analisa jurnal

9
Analisa Jurnal Model Matematika Penyebaran Flu Burung dari Unggas ke Manusia Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemodelan Matematika Oleh: Nama : !" Adhitya #ima$an %!!!%!&'!%" &" (ko )u*riyadi %!!!%!&'&+" ,ombel : ''! Prodi : Matematika JU,U)AN MAT(MAT-KA FAKU.TA) MAT(MAT-KA DAN -.MU P(N/(TA#UAN A.AM UN-0(,)-TA) N(/(,- )(MA,AN/ &'!%

Upload: adhietya-himawan

Post on 05-Oct-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

model mat

TRANSCRIPT

Analisa JurnalModel Matematika Penyebaran Flu Burung dari Unggas ke Manusia

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemodelan Matematika

Oleh:Nama: (1) Adhitya Himawan (4111412014) (2) Eko Supriyadi (4111412023)Rombel: 001Prodi: Matematika

JURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014Analisa JurnalModel matematika mengenai penyebaran penyakit (model epidemi) adalah metode yang tepat untuk mempresentasikan pola penyebaran penyakit flu burung dari unggas ke manusia. Macam dari model epidemi sangat banyak, diantaranya : MSEIR, MSEIRS, SIR, SIRS, SEI, SEIS, SEIR, SI, SIS, dst. Dari sekian banyak model matematika, yang dipakai oleh Derouich dan Boutayeb dalam kasus flu burung adalah model epidemi SIR yang kemudian disederhanakan menjadi SIR.Model yang akan dibahas kali ini adalah model penyebaran penyakit flu burung dari unggas ke manusia menurut Derouich dan Boutayeb, sebelum membahas lebih jauh mengenai model tersebut terlebih dahulu dibentuk asumsi-asumsi sebagai berikut.1) Recruitment masuk kelas S dengan laju konstan2) Setiap manusia yang lahir sehat karena flu burung bukan penyakit turunan3) Populasi manusia dianggap tidak konstan dan populasi unggas dianggap konstan4) Populasi manusia (N) dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok manusia rentan flu burung masuk kelas manusia suspected (S), kelompok manusia terinfeksi masuk kelompok infected (I), dan kelompok manusia yang sembuh masuk ke kelas recovered (R)5) Populasi unggas () dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas unggas rentan flu burung ( dan kelas unggas yang terinfeksi ()6) Laju kematian murni pada manusia diasumsikan sama pada setiap kelas7) Laju kematian dan kelahiran pada unggas diasumsikan sama di setiap kelas8) Setiap unggas yang menetas masuk ke kelas 9) Virus flu burung menular melalui kontak langsung antara unggas rentan dengan unggas yang sakit flu burung dan kontak antara manusia sehat dengan unggas yang menderita flu burung10) Virus tidak menular melalui kontak antara manusia yang sakit dengan manusia rentan11) Manusia yang telah sembuh masih bisa terinfeksi kembali 12) Terjadi kematian karena infeksi virus pada populasi manusia infected (I)13) Tidak terjadi kematian karena infeksi pada populasi unggas infected.14) Unggas yang terinfeksi flu burung tidak akan pernah sembuh mengingat umurnya yang pendekSecara skematis proses penyebaran penyakit flu burung tanpa pengaruh vaksinasi dalam suatu populasi dapat disajikan dalam digram transfer berikut :

Model matematika dari diagram transfer di atas selengkapnya dapat diekspresikan sebagai berikut :

Proporsi banyaknya individu pada masing-masing kelompok dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dari sistem (2) diperoleh :

Jadi sistem (1) dapat ditulis sebagai berikut :

Analisa ModelTitik kesetimbangan diperoleh dengan menjadikan masing-masing persamaan dari sistem (3) sama dengan nol. Saat = 0 diperoleh titik kesetimbangan bebas penyakit yaitu dan untuk kasus tak nol diperoleh titik kesetimbangan endemik .Teorema 1Dipunyai rasio reproduksi bernilai .Dari sistem persamaan (3) di atas, dan berdasar syarat-syarat nilai diperoleh:1. Jika kurang dari atau sama dengan 1 maka dapat disimpulkan bahwa sistem persamaan (3) hanya memiliki 1 titik ekuilibrium yaitu titik ekuilibrium bebas penyakit .2. Jika lebih dari 1 maka sistem persamaan (3) memiliki 2 titik ekuilibrium yaitu titik ekuilibrium bebas penyakit dan titik ekuilibrium endemik , dengan Bukti:Titik kesetimbangan dicari dengan cara masing-masing persamaan sistem (3) di sama dengan kan 0, sehingga diperoleh sistem (4) berikut :

Saat diperoleh titik kesetimbangan bebas penyakit . Penentuan titik kesetimbangan endemik dilakukan dengan mencari nilai yang bukan nol dan mensyaratkan positif.Jelas dari persamaan keempat sistem (4) diperoleh nilai atau .Dengan kata lain jika tak nol maka dipunyai .Jelas > 0.Sehingga saat tak nol diperoleh titik kesetimbangan tidak bebas penyakit atau endemik dengan rincian di bawah ini :

Dengan Jelas untuk diperoleh 2 titik kesetimbangan yaitu ekuilibrium bebas penyakit dan titik ekuilibrium endemik .Teorema 2Dipunyai , adalah titik ekuilibrium persamaan sistem (3) seperti pada teorema 1.1. Jika maka titik kesetimbangan stabil asimtotik lokal.2. Jika maka titik kesetimbangan tidak stabil dan titik kesetimbangan endemik stabil asimtotik lokal.Bukti:Untuk , diperoleh Matriks jacobian :

Diperoleh persamaan karakteristik :

Karena berakibat diperoleh nilai-nilai eigen sebagai berikut :

Jelas untuk bernilai negatif, sedangkan karena dan apabila berakibat . Dengan kata lain semua nilai eigen dari persamaan polinomial adalah negatif untuk kondisi , dan apabila salah satu nilai eigennya positif. Berdasarkan kriteria Routh-Hurwitz maka titik kesetimbangan stabil asimtotik lokal saat , sedangkan saat , titik tidak stabil.Untuk , diperoleh matriks jacobian :

Diperoleh persamaan karakteristik :

Dari persamaan karakteristik ditemukan salah satu nilai eigennya yaitu : akan bernilai negatif jika sedangkan nilai-nilai eigen yang lain termuat dalam polinomial . Nilai-nilai eigen lainnya akan bernilai negatif apabila AB > C, A > 0, B > 0, dan C > 0, sesuai kriteria Routh - Hurwitz, diperoleh : Berdasarkan teorema akan ditunjukan AB > C untuk setiap A,B,C > 0, di simpulkan C > 0. Kemudian tinggal ditunjukan AB > C diperoleh :

Oleh sebab AB - C positif dan C positif berakibat AB > C.Dengan demikian semua nilai eigen dari polinomial bernilai negatif saat > 1.Jadi stabil asimtotik lokal saat

Simpulan Berdasarkan angka ,jika semakin kecil tingkat penyebaran flu burung dari unggas sakit ke unggas rentan dan semakin besar umur unggas, maka atau tidak terjadi epidemi. Sebaliknya, jika semakin besar tingkat penyebaran flu burung dari unggas sakit ke unggas rentan, dan semakin kecil umur unggas, maka nilai atau terjadi epidemi penyakit. Ini berarti bahwa penyakit tidak akan hilang saat .