pendekatan dalam pengembangan kurikulum
Post on 06-Jul-2015
2.516 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Kelompok 6
Grace Clara Ginting
Lamasi Tamba
Fanny Tiara
Arpenas Bondar
Marius K. Giawa
Pendekatan merupakan titik tolak atausudut pandang seseorang terhadap suatuproses tertentu. Sehingga bila dikaitkandengan kurikulum, pengembangankurikulum dapat diartikan sebagai titiktolak atau sudut pandang secara umumtentang proses pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum sendiri memilikimakna yang cukup luas.
A. PendekatanPengembangan
Kurikulum
Pendekatan juga dapat diartikan sebagai cara kerjadengan menerapkan strategi dan metode yang
tepat dengan mengikuti langkah-langkahpengembangan yang sistematis agar memperoleh
kurikulum yang lebih baik. Pendekatan dapatdiartikan sebagai titik tolak atau sudut pandangseseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilahpendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangatumum. Dengan demikian, pendekatan
pengembangan kurikulum menunjuk pada titiktolak atau sudut pandang secara umum tentang
proses pengembangan kurikulum.
Sukadinata (2000) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulumadalah penyusunan kurikulum yang sama sekali baru (curriculum
construction), bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada(curriculum improvement). Di satu sisi pengembangan kurikulummerupakan penyusunan seluruh perangkat kurikulum mulai daridasar, struktur dan sebaran mata pelajaran, garis-garis besarprogram pengajaran, hingga pedoman pelaksanaannya (macro
curriculum), dan di sisi lain berkenaan dengan penjabaran kurikulum(GBPP) yang telah disusun pusat menjadi rencana dan persiapanmengajar yang lebih khusus, yang dikerjakan oleh guru, sepertipenyusunan Rencana Tahunan, caturwulan, satuan pelajaran, dan
sebagainya (micro curriculum).
Dengan melihat dua cakupanpengembangan kurikulum, adadua pendekatan yang dapatditerapkan dalampengembangannya.
1. Pendekatan Top Down
2. Pendekatan Grass Roots
1. Pendekatan Top Down
Pengembangan kurikulum pada
pendekatan ini muncul dari pejabat
pendidikan atau para administrator atau
pemegang kebijakan pendidikan seperti
dirjen atau Kepala Kantor Wilayah.
Semacam garis komando, pengembangan
kurikulum kemudian diteruskan ke bawah,
sehingga pendekatan ini disebut juga line
staff model. Pendekatan ini biasa
digunakan Negara yang memiliki sistempendidikan sentralisasi.
.
:
Kedua : menyusun tim atau kelompok kerja untuk menjabarkan kebijakan atau
rumusan-rumusan yang telah disusun tim pengarah. Anggota tim ini adalah
para ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi, ditambah dengan
guru-guru senior yang sudah berpengalaman. Tim ini bertugas merumuskan
tujuan-tujuan yang lebih operasional dari tujuan umum, memilih dan menyusun
sequence bahan pelajaran, memilih strategi pengajaran dan alat bantu petunjuk
evaluasi, serta menyusun pedoman pelaksanaan kurikulum untuk guru.
Ketiga : bila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim ataukelompok kerja, selanjutnya hasilnya diserahkan kepadatim perumus untuk dikaji dan diberi catatan atau revisi. Bilaperlu kurikulum tersebut akan diujicoba , dievaluasi, dandisempurnakan.
Keempat : para asministrator selanjutnya memerintahkankepada setiap sekolah untuk mengimplementasikankurikulum yang telah disusun tersebut.
Dari langkah-langkah tersebut tampak
bahwa inisiatif pengembangan kurikulum
berasal dari pemegang kebijakan
pendidikan, sedangkan guru hanya
bertugas sebagai pelaksanakurikulum yang
telah ditentukan oleh para pemegang
kurikulum, sehingga disebut pendekatan
dengan system komando.
2. Pendekatan Grass RootsPada pendekatan grass roots,inisiatif pengembangan
kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru sebagai
implementator, kemudian menyebar pada wilayah yang lebih
luas, karena itu pendekatan ini disebut pendekatan dari
bawah ke atas. Pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk
penyempurnaan kurikulum (curriculum improvement),
walaupun terkadang juga digunakan dalam pengembangan
kurikulum baru (curriculum construction).
Dalam pelaksanaanya terdapat dua syarat yang harus
dipenuhi :
Pertama : kurikulum yang dikembangkan bersifat lentur
sehingga memberikan kesempatan kepada setiap guru
secara terbuka untuk memperbarui atau menyempurnakan
kurikulum yang sedang diberlakukan.
Kedua : guru memiliki sikap professional yang tinggi
disertai kemampuan yang memadai, yang ditandai dengan
keinginan untuk mencoba dan mencoba sesuatu yang baru
dalam upaya meningkatkan kinerjanya, selalu menambah
pengetahuan dan wawasannya, untuk menacapai
kesempurnaan.
Adapun langkah-langkah untuk melaksanakan pendekatan ini
adalah sebagai berikut :
Pertama : menyadari adanya masalah, karena pendekatan ini biasanya diawali darikeresahan guru tentang kurikulum yang berlaku
Kedua : mengadakan refleksi, yaitu dengan mengkaji literatur yang relevan misalnyadengan membaca buku, jurnal hasil penelitian, internet, diskusi, wawancara dsb
Ketiga : mengajukan hipotesis atau jawaban sementara, dengan memetakan berbagaikemungkinan munculnya masalah dan cara penanggulangannya.
Keempat : menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan dapat dilakukansesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Penentuan di sini juga disertai dengan
kajian terhadap berbagai hambatan yang akan terjadi sehingga lebih dini untuk dapatdiatasi.
Kelima : mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terusmenerus hingga masalah yang dihadapi dapat terpecahkan. Di sini bisa dilakukan
dengan diskusi antar teman sejawat.
Keenam : membuat dan menyusun laporan hasilpelaksanaan pengembangan melalui grassroot.
Langkah ini penting dilakukan sebagai bahanpublikasi dan diseminasi, sehingga
memungkinkan dapat dimanfaatkan danditerapkan oleh orang lain sehingga hasil
pengembangan tersebut semakin tersebar.
Pada pedekatan Gross Roots ini guru berperan lebih dari sekedarpelaksana kurikulum, bahkan peran guru sebagai implementatorperubahan dan penyempurnaan kurikulum sangat menentukan,
sedangkan administrator tidak lagi berperan sebagai pengendalipengembangan, tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator.
Pendekatan ini dimungkinkan pada negara dengan system pendidikan yang desentralisasi, sebab kebijakan pendidikan tidak
ditentukan oleh pusat, tetapi ditentukan oleh daerah bahkanoleh sekolah, karena itu, untuk memperoleh kualitas lulusansekolah, dapat terjadi persaingan antar sekolah atau antar
daerah
Di dalam teori kurikulum setidak-tidaknya terdapat empat
pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan
kurikulum, yaitu:
Pendekatan Subjek Akademis
Pendekatan Humanistis
Pendekatan Teknologis/ Kompetensi
Pendekatan Rekontruksi Sosial
1. Pendekatan Subjek Akademis
Kurikulum disajikan dalam bagian-bagian ilmu pengetahuan, mata
pelajaran yang di intregasikan. Ciri-ciri ini berhubungan dengan maksud,
metode, organisasi dan evaluasi. Pendekatan subjek akademis dalam
menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada
sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Para ahli akademis terus
mencoba mengembangkan sebuah kurikulum yang akan melengkapi
peserta didik untuk masuk ke dunia pengetahuan, dengan konsep dasar
dan metode untuk mengamati, hubungan antara sesama, analisis data,
dan penarikan kesimpulan. Pengembangan kurikulum subjek akademis
dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran/mata
kuliah apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk
persiapan pengembangan disiplin ilmu.
Pendekatan Humanistik dalampengembangan kurikulum bertolakdari ide "memanusiakan manusia". Penciptaan konteks yang akanmemberi peluang manusia untukmenjadi lebih human, untukmemprtinggi harkat manusiamerupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasarpengembangan program pendidikan.Kurikulum Humanistis dikembangkanoleh para ahli pendidikan Humanistis. Kurikulum ini berdasarkan konsepaliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey.
Aliran ini lebih memberikan tempatutama kepada siswa. KurikulumHumanistis ini, guru diharapkandapat membangun hubunganemosional yang baik dengan pesertadidiknya.Dalam pendekatan Humanistis ini, peserta didik diajar untukmembedakan hasil berdasarkanmaknanya. Kurikulum ini melihatkegiatan sebagai sebuah manfaatuntuk peserta dimasa depan.
Sesuai dengan prinsip yang dianut, kurikulum ini menekankan integritas, yaitu kesatuan perilaku bukan sajayang bersifat intelektual tetapi jugaemosional dan tindakan.
2. Pendekatan Humanistik
3. Pendekatan Rekontruksi Sosial
Kurikulum ini sangat memperhatikan hubungankurikulum dengan sosial masyarakat dan politikperkembangan ekonomi. Kurikulum ini bertujuanuntuk menghadapkan peserta didik pada berbagaipermasalahan manusia dan kemanusian. Permasalahanyang muncul tidak harus pengetahuan sosial saja, tetapi di setiap disiplin ilmu termasuk ekonomi, kimia, matematika dan lain-lain. Kurikulum inibersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama. Melalui interaksi inisiswa berusaha memecahkan problema-problemayang dihadapinya dalam masyarakat menujupembentukan masyrakat yang lebih baik
Kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksisosial antara lain melibatkan:1. Survey kritis terhadap suatu masyarakat.2. Studi yang melihat hubungan antara ekonomi lokaldengan ekonomi nasional atau internasional.3. Study pengaruh sejarah dan kecenderungan situasiekonomi lokal.4. Uji coba kaitan praktek politik denganperekonomian.5. Berbagai pertimbangan perubahan politik.6. Pembatasan kebutuhan masyarakat pada umumnya.Pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulumrekonstruksi sosial harus memenuhi 3 kriteria berikut, yaitu: nyata, membutuhkan tindakan dan harusmengajarkan nilai. Evaluasi dalam kurikulumrekontruksi sosial mencakup spektrum luas, yaitukemampuan peserta didik dalam menyampaikanpermasalahan, kemungkinan pemecahan masalah, pendefinisian kembali pandangan mereka dankemauan mengambil tindakan.
4. Pendekatan Berbasis Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetisi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga
hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan
pengetahuan pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik,
agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan
keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.
KBK memfokuskan pada perolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh
peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi
dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa,
sehingga pencapainnya dapat dinikmati dalam bentuk perilaku atau
ketrampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan
pembelajaran perlu diarahkan untuk membentuk peserta didik menguasai
sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsep belajar
tuntas dan pengembangan bakat, setiap peserta didik harus diberi kesempatan
untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan
belajar masing-masing.
Kesimpulan
Pendekatan pengembangan kurikulum ialah cara kerja dengan menerapkan strategidan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik
Pendekatan Pengembangan Kurikulum Humanistik ini berpusat pada siswa danmengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. Para pendidik humanistik yakin bahwa kesejahteraan mental danemosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberikanhasil maksimal. Hasil penelitian menunjukkan konsep diri siswa berkorelasi tinggi denganprestasi akademis. Siswa dengan konsep diri rendah lebih banyak mengalami kesulitanbelajar dari pada siswa dengan konsep diri positif
Pendekatan Rekayasa Sosial ini juga disebut rekonstruksi sosial karenamemfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalammasyarakat, seperti polusi, ledakan penduduk, rasialisme, interdependensi, global, kemiskinan, malapetaka akibat kemajuan teknologi, perang dan damai, keadilan sosial, hak asasi manusia, dan lain-lain.
top related