transfusi darah dan komplikasi

Post on 26-Dec-2015

112 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Transfusi Darah Dan Komplikasi

TRANSCRIPT

Dr. Darmadi SpPD

1

TRANSFUSI DARAH

TRANSFUSI DARAH

Dr. Darmadi SpPD

2

Transfusi Darah

Suatu tindakan pemindahan darah dari seorang donor kepada seorang resipien.

Transfusi darah adalah suatu bentuk transplantasi jaringan atau organ dari seorang atau beberapa orang donor kepada resipien, tetapi disini organ yang ditransplantasikan adalah darah.

DONOR DARAH

Donor darah aferesis (utk melindungi

donor dan resipien)

Yang dieksklusikan dalam donor darah :

- BB < 50 kg

- Konsumsi obat-obatan

Donor Autologous

Pasien menyimpan darahnya sendiri dan kemudian menerima darah tsb kembali jika membutuhkan terapi transfusiIndikasi Transfusi Autologous :1.Pasien yang menunjukkan reaksi transfusi dengan pemberian semua darah yang homolog2.Pasien dengan golongan darah yang sangat jarang atau memiliki antibodi yang tidak diharapkan3.Pasien yang menolak transfusi dari donor lain karena alasan kepercayaan

DONOR LANGSUNG

• Donor untuk resipien tertentu donatur berasal dari keluarga atau teman• Resiko infeksi dari donor langsung tidak berbeda dari donor yang biasa

6

Ketentuan Umum:

Indikasi Efisiensi Identifikasi Cara pemberian Pengamanan lingkungan

7

Indikasi:

Transfusi darah pada hakekatnya merupakan tindakan transplantasi, selain dapat menjadi penyelamat jiwa dapat pula membawa bahaya.

Hendaknya transfusi dilakukan dengan indikasi yang jelas dan tepat.

Usahakan untuk mengurangi transfusi darah yang sebenarnya tidak perlu.

Bila ada cara lain transfusi hendaknya

dihindari.

8

Fungsi darah:

Mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan/organ tubuh.

Mengangkut CO2 dari jaringan ke paru-paru. Mengandung faktor-faktor pembeku. Mengandung zat-zat anti dan makrofag. Mengandung protein. Mengandung vitamin-vitamin dan zat-zat lain

yang penting Mempunyai fungsi-fungsi lain yang banyak

sekali.

9

Indikasi transfusi:

1. Anemia o.k penyakit. 2. Pada keadaan akut.

Perdarahan : kekurangan oksigen Lemas Nyeri dada Sesak nafas TD rendah

3. Pada keadaan kronis: Kekurangan darah sampai 25% Hb < 7 g/dl.

10

Efisiensi:

Darah hendaknya digunakan secara rasional dan efisien, yaitu dengan memberikan hanya komponen darah/derivat plasma yang dibutuhkan oleh penderita saja dan tidak memberikan komponen darah lainnya yang tidak dibutuhkan.

Pilih produk yang risikonya paling minimal. Darah berasal dari manusia yang sangat

terbatas, biayanya mahal.

11

Tujuan transfusi darah:

1.meningkatkan oksigenasi jaringan. 2.memperbaiki hemostasis. 3.mengkoresi hipovolemia. 4.pada kasus-kasus tertentu terutama untuk

meningkatkan fungsi lekosit.

12

Identifikasi:

Sebelum pemberian darah, identifikasi penderita spt: Nama Jenis kelamin Umur Nomor ruangan/kamar Diagnosa Golongan darah Nomor kantong darah

hendaknya dicocokkan terlebih dahulu dengan data pada formulir pengiriman darah dari UTD.

13

Golongan darah

Diketahui kira-kira ada 15 sistem golongan darah eritrosit seperti: ABO - Keel MNSs - Lewis P - Duffy Diego - Xg Yt - Ii Rh - Dombrock Lutheran - Colton Kidd

14

Golongan darah ABO

Terdiri dari 4 golongan :

AB : mengandung kedua antigen A dan B. A : mengandung antigen A. B : mengandung antigen B. O : tidak mempunyai kedua antigen A maupun B.

15

Sistem golongan darah ABO

Golongan darah

Mempunyai antigen

Mempunyai antibodi

% di Indonesia

AB AB Tidak ada 6,6

A A Anti-B 25,48

B B Anti-A 26,68

O O Anti-A dan Anti-B

40,77

16

Tehnik transfusi:

1. Persiapan set infus. 2. Pemasangan set infus. 3. Persiapan kantong darah. 4. Pemasangan kantong darah. 5. Kecepatan transfusi.

17

Cara pemberian:

Gunakan saringan darah Masa transfusi: 1 kantong tidak lebih dari 4 jam. Pengenceran sel darah merah pekat: bila terlampau

kental, dapat diencerkan hanya dengan NaCl 0.9%. Penambahan obat-obatan: tidak boleh ditambahkan

obat-obatan kedalam kantong darah. Pemanasan darah.

18

Pemanasan darah :

Gunakan pemanas darah yang dilengkapi alat monitor suhu.

Tidak boleh memanaskan darah lebih dari 37° C. Pemanasan darah:

Pada orang dewasa bila transfusi darah melebihi 50 ml/kgBB/jam. Pada anak-anak yang menerima darah lebih dari 15 ml/kgBB/jam. Pada penderita dengan aglutinin tipe dingin Transfusi cepat melalui CVP.

19

Pengamanan lingkungan:

Pemusnahan kantong darah bekas dan slang transfusi bekas di RS hendaknya diusahakan agar tidak mengganggu kesehatan lingkungan.

Baiknya menggunakan kontainer tersendiri. Harus dibakar.

20

Sediaan Darah:

1.Darah lengkap : Whole Blood. Fresh Whole Blood.

2.Eritrosit : Packed Red Cells. Washed Red Cells.

3.Trombosit. 4.Darah kaya lekosit. 5.Plasma Darah:

Plasma Cair Plasma kering. Fresh Fozen Plasma. Kriopresipitat.

21

Darah Lengkap Segar:

Eritrosit Pekat : PRC. WRC.

Plasma Kaya Trombosit: Trombosit Pekat. Plasma Segar Beku - 60° :

Kriopresipitat. Komponen lain.

22

Darah Lengkap:

Memperbaiki kemampuan transportasi Oksigen. Memperbaiki jumlah darah yang beredar. Terdiri dari : 1. Darah Segar. 2. Darah Simpan. 3. Darah Baru.

23

Indikasi pemberian Darah Lengkap:

1. Kehilangan darah akut: Trauma atau Operasi yang banyak mengeluarkan darah.

2. Transfusi pengganti: Pada bedah jantung terbuka.

24

Indikasi Packed Red Cells (PRC):

1. Anemia dengan Hb < 5 g%. 2. Anemia yang disebabkan oleh:

Sumsum tulang aplastik Mendapat sitostatika Proses keganasan Gagal Ginjal Kronik Anemia hemolitik akut.

3. Indikasi lain: Gagal jantung.

25

Washed Red Cells (PRC Cuci):

1. AIHA : Coombs’ test (+).

2. PNH.

3. Transfusi Tukar.

4. Transfusi pada Cangkok Ginjal.

5. Transfusi sebelumnya mengalami hemolisis atau Hb tidak tercapai sesuai dengan target.

26

Konsentrat trombosit:

1. Random-donor platelet: Dikumpulkan dari beberapa orang Dapat disimpan 5 hari dlm temp. 20-24°C.

2. Single-donor platelet: Dikumpulkan dari satu orang donor saja Setara dengan 6-8 unit random-donor.

27

Indikasi pemberian trombosit:

1. Perdarahan yang disebabkan trombositopenia.

2. Perdarahan yang disebabkan oleh gangguan fungsi trombosit.

28

Komponen Plasma :

1. Plasma segar beku 2. Kriopresipitat 3. Albumin 4. Gamma globulin 5. Fibrinogen 6. PPSB.

Indikasi pemberian plasma

Defisiensi faktor koagulasi (Faktor II, V, X, XI, XIII) Perdarahan o.k. antikoagulan oral (anti vitamin K) Transfusi darah masif (dengan koagulopati) – aPTT / PT

> 1.5 x normal Pengobatan TTP (thrombotic thrombocytopenic

purpura) Dipertimbangkan pada:

DIC Koagulopati pada penyakit hati Overdosis obat trombolitik Defisiensi protein C, protein S, antitrombin III

30

Plasma beku segar:

Untuk menghentikan perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan faktor-faktor pembekuan atau kekurangan albumin.

1. Hemofilia A dan B. 2. Luka bakar. 3. Shock. 4. Oedema anasarca.

31

Kriopresipitat:

Hanya mengandung Faktor VIII. Digunakan untuk Hemofilia A.

32

Albumin:

Kekurangan albumin: Sindroma nefrotik. Malnutrisi.

33

Gamma globulin:

Meningkatkan daya tahan tubuh. ITP.

34

Fibrinogen:

Untuk pembekuan darah yang kekurangan fibrinogen (faktor I).

35

PPSB:

Mengandung 4 konsentrat faktor pembeku: Protrombin Prokonvertin Faktor Stuart-Prower Faktor anti hemofilia B.

REAKSI TRANSFUSI DARAH

Imunologik:-Hemolitik-Reaksi febris transfusi-Oedem paru kardiogenik-Alergi-Purpura post transfusiNon imunologik:-Volume overload-Emboli udara-Hemosiderosis-Infeksi: HIV, hepatitis, sitomegalo virus, bakteri, malaria, toksoplasmosis

37

Penyulit transfusi darah:

A. Faktor darah: 1. Ketidak sesuaian golongan darah ABO atau

Rh hemolitik: Menggigil dan demam Sakit pinggang, dada dan perut Ikterus, hemoglobulinemia, hemoglobuliuria Bisa shock Oliguria DIC

38

Reaksi hemolitik:

Darah donor dengan pasien tidak cocok. Kontaminasi kuman.

39

Tindakan pd reaksi hemolitik:

Hentikan transfusi Kortikosteroid Manitol Dll.

40

Penyulit transfusi:

2. Darah hemolisa: Darah simpan ( 4° C ) kemudian dipanaskan terlalu

kuat sebelum ditransfusikan akan mengalami hemolisa. Darah simpan yang disimpan lebih dari 21 hari sudah

banyak mengalami hemolisa.

41

Penyulit transfusi:

3. Reaksi pirogen : Sering terjadi pada orang-orang dengan riwayat alergi

maupun asma bronkiale.

42

Tindakan pd reaksi pirogen:

Hentikan transfusi Antipiretik Kortikosteroid

43

Penyulit transfusi:

4. Pemindahan penyakit: Malaria Sifilis Hepatitis Virus lain AIDS Mononukleosus infeksiosa

44

Penyulit transfusi:

5. Transfusi berlebih (over transfusion): Disebabkan oleh transfusi terlalu cepat Transfusi darah masif (>20 unit/24 jam).

45

Tindakan pd over transfusion:

Hentikan transfusi Lasix iv. Cedilanid iv. Morfin. Oksigen Tornike Flebotomi

46

Penyulit transfusi:

6. Emboli udara: Transfusi terlalu cepat dan dengan tekanan. Tidak boleh memasukkan udara kedalam manapun. Tanda: sesak nafas hebat, sianosis, TD turun, nadi

cepat, sinkope.

47

Tindakan pd emboli:

Slang di klem Penderita miringkan kekiri Kepala rendahkan Tungkai tinggikan Oksigen.

48

Penyulit transfusi:

7. Tromboflebitis. 8. Suhu darah yang tidak sesuai. 9. Mikroemboli. 10. Hemosiderosis. 11. Perdarahan :

Transfusi masif ok pengenceran faktor-faktor pembeku.

12. Reaksi demam: Sering terjadi pada pasien yang telah mendapat

transfusi sebelumnya.

49

B. Faktor Resipien:

1. Reaksi alergi: Urtikaria besar Eritema Edema sekeliling mata Kadang-kadang TD turun

50

Tindakan pd reaksi alergis:

Transfusi dilambatkan Bila perlu transfusi hentikan Beri :

Adrenalin Antihistamin Kortikosteroid.

51

C. Faktor resipien:

2. Transfusi pada penderita otoimun anemia (AIHA): Sangat berbahaya. Berikan Washed Red Cell.

52

Risiko Transfusi Darah

Faktor Risiko Infeksi

Virus Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C HIV HTLV tipe 1 dan 2 Parvovirus B19

Bakterial Eritrosit Trombosit

Reaksi hemolitik akut Reaksi hemolitik lambat Cedera akut paru

Persejuta unit

1 4-36 1 0.4-5 0.5-4 100

2 83 1-4 1000 200

53

top related