungan ( margin ).

4) Prinsip Sewa ( al-Ijarah )

Prinsip ini terbagi menjadi dua jenis : (1) Ijarah, sewa murni,

seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya

(operating lease). Dalam teknis perbankan, bank dapat membeli

equitment yang dibutuhkan nasabah kemudian menyewakan dalam

user1
Typewriter
15
Page 31: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

waktu dan hanya yang telah disepakati kepada nasabah. (2) Bai’ al

takjiri atau IjarahAlMuntahiyaBitTamlik merupakan penggabungan

sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki

barang pada akhir masa sewa (finansial lease).

5)Prinsip jasa/fee ( al-Ajr walumullah )

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang

diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara

lain Bank Garasi, Kliring, Inkaso, Jasa, Transfer,dll. Secara syari’ah

prinsip ini didasarkan pada konsep konsep al ajr wal umulah.

2. PEMBIAYAAN

a. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 adalah penyediaan

dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah.

2) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

IjarahAlMuntahiyaBitTamlik.

3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam, dan Istisnha’

4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.

5) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah

user1
Typewriter
16
Page 32: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi

hasil.

Sementara menurut Ridwan (2007:92) pembiayaan berprinsip syariah

adalah penyediaan dana berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dengan pihak lain, dengan ketentuan pihak peminjam wajib melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan menyertakan bagi hasilnya.

Sedangkan Kasmir (2004:73) juga menjelaskan pembiayaan adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasrkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Dengan

demikian pengertian pembiayaan adalah penyediaan dana oleh bank yang

disalurkan kepada pihak lain dengan ketentuan pengembalian dengan

menyertakan imbalan atau bagi hasil.

Dalam pembiayaan terdapat kontrak yang harus dilakukan oleh dua

pihak yaitu shahibul mal dan mudharib. Menurut Muhammad (2008:94)

kontrak pembiayaan adalah pengikatan dua pihak dengan kesepakatan-

kesepakatan, diantaranya adalah kesepakatan tentang lama atau waktu kontrak.

Menurut Kasmir (2004:75-76) unsur yang terkandung dalam

pembiayaan yaitu:

1. Kepercayaan

Yaitu keyakinan pihak pemberi dana bahwa dana yang diberikan akan

benar-benar dikembalikan dimasa yang akan datang.

user1
Typewriter
17
Page 33: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

2. Kesepakatan

Kesepakatan diwujudkan dalam bentuk perjanjian dimana masing

pihak menandatangani hak dan kewajiban

3. Jangka waktu

Jangka waktu mencakup masa panjang atau pendeknya pemberian dana

harus dikembalikan.

4. Resiko

Resiko kerugian dapak diakibatkan dua yaitu kesengajaan nasabah yang

tidak mau mengembalikan dana, padahal nasabah mampu untuk

mengembalikan, dan karena terjadinya sebuah bencana atau kecelakaan

sehingga nasabah benar

5. Balas Jasa

Akibat dari pemberian pembiayaan atau kredit maka pihak penyedia dana

mengharapkan suatu imbalan keuntungan dalam jumlah tertentu.

b. Metode Penghitungan Pembayaran Angsuran Pembiayaan

1) Metode Anuitas

Penetapan angsuran pokok dan marjin secara konstan selama masa kredit.

Pembayaran yang dilakukan setiap bulan jumlahnya selalu sama, dengan

nominal angsuran marjin setiap bulan menurun,

pokok naik atau bertambah.

Rumus penghitungan

Keterangan

Kesepakatan diwujudkan dalam bentuk perjanjian dimana masing

pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.

Jangka waktu mencakup masa panjang atau pendeknya pemberian dana

harus dikembalikan.

Resiko kerugian dapak diakibatkan dua yaitu kesengajaan nasabah yang

tidak mau mengembalikan dana, padahal nasabah mampu untuk

ikan, dan karena terjadinya sebuah bencana atau kecelakaan

sehingga nasabah benar-benar tidak mampu mengembalikan.

Akibat dari pemberian pembiayaan atau kredit maka pihak penyedia dana

mengharapkan suatu imbalan keuntungan dalam jumlah tertentu.

Metode Penghitungan Pembayaran Angsuran Pembiayaan

Anuitas

Penetapan angsuran pokok dan marjin secara konstan selama masa kredit.

Pembayaran yang dilakukan setiap bulan jumlahnya selalu sama, dengan

nominal angsuran marjin setiap bulan menurun, sedangkan angsuran

pokok naik atau bertambah.

Rumus penghitungan

Kesepakatan diwujudkan dalam bentuk perjanjian dimana masing-masing

Jangka waktu mencakup masa panjang atau pendeknya pemberian dana

Resiko kerugian dapak diakibatkan dua yaitu kesengajaan nasabah yang

tidak mau mengembalikan dana, padahal nasabah mampu untuk

ikan, dan karena terjadinya sebuah bencana atau kecelakaan

benar tidak mampu mengembalikan.

Akibat dari pemberian pembiayaan atau kredit maka pihak penyedia dana

mengharapkan suatu imbalan keuntungan dalam jumlah tertentu.

Penetapan angsuran pokok dan marjin secara konstan selama masa kredit.

Pembayaran yang dilakukan setiap bulan jumlahnya selalu sama, dengan

sedangkan angsuran

user1
Typewriter
18
Page 34: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

A : Anuitas

M : Plafon Kredit

i : Marjin

n : Jangka waktu

2) Metode Sliding Rate

Angsuran pokok di perhitungakan tetap pada setiap angsuran, sedangkan

angsuran marjin menurun p

berkurangnya sisa kredit.

Rumus penghitungan

a =

b

Keterangan

a : Angsuran Pokok

b : Angsuran Bunga

M : Plafon Kredit

i : Marjin

n : Jangka waktu

3) Metode Flate Rate

Perhitungan angsuran

bulannya.

Rumus penghitungan

: Anuitas

: Plafon Kredit

: Marjin

: Jangka waktu

Sliding Rate

Angsuran pokok di perhitungakan tetap pada setiap angsuran, sedangkan

angsuran marjin menurun pada setiap bulannya sejalan dengan

berkurangnya sisa kredit.

Rumus penghitungan

: Angsuran Pokok

: Angsuran Bunga

: Plafon Kredit

: Marjin

: Jangka waktu

Flate Rate

Perhitungan angsuran pokok dan marjin selalu sama dalam setiap

Rumus penghitungan

Angsuran pokok di perhitungakan tetap pada setiap angsuran, sedangkan

ada setiap bulannya sejalan dengan

pokok dan marjin selalu sama dalam setiap

user1
Typewriter
19
Page 35: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

F=

Keterangan

F : Flate Rate

M : Plafon Kredit

i : Marjin

n : Jangka waktu

Contoh penghitungan angsuran pembiayaan

Bapak Toni meminjam dana untuk modal usaha kepada Bank Syariah Mandiri

dengan plafon Rp. 100.000.000, jangka waktu 2 tahun, dengan ketentuan marjin

20 %. Hitunglah besarnya angsuran dengan metode:

1. Sliding Rate

2. Flate Rate

3. AnuitasRate

Jawab :

1. Sliding rate

Angsuran pokok

Angsuran Marjin

Total Angsuran bulan 1

Angsuran Bulan ke-2

: Flate Rate

: Plafon Kredit

: Marjin

: Jangka waktu

Contoh penghitungan angsuran pembiayaan

Bapak Toni meminjam dana untuk modal usaha kepada Bank Syariah Mandiri

dengan plafon Rp. 100.000.000, jangka waktu 2 tahun, dengan ketentuan marjin

besarnya angsuran dengan metode:

: PLFN/Jangka Waktu

: Rp. 100.000.000 / 24 Bulan = Rp. 4.166.666

: PLFN x Mrjin/12

:Rp. 100.000.000 x (20%/12)

: Rp. 100.000.000 x 0.016 = Rp. 1.600.000

Total Angsuran bulan 1 = Rp. 5.766.666

2 : (Plfon-Ansuran Pokok) x marjin/12

: ( Rp. 100.000.000 – Rp. 4.166.666) x 20%/12

Bapak Toni meminjam dana untuk modal usaha kepada Bank Syariah Mandiri

dengan plafon Rp. 100.000.000, jangka waktu 2 tahun, dengan ketentuan marjin

= Rp. 4.166.666

= Rp. 1.600.000

Rp. 5.766.666

Rp. 4.166.666) x 20%/12

user1
Typewriter
20
Page 36: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

: Rp. 95.833.334 x 0.016 = Rp. 1.533.333

Total Angsuran bulan 2 : Rp. 4.166.666 + Rp. 1.533.333

: Rp. 5.699.999

Tabel 2. 2

Daftar Angsuran Metode Sliding Rate

Bln Pokok Pinjaman Cicilan Pokok Cicilan Marjin Angsuran Per

bulan Saldo Pokok

1 Rp 100.000.000 Rp 4.166.667 Rp1.600.000 Rp 5.766.667 Rp95.833.333

2 Rp 95.833.333 Rp 4.166.667 Rp1.533.333 Rp 5.700.000 Rp91.666.667

3 Rp 91.666.667 Rp 4.166.667 Rp1.466.667 Rp 5.633.333 Rp87.500.000

4 Rp 87.500.000 Rp 4.166.667 Rp1.400.000 Rp 5.566.667 Rp83.333.333

5 Rp 83.333.333 Rp 4.166.667 Rp1.333.333 Rp 5.500.000 Rp79.166.667

6 Rp 79.166.667 Rp 4.166.667 Rp1.266.667 Rp 5.433.333 Rp75.000.000

7 Rp 75.000.000 Rp 4.166.667 Rp1.200.000 Rp 5.366.667 Rp70.833.333

8 Rp 70.833.333 Rp 4.166.667 Rp1.133.333 Rp 5.300.000 Rp66.666.667

9 Rp 66.666.667 Rp 4.166.667 Rp1.066.667 Rp 5.233.333 Rp62.500.000

10 Rp 62.500.000 Rp 4.166.667 Rp1.000.000 Rp 5.166.667 Rp58.333.333

11 Rp 58.333.333 Rp 4.166.667 Rp 933.333 Rp 5.100.000 Rp54.166.667

12 Rp 54.166.667 Rp 4.166.667 Rp 866.667 Rp 5.033.333 Rp50.000.000

13 Rp 50.000.000 Rp 4.166.667 Rp 800.000 Rp 4.966.667 Rp45.833.333

14 Rp 45.833.333 Rp 4.166.667 Rp 733.333 Rp 4.900.000 Rp41.666.667

15 Rp 41.666.667 Rp 4.166.667 Rp 666.667 Rp 4.833.333 Rp37.500.000

16 Rp 37.500.000 Rp 4.166.667 Rp 600.000 Rp 4.766.667 Rp33.333.333

17 Rp 33.333.333 Rp 4.166.667 Rp 533.333 Rp 4.700.000 Rp29.166.667

18 Rp 29.166.667 Rp 4.166.667 Rp 466.667 Rp 4.633.333 Rp25.000.000

19 Rp 25.000.000 Rp 4.166.667 Rp 400.000 Rp 4.566.667 Rp20.833.333

user1
Typewriter
21
Page 37: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

20 Rp 20.833.333 Rp 4.166.667

21 Rp 16.666.667 Rp 4.166.667

22 Rp 12.500.000 Rp 4.166.667

23 Rp 8.333.333 Rp 4.166.667

24 Rp 4.166.667 Rp 4.166.667

Total Angsuran

Sumber: Data Terolah

2. Metode Flate Rate

Angsuran Per Bulan

Total Angsuran

3. Metode Anuitas Rate

A =

A =

= 3.450.584

= Rp. 5.050.584

Rp 4.166.667 Rp 333.333 Rp 4.500.000

Rp 4.166.667 Rp 266.667 Rp 4.433.333

Rp 4.166.667 Rp 200.000 Rp 4.366.667

Rp 4.166.667 Rp 133.333 Rp 4.300.000

Rp 4.166.667 Rp 66.667 Rp 4.233.333

Total Angsuran Rp 120.000.000

Sumber: Data Terolah

Flate Rate

: PLFN+(PLFNxMarjin x Jangka Waktu)

Jumlah Bulan Angsuran

: Rp. 100.000.000 + (Rp. 100.000.000 x 20% x 2)

24

: Rp. 5.833.333

: Rp.5.833.333 x 24

: Rp. 139.999.992

Anuitas Rate

+

+

3.450.584 + 1.600.000

= Rp. 5.050.584

Rp 4.500.000 Rp16.666.667

Rp 4.433.333 Rp12.500.000

Rp 4.366.667 Rp 8.333.333

Rp 4.300.000 Rp 4.166.667

Rp 4.233.333 Rp (0)

Rp 120.000.000

: PLFN+(PLFNxMarjin x Jangka Waktu)

: Rp. 100.000.000 + (Rp. 100.000.000 x 20% x 2)

user1
Typewriter
22
Page 38: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Tabel 2.3

Daftar Angsuran Anuitas

Bln Pokok Pinjaman Cicilan Pokok Cicilan Marjin Angsuran Per

bulan Saldo Pokok

1 Rp100.000.000 Rp 3.450.584 Rp 1.600.000 Rp 5.050.584 Rp 96.549.416

2 Rp 96.549.416 Rp 3.505.793 Rp 1.544.791 Rp 5.050.584 Rp 93.043.623

3 Rp 93.043.623 Rp 3.561.886 Rp 1.488.698 Rp 5.050.584 Rp 89.481.737

4 Rp 89.481.737 Rp 3.618.876 Rp 1.431.708 Rp 5.050.584 Rp 85.862.860

5 Rp 85.862.860 Rp 3.676.778 Rp 1.373.806 Rp 5.050.584 Rp 82.186.082

6 Rp 82.186.082 Rp 3.735.607 Rp 1.314.977 Rp 5.050.584 Rp 78.450.475

7 Rp 78.450.475 Rp 3.795.376 Rp 1.255.208 Rp 5.050.584 Rp 74.655.099

8 Rp 74.655.099 Rp 3.856.102 Rp 1.194.482 Rp 5.050.584 Rp 70.798.997

9 Rp 70.798.997 Rp 3.917.800 Rp 1.132.784 Rp 5.050.584 Rp 66.881.197

10 Rp 66.881.197 Rp 3.980.485 Rp 1.070.099 Rp 5.050.584 Rp 62.900.712

11 Rp 62.900.712 Rp 4.044.173 Rp 1.006.411 Rp 5.050.584 Rp 58.856.539

12 Rp 58.856.539 Rp 4.108.879 Rp 941.705 Rp 5.050.584 Rp 54.747.660

13 Rp 54.747.660 Rp 4.174.621 Rp 875.963 Rp 5.050.584 Rp 50.573.038

14 Rp 50.573.038 Rp 4.241.415 Rp 809.169 Rp 5.050.584 Rp 46.331.623

15 Rp 46.331.623 Rp 4.309.278 Rp 741.306 Rp 5.050.584 Rp 42.022.345

16 Rp 42.022.345 Rp 4.378.226 Rp 672.358 Rp 5.050.584 Rp 37.644.118

17 Rp 37.644.118 Rp 4.448.278 Rp 602.306 Rp 5.050.584 Rp 33.195.840

18 Rp 33.195.840 Rp 4.519.451 Rp 531.133 Rp 5.050.584 Rp 28.676.390

19 Rp 28.676.390 Rp 4.591.762 Rp 458.822 Rp 5.050.584 Rp 24.084.628

20 Rp 24.084.628 Rp 4.665.230 Rp 385.354 Rp 5.050.584 Rp 19.419.398

21 Rp 19.419.398 Rp 4.739.874 Rp 310.710 Rp 5.050.584 Rp 14.679.524

22 Rp 14.679.524 Rp 4.815.712 Rp 234.872 Rp 5.050.584 Rp 9.863.813

23 Rp 9.863.813 Rp 4.892.763 Rp 157.821 Rp 5.050.584 Rp 4.971.050

user1
Typewriter
23
Page 39: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

24 Rp 4.971.050 Rp 4.971.047 Rp 79.537 Rp 5.050.584 Rp -

Total Angsuran Rp 121.214.016

c. Tujuan Pembiayaan

Pemberian pembiayaan oleh bank bukan karena semata mata mencari

keuntungan, namun dari pembiayaan pembiayaan yang diberikan oleh bank

juga memberi manfaatbagi nasabah dan ekonomi. Secara tidak langsung

semakin banyak pembiayaan yang tersalurkan, maka perekonomian

masyarakat pun akan mengalami peningkatan. Dengan demikian pembiayaan

memiliki fungsi yang sangat baik bagi masyarakat.

Menurut Ridwan (2007:96-97) secara umum pembiayaan memiliki

fungsi sebagai berikut :

1) Meningkatkan daya guna uang

Dana yang ditempatkan oleh para shaibul maal pada bank syariah dalam

bentuk tabungan, deposito, giro serta bentuk lainnya. Dana tersebut oleh

bank akan ditingkatkan daya guna, sehingga mampu meningkatkan

produktifitas.

2) Meningkatkan daya guna barang

a) Dengan bantuan bank syari’ah, produsen dapat meningkatkan

kemampuan produksinnya, mengolah bahan mentah menjadi barang

jadi sehingga mampu merubah dan meningkatkan daya guna barang.

b) Pendistribusian barang hasil produksi bisa sampai kepada konsumen

yang membutuhkan.

user1
Typewriter
24
Page 40: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

3) Meningkatkan peredaran uang

Pembiayaan yang disalurkan melalui berbagai rekening para pengusaha

dapat menciptkan peredaran uang giral dan uang kartal.

4) Menimbulkan kegairahan berusaha

Masalah keterbatasan modal, dalam memulai atau mengembangkan usaha

dapat diatasi dengan adannya pembiayaan. Masyarakat yang berpotensi

mengembangkan usahannya dapat bekerja sama dengan bank syari’ah

untuk mencukupi kebutuhan modal usahannya.

5) Menjaga stabilitas ekonomi nasional

Dalam kondisi ekonomi yang kurang normal, maka masalah yang sering

muncul meliputi: melambungkan inflasi, lesunnya gairah ekspor,

rendahnya nilai investasi serta masalah makro ekonomi lainnya.

6) Meningkatkan pendapatan nasional

Pembiayaan yang sudah disalurkan kepada para pengusaha akan mampu

meningkatkan produktifitas dan aktifitas ekonomi. Hal ini akan membawa

pada peningkatan pendapatan dan kemakmuran.

7) Sebagai alat hubungan ekonomi internasional

Pemberian pembiayaan dan jaminan (garansi bank), akan mampu

meningkatkan hubungan kerjasama perdagangan antara satu negara

dengan negara lainnya.

d. Prosedur Pembiayaan

Menurut Arifin (2002:238) prosedur pembiayaan adalah suatu

gambaran yang bersifat atau metode untuk pelaksanaan suatu kegiatan

user1
Typewriter
user1
Typewriter
25
Page 41: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

pembiayaan. Pengertian tersebut menekankan bahwa prosedur adalah

bagaimana cara melaksanakan suatu kegiatan mulai dari awak sampai selesai.

Sehingga dengan adanya prosedur dapat membantu manusia dalam melakukan

kegiatan tertentu.Menurut Kasmir (2004:95) tujuan dari prosedur pemberian

kredit adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima atau ditolak.

Aplikasi Pembiayaan

Analisis PembiayaanEvaluasi masing-masing PermohonanEvaluasi Kesesuaian Dengan Keijakan

Struktur Pembiayaan

Realisasi Pembiayaan

Pembinaan & Pengawasan (Monitoring)Kesesuaian dengan peraturan dan kebijakan

Penyelesaian PembiayaanReview Pembiayaan

Pemecahan Masalah Pembiayaan

Gambar 2.1 : Prosedur Pembiayaan

Sumber : Arifin,2002:240

user1
Typewriter
26
Page 42: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

e. Prinsip-Prinsip Pembiayaan

Dalam pemberian pembiayaan ada beberapa analisa yang harus dilakukan

untuk mengetahui kelayakan calon penerima pembiayaan.Analisa tersebut

melalui analisa 5C dan 7P. Kasmir (2004:91-94) menjelaskan pengertian

analisa 5C yaitu :

a) Character

Untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa, sifat atau watak calon

nasabah benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan tercermin dari latar

belakang calon nasabah baik dari pekerjaan ataupun sosial masyarakat.

b) Capacity

Untuk melihat kemampuan nasabah dalam membayar pembiayaab atau

kredit yang dihubungkan dengan kemampuan mengelola bisnis dan

mencari laba.

c) Capital

Untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah

terhadap usaha yang akan dibiayai oleh Bank.

d) Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah kepada bank. Nilai

jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang akan diberikan. Seningga

jika terjadi suatu masalah jaminan yang diberikan dapat digunakan untuk

memenuhi kewajiban nasabah.

user1
Typewriter
27
Page 43: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

e) Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang

dan untuk dimasa yang akandatang sesuai sektor masing-masing.

Sedangkan penilaian 7P sebagai berikut :

a) Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadian atau tingkah lakunya sehari-

hari atau dimasa lalu.Juga mencakup sikap dan emosi nasabah dalam

menghadapi masalah.

b) Party

Taitu mengklasifikasi nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan

tertentu berdasarkan modal, loyalitas dan karakternya.Dari klasifikasi

tersebut dapat dijadikan patokan bank untuk memberikan kredit atau

pembiayaan berdasarkan klasifikasi tersebut.

c) Perpose

Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, apakah

digunakan untuk kebutuhan konsumtif atau untuk kebutuhan modal kerja.

d) Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah apakah akan menguntungkan atau

tidak. Hal ini penting untuk bank sebelum pembiayaan disalurkan kepada

nasabah.

user1
Typewriter
28
Page 44: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

e) Payment

Untuk mengetahui bagaimana nasabah mengembalikan kredit yang telah

diambil atau dari sumber mana saja dana yang digunakan nasabah untuk

mengembalikan kredit.

f) Profitability

Melihat kemampuan nasabah dalam mencari keuntungan atau laba.

g) Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang telah diberikan kepada

nasabah melalui sebuah perlindungan.Perlindungan yang dimaksut bisa

dari jaminan dan asuransi.

Dalam pemberian pembiayaan juga memerlukan strategi pemasaran,

pemasaran yang dilakukan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan 4P.

Payne (2000:28) menjelaskan komponen 4P adalah :

a) Product adalah produk atau jasa yang ditawarkan.

b) Price adalah harga yang dibaryar dan cara-cara atau syarat-syarat yang

berhubungan dengan penjualan.

c) Promotion adalah program komunikasi yang berhubungan dengan

pemasaran produk atau jasa.

d) Place adalah fungsi distribusi dan logistic yang dilibatkan dalam rangka

menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.

user1
Typewriter
29
Page 45: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

3. MUDHARABAH

a. Pengertian Mudharabah

Menurut Antonio (2001:95) Mudharabah berasal dari kata dharb,

berarti memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih

tepatnya adalah proses seorang memukulkan kakinya dalam menjalankan

usaha. Sementara Karim (2004:205) menjelaskan akad Mudharabah adalah

persetujuan kerjasama antara harta dari salah satu pihak dengan kerja dari

salah satu pihak. Karim juga menjelaskan (2004:103) Mudharabah adalah

bentuk kerjasama antara pihak pemilik modal (shahib al-maal) yang

mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan

perjanjian pembagian keuntungan. Dari pengertian tersebut dapat di artikan

bahwa Mudharabah adalah suatu bentuk kerja sama yang dijalankan oleh dua

pihak yang mana satu pihak sebagai pemilik modal (100%) sedang satu pihak

bertindak sebagai pelaksana usaha.

Dari keempat faktor tersebut dapat dilihat bahwa Mudharabah

mempunyai sistem yang jelas. Dimana dari beberapa rukun tersebut menjadi

bagian yang tidak dapat ditinggalkan dalam pelakasaan akad mudharabah.

Aplikasi prinsip mudharabah di bagi menjadi dua yaitu Mudharabah

Mutlaqah dan Mudharabah Muqayyadah. Menurut Antonio (2001:97)

Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan

mudharib yang tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah

bisnis. Sedang Mudharabah Muqayyadah adalah kerja sama yang mana si

Mudharib dibatasi jenis usaha, waktu dan tempat usaha.

user1
Typewriter
30
Page 46: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

b. Landasan-landasan Mudharabah

Al Hadist

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa sayyidina Abbas bin Abdul

Muthalib jika memberikan sana ke mitra usahanya secara mudharabah ia

mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni

lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan

tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut.

Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulillah saw. Dan

Rasulullah pun membolehkannya.”(HR Thabrani).

“Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah saw, bersabda, “ tiga

hal didalamnya terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh, muqharadah

(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan

rumah bukan untuk dijual.”( HR Ibnu Majah no. 2280, kitab at-Tijarah).

c. Penerapam Mudharabah pada Bank Syariah

Pada bank syariah prinsip Mudharabah diterapkan pada produk

pembiayaan dan pendanaan. Dalam produk pendanaan, nasabah akan

mendapatkan bagi hasil dari pendapatan bank. Sementara bagi hasil dari

pembiayaan menjadi keuntungan bank sesuai dengan kerjasama yang telah

disepakati di awal akad.

user1
Typewriter
31
Page 47: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Gambar 2.2 : Penerapan Mudharabah Pada Bank Syariah

Sumber: Nabhan, 2008 : 53

Muhammad menjelaskan (2002:97) pada posisi penghimpunan dana

mudharabah diterapkan pada :

a) Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan

khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban, dan sebagainnya.

b) Deposito spesial (special investment), dimana dana yang dititipkan

nasabah khusus untuk bisnis tertentu.

Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk :

a) Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa;

b) Investasi khusus, disebut juga Mudharabah Muqayyadah, dimana sumber

dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang

telah ditetapkan oleh shahibul maal.

MudharibBank

(Shahibul mal)

Proyek/usaha

PembagianKeuntungan

Modal

Perjanjian Bagi Hasil

KeahlianModal 100%

Nisbah x%

Nisbah Y%

user1
Typewriter
32
Page 48: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

4. NISBAH BAGI HASIL

a. Pengertian Bagi Hasil

Menurut Muhammad (2002:101) Bagi hasil diartikan sebagai distribusi

beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Bagi hasil

dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba

yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya atau dapat berbentuk

pembayaran mingguan atau bulanan.Bagi hasil merupakan prinsip yang

dipakai oleh bank syariah terutama pada prinsip akad Mudharabah dan

Musyarakah.

Nisbah bagi hasil merupakan faktor utama dalam operasional bank

syariah sehingga dalam penetapan nisbah bagi hasil bank perlu kebijakan yang

tepat. Adapaun bahan pertimbangan dalam penetapan nisbah bagi hasil

menurut Karim (2004:286) sebagai berikut :

1) Referensi tingkat (marjin) keuntungan

2) Perkiraan tingkat keuntungan bisnis yang dibiayai

Perkiraan tingkat keuntungan bisnis/proyek yang dibiayai dihitung

dengan mempertimbangkan sebagai berikut :

a) Perkiraan penjualan :

(1) Volume penjualan setiap transaksi atau volume penjualan setiap

bulan

(2) Sales Turn-Over atau frekuensi penjualan setiap bulan

(3) Fluktuasi harga penjualan

(4) Rentang harga penjualan yang dapat dinegosiasikan

user1
Typewriter
33
Page 49: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

(5) Marjin keuntungan setiap transaksi

b) Lama Cash To cash cycle :

(1) Lama proses barang

(2) Lama persediaan

(3) Lama piutang

c) Perkiraan biaya-biaya langsung

Adalah biaya yang langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan

seperti biaya pengangkutan, biaya pengemasan dan biaya-biaya lain

yang lazim.

d) Perkiraan biaya-biaya tidak langsung

Adalah biaya yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan

penjualan, seperti biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan dan biaya-

biaya lain yang yang lazim dikategorikan dalam overhead cost

(OHC) .

e) Delayed factor

Delayed factor adalah tambahan waktu yang ditambahkan pada cash

to cash cycle untuk mengantisipasi timbulnya keterlambatan

pembayaran dari nasabah ke bank.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil

Menurut Muhammad (2002:106-107) ada dua faktor yang

mempengaruhi bagi hasil di bank syariah yaitu : faktor langsung dan faktor

tidak langsung.

user1
Typewriter
34
Page 50: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

1) Faktor langsung

a. Investmentrate merupakan persentase aktual dana yang diinvestasikan dari

total dana. Jika bank menentukan investment rate sebesar 80%, hal ini

berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk memenuhi likuiditas.

b. Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana

dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Dana

tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu metode :

a) Rata rata saldo minimum bulanan

b) Rata rata total saldo harian

Investment rate dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia untuk

diinvestasikan akan menghasilkan dana aktual yang digunakan.

c. Nisbah (Profit sharing ratio)

1) Salah satu ciri al mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan dan

disetujui pada awal perjanjian.

2) Nisbah antara satu bank dengan bank lainnya

3) Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank,

misalnya deposito 1 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

4) Nisbah juga dapat berbeda antar satu account lainnya sesuai dengan

besarnya dana dan jatuh temponya.

2) Faktor tidak langsung

Faktor tidak langsung yang mempengaruhi bagi hasil adalah :

a. Penentuan pendapatan dan biaya Mudharabah.

user1
Typewriter
35
Page 51: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

1) Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya.

Pendapatan yang “dibagi hasilkan” merupakan pendapatan yang

diterima dikurangi biaya-biaya.

2) Jika semua biaya ditanggung bank, maka hal ini disebut revenue

sharing.

b. Kebijakan akunting (prinsip dan metode akuntansi)

Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas

yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan

biaya.

Tabel 2.4

Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil

Bunga Bagi Hasil

a. Penentuan bunga dibuat pada waktu

akad dengan asumsi harus selalu untung

a. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi

hasil dibuat pada waktu akad dengan

berpedoman pada kemungkinan untung

rugi

b. Besarnya presentase berdasarkan

pada jumlah uang (modal) yang

dipinjamkan

b. Besarnya rasio bagi hasil berdasrkan

pada jumlah keuntungan yang diperoleh

c. Pembayaran bunga tetap seperti yang

dijanjikan tanpa pertimbangan apakah

proyek yang dijalankan oleh pihak

nasabah untung atau rugi

c. Bagi hasil bergantung pada

keuntungan proyek yang dijalankan.

Bila ussaha merugi, kerugian akan

ditanggung bersama oleh kedua belah

pihak.

d. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah

d. Jumlah pembagian laba meningkat

sesuai dengan peningkatan jumlah

user1
Typewriter
36
Page 52: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

keuntungan berlipat atau keadaan

ekonomi sedang “booming”.

pendapatan.

e. Eksistensi bunga diragukan (kalau

tidak dikecam) oleh semua agama,

termasuk islam.

e. Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil.

Sumber : Antonio, 2001 : 61

c. Penghitungan Bagi Hasil

Ada dua metode untuk menghitung bagi hasil yaitu : profit sharing dan

revenue sharing. Menurut (Nabhan, 2008:47) menjelaskan bahwa Profit

Sharing yaitu bagi laba dan Revenue Sharing bagi pendapatan. Berikut contoh

penggunaan kedua metode tersebut :

Tabel 2.5

Metode Penghitungan Bagi Hasil

Uraian Jumlah Metode Bagi Hasil

Penjualan

Harga Pokok Penjualan

Laba Kotor

Beban

Laba rugi bersih

100

65

Revenue sharing

35

25

10 Profit Sharing

Sumber : Nabhan. 2008:47

Contoh soal

Bank BSM melakukan kerjasama bisnis dengan Bapak Samsul, seoarng pedagang

buku di Pasar mengunakan akad mudhrabah. Bank BSM memberikan modal

kepada Bapak Samsul sebesar Rp. 10.000.000 sebagai modal usaha usaha pada

tanggal 1 januari 2009 dengan nisbah bagi hasil BSM : Samsul = 30 % : 70 %.

user1
Typewriter
37
Page 53: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Pada tanggal 31 februari 2009, Bapak Samsul memberikan laporan laba rugi

penjualan buku sebagai berikut :

Penjualan : Rp. 1.000.000

HPP : Rp. 700.000

Laba Kotor : Rp. 300.000

Biaya-biaya : Rp. 100.000

Laba Bersih : Rp. 200.000

Hitunglah pendapatan yang diperoleh BSM dan Bapak Samsul dari kerjasama

bisnis tersebut pada tanggal 31 Pebruari 2009 bila kesepakatan pembagian bagi

hasil tersebut menggunakan metode :

a. Profit Sharing

b. Revenue sharring

jawab :

a. Profit Sharing

BSM = 30% x Rp. 200.000 ( laba bersih ) = Rp. 60.000

Bapak Samsul =70% x Rp. 200.000 = Rp. 140.000

b. Revenue Sharing

BSM = 30 % x Rp 300.000 ( Laba Kotor ) = Rp. 90.000

Bapak Samsul = 70% x Rp 300.000 = Rp. 210.000

user1
Typewriter
38
Page 54: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB III

LAPORAN OBJEK

A. GAMBARAN UMUM

1. Sejarah Bank syariah Mandiri

Sejak terjadi krisis moneter tahun 1997 bank konvensioanal di indonesia

mengalami kekacauan. Hal ini membuat ekonomi indonesia mengalami banyak

kemrosotan. Melihat hal ini sektor perbankan menjadi salah satu faktor

perekonomian yang besar pengaruhnya. Suku bunga melonjak tinggi sehingga

tidak ada kestabilan ekonomi dan akhirnya banyak bank yang memakai bunga

mengalami kebangkrutan. Namun ada sistem perbankan yang tidak terpengaruh

oleh krisis moneter yaitu bank syariah.

BSM berdiri sejak tahun 1999, BSM merupakan anak kantor dari PT Bank

Mandiri (Persero) yang basicnya bank konvensional. PT Mandiri (persero)

terbentuk dari penggabungan (merger) empat bank yaituBank Dagang Negara,

Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindoyang menjadi satu bank baru bernama

PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.

Perubahan kegiatan usaha menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh

Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25

Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi

PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,

PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25

Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

user1
Typewriter
39
Page 55: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Melihat perkembangan bank mandiri yang terus meningkat. Bank mandiri

syariah membuka kantor – kantor cabang baru di kota – kota besar di Indonesia.

Tidak halnya kota semarang yang semakin berkembang, hingga ahirnya membuka

beberapa Kantor Cabang Pembantu yang diantaranya KCP SEMARANG

BANYUMANIK.

Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 13/51/DPbS/Sm tanggal 7

Desember 2011, terhitung mulai hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 telah

dibuka Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang dengan alamat :

Nama : KCP Banyumanik

Alamata : Jl. Setiabudi No. 152 Kav 3 & 5 kel. Sumurboto, kec.

Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah Telp. 024-76482057, fax.

024-6482056

Profil Perusahaan

2. Profil

Nama : PT Bank Syariah Mandiri

Alamat :Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta :

10340 –Indonesia

Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)

Faksimili : (62-21) 3983 2989

Situs Web : www.syariahmandiri.co.id

Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999

Tanggal Beroperasi : 1 November 1999

Modal Dasar : Rp2.500.000.000.000,-

user1
Typewriter
40
Page 56: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Modal Disetor : Rp1.489.021.935.000,-

Kepemilikan Saham

1. PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. : 231.648.712 lembar saham

(99,999999%)

2. PT Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham (0,000001%).

3. Visi, Misi dan Shared Values

1) Visi

Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia.

2) Misi

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang

berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan

pada segmen UMKM.

3. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

4. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

3) Shared Values

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan

2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati bersama untuk di-

shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared Values

Bank Syariah Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”.

1. Excellence:

Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-oriented).

user1
Typewriter
41
Page 57: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

2. Teamwork:

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

3. Humanity:

Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.

4. Integrity:

Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi.

5. Customer Focus:

Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya melampaui

harapan nasabah (internal dan eksternal).

Gambar 3.1 : STRUKTUR ORGANISASI BSM KCP BANYUMANIK

Sumber : BSM KCP Banyumanik,2014

Operator OfficcerSetyo Nugroho Cahyo Adi

Customer Service

Tri Junianto

Back OfficeDwi Murtopo

WahyuWibowo

TellerNabelaRoeslita

Sari

AnalisisMikro

PhontonYudha

Santana

Admin Pembiayaan

MikroInsiyahMutik

Marketing Mikro

PrasdikaPerdana Putra

&Akto Prasetyo

Kepala BSM KCP Banyumanik

Adityo Muko Widodo

SATina Yunita &Haris Inainda

Kepala Warung MikroGaluh Arandanu

user1
Typewriter
42
Page 58: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

4. Produk Produk Bank Syariah Mandiri

a) Tabungan BSM

Tabungan yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama

jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM. Fitur & Biaya:

a. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah

b. Bagi hasil yang kompetitif

c. Online di seluruh outlet BSM Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai

kartu ATM & debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah

bekerjasama dengan BSM Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile

Banking & BSM Net Banking

d. Minimum setoran awal: Rp80.000 (perorangan) dan Rp1.000.000 (non-

perorangan)

e. Minimum setoran berikutnya: Rp10.000

f. Saldo minimum: Rp50.000 Biaya tutup rekening: Rp20.000

g. Biaya administrasi Rp6.000

Syarat:

Perorangan :WargaNegaraIndonesia:KTP/SIM/Paspor

Warna Negara Asing : Paspor dan Kartu Izin Menetap Sementara(KIM/KITAS).

Non-Perorangan :

a) Badan Hukum: Bukti diri/identitas pengurus berupa fotokopi

KTP/KITAS/Paspor seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar Akte

Pendirian/Anggaran Dasar dan Akta Perubahan Surat keterangan domisili,

SIUP/Ijin usaha dari instansi yang berwenang, TDP, NPWP Surat

user1
Typewriter
43
Page 59: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

penunjukkan khusus sebagai Kepala Cabang atau Kepala Bagian

Keuangan/Bendaharawan dari suatu Perusahaan /Badan /Instansi jika

diperlukan.

b) Non Badan Hukum: Bukti diri/identitas pengurus berupa fotokopi

KTP/KITAS/Paspor seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar Akta

Pendirian/Anggaran Dasar dan Akta Perubahan atau izin kegiatan atau

tujuan perkumpulan/organisasi dari instansi yang berwenang Surat

Keterangan susunan pengurus perkumpulan/organisasi dan surat

penunjukan bagi pihak-pihak yang berwenang mewakili perkumpulan/

organisasi dalam melakukan hubungan dengan bank.

Manfaat:

1) Aman dan terjamin

2) Kemudahan bertransaksi di seluruh outlet BSM

3) Kemudahan bertransaksi di manapun saja dengan menggunakan layanan

e-banking BSM

4) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah.

b) BSM Tabungan Berencana

Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta

kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

Fitur:

Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah. Bagi hasil yang

kompetiti Periode tabungan 1 s.d. 10 tahun Usia nasabah minimal 17 tahun dan

maksimal 65 tahun saat jatuh tempo Setoran bulanan minimal Rp100 ribu Target

user1
Typewriter
44
Page 60: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

dana minimal Rp1,2 juta dan maksimal Rp200 juta Jumlah setoran bulanan dan

periode tabungan tidak dapat diubah. Tidak dapat menerima setoran diluar setoran

bulanan Saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila ditutup sebelum jatuh tempo

(akhir biaya masa kontrak) akan dikenakan administrasi

Syarat:

Kartu identitas : KTP/SIM/Paspor nasabah Memiliki rekening asal (source

account) berbentuk Tabungan atau Giro di BSM

Manfaat:

a) Kemudahan perencanaan keuangan

b) Nasabah jangka panjang

c) Memperoleh jaminan pencapaian target dana

d) Mendapatkan perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis, tanpa

pemeriksaan kesehatan

e) Manfaat asuransi adalah sebesar kekurangan target dana dari setoran

bulanan yang telah dibayarkan, sehingga manfaat asuransi dihitung dengan

cara sbb.: Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran

bulanan pada saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat

klaim.

c) BSM Tabungan Simpatik

Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. Fitur & Biaya

Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah Setoran awal minimal

Rp20.000 (tanpa ATM) & Rp30.000 (dengan ATM) Setoran berikutnya minimal

user1
Typewriter
45
Page 61: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Rp10.000 Saldo minimal Rp20.000 Biaya tutup rekening Rp10.000 Biaya

administrasi Rp2.000 per rekening per bulan atau sebesar bonus bulanan (tidak

memotong pokok) Biaya pemeliharaan kartu ATM Rp2.000 per bulan

Syarat:

Kartu identitas : KTP/SIM/Paspor nasabah

Manfaat:

a) Aman dan terjamin

b) Online di seluruh outlet BSM

c) Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM

d) Fasilitas BSM Card, yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit dan kartu

potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM

e) Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking

Penyaluran zakat, infaq dan sedekah

d) BSM Tabungan Investa Cendekia

Tabungan dengan jangka waktu untuk keperluan uang pendidikan dengan

jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan

asuransi.

Fitur:

Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah Periode tabungan 1 s.d.

20 tahun Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun saat jatuh tempo

Setoran bulanan minimal Rp100.000 s.d. Rp10.000.000 dengan kelipatan

Rp50.000 Bagi hasil yang kompetitif Jumlah setoran bulanan dan periode

user1
Typewriter
46
Page 62: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

tabungan tidak dapat diubah namun dapat dilakukan setoran tambahan diluar

setoran bulanan

Syarat:

Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah Memiliki Tabungan BSM sebagai

rekening asal (source account).

Manfaat:

Memudahkan perencanaan keuangan masa depan, khususnya untuk biaya

pendidikan putra/putri Mendapatkan perlindungan asuransi secara otomatis, tanpa

melalui pemeriksaan kesehatan.

e) BSM Tabunganku

Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang

diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan

budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Fitur & Biaya:

a) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadhi’ah yad dhamanah.

b) Setoran awal pembukaan rekening minimum Rp20.000 (tanpa ATM) dan

Rp80.000 (dengan ATM).

c) Setoran tunai selanjutnya minimum Rp10.000. Saldo minimum rekening

(setelah penarikan) adalah Rp20.000 (tanpa ATM) dan Rp50.000 (dengan

ATM).

d) Jumlah minimum penarikan di counter sebesar Rp100.000 kecuali pada

saat penutupan rekening.

e) Bebas biaya administrasi rekening. Biaya pemeliharaan Kartu

user1
Typewriter
47
Page 63: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

TabunganKu Rp2.000 (bila ada).

f) Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah Rp20.000.

g) Biaya ganti buku karena hilang/rusak atau sebab lainnya sebesar Rp0.

Rekening dormant (tidak ada transaksi selama 6 bulan berturut-turut):

Biaya penalti Rp2.000 per bulan. Apabila saldo rekening mencapai

<Rp20.000, maka rekening akan ditutup oleh sistem dengan biaya

penutupan rekening sebesar sisa saldo.

Syarat:

Kartu Identitas : KTP/SIM/Paspor.

Manfaat:

1) Aman dan terjamin

2) Online di seluruh outlet BSM

3) Bonus

4) Fasilitas Kartu TabunganKu yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit.

5) Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking.

6) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah.

Ketentuan:

Nasabah pemilik rekening TabunganKu adalah nasabah perorangan.Nasabah

adalah Warga Negara Indonesia.Nasabah TabunganKu hanya dibenarkan

memiliki 1 rekening di 1 Bank.Tidak dibenarkan mendapatkan fasilitas joint

account “AND” atau “OR”. Bila saldo ≤Rp20.000, maka rekening akan ditutup

oleh sistem dengan biaya penutupan sebesar sisa saldo.

f) BSM Giro

user1
Typewriter
48
Page 64: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Sarana penyimpanan dana untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan

berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.

Fitur & Biaya:

Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad dhamanah Setoran

Awal minimum Rp500.000 (perorangan) dan Rp1.000.000 (Non-Perorangan)

Saldo minimum Rp500.000 (perorangan) dan Rp1.000.000 (Non-Perorangan)

Biaya administrasi bulanan:

a. Perorangan : Rp10.000 (tanpa ATM) dan Rp12.000 (dengan ATM)

b. Perusahaan : Rp15.000

Biaya tutup rekening : Pelanggaran Rp50.000 dan Permintaan Sendiri Rp20.000

Biaya buku cek/giro : Rp100.000

Syarat:

Perorangan : KTP/SIM/Paspor nasabah

Perusahaan : KTP/SIM/Paspor Pengurus atau pejabat yang berwenang Akte

Pendirian dan Akte Perubahan Perusahaan berikut Pengesahan Perusahaan

Anggaran Dasar Perusahaan SIUP, TDP/Ijin usaha dari instansi yang berwenang,

NPWP, SK.Domisili

Manfaat:

a) Dana aman dan tersedia setiap saat

b) Kemudahan transaksi dengan menggunakan cek atau B/G

c) Fasilitas Intercity Clearing untuk kecepatan pembayaran inkaso (kliring

antar wilayah)

d) Fasilitas BSM Card, sebagai kartu ATM sekaligus debet (untuk

user1
Typewriter
49
Page 65: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

perorangan)

e) Fasilitas pengiriman account statement setiap awal bulan

f) Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM

g) BSM Giro Valas

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk kemudahan

transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah untuk

perorangan atau non-perorangan.

Fitur & Biaya:

1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad dhamanah

2) Bebas biaya penarikan bank notes sampai dengan USD5.000 per bulan

Setoran Awal minimum USD1.000 Saldo minimum USD1.000 Biaya

administrasi bulanan USD5 Biaya tutup rekening USD10

Syarat:

a) Perorangan: KTP/SIM/Paspor.

b) Perusahaan: KTP/SIM/Paspor Pengurus atau pejabat yang berwenang

Akte Pendirian dan Akte Perubahan Perusahaan berikut Pengesahan

Perusahaan Anggaran Dasar Perusahaan SIUP, TDP/Ijin usaha dari

instansi yang berwenang, NPWP, SK.Domisili

Manfaat:

a. Dana aman dan tersedia setiap saat

b. Penarikan dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan slip penarikan

c. Fasilitas pengiriman account statement setiap bulan

d. Bonus bulanan sesuai kebijakan BSM

user1
Typewriter
50
Page 66: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

h) BSM Deposito

Investasi berjangka waktu tertentu yang dikelola berdasarkan prinsip

Mudharabah Muthlaqah untuk perorangan dan non-perorangan.

Fitur & Biaya:

1) Jangka waktu yang fleksibel: 1, 3, 6 dan 12 bulan

2) Dicairkan pada saat jatuh tempo Setoran awal minimum Rp2.000.000

3) Biaya Materai Rp6.000

4) Biaya Penarikan: Rp30.000/rekening

Syarat:

Perorangan : KTP/SIM/Paspor nasabah

Perusahaan : KTP/SIM/Paspor Pengurus atau pejabat yang berwenang Akte

Pendirian dan Akte Perubahan Perusahaan berikut Pengesahan Perusahaan

Anggaran Dasar Perusahaan SIUP, TDP/Ijin usaha dari instansi yang berwenang,

NPWP, SK.Domisili

Manfaat:

a) Dana aman dan terjamin

b) Pengelolaan dana secara syariah

c) Bagi hasil yang kompetitif Dapat dijadikan jaminan pembiayaan Fasilitas

Automatic Roll Over (ARO).

i) Pembiayaan Investasi

Fasilitas pembiayaan jangka pendek / jangka panjang dalam mata uang rupiah

maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan investasi berupa rehabilitasi,

user1
Typewriter
51
Page 67: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan khusus lainnya

yang dinilai layak oleh bank.

Fitur:

Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan. Pembiayaan dapat dalam

mata uang rupiah dan US Dollar.Menggunakan prinsip jual beli / sewa dengan

margin yang disepakati bersama. Margin pembiayaan fixed selama masa

pembiayaan. Jangka waktu pembiayaan minimal 1 tahun / dapat disesuaikan

dengan kebutuhan.

j) Pembiayaan Modal Kerja

Fasilitas pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada pelaku usaha baik

dalam mata uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan modal

kerja dalam siklus waktu tertentu maksimal 1 tahun.

Fitur:

Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan. Pembiayaan dapat dalam

mata uang rupiah dan US Dollar.Menggunakan prinsip bagi hasil dengan

berdasarkan pada revenue sharing. Pembiayaan dapat bersifat revolving dan non

revolving. Pengembalian pembiayaan yang fleksibel sesuai dengan realisasi

usaha.Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

k) Pembiayaan Warung Mikro

Limit pembiayaan sampai Rp.100juta:

1. Perorangan Golongan berpenghasilan tetap (Golbertab) seperti PNS,

Pegawai Swasta, dsb. Wiraswasta/Profesi

2. Badan Usaha

user1
Typewriter
52
Page 68: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Produk:

1. Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas) Limit pembiayaan:

minimal Rp2000.000,- (dua juta rupiah) sampai dengan Rp10.000.000,-

(sepuluh juta rupiah). Jangka waktu: maksimal 36 bulan. Biaya

administrasi sesuai ketentuan BSM.

2. Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) Limit pembiayaan: di

atas Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000,-

(lima puluh juta rupiah). Jangka waktu: maksimal 36 bulan. Biaya

administrasi sesuai ketentuan BSM.

3. Biaya Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) Limit pembiayaan: di atas

Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp100.000.000,-

(seratus juta rupiah). Jangka waktu: maksimal 48 bulan. Biaya

administrasi sesuai ketentuan BSM.

Persyaratan:

1. Wiraswasta/Profesi: Usaha telah berjalan minimal 2 tahun. Usia minimal

21 tahun atau sudah menikah dan maksimal 55 tahun saat pembiayaan

lunas. Surat keterangan/ijin usaha.

2. Perorangan Golbertap Status pegawai tetap dengan masa dinas minimal 1

(satu) tahun. Usia minimal 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55

tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiyaan. Surat keterangan

kerja/SK Pegawai.

3. Badan usaha Usaha telah berjalan minimal 2 tahun. Surat keterangan/ijin

usaha. Akte pendirian/perubahan perusahaan.

user1
Typewriter
53
Page 69: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

l) Pembiayaan Small

1. Limit Pembiayaan : >Rp100 Juta s.d. Rp1,5 Milyar

2. Gross Annual Sales Nasabah (GAS): s.d. Rp10 Milyar

3. Jenis Nasabah : Perorangan untuk usaha produktif Lembaga usaha

berbadan hukum dan/atau berbadan usaha Pembiayaan dengan pola

kemitraan (dengan limit pembiayaan >Rp100 Juta s.d. Rp1,5 Milyar)

4. Skema yang dapat dijalankan:

a. Musyarakah

b. Mudharabah

c. Murabahah

d. Qardh

e. Kafalah

5. Sektor usaha sesuai ketentuan bank

B. DATA DESKRIPTIF

Data diambil dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri yang

menunjukkan bahwa pembiayaan Mudharabahmasih jauh dibawah pembiayaan

Murabahah.Laporan Kuangan Bank Syariah KCP Banyumanik pada tahun 2013

dan 2012. Dari laporan tersebut diperoleh data Murabahah 2013: Rp.

15.842.632.437, Tahun 2012: Rp. 10.842.165.967. Pembiayaan Mudharabahpada

tahun 2013: Rp. 967.963.041, tahun 2012: Rp. 681.068.128.

user1
Typewriter
54
Page 70: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Gambar 3.2

Sumber : Data Terolah

Data juga diperoleh dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri Pusat.

Data yang diperoleh adalah

tahun 2011: Rp. 19.773.813.386.544, Mudharabah tahun 2012: Rp. 484.892.297,

tahun 2011: Rp. 295.251.036, dan Mu

2011: Rp. 756.171.279.

Gambar 3.

Sumber :

0

50

100

150

200

0

20

40

60

80

Gambar 3.2 :Fortofolio pembiayaan BSM KCP Banyumanik

Sumber : Data Terolah

ta juga diperoleh dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri Pusat.

Data yang diperoleh adalah Murabahahpada tahun 2012: Rp. 27.549.264.479.714,

tahun 2011: Rp. 19.773.813.386.544, Mudharabah tahun 2012: Rp. 484.892.297,

tahun 2011: Rp. 295.251.036, dan Musyarakah 2012: Rp. 1.186.901.650, tahun

2011: Rp. 756.171.279.

Gambar 3.3 :Fortofolio pembiayaan BSM

Sumber : Data Terolah

2012

Fortofolio pembiayaan BSM KCP Banyumanik.

ta juga diperoleh dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri Pusat.

pada tahun 2012: Rp. 27.549.264.479.714,

tahun 2011: Rp. 19.773.813.386.544, Mudharabah tahun 2012: Rp. 484.892.297,

syarakah 2012: Rp. 1.186.901.650, tahun

Column1

2012

2012

2011

user1
Typewriter
55
Page 71: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB IV

ANALISIS

A. Analisa Prosedur Pembiayaan Mudharabah

Bank Syariah Mandiri sebagai sebuah lembaga keuangan syariah memiliki

sistem operasional yang sudah tersusun secara sistematis. Dalam pembiayaan

Mudharabah Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur yang harus di patuhi oleh

pegawai maupun calon nasabah. Sehingga dalam operasional pembiayaan

Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri dapat berjalan dengan baik. Adapun

prosedur pembiayaan Mudharabah sebagai berikut :

1. Tahap Solisitasi

a. AO ( Account Oficcer ) melakukan survey tentang kondisi/potensi bisnis

daerah yang mampu dijangkau cabang. Kemudian AO menetapkan

rencana solisitasi calon nasabah yang akan menjadi target.

b. AO melaporkan hasil survey dan rencan solisitasi kepada Marketing

Manajer.

c. Marketing manajer membuat surat tugas survey kepada Accout Oficcer

yang disahkan oleh kepala cabang.

2. Tahap Permohonan

Mengisi formulir pengajuan yang sudah di sediakan oleh bank syariah

mandiri, sebagai bukti keseriusan mengajukan pembiayaan. Formulir ini

menjadi arsip bank yang akan menjadi identitas calon nasabah. Dari form ini

bank mendapatkan identitas lengkap dari calon nasabah yang akan

mengajukan pinjaman.

user1
Typewriter
user1
Typewriter
user1
Typewriter
56
Page 72: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Calon nasabah mengajukan surat permohonan pembiayaan dengan cara

mengisi form yang sudah disediakan oleh bank dengan melampirkan

persyaratan.

a. Syarat Syarat Pembiayaan

Calon nasabah mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi semua

persyaratan yang di tentukan oleh bank mandiri syariah. Yang mana

persyaratan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi bank mandiri

syariah apakah pembiayaan yang diajukan oleh nasabah bisa di realisasi

atau tidak.

Adapun persyaratan yang ditentukan oleh bank mandiri syariah sebagai

berikut :

1. Badan Usaha :

a) Foto copy akte pendirian / Anggaran dasar badan Usaha notariil

b) Foto copy legalitas usaha sesuai dengan jenis bidang usaha

c) Foto copy NPWP

d) Foto copy identitas ( KTP/SIM/PASPOR )

e) Laporan keuangan

f) Past performance usaha

g) Rencana usaha kedepan

h) Foto copy bukti pemilik jaminan

2. Perorangan :

a) Foto copy legalitaas usaha

b) Foto copy NPWP

user1
Typewriter
57
Page 73: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

c) Foto copy identitas diri, istri / suami

d) Laporan kuangan

e) Past performance usaha

f) Rencana usaha ke depan

g) Foto copy kepemilikan jaminan

b. Setelah nasabah mengajukan permohonan pembiayaan kemudian

diserahkan kepada AO. Surat permohonan dicatat pada admistrasi

“permohonan pembiayaan”.

c. Kemudian account officer menyerahkan surat permohonan berikut

lampiran kepada kepala KCP untuk memperoleh keputusan awal “disetujui

untuk diproses atau tidak”.

d. Jika surat permohonan disetujui maka marketing manajer menyerahkan

surat permohonan kepada AO untuk di investigasi. Jika ternyata surat

permohonan ditolak surat permohonan diserahkan kepada AO untuk

dibuatkan surat penolakannya.

3. Tahap Investigasi

AO melakukan pemeriksaan kebenaran/kewajaran/validitas surat

permohonan, melakukan wawancara dengan nasabah, melakukan BI

Checking, pengecekan dokumen barang jaminan.Tahap ini dilakukan untuk

menindak lanjuti permohonan pembiayaan nasabah. Kemudian diserahkan

kepada marketing manager.

user1
Typewriter
58
Page 74: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

4. Tahap Analisa

Tahap analisa merupakam tahap yang penting bagi Bank Syaraiah

Mandiri. Karena pada tahap ini Bank Syariah Mandiri akan dapat mengetahui

apakah calon nasabah layak mendapatkan pembiayaan Mudharabah.Pada

tahap ini berguna bagi Bank Syariah Mandiri untuk meminimalkan risiko dari

penyaluran pembiayaan kepada nasabah. Adapun yang dilakukan pada tahap

ini adalah :

a. AO melakukan analisa terhadap nasabah meliputi :

1) Analisa aspek 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral&Condition).

a) Character

Analisa karakter berguna untuk mengetahui watak dan sifat calon

nasabah.Analisa dilakukan untuk memastikan bahwa calon

nasabah tidak memiliki sifat buruk, bukan penipu dan memiliki

reputasi buruk di masyarakat.Analisa karakter dapat dilakukan

dengan cara :

(1) Dengan melakukan BI Checking.

(2) Melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar calon

nasabah.

(3) Melihat reputasi kerja.

user1
Typewriter
59
Page 75: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

b) Capacity

Analisa capacityadalah analisa yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan calon nasabah untuk menbayar angsuran dari

pembiayaan. Analisa ini dapat dilakukan dengan melihat :

(1) Melihat laporan keuangan calon nasabah (Pendapatan dan

Pengeluaran).

(2) Melihat banyaknya kewajiban yang ditanggung.

c) Capital

Analisa yang bertujuan melihat kekayaan calon nasabah. Hal ini

dilakukan sebagai penguat bahwa calon nasabah tidak hanya

mengandalkan dana pembiayaan tapi masih memliki kekayaan

lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Kakayaan

nasabah yang dimaksut berupa asset tanah dan bangunan, tempat

usaha, barang berharga (mobil, sepeda motor) dan peralatan kerja.

d) Collateral

Analisa collateral adalah analisa yang digunakan untuk melihat

nilai jaminan.Nilai jaminan minimal 70% dari jumlah

pembiayaan.Jaminan ini berguna untuk mem back up jika dalam

perjalanan angsuran nasabah tidak bisa memenuhi keawajibannya.

e) Condition

Analisa bertujuan untuk melihat kondisi perekonomian calon

nasabah. Untuk melihat apakah usaha calon nasabah masih bisa

terus berkembang atau justru akan mengalami penenurunan.

user1
Typewriter
60
Page 76: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Untuk memastikan usaha yang dilkakukan oleh calon nasabah

sesuai dengan syariah.sehingga bisa sebagai bahan pertimbangan

oleh Bank Syariah Mandiri untuk manyalurkan pembiyaan.

2) Menghitung kewajaran besarnya pembiayaan.

3) Melakukan analisa Risiko.

4) Membuat kesimpulan dan menetapkan persyaratan pembiayaan.

Prasyarat pembiayaan minimal Character dan Capacity harus positif.

5) Mengisi formulir “Keputusan Komite Pembiayaan”/ (NAP) Nota

Analisa Pembiayaan.

b. Penentuan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah

Dalam penentuan bagi hasil ada ketentuan yang harus disetujui oleh

pihak Bank Syariah Mandiri dan nasabah, Yaitu :

1) Adanya kesepakatan antara pihak Bank (Sahibul Maal) dan

nasabah (Mudharib) mengenai usaha yang akan dilakukan, dan

jangka waktu.

2) Nisbah bagi hasil bedasarkan Revenue Sharing.

Untuk memperjelas penghitungan bagi hasil pada pembiayaan

Mudharabah, dibawah ini penulis memberikan ilustrasi penghitungan bagi

hasil :

Contoh :

Koperasi Simpan Pinjam “Y” mangajukan pembiayaan

Mudharabah pada Bank Syariah sebesar Rp. 1.000.000.000 yang

user1
Typewriter
61
Page 77: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

dimaksutkan untuk modal kerja.Jangka waktu yang diajukan 2 tahun.

Dengan asumsi ekspektasi rate 35 % flat per tahun.

Bank Syariah melaksanakan akad

berdasarkan Revenue Sharing

Plafon

Jangka Waktu

Ekspektasi Rate

Proyeksi Angs

Perhitungan KSP “Y” kepada anggota di asumsikan 35 % flat per tahun

sebagai berikut :

Plafon

Jangka Waktu

Ekspektasi Rate

Proyeksi Angsuran

Sehingga dari kerjasama ini KSP “Y” mendapatkan keuntungan sebesar

Rp. 56.250.000

Penghitungan Nisbah Bagi Hasil Mudharabah :

KSP “Y”

dimaksutkan untuk modal kerja.Jangka waktu yang diajukan 2 tahun.

umsi ekspektasi rate 35 % flat per tahun.

Bank Syariah melaksanakan akad Mudharabah dengan KSP “Y”

Revenue Sharing dengan penghitungan sebagai berikut :

: Rp. 1.000.000.000

Jangka Waktu : 24 bulan

Ekspektasi Rate : 10 %

Proyeksi Angsuran :

: Rp. 45.833.333.33

Perhitungan KSP “Y” kepada anggota di asumsikan 35 % flat per tahun

sebagai berikut :

: Rp. 1.000.000.000

Jangka Waktu : 24 bulan

Ekspektasi Rate : 35 %

Proyeksi Angsuran :

: Rp. 56.250.000

Sehingga dari kerjasama ini KSP “Y” mendapatkan keuntungan sebesar

Rp. 56.250.000 – Rp. 45.833.333.33= Rp. 10.416.666.67

Penghitungan Nisbah Bagi Hasil Mudharabah :

: 100

: 18.51 %

dimaksutkan untuk modal kerja.Jangka waktu yang diajukan 2 tahun.

dengan KSP “Y”

dengan penghitungan sebagai berikut :

Perhitungan KSP “Y” kepada anggota di asumsikan 35 % flat per tahun

Sehingga dari kerjasama ini KSP “Y” mendapatkan keuntungan sebesar

user1
Typewriter
62
Page 78: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Bank Syariah : 100 % - 18.51 %

: 81.49 %

Dalam pembiayaan ini besar angsuran perbulan yang harus dibayarkan

oleh KSP “Y” kepada bank sebesar Rp. 45.833.333.33 atau 81.49 % dari

nisbah bagi hasil.Jumlah ansuran perbulan yang dibayarkan tidak berubah-

ubah.Hal ini karena kesepakatan penentuan ekspektasi rate KSP “Y”

ditentukan pada awal pembiayaan. Sementara ekpektasi rate bank syariah

merupakan kebijakan dari kantor pusat.

c. Kemudian NAP diserahkan kepada marketing manajer untuk direview

hasil analisa yang selanjutnya diserahkan kepada kepala cabang untuk di

mintakan tanda tangan.

5. Tahap Persetujuan

Setelah NAP mendapatkan pengesahan dari kepala KCP, accout officer

melakukan :

a. Membuat SP3 ( Surat Penegasaan Persetujuan Pembiayaan ).

b. SP3 Diserahkan kepada Marketing Manajer untuk dilakukan pengecekkan.

c. SP3 diserahkan kepada Kepala KCP untuk dilakukan penandatangan

pengesahan.

d. Setelah SP3 disetujui AO menyampaikan kepada nasabah untuk ditanda

tangani diatas materai.

6. Tahap Pencairan

a. Pengajuan permohonan pencairan oleh nasabah.

user1
Typewriter
63
Page 79: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

b. Surat permohonan diterima oleh AO, kemudian AO membuat Daftar

Pengecekkan Realisasi Pembiayaan (DRP).

c. Account Officer melakukan pengecekkan kelengkapan pemenuhan

persyaratan pembiayaan yang telah disepakati antara lain :

1) Pengakadan pembiayaan, Akad pembiayaan telah ditandatangani

nasabah diatas materai.

2) Surat sanggup sudah ditanda tangani oleh nasabah diatas materai.

3) Jaminan yang diserahkan telah diikat sesuai ketentuan dan ditutup

asuransinya.

4) Biaya adminstrasi, asuransi, dan biaya pengikatan jaminan

telahdibayar oleh nasabah.

5) Hasil pengecekkan dituangkan dalam DRP.

d. DRP diserahkan kepada Kepala KCP untuk dilakukan pengecekkan dan

memutuskan persetujuan pencairan.

e. AO membuatan memo pencairan yang disahkan oleh marketing manager.

f. Customer service menerima customer facility dan memo, kemudian

melakukan proses input pembukaan rekening pembiayaan nasabah.

g. Loan Administration melakukan pencairan ( melalui modul loan).

7. Tahap Monitoring

a. Monitoring/Pembiayaan Nasabah

1) AO melakukan monitoring dan pembinaan berdasarkan klasifikasi

sebagai berikut :

user1
Typewriter
64
Page 80: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

a) Laporan aktivitas usaha yang diterima cabang sesuai yang

dipersyaratkan dalam SP3.

b) Laporan / daftar kewajiban menunggak yang dicetak.

c) Daftar kolektibilitas pembiayaan.

2) Hasil monitoring dituangkan dalam laporan kepada maketing manager.

b. Monitoring Angsuran/Pembiayaan Akan Jatuh Tempo

Membuat harian membuat daftar angsuran / pembiayaan yang akan jatuh

tempo pada 7 hari yang akan datang.

8. Tahap Pembiayaan Angsuran / Pelunasan

a. Teller menerima dana untuk kredit rekening dari nasabah, kemudian teller

melakukan input setoran di rekening kredit nasabah.

b. Loan Administration mendebet rekening (dana) untuk pembayan setoran,

mencocokkan angsuran pembiayaan yang jatuh tempo pada hari itu.

c. Kemudian membuat tiket pendebetan / pembayaran angsuran yang

kemudian dimintakan pengesahan kepada operation manager.

B. Analisis Kendala dan Solusi Dalam Pelaksanaan

PembiayaanMudharabah

1. Kendala Kendala

Pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri kcp

Banyumanik memiliki portofolio lebih rendah dibandingkan dengan

pembiayaan murabahah. Dari data yang diperoleh dari BSM KCP

Banyumanik sebagai berikut :

user1
Typewriter
65
Page 81: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Tabel 4.1

Perbandingan Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah

Tahun Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Mudharabah

2012 Rp. 10.842.165.967 Rp. 976.963.041

2013 Rp. 15.842.632.437 Rp. 681.068.128

Sumber : BSM KCP Banyumanik,2014

Dari data tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah jauh lebih

rendah dari pada pembiayaan murabahah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

pembiayaan mudharabah di BSM KCP Banyumanik terdapat sebuah kendala.

Dari hasil observasi dan wawancara pegawai BSM KCP Banyumanik dapat

disimpulkan kendala kendalanya sebagai berikut :

a) Dari kebijakan BSM yang menentukan bahwa pembiayaan pembiayaan dibagi

sebagai berikut :

1) Pembiayaan Murabahah Mikro :Rp. 3.000.000 -Rp. 100.000.000

2) Pembiayaan Murabahah KPR : Rp. 100.000.000-Rp.1.500.000.000

3) Pembiayaan Mudharabah :Rp.100.000.000-Rp.1.500.000.000

Melihat dari penetapan nominal pada pembiayaan tersebut, pembiayaan

mudharabah berada pada golongan atas, sehingga aspek pasar yang dicari lebih

kepada kelas pengusaha yang sudah berdiri dan cukup besar. Sementara

masyarakat calon nasabah di kawasan masih banyak pengusaha yang sifatnya

UMKM.

Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pembiayaan mudharabah di BSM

KCP Banyumanik. melihat hal ini marketing yang khususnya membidangi pada

pembiayaan mudharabah akan kesulitan mencari pangsa pasar karena adanya

user1
Typewriter
66
Page 82: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

persaingan dengan bank-bank syariah maupun bank konvensional lain di

Semarang.

b) Prosedur pembiayaan Mudharabah

Dari prosedur pembiayaan mudharabah di BSM KCP Banyumanik

terdapat persyaratan yang harus di penuhi oleh nasabah yanag diantaranya :

(1) Foto copy akte pendirian / Anggaran dasar badan Usaha notariil

(2) Foto copy legalitas usaha sesuai dengan jenis bidang usaha

(3) Foto copy NPWP

(4) Foto copy identitas ( KTP/SIM/PASPOR )

(5) Laporan keuangan

(6) Rencana usaha kedepan

Melihat dari syarat-syarat tersebut akan sangat tidak mungkin bisa

diperoleh oleh banyak masyarakat. Sementara usaha masyarakat di wilayah

Semarang kebanyakan masih berupa usaha rumahan. Dengan demikian akan

sangat tidak mungkin masyarakat bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan

mudharabah.

c) Persaingan dengan Bank Lain

Banyaknya bank-bank di Kota dan Kabupaten menjadikan persaingan

antar bank tidak bisa dihindarkan.Baik bank konvensional maupun bank

syariah sama-sama bersaing dalam mencari pasar. Bahkan persaingan antar

satu bank beda KCP pun terjadi. Hal ini menyebabkan pembiayaan

Mudharabah di Bank Syariah Mandiri harus bisa bersaing dengan

pembiayaan-penbiayaan lain.Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

user1
Typewriter
67
Page 83: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

bank syariah khususnya pembiayaan Mudharabah menjadikan Bank Syariah

Mandiri kalah dengan bank-bank konvensional.

2. Penyelesaian

a) Bank Syariah Mandiri perlu membuat produk pembiayaan mudharabah

yang mana dari produk tersebut bisa dimanfaatkan oleh kalangan

pengusaha mikro. Tidak harus pengusaha besar, tapi pengusaha kecil yang

sedang merintis usaha pun bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan

mudharabah. Pada dasarnya pembiayaan disalurkan untuk kemudian bisa

dikembangkan oleh penerimanya. oleh karena itu BSM harus bisa

mengeluarkan pembiayaan mudharabahdengan kapasitas nominal

pembiayaan bisa terjangkau oleh masyarakat kecil.

b) Para Marketing Bank Syariah Mandiri juga harus bisa merangkul semua

aspek pasar di masyarakat, sehingga terjalin rasa kepercayaan oleh

masyarakat. Melakukan pengawasan usaha dengan baik, membina

pengusaha baru yang sedang berdiri dan pemberian perhatian yang lebih

kepada nasabahnya.

c) Persyaratan permohonan pembiayaan harus bisa lebih fleksible, artinya

harus bisa menyesuaikan kondisi calon nasabah. Karena masih banyak

pengusaha kecil di Semarang yang belum mempunyai laporan keuangan,

perencanaan tahun berikutnya dll. Jadi dari segi persyaratan lebih

difokuskan kepada jaminan dan karakter nasabah. Dengan demikian akan

membantu pengusaha-pengusaha kecil untuk mendapatkan fasilitas

pembiayaan mudharabah.

user1
Typewriter
68
Page 84: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

d) Bank syariah mandiri harus membuat promosi yang mana agar

pembiayaan mudharabah di BSM KCP Banyumanik bisa lebih familier di

masyarakat dan bisa menjadi alternatif utama ketika masyarakat

membutuhkan modal usahannya. Promosi yang dilakukan bisa dengan

memperbanyak presentasi kepada para pengusaha dan memperbanyak

penyebaran brosur. Bank Syariah Mandiri harus membuat strategi

pemasaran untuk menghadapi persaingan.

user1
Typewriter
69
Page 85: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Prosedur pembiayaan mudharabah di BSM KCP Banyumanik di mulai dari

permohonan pembiayaan nasabah dengan cara mengisi formulir atau aplikasi

beserta menyertakan persyaratan awal.Pengisian aplikasi tersebut didampingi

dan dianalisa oleh AO. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh AO

akan dilakukan komite yang mana tahap ini berfungsi untuk memutuskan

apakah pembiayaan akan di ACC atau tidak. Jika pembiayaan di setujui maka

pegawai administrasi pembiayaan membuat SP3 (Surat Penegasan Pemberian

Pembiayaan),dan melakukan akad pembiayaan oleh notaris. Berdasarkan SP3

dan akad tersebut menjadi dasar operating Manager untuk melakukan

pencairan pembiayaan kepada nasabah. Setelah proses pencairan, AO

melakukan monitoring terhadap nasabah. Monitoring tersebut berupa

pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah dalam melakukan angsuran

hingga pelunasan.

2. Penghitungan bagi hasil dalam Bank Syariah Mandiri menggunakan metode

RevenueSharing. RevenueSharing adalah pembagian bagi hasil berdasarkan

pendapatan bukan keuntungan bersih. Pembagian bagi hasil ini sesuai dengan

kesepakatan bersama antara Bank Syariah Mandiri dan nasabah.

user1
Typewriter
70
Page 86: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

3. Kendala pembiayaan Mudharabah lebih kepada dari kebijakan BSM yang

menetapkan tarif tinggi pada pembiayaan Mudharabah yang membuat

jangkauan dari pembiayaan mudharabah menjadi pada kalangan pengusaha

besar saja. Oleh sebab itu banyak masyarakat yang tidak tersentuh oleh

pembiayaan Mudharabah. Prosedur yang ditentukan oleh BSM akan

menyulitkan nasabah untuk melakukan pengajuan nasabah yang baru akan

memulai kegiatan usahannya. Karena para pengusaha baru atau UMKM tidak

bisa memenuhi persyaratan persyaratan yang ditetapkan dalam prosedur

pembiayaan.

B. Saran

Berdasarkan analisa dan kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran-

saran sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan memajukan

Bank syariah Mandiri KCP Banyumanik.

1. Prosedur yang diterapkan sudah memenuhi tingkat keamanan bagi bank,

sehinggan mampu meminimalisir resiko. Maka dari itu diharapkan Bank

Syariah Mandiri mampu terus menjaga dan menerapkan prosedur tersebut.

2. Persyaratan persyaratan harus lebih fleksibel, sehingga pengusaha kecil

dan baru bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan mudharabah.

3. BSM membuat kebijakan yang mana pembiayaan Mudharabah

menyediakan modal murah, artinya bisa di bawah 100 juta.

4. Bank Syariah Mandiri harus mampu mengembangkan produk yang dapat

mencakup semua kebutuhan masyarakat. Sehingga melalui produk-produk

user1
Typewriter
user1
Typewriter
71
user1
Typewriter
user1
Typewriter
Page 87: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

tersebut Bank Syariah Mandiri dapat menjalin kerjasama dengan calon-

calon nasabah dengan ruang lingkup yang luas.

5. Pengenalan produk pembiayaan mudharabah harus selalu dilakukan oleh

marketing, sehingga masyarakat mengenal dan memiliki alternatif pilihan

untuk mendapatkan pembiayaan.

user1
Typewriter
72
user1
Typewriter
Page 88: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainul, 2002. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: AlvaBet.

Astuti, Yuli. 2009. Tugas akhir. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Pada BMT

Al-Mu’aawanah.

Karim, Adiwarman A, 2004.Bank Islam analisis Fiqh dan Keuangan.Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Kasmir, 2004.Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Muhammad, 2008.Manajemen Pembiayaan Mudharabah Di Bank

Syariah.Jakarta: Rajagrafindo Persada.

,2002. Manajemen Bank Syariah.yogyakarta: (UPP) AMP YKPN.

Nabhan, Faqih, 2008. Dasar-Dasar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta:

Lumbung Ilmu.

Payne, Adrian, 2000. The Essence ofService Marketing Pemasaran

Jasa.Yogyakarta: Andi.

Rahmawati, Novia Ria. 2011. Tugas Akhir. Analisis Prosedur Pembiayaan Pada

PT. Bank BNI Syariah Kantror Cabang Syariah Surakarta.

Ridwan, Muhammad, 2007. Kontruksi Bank Syariah Indonesia. Yogyakarta:

Pustaka SM.

Setyoningsih, Riska Isro.2009. Tugas Akhir. Manajemen Pembiayaan

Mudharabah Di Bank Syariah Mandiri Cabang Ungaran.

user1
Typewriter
73
Page 89: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Syafii, antonio.2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik.Jakarta: Gema Insani.

Taswan, 2010. Manajemen Perbankan. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.

UU NO 21 tahun 2008.

www.Syariahmandiri.com

user1
Typewriter
74
Page 90: ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH