analisa hidrolika

Upload: muharrier

Post on 09-Feb-2018

292 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    1/37

    1

    MODUL AJAR

    ANALISA HIDROLIKA TERAPAN UNTUK

    PERENCANAAN DRAINASE JALAN RAYA

    Nama Kelompok : Ziadi Ketua Kelompok

    Miranda

    Randi Muharir

    Muamar Khadafi

    Mutawakkal

    Adi Muliani

    TM. iqbal

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    POLITEKNIK NEGERI LHOKSUMAWE

    2013/2014

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    2/37

    2

    1.PENDAHULUAN

    1.1. SIFAT SIFAT FLUIDA

    Mekanika fluida dan hidrolika adalah salah satu cabang ilmu mekanika

    terapan yang mempelajari sifat-sifat fluida,baik dalam keadaan diam dan

    bergerak.dalam pengembangan prinsip prinsip mekanika fluida,bebrapa sifat fluida

    berperan dalam prinsip prinsi aturan,yang lainya hanya aturan aturan minor atau tidak

    mempengaruhi sama sekali.dalam statika fluida,berat merupakan sifat yang penting

    tetapi dalam aliran fluida dimana sifat yang kuat adalah rapat massa (densitas) dan

    kekentalan (viscousitas).

    Apabila terjadi kondisi tertekan maka prinsip termodinamika harus

    diperhitungkan.tekanan uap menjadi penting ketika tekanan negative terjadi dan

    tegangan permukaan mempengaruhi kondisi statis dn aliran dalam saluran kecil.

    1.2 DEFINISI DARI FLUIDA

    Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan selalu mengikuti bentuk dari

    saluran pembawanya.ketika dalam persamaan fluida tidak dapat menahan gaya

    tangensial atau gaya gesek.seluruh fluida mempunyai sedikit kemampuan untui

    dimampatkan dan dapat menghilangkan sedikit tahanan dengan merubah bentuk.

    Fluida dapat dibagi menjadi cairan dan gas.dimana perbedaan antara cairan

    dan gas adalah (a) cairan secara praktis tidak dapat dimampatkan,sedangkan gas

    dapat dimampatkan dan selalu harus diperlakukan demikian dan (b) cairan memakai

    volume tertentu dan mempunyai permukaan bebas,sedangkan suatu massa gas akan

    mengembang sampai gas tersebut memenuhi seluruh ruangan yang ditempatinya.

    1.3 KERAPATAN MASSA (MASS DENSITY) ()

    Kerapatan massa dari substansi merupakan massa dari setiap unit volume

    substansi.

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    3/37

    3

    Untuk cairan dimana rapat massanya dapat diambil untuk perubahan praktis dari

    tekanan. Kerapatan massa dari air adalah sebesar 1000 kg/

    pada

    C.

    1.4 KEKENTALAN FLUID (VISCOSITY)

    Kekentalan dari fluida adalah merupakan sifat yang menggambarkan besarnya

    tahanan terhadap gaya gesek.kekentalan terutama akibat interaksi antara molekul

    fluida.

    Seperti yang dapat dilihat dari gambar,terdapat dua plat paralel yang besar dengan

    jarak antar kedua plat tersebut yang sangat kecil yaitu sebesar y,ruang antara plat

    terisi oleh fluida.pada plat yang terletak di atas bekerja gaya F yang konstan dan

    bergerak dengan kecepatan konstan sebesar U.

    Fluida yang menempel dngan plat bagian atas akan menempel dengan plat tersebut

    dan mulai bergerak dengan kecepatan U,dan fluida yang menempel dengan plat yang

    dibagian bawah mempunyai kecepatan nol.jika besar y dan kecepatan U tidak terlalu

    besar,gradient kecepatan akan berupa garis lurus.

    U F

    V y

    dy dV

    Percobaan pembuktian bahwa besarnya gaya F bervariasi dalam daerah tersebut

    plat,dengan kecepatan U,dan berlawanan dengan jarak y,karena segitiga yang

    sebangun,u/y = dv/dy, didapat :

    Foc =A

    atau

    oc

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    4/37

    4

    Dimana =F/A = gaya geser. Jika konstanta proporsional (mu),disebut viskositas

    absolute (viskositas dinamik),maka;

    = atau =

    satuan dari adalah Pa.det,karena

    = Pa.det fluida yang mengikutipersamaan ini disebut fluida newton.

    Terdapat koefisien viskositas lainya,yaitu koefisien viskositas kinematik yang

    didefinisikan sebagai,koefisien viskositas kinematik (nu) =

    =

    satuan dari adalah ,

    =

    =

    satuan viskositas dalam cgs sering dalam poises dan stokes atau kadang kadang

    dalam saybolt detik apabila didapat dari viscosimeter.dimana 1 poise = 1

    dyne.sec/= 0,1 N.det/, 1 stoke sebanding dengan 1 /det.1.5 PERSAMAAN KONSERVASI ENERGI

    Dalam perhitungan analitsis dan fisika yang didasarkan pada prinsip dan

    konsep,dimana sering digunakan hukum gerak Newton,konservasi massa,energy dan

    momentum.

    Bentuk konservasi energy yang paling sering digunakan dalam hidrolika adalah

    persamaan Bernoulli.

    Untuk aliran tergantung pada koordinat ruang dan tidak tergantung dengan

    waktu dapat dikatakan masanya terkonvervasi.aliran yang tidak berubah dengan

    waktu disebut aliran steady dan jika hanya satu koordinat ruang yang dipakai oleh

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    5/37

    5

    aliran disebut aliran steady (tunak) dan jika hanya satu koordinat ruang yang dipakai

    oleh aliran disebut aliran satu dimensi.persamaan Bernoulli yang biasa dipakai ini

    Sebagai berikut ini : y ++

    Dimana : y = Head elevasi (elevation head)

    P/= Head tekanan (pressure head)/2g = Head kecepatan (velocity head)

    Jumlah dari y + P/disebut piezometrik ata head hidrolik dan jumlah;y+ P/+/2g adalah head total atau Head stagnasi.Garis yang menggambarkan head hidrolik disebut hydraulic grade line (HGL) dan

    garis yang menggambarkan total head disebut energy grade line (EGL).

    Gambar 1.1

    Faktor yang juga sering dimasukan pada persamaan Bernoulli adalah

    (Head loss)

    dan head pompa ().Dalam reservoir atau badan air lainya dimana kecepatan aliranya menjadi nol,maka

    persamaan Bernoulli menjadi :

    Sehingga + /=+ /- = - ( P = -

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    6/37

    6

    Persamaan ini yang biasa dikenal sebagai persamaan untuk sttika fluida;

    P = .hKonversi energy per unit berat menjadi daya (power) dapat dilakukan bagi pompa

    dan turbin.

    2.DASAR DASAR HIDROLIKA DAN RUMUS RUMUS ALIRAN

    2.1 DASAR HIDROLIKA

    Mempelajari hal hal yang berkaitan dengan gerakan aliran air seperti ;debit,

    kecepatan,percepatan ,kekasaran,gesekan,kekentalan,grafitasi kondisi aliran,energy

    aliran dan lain lain.

    2.1.1 SALURAN TERBUKA

    Saluran terbuka adalah bentuk saluran yang sisi bagian atasnya terbuka ke

    atmoser. Pergerakan pada saluran terbuka disebabkan oleh gaya grafitasi,dan

    umumnya mempunyai daya hidrostatis yang terdistribusi dan selalu turbulen.

    2.1.2 SALURAN TERTUTUP

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    7/37

    7

    Saluran tertutup adalah saluran yang seluruh sisisnya ditutup tidak ada kontak

    langsung dengan tekanan atmosfer tetapi hanya dengan tekanan hidrolis.

    Sesi berikut memperkenalkan konsep dasar dari saluran terbuka dengan aliran dalam

    saluran tertutup.pembahasan tentang rumus rumus berikut dipergunakan untuk

    menggambarkan kondisi aliran stasioner (tetap/seragam)dan intasioner (tidak tetap /

    tidak seragam ),energy aliran dan efek backwater dalam saluran terbuka (chow 1959)

    2.2 PERSAMAAN ALIRAN DALAM SALURAN TERBUKA

    Kecepatan aliran dalam saluran terbuka dalam praktek sehari harinya

    dilakukan dengan menggunakan persamaan persamaan empiris hasil

    percobaan.persamaan persamaan yang penting bagi saluran terbuka ini yaitu:

    1.Cersamaan Chezy

    Oleh seorang insinyur perancis Antoine chezy pada tahun 1769 yang dikenal

    dengan persamaan persamaan chezy

    V = C

    Dimana : C = Koefisien resisten Chezy

    S = Kemiringan dari garis energy gradient (m/m)

    Dengan catatan bahwa aliran harus uniform S,harus sama dengan kemiringn dasar

    saluran.

    2.Persamaan Stricker

    V = . . = ..

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    8/37

    8

    C= .3.Persamaan Manning

    Persamaan berikut oleh Robert Manning ,seorang insinyur inggris tahun

    1889 :

    V =. .

    Dimana : C = Koefisien dari de CHezy

    = Koefisien dari Strickler = Persamaan Maning ini dapat dipecahkan dengan menggunakan nomogram

    yang dikenal dengan Manning nomogram (gambar -1)

    Persamaan Manning adalah dalam formula metric,bandingkan persamaan Manning

    dengan Chezy sehingga didapat :

    C =

    Untuk menghitung kapasitas aliran kalikan persamaan Manning dengan luas

    penampang saluran sehingga diperoleh

    Q =AS

    Dimana : Q = debit aliran /sA = luas penampang aliran

    n =koefisien kekasaran manning

    kecepatan aliran ditentukan oleh radius hydraulic dan tidak tergantung oleh bentuk

    dari profile saluran.

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    9/37

    9

    2.3 PERSAMAAN ALIRAN DALAM SALURAN TERTUTUP

    Rumus Hazen Wiliam (dipergunakan untuk pipa (mm) 50Q = 0,278553 Dimana : Q = debit atau aliran (/det)

    D = diameter pipa (m)

    C = koefiien kecepatan

    h = kehilangan tekanan

    L = panjang pipa

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    10/37

    10

    2.4 KEDALAMAN KRITIS

    Kedalaman kritis () untuk satuan aliran q yang konstan dalam saluransegi empat terjadi ketika energy spesifik minimum

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    11/37

    11

    = = = /gDari persamaan ini didapat :

    = atau = = 1 untuk aliran kritisDengan demikian,jika nilai Froude = / = 1 terjadi aliran kritis.Jika >1 terjadi aliran superkiritis (aliran yang cepat)dan jika 1 terjadi aliransubkritis.

    2.5 PERSAMAAN BACK WATER DAN DRAW DOWN

    Membentuk persamaan antara jarak energy slope untuk aliran non-

    uniform,dengan mempergunakan persamaan energy,seksi 1 samapai seksi 2 dalam

    arah aliran dengan batum dibawah dari dasar saluran,didapat ;

    Energi diseksi 1 - head lost = energy diseksi 2

    (

    +

    +

    / 2g) -

    = (

    +

    +

    / 2g

    Kemiringan dari garis energi S adalah /L , sehingga = SL. Kemiringan dari dasarsaluran

    adalah ( - ) /L sehingga - = L,sehingga :L + ( - ) + (/ 2g - / 2g ) =SLAtau L dalam meter =

    ()

    =

    = kemiringan dasar dari saluran dan S = kemiringan dari garis energi.Untuk perhitungan dengan selang interval jarak dengan perubahan kedalaman saluran

    yang sama dapat dihitung kemiringan garis energy S sebagai berikut ;

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    12/37

    12

    S = 2atau

    Sehingga; L dalam ,meter =

    Profil permukaan untuk kondisi aliran yang secara bertahap berubah pada saluran segi

    empat yang lebar dapat dihitung dengan persamaan berikut ini :

    =

    Jika dy/dl nilainya positif maka kedalaman saluran bertambah disebelah hilir.

    2.6 BACKWATER PADA PILAR / PONDASI JEMBATAN

    Rumus Black water dari Rechbock

    = . (1 + ). Fr= Koefisien kehilangan energi

    = (0.4 + + 9 )

    h

    b A = g.h +n.

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    13/37

    13

    Rechwenwerte untuk_ = 3,9

    0.05 0,085 0,23 0,550

    0.06 0,103 0,24 0,588

    0.07 0,122 0,25 0,628

    0.08 0,142 0,26 0,669

    0.09 0,163 0,27 0,713

    0.10 0,184 0,28 0,759

    0.11 0,206 0,29 0,807

    0.12 0,228 0,30 0,857

    0.13 0,252 0,31 0,910

    0.14 0,276 0,32 0,965

    0.15 0,302 0,33 1,023

    0.16 0,328 0,34 1,084

    0.17 0,356 0,35 1,147

    0.18 0,385 0,36 1,213

    0.19 0,415 0,37 1,282

    0.20 0,446 0,38 1,354

    0.21 0,479 0,39 1,430

    0.22 0,514 0,40 1,508

    2.7 PERSAMAAN LONCAT AIR

    Gaya tekanan air = .g..bGaya impuls = m.a = .Q.v

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    14/37

    14

    Gaya tahanan S = + Keseimbangan gaya = .g..b+Q.=1/2.g..b+p.Q. g.b.(-)= Q.(-)Dengan = = = = v .b.(

    -

    ) =

    .b.

    .

    {

    }

    (- ).( ) = 4.. ( - 1)+ = 4. Gaya impuls

    =m.a = .V.a Olakan Loncat Air= .Q = .Q.v = = .v.A.v = 8.5 . ( )= .A.JENISJENIS DENGAN GORONGGORONG DENGAN KONDISI

    Aliran air mengalir dibagian muka goronggorong

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    15/37

    15

    Keterangan :

    hO = kedalaman air bagian atas m

    hu = kedalaman air bagian belakang m

    Hi = Keadaan air pada kondisi aliran meluncur m

    Hgr =cKedalaman kritis m

    d = Tinggi goronggorong bagian dalam m

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    16/37

    16

    h = Kedalaman air

    h3 = Backwater m

    Q = debit di goronggorong

    1g.1 + d = d + hE

    Dengan hg= hE1g .1 hE= s1.

    hE = (0,5 + . ).

    hg= (1,5 + . ). 1g .1

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    17/37

    17

    3. CONTOHCONTOH PERHITUNGAN

    Contoh ke 1. Menghitung kecepatan aliran dalam pipa sewer dan kecepatan aliran

    dalam saluran terbuka.

    Dua jenis saluran beton bagi Drainase air hujan akan dibandingkan :

    Pipa, diameter 2,0 dengan aliran pipa yang penuhSaluran terbuka, Profil persegi empat dengan lebar 2,0 m dan ketinggian air1,0m.

    Saluran mempunyai kemiringan dasar sebesar 1%. Nilai koefisien Strickler 75

    m1/3

    /detik.

    a. Hitung kecepatan dari aliran dan debit dari saluran pipa drainaseb. Hitung kecepatan dari aliran dan debit dari saluran terbuka

    Jawab :

    a. D = 2,0 mS = 0,001

    A= D2= . (2,0)

    2= 3, 1416 m

    2

    R==

    = 0,25 D = 0,50 mV = kstr. R

    2/3S .

    1/2= 75 (0,5)

    2/3(0,0010)

    1/2= 1,49 m/det

    Q = V A = 1,494 x 3,1416 = 4,69 m3/det

    b. h = 1,00 mb = 2,00 m

    A = 2,00 m2

    R = A/P = 2/4 = 0,5 m

    D = 200

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    18/37

    18

    V = 75 (0,5)2/3

    (0,001)1/2

    = 1,49 m/det

    Q = 2,98 x 2,0 = 2,98 m3/det

    Catatan : radius hidrolik dan kecepatan aliran kedua profil sama, tapi debit

    berbeda.

    Contoh ke 2: Menentukan besaran aliran uniform

    Saluran berbentuk trapesium dengan lebar dasar sebesar 6096 mm dan mempunyai

    kemiringan sisinya 1 : 1, aliran air dengan kedalaman 1219 mm dengan kemiringan

    saluran sebesar 0,0009. Dengan koefisien kekasaran saluran n = 0,025, Berapa

    besaran aliran uniformnya ?

    Jawab :

    Luas penampang saluran A = [(6096 + 1219) 1219]/106= 8,917 m

    2

    R = 8,917/[6,096 + 2(1,219] = 0.934 mQ =

    Q = (8,917/0,025) (0,934)

    2/3(0,03) = 10,22 m

    3/det

    Contoh ke 3: Menentukan kemiringan dasar pipa

    Berapakah kemiringan dasar pipa saluran berdiameter 610 mm yang diperlukan untuk

    mengalirkan air sebesar 0,17 m3/det dengan kedalaman aliran setengah penuh?

    Apabila n = 0,013.

    Jawab :

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    19/37

    19

    Jarijari hiraulis =

    =

    = = 152,5 mm

    a. Q = 0,17 = R2/3 S1/2= () S1/2= 0,0532 Sehingga S = 0,00283

    b. R = d = 152,5 mm dengan cara yang sama A = (0,61)2= 0,0266 sehingga S = 0,00071

    Contoh soal ke 4. Menentukan kedalaman kritis Y

    Saluran berbentuk persegi empat mengalirkan air sebanyak 5,66 m3/det

    Berapakah kedalaman kritis ycdan kecepatan kritisnya pada :

    a. Lebar saluran sebesar 3,66b. Lebar saluran sebesar 2,74 mc. Berapa kemiringan saluran sehingga terjadi kecepatan kritis pada pertanyaaan

    (a) jika n = 0,02

    Jawab :

    (a)Yc = = = 0,625Vc=

    c=

    = 2,48 m/det

    (b)Yc = = = 0,756Vc= c= = 2,72 m/det

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    20/37

    20

    (c)Vc=

    2,48 = ( )2/3S1/2S = 0,0068

    Contoh soal ke 5 : Menentukan energi spesifik dan aliran subkritis dan superkritis

    Saluran berbentuk persegi empat dengan lebar 9,14 m, mengalirkan air sebanyak 7,64

    m3/det. Dengan kedalaman aliran sebesar 914 mm, hitung :

    (a)Besar energy spesifiknya(b)Apakah alirannya subkritis atau superkritis ?

    Jawab :

    (a)E = y + = y = + = 0,914 + ( = 0,957 m(b)Yc= = = 0,415 m

    Alirannya adalah subkritis karena kedalamannya lebih besar dari pada

    aliran kritisnya.

    Contoh soal ke 6 :

    Saluran segi-empat dengan n = 0,013 dengan lebar 1,83 m dan mengalirkan air

    sebanyak 1,87 m3/det. Pada seksi F kedalaman saluran 975 mm. Jika kemiringan

    dasar saluran tetap 0,0004, berapa jarak dari F dimana saluran mempunyai kedalaman

    823 mm.

    Jawab :

    Diandaikan kedalaman 823 mm tersebut terjadi di sebelah hulu seksi F.

    A1= 1,83 (0,823) = 1,506 m2

    V1= 1,87/1,506 = 1,54 m/det

    R1= 1,056/ 3,476 = 0,433 m

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    21/37

    21

    A2= 1,83 (0,975) = 1,784 m2

    V2= 1,87/1,784 = 1,05 m/det

    R2= 1,784/3,78 = 0,472 m

    Sehingga ; Vrata-rata= 1,145 dan page 15 of 17

    Kemudian untuk aliran Non-uniform :

    Lo=

    =

    Tanda minus menandakan seksi yang diandalkan disebelah hulu F adalah keliru, dan

    seharusnya terletak disebelah hilir seleksi F.

    Untuk perhitungan back water jarak antar seksi dibuat berapa jarak yang kecil-kecil

    sehingga akan lebih teliti lagi menggambarkan lengkung kemiringan back water.

    Contoh ke 7: menentukan kedalaman aliran

    b = 16,0 m

    n = 2,5

    I + 2% = 2/1000

    K = 28

    Rumusrumus untuk hitungan :

    A = b.h + n.h2

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    22/37

    22

    U = b+2h R = A/U

    V = 2/3. S1/2Q=v.A

    k.I = 1,252

    - Tinggi air (H) = dapat dicari-

    Lebar dasar saluran = 1,5 x h- Tinggi jagaan = 25% h- Jadi tinggi saluran = h + tinggi jagaan-

    H (m) A (m= ) U (m) R (m) V (m/s) Q (m /s)

    0,5 8,63 18,69 0,46 0,75 6,45

    1,0 18,50 21,39 0,87 1,14 21.0

    2,0 42,00 26,77 1,57 1,69 71,0

    3,0 70,50 32,16 2,19 2,11 149

    4,0 104,00 37,54 2,77 2,47 257

    3,94 101,85 37,22 2,74 2,45 250

    1,51,5

    b

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    23/37

    23

    PERANCANGAN BANGUNAN

    Dalam perancangan perkotaan, diperlukan pula bermacam-macam Bangunan

    yang berfungsi sebagai sarana untuk :

    - Memperlancar surutnya genangan yang mungkin timbul diatas permukaanjalan, karena Q hujan dan Q rencana.

    - Memperlancar arus saluran.- Mengamankan terhadap bahaya degradasi pasa dasrar saluran.- Mengatur saluran terhadap pasang surut, khususnya didaerah pantai.

    Adapun bangunan-bangunan sebagaimana tersebut diatas adalah:

    a. Inlet-tegak.Bangunan inlet-tegak ditempatkan pada jarak-jarak tertentu disepanjang tepi

    jalan (KERB) atau pada pertemuan kerb dipertempatan-jalan. Perlu

    diperhatikan bahwa tinggi jagaan (F) minimal harus dipertahankan sehingga

    air didalam saluran tidak keluuar lagi dipermukaan tepi jalan melewati inlet-

    tegak tersebut.

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    24/37

    24

    b. Inlet-datar.Bangunan inlet-datar ditempatkan pada pertigaan jalan, dimana pada arah

    melintang jalan terdapat saluran. Perlu diperhatikan bahwa tinggi jagaan (F)

    minimal harus dipertahankan sehingga air dalam saluran tidak sampai meluap

    melalui inlet-datar tersebut.

    B Grill.

    Bangunan Grill ditempatkan pada perempatan melintang jalan, dimana

    dibawahnya terdapat saluran, yang berfungsi menerima air yang lewat Grill

    tersebut. Perlu diketahui penempatan Grill tersebut harus berada pada tempat

    yang terendah dari jalan yang menurun (BE). Persyaratan tinggi jagaan

    minimum (F) juga harus dipertahankan. Kecuali itu permukaan atas dari Grill

    harus sama dengan permukaan jalan, sehingga nyaman bagi pengendara yang

    lewa

    c. ManholeBangunan Manhole diletakkan pada jarak-jarak tertentu disepanjang Trotoir.

    Perlu diperhatikan bahwa ukuran Manhole harus cukup untuk keluar masuk

    orang ke saluran, sehingga mudah dalam pemeliharaan saluran. Kecuali itu

    berat tutup Manhole juga harus dengan mudah diangkat maksimum oleh dua

    orang.

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    25/37

    25

    d. Gorong-gorong

    Bangunan Gorong-gorong biasanya dibuat untuk menghubungkan saluran

    dikaki bukit melintang jalan dibawahnya dan berakhir disisi bawah dari

    Bangunan penahan tanah yang mendukung struktur jalan tersebut. Perlu

    diperhatikan bahwa tinggi air (h) dari Gorong-gorong tinggi air (h) saluran

    sehingga airan tidak penuh.

    e. Jembatan.

    Bangunan Jembatan dimasukan untuk mendukung pipa (saluran air / minyak)

    atau jalan yang melintang saluran drainaise. Perlu diperhatikan bahwa tinggi

    jagaan (F) harus dipertahankan sesuai persyaratan yang direncanakan, supaya

    sampah yang terapung diatas permukaan air saluran tidak tersangkut oleh

    jembatan.

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    26/37

    26

    g. bangunan terjun

    Soal latihan

    1. Bagaimana prosedur pendekatan untuk menyelesiakan problem drainase suatudaerah perkotaan di tinjau dari aspek hidrologi.

    2. Berikan ulasan dan contoh perhitungan untuk menentukan besaran intesitashujan pada suatu daerah aliran apabila di ketahui data hujan harian dengan

    kala ulang 2 tahun R=42 mm, waktu konsentrasi pada daerah aliran tersebut

    3. Suatu daerah pusat perniagaan dengan suatu bentuk titik Q sebagaititik.kontrol keluaran. saluran drainase berada di tengah tengah area

    dengan dengan kemiringan saluran sebesar 4 %,kecepatan aliran diatas

    permukaan tanah di perkirakan sebesar 0,15 m\dt. Jika terjadi hujan merata

    pada daerah aliran tersebut dengan intensitas sebesar 10 mm \jam. Tentukan

    besarnyan debit maksimum untuk merancang dimensi saluran drainase

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    27/37

    27

    1 km saluran

    p Q

    1 km

    g h

    3 km

    Penyelesaian

    1. Prosedur pendekatan untuk menyelesaikan problem drainase suatu daerahperkotaan ditinjau dari aspek hidrologi dilakukan tahapan berikut ini :

    a. Memahami sasaran yang hendak di capai meliputi toleransi tentang Tingi genangan Luas genagan Lama berlansungnya genagan.

    b. Intenverisasi data untuk memahami kondisi fisik dan lingkungan dari daerahtinjauan meliputi data

    Topografi Tata guna lahan pada saat ini dan kemungkinan perkembangannya di

    masa yang akan datang

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    28/37

    28

    System drainase yang sudah ada .

    c. Rencanakan alternative penyelesaian khususnya pada aspek hidrologimeliputi :

    Penentuan durasi hujan Penentuan kala hujan ulang Penentuan debit rancangan

    2. a. langkah langkah untuk menentukan besaranintensitas hujan : menentukan besaran hujan rancangan dengan kala ulang sesuai dengan

    debit rancangan yang dikehendaki

    menganalisa besaran hujan rancangan dengan kala ulang tertentumenjadi bentuk intensitas hujan

    contoh hitunganrumus mononobe :

    I =

    ) 2\3R = 42 mm

    tc = 1,2 jam

    I = ( ) 2\3

    =12,894 mm\jam

    3. asumsi arah aliran : e\g p Q

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    29/37

    29

    koefesien daerah pengaliran untuk derah perniagaan pada table a= 0,9

    luas daerah pengalihan :

    A = 2x3 =6 km2

    Menurut table koefesien penyebaran hujan =0,992

    Waktu konsentrasi : tc = to+td

    To : kecepatan di atas tanah vo = 0,15 m\dt

    Ep = 1000 to = ep\vo

    = 3000\0,15

    = 6666,67 det

    Td : kemiringan saluran 4 % menurut table

    Vd = 0,9 m\dt

    PQ = 3000 m td = PQ\vo

    =3000\0,9

    = 3333,33 det

    Waktu konsentrasi : tc 6666,67 + 3333,33 =1000 det

    =166,67 menit

    Debit aliran maksimum menurut metode rasional terjadi apabila lama

    hujan yang terjadi lebih besar atau sama dengan waktu konsentrasi,artinya

    akumulasi air hujan seluruh daerah pengaliran secara bersama sama

    melewati titik control

    Q = x x I x A

    = 0,9 x 0,992 x10 \1000\3600x 6 x100000

    = 14,88 m3\dt

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    30/37

    30

    Soal latihan 2

    1. kemiringan lerengnya 1 : 1, mengalir air yang dalamnya 1,25 m pada kemiringan0,0009, untuk harga n = 0,025, berapakah kemampuan saluran tersebut untuk

    mengalirkan air ?

    Jawab :

    7 Q = A.V = A. R3\3

    n S1\2

    A = 6,50 + 1,25) 1,25 =10,16 m2

    R = 10,16

    [6,50 + 2 (1,25 V 2 ] = 1,01 m

    Q = 10,16 (1,01)2\3

    (0,009)0,5

    0,025

    = 12,27 m3\dt

    2. sebuah saluran drainase berpenampang bulat (pipa) di asang dengan kemiringan0,00020 dan mengalirkan air sebesar 2,36 m

    3\dt bila pipa tersebut mengalir 0,09

    penuh, n =0,015. Berapakah ukuran pipa yang di butuhkan ?

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    31/37

    31

    jawab :

    lihat gambar

    dicari R = A =

    sudut O = cos-1

    (0,40 d\0,50 d) =cos-1

    0,80

    = 360

    52

    Luas sector AOCD = =0,1612 d2

    Panjang busur ABC = 11 d2(2 (36

    052) (11 d) = 2,498 d

    360

    Luas segitiga AOCD = 2(1\2) (0,40 d) (0,40 d tan 36o52)

    = 0,1200 d

    e R = 1\4 11 d(0,1612 d2= 0,120 d

    2

    2,498 d

    a d c = 07442 d2=0,298 d

    2,498 d

    o

    b

    menggunakan c kutter (di misalkan sebesar 55, untuk perhitungan pertama

    Q = C A V RS

    2,36 = 55 (0,7422 d2

    D5\2

    = 7,469, d =2,235 m

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    32/37

    32

    Menguji C,R = 0,298 x 2,235 = 0,666 m

    Dari table memberikan C = 62,di hitung kembali

    D5\2

    = 7,469 (55\62) = 6,626

    D = 2,13 m

    Menggunakan C manning ,

    Q = A.V = A.R2\3

    .S1\2

    n

    2,36 = (0,7442 d2) (0,298 d)

    2\3(0,0002)

    1\2

    0,015

    D2\3

    = 7,56 d = 2,14 m

    Soal latihan 3

    1. SoalPada waktu menggunakan data tofografi,di cari pua imformasi tantang elevasi

    muka air banjir di sungai,di mana saluran drainase akan bermuara . jelasan tujuan

    imformasi tersebut.

    Penyelesaian

    Saluran drainase berfungsi pada waktu hujan.pada saat yang bersamaaan,biasa

    terjadi aliran air di sungai meningkat karena adanya aliran dari hulu, elevasi

    muka air tersebut perlu di pertimbangkan pada desain saluran,karena bisa

    menimbulkan efek pengempangan pada saluran drainase.

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    33/37

    33

    2. SoalDari hasil analisa hidrologi, diperoleh Q rancangan sebesar 2,3 m

    3\dt rencana

    saluran drainase tersebu bila dari data lapangan di peroleh imformasi sbb :

    Jenis tanah : lempung Lebar tanah tersedia : 5,5 m Kemiringan lahan = 0,001

    Penyelesaian

    Di coba saluran tanah (tampa pasangan)

    Jenis tanah lempung : m=1,5

    Koefesien kekasaran manning = 0,023

    Tinggi jangan di ambil 0,25 h

    Coba lebar dasar saluran = 2 m

    Q = 1\n A R2\3

    S1\2

    2,3= 1\0,23 h x(2+1,5h)h x [(2 +1,5h)h\(2+2hV3,25)]

    2\3

    x0,001

    1\2

    Diperoleh h = 0,8 m

    Cek lebar tanah yang di perlukan :

    B + 1,25h x 1,5 = 2 + 3,75 x0,8 = 5 m (5,5 m (ok)

    Kecepatan saluran =1\n R1\2

    = 0,9 m\det (pk, tidak terlalu rendah,tidak terlalu cepat)

    3. SoalAliran air pada soal no 2 di atas menyilang jalan.lebr jalan =8 m. elevasi muka

    air hulu (sebelum menyilang jalan ) 1 m di bawah muka jalan .rencanakan

    bangunan silang tersebut.

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    34/37

    34

    Hitungelevasi muka air hilir terhadap muka jalan

    Penyeesaian

    Keceptan dalam gorong gorong 1- 2 m\dt

    Ketebalan tanah penutup di ats gorong gorong minimum 0,6 m ambil

    0,8 m

    Jadi muka air dalam gorong gorong = 0,2 m dari bagian atas gorong gorong.

    Coba gorong gorong persegi lebar 1 m dan tinggi air 0,7 m, jangan 0,2 m.

    Penampang basah = 1x 0,7 m2

    Misalkan kecepatan air dalam gorong gorong di ambil 1,5 m\dt

    Kebutuhaan gorong gorong = n

    N x 0,7 = 2,3\1,5 v =2,2

    Ambil jumlah gorong gorong 2 buah

    Cek kecepatan : 2,3\2 x 0,7= 1,64 m\det < 2 m\det (ok)

    Jadi dimensi gorong gorong adalah 2 x ( 1m x 0,9 m), sepanjang 8 m,di buat dari

    beton.

    kehilangan tinggi tekanan melalui gorong gorong :

    kehilangan pada inlet,sepanjang gorong gorong dan pada outlet.koefesien

    kehilangan tekanan pada inlet dan outlet dapat di lihat pada kul hidrolika,disini di

    asumsikan sebesar 0,2 dan 0,1

    kehilangan tekanan = (0,2 + n2L\R

    4\3+ 0,1)v\2 g

    = 0,35 1,642\20 = 0,047 m

    Jadi elevasi muka air hilir = 1+0,047 = 1,05 m dari muka jalan

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    35/37

    35

    Soal drainase jalan :

    Jaln dengan potongan melintang seperti pada gambar di bawah ini.panjang jalan 200

    m,koefesien limpasan : C1 jalan =0,7 C2 parkir = 0,9 C3 bahu jalan = 0,4 dan

    intensitas hujan rencana 190 mm\jam

    Pertanyaan :

    a. Hitung besarnya debit limpasan jalanb. Hitung besarnya di mensi saluran,bila kemiringan saluran sama denga kemiringan

    jalan yaitu, =0,003, saluran dengan konstruksi pasangan batu kali dengan nilai

    koefesien kekasar n = 0,02, bentuk saluran segi empat dengan tinggi saluran 1,2

    kali lebar besar (t = 1,2 b).

    Jawab :

    a. Menghitung debit limpasan jalanA1 luas area (jalan) = 12 x200 = 2.400 m

    2

    A2 luas area (parker) = 50 x200 = 10.000 m2

    A3 lua area (bahu jalan) = 4 x 200 = 800 m2

    Total luas = 13.200 m2

    Rata rata = (0,7 x 2.400 + 10.000 x 800 x 0,4 )\13.200

    Rata rata =0,83

    Besarnya debit limpasan = 0,83 x 190\3600 x 103x 13.200

    Besarnya debit limpasan = 0,578 m3\detik

    b. Menghitung dimensi saluran

    V = () x

    Q = V x A

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    36/37

    36

    A = = = =

    R = = 0,3529 B di peroleh B = 0,27 m dan H = 0,38 m

  • 7/22/2019 ANALISA HIDROLIKA

    37/37

    DAFTAR PUSTAKA

    Urban Drainage Guldeines And Technical Design Standards

    Hidrolika Terapan : Dr. Ing. Agus Maryono Dkk.

    Water Treatment Handbook ; Degremont

    V.T Chow 1959 Open Chanel Hydraulics . McgrawHill Bo0k Compony,Inc