presentasi landasan pengembangan kurikulum

24
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM HASANAH SULISTIYAH NINGSIH (2225131992) RAHMAH SALSABILA (2225131869) SUSILAWATI (2225130782) PROUDLY PRESENT….

Upload: hasanahsn

Post on 23-Jul-2015

187 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

LANDASAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM

HASANAH SULISTIYAH NINGSIH (2225131992)

RAHMAH SALSABILA (2225131869)SUSILAWATI (2225130782)

PROUDLY PRESENT….

HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM

HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya.

Seller dan Miller (1985) mengemukakan bahwa proses pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, yang meliputi orientasi, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.

Seller memandang bahwa pengembangan kurikulum harus dimulai dari menentukan orientasi, yakni kebijakan-kebijakan umum meliputi enam aspek : tujuan pendidikan, pandangan tentang anak, pandangan tentang proses pembelajaran, pandangan tentang lingkungan, konsepsi tentang peranan guru, dan evaluasi.

Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.

Dengan demikian maka pengembangan kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yaitu isi kurikulum sebagai pedoman yang kemudian membentuk kurikulum tertulis dan isi kurikulum sebagai implementasi yang tidak lain adalah sistem pembelajaran.

Makna kurikulum akan dapat dirasakan manakala diimplementasikan, implementasi akan semakin terarah manakala sesuai dengan kurikulum rencana, dan selanjutnya hasil implementasi tersebut selanjutnya akan memberikan masukan untuk penyempurnaan rancangan. Inilah hakikat pengembangan kurikulum yang selalu berputar, berjalan, dan membentuk suatu siklus.

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian.

Seseorang bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efesien dengan cara memahami suatu prinsip. Prinsip juga mencerminkan hakikat yang dikandungnya, baik dalam input maupun outputnya, dan juga memiliki sifat memberikan rambu-rambu terhadap tujuan yang ingin dicapai.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan, prinsip-prinsip pengembangan kurikulum merupakan  berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan hal-hal yang berkenaan dengan pengembangan kurikulum, terlebih dalam fase perencanaan kurikulum (curriculum planning).

MACAM-MACAM PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

PRINSIP RELEVANSI

Prinsip relevansi adalah adanya keserasian pendidikan dengan tuntutan masyarakat, pendidikan dikatakan relevan jika hasil pendidikan tersebut berguna bagi masyarakat. ada 2 macam prinsip relevansi :

Relevansi internal : terdapat kesesuaian antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.

Relevansi eksternal : tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Ada 3 macam relevansi eksternal diantaranya :

1. Relevan dengan lingkungan hidup peserta didik, Contohnya siswa perlu diperkenalkan kehidupan di lingkungan kota, seperti keramaian dan rambu-rambu lalu lintas.

2. Relevan dengan perkembangan zaman, Contohnya penggunaan komputer dan internet.

3. Relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan, Contohnya pengoperasian komputer.

PRINSIP FLEKSIBILITAS

Perlu disadari bahwa kurikulum dimaksudkan untuk mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang. Dengan demikian kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur dan fleksibel. Lentur dan fleksibel dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian komponen kurikulum dengan setiap situasi dan kondisi yang selalu berubah. Prinsip fleksibilitas memiliki 2 sisi:

Fleksibel bagi guru : kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru untuk mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada.

Fleksibel bagi siswa : kurikulum harus menyediakan berbagai kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa.

PRINSIP KONTINUITAS

Prinsip kontinuitas adalah adanya saling keterkaitan dan kesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis progam pendidikan. Untuk menjaga prinsip kontinuitas itu berjalan, maka perlu ada kerjasama antara pengembang kurikulum pada setiap jenjang pendidikan, misalkan para pengembang pendidikan pada jenjang sekolah dasar, jenjang SLTP, jenjang SLTA, serta perguruan tinggi.

PRINSIP EFISIENSI

Prinsip efisiensi berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, suara, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi apabila dengan sarana, biaya yang minimal dan waktu terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal.

PRINSIP EFEKTIVITAS

Prinsip Efektivitas dalam kegiatan berkenaan dengan sejauh mana apa yang direncanakan dan diinginkan dapat dilaksanakan atau dapat dicapai. Terdapat dua sisi efektivitas: Efektivitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam

mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas. Misalnya guru menetapkan dalam 1 semester harus menyelesaikan 12 program pembelajaran dan ternyata berhasil, berarti dapat dikatakan pelaksanaan program tersebut berjalan efektif.

Efektivitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Berhubungan dengan sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan pada jangka waktu tertentu. Misalnya siswa harus dapat mencapai tujuan pembelajaran selama 1 semester, ternyata hanya sebagian saja yang dapat dicapai siswa, maka dapat dikatakan proses pembelajaran siswa tidak efektif.

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang sangat penting, jika kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan gedung yang tidak menggunakan landasan atau fondasi yang kuat, maka ketika terjadi goncangan bangunan tersebut akan mudah roboh.

Demikian pula halnya dengan kurikulum, apabila tidak memiliki dasar pijakan yang kuat, maka kurikulum tersebut akan mudah terombang-ambing dan yang akan dipertaruhkan adalah peserta didik yang dihasilkan oleh pendidikan itu sendiri.

PENGERTIAN LANDASAN

Menurut Hornby, landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran. Dengan demikian landasan pengembangan kurikulum adalah suatu gagasan atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.

LANDASAN POKOK

Landasan pokok dalam pengembangan kurikulum adalah landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Berikut uraian dari keempat jenis landasan pengembangan kurikulum tersebut.

LANDASAN FILOSOFISMenurut Socrates filsafat adalah

cara berpikir secara radikal, menyeluruh, dan mendalam.

Pada hakikatnya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau pandangan suatu hidup bangsa, maka kurikulum yang dikembangkan juga harus mencerminkan falsafah atau pandangan bangsa tersebut. Karena falsafah hidup bangsa Indonesia adalah pancasila maka kurikulum pendidikan pun harus disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila. Pengembangan kurikulum membutuhkan filsafat sebagai acuan atau landasan berpikir.

FUNGSI FILSAFAT

Ada 4 fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum :

Filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan

Filsafat dapat menentukan materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Filsafat dapat menentukan strategi atau cara pencapaian tujuan.

Filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan.

LANDASAN PSIKOLOGIS

Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku manusia. Karena dalam setiap proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Pemahaman tentang anak bagi seorang pengembang kurikulum sangatlah penting. Kesalahan persepsi atau kedangkalan pemahaman tentang anak, dapat menyebabkan kesalahan arah dan kesalahan praktek pendidikan. Dengan alasan itulah kurikulum harus memperhatikan kondisi psikologi perkembangan dan psikologi belajar anak.

LANDASAN SOSIOLOGIS

Dipandang dari sosiologi, pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat yang diharapkan. Untuk menjadikan peseta didik menjadi warga masyarakat yang diharapkan maka pendidikan memiliki peranan penting, karena itu kurikulum harus mampu memfasilitasi peserta didik agar mereka mampu bekerjasama, berinteraksi, menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat serta mampu mengangkat harkat martabat sebagai makhluk yang berbudaya.

LANDASAN TEKNOLOGIS Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.Mengingat pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa dalam menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat termasuk didalamnya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pengembangan kurikulum haruslah berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena secara tidak langsung menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta didik agar memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

LEMBAR KERJA

1. Jelaskan keterkaitan antara komponen-komponen pengembangan kurikulum dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum?

2. Terdapat 4 Landasan pengembangan kurikulum. Apakah dalam mengembangkan kurikulum harus memiliki ke empat landasan tersebut? Bagaimana jika salah satunya tidak menjadi landasan pengembangan kurikulum?

LEMBAR SOAL

1. Jelaskan hakikat kurikulum!2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum!3. Sebutkan dan jelaskan landasan-landasan dalam pengembangan kurikulum!

JADI KESIMPULANNYA ??

Kurikulum dalam pengmbangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

TERIMA KASIH BANYAK ^_^